Oleh * M. Nuruzzaman dan Agus Setiady. * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : EVALUASI ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DALAM KAITANNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi) Oleh * M. Nuruzzaman dan Agus Setiady * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT The purpose of this research is to evaluate income and burden acknowledgement at construction service company carrying out contraction work contract with Pemerinyah Kabupaten Bogor Dinas Cipta Karya as work giver. The evaluation is done to find out how income and burden acknowledgement by the company in correlation with loss and profit reporting of the company will be. The result of the research shows that PT Tunas Mekar Eka Harpedi has given positive grade concerning income and burden acknowledgement. The accuracy of income and cost value presented at loss profit report is in accordance with work contract value that was carried out by the company. Whereas the evaliation result done by researcher at PT Tunas Mekar Eka Harpedi shows that the income of contruction service company is in the shape of project income. That income has been acknowledged by the company by accural basis method and settlement percentage method. It s toward burden acknowledgement as well. Accounting policy which has been estableshed to loss and profit report by PT Tunas Mekar Eka Harpedi is in accordance with PSAK No. 1 about Finance Reporting and matches accounting exper s opinion quoted at chapter II. Accurate comparison between income and burden can fulfil quantitative characteristic of finance reporting and it has influence towards loss and profit reporting. Keywords : Income and burden acknowledgement; Loss and profit report PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba 75

2 NURUZZAMAN dan SETIADY, Evaluasi atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan juga memiliki tujuan khusus, yaitu memberikan informasi mengenai daftar aktiva, kewajiban, dan modal serta memberikan informasi mengenai pendapatan yang komperhensif dan informasi lainnya berupa aliran kas. Salah satu unsur laporan keuangan yaitu laporan laba rugi yang merupakan salah satu bagian yang harus ditampilkan dan sangat memberikan informasi bagi pemakai, baik itu pihak intern seperti para manajemen puncak, pemegang saham, dan pegawai. Atau pihak ekstern seperti pihak perpajakan yang menggunakan informasi keuangan tersebut dalam menentukan jumlah pajak yang dikenakan terhadap perusahaan, serta masyarakat umum yang ingin mengetahui keadaan perusahaan tersebut. Selain itu, laporan laba rugi memberikan informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Banyak perusahaan yang menganggap pendapatan sebagai suatu ukuran dalam menilai keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatan usahanya, tetapi dalam prakteknya perusahaan terkadang sulit dalam menentukan kapan pendapatan tersebut harus diakui oleh perusahaan. Karena penetapan pendapatan dan beban merupakan hal yang dapat mempengaruhi laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan memerlukan akuntansi yang baik. Maka diperlukan suatu evaluasi untuk menelaah secara keseluruhan mengenai gambaran pengakuan pendapatan dan beban yang berhubungan dengan laporan laba rugi. Dimana sifat dari aktivitas perusahaan jasa konstruksi lebih berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan pada kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas tersebut diselesaikan. Kadang-kadang penyelesaian aktivitas kontrak konstruksi tersebut biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi bagi perusahaan jasa konstruksi khususnya untuk kontrak konstruksi yang dilaksanakan oleh perusahaan kontraktor adalah alokasi pendapatan dan beban kontrak pada periode di mana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan. Sehingga diperlukan suatu metode untuk mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban jasa konstruksi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi agar dapat menentukan kapan suatu pendapatan dari suatu kontrak konstruksi harus diakui sebagai pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi perusahaan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan tujuan hasil penelitian yang lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai studi deskriptif, yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan datadata yang diperoleh dari perusahaan untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel yang diselidiki yakni kaitannya pengakuan pendapatan dan beban dengan laporan laba rugi Selain itu studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat karakteristik dari suatu keadaan dan mencoba mencari suatu uraian menyeluruh secara teliti dari keadaan tersebut. Perencanaan diperlukan agar waktu tersebut benar-benar sudah mencakup persoalan yang diteliti. Data deskriptif ini biasanya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pembuatan keputusan bagi manajemen. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah sifat asosiatif, yakni untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang terdapat antara pengakuan pendapatan dan beban dalam kaitannya terhadap laporan laba rugi. Namun, metode yang digunakan untuk pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode (1) Studi Kepustakaan dan (2) Peninjauan Lapangan (Field Research). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengakuan pendapatan dan beban yang dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi adalah dengan mengakui hasil kontrak kerja konstruksi sebagai pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan tingkat penyelesaian konstruksi yang telah dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi. Sehingga dengan ada uang muka 76

3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 dan termin yang dibayarkan pemberi kerja barulah perusahaan mengakuinya sebagai pendapatan untuk satu kontrak, itupun setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dalam perjanjian dalam kontrak yang telah disepakati semula. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi mengakui pendapatan yang diterimanya dalam bentuk kas dengan menggunakan metode kas basis, yang mana penerimaan atau pengeluaran kas tersebut telah benar-benar terjadi. Sedangkan untuk masalah pengakuan beban, PT. Tunas Mekar Eka Harpedi mengakui suatu hal sebagai beban berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan berhubungan langsung dengan kontrak tersebut, biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya dan dapat dialokasikan ke dalam kontrak tersebut serta biaya-biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi perjanjian dalam kontrak yang disepakati bersama. Selain itu juga terdapat biaya operasional perusahaan yang menjadi beban administrasi dan umum untuk seluruh aktivitas yang dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi. Pada PT Tunas Mekar Eka Harpedi untuk mengakui pendapatan dan bebannya menggunakan metode persentase Penyelesaian, dimana dalam metode ini, mengakui pendapatan, beban, dan laba kotor diakui setiap periode akuntansi berdasarkan estimasi persentase penyelesaian proyek konstruksi. Metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan atas proyek jangka panjang sebelum kontrak tersebut diselesaikan sehingga informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan menjadi relevan. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan beban kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Metode ini juga menyatakan bahwa pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi pekerjaan dilakukan. Sedangkan biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi dimana pekerjaan yang berhubungan telah dilakukan. Konsep penanding pendapatan dan beban diperlukan karena untuk menentukan pendapatan secara berkala, pada hal saat penggunaan barang dan jasa yang akhirnya menjadi beban perusahaan tidak selalu bersamaan dengan saat pelaksanaan kerja konstruksi yang menjadi pendapatan perusahaan. Pendapatan yang dapat ditandingkan dengan beban pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi adalah seluruh pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya. Penanding (Matching) yang tepat terjadi apabila terdapat suatu kaitan yang layak antara pendapatan dan beban, oleh sebab itu saat pengakuan beban memerlukan: 1. Kaitan dengan pendapatan. 2. Pelaporan dalam periode yang sama pada saat pendapatan yang berkaitan dilaporkan. Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa pendapatan selalu merupakan akibat, beban juga bisa terjadi tanpa menghasilkan pendapatan. Pada tahun 1987 AAA Committee On The Matching Concept dalam buku Kell Walter G, Johnson, Raymond N and Boynton, William C (2005, 246) yang berjudul Modern Accounting menganjurkan agar : Cost (didefinisikan sebagai faktor-faktor produk dan jasa yang dikorbankan), tetapi harus dikaitkan dengan pendapatan yang direalisasikan di dalam periode tertentu berdasarkan suatu korelasi positif yang dapat dilihat dari beban tersebut dengan pendapatan yang diakui. Jadi, konsep penanding pendapatan dan beban ini diperlukan karena untuk menentukan pendapatan secara berkala, meskipun saat penggunaan barang dan jasa yang akhirnya menjadi beban tidak selalu bersamaan dengan saat penjualan barang dan jasa yang menjadi pendapatan perusahaan. Dari prinsip-prinsip diatas dalam penentuan penandingan dan metode yang akan diambil maka langkah pertama adalah dicari terlebih dahulu hubungan antara sebab dan akibat, kemudian dicoba untuk mencari apakah terdapat alokasi yang sistematis dan rasional dalam laporan keuangan perusahaan. Jika kedua cara sistematis tidak dapat dicapai penyelesaian maka akan dicoba bahwa apakah memang beban yang dilaporkan oleh perusahaan dialokasikan segera. 77

4 NURUZZAMAN dan SETIADY, Evaluasi atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan Beban usaha operasional secara total merupakan beban yang harus ditanggung oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi pada periode tahun 2007 sebesar Rp ,- dan beban tersebut diakui oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi karena timbul adanya kontrak kerja konstruksi yang dibuat diawal perjanjian antara pemberi kerja dan kontraktor. Dan kontrak tersebut disepakati oleh kedua belah pihak. Tanpa adanya kontrak tersebut tidak mungkin perusahaan mengeluarkan beban tersebut. Dengan adanya kontrak kerja konstruksi tersebut maka memungkinkan perusahaan mendapatkan pendapatan proyek sebesar Rp ,- pada periode yang sama dan dapat disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan sebab akibat antara beban dan pendapatan, oleh sebab itu maka beban usaha operasional dapat dihubungkan dengan pendapatan proyek atau dapat ditandingkan. Dan itu sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana biaya diakui dalam laporan laba rugi dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh, proses yang biasanya disebut pengaitan antara biaya dan pendapatan (Matching Of Cost With Revenue) ini melibatkan pengakuan pendapatan dan biaya secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama. Pada beban kualifikasi tender dapat dilakukan penandingan dengan pendapatan proyek karena dengan adanya kualifikasi pendaftaran tender maka kontrak konstruksi yang dilelangkan dapat dibuat. Atas dasar itu maka antara beban kualifikasi tender dapat dilakukan penandingan langsung dengan pendapatan. Dan itu sama halnya dengan beban usaha. Untuk gambaran lebih jelasnya bagaimana beban-beban tersebut dapat ditandingkan dengan pendapatan dimana penandingan tersebut akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan dari penjelasanpenjelasan diatas. Pada tahun 2007 PT. Tunas Mekar Eka Harpedi memperoleh pendapatan proyek jasa konstruksi sebesar Rp ,- selama kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan perusahaan itu berlangsung sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : Gaji karyawan Rp ,- Biaya Pemasaran Rp ,- Biaya Kualifikasi tender Rp ,- Biaya Penyusutan Rp ,- Biaya Perjalanan Dinas Rp ,- Biaya Pemeliharaan Rp ,- Biaya Listrik dan Telepon Rp ,- Pembelian Peralatan Kantor Rp ,- Biaya Serba Serbi Rp ,- Dari data-data diatas yang telah diperoleh tersebut diatas maka perusahaan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi memperoleh laba pada tahun 2007 yaitu : Jumlah pendapatan operasional Rp ,00 Jumlah beban operasional (Rp ,-) Laba operasional Rp ,- Dengan melihat dari keteranganketerangan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa pendapatan proyek jasa konstruksi dapat ditandingkan atau dikaitkan dengan beban-beban seperti beban usaha dan beban lainnya. Dengan tepatnya penandingan antara pendapatan dan beban dapat memenuhi karakteristik kualitatif dari laporan keuangan dan dapat berpengaruh pada laporan laba rugi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi serta pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi mengenai evaluasi atas pengakuan pendapatan dan beban dalam kaitannya terhadap laporan laba rugi perusahaan. Maka penulis akan memberikan beberapa simpulan yaitu sebagai berikut : Simpulan Umum 1. Pendapatan perusahaan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi berasal dari pendapatan proyek atau kontrak kerja konstruksi. Selain itu, perusahaan juga menggunakan mata uang rupiah dalam mengukur nilai kontraknya. 2. Ketentuan yang ditetapkan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dalam menyajikan laporan keuangan sudah dapat dikatakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pengungkapan yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan tersebut. 78

5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak konsisten dalam menggunakan metode persentase penyelesaian karena perusahaan tidak memperhatikan pengakuan pendapatan dan beban yang seharusnya terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian suatu kontrak. Simpulan Khusus 1. Bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi secara langsung mengakui uang muka yang berasal dari suatu kontrak yang diberikan pemberi kerja sebagai pendapatan perusahaan. Begitu pula dengan uang pembayaran termin penyelesaian tahap konstruksi langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut langsung oleh pemberi kerja yang bersangkutan. Padahal penerimaan uang muka tidak boleh secara langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai dengan kemajuan kontrak yang telah dilaksanakan. 2. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak dapat mengestimasi hasil kontrak konstruksi secara andal karena pendapatan tidak diakui sebesar biaya yang telah terjadi dan biaya kontrak tidak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya. Oleh karena itu, jika berdasarkan perhitungan dan pencatatan yang dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi maka laba kotor untuk suatu proyek kontrak konstruksi tersebut tidak ada laba yang diakui. Sehingga besar kemungkinan total biaya kontrak melebihi total pendapatan kontrak. 3. Dalam hal pengungkapan dan pelaporan keuangan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak mengungkapkan jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan, metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak, jumlah akumulasi biaya yang terjadi, laba yang diakui, dan jumlah uang muka yang diterima. Karena PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak membuat estimasi mengenai pendapatan dan biaya kontrak untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja konstruksi dan tidak mencatat pengakuannya sesuai dengan prinsip akuntansi pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., David F. Hawkins and Kenneth A. Merchant Accounting Text and Cases. By The McGraw-Hill Companies, Inc, New York, Americas. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006, Accounting. Lembaga Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes and Charles J. Davis Intermediate Accounting. The Mc Grow-Hill Companies, Inc, New York. Firdaus A. Dunia Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Horngren, Charles T., Walter T Harrison Jr., Linda Smith Bamber Accounting Principle. By Pearson Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.01, No.23, dan No.34 Per 1 September Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Keiso, Donald E., Jerry J Weygandt and Terry D. Warfield Intermediate Accounting. By John Wiley & Sons, Inc, River Street Hoboken III, New Jersey. Michell Suharli Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Penerbit PT. Graha Ilmu, Yogyakarta. Muqodim Teori Akuntansi. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Ridwan Tobink, dkk Team Penyusun Kamus Istilah Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia. Sophar Lumbantoruan Akuntansi Pajak. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. 79

6 NURUZZAMAN dan SETIADY, Evaluasi atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan Sutrisno Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Warren, Carl S., James M Reeve and Phillip E. Fees Accounting. By Thomson South-Westren, Ohio, USA. Winwin Yadiati Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 80