BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tentang pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap ketahanan
|
|
- Sucianty Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap ketahanan fraktur resin komposit nanosisal telah dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium Faktultas Teknik Mesin D3 UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan fraktur pada resin komposit nanosisal dan resin komposit nanofiller. Bahan resin komposit yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin komposit nanofiller filtek Z350 dari 3M ESPE dengan warna A3. Pembuatan sampel dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah sampel adalah 20 sampel yang dibagi dalam beberapa kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari lima sampel. Sampel berukuran 2 mm x 2 mm x 25mm. Sampel diukur ketahanan fraktur dengan menggunakan Universal Testing Machine kemudian dimasukkan dalam rumus ketahanan fraktur Hasil perhitungan ketahanan fraktur resin komposit nanosisal dan resin komposit nanofiller dapat dilihat pada tabel berikut: 30
2 31 Tabel 1. Hasil uji ketahanan fraktur Spesimen 60% 65% 70% RK Sintetis Ketangguhan retak (Mpa-m 1/2 ) Rata-Rata (Mpa-m 1/2 ) Hasil uji ketahanan fraktur kemudian diuji dengan menggunakan uji perbandingan rata-rata one-way anova apabila syarat untuk uji tersebut semua terpenuhi. Salah satu syarat uji one-way anova adalah data berdistibusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro Wilk karena sampel kurang dari 50 sampel.
3 32 Tabel 1. Uji normalitas ketahanan fraktur Ketahanan Fraktur Perlakuan Shapiro-Wilk Statistic df Sig. 60% * 65% * 70% * Resin Komposit nanofiller * Hasil uji menunjukan bahwa pada perlakuan 60% memiliki sebaran data yang tidak normal karena dibawah batas kritis 0.05 (Sig. < 0.05). Oleh karena itu, uji perbandingan rata-rata one-way anova tidak dapat digunakan. Alternatif uji one-way anova apabila syarat tidak terpenuhi adalah uji nonparametrik Kruskall Wallis. Tabel 2. Uji Kruskall-Wallis, rata-rata peringkat perlakuan Perlakuan N Mean Rank 60% * Ketahanan 65% 5 7* Fraktur 70% 5 6.9* Resin Komposit * Total 20 ` Tabel diatas menunjukkan bahwa peringkat rata-rata kontrol dengan menggunakan resin komposit lebih tinggi dari kelompok perlakuan lainnya. Peringkat rata-rata dari perlakuan 60% lebih tinggi daripada kelompok 65% dan 70%, sedangkan kelompok 70% memilki peringkat rata-rata terendah.
4 33 Tabel 3. Hasil uji non-parametrik Kruskall Wallis antar kelompok resin komposit nanosisal dan resin komposit nanofiller. Uji Ketahanan Fraktur Chi-Square Df Asymp. Sig * Nilai signifikansi dari tabel diatas ditunjukkan dengan Asymp. Sig. Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi sebesar Angka signifikansi memiliki nilai lebih dari batas kritis (Asymp. Sig >0.05). Oleh karena itu, hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara empat kelompok perlakuan. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi/perbedaan bermakna antar kelompok dapat diketahui dengan melakukan uji Mannwhitney. Tabel 4. Hasil uji Mann-Whitney Konsentrasi Resin Komposit 60% 65% 70% Konsentrasi nanofiller 60% % % RK sintetis Tabel diatas menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok 60% dan 65%, begitu juga diikuti dengan kelompok 60% dan 70%, 60% dan kelompok Resin komposit nanofiller, 65% dan 70%, 65% dan resin komposit nanofiller, 70% dan resin komposit nanofiller.
5 34 B. Pembahasan Hasil penelitian ketahanan fraktur kelompok sampel nanosisal menunjukkan rata-rata 28,61 Mpa-m 1/2, 11,77 Mpa-m 1/2, dan 11,56 Mpa-m 1/2 secara berurutan pada kelompok 60%, 65%, 70% sedangkan pada kelompok kontrol (3M ESPE z350) rata-ratanya adalah 35,36 Mpa-m 1/2. Perbedaan 6,75 Mpa-m 1/2 antara kelompok 60% dan nanofiller sintetis tersebut mungkin disebabkan adanya porusitas saat pengadukan bahan. Alasan tersebut didikung oleh Pickering et al., (2016) menyatakan serat alami sebagai bahan alternatif resin komposit diikuti pula oleh ditemukanya beberapa kekurangan sifat dari resin komposit dengan filler nanosisal. Salah satu kekurangan terebut adalah porositas. Porositas adalah adanya gelembung udara/ ruang kosong yang terjebak di dalam material. Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas diantaranya adalah bentuk, ukuran dan lokasi porositas, sifat mekanis serat, dan penyerapan kelembapan (Almeida et al., 2001). Menurut Pickering et al., (2016), porusitas memiliki pengaruh yang besar terhadap sifat mekanis komposit pada umumnya. Selain itu menurut hasil penelitian Almeida et al., (2001) menunjukkan bahwa efek porusitas terhadap kekuatan mekanis dapat berbeda pada setiap uji mekanis. Beberapa tes mekanis tidak menunjukkan perbedaan yang signfikan terhadap efek porositas material. Tingkat porositas rendah sangat esensial untuk kekuatan mekanis resin komposit nanosisal. Penelitian yang dilakukan oleh (Kastner et al., 2010) menunjukkan bahwa terdapat korelasi langsung antara porositas dan sifat
6 35 mekanis seperti kekuatan tekan, ketahanan fraktur begitu juga dengan modulus elastisitas material. Ketahanan fraktur menurun 7% setiap 1% porusitas pada sampel. Hal inilah yang mengakibatkan resin komposit nanosisal memiliki ketahanan fraktur yang rendah jika dibandingkan dengan resin komposit sintetis. Hasil uji ketahanan fraktur pada ketiga kelompok nanosisal yang memiliki persentase berat 60%, 65%, dan 70% menujukkan rata-rata ketahanan fraktur secara berurutan 28,61 Mpa-m 1/2, 11,77 Mpa-m 1/2, dan 11,56 Mpa-m 1/2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok 60% memiliki nilai kekuatan uji ketahanan fraktur paling tinggi diabandingkan dengan kedua kelompok lainnya. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Venkateshappa et al., (2010) menggunakan sisal dengan membandingkan persentase berat sisal 60 wt% dan 50 wt%. Pada kelompok sampel yang memiliki persentase filler sisal 60% memiliki daya serap air yang lebih rendah daripada kelompok sampel dengan persentase filler 50 wt%. Kekuatan ikatan antara serat sisal dan matriks resin yang berkurang disebabkan oleh penyerapan kelembapan. Serat sisal yang bersifat hidrofilik menyerap kelembapan dari lingkungan dan terbentuk ikatan hidrogen diantara gugus hidroksil sisal dan air. Hal ini mungkin disebabkan karena fiber yang bersifat hidrofilik, menyerap air lebih sedikit pada kelompok 60%. Ketika menggunakan komposit 50 wt%, terjadi penyerapan kelembapan yang lebih sehingga ikatan yang terjadi tidak baik antara permukaan serat dan matriks resin. Mekanisme yang pertama terjadi adalah molekul air diserap secara langsung ke gugus hidrofilik serat
7 36 sisal. Selanjutnya, molekul air tertarik kedalam gugus hidrofilik lain pada pada rantai utama selulosa. Hal ini menghasilkan adhesi yang kurang baik antara matriks resin dan serat sisal sebagi filler dan berakibat putusnya ikatan crosslink antara dua material tersebut (Ilomäki, 2011). Oleh karena penyerapan kelembapan yang lebih mengakibatkan pembentukan porus pada sampel penelitian. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nunna et al., (2012) menunjukkan bahwa komposit serat alam dengan 58-65wt% mempunyai peningkatan sifat ketahanan fraktur yang signifikan. Hasil tersebut sesuai dengan uji ketahanan fraktur pada kelompok 60% yang memiliki kekuatan tertinggi. Apabila kelompok 60 wt% dibandingkan dengan kelompok 65% dan 70%, kelompok 65% dan 70% lebih rendah pada nilai uji ketahanan fraktur. Hasil tersebut dipengaruhi oleh adanya transfer tegangan yang kurang pada kelompok 65% dan 70%. Peningkatan sifat mekanis diakibatkan oleh adanya ikatan adhesive yang sempurna antara filler dan matrik sehingga tegangan yang disalurkan ke dalam matrik mampu ditahan dengan baik (Betan et al., 2014). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai optimal filler pada resin komposit nanosisal ada 60%. Ketahanan fraktur yang optimal pada penelitian dicapai apabila berat sisal 60%. Hal ini dapat terjadi karena matriks resin mempunyai kekuatan optimal dalam berikatan dengan sisal atau dengan kata lain matriks resin mempunyai wettability yang terbatas untuk serat sisal. Wettability adalah istilah untuk menjelaskan adesi relatif dua buah fluida atau lebih terhadap sebuah
8 37 permukaan benda padat atau dengan kata lain kemampuan fluida yang dapat membasahi (menyebar atau menempel) pada permukaan (Moustafa et al., 2015). Oleh karena itu, pada sampel 65% dan 70% ikatan crosslink yang terjadi antara serat sisal dan matriks resin tidak dapat berikatan dengan sisal sepenuhnya dan berdampak pada ketahanan fraktur.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kekuatan Tekan Resin Komposit Nanosisal telah selesai dilakukan. Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian mengenai Pengaruh Jumlah Volume Filler Wt% Terhadap Kekuatan Tekan Resin Komposit Nanosisal telah selesai dilakukan. Penelitian ini menggunakan 20 buah cetakan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap kekuatan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap kekuatan flexural resin komposit nanosisal telah dilaksanakan. Hasil penelitian didapatkan dari hasil
Lebih terperinciDwi Aji Nugroho 1,2, Widjijono 3, Nuryono 4,Widya Asmara 5, Dony Wajar 6
17 Efek Jumlah Kandungan Filler Nanosisal Terhadap Ketahanan Fraktur Resin Komposit Effect Filler Amount of Nanosisal to Fracture Resistance Dental Composite Dwi Aji Nugroho 1,2, Widjijono 3, Nuryono 4,Widya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diameter Serat Diameter serat adalah diameter serat ijuk yang diukur setelah mengalami perlakuan alkali, karena pada dasarnya serat alam memiliki dimensi bentuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Impak dan Pembahasan Dari hasil pengujian impak yang telah didapat data yaitu energi yang terserap oleh spesimen uji untuk material komposit serat pelepah
Lebih terperinciLampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load
97 Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load Load Kelompok No. Kgf Newton Stroke Kelompok No. Kgf Newton Stroke Sampel Sampel A 1 143,8 1409,24 5,60 C 1 170,3 1668,94 5,75 2 135,4
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Lama Pengaplikasian Bahan Bonding
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Lama Pengaplikasian Bahan Bonding Total-Etch Terhadap Kekuatan Tarik Resin Komposit Nanofill pada Dentin pada gigi
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEN SOLVING PADA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ERNAWATI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan plat resin akrilik
Lebih terperinciBAB IV DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV DATA HASIL PENELITIAN 4.1 PEMBUATAN SAMPEL 4.1.1 Perhitungan berat komposit secara teori pada setiap cetakan Pada Bagian ini akan diberikan perhitungan berat secara teori dari sampel komposit pada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol
44 BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) terhadap fagositosis makrofag dan produksi nitrit oksida makrofag pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratories (murni) B. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium FMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)
Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) 38 Lampiran 1. Lanjutan... 39 Lampiran 1. Lanjutan... 40 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian kuat Tarik Dari hasil pengujian kuat Tarik Pasca Impak kecepatan rendah sesuai dengan ASTM D3039 yang telah dilakukan didapat dua data yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengukuran Nilai Kekerasan Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui besar nilai kekerasan gigi desidui sebelum dan sesudah perendaman pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki sifat yang estetis. Sifat estetis bahan ini terletak pada warna yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resin komposit adalah suatu bahan restorasi atau tambalan yang banyak digunakan dalam kedokteran gigi. Bahan tersebut banyak digunakan karena memiliki sifat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resin akrilik polimerisasi panas berbahan polimetil metakrilat masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resin akrilik polimerisasi panas berbahan polimetil metakrilat masih digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan dibidang kedokteran gigi karena resin akrilik mempunyai sifat
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN Hari 1 Hari 2 Hari 7 Hari. Lama Perendaman
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.I. GAMBARAN HASIL PENELITIAN Spesimen pada penelitian ini terbuat dari resin pit & fissure sealant berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 mm dan tebal 1 mm, jumlah spesimen
Lebih terperinciLampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis
Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis Dikeringkan dalam lemari pengering dengan suhu 40-50 о C, selama ± 5 hari Potongan-potongan yang sudah kering
Lebih terperincibenda uji dengan perlakuan alkali 2,5% dengan suhu 30 0 C dan waktu 1 jam,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Tarik Pengujian tarik dilakukan dengan empat variabel spesimen tarik perlakuan alkali yaitu spesimen uji tarik dengan kode A, B, C dan D. Spesimen uji A ialah benda
Lebih terperinciLampiran A : Determinasi Tanaman
40 Lampiran A : Determinasi Tanaman 41 Lampiran B: Penghitungan Pembuatan Sampel 1. Perhitungan Pembuatan Sampel Diketahui : berat ekstrak pisang mas 2,5 mg konsentrasi ekstrak etanol yang diinginkan:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Tarik Serat Tunggal Hasil uji tarik serat tunggal pada rami bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimal pada setiap perendaman NaOH 5 % mulai dari 0, 2, 4, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil uji tarik serat tunggal.
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Serat Tunggal Hasil pengujian serat tunggal kenaf menurut ASTM D 3379 dirangkum pada Tabel 10. Tabel ini menunjukan bahwa, nilai kuat tarik, regangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian mengenai Perbedaan Ekstrak Kulit Salak Pondoh (Salacca zalacca) dan Sodium Hipoklorit 0,5% dalam Menghambat Pertumbuhan Candida albicans pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai November
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS
PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS S - 30 Tanti Nawangsari Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNIROW Tuban Jl. Manunggal 61 Tuban Email: nawangsarit@yahoo.com Abstrak Salah satu metode statistika
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A
PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL TGT TERHADAP SISWA KELAS VII SMP N 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian tarik dilakukan pada empat variasi dan masing-masing variasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Tarik Pengujian tarik dilakukan pada empat variasi dan masing-masing variasi terdiri dari tiga spesimen dengan diberi tanda A-D. Adapun spesimen yang akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diambil dari data hasil akhir praktikum SHV TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh
Lebih terperinciJURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY
JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY Efri Mahmuda 1), Shirley Savetlana 2) dan Sugiyanto 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe 1 tipe 1 terhadap restorasi veneer
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian mengenai perbedaan kekuatan tarik antara semen resin (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe 1 tipe 1 terhadap restorasi veneer indirek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komposit merupakan hasil penggabungan antara dua atau lebih material yang berbeda secara fisis dengan tujuan untuk menemukan material baru yang mempunyai sifat lebih
Lebih terperinciDjati Hery Setyawan D
TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT ACAK ENCENG GONDOK DENGAN PANJANG SERAT 25 mm, 50 mm, 100 mm MENGGUNAKAN MATRIK POLYESTER Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Resin komposit a. Pengertian Resin Komposit Istilah komposit dapat didefinisikan sebagai pencampuran dua atau lebih bahan (Bayne & Thompson, 2011). Bahan-bahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang perbedaan kekuatan geser self adhesive semen
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang perbedaan kekuatan geser self adhesive semen (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe I pada restorasi veneer indirek resin komposit microhybrid
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini mendorong para peneliti untuk menciptakan dan mengembangkan suatu hal yang telah ada maupun menciptakan
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit
Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah dan Jumlah limfosit Jumlah makrofag 1 6 2 2 7 3 3 6 2 4 6 3 5 7 3 No. 1 11 5 P 1 No. 2 12 5 P 1 No. 3 12 6 P 1 No. 4 12 6 P 1 No. 5 12 6 P 2 No. 1 14 7 P 2 No. 2 15 8
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : RIZA ARFIAN NURFENI A
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri komposit di Indonesia dengan mencari bahan komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan komposit di Indonesia yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa Untuk mengetahui nilai kekuatan tarik dari komposit maka perlu di lakukan pengujian kekuatan tarik pada komposit tersebut.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan tarik antara adhesif semen dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian mengenai perbedaan kekuatan tarik antara adhesif semen dan semen ionomer kaca tipe 1 terhadap restorasi veneer indirek resin komposit
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.1 Tampak Visual Hasil Rheomix Formula : (a) 1, (b) 2, (c) 3, (d) 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Preparasi Sampel Pada proses preparasi sampel terdapat tiga tahapan utama, yaitu proses rheomix, crushing, dan juga pembentukan spesimen. Dari hasil pencampuran dengan
Lebih terperinciUji Z atau t Uji Z Chi- square
UJI FRIEDMAN SEBAGAI PENDEKATAN ANALISIS NONPARAMETRIK UNTUK MENGUJI HOMOGENITAS RATA-RATA retnosubekti@uny.ac.id Pendahuluan Uji parametrik memerlukan pemenuhan asumsi-asumsi tentang distribusi populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilitian Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen dan semen ionomer kaca tipe 1 terhadap restorasi indirect veneer resin
Lebih terperinci: SYAIFUL ANWAR SANI D JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR Pengaruh Panjang Serat Terhadap Keausan, Kekuatan Tarik Dan Impact Komposit Serat Pelepah Pisang Bermatriks Polyester Dengan Panjang Serat 10 mm, 20 mm, 30 mm, 40 mm Disusun : SYAIFUL ANWAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian mengenai karakteristik hidrofobisitas permukaan perancah dan penyusunan alat untuk regenerasi jaringan tulang menggunakan teori Pythagoras terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Serat Tunggal Pengujian serat tunggal digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik serat kenaf. Serat yang digunakan adalah serat yang sudah di
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid
Lampiran 1 LAMPIRAN Gambar Kandang Tikus Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin dan Nikotinamid Gambar Sonde oral pada tikus Gambar HDL Precipitant Gambar LDL Precipitant Gambar penimbangan Berat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Spesimen Uji Dimensi benda kerja dari hasil pengecoran dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan keseluruhan dari benda kerja dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciHasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen
Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14
Lebih terperinciKekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 8, No.2, Mei 2017 1 Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag) Heri Yudiono 1, Rusiyanto 2, dan Kiswadi 3 1,2 Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 196 Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 April 3 Mei 2013, dimana
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 April 3 Mei 2013, dimana diawali dengan pengambilan Fly Ash di PT. PG Tolangohula
Lebih terperinciTests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a
7. LAMPIRA 7.1. Hasil Pengolahan Data 7.1.1. Uji ormalitas Tests of ormality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk JenisPisang Statistic df Sig. Statistic df Sig. KadarAir Pisang Kepok,143 9,200 *,963 9,828
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perubahan derajat warna gigi sebelum dan sesudah direndam ekstrak belimbing manis 100%. Gigi
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Scoresheet Uji Sensori Hedonik UJI THRESHOLD Nama Panelis : Tanggal : Produk : Es Krim Brokoli Kriteria : Rasa Instruksi : Di hadapan Anda disajikan empat macam es krim yang memiliki
Lebih terperinciBAB 1. penggunaan serat sintesis ke serat alam, di karenakan serat-serat sintetis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesadaran lingkungan di seluruh dunia telah mendorong penggunaan serat sintesis ke serat alam, di karenakan serat-serat sintetis memiliki kelemahan serius
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong banyaknya penemuan beberapa teknologi alternatif sebagai cara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Khususnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. uji raw material, komposit sandwich untreatment dan komposit sandwich
Kekuatan Tarik (MPa) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Tarik Pengujian tarik dilakukan dengan tiga variabel spesimen tarik, yaitu spesimen uji raw material, komposit sandwich untreatment dan komposit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkenalkan pada akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, bahan tersebut hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resin komposit berkembang sebagai bahan tambal atau restorasi karena sifatnya yang tidak mudah larut, estetis, tidak peka terhadap dehidrasi, tidak mahal, dan relatif
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 ALUR PIKIR
LAMPIRAN 1 ALUR PIKIR Bowen (1960) memperkenalkan resin komposit dengan karakteristik warna serupa gigi asli, tetapi memiliki kelemahan, yaitu adanya pengerutan polimerisasi yang dapat mengakibatkan terbentuknya
Lebih terperinciTests of Normality Kolmogorov-Smirnov a
Uji statistik N-Gain Idikator berpikir kritis a. Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban yang mungkin 1. Hasil Uji normalitas Tabel uji normalitas pada Indikator Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban
Lebih terperinciInterpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai
1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Energi yang terserap rata-rata (J) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian Impak dan Tarik dari lima jenis spesimen dengan variasi penyusunan arah serat pandan berduri dengan perlakuan
Lebih terperinciEfektivitas Pelaksanaan Praktikum Anatomi Hewan Pendidikan Biologi FKIP UMS Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 Ditinjau dari Nilai Akhir Praktikum
Efektivitas Pelaksanaan Praktikum Anatomi Hewan Pendidikan Biologi FKIP UMS Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 Ditinjau dari Nilai Akhir Praktikum Endang Setyaningsih Progam Studi Pendidikan Biologi, FKIP,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket siswa dan lembar observasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan material komposit dalam bidang teknik semakin meningkat seiring meningkatnya pengetahuan karakteristik material ini. Material komposit mempunyai banyak keunggulan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan selama bulan November 2012 di LPPT UGM
BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian dilakukan selama bulan November 2012 di LPPT UGM Yogyakarta. Sampel penelitian pada awal penelitian berjumlah 30 ekor tikus Sprague dawley, dan pada akhir penelitian berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu material komposit dari beberapa material, yang bahan utamanya adalah semen, agregat kasar, agregat halus, air serta bahan tambah lain. Beton banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kanker mulut (Lamster dan Northridge, 2008). Kehilangan gigi dapat menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehilangan gigi dapat disebabkan karies, penyakit periodontal, trauma dan kanker mulut (Lamster dan Northridge, 2008). Kehilangan gigi dapat menjadi faktor pendukung
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Laporan Tugas Akhir
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan analisa data dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut: Pada fraksi volume filler 0% memiliki kekuatan tarik paling rendah dikarenakan tidak adanya filler sebagai penguat
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang 56 57 Lampiran 2. Surat Keterangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan komposit tidak hanya komposit sintetis saja tetapi juga mengarah ke komposit natural dikarenakan keistimewaan sifatnya yang dapat didaur ulang (renewable)
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama satu bulan penanaman jamur tiram putih terhadap produktivitas (lama penyebaran miselium, jumlah badan buah dua kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komposit merupakan suatu struktur material yang merupakan perpaduan antara dua konstituen atau lebih yang dikombinasikan secara makroskopis (tidak homogen) dengan tujuan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER
TUGAS AKHIR PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Lebih terperinciPENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG
PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG Denny 1,Jonathan 2 dan Handoko 3 ABSTRAK : Dalam dunia konstruksi, balok beton bertulang adalah barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rekayasa teknologi saat ini tidak hanya bertujuan untuk membantu umat manusia, namun juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Segala hal yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE
PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE Harini Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 agustus 1945 Jakarta yos.nofendri@uta45jakarta.ac.id
Lebih terperinciWorksheet Uji Hedonik. Tanggal Uji : Jenis Sampel : Minuman Sereal Instan Beras Merah dan Bekatul
25 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Worksheet Uji Hedonik Worksheet Uji Hedonik Tanggal Uji : Jenis Sampel : Minuman Sereal Instan Beras Merah dan Bekatul Identifikasi Sampel Minuman sereal instan kontrol (energen
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH VOLUME FILLER WT% TERHADAP KEKERASAN RESIN KOMPOSIT NANOSISAL. Fadilah Hepy Hapsari 1, Dwi Aji Nugroho 2
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH JUMLAH VOLUME FILLER WT% TERHADAP KEKERASAN RESIN KOMPOSIT NANOSISAL Fadilah Hepy Hapsari 1, Dwi Aji Nugroho 2 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi UMY 1. Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental.
14 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental. group design. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan merupakan
Lebih terperinciSIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT BAMBU DENGAN/TANPA PELAPISAN
SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT BAMBU AKIBAT PENGARUH MUSIM HUJAN DENGAN/TANPA PELAPISAN BUYUNG HIRMAWAN 2407 100 037 DOSEN PEMBIMBING LIZDA JOHAR MAWARANI, ST. MT. Dr-Ing DOTY DEWI RISANTI, ST. MT. LABORATORIUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Material komposit merupakan material yang tersusun dari sedikitnya dua macam material yang memiliki sifat fisis yang berbeda yakni sebagai filler atau material penguat
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
22 BAB 5 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kebocoran mikro pada tumpatan GIC Fuji IX, GIC Fuji II, dan GIC Fuji II LC. Kebocoran mikro tersebut dapat terdeteksi dengan terlihatnya
Lebih terperinciPengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Nanosilika Phenolic
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Kuncoro Diharjo 1, Ischiadica Elharomy 1, Agus
Lebih terperinciTabel 18 Deskripsi Data Tes Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini, hasil perhitungan beratnya inflamasi dicerminkan dalam lima parameter, yaitu adanya blister, jumlah neutrofil, jumlah limfosit, morfologi kapiler, dan jumlah
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,
70 Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK Nama Penguji : Nama Produk : Hari/Tanggal : Instruksi : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Rerata Zona Radikal Penelitian untuk menguji kemampuan daya hambat ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab gingivitis
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K Widyansyah Ritonga 2109100027 Dosen Pembimbing: Wahyu Wijanarko.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Material untuk rekayasa struktur terbagi menjadi empat jenis, diantaranya logam, keramik, polimer, dan komposit (Ashby, 1999). Material komposit merupakan alternatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele
Lebih terperinciPENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM
PENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM Noni Nopriantina, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand,
Lebih terperinciJurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein PENGARUH PERENDAMAN FILLER SERAT AMPAS TEBU DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaOH TERHADAPSIFAT MEKANIK KOMPOSIT RESIN POLYESTER
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT (RESIN POLIESTER SERBUK GERGAJI KAYU SENGON)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT (RESIN POLIESTER SERBUK GERGAJI KAYU SENGON) SKRIPSI Oleh Lia Ariani Ludfah NIM. 041810201047 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinci