BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA"

Transkripsi

1 BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2. Rencana Strategis PTL Berdasarkan analisis potensi, tantangan, peluang, hambatan dan permasalahan seperti telah dijelaskan pada Bab, maka Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran nya untuk periode mengacu pada visi BPPT yaitu: Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Dimana, terdapat 6 (enam) misi dalam upaya - upaya untuk mewujudkan visi BPPT tersebut, sebagai berikut:. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi. 2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam. 3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi. 4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi informasi, energi, dan material. 5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa. 6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi. Dari keenam misi BPPT tersebut, Kedeputian Bidang TPSA diamanatkan untuk melaksanakan misi BPPT ke- 2 (dua). PTL merupakan salah satu dari unit kerja di bawah kedeputian bidang TPSA akan mendukung misi ke- 2 tersebut yang menjadi misi kedeputian TPSA, yaitu: "Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam". Untuk mewujudkan misi tersebut, maka kedeputian bidang TPSA untuk periode TA akan mendukung tujuan BPPT sebagai berikut: "meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam" 4

2 2.. Tujuan Kegiatan (TK) PTL Dalam rangka mendukung Tujuan Program TPSA tersebut, maka Tujuan kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) adalah sebagai berikut: TK - PTL : "meningkatkan inovasi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan" 2..2 Sasaran Kegiatan (SK) PTL Sasaran Kegiatan PTL yang terkait dengan Sasaran Strategis (SS) BPPT yaitu: Terwujud nya inovasi teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa dan Sasaran Program (SP) Kedeputian TPSA yaitu: Termanfaatkannya inovasi teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. SK - PTL : "Terlaksana nya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan" Output Kegiatan TA 207 : Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah, dan Limbah Padat Perkotaan 2: Inovasi Teknologi Masyarakat 3: Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan 2.2 Arah Kebijakan dan Strategis Kegiatan PTL Arah kebijakan PTL Tahun sebagai bagian dari arah kebijakan dan strategi BPPT dan TPSA adalah peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, maka pembangunan diarahkan pada Penyelenggaraan Litbang (Riset); Layanan Perekekayasaan dan Teknologi dan Penguatan Kerjasama Swasta- Pemerintah Perguruan Tingi. Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan PTL merupakan pengejawantaham dari program pemerintah (Nawacita) yang dilakukan melalui upaya-upaya inisiatif strategis yang diimplementasikan dalam program di Pusat Teknologi Lingkungan yaitu Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkunan (PPTL), seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Kegiatan ini terkait dengan salah satu Prioritas Nasional yaitu "Perumahan dan Pemukiman" dengan Program Prioritas "Penyediaan Air Minum dan Sanitasi", dan Kegiatan Prioritas "Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi terintegrasi", serta Proyek prioritas nasional "Pengelolaan sampah terpadu", seperti ditunjukkan pada Gambar 7. 5

3 PPT Air Bersih dan Limbah: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahg daerah desa dalam kerangka negara kesatuan Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia PPT Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pengembangan sistem pengelolaan sampah yang terpadu skala komunal. PPT Monitoring Lingkungan: Meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sehingga dapat meningkatkan produk7vitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Gambar 6. Keterkaitan Kegiatan PTL dengan Nawacita PROGRAM PRIORITAS Penyediaan Perumahan Layak Penciptaan Iklim Kondusif Penyediaan Rumah MBR Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Perumahan MBR Fasilitasi Pembiayaan Perumahan MBR Peningkatan Kualitas dan Penyediaan Infrastruktur Dasar Permukiman PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KEGIATAN PRIORITAS PRIORITAS NASIONAL Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Air Bersih dan Sanitasi Peningkatan Ketersediaan Air Baku PROGRAM PRIORITAS NASIONAL AIR BERSIH DAN SANITASI Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Proyek Prioritas Nasional Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat terkait air minum dan sanitasi terutama di daerah dengan akses rendah Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi yang terintegrasi terutama di daerah dengan akses rendah Peningkatan manajemen layanan air minum dan sanitasi terutama di daerah dengan akses rendah Kegiatan Prioritas Nasional Peningkatan Ketersediaan Air Baku Proyek Prioritas Nasional Jaga Air : Peningkatan ketahanan sumber daya air domestik di 5 DAS prioritas Simpan Air : Peningkatan ketersediaan dan kuantitas air di kota-kota besar dan metropolitan Proyek K/L Proyek K/L Kriteria Pengelompokan Lokasi Proyek K/L Kriteria Pengelompokan Lokasi Proyek K/L Daerah dengan akses air minum dan sanitasi dibawah ratarata nasional* Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh, daerah rawan bencana, daerah transmigrasi Lokasi Strategis 5 DAS Prioritas Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh, daerah rawan bencana, daerah transmigrasi Kota Metropolitan dan Kota Besar *Diluar Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh, daerah rawan bencana, daerah transmigrasi Gambar 7. Keterkaitan Kegiatan PTL dengan Program Prioritas Nasional 6

4 Inovasi Teknologi Air Bersih dan Limbah UU Indonesia, saat ini masih termasuk rencdah dari sisi akses pemenuhan air bersih. Secara Nasional, masyarakat yang mendapatkan air bersih melalui perpipaan PDAM masih sekitar 25% sedangkan yang mendapatkan air melalui non perpipaan masih 40%. Sisanya merupakan masyarakat yang tidak mendapatkan akses air secara layak, yang umumnya tinggal di daerah-daerah terpencil. Akses air bersih juga mengalami kendalam dio masyarakat yang terdampak banjir. Oleh sebab itu BPPT perlu melakukan inobvasi teknologi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu kriteria daerah terpencil atau pinggiran, adalah daerah yang sulit mendapatkan listrik maupun sulit terjangkau transportasi. Terkadang sumber air yang memenuhi syarat kesehatan juga sulit diperoleh, salah satunya daerah yang ada di Sumatera maupun Kalimantan. Dengan inovasi teknologi penjernihan air sistem elektrokoagulasi dimana listrik yang diperlukan diperoleh dari tenaga matahari (penjernih air sistem solar elektrokoagulasi), maka akan sangat tepat diterapkan untuk daerah daerah seperti ini. Demikian pula untuk daerah yang terdampak banjir, akses air bersih juga terkendala. Salah satunya untuk mengatasi kendala ini adalah inovasi teknologi pengolahan air bergerak yang bisa dioperasikan berpindah pindah di daerah banjir. Yakni Sistem Pengolahan Air Mobil. BPPT dalam hal ini Pusat Teknologi Lingkungan, sudah meneliti teknologi ini, dan sampai sekarang sudah mencapai TRL 7 dengan Target TKDN 90%. Dan perlu dikembangkan untuk sampai dimanfaatkan oleh masyarakat, dan pengembangan ini diusulkan di tahun 208. PPT AIR BERSIH DAN LIMBAH Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Ø Buku II RPJMN pada halaman -2 Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial, melalui strategi: (i) peningkatan keterjangkauan layanan dan akses pendidikan, kesehatan, perumahan, pelayanan air bersih dan sanitasi masyarakat; Ø Buku II RPJMN halaman 8-49 Pembangunan kawasan strategis dimana salah satunya Pusat-Pusat Pertumbuhan Penggerak Ekonomi Daerah Pinggiran. Sasaran pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerakekonomi daerah pinggiran lainnya adalah: (i) Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan di dalam kawasan; (ii) Meningkatnya konektivitas dengan wilayah-wilayah sentra produksi bahan baku; (iii) Tersedianya sarana dan prasarana jalan, energi, telekomunikasi, dan air bersih penunjang kegiatan pengelolaan komoditas unggulan di dalam kawasan;,, Ø Rencana Kerja Pemerintah (RKP 207) Program Prioritas Konektivitas, Infrastruktur dan Maritim (Standarisasi Kapal Niaga (Kapal Kontainer 00 TEUs, Kapal Feeder/Kapal Rakyat) Program Penguatan Pertahanan (Review Desain Kapal Cepat Rudal) 7

5 Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah Dan Limbah Padat UU No. 8 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan PP No. 8 tahun 202 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga mewajibkan pengelolaan sampah yang berkelanjutkan. Lebih lanjut, Jakstranas Pengelolaan Sampah mengamanatkan BPPT untuk menyusun dan mengkaji ulang teknologi ramah lingkungan yang tepat guna (best practicable technology) dan yang terbaik (best availablle technology) dalam pengurangan dan penanganan sampah kota. Di antara berbagai jenis sampah yang dikandung di dalam sampah perkotaan, sampah organik paling dominan jumlahnya (50-75%) dan berpotensi untuk dikonversi menjadi energi, pupuk organik, pakan ternak dan sebagainya. plant yang akan dilakukan untuk menangani sampah organik dalam kegiatan ini adalah dual system anaerobik-aerobik digester yang sekaligus dapat memproduksi energi dan pupuk organik Teknologi ini masih relatif baru dengan potensi inovasi yang terbuka dan memiliki prospek yang tepat untuk menangani sampah organik di Indonesia. PPT PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH PADAT Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Ø Buku II RPJMN pada halaman 0-2 (Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup) Peningkatan kualitas lingkungan hidup, dengan menerapkan IKLH sebagai ukuran kualitas lingkungan hidup nasional, upaya pengendalian pencemaran yang berupa pencegahan timbulnya limbah atau sampah. Ø Buku II RPJMN halaman 0-59 (Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan) Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu melalui pengembangan upaya 3R, pengembangan pengomposan, pengembangan sistem pengolahan sampah yang terpadu skala komunal. Ø Rencana Kerja Pemerintah (RKP 208) Prioritas Nasional : Perumahan dan Pemukiman Program Prioritas : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Kegiatan Prioritas : Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi terintegrasi Proyek prioritas nasional : Pengelolaan sampah terpadu 8

6 Inovasi Teknologi Monitoring Kualitas Lingkungan Permasalahan Nasional dan Dasar Hukum Kebijakan Pemerintah : Pertumbuhan penduduk yang pesat di sekitar wilayah sungai memberikan dampak negatif terhadap kerusakan lingkungan perairan. Indonesia terdiri dari Daerah Aliran Sungai (SDA 200~20, Ditjen SDA, PU) SKB 3 Menteri (Kehutanan, PU, dan Dalam Negeri) pada Tahun 984 ditetapkan 22 DAS Prioritas untuk direhabilitasi Isu permasalahan konservasi SDA (Ditjen SDA, PU) : meningkatnya sebaran DAS kritis dari 22 DAS (984) menjadi 39 DAS (992) dan 62 DAS (2005), serta menurunnya daya dukung DAS yang mengakibatkan penurunan ketersediaan air bersih. SK Kementerian Kehutanan No. 328 Tahun 2009 menetapkan 08 DAS Prioritas yang harus direhabilitasi dalam RPJM Penyediaan Alternatif Teknologi Pemantauan Kuailtas Air : Kegiatan pemantuan oleh instansi terkait (KLHK, BPLHD) dilaksanakan secara manual membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Tidak bisa memberikan informasi dengan cepat yang untuk mengambil keputusan terkait tanggap pencemaran air. BPPT sejak tahun 2007 telah mengembangkan produk ONLIMO yang merupakan teknologi online monitoring kualitas air dengan TKDN tinggi yang dapat dijadikan sebagai alternatif teknologi pemantauan yang dapat memberikan informasi dengan cepat dan dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan dan peringatan dini pencemaran. PPT MONITORING KUALITAS LINGKUNGAN Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Buku RPJMN pada Halaman 0 2 Ø BPPT mendukung Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (Bab 0) : ü Pemantauan kualitas lingkungan (air, udara, dan lahan) perlu ditingkatkan sebagai dasar untuk mendapatkan data dan informasi lingkungan hidup; ü Upaya pengendalian pencemaran (air, udara, dan lahan) yang berupa pencegahan timbulnya limbah/sampah dan pemulihan akibat pencemaran, serta pengendalian kerusakan lingkungan masih perlu terus diperkuat; ü Perlunya penguatan kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup: kelembagaan dan SDM lingkungan hidup daerah serta penguatan penegakan hukum lingkungan dan penyelesaian peraturan operasional turunan dari UU No.32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH); ü Pemulihan Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas Nasional. Ø Rencana Kerja Pemerintah (RKP 207) : ü Program prioritas fasilitasi peningkatan kualitas hunian dan penataan kawasan permukiman kumuh perkotaan/monitoring kualitas air dan udara di pemukiman. 9

7 Keterkaitan indikator kinerja PTL dengan Tujuan dan Sasaran Strategis BPPT Tahun , seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Sedangkan, Tabel 4 menunjukkan Peta Jalan (Roadmap) Kegiatan PTL dan Tabel 5 menunjukkan kontribusi kegiatan PTL pada Level Output (L2), Outcome (L), dan Impact (L0) Tabel 3. Indikator kinerja kegiatan PTL dengan Tujuan dan Sasaran Kegiatan SK Sasaran Kegiatan IKK Satuan Output : Inovasi Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Sampah, dan Limbah Padat Pengelolaan Perkotaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan TARGET Prototype Plant Output 2 : Inovasi Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat Jumlah Project Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat Jumlah Project Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat Project Plant Project L, OUTCOME LO IMPACT Output 3 : Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Jumlah Project Teknologi Pemantauan Kualitas Lingkungan Air & Udara Plant Project L, OUTCOME Tabel 4. Peta Jalan (Roadmap) dan Output Kegiatan PTL Tahun 206 Tahun 207 Tahun 208 Tahun 209 Tahun 2020 Target Output : DAF/AOP dan Elektrokoagulasi Tek. Arsinum untuk Masyarakat Tek. Monitoring Online Kualitas Daerah Air Sungai Anggaran (Milyar Rp) 3.89 Tujuan Output : Meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan Sasaran Akhir Output : Terlaksana nya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan Target Output : Prototipe Peralatan Pengangkut Sampah Kajian Lingkungandan BED Plant Plant Air Bersihdari Air Gambut (Microbubles) Teknologi Arsinum untuk Masyarakat Prototipe Sistem Monitoring Udara Target Output : Project PLTSa 50 t/hari Plant Penjernih Air Solar Elektrokoagulasi Plant Pengolah Air Bergerak untuk Daerah Terdampak Bencana Plant sistem Monitoring Ling. online dan real time Target Output : Data Operasi PLTSa Plant Pengolah Air Hujan Project Pusat Data Monitoring Air & Udara terintegrasi Target Pengguna : Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Bekasi, KLHK, Masyarakat, KemenPUPera, Kemenkomar Anggaran (Milyar Rp) 7.85 Anggaran (Milyar Rp) 8.76 Anggaran (Milyar Rp) 0 Target Output : Rekomendasi Teknis dan Ekonomi PLTSa Project Model Bisnis Pengolah Air BersihSkala Komunal Project Sistem Monitoring Air & Udara terintegrasi Anggaran (Milyar Rp) 2 20

8 Tabel 5. Kontribusi Kegiatan PTL pada Level Output (L2), Outcome (L), dan Impact (L0) OUTPUT KEGIATAN SATUAN INOVASI TEKNOLOGI Prototipe - (L2) - - PENGELOLAAN SAMPAH DAN Plant - - (L2) - LIMBAH PADAT PERKOTAAN Project (L) (L0) INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT INOVASI TEKNOLOGI SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN PERKOTAAN Plant - (L0) Project - - (L2) (L2) - Plant - (L2) Project - - (L2) (L) - Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok BPPT harus ditinjau dari perspektif sejumlah pihak, yaitu: pelaku penelitian, pengembangan dan perekayasaan (sisi kemitraan dan partnership) yang menilai perkembangan kemampuan tersebut dari efektivitas melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaku bisnis (sisi pelanggan/customer) yang menilai perkembangan kemampuan ketersediaan sumber daya untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai, dan pembaruan proses produksi. Pemerintah (stakeholder/pemangku kepentingan) yang menilai perkembangan kemampuan teknologi terhadap kontribusinya pada perkembangan ekonomi. Tabel 6 menunjukkan ekspektasi dari setiap pemangku kepentingan dan pelanggan. Tabel 6. Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan Pemangku Kepentingan Lembaga Ekspektasi/Perspektif. Lembaga Pemerintah Presiden dan Kontribusinya terhadap Pihak-pihak yang berkepentingan Kabinet perkembangan ekonomi untuk atau memiliki harapan terhadap meningkatkan daya saing dan perkembangan kinerja dan kemandirian bangsa. 2. program Aliansi/Pelanggan PTL (Customer) a. Pelanggan/Customer Pihak yang menggunakan produk dan pelayan PTL b. Aliansi Lembaga yang bekerjasama dengan PTL sebagai partner yang mempunyai tujuan, sasaran dan minat bersama Industri Pemerintah Lembaga, Litbangyasa, Perguruan Tinggi Ketersediaan sumber daya teknologi untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai, dan pembaruan proses produksi untuk meningkatkan keuntungan. Ketersediaan sumber daya teknologi/ rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Efektivitas melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2

9 Pemangku Kepentingan Lembaga Ekspektasi/Perspektif 3. Masyarakat DPR, Masyarakat Umum Keluaran dan produk PTL dapat dimanfaatkan secara luas, meningkatkan kualitas hidup, lingkungan dan ekonomi secara keseluruhan. 2.2 Rencana Kinerja Tahunan PTL TA 207 Tabel 7 menunjukkan rencana kinerja tahunan PTL 207. Di mana, pada rencana awal terdapat 2 (dua) output kegiatan, kemudian output ke- di bagi menjadi 2 (dua) yaitu inovasi teknologi sampah dan inovasi teknologi air bersih untuk masyarakat. Per Oktober 207, PTL memperoleh pendanaan dari APBN-P 207 dengan 2 (dua) output yaitu () penyusunan dokumen teknis PLT Sampah; dan (2) pilot plant air bersih untuk masyarakat di Sumatera Barat. Tabel 7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan TA 207 per Triwulan berbasis output 2.3 Perjanjian Kinerja PTL TA 207 Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang 22

10 dimiliki oleh instansi. Adapun fungsi dokumen Penetapan Kinerja selain digunakan sebagai alat komunikasi yang bersifat top-down juga dijadikan sebagai alat untuk menggabungkan pengukuran kinerja dengan strategi organisasi. Perjanjian kinerja (PK) PTL TA 207 telah ditandatangani oleh Direktur PTL dan Deputi Kepala TPSA pada bulan Januari 207, seperti ditunjukan dalam Tabel 8. Tabel 8. Perjanjian Kinerja PTL TA 207 (di tanda tangani per Januari 207) No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2 3 Pengelolaan Sampah, dan Limbah Padat Perkotaan Masyarakat Pemantauan Lingkungan Perkotaan Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Masyarakat di Lingkungan Air Gambut (Technologi Micro Buble) Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Namun, PK PTL TA 207 mengalami revisi pada bulan September 207, seperti ditunjukkan dalam Tabel 9. Dimana, Butir No. s.d 3 merupakan sasaran kegiatan/output dari APBN 207, sedangkan butir No. 4 dan 5 adalah sasaran kegiatan APBN-P 207. Jumlah total anggaran adalah sebesar Rp ,-, (termasuk Rp ,- dari APBN-P). Dokumen PK yang telah di tanda tangani dapat dilihat pada Lampiran. Tabel 9. Revisi Perjanjian Kinerja PTL TA 207 (ditanda tangani per September 207) No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2 Pengelolaan Sampah, dan Limbah Padat Perkotaan Masyarakat 3 Pemantauan Lingkungan Perkotaan 4 Tersusunnya Dokumen Teknis Pembangunan Project PLT Sampah Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Masyarakat di Lingkungan Air Gambut (Technologi Micro Buble) Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Jumlah Dokumen Teknis Pembangunan Project PLT Sampah 2 23

11 No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 5 Terbangunnya Plant Teknologi Pengolahan Air Siap Minum Sistem Reverse Osmosis Pengolahan Air Siap Minum Sistem Reverse Osmosis Rencana Aksi Perjanjian Kinerja PTL TA 207 Rencana aksi perjanjian kinerja PTL TA 207, ditunjukkan dalam Tabel 0 Tabel 0. Rencana aksi perjanjian kinerja PTL TA 207. Presentase Kinerja Target Uraian Target Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Tahunan Semester (%) Semester II (%) TW TW2 TW3 TW4 () (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Terwujudnya inovasi Jumlah Prototipe Teknologi Prototipe Teknologi teknologi Pengelolaan Pengelolaan Sampah dan Limbah Pengelolaan Sampah dan Sampah dan Limbah Padat Padat Perkotaan Limbah Padat Perkotaan Perkotaan Terwujudnya inovasi teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat Terwujudnya inovasi teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan masyarakat di lingkungan air gambut (Technology Microbubles) Jumlah Plant Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Plant Teknologi masyarakat di lingkungan air gambut (Technology Microbubles) Plant Pemantauan Kualitas Lingkungan Air

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN Agenda pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Arahan Direktur Jenderal Cipta Karya Kebijakan Program Bidang Cipta Karya Penajaman Program Palembang 03 Maret 2014 OUTLINE A. Konsep Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 1. PENDAHULUAN Penyusunan RKT 2019 mengacu kepada Dokumen Renstra Kemenko PMK 2015-2019, 100 Program Prioritas Presiden, serta Isu Strategis Bidang PMK dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN Oleh: Dwityo A. Soeranto Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.11-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

Renstra Pusat Teknologi Lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN

Renstra Pusat Teknologi Lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

Program Generik : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Program Generik : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit pelaksana eselon II kecuali Unit Pengelola Teknis mandiri dan Pusat Pengelolaan Ekoregion menghasilkan kategorikategori output yang secara garis besar dapat dirangkum

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017-2022 PERGI KE KEBUN MEMETIK SAHANG REHAT

Lebih terperinci

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017 DAK 2017 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017 Sinkronisasi Program DAK Bidang Energi Skala Kecil Jakarta, 29 April 2016 1

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-033.11-0/AG/2014 DS 9272-2750-2151-8497 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH 2015-2019 Oleh: Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jakarta, 18 Februari 2016 1

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan : VISI Terwujudnya kualitas layanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang memadai, peningkatan jumlah rumah layak huni, serta pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang ramah lingkungan 1.

Lebih terperinci

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SESI PANEL MENTERI - RAKERNAS BKPRN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jakarta, 5 November 2015 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2015-2019 DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1 LANDASAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI B (BPPT) A D A N P PERATURAN E N KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN G TEKNOLOGI K NOMOR 009 TAHUN 2015 A TENTANG J I ORGANISASI DAN TATA KERJAA N BADAN PENGKAJIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-033.11-0/2013 DS 0213-6410-3677-6422 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 1.8. Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan Provinsi DKI Jakarta Pembangunan di DKI Jakarta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan dan pembangunan pada hakekatnya

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. No.606, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010 MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A

Lebih terperinci

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup BPPT, 4 Maret 03 KERANGKA PAPARAN I. CAPAIAN PEMBANGUNAN NASIONAL II.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 A. Perencanaan Kinerja Perencanaan kinerja tahun 2012 disusun berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) periode tahun 2010-2015.

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BALAI SIDANG JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 1 I. PENDAHULUAN Perekonomian Wilayah Pulau Kalimantan

Lebih terperinci

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan 18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2006

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM PERATURAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Sungai Citarum

Lebih terperinci

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012- DINAS PUP-ESDM DIY VISI layanan pekerjaan umum yang memadai, jumlah rumah layak huni, serta sumber daya mineral yang ramah 1. Makna dari big pekerjaan umum yang andal memadai,

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( ) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) Bagian

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 1.1. Visi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam pasal 1, angka 12 menyebutkan bahwa visi merupakan rumusan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO Hotel Grand Sahid Jaya - Jakarta, 11 Maret 2016 ABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 /PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia

Lebih terperinci

KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016

KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016 KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN 207 Jakarta, 7 Desember 206 PRIORITAS NASIONAL DITJEN. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NO PRIORITAS NASIONAL Kemaritiman

Lebih terperinci

Tahun terakhir RPJMN

Tahun terakhir RPJMN 1 2 3 4 2 1 DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Nawacita 5 Revolusi Mental Nawacita 8 & 9 Pendidikan Kesehatan Perumahan (Nawacita 4) Kepastian dan Penegakan Hukum RKP 2015*) Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan

Lebih terperinci

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015-2019 ( 9 AGENDA PRIORITAS ) Nomor PRIORITAS 1 Perlindungan

Lebih terperinci

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.371, 2015 KEMENPU PR. Dana Alokasi Khusus. Insfrastuktur. Petunjuk Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA 5.1. KESIMPULAN Kawasan Strategis Pantai Utara yang merupakan Kawasan Strategis Provinsi DKI Jakarta sesuai

Lebih terperinci