Kata Kunci : Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan"

Transkripsi

1 Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak, Dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kabupaten Sumbawa) Syafruddin 1, Marisa Sutanti 2, Wahyuni 3 Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa Program Studi Ekonomi Pembangunan syafruddin@universitassamawa.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sumbawa Besar. Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan penelitian langsung di lapangan sebanyak 100 responden. Sampel yang digunakan dalam pemilihan data menggunakan teknik aksidental sampling. Metode analisis data dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pada tingkat signifikansi 5% (0,000 < 005). Secara parsial variabel kewajiban kepemilikan NPWP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan yaitu t-hitung > t-tabel ( 3,903 > 3,182) dengan signifikansi (0,000 < 0,05). secara parsial variabel pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan yaitu t- hitung > t-tabel (1,154 < 3,182) dengan signifikansi (0,251 > 0,05). Secara parsial variabel penagihan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan yaitu t- hitung > t-tabel (1,255 < 3,182) denga signifikansi (0,213 > 0,05). Kata Kunci : Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan PENDAHULUAN Sektor pajak memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan kesejahteraan bangsa, karena pajak merupakan salah satu sumber pemasukan kas negara yang pada akhirnya dipergunakan untuk pembangunan dengan tujuan akhir kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pendapatan negara yang bersumber dari pajak penghasilan. (Arianto Toli 2013). 62

2 Peningkatan penerimaan pajak dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak karena kepatuhan pajak merupakan faktor utama keberhasilan tercapainya penerimaan pajak. Tanggung jawab atas tercapainya penerimaan pajak sebagai sumber kas negara tidak bergantung pada aparat perpajakan (fiskus) saja, tetapi juga sangat bergantung pada kepatuhan wajib pajak. (Purba, 2012:2). Peningkatan kesadaran masyarakat dibidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peran aktif masyarakat serta pemahaman akan hak dan kewajiban dalam melasksanakan peraturan perundang- undang perpajakan. Dalam rangka menjamin kelangsungan pembangunan nasional, sektor pajak menjadi salah satu tumpuan bagi penerimaan negara. Langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor perpajakan dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan secara menyeluruh pada tahun 1983 dengan diberlakukan self assessment system. Perubahan sistem perpajakan dari official assessment menjadi self assessment, di mana wajib pajak diberi kepercayaan untuk mendaftar, menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan kewajiban perpajakan menjadikan kepatuhan sukarela wajb pajak sebagai kunci keberhasilan pemungutan pajak (Santoso,2008). Dianutnya self assessment system menuntut adanya peran aktif dari masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya seperti menghitung, memperitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutangnya kepada direktorat Jendral Pajak. Penerapan self assessment system akan efektif apabila kondisi kepatuhan sukarela (voluntary compliance) pada masyarakat telah terbentuk (Darmayanti,2004). Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan administrasi perpajakan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana, dan mudah dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak. Sehingga wajib pajak tidak merasa nakal untuk membayar pajak dengan adanya pemeriksaan pajak dengan surat pemberitahuan sertan penagihan secara aktif dan teratur. Tingkat kepatuhan pajak secara langsung mempengaruhi ketersediaan pendapatan untuk belanja negara (Listyaningtyas, 2012). Kewajiban aparat pajak adalah melakukan pembinaan, pelayanaan, dan pengawasan dengan melalui serangkaian kegiatan pemeriksaan pajak dan penagihan. Sehingga penulis memfokuskan penelitian ini dengan mengambil judul: (Fouktone, 2007:3). Titik berat penelitian ini meliputi Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitia terdahulu yang menjadi bahan rujukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 63

3 1. Bamabang Sujatmiko (2011) Studi tentang Kewajiban Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan ( Tinjauan terhadap Peraturan Direktur) 2. Marisa Herryanto, Agus Arianto Toli (2013) Studi tentang Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Pengertian Pajak Penghasilan Menurut standar akutansi keuangan no.46 (2009) pajak penghasilan adalah pajak dihitung berdasarkan peraturan perpjakan dan dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Pengertian pajak penghasilan (PPH) berdasarkan UUD No 17 tahun 2000 adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterimah atau diperolehnya dalam dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditunjukan kepada masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya. Berdasarkan definisi pajak penghasilan yang telah dijabarkan sebelumnya, secara implisit terlihat ada dua fungsi pajak berdasarkan Mardiasmo (2009:1), yaitu: 1. Fungsi Penerimaan (Budgetary) Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. 2. Fungsi Mengatur (Regulatory) Pajak penghasilan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh: pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras, pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif dan tarif pajak untuk ekspor sebesar 0%, untuk mendorong ekspor produk Indonesia di pasaran dunia. Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor pokok wajib pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya (Mardiasmo, 2009:23). Menurut Resmi (2009:26), nomor pokok wajib pajak merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Pengetian nomor pokok wajib pajak (NPWP) menurut Waluyo, (2009:24) adalah: Nomor yang diberikan Direktur Jenderal Pajak kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi perpajakan yang 64

4 dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Semua wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berdasarkan sistem self assessment, wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus untuk mendapatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau yang diwajibkan untuk pemotongan/pemungutan sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan tahun 1984 dan perubahannya. Pemeriksaan Pajak Pengertian pemeriksaan menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 dikutip dari Pardiat (2008:11) adalah sebagai berikut: Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Menurut Priantara (2000:24), pemeriksaan merupakan interaksi antara pemeriksa dengan wajib pajak. Untuk itu, dibutuhkan sikap positif dari wajib pajak sehingga pelaksnaan pemeriksaan dapat lebih efektif.sedangkan menurut Pardiat (2008:11) pengertian pemeriksaan pajak adalah menekankan pada pemeriksaan bukti yang berupa buku-buku, dokumen dan catatan yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan. Penagihan Pajak Pengertian dalam pasal 1 butir 9 Undang-undang No. 19 Tahun 2000 penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksankaan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita (Rahayu, 2010:197). Menurut Suandy (2008:173), penagihan pajak dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu penagihan pasif dan penagihan aktif: 1. Penagihan Pajak Pasif Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), surat keputusan pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar,surat keputusan keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari belum dilunasi, maka tujuh hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran. 2. Penagihan Pajak Aktif Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak 65

5 hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan pajak tetap, akan diikuti denan tindakan sita, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang diperoleh hubungan variable satu dengan variabel yang lain (Anastasyah 2010 : 23). Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode asosiatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variable atau lebih. Jenis dan Sumber Data Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, dalam penelitian ini seperti data jumlah orang yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Selain itu, data hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau gambar, seperti profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kabupaten Sumbawa. Teknik Pengumpulan Data Teknik Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2005). Survey dengan menggunakan angket/kuesioner untuk kepuasan berisikan daftar pertanyaan yang tertutup dan responden diminta tanggapananya, dengan memilih jawaban yang paling sesuai diantara pilihan jawaban yang disusun menggunakan skala Likert. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data atau informasi dari literatur- literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian. Teknik Wawancara dengan melakukan suatu tanya jawab kepada responden yang kurang jelas dalam menjawab pertanyaan yang disediakan/hasil jawaban meragukan. Selain dilakukan pada responden, wawancara juga dilakukan pada pengelola, petugas, karyawan bagian yang berwenang dan berkompetensi dalam bidang pelayanan pada kantor pelayanan pajak di wilayah kabupaten sumbawa. Definisi Operasional Variabel Variabel yang diungkap dalam penelitian ini meliputi 2 variabel bebas dan satu variabel terikat. Kedua variabel bebas tersebut disimbolkan dengan X 1 dan X 2, sedangkan variabel terikatnya adalah Y. Variabel tersebut adalah : 1. Variabel terikat yaitu penerimaan pajak penghasilan (Y) Penerimaan pajak penghasilan adalah jumlah dari keseluruhan pajak yang dikenakan/diterima negara terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterimah atau diperolehnya dalam dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditunjukan kepada masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya. 2. Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas seperti faktor umur, faktor lama kerja, dan upah. Kewajiban kepemilikan NPWP(X 1 ) 66

6 Kewajiban bagi warga negara untuk memeiliki Nomor pokok wajib pajak (NPWP), NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Pemeriksaan Pajak(X 2 ) Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Penagihan Pajak(X 3 ) Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pegawai perpajakan agar wajib pajak melunasi hutang pajaknya. Penagihan pajak dilakukan dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan dan menjual barang yang telah disita Teknik Analisis Data Pengukuran Variabel Pengukuran dan pengkategorian variabel dilakukan dengan alat bantu kuesioner. Setiap skor dalam kuesioner yang diukur dengan skala Likert bertujuan untuk mengukur kualitas data yang didapatkan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kabupaten Sumbawa.Untuk penilaian dari variabel pemeriksaan pajak dan dan penagihan pajak digunakan ketentuan skor sebagai berikut (Supranto, 2001): 1. Jawaban sangat setuju, skornya Jawaban setuju, skornya Jawaban cukup setuju, skornya Jawaban kurang setuju, skornya Jawaban tidak setuju, skornya 1. Hasil penelitian terhadap variabel yang diteliti dalam penelitian ini akan diberikan kesimpulan dengan menentukan skor interval kelas terlebih dahulu pada variabel penelitian. Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kelas (kategori). Menurut Sudjana (2000), interval kelas ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 67

7 Dari interval tersebut, akan diperoleh nilai batasan untuk masing-masing kelas dan setelah itu nilai rata-rata atau mean masing-masing variabel dimasukkan ke dalam kelas-kelas tersebut untuk mengetahui hasil penelitian. Berikut ini merupakan nilai interval masing-masing kelas: Tabel 1. Kategori Penentuan Responden No. Kategori Keterangan Pemeriksaan Pajak Penagihan Pajak 1 1,00 1,79 Tidak Baik Tidak Puas 2 1,80 2,59 Kurang Baik Kurang Puas 3 2,60 3,39 Cukup Baik Cukup Puas 4 3,40 4,19 Baik Puas 5 4,20 5,00 Sangat Baik Sangat Puas Sumber: Sudjana (2000). Uji Kualitas instrumen Data dari responden yang telah dikumpulkan dengan instrumen kuesioner, sebelumnya diolah lebih lanjut harus diuji validitas dan reliabilitasnnya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh tersebut benar-benar valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows. 1. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang tercantum pada suatu kuesioner dapat mengukur keadaan yang sesungguhnya atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat. Teknik yang digunakan dalam menghitung validitas adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan level signifikan 5 persen pada program SPSS. Rumus korelasi product moment dari Pearson adalah sebagai berikut (Arikunto, 1998): n ( xy) ( x y). rxy = [n x 2 ( x) 2 ] [n y 2 ( y)] 2 Keterangan: R= koefisien korelasi product moment n= jumlah subyek x= variabel bebas y= variabel terikat x= jumlah skor item y= jumlah skor total xy= jumlah perkalian antara skor item dan skor total x 2 = kuadran skor item y 2 = kuadran skor total 68

8 Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model, secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis kerja didefinisikan sebagai berikut : o Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Semua variabel independen secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. o H1 : Ho tidak benar. Semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria keputusannya : Tolak Ho (ada pengaruh yang signifikan) jika harga taraf signifikansi hail pengujian kurang dari 0,05 Model Persamaan Regresi Ganda Linier Model regresi atau pengaruh dalam penelitian ini adalah : ZY = b1zx1 + b2zx2 + + b3zx3 +e Dimana : Y = Produktivitas tenaga kerja X 1 = Umur X 2 = Lama kerja X 3 = Upah b 1,b 2 b 3 = koefisien regresi e = standar eror Besarnya efek pengaruh untuk setiap variabel (pengaruh parsial) ditunjukkan dengan harga dari koefisien regresi yang telah distandardisasi dengan nilai Z (lihat harga b i ). Semakin besar harga koefisien regresinya akan semakin kuat pula pengaruh variabel tersebut terhadap variabel terikatnya. Uji t Uji ini digunakan untuk menguji apakah secara parsial setiap variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis kerja didefinisikan sebagai berikut : o Ho : bi = 0 Suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. o Ho : bi 0 Suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Variabel Penelitian Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam penelitian ini n =100 dan 69

9 besarnya df dapat dihitung =98 dan alpha = 0,05 diperoleh r tabel 0,306. Berdasarkan uji korelasi pada tabel diatas diperoleh nilai r hitung berkisar 0,329 sampai 0,808 semuanya lebih besar dari 0,306 sehingga masing-masing item pertanyaan pada setiap variabel yang digunakan dalam kuesioner dapat dinyatakan valid. Tabel 2. Uji Validitas Variabel Penelitian Variabel Item R hitung R tabel Keterangan Penerimaan Pajak penghasilan Kewajiban Kepemilikan NPWP Pemeriksaan Pajak Penagihan Pajak Sumber : Data Primer yang diolah, 2017 Y1 0,453** 0,306 Valid Y2 0,396** 0,306 Valid Y3 0,414** 0,306 Valid Y4 0,352** 0,306 Valid Y5 0,808** 0,306 Valid X1.1 0,455** 0,306 Valid X1.2 0,573** 0,306 Valid X1.3 0,643** 0,306 Valid X1.4 0,419** 0,306 Valid X1.5 0,728** 0,306 Valid X2.1 0,453** 0,306 Valid X2.2 0,433** 0,306 Valid X2.3 0,545** 0,306 Valid X2.4 0,383** 0,306 Valid X2.5 0,634** 0,306 Valid X3.1 0,492** 0,306 Valid X3.2 0,401** 0,306 Valid X3.3 0,543** 0,306 Valid X3.4 0,329** 0,306 Valid X3.5 0,734** 0,306 Valid Uji Reabilitas Uji reabilitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur untuk menunjukkan hasil suatu pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih dengan alat yang sama. Teknik pengukuran reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dimana alat ukur dikatakan reliable apabila nilai koefisien alpha diatas 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel. 3 Uji Reabilitas Variabel Penelitian Variabel Cronbach Cronbach Keterangan Alpha hitung Alpha Kewajiban Kepemilikan NPWP ,60 Reliabel Pemeriksaan Pajak ,60 Reliabel Penagihan Pajak ,60 Reliabel Penerimaan Pajak ,60 Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah,

10 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas yaitu tabel 4.9 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubah satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat hingga yang paling lemah. Untuk menentukan persamaan regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Model Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP PEMERIKSAAN PAJAK PENAGIHAN PAJAK a. Dependent Variable: PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Sumber : Data Primer yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi dari output didapatkan model persamaan regresi: Y = a + b1. X1 + b2. X2 + b3. X3 Y = 3, ,465 X1+ 0,162 X2 + 0,164 X3 Dari persamaan diatas dapat dijelaskan: a. Nilai konstanta sebesar 3,599 artinya kewajiban kepemilikan NPWP (X1), pemeriksaan pajak (X2) dan penagihan pajak (X3) dianggap konstan maka penerimaan pajak penghasilan konstan sebesar sebesar 3,599. b. Koefisien regresi variabel kewajiban kepemilikan NPWP (X1) sebesar 0,465 artinya kewajiban kepemilikan NPWP mengalami kenaikan 1%, maka penerimaan pajak (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,465 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. c. Koefisien regresi variabel pemeriksaan pajak (X2) sebesar 0,162 artinya pemeriksaan pajak mengalami kenaikan 1%, maka penerimaan pajak (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,162 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 71

11 d. Koefisien regresi variabel penagihan pajak (X3) sebesar 0,164 artinya penagihan pajak mengalami kenaikan 1%, maka penerimaan pajak (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,164 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Uji statistik Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t) Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.12, jika nilai probability t < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai probability t > 0,05 maka Ha ditolak. 1. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Kewajiban Kepemilkan NPWP (X1) Pada tabel 5, dapat di ketahui bahwa nilai t hitung variabel bebas kewajiban kepemilikan NPWP (X 1 ) 3,903 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t tabel adalah 3,182 maka nilai t hitung > t tabel (3,903 > 3,182) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jika dilihat dari tingkat positifnya Kewajiban Kepemilikan NPWP sebesar 0,465 dan tidak mendapatkan hasil pada nilai 0,465 maka dapat dikatakan positif. Artinya bahwa kewajiban kepemiilikan NPWP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan. Tabel 5. Hasil Uji t statistic Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP PEMERIKSAAN PAJAK PENAGIHAN PAJAK a. Dependent Variable: PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Sumber : Data Primer yang diolah, Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Pemeriksaan Pajak (X2) Pada tabel 5, dapat di ketahui bahwa nilai t hitung variabel bebas pemeriksaan pajak (X 2 ) 1,154 dengan nilai signifikansi 0,251. Sedangkan nilai t tabel adalah 3,182 maka nilai t hitung < t tabel (1,154 < 3,182) yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Jika dilihat dari tingkat positifnya pemeriksaan pajak sebesar 0,465 dan tidak mendapatkan hasil pada nilai 0,162 maka dapat dikatakan positif. Artinya bahwa kewajiban kepemiilikan NPWP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan 72

12 3. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Penagihan Pajak (X3) Pada tabel 5, dapat di ketahui bahwa nilai t hitung variabel bebas pemeriksaan pajak (X 3 ) 1,255 dengan nilai signifikansi 0,213. Sedangkan nilai t tabel adalah 3,182 maka nilai t hitung < t tabel (1,255 < 3,182) yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Jika dilihat dari tingkat positifnya pemeriksaan pajak sebesar 0,465 dan tidak mendapatkan hasil pada nilai 0,164 maka dapat dikatakan positif. Artinya bahwa kewajiban kepemiilikan NPWP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan Uji Pengaruh Secara Bersama-sama (Uji F) Untuk menguji pengaruh secara simultan dari variabel bebas kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sumbawa digunakan uji F. Tabel 6 Hasil uji F (uji simultan) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total a b. Dependent Variable: PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Sumber : Data Primer yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 6 diatas maka hasil dari uji F diperoleh nilai probabilitas F hitung sebesar 53,71 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel ditentukan berdasarkan tabel dengan tingkat signifikansi α5% dan df 1=(k-1)=(4-1)=3 serta df2=(n-k-1)=96. Sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 2,699 karena nilai F hitung > F tabel (53,071 > 2,699) maka Ha di terima dan Ho ditolak. Artinya variabel yang terdiri dari kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Kabupaten Sumbawa. Interpretasi Hasil Analisis Berdasarkan hasil analisis diatas, selanjutnya dapat dibahas tentang pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan. Dari hasil analisis diketahui bahwa kewajiban kepemilikan NPWP dapat dikatakan bernilai positif dan signifikan terhadap penerimaaan pajak.semakin banyak wajib pajak yang memiliki NPWP maka akan meningkatkan penerimaan pajak., Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2007), yang menyatakan bahwa kewajiban kepemilikan NPWP berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak. Untuk meningkatkan penerimaan negara tersebut maka pemerintah memberlakukan suatu kebijakan berupa keharusan dalam kepemilikan nomor pokok wajib pajak (NPWP) bagi masyarakat sebagai identitas wajib pajak yang memiliki banyak fungsi dalam bidang perpajakan maupun dalam bidang lainnya, salah satunya di bidang pajak adalah dalam hal pembayaran pajak. 73

13 Pemeriksaan pajak bernilai positif dan tidak signifikan terhadap penerimaaan pajak., Menurut Nachrowi (2005), tidak signifikannya suatu variabel bebas berarti pengaruhnya tidak besar terhadap variabel terikatnya, meskipun demikian pengaruhnya tetap ada. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suhendra (2010) yang menyimpulkan bahwa tidak signifikannya pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Jakarta dikeranakan masih rendahnya pemeriksaan pajak yang dilakukan aparat perpajakan. Dari hasil analisis diketahui bahwa penagihan pajak bernilai positif dan tidak signifikan terhadap penerimaaan pajak. Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pegawai perpajakan agar wajib pajak melunasi hutang pajaknya. Penagihan pajak dilakukan dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan dan menjual barang yang telah disita. Melalui serangkaian tahapan-tahapan tersebut diharapkan dapat membuat wajib pajak segera melunasi kewajiban perpajakannya sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh sony junaidy dan Amelia Sandra (2009) yang menyatakan bahwa penerimaan pelunasan tunggakan pajak yang diperoleh tidak mencapai target karena masih sangat rendahnya kepatuhan wajib pajak untuk melunasi tunggakan pajaknya yang berarti bahwa wajib pajak baru akan melunasi tunggakan pajaknya setelah adanya penagihan aktif. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian terhadap produktivitas tenaga kerja industri kerajinan tangan pada koperasi penjahit samba desa sekongkang bawah kec. sekongkang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Secara parsial kewajiban kepemilikan NPWP berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sumbawa.. b. Secara parsial pemeriksaan pajak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sumbawa. c. Secara parsial penagihan pajak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sumbawa. d. Secara simultan kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sumbawa. Saran Berdasarkan kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam 74

14 upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada industri kerajinan tangan sebagai berikut : 1. Aparat pajak sebaiknya menambah intensitas penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat yang belum menjadi wajib pajak dan masyarakat yang telah menjadi wajib pajak mengenai cara mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, cara menghitung pajak terutang, membayar pajak dan mengisi SPT bagi masyarakat dan wajib pajak yang belum memahami. 2. Untuk para wajib pajak diharapkan agar dapat menjadi wajib pajak yang baik, yang berarti bahwa wajib pajak senanttiasa meningkatkan kepatuhan wajib pajak, baik itu dalam segi pembayaran maupun pelaporan pajak itu sendiri tepat waktu. Karena seperti yyang kita ketahui bahwa pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang terbesar yaitu sumber pembangunan bangsa. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperluas ruang lingkup penelitian dengan memperbanyak jumlah sampel atau menambah variabel independent lainnya seperti pelayanan pajak, kepatuhan pajak, sanksi perpajakan dan lain-lain. Karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki hubungan dengan penerimaan pajak. DAFTAR PUSTAKA Akmal, Yori Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai Di Kota Bukit Tinggi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Arif, Faisal Emilda Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kerajinan Mebel Pada Bagian Produksi Di Desa Tamansari Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati Perpajakan Indonesia, Edisi kedua, ANDI, Yogyakarta,. Ginting, Riskon Pengaruh Pemberian Surat Penagihan terhadap PembayaranTunggakan Pajak Penghasilan. Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol.5, No.1, Maret. Gisijanto dan Syahab Penagihan Pajak dengan Surat Paksa terhadap Penerimaan Pajak, Jurnal Ekonomi Akuntansi Pajak,. Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toli., Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan, Tax and AccountingReview, Vol.1, No.1. Junaidy dan Sandra Evaluasi Proses dan Pelaksanaan Penagihan Pajak dalam Rangka Pengamanan Penerimaan Pajak (Studi Kasus di KPP Jakarta XYZ) Simposium Nasional Akuntansi. Nachrowi, Djalal Penggunaan teknik ekonometrika. Jakarta : PT Raja Grafindo. Pardiat Pemeriksaan Pajak, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta. Prastowo, Yustinus Panduan Lengkap Pajak, Raih Asa sukses, 75

15 Jakarta. Rahayu, Siti Kurnia., Perpajakan Indonesia (Konsep dan Aspek Sosial),Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta,. Setiawan, Deddy Arief Analisis Hubungan antara Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Surat Setoran Pajak dengan Penerimaan Pajak (Studi kasus pada KPP Jakarta Palmerah), Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Suhendra, Euphrasia Susy Pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1, volume 15, April Sutanto, M Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan JumlahPemeriksaan terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Mataram. Unpublished undergraduate thesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya,. Sumarsan, Thomas., Perpajakan Indonesia (Pedoman Perpajakan yang Lengkap Berdasarkan Undang-undang Terbaru), Indeks, Jakarta,. Sujatmiko, Bambang.2011.Kewajiban Pemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (Tinjauan terhadap Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 35/PJ/2008), Jurnal Socioscientia Koperti Wilayah XI Kalimantan Vol.3, No.2. Syahab, M Zakiah dan Hantoro Arif Gisijanto.,2013, Pengaruh penagihan pajak dan surat paksa pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak Penghasilan. Waluyo dan Wirawan., Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta,.. 76

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEPEMILIKAN NPWP, PELAYANAN FISKUS DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KOTA KEDIRI

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEPEMILIKAN NPWP, PELAYANAN FISKUS DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KOTA KEDIRI PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEPEMILIKAN NPWP, PELAYANAN FISKUS DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KOTA KEDIRI Hestin Sri Widiawati dan Eunike Rose Mita Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung)

PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung) PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP,PEMERIKSAAN PADAJAN DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Bitung) Adelina Simanungkalit 1 Agus T. Poputra 2 Treesje Runtu 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai Negara yang berkembang,sebenarnya Indonesia memiliki berbagai macam potensi untuk menjadi Negara yang lebih maju. Akan tetapi pada kenyataannya Indonesia

Lebih terperinci

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK

KEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK PENGARUH SOSIALISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DI DAERAH KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU KEVIN HENDRO (Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU

ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU Oleh Kusujarwati Anjarini 1), Buntoro Heri Prasetyo, MM., Drs., Ak.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah pajak berasal dari bahasa Jawa yaitu ajeg yang berati pungutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah pajak berasal dari bahasa Jawa yaitu ajeg yang berati pungutan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pajak Istilah pajak berasal dari bahasa Jawa yaitu ajeg yang berati pungutan teratur pada waktu tertentu. Kemudian berangsur-angsur

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sebenarnya memiliki banyak potensi untuk menjadi negara yang lebih maju. Tetapi pada kenyataannya, Indonesia belum bisa

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata. Tujuan yang luhur demikian itu hanya dapat diwujudkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata. Tujuan yang luhur demikian itu hanya dapat diwujudkan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan Negara dan Bangsa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penagihan Pajak Aktif 1. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2000:31) Pajak adalah iuran yang berupa uang dari rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Frekuensi Analisis frekuensi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL Nanik fitriani Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya kebutuhan dana pembangunan mendorong pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih intensif. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada KPP Pratama di wilayah Pangkal Pinang dan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah wajib pajak yang berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai pada bulan oktober 2010 dan lokasi penelitian yang dipilih penulis dalam penelitian lapangan adalah PT Pethodan

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dimana bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan badan. Oleh Muhammad Fahri Fauzi

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan badan. Oleh Muhammad Fahri Fauzi Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan badan Oleh Muhammad Fahri Fauzi 113403024 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemeriksaan pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, dimana periode yang akan diteliti adalah tahun pajak 2015 yaitu pada saat diberlakukannya Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA. P a r d i STIE AUB Surakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA. P a r d i STIE AUB Surakarta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA P a r d i STIE AUB Surakarta Abstraksi Penelitian ini bertujuan : 1). Mengetahui ada

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Jakarta Pusat, Khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, turut menentukan keberhasilan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang merupakan penggabungan dari tiga unit Kantor Pelayanan Pajak,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG Vicky Poli Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Dalam melakukan suatu penelitian kita perlu memaparkan tentang apa yang kita teliti hal tersebut dapat memudahkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis yang akan dijelaskan pada bagian akhir bab. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pajak, tentunya perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan pajak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pajak, tentunya perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan pajak. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Pajak Untuk dapat memahami mengenai pentingnya pemungutan pajak dan alasan yang mendasari mengapa wajib pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan tanpa adanya kontraprestasi langsung sehubungan

Lebih terperinci

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Budhi Darmakusuma 11209539 Dosen Pembimbing Sulastri SE, MM Latar Belakang Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Intan Yuningtyas, Naili Farida, dan Saryadi, 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variable, penentuan jenis dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Adapun data berdasarkan usia responden karyawan Toko Buku Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayananan Pajak Pratama Gorontalo dengan cara menyebar angket/kuesioner

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT EKONOMI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2015) PENULISAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki berbagai macam potensi untuk menjadi negara yang lebih maju, seperti potensi lokasi, sumber daya alam, dan sumber daya budayanya. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN DALAM MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR UKM DI KOTA MEDAN Muhammad Rizal Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang ABSTRAK

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang   ABSTRAK PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PBB DESA SRIGONCO (Studi Pada Wajib Pajak di Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Pada penelitian ini, peneliti menyebar 150 buah kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100 kuesioner. Kuesioner yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk integrasi dari instansi kantor wilayah departemen Koperasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan A. Latar Belakang Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan sistem perpajakan dari official assessment menjadi self assessment diharapkan kesadaran Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi Kasus pada Konsumen mobil Toyota Avanza di Legenda Wisata Cibubur) Nama NPM Jurusan Pembimbing : Hafiedz Mizan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PEMBAYARAN TUNGGAKAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA GORONTALO

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PEMBAYARAN TUNGGAKAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA GORONTALO PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PEMBAYARAN TUNGGAKAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA GORONTALO VERONIKA SAAD 1, SAHMIN NOHOLO 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang Berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Nur Anissa 1, Harlina Widyanti 2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia Email: nissadmaja@gmail.com

Lebih terperinci

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM Annisa Rafida 11213152 Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS & COFFEE CABANG CIBUBUR JUNCTION TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel adalah konstruk yang dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

Lebih terperinci