PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA"

Transkripsi

1 PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA Wahyudi, Ali Rasyidi, Arief Rahman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penilaian PT Meratus Line terhadap lingkungan pemasarannya, (2) stategi pemasaran, (3) kinerja organisasi pemasaran, (4) sistem pemasaran, (5) produktivitas pemasaran, (6) kebijakan fungsi pemasaran, (7) tingkat efektivitas dan efisiensi atas kinerja fungsi pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur keberhasilan aktivitas pemasaran dengan menggunakan elemen-elemen : criteria, causes, effect serta penilaian terhadap rencana dan realisasi pendapatan serta biaya pemasaran yang disertai dengan rasio profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran PT Meratus Line Surabaya secara keseluruhan sudah berjalan efektif dan efisien hanya saja pada organisasi pemasarannya yang masih kurang efektif. Kata Kunci: Audit Manajemen, Efektivitas dan Efisiensi, Pemasaran. ABSTRACT The goal of this research aim to understand: 1. Assessment of PT. Meratus Line toward its Marketing Environment; 2. Marketing Strategy; 3. Marketing Department Performance; 4. Marketing System; 5. Marketing Productivity; 6. Marketing Function Policy; 7. The Level of Effectiveness and Efficiency of the Performance of Marketing Function on PT. Meratus Line Surabaya. This research uses descriptive method with qualitative approach. Data collection method that used in this research was interview, observation, and documentation. Data analysis technique used to measure the success of marketing performance by using elements: criteria, causes, effect and assessment towards the plan and income realization as well as marketing cost are accompanied by profitability ratio. This research shows that marketing function as a whole in PT. Meratus Line Surabaya has been running efficient, but in marketing department that is less effective. Keywords: Audit Management, Effectiveness and Efficiency, Marketing. PENDAHULUAN Dalam dekade terakhir perkembangan bisnis industri transportasi barang khususnya memalui jalur laut ( pelayaran ) mengalami peningkatan. Pola 295

2 pengiriman barang dengan menggunakan transportasi laut telah mengalami perkembangan dari angkutan curah ( breakbulk ) menjadi angkutan petikemas ( container ). Penggunaan petikemas ( container ) sebagai kemasan yang baku dalam ukuran yang seragam menyederhanakan proses bongkar muat barang dan mengurangi kekhawatiran atas kerusakan barang akibat proses bongkar muat yang berulang ulang. Tingginya pertumbuhan ini juga disertai dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Perusahaan bersaing untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang prima dan value yang tinggi kepada pelanggannya. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi kelemahan serta ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan serta ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Menurut Bayangkara (2008:2) audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Bhayangkara ( 2008:4 ), ada 3 elemen pokok dalam tujuan audit sebagai berikut: (1) Kriteria ( criteria ) Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan yang melakukan aktivitasnya, (2) Penyebab ( cause ) Penyebab merupakan tindakan (aktvitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, misal program dapat berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi, atau sebaliknya bersifat negatif, misal aktivitas berjalan dengan tingkat efisinsi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan, (3) Akibat ( effectt ) Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. 296

3 Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2008:6). Menurut IBK Bayangkara (2008: 115) Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. IBK Bayangkara (2008: 117) menyebutkan bahwa audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut: (1) Audit lingkungan pemasaran, (2) Audit strategi pemasaran, (3) Audit organisasi pemasaran, (4) Audit sistem pemasaran, (5) Audit produktivitas pemasaran, (6) Audit kebijakan fungsi pemasaran. Pengertian efektivitas dan efisiensi dalam Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009: 154) dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan, (2) Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalkan kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu. Indikator efektivitas pemasaran menggunakan analisis varian pendapatan (margin kontribusi). Hansen dan Mowen (2001: 671) menyatakan bahwa Varian margin kontribusi adalah perbedaan antara margin kontribusi aktual dengan kontribusi yang dianggarkan. Varian ini menguntungkan (favorable) jika margin kontribusi yang dihasilkan lebih tinggi dari jumlah yang dianggarkan. Kegiatan pemasaran dinilai efektif jika hasil pendapatan aktual mempunyai selisih lebih (untung) dari rencana pendapatan, apabila mempunyai selisih kurang dari rencana yang dianggarkan maka tidak efektif. Indikator efisiensi kegiatan pemasaran bisa dilihat dari rasio biaya dan rasio laba (David Doyle, 1994: 69). Rasio laba yang digunakan adalah Gross Profit Margin dan Net Operating Income Margin. Gross Profit Margin mengukur tingkat keuntungan kotor terhadap pendapatan. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin efisien, artinya biaya yang dikeluarkan 297

4 rendah. Sebaliknya, semakin rendah margin laba kotor maka semakin tidak efisien. Net Operating Income Margin mengukur tingkat keuntungan dari kegiatan operasi utamanya. Semakin tinggi margin laba usaha maka semakin bagus perusahaan itu. Rasio biaya yang digunakan adalah rasio biaya pemasaran terhadap pendapatan. Semakin rendah rasio biaya pemasaran terhadap pendapatan, semakin efisien, sebaliknya semakin tinggi rasio tersebut maka kegiatan pemasaran dikatakan tidak efisien. METODE PENELITIAN Penelitian dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati (Sugiyono, 2011:7). Sumber data yang diperoleh untuk menunjang dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Data Premier adalah data yang diambil secara langsung dari obyek penelitian dengan cara wawancara langsung (Sugiyono 2011:137), (2) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode, seperti dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian, hasil penelitian terdahulu dan data lain yang mendukung yang sudah tersedia diperusahaan yang diteliti (Sugiyono 2011:137). Agar inti permasalahan tidak meluas dan penelitian dapat maksimal, maka ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada masalah Peranan Audit Manajemen meliputi lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran dan fungsi pemasaran lainnya yang terdapat pada PT Meratus Line Surabaya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penulis akan membahas penelitian ini dengan menggunakan tahapan audit manajemen. Tahapan-tahapan tersebut yaitu: 298

5 Audit Pendahuluan Peneliti dalam melakukan penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Meratus Line Surabaya, diawali dengan pelaksanaan survei pendahuluan. Data-data yang diperoleh penulis dalam audit pendahuluan bersumber dari pengamatan atau observasi langsung, wawancara dengan manajer bagian pemasaran. Sebelum auditor memulai pekerjaan audit terhadap aktivitas perusahaan atas fungsi pemasaran, auditor perlu mempersiapkan dan menyusun suatu perencanaan yang baik supaya bisa menghidari pemborosan biaya dan tenaga. Dengan demikian audit yang dilakukan oleh penulis dapat terarah. Review dan Pengujian atas Pengendalian Manajemen Perusahaan Tahap selanjutnya dalam penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen atas fungsi pemasaran PT. Meratus Line Surabaya adalah melakukan review dan pengujian pengendalian manajemen pemasaran perusahaan, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen pemasaran dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, peneliti dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada PT. Meratus Line Surabaya sehingga lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan dalam PT Meratus Line Surabaya. Audit Lanjutan/Audit Terinci Pengembangan temuan audit dan rekomendasi adalah elemen paling kritis dari manajemen audit, yaitu mekanisme untuk meyakinkan dan mempengaruhi manajemen untuk mengambil tindakan. Setiap temuan audit harus diidentifikasi dan dikembangkan kemudian harus dilaporkan ke pihak manajemen supaya pihak manajemen dapat mengambil tindakan perbaikan sesegera mungkin. Beberapa temuan audit yang telah diidentifikasi dari tahap-tahap audit manajemen sebelumnya: Audit Lingkungan Pemasaran (a) Ekonomi : (1) Kondisi : Perusahaan memperhatikan faktor kondisi ekonomi masyarakat, (2) Kriteria (criteria) : Perusahaan menilai kebutuhan akan suatu barang berdasarkan pada kondisi ekonomi seseorang, (3) Penyebab (causes) : Tingkat kondisi ekonomi masyarakat akan mempengaruhi keinginan akan kebutuhan suatau barang. Kondisi ekonomi masyarakat yang bagus, akan meningkatkan 299

6 keinginan masyarakat akan kebutuhan suatu barang, (4) Akibat (effect) : Dampak dari kondisi ekonomi masyarakat yang bagus, menyebabkan minat masyarakat akan kebutuhan barang meningkat, sehingga bagi perusahaan juga akan mengakibatkan meningkatnya penggunaan jasa pengiriman barang, (b) Teknologi : (1) Kondisi : Perusahaan menggunakan media elektronik seperti telepon, , dan beberapa media sosial/jejaring sosial seperti SMS, Whatsapp dan website dalam menunjang akan kegiatan pemasarannya, (2) Kriteria (criteria): Lingkungan teknologi terdiri atas kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru yang menghasilkan produk baru dan peluang baru. Perkembangan teknologi menciptakan peluang sekaligus ancaman terhadap perusahaan, (3) Penyebab (causes) : Perusahaan menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan operasionalnya untuk membantu kinerja perusahaan. Perusahaan menerapkan sistem pemasaran melalui media elektronik, seperti by phone ke calon pengunjung, serta menggunakan media website dan jejaring sosial, (4) Akibat (effect) : Perusahaan sudah menggunakan teknologi yang tepat dalam mejalankan kegiatan operasionalnya, sehingga sangat membantu kinerja perusahaan untuk berkembang. Informasi tentang perusahaan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat seiring dengan perkembangan tekhnologi yang semakin maju, (c) Pasar : (1) Kondisi : Perusahaan menetapkan segmen pasar utamanya adalah EMKL dan pemilik barang, karena segmentasi pasar ini berpotensi besar akan kebutuhan atas jasa pelayaran, (2) Kriteria (criteria) : Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Besar kecilnya volume pendapatan suatu perusahaan tergantung dari ukuran pasar yang dikuasai perusahaan, (3) Penyebab (causes) : Perusahaan melakukan analisis pasar untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Semakin ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan melakukan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan seperti mempermudah proses booking container, pemberian agar pelanggan semakin loyal kepada perusahaan, (4) Akibat (effect) : Perusahaan dapat menemukan peluang pasar dengan baik sehingga berdampak pada banyaknya minat pelanggan untuk menggunakan jasa Meratus untuk mengirimkan barangnya ke luar pulau. 300

7 Audit Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran (1) Kondisi : Perusahaan menetapkan strategi pemasaran dengan pembuatan promotion plan atau marketing plan. Marketing plan menjadi acuan bagi perusahaan dalam memasarkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Strategi pemberian harga ditetapkan perusahaan berdasarkan rute masing-masing. Strategi pemberian discount (potongan harga) juga diterapkan oleh perusahaan berupa discount harga dari harga yang berlaku di pasar. Besarnya discount harga ini besarnya bervariasi, disesuaikan dengan tingkat keloyalan dan jumlah container yang dikirim oleh EMKL dan pemilik barang. Selain pemberian discount, PT Meratus Line Surabaya juga memberikan harga khusus berupa harga kontrak kepada beberapa EMKL terhadap produk tertentu yang telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh perusahaan, (2) Kriteria (criteria) : Strategi adalah rencana yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Strategi disusun dengan mempertimbangkan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam hubungannya dengan persaingan, (3) Penyebab (causes) : Perusahaan telah menetapkan strategi yang jelas melalui bussines plan atau marketing plan. Strategi yang dilakukan perusahaan, yaitu perusahaan selalu berusaha melihat peluang yang ada dan mengembangkannya untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, (4) Akibat (effect) : Adanya penerapan strategi tersebut dapat menarik perhatian EMKL selaku pelanggan dan pemilik barang terhadap fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan. Strategi pemasaran dengan adanya pemberian discount (potongan) harga dapat menarik pelanggan sehingga dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pengiriman container serta jumlah pendapatan perusahaan. Audit Organisasi Pemasaran (1) Kondisi : Deskripsi tugas belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Masih ada terjadi tumpang tindih pekerjaan dan kelebihan kapasitas pekerjaan, (2) Kriteria (criteria) : Struktur organisasi merupakan suatu sistem jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komunikasi yang menghubungkan secara 301

8 bersama pekerjaan individu atau kelompok. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana sumbersumber daya dan alur komunikasi serta pembuatan keputusan dialokasikan dan ditangani, oleh sebab itu perlu ditekankan bahwa efisiensi adalah sebuah prioritas dan untuk mencapainya harus ada pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas. Koordinasi antar fungsi dalam struktur organisasi diperlukan agar terjalin kerjasama yang baik, sebab semua fungsi bisnis berinteraksi untuk mengejar tujuan perusahaan menurut kepentingan masing-masing. Kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif, dibutuhkan pengorganisasian dan manajemen yang baik dan profesional, (3) Penyebab (causes) : Deskripsi pekerjaan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik dan kurangnya jumlah tenaga kerja, (4) Akibat (effect) : Rawan terjadinya kesalahan dalam proses pemasaran maupun dalam proses pengiriman container. Audit Sistem Pemasaran (a) Sistem Informasi Pemasaran (1) Kondisi: Bagian pemasaran mencakup kinerja semuanya, mulai dari memasarkan jasa, melakukan penyampaian informasi, pemberian layanan kepada konsumen, dan melihat peluang yang ada di pasar, (2) Kriteria (criteria) : Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan manajemen terhadap berbagai informasi sebagai dasar pengambilan keputusan, sistem informasi pemasaran mengelola sumber informasi dan menganalisisnya sehingga kebutuhan informasi oleh manajemen dapat terpenuhi secara akurat dan tepat waktu. Identifikasi ini sangat penting karena tidak semua manajer mengetahui tentang informasi yang dibutuhkannya, dalam pengambilan keputusan pemasaran. Suatu informasi pemasaran yang bermanfat memiliki karakteristik relevan, cukup, kompeten, dan efisien. Sistem informasi pemasaran harus mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi manajer pemasaran secara akurat dan tepat waktu dalam pelaksanaan fungsi manajerialnya, baik perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian maupun evaluasi. Disamping harus mengakomodasi berbagai kebutuhan informasi manajemen, sistem informasi pemasaran juga harus memuat berbagai standar 302

9 evaluasi, metode pengukuran, penilaian dan pengendalian, serta berbagai kebijakan yang relevan. Sistem informasi pemasaran yang baik harus dilengkapi dengan sistem pencatatan intern, riset pemasaran, dan kegiatan intelijen pemasaran, (3) Penyebab (causes) : Perusahaan telah menjalankan sistem pencatatan internal dengan membuat catatan atau laporan mengenai laporan pendapatan, daftar produk, tingkat profitabilitas, dan informasi lainnya. Bagian pemasaran mencakup kinerja semuanya, mulai dari memasarkan fasilitas wisata, melakukan penyampaian informasi, pemberian layanan kepada konsumen, dan melihat peluang yang ada di pasar, (4) Akibat (effect) : Sistem informasi pemasaran cukup menghasilkan informasi yang akurat dan relevan yang dibutuhkan oleh manajer dalam pengambilan keputusan. (b) Sistem Perencanaan Pemasaran (1) Kondisi : Perusahaan melakukan analisis kebutuhan sebelum membuat perencanaan serta menganalisis kebutuhan pasar untuk mengetahui segmen dan fasilitas wisata yang dibidik, serta menemukan peluang dan menanggulangi ancaman bagi perusahaan, (2) Kriteria (criteria) :Perencanaan pemasaran mencakup keputusan mengenai penetapan strategi pemasaran. Hal tersebut akan membantu perusahaan mencapai sasaran strategi keseluruhan sebab rencana pemasaran adalah dasar untuk pembuatan rencana dari aktivitas atau kegiatan perusahaan dalam bidang lainnya. Pemahaman situasi dan perkembangan harus dijadikan dasar untuk perencanaan pemasaran, termasuk segmennya, mengidentifikasi potensi pasar, dan ramalan volume pendapatan, (3) Penyebab (causes) : Perusahaan melakukan analisis kebutuhan sebelum membuat perencanaan, menganalisis kebutuhan pasar untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan, (4) Akibat (effect) : Dari hasil analisis kebutuhan tersebut, pengambilan keputusan serta tindakan yang dilakukan perusahaan jauh lebih efektif sebab rencana yang dibuat telah memperhatikan faktor-faktor yang mendukung. Audit Produktivitas Pemasaran 1. Analisis Kemampulabaan a) Kondisi Realisasi pendapatan PT Meratus Line (dapat dilihat pada lampiran 2 laporan rugi/laba lampiran 2 hal 80) pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 303

10 b) Kriteria (criteria) Ukuran yang dipakai untuk mengukur hasil profitabilitas fungsi pemasaran adalah hasil pendapatan perusahaan, walaupun kontribusi dari hasil pendapatan perusahaan bukan hanya hasil usaha pemasaran tetapi juga peran dan fungsi lainnya secara keseluruhan. Perusahaan mengharapkan tingkat pendapatan yang terus meningkat tiap tahunnya. Target pendapatan perusahaan untuk tahun adalah sebagai berikut : c) Penyebab (causes) Tabel 1 Target Pendapatan Tahun Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan data yang dimiliki oleh perusahaan (lampiran 2), pada tahun 2015 realisasi pendapatan mencapai Rp ,00 dan pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 Kontribusi pendapatan tertinggi berasal dari penjualan jasa pelayan untuk rute ke Banjarmasin dan Makassar, karena rute tersebut merupakan rute yang paling ramai dalam kegiatan pengiriman barangnya. d) Akibat (effect) Berdasarkan data pendapatan bersih yang terlampir, maka laba perusahaan pada tahun mengalami peningkatan. Perusahaan harus mempertahankannya dan menyusun strategi baru supaya di tahun yang akan datang target pendapatan selalu mengalami peningkatan.. 2. Analisis Efektivitas Biaya Pemasaran a) Kondisi Perusahaan tidak menetapkan anggaran pemasaran yang ada pada tiap tahunnya tetapi dilakukan berdasarkan pengajuan kebutuhan bagian pemasaran dengan melihat kesesuaian dalam menentukan materi promosi yang akan dilaksanakan (berdasarkan kebutuhan pada tahun tersebut). b) Kriteria (criteria) Tahun Target Pendapatan 2015 Rp , Rp ,32 304

11 Biaya pemasaran dikeluarkan mulai dari proses penawaran jasa pengiriman barang sampai dengan barang sudah diterima oleh pemilik barang di tujuan. c) Penyebab (causes) Perusahaan tidak melakukan penganggaran biaya pemasaran secara rutin dan tetap tiap tahunnya, tetapi berdasarkan kebutuhan saja. Tahun Tabel 2 Biaya Pemasaran Tahun Sumber : Peneliti (2017) Biaya Pemasaran 2015 Rp , Rp ,00 d) Akibat (effect) Biaya pemasaran yang dikeluarkan dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan yang mengakibatkan berkurangnya laba yang diinginkan. Audit Fungsi Pemasaran Lainnya (a) Harga (1) Kondisi : Penetapan harga yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan merupakan tarif umum yang berlaku dipasaran. Setiap pulau tujuan pengiriman barang memiliki harga/tarif yang berbeda-beda, (2) Kriteria (criteria) : Harga merupakan pencerminan nilai. Seberapa kekuatan perusahaan dalam menentukan harga tergantung pada struktur pasarnya. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempunyai dampak terhadap konsumen, pesaing dan publik. Harga harus mencerminkan kualitas dan mutu dari suatu fasilitas yang setara dengan harga yang dibayar konsumen dengan tetap memperhatikan daya beli serta kepuasan konsumen, (3) Penyebab (causes) : Penetapan harga/tarif jasa pelayaran merupakan hasil kesepakatan dari beberapa perusahaan pelayaran ( standarisasi harga ) agar tidak terjadi monopoli perdagangan atas jasa pelayaran, (4) Akibat (effect) : Harga / tarif atas jasa pelayaran antara perusahaan satu dengan yang lain tidak terlalu berbeda sehingga tidak ada monopoli (b) Tenaga pemasaran (1) Kondisi : Tenaga pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan jasa, melakukan penyampaian informasi, pemberian layanan kepada konsumen, (2) Kriteria (criteria) : Tenaga pemasaran harus mempunyai kriteria-kriteria dalam menjalankan kegiatan pemasaran 305

12 supaya sasaran perusahaan tepat diantaranya mampu memahami secara mendalam sasaran kegiatan pemasaran yang hendak dicapai, mengenali dengan baik produk yang dipasarkan, memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang pemasaran, mampu memanfaatkan peluang yang timbul berdasarkan segmen pasar, (3)Penyebab (causes) : Kurangnya tenaga pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan, (4) Akibat (effect) : Setiap individu tenaga pemasaran diberi tugas mengerjakan lebih dari dua rute sehingga mengakibatkan kinerja kurang efektif. Penilaian Tingkat Efektifitas dan Efisiensi Fungsi Pemasaran Untuk menilai tingkat efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran dapat menggunakan analisis sebagai berikut : 1. Analisis Varian Pendapatan Analisis ini mengukur besarnya selisih nilai realisasi pendapatan aktual dengan besarnya target pendapatan pada tahun tertentu. Selisih itu dapat diketahui apakah menguntungkan (melebihi target) atau merugi (target tidak tercapai). Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengukur efektifitas pemasaran. Perusahaan menggunakan anggaran /rencana sebagai standar dalam menentukan produktivitasnya dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi realisasi pendapatan. Tabel 3 Rencana dan Realisasi Pendapatan Tahun Tahun Target Pendapatan Realisasi Pendapatan Selisih Pendapatan Aktual Persentase 2015 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 117,65% 2016 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 106,75% Sumber : Peneliti ( 2017) Berdasarkan data pada Tabel 3, pendapatan pada tahun 2015 mengalami selisih lebih dari rencana yang telah ditetapkan. Selisih pendapatan aktual sebesar Rp ,00 atau sebesar 117,65%. Sedangkan pada tahun 2016, realisasi pendapatan sebesar Rp ,00 melebihi target yang telah ditetapkan. Selisih pendapatan aktual dengan target yang ditetapkan adalah sebesar ,00 atau 106,75%. Meskipun terjadi penurunan presentase atau nilai selisih pendapatan aktual antara tahun 2015 dengan tahun 2016 tidak mempengaruhi laba yang terjadi karena total pendapatannya tetap mengalami kenaikan dari tahun Rp 306

13 sebelumnya. Pendapatan yang diperoleh perusahaan melebihi target yang telah ditetapkan merupakan suatu prestasi kerja yang maksimal perusahaan dalam meningkatkan tingkat profitabilitas. 2. Analisis Varian Biaya Pemasaran Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengukur efisiensi biaya yang timbul pada saat proses pemasaran. Tabel 4 Analisis Biaya Pemasaran Tahun Biaya Pemasaran Realisasi Pendapatan Persentase 2015 Rp Rp ,83% 2016 Rp Rp ,93% Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan data pada Tabel 4, biaya pemasaran pada tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan dengan biaya pemasaran pada tahun Biaya pemasaran tahun 2016 sebesar Rp atau sebesar 77,93%, sedangkan pada tahun 2015 biaya pemasaran sebesar Rp atau sebesar 75,83%. Melihat kondisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa fungsi pemasaran PT Meratus Line masih kurang efisien karena biaya pemasaran masih meninglat tiap tahunnya. 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas ini dipakai untuk mengukur tingkat keuntungan atau profitabilitas perusahaan. Rasio yang dipakai adalah Gross Profit Margin dan Net Operating Income Margin. a) Gross Profit Margin Gross Profit Margin = Laba Kotor Pendapatan x 100% Gross Profit Margin perusahaan selama tahun adalah sebagai berikut Gross Profit Margin pada tahun 2015 Gross Profit Margin = Rp Rp x 100% = 24,17% Gross Profit Margin pada tahun

14 Gross Profit Margin = Rp Rp x 100 % = 22,07 % b) Net Operating Income Margin Net Operating Income Margin = Laba Usaha Pendapatan x 100% Net Operating Income Margin perusahaan selama tahun adalah sebagai berikut : Net Operating Income Margin pada tahun 2015 Rp NOPIM = x 100% = 10,13% Rp Net Operating Income Margin pada tahun 2016 Rp NOPIM = x 100% = 10,53% Rp Gross Profit Margin yang terjadi pada perusahaan dari tahun mengalami penurunan. Gross Profit Margin pada tahun 2015 sebesar 24,17%. Laba kotor pada saat itu sebesar Rp lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya sebesar 22,07%. Hal ini disebabkan jumlah pendapatan yang menurun yang mengakibatkan laba kotor turun menjadi Rp Melihat kondisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa fungsi pemasaran PT Meratus Line masih kurang efisien karena margin laba kotor perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yang artinya biaya pemasaran yang dikeluarkan semakin besar. Namun disisi lain PT Meratus Line bisa dikatakan perusahaan yang sehat karena nilai Net Operating Income Margin nya pada tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 10,53% yang artinya margin laba usaha perusahaan meningkat. 308

15 SIMPULAN Setelah melakukan telaah terhadap penelitian tentang audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penilaian Lingkungan Pemasaran yang dilakukan PT Meratus Line Surabaya PT Meratus Line Surabaya memantau perkembangan lingkungan pemasaran untuk mengetahui peluang dan acaman perusahaan. Perkembangan teknologi juga dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memudahkan para pengguna jasa memperoleh informasi tentang dunia pelayaran. 2. Strategi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Perusahaan telah menetapkan strategi yang jelas melalui bussines plan atau marketing plan. Strategi yang dilakukan perusahaan, yaitu perusahaan selalu berusaha melihat peluang yang ada dan mengembangkannya untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Adanya strategi pemberian discount (potongan) harga untuk konsumen juga bertujuan untuk menarik minat pelanggan untuk menggunakan jasa perusahaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. 3. Sistem Informasi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Sistem informasi pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya cukup mampu menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pemasaran. Sistem perencanaan pemasaran cukup efektif dengan melakukan analisis bisnis untuk menganalisis dan mengamati perkembangan pasar untuk menemukan peluang dan minat konsumen akan kebutuhan atas jasa pelayaran, serta menganilisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. 4. Sistem Informasi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Sistem informasi pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya cukup mampu menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pemasaran. Sistem perencanaan pemasaran cukup efektif dengan melakukan analisis bisnis untuk menganalisis dan mengamati perkembangan pasar untuk menemukan peluang dan minat konsumen akan kebutuhan atas jasa pelayaran, serta menganilisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. 309

16 5. Produktivitas Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Produktivitas pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya telah berjalan efektif. Hal ini dikarenakan tercapainya target pendapatan tiap tahunnya serta kenaikan realisasi pendapatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun Kebijakan Fungsi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya\ Kebijakan penetapan harga dengan memperhatikan pengeluaran pembiayaan perusahaan sudah efektif. Tenaga pemasaran perusahaan sudah mumpuni dibidangnya namun kurang efektif dikarenakan setiap individu tenaga pemasaran diberi tugas mengerjakan lebih dari dua rute. 7. Penilaian Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Atas Fungsi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Fungsi pemasaran perusahaan secara keseluruhan sudah berjalan efektif, hal ini dapat dibuktikan dengan pencapaian target pendapatan setiap tahunnya dan kenaikan jumlah realisasi pendapatan di tahun Fungsi pemasaran perusahaan dinilai masih kurang efisien karena margin laba kotor perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yang artinya biaya pemasaran yang dikeluarkan semakin besar. Namun disisi lain PT Meratus Line bisa dikatakan perusahaan yang sehat karena nilai Net Operating Income Margin nya pada tahun 2016 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang artinya margin laba usaha perusahaan meningkat. SARAN 1. Penilaian Lingkungan Pemasaran yang dilakukan PT Meratus Line Surabaya a) Perusahaan harus terus memantau kondisi dan persaingan lingkungan yang ada yang dapat mempengaruhi peluang pasar dan pertumbuhan perusahaan. b) Perusahaan harus terus mengikuti perkembangan teknologi. 2. Strategi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya a) Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. b) Perusahaan harus selalu berinovasi terhadap strategi pemasaran. 3. Sistem Informasi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya 310

17 Perlunya penambahan jumlah karyawan dan memperbaiki koordinasi kinerja karyawan pada tiap bagian agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan, sehingga aktivitas pemasaran berjalan lebih efektif dan efisien. 4. Sistem Informasi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Meningkatkan performa sistem informasi pemasaran guna memperoleh informasi yang lebih akurat, relevan dan kompeten. 5. Produktivitas Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Perusahaan harus terus menaikkan target pendapatan tiap tahunnya. 6. Kebijakan Fungsi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya a) Perlunya penambahan jumlah karyawan b) Selalu mengikuti harga pasar yang berlaku 7. Penilaian Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Atas Fungsi Pemasaran pada PT Meratus Line Surabaya Sebaiknya perusahaan dapat meminimalisasi biaya pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno, 2009, Auditing (Pemeriksaan Akuntan), Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II, Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Jakarta. Akmal, 2009, Pemeriksaan Manajemen Internal Audit, Edisi Kedua, PT Indeks Jakarta, Jakarta. Amin, Widjaja Tunggal, 2012, Audit kecurangan dan akuntansi forensik, Harvarindo, Jakarta. Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Salemba Empat, Jakarta. David Doyle, 1994, Pengendalian Biaya Pedoman Strategis, PT Binaman Pressindo, Jakarta. Elvira Bartholomeus Tampan, 2011, Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan pada PT Tirta Makna Bahagia Makassar, Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makassar. Halim, Abdul, 2004, Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat, Jakarta. 311

18 Hansen dan Mowen, 2001, Manajemen Biaya : Akuntansi dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2008, Manajemen Pemasaran, (Alih bahasa:benyamin Molan), PT Indeks, Jakarta. Kotler, Philip & Gary Armstrong, 2014, Principle Of Marketing, 15th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey. Mulyadi dan Puradireja, 2002, Auditing, Edisi 6, buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Porter, M. E., Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Indstries and Competitors, The Free Press, New York. PT Meratus Line Surabaya, website : us/ diakses pada 05 Februari 2017, Riyanto, Bambang, 2010, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. Siagian, Sondang P, 2001, Audit Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta. Sukrisno Agoes & Jan Hoesada, 2009, Bunga Rampai Auditing, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. 312

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian Lingkungan Pemasaran yang Dilakukan Taman Sari Madiun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian Lingkungan Pemasaran yang Dilakukan Taman Sari Madiun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan telaah terhadap penelitian tentang audit pemasaran pada Taman Sari Madiun, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penilaian

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Swanny Maretta (swannymaretta@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Pemeriksaan

Lebih terperinci

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014 1 ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PERENCANAAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANGGARAN BIAYA PROYEK (Studi PT. Bangun Cahaya Gemilang Batam) DEWI KURNIASIH 070420103072 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang telah dilakukan atas tingkat kesadaran merek dan pelaksanaan bauran promosi di Hotel Frances, dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo BAB IV ANALISIS 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo Bandung PT. Agronesia Divisi Saripetojo Bandung dalam menjalankan usahanya telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak terhadap persaingan yang ketat dalam lingkungan usaha.

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan

Lebih terperinci

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMISASI FUNGSI PEMASARAN (Studi pada PT Padmatirta Wisesa Depo Karangploso-Kabupaten Malang) Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto

Lebih terperinci

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL JESISCA NATALIA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS DI ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANWIL SURABAYA) Disusun Oleh: Ayu Dwi Rahmaniyah Dosen Pembimbing: Drs. Roekhudin, Msi., Ak. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN 2008-2012 Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Abstrak This study aims to determine the profitability and how the effectiveness

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY ANALYSIS OF BUDGETING OF DEVELOPMENT PLANNING AGENCY

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti menggunakan empat tahap audit manajemen yaitu tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan merupakan kekuatan utama yang perlu diperhatikan dalam dunia usaha. Dengan meningkatnya penjualan, berbanding lurus dengan profit yang diperoleh.

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi : Komputerisasi Akuntansi Kode Matakuliah : Nama Mata Kuliah : Manajemen Jumlah SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA

AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA Eka Ratna Wulandari, Ali Rasyidi, Arif Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Era revolusi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Bety Nofitasari PROGRAM

SKRIPSI. Oleh: Bety Nofitasari PROGRAM AUDIT MANAJEMENN ATAS FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus Pada Wisataa Agro Gondang Winangoen Klaten) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA "ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA JORDAN TIBLOLA STIEYPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana penerapan audit manajemen atas

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

SISTEM HARGA POKOK STANDAR SISTEM HARGA POKOK STANDAR I. BIAYA STANDAR UNTUK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA LANGSUNG Biaya Standar untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung mencakup beberapa hal seperti dibawah ini : a. BIAYA STANDAR

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y)

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) Disusun Oleh: Shafira Aqobah Azzahra NIM. 125020301111039 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata Kuliah : SEMINAR AUDIT Semester : VII AK Kode Mata Kuliah :

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata Kuliah : SEMINAR AUDIT Semester : VII AK Kode Mata Kuliah : KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : SEMINAR AUDIT Semester : VII AK Kode Mata Kuliah : 124020 SKS : 3 SKS Tujuan Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa dapat menerapkan, dan merancang kegiatan, manajemen,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY) The Partial Productivity Analysis Of The Firm s Earnings (Case Study On PT Jakarana Tama Food

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPIM MAROS email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : ILVIA AULIA RACHMAH NIM : 2013411039 SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. meningkatkan rasa tanggungjawab atas semua aktivitas-aktivitasnya untuk. mencapai tujuannya di masa yang akan datang.

BAB 5 PENUTUP. meningkatkan rasa tanggungjawab atas semua aktivitas-aktivitasnya untuk. mencapai tujuannya di masa yang akan datang. 82 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sebagai bahan akhir penulisan penelitian yang memberikan masalah tentang peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa pada CV. Royal Makmur Sentosa Surabaya, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)

Lebih terperinci

MK - MANAJEMEN PEMASARAN* IT UMMU KALSUM

MK - MANAJEMEN PEMASARAN* IT UMMU KALSUM MK - MANAJEMEN PEMASARAN* IT - 021231 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 KONTRAK KULIAH Keterlambatan : MOHON KETERLAMBATAN TIDAK >15 MENIT Sanksi atau hukuman, sebagai contoh: Menguraikan pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2008 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA Nur Halimah, Masyhad, Widya Susanti Nur805605@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Manajemen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Manajemen BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Manajemen 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Manajemen Audit manajemen merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai efisiensi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Sumber Daya Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Pengawasan dan Pengendalian Aktivitas audit Tujuan Audit: 1. Dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan terhadap strategi bauran pemasaran Hotel Verona Palace Bandung maka kesimpulan yang dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA Mutiara Wahyuni Choirul Anwar ABSTRAK. Karya Ilmiah ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang jasa ataupun barang. Produk-produk

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Akhmad Naruli (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penentuan Harga Jual Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional Pengertian dan Tujuan Audit Operasional 20 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM.

ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM. ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN 2008 2012 CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM. Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), mendapatkan laba (profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan masih

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG Lidya Waty Lioe (lidya_lioew@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual

1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan 1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual produk yaitu strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

100

100 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 LAPORAN AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN TAMAN SARI MADIUN Madiun, 9 Mei 2012 No Lampiran Perihal : 23/KAP/IV/2012 : 3 eksemplar : Laporan Hasil Audit Manajemen Kepada Yth.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL Oleh : NATANIEL TANAN Pembimbing I : FIRMAN MENNE Email : firman@univ45.ac.id Pembimbing II : MUH. IDRIS Email: idris_55@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Content Activity Based

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negara-negara

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Prodi Manajemen Dosen Heppy Millanyani SKS 3 Capaian Pembelajaran Pada akhir perkuliahan, mahasiswa akan menghasilkan review marketing plan sebuah perusahaan yang sudah ada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN Ratna Handayati Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia dewasa ini sudah cukup pesat, dapat dilihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan baik kecil, menengah, maupun besar.

Lebih terperinci