KEGIATAN POSITIF BAGI PELAJAR
|
|
- Djaja Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEGIATAN POSITIF BAGI PELAJAR 1. PENGERTIAN BELAJAR Belajar merupakan tugas pokok anda sebagai siswa baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Oleh karena itu anda harus berusaha agar dapat belajar dengan baik dan teratur. Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian dan ilmu. Belajar berarti usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengetahui dan dapat melakukan sesuatu. Adapun hasil dari belajar berupa perubahan diri, maka anda harus mampu melakukan belajar yang dapat menghasilkan perubahan diri yaitu dari tidakd apat memahami pelajaran menjadi dapat memahami pelajaran. Dengan belajar yang teratur, penuh disiplin, konsentrasi dan pengaturan waktu yang baik, akan mempermudah anda untuk melakukan belajar. Untuk memahami dan mengerti suatu pelajaran perlu anda perhatikan cara belajar sebagai berikut : a. Cara Belajar di Sekolah 1. Siswa harus mengetahui semua pelajaran yang akan ditempuh 2. Siswa memiliki sikap terbuka, menerima guru apa adanya, sehingga dapat memahami materi pelajaran yang diberikan 3. Siswa mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran sehari sebelumnya 4. Siswa harus penuh minat dan perhatian waktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung 5. Usahakan siswa bersikap kritis waktu menerima materi pelajaran 6. Siswa memiliki dorongan dan semangat yang kuat untukmaju sesuai kemampuannya 7. Siswa menghindari sifat malu bertanya 8. Siswa harus berusaha untuk mencapai prestasi sesuai kemampuannya (prestasi sendiri tidak tergantung orang lain) 9. Siswa harus mengikuti peljaran secara aktif b. Cara Belajar di Rumah Selain belajar di sekolah, anda harus selalu membiasakan diri belajar di rumah secara teratur, sehingga anda harus memilih waktu dan tempat yang menyenangkan. Tempat menyenangkan ditunjang perlengkapan belajar yang lengkap/cukup akan menjadikan anda terasa nyaman. Belajar di rumah memerlukan adanya konsentrasi yang penuh. Konsentrasi belajar di rumah memerlukan suara musik yang halus dan dapat berkonsentrasi dengan baik. Kesempatan belajar di rumah dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Mengulangi pelajaran yang baru diterima dari sekolah, memperjelas dan melengkapi catatanm, serta mengerjakan pekerjaan rumah (PR) 2. mempersipakan bahan pelajaran yang akan dipelajari atau materi berikutnya 3. Pelajaran yang dirasa sulit/sukar jangan dijauhi atau dihindari, tetapi usahakan anda memotivasi diri untuk menjadikan pelajaran tersebut menarik. c. Cara Belajar Kelompok Belajar secara kelompok banyak manfaatnya bagi siswa yaitu siswa yang belum memahami bagian pelajaran tertentu dapat bertanya pada teman yang sduah memahami dan siswa yang sudah memahami akan lebih mahir dan menguasai karena sering ditanya temannya. Usahakan anggota kelompok rumahnya berdekatan dan ketua kelompok bergiliran (digilir). 2. CARA MENGATUR WAKTU BELAJAR Usahakan anda dapat mengatur waktu yang tepat dan efesien untuk belajar, sehingga anda tidak merasa ragu-ragu, menempuh keberhasilan dalam belajar. Coba perhatikan caracara mengatur waktu menurut Jeanne Shay Schumm sebagai berikut :
2 a. Tetapkan Prioritas Bila banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Urutkan setiap tugas dalam urutan 1, 2, 3 dan seterusnya menurut kepentingannya. Laksanakan tugas No. 1 terlebih dahulu, lalu tugas No. 2 dan seterusnya sesuai yang ada dalam daftarmu. Hal ini akan membantu anda mengatur aktivitas menjadi rapi, menghindari stres dan memacu untuk berprestasi. b. Luangkan Waktu Untuk Bersenang-Senang Waktu untuk rekreasi membantu anda agar tetap sehat secara mendal dan fisik. Kerjakan dulu tugas wajib anda sebelum rekreasi. Waktu luang akan terasa lebih bebas kalau tidak ada urusan yang belum anda selesaikan. Rekreasi juga dapat dijadikan sebagai imbalan, jika anda sudah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu. c. Bersikap Fleksibel (luwes) Jadwal yang anda buat bukanlah terpahat di batu, selalu ada perubahan dan berilah ruang untuk mengadaptasikan dengan suasana atau kebutuhan baru dan memanfaatkan kesempatan baru tersebut. d. Jangan membebani diri dengan jadwal yang berlebihan Lakukan perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap, bila terlalu banyak yang anda kerjakan, anda akan menjadi bingung dengan jadwal tersebut. Kaji ulang kegiatan anda. Tentukanlah hal penting untuk segera dikerjakan. e. Luangkan waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur Rencanakan beberapa menit setiap hari untukmenyusun jadwal apa yang akan anda lakukan hari ini. Kemudian pikirkan apa yang harus anda lakukan dan bagaimana cara anda melakukannya, serta bayangkan hal positif apa yang akan anda dapatkan jika sudah menjadi kebiasaan. Anda akan menghemat waktu berjam-jam dan melangkah dengan pasti setiap hari karena anda telah mengetahui apa yang akan anda lakukan/kerjakan. f. Temukan dan manfaatkan waktu sempit Saat menunggu bus atau mobil antar jemput, saat jeda antar mata pelajaran ataus esaat sebelum acara TV kesukaan, saat-saat itu adalah waktu yang dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk membaca/belajar. Pilihlah sesuatu yang ringan, lalu selesaikan dan singkirkan. Memang sedikit waktunya tetapi dapat meringankan tugas anda. g. Jangan menunda-nunda. Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Kemungkinan tugas tersebut terlalu sulit atau membuat stres. Apapun penyebabnya, menunda-nuda pekerjaan merupakan kebiasaan buruk. Obat terbaikya adalah bekerja keras dan segera lakukan pekerjaan tersebut. Mungkin ketika anda sudah mulai mengerjakannya, tugas tersebut terasa menjasi lebih mudah dari yang anda perkirakan. Kalau anda benar-benar tidakd apat memulai, bicarakan dengan teman, guru atau orang lain yang anda percaya. 3. MEMANFAATKAN WAKTU UNTUK BELAJAR Waktu sangat berharga bagi setiap orang, asalkan orang tersebut dapat memanfaatkannya, terutama bagi anda sebagai siswa yang akan meningkatkan prestasi dan mengembangkan diri dalam belajar. Sebaliknya waktu tidak akan berharga atau sia-sia bila tidak dapat dimanfaatkannya. Pemanfaatan waktu belajar, sebaiknya anda memilih memanfaatkan waktu luang sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan anda dan perlu dipertimbangkan jangan sampai membawa akibat yang merugikan diri sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang mencapai keberhasilan dalam hidupnya dalah orang-orang yang teratur dan disiplin memanfaatkan waktunya. Anda sebagai siswa memanfaatkan waktu anda untuk belajar terutama menjelang ulangan, gunakan/tambahkan waktu belajar anda dengan memanfaatkan waktu luang pagi hari, siang hari dan malam hari yang biasanya digunakan untuk bermain atau nonton TV.
3 Disiplin menggunakan/memanfaatkan waktu untuk belajar tidak datang dengan sendiriny tetapi melalui latihan dan membuat jadwal kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan dengan ketat.
4 CARA MENGATUR WAKTU DENGAN BAIK SEBAGAI SEORANG PELAJAR A.Petunjuk Menyusun Waktu Belajar Secara Efisien. Agar siswa dapat menggunakan waktu belajar secara efisien, siswa dapat mengikuti petunjuk di bawah ini. 1.Susunlah daftar kegiatan belajar. Siswa dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan sekolah pada hari tu terutama tugas-tugas yang harus diselesaikan di rumah dan kegiatan belajar lainnya. Jenis kegaiatan belajar di rumah mencakup kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan belajar di rumah, yaitu mempelajari buku paket, menghafal buku pelajaran, mengerjakan pekerjaan rumah, memindah catatan, membuat ringkasan bahan pelajaran, mempersiapkan diri menghadapi ulangan, dan lain-lain. Setelah selesai menentukan jenis kegiatan belajar, selanjutnya menentukan prioritas pelaksanaannya. Dari kegiatan terpenting berturut-turut sampai yang kurang penting. Siswa dapat membuat daftar kegiatan belajar dalam buku catatan harian atau pada kertas. Contoh : Kegiatan belajar yang sudah diurutkan menurut prioritas pe-laksanaannya. Hari Senin a.menghafal materi Biologi untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan esok pagi b.mengerjakan PR Matematika c.menghafal materi pelajaran Agama, Geografi dan Bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran esok pagi d.mengerjakan tugas membuat prakarya, yaitu membuat asbak dari tanah liat. 2.Menetapkan waktu belajar. Masing-masing individu mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda. Ada individu yang bisa belajar dengan baik sore hari, ada yang pada malam hari, dan ada yang pada pagi hari. Dengan menetapkan waktu belajar tertentu sesuai dengan kondisi masing-masing individu, akan terbentuk kebiasaan belajar yang baik. 3.Bertanyalah pada diri sendiri tentang pelajaran yang anda anggap sukar dan pelajaran yang anda anggap mudah. Masing-masing orang berbeda dalam menentukan pelajaran yang sukar dan yang mudah. Ada yang menganggap pelajaran Matematika lebih sukar dari pelajaran Bahasa Inggris. Ada juga siswa yang menganggap pelajaran Bahasa Inggris lebih sukar dari pelajaran Matematika. 4.Pelajari lebih dahulu yang anda anggap sukar. 5.Mata pelajaran yang anda anggap sukar, hendaknya dipelajari lebih lama agar betul-betul anda kuasai. 6.Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.
5 7.Buatlah satuan belajar selama satu jam. Tidak ada pedoman yang pasti untuk menetapkan lama waktu belajar. Umumnya, setiap babak waktu belajar antara 80 menit sampai dengan 90 menit. Setelah anda belajar selama kurang lebih satu jam, anda dapat melakukan selingan belajar antara 5 sampai 10 menit dengan melakukan selingan makan makanan kecil, mendengarkan musik atau melakukan gerakan kecil untuk meluruskan kaki sehingga selingan perlu dilakukan agar badan tetap segar dan tidak mudah lelah. 8.Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. Bacalah kembali pelajaran tersebut sebelum anda menghadapi pelajaran berikutnya. 9.Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin. Jika anda belajar satu jam setiap hari selama enam hari berturut-turut maka anda dapat memperoleh hasil yang lebih besar daripada belajar enam jam sekaligus, tetapi hanya sehari. 10.Jangan menyia-nyiakan waktu luang. Misalnya, ada guru yang berhalangan hadir, atau pelajaran selesai sebelum waktunya, gunakan waktu luang itu untuk belajar, diskusi atau membaca. 11.Gantilah waktu belajar yang hilang. Anda harus mengganti waktu belajar yang hilang karena melakukan kegiatan lain saat anda harus belajar. Misalnya harus menghadiri pesta pernikahan saudara sehingga waktu belajar anda ada yang hilang. Waktu yang hilang tersebut dapat diganti dengan mengurangi waktu untuk berekreasi/bermain sehingga alokasi waktu belajar anda tetap pada porsinya. B.Petunjuk Menyusun Jadwal Belajar. Waktu anda untuk belajar di rumah sangat terbatas, namun banyak pelajaran yang perlu anda pelajari dan banyak kegiatan belajar yang yang harus diselesaikan. Agar anda dapat membagi dan menggunakan belajar dengan baik, anda dapat membuat jadwal belajar. Ada enam langkah yang perlu anda lakukan berikut ini. 1.Catatlah semua kegiatan yang sudah pasti. Kegiatan ini meliputi kegiatan rutin di luar belajar, seperti makan, mandi, kegiatan belajar di sekolah, kegiatan keagamaan, kegiatan mengembangkan bakat, kegiatan les tambahan dan istirahat. 2.Menentukan waktu untuk tidur. Sebaiknya anda menyediakan waktu antara enam sampai dengan delapan jam untuk tidur. Jika anda tida ada kegiatan pada siang hari, anda dapat tidur siang selama satu jam. 3.Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias dan lain-lain. 4.Menentukan waktu belajar (kurang lebih dua jam). Secara pasti anda telah mengetahui jumlah waktu untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah kurang lebih 5 jam. Untuk waktu belajar di rumah, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda masing-masing 5.Menentukan waktu untuk kegiatan lain, seperti nonton televisi, mengembangkan kegemaran (hobi), dan rekreasi/bermain (kurang lebih 2 jam). 6.Gunakan hari Minggu untuk kegiatan-kegiatan selain belajar.
6 Untuk memperjelas uraian tersebut, di bawah ini dapat anda lihat contoh jadwal dan penggunaan waktu yang disusun oleh seorang pelajar SMP. C.RANGKUMAN. 1.Penggunaan waktu belajar dapat menentukan keberhasilan belajar seseorang. 2.Penggunaan waktu belajar perlu diatur secara efisien agar dapat mencapai hasil belajar yang baik. 3.Cara-cara mengatur waktu belajar secara efisien antara lain sebagai berikut : a.menyusun daftar kegiatan sehar-hari. b.menetapkan waktu belajar sesuai dengan kondisi masing-masing c.mempelajari lebih dahulu pelajaran yang menurut anda sukar. d.menyediakan waktu yang lebih lama untuk mata pelajaran yang menurut anda sukar. e.memberi waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran f.melakukan selingan belajar tiap satu jam. g.segera mengulang pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. h.mempelajari setiap mata pelajaran sesering mungkin. i.menggunakan waktu luang untuk belajar j.mengganti waktu belajar yang hilang. 4.Cara menyusun jadwal adalah sebagai berikut : a.mencatat semua kegiatan yang sudah pasti. b.menentukan waktu tidur. c.menentukan waktu makan. d.menentukan waktu belajar di sekolah dan di rumah. e.menentukan waktu mengembangkan hobi. f.menggunakan hari Minggu untuk kegiatan selain belajar.
7 CARA MENGISI WAKTU LUANG SISWA PELAJAR SEKOLAH SETELAH PULANG SEKOLAH Setelah jam pelajaran sekolah berakhir anak-anak sekolah dipersilahkan meninggalkan sekolah untuk kembali kepada orangtua atau walinya dengan membawa setumpuk tugas-tugas dari sekolah. Anak-anak sekolah pun dituntut untuk dapat mengatur sedemikian rupa waktu luangnya agar bisa menjadi manusia yang mandiri siap terjun ke masyarakat. Memang bukan hal yang mudah mengubah anak-anak menjadi orang dewasa yang sesuai dengan harapan, namun hal itu dapat terwujud apabila ada kesadaran dan kerja keras dari si pelajar dan juga adanya dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh para siswa di waktu senggangnya agar manjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan mapan dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan Siswa Siswi Pelajar Sekolah dalam Mengisi Waktu Luangnya : 1. Istirahat yang Cukup Sepulang sekolah sebaiknya seorang siswa sekolah mengistirahatkan dirinya dengan tidur siang. Tidur dua atau tiga jam sudah lebih dari cukup untuk mengembalikan stamina dan konsentrasi untuk melanjutkan aktivitas hingga malam hari. Jika tidak tidur siang, maka seseorang bisa terkena serangan kantuk di malam hari sebelum waktu tidur tiba serta memiliki daya konsentrasi yang kurang maksimal. 2. Mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) Sekolah memang biasanya memberikan berbagai tugas tambahan kepada para siswa agar para siswa pelajar mau belajar di rumah. PR biasanya bertujuan agar seorang murid sekolah mau mengingat pelajaran yang telah diberikan oleh Bapak Ibu gurunya maupun sekedar mempersiapkan para murid dalam menghadapi materi pelajaran berikutnya. Namun terkadang PR yang diberikan terlalu banyak sehingga menyita waktu, tenaga, dan pikiran dari seorang murid. Jika waktu telah banyak tersita untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, maka agenda kegiatan lainnya pun terbengkalai termasuk kegiatan bercengkrama dengan keluarga. 3. Mempelajari Keahlian Baru Setiap siswa tidak boleh lengah karena terlalu mengandalkan materi pendidikan dari sekolah untuk dijadikan bekal masa depannya. Padahal materi pelajaran yang diberikan sekolah hanya bersifat pengetahuan dasar dan umum sehingga kurang begitu digunakan dalam dunia kerja yang sebenarnya. Untuk itulah para siswa dituntut untuk dapat menguasai berbagai keahlian dan keterampilan yang dapat dijadikan modal dasar untuk bekerja di perusahaan maupun untuk berwirausaha membangun bisnis sendiri. Sekolah lebih banyak mengedepankan teori, kecuali smk yang agak seimbang antara teori dengan praktek. Contoh keahlian yang perlu dikejar oleh para pemuda dan pemudi adalah seperti agama, komputer, kedokteran, obat-obatan herbal, hukum, manajemen bisnis, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, pertambangan, otomotif, mesin, robotik, internet, jasa konsultan, tata boga, tata busana, bangunan, dan lain sebagainya. Berbagai keahlian yang diremehkan pun juga patut dipelajari karena sifatnya yang dibutuhkan terus-menerus seperti tukang sol sepatu, tukang service barang elektronik, tukang cuci, tukang masak, tukang batu,
8 dan lain sebagainya. Keahlian dasar sangat berguna saat kondisi darurat dan juga apabila dikelola dengan baik bisa menjadi suatu usaha yang kuat dan besar. 4. Wirausaha Setiap siswa sebaiknya belajar untuk berwirausaha untuk mempersiapkan dirinya menjadi pribadi yang mandiri dalam jangka waktu yang singkat. Salah satu tujuan seseorang sekolah adalah agar bisa lekas bekerja mencari uang setelah lulus sekolah atau setelah lulus kuliah. Padahal mencari uang dan hidup mandiri bisa dilakukan sesegera mungkin setelah seseorang memasuki kedewasaan pada usia kurang lebih 15 tahun (secara agama islam). Budaya kita yang selalu menganggap usia di bawah 17 tahun atau bahkan 21 tahun sebagai anak-anak dan abg menjadikan banyak generasi muda kita belum dapat dewasa dan mandiri ketika memasuki usia 15 s/d 17 tahun. Bahkan sebagian generasi muda ada yang belum bisa mandiri dan berpikiran dewasa ketika memasuki usia 30 tahun. Padahal pada usia produktif itulah para remaja sudah gelisah dengan masa depannya karena sudah memiliki berbagai keinginan layaknya orang dewasa. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi para siswa sekolah selain berjuang sekuat tenaga belajar berwirausaha sejak dini untuk mengurangi berbagai efek buruk yang dapat terjadi akibat galau masa depan. Para generasi muda dapat merasa galau tingkat tinggi karena tidak dapat berbuat apa-apa selain belajar mengejar nilai dan ijazah sebagai modal bekerja di perusahaan atau di institusi negara kelak. Padahal usia remaja adalah usia seseorang memiliki berbagai keinginan dan cita-cita baik berbentuk materi maupun non materi. Apabila seorang pelajar sudah mampu hidup mandiri tanpa menggantungkan diri pada orangtua maupun wali, maka tujuan dari sekolah telah terpenuhi dengan sendirinya. 5. Magang Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja indonesia menyebabkan para pelajar pada umumnya tidak bisa ikut bergabung bekerja paruh waktu di perusahaan maupun di institusi negara. Padahal magang sangat penting untuk mencari pengalaman bekerja sekaligus untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar untuk membantu memenuhi kebutuhan seorang pelajar maupun keluarganya. Penghasilan seorang pelajar magang sangat penting artinya bagi pelajar yang berasal dari golongan kurang mampu. Para pekerja magang yang berusia muda pun rata-rata dianggap sebelah mata dan tidak diberikan pekerjaan yang bermanfaat untuk masa depan oleh para seniornya. Sejatinya jika magang dapat terlaksana dengan baik, para pelajar pun nantinya tidak perlu repot-repot mencari kerja, karena perusahaan atau institusi dapat langsung mempekerjakannya sebagai pegawai penuh tanpa harus menunggu sampai lulus. Oleh karena itu para siswa hendaknya pro aktif dalam mencari kegiatan magang di luar jam sekolah demi kebaikan dirinya dan keluarganya. Jika tidak bisa magang maka sebaiknya membuat kegiatan usaha bersama dengan teman-teman dengan dibimbing oleh guru atau praktisi yang berpengalaman di bidang usaha yang sama dengan usaha yang akan dijalankan. 6. Bersosialisasi Setiap siswa pelajar harus dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Perlu adanya suatu wadah bagi generasi muda untuk bisa eksis di tengah masyarakat yang rata-rata telah berusia dewasa. Dengan demikian para siswa pelajar dapat dapat ikut terlibat langsung dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kepengurusan
9 rt rw, kegiatan sosial, kegiatan kepemudaan, kegiatan usaha bersama, kegiatan kerja bakti, kegiatan gotong royong, kegiatan pemberdayaan masyarakat, kegiatan pendidikan pelatihan, kegiatan keagamaan, kegiatan perayaan / peringatan hari tertentu, dan lain sebagainya. Jika para abg (generasi muda) maunya selalu dianggap sebagai anak-anak yang tidak bersedia diikut sertakan dalam kegiatan kemasyarakatan, maka jangan heran jika nanti dewasa bisa menjadi pribadi-pribadi individualis yang enggan untuk bergabung dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan dengan orang-orang yang lebih tua. 7. Membantu Keluarga Anak yang baik adalah anak yang berbakti kepada orangtuanya. Setiap anak harus menuruti perintah orangtuanya kecuali yang bertentangan dengan ajaran agama. Apabila orangtua mengalami kesulitan, maka sudah seharusnya seorang anak membantu semampunya untuk membantu meringankan beban orangtuanya. Jika orangtua lemah secara ekonomi, maka anak harus berupaya mencari penghasilan tambahan di luar jam sekolah dengan caracara yang baik dan bersifat mendidik. Jika orangtua membutuhkan tenaga anak dalam mencari nafkah, maka bantulah orangtua semampunya. Bagi keluarga tidak mampu, salah satu tujuan menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah adalah agar kelak dewasa nanti bisa membantu perekonomian keluarga. Jika anak bisa sukses berwirausaha bersama dengan teman-temannya, maka sekolah pun dapat dilaksanakan lebih baik karena tidak lagi memiki pikiran-pikiran tentang keadaan sulitnya lagi. Akan tetapi bagi anak-anak tertentu mungkin sukses berwirausaha malah merusak sekolahnya akibat tidak mampu membagi waktu dan pikiran. --- Masih ada begitu banyak hal yang bisa dikerjakan oleh seorang pelajar sekolah di luar jam pelajaran sekolahnya. Waktu adalah sesuatu yang berharga yang harus dipergunakan sebijaksana mungkin agar bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati di masa mendatang. Ada begitu banyak pelajar yang gagal memanfaatkan waktu luangnya dengan baik sehingga hanya mendatangkan sesal di kemudian hari. Pihak sekolah bersama pemerintah seharusnya dapat menjadi pembimbing yang baik dalam rangka memberi bekal dan peluang untuk bisa maju tanpa harus menjalani proses yang sangat panjang dan melelahkan. Bukan hanya sebagai fasilitator dalam meraih secarik kertas bertuliskan angka-angka yang tidak berarti banyak di dalam dunia nyata yang penuh dengan persaingan. Dengan demikian para murid siswa siswi sekolah bersekolah tidak hanya untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga untuk mempraktekkannya dalam dunia nyata di saat yang bersamaan.
Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA
Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciStrategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh
Pada Pendidikan Jarak Jauh UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 13 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk CERDIK... 4 2 Huruf E untuk EFEKTIF...
Lebih terperinciCARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana
Aty Nurdiana ABSTRAK Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan berat. Karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia kuliah.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data hasil penelitian
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data hasil penelitian tentang upaya guru BK untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dan implikasinya
Lebih terperinciPEMANFAAT WAKTU LUANG
MAKALAH PEMANFAAT WAKTU LUANG Di susun oleh : Kelompok 4 Salman Nuranisa Elsa Indra Fajar Redi Mariyam SMP NEGERI 2 NYALINDUNG 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat
Lebih terperinciRESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi
RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi Siapapun pasti ingin sukses. Untuk mencapainya, bukan hanya keterampilan teknik, manage, analisis, sosial, atau berkreasi saja yang hanya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses
Lebih terperinciMewujudkan Harapan Dengan Tindakan
Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan Sudah sekian lamakah kita berharap? Sudah berapa kalikah kita menyimpan file file keinginan dalam otak kita? tentu sudah lupa tapi yang jelas sudah banyak sekali daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. adalah sumber daya spesial yang tidak dapat disimpan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Waktu adalah sumber daya spesial yang tidak dapat disimpan atau diselamatkan untuk digunakan kembali. Setiap orang mempunyai waktu yang sama setiap hari. Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (www.dbeusaid.org/publications/index.cfm?fuseaction=throwpub&id..).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah
Lebih terperinciPendekatan Umum Menuju Pemulihan
Pendekatan Umum Menuju Pemulihan P roses terjadinya gangguan jiwa berlangsung secara pelan pelan dan bertahap. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Sering gejala awal dimulai
Lebih terperinci*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat
*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat Anak Super Sibuk! 1 2 HR Excellency www.hrexcellency.com *Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat Dalam iklan-iklan dengan anak-anak sebagai
Lebih terperinciMENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd. Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada
MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd Ayo, anak-anak, apa cita-citamu? Kalau sudah besar ingin jadi apa? Ingin jadi tentara, dimana sekolahnya? Kalau mau jadi dokter, harus kemana sekolahnya?
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Motivasi Remaja Putus Sekolah dalam Menempuh Pendidikan Kesetaraan
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN. A. Pendekatan Awal dan Membangun Hubungan. pertengahan April Awal kedatangan di Yayasan Embun Surabaya
BAB IV DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN A. Pendekatan Awal dan Membangun Hubungan Tahap membangun hubungan hubungan (inkulturasi) dimulai pada pertengahan April 2013. Awal kedatangan di Yayasan Embun Surabaya
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : Dita Damayantie, S.S KEMENTRIAN PEMUDA
Lebih terperinciBAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan
BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut
Lebih terperinciI Love My Job and My Family:
I Love My Job and My Family: My Job is My Life & My Family is My Breath Jadilah emas, bukan anak emas Anonymous Mungkin beliau bukanlah seseorang yang telah lama bekerja di Eka Hospital, namun ia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ujian akhir nasional (UAN) tahun pelajaran 2011/2012 semakin dekat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ujian akhir nasional (UAN) tahun pelajaran 2011/2012 semakin dekat. Setiap sekolah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri seperti melakukan kegiatan pemantapan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan
BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan Analisis terhadap gaya belajar siswa berprestasi di SMP
Lebih terperinci1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?
Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL A.
BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS
MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Modul ke: 10Fakultas Yusman, Ekonomi dan Bisnis 1. Manajemen Waktu 2. Jenis-jenis Waktu 3. Mengelola Waktu yang dapat Diatur secara Efektif 4. Menyusun Prioritas
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : Dita Damayantie, S.S KEMENTRIAN PEMUDA
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya
Lebih terperinciKetika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca
HR Excellency 1 2 Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca Cola pernah memberikan ilustrasi yang menarik. Katanya Bayangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Begitu pula dengan mahasiswa yang baru menjalani proses pembelajaran
Lebih terperincikegiatan sehari hari pelajaran 2
pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, berbagai sektor kehidupan mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, berbagai sektor kehidupan mengalami banyak perubahan. Salah satu penyebab dari perubahan tersebut adalah semakin berkembangnya
Lebih terperinciPemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor
Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor Ngatou Rohman 1, Suryoto 2 1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sebelas Maret 2 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi
BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sumber daya manusia berhubungan dengan upaya peningkatan disemua lembaga pendidikan. Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur pada dunia pendidikan
Lebih terperinciPekerjaan. Bab 4. Peta Konsep. Kata Kunci. Jenis pekerjaan Barang Jasa Semangat kerja. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang. Pekerjaan.
Bab 4 Pekerjaan Peta Konsep Pekerjaan Pekerjaan yang Menghasilkan Barang Jenis-Jenis Pekerjaan Mencakup tentang Mencakup tentang Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa Semangat Kerja Terdiri atas Alasan Orang
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN PENELITIAN
36 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Sejarah singkat madrasah ibtidaiyah Al-Muhajirin banjarmasin Madrasah Al-Muhajirin yang berlokasi di Jl. Pramuka. Km. 6.Rt.31. No.37 Gang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan
Lebih terperinciCinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.
Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
Lebih terperinciBAB III PROSES PENYELIDIKAN KASUS. dalam belajarnya. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
20 BAB III PROSES PENYELIDIKAN KASUS Layanan dan bimbingan siswa ini memiliki beberapa tahapan yang dilakukan oleh praktikan dalam memberikan bantuan kepada klien yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Mereka bingung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di Indonesia, SMP berlaku sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disekolah terjadi suatu bentuk interaksi antara guru. H.C. Witherington (1952:43) mengemukakan tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penqertian Belajar Disekolah terjadi suatu bentuk interaksi antara guru dan siswa yang lazim disebut belajar dan mengajar. H.C. Witherington (1952:43) mengemukakan tentang belajar
Lebih terperinciTes Karakteristik Pribadi
1 2 Tes Karakteristik Pribadi TIPS MENGERJAKAN TES KARAKTERISTIK PRIBADI Soal Tes Kompetensi Pribadi (TKP) pada dasarnya adalah tes yang menilai sikap dan respon seseorang terhadap kasus yang diajukan
Lebih terperinciNo: IDENTITAS RESPONDEN
No: IDENTITAS RESPONDEN Dikosongkan Usia Status Marital Jumlah Anak Kepada Ibu yang terhormat, Saya NIMAS DWITA FEBRIARIMA dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memohon bantuan
Lebih terperinciLampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat :
Lampiran B.2 Kuesioner Nama : Kelas : Alamat : ANGKET PENELITIAN A. UMUM 1. Angket ini disusun dalam rangka untuk menyusun Karya Ilmiah yang berjudul FAKTOR INTERNAL DAN EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Sekarang ini sekolah merupakan wadah yang paling cocok untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang paling efisien. Guru atau sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usaha pendidikan. Manusia berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning
LAMPIRAN Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning Lampiran 3 Tabulasi Skor Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 4 Tabulasi Skor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil, melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.
Lebih terperinciLAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73
L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100
Lebih terperinciKISI KISI ANGKET. No Variabel / indikator Nomor soal
KISI KISI ANGKET No Variabel / indikator Nomor soal 1. Pengaruh game online Relevansi dengan pembelajaran Kondisi ekonomi Meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris Prestasi rendah Pergaulan terbatas
Lebih terperinciData Pribadi. Kelas/No. Absen. Alamat/Telp :... Pendidikan Ayah/Ibu. c. di bawah rata-rata kelas. Kegiatan yang diikuti di luar sekolah :.
Data Pribadi Nama (inisial) Kelas/No. Absen Usia Alamat/Telp :.(L/P)* :. :. :. :..... Pekerjaan Ayah/Ibu Pendidikan Ayah/Ibu Nilai raport saat ini* : / : / : a. di atas rata-rata kelas b. rata-rata kelas
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciSUKSES DI KAMPUS. Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017
SUKSES DI KAMPUS Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017 Disampaikan dalam Orientasi Maba Fak. Hukum Universitas Hang Tuah (UHT) MENGAPA KULIAH? MENYENANGKAN ORANG TUA? SUPAYA BISA MENCARI UANG
Lebih terperinciTUGAS PENGEMBANGAN DAN PENGENALAN MAHASISWA BARU ESSAI KAMPUS PSIK. Oleh. Lidya wati NIM
TUGAS PENGEMBANGAN DAN PENGENALAN MAHASISWA BARU ESSAI KAMPUS PSIK Oleh Lidya wati NIM 152310101290 PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN UNVERSITAS JEMBER 2015 ESSAI KAMPUS PSIK Kampus PSIK ( Program Study Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mendukung proses pembangunan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN
54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Tempat Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan perkembangan suatu perusahaan atau organisasi, karena dengan kualitas sumber daya yang kurang cukup,
Lebih terperinciSKALA SIKAP KONSEP DIRI
Lampiran 1 NAMA : Kelas : SKALA SIKAP KONSEP DIRI Petunjuk Mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian baik dan buruk, juga tidak
Lebih terperinciPELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR
PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam pengembangan kepribadian manusia seiiring berkembangnya ilmu teknologi dan komunikasi yang semakin
Lebih terperinciAGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA
AGENDA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA Agenda Perencanaan Keuangan Keluarga membantu Anda untuk mengontrol keuangan keluarga. Agenda ini akan membantu Anda mengelompokan jenis aset, merancang tujuan keuangan,
Lebih terperinciPerjuangan Meraih Cita-cita
Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB II BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Letak Geografis Kecamatan Anjir Muara merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Barito Kuala. Kecamatan ini terletak pada posisi
Lebih terperinciTIME MANAGEMENT TIMA MANAGEMENT EKY SETIAWAN S. Pendahuluan
TIME MANAGEMENT TIMA MANAGEMENT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DIPANEGARA MAKASSAR EKY SETIAWAN S. Pendahuluan Tujuan kita menangani (manajemen) diri kita bukanlah untuk membuat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA
BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini pemerintah berupaya meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. Proses globalisasi lahir dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian berkembang menjadi
Lebih terperinciStrategi Mengasah Keterampilan Baru
Strategi Mengasah Keterampilan Baru October 2013 1 1. Г Jika anda sering GOOGLING di internet atau MELIHAT-LIHAT buku di toko buku, untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kebutuhan anda. Apakah
Lebih terperinciSeorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara
Pelajaran 12 SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA Seorang Teman Seperti Itu 22 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Titus 2:3-7 Mazmur 55:12-14 Amsal 1:8 Amsal 27:6 1 Petrus 5:1-5 Amsal 23:9 Amsal 1:5 B. Apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi
Lebih terperinciHIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015
Pelajaran 12 HIDUP DI SINI DAN SEKARANG Dasar yang Kokoh Pilihan kedua 21 Maret 2015 1. Persiapan HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015 A. Sumber Matius 7:13, 14 Mazmur 19:7-9 Mazmur
Lebih terperinciBAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB
BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
Lebih terperinciDINAMIKA MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA MANDIRI DI SMPN 10 BANDA ACEH
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Hal 73 79 Periode Wisuda November 2016 DINAMIKA MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA MANDIRI DI SMPN 10 BANDA ACEH Nurhayati, Nurhasanah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Penilaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciMANAJEMEN WAKTU BELAJAR
MANAJEMEN WAKTU BELAJAR Bahan disajikan pada Character Development Training bagi mahasiswa Bidik-Misi UNM Abdullah Pandang UPT LAYANAN KONSELING DAN PSIKOLOGI MAHASISWA (LKPM) UNIVERSITAS NENEGERI MAKASSAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dan modernisasi, banyak terjadi perubahanperubahan dalam berbagai sisi kehidupan yang mengharuskan setiap manusia tanpa terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin
Lebih terperinciRENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI
MAKALAH BAHASA INDONESIA RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI Oleh : Ita Sulistia Ningsih Nurlita Amril Zain MADRASAH ALIYAH AL-ISHLAH BUNGAH GRESIK Tahun Pelajaran 2014/2015 i Kata Pengantar Puji syukur
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA
PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA
84 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Lemahnya Motivasi
Lebih terperincio Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi
Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan
Lebih terperinciNAMA :... KELAS :... Angket ini mohon di isi secepatnya dan dikumpulkan secepatnya kepada Guru Kelas/Kepala Sekolah.
Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN NAMA :... KELAS :... Angket ini mohon di isi secepatnya dan dikumpulkan secepatnya kepada Guru Kelas/Kepala Sekolah. A. Petunjuk umum Angket di susun dan diedarkan dengan maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk karakteristik seseorang agar menjadi lebih baik. Melalui jalur pendidikan formal, warga negara juga diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan
Lebih terperinciTerapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania
Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Danperawat pendamping Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania Oleh: TirtoJiwo,
Lebih terperinciTIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA
TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA Produktivitas kerja adalah ukuran mengenai apa yang telah diperoleh dari apa yang telah diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi anak
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
56 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Lembaga Jarimatika Banjarmasin di Jalan Sultan Adam, Komplek Awang Sejahtera II No. 34 RT. 15 Kecamatan
Lebih terperinci