LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

Transkripsi

1 LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II) 1. Persiapan Bahan Adsorben Murni Mengumpulkan tulang sapi bagian kaki di RPH Grosok Menghilangkan sisa daging dan lemak lalu mencucinya dengan air bersih Memotongnya ke ukuran yang lebih kecil lalu merebus tulang tersebut selama 4 jam Mengeringkannya dengan oven pada suhu 150 o C selama 60 menit lalu digerus menggunakan Rod Mill Mengayak hasil penggerusan menggunakan saringan berukuran 100 mesh dan bahan siap digunakan 2. Proses Aktivasi Adsorben Tulang Sapi Menyiapkan serbuk tulang sapi murni berukuran 100 mesh Memasukkan 250 gram serbuk tulang sapi 100 mesh ke dalam 1 liter HNO 3 1 M lalu mengaduknya hingga homogen dan merendamnya selama 24 jam Membilasnya dengan aquades hingga ph netral 47

2 48 Lanjutan : Mengeringkannya menggunakan oven pada suhu 105 o C selama 30 menit Mengayaknya lagi menggunakan saringan hingga berukuran 100 mesh Bahan siap digunakan 3. Pembuatan Larutan Induk CuSO ppm Menimbang sebanyak 2,512 gram kristal CuSO 4 Memasukkannya ke dalam labu ukur yang berisi 1 liter aquades Menggojoknya hingga larut dan bahan siap digunakan 4. Pengujian Daya Serap Adsorben Tulang Sapi 4.1. Menentukan Massa Adsorben Optimum Menyiapkan erlenmeyer 250 ml sebanyak 6 buah Memasukkan 50 ml larutan CuSO 4 50 ppm ke dalam masing Erlenmeyer Memasukkan adsorben tulang sapi murni sebanyak 50 mg, 100 mg, 200 mg, 300 mg dan 400 mg masing-masing ke dalam Erlenmeyer, kecuali 1 erlenmeyer berisi CuSO 4 tanpa penambahan adsorben sebagai kontrol dan memberinya label

3 49 Lanjutan : Mengaduknya selama 120 menit pada kecepatan 150 rpm menggunakan magnetic stirrer dengan ph larutan 6 Mengulangi langkah tersebut untuk adsorben tulang sapi teraktivasi HNO 3 tanpa kontrol Menyaringnya dengan kertas saring dan melakukan pembacaan serapan ion Cu (II) menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) 4.2. Menentukan ph Larutan Optimum Menyiapkan erlenmeyer 250 ml sebanyak 6 buah. Memasukkan larutan CuSO 4 sebanyak 50 ml dengan konsentrasi 50 ppm ke dalam masing masing erlenmeyer. Memasukkan 50 mg adsorben ke setiap erlenmeyer dan atur ph dengan variasi 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 kemudian beri tanda pada setiap erlenmeyer Mengaduknya selama 120 menit pada kecepatan 150 rpm menggunakan magnetic stirrer Mengulangi langkah tersebut untuk adsorben tulang sapi teraktivasi HNO 3 Menyaringnya dengan kertas saring dan melakukan pembacaan serapan ion Cu (II) menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

4 Menentukan Waktu Pengadukkan Optimum Menyiapkan erlenmeyer 250 ml sebanyak 5 buah. Memasukkan larutan CuSO 4 sebanyak 50 ml dengan konsentrasi 50 ppm ke dalam masing masing erlenmeyer. Memasukkan 50 mg adsorben tulang sapi murni dengan ph 7 kemudian beri tanda pada setiap erlenmeyer Melakukan variasi pengadukkan selama 15, 30, 60, 90, dan 120 menit pada kecepatan 150 rpm menggunakan magnetic Menyaringnya dengan kertas saring dan melakukan pembacaan serapan ion Cu (II) menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) 4.4. Menghitung Efisiensi Kemampuan Adsorben Menyiapkan erlenmeyer 250 ml sebanyak 6 buah. Memasukkan 50, 75, 150, 250, dan 300 ppm CuSO 4 ke dalam masing-masing Erlenmeyer dan memberinya label Memasukkan 50 mg adsorben ke setiap erlenmeyer dengan mengaturnya pada ph 7 Mengaduknya selama 120 menit pada kecepatan 150 rpm menggunakan magnetic stirrer

5 51 Lanjutan : Menyaringnya dengan kertas saring dan melakukan pembacaan serapan ion Cu (II) menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Melakukan penentuan model isotherm untuk mengetahui kemampuan penyerapan (kapasitas adsorpsi) adsorben tulang sapi murni

6 52 LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung Asam Nitrat (HNO 3 ) 1M sebanyak 1000 ml M Diencerkan hingga 1 M : M 1 V 1 = M 2 V 2 14,34 M1 = 1 x 1000 ml = 69,7 ml HNO 3 2. Membuat Larutan Induk CuSO ppm Massa CuSO 4 = 2,512 gram 3. Membuat Larutan CuSO 4 50 ppm sebanyak 1 liter 1000 ppm x V = 50 ppm x 1000 ml V = 50 ml 4. Membuat Larutan CuSO 4 75 ppm sebanyak 100 ml 1000 ppm x V = 75 ppm x 100 ml V = 7,5 ml 5. Membuat Larutan CuSO ppm sebanyak 100 ml 1000 ppm x V = 150 ppm x 100 ml V = 15 ml 6. Membuat Larutan CuSO ppm sebanyak 100 ml 1000 ppm x V = 200 ppm x 100 ml V = 20 ml

7 53 7. Membuat Larutan CuSO ppm sebanyak 100 ml 1000 ppm x V = 250 ppm x 100 ml V = 25 ml 8. Membuat Larutan CuSO ppm sebanyak 100 ml 1000 ppm x V = 300 ppm x 100 ml V = 30 ml 9. Isoterm Adsorpsi (Langmuir dan Freundlich) 9.1. Isoterm Langmuir Konsentrasi Cu (ppm) Massa Adsorben (gram) (ml) (mg/l) (mg/l) (mg/g) slope intercept Qm Vol. Larutan Konsentrasi Cin Ce Cr (mg/l) Removal (%) Diketahui : Massa Adsorben = 0,05g Volume larutan = 50 ml C in = 48,25 mg/l Ce = 0,392 mg/l Cr = C in Ce = 48,25 mg/l 0,392 mg/ = 47,858 mg/l (%) removal = (48,25 mg/l 0,392 mg/l)/ 48,25 mg/l = 99,2% Qe Langmuir 1/Qe 1/Ce Qe mg/g

8 54 1/Ce = x dan 1/Qe = y No x y xy x 2 y jumlah Regresi liner y = 0,0045x + 0,0097 dan R 2 = 0,8627 y = bx + a Sehingga, Qm = kemampuan maksimum adsorpsi adsorben tulang sapi (mg/gr) = 1/0.097 = 102,67 mg/gr K = Konstanta yang berkaitan dengan kecepatan adsorpsi = 1/(0,0097 x 102,67) = 1,0041

9 Isoterm Freundlich Konsentrasi Cu (ppm) Massa Adsorben (gram) (mg/l) (mg/l) Qe Log Qe Log Ce No x y xy x 2 y Jumlah Diketahui y = 0,1525x + 1,7488 Nilai slope (b) dihutung dengan cara : Vol. Larutan (ml) Konsentrasi Cin Ce Cr (mg/l) Removal (%) Freundlich Sementara itu nilai intercept (a) dapat dihitung sebagai berikut. Untuk koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus: 0,9738

10 56 Sehingga, K f = konstanta Freundlich yang berkaitan dengan kapasitas adsorpsi = e 1,7488 = 5,75 1/n = konstanta Freundlich yang berkaitan dengan afinitas adsorpsi = 1/ = 6,56

11 57 LAMPIRAN III BAKU MUTU TEMBAGA DALAM AIR

12 58

13 59 LAMPIRAN V DAFTAR PITA SERAPAN INFRA MERAH

14 60

15 61

16 62

17 63