BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :"

Transkripsi

1 Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik : BAB I Ketentuan Umum 1. PT. Arsyla Bangkit Mandiri (untuk selanjutnya disebut Pibi Pibo) adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan produk, dimana sistem atau cara pemasarannya dilakukan melalui kegiatan penjualan berjenjang ( Multi Level Marketing ). 2. Mitra Usaha adalah seseorang dan / atau badan hukum Indonesia yang sudah menandatangani formulir pernyataan menjadi Mitra Usaha Pibi Pibo dan telah disetujui oleh Pibi Pibo. Mitra Usaha merupakan mitra usaha mandiri bukan perwakilan resmi, agen,karyawan, ataupun broker. Mitra Usaha membeli dan menjual produk dan layanan Pibi Pibo dengan nama dan biaya sendiri. 3. Bisnis Pibi Pibo : suatu bisnis yang diidentifikasikan dengan nomor dan perjanjian Pibi Pibo. 4. Sponsor / Upline adalah Mitra Usaha yang berada di atas Anda, bisa juga sebagai sponsor Anda langsung. 5. Downline adalah Mitra Usaha di bawah Anda atau prospek yang Anda sponsori. 6. Website adalah alamat domain di dunia maya, yang berisi tentang aktivitas perusahaan, Marketing Plan dan informasi seputar produk produk Pibi Pibo. 7. Konsumen adalah pembeli akhir dari produk produk yang dipasarkan Pibi Pibo dengan tujuan untuk dipakai sendiri dan tidak diperdagangkan. 8. Marketing Plan atau Hasil Pengembangan Usaha (disingkat HPU) adalah sistem yang digunakan dalam perhitungan komisi / bonus dan penghargaan untuk Mitra Usaha berdasarkan penjualan produk seperti yang digambarkan dalam buku pedoman bisnis dan literatur Pibi Pibo 9. Produk adalah setiap barang yang di pasarkan oleh Pibi Pibo kepada para Mitra Usaha. 10. Jaringan adalah seluruh Mitra Usaha yang berada dalam kelompok pohon Mitra Usaha yang bersangkutan. 11. Mitra Usaha aktif adalah seorang Mitra Usaha yang status keanggotannya masih berlaku atau belum mencapai tanggal kadaluwarsa. 12. Starter Kit adalah Pedoman Usaha yang diberikan oleh Pibi Pibo kepada Mitra Usaha baru yang berisi antara lain : HPU, Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha, Katalog produk, Daftar Harga, Company Profile, Formulir-Formulir keanggotaan dan alat bantu lainnya. paket berisi literatur, merupakan alat bantu penjualan dan produk, serta materi lain yang diterima oleh Mitra Usaha pada saat mengajukan aplikasi awal untuk mendapatkan otorisasi sebagai Mitra Usaha. Isi Starter Kit ini akan terus dilakukan perubahan-perubahan baik pengurangan maupun penambahan sesuai kebutuhan. 13. Periode bulan berjalan adalah mulai dari tanggal 1 bulan berjalan sampai dengan tanggal akhir bulan berjalan tersebut. 14. Stockist adalah tempat dan/ atau outlet/ gerai yang ditunjuk Pibi Pibo dimana Mitra Usaha dapat membeli produk dan/ atau mengambil komisi, mengurus administrasi Mitra Usaha serta mendapatkan informasi tentang usaha Pibi Pibo. 15. Website resmi Pibi Pibo : Informasi Elektronik yang telah terdaftar atas Nama PT. Arsyla Bangkit Mandiri, sebagai sarana pengembangan Usaha, Informasi usaha, Promosi dan pendaftaran keanggotaan.

2 16. Nilai Bonus adalah nilai dari setiap produk yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan Bonus seorang Mitra Usaha. 17. Formulir Pendaftaran Mitra Usaha (disingkat FPMU) adalah formulir yang harus diisi oleh setiap calon Mitra Usaha sebelum yang bersangkutan diterima menjadi anggota/ Mitra Usaha. FPMU berisi data identitas dan pernyataan yang mengatur hubungan hukum, hak dan kewajiban antara Mitra Usaha dengan Pibi Pibo. 18. Formulir Perubahan Data (disingkat FPD) adalah formulir yang harus diisi oleh Mitra Usaha karena adanya perubahan data dan/ atau keadaan diri yang bersangkutan, misalnya perubahan alamat , rekening bank untuk pengiriman komisi, perubahan ahli waris, dll. 19. Komisi harian, adalah keuntungan retail yang didapat Mitra Usaha dari hasil penjualan produknya. 20. Komisi bulanan adalah komisi yang diberikan tiap-tiap bulanan oleh Pibi Pibo kepada seorang Mitra Usaha yang berhak memperolehnya karena telah memenuhi ketentuan dan/ atau syarat syarat yang ditentukan Pibi Pibo. 21. Daftar Harga adalah panduan yang berisi daftar harga pembelian dan penjualan bagi Mitra Usaha. 22. Karyawan adalah karyawan Pibi Pibo dan bukan merupakan Mitra Usaha. 23. Monopoli adalah penguasaan atas produk dan atau pemasaran produk tertentu oleh salah satu pelaku usaha atau satu jaringan pelaku usaha. Pasal 2 BAB II Tentang Mitra Usaha Bagian Pertama Umum 1. Kesempatan untuk menjadi Mitra Usaha adalah sama untuk setiap orang dan tidak bergantung pada jenis kelamin, suku bangsa, golongan maupun agama. Seorang Mitra Usaha harus berkewarganegaraan Indonesia. 2. Seorang calon Mitra Usaha yang telah mengisi dan menandatangani FPMU berarti calon Mitra Usaha telah sepakat untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam kode etik dan peraturan Mitra Usaha ini dan HPU yang berlaku berikut dengan perubahanperubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh Pibi Pibo. 3. Setiap Mitra Usaha harus menjaga nama baik Pibi Pibo dan segenap karyawannya serta tidak mencemarkan dan/ atau menjelekan nama baik Pibi Pibo dan/ atau Mitra Usaha lainnya. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan seorang Mitra Usaha yang telah melakukan perbuatan yang nyata-nyata mengakibatkan pencemaran nama baik Pibi Pibo akibat perbuatan tersebut. 4. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan seorang Mitra Usaha yang telah terbukti secara hukum terlibat tindak pidana penyalahgunaan narkoba, perjudian, pencurian, penipuan maupun perbuatan asusila. 5. Setiap Mitra Usaha berhak mensponsori calon Mitra Usaha baru diseluruh wilayah hukum Indonesia. 6. Setiap Mitra Usaha adalah berdiri sendiri, tidak termasuk dalam struktur organisasi Pibi Pibo dan tidak mempunyai ikatan jam kerja dengan Pibi Pibo sehingga tidak berhak mendapatkan

3 gaji atau tunjangan dari Pibi Pibo dalam bentuk apapun juga, dan Mitra Usaha juga tidak berhak menuntut Pibi Pibo untuk memberikan tunjangan seperti yang dimaksud. 7. Seorang Mitra Usaha yang telah mencapai prestasi tertentu dapat mengajukan permohonan untuk menjadi Mitra Usaha atas nama satu badan hukum yang telah mendapat pengesahan dari yang berwenang dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Pibi Pibo. Penentuan prestasi tertentu tersebut adalah hak mutlak dari Pibi Pibo. 8. Segala perubahan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan status Mitra Usaha harus disampaikan secara tertulis kepada Pibi Pibo dimana tanda tangan Mitra Usaha yang bersangkutan harus sama dengan tanda tangan yang terdapat pada FPMU atau Identitas terakhir yang terlampir. Apabila terdapat perbedaan tanda tangan antara yang tertera pada FPMU dengan tanda tangan pada permohonan perubahan data, Pibi Pibo berhak untuk mengabaikan permohonan tersebut. 9. Seluruh perubahan data Mitra Usaha harus disampaikan melalui Formulir Perubahan Data (FPD) yang telah ditetapkan Pibi Pibo. Pasal 3 Pasal 4 Bagian Kedua Pendaftaran Mitra Usaha Baru 1. Pendaftaran Mitra Usaha baru harus dilakukan ditempat yang ditunjuk Pibi Pibo yaitu kantor cabang Pibi Pibo atau Stockist dan atau melalui pendaftaran secara elektronik di website resmi. Pibi Pibo tidak dapat menerima pendaftaran Mitra Usaha baru yang dilakukan selain di tempat yang ditunjukkan oleh Perusahaan 2. Setiap permohonan (calon Mitra Usaha) harus telah dewasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, kecuali dalam hal pewarisan dikarenakan meninggal dunia. Untuk menjadi seorang Mitra Usaha, seorang pemohon pertama-tama harus disponsori oleh salah seorang Mitra Usaha lainnya yang masih aktif dan masa keanggotaannya belum kadaluarsa. 3. Untuk mendaftar keanggotaan, setiap pemohon dikenakan biaya pendaftaran yang besarnya ditentukan secara sepihak oleh Pibi Pibo dan akan mendapatkan 1 (satu) set Starter Kit dan 1 (satu) set FPMU. 4. Untuk menjadi seorang Mitra Usaha dengan posisi BASIC MEMBER, permohonan cukup dengan melakukan pembelanjaan dengan jumlah minimal yang ditentukan oleh PibiPIbo. 1. Pendaftaran menjadi Mitra Usaha harus dibuat pada FPMU baik secara manual dan atau secara elektronik yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo. Semua pertanyaan dan persyaratan dengan formulir tersebut harus di isi/ dijawab dengan jujur dan disertai persyaratan lengkap, dimana hasil nya harus disetujui dahulu oleh Pibi Pibo. 2. Calon Mitra Usaha yang telah menyerahkan dan menandatangani FPMU dapat melakukan pembelian produk, dengan konsekuensi sebagai berikut : a. Jika permohonan yang bersangkutan DISETUJUI, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan secara otomatis akan diperhitungkan dan diakui pada bulan tersebut.

4 b. Jika permohonan yang bersangkutan DITANGGUHKAN, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan oleh yang bersangkutan secara otomatis akan diperhitungkan dan diakui setelah segala syarat-syarat kekurangannya dipenuhi. c. Jika permohonan yang bersangkutan DITOLAK, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan tidak akan diperhitungkan atau diakui. Pibi Pibo berhak untuk tidak memberitahukan alasan penolakan tersebut. Bagian Ketiga Batas Maksimal Hak Usaha Pasal 5 1. Seseorang yang sudah tidak menjadi Mitra Usaha (kadaluwarsa secara normal) dan kemudian berkeinginan kembali menjadi Mitra Usaha haruslah menunggu selama minimal 6 (enam) bulan sebelum mendaftarkan diri kembali dimana jika disetujui Pibi Pibo, yang bersangkutan akan diperlakukan sebagai Mitra Usaha baru, mendapatkan Starter Kit, nomor keanggotaan yang baru dan berposisi awal sebagai Mitra Usaha. 2. Masa tunggu 6 (enam) bulan bagi Mitra Usaha yang telah kadaluwarsa keanggotaannya tidak berlaku apabila yang bersangkutan mendaftarkan diri kembali dengan sponsor yang sama. 3. Apabila terbukti bahwa seorang Mitra Usaha aktif, kemudian mendaftarkan kembali keanggotaannya dengan menggunakan sponsor yang lain, baik karena kemauan sendiri maupun karena dipengaruhi orang lain, maka keanggotaannya yang baru akan dicabut dan seluruh jaringan dari keanggotaan yang baru tersebut, akan secara otomatis dipindahkan kepada sponsor terdahulu. 4. Pibi Pibo berhak sepenuhnya untuk tidak memindahkan seluruh jaringan kepada sponsor terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam ayat 4 tersebut, apabila menurut pertimbangan Pibi Pibo akan membawa dampak yang kurang baik atau menimbulkan suasana yang tidak kondusif dalam jaringan tersebut. Pasal 6 Bagian Keempat Pewarisan Keanggotaan 1. Jika seorang Mitra Usaha meninggal dunia, maka keanggotannya tersebut dengan sendirinya dilimpahkan kepada pasangannya yang masih hidup, kecuali seluruh ahli waris nya membuat kesepakatan tersendiri dan mengajukan kepada perusahaan serta telah disetujui oleh pasangan tersebut. Pasangan yang masih hidup tersebut wajib menunjukan akta kematian pasangan nya dan menandatangani FPD. 2. Bagi Mitra Usaha yang belum menikah atau sudah bercerai maka keanggotaannya dapat diwariskan kepada ahli waris yang namanya tercantum dalam FPMU/ FPD. 3. Apabila terjadi sengketa oleh pihak lain perihal kewarisan ini maka Pibi Pibo akan mengikuti keputusan akhir dari pengadilan. Selama dalam proses penyelesaian sengketa tersebut

5 Pasal 7 keanggotaan sebagai Mitra Usaha dapat diambil alih sementara oleh Pibi Pibo sampai mendapat keputusan hukum yang tetap. 4. Jika ternyata si penerima warisan telah menjadi Mitra Usaha, maka yang bersangkutan wajib memilih keanggotaan salah satu diantaranya, dimana yang satunya lagi dapat dihibahkan kepada orang lain. 5. Jika seorang penerima warisan belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, maka Pibi Pibo berhak menunjuk seorang dari kerabat keluarga si penerima warisan untuk menjadi walinya sampai yang bersangkutan berumur 17 (tujuh belas) tahun. 6. Dalam hal si penerima waris juga meninggal dunia, maka Pibi Pibo akan menunjuk ahli waris terdekat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia atau berdasarkan hasil musyawarah para ahli waris yang ada (yang dibuat dihadapan notaris). 7. Dalam hal pewarisan kenaggotaan, maka segala hadiah dan fasilitas (seperti perjalanan ke luar negeri, asuransi kecelakaan, pin, sertifikat, hadiah promo) tidak dapat dipindahkan kepada si penerima warisan, kecuali fasilitas-fasilitas umum seperti komisi bulanan. Segala fasilitas dan hadiah lainnya dapat dinikmati jika si penerima warisan mengalami kenaikan posisi ataupun memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam HPU. Keanggotaan Mitra Usaha tidak dapat dialihkan dengan cara apa pun termasuk hibah maupun jual beli keanggotaan kepada pihak lain kecuali karena adanya pewarisan sebagaimana tercantum dalam Bab II pasal 8. Pasal 8 Bagian Kelima Berhentinya Keanggotaan Seorang Mitra Usaha 1. Masa keanggotaan seorang Mitra Usaha dinyatakan berakhir apabila : a. Telah habis masa berlaku nya dan tidak diperpanjang lagi oleh yang bersangkutan maka segala hadiah dan fasilitas yang belum dinikmatinya secara otomatis akan dianggap hangus. b. Mitra Usaha yang bersangkutan mengundurkan diri dengan terlebih dahulu meyampaikan permohonan tertulis kepada Perusahaan dan telah disetujui oleh Pibi Pibo. c. Dicabut keanggotaannya karena pelanggaran kode etik. d. Dicabut keanggotaannya karena ada keputusan/ perintah dari pengadilan. 2. Apabila berakhirnya keanggotaan karena dicabut (1.c) dan/ atau karena ada putusan/ perintah dari pengadilan (1.d), maka segala fasilitas dan komisi yang belum diterima secara otomatis dinyatakan hangus. 3. Seorang Mitra Usaha yang sudah dicabut keanggotaannya, baru dapat memohon kembali menjadi Mitra Usaha setelah 6 (enam) bulan kemudian dengan pertimbangan bahwa pelanggaran yang dilakukan sebelumnya masih dapat ditolerir oleh Pibi Pibo. Mitra Usaha yang bersangkutan akan mendapat nomor keanggotaan baru dan memulai usahanya dari awal (posisi Mitra Usaha).

6 4. Pibi Pibo berhak sepenuh nya tanpa harus memberikan alasan untuk menolak apabila seorang Mitra Usaha yang sudah dicabut karena melanggar kode etik, bermaksud mendaftarkan diri kembali menjadi Mitra Usaha Pibi Pibo. Pasal 9 BAB III Tanggung Jawab dan Kewajiban Upline 1. Seorang Mitra Usaha wajib menjaga perilaku yang baik dengan memberikan bimbingan, pelatihan dan penjelasan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan usaha Pibi Pibo dengan benar, tulus dengan tidak memberikan keterangan yang menyesatkan (menipu) para downline (maupun calon downlinenya) baik dalam hal produk maupun HPU Pibi Pibo. 2. Untuk melindungi dan membangun jaringan Mitra Usaha maka seorang sponsor tidak diperbolehkan menawarkan, membujuk, berusaha mengajak, mempengaruhi atau merebut calon Mitra Usaha baru yang sudah mempunyai sponsor lain, termasuk kepada Mitra Usaha yang keanggotaannya masih berlaku, baik yang berada dalam jaringannya maupun dalam jaringan Mitra Usaha lain untuk pindah jaringan, secara langsung maupun tidak langsung. 3. Mitra Usaha dilarang memasang iklan baik media cetak maupun melalui Internet untuk mencari/ memperoleh calon downline baru dengan cara yang mengesankan seolah-olah memberikan suatu lowongan pekerjaan baru. 4. Apabila Mitra Usaha hendak membuat website secara elektronik sebagai sarana pengembangan usahanya, harus terlebih dahulu mengajukan permohonan dan mendaftarkan kepada Pibi Pibo. Persetujuan atau penolakan permohonan tersebut menjadi Hak Mutlak Pibi Pibo. Dan apabila dalam perkembangannya setelah disetujui oleh Perusahaan ternyata isi dari website Mitra Usaha tersebut bertentangan dengan ketentuan dan kode Etik, Pibi Pibo berhak untuk mencabut nya. Pasal 10 Pibi Pibo akan melakukan tindakan administratif berupa himbauan, peringatan, peringatan keras maupun pencabutan terhadap pelanggaran ketentuan. Pasal 11 BAB IV Penghitungan dan Pembayaran Komisi 1. Satu periode penjualan adalah tanggal 1 bulan berjalan sampai dengan akhir bulan berjalan tersebut sesuai dengan kalender masehi. 2. Komisi yang berhak diterima Mitra Usaha akan dibayarkan dangan cara:

7 a. Transfer langsung ke E-Wallet Ketentuan ini mengatur bagi Mitra Usaha yang memperoleh komisi harian, maka Pibi Pibo akan mengirimkan langsung komisi yang diterima Mitra Usaha melalui E- Wallet di Akun masing-masing. Segala biaya yang akan dibebankan oleh bank terhadap pengiriman komisi menjadi beban dan tanggung jawab Mitra Usaha yang bersangkutan, dimana biaya tersebut akan dipotong langsung dari komisi tersebut. Pibi Pibo tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu terhadap komisi seseorang Mitra Usaha setelah transaksi melalui bank tersebut dilakukan. b. Setiap Mitra Usaha, wajib memiliki rekening bank yang atas namanya sendiri atau pasangannya yang sah secara hukum. 3. Jika seorang Mitra Usaha melakukan tindakan yang merugikan Pibi Pibo dari segi materiil (sepanjang bisa dibuktikan secara hukum), maka Pibo Pibo berhak langsung memotong kerugian tersebut dari komisi yang bersangkutan ditambah denda sebesar 5% (lima persen) di atas suku bunga Bank Indonesia (SBI) sampai dengan terpenuhinya kerugian tersebut. Jika ternyata Mitra Usaha yang bersangkutan tidak melakukan pembelian atau kurang dari pembelian pribadi minimal sesuai persyaratan di HPU, maka Pibi Pibo berhak menutup dan/ atau menambah point Mitra Usaha itu tanpa Nilai Rabat dan memperhitungkannya dalam sistem perhitungan komisi. Setelah segala kerugian yang ditimbulkan Mitra Usaha tersebut diselesaikan, maka Pibi Pibo berhak untuk segera menghentikan keanggotaan yang bersangkutan. BAB V Tentang Produk Bagian Pertama Pembelian Pasal Pembelian produk-produk Pibi Pibo hanya dapat secara tunai (cash) atau Deposit melalui Transfer Bank ke Rekening PT. Arsyla Bangkit Mandiri dan menunjukkan bukti transfer tersebut melalui konfirmasi deposit. 2. Seorang Mitra Usaha berhak mendapatkan harga yang sama (harga Mitra Usaha) untuk setiap produk yang dibeli dari Pibi Pibo sesuai dengan daftar harga yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo untuk masing-masing daerah. 3. Harga Mitra Usaha yang tercantum dalam daftar harga yang dikeluarkan Pibi Pibo sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 4. Pibi Pibo berhak sewaktu-waktu membatasi/ menghentikan pembelian produk seorang Mitra Usaha atau membatasi/ menghentikan persedian produk terhadap daerah tertentu jika didapati adanya indikasi kecenderungan penimbunan produk dan/ atau telah terjadi pelanggaran pada kode etik dan/ atau penyalahgunaan HPU, dimana hal ini mungkin bisa menganggu program usaha Pibi Pibo atau merugikan Mitra Usaha lainnya di daerah tersebut.

8 Bagian Kedua Penjualan Pasal Setiap Mitra Usaha wajib melakukan pelayanan purna jual terhadap setiap konsumennya. 2. Mitra Usaha dilarang mencabut dan/ atau merusak dan/ atau mengganti segala label atau stiker yang tertera pada setiap kemasan produk, brosur ataupun alat bantu jual lain nya yang dikeluarkan Pibi Pibo yang dapat menyebabkan kesalahpahaman oleh konsumen. 3. Mitra Usaha tidak boleh membuat suatu penjelasan sendiri berkenaan dengan produkproduk Pibi Pibo, selain dari yang tertulis pada label produk atau pada brosur-brosur resmi yang dikeluarkan Pibi Pibo, kecuali secara resmi telah mendapat izin dari Pibi Pibo. 4. Mitra Usaha dilarang menjual produk-produk yang sudah kadaluarsa atau rusak. 5. Mitra Usaha yang hendak membuka stand pameran produk Pibi Pibo dalam suatu acara bisnis tidak diperbolehkan melakukan penjualan, kecuali telah mendapat izin secara tertulis dari Pibi Pibo untuk membuka stan pameran produk tersebut. Pasal Ketika seorang Mitra Usaha menjual produk (dalam keadaan bagaimanapun) tidak boleh salah dalam menjelaskan kualitas, daya guna, cara pemakaian ataupun kandungan dari produk-produk yang dipasarkan Pibi Pibo. 2. Mitra Usaha harus sopan dan tidak memaksa pada saat menawarkan produk-produk Pibi Pibo. 3. Setiap Mitra Usaha harus memberikan bon pembelian (kwitansi pembelian) kepada konsumen nya apabila diminta. Setiap bon pembelian harus mencantumkan jumlah produk, jenis produk, jumlah harga, nama, nomor kode, tanggal transaksi dan tanda tangan Mitra Usaha yang bersangkutan. 4. Pada setiap penjualan Mitra Usaha wajib memberikan penjelasan yang benar mengenai Jaminan Kepuasan Konsumen dan jika dikemudian hari konsumen tersebut menggunakan haknya sesuai jaminan tersebut, Mitra Usaha yang bersangkutan wajib melayani sebaik dan secepat mungkin sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen. 5. Mitra Usaha tidak berhak menjelaskan dengan mengatasnamakan Pibi Pibo berkenaan dengan kesalahan pemakaian/konsumen dalam hal pemakaian dan/atau penggunaan produk-produk Pibi Pibo. 6. Pibi Pibo tidak bertanggung jawab jika terjadi pelanggaran pasal 14, 15, dan 16. Mitra Usaha yang melanggar hal tersebut, harus mengganti segala kerugian yang ditimbulkannya, baik kepada Pibi Pibo maupun pihak ketiga yang dirugikan, termasuk dari segi aspek hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

9 Bagian Ketiga Jaminan Kepuasan Berdasarkan regulasi dari Pemerintah, maka Pibi Pibo memberikan jaminan : 1. Cooling of Period : Mitra Usaha yang pertama kali bergabung dan atau Pembeli yang baru melakukan pembelian pertama kalinya, karena suatu alasan dapat membatalkan pembelian/kemitraan/ keanggotaannya dalam jangka waktu 10 hari sejak pertama kali bergabung/membeli. Uang akan dikembalikan 100 % setelah produk diterima dalam kondisi utuh dan layak dijual. 2. Customer Satisfaction Guarantee : Pibi Pibo akan memberikan penggantian produk atau pengembalian uang terhadap klaim resmi perusahaan yang tidak sesuai atau mengakibatkan kontra indikasi terhadap pengguna yang disertai pembuktian medis. Customer Satisfaction Guarantee hanya berlaku 30 hari sejak tanggal pembelian dan produk yang dipakai masih bersisa minimal 80 %. 3. Buy Back Guarantee : Bagi Mitra Usaha yang ingin berhenti melakukan kegiatan usaha, Pibi Pibo akan membeli kembali semua produk yang belum terjual dan layak jual. Pibi Pibo mengembalikan sejumlah uang setelah dipotong biaya administrasi dan nilai manfaat (bonus/komisi) yang telah didapatkan. Mitra Usaha harus melengkapi form pengembalian produk dan penghentian keanggotaan. Buy Back Guarantee hanya berlaku bagi Mitra Usaha. Besarnya uang yang dikembalikan akan dipotong payout maksimal 40 % + 10 % biaya administrasi. Pasal 15 BAB VI Nama dan Logo 1. Semua produk-produk Pibi Pibo telah didaftarkan di instansi yang berwenang baik merk, logo maupun hak ciptanya, sehingga Mitra Usaha dilarang keras memproduksi, menjual atau mengusahakan dari sumber lain produk-produk Pibi Pibo maupun alat bantu produk, seperti buku-buku, spanduk, makalah seminar, pin, sertifikat penghargaan, kartu nama maupun produk-produk lain nya yang bukan resmi dikeluarkan Pibi Pibo sebelum terlebih dahulu diizinkan secara tertulis oleh Pibi Pibo. 2. Seorang Mitra Usaha tidak boleh mengaku bahwa dia mempunyai kedudukan atau dapat mewakili Pibi Pibo dalam hal apapun, misalnya membuat ikatan kerja, menjual saham Pibi Pibo, memberikan penjelasan kepada media massa dan atau hal lain nya yang sifatnya seolah olah mewakili Pibi Pibo.

10 Pasal Pibi Pibo hanya memberikan izin kepada Mitra Usaha tertentu yang ditunjuk untuk menggunakan logo Pibi Pibo dan PT. Arsyla Bangkit Mandiri untuk keperluan pengembangan jaringan, seperti antara lain undangan, spanduk, umbul-umbul, sertifikat penghargaan maupun buku. 2. Izin sebagaimana ayat 1 (satu), diberikan dengan syarat yang bersangkutan telah mengajukan permohonan tertulis kepada Pibi Pibo dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pibi Pibo. Pasal 17 Demi menjaga dan memelihara integritas usaha Pibi Pibo, maka bagi pihak-pihak dan termasuk Mitra Usaha di dalamnya yang dengan sengaja atau tanpa sengaja menggunakan merek dagang logo Pibi Pibo tanpa izin dari Pibi Pibo, maka atas pelanggaran tersebut Pibi Pibo tanpa peringatan terlebih dahulu berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha, serta dapat menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata. Pasal 18 BAB VII Kegiatan yang Dilarang Bagian Pertama Umum 1. Mitra Usaha, Mobile Stokist termasuk Stokis dilarang menggunakan/ memanfaatkan jaringan Pibi Pibo untuk mengadakan pelatihan-pelatihan/ acara khusus di luar bisnis Pibi Pibo dan/ atau bersifat komersial, kecuali telah mendapatkan izin secara tertulis dari Pibi Pibo. 2. Dalam menjalankan aktivitasnya, Mitra Usaha tidak diperkenankan menggunakan suatu aktivitas pertemuan Pibi Pibo untuk kepentingan lainnya yang berhubungan dengan politik atau SARA. 3. Seorang Mitra Usaha dilarang menyatakan bahwa dia ataupun Mitra Usaha lainnya mempunyai suatu daerah penjualan tertentu secara monopoli. 4. Pibi Pibi akan melakukan tindakan administratif berupa himbauan, peringatan, peringatan keras atau pencabutan keanggotaan terhadap pelanggaran ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal ini. Pasal 19 Bagian Kedua Bergabung dengan MLM Lain 1. Mitra Usaha dilarang mempengaruhi/ mengajak Mitra Usaha Pibi Pibo lainnya menjadi anggota perusahaan MLM lain atau segala jenis usaha perdagangan yang menggunakan sistem jaringan dalam bentuk apapun.

11 2. Mitra Usaha dilarang memasarkan produk/ jasa perusahaan MLM lain dan menjelekjelekkan/ membandingkan produk/ jasa Pibi Pibo dengan produk/ jasa yang dipasarkan oleh perusahaan lainnya. 3. Mitra Usaha (termasuk pasangannya) apabila bekerja sebagai staf manajemen dan atau mendirikan perusahaan MLM lain atau segala jenis usaha perdagangan yang menggunakan sistem jaringan (network) dalam bentuk apapun akan dicabut keanggotaannya. 4. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini. Pasal 20 Bagian Ketiga Penyalahgunaan Sistem HPU 1. Demi menjaga kelangsungan usaha Pibi Pibo serta melindungi kepentingan Mitra Usaha dalam menjalankan usahanya, maka dalam menjalankan aktivitasnya, Mitra Usaha dilarang menyalahgunakan sistem HPU yang berlaku, antara lain seperti hal-hal yang diatur berikut ini: a. Mitra Usaha dilarang menarik dana dari Mitra Usaha atau calon Mitra Usaha dengan maksud untuk memenuhi persyaratan HPU Pibi Pibo dan atau dengan menjanjikan mendapatkan prestasi/ posisi dengan cara singkat, sehingga dimungkinkan merusak citra Pibi Pibo ataupun mengganggu keberlangsungan usaha Pibi Pibo. b. Menarik dana dari Mitra Usaha tanpa membeli produk. 2. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini. Pasal 21 Bagian Keempat Penjualan Produk 1. Produk-produk Pibi Pibo tidak boleh dijual atau dipamerkan ditoko-toko, toko obat, apotek, supermarket, kios-kios, atau tempat-tempat umum lainnya yang serupa, kecuali ditempattempat yang ditunjuk Perusahaan. 2. Harga jual dari semua produk (harga konsumen) ditentukan oleh Perusahaan. Mitra Usaha dilarang untuk menjual produk-produk tersebut dengan harga yang lebih rendah dan/ atau harga yang lebih tinggi dari harga konsumen. 3. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini. Pasal Mitra Usaha dilarang untuk melakukan pembelanjaan produk yang melebihi kewajaran yang bertujuan untuk menimbun produk.

12 2. Mitra Usaha dilarang membelanjakan/ menggunakan/ menjalankan keanggotaan yang bukan atas namanya sendiri. 3. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggar pasal ini. Pasal 23 Bagian Kelima Melakukan Kegiatan Ekspor Impor 1. Mitra Usaha tidak diperkenankan melakukan kegiatan ekspor-impor segala produk dan atau produk yang dipasarkan Pibi Pibo, baik dari maupun ke negara lain, ataupun membantu pihak lain untuk melakukan hal tersebut, tanpa seizin dari Perusahaan. 2. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggar pasal ini dan akan menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata terhadap pelanggar ketentuan ini. Pasal 24 BAB VIII Perihal Pelaporan Pengaduan 1. Laporan pengaduan dapat diajukan oleh seorang Mitra Usaha yang berkepentingan dan merasa dirugikan oleh Mitra Usaha lainnya. 2. Laporan pengaduan harus dilaporkan secara tertulis kepada Perusahaan atau tempattempat yang ditunjuk oleh Perusahaan disertai dengan alasan-lasannya dan bukti-bukti yang cukup. 3. Laporan pengaduan yang dapat diajukan hanyalah yang mengenai pelanggaran terhadap peraturan dan Kode Etik Pibi Pibo. 4. Pibi Pibo menjamin kerahasiaan setiap identitas pengadu/ pelapor. Pasal 26 Investigasi: 1. Jika Perusahaan yakin akan terjadinya suatu pelanggaran dari MITRA USAHA, maka Perusahaan akan melakukan investigasi terhadap kegiatan MITRA USAHA tersebut. 2. Perusahaan bisa melakukan investigasi atas inisiatif sendiri atau pada saat menerima komplain tertulis dari MITRA USAHA yang lain.

13 BAB IX Sanksi Pasal PT.Arsyla Bangkit Mandiri berhak sepenuhnya memberikan sanksi maupun melakukan peninjauan kembali atas sanksi yang dikeluarkan apabila dianggap perlu terhadap seorang yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik maupun HPU, baik hal tersebut berdasarkan laporan pengaduan maupun hasil pemeriksaan dari pihak perusahaan. 2. Dengan pertimbangan atas berat dan ringannya sifat pelanggaran kode etik dan peraturan Mitra Usaha, pelanggaran dapat dikenakan sanksi berupa: a. Himbauan b. Klarifikasi c. Peringatan d. Pencabutan keanggotaan. 3. Untuk melindungi dan menjaga keterangan Mitra Usaha pada umumnya ataupun untuk menjaga keberlangsungan usaha perusahaan akibat perbuatan yang dilakukan Mitra Usaha yang melanggar kode etik ini, maka perusahaan berhak untuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara untuk waktu tertentu ataupun pencabutan keaggotaan Mitra Usaha tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu. 4. Pemberian sanksi berupa pencabutan keanggotaan Mitra Usaha dilakukan oleh pejabat di Departemen Hukum Pibi Pibo atau Direksi Pibi Pibo atau kuasa hukum yang ditunjuk Pibi Pibo, dan diberitahukan kepada yang bersangkutan dalam bentuk tertulis. 5. Nama anggota dan nomor anggota dari Mitra Usaha yang dicabut keanggotaannya akan dicantumkan dalam website resmi atau majalah Pibi Pibo maupun media informasi lainnya yang dikeluarkan resmi oleh Pibi Pibo. 6. Segala bonus hadiah yang belum diterima tidak akan diberikan kepada yang bersangkutan, dan dinyatakan hangus terhitung sejak tanggal efektif pencabutan. Pasal 28 Pembatalan dan/atau Pemberhentian Dengan adanya pembatalan atau pemberhentian Mitra Usaha yang disebabkan oleh apapun, maka MITRA USAHA harus: 1. Mengembalikan produk dan jasa Pibi Pibo yang dimilikinya sesuai dengan peraturan pengembalian produk; 2. Menghentikan pemakaian semua nama dagang, merek, dan hak milik intelektual; 3. Menghentikan pemakaian identitas sebagai Mitra Usaha; 4. Menghentikan keterlibatan dalam kegiatan sebagai Mitra Usaha Pasal 29 Mitra Usaha dapat melakukan keberatan atas Sanksi yang diberikan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. MITRA USAHA memberikan pernyataan resmi tertulis mengenai keberatan atas sanksi kepada perusahaan diatas materai paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah sanksi ditetapkan perusahaan;

14 2. MITRA USAHA memberikan kronologis dan bukti-bukti resmi yang akurat terkait sanksi yang diberikan kepada perusahaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah sanksi ditetapkan perusahaan; 3. MITRA USAHA melakukan pertemuan dengan perusahaan menjelaskan terkait pernyataan keberatan, kronologis dan disertai bukti-bukti yang relevan; 4. MITRA USAHA wajib mematuhi keputusan yang telah diambil perusahaan berdasarkan pernyataan, kronologis dan bukti-bukti yang telah dilakukan pertemuan secara musyawarah Pasal 30 BAB X Kebijakan Sosial Media Sosial media bisa membantu Anda mengembangkan bisnis. Namun, terdapat panduan dalam melakukan prospecting peluang usaha serta pelanggan. Anda dapat melakukan sharing mengenai apapun dengan cara yang relevan dan kredibel. Namun, diharapkan transparan, otentik, dan jujur dalam mengungkapkan jati diri Anda. Berikut ini ketentuan sosial media lainnya: 1. Prospecting Peluang Usaha Prospecting (misalnya mengundang teman atau follower untuk menghubungi Anda sehubungan dengan peluang usaha) diperbolehkan hanya jika privacy setting Anda telah diset untuk memastikan lingkungan sosial media yang tertutup (closed social media). Sebagai contoh, jika privacy setting Anda diset di Facebook hanya memungkinkan teman yang telah Anda accept untuk melihat post Anda (versus friends of friends atau everyone ) Anda bisa mengundang mereka untuk menghubungi Anda jika memerlukan informasi mengenai peluang usaha. Anda harus menghubungi mereka secara pribadi untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai peluang bisnis atau usaha. 2. Prospecting Pelanggan. Ketentuan yang berlaku untuk prospecting pelanggan online juga berlaku untuk mencari pelanggan secara online. Prospecting pelanggan harus dilakukan dalam lingkungan tertutup. 3. Privacy Setting Situs sosial media memungkinkan Anda untuk mengatur privacy setting untuk mengontrol siapa yang bisa melihat foto, profil, update Anda, dan siapa yang bisa follow Anda. Berbagai situs seperti Twitter dan Facebook pada umumnya digunakan untuk berbagai sepenggal informasi. Pada saat berpartisipasi dalam forum terbuka, mengikuti ketentuan Pibi Pibo akan membantu memproteksi reputasi Pibi Pibo dan reputasi pribadi. Anda dapat memasukkan alamat website pribadi dalam profil, tetapi jika Anda berbagi informasi mengenai Pibi PIbo atau mengarah ke pertanyaan lebih lanjut mengenai penjualan produk atau peluang bisnis, gunakan fungsi Direct Message. 4. MITRA USAHA tidak diperbolehkan untuk membuat website atau blog dengan menggunakan nama produk atau nama perusahaan sebagai salah satu unsur nama web/blog MITRA USAHA. 5. Cross-lining Jika Anda menemui MITRA USAHA dari garis sponsorisasi yang berbeda, kami menyarankan Anda untuk meminta bantuan upline. Jangan gunakan sosial media untuk berdebat, terlibat dalam diskusi berkepanjangan. Anda dapat mengirim pesan langsung ke MITRA USAHA yang

15 bersangkutan. Meskipun Anda berbeda garis sponsorisasi, Anda sama-sama berkeinginan untuk sukses dalam bisnis Pibi Pibo. Pasal 31 BAB XI Ketentuan Perpajakan Perusahaan akan mengikuti ketentuan Perpajakan yang berlaku di Indonesia antara lain : 1. Perusahaan akan melakukan pemotongan pajak atas bonus/komisi Mitra Usaha sesuai ketentuan Perpajakan dan akan memberikan bukti potong PPH21 kepada Mitra Usaha 2. Mitra Usaha wajib memberikan Nomor NPWP Pribadi ke Perusahaan serta melaporkan pajak PPH21 yang telah dilaporkan oleh Perusahaan ke kantor Pajak. 3. Segala perpajakan dari seorang Mitra Usaha manjadi beban dan tanggung jawab seorang Mitra Usaha yang bersangkutan dan tidak ada sangkut pautnya dengan Pibi Pibo. BAB XII Penyelesaian Perselisihan Pasal Apabila terjadi perselisihan antara Mitra Usaha dan Pibi Pibo mengenai pelaksanaan Peraturan dan Kode Etik ataupun kebijakan lain yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo kepada Mitra Usaha, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan sesuai dengan prosedur-prosedur hukum. 2. Segala biaya yang dikeluarkan yang timbul dalam perselisihan tersebut akan ditanggung oleh masing-masing pihak. Pasal 33 BAB XIII Penutup 1. Kode etik dan Peraturan Mitra Usaha ini berlaku di wilayah Indonesia terhitung sejak tanggal 01 Oktober 2017 sampai dengan adanya perubahan atau pembaruan selanjutnya. 2. Jika sepanjang berlakunya Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini terdapat perubahan/ kebijakan yang dilakukan Pibi Pibo, maka perubahan tersebut akan disampaikan melalui website atau majalah resmi Pibi Pibo atau diumumkan melalui kantor cabang atau Stockist setempat dan akan disosialisasikan terlebih dahulu selama 1 bulan sebelum diberlakukan. 3. Dengan diberlakukannya Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini, maka Kode Etik dan Peraturan Bisnis yang pernah ada dan berlaku sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.

16 4. Pibi Pibo berhak untuk mengambil kebijakan sendiri terhadap hal-hal yang belum diatur dalam Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini. 5. Pibi Pibo berhak sepenuh nya untuk melakukan perubahan baik penambahan, pengurangan, maupun pembaharuan terhadap Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha maupun HPU dari waktu ke waktu demi menjaga kelangsungan usaha Pibi Pibo. 6. Dalam hal perubahan/ penambahan/ pembaharuan kode etik, maka sebelum diberlakukan akan disosialisasikan terlebih dahulu paling sedikit 1 bulan

KODE ETIK Indonesia

KODE ETIK Indonesia KODE ETIK info@pibipibo.co.id 082217600050 Indonesia BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :. 1. PT. Arsyla Bangkit Mandiri (untuk selanjutnya disebut Pibi Pibo) adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I Ketentuan Umum Pasal 1

BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan adalah PT. ARSYLA BANGKIT MANDIRI (untuk selanjutnya disebut CMB-AZETER) yang bergerak di bidang usaha perdagangan

Lebih terperinci

KODE ETIK. Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk :

KODE ETIK. Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk : KODE ETIK Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk : 1. Memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua pihak yang berkepentingan, memajukan kompetisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PASAL 1 KETENTUAN UMUM

PENDAHULUAN PASAL 1 KETENTUAN UMUM PENDAHULUAN Kode Etik dan Peraturan Anggota (yang untuk selanjutnya disebut Kode Etik) ini, berisi semua aturan (Tata Tertib) yang wajib (harus) diikuti oleh setiap Anggota CNI tanpa terkecuali. Setiap

Lebih terperinci

BAB I Ketentuan Umum

BAB I Ketentuan Umum BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan adalah PT. ACCELERATING BUSINESS EMINANCE (untuk selanjutnya disebut ABE) yang bergerak di bidang usaha perdagangan

Lebih terperinci

PT. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL

PT. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL KODE ETIK KEMEMBERAN PT. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL BAB I KETENTUAN UMUM Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan adalah PT. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL didirikan berdasarkan Hukum Republik

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia

PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Maksud dan Tujuan Peraturan umum dan kode etik distributor PT. Tridaya Sinergi Indonesia dibuat dengan maksud

Lebih terperinci

KODE ETIK FLASHIN. BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1

KODE ETIK FLASHIN. BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : a. Perusahaan adalah PT. Flavia Sejahtera Indonesia didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia yang kemudian dikenal dengan nama

Lebih terperinci

PERATURAN PERUSAHAAN & KODE ETIK DISTRIBUTOR PT MEGA REZEKI INDONESIA

PERATURAN PERUSAHAAN & KODE ETIK DISTRIBUTOR PT MEGA REZEKI INDONESIA PERATURAN PERUSAHAAN & KODE ETIK DISTRIBUTOR PT MEGA REZEKI INDONESIA I. PENDAHULUAN Peraturan dan kode etik distributor ini disahkan dan ditetapkan oleh PT. Mega Rezeki Indonesia sebagai acuan dan pedoman

Lebih terperinci

Kode Etik Compro Compro Ethical Code

Kode Etik Compro Compro Ethical Code A. PENDAHULUAN Kode etik Affiliate Compro ini adalah suatu rangkaian ketentuan serta prinsip-prinsip tertentu berkaitan dengan hak dan kewajiban serta tanggung jawab seorang Affiliate dalam mengembangkan

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG.

: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13/M-DAG/PER/3/2006 T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR Kode Etik LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR BAB 1 - PENDAHULUAN BAB 2 - DEFINISI 2.1 Perusahaan 2.2 Distributor 2.3 Masa Keanggotaan 2.4 Bisnis 2.5 Rencana Pemasaran Longrich 2.6 Sales

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KODE ETIK STOCKIST PT. HANITA ARTHA NUSANTARA

PERATURAN DAN KODE ETIK STOCKIST PT. HANITA ARTHA NUSANTARA PERATURAN DAN KODE ETIK STOCKIST PT. HANITA ARTHA NUSANTARA Pasal 1 Perusahaan 1. PT. Hanita Arta Nusantara (PT.HAN) adalah badan hukum perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT LONGRICH BIOSCIENCE INDONESIA DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 DEFINISI 2.1 Perusahaan 2.2 Distributor 2.3 Masa Keanggotaan 2.4 Bisnis 2.5 Rencana Pemasaran Longrich

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN PT. WAHANA INSAN NURANI ( PLANET WIN 369 ) Pasal 1 Pengertian

KODE ETIK DAN PERATURAN PT. WAHANA INSAN NURANI ( PLANET WIN 369 ) Pasal 1 Pengertian KODE ETIK DAN PERATURAN PT. WAHANA INSAN NURANI ( PLANET WIN 369 ) Pasal 1 Pengertian 1. Perusahaan Yang dimaksud dengan perusahaan adalah PT. Wahana Insan Nurani dengan Brand Planet Win 369, merupakan

Lebih terperinci

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang 1 PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang membuka akun Mitra Santara (MS) di Santara, selanjutnya akan disebut sebagai Mitra Santara. Keduanya disebut sebagai

Lebih terperinci

KODE ETIK. Ethical Code

KODE ETIK. Ethical Code KODE ETIK Ethical Code TABLE OF CONTENTS A. PENDAHULUAN... 1 B. DEFINISI... 2 C. MENJADI SEORANG AFFILIATE... 4 D. HAK DAN KEWAJIBAN AFFILIATE... 5 E. KEWAJIBAN PERUSAHAAN... 6 F. SPONSORISASI, AKTIVITAS,

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

PASAL 2 MAKSUD DAN TUJUAN PERATURAN

PASAL 2 MAKSUD DAN TUJUAN PERATURAN KODE ETIK NU TREND PASAL 1 PENDAHULUAN 1. Kode Etik kebijakan distributor (IBF) ini dibuat oleh PT. NU TREND INTERNATIONAL untuk para distributor (IBF) agar dapat menjalankan bisnis PT. NU TREND INTERNATIONAL

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS

PERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS PERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS PERSYARATAN & PERJANJIAN AFILIASI PERJANJIAN INI dibuat antara FXPRIMUS dan ( Afiliasi ). MENGINGAT, FXPRIMUS adalah dealer dalam kontrak trading di luar bursa dan kontrak

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN PT. SUMBER PESONA INDONESIA

SYARAT DAN KETENTUAN PT. SUMBER PESONA INDONESIA SYARAT DAN KETENTUAN PT. SUMBER PESONA INDONESIA PENDAHULUAN PT. SUMBER PESONA INDONESIA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kecantikan dan akan mewujudkan visi dan misi dengan bekerjasama dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KODE ETIK 4GMTX (PT. CATUR GLOBAL MATRIX)

PERATURAN DAN KODE ETIK 4GMTX (PT. CATUR GLOBAL MATRIX) PERATURAN DAN KODE ETIK 4GMTX (PT. CATUR GLOBAL MATRIX) I. PENDAHULUAN Peraturan dan Kode Etik ini mengatur mengenai hubungan hukum dan persetujuan atau kesepakatan antara PT. Catur Global Matrix (selanjutnya

Lebih terperinci

Gn Franchise System Investasi Anda Rp ,- + Membership Rp ,- Memperoleh 3 set Bio Necklace atau 30 btl Gold-G 320 ml atau Produk

Gn Franchise System Investasi Anda Rp ,- + Membership Rp ,- Memperoleh 3 set Bio Necklace atau 30 btl Gold-G 320 ml atau Produk Gn Franchise System Investasi Anda Rp. 2.970.000,- + Membership Rp. 33.000,- Memperoleh 3 set Bio Necklace atau 30 btl Gold-G 320 ml atau Produk lain.. LB, DB & INCENTIVE U Level Bonus LB @ Rp 60.000 2

Lebih terperinci

TERMS AND CONDITION (Syarat dan Ketentuan)

TERMS AND CONDITION (Syarat dan Ketentuan) TERMS AND CONDITION (Syarat dan Ketentuan) PT. BUMSS merupakan perusahaan resmi berbasis keagenan Tour Travel dan Multi Bisnis yang berbadan hukum, berkantor pusat di Jalan Ngagel Jaya Utara no 150 Surabaya,

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN A. PENDAHULUAN Kode Etik dan peraturan distributor ini dibuat oleh PT. Classic Pratama sebagai peraturan baku yang berlaku bagi para pelaku usaha penjualan berjenjang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13/M-DAG/PER/3/2006 T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERJANJIAN CLASSIC MOBILE STOCKIST (CMS) SURAT KERJASAMA CLASSIC MOBILE STOCKIST

PERJANJIAN CLASSIC MOBILE STOCKIST (CMS) SURAT KERJASAMA CLASSIC MOBILE STOCKIST PERJANJIAN SURAT KERJASAMA CLASSIC MOBILE STOCKIST Pada hari ini,..., tanggal..., yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Irwandra The Jabatan : Direktur Utama Perusahaan : PT. Classic Pratama Untuk

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG DENGAN

Lebih terperinci

KETENTUAN BERLANGGANAN

KETENTUAN BERLANGGANAN KETENTUAN BERLANGGANAN Pasal 1 Definisi 1. Ketentuan Berlangganan adalah ketentuan yang wajib dipatuhi baik oleh Mitra maupun D&K sehubungan dengan pelayanan PEMBUKAAN AKSES ONLINE PAYMENT POINT berdasarkan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PERJANJIAN RESMI USAHA PERDAGANGAN MEMBER PARTNERSHIP ONLINE RORO MENDUT (MAGICSKIN)

PERJANJIAN RESMI USAHA PERDAGANGAN MEMBER PARTNERSHIP ONLINE RORO MENDUT (MAGICSKIN) PERJANJIAN RESMI USAHA PERDAGANGAN MEMBER PARTNERSHIP ONLINE RORO MENDUT (MAGICSKIN) Perjanjian ini dibuat oleh dan antara Nama : RITA NOOR RIZQI AGUSTINA Jabatan : Persero aktif (CEO / direktur utama)

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI HARUS DIBACA SEBELUM MENGGUNAKAN WEBSITE INI. PENGGUNAAN WEBSITE INI MENUNJUKKAN PENERIMAAN DAN KEPATUHAN TERHADAP SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI SYARAT DAN KETENTUAN

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 33/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS

PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS SYARAT & PERJANJIAN PIALANG PENGENAL PERJANJIAN INI diselenggarakan antara FXPRIMUS dan ( Sponsor ). DI MANA, FXPRIMUS adalah perantara dalam kontrak serah langsung

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT. ARMINAREKA PHARMASIA PRATAMA

KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT. ARMINAREKA PHARMASIA PRATAMA KODE ETIK DAN PERATURAN PERUSAHAAN PT. ARMINAREKA PHARMASIA PRATAMA PENDAHULUAN Kode Etik dan Peraturan Perusahaan ini dibuat oleh PT. ARMINAREKA PHARMASIA PRATAMA ( Perusahaan ) yang beralamat di Gedung

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN MITRA PT. NAMORA ERA WIRA

KODE ETIK DAN PERATURAN MITRA PT. NAMORA ERA WIRA KODE ETIK DAN PERATURAN MITRA PT. NAMORA ERA WIRA JAKARTA 1 OKTOBER 2014 DAFTAR ISI Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

PERATURAN PERUSAHAAN TENTANG KEMITRAAN STOKIS

PERATURAN PERUSAHAAN TENTANG KEMITRAAN STOKIS PERATURAN PERUSAHAAN NOMOR 001/TSI/LEGAL/ XI /2015 TENTANG KEMITRAAN STOKIS MENIMBANG DAN MENGINGAT : a. Bahwa diperlukannya sebuah aturan dalam menjalankan kemitraan di PT Tridaya Sinergi Indonesia sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan

Lebih terperinci

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN.

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN. PERJANJIAN PENGENAL FXPRIMUS Sesuai implementasi Arahan Pasar dalam Instrumen Keuangan (MiFID) di Uni Eropa dan sesuai dengan Undang-Undang Jasa dan Aktivitas Investasi serta Pasar Teregulasi tahun 2007

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAN KODE ETIK USAHA CHI FRANCHISE OWNER

KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAN KODE ETIK USAHA CHI FRANCHISE OWNER KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAN KODE ETIK USAHA CHI FRANCHISE OWNER PENDAHULUAN Kebijakan Perusahaan dan Kode Etik Usaha yang untuk selanjutnya disebut Peraturan ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA PERJANJIAN SURAT KERJASAMA MASTER CLASSIC Pada hari ini,..., tanggal..., yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Irwandra The Jabatan : Direktur Utama Perusahaan : PT. Classic Pratama Untuk selanjutnya

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN STOCKIST BARU

PANDUAN PENGAJUAN STOCKIST BARU PANDUAN PENGAJUAN STOCKIST BARU Pengertian STOCKIST Stockist Adalah Mitra Usaha dari PT. GENUSA MEDIA ARTHA yang bersedia mengembangkan bisnis, pembinaan dan memberikan pelayanan distribusi produk dari

Lebih terperinci

MEGA TRAVEL CARE TERMS AND CONDITIONS

MEGA TRAVEL CARE TERMS AND CONDITIONS MEGA TRAVEL CARE TERMS AND CONDITIONS a. Polis ini tidak menjamin penyakit yang pernah diderita sebelumnya, atau suatu keadaan dimana secara medis atau menurut petunjuk dokter masih membutuhkan perawatan

Lebih terperinci

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 33/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA

Lebih terperinci

MoU STOCKIST/ SUB STOCKIST

MoU STOCKIST/ SUB STOCKIST MoU STOCKIST/ SUB STOCKIST PT.CENTRAL JAVA DAYA WIGUNA INDONESIA Call Centre : 500699/ 0271-500699 (via ponsel) Fax : 0271-623999 Sms Centre : 087836699888 Email : cso@oxycjdw.co.id Website : www.oxycjdw.co.id

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PPKE MEMBER CJDW NETWORK ( Peraturan Perusahaan dan Kode Etik )

PPKE MEMBER CJDW NETWORK ( Peraturan Perusahaan dan Kode Etik ) PPKE MEMBER CJDW NETWORK ( Peraturan Perusahaan dan Kode Etik ) PT.CENTRAL JAVA DAYA WIGUNA INDONESIA Call Centre : 0271-624388 Fax : 0271-623999 Sms Centre : 087836699888 Email : cso@cjdwnetwork.com Website

Lebih terperinci

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN KETENTUAN PENGGUNAAN Selamat Datang di REVOPRINT! Terima kasih telah menggunakan layanan yang disediakan oleh diri kami sendiri, PT Revo Kreatif Indonesia (REVOPRINT), dengan alamat terdaftar kami di Kemang

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT MOBILE STOCKIST MOBILE STOCKIST RULES & REGULATIONS

SYARAT-SYARAT MOBILE STOCKIST MOBILE STOCKIST RULES & REGULATIONS (A SYARAT-SYARAT UTAMA PT HEALTH BUILDERS INDONESIA Jl. Prof. Dr. Soepomo, Kompl. Rukan Crown Palace, Blok A, No. 26, Tebet, Jakarta Selatan 12870, Indonesia Telp: 021-83787374 Fax: 021-83787375 Website

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA BAB I KETENTUAN UMUM 1. DEFINISI Dalam Kode Etik Tenaga Pemasar ini, yang dimaksud dengan: a. AAJI adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. b.

Lebih terperinci

Bab 5 Pembatasan Kepemilikan Network Pembatasan Larangan Membujuk v H al

Bab 5 Pembatasan Kepemilikan Network Pembatasan Larangan Membujuk v H al DAFTAR ISI Bab 1 Kemitrausahaan Anda... 9 1 Menjadi Seorang Mitra Usaha... 9 1.1 Pendaftaran untuk Menjadi Seorang Mitra Usaha... 9 1.2 Satu Individu per Kemitrausahaan... 9 1.3 Ketentuan Usia... 9 1.4

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Pelanggan ZILINGO. Perangkat lunak aplikasi ini dan setiap logo, desain, karya

Syarat dan Ketentuan Pelanggan ZILINGO. Perangkat lunak aplikasi ini dan setiap logo, desain, karya Syarat dan Ketentuan Pelanggan ZILINGO Perangkat lunak aplikasi ini dan setiap logo, desain, karya seni, label, simbol dan setiap rincian produk lainnya yang tidak dibatasi hanya pada hal-hal tersebut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum untuk Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth 1. Definisi Syarat dan Ketentuan Umum ANGSURAN adalah suatu

Lebih terperinci

A. DEFINISI B. AKUN, SALDO KOIN TEQNOUS, PASSWORD DAN KEAMANAN

A. DEFINISI B. AKUN, SALDO KOIN TEQNOUS, PASSWORD DAN KEAMANAN Selamat datang di www.teqnous.com. Syarat & ketentuan yang ditetapkan di bawah ini mengatur pemakaian jasa yang ditawarkan oleh PT. Silver Asnama terkait penggunaan Aplikasi Teqnous/situs www.teqnous.com.

Lebih terperinci

PENJUALAN OBAT TRADISIONAL DAN SUPLEMEN KESEHATAN SECARA ONLINE DAN MULTI LEVEL MARKETING

PENJUALAN OBAT TRADISIONAL DAN SUPLEMEN KESEHATAN SECARA ONLINE DAN MULTI LEVEL MARKETING PENJUALAN OBAT TRADISIONAL DAN SUPLEMEN KESEHATAN SECARA ONLINE DAN MULTI LEVEL MARKETING Disampaikan oleh: IRIANI PRAMUDYANINGSIH, S.SOS., M.SI. KASUBDIT KELEMBAGAAN DAN PENGUATAN USAHA DIREKTORAT BINA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi

Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi 2017 SYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN MATERI MENCAKUP PENGGUNAAN MEREK DAGANG PAYTREN BAIK LOGO, NAMA PRODUK, SIMBOL, DESAIN, DAN AKRONIM TRENI SERTA PENGGUNAAN GAMBAR

Lebih terperinci

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia KODE PRAKTEK PANDI-DNP/2012-003 Versi 1.0 Dikeluarkan tanggal 1 Maret 2012 Pengelola Nama Domain Internet Indonesia Gedung Arthaloka LT. 11 Jln. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat 10220, Indonesia. www.pandi.or.id

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat

Lebih terperinci

1. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh IDEWIDY. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode

1. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh IDEWIDY. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode 1. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh IDEWIDY. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya telah dipilih oleh Pembeli,

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions)

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions) Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com (Terms and Conditions) Pemberitahuan 1. Perusahaan menyampaikan pemberitahuan kepada Anda melalui e-mail / sms notifikasi mengenai pemberitahuan umum di website

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO NO: 1 / 1 / PBSMR / 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO

PERATURAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO NO: 1 / 1 / PBSMR / 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO PERATURAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO NO: 1 / 1 / PBSMR / 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO DEWAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank

Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank (berikut semua lampiran, dan/atau perubahannya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

PRINSIP PRIVASI UNILEVER PRINSIP PRIVASI UNILEVER Unilever menerapkan kebijakan tentang privasi secara khusus. Lima prinsip berikut melandasi pendekatan kami dalam menghormati privasi Anda. 1. Kami menghargai kepercayaan yang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 243, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI REGISTRAR

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI REGISTRAR PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI REGISTRAR PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA Judul: Icon Business Park Unit L1-L2 BSD City Tangerang, Indonesia 15345, Indonesia. www.pandi.id KETENTUAN DAN PERSYARATAN

Lebih terperinci

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN. Syarat dan Ketentuan ini mengikat Anda dan Prodia.

SYARAT DAN KETENTUAN. Syarat dan Ketentuan ini mengikat Anda dan Prodia. SYARAT DAN KETENTUAN Syarat dan Ketentuan ini mengatur pernyataan hak dan kewajiban, serta ketentuan yang diambil dari prinsip-prinsip layanan mobile apps (selanjutnya disebut Layanan ) yang disediakan

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Menteri

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Living, Breathing Asia SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Dana Bantuan Sahabat telah disetujui. Harap membaca Syarat

Lebih terperinci

No. 18/42/DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank

No. 18/42/DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank No. 18/42/DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/20/PBI/2016 tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2016 KEUANGAN OJK. Efek. Perantara. Agen. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5896). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24

Lebih terperinci