BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi Awal peresmian program studi Pendidikan Ekonomi, mulanya dikenal dengan program studi Pendidikan Dunia Usaha. Perubahan nama dari PDU menjadi Pendidikan Ekonoi dipertimbangkan dalam upaya penyesuaian dengan SK Menteri No. 021/U/1996 tentang Kurikulum yang berlaku secara Nasional Program Sarjana Pendidikan. 1 Program studi Pendidikan Ekonomi mempunyai visi untuk membentuk guru profesional sekaligus pengembang Pendidikan Ekonomi. Penyelenggaraan program akademik Progdi-PE ditujukan untuk mempersiapkan kemampuan lulusan sebagai Guru (Pendidik) Profesional yang kreatif, inovatif, dan proaktif yang diikat moral etik di bidang ilmu Pendidikan Ekonomi; Pemasaran, Tatakelola Perkantoran, Koperasi, Akuntansi dan bisnis, dan bidang Ilmu Pengetahuan Sosial. 2 Penelitian ini tidak hanya menitik beratkan pada pengetahuan sisi ekonomi, terutama pengelolaan keuangannya saja yang dituntut untuk dimiliki seorang mahasiswa calon guru nantinya. Aspek kompetensi guru menjadi sorotan lain dalam penelitian ini, karena mahasiswa PE-UKSW mempelajari ilmu ekonomi terlebih pengelolaan keuangan tidak hanya sekedar pengetahuan saja, akan tetapi untuk dapat dijadikan contoh bagi peserta didiknya. Undang-undang 1 Diakses 03 April 2014, 22:09 WIB 2 Ibid 10

2 no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 8 kemudian diperjelas dalam pasal 10, guru wajib memiliki kualifikasi kompetensi yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Pengelolaan keuangan yang baik seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka dari 4 kompetensi tersebut, kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru pasal 3 menjelaskan lebih rinci kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, salah satunya kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya meliputi kepribadian yang: a. Beriman dan bertakwa; b. Berakhlak mulia; c. Arif dan bijakasana; d. Demokratis; e. Mantap; f. Berwibawa; g. Stabil; h. Dewasa; i. Jujur; j. Sportif; k. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; l. Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan m. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. 11

3 Sikap arif dan bijaksana, mantap, dewasa,menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, serta secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri yang terdapat dalam kompetensi kepribadian tersebut, berhubungan dengan mental accounting yang harus dimiliki seorang calon guru ekonomi. Pertama, arif dan bijaksana serta mantap untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan. Kedua, dewasa dalam artian seseorang telah memperhitungkan kelemahan dan kelebihan dari keputusan yang diambil. Ketiga, seorang guru tidak hanya memberikan contoh dari literatur atau artikel lainnya dalam mengelolaa keuangan yang bijaksana, diri mereka sendiri dapat menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat dalam menerapkan teori ke kehidupan sehari-hari. Keempat, dalam konteks mental accounting yakni mengevaluasi kinerja sendiri apakah seseorang tersebut telah bertindak dengan tepat ataukah belum Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Mahasiswa adalah peserta didik yang memiliki tingkatan paling tinggi dibandingkan dengan siswa SD, SMP, dan SMA / SMK. Mahasiswa dianggap lebih dewasa dan dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar, hidup, dan bersosialisasi. Belajar materi perkuliahan mereka, belajar bersosialisasi dengan tepat, dan belajar dalam memanajemen hidup terutama memanajemen uang mereka sendiri. Program Studi Pendidikan Ekonomi telah memberikan mata kuliah Dasar Akuntansi dan Keuangan bagi semua mahasiswanya. Terlepas mahasiswa tersebut ketika penjurusan akan memilih konsentrasi Akuntansi atau non akuntansi. 12

4 Pemberian mata kuliah Dasar Akuntansi dan Keuangan diharapkan menjadi dasar bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi guna memiliki pengetahuan dasar yang diapliasikan ketika mengelola keuangan pribadi dengan baik dan bijaksana. Kebutuhan manusia timbul dari : (a) Kebutuhan biologis untuk hidup (makanan, minuman dan mungkin juga pakaian dan tempat tinggal). (b) Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri (misalnya keinginan rumah yang baik, keinginan mendapatkan pendidikan, keinginan akan makanan lezat dan sebagainya). Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan. 3 Kebutuhan mahasiswa yang tidak terbatas, dan hanya didukung dengan sumber uang sebagai alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Seorang mahasiswa akan memilih membelanjakan sepenuhnya uang mereka guna memenuhi seluruh kebutuhan yang sudah direncanakan maupun yang belum direncanakan, atau disisihkan untuk dimasukkan dalam akun tabungan sebagai suatu keputusan kegiatan keuangan mereka. Sumber uang yang biasa didapatkan oleh mahasiswa adalah uang saku dari orang tua, uang bonus, pendapatan yang didapatkan jika mahasiswa tersebut memiliki pekerjaan sampingan, dan bisa juga dari sumber uang lainnya. Pengelolaan uang dalam memenuhi kebutuhan berbanding lurus, dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan kebutuhan tabungan sebagai motif 3 Boediono,1989,Op. Cit., hal

5 berjaga-jaga akan lebih bermanfaat dari pada melebihi dalam memenuhi kebutuhan seorang mahasiswa diluar uang yang dimiliki Mental Accounting Hakekat Akuntansi Akuntansi adalah pengukuran,penjabaran atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. 4 Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi. 5 Informasi akuntansi yang dihasilkan akan mengungkap hasil pelaporan keuangan selamatransaksi keuangan terjadi. Tujuan informasi keuangan adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi dimasa yang akan datang. 6 Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. 7 Accounting hal id.wikipedia.org/wiki/akuntansi. Diakses 22 Juni 2014, 10:09 WIB 5 Suartana, I.W., Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Implementasi. Andi Publisher, 6 Ikhsan dan Arfan Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat. Jakarta, hal id.wikipedia.org/wiki/akuntansi. Diakses 22 Juni 2014, 10:12 WIB 14

6 isthe system of recording and summarizing business and financial transactions in books, and anallyzing, verifying, and reporting the results. 8 Financial accounting is a process involving the collection and processing of financial information to assist in the making of various decisions by many parties external to the organisation. 9 Dari hakikat akuntansi, dapat ditarik unsur-unsur penting dalam akuntansi yakni; 1. Collecting 1.1 Recording 1.2 Summarizing 2. Processing 2.1 Anallyzing 2.2 Verifying 2.3 Reporting Unsur-unsur dalam akuntansi dilakukan dengan cermat,teliti dan setiap periodenya.akuntansi dalam penelitian ini merupakan suatu sistem pengumpulan dan pengolahan informasi keuangan dengan mencatat dan meringkas transaksi keuangan untuk mengungkap hasil laporan keuangan. Informasi laporan keuangan tersebut dijadikan petunjuk dalam memilih tindakan untuk mengelola keuangan seseorang Thaler,R Mental Accounting Matters, Journal of Berhavioral Decision Making, hal. 9 Deegan and Craig Financial Accounting Theory.McGraw-Hill, hal

7 Mental Accounting Richard Thaler mengenalkan mental accounting sebagai pengetahuan seseorang yang digunakan untuk mengorganisasikan, mengevaluasi, serta mengambil keputusan dalam kegiatan ekonomi. Mental accounting is a description of the ways they do these things. 10 Akuntansi adalah cara untuk melacak kemana saja uang telah digunakan, dan mencoba untuk mengendalikan pengeluaran, maka mental accounting adalah deskripsi cara bagaimana seseorang melakukan hal-hal untuk pelacakan jejak keuangan dan pengendalian pengeluaran. Mental accounting hanya dapat dipelajari dengan mengamati perilaku seseorang dan menyimpulkan aturan-aturan yang berlaku. Mental accounting is the set of cognitive operations used by individuals and households to organize, evaluate, and keep track of financial activities. 11 Mental Accounting is a cognitive form of book keeping that individuals practice to keep track of expenses and control consumption Thaler, R. Ibid., hal Thaler, R. Op. Cit., hal Cheema,A. & Soman,D Malleable Mental Accounting: The Effect of Flexibility on the Justification of Attractive Spending and consumption Decisions, Journal of Consumer Psychology, hal

8 Mental accounting mengacu pada kecenderungan seseorang untuk memisahkan uang mereka ke dalam rekening terpisah berdasarkan pada berbagai kriteria subjektif, seperti sumber uang dan tujuan untuk setiap akun. 13 Mental accounting refers to a process of coding, categorinzing, and evaluating (primarily financial) outcomes. 14 Mental Accounting is the set of cognitive operation used by people to organize, evaluate, and make decisions about financial activities. 15 Wealth is divided into three mental accounts current income, current assets, and future income. 16 Current income berlaku sebagai pendapatan yang dibelanjakan atau dikonsumsikan. Current assets merupakan bagian dari pendapatan yang digunakan untuk disimpan atau ditabungkan dalalm rekening. Future income adalah bagian lainnya dari pendapatan yang digunakan dengan tujuan memiliki pendapatan yang lebih atau pendapatan dikemudian hari, seringnya untuk mendapatkan hal ini dilakukan dengan menginvestasikan sebagian pendapatannya. 13 Wiharjo, K,K Faktor Demografis dan Mental Accounting: Penggunaan Kartu Kredit Pada Karyawan Bank Bumi Arta Tbk Cabang Surakarta. Skripsi. Program S1 Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga, hal Karlsson,N Mental Accounting and Self Control.Goterbarg Psycological Reports, Swedia : Gotebarg University, Departmen of Psychology, hal Paritosh. Op. Cit., hal Graham. Op. Cit., hal

9 Pendapatan (Income) Current income Current assets Future Income Gambar 2.1 Pembagian pendapatan kedalam mental account Uang dalam mental accounting, dianggap tidak sesuai dengan fungsi uang pada umumnya: Uang adalah apa saja yang secara umum diterima sebagai alat pembayaran untuk dipertukarkan dengan barang, jasa atau pelunasan hutang. Uang sendiri memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai alat tukar 2. Sebagai satuan hitung 3. Sebagai alat pembayaran 4. Sebagai alat penyimpanan kekayaan. 17 Anggapan uang difungsikan dalam mental accounting adalah : Money, designed to be a currency for exchange, allows us to compare apples and oranges, but yet, mental accounting research shows that people still think of money-forapples and money-for-oranges, and don t always think of money as money. 18 Seseorang dianggap perlu untuk memiliki mental accounting karena ini akan membantu seseorang dalam mengontrol pengeluaran mereka,meskipun 17 Monica. Op. Cit., hal Paritosh. Op. Cit., hal

10 mental accounting bersebrangan dengan fungsi uang secara umum. Dikatakan demikan karena uang dalam mental accounting berlaku uang untuk makan, uang untuk pulsa, uang untuk menabung dan sebagainya. Pendapatan seseorang dikelola agar dapat mengkonsumsi kebutuhan dan memberdayakan penghasilan yang terbatas secara produktif. Money is commonly labeled at three levels: expenditures are grouped into budgets (e.g. food, housing, etc.); wealth is allocated into accounts ( e.g. checking, pension, rainy day ); ad income is divided into categories (e.g. regular or windfall). 19 Dalam mental accounting didapati tiga komponen yang paling penting, dan paling disoroti. Three components of mental accounting receive the most attention. This fisrt captures how outcomes are perceived and experienced, and how decisions are made and subsequently evaluated. The accounting system provides the inputs to the both ex ante and ex post costbenefit analyses. A second component of mental accounting involves the assignment of activitist specific accounts. Both the soruces and uses of funds are labeled in real as well as in mental accounting systems. Expenditures are grouped into categories (housing,food, etc.) and spending in sometimes constrained by implicit or explicit budgets. The third component of mental accounting concerns the frequency with which accounts are evaluated and choice bracketing. Accounts can be balanced dailiy, weekly, yearly, and so on, and can be defined narrowly or broadly Thaler. Op. Cit., hal Thaler. Op. Cit., hal

11 2.3. Pembelajaran Akuntansi Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Mental accounting merupakan suatu refleksi atau wujud nyata perilaku seseorang atas karakteristik akuntansi yang melekat dalam proses mengorganisasi, mengambil keputusan, mengevaluasi dalam hal keuangan. Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi terdapat mata kuliah Akuntansi dan Keuangan pada matakuliah lainnya. Adapun matakuliah Akuntansi dan Keuangan dasar bagi mahasiswa yang tidak mengambil konsentrasi akuntansi meliputi : Dasar-dasar akuntansi, Keuangan Perusahaan, dan Manajemen Keuangan dengan bobot 9 SKS, masing-masing matakuliah memiliki bobot 3 SKS. Ketiga matakuliah wajib diambil oleh seluruh mahasiswa, baik dengan konsentrasi akuntansi maupun non akuntansi. Sementara itu, bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi akuntansi, disamping 3 matakuliah tersebut ditambah dengan 8 matakuliah akuntansi dengan bobot 24 SKS.Dengan berbekal pengetahuan dari beberapa matakuliah tersebut, baik mahasiswa konsentrasi akuntansi maupun non akuntansi diharapkan memiliki sikap yang diwarnai dengan karakteristikakuntansidalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar pengelolaan keuangan pribadi mahasiswadan sebagai faktor lanjutan pembentuk mental accounting mahasiswa Manfaat Mental Accounting pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Mental accounting diperlukan dalam kehidupan sehari-hari guna mengontrol keuangan seseorang. Pengelolaan keuangan individu dimaksudkan agar seseorang mampu menghindari perilaku boros. Mengelola keuangan dan belajar tentang keuangan pribadi diperlukan agar seseorang mencapai dua tujuan 20

12 keuangannya, yakni financial succes dan financial independence. financial succes is usually thought of as obtaining the maximum benefits from limited financial resources. 21 Financial independence is to have enough income or resources to be self-reliant. 22 Personal finance penting untuk dipelajari dan dipahami, konsepnya tidak jauh berbeda dengan keuangan perusahaan pada umumnya. Mulai dari bagaimana seseorang merencakan pengeluaran hingga merencanakan pemasukan mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Salah satu pengelolaan personal financial yang baik dapat menerapkan mental accounting pada kehidupan seharihari mereka Penelitian Terdahulu Penelitian Marisa Siloy (2012) dengan judul Mental Accounting: Perilaku Boros VersusSelf-Control. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomenal mental accounting pada pegawai non akademik UKSW Salatiga khususnya wanita dengan dilihat dari faktor demografi tertentu. Kemudian penelitian ini juga hendak melihat apakah mental accounting dapat dijadikan sebagai self-control. Hasil penelitian ini fenomenal mental accountingmuncul ketika seseorang memiliki kencenderungan untuk mengelompokkan dan memberlakukan uang secara berbeda antara lain tergantung dari mana uang tersebut berasal, dan terjadi pada responden dengan 21 Winger,B., Frasca, R Personal Finance: An Integrated Planning Approach (7th ed.). New York, NY: Prentice-Hall, hal Ibid 21

13 tingkat pendidikan S1 ke atas daripada tingakt pendidikan responden lainnya. Kemudian mental accounting sebagai perangkat self-control terjadi pada objek penelitian. Penelitian terdahulu lainnya adalah penelitian milik Katarina Kumalasari Wiharjo (2012) dengan judulnya Faktor Demografis dan Mental Accounting: Penggunaan Kartu Kredit Pada Karyawan Bank Bumi Arta Tbk. Cabang Surakarta. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif naratif dan regresi logistik. Penelitian ini hendak melihat apakah terdapat pengaruh faktor jenis kelamin, usia, dan pendapatan terhadap mental accounting dalam penggunaan kredit. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh antara jenis kelamin, usia, dan pendapatan tehadap mental accounting dalam penggunaan kartu kredit pada karyawan Bank Bumi Arta, Tbk. Cabang Surakarta. Hal tersebut disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman karyawan pada bank tersebut terhadap kartu kredit cukup baik sehingga lebih bijaksana dalam penggunaan kartu kredit dan terhidar dari mental accounting Kerangka Berpikir Peneliti ingin mengetahui proses yang dilakukan mahasiswa dalam mengelola keuangan untuk menunjukkan mental accounting yang dimiliki pada mahasiswa. Mental accounting seseorang akan terlihat pada perilaku seseorang ketika memberlakukan uang yang dimiliki dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengelola keuangan dengan tepat serta sebijaksana mungkin untuk mencapai kesejahteraan individu dan serta sebagai alat kontrol diri seseorang guna 22

14 menghindari perilaku konsumtif. Konsep mental accounting diidentifikasi pada perilaku mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW terhadap uang yang dimiliki. Mental accounting diterapkan dengan tujuan melacak jejak uang mereka dan menjaga pengeluaran tetap terkendali atau menghindari perilaku konsumtif. Kerangka konseptual Mental Accounting Mengidentifikasi mental accounting di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Pemaknaan deskriptif mental accounting di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Gambar 2.2 Kerangka Berpikir mental accounting di kalangan mahasiswa. 23

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi contoh bagi peserta didiknya. Program studi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi contoh bagi peserta didiknya. Program studi Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program studi Pendidikan Ekonomi merupakan program studi yang menyiapkan calon guru ekonomi dengan masing-masing konsentrasi, namun memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada mulanya merupakan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu dihadapkan dengan situasi pengambilan keputusan, oleh karena itu pengambil keputusan harus mengedepankan rasionalitas sehingga tidak mengarah pada

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan yang terdaftar pada

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan yang terdaftar pada 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian Penelitian ini mengambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Dan Pembahasan

BAB IV Analisis Dan Pembahasan BAB IV Analisis Dan Pembahasan 4.1 Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Mental Accounting Mental accounting mengacu pada proses mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mengevaluasi hasil dalam keuangan. (Thaler, 1980; Kahneman & Tversky, 1984;).

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian berkaitan dengan terbentuknya mental accounting serta gambaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian berkaitan dengan terbentuknya mental accounting serta gambaran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang ditemui dan dibahas, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian berkaitan

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Keuangan Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sebuah aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to analyze financial statements of PT. Timah Tbk. relates to making an investment decisions. Financial statements analysis is important to provides information about

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Accounting and Finance in System Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 07 Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada ranah dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and

Lebih terperinci

MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL. Tesis

MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL. Tesis MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh : Marissa Silooy NIM : 912010008 Program

Lebih terperinci

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 10, Nomor 1, April 2014 Dian Pujianto & Bayu Insanistyo Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : KERTAS KERJA

Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : KERTAS KERJA PENGARUH DEMOGRAFI TERHADAP TOLERANSI RISIKO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADA PEGAWAI AKADEMIK FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UKSW SALATIGA) Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : 212006064 KERTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Menghadapi era globalisasi, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini terlebih dahulu dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN. Awalludiyah Ambarwati

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN. Awalludiyah Ambarwati SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN Awalludiyah Ambarwati Accounting Information Systems Fungsi Utama Mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber berikut Semua sub sistem SIA

Lebih terperinci

DATA VERSUS INFORMASI

DATA VERSUS INFORMASI INFORMASI Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,

Lebih terperinci

Peranan Akuntan dala l m m s uat a u P e P rusahaan

Peranan Akuntan dala l m m s uat a u P e P rusahaan Peranan Akuntan dalam suatu Perusahaan Tipe-tipe akuntansi: 1. akuntansi keuangan menyajikan informasi yang lebih dititikberatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak external organisasi 2. akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yaitu guru. Guru memiliki tugas utama mendidik,

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada masa era globalisasi saat ini, akuntansi sangat dibutuhkan oleh semua

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada masa era globalisasi saat ini, akuntansi sangat dibutuhkan oleh semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa era globalisasi saat ini, akuntansi sangat dibutuhkan oleh semua pemangku kepentingan dalam menganalisis dan menyusun laporan keuangan baik pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010 : 6), metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN 1. Kualifikasi Penguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian. 5.1 Kesimpulan Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI Akuntansi Keuangan 1 AGENDA HARI INI! 1. Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Laporan Keuangan vs Pelaporan Keuangan 3. Standar Akuntansi Keuangan 4. Kerangka Konseptual 5. Karakteristik

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR MAKALAH PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13-17 OKTOBER, 2011 Makalah disampaikan dalam Bimbingan Teknis

Lebih terperinci

Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc.

Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc. STATISTIK BISNIS BUKU ACUAN: Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc. Aczel dan Sounderpandian. (2002). Complete Business Statistics. Edisi

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif. ABSTRAK Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram

Lebih terperinci

ABSTAK. Kata kunci: perencanaan keuangan, pengeluaran, menabung, kebutuhan, keinginan

ABSTAK. Kata kunci: perencanaan keuangan, pengeluaran, menabung, kebutuhan, keinginan ABSTAK Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuantujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan perencanaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengetahui informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat. Laporan keuangan yang telah dianalisis akan

Lebih terperinci

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajad S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia, yakni masalah pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Gudang Badjoe M26, maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini : a. Prosedur pada siklus pembelian

Lebih terperinci

Fidyah Purnamasari, Masinah, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Fidyah Purnamasari, Masinah, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS DOLLARIZED ATTITUDE MODEL SEBAGAI DASAR KAPITALISASI NILAI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP DISCLOSURE LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS Pada PT. Matahari Putra Prima Store, Tbk di SURABAYA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pentingnya Manajemen Keuangan Konsumen. Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. 1-1

PENDAHULUAN. Pentingnya Manajemen Keuangan Konsumen. Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. 1-1 PENDAHULUAN Pentingnya Manajemen Keuangan Konsumen Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. 1-1 Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan latar belakang mempelajari manajemen keuangan 2. Menyampaikan

Lebih terperinci

Mental Accounting. Perilaku Boros Versus Self-Control

Mental Accounting. Perilaku Boros Versus Self-Control Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian Mental Accounting Perilaku Boros Versus Self-Control Hal : Permohonan Mengisi Kuisioner Kepada Yang Terhormat, Bapak/Ibu : Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga di tempat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep Arfilia Septianasari 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Kredit pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Industri Makanan Ringan di Kota Salatiga KERTAS KERJA

Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Kredit pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Industri Makanan Ringan di Kota Salatiga KERTAS KERJA Aspek Bias dalam Pengambilan Keputusan Kredit pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Industri Makanan Ringan di Kota Salatiga Oleh : IVENA ATHALIA NIM : 212008063 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan dan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan dan kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, informasi memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan dan kemajuan dalam segala bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial management) adalah salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pendidikan

Lebih terperinci

MENTAL ACCOUNTING DALAM PENGATURAN KEUANGAN RUMAH TANGGA

MENTAL ACCOUNTING DALAM PENGATURAN KEUANGAN RUMAH TANGGA MENTAL ACCOUNTING DALAM PENGATURAN KEUANGAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tenau Kupang) Oleh: ABRAM DANIAL LUBERTUS LALEB NIM : 232009124 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU BISNIS MENGENAI GREEN ACCOUNTING (Studi Kasus Pada Usaha Tempe di Kota Salatiga) KERTAS KERJA

KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU BISNIS MENGENAI GREEN ACCOUNTING (Studi Kasus Pada Usaha Tempe di Kota Salatiga) KERTAS KERJA KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU BISNIS MENGENAI GREEN ACCOUNTING (Studi Kasus Pada Usaha Tempe di Kota Salatiga) Oleh : PIPIEN SANJAYA 232009169 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan yang semakin luas di era modern saat ini, menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas, sehingga mendorong timbulnya kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif, menuntut setiap perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih professional.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Noerlina Jurusan komputer Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap perkembangan sumber daya manusia.

Lebih terperinci

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

DEVELOPPING OF TEACHERS HP DEVELOPPING OF TEACHERS PROFESSIONALLITY By R. Gunawan S. Drs., S.E., M.M. M HP 08127922967 Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui pengertian guru, profesional, kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pengembangan Diri Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Dabin I Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Pelaksanaan Pengembangan Diri Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Dabin I Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Pelaksanaan Pengembangan Diri Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Dabin I Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pertama kompetensi paedagogik yaitu menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: accounting information systems, internal control systems, the accuracy of credit. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: accounting information systems, internal control systems, the accuracy of credit. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Credit as the main activities of banking, is a means of distribution of bank funds are invested by third parties by special agreement in the form of the loan principal amount, interest rate per

Lebih terperinci

EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis

EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SWY LASTRI M. PURBA 080501128 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Perilaku Konsumen, E-Commerce, Desain Web, Pilihan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Perilaku Konsumen, E-Commerce, Desain Web, Pilihan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam

Lebih terperinci

KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI KEPUTUSAN KEPEMILIKAN ASURANSI JIWA DI SURABAYA SKRIPSI

KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI KEPUTUSAN KEPEMILIKAN ASURANSI JIWA DI SURABAYA SKRIPSI KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI KEPUTUSAN KEPEMILIKAN ASURANSI JIWA DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS

TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS 1/total Outline KEGIATAN BISNIS DAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMROSESAN TRANSAKSI : DOKUMEN DAN PROSEDUR MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari uraian sebelumnya dan merupakan intisari dari hasil penelitian dan jawaban dari persoalan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

PEMBINAAN PEMBUKUAN MODEL AKUNTANSI UNTUK KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU DI DELANGGU, KLATEN

PEMBINAAN PEMBUKUAN MODEL AKUNTANSI UNTUK KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU DI DELANGGU, KLATEN PEMBINAAN PEMBUKUAN MODEL AKUNTANSI UNTUK KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI PADA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU DI DELANGGU, KLATEN Suyatmin dan Atwal Arifin Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang digunakan adalah teori mengenai

Lebih terperinci

Anggaran Komprehensif

Anggaran Komprehensif Anggaran Komprehensif Sub Pokok Bahasan 1. Kerangka anggaran komprehensif untuk perusahaan manufaktur, jasa dan dagang 2. Jenis-jenis anggaran Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP.

BAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan setiap manusia untuk menuju generasi bangsa yang cerdas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Ilmu keuangan merupakan sebuah ilmu yang dinamis dan prakteknya melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ICT dan Ekonomi Syariah Perbankan Syariah

ICT dan Ekonomi Syariah Perbankan Syariah ICT dan Ekonomi Syariah Perbankan Syariah Wiku Suryomurti, ST., MSi http:// http://www.ilmuekonomisyariah.com http://www.prides-indonesia.com rasyidin@gmail.com 021-93695209 0818-06550839 Tujuan Perkuliahan

Lebih terperinci

KEUANGAN BISNIS. Fungsi Manager Keuangan, Aliran Kas antara Perusahaan dan Pasar Modal, Beragam Istilah Pembelanjaan, Pengertian Modal

KEUANGAN BISNIS. Fungsi Manager Keuangan, Aliran Kas antara Perusahaan dan Pasar Modal, Beragam Istilah Pembelanjaan, Pengertian Modal KEUANGAN BISNIS Fungsi Manager Keuangan, Aliran Kas antara Perusahaan dan Pasar Modal, Beragam Istilah Pembelanjaan, Pengertian Modal Fungsi manajer keuangan Bertugas mengelola aliran dana sesuai dengan

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Distribusi. Perusahaan Dagang Berbasis Web. (Studi Kasus: UD. Gudang Berkat Kediri) Artikel Ilmiah

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Distribusi. Perusahaan Dagang Berbasis Web. (Studi Kasus: UD. Gudang Berkat Kediri) Artikel Ilmiah Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Distribusi Perusahaan Dagang Berbasis Web (Studi Kasus: UD. Gudang Berkat Kediri) Artikel Ilmiah Peneliti : Luthfianes Gunawan 682007088 Agustinus Fritz Wijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru.

Lebih terperinci

Oleh : SENLY M WADU SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomika & Bisnis. Guna Memenuhi Sebagian dari. Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Oleh : SENLY M WADU SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomika & Bisnis. Guna Memenuhi Sebagian dari. Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Penerapan Good Governance dari Segi Transparansi pada Bidang Penyelenggaraan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Studi Kasus di Kabupaten Timor Tengah Selatan Oleh : SENLY M WADU 23 2005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang merupakan suatu faktor yang penting di dalam kehidupan sehari-hari karena dengan uang seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan salah satu alasan orang

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO ARTIKEL Oleh : Teguh Primantoro 0513010135/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun. BAB I PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan tidak dapat dipisahkan dari ekonomi suatu masyarakat. Selain itu bank

BAB I PENDAHULUAN. bahkan tidak dapat dipisahkan dari ekonomi suatu masyarakat. Selain itu bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini peranan bank amat penting bahkan tidak dapat dipisahkan dari ekonomi suatu masyarakat. Selain itu bank tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable ABSTRACT This study aims to determine the impact of the accrual basis method of recording and how companies can apply the accrual basis method of recording, so companies can find out the current income

Lebih terperinci