BAB I PENDAHULUAN. akan kebutuhan informasi tersebut bersifat penting. Informasi meresap ke. juga mempengaruhi sistem nilai dan cara hidup manusia.
|
|
- Devi Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi memiliki arti penting dalam kehidupan manusia karena informasi berkenaan dengan seluruh aspek kehidupan sehingga pemenuhan akan kebutuhan informasi tersebut bersifat penting. Informasi meresap ke dalam kegiatan manusia dan mempengaruhi beberapa aspek seperti mempererat hubungan dua negara, mempengaruhi kemajuan organisasi, dan juga mempengaruhi sistem nilai dan cara hidup manusia. 2 Manusia telah memasuki era informasi yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, dan tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dengan waktu yang singkat. 3 Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, aspek komunikasi dan informasi akan menjadi pendukung utama dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. Kemajuan teknologi informasi seolah-olah membuat semua pihak dapat mengetahui apa saja yang ingin diketahui dengan segera, baik itu informasi yang bersifat formal maupun non-formal. 4 Pada era modern, sistem, media dan teknologi informasi terus mengalami perkembangan. Perubahan yang dapat diamati adalah kemajuan 2 Jaluanto Sunu Punjul Tyoso,2016, Sistem Informasi Manajemen, Deepublish, Yogyakarta, hlm Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 200, Ilmu & Aplikasi Pendidikan, Intima, Bandung, hlm Jonathan Sarwono, 2010, Pintar Menulis Karya Ilmiah, Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah, Andi, Yogyakarta, hlm
2 2 sarana komunikasi dan berbagai media informasi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang mengantar kepada kemudahan terjadinya hubungan yang bersifar global sehingga keadaan dan kejadian di belahan bumi mana pun dapat diakses. Keadaan seperti ini menjadikan dunia laksana kampung mendunia (Global village). 5 Salah satu bukti perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah internet. Internet merupakan kepanjangan dari Interconnection networking atau dapat juga disebut dengan Cyberspace. Internet adalah koneksi antar jaringan computer terbanyak dan terbesar yang menggunakan basis protokol TCP/IP- protocol komunikasi Transmission Control Protokol/Internet protocol di seluruh dunia. 6 Seiring dengan perkembangan teknologi internet, pada saat ini semakin banyak bermunculan Internet Service Provider (ISP). Salah satu perusahaan penyedia jasa internet adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut dengan PT Telkom). PT Telkom adalah perusahaan BUMN yang saat ini berkedudukan sebagai penyelenggara terbesar layanan telekomunikasi dan jaringan di Indonesia dengan pelanggan di seluruh Indonesia. PT Telkom menyediakan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, layanan seluler, layanan jaringan dan interkoneksi, serta layanan internet dan komunikasi data. Selain itu, PT Telkom juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server- 5 Rusjdi Hamka dan Rafiq, 1989, Islam dan Era Informasi, Pustaka Panjimas, Jakarta, hlm Khoe Yao Tung, 1996, Pemasaran dan Bisnis di Internet, Strategi Memenangkan Persaingan, Gramedia, Jakarta, hlm. 2
3 3 based managed services, layanan e-payment dan IT-enabler, TV berbayar, serta e-commerce dan layanan portal lainnya. 7 Salah satu produk pelayanan yang menjadi unggulan PT Telkom adalah IndiHome. IndiHome menggunakan teknologi fiber optic yang mampu mentransfer data hingga 100 Mbps. IndiHome memberikan layanan komunikasi dan data tidak hanya berupa layanan Internet Fiber, namun juga layanan Telepon Rumah (Fixed Phone) dan TV Interaktif (UseeTV). 8 IndiHome telah menjangkau hampir seluruh daerah di Indonesia, mulai dari Pulau Sumatra hingga Pulau Papua, termasuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman. Kehadiran produk IndiHome di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman cukup mendapatkan respon yang positif. Hingga tahun 2015, menurut keterangan General Manager PT Telkom wilayah telekomunikasi Yogyakarta, Firmansyah, pelanggan IndiHome di DIY tercatat mencapai orang. Jumlah tersebut di luar total pelanggan yang masih berlangganan telepon dan internet atau belum migrasi ke produk IndiHome. 9 Jumlah tersebut menunjukkan bahwa pelanggan IndiHome di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup besar. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis pada PT Telkom wilayab Telekomunikasi Yogyakarta, diketahui 7 Telkom Indonesia, Portofolio Bisnis, diakses melalui pada tanggal 18 Maret 2017 pukul WIB. 8 IndiHome Fiber, "Internet Fiber, diakses melalui pada tanggal 18 Maret 2017 pukul WIB. 9 Tribun Jogja, Telkom Geber Penambahan Pelanggan IndiHome di Yogya, diakses melalui pada tanggal 18 Maret 2017 pukul WIB.
4 4 bahwa sebagian besar pelanggan IndiHome pada provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdomisili di Kabupaten Sleman. Calon pelanggan IndiHome yang ingin berlangganan produk IndiHome dapat mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan atau Plasa Telkom terdekat dan melakukan registrasi. Pihak PT Telkom akan memberikan Kontrak Berlangganan Layanan IndiHome kepada calon pelanggan. Kontrak Berlangganan Layanan IndiHome merupakan perjanjian baku yang dituangkan dalam bentuk formulir. Perjanjian baku, menurut Mariam Darus, adalah perjanjian yang isinya dibakukan dan dituangkan dalam bentuk formulir. Hondius mendefinisikan perjanjian baku sebagai konsep janji-janji tertulis, yang disusun tanpa membicarakan isi dan lazimnya dituangkan dalam perjanjian yang sifatnya tertentu. 10 Perjanjian baku memuat aturan-aturan yang bersifat baku yang telah ditetapkan secara sepihak oleh salah satu pihak, dalam hal ini yaitu pelaku usaha. Aturan-aturan ini lazim dikenal dengan sebutan klausula baku. Klasula baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. 11 Pada konsep perjanjian baku, pelanggan memiliki hak untuk melakukan pilihan yaitu menyetujui perjanjian atau menolak perjanjian. Konsep tersebut dikenal dengan sebutan take it or leave it. 10 Mariam Darus Badrulzaman, 1978, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, hlm Lihat Pasal 1 Angka 10 Undang-Undang Perlindungan Konsumen
5 5 Perjanjian antara pelanggan produk IndiHome dengan pelaku usaha yang dalam hal ini yaitu PT Telkom menimbulkan suatu hubungan hukum. Hubungan hukum yang timbul adalah hubungan hukum bersegi dua dimana hubungan hukum tersebut melahirkan hak dan kewajiban di antara para pihak. Perjanjian merupakan perbuatan kedua belah pihak dimana tiap-tiap pihak berjanji untuk memenuhi prestasi kepada pihak lainnya dan memiliki hak untuk memperoleh pemenuhan prestasi sebagaimana yang telah diperjanjikan dari pihak lainnya itu. 12 Terkait dengan perjanjian antara pelanggan IndiHome dan PT Telkom, pelanggan IndiHome memiliki hak untuk menerima layanan IndiHome berdasarkan harga paket layanan yang telah dibayarkan dan memiliki kewajiban untuk membayar harga barang secara berkala selama pelanggan tersebut menggunakan layanan IndiHome. Sebaliknya, PT Telkom memiliki hak untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas penggunaan layanan IndiHome secara berkala berdasarkan tanggal yang telah disepakati dan memiliki kewajiban untuk memberikan layanan IndiHome kepada pelanggan sesuai dengan harga yang telah dibayarkan. Namun pada prakteknya, tidak jarang PT Telkom tidak melaksanakan prestasi sebagaimana yang telah diperjanjikan atau dapat dikatakan melakukan wanprestasi. Wanprestasi adalah keadaan dimana pihak dalam perjanjian tidak memenuhi prestasinya yang merupakan kewajibannya di dalam suatu perjanjian. 13 Berdasarkan observasi dengan beberapa pelanggan IndiHome yang berdomisili di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditemukan 12 Abdulkadir Muhammad, 1986, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, hlm Djohari Santoso dan Achmad Ali, 1989, Hukum Perjanjian Indonesia, Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, hlm. 57.
6 6 adanya beberapa masalah terkait penggunaan produk IndiHome di antaranya yaitu koneksi internet yang tidak stabil dan layanan costumer service yang kurang memuaskan. Permasalahannya lainnya tidak hanya terletak pada kondisi internet yang tidak stabil, beberapa gangguan lainnya juga tidak jarang terjadi pada fitur lainnya dari layanan IndiHome, seperti misalnya UseeTV Cable (IP TV) yang tidak dapat digunakan. Beberapa pelanggan pada akhirnya memutuskan untuk memutus kontrak penggunaan produk IndiHome namun dengan konsekuensi bahwa telepon rumah yang bersangkutan juga harus ikut dicabut karena tidak bisa hanya mencabut satu fitur saja. Permasalahan-permasalahan mulai dari koneksi yang buruk, pelayanan costumer service, dan berbagai permasalahan lainnya terhadap penggunaan produk IndiHome PT Telkom di Kabupaten Sleman mengindikasikan terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak konsumen dan merugikan konsumen sebagai pengguna produk. Hal tersebut menunjukkan pentingnya suatu perlindungan hukum terhadap konsumen yang dalam hal ini yaitu pelanggan IndiHome sebagai pihak yang dirugikan sekaligus sebagai sarana untuk melindungi kepentingan konsumen. Upaya untuk melindungi konsumen melalui perangkat hukum diharapkan mampu menciptakan norma hukum perlindungan konsumen dan di sisi lain memberikan rasa tanggung jawab kepada dunia usaha. 14 Adanya tindakan wanprestasi dari pelaku usaha yang menimbulkan kerugian bagi konsumen dapat menimbulkan sengketa. Sengketa konsumen 14 Erman Rajagukguk, dkk., 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, Bandung, hlm. 17.
7 7 adalah sengketa berkenaan dengan pelanggaran hak-hak konsumen yang ruang lingkupnya mencakup semua hukum, baik keperdataan, pidana, maupun dalam lingkup administrasi negara. 15 Sengketa apabila tidak diselesaikan dengan baik akan berujung pada disharmoni dalam hubungan kedua belah pihak yaitu konsumen dan pelaku usaha. Dalam beberapa kasus akan ditemukan pergesekan kepentingan antara konsumen yang merasa dirugikan dengan pelaku usaha. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya penyelesaian yang tepat sehingga terciptanya keadilan dan kepastian hukum. Kepastian hukum meliputi segala upaya untuk memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau jasa kebutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen. 16 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menetapkan hak-hak konsumen sebagai berikut : hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa; 2. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; 3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; 4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan; 5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; 6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; 7. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; 15 Susanti Adi Nugroho, 2008, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hlm Ibid., hlm Lihat Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
8 8 8. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; 9. hak hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan lainnya. Pasal 4 huruf e UUPK mengatur bahwa konsumen memiliki hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. Upaya penyelesaian sengketa yang patut diharapkan dapat mewujudkan perlindungan konsumen yang berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, keselamatan konsumen, serta kepastian hukum. 18 Pada dasarnya, Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) telah mengatur mekanisme penyelesaian sengketa antara konsumen dan pelaku usaha yang terdiri dari 2 (dua) cara yaitu melalui pengadilan atau diluar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa. 19 Berdasarkan Pasal 45 UUPK setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum. Penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terjadi kembali atau tidak akan terulang kembali kerugian yang diderita oleh konsumen. 20 Dalam hal ini, Penulis ingin meneliti mengenai upaya penyelesaian dalam hal terjadi kerugian akibat wanprestasi 18 Lihat Pasal 2 Undang-Undang Perlindungan Konsumen. 19 Lihat Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Perlindungan Konsumen. 20 Lihat Pasal 47 Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
9 9 yang dilakukan oleh PT Telkom untuk melihat apakah proses tersebut telah mengacu pada ketentuan dalam UUPK. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji dan membahas mengenai perlindungan hukum dan upaya penyelesaian dalam hal terjadi kerugian akibat wanprestasi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. kepada pelanggan produk IndiHome, serta mengangkat permasalahan ini kedalam tulisan yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggan Produk IndiHome PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. di Kabupaten Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pelanggan produk IndiHome PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. di Kabupaten Sleman? 2. Bagaimana upaya penyelesaian dalam hal terjadi kerugian akibat wanprestasi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. kepada pelanggan produk IndiHome tersebut? C. Tujuan Penelitian Penulisan Hukum ini mempunyai 2 (dua) tujuan, yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan Objektif
10 10 a. Mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum terhadap pelanggan produk IndiHome PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. di Kabupaten Sleman. b. Mengetahui dan menganalisis upaya penyelesaian dalam hal terjadi kerugian akibat wanprestasi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. kepada pelanggan produk IndiHome di Kabupaten Sleman. 2. Tujuan Subyektif a. Memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti dalam rangka penyusunan Penulisan Hukum sebagai syarat untuk dapat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihakpihak terkait pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. D. Keaslian Penelitian Penulisan hukum ini adalah karya asli dari penulis dan sepengetahuan penulis, penulisan hukum tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggan Produk IndiHome PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. di Kabupaten Sleman belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun demikian, Penulis menemukan penulisan hukum yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan hukum ini diantaranya sebagai berikut:
11 11 1. Penulisan hukum yang dilakukan oleh Cynthia Sukma R. pada tahun 2011 dengan judul Pelaksanaan Perlindungan hukum Terhadap Konsumen Pengguna Layanan Jasa Speedy Pada PT Telkom, Tbk. cabang Padang. Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti pada penelitian tersebut adalah: 21 a. Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen yang menggunakan jasa speedy PT Telkom Cabang Padang? b. Bagaimana penyelesaian sengketa antara PT Telkom Cabang Padang dengan konsumen pengguna jasa speedy? c. Apa saja kendala yang dihadapi PT Telkom Cabang Padang selama proses penyelesaian sengketa? Pada penulisan hukum yang dibuat oleh Cynthia Sukma R. jelas berbeda dengan penulisan hukum yang dibuat oleh penulis. Perbedaan utamanya terletak pada subyek penelitian, dimana subyek penelitian pada penulisan hukum tersebut adalah Telkom Speedy, sedangkan subyek penelitian penulis adalah produk IndiHome. Isi dari penulisan hukum tersebut juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis, dimana penulis dalam penelitian tersebut hanya meneliti perlindungan hukum terhadap konsumen menggunakan pendekatan perlindungan hukum secara preventif yang diwujudkan dengan adanya kontrak berlangganan dan costumer care dan perlindungan hukum secara represif yaitu restitusi abonemen, restitusi langsung, hapuskan abonemen, restitusi dan hapuskan 21 Cynthia Sukma R., 2011, Pelaksanaan Perlindungan hukum Terhadap Konsumen Pengguna Layanan Jasa Speedy Pada PT Telkom, Tbk. cabang Padang, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Andalas
12 12 abonemen dari pihak PT Telkom. Penulis dalam penulisan hukum ini meneliti perlindungan hukum secara luas, termasuk perlindungan hukum yang dikaitkan dengan hak-hak konsumen yang diatur dalam UUPK. Selain itu, penelitian dalam penulisan hukum tersebut hanya meneliti upaya penyelesaian terbatas pada tahap pemberian kompensasi sementara penulis meneliti upaya penyelesaian dalam hal terjadi wanprestasi sampai dengan tahap peradilan umum dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai besaran kompensasi yang diberikan. 2. Penulisan hukum yang dilakukan oleh Nabila Bunga Ramadhiany pada tahun 2014 dengan judul Tanggung Jawab PT Telkom sebagai Penyedia Jasa Internet Speedy kepada Konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumusan masalah yang diangkat oleh Peneliti pada penelitian tersebut adalah : 22 a. Bagaimanakah tanggung jawab PT Telkom sebagai penyedia jasa internet Speedy kepada konsumen? b. Bagaimana penyelesaian permasalahan dari tanggung jawab PT Telkom sebagai penyedia jasa internet Speedy kepada konsumen? Perbedaan mendasar antara penulisan hukum yang dilakukan oleh penulis dengan penulisan hukum tersebut terletak pada subyek penelitian dimana subyek penelitian pada penulisan hukum diatas adalah Telkom Speedy, sedangkan subyek penelitian penulis adalah produk IndiHome. Selain itu, perbedaan juga terletak pada rumusan masalah dan isi dari 22 Nabila Bunga Ramadhiany, 2014, Tanggung Jawab PT Telkom sebagai Penyedia Jasa Internet Speedy kepada Konsumen di Daerah IstimewaYogyakarta, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
13 13 penulisan hukum tersebut dimana pada penulisan hukum yang dilakukan oleh Nabila Bunga Ramadhiany mengangkat 2 (dua) rumusan masalah yaitu tanggung jawab PT Telkom kepada konsumen setelah terjadinya sengketa yang pada isinya fokus hanya pada bentuk ganti kerugian yang diberikan oleh PT Telkom kepada konsumen serta upaya penyelesaian permasalahan dari sengketa yang timbul apabila konsumen tidak puas dengan tanggung jawab yang diberikan oleh PT Telkom berupa penyelesaian melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Penulisan hukum yang dilakukan penulis mengangkat rumusan masalah yaitu perlindungan hukum yang diberikan oleh PT Telkom kepada pelanggan produk IndiHome PT Telkom di Kabupaten Sleman secara luas, baik dari sebelum terjadinya sengketa maupun setelah terjadinya sengketa. Selain itu, penulis juga mengangkat rumusan masalah mengenai upaya penyelesaian dalam hal terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh PT Telkom secara luas sampai pada upaya terakhir yaitu penyelesaian melalui peradilan umum. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis menganggap bahwa penelitian yang dilakukan oleh Penulis adalah asli dan layak untuk diteliti, bukan merupakan duplikasi dari hasil karya orang lain, serta dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Apabila terdapat penelitian yang serupa di luar pengetahuan penulis, diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi satu sama lain. E. Manfaat Penelitian
14 14 Penelitian ini mempunyai manfaat, baik secara akademis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan hukum di dalam bidang Hukum Perdata, khususnya bagi mahasiswa agar kritis terhadap masalah hukum sekaligus dapat menemukan solusi hukum terkait dengan perlindungan konsumen pada sektor penyedia jasa layanan informasi. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Menjadi masukan dan/atau panduan bagi para penyedia jasa baik penyedia jasa di bidang layanan pemasangan telepon, Internet Service Provider (ISP), dan/ atau provider Televisi Berlangganan (TV Kabel) sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak merugikan pasien atau pengguna produk dan jasa selaku konsumen pengguna jasa. b. Menjadi sumber acuan untuk penelitian-penelitan selanjutnya baik secara teori maupun praktik, yang berguna untuk mahasiswa fakultas hukum pada khususnya dan masyarakat berbagai kalangan pada umumnya.
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan Telkom, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringantelekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, di mana melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU RI No.19 Tahun 2003, pengertian BUMN adalah badan usaha yang baik seluruh maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara, di mana melalui penyertaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi manusia dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perekonomian masyarakat Indonesia mulai bangkit setelah dilanda krisis ekonomi dan penurunan nilai mata uang. Perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman, sehingga semakin berkembanglah dunia perdagangan dan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat dengan tantangan yang semakin kompleks. 1 Peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN. A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia
BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia Penyelenggaraan jasa multimedia adalah penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kebutuhan akan jasa telekomunikasi telah mengalami kemajuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam beberapa waktu ini semakin berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin terbukanya perdagangan
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis
Perlindungan Konsumen Bisnis Hukum Bisnis, Sesi 8 Pengertian & Dasar Hukum Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
Lebih terperinciBAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN
BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN A. Pengertian dan Bentuk-bentuk Sengketa Konsumen Perkembangan di bidang perindustrian dan perdagangan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perekonomian, pasti ada pasang surut keberlangsungan usaha dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan indikator utama pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia semakin berubah, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan sistem telekomunikasi di Indonesia sudah demikian pesatnya memberikan dampak yang menyentuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi, apalagi terkait dengan era globalisasi saat ini akan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bidang teknologi dan informasi di era globalisasi seperti sekarang ini, telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah merambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rechtfictie atau yang lazim disebut fiksi hukum, memiliki pengertian bahwa setiap orang dianggap tahu akan hukum, jadi ketika seseorang tidak tahu hukumnya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam variasi barang maupun jasa. Banyaknya variasi barang maupun jasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan di berbagai bidang tumbuh dengan pesat. Perkembangan ekonomi salah satunya. Perkembangan ekonomi ini membawa banyak pengaruh juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menunjang pembangunan nasional, pembangunan dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Atas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini akan mengkaji dan membahas tentang hak dan kewajiban pihakpihak dalam perjanjian pelayanan jasa laundry, bentuk wanprestasi yang dilakukan pelaku usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era moderen saat ini tentunya internet sudah tidak asing lagi ditelinga setiap orang, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dari perekonomian yang modern dapat dilihat dari kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat. Salah satu kebutuhan itu adalah tentang kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Salah satu kegiatan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini khususnya di Indonesia semakin maju hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan teknologi informasi internet yang membawa dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti saat ini, sebuah perusahaan dihadapkan dengan banyak sekali tantangan dalam perjalanan bisnis dari sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dewasa ini membuat masyarakat menginginkan segala sesuatu secara praktis, dalam arti globalisasi telah mempengaruhi gaya hidup dan kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia berkembang pesat seiring bertambahnya laju pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Bandung: PT. Citra Adiya Bakti, 2001, hal.vii-viii.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kecepatan atas akses infomasi dan telekomunikasi semakin tinggi. Perkembangan masyarakat salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil singkat PT Telkom Indonesia Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT. Citra Van Titipan Kilat (Tiki) yang dirugikan karena surat pos atau paket pos terlambat, rusak, atau hilang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Perkembangan dunia teknologi pun terus mengalami kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang ketat saat ini membuat perusahaan-perusahaan akan berusaha membuat strategi pemasaran yang lebih baik setiap tahunnya. Perusahaan harus bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pada era modern dan globalisasi sekarang ini, internet sudah menjadi sesuatu kebutuhan hidup bagi sebagian besar masyarakat. Internet (singkatan dari interconnection-networking)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perjanjian jual beli sangat banyak macam dan ragamnya, salah satunya adalah perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian
Lebih terperincivii DAFTAR WAWANCARA
vii DAFTAR WAWANCARA 1. Apa upaya hukum yang dapat dilakukan pasien apabila hak-haknya dilanggar? Pasien dapat mengajukan gugatan kepada rumah sakit dan/atau pelaku usaha, baik kepada lembaga peradilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua manusia, mulai dari komunikasi secara langsung melalui lisan atau tidak langsung melalui
Lebih terperinciStrategi Perlindungan Konsumen Teekomunikaasi
Strategi Perlindungan Konsumen Teekomunikaasi Oleh : M. Said Sutomo Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur Disampaikan : Dalam Pelatihan Wartawan Telekomunikasi Diselenggarakan PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk menjadikan Indonesia harus dapat meningkatkan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki beberapa wilayah yang penduduknya tersebar dari Sabang sampai Merauke. Banyaknya penduduk menjadikan Indonesia harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang bisa dikatakan sangat pesat perkembangannya saat ini, setiap perusahaan dipicu untuk melakukan inovasi strategi pemasaran dan persaingan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangkauannya. Para pelaku bisnis tidak hanya melakukan kerja sama dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan bilateral di dunia internasional memiliki andil yang cukup signifikan dalam hal pelaksanaan bisnis dunia. Sebagai salah satu contohnya, perkembangan dalam praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Manusia memerlukan bantuan orang lain
Lebih terperinciBAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum 1.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan tersebut terjadi di semua bidang, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membawa perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan pola kehidupan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak dapat melayani semua pelanggan. Hal ini dikarenakan jumlah. menuntut untuk dilayani secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi yang memutuskan untuk beroperasi disalah satu pasar konsumsi, industri, jasa, atau pemerintah, mengakui bahwa pada dasarnya organisasi tersebut tidak
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain dengan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan. tujuan negara yaitu mensejahterakan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globlisasi mendorong peningkatan dalam setiap segi kehidupan masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun
Lebih terperinciLAPORAN GELADI DIVISI MARKETING WITEL BALI UTARA
LAPORAN GELADI DIVISI MARKETING WITEL BALI UTARA Disusun untuk memenuhi Tugas Geladi pada semester 4 Disusun oleh : Putu Aridharma Pratama/1102130192 UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 Lembar Pengesahan Laparan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan barang/ jasa tertentu yang diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang pasti mengetahui mengenai peranan bank
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Oleh A.A.Bintang Evitayuni Purnama Putri Edward Thomas Lamury Hadjon Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciKinerja Keuangan PT. Telkom (Tbk) Sebelum dan Sesudah Launching Produk Indihome
Kinerja Keuangan PT. Telkom (Tbk) Sebelum dan Sesudah Launching Produk Indihome Aerodin, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia aerodin.29@gmail.com ABSTRAKSI Saat ini teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang disingkat PT. Telkom Indonesia adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi
Lebih terperinciKLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
1 KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Ida Bagus Oka Mahendra Putra Ni Made Ari Yuliartini
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.
PERLINDUNGAN KONSUMEN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 PERLINDUNGAN KONSUMEN setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN Melihat bentuk perjanjian, yang berkaitan dengan bisnis diantaranya adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya tuntutan kebutuhan yang semakin berkembang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Perjanjian sewa-menyewa sepeda motor antara turis asing dan Rental motor Ana Yogyakarta
Lebih terperinciTESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN
TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional, hal ini memiliki dampak yang menguntungkan dan kurang menguntungkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan
Lebih terperinciloket). Biaya tersebut dialihkan secara sepihak kepada konsumen.
SIARAN PERS Badan Perlindungan Konsumen Nasional Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-34833819, 021-3458867 www.bpkn.go.id Pelanggaran Hak Konsumen : b. KUH Perdata pasal 1315 : pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen
18 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA 2.1 Hukum Perlindungan Konsumen 2.1.1 Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen Ada dua istilah mengenai hukum yang mempersoalkan konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam hal teknologi, manajemen dan sumberdaya manusia. Pada era ini, informasi masuk secara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK
43 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK WETBOEK JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku usaha dan konsumen adalah dua pihak yang saling memerlukan. Konsumen memerlukan barang dan jasa dari pelaku usaha guna memenuhi keperluannya. Sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunannasional adalah mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia secara adil dan merata, sebagai salah satu usaha untuk mengisi
Lebih terperinciDengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pembangunan meningkat setiap harinya, masyarakat pun menganggap kebutuhan yang ada baik diri maupun hubungan dengan orang lain tidak dapat dihindarkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA 2.1 Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat manusia serta pengakuan
Lebih terperinciBAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING
BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING A. Pelaksanaan Jual Beli Sistem Jual beli Pre Order dalam Usaha Clothing Pelaksanaan jual beli sistem pre order
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kata rumah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mahal, padahal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi itu pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pertumbuhan akses internet semakin pesat. Hal ini ditandai oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bisnis internet relatif ketat, oleh karena itu, setiap perusahaan (provider) internet berusaha memberikan pelayanan kepada konsumen yang maksimal,
Lebih terperinciBAB III SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
BAB III SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengedaran Makanan Berbahaya yang Dilarang oleh Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, globalisasi ekonomi guna mencapai kesejahteraan rakyat berkembang semakin pesat melalui berbagai sektor perdangangan barang dan jasa. Seiring dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Empat faktor untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari sektor sumber daya airnya, mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum terhadap Pasien BPJS Kesehatan dalam Mendapatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perlindungan Hukum terhadap Pasien BPJS Kesehatan dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo BPJS Kesehatan yang diselenggarakan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi sangatlah pesat. Berbagai macam gadget bermunculan dengan beragam fitur terbaru. Fungsi ponsel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini istilah teknologi tidaklah asing dan sangat erat dalam kehidupan setiap harinya. Teknologi adalah metode ilmiah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting bagi masyarakat, terutama dalam aktivitas di dunia bisnis. Bank juga merupakan lembaga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Grup merupakan perusahaan telekomunikasi yang memberikan layanan telekomunikasi yang lengkap dan mempunyai jaringan terbesar di Indonesia. Telkom
Lebih terperinciLex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015
PEMBERLAKUAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK MENURUT HUKUM PERDATA TERHADAP PELAKSANAANNYA DALAM PRAKTEK 1 Oleh : Suryono Suwikromo 2 A. Latar Belakang Didalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia akan selalu
Lebih terperinciBAB IV A. ANALISIS PELAKSANAAN PERJANJIAN PERUSAHAAN PENGIRIMAN BARANG ATAS TERJADINYA WANPRESTASI BERDASARKAN BUKU III BW
73 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAANPENGIRIMAN BARANG ATAS TINDAKAN WANPRESTASI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
Lebih terperinciASPEK HUKUM PERJANJIAN BERLANGGANAN TELKOM Flexi DI KOTA PALU I KADEK MAPRA BAWA MANDA / D
ASPEK HUKUM PERJANJIAN BERLANGGANAN TELKOM Flexi DI KOTA PALU I KADEK MAPRA BAWA MANDA / D 101 09 650 ABSTRAK Calon pelanggan sebelum mengikatkan diri dalam kontrak berlangganan dengan PT. Telkom, masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya tingkat kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, saat ini hampir setiap orang dalam satu ruang lingkup keluarga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada tiga hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yaitu tanah yang subur, kerja keras dan kelancaran transportasi orang dan barang dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan akhirakhir. persen, sebagaimana tersaji dalam tebel berikut ini.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dari waktu ke waktu terus melakukan pembangunan untuk mewujudkan negara yang semakin maju, adil, dan sejahtera. Dari berbagai kemajuan yang dicapai
Lebih terperinciBAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit
BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit Kehadiran bank dirasakan semakin penting di tengah masyarakat. Masyarakat selalu membutuhkan
Lebih terperinciMakan Kamang Jaya. : KESIMPULAN DAN SARAN. permasalahan tersebut. BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA
Bab ini merupakan inti dalam tulisan ini yang menengahkan tentang upaya perlindungan hukum bagi konsumen rumah makan kamang jaya, pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah dan instansi terkait terhadap
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA
PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA Oleh : Hari Chandra Palguna Anak Agung Ketut Sukranatha Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak : Manusia
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana hukum Oleh : SETIA PURNAMA
Lebih terperinciLex Privatum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
KAJIAN YURIDIS TENTANG PERJANJIAN BAKU ANTARA KREDITUR DAN DEBITUR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 Oleh : Glen Wowor 2 ABSTRAK Penelitian ini dialkukan bertujuan
Lebih terperinci