PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIREUEN

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIREUEN Fitriani 1, Nasir Azis 2, Mukhlis Yunus 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of leadership style, motivation and working environment on performance of employees (2) the influence of leadership style, motivation and working environment on performance of Health Department Of Bireuen Regency (3) the influence of performance of employees on performance of Health Department Of Bireuen Regency (4) the indirect effect of leadership style, motivation and working environment on performance of Health Department Of Bireuen Regency through performance of employees. This research was conducted at Health Department Of Bireuen Regency. As for the object of this study was the effect of leadership style, motivation, working environment to performance of employees and its impact on performance of Health Department Of Bireuen Regency, with the number of respondents as many as 93 people. Results showed that the leadership style, motivation and working environment simultaneously or partially effect on performance of employees. The leadership style, motivation, working environment and performance of employees simultaneously or partially also effect on performance of Health Department Of Bireuen Regency. The performance of employees effect on performance of Health Department Of Bireuen Regency and there are significant indirect effect the leadership style, motivation and working environment to performance of Health Department Of Bireuen Regency through Performance of employees. Keywords: Leadership style, Motivation, Working Environment, Performance of Employes, Organizational Performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen (2) pengaruh gaya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen (4) pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen melalui kinerja pegawai. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh gaya terhadap kinerja pegawai dan dampaknya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, dengan jumlah responden sebanyak 93 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kemudian gaya kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja dan kinerja pegawai baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Hasil penelitian terhadap variabel kinerja pegawai menunjukkan adanya pengaruh terhadap peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung antara gaya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen melalui kinerja pegawainya. Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai, Kinerja Dinas. Volume 4, No. 3, Agustus

2 PENDAHULUAN Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang dapat menjadi pemimpin (leader) melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang dipimpinnya (followers) dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan yang penuh kewibawaan dan juga dalam menciptakan motivasi didalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. Dalam hal ini seorang pemimpin perlu mengarahkan motivasi dengan menciptakan kondisi lingkungan kerja sehingga para pegawai merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu (pegawai) atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi artinya bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi sebab motivasinya akan mempengaruhi pada kinerja organisasi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh pegawai, karena motivasi tidak dapat diberikan untuk setiap pegawai dengan bentuk yang berbeda-beda. Salah satu elemen yang bernilai penting dalam sistem manajemen organisasi selain motivasi kerja kepada para pegawai adalah lingkungan kerja. Di sisi lain lingkungan kerja juga mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kesehatan Bireuen. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Lingkungan kerja yang tenang untuk melakukan pekerjaan merupakan suatu dorongan bagi pekerja untuk bekerja dengan baik. Lingkungan kerja perlu diawasi dengan baik agar pegawai merasa tenang dan dapat bekerja lebih baik lagi dalam melaksanakan pekerjaaan sehingga meningkatkan kinerja organisasi. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempunyai dapat memenuhi kepentingan seorang pegawai maka akan dapat menimbulkan masalah seperti ketidakpuasan kerja dan kinerja pegawai rendah yang akhirnya akan mengakibatkan penurunan kinerja organisasi. Dengan demikian perbaikan lingkungan kerja ini sama sekali bukan untuk tujuan mewah atau pengadaan fasilitas-fasilitas untuk kemewahan. Oleh karena tujuan utamanya adalah naiknya kinerja petugas, maka 93 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

3 dalam perencanaan perbaikan lingkungan kerja ini, pengadaan fasilitas-fasilitas adalah sekedar untuk mendorong kenaikan kinerja tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dituntut untuk mampu mengoptimalkan kinerja pegawainya. Salah satu pendekatan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai tersebut dapat dilakukan melalui praktek kepemimpinan atau gaya kepemimpinan yang handal dan motivasi berprestasi yang tinggi dan terarah serta memperbaiki lingkungan kerja. Mengelola sumber daya manusia lebih dominan dan lebih rumit dibandingkan dengan mengelola sumber daya yang bukan manusia pada kenyataannya pemanfaatan tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya banyak terlihat masalah yang terjadi yang berhubungan dengan kinerja pegawai, antara lain: Pertama, kurangnya kecakapan yang dimiliki para pegawai. Hal ini terlihat dari masih seringnya terdapat pekerjaan yang tidak selesai tepat pada waktunya. Kedua, gaya kepemimpinan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen yang kurang memberdayakan stafnya dan mengerjakan tugas sendiri kalaupun ada memberikan tugas tapi tidak pernah diminta hasilnya dan pertanggung jawabannya. Ketiga, rendahnya motivasi para pegawai pelaksana. Indikasinya antara lain loyalitas, tanggung jawab, disiplin serta komitmen pegawai terhadap pekerjaan terlihat masih rendah. Keempat, pegawai menanggapi bahwa kondisi fisik lingkungan kerja sudah memenuhi standar ataupun dapat dikatakan baik, dimana setiap bagian memiliki ruangan tersendiri. Akan tetapi masih terdapat beberapa ruangan yang dinilai kurang baik karena kondisi suhu udara yang ada dibeberapa ruangan tersebut dirasakan kurang sejuk, bahkan terkadang terasa panas. Hal ini disebabkan sistem pendingin ruangan yang sering tidak berfungsi dan tidak semua ruangan kerja mempunyai sistem pendingan ruang. Demikian pula sirkulasi udara di beberapa ruangan kerja pun dapat dikatakan kurang baik, karena ventilasi udara yang kurang baik. Kondisi ini menimbulkan rasa kurang nyaman bagi para pegawai. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya berpengaruh terhadap kinerja pegawai karena kinerja berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan organisasi, baik secara implisit maupun eksplisit, yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan dapat tercapai. Apabila kinerja pegawai kurang optimal tentunya tujuan organisasi yang telah ditetapkan juga tidak akan dapat tercapai dengan baik. Dua hal inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajerial terutama pimpinan instansi, agar dapat sedini mungkin mengantisipasi dan berupaya meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia yang ada pada instansi tersebut. Bagaimana mungkin tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, apabila banyak pegawai yang kurang peduli dengan tanggung jawabnya. Dari uraian di atas jelaslah gaya mempengaruhi kinerja pegawai serta Volume 4, No. 3, Agustus

4 dampaknya berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya pada Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Dalam buku Mardiasmo (2002:196) dijelaskan bahwa tolok ukur kinerja organisasi publik berkaitan dengan ukuran keberhasilan yang dapat dicapai oleh organisasi tersebut. Satuan ukur yang relevan yang digunakan adalah efisiensi pengelolaan dana dan tingkat kualitas pelayanan yang dapat diberikan kepada publik. Kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat multi dimensional. Organisasi publik memiliki stake holder yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Kinerja Pegawai Menurut Mangkunegara (2005:9), kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi lain mengenai kinerja adalah Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan. (Nawawi, 2006: 63) Dijelaskan juga oleh Bernardin dan Russel, (2005) bahwa Kinerja Pegawai adalah catatan tentang hasil (outcomes) yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu, dimana hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan, secara legal tidak melanggar aturan dan sesuai dengan moral dan etika. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2008:115). Sunita (1997) dalam Mas ud (2004), mengatakan gaya kepemimpinan terdiri dari empat dimensi gaya kepemimpinan yaitu: 1. Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan dimana pemimpin mengharapkan saransaran dan ide-ide dari bawahan sebelum mengambil suatu keputusan (House dan Mitchell, 1974 dalam Yulk, 1989). Vroom dan Arthur Jago (1988) dalam Yulk (1989), mengatakan bahwa dalam gaya kepemimpinan partisipatif untuk 95 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

5 pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh partisipasi bawahan; 2. Gaya pengasuh, yaitu gaya kepemimpinan dimana pemimpin memperhatikan bawahan dalam peningkatan karier, memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan bersikap baik serta menghargai bawahan yang bekerja dengan tepat waktu. 3. Gaya Otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang tidak membutuhkan pokok-pokok pikiran dari bawahan dan mengutamakan kekuasaan serta prestis sehingga seorang pemimpin mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dalam pengambilan keputusan. 4. Gaya berorientasi pada tugas, yaitu gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin menuntut bawahan untuk disiplin dalam hal pekerjaan atau tugas. Motivasi Stanton (dalam Mangkunegara, 2005:93) mendefinisikan bahwa motivasi adalah kebutuhan yang di stimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Motivasi didefinisikan oleh Stanford (dalam Mangkunegara, 2005:93) bahwa motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Motivasi adalah serangkaian dorongan yang dirumuskan secara sengaja oleh pimpinan organisasi yang ditujukkan kepada pegawai agar mereka Bersedia secara ikhlas melakukan perilaku tertentu yang berdampak kepada peningkatan kinerja dalam rangkaian pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Gorda, 2006:167). Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada didalam diri seseorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan finansial dan imbalan non finansial, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Winardi, 2007:6). Sedarmayanti (2008:66) mende-finisikan bahwa: Motivasi adalah kondisi mental emosional yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan kondisi emosional yang ada pada diri manusia yang mengarah pada usaha pencapaian hasil yang sesuai dengan kebutuhannya. Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut: Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedangkan Lussier dalam Nawawi (2008:293) mengartikan bahwa lingkungan kerja adalah kualitas internal organisasi yang relatif berlangsung terus menerus yang Volume 4, No. 3, Agustus

6 dirasakan oleh anggotanya. Sementara itu, menurut Steers dalam Agustini (2006: 8) berpendapat bahwa lingkungan kerja merupakan ciri-ciri dalam organisasi yang mempengaruhi tingkah laku pekerja. Menurut Mardiana (2005:74) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Objek penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh gaya terhadap kinerja pegawai dan dampaknya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen yaitu sebanyak 93 orang. Penelitian ini tidak menggunakan pengambilan sampel ( teknik sampling) karena mengikutsertakan seluruh anggota populasi yang ada (sampling jenuh) sebesar 93 orang. Metode Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa variabel gaya pegawai. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabel-variabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Pegaruh Antar Variabel Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substrktur 1 Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Y 0,317 0,000 Ho ditolak X2 Y 0,291 0,005 Ho ditolak X3 Y 0,364 0,000 Ho ditolak Adapun persamaan untuk substruktur 1 adalah sebagai berikut: Y = 0,317X 1 + 0,291X 2 + 0, ,545ε 1 Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel gaya pegawai. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (73,430 > 2,71) pada tingkat signifikansi 0, Volume 4, No. 3, Agustus 2015

7 ketiga Besarnya pengaruh secara simultan dari variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien adj R 2 dimana nilai adj R 2 adalah sebesar 0,703, artinya sebesar 70,3% nilai dari variabel kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa variabel gaya Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substrktur 2. Pegaruh Antar Variabel Koefisien Jalur (Beta) Nilai Sig. Hasil Pengujian X1 Z 0,271 0,002 Ho ditolak X2 Z 0,329 0,004 Ho ditolak X3 Z 0,326 0,001 Ho ditolak Adapun persamaan untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut: Y = 0,271X 1 + 0,329X 2 + 0,326 X 3 + 0,559ε 2 Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel gaya Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Hal ini ditandai oleh nilai F hitung > F tabel (55,710 > 2,71) pada tingkat signifikansi 0,000. ketiga Besarnya pengaruh secara simultan dari variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien adj R 2 dimana nilai adj R 2 adalah sebesar 0,641, artinya sebesar 64,1% nilai dari variabel kinerja Dinas Kesehatan dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 35,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Pengaruh kinerja pegawai terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen Hasil penelitian secara parsial menyebutkan bahwa kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung yang diperoleh untuk variabel kinerja pegawai (Y) adalah 11,235. sehingga, t-hitung > t-tabel (11,235 >1,662). Diketahui juga nilai Sig. untuk variabel kinerja pegawai adalah 0,000. Jika dibandingkan dengan α = 0,05, nilai Sig. lebih kecil dari pada nilai α (0,000 < 0,05). Pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan, motivasi dan ling-kungan kerja terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen melalui Kinerja Pegawai Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen melalui kinerja pegawainya. Pengaruh langsung dan Volume 4, No. 3, Agustus

8 tidak langsung dari variabel gaya dan kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dapat dijelaskan pada gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Diagram jalur pengaruh langsung dan tidak langsung Gambar di atas memberikan informasi bahwa gaya kepemimpinan (X 1), motivasi (X 2), lingkungan kerja (X 3) dan kinerja pegawai (Y) berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen (Z). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ρ YX1 = 0,317 ρ YX2 = 0,291 ρ YX2 = 0,364 ρ ZX2 = 0,329 ρ ZX1 = 0,271 (Y) ρ ZX3 = 0,326 ε 2 = 0,559 ρ ZY = 0,762 (Z) 1. Secara deskriptif, hasil penelitian menunjukkan Gaya kepemimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen sudah sesuai dengan yang diharapkan pegawai. Motivasi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen baik, Begitu juga dengan lingkungan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen yang sudah sesuai dengan harapan pegawai. Kemudian, kinerja pegawai yang ditunjukkan oleh ε 1 ε 1 = 0,545 ε 2 pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen juga sudah baik. Hal ini sejalan dengan kinerja yang dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen yang menunjukkan tingkatan yang baik. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. 4. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. 5. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen melalui kinerja pegawainya. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan gaya kepe-mimpinan. Hal ini dapat dilakukan pimpinan dengan lebih sering berkonsultasi dengan bawahan, bergaul secara informal dengan bawahan, 99 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

9 pemimpin dapat lebih bercampur secara bebas dengan anak buah, pemimpin dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan yang tepat dan pemimpin juga dapat selalu mengawasi apa yang dilakukan oleh bawahannya. 2. Motivasi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen juga perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan, terutama mengenai kebutuhan-kebutuhan fisiologis pegawainya seperti kebutuhan akan makan, minum, perumahan, pakaian dan juga pendapatan. 3. Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen perlu untuk memperhatikan kebersihan lingkungan kerja di mana sehari-hari para pegawainya bekerja. Hal ini dapat dilakukan dengan secara teratur membersihkan debu-debu di atas meja kerja dan barang-barang kantor, membersihkan lantai-lantai ruangan dan menata dokumendokumen dengan lebih rapi setiap harinya. Mangkunegara, A., dan A. A. Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung. Mardiana Manajemen Produksi, Penerbit Badan Penerbit IPWI, Jakarta. Mardiasmo Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta, Penerbit Andi. Mas ud, F Survei Diagnosis Organisasional, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Nawawi, H Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sedarmayanti Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung. Winardi Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : PT Rineka Cipta. DAFTAR KEPUSTAKAAN Agustini, F Hubungan Lingkungan Kerja dan Gaji terhadap Motivasi Kerja pada PT. Pasific Medan Industri (Palmindo) Mabar Medan, Unimed, Medan. Bernardin, H. J. and J.E.A. Russel Human Resources Mangement, Singapore: McGraw Hill Inc. Gorda, I., dan G. Ngurah Manajemen Dumber Daya Manusia, Denpasar: Widya Kriya Gomatama. Volume 4, No. 3, Agustus