BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Harjanti Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang pangan disebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. Untuk itu ketahanan pangan memiliki tiga komponen/ aspek utama yaitu (1) ketersediaan pangan, (2) akses pangan atau keterjangkauan, dan (3) pemanfaatan pangan (konsumsi). Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi, gejolak sosial dan politik yang terganggu. Pangan sering diidentikkan dengan beras, karena beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia dan juga sebagai sumber utama karbohidrat dan kalori. Untuk itu pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama beras melalui peningkatan produksi dalam negeri. Masyarakat Indonesia sebagain besar berpenghasilan menengah ke bawah, dimana komponen pengeluaran beras memilki bobot yang cukup besar dari biaya hidupnya, sehingga naik turunnya harga beras sangat berpengaruh pada indek harga konsumen (IHK) atau inflasi. Dalam rangka mendukung pencapaian ketahanan pangan khususnya beras diperlukan ketersediaan data dan informasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 1
3 yang lengkap dan mutakhir. Untuk itu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2017 akan melakukan ujicoba pengembangan metota pengumpulan data pangan/beras terutama data pasokan, pengeluaran dan stok, diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka melakukan evaluasi program ketahanan pangan. Disamping data dari survei, juga akan dilakukan pengelolan data dari instansi terkait diantaranya dari BPS, Bulog dan Lingkup Kementerian Pertanian, guna dilakukan analisis sehingga dapat memberi gambaran tentang situasi pangan dari suatu daerah/kabupaten Tujuan Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah sebagai panduan dalam pelaksanaan uji coba pengumpulan data pasokan, pengeluaran dan stok beras, dengan tujuan kegiatan secara khusus adalah : 1) Menyusun metode pengumpulan data pasokan, pengeluaran dan stok beras di kabupaten/kota 2) Memperoleh data jumlah pasar dan pedagang terutama yang memperdagangkan beras dari dan ke wilayah kabupaten 3) Memperoleh data pasokan dan pengeluaran beras serta harga beras di kabupaten/kota 4) Menyusun Sistem Monitoring Situasi Pangan/Beras Daerah 5) Melakukan analisis situasi pangan/beras di kabupaten sampel. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 2
4 1.3. Ruang Lingkup 1) Dalam ujicoba ini, situasi ketahanan pangan yang dipantau baru terbatas pada komoditas beras 2) Survei pengumpulan data pasokan dan penjualan beras yang dilakukan oleh Pusdatin pada tahun 2017 ini akan dilakukan pada 3 (tiga) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Karawang, Kota Tangerang dan Bandung serta satu provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta 3) Listing/pendaftaran pedagang akan dilakukan di pasar atau terhadap pedagang beras yang ada di wilayah kabupaten/kota 4) Pemilihan sampel pedagang sebagai responden adalah pedagang yang melakukan penjualan dalam volume besar serta berpengaruh terhadap ketersediaan beras di kabupaten/kota. 5) Survei dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2017, diawali dengan sosialisasi pengisian kuesioner kepada semua petugas kabupaten dan petugas pencacah. Selanjutnya, petugas akan melakukan pendaftaran/listing pedagang beras yang ada di kabupaten/kota dan hasil listing digunakan untuk memilih sampel pedagang di setiap kabupaten/kota. Pengumpulan data pada sampel pedagang akan dilakukan setiap hari dan dilaporkan melalui aplikasi berbasis web (web form). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 3
5 BAB II. METODOLOGI 2.1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: 1) Tahap pertama: melakukan pendaftaran (listing) seluruh pedagang beras, yaitu pedagang besar, pedagang besar yang merangkap sebagai pedagang eceran dan pedagang eceran di pasar/lokasi terpilih di kabupaten/kota dengan menggunakan kuesioner KP2017-L. Pasar yang dipilih adalah pasar yang banyak terdapat pedagang beras (banyak masyarakat membeli beras di pasar-pasar tersebut untuk keperluan konsumsi). Tahapan ini dilaksanakan hanya sekali pada awal pelaksanaan pengumpulan data dan hasilnya akan digunakan sebagai kerangka dalam pemilihan sampel pedagang. Pedagang beras yang dipilih adalah pedagang yang memasok kebutuhan beras untuk wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan dan pedagang yang menjual/menyalurkan beras ke luar kabupaten. 2) Tahap kedua: Pengurutan dan pemilihan sampel pedagang beras pada setiap kabupaten sampel dilakukan berdasarkan kelas volume penjualan beras dan asal beras serta wilayah pemasaran/penjualan per kecamatan/pasar di kabupaten/kota. Pedagang beras yang menjadi sampel memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Merupakan pedagang besar atau pedagang besar merangkap eceran, b) Memiliki lokasi usaha yang tetap dan c) Bersedia menjadi sampel. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 4
6 Dari sampel pedagang yang terpilih, akan dilakukan pengumpulan data harian. Pengumpulan data pada pedagang sampel dilakukan harian dengan cakupan data meliputi : Data volume pasokan dan penjualan serta jenis dan harga beras yang banyak terjual pada hari kemaren (n-1). Pengiriman data ke pusat melalui sistem aplikasi berbasis web (web form) dilakukan pada hari yang sama Mekanisme Pengumpulan dan Pengiriman Data 1) Pengumpulan dan Pengiriman Data Hasil Listing Pendaftaran pedagang beras di pasar/lokasi setiap kabupaten/kota dilakukan sekali pada awal kegiatan. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang ditunjuk Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner KP2017-L Kuesioner yang telah terisi dikirim ke Pusdatin Kementerian Pertanian untuk dilakukan entri dan pemilihan sampel 2) Pengumpulan dan Pengiriman Data Harian Pengumpulan data harian dilakukan oleh petugas yang ditunjuk Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner KP2017-S Pengumpulan data pada pedagang sampel dilakukan harian dengan cakupan data hari sebelumnya (n-1). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 5
7 Petugas melakukan entri data pada aplikasi berbasis web (web form). Secara rinci petunjuk teknis entri melalui aplikasi berbasis web ini dapat dilihat pada Lampiran. Dalam uji coba ini, akan dilakukan pengumpulan data pasokan, penjualan dan stok di pedagang beras dengan alur sebagai berikut : Pusdatin Kementan/Tim Provinsi Kabupaten Pasar Pedagang KP2017-L KP2017-S Keterangan: Koordinasi dan supervisi Pengumpulan/pelaporan data Gambar 2. Alur Pengumpulan dan Pengiriman Data Beras 3) Analisis Situasi Pangan/Beras di Kabupaten/Kota Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil survei dan ditambah dengan data dari beberapa sumber lainnya (seperti : Bulog, laporan luas panen, laporan harga dan lainlain), akan dilakukan analisis untuk mengetahui situasi pangan khususnya beras di suatu kabupaten. Situasi pangan yang dimaksud adalah apakah kondisi pada saat ini/periode waktu tertentu keadaan stok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 6
8 pangan/beras di wilayah tersebut dalam keadaan aman, surplus atau kurang pasokan. Diagram aliran data situasi ketahanan pangan daerah yang akan dibangun sebagai berikut : Gambar 1. Diagram Aliran Data Situasi Ketahanan Pangan Daerah Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 7
9 2.3. Organisasi Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan 1) Organisasi Pelaksana Tim Pusat (Pusdatin, BKP) Menyusun metodologi Mengembangkan sistem Memberikan pelatihan Melakukan pemilihan sampel Melakukan pengelohan dan analisis data Tim Provinsi Tim Kabupaten/ Petugas Pengumpul Data Melakukan pembinaan dan supervisi petugas kabupaten Mencermati permasalahan data Mencermati permasalahan data Mengikuti pelatihan Melakukan listing Melakukan pengumpulan data Melaporkan data melalui sistem (web form) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 8
10 2) Jadwal Kegiatan Tahapan kegiatan uji coba, petugas, dokumen yang digunakan serta jadwal pelaksanaan uji coba adalah sebagai berikut: No Tahapan Petugas 1 2 Persiapan Kegiatan Koordinasi ke daerah 3 Sosialisasi 4 Pelaksanaan Uji Coba 5 Monitoring 6 Pengolahan Data Tim Pusat Tim Pusat Tim Pusat, Daerah Tim Pusat, Daerah Tim Pusat, Daerah Pusdatin Dokumen yang digunakan Daftar Pasar Daftar Petugas Buku Pedoman dan Kuesioner Daftar Listing dan Kuesioner Daftar Listing Kuseioner (KP2017-L) Sistem aplikasi pelaporan Sistem aplikasi pelaporan dan pengolahan Jadwal Januari Februari Februari Maret Maret Desember April Oktober April Desember Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 9
11 BAB III. KONSEP DAN DEFINISI Untuk memperjelas dan menyeragamkan pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam uji coba ini, perlu disusun beberapa konsep dan definisi sebagai berikut: 1. Ketahanan Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, kenyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. 2. Beras : adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam (Jawa: merang). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling dengan mesin sehingga bagian luarnya (kulit gabah/sekam) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah yang disebut beras. 3. Pasar, adalah suatu tempat di mana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli atas suatu barang dan jasa atau tempat yang lazim terdapat permintaan dan penawaran atau pemberian jasa baik secara eceran maupun jumlah besar/party. 4. Pedagang eceran, yaitu orang-orang/pihak-pihak yang menyerahkan barang/jasanya langsung kepada konsumen atas dasar harga yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 10
12 5. Pedagang besar, ialah pedagang yang menjual barang dagangannya dalam jumlah besar/party kepada pedagang lain. Barang tersebut oleh pembelinya akan dijual kembali, dengan demikian pembelinya bukan konsumen akhir. 6. Pedagang besar merangkap eceran, yaitu pedagang besar yang selain melayani penjualan secara party juga melayani penjualan secara eceran pada tempat yang sama. 8. Pedagang khusus beras, adalah pedagang yang khusus menjual beras saja dan tidak memperdagangkan barang dagangan yang lain. 7. Pedagang campuran, yaitu pedagang yang selain memperdagangkan beras juga menjual barang-barang lain, misalnya: barang-barang kelontong, bumbu-bumbuan dan bahan makanan lainnya. 9. Rata-rata volume penjualan beras sehari adalah rata-rata besarnya/banyaknya volume beras yang habis terjual dalam sehari. 10. Harga jual beras, adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli kepada penjual untuk memperoleh beras berdasarkan jenis. 11. Harga beras yang terbanyak dijual, adalah harga jenis beras yang paling banyak terjual oleh pedagang. 12. Jenis/kualitas beras, ialah macam-macam beras yang beredar di pasar yang dibedakan berdasarkan: a. Varietas (contoh: IR-64, IR-42, Cisadane, Rojolele, dll) b. Nama jenis/kualitas beras yang populer di daerah setempat (misalnya: Jongkong, Aries, Cianjur, dll) c. Asal daerah (contoh: DN Bali, Pare-pare, Banyuwangi, dll). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 11
13 Khusus butir a dan b yang dimaksud dengan jenis/kualitas beras di sini bukan (tidak termasuk) merk/cap dagang, misalnya beras Cisadane diakui/diberi merk Cianjur. 13. Satuan, ialah ukuran baku/standar untuk penjualan suatu barang. Dalam uji coba ini satuan yang digunakan untuk beras adalah kilogram (kg). Apabila di suatu daerah digunakan satuan setempat seperti liter, gantang, beruk, dan lain-lain, maka harus dikonversikan ke dalam satuan standar (kg). 14. Pembelian beras adalah jumlah beras yang dibeli oleh pedagang pada periode tertentu. 15. Penjualan beras adalah jumlah beras yang dijual oleh pedagang pada periode tertentu. 16. Stok beras adalah beras yang disimpan untuk dijual pada masa atau periode yang akan datang. 17. Rata-rata stok akhir bulan adalah rata-rata volume beras yang disimpan dan dimiliki/dikuasai oleh pedagang pada akhir bulan. Tidak termasuk stok milik pihak lain yang menyimpan/menitipkan berasnya di pedagang/toko tersebut. 18. Stok aman adalah volume beras yang disimpan dan dimiliki/dikuasai oleh pedagang untuk memenuhi volume penjualan pada periode tertentu. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 12
14 BAB IV. KUESIONER DAN CARA PENGISIAN 4.1. Jenis Kuesioner adalah : Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data beras No. Kuesioner Kegunaan Petugas 1. KP2017-L Melakukan pendaftaran pedagang beras di pasar/toko 2. KP2017-S Mengumpulkan data pasokan, penjualan, jenis dan harga beras di pedagang sampel Daerah Daerah 4.2. Cara Pengisian Kuesioner KP2017-L Kuesioner KP2017-L (Lampiran 1) adalah kuesioner yang digunakan pada saat pendaftaran pedagang beras di pasar/lokasi pada kabupaten/kota. Kuesioner ini berisi: Identitas lokasi, Identitas petugas, Catatan, Identitas pedagang, Nama toko, Alamat pedagang, Nama pemilik/responden dan lain-lain. Pengisian kuesioner ini hanya sekali di awal pengumpulan data. Kuesioner KP2017-L terdiri dari tiga lembar form survei dengan rincian : a. Lembar pertama terdiri dari tiga blok yaitu : Blok I.1. Identitas Lokasi Blok I.2. Identitas Petugas Blok I.3. Catatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 13
15 Cara Pengisian BLOK I.1. IDENTITAS LOKASI Rincian 1-3 : Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan BLOK I.2. IDENTITAS PETUGAS Rincian 1-3 : Isikan nama petugas, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan di kolom (2) untuk pencacah, kolom (3) untuk pemeriksa. BLOK I.3. CATATAN Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner ini. b. Lembar kedua, dengan cara pengisian sebagai berikut : Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Kolom 1. No. ID Isikan pada kolom 1 Nomor Identitas pedagang beras Kolom 2. Nama Toko Isikan pada kolom 2 Nama Toko Kolom 3. Pasar Isikan pada kolom 3 Nama Pasar, jika berlokasi di dalam pasar Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 14
16 Kolom 4. No. Kios Isikan pada kolom 4 Nomor kios pedagang beras, jika berlokasi di dalam pasar. Jika tidak memiliki nomor kios, isikan tanda - Kolom 5. Alamat Isikan pada kolom 5 alamat toko/usaha dengan lengkap (jln, rt, rw) Kolom 6. Nama Pemilik/Responden Isikan pada kolom 6 nama pemilik toko dan responden (jika responden bukan pemiliknya) Kolom 7. No. Telp Isikan pada kolom 7 nomor telpon/handphone pemilik atau responden Kolom 8. Kode Pedagang : Isikan pada kolom 8 kode pedagang beras yaitu kode 1 untuk pedagang besar, kode 2 untuk pedagang besar merangkap eceran, dan kode 3 untuk pedagang eceran Kolom 9. Rata-rata stok Beras akhir Bulan (kg) Isikan pada kolom 9 rata-rata stok beras pada akhir bulan dalam satuan kg Kolom 10. Stok Aman (kg/minggu) Isikan pada kolom 10 stok aman beras dalam satuan kg/minggu. Bila pedagang menjawab stok aman per bulan maka dibagi 4 dan bila per hari maka dikalikan 7. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 15
17 c. Lembar ketiga Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Kolom 1. No. ID Isikan pada kolom 1 nomor identitas pedagang sesuai dengan No. ID pada lembar kedua Kolom 2. Nama Toko Isikan pada kolom 2 Nama Toko sesuai dengan nama toko pada lembar kedua Kolom 3. Jenis Beras Isikan pada kolom 3, tiga jenis beras terbanyak dalam penjualan Kolom 4. Rata-rata Pembelian Beras/hari (kg) Isikan pada kolom 4 rata-rata pembelian beras dalam satu hari dengan satuan kg pada setiap jenis beras di kolom 3 Kolom 5. Asal beras (kabupaten) Isikan pada kolom 5 asal pembelian beras sesuai dengan jenis beras di kolom 3 Kolom 6. Rata-rata Penjualan Beras/hari (kg) Isikan pada kolom 6 rata-rata penjualan setiap jenis beras di kolom 3 dalam satu hari dengan satuan kg Kolom 7. Daerah tujuan penjualan Isikan pada kolom 7 daerah tujuan penjualan beras Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 16
18 4.3. Cara Pengisian Kuesioner KP2017-S Kuesioner KP2017-S (Lampiran 1) adalah kuesioner yang digunakan pada saat pengumpulan data pada sampel pedagang beras yang dilaporkan setiap hari. Kuesioner ini berisi volume pembelian, volume penjualan serta jenis dan harga beras yang banyak terjual setiap hari Isikan nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan tanggal pengumpulan data Kolom 1. No. ID Isikan pada kolom 1 No. Identitas pedagang beras Kolom 2. Nama Toko Isikan pada kolom 2 Nama Toko Kolom 3. Volume Pembelian (kg) Isikan pada kolom 3 volume pembelian beras saat pengumpulan data dalam satuan kg Kolom 4. Volume Penjualan (kg) Isikan pada kolom 4 volume penjualan beras saat pengumpulan data dalam satuan kg. Kolom 5. Jenis Beras yang terbanyak dijual Isikan pada kolom 5 jenis beras yang terbanyak dijual pada hari tersebut. Kolom 6. Harga beras yang terbanyak dijual (Rp/kg) Isikan pada kolom 6 harga beras yang terbanyak dijual dalam satuan Rp/kg sesuai dengan jenis beras pada kolom 5. Bila harga dalam satuan liter maka dikonversikan terlebih dahulu menjadi kg dengan mengalikan 1,25 (1 liter=0.8 kg). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Hal - 17
19 RAHASIA KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN UJI COBA PENGUMPULAN DATA PASOKAN-PENGELUARAN KUESIONER LISTING PEDAGANG BERAS PENGELOLAAN DATA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 KP2017-L BLOK I.1. IDENTITAS LOKASI ( 1 ) ( 2) ( 3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota*) 3. Kecamatan *) Coret y ang tidak sesuai 1. Nama Uraian ( 1 ) BLOK I.2. IDENTITAS PETUGAS Pencacah Pemeriksa ( 2) ( 3) 2. Tanggal Pelaksanaan 3. Tanda Tangan BLOK I.3. CATATAN
20 LISTING PEDAGANG BERAS PENGELOLAAN DATA KETAHANAN PANGAN Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... No. ID Nama Toko Pasar No. Kios Alamat Nama Pemilik/ Responden No Telp Kode Pedagang : 1) Rata-rata Stok Besar, 2) Besar dan Beras Akhir Bulan eceran, 3) Eceran (Kg) Stok Aman (Kg/Minggu) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Catatan : Pemilik kadang berbeda dengan yang menjaga toko/karyawan
21 LISTING PEDAGANG BERAS PENGELOLAAN DATA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... No. ID Nama Toko Jenis Beras Rata-rata Pembelian Beras/hari (Kg) Asal Beras (Kabupaten) Rata-rata Penjualan Beras/hari (Kg) Daerah Tujuan Penjualan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Catatan : Pemilik kadang berbeda dengan yang menjaga toko/karyawan Jenis Beras :Cianjur Kepala, Pndan Wangi, Ramos, Setra, Muncul (I-3). IR 64 (1-3). IR 42, Ketan
22 Format Web Form Harian PENGUMPULAN DATA PEMBELIAAN DAN PENJUALAN BERAS HARIAN PENGELOLAAN DATA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 Provinsi :... Kabupaten :... Kecamatan :... Tanggal :... No. ID Nama Toko Volume (kg) Beras yang terbanyak dijual Pembelian Penjualan Jenis Harga ( Rp/Kg) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 001 Jenis Beras Cianjur Kepala, Pndan Wangi, Ramos, Setra, Muncul (I-3). IR 64 (1-3). IR 42, Ketan Catatan : pembelian dilakukan tidak setiap hari, berarti terkadang data kosong Pembelian/penjualan gabah harus dikonversi ke beras dengan konversi dari GKG ke beras 62,74% Harga yang dikumpulkan harga beras yang banyak terjual
23
PEDOMAN PENCACAHAN DAN PENGAWASAN SURVEI VOLUME PENJUALAN ECERAN BERAS
BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PENGAWASAN SURVEI VOLUME PENJUALAN ECERAN BERAS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Survei Volume Penjualan Eceran Beras ini dimaksudkan
Lebih terperinciBoks 2. Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya
Boks Pola Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya Pendahuluan Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar bagi inflasi Kota Palangka Raya adalah beras. Konsumsi beras
Lebih terperinciSURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015
RAHASIA VP2015-S 001. Subround yang lalu: 1. Januari-April 2. Mei-Agustus 3. September-Desember REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 2015 PENCACAHAN
Lebih terperinciKEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS
KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS Strategi Operasional Bulog Awal Tahun Awal tahun 2007 dibuka dengan lembaran yang penuh kepedihan. Suasana iklim yang tidak menentu. Bencana demi bencana terjadi di hadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang memberikan energi dan zat gizi yang tinggi. Beras sebagai komoditas pangan pokok dikonsumsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha mencari yang terbaik. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU pangan no 18 tahun 2012 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset
Lebih terperinciSTATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH
ht tp :// yo gy ak ar ta.b ps.g o.id Katalog BPS : 7103005.34 STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA .id ps.g o ta.b ar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena kedudukannya
Lebih terperinciPerkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009
Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009 Sembilan bahan pokok (Sembako) merupakan salah satu masalah vital dalam suatu Negara. Dengan demikian stabilitasnya
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI VOLUME PENJUALAN ECERAN BERAS SEMESTER I KABUPATEN MANOKWARI 2016 ISBN : No. Katalog : 8204001.91 No. Publikasi : 91100. 16. 06 Ukuran Buku : 21,0 cm x 29,7 cm Jumlah Halaman : vii Romawi
Lebih terperinciKEMAJUAN PELAKSANAAN (%) - Sosialisasi Pedum - Kawasan di Papua belum dapat dilaksanakan karena PPK harus koordinasi dan gubernur
A Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi terkait, maka
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA BERAS
VI ANALISIS TATANIAGA BERAS Tataniaga beras yang ada di Indonesia melibatkan beberapa lembaga tataniaga yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil pengamatan, lembagalembaga tataniaga yang ditemui di lokasi
Lebih terperinciDISTRIBUSI PERDAGANGAN KOMODITAS BERAS INDONESIA 2015
DISTRIBUSI PERDAGANGAN KOMODITAS BERAS INDONESIA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK DISTRIBUSI PERDAGANGAN KOMODITAS BERAS INDONESIA 2015 Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri DISTRIBUSI PERDAGANGAN
Lebih terperincio.id
LAPORAN SURVEI PENJUALAN ECERAN BERAS SEMESTER II KABUPATEN MANOKWARI 2016 ISSN No. Katalog No. Publikasi Ukuran Buku Jumlah Halaman Penyunting : BPS PROVINSI PAPUA BARAT Naskah : BIDANG STATISTIK DISTRIBUSI
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 Petani sering merugi Bulog belum hadir di petani Rantai pasok panjang Struktur
Lebih terperinciSURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013
RAHASIA SMAK2013D REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar
Lebih terperinciPROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB
PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB Gedung Badan Ketahanan Provinsi Nusa Tenggara Barat 1. ALAMAT Badan Ketahanan Provinsi Nusa Tenggara Barat beralamat di Jl. Majapahit No. 29 Mataram Nusa Tenggara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan di
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus menjadikan kondisi tersebut sebagai titik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Rantai Pasok Rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasi pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ketersediaan lahan sawah yang mencapai 8,1 juta ha, lahan tegal/kebun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara agraris. Baik dari sisi ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian memiliki peranan yang relatif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia berhasil meningkatkan produksi padi secara terus-menerus. Selama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi padi nasional terus menerus mengalami peningkatan sepanjang empat tahun terakhir. Pada saat dunia mengalami penurunan produksi pangan, Indonesia berhasil meningkatkan
Lebih terperinciPELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016
PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016 1 OUT LINE A. PENDAHULUAN B. STOK BERAS DAN SEBARANNYA C. HASIL MONITORING DAN PELAPORAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok di Indonesia. Beras bagi masyarakat Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik di negara ini. Gejolak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015
PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015 Berdasarkan pemantauan harga dan pasokan pangan pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat dengan melibatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian memegang peranan penting dalam tatanan pembangunan nasional. Peran yang diberikan sektor pertanian antara
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.105, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Penugasan. PERUM BULOG. Ketahanan Pangan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 07/02/32/Th XIX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017 SEBESAR 103,25 (2012=100)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 23/05/32/Th XIX, 2 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL SEBESAR 102,87 (2012=100) Nilai Tukar Petani
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 Hotel Aston, Pontianak 2 4 Agustus 2016 Petani sering merugi Bulog belum hadir di petani Rantai pasok panjang Struktur pasar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Kontribusi Pangan Terhadap Laju Inflasi Di Indonesia
47 IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Kontribusi Pangan Terhadap Laju Inflasi Di Indonesia Inflasi volatile food merupakan inflasi yang berasal dari sekelompok komoditas bahan pangan. Inflasi volatile food
Lebih terperinciPEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA
PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 36/07/32/Th XIX, 3 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI JUNI SEBESAR 104,46 (2012=100) Nilai Tukar Petani
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 18/04/32/Th XIX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2017 SEBESAR 102,37 (2012=100) Nilai
Lebih terperinciANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang setiap tahun bertambah sehingga permintaan beras mengalami peningkatan juga dan mengakibatkan konsumsi beras seringkali melebihi produksi. Saat
Lebih terperinci1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain.
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan III Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Beras bagi bangsa Indonesia dan negara-negara di Asia bukan hanya sekedar komoditas pangan atau
Lebih terperinciSurvei Volume Penjualan Eceran Beras, 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Volume Penjualan Eceran Beras, 2014 ABSTRAKSI Survei Penjualan Eceran Beras (SVPEB) dilakukan untuk memonitor terjadinya perubahan komposisi peredaran beras di pasar yang diselenggarakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciREKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012
REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Eselon-I : SEKRETARIAT JENDERAL Eselon-II : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN No./output KEGIATAN/KELUARAN KEGIATAN TITIK
Lebih terperinciPeriodisasi Musim Tanam Padi Sebagai Landasan Manajemen Produksi Beras Nasional
Periodisasi Musim Tanam Padi Sebagai Landasan Manajemen Produksi Beras Nasional Oleh : Sumarno Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Dalam usaha agaribisnis, pengaturan ketersediaan produk
Lebih terperinci(%) 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan IV Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun I II III IV PELAKSANAAN 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 21/4/13/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MARET 2014 SEBESAR 100,99 ATAU NAIK 0,31% NTP Sumatera
Lebih terperinciKatalog BPS : 7103005 STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH DI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK Statistics-Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon: 3841195,
Lebih terperinciSURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014
RAHASIA SMAK2014M REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar
Lebih terperinci429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang
A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 45/8/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JULI 2014 SEBESAR 100,53 ATAU TURUN 0,32% NTP Sumatera
Lebih terperinciTINJAUAN HARGA PRODUSEN GABAH KALIMANTAN TENGAH 2013
TINJAUAN HARGA PRODUSEN GABAH KALIMANTAN TENGAH 2013 TINJAUAN HARGA PRODUSEN GABAH KALIMANTAN TENGAH 2013 ISSN : Nomor Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 15 x 21 cm : vi + 22 halaman Naskah, Gambar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 14/03/32/Th.XIX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2017 SEBESAR 102,53 (2012=100)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Beras merupakan bahan pangan pokok yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk
Lebih terperinciProduksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada
47 Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada Abstrak Berdasarkan data resmi BPS, produksi beras tahun 2005 sebesar 31.669.630 ton dan permintaan sebesar 31.653.336 ton, sehingga tahun 2005 terdapat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 02/01/32/Th.XIX, 3 Januari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER SEBESAR 104,31 (2012=100) Nilai
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PASAR DAN MONITORING HARGA BERAS DI INDONESIA
SISTEM INFORMASI PASAR DAN MONITORING HARGA BERAS DI INDONESIA Iin Mu minah 1), Wahyu W. Pamungkas 2), Wahdat Kurdi 3) 1) LOGIC (Logistic and Supply Chain Center) Universitas Widyatama E-mail: iin.muminah@widyatama.ac.id
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Nilai Tukar Petani, Harga Produsen Gabah dan Harga Beras di Penggilingan No. 58/11/32/Th. XIX, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya perlu melakukan strategi dan upaya-upaya
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 22/4/32/Th XVII, 1 April 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2015 SEBESAR 105,45 (2012=100) Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 08/02/13/Th XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JANUARI 2017 SEBESAR 97,92 ATAU NAIK SEBESAR 0,05 PERSEN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 48/09/32/Th XIX, 4 September PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI AGUSTUS SEBESAR 105,37 (2012=100) Nilai
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN STABILISASI HARGA
BAB III KEBIJAKAN STABILISASI HARGA 131 132 STABILISASI HARGA DAN PASOKAN PANGAN POKOK Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian umum dari masyarakat Indonesia. Baik di sektor hulu seperti
Lebih terperinciAndalan Ketahanan Pangan
Andalan Ketahanan Pangan Disampaikan pada Workshop Pemantauan Stok Gabah/Beras di Tingkat Penggilingan Surabaya, 4-6 Juli 2012 KETAHANAN PANGAN UU. N0.7/1996 Tentang Pangan Adalah kondisi terpenuhinya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 16/3/13/Th XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT FEBRUARI 2016 SEBESAR 98,57 ATAU NAIK 1,09 PERSEN NTP Sumatera
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di wilayah tropis. Sehingga berbagai jenis
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN ANGGARAN
PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN ANGGARAN 203 BADAN PUSAT STATISTIK 203 DAFTAR ISI Pernyataan Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU Timur... Penetapan Kinerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut memiliki peranan yang cukup penting bila dihubungkan dengan masalah penyerapan
Lebih terperinciRELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017
RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi 2017 Terkendali Dan Berada Pada Sasaran Inflasi Inflasi IHK sampai dengan Desember 2017 terkendali dan masuk dalam kisaran sasaran
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Nilai Tukar Petani, Harga Produsen Gabah dan Harga Beras di Penggilingan No. 54/10/32/Th. XIX, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN ANGGARAN 2014
PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN ANGGARAN 204 BADAN PUSAT STATISTIK 204 KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan komoditas pangan unggulan Provinsi Lampung. Produksi padi yang dihasilkan di Provinsi Lampung secara
Lebih terperinciPerkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)
Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni) Kultur budaya sebagian besar masyarakat Indonesia dalam menyambut dan merayakan HBKN umumnya membutuhkan bahan pangan dalam
Lebih terperinciPROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB
PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB Gedung Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat ALAMAT Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat beralamat di Jl. Majapahit No. 29 Mataram
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 34/6/13/Th XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MEI 2016 SEBESAR 98,55 ATAU TURUN 0,21 PERSEN NTP Sumatera
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan untuk peningkatan ketahanan pangan serta
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Nilai Tukar Petani Daerah Istimewa Yogyakarta September No. 55/10/34/Th.XIX, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 18/04/13/Th XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MARET 2017 SEBESAR 98,19 ATAU TURUN SEBESAR 0,46 PERSEN
Lebih terperinciBoks 1 PROFIL PETANI PADI DI MALUKU
Boks 1 PROFIL PETANI PADI DI MALUKU Daerah sentra beras di Maluku terletak di Buru, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat. Beras yang dihasilkan merupakan beras dari padi sawah. Selain itu, terdapat juga
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-07 A APBN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)
Lebih terperinciNotulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan
R U M U S A N HASIL DISKUSI KELOMPOK PERTEMUAN SINKRONISASI PERSIAPAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA WILAYAH BARAT TAHUN 2017 HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR, 1 FEBRUARI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 22/05/13/Th XX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT APRIL 2017 SEBESAR 98,71 ATAU NAIK SEBESAR 0,53 PERSEN NTP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MEI 2017 SEBESAR 97,07 ATAU TURUN SEBESAR 1,67 PERSEN NTP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 34/6/32/Th XVII, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2015 SEBESAR 102,48 (2012=100) Nilai
Lebih terperinciDATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014
DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok dari 98 persen penduduk Indonesia (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia beras mempunyai bobot yang paling
Lebih terperinciKAJIAN PENURUNAN KUALITAS GABAH-BERAS DILUAR KUALITAS PENDAHULUAN
KAJIAN PENURUNAN KUALITAS GABAH-BERAS DILUAR KUALITAS PENDAHULUAN Latar Belakang Beras berperan besar dalam hidup dan kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya golongan menengah kebawah. Bahkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 32/06/32/Th XIX, 2 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI MEI SEBESAR 103,94 (2012=100) Nilai Tukar Petani
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 35/07/13/Th XX, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JUNI 2017 SEBESAR 96,66 ATAU TURUN SEBESAR 0,42 PERSEN NTP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 44/8/13/Th XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JULI 2015 SEBESAR 97,36 ATAU TURUN 0,19% NTP Sumatera
Lebih terperinciPenyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014 ABSTRAKSI Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan umum Bulog mempunyai misi yakni memenuhi kebutuhan pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan umum Bulog mempunyai misi yakni memenuhi kebutuhan pangan pokok rakyat dan visi yaitu pangan cukup, aman dan terjangkau bagi rakyat. Penjabaran dari visi dimaksud
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 04/1/13/Th. XVII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT DESEMBER 2013 SEBESAR 100,17 ATAU NAIK 0,55% Untuk Rilis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. umumnya, khususnya sebagai sumber penyediaan energi dan protein. Neraca
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia pada umumnya, khususnya sebagai sumber penyediaan energi dan protein. Neraca Bahan Makanan (NBM) Indonesia
Lebih terperinci