Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU PADA SISWA KELAS IV DI SDN DESA PEGUYANGAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU I Wyn. Adi Sutarman 1, Rini Kristiantari 2, Ni Nym. Ganing 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia adisutarman11@gmail.com 1, rini_bali@yahoo.co.id 2, nyomanganing@yahoo.co.id 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa tema citacitaku. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan rancangan Prates-Pascates Kelompok Statis. Populasi penelitian i n i adalah siswa kelas I V di SDN Desa Peguyangan. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dengan jenis tes pilihan ganda biasa. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan mean kelompok siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan abstrak (57.64) lebih tinggi daripada kelompok siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan kongkret (56.08). Namun, berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh t hitung < t tabel (0.41< 1.667) pada taraf signifikansi 5% dengan (dk= =76), sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan abstrak, dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan kongkret. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Saintifik yang guru tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pengetahuan bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) Tema Cita-Citaku pada Siswa Kelas IV di SDN Desa Peguyangan. Kata kunci: pendekatan saintifik, pertanyaan guru, keterampilan menulis. Abstract This research purpose is to determining significant differences of learning outcomes in writing skill of Bahasa Indonesia of fourth grade students at SDN Peguyangan between students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of abstract questions and students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of concrete questions with the theme Citacitaku. This research was Pre-Experimental Design with The Static Group Pretest- Posttest Design. The population of this research was the fourth grade students of SDN Peguyangan. The sample was determined by random sampling. The technique

2 data collected by used test method with the usual type of multiple-choice tests. The data were analyzed by using t-test. The results of research showed that mean score of the group of students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of abstract questions (57.64) were higher than the group of students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of concrete questions (56.08). However, based on the results of t-test analysis obtained t count < t table (0.41<1.667) at the 5% significance level with (dk= =76), so that H0 was accepted and Ha was rejected. This meant that there were no significance differences in learning outcomes in writing skill of Bahasa Indonesia between students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of abstract questions and students that learned through scientific approach in terms of the characteristics of concrete questions. Thus, it can be concluded that the scientific approach in terms of the characteristics of teacher s questions did not have the significant impacts toward the learning outcomes in Bahasa Indonesia lesson (Writing Skill) with theme of Cita-citaku in IV grade of SDN Peguyangan. Keywords : scientific approach, teacher s question, writing skill. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian penting bagi kemajian suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka dari itu sangat penting bagi suatu bangsa untuk memberikan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (dalam mikarsa 2007 : 1.6). Penyelenggarakan pendidikan, di Indonesia ditempuh melalui jenjangjenjang pendidikan bagi peserta didik, salah satu dari jenjang pendidikan yang memegang peranan penting yaitu pendidikan anak sekolah dasar. Pendidikan sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang berperan dalam membentuk keterampilan serta kemampuan dasar peserta didik dalam berbagai aspek pengatahuan. Menyadari begitu pentingnya pendidikan sekolah dasar bagi peserta didik, pemerintah telah berupaya untuk megembangan sistem pembelajaran yang ideal. Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan pengembangan serta perbaikan pada kurikulum pembelajaran. Dalam sejarah perjalanan bangsa, perubahan kurikulum sudah dilakukan beberapa kali. Hingga saat ini Kurikulum 2013 telah diimplementasikan sebagai pengembangan terbaru dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Implementasi Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan pada kemampuan kognitif, afektif, dan prikomotor, namun juga dalam kemampuan sikap keagamaan siswa. Untuk mengembangkan keempat aspek tersebut, dalam kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar (KD). KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan penerapan pengetahuan (KI 4). Untuk mencapai tujuan pembelajaran dari setiap komponen KI, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kreatifitas dan temuantemuan siswa dalam kegiatan yang berlangsung saat proses pembelajaran. Pendekatan saintifik dalam implementasinya mengedepankan kegiatan proses pembelajaran yaitu: 1) mengamati; 2) menanya; 3) mecoba/ mengumpulkan informasi; 4) menalar/asosiasi, melakukan komunikasi Dyer (dalam Sani 2014 : 53). Dalam penerapan pendekatan saintifik proses kegiatan pembelajaran menuntut siswa agar aktif dalam belajar, sehingga guru memiliki peran penting sebagai pemandu

3 siswa. Oleh karena itu seorang guru dalam menjalankan peranannya sebagai pembimbing akan dituntut memiliki keprofesionalan dalam mengajar. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai keterampilan dalam mengajar serta mampu melaksanakan kegiatan operasional dalam lingkungan sekolah. Seorang guru yang profesional dituntut memiliki keterampilan mengajar, keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki oleh seorang guru ada 8, yaitu: keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas, serta keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Pembelajaran yang efektif tidak pernah terlepas dari kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa, serta kegiatan menanya juga merupakan salah satu bagian penting dari lima pengalaman belajar pokok dalam pendekatan saintifik. Oleh karena itu keterampilan bertanya yang dimiliki guru akan berperan penting dalam proses pembelajaran. Keterampilan bertanya yang dimiliki oleh seorang guru dapat menjadi salah satu penentu dalam ketercapaian tujuan pembelajaran. Pertanyaan guru yang baik dan benar dapat menginspirasi siswa untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula (Abidin, 2014 : 137). Saat guru bertanya, karakteristik pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dapat mempengaruhi ingatan siswa terhadap materi pembelajaran. Keterampilan bertanya yang dimiliki guru, serta penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Salah satunya terhadap hasil belajar. Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting, selain sebagai pemersatu bahasa komunikasi, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional wajib dipahami oleh siswa sebagai pengembangan kemampuan berpikir dan penampung kebudayaan dengan bahasa Indonesia sebagai medianya. Dalam penyampaian pengetahuan bahasa Indonesia kepada siswa tidak dapat dipungkiri dapat terjadi kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran, yang kemudian dapat menimbulkan dampak kurang optimalnya penerimaan pengetahuan oleh siswa. Kendala-kendala yang terjadi dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, salah satunya yang menjadi perhatian disini adalah kurangnya inovasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif bagi siswa dapat dicari pemecahannya melalui penerapan strategi pembelajaran yang efektif. Strategi pembelajaran yang memungkinkan guru untuk memandu siswa dalam mencari informasi, bukan guru sebagai pusat informasi. Bertautan dengan hal tersebut melalui implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran saintifik, dan keterampilan guru dalam mengajar khususnya ditinjau dari karakteristik pertanyaan guru yaitu pertanyaan abstrak dan pertanyaan kongkret, mungkin dapat menjadi pilihan strategi pembelajaran yang efektif yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) Tema Cita-citaku pada Siswa Kelas IV di SDN Desa Peguyangan Ditinjau dari Karakteristik Pertanyaan Guru METODE Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV di SDN Desa Peguyangan. Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa kelas IV tema cita-citaku ditinjau dari karakteristik pertanyaan guru. Dalam penelitian ini terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya

4 variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen ini bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Sehingga dalam penelitian ini bentuk yang digunakan adalah pra-eksperimen (Pre-Experimental design). Desain pra-eksperimen yang digunakan adalah Desain Prates-Pascates Kelompok Statis (The Static Group Pretest-Postest Design) Sukmadinata (2013 : 209). Dalam desain ini ada dua kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda dalam rumpun yang sejenis. Kelompok ini ditentukan dengan pengambilan dua sampel kelas untuk mewakili populasi. Penelitian ini ditempuh dalam tiga tahapan, yaitu tahap awal eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap akhir eksperimen. Pada tahap awal eksperimen dilakukan kegiatan (1) observasi sekolah dasar di Desa Peguyangan, (2) menganalisis kurikulum, silabus, (3) menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (4) menyusun instrument penelitian. Pada tahap pelaksanaan eksperimen langkahlangkah yang dilakukan yaitu (1) menentukan sampel penelitian, (2) melakukan pengundian sampel untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, (3) melaksanakan kegiatan penelitian untuk pengumpulan data yaitu melakukan pre-test, memberikan perlakuan pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berupa pendekatan saintifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak untuk kelas eksperimen 1, dan pertanyaan kongkret untuk kelas eksperimen 2. Pada tahap akhir eksperimen, langkah - langkah yang akan dilakukan adalah (1) memberikan post-test untuk kedua kelompok eksperimen, (2) melakukan analisis data hasil eksperimen. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan, yang terdiri dari 12 SD Negeri diantaranya SDN 1 Peguyangan, SDN 2 Peguyangan, SDN 3 Peguyangan, SDN 4 Peguyangan, SDN 5 Peguyangan, SDN 6 Peguyangan, SDN 7 Peguyangan, SDN 8 Peguyangan, SDN 9 Peguyangan, SDN 10 Peguyangan, SDN 11 Peguyangan, dan SDN 12 Peguyangan. Dari populasi siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan selanjutnya akan ditentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Adapun menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pemilihan sampel penelitian, digunakan teknik Random Sampling. Menurut Sugiyono (2013 : 120) Simple Random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Kelas yang dipilih telah terbentuk tanpa campur tangan peneliti dan tidak dilakukan pengacakan individu. Sampel dalam populasi dikelompokkan dengan memperhatikan jumlah siswa dalam kelas sampel, kemudian akan dilakukan uji kesetaraan kelas sampel terpilih dengan meggunakan uji-t. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui setara atau tidaknya kedua kelas sampel terpilih. Data yang digunakan untuk menguji kesetaraan kelas adalah hasil nilai pre-test. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji kesetaraan sampel digunakan uji-t dengan rumus polled varians. Setelah ditemukan bahwa kedua kelas setara, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengundian pada kedua kelas yang setara untuk ditentukan sebagai kelas eksperimen 1, dan kelas eksperimen 2 melalui teknik random sampling. Berdasarkan hasil pengundian, didapatkan kelas IV SDN 9 Peguyangan sebagai kelas eksperimen 1, dan kelas IV SDN 7 Peguyangan sebagai kelas eksperimen 2. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk mendapat informasi, sehingga dapat

5 ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2013 : 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013:61) Variabel bebas atau yang sering disebut sebagai variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik pertanyaan abstrak dan kongkret yang diterapkan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Variabel terikat atau yang sering disebut sebagai variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pengetahuan Bahasa Indonesia (ketrampilan menulis) siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan. Dalam penelitian ini pengumpulan data meliputi data hasil belajar. Kegiatan pengumpulan data akan dilaksanakan pada tema cita-citaku siswa kelas IV Semester 2 di SDN Desa Peguyangan, yang menjadi anggota sampel. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar pada tema cita-citaku yang digunakan untuk mengumpulkan data pada ranah kognitif siswa. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013:46). Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif pilihan ganda biasa untuk menghinadari unsur subjektivitas dari penilai. Menurut Arikunto (2009:61) kelebihan dari penggunaan tes objektif dapat menhindari masuknya unsur subjektivitas dari penilai, maka sistem skoringnya dapat dilakukan dengan cara sebaik-baiknya, antara lain dengan membuat pedoman skoring terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar adalah dengan tes pilihan ganda biasa dengan empat pilihan jawaban yang butir pertanyaannya berjumlah 50 soal untuk soal yang akan dilakukan pengujian. Tes ini mengungkapkan tentang penguasaan siswa terhadap keterampilan menulis Bahasa Indonesia yang mereka peroleh di kelas IV pada Setiap soal disertai dengan empat alternatif jawaban yang dipilih siswa (alternatif a, b, c, dan d). Setiap item diberikan skor satu bila siswa menjawab dengan benar (jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban). Serta skor nol untuk siswa yang menjawab salah. Skor hasil belajar pengetahuan mulai dari Skor 0 merupakan skor minimal ideal serta 100 merupakan skor maksimal ideal tes hasil belajar. 50 butir soal tersebut diberikan kepada siswa kelas IV dengan tujuan validasi butir tes. Pengujian validitas ini dilakukan pada siswa kelas IVA dan IVB di SDN 1 Sumerta dengan jumlah responden sebanyak 60 orang pada taraf signifikansi 5% didapat r tabel = Dari 50 soal yang diujikan, diperoleh 35 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid. Dari hasil uji instrumen yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda, dan indeks kesukaran diperoleh 35 butir tes yang dinyatakan layak digunakan dalam penelitian dari total 50 butir tes yang diujicobakan. Soal yang telah melalui hasil uji instrumen tersebut selanjutnya akan diberikan kepada siswa kelas eksperimen 1, dan kelas eksperimen 2 post-test untuk mengetahui kemampuan hasil belajar setelah diberikan perlakuan. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan mencapai tujuan penelitian.

6 Bogman (dalam sugiyono, 2013:334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik yang digunakan dalam menganalisis hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji-t. Adapun langkah-langkah yang di lakukan sebelum dilakukan uji hipotesis dengan Uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk mengetahui sebaran data skor hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak, digunakan analisis Chi-Square. Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasannya (dk) = (k - 1) jika 2 2 X X (1 )( k 1), maka H 0 diterima (gagal ditolak) yang berarti data berdistribusi normal. Terdapat dua kelompok siswa dalam penelitian ini yaitu, kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik abstrak, dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik kongkret. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pengujian homogenitas varian terlebih dahulu dengan uji-f dari Havley. Kriteria pengujian untuk mengetahui data yang mempunyai varians yang homogen yaitu, jika F hit F tab maka sampel tidak homogen dan jika F hit F tab maka sampel homogen. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 2 1. Data yang telah diuji normalitas dan homogenitasnya selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Penelitian ini diuji dengan analisis uji-t. Dalam penelitian ini diuji 2 rata-rata kelompok data, yaitu hasil belajar melalui karakteristik pertanyaan abstrak, dan hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia melalui pendekatan saintifik kongkret. Dengan kriteria pengujian adalah H 0 ditolak jika t hitung t tabel, dan H 0 diterima jika t hitung t tabel. Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan dk = n 1 + n 2-2. HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis penelitian yang diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol (H 0 ) yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan menulis bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Sedangakan hipotesis alternatif (H a ) dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Sedangakan hipotesis alternatif (H a ) dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Hasil perhitungan menunjukkan nilai rerata hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa kelompok eksperimen 1 yang dibelajarkan melalui pendekatan saitifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak adalah

7 sebesar dengan nilai maksimal sebesar 86 dan nilai minimal 23. Standar deviasi kelompok eksperimen 1 adalah s = dan varians s 2 = Sedangkan nilai rerata hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada kelompok eksperimen 2 yang dibelajarkan melalui pendekatan saitifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan kongkret adalah sebesar dengan nilai maksimal sebesar 86 dan nilai minimal 17. Standar deviasi kelompok eksperimen 2 adalah s = dan varians s 2 = Dari data tersebut diketahui bahwa nilai rerata yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen 1 yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan abstrak lebih tinggi dari kelompok ekspeimen 2 yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik kongkret. Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians kelompok eksperimen 1, dan kelompok eksperimen 2. Berdasarkan atas kurva normal, kelas interval, frekuensi observasi (f o ) dan frekuensi empirik (f e ) dari data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen 1 2 diperoleh hit = 7.32 dan pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 2 2 (dk) = 5 diperoleh tabel = (α=0,95) = 11, Karena hit = 7.32 < tabel (α=0,95) = 11,07 maka H 0 diterima. Ini berarti sebaran data hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada kelompok eksperimen 1 berdistribusi normal. Berdasarkan atas kurva normal, kelas interval, frekuensi observasi (f o ) dan frekuensi empirik (f e ) dari data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen 2 2 diperoleh hit = 4.30 dan pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 2 2 (dk) = 5 diperoleh tabel = (α=0,95) = 11, Karena hit = 4.30 < tabel (α=0,95) = 11,07 maka H 0 diterima. Ini berarti sebaran data hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada kelompok eksperimen 2 berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians untuk membuktikan perbedaan yang terjadi pada ketiga kelompok benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat adanya perbedaan individu dalam kelompok. Uji homogenitas varian ini dilakukan berdasarkan data hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia yang meliputi data kelas eksperimen 1 melalui pendekatan saintifik abstrak, dan data kelas eksperimen 2 melalui karakteristik pertanyaan kongkret. Jumlah masing-masing unit analisis adalah 39 untuk kelas eksperimen 1, dan 39 untuk kelas eksperimen 2. Uji homogenitas varian menggunakan uji F dari Havley. Kriteria pengujian jika F hit F tab maka sampel homogen. Berdasarkan nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 2 1 sebesar 1.71, dan hasil analisis F hitung = 0.79, sehingga F hitung F tabel maka data homogen. Berdasakan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians, diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan demikian uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dapat dilakukan. Berikut disajikan rekapitulasi hasil analisis data dengan menggunakan uji-t pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisis Data dengan Uji-t Kelompok s 2 N t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen F hitung < F tabel Eksperimen (H 0 diterima, H a ditolak)

8 Dari perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk = = 76) adalah dan hasil analisis t hitung adalah Sehingga t hitung t tabel ( ), maka H 0 diterima dan H a ditolak, simpulan yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan menulis bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelompok kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik abstrak dengan nilai rata-rata memang lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas eksperimen 2 yang dibelajarkan dengan karakteristik pertanyaan kongkret dengan nilai rata-rata Namun selisih anatara nilai rata-rata kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 tidak terlalu banyak. Hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk = = 76) adalah dan hasil analisis t hitung adalah Sehingga t hitung t tabel ( ), sehingga Ha ditolak dan H 0 diterima yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Hasil dari analisis hipotesis di atas tentu saja bertentangan dengan hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan menulis bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Tidak adanya perbedaan yang signifikan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama yaitu, penggunaan pendekatan yang sama pada kedua kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan karakteristik pertanyaan abstrak, dan pada kelas eksperimen 2 dibelajarkan dengan karakteristik pertanyaan kongkret. Sehingga, siswa pada kedua kelas eksperimen sama-sama dibelajarkan dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik mengutamakan lima kegiatan pokok pembelajaran, diantaranya adalah kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Dari hasil pengamatan dengan diterapkannya pendekatan ini siswa lebih aktif dalam belajar dalam menemukan pengetahuan dengan caranya sendiri serta dikembangkan melalui komunikasi dengan guru dan teman sekelas. Hal itu juga didukung oleh Kosasih (2014:72) yang mengungkapkan bahwa Pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuantemuan siswa. Pengalaman belajar yang mereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi, hafalan, dan sejenisnya. Pengalaman belajar, baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka peroleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri. Pada kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, materi yang disajikan dapat berupa fakta atau fenomena tertentu yang dapat diamati oleh siswa, dipertanyakan oleh siswa, dan kemudian siswa mencari jawabannya sendiri dari

9 berbagai sumber yang relevan, dan bermuara pada jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Dari pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik inilah siswa telah dituntut untuk dapat aktif, kreatif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya bermuara pada hasil belajarnya. Jadi hasil belajar siswa kedua kelas eksperimen akan lebih besar kemungkinannya dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan saintifik dibandingkan dengan perbedaan karakteristik pertanyaan yang digunakan dalam proses pembelajaran keduanya. Hal tersebut berkaitan dengan penelitian eksperimen yang dilakukan dan diajukan berupa tesis oleh Nyoman Sumayasa dengan judul Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar Se Gugus VI Kecamatan Abang, Karangasaem yang menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh motivasi belajar bahasa Indonesia antara siswa yang mengikuti pelajaran dengan pendekatan saintifik dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VI Gugus VI Kecamatan Abang, Karangasem, motivasi belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran saintifik (kelompok eksperimen) hasilnya lebih baik daripada motivasi belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol). (2) hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran saintifik (kelompok eksperimen) hasilnya lebih baik daripada hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol). (3) motivasi dan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran saintifik (kelompok eksperimen) hasilnya lebih baik daripada motivasi dan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol). Faktor yang kedua yaitu penggunaan pertanyaan dalam pendekatan saintifik. Dalam implementasi pendekatan saintifik pada proses pembelajaran, kegiatan menanya baik dari siswa kepada guru, guru kepada siswa, maupun siswa kepada siswa sudah pasti akan terjadi, hal ini dudukung oleh oleh Sani (2014 : 75) bahwa bertanya merupakan aktivitas yang sering dan penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Hal ini juga disebabkan karena kegianan menanya merupakan salah satu dari lima kegiatan pokok pembelajaran saintifik, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomuniasikan. Guru dalam proses pembelajaran menggunakan pertanyaan untuk menuntun siswa ke dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan menanya oleh guru kepada siswa dapat menuntun siswa untuk menemukan pengetahuan baru, berfikir tentang solusi permasalahan, hingga memahami satu konsep tertentu. Dalam kegiatan bertanya guru seringkali menggunakan karakteristik pertanyaan yang bervariasi untuk menuntun siswa dalam belajar. Namun, pada dasarnya pertanyaan ini dimaksudkan untuk membantu dan menuntun siswa dalam belajar lebih efektif terlepas dari apapun karakteristik pertanyaan yang digunakan. Perbedaan yang diamati dilapangan dari penggunaan kedua karakteristik pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu pertanyaan abstrak dan kongkret adalah dari penyampaian dan penerimaan siswa terhadap tuntunan dari pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Dalam penggunaan karakterisktik pertanyaan absrak diamati bahwa siswa cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk berfikir dalam menemukan maksud dari tuntunan yang disampaikan guru, dan hasil jawaban siswa dari pertanyaan ini bersifat lebih luas dan berasal dari pendapat siswa sendiri berdasarkan konsep yang telah siswa pahami sebelumnya. Sedangkan, dalam penggunaan karakteristik pertanyaan kongkret, diamati siswa lebih cepat dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Hasil jawaban siswa juga sesuai dengan apa yang diamati. Namun, dari perbedaan tersebut diamati bahwa dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa dari pertanyaan yang disampaikan guru, siswa lebih di pengaruhi oleh

10 motivasi dalam menemukan pemecahan masalahnya. Hasilnya siswa akan memahami tuntunan yang diberikan guru jika siswa dapat menemukan jawaban melalui kreatifitas dan keaktifannya dalam mencari informasi dari media disekitarnya. Jadi dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa apapun karakteristik pertanyaan yang digunakan oleh guru dalam menuntun siswa, pada dasarnya akan bertujuan untuk bembawa siswa kearah pemahaman konsep yang dipelajari, serta bermuara pada ketercaaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari selisih rata-rata perolehan nilai siswa pada kedua kelas eksperimen tidak terlalu jauh, yaitu pada kelas eksperimen 1 dengan karakteristik pertanyaan abstrak adalah dan kelas eksperimen 2 dengan karakteristik pertanyaan kongkret adalah Faktor yang ketiga yang dapat menjadi perhatian selanjutnya yaitu motivasi belajar dari siswa. Pada kedua kelas eksperimen, yaitu kelas eksperimen 1, dan kelas eksperimen 2 diamati siswa kurang lebih memiliki motivasi belajar yang sama. Dari hasil pengamatan antusisme siswa dalam belajar pada kelas eksperimen 1, yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik yang ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak hampir sama dengan antusiasme siswa pada kelas eksperimen 2, yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik yang ditinjau dari karakteristik pertanyaan kongkret. Dalam kegiatan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, siswa sangat berantusias saat mendengarkan dan berusaha menjawab pertanyaan dengan mengemukakan pendapatnya. Jadi motovasi siswa dalam belajar juga dapat menjadi salah satu pengaruh dalam pencapaian hasil belajarnya. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan abstrak tidak jauh berbeda dengan hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik kongkret. Sehingga, penerapan pendekatan Saintifik yang ditinjau dari karakteristik pertanyaan guru tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pengetahuan Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) Tema Cita-Citaku pada Siswa Kelas IV di SDN Desa Peguyangan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) rerata hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan abstrak pada siswa kelas IV SDN 9 peguyangan sebagai kelompok eksperimen 1 sebesar 57.64, dengan persentase di sekitar ratarata sebesar 12.82%, di bawah rata-rata sebesar 53.85%, dan di atas rata-rata sebanyak 33.33%. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen 1 terdapat 2 siswa atau 5.13% berada dalam kategori sangat baik, 19 siswa atau 48.72% berada dalam kategori baik, 11 siswa atau 28.21% berada dalam kategori cukup, dan 7 siswa atau 17.95% berada dalam kategori kurang. (2) rerata hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui karakteristik pertanyaan kongkret pada siswa kelas IV SDN 7 Peguyangan sebagai kelompok eksperimen 2 sebesar 56.08, dengan persentase yang terletak di sekitar rata-rata sebesar 20.51%, di bawah rata-rata sebesar 53.85%, dan di atas rata-rata sebanyak 25.36%. Hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa kelompok eksperimen 2 terdapat 7 siswa atau 17.95% berada dalam kategori sangat baik, 11 siswa atau 28.21% berada dalam kategori baik, 13 siswa atau 33.33% berada dalam kategori cukup, 6 siswa atau 15.38% berada dalam kategori kurang, dan 2 siswa atau 5.13% dalam kategori sangat kurang. (4) dari perhitungan dengan menggunakan Uji-t pada bab sebelumnya, diperoleh nilai t tabel pada taraf signifikan 5% dengan

11 derajat kebebasan (dk = = 76) adalah dan hasil analisis t hitung adalah Sehingga t hitung t tabel ( ), maka H 0 diterima yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik ditinjau dari karakteristik pertanyaan abstrak dan siswa Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran kepada beberapa pihak yakni, kepada siswa dengan diterapkannya pendekatan saintifik dengan penggunaan apapun jenis atau karakteristik pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa tetap aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran serta mampu membangun pengetahuannya sendiri untuk meningkatkan hasil belajar. Kepada guru, penelitian ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kinerja guru saat merancang pembelajaran yang efektif bagi siswa dengan tujuan memperoleh hasil belajar yang optimal. Kepada Kepala Sekolah diharapkan sekolah dapat melaksanakan sosialisasi secara berkelanjutan mengenai inovasi-inovasi strategi pembelajaran kepada guru-guru dalam membelajarkan siswa dengan tujuan perubahan paradigma proses pembelajaran di sekolah menuju kearah yang lebih baik dan dapat menjadi sekolah yang unggul dan inovatif. Kepada peneliti lain, variabel-variabel bebas dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda, sehingga hasil yang diperoleh sampel pada penelitian ini tidak memiliki perbedaan yang jauh pula. Jadi, untuk memperoleh hasil yang lebih baik, peneliti menyarankan kepada peneliti lain untuk lebih mengontrol serta memperhatikan perbedaan karakteristik pada variabel variabel bebas yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.Bandung: Refika Aditama. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kosasih, E Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum Bandung: Penerbit Yrama Widya. Mikarsa, Hera Lestari, dkk Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sani, Ridwan Abdulah Pembelajaran Saintifik untuk implementasi kurikulum Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU DITINJAU DARI CARA GURU BERTANYA Ni Made Dwi Pradnyawati 1, MG. Rini Kristiantari,

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PERTANYAAN PRODUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS (BAHASA INDONESIA) PADA TEMA CITA- CITAKU SISWA KELAS IV DI SDN PEGUYANGAN Ni Made Yuni Wiratni 1,

Lebih terperinci

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU PADA SISWA KELAS IV DI SDN DESA

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU DI SD GUGUS MAYOR METRA DENPASAR UTARA Ni Kadek Lisna Dewi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI Ni Lh. Nopita Windiani 1, Ni Nym. Ganing 2, I.B.Gd. Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, rini 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, rini 2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MEMBACA) TEMA CITA-CITAKU PADA SISWA KELAS IV SD DESA PEGUYANGAN Ida Ayu Agung Dian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD Dedek Jesy Yasrina 1, I Wayan Sujana 2, Ni Wayan Suniasih

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.    2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN PKN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU SISWA KELAS IV SD GUGUS PANGERAN DIPONEGORO KECAMATAN DENPASAR BARAT Ida Bagus Ketut Surya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.  1, 2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU DITINJAU DARI CARA BERTANYA GURU PADA SISWA KELAS IV DI SD GUGUS DEWI SARTIKA Kd. Dedi Lesmana 1, I Wyn. Rinda

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS I Wayan Adiwiguna 1, I Wayan Wiarta, Ida Bagus

Lebih terperinci

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN TIARA MUHARANI NIM F37011007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS PERMAINAN EDUKATIF SING TO REMEMBER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD GUGUS LETKOL WISNU

PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS PERMAINAN EDUKATIF SING TO REMEMBER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD GUGUS LETKOL WISNU PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS PERMAINAN EDUKATIF SING TO REMEMBER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD GUGUS LETKOL WISNU Anak Agung Ayu Shinta Dewi 1, I Wayan Rinda Suardika 2, Ni Nyoman Ganing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, 2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI KECENDERUNGAN KOMUNIKASI PADA TEMA TEMPAT TINGGALKU SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 UBUNG I Made Arifawan 1,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA ARTIKEL PENELITIAN Oleh Tri Mursini NIM F1081131065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DI SMPN 08 KOTA BENGKULU Diana Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mengetahui suatu objek dalam suatu kegiatan penelitian. Dimana metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU PADA SISWA KELAS IV SD Ni L. Pt. Tiyani 1, I Wyn. Rinda Suardika,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013 ISSN 5-9063 Volume, Nomor 5, Juli 013 Pengaruh Metode Pembelajaran Questions Students Have (QSH) terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Made Feby Kurniyanthi 1, I Wayan Wiarta 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Nike Yulia Permatasari, Khairudin, Eril Syahmaidi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM SIMBIOSA, 4 (2): 62-69 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM THE INFLUENCE OF USING ADVANCE ORGANIZER MODEL TOWARD

Lebih terperinci

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE PROBING - PROMPTING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Ni Kd. Kariani 1, DB Kt. Ngr. Semara Putra, I Kt. Ardana 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU DENPASAR UTARA I Gusti Ayu Martha Sari 1, Siti Zulaikha 2, I Md. Suara 3 1,2,3

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS Yulita Dewi Purmintasari, Ayu Lestari Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS YULITA DEWI PURMINTASARI, AYU LESTARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Made Astini 1, Made Putra 2, I Wayan Darsana 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Tanya Aryani 1, I. B. Surya Manuaba 2, I Ngh. Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika. PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUMBER III NO. 162 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Anif

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016 Perbedaan Hasil Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Inquiry dan Model Pembelajaran Inquiry dengan Metode Pictorial Riddle bagi Siswa SMP Negeri 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016 Yunita

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F32112039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD DITINJAU DARI JENIS PERTANYAAN GURU

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD DITINJAU DARI JENIS PERTANYAAN GURU PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD DITINJAU DARI JENIS PERTANYAAN GURU Ni Wyn. Putri Yuliana 1, I Wyn. Rinda Suardika 2, I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Luh Ria Dhyanti Dewi 1, I Wayan Sujana 2, Mg. Rini Kristiantari 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci