Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU PADA SISWA KELAS IV DI SDN DESA PEGUYANGAN DITINJAU DARI JENIS PERTANYAAN GURU Nyoman Diah Mustikawati 1, Rini Kristiantari, Ni Nyoman Ganing 3 1,, 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia mustikawatidiah7@gmail.com 1, rini_bali@yahoo.co.id, nyomanganing@yahoo.co.id 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang sifnifikan hasil belajar Keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak dan pertanyaan guru yang bersifat konkret pada Tema Cita citaku. Jenis penelitian ini adalah penelitian praeksperimen menggunakan rancangan penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design dengan 3 langkah yang harus dilalui yaitu pretes, perlakuan, posttes. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Desa Peguyangan dengan jumlah 563 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling yaitu kelas IV SDN Peguyangan sebagai kelas menggunakan Pertanyaan Abstrak Guru dengan jumlah siswa sebanyak 41 orang dan kelas IV SDN 8 Peguyangan sebagai kelas menggunakan Pertanyaan Konkret Guru dengan jumlah siswa sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tes hasil belajar keterampilan menyimak dalam bentuk tes uraian sebanyak 10 soal. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t). Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh t hitung sebesar 3,017. Sedangkan batas penolakan Ho dengan taraf signifikansi 5% dan dk=5 maka diperoleh t tabel sebesar 1,980. Ini berarti t hitung = 3,017 >t tabel = 1,980. Perolehan nilai rata rata kedua kelas setelah diberikan perlakuan yaitu 75,76< 81,07. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tema Cita citaku siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan ditinjau dari jenis pertanyaan guru. Kata Kunci: pendekatan saintifik, hasil belajar, keterampilan menyimak bahasa Indonesia, jenis pertanyaan guru Abstract The purpose of this research was to know the significant differences in Listening Skills outcomes of Indonesia subject for grade IV students at SDN Desa Peguyangan that learned to use Scientific Approach of abstract and concrete types of question for the Theme of Cita - citaku. This research was a pre-experimental research using The Static Group Pretest-Posttest Design, which needs fulfilled 3 steps: pretest, treatment, posttes. The research population were 563 grade IV students at SDN Desa

2 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Peguyangan. The samples were taken by random sampling method, which are 41 grade IV student from SDN Peguyangan with abstract question treatment and 43 grade IV students from SDN 8 Peguyangan with concrete question treatment. The data collection in this research were using the test result of listening skill in the form 10 essays question. Statistic analysis used to test the hypothesis was the mean difference test (T-test). Based in the analysis result of the obtained the t calculate equal to While the rejection limit Ho with 5% significant level and dk = 5, t table of was obtained. This means t = 3,017> t table = Average result achieved by both classes after treatment given was 75.76< It can be conclude there are significant in Scientific approach to the learning outcomes of listening skills in Indonesia subject for the theme of Cita - citaku for IV students in SDN Desa Peguyangan based on the teacher s type of question. Keywords: Scientific approach, learning outcomes, Indonesia listening skills, the type of questions teachers PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Majunya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu bersaing dengan dunia luar. Nasution (011: 10) menyatakan Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek aspek kelakuan lainnya. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Melalui pendidikan akan terbentuklah kepribadian seseorang. Kurikulum menjadi suatu pondasi awal agar Pendidikanl dapat berjalan dengan baik. Secara pedagogis, Kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberikan kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu kondisi belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan bangsa. (Daryanto, 014:1). Kurikulum merupakan seperangkat rencana yang berisikan tujuan, isi, proses, dan evaluasi yang dimana dijadikan acuan oleh para pendidik untuk mendidik para peserta didiknya. Kurikulum yang sekarang ini sedang diberlakukan di Indonesia adalah Kurikulum 013. Implementasi kurikulum 013 pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 003. (Daryanto, 014:1) Sejalan dengan perkembangan kurikulum, tentu diiringi dengan adanya perubahan beberapa aspek ataupun komponen yang terdapat di dalamnya. Dalam perubahannya ada empat standar yang dilibatkan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian. Kosasih, (014:7) menyatakan, Dalam kurikulum 013, ranah ranah perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar diistilahkan sebagai kompetensi generik yang mencakup empat dimensi, yakni sikap spiritual, sikap social, pengetahuan dan keterampilan. Untuk mengembangkan kompetensi tersebut digunakan dua model pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan Kurikulum 013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 006. Salah satunya adalah tidak adanya mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 013, melainkan pembelajaran dikemas dalam sebuah tema dan dalam pelaksanaannya digunakan pendekatan saintifik. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan lima pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut terdapat dalam setiap kegiatan belajar.

3 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Proses pembelajaran pada Kurikulum 013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: Berpusat pada siswa, Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip, Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, Dapat mengembangkan karakter siswa. Selain menggunakan Pendekatan Saintifik, pembelajaran yang berlangsung tidak terpisah pisah untuk setiap materi pelajaran namun dikemas menjadi suatu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum 013 tidak terlepas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam proses belajar siswa. Dalam Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai. Keempat keterampilan berbahasa tersebut mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Keterampilan ini sangat penting mengingat setiap manusia akan berkomunikasi dengan orang lain melalui komunikasi satu arah, dua arah, dan multiarah. (Saddhono, 014:5). Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada masa kecil belajar menyimak, kemudian anak belajar berbicara. Selanjutnya barulah anak belajar keterampilan membaca dan menulis setelah mereka masuk sekolah. Keempat keterampilan tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lain dan memiliki keterkaitan dengan proses berpikir seseorang dalam mendasari suatu bahasa. Dalam hal ini dibutuhkan bantuan guru dalam proses pembelajaran. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar mencakup seluruh aspek kehidupan yaitu aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk mengetahui hasil belajar keterampilan berbahasa siswa, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memiliki tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik. Melihat kenyataan di lapangan pada saat melakukan observasi awal ke sekolah yang hendak dijadikan tempat penelitian, siswa masih kurang menggunakan keterampilan berbahasanya khususnya keterampilan menyimak dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya masih dikatakan kurang. Masih rendahnya hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diketahui karena beberapa faktor selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun faktor yang mempengaruhi yang ditemukan saat melakukan observasi diantaranya sebagai berikut: masih kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru, antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih kurang, dan kurangnya bervariasinya pertanyaan yang guru berikan kepada siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung, guru menggunakan pendekatan saintifik yang bertujuan mengajak siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Namun di dalam pelaksanaannya, guru memberikan pertanyaan kepada siswa masih kurang bervariasi, sehingga dalam kaitannya dengan pembelajaran, siswa kurang menggunakan keterampilan menyimak Bahasa Indonesianya karena pertanyaan yang diberikan hanya sebatas ingatan saja yang mengakibatkan hasil belajar keterampilan Bahasa Indonesianya kurang. Hal ini berbanding terbalik dengan prinsip dari Implementasi Kurikulum 013 yaitu adanya pengembangan kreativitas siswa dan pengalaman belajar siswa yang beragam sehingga siswa diharapkan

4 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 mengasah proses berpikir untuk menemukan sendiri dan mentransformasi ilmunya namun tetap pembelajaran yang dilakukan erat dengan kehidupan siswa. Menanggapi hal tersebut, perlu adanya upaya untuk mengubah situasi belajar ini dengan situasi belajar baru sehingga berbanding lurus dengan prinsip Implementasi Kurikulum 013 yaitu dengan menggunakan Pendekatan Saintifik yang ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak dan Pendekatan Saintifik yang ditinjau dari jenis pertanyaan guru bersifat konkret. Supriyadi, (013: 114) menyatakan, Terkait dengan kegiatan pembelajaran, guru harus memiliki 9 Keterampilan dasar mengajar. Kesembilan aspek ini yang dijadikan tolak ukur keberhasilan guru dalam mengajar. Aspek tersebut yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberikan variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing belajar perorangan, keterampilan membimbing kelompok kecil, keterampilan membimbing belajar aktif. Guru dituntut untuk memodifikasi aktivitas pembelajaran agar kegiatan pembelajaran tersebut dapat lebih menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengadakan peningkatan pada keterampilan bertanya guru yaitu meliputi aspek isi dan aspek teknik bertanya. Sehingga pertanyaan guru yang sebelumnya hanya merupakan pertanyaan ingatan semata dapat diganti dengan pertanyaan guru yang bersifat konkret dan pertanyaan guru yang bersifat abstrak. Jika dilihat dari tahap perkembangan anak, guru dapat menggunakan pertanyaan guru yang besifat konkret yang jawabannya dapat dilihat pada benda/ kejadian yang diamati. Selain pertayaan konkret, guru dapat menggunakan pertanyaan abstrak. Pertanyaan abstrak merupakan Interpretatif pertanyaan yang jawabannya di luar benda/ gambar/ kejadian yang diamati. Melalui pendekatan saintifik yang ditinjau dengan jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak, dan pendekatan saintifik yang ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret, siswa dapat menggunakan kemampuan bernalarnya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Sehingga dalam hal ini siswa mampu menggunakan Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesianya dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan perubahan ini akan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan yang memberikan kesempatan siswa menemukan, menerapkan ide mereka, menggali informasinya sendiri sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Pembelajarannya pun berorientasi pada pengembangan kompetensi emosional, sosial, kognitif, fisik, dan reflektif. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis mengadakan penelitian yang berjudul: Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Tema Cita citaku pada Siswa Kelas IV di SDN Desa Peguyangan ditinjau dari Jenis Pertanyaan Guru. Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disampaikan, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan? () Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan? (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Tema Cita citaku antara siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret dan pertanyaan guru yang bersifat abstrak? Dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah disampaikan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan, ()

5 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan, (3) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar Keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Tema Cita citaku antara siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret dan pertanyaan guru yang bersifat abstrak. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat penelitian baik dari segi praktis yakni, (a) Bagi siswa, Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa dalam mengasah kemampuan bernalarnya untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan menyimak bahasa Indonesia. (b) Bagi guru, Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang positif dan berharga dalam melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Indonesia. (c) Bagi Sekolah, Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga bagi Kepala Sekolah selaku pengambil kebijakan yang nantinya kebijakan tersebut dapat memperlancar kegiatan pembelajaran. (d) Bagi Peneliti lain, Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi para peneliti bidang pendidikan sebagai bahan untuk mendalami objek penelitian yang sejenis. METODE Sesuai dengan focus masalah, tujuan serta kaitan antara variabel variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan kategori penelitian adalah Pra-eksperimen karena 1) tidak terdapat kelas eksperimen maupun kelas kontrol di dalam pelaksanaan penelitian namun kedua kelas diberikan perlakuan, ) tidak mungkin mengontrol secara ketat variabel variabel lain yang mempengaruhi selain variabel yang diteliti. Langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen ini adalah terdiri dari tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan akhir eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah The Static Group Pretest-Posttest Design yang didahului dengan pretest sebelum memberikan perlakuan. Pada rancangan penelitian ini terdapat 3 langkah yang harus dilalui (1) pelaksanaan pratest; () pemberian perlakuan atau eksperimen; (3) pelaksanaan posttest untuk melihat dampak yang didapat. (Punaji, 013: 18) Pemilihan rancangan penelitian ini dikarenakan peneliti hanya ingin mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan menyimak bahasa Indonesia antara kedua kelompok bukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar kedua kelompok. Dalam penelitian ini terdapat kelompok yang sama sama diberikan perlakuan. Kelompok A diberikan perlakuan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Abstrak Guru. Kelompok B diberikan perlakuan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Konkret Guru. Dalam suatu penelitian terdapat populasi dan sampel penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 013: 117). Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari sampel yang diteliti tersebut hasilnya dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiono 013:118). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan dengan jumlah siswa sebanyak 563 siswa. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik random sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah SD di Desa Peguyangan. Pengambilan sampel dilakukan melalui pengambilan secara acak sekolah sebagai sampel penelitian dengan melihat jumlah siswa dalam kelas yang hampir sama. Sekolah tersebut adalah SDN Peguyangan dengan jumlah siswa 41 orang dan SDN 8 Peguyangan dengan jumlah siswa 43 orang.

6 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Pengambilan secara acak ini digunakan untuk mengambil kelas yang diberikan perlakuan tanpa mengacak individu di dalam kelas tersebut. Setelah didapat sekolah sebagai sampel, dilanjutkan melakukan uji kesetaraan kedua kelas tersebut dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t dengan menggunakan nilai hasil pretest siswa yang diberikan tanggal 1 Februari 015. Dari hasil uji kesetaraan didapat sebaran nilat pretest kedua sekolah berdistribusi normal dan homogeny. Karena nilai t hitung < t tabel yaitu 0,34<1,980 maka sampel dinyatakan setara. Jika telah diketahui kesetaraan sampel penelitian tersebut, untuk memilih kelas yang diberikan perlakuan dengan pendekatan saintifik menggunakan jenis pertanyaan guru bersifat abstrak dan kelas yang diberikan perlakuan dengan pendekatan saintifik menggunakan jenis pertanyaan guru bersifat konkret dilakukan melalui pengundian menggunakan kertas gulungan yang di dalamnya berisi kelompok pertanyaan abstrak dan kelompok pertanyaan konkret yang dijadikan subjek penelitian. Dari hasil pengundian didapat SDN Peguyangan diberikan perlakuan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Abstrak Guru dan SDN 8 Peguyangan diberikan perlakuan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Konkret Guru. Penelitian ini dilaksanakan pada tema 7 Cita- citaku pada siswa kelas IV mulai tanggal 1 Februari sampai 5 Februari 015. Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini adalah data hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia tema Cita citaku siswa kelas 4 di SDN Peguyangan. Dilihat dari jenis datanya, data ini merupakan data primer karena merupakan data kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia adalah tes hasil belajar dengan tes uraian berjumlah 10 soal yang mana untuk satu jawaban benar bernilai 10. Tes uraian ini diberikan dengan berbagai macam pertanyaan yang menuntut siswa menggunakan penalarannya dalam menjawab soal tes tersebut. Materi soal diambil dari tema cita citaku. Skor hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia akan memiliki rentang nilai Skor maksimum yang diharapkan adalah 100 dan skor minimum adalah 0. Tes hasil belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia ini disusun oleh penulis dan sebelum tes tersebut digunakan, terlebih dahulu tes akan diuji validitas dan reliabilitas. Arikunto (013: 168) menjelaskan definisi validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas tes uraian atau tes essai dihitung dari hubungan atau korelasi item tes terhadap skor total tes. Untuk menentukan korelasinya dapat dilakukan dengan digunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson karena tes yang digunakan adalah tes politomi. Rumus korelasi Product Moment tersebut adalah sebagai berikut (Arikunto, 013: 170). r xy N XY - X Y N X X NY Y Dari 15 soal uraian didaparkan perhitungan r tabel = 0,35. Sebanyak 1 soal yang kurang dari r tabel (0,35) dan 14 soal lebih dari r tabel (0,35). Dari 14 soal yang valid dipilih 10 soal yang digunakan dan dilanjutkan ke uji selanjutnya. Reliabilitas menunjuk kepada keajegan pengukuran. Keajegan suatu hasil tes adalah apabila dengan tes yang sama diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau tes yang berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan hasil yang sama. Uji reliabilitas tes yang bersifat politomi dapat dihitung dengan rumus Alpha Cronbach yaitu (Arikunto, 013: 178). CA k = k 1 1 t b Di dapatkan r hitung = 0,8304 dan r tabel = 0,35. Dilihat dari kategori tinggi rendahnya reliabilitas instrumen, r hitung = 0,8304 termasuk ke dalam instrumen yang memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.

7 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Pada penelitian ini, sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data. Uji prasyarat yang dilakukan adalah dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas sebaran data dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak digunakan analisis Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut. hipotesisnya digunakan uji beda mean (uji-t) dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% maka uji t yang digunakan sebagai berikut : t X n 1s n X n n 1 s 1 1 n n 1 (Sugiyono, 013:107) Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan individu dalam kelompok. Uji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut. F max = = (Winarsunu,010:100) Jika dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas varians, diketahui sampel yang digunakan berdistribusi normal dan homogeny maka untuk menguji HASIL DAN PEMBAHASAN Data Deskripsi data hasil penelitian ini memaparkan tentang nilai rata rata kedua kelompok (M), varian (S), dan standar deviasi (SD), nilai minimum, nilai maksimum dan rentang dari data posttest Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Peguyangan dan SDN 8 Peguyangan. Banyak siswa pada kelompok yang diberikan perlakuan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Abstrak adalah sebanyak 41 siswa sedangkan pada kelompok yang diberikan perlakuan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Konkret Guru adalah sebanyak 43 siswa. Deskripsi data nilai akhir hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memaparkan rata-rata, median, modus, standar deviasi, varian, nilai minimum, nilai maksimum dan rentangan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel Deskripsi Data Nilai Akhir Hasil Belajar keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Pertanyaan Konkret dan Kelas Pertanyaan Abstrak Hasil Analisis Kelas Pertanyaan Konkret Kelas Pertanyaan Abstrak Mean 81,07 75,76 Standar Deviasi 8,73 7,4 Varian 76,0 5,39 Maksimum Minimum Rentangan 30 Panjang Kelas 4 5 Banyak Kelas 6 6 Berdasarkan table 1, nilai rata rata Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia siswa dari hasil posttest untuk kelompok Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan konkret guru adalah 81,07 dengan varian sebesar 76,0 dan standar deviasi 8,73. Sedangkan nilai rata rata Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia siswa dari hasil posttest untuk kelompok Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan abstrak guru adalah

8 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun ,76 dengan varian sebesar 5,39 dan standar deviasi 7,4. Dari data nilai hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa kelompok yang dengan pertanyaan konkret memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kelompok yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan pertanyaan abstrak. Dari data nilai akhir hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDN 8 Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Pertanyaan Konkret menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93 dari nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 100, sedangkan nilai terendah yang dicapai adalah 71 dari nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0. Rata rata yang diperoleh adalah 81,07, varian sebesar 76,0 dan standar deviasi sebesar 8,73. Frekuensi absolut dan frekuensi relatif hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan pertanyaan konkret dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelas Pertanyaan Konkret No Interval Nilai Tengah (Xi) Frekuensi (f) JUMLAH 43 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut selanjutnya disusun klasifikasi tingkat kategori nilai hasil belajar keterampilan menyimak siswa kelas IV SD Negeri 8 Peguyangan yang dengan pertanyaan konkret adalah sebagai berikut sesuai dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Pengkategorian Hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Tabel Kategori Hasil Belajar Keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Pertanyaan Konkret No. Interval Frekuensi Kategori Persentase Baik Baik 81,40% Baik Sangat baik Sangat baik 18,60% Sangat Baik Jumlah % Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pertanyaan konkret paling banyak berada di rentang kategori baik yaitu sebesar 81,40%. Terdapat beberapa siswa yang masuk ke dalam kategori sangat baik yaitu 18,60%. Pengkategorian tersebut didasarkan pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.

9 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Nilai rata rata hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan saintifik menggunakan pertanyaan konkret sebesar 81,07 berdasarkan lima kategori ini maka hasl belajar siswa termasuk kategori baik. Dari data nilai akhir hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDN Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Pertanyaan Abstrak menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dari nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 100, sedangkan nilai terendah yang dicapai adalah 60 dari nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0. Rata rata yang diperoleh adalah 75,76, varian sebesar 5,39 dan standar deviasi sebesar 7,4. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut selanjutnya disusun klasifikasi tingkat kategori nilai hasil belajar keterampilan menyimak siswa kelas IV SD Negeri Peguyangan yang dengan pertanyaan abstrak adalah sebagai berikut. Frekuensi absolut dan frekuensi relatif hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan pertanyaan abstrak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelas Pertanyaan Abstrak No Interval Nilai Tengah (Xi) Frekuensi (f) , , , , , ,5 1 JUMLAH 41 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut selanjutnya disusun klasifikasi tingkat kategori nilai hasil belajar keterampilan menyimak siswa kelas IV SD Negeri Peguyangan yang dengan pertanyaan abstrak adalah sebagai berikut sesuai dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Pengkategorian Hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Tabel Kategori Hasil Belajar Keterampilan Menyimak dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Pertanyaan Abstrak No. Interval Frekuensi Kategori Persentase Baik Baik Baik Baik 85,37% Sangat baik 14,63% Sangat Baik Jumlah % Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pertanyaan abstrak paling banyak berada di rentang kategori baik yaitu sebesar 85,37%. Terdapat beberapa siswa yang masuk ke dalam kategori sangat baik yaitu 14,63%. Pengkategorian tersebut didasarkan pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.

10 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 Nilai rata rata hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan saintifik menggunakan pertanyaan konkret sebesar 75,76 berdasarkan lima kategori ini maka hasl belajar siswa termasuk kategori baik. Dari perbandingan data-data di atas menunjukkan bahwa perhitungan hasil belajar keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 8 Peguyangan yang dengan pertanyaan konkret lebih baik dibandingkan siswa kelas IV SD Negeri Peguyangan yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan pertanyaan abstrak. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji-t, diketahui t hitung sebesar 3,017 dengan db ( n 1 +n - = 84- =8) dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t tabel = 1,980. Karena t hitung > t tabel (3,017 > 1,980), hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat konkret. Hal ini dapat diketahui dari tingginya perbedaan hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia antara kelas yang dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan abstrak guru dan kelas yang dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan konkret guru. Dari nilai rata rata yang diketahui kelas yang dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan konkret guru lebih tinggi daripada nilai rata rata kelas yang dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan abstrak guru yaitu 81,07 dengan 75,76. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kedua kelompok yang diberikan perlakuan yang berbeda. Perbedaan yang signifikan tersebut dapat disebabkan karena perbedaan pertanyaan yang digunakaan dalam pembelajaran, sumber belajar, serta metode yang digunakan selama proses pembelajaran. Sesuai dengan teori dari Piaget bahwa siswa SD berada dalam tahap operasional konkret, sehingga siswa lebih dapat mengerti pertanyaan pertanyaan konkret yang diberikan guru dibandingkan dengan pertanyaan abstrak yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan konkret guru, siswa lebih menyimak pembelajaran yang diberikan oleh guru dikarenakan pertanyaan pertanyaan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran lebih mudah dipahami dan mengajak siswa bernalar sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya sehingga materi pembelajaran juga lebih dipahami siswa. Berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan dengan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan abstrak guru. Pada pembelajaran ini, siswa memang menggunakan lebih tinggi kemampuan bernalarnya namun untuk mewujudkan hal tersebut sangat sulit. Tidak semua siswa mampu bernalar tingkat tinggi sehingga di dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam menyimak materi pembelajaran menjadi kurang karena siswa kurang memahami pertanyaan yang diberikan guru dalam membantu menuntut siswa aktif di dalam pembelajaran. Kesamaan kedua perlakuan tersebut terletak pada pendekatan yang dilakukan guru mengacu kepada 5M mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, mengkomunikasi. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung 5M ini selalu ada namun yang berbeda adalah cara guru mengajak siswa memahami pembelajaran dengan memlontarkan kalimat kalimat tanya yang mengasah kemampuan bernalar siswa. Pertanyaan pertanyaan yang diberikan oleh guru mengajak siswa secara aktif memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi. Dapat disimpulkan yang lebih efektif untuk diterapkan kepada siswa kelas IV SD

11 Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 adalah Pendekatan Saintifik ditinjau dari Jenis Pertanyaan Konkret Guru. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia antara siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan guru yang bersifat abstrak dan pertanyaan guru yang bersifat konkret pada Tema Cita citaku. Hal ini dilihat dari Hasil analisis dengan uji-t menunjukkan t hitung > t tabel (3,017 > 1,980). Dari nilai rata rata kelas setelah diberikan perlakuan, diketahui kelas yang dibelajarkan melalui Pendekatan Saintifik dengan pertanyaan konkret lebih tinggi daripada nilai rata rata kelas yang dibelajarkan melalui Pendekatan Saintifik dengan pertanyaan abstrak, yaitu 81,07 dengan 75,76. Sebelum diberikan perlakuan, nilai rata rata pretes kedua kelas yang dibelajarkan melalui Pendekatan Saintifik dengan pertanyaan konkret dan pertanyaan abstrak adalah 69,3 dan 69,63. Dari perbandingan nilai rata rata sebelum pemberian perlakuan dan setelah diberikan perlakuan dapat disimpulkan kedua jenis pertanyaan berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia namun Pendekatan Saintifik ditinjau dari jenis pertanyaan Konkret Guru lebih efektif diterapkan untuk siswa kelas IV di SDN Desa Peguyangan karena pengaruh yang diberikan lebih tinggi dibandingkan jenis pertanyaan Abstrak Guru. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, dapat diajukan beberapa saran, (1) Kepada siswa ditekankan agar lebih aktif menggali kemampuan bernalar dan pengetahuannya melalui pembelajaran yang diberikan guru. () Guru di SDN Desa Peguyangan supaya menggunakan Pendekatan Saintifik dengan pertanyaan Konkret dalam proses pembelajaran, untuk memberikan hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dengan pertanyaan Abstrak, walaupun kedua jenis pertanyaan sama sama berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan menyimak Bahasa Indonesia. (3) Kepala sekolah agar memperhatikan pembelajaran di sekolah yang dipimpin. Hal ini bertujuan agar kepala sekolah bisa memberikan kebijakan yang sesuai untuk memperlancar kegiatan pembelajaran. (4) Peneliti lain yang tertarik dengan hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan pembanding untuk penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 013. Yogyakarta: Gava Media. Kosasih Strategi Belajar dan Pembelajan Implementasi Kurikulum 013. Bandung: Yrama WIdya. Nasution Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Cetakan Ke-15. Jakarta: PT Bumi Aksara. Saddhono, Kundharu dan St.Y. Slamet Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Setyosari, Punaji Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Cetakan Ke-3. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Supriyadi Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta: Jaya Ilmu. Winarsunu Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU DITINJAU DARI CARA GURU BERTANYA Ni Made Dwi Pradnyawati 1, MG. Rini Kristiantari,

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PERTANYAAN PRODUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS (BAHASA INDONESIA) PADA TEMA CITA- CITAKU SISWA KELAS IV DI SDN PEGUYANGAN Ni Made Yuni Wiratni 1,

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU PADA SISWA KELAS IV DI SDN DESA PEGUYANGAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN

Lebih terperinci

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Andrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJARPENGETAHUAN BAHASA INDONESIA(KETERAMPILAN MENULIS) DANMOTIVASI BELAJAR TEMA CITA CITAKU PADA SISWA KELAS IV Ni Luh Mayumi

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.    2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN PKN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU SISWA KELAS IV SD GUGUS PANGERAN DIPONEGORO KECAMATAN DENPASAR BARAT Ida Bagus Ketut Surya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian ini diperlukan suatu metode. Adapun metode pada penelitian

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU DI SD GUGUS MAYOR METRA DENPASAR UTARA Ni Kadek Lisna Dewi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III dalam skripsi ini menjelaskan tentang metode penelitian serta komponen-komponen yang berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan. Komponen-komponen yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG Yora Diana Putri 1, Rahayu Fitri 2, Sri Mulyani Rusli 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.01.eer.02 PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X 1, a) Karlina Arti Suprapto 1 Prodi Fisika FMIPA UNJ, Jl. Pemuda No. 10,

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.  1, 2, PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU DITINJAU DARI CARA BERTANYA GURU PADA SISWA KELAS IV DI SD GUGUS DEWI SARTIKA Kd. Dedi Lesmana 1, I Wyn. Rinda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE Rusdiah 1, Sainab 2 1,2 Prodi Pendidikan Biologi Fmipa Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Tujuan Penelitian quasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV SD Dedek Jesy Yasrina 1, I Wayan Sujana 2, Ni Wayan Suniasih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI Ni Lh. Nopita Windiani 1, Ni Nym. Ganing 2, I.B.Gd. Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR 299 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: rahmasamalanga@yahoo.co.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUHTERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS I Wayan Adiwiguna 1, I Wayan Wiarta, Ida Bagus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi eksperimen merupakan salah satu dari jenis penelitian eksperimen. Dimana

Lebih terperinci

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DI SMPN 08 KOTA BENGKULU Diana Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK. Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 141-148 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIV, Nomor 2, Tahun 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INFLUENCE OF LEARNING INTERACTIVE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes. 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dan desain yang digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Tanya Aryani 1, I. B. Surya Manuaba 2, I Ngh. Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci