PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD
|
|
- Glenna Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Tanya Aryani 1, I. B. Surya Manuaba 2, I Ngh. Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia aryanitanya@gmail.com 1, ibsm.co.id@gmail.com 2 suadnyanainengah@gmail.com 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini eksperimental yaitu quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan menggunakan rancangan kelompok non-ekuivalen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data kompetensi pengetahuan IPA dan dianalisis dengan uji-t. Setelah dianalisis dengan uji-t, diperoleh thitung = 3,333 dan pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan dk = 72 diperoleh ttabel = 2,000. Berdasarkan kriteria pengujian, thitung = 3,333 > ttabel (α = 0,05,72) = 2,000. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang sigifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA yang diperoleh kelompok eksperimen Me = 0,41 > Me = 0,26 rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA yang diperoleh kelompok kontrol. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kompetensi pengetahuan IPA pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci: model pembelajaran Think Talk Write, kompetensi pengetahuan IPA. Abstract The aim of this research is to determine significant diferences knowledge competence of natural science the student group that studied through Think Talk Write (TTW) learning model and the student group that studied through conventional learning model for students in the 4 th grade of elementary school at SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik in 2016/2017 year of study. The type of this research experimental, in this case is quasi eksperiment that use non-equivalent group design. The population of this research all of the students in the 4 th grade of elementary school at SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik in 2016/2017 year of study. The sample of this research is taken by random sampling technic. The collected data is natural science knowledge competence and analyzed with t-test. After being tested by t-test, it is obtain that thitung = 3,333 in 5% ( =0,05) of significant standard with dk = 72 and ttabel (α = 0,05,72) = 2,000. According to the test criterion thitung = 3,333 > ttabel (α = 0,05) = 2,000. Therefore, there are significant differences of natural science knowledge competence between the student 1
2 group that studied by Think Talk Write (TTW) learning model and the student group that studied through conventional learning for students in the 4th grade of elementary school at SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik in 2016/2017 year of study.the result showed an average gain score of natural science knowledge competence obtained by experiment group Me = 0,41 > Me = 0,26 an average gain score of natural science knowledge competence by control group. So, it can be conclude there was the influence of Think Talk Write (TTW) learning model to natural science knowledge competence for students in the 4 th grade of elementary school at SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik in 2016/2017 year of study. Keywords : Think Talk Write learning model, natural science knowledge competence. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan tujuan pendidikan nasional memengaruhi potensi peserta didik. Ada beberapa jenjang dalam pendidikan, salah satunya jenjang sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan jenjang yang berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tujuan pendidikan sekolah dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar yang berguna bagi siswa berdasarkan tingkat perkembangannya. Oleh karena itu, sistem pengelolaan pendidikan harus bisa menciptakan perubahan yang lebih baik. Perubahan dan perkembangan dalam dunia pendidikan memang seharusnya terjadi seiring dengan perubahan kehidupan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik yaitu dengan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bentuk pembaharuan dan inovasi terhadap kualitas pendidikan. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Kurikulum bersifat dinamis, yaitu harus terus beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan yang ada. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia merupakan kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan belajar, dan sumber belajar khususnya pada tingkat sekolah dasar. Menurut Kurniasih dan Sani (2014:7), kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang pernah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kemampuan guru dalam mencari tahu pengetahuan sebanyakbanyaknya merupakan hal yang dituntut dalam Kurikulum 2013 karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui teknologi yang berkembang saat ini. Selain itu, siswa didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah juga dapat disebut pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik meliputi pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik sangat cocok diterapkan untuk muatan materi IPA, karena selama ini IPA hanya dibelajarkan dengan menghafal sehingga kurang menarik bagi siswa. Pendekatan saintifik dapat membuat muatan materi IPA menjadi 2
3 lebih menarik dan bermakna karena siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui berbagai kegiatan, sehingga pengetahuan yang didapat oleh siswa tidak bersifat hafalan semata. Hal ini akan membuat pengetahuan yang diterima tidak cepat dilupakan. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 dengan mewawancarai wali kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik, dapat diketahui jumlah keseluruhan siswa kelas IV dari 3 sekolah dengan 5 kelas adalah 179 siswa. Selain itu, dijelaskan terdapat banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam muatan materi IPA, terutama pada kompetensi pengetahuannya. Dilihat dari nilai ulangan umum semester I, siswa kelas IV di SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik, sebagian besar hasil kompetensi pengetahuan IPA siswanya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 75,00 (Sumber: Informasi dari wali kelas IV di SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik). Berkaitan dengan hal tersebut, banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya karena semua kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Walaupun telah menggunakan pendekatan saintifik, yaitu pendekatan yang mengedepankan aktivitas siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri secara aktif melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan hasil belajar. Namun hal tersebut, tidak didukung oleh kemampuan siswa sendiri. Siswa masih bergantung pada guru dan masih perlu dibimbing untuk membiasakan diri dalam mencari dan membuka wawasannya sendiri. Hal ini tentunya, menciptakan kondisi pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa merasa cepat bosan. Kondisi tersebut juga membawa pengaruh terhadap hasil belajarnya. Pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu didesain secara kreatif dan inovatif dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa kelas IV. Berdasarkan permasalahan tersebut, dipandang perlu adanya inovasi dalam pembelajaran, yakni pembelajaran yang mengutamakan kompetensi pengetahuan, berpusat pada siswa, memberikan pengalaman belajar, dan relevan dengan kehidupan nyata. Salah satu inovasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Think Talk Write (TTW). Model pembelajaran TTW merupakan kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa mampu untuk berpikir, berbicara dalam diskusi sehingga interaksi siswa dapat terjalin, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu yang dilandasi argumen yang logis dan ilmiah. Penggunaan model pembelajaran TTW juga dapat menumbuhkembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga, model tersebut efektif untuk membuat inovasi suasana pola diskusi kelas. Hal ini dikarenakan model pembelajaran TTW dimulai dari alur berpikir (think) melalui kegiatan membaca, berbicara (talk) melalui kegiatan diskusi, bertukar pendapat dan menulis (write) melalui kegiatan menuliskan hasil diskusinya tanpa menghilangkan pendekatan saintifik sebagai ciri khas Kurikulum Suasana ini lebih efektif, jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 siswa. Dalam kelompok ini, siswa diminta membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengarkan dan membagi ide bersama teman, kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Selain itu, model pembelajaran TTW dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna dalam pembelajaran serta meningkatkan minat dan partisipasi juga dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa (Ambari, 2013). Terkait dengan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA pada Siswa Kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan uraian diatas, adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu, (1) untuk mendeskripsikan kompetesi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017; (2) untuk 3
4 mendeskripsikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017; (3) untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik. Pemilihan gugus ini sebagai tempat penelitian karena SD di Gugus tersebut memiliki beberapa aspek pendukung agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Aspek pendukung yang dimaksud yaitu seluruh SD di Gugus I Gusti Ngurah Jelantik menerapkan kurikulum yang sama yaitu kurikulum Masalah dalam penelitian ini juga ditemukan di SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik dan di gugus tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan model pembelajaran TTW. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Kegiatan yang dilakukan selama penelitian dimulai dari pengajuan judul dan penyusunan proposal hingga laporan penelitian ini selesai. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini eksperimental yaitu quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan menggunakan rancangan kelompok Nonekuivalen. Dalam rancangan ini, ada dua kelompok subyek satu mendapat perlakuan dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol (Setyosari, 2015:210). Pretest diberikan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian diberikan perlakuan, yaitu dengan memberikan perlakuan model pembelajaran TTW kepada kelompok eksperimen. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan posttest untuk mengetahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan akhir eksperimen. Pada tahap persiapan eksperimen kegiatan yang dilakukan yaitu, 1) mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran, 2) menyusun instrumen penelitian berupa tes kompetensi pengetahuan IPA, 3) mengkonsultasikan instrumen penelitian dengan ahli, 4) mengadakan validasi instrumen penelitian, 5) menentukan sampel penelitian dengan undian, 6) sampel yang telah didapat, kemudian dilakukan pretest, 7) Setelah sampel dinyatakan setara dengan menguji kesetaraan berdasarkan data hasil pretest, sampel kemudian diundi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas yang pertama muncul saat undian dijadikan kelompok eksperimen sedangkan kelas kedua yang muncul dijadikan kelompok kontrol. Pada tahap pelaksanaan eksperimen, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa model pembelajaran TTW sebanyak 6 kali. Kelompok kontrol dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional sebanyak 6 kali. Pada tahap akhir eksperimen, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan posttest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Sugiyono (2014:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas IV di SD Negeri yang terdapat pada Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 179 siswa. Populasi tersebut terdiri dari 3 sekolah dan 5 kelas yaitu, 3 kelas di SD N 28 Dangin Puri, 1 kelas di SD N 17 Dangin Puri, dan 1 kelas di SD N 21 Dangin Puri. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sugiyono (2014:132) mengemukakan Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel secara acak dilakukan dengan undian. Pemilihan sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan pengacakan individu, karena tidak mungkin mengubah 4
5 kelas yang telah terbentuk sebelumnya. Kelas dipilih sebagaimana telah terbentuk tanpa campur tangan peneliti, kemungkinan pengaruh-pengaruh dari keadaan siswa mengetahui dirinya dilibatkan dalam eksperimen dapat dikurangi sehingga penelitian ini benar-benar menggambarkan pengaruh perlakuan yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Gugus I Gusti Ngurah Jelantik diketahui bahwa tidak ada kelas unggulankan atau dianggap sama. Oleh karena itu, undian dilakukan terlebih dahulu. Pengundian tahap pertama untuk memilih dua kelas yang dijadikan sampel penelitian dari seluruh populasi. Setelah dua kelas terpilih, maka kedua kelas tersebut diberikan pretest. Nilai atau skor dari pretest yang dilakukan tersebut, digunakan untuk mengetahui kesetaraan sampel secara akademik. Kesetaraan sampel digunakan uji-t dengan rumus polled varian. Pengundian tahap kedua untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas yang muncul pertama saat diundi dijadikan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas yang muncul kedua dijadikan sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil undian, diperoleh kelas IV SD N 17 Dangin Puri berjumlah 36 siswa yang muncul pertama dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV SD N 21 Dangin Puri berjumlah 38 siswa yang muncul kedua dijadikan sebagai kelompok kontrol. Sugiyono (2014:193) mengemukakan, Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data dapat dikumpulkan melalui metode tes dan nontes. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kompetensi pengetahuan IPA. Suharsimi (2015:67) menyatakan, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang akan digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan IPA berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa (PGB) dilakukan pengujian instrumen yaitu uji validitas, uji daya beda, uji tingkat kesukaran, dan uji reliabilitas. Sudijono (2011:118) menyatakan, tes objektif pilihan ganda biasa yaitu salah satu tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan. Uji instrumen dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 39 siswa. Dari 40 soal yang diujikan, diperoleh 30 soal yang dinyatakan layak untuk digunakan pada penelitian ini. Setelah data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini digunakan metode analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Data yang dianalisis adalah data gain skor yang dinormalisasikan dari data pretest dan data posttestnya. Dalam penelitian ini statistik deskriptif yang digunakan adalah menghitung mean, standar deviasi dan varian. Tingkat kompetensi pengetahuan IPA dapat ditentukan dengan membandingkan Me (rata-rata) dengan tabel konversi skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan PAN skala lima. Menurut Koyan (2012:25), rentang M i + 1,5 SD i -< M i + 3,0 SD i berada pada kategori sangat baik, M i + 0,5 SD i -< M i + 1,5 SD i berada pada kategori baik, M i 0,5 SD i - <M i + 0,5 SD i berada pada kategori cukup baik, M i - 1,5 SD i -< M i 0,5 SD i berada pada kategori tidak baik, M i - 3,0 SD i -< M i 1,5 SD i berada pada kategori sangat tidak baik. Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data. Pada uji prasyarat analisis data dilakukan uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah uji hipotesis dengan statistik parametrik dapat dilakukan atau tidak. Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2014:241). Uji normalitas sebaran data dalam penelitian ini menggunakan Chi-Kuadrat. 5
6 Kriteria pengujian adalah jika harga x 2 h 2 xt, maka data berdistribusi normal. 2 2 Sedangkan, jika harga x h x, maka t sebaran data tidak berdistribusi normal. Pada taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasannya n-1. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan varian antar kelompok. Uji homogenitas dapat dilakukan, apabila kelompok data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas varian dilakukan dengan uji F. Kriteria pengujian, jika harga F hitung < F tabel, maka data homogen. Sedangkan jika harga F hitung > F tabel, maka data tidak homogen. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1-1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 2-1. Data yang telah diuji normalitas sebaran data dan homogenitas variannya, diuji hipotesisnya. Data yang diperoleh sudah memenuhi prasyarat uji normalitas dan homogenitas, maka analisis yang digunakan adalah statistik parametris. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji-t dengan rumus polled varian. Rumus uji-t dengan rumus polled varian digunakan karena jumlah anggota sampel n1 n2 dan varian homogen (σ1 2 = σ2 2 ). Kriteria pengujian, jika harga t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika harga t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada taraf signifikansi 5% dan dk = n1 + n2-2. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas IV SD N 17 Dangin Puri. Setelah diberikan pretest dilanjutkan dengan pemberian perlakuan dengan model pembelajaran TTW sebanyak 6 kali pertemuan, kemudian diberikan posttest untuk memperoleh hasil kompetensi pengetahuan IPA siswa. Setelah memperoleh skor posttest, kemudian dicari gain skor yang dinormalisasikan dari hasil pretest dan posttest. Tabel 1. Deskripsi Data Gain Skor Kompetensi Pengetahuan IPA Kelompok Eksperimen Rata-rata 0,41 Standar Deviasi 0,2 Varian 0,04 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, pengelompokkan distribusi frekuensi untuk kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata gain skor yaitu 0,41. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut kemudian dikonversikan pada tabel pengkategorian kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen pada Penilaian Acuan Norma (PAN) skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen berada pada rentang 0,31 0,51 dengan kategori cukup baik. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah kelas IV SD N 21 Dangin Puri. Setelah diberikan pretest dilanjutkan dengan pemberian pembelajaran konvensional sebanyak 6 kali pertemuan, kemudian diberikan posttest untuk memperoleh hasil kompetensi pengetahuan IPA siswa. Setelah memperoleh skor posttest kemudian dicari gain skor yang dinormalisasikan dari hasil pretest dan posttest. Tabel 2. Deskripsi Data Gain Skor Kompetensi Pengetahuan IPA Kelompok Kontrol Rata-rata 0,26 Standar Deviasi 0,17 Varian 0,03 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, pengelompokkan distribusi frekuensi untuk kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok kontrol diperoleh ratarata gain skor yaitu 0,26. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut kemudian dikonversikan pada tabel pengkategorian kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol pada Penilaian Acuan 6
7 Norma (PAN) skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol berada pada rentang 0,18 0,35 dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil analisis data kompetensi pengetahuan IPA, menunjukkan bahwa rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol (Me = 0,41 > Me = 0,26). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi yaitu uji prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian. Uji normalitas sebaran data menggunakan rumus Chi-Kuadrat, dengan 2 2 kriteria pengujian jika harga, maka x h xt data berdistribusi normal. Sedangkan, jika 2 2 harga x h x, maka sebaran data tidak t berdistribusi normal. Pada taraf signifikansinya adalah 5% dan dk n-1. Berdasarkan kelas interval, frekuensi observasi (fo), dan frekuensi harapan (fh) dari data gain skor kelompok eksperimen diperoleh x 2 hitung = 6,27 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 5 diperoleh x 2 tabel (α=0,05) = 11,070. Karena x 2 hitung = 6,27 < x 2 tabel (α=0,05) = 11,070, maka data berdistribusi normal. Sedangkan kelompok kontrol diperoleh x 2 hitung = 4,90 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 5 diperoleh x 2 tabel (α=0,05) = 11,070. Karena x 2 hitung = 4,90 < x 2 tabel (α=0,05) = 11,070, maka data berdistribusi normal. Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui bahwa sebaran data kedua kelompok homogen. Untuk menentukan homogenitas variannya menggunakan uji F. Kriteria pengujian jika harga F hitung < F tabel, maka data homogen. Sedangkan jika harga F hitung > F tabel, maka data tidak homogen. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi 5% dengan dk untuk pembilang n1-1 = 36-1=35 dan derajat kebebasan untuk penyebut n2-1 = 38-1=37. Dari hasil perhitungan, diperoleh F hitung = 1,33 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk (37,35) adalah 1,75. Ini berarti F hitung = 1,33 < F tabel(α=0,05) =1,75 maka data homogen. Berdasarkan hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian diperoleh data kedua kelompok berdistribusi normal dan varian kedua kelompok homogen, maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dengan rumus polled varian. Dengan kriteria pengujian adalah jika harga t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, jika harga t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. t tabel dihitung dengan derajat kebebasan = n1 + n2-2, derajat kebebasan = = 72 pada taraf signifikansi 5%. Rekapitulasi hasil analisis data menggunakan uji-t sebagai berikut. Rata-rata Gain Sampel Varian N thitung ttabel Kesimpulan Skor Kelompok Eksperimen 0,41 0, ,333 2,000 Ho ditolak Kelompok Kontrol 0,26 0,03 38 Berdasarkan hasil uji-t, diperoleh t hitung = 3,333. Kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan dk = = 72 dan taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh t tabel = 2,000. Karena t hitung = 3,333 > t tabel = 2,000 maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017 diterima. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen yaitu, 0,41. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut kemudian dikonversikan pada tabel pengkategorian 7
8 kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen pada Penilaian Acuan Norma (PAN) skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen berada pada rentang 0,31 0,51 dengan kategori cukup baik. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol yaitu, 0,26. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut kemudian dikonversikan pada tabel pengkategorian kompetensi pengetahuan IPA kelompok kontrol pada Penilaian Acuan Norma (PAN) skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol berada pada rentang 0,18 0,35 dengan kategori cukup baik. Setelah dikonversikan pada PAN skala lima, rata-rata gain skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol samasama berada pada kategori cukup baik. Walaupun sama-sama berada pada kategori cukup baik, namun hasil rentang pengkategorian yang diperoleh pada setiap kelompok berbeda sehingga hanya berlaku di kelompok yang bersangkutan dan tidak bisa dibandingkan dengan kelompok lain. Dilihat dari rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA yang diperoleh kelompok eksperimen lebih dari kelompok kontrol (Me = 0,41 > Me = 0,26). Maka hal tersebut berarti terdapat pengaruh model pembelajaran TTW terhadap kompetensi pengetahuan IPA pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Dengan demikian, model pembelajaran TTW dapat direkomendasikan dalam membelajarkan siswa khususnya pada kegiatan pembelajaran yang berisi muatan materi IPA. Pembelajaran tema 8 (Daerah Tempat Tinggalku) pada muatan materi IPA pada kelompok yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW berjalan dengan baik dan kondusif. Siswa sangat antusias dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan model pembelajaran TTW yang mendorong siswa mampu untuk berpikir, berbicara dalam diskusi sehingga interaksi siswa dapat terjalin, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu yang dilandasi argumen yang logis dan ilmiah. Suatu inovasi pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam kegiatan berdiskusi untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan sesuai tujuan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran siswa dapat berpikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Penggunaan model pembelajaran TTW mengarahkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dimana kelompok secara heterogen yang terdiri dari 3 5 siswa. Serta dapat dipadukan dengan pendekatan saintifik sebagai ciri khas dalam kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 sehingga kegiatan pembelajaran lebih inovatif dan variatif. Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling membelajarkan siswa yang mempunyai pengetahuan lebih, sedang dan kurang saling berbaur dan saling mengisi satu dengan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Juniasih (2013), yaitu pembelajaran yang dilakukan melatih kemampuan siswa dalam berpikir, membiasakan siswa untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat saat berdiskusi, dan menuliskan hasil diskusi secara terstruktur, sehingga siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Berbeda pada kelompok kontrol, kegiatan pembelajaran konvensional yang hanya menggunkaan pendekatan saintifik berjalan kurang optimal. Hal ini disebabkan siswa yang kurang mampu mengaitkan antar materi pada muatan materi IPA dan kesulitan mengikuti setiap langkah pembelajaran yang perlu diberikan bimbingan lebih khusus. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran TTW pada muatan materi IPA memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk mengonstruksikan pengetahuannya melalui berbagai kegiatan bermakna dan teratur yang tentunya menyenangkan bagi siswa pada setiap langkah pembelajarannya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran TTW memberi pengaruh terhadap kompetensi pegetahuan IPA karena melatih siswa dalam berpikir, berbicara dalam diskusi, dan kemudian menuliskan pemahaman yang diperoleh dari hasil diskusi secara terstruktur untuk mendapatkan pengalaman belajar. Selain 8
9 itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa model pembelajaran TTW menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sehingga motivasi siswa akan terus tercipta dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya dalam kompetensi pengetahuan IPA. Guru dapat menggunakan model pembelajaran TTW sebagai inovasi dalam pembelajaran dengan mengarahkan siswa untuk aktif berpikir dalam berdiskusi lalu menuliskan suatu topik tertentu yang diperoleh dari hasil diskusi. Sehingga pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran TTW dapat berjalan dengan kondusif dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran khususnya kompetensi pengetahuan IPA. SIMPULAN DAN SARAN Kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017 diperoleh rata-rata gain skor yaitu 0,41. Dari rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut, kemudian dikonversikan pada PAN skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen berada pada rentang 0,31 0,51 dengan kategori cukup baik. Kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017 diperoleh rata-rata gain skor yaitu 0,26. Dari rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA tersebut, kemudian dikonversikan pada PAN skala lima, sehingga dapat diketahui kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol berada pada rentang 0,18 0,35 dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil analisis dengan uji-t, diperoleh t hitung = 3,333. Kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan dk = = 72 dan taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh t tabel = 2,000. Karena t hitung = 3,333 > t tabel = 2,000, ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPA yang diperoleh kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW lebih tinggi dari kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional (Me = 0,41 > Me = 0,26). Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran TTW terhadap kompetensi pengetahuan IPA pada siswa kelas IV SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik tahun ajaran 2016/2017. Adapun saran yang dapat disampaikan setelah dilaksanakan dan diperoleh hasil dari penelitian yaitu, (1) Kepada guru, penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan keterampilan dalam merancang pembelajaran dengan tujuan memperoleh hasil belajar yang optimal. Khusunya guru yang mengajar di kelas IV yang menggunakan tematik disarankan untuk mengembangkan inovasi pembelajaran dengan menerapkan strategi, pendekatan, model, dan metode yang mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa, (2) Kepada sekolah, Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran TTW lebih tinggi dari kompetensi pengetahuan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Diharapkan sekolah memberikan sosialisasi secara berkelanjutan mengenai inovasi-inovasi pembelajaran kepada guru dalam membelajarkan siswa, dan (3) Kepada peneliti lain, Bagi peneliti lainnya, bahwa dalam penelitian ini terbatas pada pokok bahasan tematik tema 8 (Daerah Tempat Tinggalku) siswa kelas IV. Untuk memperoleh kompetensi yang berbeda dan pada muatan materi yang berbeda peneliti menyarankan kepada peneliti lainnya untuk melakukan penelitian pada pokok bahasan yang lebih beragam untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 9
10 DAFTAR PUSTAKA Ambari, Ni Luh Putu Desy, dkk Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Gugus 1 Kecamatan Tegallalang. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Volume 1 (hlm. 5-8). Tersedia pada p/jjpgsd/article/view/856/728 (diakses tanggal 8 Januari 2017) Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Koyan, Wayan Statistika Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani Sukses Mengimplementasikan Kurikulum Jakarta: Kata Pena. Setyosari, Punaji Metode Penelitian dan Pendidikan Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia. Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Departemen Pendidikan Nasionl. 10
11 11 e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Putu Dian Cita Resty 1, I Nengah Suadnyana 2, I Komang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Putu Ida Handayani 1, Made Putra, I Ketut Ardana 3 1,,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SETS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SETS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V Ni L. Rai Widiani 1, I Ngh. Suadnyana 2, I.B. Surya Manuaba 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciAndrie Eka Priyanti, I Wayan Wiarta, I Ketut Ardana. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS P.B. SUDIRMAN DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Andrie Eka Priyanti,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS IV SD GUGUS SRIKANDI Ni Lh. Nopita Windiani 1, Ni Nym. Ganing 2, I.B.Gd. Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Wayan Pitriani 1, I Ketut Ardana 2, M.G. Rini Kristiantari 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETDA MADE PUTRA Putu Eka Cahya Putri 1,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V SD
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V SD Ida Ayu Putu Candrika Riantari 1, I G. A. Agung Sri Asri 2, Ni Nyoman Ganing 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Made Astini 1, Made Putra 2, I Wayan Darsana 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA Ni Putu Dessy Wiranti, Ni Wayan Suniasih, I Wayan Darsana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LAGU DAERAH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA Ni Made Feby Kurniyanthi 1, I Wayan Wiarta 2, I Wayan Darsana 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SD Ni Luh Rika Apria Dewi1, I Ketut Ardana2, Dr.Mg. Rini Kristiantari3 1,2,3Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KUTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ni Made Pitria Mulia Sari 1, I Wayan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Sang Made Sugiarta 1, DB.Kt.Ngurah Semara Putra 2, I Nengah Suadnyana 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBASIS TRI HITA KARANA BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS BERBASIS TRI HITA KARANA BERPENGARUH TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Putu Sri Anjani 1, Komang Ngurah Wiyasa 2, I Ketut Ardana 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni Luh Ria Dhyanti Dewi 1, I Wayan Sujana 2, Mg. Rini Kristiantari 3
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F32112039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS KELAS V Ni Pt Candra Kusumayanti 1, I. G. A. Agung Sri Asri 2, DB.Kt.Ngurah Semara Putra 3
Lebih terperinciDiana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DI SMPN 08 KOTA BENGKULU Diana Puspitasari,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam
Lebih terperinci(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Pt. Karminia Ratna Dewi, I Ngh. Suadnyana, I.B Gd. Surya Abadi Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV Ni Putu Ria Andri Laksmi 1, I Wayan Wiarta, Made Putra 3 1,,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Aan Pirta Wijaya 1, Arnelis Djalil 2, M. Coesamin 2 aan_pirtawijaya@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Rahajeng Dyah Respati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS D.K.A Juniantari SN 1, I. Bgs. Gd. Surya Abadi, I Ngh.
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS V SD GUGUS KOMPYANG SUJANA KECAMATAN DENPASAR UTARA Made Ayu Kusumadewi 1, I
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar Selatan Komang Ayu Purnamawati 1, I Wyn. Rinda Suardika
Lebih terperinciOLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN QUESTION CARDS TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN QUESTION CARDS TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Km Tri Novita Sari 1, Ni Wyn Suniasih 2, I Wyn Wiarta 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV I Pt. Adi Budi Mahardika 1, I Gst. A. Agung Sri Asri,
Lebih terperinciAKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS MOCH HATTA DENPASAR SELATAN TAHUN AJARAN 015/016
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA
1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciPENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD
PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD Idam Ragil Widianto Atmojo PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail : idamragil@fkip.uns.ac.id
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SDN KOTA BENGKULU
Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (2) 2017. Hal.99-106 Strategi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah PGSD FKIP Universitas Bengkulu PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA Ni Putu Mia Astiti Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V SD GUGUS KOMPYANG SUJANA DENPASAR UTARA Ni Putu Ririn Sintya Dewi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS V Ayu Mita Adnyani Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.
0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Ni Luh Nanik Suryani 1, I Gusti Agung Oka Negara 2, I Nengah Suadnyana 3 1,2,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA
PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA ARTIKEL PENELITIAN Oleh Tri Mursini NIM F1081131065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciKOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.217-224, September 2017 ISSN 2541-0261 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS Wawan Priyanto Program Studi PGSD, Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT Laili Fauziah Sufi 1, Haninda Bharata 2, Rini Asnawati 2 Laili_zia@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Ni Kadek Sukreni 1.,.,A. A.Gede Agung 2 I Made Citra Wibawa 3., 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH MERY FRANSISKA NIM F32111035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR JURUSAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV Ni Luh Bella Amanda Sari 1, I Kt. Adnyana Putra 2, I Wy. Wiarta 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS VII KOMPIANG SUJANA DENPASAR BARAT Kd. Rita Anggreni 1, I Gd. Meter 2, I Wyn.
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS KOMPYANG SUJANA DENPASAR UTARA Putu Mega Nilayanti
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA (KETERAMPILAN MENULIS) TEMA CITA-CITAKU DITINJAU DARI CARA GURU BERTANYA Ni Made Dwi Pradnyawati 1, MG. Rini Kristiantari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU Ni Kadek Dwi Mega Yanthi 1, I Kmg. Ngr. Wiyasa, I Wayan
Lebih terperinciMaryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0
Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciPENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPS TEMA CITA-CITAKU SISWA KELAS IV DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PERTANYAAN GURU DI SD GUGUS MAYOR METRA DENPASAR UTARA Ni Kadek Lisna Dewi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Ayu Risa Fratika Dewi 1, I Ketut Adnyana Putra, IG.A. Agung Sri Asri 3 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciMiftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh BASILISA NUARI DEANA AMOY NIM F32110038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS INQUIRY LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS INQUIRY LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ni L. Pitri Widi Pratiwi 1, I Wyn. Darsana 2, I Wyn. Sujana 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciDarussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS LETKOL WISNU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ni Luh Ketut Ayu Yeni Pratiwi 1, Ni Nyoman Ganing 2, I Wayan Wiarta
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1 Tahun: 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEMESTER II SD GUGUS VI KECAMATAN KINTAMANITAHUN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL KOTA JAMBI
Vol. 9 No.2 Juni 2017 Halaman 108-112 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.1898 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL
Lebih terperinciMODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id
Lebih terperinciKeywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction
566 THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TWO STAY TWO STRAY TO THE LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS OF CLASS X BUILDING CONSTRUCTION ENGINEERING IN PROGRAM ENGINEERING DRAWINGS IN SMK NEGERI 1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bangunrejo. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam enam kelas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Dwi Wisma Yanthi 1, I Gusti Ngurah Japa, I Made Tegeh 3 1, Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V Ni Pt. Chyntia Dewi 1, I Gusti Agung Oka Negara 2, I Ngh. Suadnyana 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model
A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Tambang pada semester genap tahun pelajaran 014/015 yaitu mulai tanggal 10 Maret sampai 4 April 014
Lebih terperinci