ketersediaan informasi bagi investor atau kreditor untuk mengukur risiko investasi obligasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ketersediaan informasi bagi investor atau kreditor untuk mengukur risiko investasi obligasi"

Transkripsi

1 1. PENDAHULUAN Perkembangan pasar obligasi di Indonesia mengakibatkan semakin pentingnya ketersediaan informasi bagi investor atau kreditor untuk mengukur risiko investasi obligasi (Christina et al, 2010).Tujuan utama dari investor atau kreditor mengetahui resiko investasi obligasi yaitu untuk melihat para emiten obligasi atau debitur dapat membayar pinjaman pokok beserta bunganya atau tidak. Jika emiten obligasi atau debitur tidak dapat membayar pinjaman pokok beserta bunga mereka dapat dikatakan bahwa resiko investasi yang dipegang oleh para investor atau kreditor sangat besar. Adanya risiko emiten obligasi/debitor tidak mampu membayar pinjaman pokok beserta bunganya (risiko default) menyebabkan keberadaan lembaga pemeringkat obligasi seperti Moody s dan Standard & Poor s (di Amerika Serikat), atau PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Moody s Indonesia (di Indonesia) semakin dibutuhkan untuk membantu investor dalam melakukan estimasi atas risiko tidak terbayarnya pokok pinjaman dan bunga obligasi (Christina et al, 2010). Hal tersebut menyebabkan semakin bertambah pentingnya peringkat kredit yang diberikan untuk setiap penerbitan obligasi oleh suatu perusahaan (Frost, 2007). Dalam melakukan penilaian terhadap risiko kredit suatu perusahaan dan proses pemberian peringkat baik terhadap obligasi maupun surat hutang lainnya yang diterbitkan oleh perusahaan, PEFINDO mensyaratkan beberapa hal, salah satunya adalah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit selama 5 tahun terakhir dan sekurang-kurangnya selama 2 tahun terakhir oleh KAP yang teregistrasi di Bapepam. Pemberian Peringkat dilakukan setiap sebulan sekali berdasarkan pada frekuensi perdagangan di bursa dan harga saham. 1

2 Manajemen laba adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas laporan keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Mills dan Newberry (2001), Manzon dan Plesko (2002), serta Ayers et al (2008) menemukan bahwa taxable income dapat menjadi indikator atas kualitas laba yang lebih informatif dibandingkan dengan book income untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan manajemen laba. Menurut Crabtree dan Maher (2009), book-tax differences dalam jumlah besar dapat menjadi pertanda kualitas laba perusahaan yang rendah. Apabila laba yang dilaporkan perusahaan telah menjadi objek manipulasi dan manajemen laba, laba perusahaan akan menunjukkan persistensi yang rendah di masa depan, maka hal ini akan semakin meningkatkan risiko perusahaan tidak mampu membayar pokok obligasi dan bunganya di masa depan (risiko default). Untuk itu Crabtree dan Maher (2009) dalam Christina et al (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh book-tax differences terhadap penentuan peringkat obligasi oleh analis kredit atau lembaga pemeringkat. Penelitian Crabtree dan Maher (2009) menemukan bahwa perusahaan yang memiliki book-tax differences yang besar akan menghasilkan penurunan pada peringkat obligasi perusahaan tersebut dan large(small) tax-to-book ratios akan menghasilkan penurunan pada peringkat obligasi perusahaan tersebut. Hasil Penelitian tersebut berbeda dengan hasil dari penelitian serupa yang juga dilakukan oleh Christina et al (2010) pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan hasilnya menyatakan bahwa perusahaanperusahaan yang memiliki book-tax differences yang semakin besar akan menghasilkan peningkatan pada peringkat obligasi perusahaan tersebut demikian juga large(small) taxto-book ratios. Oleh karena hasil penelitian sebelumnya belum konsisten maka penelitian ini dilakukan sebagai replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Christina et al (2010) yang telah menguji pengaruh perbedaan Taxable Income dan Book Income (Book-Tax 2

3 Differences) terhadap peringkat obligasi pada Pasar Kredit Obligasi selama tahun dengan sampel perusahaan manufaktur dan non-manufaktur. Akan tetapi, yang akan membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu menggunakan data sampel perusahaan jasa keuangan dengan memperpanjang periode tahun untuk menambah jumlah observasi penelitian sehingga dengan data yang semakin banyak dapat memperoleh sampel yang konsisten setiap periode dalam jumlah banyak. Penelitian ini menggunakan dua komponen book-tax differences yang diduga mempengaruhi peringkat obligasi di Indonesia yaitu, pajak tangguhan (deffered tax) dan rasio pajak (tax-to-book ratios). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak investor untuk meminimalkan risiko investasinya yakni dengan mempertimbangakan nilai book-tax differences dan tax-to-book ratios. Juga diharapkan menjadi referensi bagi penelitian terkait. 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS Terdapat bukti empiris bahwa jika ada kenaikan peringkat obligasi, sering diikuti dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan peringkat obligasi pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai obligasi dari pada capital gains. Tapi kenaikan peringkat obligasi yang diatas biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Teori Signaling Hypotesis ini menyatakan adanya sinyal good news atau sinyal bad news bagi perusahaan jika ada efek dari peningkatan atau penurunan peringkat obligasi dari sebuah perusahaan. 3

4 Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) dianggap memberikan diskresi yang lebih besar kepada pihak manajemen perusahaan dibandingkan dengan Undang- Undang perpajakan sehingga manajemen menggunakan diskresi tersebut untuk melakukan manajemen laba. Akibatnya dapat terjadi perbedaan yang besar antara book income dan taxable income (book-tax differences) yang kemudian berdampak pada jumlah beban pajak tangguhan (deffered tax expense) yang meningkat. Phillips et al. (2003) mengemukakan bahwa book-tax differences yang bersifat temporer yang tercermin dalam deferred tax expense akan membantu memisahkan tindakan diskresi manajer dari pilihan-pilihan nondiskresi. Deferred tax expense lebih akurat dibandingkan dengan ukuran-ukuran akrual lainnya dalam mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan manajemen laba untuk menghindari kerugian dan penurunan laba. Oleh karena itu Phillips et al. (2003) berpendapat bahwa informasi yang terkandung dalam deferred tax expense lebih berguna untuk mendeteksi manajemen laba daripada model akrual yang dikembangkan oleh Healy (1985), Jones (1991), dan Dechow et al. (1995). Hanlon (2005) juga meneliti peranan book-tax differences dalam mengindikasikan persistensi laba, akrual, dan arus kas untuk laba satu tahun ke depan. Dalam melakukan penelitian tersebut, Hanlon (2005) menggunakan deferred taxes sebagai proksi book-tax differences. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan book-tax differences dalam jumlah besar serta bernilai positif dan negatif (large positive book-tax differences dan large negative book-tax differences) mempunyai laba yang kurang persisten dibandingkan perusahaan yang mempunyai book-tax differences dalam jumlah kecil (small book-tax differences). Large positive deferred taxes merupakan pajak tangguhan besar yang dimiliki perusahaan dan merupakan kelebihan pembayaran sehingga bernilai positif, sedangkan large negative deferred taxes adalah pajak tangguhan besar yang dimiliki perusahaan dan merupakan kurang bayar sehingga bernilai negatif. 4

5 Penelitian Crabtree dan Maher (2009) menggunakan kerangka pemikiran Phillips et al. (2003) dan hasil penelitian Hanlon (2005) tersebut untuk melanjutkan penelitian mengenai pengaruh book-tax differences terhadap penentuan peringkat obligasi oleh analis kredit atau lembaga pemeringkat. Penelitian yang dilakukan oleh Crabtree dan Maher (2009) menemukan bahwa large positive deferred taxes dan large negative deferred taxes berpengaruh negatif dan signifikan terhadap RATING, artinya perusahaan-perusahaan yang memiliki large positive deferred taxes dan large negative deferred taxes akan mengalami penurunan peringkat obligasi. Large positive deferred taxes (pajak tangguhan yang harus dibayar perusahaan) adalah pajak tangguhan bernilai positif dan besar yang harus dibayar perusahaan. Hal ini berlawanan dengan penelitian Christina et al(2010) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menemukan bahwa large positive deferred taxes berpengaruh positif namun tidak signifikan dan large negative deferred taxes berpengaruh positif dan siginifikan terhadap RATING. Artinya perusahaan-perusahaan yang memiliki book-tax differences yang besar akan menghasilkan peningkatan pada peringkat obligasi perusahaan tersebut. Crabtree dan Maher (2009) menyimpulkan bahwa book-tax differences dalam jumlah besar dapat menjadi pertanda kualitas laba perusahaan yang rendah. Selain itu, book-tax differences yang sangat besar juga menunjukkan adanya kemungkinan perusahaan melakukan off-balance sheet financing, misalnya dengan tidak mengakui hutang atau kewajiban perusahaan dalam laporan keuangan. Hal tersebut dapat menjadi peringatan dini bagi analis kredit atau lembaga pemeringkat bahwa mereka tidak dapat lagi bergantung pada laba yang dilaporkan untuk menilai kinerja perusahaan di masa depan. Maka kesimpulannya semakin besar deferred taxes bernilai positif yang dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan baik karena memiliki kelebihan 5

6 pembayaran pajak tangguhan dan bernilai positif sehingga akan semakin besar kemungkinan manajemen melakukan manajemen laba. Hal ini menyebabkan laba akuntansi (book income) yang dilaporkan menjadi terdistorsi dan meningkatkan ketidakpastian bagi analis kredit dan lembaga pemeringkat dalam menilai kinerja perusahaan di masa depan. Hal ini meningkatkan risiko kredit dan sehingga menurunkan peringkat obligasi perusahaan tersebut. Jadi perusahaan yang memiliki pajak tangguhan besar bernilai positif tentunya akan memperoleh peringkat obligasi lebih rendah. Oleh karena itu, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1a: Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan besar yang bernilai positif (large positive deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Semakin besar deferred taxes bernilai negatif mengindikasikan kinerja perusahaan dalam kondisi buruk karena kurang bayar sehingga akan semakin menurunkan kemungkinan perusahaan untuk melakukan manajemen laba sehingga semakin besar risiko default perusahaan sehingga berpotensi tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya di masa depan. Lembaga pemeringkat memberikan peringkat rendah karena adanya penghasilan sebelum pajak yang diperoleh lebih kecil daripada penghasilan setelah pajak yang dibayarkan sehingga menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik. Jadi karena menunjukkan kinerja yang kurang baik maka perusahaan dengan pajak tangguhan besar negatif tentunya akan memperoleh peringkat obligasi lebih rendah. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan selanjutnya adalah: H1b: Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan besar yang bernilai negatif (large negative deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. 6

7 Large tax-to-book ratios merupakan rasio perbandingan penghasilan kena pajak dengan laba sebelum pajak menurut pembukuan perusahaan yang lebih besar sedangkan small tax-to-book ratios merupakan perbandingan antara laba pajak dengan laba buku perusahaan yang kecil. Penelitian yang dilakukan oleh Crabtree dan Maher (2009) menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki large tax-to-book ratios mengindikasikan perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan pajak (tax planning) untuk meminimalkan beban pajaknya dibandingkan dengan industri yang sejenis. Ketidakmampuan melakukan manajemen pajak menyebabkan penilaian yang negatif dari analis kredit bahwa perusahaan tersebut tidak mampu menggunakan sumber daya yang tersedia untuk meminimalkan pembayaran pajak dan meningkatkan jumlah arus kas perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Oleh karena itu, analis kredit atau lembaga pemeringkat diduga akan memberikan peringkat obligasi yang lebih rendah kepada perusahaan yang memiliki large tax-to-book ratios. Penelitian yang dilakukan oleh Crabtree dan Maher (2009) menemukan bahwa large tax-to-book ratios dan small tax-to-book ratios berpengaruh negatif dan signifikan terhadap RATING. Artinya perusahaan-perusahaan yang memiliki large tax-to-book ratios dan small tax-to-book ratios akan memperoleh penurunan peringkat obligasi. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan pajak tangguhan besar menunjukkan kinerja kurang baik sehingga memiliki peringkat obligasi lebih rendah. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H2a: Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang besar (large tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. 7

8 Crabtree dan Maher (2009) juga mengeksplorasi kemungkinan perusahaan yang memiliki small tax-to-book ratios untuk memperoleh peringkat yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat obligasi perusahaan tersebut. Argumen yang mendasari kerangka berpikir tersebut adalah small tax-to-book ratios yang dimiliki perusahaan dapat mengindikasikan bahwa manajemen berusaha melakukan manajemen laba dan off-balance sheet financing untuk meningkatkan book income pada periode saat ini sehingga mengakibatkan menurunnya book income di masa mendatang. Dengan adanya manajemen laba yang dilakukan ini berarti kinerja kurang baik sehingga perusahaan akan memiliki peringkat obligasi lebih rendah. Berdasarkan kerangka pemikiran ini, maka hipotesis selanjutnya yang diajukan adalah: H2b: Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang kecil (small tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. 3. POPULASI DAN SAMPEL Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun yakni sebanyak 15 perusahaan. Alasan digunakannya perusahaan jasa keuangan karena perusahaan keuangan memiliki karakteristik yang berbeda dan harus lebih memiliki reputasi yang baik dimata nasabahnya sehingga peringkat obligasi mendapatkan perhatian serius. 8

9 Tabel 1. Kriteria Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di BEI Jumlah 23 Datanya tidak lengkap (8) Sampel terpilih MODEL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pengujian ordinal logit regression. Ordered logit model yang biasa disingkat dengan nama ologit juga dikenal dengan sebutan proportional odds model adalah regresi model untuk ordinal variabel dependen yang digunakan untuk prediksi probabilitas terjadinya suatu peristiwa oleh data yang cocok untuk fungsi logit kurva logistik. Ini adalah model linier umum yang digunakan untuk regresi binominal. Seperti banyak bentuk analisis regresi, model ini juga menggunakan beberapa variabel prediktor yang mungkin, baik numeric atau kategoris (Hair et al, 1998). LANGKAH ANALISIS: Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi logistik karena variabel dependennya berbentuk ranking atau rating (Ghozali, 2005). Sebelum dilakukan analisis regresi logistik, terlebih dahulu diuji pemenuhan asumsi kelayakan sebagai berikut: 1. Uji Kelayakan Model Regresi Kelayakan pertama model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Leweshow s Goodness of Fit Test. Hosmer and Leweshow s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Leweshow s Goodness of Fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai 9

10 observasinya atau dapat dikatakan model diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2005, h. 219). 2. Uji Model Fit Dalam menilai model fit, digunakan Likelihood L. Ghozali (2005, h ) mendefinisikan Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Statistik -2LogL kadang-kadang disebut likelihood rasio x 2 statistics, dimana x 2 distribusi dengan degree of freedom n-q, q adalah jumlah parameter dalam model. Statistik -2LogL dapat juga digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan memperbaiki model fit. Selisih -2LogL untuk model dengan konstanta saja dan -2LogL untuk model dengan konstanta dan variabel bebas didistribusikan sebagai x 2 dengan df (selisih df kedua model). 3. Koefisien Determinasi Nilai Nagelkerke s R square dapat diintepretasikan seperti R 2 pada multiple regression (Ghozali, 2005, h.219). Nilai Nagelkerke s R square menunjukkan seberapa besar variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. 4. Menilai Ketepatan Prediksi (Matriks Klasifikasi) Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi faktor yang mempengaruhi variabel dependen. Tabel klasifikasi 2 x 2 (karena 4 kolom tabel klasifikasi sesuai teori yang ada) menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect) (Ghozali, 2005, h.220).yang akan diprediksi adalah seberapa tepat variabel independen dapat memprediksi atau 10

11 mempengaruhi variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi (bond ratings) yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel dependen ini diproksikan dengan variabel RATING. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data laporan keuangan perusahaan.variabel independen ini terdiri dari variabel utama dan variabel kontrol. Variabel utama merupakan dua buah proksi dari book-tax differences yaitu large positive deferred taxes (LPOSDefTax) dan large negative deferred taxes (LNEGDefTax) serta large tax-to-book ratios (LargeTB) dan small tax-to-book-ratios (SmallTB). Model yang diteliti juga terdiri dari delapan variabel independen yang secara garis besar merepresentasikan karakteristik perusahaan yang berhubungan dengan peringkat (RATING) obligasi perusahaan yang direpresentasikan oleh: (1) ASSETS, (2) DEBT, (3) INCOME, (4) BETA, (5) CASHFLOWS, (6) TACC, dan (7) PPE. Model penelitian ini menggunakan variabel dummy tahun (DUM_YEAR ) untuk membedakan sampel berdasarkan tahun diumumkannya peringkat dengan tahun 2003 sebagai tahun dasar (base year). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data peringkat obligasi dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yakni peringkat pada akhir tahun yang dibservasi. Data sekunder lainnya adalah berupa laporan keuangan perusahaan (laporan tahunan perusahaan) yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan dari perusahaan yang menjadi emiten obligasi dan sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2003 sampai dengan

12 Model I RATING j = β 0 + β 1 LPOSDefTax j + β 2 LNEGDefTax j + β 3 ASSETS j + β 4 DEBT j + β 5 BETA j + β 6 INCOME j + β 7 CASHFLOWS j + β 8 TACC j + β 9 PPE j + β 10 DUM_YEAR j + ε j Model II RATING j = β 0 + β 1 LargeTB j + β 2 SmallTB j + β 3 ASSETS j + β 4 DEBT j + β 5 BETA j + β 6 INCOME j + β 7 CASHFLOWS j + β 8 TACC j + β 9 PPE j + β 10 DUM_YEAR j + ε j Dimana : LPOSDefTax : Pajak tangguhan yang besar dan bernilai positif (Large Positive Deferred Tax). Menggunakan variabel dummy bernilai 1 jika nilai 25% teratas dan sebaliknya. LNEGDefTax : Pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif (Large Negative Deferred Tax). Menggunakan variabel dummy bernilai 1 jika nilai 25% terbawah dan sebaliknya. LargeTB : Rasio pajak yang besar (Large Tax to Book Ratio). Ukuran besar adalah jika diatas nilai rata-rata adalah besar, menggunakan dummy 1 dan sebaliknya. SmallTB : Rasio pajak yang kecil (Small Tax to Book Ratio). Ukuran kecil adalah jika dibawah nilai rata-rata adalah kecil, menggunakan dummy 1 dan sebaliknya. ASSET : Log dari total aset. DEBT : Jumlah hutang jangka panjang yang dibagi oleh total aset. BETA : Jumlah obligasi yang beredar pada perusahaan. INCOME : Jumlah laba operasional yang dibagi oleh total aset. CASHFLOWS : Jumlah total arus kas dari kegiatan operasi. TACC : Total Accruals. PPE : Jumlah aset tetap (Plant, Property, and Equipment). DUM_YEAR : Variabel dummy pada tahun laporan keuangan dimana laporan keuangan perusahaan yang berada pada tahun kedelapanakan bernilai 1 dan akan bernilai 0 untuk yang berada pada tahun kesatu sampai dengan tahun ketujuh. RATINGj : peringkat obligasi untuk masing-masing perusahaan, diukur dengan: 12

13 Klasifikasi Peringkat Obligasi Peringkat obligasi Klasifikasi peringkat Kategori peringkat AAA 7 Investment AA+ 6 Investment AA 6 Investment AA- 6 Investment A+ 5 Investment A 5 Investment A- 5 Investment BBB+ 4 Investment BBB 4 Investment BBB- 4 Investment BB+ 3 Speculative BB 3 Speculative BB- 3 Speculative B+ 2 Speculative B 2 Speculative B- 2 Speculative CCC+ 1 Speculative CCC 1 Speculative D 1 Speculative Sumber: Setyaningrum (2005) dalam Ashbaugh (2004) Kriteria penerimaan hipotesis: 1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima. 2. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak. 13

14 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Statistik Deskriptif Sampel penelitian ini adalah 15 perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun sehingga total data observasi adalah 15 x 9 tahun = 135 data. Berikut ini adalah tabel statistik deskriptif data penelitian ini yang mencakup nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasinya: Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics LPOSDefTax LNEGDefTax ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Large_TB Small_TB Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 135,00 1,00,6667, ,00 1,00 -,3185, , , , , , , , , , , , , , , ,00 1,00,7407, ,00 1,00,6370, ,00 1,00,3630, Sumber: Data Sekunder yang Diolah Berdasarkan pada tabel diatas diketahui rata-rata nilai LPOSDefTax adalah dan rata-rata nilai LNEGDefTax sebesar artinya lebih banyak perusahaan yang memiliki pajak tangguhan bernilai positif. Nilai standar deviasi LPOSDefTax sebesar dengan varians sebesar % dan nilai standar deviasi LNEGDefTax sebesar dengan varians % yang menunjukkan nilai yang lebih kecil daripada mean artinya sebaran kedua data tidak terlalu bervariasi. 14

15 Nilai aset memperoleh rata-rata atau mean yang lebih besar daripada standar deviasinya menunjukkan sebaran datanya tidak terlalu bervariasi. Untuk variabel debt, beta, income, cash flow memperoleh nilai mean yang lebih besar daripada standar deviasinya menunjukkan sebaran datanya kurang bervariasi. Sedangkan untuk variabel TACC nilai mean lebih kecil daripada standar deviasi menunjukkan sebaran datanya lebih bervariasi. Begitu pula untuk variabel PPE. Nilai mean untuk dummy year sebesar dan lebih besar daripada standar deviasi yang menunjukkan sebaran datanya kurang bervariasi. Nilai mean Large TB sebesar sedangkan Small TB sebesar yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan pajak tangguhan bernilai positif lebih banyak. Nilai standar deviasinya Large TB sebesar berarti sebaran datanya bervariasi. Sedangkan nilai standar deviasi Small TB sebesar berarti sebaran datanya tidak terlalu bervariasi. 5.2.Pengujian Model Fit untuk Model 1 Model mampu memprediksi nilai observasinya dan dapat dikatakan model dapat diterima jika nilai Hosmer dan Lemeshow s Goodness of Fit Test > 0,05. Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer dan Lemeshow s Goodness of Fit sebesar 4,761 l(ebih besar daripada 0,05) dengan probabilitas signifikansi 0,054 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model fit dan dapat diterima. 15

16 Tabel 5.2.Hosmer dan Lemeshow s Goodness of Fit Test Step 1 Chi-square df Sig. 4,761 8,054 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Untuk memperjelas gambaran penjelasan ketepatan model regresi logistic dapat dilihat pada tabel klasifikasi sebagai berikut: Tabel 5.3.Tabel KlasifikasiModel 1 Classification Table a Predicted Step 1 Observed RATING Overall Percentage,00 1,00 a. The cut value is,500 Sumber: Data Sekunder yang Diolah RATING Percentage,00 1,00 Correct , ,2 83,1 Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 135 observasi terdapat 83,1% yang dapat diprediksikan dengan tepat oleh model logistik ini. Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara data hasil prediksi dan data observasinya sehingga model regresi dikategorikan baik. Kemudian langkah selanjutnya adalah menilai model fit dengan menggunakan -2log likehood. Berikut ini adalah hasilnya: 16

17 Tabel 5.4.Tabel Iteration History -2 Log Likehood Model 1 Iteration -2 Log Likehood Dst Menurun Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menilai model fit dapat dilihat dari nilai statistik -2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstanta saja sebesar 111,986 setelah dimasukkannya 3 variabel baru maka nilai -2LogL turun menjadi 107,588 dan setelah dilakukan 20 penyaringan menjadi 106,444 atau dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 5,542 dan penurunan ini signifikan dibandingkan dengan tabel yaitu 1,98. Hal ini berarti penambahan variabel independen dapat digunakan. Tabel 5.5. Nagelkerke R SquareModel 1 Step 1 Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 106,444 a,387,531 a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found. Sumber: Data Sekunder yang Diolah Untuk mengetahui besarnya variasi prediksi dari variable independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Hal ini berarti diketahui bahwa dengan ukuran Nagelkerke R Square diperoleh 53,1% variasi rating dapat diprediksi dari variabel independen. 17

18 5.3. Pengujian Hipotesis Model 1 Pengujian hipotesis penelitian selanjutnya akan diuji dengan program SPSS (Stastistical Package for Social Science), dengan menggunakan alat analisis regresi logistik. Hasil pengujian regresi logistik tersebut dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 5.6. Hasil Pengujian Hipotesis Model 1 Step 1 a LPOSDefTax LNEGDefTax ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Constant B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -19, ,695,000 1,050 4E , ,695,000 1,042 9E+009 2,327 1,856 1,571 1,008 1,556-2,015 1,283,054 1,017 2,044 3,213 1,264,065 1,028 1,223 2,194 2,662,680 1,041,992-2,817 2,085 1,825 1,018 1,003-3,420 2,478 1,905 1,017 1,034 2,633 4,828,297 1,046 1,263-1,078,554 3,789 1,024,340-20, ,695,000 1,999,000 a. Variable(s) entered on step 1: LPOSDefTax, LNEGDefTax, ASSETS, DEBT, BETA, INCOME, CASHFLOW, TACC, PPE, DUM_YEAR. Sumber : Data Sekunder yang Diolah Hipotesis 1A dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai positif (large positive deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Nilai p-value sebesar 0,050 dan memiliki beta dengan koefisien yang negatif sebesar -19,720, maka signifikan pada level 5% dan H1A diterima. Hal ini menunjukkan perusahaan yang yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai positif (large positive deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. 18

19 Hipotesis 1B dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif (large negative deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Nilai p-value sebesar 0,042 dan memiliki beta dengan koefisien yang negative sebesar -22,971 maka signifikan pada level 5% dan H1B diterima. Hal ini menunjukkan perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif (large negative deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher (2009). Untuk variabel kontrol yaitu Assets, Debt, Beta, Income, Cash flow, Tacc, PPR, dan Dummy year terbukti dapat menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya lebih kecil daripada Artinya Assets, Debt, Beta, Income, Cash flow, Tacc, PPR, dan Dummy year juga menjadi faktor yang menentukan peringkat obligasi Pengujian Model Fit Model 2 Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer dan Lemeshow s Goodness of Fit sebesar 13,808 dengan probabilitas signifikansi 0,087 yang nilainya lebih besar daripada (0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model fit dan dapat diterima. Tabel 5.7.Hosmer dan Lemeshow s Goodness of Fit Test Step 1 Chi-square df Sig. 13,808 8,087 Sumber: Data Sekunder yang Diolah 19

20 Untuk memperjelas gambaran penjelasan ketepatan model regresi logistic dapat dilihat pada tabel klasifikasi sebagai berikut: Tabel 5.8.Tabel Klasifikasi Model 2 Classification Table a Predicted Observed Step 1 RATING,00 1,00 Overall Percentage a. The cut value is,500 Sumber: Data Sekunder yang Diolah RATING Percentage,00 1,00 Correct , ,2 70,0 Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 135 observasi yang dapat diprediksi dengan tepat ratingnya 70%. Dengan demikian secara keseluruhan dari 135 observasi terdapat 70% yang dapat diprediksikan dengan tepat oleh model logistik ini. Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara data hasil prediksi dan data observasinya sehingga model regresi dikategorikan baik. Kemudian langkah selanjutnya adalah menilai model fit dengan menggunakan -2log likehood. Berikut ini adalah hasilnya: Tabel 5.9.Tabel Iteration History -2 Log LikehoodModel 2 Iteration -2 Log Likehood Dst Menurun Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menilai model fit dapat dilihat dari nilai statistik -2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstanta saja sebesar 170,118 setelah dimasukkannya 3 variabel baru maka nilai -2LogL turun menjadi 156,291 dan setelah semua penyaringan dilakukan menjadi 20

21 156,189 atau dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 13,929 dan penurunan ini signifikan dibandingkan dengan tabel yaitu 1,98. Hal ini berarti penambahan variabel independen dapat digunakan. Tabel Nagelkerke R SquareModel 2 Step 1 Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 156,189 a,210,392 a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than,001. Sumber: Data Sekunder yang Diolah Nilai Nagelkerke R Square sebesar 39,2% artinya variasi rating dapat diprediksi dari variabel independen Pengujian Hipotesis Model 2 Pengujian hipotesis penelitian selanjutnya akan diuji dengan program SPSS (Stastistical Package for Social Science), dengan menggunakan alat analisis regresi logistik. Hasil pengujian regresi logistik tersebut dapat terlihat sebagai berikut : Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Model 2 Step 1 a Large_TB Small_TB ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Constant Sumber : Data Sekunder yang Diolah B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -,628,706,791 1,037 1,874 -,056,713,006 1,024 1,057,227,472,082 1,040 1,423 -,618,026 1,949 1,016 1,002,391,099,009 1,023 1,039,237,129,050 1,082 1,046,558,009,253 1,153 1,086,210,882,340 1,006 1,018,095,310 1,583 1,084 1,064 -,795,428 3,447 1,063,452 -,537,750,512 1,474,584 a. Variable(s) entered on step 1: Large_TB, Small_TB, ASSETS, DEBT, BETA, INCOME, CASHFLOW, TACC, PPE, DUM_YEAR. 21

22 Hipotesis 2a dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang besar (large tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Nilai p-value sebesar 0,037 dan memiliki beta dengan koefisien yang negatif sebesar , maka signifikan pada level 5% dan H2a diterima. Hal ini menunjukkan perusahaanperusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang besar (large tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hipotesis 2b dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang kecil (small tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Nilai p-value sebesar 0,024 dan memiliki beta dengan koefisien yang negative sebesar -0,056 maka signifikan pada level 5% dan H2b diterima. Hal ini menunjukkan perusahaanperusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang kecil (small tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher (2009). Untuk variabel kontrol yaitu Assets, Debt, Beta, Tacc, terbukti dapat menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya lebih kecil daripada sedangkan Income, cashflow, PPE dan Dummy year tidak berpengaruh signifikan. Hal ini disebabkan karena investor tidak semata-mata melihat pada arus kas, PPE dan income 22

23 yang dimiliki sebuah perusahaan sehingga hal tersebut tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai positif (large positive deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher (2009). 2. Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif (large negative deferred taxes) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher (2009). 3. Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang besar (large tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Christina et al (2010). 4. Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak (taxable income) terhadap laba akuntansi (book income) yang kecil (small tax-to-book ratios) akan memperoleh peringkat (rating) obligasi yang lebih rendah pada saat 23

24 penentuan peringkat (rating) obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Christina et al (2010). 6.2.Implikasi Penelitian ini memiliki implikasi sebagai berikut: sesuai dengan signaling teori dimana adanya peningkatan peringkat obligasi menjadi good news bagi investor sehingga perusahaan yang mengalami penurunan peringkat akan menjadi bad news. Maka sebaiknya investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal dapat memperhatikan nilai pajak tangguhan yang dimiliki perusahaan karena terbukti berpengaruh terhadap peringkat obligasinya. 6.3.Saran dan Keterbatasan Keterbatasan pada penelitian ini antara lain adalah karena perbedaan sampel dan tahun pengamatan maka untuk hipotesis kedua, variabel control invome, cashflow dan PPE tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Maka berdasarkan pada keterbatasan tersebut, saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah: 1. Pada penelitian mendatang dapat ditambahkan variabel kontrol lain dan menggunakan sampel perusahaan diluar sektor keuangan. 2. Pada penelitian serupa dimasa mendatang dapat digunakan pemilihan angka rating yang lebih sesuai misalnya memilih 3 bulan setelah tutup buku akhir tahun dan dapat menambahkan variabel lain yang mempengaruhi peringkat obligasi seperti rasio keuangan perusahaan, rasio profitabilitas, rasio pasar. 24

25 DAFTAR PUSTAKA Ayers, B., J.Jiang, dan S. K. Laplante. (2008). Taxable Income as A Performance Measure : The Effects of Tax Planning and Earnings Quality. Available at SSRN: Christina, V., Yulianti, Christine.(2010). Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Peringkat Obligasi di Pasar Kredit Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi XIII. Crabtree, A., dan J. J. Maher. (2005). Earnings Predictability, Bond Ratings, and Bond Yields. Review of Quantitative Finance and Accounting 25: Frost, C. A. (2007). Credit Rating Agencies in Capital Market: A Review of Research Evidence on Selected Criticisms of The Agencies. Journal of Accounting, Auditing, and Finance 22 (3): Ghozali, Imam. (2005). AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang : Universitas Diponegoro. Hanlon, M. (2005).The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash Flows when Firms Have Large Book-Tax Differences.The Accounting Review 80 (1): Lev, B., dan D. Nissim.(2004). Taxable Income, Future Earnings, and Equity Values.The Accounting Review 79 (4): Manzon, G. B., dan G. A. Plesko. (2002). The Relation between Financial and Tax Reporting Measures of Income.Tax Law Review 55: Mills, L. F., dan K. Newberry. (2001). The Influence of Tax and Non-Tax Costs on Book-Tax Reporting Differences: Public and Private Firms. The Journal of the American Taxation Association 23 (1): Phillips, J., M. Pincus, and S. Rego. (2003). Earnings Management: New Evidence based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review 78 (2):

26 LAMPIRAN 1 Logistic Regression Case Processing Summary Unweighted Cases b N Percent Selected Cases a Included in Analysis ,3 Missing Cases 5 3,7 Total ,0 Unselected Cases 0,0 Total ,0 a. The variable DUM_IND is constant for all selected cases. Since a constant was requested in the model, it will be removed from the analysis. b. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value,00 1,00 Internal Value 0 1 Block 0: Beginning Block Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 1 170,124 -, ,118 -, ,118 -,569 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 170,118 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than,

27 Classification Table a,b Predicted Observed Step 0 RATING,00 1,00 Overall Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is,500 RATING Percentage,00 1,00 Correct ,0 47 0,0 63,8 Step 0 Constant Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -,569,183 9,705 1,002,566 Variables not in the Equation a Score df Sig. Step Variables LPOSDefTax 43,481 1,000 0 LNEGDefTax 53,945 1,000 ASSETS 1,872 1,171 DEBT 1,214 1,271 BETA,023 1,879 INCOME 1,191 1,275 CASHFLOW,027 1,870 TACC,026 1,871 PPE 1,544 1,214 DUM_YEAR 3,199 1,074 a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. Block 1: Method = Enter 27

28 Iteration History a,b,c,d Iteration Step Log Coefficients likelihood ConstantLPOSDefTaxLNEGDefTaxASSETS DEBT BETA INCOMECASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR 111,986-1,664,692 3,205,000,000,000,000,000,000,000 -, ,290-2,653 1,615 4,655,000,000,000,000,000,000,000 -, ,588-3,687 2,655 5,799,000,000,000,000,000,000,000-1, ,534-4,770 3,711 6,931,000,000,000,000,000,000,000-1, ,462-5,777 4,716 7,966,000,000,000,000,000,000,000-1, ,451-6,779 5,719 8,969,000,000,000,000,000,000,000-1, ,447-7,780 6,720 9,970,000,000,000,000,000,000,000-1, ,445-8,781 7,720 10,970,000,000,000,000,000,000,000-1, ,445-9,781 8,720 11,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-10,781 9,720 12,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-11,781 10,720 13,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-12,781 11,720 14,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-13,781 12,720 15,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-14,781 13,720 16,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-15,781 14,720 17,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-16,781 15,720 18,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-17,781 16,720 19,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-18,781 17,720 20,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-19,781 18,720 21,971,000,000,000,000,000,000,000-1, ,444-20,781 19,720 22,971,000,000,000,000,000,000,000-1,078 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 170,118 d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found. Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig. 63,673 10,000 63,673 10,000 63,673 10,000 Model Summary Step 1-2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 106,444 a,387,531 a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found. Hosmer and Lemeshow Test Step 1 Chi-square df Sig. 4,761 8,054 28

29 Step Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test RATING =,00 RATING = 1,00 Observed Expected Observed Expected Total 12 12,212 1, , , , , , , , , , , , , , , , , , , Classification Table a Predicted Observed Step 1 RATING Overall Percentage a. The cut value is,500,00 1,00 RATING Percentage,00 1,00 Correct , ,2 83,1 Variables in the Equation Step 1 a LPOSDefTax LNEGDefTax ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Constant B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -19, ,695,000 1,050 4E , ,695,000 1,042 9E+009 2,327 1,856 1,571 1,008 1,556-2,015 1,283,054 1,017 2,044 3,213 1,264,065 1,028 1,223 2,194 2,662,680 1,041,992-2,817 2,085 1,825 1,018 1,003-3,420 2,478 1,905 1,017 1,034 2,633 4,828,297 1,046 1,263-1,078,554 3,789 1,024,340-20, ,695,000 1,999,000 a. Variable(s) entered on step 1: LPOSDefTax, LNEGDefTax, ASSETS, DEBT, BETA, INCOME, CASHFLOW, TACC, PPE, DUM_YEAR. 29

30 Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 32 1 F 1 R 24 1 E 0 Q 0 U 10 E N 00 C 00 1 Y Predicted Prob: 0,25,5,75 1 Group: Predicted Probability is of Membership for 1,00 The Cut Value is,50 Symbols: 0 -,00 1-1,00 Each Symbol Represents 2 Cases. Logistic Regression Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis ,3 Missing Cases 5 3,7 Total ,0 Unselected Cases 0,0 Total ,0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value,00 1,00 Internal Value 0 1 Block 0: Beginning Block 30

31 Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 1 170,124 -, ,118 -, ,118 -,569 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 170,118 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than,001. Classification Table a,b Predicted Observed Step 0 RATING,00 1,00 Overall Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is,500 RATING Percentage,00 1,00 Correct ,0 47 0,0 63,8 Step 0 Constant Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -,569,183 9,705 1,002,566 Variables not in the Equation a Score df Sig. Step Variables Large_TB 2,301 1,129 0 Small_TB 1,293 1,256 ASSETS 1,872 1,171 DEBT 1,214 1,271 BETA,023 1,879 INCOME 1,191 1,275 CASHFLOW,027 1,870 TACC,026 1,871 PPE 1,544 1,214 DUM_YEAR 3,199 1,074 a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. Block 1: Method = Enter 31

32 Iteration History a,b,c,d Iteration Step Log Coefficients likelihood ConstantLarge_TBSmall_TBASSETS DEBT BETA INCOMECASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR 156,866 -,477,512,042,000,000,000,000,000,000,000 -, ,291 -,535,622,048,000,000,000,000,000,000,000 -, ,220 -,537,628,050,000,000,000,000,000,000,000 -, ,195 -,537,628,053,000,000,000,000,000,000,000 -, ,189 -,537,628,055,000,000,000,000,000,000,000 -, ,189 -,537,628,056,000,000,000,000,000,000,000 -,795 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 170,118 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than,001. Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig. 13,929 10,176 13,929 10,176 13,929 10,176 Model Summary Step 1-2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 156,189 a,210,392 a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than,001. Hosmer and Lemeshow Test Step 1 Chi-square df Sig. 13,808 8,087 Step Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test RATING =,00 RATING = 1,00 Observed Expected Observed Expected Total 9 10, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

33 Classification Table a Predicted Observed Step 1 RATING Overall Percentage a. The cut value is,500,00 1,00 RATING Percentage,00 1,00 Correct , ,2 70,0 Variables in the Equation Step 1 a Large_TB Small_TB ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Constant B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -,628,706,791 1,037 1,874 -,056,713,006 1,024 1,057,227,472,082 1,040 1,423 -,618,026 1,949 1,016 1,002,391,099,009 1,023 1,039,237,129,050 1,082 1,046,558,009,253 1,153 1,086,210,882,340 1,006 1,018,095,310 1,583 1,084 1,064 -,795,428 3,447 1,063,452 -,537,750,512 1,474,584 a. Variable(s) entered on step 1: Large_TB, Small_TB, ASSETS, DEBT, BETA, INCOME, CASHFLOW, TACC, PPE, DUM_YEAR. Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 32 F 1 R 24 1 E 1 Q 1 U 1 E 16 0 N 0 C 0 Y Predicted Prob: 0,25,5,75 1 Group:

34 Predicted Probability is of Membership for 1,00 The Cut Value is,50 Symbols: 0 -,00 1-1,00 Each Symbol Represents 2 Cases. Descriptives Descriptive Statistics LPOSDefTax LNEGDefTax ASSETS DEBT BETA INCOME CASHFLOW TACC PPE DUM_YEAR Large_TB Small_TB Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 135,00 1,00,6667, ,00 1,00 -,3185, , , , , , , , , , , , , , , ,00 1,00,7407, ,00 1,00,6370, ,00 1,00,3630,

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian Lampiran 1. Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian NO KODE ND_ACC 2009 2010 2011 2012 1 AMFG 0.000000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1 Lampiran 1 Data Variabel Independen VARIABEL INDEPENDEN NO KODE TAHUN FAMILY LIQ LEV ROA 1 jika kepemilikan >50% 0 jika kepemilikan

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN MEMBAYAR MAHAL DONUT KEMASAN PAKET J.CO DONUTS & COFFEE CABANG PLAZA MEDAN FAIR PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI&BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI PASAR KREDIT INDONESIA

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI PASAR KREDIT INDONESIA PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI PASAR KREDIT INDONESIA Vinna Christina, SE Universitas Indonesia Yulianti, SE.Ak, ME Universitas Indonesia Christine, SE.Ak, M.Int.Tax Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI INDONESIA

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI INDONESIA Vinna Christina, Yulianti Abbas, Christine Tjen, Pengaruh Book-Tax Differences terhadap... 153 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 7 - No. 2, Desember 2010 PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPONEN KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN PREVENTION MOTHER TO CHILD TRANSMISSION (PMTCT) OLEH BIDAN TERHADAP KUNJUNGAN KLIEN PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNCELLING AND TEST (VCT)

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga 81 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO (STUDI KASUS : PT BPD JABAR

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG DALAM PANGAN SIAP SAJI (BAKSO) DI MEDAN DENAI DAN MEDAN

Lebih terperinci

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana Pada kesempatan ini, kita akan mencoba melakukan analisa data pada penelitian case control study dimana analisis univariat menggunakan nilai odds ratio dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 74 100,0 Missing Cases 0,0 Total 74 100,0 Unselected Cases 0,0 Total 74 100,0

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke Medan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, loaksi, promosi,

Lebih terperinci

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia.

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Jenis Jaminan Maksimal Nilai Cash, deposito 100% Logam mulia 90% Standby

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 Lampiran 3 KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 A. Karakteristik Responden No. Responden :.. - Umur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH PUBLIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERIKLANAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELIKONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA No. Responden

Lebih terperinci

KUESIONER. Karakteristik Responden

KUESIONER. Karakteristik Responden KUESIONER A. Data Responden Bagian ini berisikan data umum dan untuk itu berikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang tersedia dengan memberi tanda tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban yang anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, dan ASI Komposisi Susu Sapi ASI Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00 Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40 Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90 Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Konsumen Penelitian NO KEPUTUSAN UMUR PENDIDIKAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENGALAMAN JENIS (TAHUN) (TAHUN) (Rp) (Rp) MEMBELI (TAHUN) KENDARAAN 1 1 34 12 3.000.000 2.500.000 6 1

Lebih terperinci

peringkat obligasi. Manajemen laba dapat membuat kinerja perusahaan terlihat baik oleh investor dengan menaikkan laba yang diperoleh perusahaan.

peringkat obligasi. Manajemen laba dapat membuat kinerja perusahaan terlihat baik oleh investor dengan menaikkan laba yang diperoleh perusahaan. PENDAHULUAN Laporan keuangan perusahaan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan terutama investor/kreditor, dan analis kredit untuk mengukur risiko investasi obligasi di Pasar Kredit Indonesia. Tujuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN STUDI LANJUT PPAK ATAU S-2 PADA BAGIAN STAFF ACCOUNTING DAN FINANCE Kuesioner ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Saya memohon kesediaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP ISTRI SERTA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA IBU PASKA ABORSI DENGAN KURETASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP :

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENGUNJUNG MENGGUNAKAN KERETA WISATA DI AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN BAWEN No. Responden : Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI I. Identitas Responden 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU A. Data Pribadi Petani 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Alamat : 4. Nomer HP : 5. Usia :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN A KUESIONER LAMPIRA A KUESIOER 82 KUESIOER PEELITIA Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Legislatif Kabupaten atau Kota dengan Otonomi Daerah dan Komitmen

Lebih terperinci

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm LAMPIRAN FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN 1. No. RM :... 2. Jenis kelamin : L/P 3. Usia :... tahun 4. Status ASA : I/II 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya:... 6. Diagnosis pre operasi

Lebih terperinci

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y 1 Lampiran Hasil Output SPSS A. Analisis Univariat 1. Kepuasan Pasien Statistics Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan 200 Missing 0 Mean 46.73 Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y Cumulative 39 4 2.0

Lebih terperinci

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun KUESIONER HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, PENGETAHUAN, DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR PROPINSI RIAU Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2.

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2. Lampiran 1. KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN KELUHAN GANGGUAN PERNAFASAN PADA MASYARAKAT SEKITAR PABRIK GULA SEI SEMAYANG (PGSS) KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 No. Responden : Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Desi Handayani Lubis adalah mahasiswa S2 Program Studi

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Desi Handayani Lubis adalah mahasiswa S2 Program Studi Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya bernama Desi Handayani Lubis adalah mahasiswa S2 Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Judul Penelitian : Helena Verawaty Tarigan :Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis pada Pasien yang Menjalani Terapi Haemodialisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN DEMAND

KUESIONER PENELITIAN DEMAND KUESIONER PENELITIAN DEMAND MASYARAT UNTUK MENJADI PESERTA BPJS PBPU (PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2016 Bapak/Ibu yang terhormat, mohon bantuan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS a) Variabel Individu ( X 1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation

Lebih terperinci

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AEK RAJA KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2011 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN I.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2008-2013 N0 NAMA PERUSAHAAN KODE PERSAHAAN 1 PT. Barito Pasific Tbk BRPT 2 PT. Budi Acid Jaya, Tbk BUDI 3 PT. Duta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN, KELUARGA DAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI LOKASI WISATA PEMANDIAN Tj SELAMAT KAB. DELISERDANG A. Indentitas Responden 1. Nomor :.

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Kuisioner

Lampiran. 1. Kuisioner Lampiran. 1. Kuisioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA KELOMPOK RISIKO HIV/AIDS DI KLINIK IMS DAN VCT VETERAN MEDAN Petunjuk : a. Isilah

Lebih terperinci

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN A. Identitas Responden Petunjuk: Berikan Tanda silang (X) pada kotak jawaban ( ) sesuai dengan identitas anda. Wanita B. Harga Properti 1. Berapa harga rumah Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMAKAIAN METODE AMENOREA LAKTASI SEBAGAI KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DATUK BANDAR KOTA TANJUNGBALAITAHUN 2016 Nama Pewawancara : Hari/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA No Tingkat Literasi Usia Usia Usaha Jenis Usaha Kategori Usaha Tingkat Pendidikan Akun Rekening 1 1 41 15 1 0 15 1 2 1 55 30 1 0 16 1 3 0 32 5 1 0 12 0 4 1 36 12 1 0 12 1 5

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA STIMULASI DI UNIT PENDERESAN PT SOCFIN INDONESIA TANAH BESIH TAHUN 2014 Bersama kuesioner ini, saya

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengaruh earnings surprise terhadap return contrarian share prices pada

BAB V PENUTUP. pengaruh earnings surprise terhadap return contrarian share prices pada BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh earnings surprise terhadap return contrarian share prices pada perusahaan yang pernah masuk dalam LQ45

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI ANEMIA DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK TAHUN 2013 No. Responden :...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyeleksian Sampel Berdasarkan Nilai IOS Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mencoba menemukan hubungan antara sejumlah variabel yang saling independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian

Lebih terperinci

Instrumen Penelitian Kuisioner

Instrumen Penelitian Kuisioner Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Kuisioner PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (2) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH PAJAK TANGGUHAN DAN TAX TO BOOK RATIO TERHADAP RATING SUKUK Fitantri Ambar Rini Asrori Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci