PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI MELATI DENGAN METODE ENFLEURASI DAN EKSTRAKSI PELARUT MENGUAP

Transkripsi

1 SEMINAR SKRIPSI PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI MELATI DENGAN METODE ENFLEURASI DAN EKSTRAKSI PELARUT MENGUAP Oleh : Nazma Sabrina Sani Rofiah Rachmawati Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Jurusan Teknik Kimia FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2 LATAR BELAKANG Harga Atsiri Tinggi Pemanfaatan Melati Penelitian Minyak Atsiri Aroma Atsiri Melati Minyak Atsiri Melati 3

3 PERUMUSAN MASALAH Metode Enfleurasi & Metode Ekstraksi Pelarut Menguap Bagaimana memperoleh minyak atsiri dari melati sesuai standar Bagaimana mendapatkan minyak atsiri yang sesuai standar berdasarkan variabel komposisi adsorben dan jenis pelarut 5

4 TUJUAN PENELITIAN Mempelajari proses pembuatan minyak atsiri dari bunga melati dengan menggunakan metode enfleurasi dan pelarut menguap Mempelajari pengaruh komposisi lemak dan pelarut dalam pengambilan minyak bunga melati terhadap rendemen dan mutu minyak atsiri yang dihasilkan Membandingkan aroma terbaik yang mendekati aroma dari bahan baku dari kedua metode yaitu metode enfleurasi dan pelarut menguap 6

5 PENELITIAN TERDAHULU Keterangan Penulis/ Tahun penulisan Kajian Awal Proses Ekstraksi Minyak Bunga Melati Dengan Metode Enfleurasi Puguh Setyopratomo/ 2001 Pengambilan Minyak BungaMelati dengan Metode Enfleurasi Menggunakan Lemak Sapi-Kambing-Ayam Muhammad Nurul Huda/2010 Metode Enfleurasi Enfleurasi Keterangan Penulis/ Tahun penulisan Perbaikan Cara Ekstraksi Untuk Meningkatkan Rendemen Minyak Bunga Melati Gambir Skala Pilot Suyanti, S.Prabawati, dkk/2003 Adsorben Perolehan lemak sapi,minyak jagung, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak sawit Rendemen : 0,005% - 0,07% lemak sapi, lemak kambing, lemak ayam Komponen minyak melati indole dengan kadar 0,6% Metode Perolehan Ekstraksi Pelarut Menguap Concrete : 0,403-0,512%, Absolut : 0,109-0,129% Indeks bias : 1,47 10

6 BAHAN DAN ALAT BAHAN : Bunga Melati Mentega putih Mentega kuning Etanol 96% N- heksan 99,5% ALAT: Bingkai kaca/ Chasis Rotary Vacuum Evaporator Stirrer 11

7 VARIABEL PENELITIAN METODE ENFLEURASI Perbandingan massa mentega kuning dan mentega putih: 100% mentega putih 30% mentega putih : 70% mentega kuning 50% mentega putih : 50% mentega kuning 70% mentega putih : 30% mentega kuning 100% mentega kuning METODE EKSTRAKSI PELARUT MENGUAP Pelarut yang digunakan : Etanol N-heksan 12

8 PROSEDUR EKSTRAKSI PELARUT MENGUAP Persiapan bahan Ekstraksi bunga dengan n-heksan Penyaringan filtrat Concrete melati Evaporasi Hasil filtrat 13

9 PROSEDUR ENFLEURASI Persiapan bahan Peletakan melati Menyusun bingkai kaca atau chasis Defleurasi Melarutkan pomade dengan etanol Minyak atsiri melati Evaporasi Penyaringan filtrat Penyimpanan dalam Pendingin atau freezer 14

10 HASIL PENELITIAN Parameter yang dianalisa Metode Variabel Warna Rendemen (%) Densitas (gr/ml) Indeks bias (n D 20 ) 100% MP Kuning jernih 0,094% 0,967 1,499 30% MP : 70% MK Kuning jernih 0,416% 0,954 1,490 Enfleurasi 50% MP: 50% MK Kuning jernih 0,368% 0,950 1,494 70% MP: 30% MK Kuning jernih 0,341% 0,943 1,480 Ekstraksi Pelarut Menguap 100% MK Kuning jernih 0,122% 0,950 1,498 Etanol Coklat * * * n-heksan Kuning keruh 0,320% 0,960 1,479 23

11 KESIMPULAN Dari hasil percobaan diketahui bahwa metode enfleurasi dan ekstraksi pelarut menguap dapat digunakan untuk mengekstrak minyak bunga melati Pada metode enfleurasi rendemen tertinggi yang dihasilkan pada variabel 30% Mentega Putih:70% Mentega Kuning. Pada metode ekstraksi pelarut menguap concrete yang dihasilkan 0,320% dengan pelarut n-heksan. Pelarut etanol pada metote ekstraksi pelarut menguap tidak dapat digunakan sebagai solvent untuk mengekstrak bunga melati karena menyebabkan terekstraknya gum atau resin serta melarutkan air. Aroma yang dihasilkan metode ekstraksi dengan pelarut menguap lebih menyengat dan dihasilkan bau yang lebih enak dibandingkan dengan aroma yang dihasilkan dari metode enfleurasi. 24