Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Segara Indochem

Transkripsi

1 Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Segara Indochem I. Identitas LP-PHPL : a. Nama LP-PHPL : PT. Global Resource Sertifikasi b. No. Akreditasi KAN : LPPHPL-017-IDN c. Alamat Kantor : Komplek Batan Indah Blok G-28 Kademangan, Setu, Serpong d. Telp./Fax : e. Website dan ; info@global-resource.co.id II. Identitas Auditee : a. Nama IUPHHK-HA : PT. Segara Indochem b. SK IUPHHK-HA : SK. 900/Kpts-IV/1999 c. Luas Areal : Ha d. Alamat Kantor Pusat : Jl. Basuki Rahmat No. 2C, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur Telp: Fax. : e. Waktu Pelaksanaan : 6-15 Juni 2016 III. Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan III: KRITERIA/INDIKATOR VERIFIER RINGKASAN JUSTIFIKASI NILAI A PENILAIAN KINERJA PHPL 1. PRASYARAT 1.1 Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas PT. SINDO lengkap sesuai dengan tingkat realisasi tata batas yang telah dilakukan. Dokumen legal berupa tersedianya akta pendirian perusahaan dan perubahannya serta SK IUPHHK-HA. Sedangkan dokumen administrasi tata batas berupa tersedianya Dokumen Pedoman atau Rencana Penataan Batas, Laporan TBT, Peta-peta TBT, Berita Acara Berita Acara Pelaksanaan Pengukuran Penataan Batas Sendiri dan Persekutuan serta dokumen proses tata batas Realisasi penataan batas areal mencapai sepanjang 234,485 Km dari panjang batas keseluruhan 358,153 Km atau 84,66%. PT. SINDO telah beberapa kali membuat Pedoman atau Rencana Penataan Batas yaitu dimulai sejak tahun Rencana Penataan Batas

2 yang terakhir yaitu No. /KUH- 2/IUPHHK-HA2015 Maret Rencana Penataan Batas tersebut belum disahkan oleh Direktur Pengukuhan, Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan. Namun terdapat tata batas rekonstruksi sepanjang 17,620 Km dengan IUPHHK-HA PT. MIM dan dengan IUPHHK-HA PT. Inhutani I Unit Meraang. Pelaksanaan tata batas rekonstruksi berdasarkan Dokumen Rencana Penataan Batas No. 102/KUH- 2/PBA/IUPHHK-HA/2015, tanggal 28 Desember 2015 yang disahkan oleh Direktur Pengukuhan, Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan (dokumen dari IUPHHK-HA PT. MIM Unit Tabalar) Keberadaan PT. SINDO masih tetap diakui oleh para pihak. Pernah terjadi konflik dalam pemanfaatan areal, namun dapat diselesaikan dengan baik. Konflik batas persekutuan dengan perusahaan yang berbatasan sudah selesai dengan adanya tata batas rekonstruksi sepanjang 17,620 Km. Sedangkan konflik dengan masyarakat terkait kegiatan perladangan di beberapa titik Km telah selesai, kemudian areal sudah dibersihkan dan telah bebas dari perladangan. Untuk pengamanan dan pemantauan telah dibangun 1 (satu) pos penjagaan dengan ditempatkan beberapa personil satpam. Pos penjagaan tersebut hingga sekarang masih berfungsi dengan baik Terdapat perubahan fungsi kawasan, namun PT. SINDO telah melakukan perubahan perencanaan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang berupa Revisi RKUPHHK-HA Periode Tahun Tahun 2015 dan RKTUPHHK- HA Tidak ada penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di dalam areal kerja IUPHHK-HA PT. SINDO, maka verifier ini NA

3 1.2 Komitmen pemegang izin 1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional bidang kehutanan pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan. menjadi Not Aplicable (NA) Masih tersedia dokumen visi dan misi perusahaan, legal dan sesuai dengan kerangka PHL Visi dan misi perusahaan masih disosialisasikan baik pada level pemegang izin dan kepada masyarakat sekitar areal kerja (perwakilan masyarakat Desa Baay, Desa Batu Lepoq dan Desa Karangan Hilir ) dan ada bukti pelaksanaan (berita acara, notulen, daftar hadir dan foto dokumentasi kegiatan) Masih terdapat implementasi PHL berupa kegiatan-kegiatan penataan kawasan, perencanaan, pembinaan hutan, perlindungan dan pengamanan hutan, pengelolaan lingkungan, pembinaan SDM dan kelola sosial. namun belum seluruhnya terlaksana dan sesuai dengan visi dan misi PHL seperti batas luar areal kerja belum temu gelang, Penataan batas kawasan lindung belum selesai secara keseluruhan, sebagian rintis/alur batas terlihat kurang bersih atau kurang jelas dan pada batas blok dan petak RKT lama (RKT 2015 dan 2012) karena sebagian tidak dilakukan pemeliharaan dan pelaksanaan kegiatan kelola sosial/pmdh sebagian masih belum terdokumentasi dengan baik Keberadaan tenaga profesional dan keberadaan GANIS-PHPL secara jumlah keseluruhan mencukupi dari ketentuan Dirjen PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 yang dipersyaratkan yaitu mencapai 100,00%, walaupun GANIS-PHPL KURPET belum tersedia. Terkait GANIS- PHPL KURPET, secara legalitas PT. SINDO belum memiliki GANIS-PHPL tersebut, namun secara operasional pelaksanaan kegiatan, PT. SINDO telah memiliki tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi bidang KURPET (GIS)

4 1.4 Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) IUPHHK HA/RE/HT/Pemegang Hak Pengelolaan sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Ir. Fitra Yudha dan Marsudi, S.Hut. Selain itu, Sdr. Marsudi, S.Hut. telah mengikuti pelatihan Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar dengan ArcGIS Desktop oleh Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Mulawarman Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. SINDO adalah 77,59% dari rencana sesuai kebutuhan Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap di lapangan antara lain berupa Dokumen PP, Laporan Bulanan Penggunaan Tenaga Kerja Bulan Mei 2016 PT. SINDO, SPK, Dokumen BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, SOP Ketenagkerjaan, Peraturan perundangan Ketenagkerjaan dan SK Gubernur Kalimantan Timur No. 561/K.694/2015 tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi Kalimantan Timur Tahun Tersedia struktur organisasi dan job deskripsi yang sesuai dengan kerangka PHPL yaitu tersedia unit kerja/bagian yang bertanggung jawab menjamin terlaksananya kelestarian fungsi produksi, lingkungan/ekologi dan sosial dan disahkan oleh Direktur Utama PT. SINDO No. 13/SK/Dirut-SINDO/VI/2012 tanggal 5 Januari 2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (deskripsi pekerjaan) PT. SINDO Masih tersedia perangkat SIM yang memadai, dilengkapi tenaga pelaksana seperti yang tercantum dalam Laporan Bulanan Penggunaan Tenaga Kerja PT. SINDO Bulan Mei 2016 dan digambarkan pada struktur organisasi PT. SINDO. Perangkat dan pendukung SIM masih berfungsi sebagaimana mestinya.

5 1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA) Masih tersedia unit SPI dan mekanisme pelaksanaan audit unit SPI cukup baik, namun masih terdapat ketidaksesuaian antara SOP Internal Auditing dengan pelaporan yang dibuat, terutama urutan kerja yang tertulis di SOP. Selain itu hasil temuan audit SPI hanya menyentuh sebagian permasalahan di lapangan, kegiatan bidang peralatan, monitoring dan evaluasi kegiatan kelola sosial, monitoring dan evaluasi kegiatan kelola lingkungan dan pegembangan kompetensi SDM serta bidang lainnya belum dilakukan, sehingga peranan SPI masih belum berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan pengusahaan Masih terdapat tindak koreksi dan pencegahan manajemen berbasis monitoring dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh internal camp maupun yang dilakukan oleh unit SPI. Namun belum semua terlaksana karena masih belum menyentuh seluruh tahapan kegiatan dan sebagian belum terdokumentasi dengan baik Kegiatan RKT PT. SINDO yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat masih mendapatkan persetujuan dari para pihak atas dasar informasi awal yang memadai yaitu dibuktikan dengan tersedianya Dokumen RTUPHHK-HA PT. SINDO tahun 2015 dan 2016 yang disahkan secara mandiri, Dokumen perizinan TPn, TPK Hutan dan Logpond dari pejabat yang berwenang serta Dokumen Sosialisasi RKT Tahun 2016 kepada masyarakat dan aparat desa sekitar Terdapat persetujuan dalam proses tata batas areal kerja PT. SINDO dari para pihak (lebih dari 50%) yaitu pemerintah (Kemenhut dan pemda), perusahaan yang berbatasan,

6 2 PRODUKSI 2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari perwakilan masyarakat sekitar dan pihak terkait, namun persetujuan tersebut belum menyeluruh karena proses dan pelaksanaannya belum selesai sampai temu gelang Proses penyusunan rencana dan pelaksanaan kelola sosial/pmdh/cd PT. SINDO masih mengakomodir kepentingan masyarakat. Masyarakat membuat proposal kegiatan yang ditandatangani oleh aparat desa setempat. Perencanaan PMDH dituangkan dalam RO kelola sosial/pmdh sesuai RKT tahun berjalan dan realisasi kegiatan kelola sosial/pmdh dibuatkan laporan realisasi kegiatan kelola sosial/pmdh setiap tahunnya. Sedangkan bukti pelaksanaan kegiatan dibuatkan berita acara, bukti kuitansi serah terima dan foto dokumenatsi serah terima bantuan Masih terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung PT. SINDO dari para pihak yaitu pihak pemerintah, internal perusahaan dan masyarakat desa sekitar. Selain itu sosiaslisasi kawasan lindung masih dilakukan kepada perwakilan masyarakat Desa Baay, Desa Batu Lepoq dan Desa Karangan Hilir yang dibuktikan dengan berita acara, notulen, daftar hadir dan foto dokumentasi kegiatan. Sosialisasi dilakukan bersamaan dengan Sosialisasi Visi dan Misi Perusahaan, RKT Tahun 2016 dan Penyerahan Dana Kompensasi Kayu Bulat RKT Tahun PT SINDO telah mempunyai dokumen rencana jangka panjang berupa RKUPHHK-HA periode tahun dan revisi RKUPHHK-HA periode tahun Kedua RKU tersebut telah disahkan oleh Kementerian Lingkungan

7 2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan bukan kayu pada setiap tipe ekosistem. Hidup dan Kehutanan dan disusun berdasarkan IHMB. Disusun berdasarkan kondisi biofisik setempat yaitu hutan tanah kering dengan sistem silvikutur TPTI. Dan dialokasikan luasan untuk kawasan lindung, litbang dan sarpras serta non hutan, maka sisanya luasan areal berhutan efektif PT SINDO telah melakukan penataan areal kerja di lapangan blok RKT Areal kerja blok RKT 2016 merupakan perubahan dari blok RKT 2019 dalam peta revisi RKUPHHK-HA periode tahun Perubahan tersebut diperbolehkan oleh Perdirjen BUHA No. P.9/VI-BUHA/2014 tanggal 12 Agustus Lokasi blok, lokasi petak dan jumlah petak di lapangan telah sesuai dengan peta RKT 2016 dan peta revisi RKU PT SINDO telah melakukan kegiatan penataan areal kerja di lapangan. Dibuat blok,petak kerja, antar blok RKT dan antar petak dibuat batas/alur. Dilakukan pemeliharaan batas antar blok RKT dengan cara dibuat alur, cat warna kuning, papan nama, dan pada corner blok RKT dibuat pal batas. Batas antar petak dibuat alur,cat merah, papan nama. Namun pada batas antar blok RKT dan antar petak alur kurang jelas, karena rintisan alur kurang bersih, dan berdasarkan pengamatan lapangan di blok RKT lama RKT 2015, RKT 2012, batas blok kurang pemeliharaan Terdapat dokumen laporan IHMB, dilengkapi dengan surat nomor : /5700/DK-II/2011, perihal hasil evaluasi IHMB oleh Dishut Provinsi Kalimantan Timur, tanggal 1 November Laporan hasil IHMB masih lengkap, terdapat data potensi hasil IHMB dan lengkap dengan lampiran peta pendukungnya. Terdapat laporan

8 2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistemsilvikultur untuk menjamin regenerasi hutan. hasil ITSP tahun Laporan tersebut lengkap dengan data potensi hasil ITSP dan tersedia lampiran peta pendukungnya serta peta sebaran pohon. Tersedia laporan TPTI per Desember 2015, di dalam laporan tersebut terdapat laporan kegiatan ITSP untuk URKT Hasil uji petik kegiatan ITSP di lapangan ditemukan label kuning dan merah bekas ITSP Plot yang ada perlakuan yaitu plot 1, 2 dan 3, rata-rata riap pertumbuhannya lebih besar dibandingkan dengan riap pertumbuhan dari plot yang tanpa perlakuan. Hasil analisis rata-rata riap pertumbuhan volume di kedua PUP tersebut adalah 0,75 m 3 /ha/tahun dan 1,63 m 3 /ha/tahun Dalam dokumen RKUPHHK-HA periode tahun dan dokumen revisi RKUPHHK-HA periode tahun , diketahui bahwa penentuan jatah tebangan tahunan (etat tebangan) berdasarkan hasil perhitungan IHMB. Sedangkan jatah tebangan tahunan dalam dokumen RKT berdasarkan hasil ITSP. Jadi PT SINDO belum membuat jatah tebangan tahunan berdasarkan analisis riap dari PUP, namun sudah ada upaya untuk perhitungan analisis riap PT SINDO telah mempunyai SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur. Seluruh SOP disusun dan ditandatangani oleh Kasie sesuai bidang dan disahkan oleh Manager Camp, serta ditandatangani oleh direktur produksi. SOP diterbitkan pada tanggal 5 Januari 2010, setiap SOP diberi nomor, dan pada saat penilikan ke III 2016 ini belum mengalami revisi. Isi SOP sesuai dengan kondisi karakteristik areal setempat yaitu hutan tanah kering dengan sistem silvikultur TPTI, setiap SOP dilengkapi dengan urutan kerja dan instruksi kerja.

9 2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan Implementasi SOP PAK berupa pembagian blok dan petak di lapangan, dibuat batas blok,batas petak, dibuat papan nama,pal corner,alur, dan cat kuning untuk batas blok, cat merah untuk batas petak. Masih ada kekurangan di bidang pemeliharaan batas blok dan petak, yaitu alur kurang jelas. Implementasi perpetaan yaitu dibuat peta kerja berupa peta PAK, ITSP, PWH dan peta sebaran pohon. Implementasi kegiatan ITSP di lapangan dibuat label merah/kuning, laporan ITSP dan pembuatan peta sebaran pohon. Tersedia laporan analisis riap PUP. Implementasi kegiatan PWH, yaitu dibuat rencana jalan, pembuatan jalan, pembuatan TPn. Namun belum dibuat peta rencana jalan sarad, di lapangan rencana jalan sarad berupa rintisan. Lokasi TPn belum dibuat tanda/papan nama. Implementasi penebangan berupa teknik penebangan, penyaradan, kegiatan di TPn dan pengangkutan ke TPK Potensi pohon binaan per hektar pada areal bekas tebangan RKT 2016 yaitu pohon inti jenis meranti 73 pohon, rimba campuran sebanyak 68 pohon, jenis kayu indah sebanyak 20 pohon. Maka potensi pohon inti per hektar di areal bekas tebangan RKT 2016 adalah 160 pohon Potensi tingkat tiang per hektar di areal bekas tebangan RKT 2016 adalah 645 batang. Potensi permudaan tingkat pancang per hektar sebanyak batang. Potensi semai per hektar untuk seluruh jenis meranti, rimba campuran dan kayu indah adalah sebanyak batang Tersedia buku pedoman RIL, isinya sesuai dengan kondisi areal setempat. Urutan kerja sesuai dengan kaidah RIL dan tahapan TPTI. PT SINDO telah

10 hutan 2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan / pemanenan / pemanfaatan pada areal kerjanya. mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan RIL yaitu SOP PAK, SOP ITSP, SOP PWH dan SOP Pembalakan, isinya telah sesuai tahapan RIL yaitu perencanaan, operasi penebangan, pemeliharan dan K3 serta kegiatan paska penebangan Telah dilakukan implementasi tahapan RIL di lapangan meliputi kegiatan perencanaan pemanenan, operasi pemanenan, pemeliharaan K3, dan kegiatan pasca pemanenan. Namun masih ada beberapa sub tahapan kegiatan yang masih kurang, antara lain dalam perencanaan pemanenan belum disusun rencana jalan sarad, di lapangan jalan sarad berupa rintisan dan belum ada penandaan lokasi TPn. Dalam kegiatan operasi pemanenan, lokasi TPn,TPK hutan belum ada papan nama. Kegiatan pasca pemanenan, dijumpai masih ada bekas jalan sarad di lokasi miring yang belum dibuat sodetan Tersedia laporan pengamatan tingkat kerusakan tegakan setelah penebangan di blok RKT 2015, petak S.32, Afdeling Segara Indochem. Laporan ditandatangani oleh Kasi Perencanaan dan Camp Manager pada tanggal 5 April Diketahui rata-rata tingkat kerusakan tegakan tinggal di areal bekas tebangan blok RKT 2015 sebesar 16,42% Faktor eksploitasi sebesar 0,83 atau 83%, maka pemanfaatan kayu sebesar 83% dengan limbah kayu sebesar 17%. Limbah kayu 17% masih dibawah 30%, tergolong baik Terdapat dokumen RKT 2016 yang disahkan secara self approval, yang ditandatangani oleh direktur utama, dengan nomor : 01/SINDO-KPTS/RKT- SA/XII/2015, tanggal 18 Desember Rencana tebangan RKT 2016 adalah

11 untuk Afdeling Segara Indochem seluas Ha dan volume sebesar ,69 m 3, untuk Afdeling Segara Timber seluas Ha dan volume sebesar ,62 m 3. Menurut etat luas dan volume tebangan dalam revisi RKUPHHK-HA ( ) diketahui bahwa tebangan tahunan untuk Afdeling Segara Indochem seluas 1.027,86 Ha dan volume sebesar ,00 m 3 /tahun, untuk Afdeling Segara Timber seluas 1.027,86 Ha dan volume sebesar ,00 m 3. Maka rencana volume tebangan RKT tahun 2016 masih dibawah rencana volume tebangan dalam dokumen revisi RKUPHHK-HA ( ) Tersedia peta kerja berupa peta PAK blok RKT 2016, peta PWH blok RKT 2016 dan peta sebaran pohon blok RKT Terdapat kesesuaian lokasi, jumlah petak, kawasan dilindungi yang ada di peta kerja dengan peta RKT 2016 dan peta revisi RKUPHHK-HA ( ) Sebagian besar telah terdapat penandaan di lapangan, blok tebangan diberi tanda papan nama, alur, pal dan cat. Lokasi tanaman pembinaan, persemaian, sempadan sungai, buffer zone, camp diberi tanda berupa papan nama. Ada beberapa lokasi sarana prasarana yang belum diberi tanda papan nama yaitu lokasi beberapa TPn di blok RKT 2016, lokasi TPK hutan dan camp produksi km Pada RKT tahun 2015 PT SINDO telah merencanakan tebangan di Afdeling Segara Indochem dan Afdeling Segara Timber seluas 1763,00 Ha, dan volume sebesar ,50 m 3. Realisasi tebangan seluas 1660,22 Ha, dan realisasi volume sebesar ,82 m 3. Maka persentase realisasi luas tebangan sebesar 94,17%, dan persentase realisasi volume tebangan

12 2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan serta peningkatan kemampuan sumber daya sebesar 92,46% Kondisi kesehatan finansial PT SINDO pada tahun 2015 adalah nilai likuiditas sebesar 163,68%, nilai solvabilitas sebesar 176,48% dan nilai rentabilitas sebesar 22,86% Pada tahun 2015 PT SINDO telah merencanakan anggaran untuk pengusahaan hutan sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran pengusahaan hutan pada tahun tersebut sebesar Rp ,-. Maka persentase realisasi anggaran pengusahaan hutan pada tahun 2015 sebesar 95,48%, atau tingkat kecukupan anggaran pengusahaan hutan pada tahun 2015 sebesar 95,48% Pada tahun 2015 PT SINDO telah merencanakan anggaran untuk pengusahaan hutan sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran pengusahaan hutan pada tahun tersebut sebesar Rp ,-. Tingkat kecukupan anggaran pengusahaan hutan pada tahun 2015 sebesar 95,48%. Maka rata-rata simpangan antara rencana dan realisasi anggaran pengusahaan hutan sebesar 4,52%. Simpangan tersebut di bawah 20%, maka realisasi anggaran pengusahaan hutan tahun 2015 tergolong proporsional Tingkat kecukupan anggaran pengusahaan hutan tahun 2015 yaitu sebesar 95,48%. Tingkat proporsionalitas/ besarnya simpangan rencana dan realisasi anggaran pengusahaan hutan tahun 2015 sebesar 4,52% (di bawah 20%), tergolong proporsional. Persentase realisasi anggaran pembinaan hutan tahun 2015 sebesar 101,30%. Rata-rata jumlah tanaman yang hidup di atas 80%. Persentase realisasi produksi tebangan tahun 2015 sebesar 92,46%. Gaji

13 3 EKOLOGI 3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan karyawan selalu lancar pada tanggal 5 atau 6. Maka realisasi pendanaan tahun 2015 berjalan lancar dan sesuai dengan tata waktu Pada tahun 2015 PT SINDO telah merencanakan anggaran untuk kegiatan pembinaan hutan sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran pembinaan hutan pada tahun tersebut adalah sebesar Rp ,-. Maka persentase realisasi anggaran pembinaan hutan tahun 2015 sebesar 101,30% Seluruh kegiatan fisik pembinaan hutan meliputi kegiatan pengadaan bibit, pengayaan, pemeliharaan tanaman, penjarangan tegakan tinggal, perlindungan dan pengamanan hutan, penanaman dan pemeliharaan tanaman tanah kosong, penanaman dan pemeliharaan tanaman KKJ, pemeliharaan kebun benih, dan kebun pangkas,telah terealisasi 100%. Kegiatan pengayaan/rehabilitasi bekas TPn ditanami jenis kapur dan meranti merah, tanaman yang mati 15%, maka yang hidup 85%. Kegiatan pengayaan tahun 2015 di bekas jalan sarad jumlah tanaman yang mati 10%, atau yang hidup 90%. Kegiatan KKJ tahun 2015, tanaman yang mati 20%, atau yang hidup 80% Perubahan luasan dan alokasi kawasan lindung berdasarkan Revisi RKUPHHK- HA PT Segara Indochem Berbasis IHMB dan berdasarkan SK Pengesahan Nomor: SK.04/BUHA-2/2015 tanggal 4 Februari Perubahan luasan dan lokasi kawasan lindung yang masih sesuai dengan dokumen perencanaan hanya sebatas Buffer Zone Ha, KPPN 468 Ha, KKI Ha, dengan luasan sempadan sungai sesuai dengan dokumen perencanaan awal yaitu

14 seluas 587 Ha, sehingga total luasan kawasan lindung yang sebenarnya berdasarkan kondisi biofisiknya yaitu Ha. Dengan perubahan tersebut luas dan kondisi kawasan lindung yang sesuai dengan dokumen perencanaan dan kondisi biofisik seluas Ha atau sebesar 95,77% Persentase Penataan Kawasan lindung sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui bahwa terdapat penambahan kegiatan penataan sepanjang 16,4 km di areal Buffer Zone Hutan Lindung. Sehingga sampai dengan kegiatan penilikan III realisasi kegiatan penataan kawasan lindung 287,939 Km dari total 335,664 Km atau sebesar 85,78%. Atau terdapat peningkatan sebesar 4,97% dari hasil kegiatan penilikan II tahun Hasil audit penilikan III tahun 2016, berdasarkan Peta citra landsat yang telah disahkan oleh Dirjen Planologi Kehutanan No. S.133/IPSDH-2/2014 tanggal 24 April 2014 Kondisi kawasan dilindungi PT. SINDO yang masih berhutan mencakup 98% ( 80%). Pada kegiatan penilikan III ini diketahui bahwa PT SINDO sedang melakukan proses kegiatan penafsiran citra landsat terbaru, dibuktikan dengan Surat No: 92/SINDO/VI/2016 tanggal 2 Juni 2016 perihal Pemeriksaan Citra Landsat. Surat tersebut ditujukan kepada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Cq. Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Pengakuan kawasan lindung yang dibuktikan dengan disahkannya revisi dokumen perencanaan (RKUPHHK-HA), Dokumen RKTUPHHK-HA) dan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat desa binaan, sedangkan PT Sindo belum mempertimbangkan pada 3 desa lain yang terkena dampak dari kegiatan

15 3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan operasional IUPHHK-HA. Sehingga persentase pengakuan para pihak terkait dengan kawasan lindung sebesar 66,67%. Dari pihak-pihak terkait yaitu Pemerintah pusat, pemerintah daerah, karyawan, Desa terkena dampak berjumlah 6 desa dan 3 desa (Desa Batu Lepok, Desa Baay dan Desa Karangan Hilir) yang telah mengakui keberadaan kawasan lindung dan 3 desa lain yang belum terdapat bukti pengakuan kawasan lindung (Desa Tabalar, Karangan Dalam dan Karangan Sebrang) Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung hasil tata ruang areal/landscaping. Berdasarkan laporan tersebut diketahui bahwa kegiatan pengelolaan belum 100% terhadap kawasan dilindungi yang terdapat dalam areal kerja PT SINDO, hal ini juga disampaikan pada verifier terkait kegiatan penataan belum mencapai 100% dari total luas/panjang kawasan lindung, dalam kegiatan penataan baru mencapai 85,78% Prosedur yang dimiliki PT. SINDO sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui bahwa tidak terdapat perubahan/revisi terkait dengan isi maupun cakupan prosedur sehingga tidak terdapat peningkatan terkait dengan prosedur pengamanan dan perlindungan hutan. Berdasarkan hasil verifikasi diketahui bahwa prosedur terkait dengan perlindungan hutan belum mencakup seluruh gangguan yang ada. Prosedur tersebut hanya sebatas Berburu Satwaliar, Pembukaan Perladangan dan Pengendalian Pencurian Kayu (Illegal Logging) dan kesemuanya baru sebatas tindakan preemptif, belum mencakup tindakan

16 yang harus dilakukan baik secara preventif /represif. Masih terdapat SOP yang belum tercover dalam prosedur pengamanan dan perlindungan hutan yaitu untuk prosedur terkait dengan hama dan penyakit (dari segi identifikasi, monitoring, pencegahan sampai dengan penanganan) sehingga untuk cakupan jenis dan tindakan dalam prosedur baru sebesar ± 60% Berdasarkan hasil verifikasi diketahui bahwa ketersediaan sarana prasarana perlindungan gangguan hutan yang dimiliki PT. SINDO belum terdapat penambahan, hanya terbatas dan belum mempertimbangkan lokasi dan indikasi terjadinya gangguan hutan yang mungkin akan terjadi, akan tetapi kondisi sarana prasarana pengamanan dan perlindungan hutan masih berfungsi. Ketersediaan sarana prasarana 50% karena PT SINDO memiliki 2 Afd (Afd. SGI dan SGT) dengan lokasi terpisah dan berbeda arah lokasi pengelolaan Ketersediaan SDM masih sama belum terdapat penambahan. Berdasarkan SK Menhut No. 523/Kpts-II/93 bahwa jumlah personil Satpam PH ditentukan berdasarkan tingkat kerawanan, keluasan dan aksesibilitas dengan ratio 1 orang untuk 3000 s/d 6000 Ha areal HPH/IUPHHK, begitu juga yang tercantum dalam PSO Pengamanan dan Perlindungan Hutan PT Sindo. sedangkan untuk luasan areal kerja PT Sindo seluas Ha sehingga membutuhkan personil satpam PH sebanyak 14 orang. Sehingga SDM pengamanan dan perlindungan hutan masih kurang 6 orang dari ketentuan yang berlaku yaitu sebanyak 14 orang. Sehingga ketersediaan SDM pengamanan dan perlindungan hutan baru sebanyak 8 (delapan) orang atau

17 3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan iar sebesar 57,14% PT. SINDO sampai dengan kegiatan penilikan III masih tetap melakukan upaya kegiatan perlindungan yang diimplementasikan melalui tindakan tertentu (preemptif/preventif/represif) sampai dengan kegiatan penilikan ini hanya sampai tindakan preemptif. Hasil verifikasi masih terdapat kegiatan berburu dan mencari gaharu di areal kerja PT SINDO. Hal ini dibuktikan pada laporan kegiatan patroli sampai dengan bulan Mei 2016 dan laporan pengamanan dan perlindungan hutan tahun 2015, sehingga untuk jenis gangguan tersebut sampai dengan kegiatan penilikan III belum terdapat tindakan serius atau tindakan preventif /represif terhadap kelompok atau individu yang melakukan kegiatan berburu dan mencari gaharu tersebut PT SINDO telah memiliki Prosedur pengelolaan dan pemantauan mencakup pengelolaan seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan. Sampai dengan kegiatan penilikan III ini belum terdapat perubahan/revisi prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air PT SINDO telah memiliki sarana prasarana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air dari segi sipil teknis dan vegetative, masih terdapat sarana pengelolaan yang belum dimiliki seperti sodetan, turap, dan sedimen trap untuk mencegah terjadinya erosi pada bagian lereng untuk meminimalisir terbawanya partikel erosi masuk ke dalam badan sungai, sedangkan sarana prasarana kondisi di camp Afd. SGI masih sama dengan saat dilakukan kegiatan penilikan II tahun 2015, sedangkan untuk di Afd. SGT hanya pengukur curah hujan yang masih

18 berfungsi dan dilakukan kegiatan pemantauan. Berdasarkan hasil verifikasi fungsi dari sarana prasarana masih baik dan ketersediaannya hanya terdapat 50% dengan kondisi 2 (dua) lokasi yaitu Afd. SGI (Segara Indochem) dan Afd. SGT (Segara Timber) Berdasarkan PERDIRJENPHPL Nomor : P.16/PHLP-IPHH/2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kewajiban Pengelolaan Hutan Dan Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Produksi, Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Dan Tempat Penampungan Terdaftar Untuk Memiliki Dan/Atau Mempekerjakan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, dengan luasan areal yang dimiliki oleh PT SINDO, maka kebutuhan GANIS BINHUT sebanyak 5 (lima) orang, dan masih terdapat kekurangan sebanyak 2 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. Ayub Alex dan Hadi Santoso yang telah disampaikan pada verifier terkait SDM masih dirasa kurang, karena berdasarkan keterangan masih terdapat beberapa kegiatan yang belum tertangani untuk 2 (dua) afdelling yaitu Segara Indochem dan Segara Timber. Berdasarkan peraturan yang berlaku untuk kebutuhan GANIS BINHUT baru terlaksana 60% PT SINDO telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air dan telah dijabarkan ke dalam dokumen semesteran pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan, dan telah rutin disusun dan disampaikan kepada BLHD Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. 66,67% kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (Sipil Teknis dan vegetativ) yang telah terlaksana dan rutin di implementasikan dilapangan. Sedangkan untuk penyusunan pelaporan

19 3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui belum memperhatikan tata cara penyusunan laporan semesteran RKL RPL berdasarkan KEPMENLH No. 45 tahun Implementasi RKL RPL PT SINDO baru mencapai 66,67%. Adapun kegiatan yang belum terlaksana seperti Pemantauan Sedimentasi, Perubahan Habitat dan kelimpahan fauna dan Pengumpulan data struktur tegakan Hasil pengukuran untuk area tertutup vegetasi sebesar 32,52 ton/ha/tahun dan untuk areal terbuka 100,49 ton/ha/tahun. Selain itu hasil verifikasi lapangan masih sering dijumpai erosi parit pada areal-areal terbuka, seperti tanah kosong maupun bekas jalan sarat atau jalan utama. Upaya yang telah dilakukan yaitu telah disampaikan pada verifier PT SINDO masih memiliki prosedur identifikasi yang mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin berdasarkan peraturan yang berlaku Sampai dengan kegiatan penilikan III data identifikasi masih menggunakan data tahun 2014 belum terdapat pembaharuan terkait dengan data kegiatan identifikasi terbaru. Implementasi identifikasi flora dan fauna akan tetapi belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin dan implementasi belum konsisten terhadap SOP yang dimiliki dan peraturan yang berlaku. Selain itu belum secara optimal dalam melakukan kegiatan identifikasi flora dan fauna yang ada dalam areal kerja PT SINDO, fokus pemantauaan berada di Afd Segara Indochem (± 60%).

20 3.5 Pengelolaan flora untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap spesies fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik Hasil verifikasi pada kegiatan penilikan III, kondisi SOP masih sama dengan saat dilakukan penilikan II tahun Di mana kegiatan pengelolaan flora yang disebutkan dalam SOP di antaranya melakukan sosialisasi kepada pelaksana kegiatan operasional lapangan, membuat dan memasang papan nama, melakukan patroli, melakukan kegiatan rehabilitasi Sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui bahwa terdapat kegiatan penanaman/rehabilitasi, akan tetapi hanya sebatas untuk jenis-jenis komersial, dan belum sampai pada kegiatan pengayaan/rehabilitasi untuk jenis dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik. Sehingga berdasarkan laporan dan hasil verifikasi lapangan, implementasi pengelolaan flora hanya sebatas pada pembinaan habitat dan pengamanan areal. Begitu juga untuk kegiatan baru dilaksanakan secara intensif di Afd. Segara Indochem, sedangkan untuk Afd. Segara Timber sampai dengan kegiatan penilikan III belum terlaksana sepenuhnya. Sehingga implementasi baru sebatas 50% dari SOP dan ketentuan yang berlaku Hasil verifikasi pada kegiatan penilikan III diketahui, masih terdapat indikasi terjadinya gangguan terhadap flora yang terdapat di areal kerja PT SINDO. Hal ini dijumpai pada kegiatan patroli yang dilakukan setiap bulan, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (Juni 2015 s/d Mei 2016) terdapat kegiatan pencarian gaharu pada bulan Juni s/d Juli 2015 dan untuk Januari s/d Mei 2016 tidak dijumpai kegiatan orang mencari gaharu akan tetapi dijumpai orang melakukan kegiatan berburu babi. Dan terdapat kejadian kebakaran hutan seperti yang telah disampaikan pada

21 3.6 Pengelolaan fauna untuk: 3. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak rusak 4. Perlindungan terhadap spesies fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik 4 SOSIAL 4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat verifier Hasil verifikasi pada kegiatan penilikan III tidak terdapat perubahan/revisi prosedur pengelolaan fauna mencakup penjelasan jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin, dan telah didasari dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku Sampai dengan kegiatan penilikan III diketahui bahwa implementasi kegiatan pengelolaan yang dilakukan masih sama dengan saat dilakukan kegiatan penilikan II. Kegiatan yang dilakukan baru sebatas pembinaan habitat satwa/fauna dan kegiatan pengamanan dan perlindungan terhadap kawasan lindung, sehingga implementasi baru sebatas 50% dari SOP dan ketentuan yang berlaku Hasil verifikasi pada kegiatan penilikan III diketahui, masih terdapat indikasi terjadinya gangguan terhadap fauna yang terdapat di areal kerja PT SINDO. Hal ini dijumpai pada kegiatan patroli yang dilakukan setiap bulan, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (Juni 2015 s/d Mei 2016) terdapat kegiatan pencarian gaharu pada bulan Juni s/d Juli 2015 dan dan untuk Januari s/d Mei 2016 tidak dijumpai kegiatan orang mencari gaharu akan tetapi dijumpai orang melakukan kegiatan berburu babi. Dan terdapat kejadian kebakaran hutan seperti yang telah disampaikan pada verifier Berdasarkan verifikasi dokumen dan wawancara, di PT. SINDO (Afd. SGT dan SGI) diperoleh dokumen/laporan yang memuat pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, dokumen yang berisi identifikasi hakhak dasar masyarakat hukum adat

22 4.2 Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau masyarakat setempat, dan dokumen rencana pemanfaatan SDH Mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif di PT. SINDO masih mengacu pada SOP yang belum direvisi dan dokumen BATB. Sementara mekanisme penyelesaian konflik batas kawasan juga masih mengacu kepada SOP Resolusi Konflik yang belum direvisi Mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat di dalam perencanaan pemanfataan SDH yang dimiliki auditee sebagian dalam bentuk SOP yang belum direvisi, sebagian lagi dalam bentuk dokumen perencanaan yang lengkap Luas dan batas areal PT SINDO baik di dokumen maupun di lapangan sudah jelas walaupun penataan batas belum temu gelang, dan bekas perladangan yang tidak digarap lagi oleh masyarakat tidak dideliniasi dan belum dilakukan penataan batas partisipatif untuk bekas perladangan tersebut Keberadaan PT SINDO diakui dan disetujui oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, perusahaan yang berbatasan dan termasuk dari masyarakat sekitar. Konflik kegiatan perladangan masyarakat dapat diselesaikan, walaupun tidak menutup kemungkinan lahan akan dibuka kembali oleh masyarakat PT. SINDO dapat menunjukkan dokumen menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan mulai dari pra rencana, rencana, implementasi, dan laporan Mekanisme pemenuhan kewajiban sosial kepada masyarakat dalam bentuk dokumen rencana, realisasi/implementasi, dan pelaporan

23 4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak yang tersedia di PT. SINDO sudah lengkap. Namun mekanisme dalam bentuk SOP belum lengkap dan SOP sebelumnya sudah tidak relevan PT. SINDO telah melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dari Desa Batu Lepoq, Desa Karangan Hilir, dan Desa Baay yang dilengkapi dengan dokumen (BA, Daftar Hadir, Notulensi, dan Foto) dengan materi sosialisasi visi misi, RKT 2015, dan Kawasan Lindung. Sementara materi lain yang tidak disosialisasikan yaitu sosialisasi PMDH/CSR, sosialisasi SOP dan Peraturan. Dilihat dari peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut hanya dilakukan pada masyarakat desa binaan, tidak melibatkan masyarakat desa lain di sekitar areal kerja perusahaan Pihak auditee telah merealisasikan seluruh tanggungjawab sosial atau telah mengimplementasikan seluruh hak-hak masyarakat hukum adat, berupa: Realisasi PMDH/CSR, Penerimaan tenaga kerja lokal, pembayaran kompensasi, dan kerja sama pembelanjaan dengan warung di kampong PT. SINDO memiliki laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi (dana kompensasi) PT. SINDO memiliki data dan informasi masyarakat terkait kependudukan (monografi) dan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan, namun tidak memiliki data masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH PT. SINDO memiliki mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat dalam bentuk SOP dan mekanisme lain berupa dokumen

24 4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal perencanaan, implementasi, dan dokumen pelaporan, dengan total mencapai 82% Terdapat dokumen rencana untuk kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap (100%) Terdapat implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat yang mencapai 101%. Kegiatan implementasi tersebut berupa realisasi PMDH/Kelola Sosial, realisasi pembayaran dana kompensasi, realisasi penerimaan tenaga kerja lokal, dan realisasi belanja kebutuhan camp ke beberapa toko di Desa Karangan PT. SINDO memiliki bukti dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak (negara/pemerintah, masyarakat, dan karyawan) yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik PT. SINDO memiliki mekanisme Resolusi Konflik dalam bentuk SOP Resolusi Konflik, Struktur Organisasi Resolusi Konflik, laporan penanganan konflik, peta potensi konflik, dan identifikasi perladangan. Namun semua dokumen tersebut tidak lengkap dan belum direvisi PT. SINDO dapat memetakan beberapa potensi konflik terkait perladangan, namun beberapa potensi konflik lainnya belum terpetakan, atau terdapat sebagian peta konflik (70%) yang sudah terpetakan PT. SINDO memiliki kelembagaan resolusi konflik berupa struktur organisasi, dan sumber daya manusia cukup. Namun struktur organisasi tersebut belum menyesuaikan dengan perubahan kepemimpinan di desa dan

25 4.5 Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja tidak ada kebijakan alokasi anggaran/biaya untuk penanganan konflik/potensi konflik, sehingga tidak dapat menyelesaikan konflik apabila terjadi konflik Konflik/permasalahan di PT. SINDO yang pernah terjadi dan telah diselesaikan antara lain: peladangan berpindah, jalan logging yang melewati permukiman (kebisingan dan debu). Namun masih banyak potensi konflik yang belum terpetakan dan dokumen penyelesaian konflik yang ada belum disusun secara spesifik dan komprehensif. Tidak ada laporan pemantauan potensi konflik secara reguler dan konsisten PT. SINDO telah merealisasikan sebagian besar (91%) hubungan industrial dengan seluruh karyawan melalui implementasi sebagian besar ketentuan yang termuat di PP, surat edaran, SOP, SK Gubernur, dan SPK. Implementasinya antara lain: 1. memberikan upah/gaji sesuai dengan UMR dan tepat waktu, 2. memberikan tunjangan dan premi produksi, 3. kebebasan karyawan untuk berserikat, 4. mengikutsertakan karyawan dengan BPJS Ketenagakerjaan, 5. tersedianya fasilitas kesehatan dan olah raga. Sementara itu terkait pengembangan kompetensi karyawan dan jenjang karir/promosi jabatan kepada karyawan masih rendah, terlihat dari tidak adanya dokumen hasil penilaian kinerja terhadap seluruh karyawan PT SINDO telah 100 % merealisasikan rencana pengembangan kompetensi, namun masih ada kekurangan tenaga teknis (GANIS) PT. SINDO memiliki dokumen standar jenjang karir sebagaimana tercantum di peraturan perusahaan dan SOP, sementara diimplementasinya baru

26 B VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak dikawasan hutan produksi sebagian dan belum memperlihatkan dokumen hasil penilaian kinerja karyawan sebagaimana menurut SOP Penilaian Karyawan Nomor SO PT. SINDO memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan seperti SOP Penggajian Karyawan Nomor SO-6-02, Peraturan Perusahaan, dan tertera pada RKAP. Dan telah diimplementasikan seluruhnya Tunjangan Lembur Karyawan, Tunjangan Pajak, Biaya Pesangon Pegawai, Biaya Pengobatan, Biaya Cuti, Biaya BPJS Ketenagakerjaan, Biaya THR/Natal/Tahun Baru, dan fasilitas camp a. PT. Segara Indochem memperoleh IUPHHK-HA melalui SK IUPHHK-HA dari Menteri Kehutanan No. 990/Kpts-VI/1999 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan kepada PT. Segara Indochem, seluas Ha yang ditandatangani oleh Menteri Kehutanan, Dr. Ir. Muslimin Nasution Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang b. PT. Segara Indochem sudah melunasi SPP IUPHHK-HA sebesaar Rp ,- sesuai dengan SPP IPUHHK-HA tanggal 21 Juni c. Di dalam areal PT. Segara Indochem Tidak ada kegiatan pertambangan yang sah di dalam areal IUPHHK-HA PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen RKUPHHK-HA berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) periode tahun yang telah disahkan oleh pejabat berwenang dan sudah dilengkapi dengan peta lampiran RKUPHHK-HA. PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen RKTUPHHK tahun 2015 dan 2016 yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, secara NA

27 self approval Adanya rencana kerja yang sah 3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah 2. PT. Segara Indochem sudah memiliki peta areeal kerja yang meyebutkan areal yang dilindungi dan verifikasi lapangan ditemukan adanya areal yang tidak boleh ditebang. 3. PT. SINDO sudah membuat Penandaan lokasi blok dan petak tebangan pada peta lampiran RKT, sudah disahkan/dicap oleh pihak yang berwenang serta terbukti terbukti di lapangan a. PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen RKUPHHK dan peta lampirannya untuk periode yang disusun berdasarkan IHMB dan SK revisi yang telah disahkan tanggal 16 Februari 2015 yang ditandatangani oleh A.n. Menteri Kehutanan, Direktur Bina Usaha Kehutanan, Ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam, Ir. M. Ir. Herry Prijono, MM. b. Izin yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan kepada Unit Manajemen PT. SINDO adalah untuk pengelolaan hutan alam bukan untuk hutan tanaman industri Semua dokumen LHP PT. Segara Indochem untuk RKT periode Juli 2015 sampai Mei 2016 telah disahkan oleh Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan (P2LHP); LHP dengan fisik kayu sesuai; dan Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen yang sah terkait aktivitasnya pada proses pengangkutan kayu dari TPK, TPK Antara sampai industri primer NA

28 3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau a. Tanda-tanda PUHH atau barcode atau legalitas hasil hutan kayu telah sesuai dengan dokumen. b. PT. SINDO sudah menerapkan secara konsisten pembuatan identitas kayu (seperti: no. petak, no. pohon, diameter, panjang, jenis, barcode dan no. produksi) untuk setiap kayu yang diproduksi PT. SINDO memiliki dokumen SKSHHK yang lengkap dan dilampiri dengan DKB yang diterbitkan oleh pejabat berwenang. Semua kayu yang keluaar dari hutan selalu memiliki dokumen SKSKB, DKB dan ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (P2SKSHHK). PT. SINDO mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu keluar TPK yang sah dan lengkap a. Dokumen SPP DR dan atau PSDH PT. Segara Indochem telah diterbitkan dan sesuai dengan LHP yang disahkan untuk RKT b. Semua bukti setoran PSDH dan DR untuk RKT 2015 dan 2016 dapat ditunjukkan oleh Unit Manajemen pada saat audit VLK. Pembayaran PSDH dan DR dilakukan pada Bank Mandiri Cabang Samarinda, Mulawarman dan Kusuma Bangsa. c. PT. Segara Indochem sudah melakukan Pembayaran PSDH dan DR sesuai dengan persyaratan dan dibayar sesuai dengan tarif PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen PKAPT a.n. PT. Segara Indochem dengan No. Nomor Nomor Pengakuan sebagai PKAPT No. :

29 3.4. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 4.1. Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut 332/UPP/PKAPT /Perpanjangan- 1 / 12/2012 dan Nomor PKAPT : , tanggal 4 Desember Dokumen PKAPT atas nama PT. Segara Indochem berlaku sampai dengan tanggal 2 Desember Untuk pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal, PT. Segara Indochem memiliki izin yang sah. Uji petik dilakukan pada dokumen SIB tahun 2016 untuk beberapa kapal seperti TB. SR STAR 27 / TK. WKA 5, TB. Danny / TK. 5. Danny IV, TB. Cakrawala II Menggandeng TK. Wira Timur XXI, TB. Armada Kaltim 05 Menggandeng TK. Armada Kaltim 2303, TB. Bening 1 / TK. Lautan 1801 dan TB. Brawijaya X Menggandeng TK. Soluna Seluruh log pada PT. Segara Indochem sudah memasang V-Legal untuk setiap kayu yang akan diangkut keluar dari log pond. Pemasangan V- Legal dilakukan pada TPK Antara oleh bagian TUK. Pelaksanaan pemasangan tanda V-Legal disatukan dengan barcode dan diltempel pada bontos log yang berada pada TPK Antara PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen AMDAL, RKL dan RPL untuk arealnya. PT. Segara Indochem dulunya adalah dua HPH yang terpisah dan masing-masing memiliki dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang berbeda. Dokumen AMDAL, RKL dan RPL sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang a. PT. Segara Indochem sudah memiliki dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada

30 dokumen ANDAL yang telah disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut. PT. Segara Timber Co LTD sudah memiliki Dokumen AMDAL No. 101/DJ-VI / AMDAL/96 tanggal 3 Juni 1996 yang disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut seluas ha. dan PT. Segara Indochem sudah memiliki Dokumen AMDAL No. 76/DJ-VI / AMDAL/1997 tanggal 26 mei 1997 yang disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut seluas ha Prosedur dan implementasi K3 b. PT. Segara Indochem sudah melaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang meliputi dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan a. PT. Segara Indochem sudah memiliki dan mengimplementasikan K3 di lapangan. Prosedur K3 sudah didokumentasikan disahkan tanggal 5 Januari 2010 oleh Direktur Produksi yaitu Sumarmo PD. b. PT. Segara Indochem sudah memiliki peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik. c. PT. Segara Indochem sudah memiliki catatan kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3. Berdasarkan dokumen laporan kecelakaan kerja dari Bulan Juni 2015 sampai Mei 2016, tidak ada kecelakaan kerja pada perusahaan PT. Segara Indochem. Rekapitulasi catatan kecelakaan

31 5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja kerja dibuat oleh bagian administrasi setiap tanggal 1 pada awal bulan PT. Segara Indochem sudah membuat Surat Edaran Nomor: 08/SGI/I-2015 tanggal 7 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Segara Indochem, Ir. H. M. Saleh S. Surat Edaran ini berisi tentang kebebasan kepada karyawan/karyawati untuk mendirikan/membentuk Serikat Pekerja/ Serikat Buruh pada lingkup perusahaan PT. Segara Indochem sudah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) periode dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KalimantanTimur yang disahkan tanggal 06 Mei 2015 dan berlaku sampai 05 Mei Tidak ada karyawan yang bekerja dibawah umur pada lingkup perusahaan PT. Segara Indochem