ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni)"

Transkripsi

1 ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus : Proyek Perumahan Griya Mahoni) Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Disusun oleh; Dhinda Alfiandi N I M Bidang Jurusan : 08C : Manajemen Rekayasa Konstruksi : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG MEULABOH 2016

2 LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni) Oleh Nama Mahasiswa Nomor Induk Mahasiswa Bidang Jurusan : Dhinda Alfiandi : 08C : Manajemen Rekayasa Kontruksi : Teknik Sipil Alue Peunyareng, 17 Februari 2016 Disetujui Oleh, Pembimbing I Pembimbing II Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc. NIDN Mengetahui : Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Dr. Ir. H. Komala Pontas NIP Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN i

3 LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni) Oleh Nama Mahasiswa Nomor Induk Mahasiswa Bidang Jurusan : Dhinda Alfiandi : 08C : Manajemen Rekayasa Kontruksi : Teknik Sipil Alue Peunyareng, 17 Februari 2016 Disetujui Oleh, Penguji I Penguji II H. Zakia, S.T., M.T. NIDN Andi Yusra, S.T., M.T. NIDN Mengetahui : Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Dr. Ir. H. Komala Pontas NIP Astiah Amir, S.T.,M.T. NIDN ii

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr, wb Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, selanjutnya sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada kita semua. Tugas akhir yang berjudul Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Pembangunan Rumah Type 36 plus (Studi Kasus Perumahan Griya Mahoni) ini ditulis dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Program Studi Teknik Sipil Universitas Teuku Umar. Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis telah memperoleh banyak bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. H. Komala Pontas selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar - Meulaboh; 2. Ibu Astiah Amir, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan serta perbaikan tugas akhir ini hingga tugas akhir ini selesai; 3. Ibu Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan pengarahan, masukan dan saran tugas akhir ini selesai; 4. Ibu Meidia Refiyanni, S.T.,M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu memberikan masukan dan saran; 5. Bapak H. Zakia, S.T.,M.T. selaku penguji I yang telah memberikan pengarahan, kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik; iii

5 6. Bapak Andi Yusra, S.T., M.T. selaku penguji II yang telah memberikan pengarahan, kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik; 7. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Teknik, khususnya Dosen Teknik Sipil Universitas Teuku Umar yang telah banyak memberikan bekal berupa ilmu dan pengalamannya kepada penulis sejak awal perkuliahan sampai penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini; 8. Seluruh Staf Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar yang telah membantu dalam proses administrasi; 9. Ibunda dan Ayahanda tercinta serta kakak-adik tersayang yang selalu berdoa dan memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberhasilan penulis. 10. Para sahabat, rekan-rekan seangkatan 2008, adik-adik dan senior- senior, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan harapan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca sekalian. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas budi baik dan jasa-jasanya yang telah banyak membantu penulis. Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamualaikum, wr, wb Penulis Dhinda Alfiandi NIM : 08C iv

6 ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PLUS (Studi Kasus Proyek Perumahan Griya Mahoni) Oleh Dhinda Alfiandi 08C Dosen Pembimbing : 1. Astiah Amir, S.T.,M.T. 2. Inseun Yuri Salena, B.Sc.,M.Sc. ABSTRAK Proses perencanaan dan pengendalian merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumber daya yang ada, digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada durasi proyek. Durasi kegiatan suatu proyek berkaitan erat dengan pembiayaan. Mempersingkat durasi proyek terhadap durasi normalnya memerlukan peningkatan sumber daya seperti tenaga kerja, alat dan lain sebagainya yang beresiko terjadinya penambahan biaya langsung. Optimalisasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. Adapun alternatif percepatan yang dilakukan yaitu dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam pada aktivitas yang berada di lintasan kritis tanpa adanya penambahan tenaga kerja, alat, dan lain sebagainya. Penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 dapat mempermudah dalam proses perencanaan, penjadwalan, pengendalian dan monitoring. Hasil keluaran dari program ini yaitu berupa Layout Gantt Chart, Kurva S, Tabel dan Profil Sumber Daya dan lain sebagainya yang dapat digunakan dalam pengontrolan proyek. Dari hasil analisis dan perhitungan dengan menggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 pada proyek pembangunan rumah type 36 plus di Perumahan Griya Mahoni, pada tahap kondisi normal; waktu pelaksanaan proyek selama 119 hari dengan biaya total sebesar Rp ,91. Hasil percepatan umur proyek (optimalisasi) dengan penambahan jam kerja (lembur) 1 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 107 hari kerja. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 98 hari kerja. Sedangkan total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 91 hari kerja. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui efisiensi waktu dan biaya optimum pada proyek pembangunan rumah rumah tipe 36 plus adalah dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam yaitu selama 91 hari atau 24% dari durasi normal dengan biaya total proyek Rp ,91. Kata kunci : Waktu, Biaya, Optimalisasi, Primavera P6 Pro R8.4 v

7 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS... LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN TABEL... i ii iii v vi ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Manfaat Penelitian Rencana Hasil Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proyek Perencanaan Proyek Pengendalian Analisis Optimalisasi Analisa Waktu Identifikasi Jalur Kritis Analisa Biaya Biaya langsung (direct cost) Biaya tidak langsung (indirect cost) vi

8 2.8 Hubungan Biaya Waktu Pelaksanaan Aplikasi Penggunaan Program Primavera Tahapan pada proyek konstruksi yang digunakan pada aplikasi primavera Istilah-istilah pada program primavera BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Metode Penelitian Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis data Metode pengumpulan data Analisa Data Menyusun rencana jadwal dan biaya proyek (baseline) Menemukan lintasan kritis Mempersingkat kurun waktu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Proyek Analisis Data Hubungan ketergantungan antar kegiatan Menemukan lintasan kritis Menentukan normal cost Perhitungan produktivitas harian normal Mempersingkat kurun waktu penyelesaian proyek Produktivitas harian setelah percepatan Perhitungan crash duration dan crash cost Perhitungan cost slope Hasil Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek vii

9 4.4 Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Program Primavera P6 Pro R Aktivitas (Activities) Durasi (Duration) Tanggal Mulai (Start) Hubungan aktivitas pekerjaan (Relationship) Nilai aktivitas (Resources) Hasil perencanaan waktu dan biaya proyek menggunakan program Primavera P6 Pro R Perbandingan Hasil Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan Triple Constraint Gambar 2.2 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, biaya tak langsung, dan biaya optimal Gambar 2.3 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan Gambar 3.1 Select or Create Alias Gambar 3.2 Configure P6 Profesional Standalone Connection Gambar 3.3 Enter the admin username and password for the database Gambar 3.4 Enter the database file name to be added with this connection Gambar 3.5 Lokasi Penyimpanan Database Gambar 3.6 Connection Successful Gambar 3.7 Admin Preferences Gambar 3.8 Currencies Gambar 3.9 User Preferences Gambar 3.10 Create a New Project Wizart Gambar 3.11 Project Name Gambar 3.12 Project Start and End Dates Gambar 3.13 Kotak daftar untuk menentukan tanggal Gambar 3.14 Responsible Manager Gambar 3.15 Assignment Rate Type Gambar 3.16 Congratulation Gambar 3.17 Calendars Gambar 3.18 Work Breakdown Structure (WBS) Gambar 3.19 Activity Name Gambar 3.20 Work Breakdown Structure (WBS) Gambar 3.21 Activity Type Gambar 3.22 Assign Resources ix

11 Gambar 3.23 Duration Type Gambar 3.24 Activity units and Duration Gambar 3.25 Dependent Activities Gambar 3.26 Predecessor Activity Gambar 3.27 Successor Activities Gambar 3.28 More Details Gambar 3.29 Congratulations Gambar 4.1 Gantt chart hubungan aktivitas pekerjaan Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimal x

12 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Biaya Langsung Tabel 4.2 Biaya Tidak Langsung Tabel 4.3 Hubungan Ketergantungan Antar Kegiatan Tabel 4.4 Pekerjaan Kritis Tabel 4.5 Daftar Upah Tenaga Kerja Tabel 4.6 Work Activities Tabel 4.7 Resources Tabel 4.8 Rekapitulasi biaya dan waktu untuk masing-masing waktu lembur xi

13 DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR Gambar A.1.1 Peta Provinsi Aceh Gambar A.3.1 Bagan Alir Penelitian Gambar A.3.2 Peta Lokasi Proyek Gambar A.4.1 Denah Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.2 Tampak Depan dan Tampak Samping Kiri Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.3 Tampak Samping Kanan dan Tampak Belakang Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.4 Potongan A-A dan Potongan B-B Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.5 Potongan C-C Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.6 Time Schedule Rumah Type 36 Plus Gambar A.4.7 Gantt Chart Activities Before Optimized Gambar A.4.8 Gantt Chart Activities After Optimized Gambar A.4.9 Gantt Chart Activities After Optimized Gambar A.4.10 Gantt Chart Activities After Optimized Gambar A.4.11 Relationship Activities xii

14 DAFTAR LAMPIRAN TABEL Tabel B.4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Tabel B.4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tabel B.4.3 Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan Tabel B.4.4 Activities Before Optimized Tabel B.4.5 Activities After Optimized Tabel B.4.6 Activities After Optimized Tabel B.4.7 Activities After Optimized xiii

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya pembangunan properti di Indonesia, serta semakin kompetitifnya persaingan. Maka, faktor waktu menjadi sangat penting disamping faktor biaya dalam penyelesaian sebuah proyek. Makin cepat proses penyelesaian ini maka biaya overhead proyek dapat dihemat serta proses pemasaran perumahan tersebut dapat dipercepat. Untuk itu diperlukan cara agar penyelesaian struktur rumah dapat dikerjakan dengan cepat. Karena, untuk memenuhi kebutuhan rumah haruslah cepat dan dapat segera digunakan oleh masyarakat. Pekerjaan yang memiliki aktifitas dengan tingkat kuantitas dan tingkat variasi yang banyak seperti proyek pembangunan perumahan akan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Hal ini memerlukan proses manajemen yang benar benar matang dan terarah dengan jelas. Fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian akan selalu terintraksi setiap waktu dalam setiap aktifitas dalam pekerjaan itu. Untuk mencapai hasil yang diinginkan pihak manajemen harus benar benar dapat mengintegrasikan berbagai macam variabel pekerjaan menyangkut sumber daya yang terbatas seperti waktu, biaya, tenaga kerja, fasilitas kerja dan lain lain guna mencapai tujuan yang ditetapkan pihak pemberi tanggung jawab. Beberapa pengembang (developer) sering mengalami pekerjaan proyek pembangunan perumahan-perumahan. Mengingat proyek perumahan ini selalu ada dan sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk maka proyek pembangunan perumahan ini akan sering dilakukan dan menjadi proyek yang rutin sehingga proyek ini akan selalu berulang. Untuk itu pengusaha akan berfikir bagaimana caranya melaksanakan proyek dengan kurun waktu yang relatif singkat dan mengoptimalkan biaya. 1

16 Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada durasi proyek. Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu program Primavera P6 Pro R8.4 sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya. Program Primavera P6 Pro R8.4 adalah program untuk perencanaan dan pengawasan proyek tingkat tinggi. Memberikan perencanaan proyek, sumber daya, daftar kontrol biaya proyek secara luas. Keunggulan utama dari program ini yaitu pada saat tahap pengontrolan, karena dapat memberikan analisa yang lebih akurat dan dapat bekerja secara multi project, jadi dapat dilakukan tracking resource/cost melalui sekumpulan project. Selain itu, hal yang paling mendasar pada program ini yaitu sudah centralized, database, dapat memakai Oracle, SQL Server, dan lain-lain. Oleh karena itu Primavera memiliki skalabilitas yang tinggi, mudah kolaborasi, bisa melakukan konsolidasi beberapa project dengan pool resources, WBS nya lebih flexible dan bisa langsung membuat kurva S, kolaborasi dengan beberapa work group di lokasi berbeda juga mudah, melakukan revisi lebih terkontrol, dan laporannya lebih komprehensif, dalam format web atau reporting tools lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Agar penelitian mempunyai suatu kejelasan dalam pengerjaannya, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang adalah: 1. Berapakah lama waktu dan biaya optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan perhitungan manual? 2. Berapa lama waktu dan waktu dan biaya optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4? 2

17 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang disampaikan, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui lama waktu dan biaya optimal untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan perhitungan manual. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis waktu dan biaya optimum untuk menyelesaikan rumah tipe 36 plus dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan pemasalahan yang telah dirumuskan dan tidak menyimpang dari topik yang akan dibahas. maka diperlukan batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, sebagai berikut: 1. Segala aktifitas pekerjaan yang digunakan sebagai obyek pembahasan dalam Tugas Akhir ini berdasarkan RAB proyek yang diperoleh dari Perumahan Griya Mahoni di Ranto Panyang Timur yakni PT. Rafa Graha Mandiri. 2. Harga satuan diasumsikan tidak mengalami perubahan. 3. Analisis dikerjakan secara manual dan menggunakan Program Primavera P6 Pro R8.4 yaitu dengan cara menambah jam kerja (lembur) tanpa disertai penambahan tenaga kerja. 4. Percepatan dilakukan dengan penambahan jumlah jam kerja (lembur). 5. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan dan bahan proyek, baik biaya langsung, maupun biaya tak langsung akibat inflasi, kebijakan pemerintah, bencana alam, dan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kenaikan biaya. 3

18 6. Dalam menganalisa dengan pertukaran waktu dan biaya, jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan kendala. 7. Kompleksnya jadwal proyek yang ditinjau dan sangat banyaknya aktifitasaktifitas yang terkait, maka dalam proposal tugas akhir ini ditekankan pada pelaksanaan pembangunan rumah tipe 36 plus sedangkan kegiatan perizinan proyek dan lain-lain tidak dibahas. 8. Kasus proyek pembangunan yang akan direncanakan ini dibuat berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan di Perumahan Griya Mahoni. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Menambah pengetahuan penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 untuk analisis optimalisasi waktu dan biaya. 2. Memperdalam pengetahuan dalam ilmu manajemen. 3. Menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga penggunaan anggaran menjadi efisien dan tidak terjadi pemborosan. 4. Mengetahui kegiatan mana yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan agar jadwal terpenuhi. 5. Memberikan penekanan bahwa perencanaan durasi dan biaya proyek dapat dioptimalkan. 6. Digunakan sebagai salah satu bahan bacaaan/referensi. 1.6 Hasil Penelitian Dari hasil analisis dan peritungan manual dan dari penggunaan program Primavera P6 Pro R8.4 pada proyek Perumahan Griya Mahoni Type 36 plus, pada tahap kondisi normal; waktu pelaksanaan proyek selama 119 hari dengan biaya total sebesar Rp ,91. Sedangkan hasil percepatan umur proyek (optimalisasi) dengan penambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam pada aktivitas 4

19 kritis, terjadi pengurangan waktu sebanyak 21 hari, sehingga diperoleh waktu pelaksanaan menjadi 98 hari dengan biaya total menjadi Rp ,91. Dari hasil penelitian menunjukkan pekerjaan percepatan yang normalnya 119 hari menjadi 98 hari atau terjadi percepatan sebesar 25%. 5

20 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebut sebagai crashing proyek (Heizer, 2005). Pembangunan suatu proyek, dalam hal ini adalah perumahan Griya Mahoni, mempunyai perencanaan yang matang. Suatu proyek dapat selesai: 1. Lebih cepat dari rencana semula 2. Sesuai dengan rencana semula 3. Lebih lambat dari rencana semula. Pada prinsipnya, apapun yang terjadi pengelola selalu menginginkan pengeluaran biaya tetap minimum dengan tetap menjaga kualitas dari proyek. Hal ini dicapai apabila rencana dan pengendalian waktu-biaya proyek dikendalikan secara teratur. Ada banyak faktor yang mempengaruhi durasi pekerjaan yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi: - Kuantitas - Peralatan - Material - Waktu - Biaya - Metode Pelaksanaan - Sumber Tenaga Kerja (SDM) Biaya (cost) merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan seminimum mungkin 6

21 (Natan,1986). Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biayabiaya proyek yang bersangkutan atau aktivitas pendukungnya. Usaha untuk membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis dalam pekerjaan konstruksi tidak akan dapat berhasil tanpa perencanaan dan penjadwalan waktu yang baik. Salah satu metode yang handal guna memenuhi kebutuhan tersebut adalah metode jaringan kerja. Selain lebih dikenal secara luas metode ini juga mempunyai keunggulan-keunggulan antara lain yaitu mudah dipahami fleksibel dan dapat memberikan info yang jelas mengenai keterkaitan antar kegiatan dan tahap waktu kegiatan berlangsung. Sebelum membuat perkiraan jadwal proyek, menurut Shtub et al (1994), ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu, yaitu: a. Jika setiap aktivitas tidak mengikuti rencana, kapan waktu penyempurnaannya? b. Kegiatan kritis mana yang dapat menjamin kesempurnaan waktu proyek? c. Kegiatan mana yang dapat ditunda dan berapa biayanya? d. Kapan waktu dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan? e. Apakah mungkin mengeluarkan biaya lebih untuk mempercepat waktu beberapa aktivitas? Kareth (2012), melakukan penelitian tentang analisis optimalisasi waktu dan biaya pada proyek perumahan Puri Kelapa Gading dengan program Primavera 6.0. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu dan biaya optimal pada proyek tersebut. Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian yang tepat sehingga dapat mempercepat waktu pelaksanaan proyek dengan penambahan biaya seminim mungkin. Setiap pekerjaan dapat dimonitoring dengan baik dengan menggunakan program Primavera 6.0, karena telah terorganisir dan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Chusairi (2015), melakukan penelitian tentang Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto dengan tujuan untuk mengetahui waktu dan 7

22 biaya optimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto dengan menggunakan metode time cost trade off. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan: (1) Hasil analisis time cost trade off (TCTO) dengan alternatif percepatan penambahan jam kerja, maka diperoleh durasi optimum proyek 291 hari dengan biaya optimum sebesar Rp ,72. (2) Selisih antara durasi normal (315 hari) dengan durasi optimum proyek (291 hari) adalah 24 hari, sedangkan selisih antara biaya normal (Rp ,48) dengan biaya optimum proyek (Rp ,72) adalah sebesar Rp ,76. (3) Penurunan biaya tidak langsung (turun Rp ,00) yang lebih besar daripada kenaikan biaya langsung (naik Rp ,24) menyebabkan biaya optimum proyek lebih kecil daripada biaya normal proyek. Parwiro, et al, (2014), melakukan penelitian tentang Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang) Tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi penjadwalan proyek dengan mempercepat waktu pelaksanaan dengan biaya percepatan yang minimum untuk menentukan waktu dan biaya total yang optimal dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa berdasarkan hasil optimasi biaya percepatan, biaya normal dan biaya overhead maka diperoleh waktu penyelesaian proyek yang optimal adalah 133 hari dengan biaya total Rp ,-. waktu pelaksanaan proyek 2 hari lebih cepat dari waktu normal 135 hari atau 1,48% dan efisiensi biaya yang diperoleh sebesar Rp ,- dari biaya normal Rp atau 0,051%. Sedangkan kegiatan yang mengalami percepatan yaitu pekerjaan saniter. 8

23 No. Nama/tahun Judul Metode Tools Hasil Saran 1 Kareth/ 2012 Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya pada Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading dengan program Primavera 6.0. Studi Literatur dan Studi Lapangan Program Primavera 6.0 Mengetahui waktu dan biaya optimal 2 Chusairi/ 2015 Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off 3 Parwiro et al/ 2014 Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek Time Cost Trade Off Critical Path Method (CPM) Optimasi waktu dan biaya Optimasi waktu dan biaya Mengetahui waktu dan biaya optimum yang dibutuhkan untuk menyelesaik an proyek Menentukan waktu dan biaya total yang optimal dengan metode Critical Path Method (CPM) Optimasi waktu dan biaya proyek dengan metode TCTO ini diharapkan dapat memberi hasil yang lebih optimal terkait waktu dan biaya pelaksanaan proyek. 2.1 Proyek Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali, dimana pelaksanaannya sejak awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu (Tampubolon, 2004). 9

24 Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek, antara lain adalah: a) Ciri-ciri pokok proyek: Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas. Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. b) Sifat proyek Unik, proyek satu dengan lainnya tidak pernah sama. Dinamis, dalam penggunaan sumber daya & multi disiplin keilmuan. c) Perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional Kegiatan proyek - Bercorak dinamis. - Siklus proyek relatif pendek. - Intensitas kegiatan didalam periode proyek berubah-ubah (naikturun). - Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan. - Terdiri dari berbagai macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu. - Keperluan sumberdaya berubah, baik macam maupun volumenya. Kegiatan operasional - Berulang-ulang, rutin. - Berlangsung dalam jangka panjang. - Intensitas kegiatan relatif sama. - Batas anggaran dan jadwal tidak setajam dalam proyek. - Macam kegiatan tidak terlalu banyak. - Macam dan keperluan sumberdaya relatif konstan. 10

25 d) Sasaran proyek dan Triangle Constraints Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya, jadwal serta mutu yang telah ditetapkan. Ketiga hal tersebut sering disebut triple constraint. Hubungan Triple Constraint dapat dilihat pada gambar berikut. Biaya (Anggaran) Jadwal (waktu) Mutu (Kinerja) Gambar 2.1 Sumber : Hubungan Triple Constraint : Soeharto, 2001 Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu dan jadwal (Soeharto, 2001). 2.2 Perencanaan Proyek Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber 11

26 daya untuk melaksanakan kegiatan (Soeharto, 1997). Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu. Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu Tahap-tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi: a. Menentukan tujuan. Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang akan dilakukan. b. Menentukan sasaran. Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan. Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai d. Memilih alternatif. Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak. e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan. Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya dilakukan penjadwalan. 12

27 2.3 Pengendalian Soeharto (1997), pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Soeharto (1997), maka proses pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan sasaran. b. Definisi lingkup kerja. c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran. d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan. e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan. f. Mengadakan tindakan pembetulan. Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. 2.4 Analisis Optimalisasi Dalam penelitian ini, analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses 13

28 memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebut sebagai crashing proyek (Heizer dan Render, 2005). 2.5 Analisa Waktu Supaya suatu proyek dapat berjalan dengan lancar serta efektif, maka perlu dilakukan pengaturan waktu atau penjadwalan dari kegiatan-kegiatan yang terlibat di dalamnya. Sehubungan dengan itu maka pihak pelaksana dari suatu proyek biasanya membuat suatu jadwal waktu kegiatan (Time Schedule). Jadwal kegiatan adalah urutan-urutan kerja yang berisi antara lain: - Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. - Waktu dimana suatu pekerjaan dimulai dan diakhiri. - Urutan dari pekerjaan. Pimpinan proyek dapat mengetahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan dengan adanya jadwal waktu ini, sehingga kelangsungan atau kontinuitas proyek dapat dipelihara. Hal ini memudahkan pimpinan proyek untuk mengkoordinasikan unit-unit pekerjaan sehingga diperoleh efisiensi kerja yang tinggi (Soeharto, 1995). Tujuan dari pembuatan jadwal waktu ini, antara lain untuk: - Dipakai sebagai pedoman pelaksanaan guna memudahkan pekerjaan agar dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang telah digariskan. - Memperkirakan alokasi sumber daya yang harus disediakan setiap kali diperlukan, agar proyek dapat berjalan lancar dan efektif. - Mengontrol kemajuan pekerjaan, sehingga bila ada keterlambatan di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat diketahui untuk mengambil tindakan penanggulangan. - Menentukan lamanya target waktu yang diminta oleh pemilik agar dapat terpenuhi. 14

29 - Mengetahui urutan dari masing-masing pekerjaan. - Sebagai alat pengendali proyek. 2.6 Identifikasi Jalur Kritis Danyati (2010), dengan adanya parameter yang bertambah banyak, perhitungan untuk mengidentifikasi kegiatan dan jalur kritis akan lebih kompleks karena semakin banyak faktor yang perlu diperhatikan. Untuk maksud tersebut, dikerjakan analisis serupa dengan metode Activity On Arrow (AOA) atau CPM, dengan memperhatikan konstrain yang terkait. a. Hitungan Maju Berlaku dan ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut : Menghasilkan ES,EF dan kurun waktu penyelesaian proyek. Diambil angka ES terbesar bila lebih satu kegiatan bergabung. Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor) dan (j) kegiatan yang sedang ditinjau. Waktu awal dianggap nol (0). Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES (j) adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES (i) atau EF(i) ditambah konstrain yang bersangkutan. Karena terdapat empat konstrain, maka bila ditulis dengan rumus menjadi : ES (j) = pilih angka terbesar dari ES(i)+SS(i-j) atau ES(i) + SF(i-j)-D(j) atau EF(i) + FS(i-j) atau EF(i)+FF(i-j) D(j) Angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedang ditinjau EF(j), adalah sama dengan angka waktu mulai paling awal kegiatan tersebut ES (j), ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D (j). EF(j) = ES (j) + D(j) 15

30 b. Hitungan Mundur Berlaku dan ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut : Menentukan LS,LF dan kurun waktu float. Bila lebih dari satu kegiatan bergabung diambil angka LS terkecil. Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya. LF (i) = pilih angka terkecil dari LF(j)+FF(i-j) atau LS(i) + FS(i-j) atau LF(i) + SF(i-j) + D(i) atau LS(j)+SS(i-j) + D(j) Hitung LF (i), waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang ditinjau, yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF ditambah konstrain yang bersangkutan. Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS (i), adalah sama dengan waktu selesai paling akhir kegiatan tersebut LF (i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D ( i). LS(i) = LF(i) D(i) c. Jalur dan Kegiatan Kritis Jalur dan kegiatan kritis PDM mempunyai sifat sama seperti CPM atau Activity On Arrow (AOA), yaitu : Waktu mulai paling awal dan akhir harus sama (ES = LS) Waktu selesai paling awal dan akhir harus sama (EF = LF) Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai paling akhir dengan waktu mulai paling awal (LF ES = D) Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis, maka kegiatan tersebut secara utuh dianggap kritis. 16

31 2.7 Analisa Biaya Soeharto (2001), di dalam pembangunan suatu proyek, variabel biaya (cost) merupakan suatu peranan yang sangat penting dalam manajemen konstruksi, dimana biaya harus dikendalikan semaksimal mungkin dalam waktu yang telah ditentukan. Pengendalian waktu harus memperhatikan faktor biaya, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau aktifitas pendukungnya. Ada beberapa jenis biaya yang berhubungan dengan pembiayaan suatu proyek konstruksi, yaitu: 1. Biaya Langsung (Direct Cost) 2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Inti dari analisa biaya secara detail adalah yang didasarkan pada penentuan jumlah material, tenaga kerja, peralatan, dan jasa subkontraktor yang merupakan bagian terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar antara 85% yang terdiri dari biaya peralatan sebesar 20-25%, material curah 20-25%, biaya konstruksi di lapangan yaitu tenaga kerja, material, jasa subkontraktor 45-50%. Maka dari itu besarnya biaya tak langsung dapat disimpulkan sebesar 100% - 85% = 15% dari total biaya yang dikeluarkan (Ritz, 1994) Biaya langsung (Direct cost) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang diperlukan langsung untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk penyelesaian proyek. Unsur-unsur yang termasuk dalam biaya langsung adalah (Soeharto, 2001): a. Biaya material Biaya material adalah biaya pembelian material untuk mewujudkan proyek itu termasuk biaya transportasi, biaya penyimpanan serta kerugian akibat kehilangan atau kerusakan material. Harga material didapat dari survey di pasaran atau berpedoman dari indeks biaya yang dikeluarkan secara berkala oleh Departemen Pekerjaan Umum sebagai pedoman sederhana. 17

32 b. Biaya upah Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, biaya upah dibedakan atas: - Upah harian Besar upah yang dibayarkan persatuan waktu, misalnya harian tergantung pada jenis keahlian pekerja, lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan dan sebagainya. - Upah borongan Besar upah ini tergantung atas kesepakatan bersama antara kontraktor dengan pekerja atas suatu jenis item pekerjaan. - Upah berdasarkan produktivitas Besar jenis upah ini tergantung atas banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh pekerja dalam satu satuan waktu tertentu. c. Biaya peralatan Unsur-unsur biaya yang terdapat pada biaya peralatan adalah modal, biaya sewa, biaya operasi, biaya pemeliharaan, biaya operator, biaya mobilisasi, biaya demobilisasi dan lainnya yang menyangkut biaya peralatan. d. Biaya sub-kontraktor Biaya ini diperlukan bila ada bagian pekerjaan diserahkan/dikerjakan oleh sub-kontraktor. Sub-kontraktor ini bertanggung jawab dan dibayar oleh kontraktor utama Biaya tidak langsung (Indirect cost) Biaya tidak langsung (indirect cost) ialah biaya yang diperlukan pada suatu proyek yang tidak dapat dihubungkan/terpisah dengan aktifitas tertentu pada proyek tersebut dan pada beberapa kasus tidak dapat dihubungkan pada proyekproyek tertentu. Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu (Soeharto, 2001): 1. Biaya pengeluaran umum (general overhead) Biaya pengeluaran umum (general overhead) adalah biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek, tetapi tidak dapat dihubungkan secara langsung pada kegiatan proyek tertentu. Contoh dari general overhead 18

33 ialah : biaya operasional kantor seperti utilitas, sewa, akuntan, pembelian dan penggajian pegawai. 2. Biaya pengeluaran proyek (project overhead) Biaya pengeluaran proyek (job or project overhead) adalah biaya yang diperlukan pada suatu proyek tetapi tidak dapat dihubungkan secara langsung pada suatu aktifitas tetentu. Misalnya supervisi lapangan (site supervisi), utilitas lapangan (site utility), asuransi proyek (proyek insurance) dan biaya penjadwalan (scheduling cost). Biaya tidak langsung cenderung meningkat bila durasi/waktu pelaksanaan proyek meningkat juga. Sebagai contoh kantor lapangan (site office), kantor lapangan biasanya disewa bulanan. Biaya dari sewa kantor dan biaya tidak langsung yang lain akan meningkat sesuai dengan berapa waktu pelaksanaan proyek tersebut. 2.8 Hubungan Biaya Waktu Pelaksanaan Biaya total proyek adalah penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tak langsung yang digunakan selama pelaksanaan proyek. Besarnya biaya ini sangat tergantung oleh lamanya waktu (durasi) penyelesaian proyek, kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan makin tinggi komulatif biaya tak langsung yang diperlukan (Soeharto, 1997). Pada Gambar 2.2 ditunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil. 19

34 Gambar 2.2 Sumber : Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya optimal. : Soeharto, 1997 Hubungan semacam ini disebabkan karena setiap percepatan durasi proyek membutuhkan tambahan biaya langsung yang digunakan untuk menambah tingkat produktivitas kerja, menambah peralatan, mengganti metode kerja dan lain-lain. Antara waktu penyelesaian proyek normal dan dipercepat mengakibatkan perubahan terhadap biaya total proyek. Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara biaya dengan waktu suatu kegiatan, dipakai beberapa istilah yaitu: a. Kurun waktu normal/normal Duration (ND) yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas kerja yang normal, diluar pertimbangan kerja lembur dan usaha lainnya seperti : menyewa peralatan yang lebih canggih. b. Kurun waktu dipersingkat/crash Duration (CD) yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan secara teknis masih mungkin, seperti dilakukannya upaya penambahan sumber daya dengan penambahan jam kerja (lembur), pembagian giliran kerja (shift), penambahan tenaga kerja dan penambahan peralatan atau merubah metode kerja. c. Biaya normal/normal Cost (NC) yaitu biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal. 20

35 d. Biaya untuk waktu dipersingkat/crash Cost (CC) yaitu jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat. Gambar 2.3 Sumber : Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu Kegiatan : Soeharto, 1997 Gambar 2.3 menunjukkan hubungan antara durasi-biaya, pada titik A memberikan informasi tentang biaya yang dibutuhkan dalam kondisi minimum, tetapi durasinya maksimum (waktu paling lambat). Pada keadaan titik A disebut dengan biaya normal (nc) dan waktu normal (nd). Pada titik B memberikan informasi bahwa pada titik tersebut durasi dalam kondisi minimum (waktu paling cepat) sedangkan biaya yang dibutuhkan pada kondisi maksimum. Pada keadaan demikian titik B disebut waktu dipersingkat (crash duration) dan biaya waktu dipersingkat (crash cost). Garis penghubung antara titik-titik ini dihubungkan oleh garis-garis dan dalam keadaan normal berupa kurva-biaya dari suatu kegiatan yang dihubungkan oleh segmen-segmen garis yang dapat berfungsi untuk menganalisis kegiatan apa yang masih layak untuk diadakan crashing. Cara yang digunakan adalah meninjau cost slope (kemiringan biaya) dari masing-masing segment garis yang dapat memberikan identifikasi mengenai pengaruh biaya terhadap pengurangan waktu penyelesaian suatu proyek (Soeharto, 1997). 21

36 Rumus : - Produktivitas harian = volume... (2.1) Durasi normal - Produktivitas tiap jam = volume harian 8 Jam... (2.2) - Crash duration = volume prod.harian setelah crash... (2.3) - Normal cost pekerja perjam = harga per satuan pek. x prod. tiap jam... (2.4) - Normal cost pekerja perhari = 8 jam x normal cost tiap jam... (2.5) - Normal cost = normal duration x normal cost pekerja perhari... (2.6) - Crash cost pekerja = normal cost pekerja perhari + biaya lembur perhari... (2.7) - Crash cost = crash duration x crash cost pekerja perhari... (2.8) Keterangan: - Normal Duration Normal duration adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada tanpa adanya biaya tambahan lain dalam sebuah proyek. - Crash Duration Crash duration adalah waktu yang akan dibutuhkan suatu proyek dalam usahanya mempersingkat waktu yang durasinya lebih pendek dari normal duration. 22

37 - Normal Cost Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek dalam waktu normal. Perkiraan biaya ini adalah pada saat perencanaan dan penjadwalan bersamaan dengan penentuan waktu. - Crash Cost Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek dalam jangka waktu sebesar durasi crash-nya. Biaya setelah di crashing akan lebih besar dari biaya normal. - Cost Slope perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian proyek. 2.9 Aplikasi Penggunaan Program Primavera Pengelolaan proyek konstruksi bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dikerjakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian proyek agar sesuai dengan tujuan awal. Proyek konstruksi dapat dikelola dengan baik dan mudah dengan bantuan aplikasi Primavera Project Management (Anonim, 2009). Pada kesempatan ini penulis menggunakan aplikasi Primavera P6 Pro R8.4 dengan fitur dan fasilitas yang lebih handal. Primavera P6 Pro R8.4 akan mempermudah mengerjakan proyek konstruksi mulai dari merancang proyek, membangun jaringan, dan mengelola data secara mudah dan cepat. Program ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya dapat menyimpan informasi proyek (Resource & Cost) dalam satu database, dan memisahkan data dalam bentuk yang berbeda, dengan informasi yang lengkap dan ditampilkan dalam satu grafik. Dengan keunggulan tersebut maka pengelolaan proyek konstruksi dengan menggunakan Primavera dapat membantu para manajer proyek didalam Work Breakdown Structure (WBS), mengumpulkan data-data proyek untuk kemudian 23

38 dilakukan pengimputan resource yang dibutuhkan (labour, material, equipment, subcont, volume, dan harga satuan), melakukan monitoring aktivitas pekerjaan, menampilkan informasi aktual tentang aktivitas proyek melalui tampilan kurva S, melakukan pengendalian hasil pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati, serta membuat hasil laporan pengendalian tersebut Tahapan pada proyek konstruksi yang digunakan pada aplikasi primavera Ada beberapa tahapan persiapan dalam perencanaan proyek konstruksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4. berikut adalah tahapan-tahapan tersebut (Anonim, 2009): 1. Perencanaan Proyek. Perencanaan proyek dapat dijadikan sebuah baseline atau kerangka proyek dan data-data yang tersimpan merupakan suatu target sebagai laporan perencanaan proyek yang meliputi: - Penetapan tanggal dimulainya proyek - Penetapan tanggal berakhirnya proyek - Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang ada - Penentuan waktu yang dibutuhkan - Penetapan hubungan antar pekerjaan - Pembuatan perencanaan sumber daya - Estimasi biaya yang diperlukan. 2. Pengawasan proyek. Penanggung jawab proyek akan mengendalikan jalannya proyek dengan menjalankan fungsi aktualisasi atau tracking. 3. Laporan Proyek. Mendapatkan output yang menunjukkan posisi proyek pada saat laporan dibuat yang meliputi: - Pembuatan output file yang sesuai dengan kebutuhan - Pembuatan filter untuk melakukan seleksi dari setiap informasi yang akan ditampilkan pada sebuah laporan - Pencetakan sebuah laporan tertulis. 24

39 2.9.2 Istilah-istilah pada program primavera 1. Gantt Table Gantt Table adalah sekumpulan garis yang menunjukkan awal pekerjaan dan akhir pekerjaan yang direncanakan untuk item-item pekerjaan didalam suatu proyek konstruksi. 2. Form Aktivitas Form Aktivitas adalah beberapa kolom yang menampilkan nama-nama pekerjaan serta durasi dan bobot pekerjaannya. 3. Predecessor Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain. Dalam Primavera dapat dimaksudkan dengan Relationship. Primavera mengenal 4 macam hubungan antar pekerjaan, yaitu (Anonim, 2009): 1) FS (Finish to Start) Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai. 2) FF (Finish to Finish) Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan yang lain. 3) SS (Start to Start) Suatu pekerjaan harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain. 25

40 4) SF (Start to Finish) Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai. 4. Resources Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Primavera disebut dengan resources. 5. Work Breakdown Schedule (WBS) Work Breakdown Schedule (WBS) digunakan untuk mengorganisasikan pekerjaan proyek dan membagi pekerjaan-pekerjaan tersebut kedalam subsub pekerjaan yang dikelompokkan kedalam pekerjaan dan hubungan antara pekerjaan induk dan sub pekerjaan. 26

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, metode penelitian, metode pengambilan data dan analisa data. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada lampiran Gambar A.3.1 Halaman Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek Perumahan Griya Mahoni di Gampong Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat fasilitas PT. Rafa Graha Mandiri, seperti yang tampak pada lampiran A.3.2 Halaman Metode Penelitian Ada dua metode yang digunakan pada proses penelitian ini. Kedua metode tersebut yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada saat proses penelitian, kedua metode yang digunakan saling mendukung agar tercapai tujuan akhir penulisan. Penelitian ini juga ditunjang dengan penggunaan aplikasi komputer yaitu Primavera P6 Pro R8.4. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan penulisan tugas dan juga untuk mendalami kegunaan program yang akan dipakai. Sedangkan studi lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi untuk proses perencanaan. 27

42 3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka sebelum melakukan penelitian kita harus mengetahui jenis-jenis data yang dibutuhkan dan harus dilaksanakan secara sistematis dengan urutan yang jelas dan teratur Jenis data Data-data yang dibutuhkan dalam proses penjadwalan yaitu jenis kegiatan proyek, waktu dimulainya kegiatan, durasi kegiatan, volume pekerjaan, biaya tiap kegiatan, tenaga kerja, hubungan antar kegiatan. Data tersebut diperoleh langsung dari lokasi proyek. Setelah semua data telah didapat proses pengolahan dilakukan dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R Metode pengumpulan data Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan konstruksi sangat bermanfaat untuk evaluasi optimasi durasi dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah: 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data Data ini diambil dari data-data laporan perkembangan atau progres pekerjaan suatu proyek. Data rencana Proyek Perumahan Griya Mahoni secara umum adalah sebagai berikut:: - Rencana Anggaran Biaya (RAB) - Rencana daftar harga satuan bahan, alat dan upah tenaga kerja - Time schedule atau kurva S 2. Literatur Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka. Literatur yang dimaksud, yaitu mengumpulkan, mengidentifikasikan, serta mengelola data tertulis dari 28

43 sistem kerja yang digunakan. Data ini sebagai input dalam proses studi banding untuk penelitian yang sedang dilakukan 3.4 Analisa Data Analisis data dilakukan dengan menginputkan data yang terkait kedalam program Primavera P6 Pro R8.4. Program ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Dalam penyusunan jaringan kerja dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4, terdapat empat hubungan ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya yang disebut sebagai konstrain. Satu konstrain hanya menghubungkan dua node, karena setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal dan ujung akhir. Keempat konstrain itu adalah konstrain dari awal ke awal (SS), awal ke akhir (SF), akhir ke akhir (FF), dan akhir ke awal (FS) Menyusun rencana jadwal dan biaya proyek (baseline) Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun rencana jadwal dan biaya proyek pada Primavera P6 Pro R8.4 sebagai berikut: 1. Membuka aplikasi Primavera P6 Pro R8.4 Klik tombol Start > All Program > Oracle-Primavera > P6 Profesional R Membuat Database Baru Klik Ikon pada kotak dialog Database > Klik tombol Add > selanjutnya akan ditampilkan Select or Create Alias seperti yang terlihat pada Gambar 3.1, pada kotak dialog Database alias ketikkan nama project yang inginkan dan pada kotak dialog Driver type pilih P6 Pro Standalone (SQLite) kemudian klik Next. 29

44 Gambar 3.1 : Select or Create Alias Selanjutnya akan ditampilkan Configure P6 Profesional Standalone Connection klik Add a New Standalone Database and Connection seperti yang terlihat pada Gambar 3.2. kemudian klik Next. Gambar 3.2 : Configure P6 Profesional Standalone Connection Selanjutnya akan ditampilkan Enter the admin username and password for the database seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. isikan Login Name 30

45 dengan nama yang diinginkan dan password yang diinginkan. Kemudian klik Next. Gambar 3.3 : Enter the admin username and password for the database Selanjutnya akan ditampilkan Enter the database file name to be added with this connection seperti yang terlihat pada Gambar 3.4. kemudian klik ikon dan akan ditampilkan seperti gambar 3.5. pilih lokasi untuk penyimpanan data dan buat nama untuk Database kemudian klik Save. Hilangkan cheklist untuk Load Sample Data, kemudian klik Next. Gambar 3.4 : Enter the database file name to be added with this connection 31

46 Gambar 3.5 : Lokasi Penyimpanan Database Selanjutnya akan ditampilkan Connection Successful seperti yang terlihat pada Gambar 3.6. kemudian klik Finish. Gambar 3.6 : Connection Successful Selanjutnya pilih Database yang sudah dibuat tadi, klik select lalu isikan Login Name dan Password yang sudah dibuat tadi. Kemudian klik Ok. 32

47 3. Mengatur Admin Preferences Klik menu Admin > Admin Preferences seperti yang terlihat pada Gambar 3.7. Pada tab General > Activity Duration > Default Duration ketikkan angka 1. Kemudian klik Close. Gambar 3.7 : Admin Preferences Selanjutnya untuk mengatur mata uang Indonesia klik menu Admin > Currencies seperti yang terlihat pada Gambar 3.8. klik Add > pada tab General kolom Currency ID ketik IDR > pada kolom Currency Name Ketik Indonesia > pada kolom Currency Symbol ketik Rp > pada Exchange Rate ketik 1. Pada tab Appearance kolom Decimal symbol klik (,) > pada kolom Digit grouping symbol klik (.). Kemudian klik Close. 33

48 Gambar 3.8 : Currencies 4. Mengatur User Preferences Selanjutnya menu Edit > User Preferences seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Klik tab Time units > Units Format > Unit of Time ganti hour menjadi day > Duration Format > Unit of Time ganti hour menjadi day. Klik tab Currency > Currency Options > klik ikon pilih IDR > Select. Klik tab Assistance > Startup Window > checklist show the welcome dialog at startup. Kemudian klik Close. Gambar 3.9 : User Preferences 34

49 5. Membuat File Project Baru Klik menu File > New. Selanjutnya akan ditampilkan Create a New Project Wizart seperti yang terlihat pada Gambar Pada kotak dialog Enterprise Project Structure (EPS), klik ikon Enterprise. Kemudian klik Next. pada kelompok select EPS, pilih Gambar 3.10 : Create a New Project Wizart Selanjutnya akan ditampilkan Project Name seperti yang terlihat pada Gambar 3.11, tentukan kode identitas proyek pada kotak masukan Project ID, tentukan nama proyek pada kotak masukan Project Name. Klik tombol Next. Gambar 3.11 : Project Name 35

50 Selanjutnya akan ditampilkan Project Start and End Dates seperti yang terlihat pada Gambar Klik ikon pada kelompok Planned Start untuk menentukan tanggal dimulainya proyek. Klik ikon pada kelompok Must Finish by untuk menentukan tanggal berakhirnya proyek. Menentukan tanggal pada kotak daftar seperti yang terlihat pada Gambar klik Select untuk menentukan tanggal yang telah dipilih. Klik tombol Next. Gambar 3.12 : Project Start and End Dates Gambar 3.13 : Kotak daftar untuk menentukan tanggal Selanjutnya akan ditampilkan Responsible Manager seperti yang terlihat pada gambar klik ikon pada kelompok Responsible Manager untuk menentukan seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengepalai sebuah 36

51 proyek. Tentukan pilihan pada kotak daftar seperti yang terlihat pada Gambar Tutup kotak dialog seperti yang terlihat pada Gambar Tutup kotak dialog setelah menentukan Responsible Manager. Klik tombol Next. Gambar 3.14 : Responsible Manager Selanjutnya akan ditampilkan Assignment Rate Type seperti yang tertlihat pada Gambar Klik ikon pada kelompok Rate Type untuk menentukan sistem satuan yang akan digunakan pada proyek. Klik tombol Next. Gambar 3.15 : Assignment Rate Type 37

52 Kemudian akan ditampilkan akhir dari wizart yaitu konfirmasi Congratulation seperti yang telihat pada Gambar bagian akhir ini memberitahukan bahwa project baru telah dibuat. Klik tombol Finish. Gambar 3.16 : Congratulation 6. Membuat Schedule Data Pekerjaan Klik menu Enterprise > klik Calendars seperti yang terlihat pada Gambar Checklist pada kotak 7 Day Workweek. Kemudian klik Close. Gambar 3.17 : Calendars 38

53 7. Membuat Work Breakdown Structure (WBS) Klik menu Project > WBS. Klik ikon selanjutnya akan ditampilkan hubungan sub pekerjaan seperti yang terlihat pada Gambar tentukan kode WBS pada kotak masukan kolom WBS Code, tentukan nama sub pekerjaan pada kolom WBS Name. Kemudian ulangi langkah tersebut untuk semua sub pekerjaan. Gambar 3.18 : Work Breakdown Structure (WBS) 8. Membuat Aktifitas Pekerjaan Klik menu Project > Activities. Klik ikon selanjutnya akan ditampilkan Activity Name seperti yang terlihat pada Gambar tentukan kode Activity pada kotak masukan Activity ID, tentukan nama aktifitas pekerjaan pada kotak masukan Activity Name. Kemudian klik Next. 39

54 Gambar 3.19 : Activity Name Selanjutnya akan ditampilkan Work Breakdown Structure seperti yang terlihat pada Gambar Klik ikon select. Kemudian klik Next. pilih hubungan perkerjaan tersebut, klik Gambar 3.20 : Work Breakdown Structure (WBS) Selanjutnya akan ditampilkan Activity Type seperti yang terlihat pada Gambar Klik pada ikon untuk memilih Activity Type yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next. 40

55 Gambar 3.21 : Activity Type Selanjutnya akan ditampilkan Assign Resources seperti yang terlihat pada Gambar Klik pada tombol Assign untuk menentukan penggunaan sumber daya tenaga kerja pada pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next. Gambar 3.22 : Assign Resources Selanjutnya akan ditampilkan Duration Type seperti yang terlihat pada Gambar Klik pada ikon Kemudian klik Next. untuk menentukan tipe durasi dan unitnya. 41

56 Gambar 3.23 : Duration Type Selanjutnya akan ditampilkan Activity units and Duration seperti yang terlihat pada Gambar Tentukan durasi untuk pekerjaan tersebut. Kemudian klik Next. Gambar 3.24 : Activity units and Duration Selanjutnya akan ditampilkan Dependent Activities seperti yang terlihat pada Gambar Pada tampilan ini klik Yes, I would like to configure relationships now untuk membuat hubungan pekerjaan ini dengan pekerjaan yang lainnya. Kemudian klik Next. 42

57 Gambar 3.25 : Dependent Activities Selanjutnya akan ditampilkan Predecessor Activity seperti yang terlihat pada Gambar Klik tombol Assign kemudian tentukan perkerjaan yang sebelumnya serta relationships typenya apakan FF, FS, SF atau SS. Kemudian klik Next. Gambar 3.26 : Predecessor Activity Selanjutnya akan ditampilkan Successor Activities seperti yang terlihat pada Gambar Klik tombol Assign kemudian tentukan perkerjaan yang 43

58 sesudah pekerjaan tersebut serta relationships typenya apakan FF, FS, SF atau SS. Kemudian klik Next. Gambar 3.27 : Successor Activities Selanjutnya akan ditampilkan More Details seperti yang terlihat pada Gambar Pada tahap ini klik No, Thanks. Kemudian klik Next. Gambar 3.28 : More Details 44

59 Selanjutnya akan ditampilkan Congratulations seperti yang terlihat pada Gambar Kemudian klik Finish. Gambar 3.29 : Congratulations Ulangi langkah-langkah pengisian aktifitas pekerjaan untuk semua pekerjaan yang tersisa sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya Menemukan lintasan kritis Setelah membuat hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dan menginputkan durasi normal serta biaya normal setiap pekerjaan ke program Primavera P6 Pro R8.4, maka dengan otomatis dapat diketahui float dan lintasan kritis, serta tanggal penyelesaian proyek Mempersingkat kurun waktu Dalam mempercepat penyelesaian suatu proyek dengan melakukan kompresi durasi aktivitas, harus tetap diupayakan agar penambahan dari segi biaya seminimal mungkin. Pengendalian biaya yang dilakukan adalah biaya langsung, karena biaya inilah yang akan bertambah apabila dilakukan pengurangan durasi. Kompresi ini dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan mempunyai cost slope terendah. Menyusun kembali 45

60 jaringan kerja, mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti bila terjadi penambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost slope dijumlahkan. Lalu langkah dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitas nya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian biaya telah optimum. Kemudian dirinci juga prosedur mempersingkat waktu dengan uraian sebagai berikut: - Menghitung waktu penyelesaian proyek. - Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan. - Menentukan biaya dipercepat masing-masing kegiatan. - Menghitung cost slope masing-masing komponen kegiatan. - Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis yang mempunyai cost slope terendah. - Bila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur kritis baru, maka mempercepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai kombinasi slope biaya terendah. - Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik proyek dipersingkat. - Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungan titik normal (biaya dan waktu normal), titik yang terbentuk tiap kali mepersingkat kegiatan. - Jumlahkan biaya langsung dan biaya tak langsung untuk mencari biaya total sebelum kurun waktu yang diinginkan. - Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai waktu optimum yaitu kurun waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah (Soeharto, 1997). 46

61 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Objek pada penelitian ini adalah proyek pembangunan rumah type 36 plus yang berlokasi di Jalan Keuramat, Ranto Panyang Timur, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Dengan melakukan pengumpulan data di lapangan didukung dengan literatur yang ada maka penulis akan meninjau durasi dan biaya proyek yang ada dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 Mempercepat penyelesaian suatu proyek dengan melakukan kompressi durasi, diupayakan agar penambahan dari segi biaya seminimal mungkin. Pengendalian biaya yang dilakukan adalah biaya langsung, karena biaya inilah yang akan bertambah apabila dilakukan pengurangan durasi. Dalam proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan waktu aktivitas, diusahakan agar penambahan biaya yang ditimbulkan seminimum mungkin. Penekanan durasi proyek dilakukan untuk aktivias yang berada pada lintasan kritis. Dari tahap-tahap kompresi tersebut akan dicari waktu dan biaya yang optimal. 4.1 Biaya Proyek Ada beberapa jenis biaya yang berhubungan dengan pembiayaan suatu proyek konstruksi, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: A. Biaya langsung Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung berhubungan dengan pekerjaan konstruksi di lapangan. Rincian biaya langsung pada tabel 4.1: 47

62 Tabel 4.1 Biaya Langsung Idx URAIAN PEKERJAAN DURASI (HARI) BIAYA A PEKERJAAN PENDAHULUAN A1001 Pembersihan Lapangan ,00 A1002 Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank ,00 B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI B1001 Galian Tanah Pondasi ,60 B1002 Urugan Kembali Tanah Pondasi ,02 B1003 Urugan Tanah Bawah Lantai ,25 B1004 Urugan Pasir Bawah Pondasi ,54 B1005 Pas. Pondasi Batu Kali ,60 C PEKERJAAN PASANGAN DINDING C1001 Pas. Dinding Batu Bata 1: ,00 C1002 Plesteran Batu Bata 1: ,00 D PEKERJAAN LANTAI D1001 Keramik 30x ,00 D1002 Keramik Lantai KM 20x ,16 D1003 Keramik Dinding KM 20x ,34 E PEKERJAAN BETON BERTULANG E1001 Sloof 15x ,72 E1002 Kolom Praktis 13x13cm ,15 E1003 Ring Balk 15x20cm ,00 E1004 Dak Beton t=8 cm ,20 F PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA F1001 Kayu Kosen ,00 F1002 Pintu P ,00 F1003 Pintu P ,00 F1004 Pintu P ,00 F1005 Jendela 60x120 cm ,00 F1006 Jendela 60x170 cm ,95 G PEKERJAAN ATAP G1001 Pekerjaan Kuda-kuda ,00 G1002 Pekerjaan Gording ,44 G1003 Listplank 2/18 cm ,00 H PEKERJAAN PLAFOND H1001 Plafon Tripleks & Rangka ,00 H1002 List Kayu Profil ,00 I PEKERJAAN PENGECATAN I1001 Cat Tembok ,00 I1002 Cat Kusen, Daun Pintu & Listplank ,00 J PEKERJAAN SANTAIR J1001 Kloset Jongkok Setara KIA ,00 J1002 Kran Air 3/4" ,00 J1003 Pipa Instalasi Air Bersih ,00 J1004 Saluran Air Pembuangan (Limbah) ,88 J1005 Saluran Air Kotor Kloset ,00 J1006 Floor Drain ,00 J1007 Bak Mandi Fiber ,00 48

63 J1008 Septictank + Resapan ,00 K PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK K1001 Box Zakering (MCB) Lengkap ,30 K1002 Lampu Hanooch HE 18 Watt + Fitting ,00 K1003 Lampu Hanooch HE 25 Watt + Fitting ,00 K1004 Stop Kontak setara Panasonic ,00 K1005 Saklar Ganda ,00 K1006 Saklar Tunggal ,00 K1007 Instalasi Titik Lampu ,00 Total Rp ,15 Sumber : PT. Rafa Graha Mandiri, 2015 B. Biaya tak langsung Biaya Tak Langsung (Indirect Cost), adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi biaya ini harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut, seperti: Biaya Overhead, biaya tak terduga dan keuntungan/profit. Tabel 4.2 Biaya Tidak Langsung No. Jenis Biaya Jumlah (Rp) 1 Biaya overhead A. Gaji staf proyek - Site manager proyek Rp ,00 - Pelaksana sipil Rp ,00 - Logistik Rp ,00 - Penjaga malam Rp ,00 - Administrasi Rp ,00 Total perhari Rp ,00 B. Biaya fasilitas Rp ,00 Profit 5 % Rp ,76 Sumber : PT. Rafa Graha Mandiri,

64 4.2 Analisis Data Pada penelitian ini dipergunakan data sekunder, yaitu: RAB (Rencana Anggaran Biaya), Daftar Analisa Harga Satuan, dan Time Schedule (Rencana Waktu Pelaksanaan). Penyusunan jaringan kerja yang relatif banyak dan kompleks dari data tersebut, menggunakan Program Primavera P6 Pro R Hubungan ketergantungan antar kegiatan Hubungan antar pekerjaan dalam proyek ini tidak semua sama. Ada pekerjaan yang mulai atau selesai bersamaan. Ada pula pekerjaan yang dimulai setelah beberapa hari pekerjaan lainnya selesai. Sehingga hubungan ketergantungan antar pekerjaan pada proyek ini adalah hubungan predecessor, yaitu hubungan terhadap aktivitas sebelumnya yang diperlihatkan pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.3 Hubungan Ketergantungan Antar Kegiatan ID Pekerjaan Predecessor Durasi (Hari) A PEKERJAAN PENDAHULUAN A1000 Pembersihan Lapangan - 2 A1001 Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank A B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI B1002 Galian Tanah Pondasi A B1003 Urugan Kembali Tanah Pondasi A B1004 Urugan Tanah Bawah Lantai A B1005 Urugan Pasir Bawah Pondasi A B1006 Pas. Pondasi Batu Kali 16 C PEKERJAAN PASANGAN DINDING A1005 C1007 Pas. Dinding Batu Bata 1:4 A C1008 Plesteran Batu Bata 1:4 A1037, A1023, A D PEKERJAAN LANTAI C1009 Keramik 30x30 A C1010 Keramik Lantai KM 20x20 A C1011 Keramik Dinding KM 20x25 A1025, A E PEKERJAAN BETON BERTULANG E1012 Sloof 15x20 A E1013 Kolom Praktis 13x13cm A E1014 Ring Balk 15x20cm A E1015 Dak Beton t=8 cm A

65 F PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA F1016 Kayu Kosen A F1017 Pintu P1 A F1018 Pintu P2 A F1019 Pintu P3 A F1020 Jendela 60x120 cm A1017, A1018, A F1021 Jendela 60x170 cm A1017, A1018, A G PEKERJAAN ATAP G1022 Pekerjaan Kuda-kuda A G1023 Pekerjaan Gording A G1024 Listplank 2/18 cm A H PEKERJAAN PLAFOND H1025 Plafon Tripleks & Rangka A H1026 List Kayu Profil A I PEKERJAAN PENGECATAN I1027 Cat Tembok A1008, A I1028 Cat Kusen, Daun Pintu & Listplank A J PEKERJAAN SANTAIR J1029 Kloset Jongkok Setara KIA A J1030 Kran Air 3/4" A J1031 Pipa Instalasi Air Bersih A J1032 Saluran Air Pembuangan (Limbah) A J1033 Saluran Air Kotor Kloset A J1034 Floor Drain A1010, A J1035 Bak Mandi Fiber A J1036 Septictank + Resapan - 9 K PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK K1037 Box Zakering (MCB) Lengkap A K1038 Lampu Hanooch HE 18 Watt + Fitting A K1039 Lampu Hanooch HE 25 Watt + Fitting A K1040 Stop Kontak setara Panasonic A K1041 Saklar Ganda A K1042 Saklar Tunggal A K1043 Instalasi Titik Lampu A Menemukan lintasan kritis Setelah membuat hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dan menginputkan durasi normal serta biaya normal setiap pekerjaan ke program Primavera P6 Pro R8.4, maka dengan otomatis dapat diketahui total durasi sisa pekerjaan yaitu 119 hari dengan lintasan kritis A, B, C, E, G, H, I, dan K. Dapat dilihat pada Lampiran B

66 Tabel 4.4 Pekerjaan kritis ID Pekerjaan Kritis Normal Durasi Biaya A PEKERJAAN PENDAHULUAN A1000 Pembersihan Lapangan 2 Rp ,00 A1001 Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank 2 Rp ,00 B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI A1002 Galian Tanah Pondasi 5 Rp ,60 A1003 Urugan Kembali Tanah Pondasi 2 Rp ,60 A1004 Urugan Tanah Bawah Lantai 3 Rp ,00 A1005 Urugan Pasir Bawah Pondasi 1 Rp ,02 A1006 Pas. Pondasi Batu Kali 16 Rp ,25 C PEKERJAAN PASANGAN DINDING A1007 Pas. Dinding Batu Bata 1:4 14 Rp ,16 A1008 Plesteran Batu Bata 1:4 16 Rp ,44 D PEKERJAAN LANTAI A1009 Keramik 30x30 12 Rp ,00 A1010 Keramik Lantai KM 20x20 2 Rp ,00 A1011 Keramik Dinding KM 20x25 3 Rp ,00 E PEKERJAAN BETON BERTULANG A1012 Sloof 15x20 8 Rp ,54 A1013 Kolom Praktis 13x13cm 12 Rp ,34 A1014 Ring Balk 15x20cm 8 Rp ,15 A1015 Dak Beton t=8 cm 2 Rp ,00 F PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA A1016 Kayu Kosen 2 Rp ,72 A1017 Pintu P1 4 Rp ,00 A1018 Pintu P2 6 Rp ,00 A1019 Pintu P3 3 Rp ,00 A1020 Jendela 60x120 cm 8 Rp ,00 A1021 Jendela 60x170 cm 3 Rp ,00 G PEKERJAAN ATAP A1022 Pekerjaan Kuda-kuda 7 Rp ,20 A1023 Pekerjaan Gording 5 Rp ,95 A1024 Listplank 2/18 cm 3 Rp ,00 H PEKERJAAN PLAFOND A1025 Plafon Tripleks & Rangka 12 Rp ,00 A1026 List Kayu Profil 4 Rp ,00 I PEKERJAAN PENGECATAN A1027 Cat Tembok 14 Rp ,88 A1028 Cat Kusen, Daun Pintu & Listplank 7 Rp ,30 J PEKERJAAN SANTAIR A1029 Kloset Jongkok Setara KIA 2 Rp ,00 A1030 Kran Air 3/4" 2 Rp ,00 A1031 Pipa Instalasi Air Bersih 4 Rp ,00 A1032 Saluran Air Pembuangan (Limbah) 5 Rp ,00 52

67 A1033 Saluran Air Kotor Kloset 5 Rp ,00 A1034 Floor Drain 1 Rp ,00 A1035 Bak Mandi Fiber 1 Rp ,00 A1036 Septictank + Resapan 9 Rp ,00 K PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK A1037 Box Zakering (MCB) Lengkap 3 Rp ,00 A1038 Lampu Hanooch HE 18 Watt + Fitting 2 Rp ,00 A1039 Lampu Hanooch HE 25 Watt + Fitting 2 Rp ,00 A1040 Stop Kontak setara Panasonic 4 Rp ,00 A1041 Saklar Ganda 2 Rp ,00 A1042 Saklar Tunggal 2 Rp ,00 A1043 Instalasi Titik Lampu 5 Rp ,00 Keterangan: Kritis Tidak Kritis Menentukan normal cost Biaya proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: normal cost dan crash cost. Normal cost merupakan biaya total dari masing aktivitas sisa. Perhitungan normal cost dalam penelitian ini dibedakan menjadi normal cost upah dan normal cost bahan. Sebelum normal cost didapatkan, terlebih dahulu ditentukan harga satuan upah dan bahan. Kemudian ditentukan jumlah harga satuan total dari masing-masing item pekerjaan, dengan cara menjumlahkan harga satuan upah dan bahan. 3. Jumlah harga satuan upah Jumlah harga satuan upah diperoleh dari perkalian antara harga satuan upah dengan koefisien tenaga kerja. Jumlah harga upah didapat dari analisa harga yang diperoleh dari data proyek. Contoh perhitungan harga satuan upah pada satu pekerjaan. Misal aktivitas C (Pekerjaan Pasangan dinding 1:4) Koefisien tenaga kerja adalah: a. Pekerja = 0,300 b. Tukang = 0,100 c. Kepala tukang = 0,010 d. Mandor = 0,015 53

68 Harga satuan upah a. Pekerja = Rp 75,000,00 /hari b. Tukang = Rp ,00 /hari c. Kepala tukang = Rp ,00 /hari d. Mandor = Rp ,00 /hari Jumlah harga satuan upah = Koef. tenaga kerja x Harga satuan upah = (0,300 x 75,000) + (0,100 x ) + (0,010 x ) + (0,015 x ) = Rp ,00 4. Jumlah harga satuan bahan Jumlah harga satuan bahan juga diperoleh dari data proyek, yaitu harga satuan bahan dikalikan dengan koefisien bahan. Contoh perhitungan harga satuan bahan pada satu pekerjaan. Misal aktivitas C (Pekerjaan Pasangan dinding) Koefisien bahan adalah: a. Batu bata = 70,000 b. Semen = 9,680 c. Pasir pasang = 0,045 Harga satuan bahan a. Batu bata = Rp 600 b. Semen = Rp c. Pasir pasang = Rp Jumlah harga satuan upah= Koef. bahan x Harga satuan upah a. Batu Bata = 70 x 600 = Rp b. Semen = 9,68 x = Rp c. Pasir pasang = 0,045 x = Rp

69 Sehingga jumlah harga satuan total untuk pekerjaan C (Pekerjaan Pasangan dinding) adalah: Jumlah harga satuan total = Jumlah harga satuan upah + Jumlah harga satuan bahan = = Rp Rp ,00 Setelah harga satuan pekerjaan total didapatkan, biaya normal dihitung dengan cara mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan total. Biaya Normal = Volume x Harga satuan total = 112,3296 x = Rp , Perhitungan produktivitas harian normal Produktivitas didapat dari data alokasi sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan material yang berupa jumlah sumber daya pada tiap-tiap aktivitas dilapangan. Produktivitas dihitung dengan cara: Produktivitas = Volume Durasi Volume didapatkan dari Rencana Anggaran Biaya Proyek pada Lampiran B.4.2. Contoh perhitungan produktivitas pada aktivitas C (Pas. Dinding Batu Bata 1:4): Volume Durasi = 112,33 m3 = 14 Hari Maka Produktivitas = 112,33 14 = 8,0235 = 8,024 m3/hari Mempersingkat kurun waktu penyelesaian proyek Proses mempercepat kurun waktu disebut crash program. Didalam menganalisa proses digunakan asumsi sebagai berikut: 55

70 a. Jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan kendala. b. Bila diinginkan waktu penyelesaian kegiatan lebih cepat dengan lingkup yang sama, maka keperluan sumber daya akan bertambah baik berupa tenaga kerja, material peralatan atau bentuk lain yang dapat dinyatakan dalam jumlah yang sama. Sehingga yang menjadi tinjauan utama dari program mempersingkat waktu adalah memperpendek jadwal penyelesaian kegiatan atau proyek dengan kenaikan biaya yang minimal. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian kegiatan untuk mendapatkan jadwal yang ekonomis didasarkan pada biaya langsung maka dilakukan percepatan dengan melakukan kerja lembur. Dengan mempersingkat waktu ini terlihat adanya kenaikan tarif tenaga kerja langsung akibat bertambahnya waktu kerja. Waktu kerja normal adalah dan , jadi dapat diketahui bahwa jam kerja normal yaitu 8 jam sehari. Perhitungan upah lembur mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Kep. 102/MEN/VI/2004 Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur, yaitu: 1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5 x upah sejam; 2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 x upah sejam. Tabel 4.5 Daftar Upah Tenaga Kerja No URAIAN UPAH NORMAL COST PERHARI (Rp) COST PERJAM (Rp) 1 Pekerja Rp Rp Pekerja Galian Tanah Rp Rp Tukang Batu/ Besi Rp Rp Tukang Kayu/ Cat Rp Rp Kepala Tukang Batu/ Besi Rp Rp Kepala Tukang Kayu/ Cat Rp Rp Mandor Rp Rp Sumber : PT. Rafa Graha Mandiri,

71 Berikut contoh peritungan waktu lembur pada proyek pembangunan rumah type 36 plus griya mahoni dengan penambahan waktu lembur 1 dan 2 jam. Upah pekerja perjam = Upah normal Jam kerja normal = = Rp Lembur 1 jam = (Rp 9375 x 1,5) = Rp Lembur 2 jam = (Rp 9375 x 2) = Rp Produktivitas harian setelah percepatan Produktivitas harian setelah percepatan berdasarkan produktivitas harian normal ditambah dengan pertambahan produktivitas perhari dari hasil percepatan. Produktivitas harian setelah percepatan ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya percepatan durasi. Contoh perhitungan produktivitas dengan penambahan jam kerja: Misal Aktivitas C (Plesteran Batu Bata 1:4) a. Volume = 224,66 m2 b. Normal Durasi = 16 hari c. Prod. Harian (a/b) = 224,66 / 16 = 14,0412 m2/hari d. Prod. Jam (c/8) = 14,0412 / 8 = 1,75515 m2/jam e. Prod. dengan penambahan 2 jam kerja = 14, (2 x 1,75515) (c+(2xd)) = 17,5515 m2/hari Perhitungan crash duration dan crash cost Dari produktivitas harian setelah percepatan, maka dapat dihitung beberapa crash duration dan crash cost dari masing-masing aktivitas. Crash cost dan crash duration untuk masing-masing aktivitas akan berubah seiring dengan pertambahan produktivitas harian akibat percepatan. 57

72 Crash duration = Volume Produktivitas dengan percepatan Contoh perhitungan: Misal Aktivitas C (Plesteran Batu Bata 1:4) a. Volume = 224,66 m2 b. Prod. dengan percepatan = 17,5515 m2/hari c. Crash duration = 224,66 / 17,5515 = 12,80 13 hari Crash cost pekerja = normal cost pekerja + biaya lembur = Rp Rp = Rp Crash cost = Crash duration x Crash cost pekerja perhari = 12,80 x Rp = Rp , Perhitungan cost slope Dengan adanya percepatan durasi pelaksanaan pada aktivitas, maka akan terjadi pertambahan biaya akibat percepatan durasi tersebut. Pertambahan biaya percepatan tersebut tergantung besarnya durasi percepatan yang direncanakan serta total biaya setelah percepatan (crash cost). semakin besar nilai cost slopenya. Contoh perhitungan Cost Slope: Misal Aktivitas C (Pas. Dinding Batu Bata): Cost Slope = = Crash cost Normal cost Normal Duration Crash Duration Rp ,50 Rp , = Rp ,50 58

73 4.3 Hasil Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek Perencanaan waktu dan biaya proyek yang dilakukan oleh PT. Rafa Graha Mandiri untuk pembangunan rumah type 36 didapatkan kurun waktu 119 hari. Setelah dilakukan optimalisasi dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam didapatkan kurun waktu dan biaya sebagai berikut: 1. Tahap normal Durasi normal = 119 hari Biaya overhead = Rp ,- Profit 5% = Rp ,76 Biaya tidak langsung = (119 hari x Rp ) + Rp ,76 = Rp ,76 Biaya langsung = Rp ,15 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp ,91 2. Tahap percepatan 2 jam Durasi = 98 hari Biaya overhead = Rp ,- Profit 5% = Rp ,76 Biaya tidak langsung = (98 hari x Rp ) + Rp ,76 = Rp ,76 Biaya langsung = Rp ,15 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp ,91 59

74 4.4 Percencanaan Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Program Primavera P6 Pro R8.4 Perencanaan waktu dan biaya menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 secara penginputan data, dengan menginputkan aktivitas, durasi, tanggal mulai, hubungan aktivitas dan nilai aktivitas Aktivitas (Activities) Aktivitas (activities) adalah proses penginputan item pekerjaan berdasarkan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah type 36 plus pada proyek perumahan griya mahoni. Aktivitas pekerjaan secara primavera dapat dilihat pada Lampiran B.4.5. Halaman 91. Tabel 4.6 Work Activities 60

75 4.4.2 Durasi (Duration) Durasi (duration) adalah durasi item pekerjaan yang telah disusun sebagai aktivitas (aktivities). Nilai durasi di input berdasarkan durasi pekerjaan dari data jadwal data jadwal (time schedule) pekerjaan. Durasi normal pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran B.4.4. sedangkan durasi percepatan pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran B.4.5. Halaman Tanggal mulai (Start) Tanggal mulai (start) adalah tanggal mulai item pekerjaan berdasarkan tanggal mulai pada jadwal (time schedule) pekerjaan. Tanggal mulai pekerjaan pembangunan rumah type 36 plus dapat dilihat pada lampiran B.4.5. Halaman Hubungan aktivitas pekerjaan (Relationship) Hubungan aktivitas (relationship) adalah penyusunan jaringan kerja antar aktivitas pekerjaan yang akan menghasilkan tanggal selesai (finish) pekerjaan. Gambar 4.1 Gantt chart hubungan aktivitas pekerjaan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran A.4.8. Halaman 80 61

76 4.4.5 Nilai aktivitas (Resources) Nilai aktivitas (resources) adalah nilai dari item pekerjaan berdasarkan hanya per item pekerjaan pada Rencana Anggaran Biaya (RAB), penginputan nilai pekerjaan dengar proses sebagai berikut: 1. Harga satuan (Standard price), didapat dari rumusan sebagai berikut: Standard price = (volume / durasi/ 8) x harga satuan Dimana: Standard price = Harga satuan pada resources aplikasi Primavera P6 Pro R8.4. Volume = Volume pekerjaan (RAB) Durasi = Durasi pekerjaan Harga satuan = Harga satuan pekerjaan (RAB) 2. Produktivitas (Budget unit/time) Produktivitas (budget unit/time) adalah nilai produktivitas satu hari durasi pekerjaan. Inputan berisi nilai satu orang. 3. Volume (Budget units) Volume (Budget units) adalah nilai jumlah durasi pekerjaan. Inputan berisi nilai jumlah durasi item pekerjaan. 4. Penambahan waktu (Overtime units) Penambahan waktu (overtime units) adalah penambahan waktu pekerjaan dengan penginputan nilai pergitungan sebagai berikut: Overtime units Dimana: Overtime units Durasi normal = Durasi normal durasi percepatan = penambahan waktu = durasi rencana Durasi percepatan = Durasi normal x 8 Jam normal+lembur 62

77 Tabel 4.7 Resources Hasil perencanaan waktu dan biaya proyek menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 Perencanaan waktu dan biaya proyek menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 menghasilkan waktu durasi proyek selama 101 hari dan biaya pekerjaan sebesar Rp ,16. Dapat dilihat pada lampiran B.4.5. Halaman

78 4.5 Pembahasan Lintasan Kritis Proyek Perencanaan waktu dan biaya proyek yang dilakukan oleh PT. Rafa Graha Mandiri untuk proyek Pembangunan Rumah Tipe 36 plus pada Perumahan Griya Mahoni didapatkan kurun waktu penyelesaian proyek selama 119 hari dengan lintasan kritis A, B, C, E, G, H, I, dan K.. Sedangkan dengan menggunakan Program Primavera P6 Pro R8.4 dengan penambahan waktu lembur 1, 2 dan 3 jam didapatkan kurun waktu dan biaya proyek sebagai berikut : 1. Tahap normal: Durasi normal = 119 hari Biaya overhead = Rp ,00 Profit 5% = Rp ,76 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp ,91 2. Tahap percepatan 1 jam: Durasi = 107 hari Biaya overhead = Rp ,00 Profit 5% = Rp ,76 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp ,91 3. Tahap percepatan 2 jam: Durasi = 98 hari Biaya overhead = Rp ,00 Profit 5% = Rp ,76 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp ,91 64

79 4. Tahap percepatan 3 jam: Durasi = 91 hari Biaya overhead = Rp ,00 Profit 5% = Rp ,76 Total cost = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp ,15 + Rp ,76 = Rp , Perencanaan Waktu dan Biaya Proyek Dengan menggunakan Primavera dapat meningkatkan efisiensi waktu dengan perhitungan sebagai berikut : Efisiensi waktu proyek tahap 3 jam = = 28 hari = x100% 24% 119 Tabel 4.8 Rekapitulasi biaya dan waktu untuk masing-masing waktu lembur Jam lembur Durasi crash/hari Perubahan durasi /hari Persentase perubahan durasi (%) Biaya setelah crash Rp. Pekerjaan lembur Normal % Rp , jam % Rp , jam % Rp , Jam % Rp ,91 15 Tabel 4.8 menunjukkan, pada lembur satu, dua dan tiga jam terjadi pengurangan durasi proyek yaitu masing-masing sebesar 10%, 18% dan 24%. Selanjutnya, grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimum dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dalam penambahan 2 jam kerja yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.2, biaya yang paling optimum didapat pada penambahan dua jam kerja Rp ,91 yang terjadi pengurangan biaya sebesar Rp ,00 dari biaya total normal sebesar Rp ,76 dengan pengurangan waktu selama 21 hari dari waktu normal 119 hari menjadi 98 hari. Pada penambahan 65

80 satu jam kerja terjadi pengurangan waktu selama 12 hari dari waktu pelaksanaan normal proyek selama 119 hari menjadi 107 hari, dengan pengurangan biaya sebesar Rp ,00 dari biaya total normal Rp ,76 menjadi Rp ,91. Sedangkan pada penambahan tiga jam kerja terjadi pengurangan waktu selama 28 hari dari waktu normal 119 hari menjadi 91 hari, dengan pengurangan biaya sebesar Rp ,00 dari biaya total normal menjadi Rp ,91. Grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimum Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp , % % 24% 10% Normal 1 jam 2 jam 3 Jam 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Biaya setelah crash (Rp.) Durasi crash/hari Persentase perubahan durasi (%) Gambar 4.2 : Grafik hubungan waktu lembur terhadap biaya dan waktu optimal. 66

81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan masalah dari penelitian ini yaitu masalah optimalisasi waktu dan biaya dengan menggunakan program Primavera P6 Pro R Berdasarkan jaringan kerja yang telah disusun pada program Primavera P6 Pro R8.4 dengan logika saling ketergantungan dan perhitungan total float maka dapat diidentifikasikan lintasan kritis pada proyek ini yaitu pada kegiatan B, C, E, G, H, I dan K. 2. Percepatan durasi proyek dilakukan secara manual dan menggunakan program Primavera P6 Pro R8.4 dengan penambahan jam kerja lembur 1, 2 dan 3 jam. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 1 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 107 hari kerja. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 98 hari kerja. Sedangkan total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam adalah Rp ,91 dengan durasi 91 hari kerja. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui efisiensi waktu dan biaya optimum pada proyek pembangunan rumah rumah tipe 36 plus adalah dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam yaitu selama 91 hari dengan biaya total proyek Rp ,91. 67

82 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran berikut ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, yaitu: 1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diperluas lagi dengan menggunakan metode proyek atau bantuan software yang lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat dijadikan bahan pembanding untuk mendapatkan kombinasi metode percepatan yang optimal. 2. Percepatan durasi proyek dengan menambahkan jam kerja (lembur) harus memperhitungkan penurunan produktivitas kerja karena pada kenyataannya sangat sulit mempertahankan produktivitas kerja yang tetap baik. 3. Selain itu, bagi penelitian sejenis berikutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan alternatif penambahan jam kerja lembur, tetapi juga menggunakan alternatif percepatan proyek yang lainnya, misalnya penambahan tenaga kerja, subkontrak, kerja shift atau penambahan dan penggantian peralatan. 68

83 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim., Panduan Praktis Mengelola Proyek Konstruksi dengan Primavera 6.0, Andi, Yogyakarta. 2. Barrie, et, al., Manajemen Konstruksi Profesional, Erlangga, Jakarta. 3. Callahan, M.T., 1992, Construction Project Scheduling, McGraw-Hill, New York 4. Chusairi, M., 2015, Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Pembangunan Gedung, Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 No. 2/rekat/15 (2015), Dipohusodo, I., Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1, Kanisius, Jakarta. 6. Ervianto, I., Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta. 7. Gilbert, et, al., Manajemen, Jilid II, Prenhallindo, Jakarta. 8. Heizer, J. & Render, B., Operation Management, Edisi ketujuh, Prentice Hall, New Jersey. 9. Husen, A., Manajemen Proyek, Andi, Yogyakarta. 10. Kareth, M., Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Program Primavera 6.0 pada Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading, Jurnal Ilmiah Sipil Statik Vol. 1 No. 1, November 2012: Maharesi, R., Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode PERT dan CPM, No Agustus Parwiro, et, al., Optimasi Biaya dan Waktu dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang), Jurnal Ilmu dan Bidang Terapan Teknik Sipil, Vol. 20, No. 02, Desember Pujdosumarto & Muljadi., Evaluasi Proyek. Liberti, Yogyakarta. 14. Nugraha, P, et, al., Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid I dan II, Kartika Yudha, Surabaya. 15. Shtub, A, et al., Project Management: Engineering, Technology, and Implementation. Prentice Hall, New Jersey. 69

84 16. Soeharto, I., Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta. 17. Soeharto, I., Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta 18. Soeharto, I., Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. 19. Tampubolon, P. M., 2004, Manajemen Operasional, edisi pertama, Ghalia Indonesia. 70

85 LAMPIRAN A LOKASI PEKERJAAN Gambar A. 1.1 : Peta Provinsi ACEH Sumber : Dinas Perhubungan Prov. ACEH 71

86 LAMPIRAN A Mulai Persiapan (studi literatur) Penentuan objek penelitian: 1. Observasi lapangan dan identifikasi proyek 2. Proses perizinan kepada pelaksana atau pemilik proyek Pengumpulan data dan analisa: a. Rencana Anggaran Biaya (RAB) b. Rencana daftar harga satuan bahan, alat, dan upah tenaga kerja c. Time schedule atau kurva S Analisis data dan pembahasan: a. Aplikasi ke Program Primavera P6 Pro R8.4 dengan memasukkan Rencana (Baseline) kemudian Aktualisasi dilapangan (Tracking) b. Pembahasan dari hasil perhitungan Primavera P6 Pro R8.4 kemudian melakukan evaluasi dan menguji Validitas Program Primavera Kesimpulan Selesai Gambar A. 3.1 Bagan alir tahap-tahap penelitian 72

87 LAMPIRAN A Lokasi Perumahan Griya Mahoni Gambar A. 3.2 : Peta Lokasi Penelitian Sumber : Google Maps,

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM :

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM : OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK) TUGAS AKHIR Diajukan oleh : MINANUR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimalisasi Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi maksud dari optimalisasi pada penelitian ini adalah proses pencapaian

Lebih terperinci

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Perencanaan Penjadwalan 3.1.1 Umum Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang akhirnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan BAB II LANDASAN TEORI Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PENJADWALAN WAKTU PROYEK C0NTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFA MART DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM)

TUGAS AKHIR ANALISA PENJADWALAN WAKTU PROYEK C0NTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFA MART DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) TUGAS AKHIR ANALISA PENJADWALAN WAKTU PROYEK C0NTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFA MART DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) ( Studi kasus CV.Putri Tunggal General Contractor ) Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) ( STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN ISHANA VILLA & SPA ) TUGAS AKHIR Oleh: I KETUT OKA TRISNA 1219151039 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjadwalan Proyek Suatu proyek yang akan dilaksanakan harus terjadwal terlebih dahulu, sehingga kita dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) 2 PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) Yudi Syahrudin NRP : 0221054 Pembimbing : Yohanes L.D. Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates, Kabupaten Kulon Progo) Disusun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii PERSEMBAHAN iv MOTTO v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek

Lebih terperinci

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Keterlambatan Pengertian penundaan (delay) adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh Manajer proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Optimasi Dalam penelitian ini, analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal)

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG TUGAS AKHIR Oleh : Ni Putu Listya Dewi 0904105005 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 ABSTRAK

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Kartika Andayani NRP : 0121077 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Peningkatan Ruas Jalan Yogyakarta Barongan (Imogiri) Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR 20130110149

Lebih terperinci

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP : TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Negara yakni Perum Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta) TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU DAN BIAYA OPTIMUM PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN

ANALISA WAKTU DAN BIAYA OPTIMUM PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN ANALISA WAKTU DAN BIAYA OPTIMUM PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Sebuah proyek merupakan suatu upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Motto... iii Halaman Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xiii Daftar Lampiran... xv Abstraksi...

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN: ANALISA PENGARUH PERCEPATAN DURASI PADA BIAYA PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2013 (Studi Kasus : PEMBANGUNAN GEREJA GMIM SYALOOM KAROMBASAN) Fransisko Yeremia Wohon Robert J.M. Mandagi, Pingkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA (Pondasi-Lt.

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA (Pondasi-Lt. TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas) TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh : PETER SAMOSIR NIM: BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

TUGAS AKHIR. Oleh : PETER SAMOSIR NIM: BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN APLIKASI MICROSOFT PROJECT PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA ( Studi kasus: Pembangunan Gedung SATPAS Type 455 M2 Polres Langkat) TUGAS

Lebih terperinci

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Peningkatan Ruas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi kasus: Pembangunan Gedung Radioterap Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Jl. Dr. Soetomo,

Lebih terperinci

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINAJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Ariany Frederika (2010) melakukan penelitian dengan analisis time cost trade off pada proyek pembangunan Super Villa,

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN PROGRAM PRIMAVERA 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading)

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN PROGRAM PRIMAVERA 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading) AALISIS OPTIMALISASI WAKTU DA BIAYA DEGA PROGRAM PRIMAVERA 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading) Michael Kareth H. Tarore, J. Tjakra, D.R.O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

MATERI 8 MEMULAI USAHA

MATERI 8 MEMULAI USAHA MATERI 8 MEMULAI USAHA 1. WORK BREAKDOWN STUCTURE Memulai usaha atau sebuah project membutuhkan perencanaan. Bagaimana kita dapat menyelesaikannya terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS Chandra Karnadi NRP : 9421016 NIRM : 41077011940269 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., M.T. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK SATRIO TOWER

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK SATRIO TOWER TUGAS AKHIR OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK SATRIO TOWER Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : N A M

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIS SUPRI ADJIE

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIS SUPRI ADJIE TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Proyek

Lebih terperinci

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga

i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PRESEDENCE DIAGRAM DAN LINE of BALANCE METHOD STUDI KASUS CRASHING PROYEK GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Yogyakarta) Disusun Oleh : SUGI SURYANTO NIM: 20130110121

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,

Lebih terperinci

SKRIPSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user

SKRIPSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (STUDI KASUS PROYEK BANGUNAN RAWAT INAP KELAS III DAN PARKIR RSUD. Dr. MOEWARDI SURAKARTA) OPTIMIZATION COSTS AND TIME METHOD OF TIME COST

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS Disusun Oleh: I MADE JULI ADI ARTA NRP. 3106 100 701 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Kantor PDT Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material dalam sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen

Lebih terperinci

A.A. Gde Agung Yana 1

A.A. Gde Agung Yana 1 Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang Pertemuan Dinas

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Bandung, Agustus Yang membuat pernyataan, Yulia Jariah Drajat Muttakin NIM :

PERNYATAAN. Bandung, Agustus Yang membuat pernyataan, Yulia Jariah Drajat Muttakin NIM : PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini yang berjudul Pembuatan Penjadwalan Suatu Proyek dengan Metode CPM (Critical Path Method) Berbasis Microsoft Project ini dan seluruh isinya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN AKIBAT PENAMBAHAN JAM KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN AKIBAT PENAMBAHAN JAM KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF ANALISIS BIAYA PERCEPATAN AKIBAT PENAMBAHAN JAM KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pembangunan RKB SD No. 6 Tuban) TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus : Pembangunan Penyebrangan Orang KM 30+000 dan KM 36+000 pada Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng)

Lebih terperinci

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan prosedur yang diperlukan agar proyek dapat berjalan tepat waktu. Gambaran umum project time management : Plan Schedule Management

Lebih terperinci

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Dalam Bab I telah dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pembatasan masalah dan sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam bab ini akan dibahas

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus Pembangunan RKB (Bertingkat Lantai II) SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Konstruksi Biaya konstruksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu proyek. Kebijakan pembiayaan biasanya dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci