RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

Transkripsi

1 RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPSAN TANAH PADA PENAMBANGAN NKEL LATERTE D PULAU GE. Herry Djainal Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara ; herrydjainal@yahoo.co.id; herrydjainal21@gmail.com Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun suatu rancangan teknis penambangan yang teratur dan efektif, Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model observasi lapangan yang didasari pada pendekatan secara langsung dan tidak langsung yang bertujuan untuk memperbandingkan kenyataan di lapangan dengan teori yang ada, serta mencoba untuk membuat suatu pendekatan teoritis Metode penambangan yang digunakan adalah metode open pit dengan cara pengupasan lapisan tanah penutup back filling. Jumlah cadangan bijih nikel yang ada di blok bukit raya adalah ,38 ton dan volume tanah penutup yang harus di pindahkan sebesar ,50 m 3 Kata kunci : Pengupasan tanah penutup, back filling 1. PENDAHULUAN Saat ini PT. Z melakukan kegiatan penambangan bijih nikel dengan menggunakan sistem tambang terbuka. Metode yang digunakan untuk pengupasan tanah penutup adalah metode back filling. Sasaran produksi bijih nikel sebesar ton/tahun. Pada penambangan sebelumnya, pola pengupasan lapisan tanah penutup dan penggalian bijih masih belum maksimal, dimana lapisan tanah penutup tidak dikupas sesuai dengan metode, melainkan hanya dikupas pada daerah yang terdapat cadangan bijih yang memenuhi syarat COG-nya. Hal ini menyebabkan terbentuknya front kerja yang bergelombang sehingga secara tidak langsung menghambat proses produksi. Bukit Raya adalah salah satu bagian dari pulau Gee, yakni yang terletak pada, merupakan lokasi yang belum di produksi. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan teknis penambangannya agar proses proses 44

2 penambangan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun suatu rancangan teknis penambangan yang teratur dan efektif 2. METODOLOG Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model observasi lapangan yang didasari pada pendekatan secara langsung dan tidak langsung yang bertujuan untuk memperbandingkan kenyataan di lapangan dengan teori yang ada, serta mencoba untuk membuat suatu pendekatan teoritis. a. Secara tidak langsung Penelitian yang dilakukan secara tidak langsung yaitu studi literatur dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang diperoleh dari : AMDAL PT. pulau Gee, perpustakaan, brosur-brosur, peta, tabel dan spesifikasi alat. b. Secara langsung Penelitian yang dilakukan secara langsung yaitu observasi (pengama tan lapangan) yang hasilnya berupa datadata dari pengamatan dan pencatatan secara langsung. Adapun data-data yang diambil sehubungan dengan permasalahan diatas adalah pengukuran waktu edar alat gali/muat dan alat angkut, pengukuran dimensi material yang ditumpahkan oleh alat gali/muat untuk penghitungan faktor pengisian material dan pengukuran dimensi jalan. 3. HASL DAN PEMBAHASAN a. Sasaran Produksi Penambangan bijih nikel di pulau Gee dimulai sejak tahun hasil penambangan dikirim ke pabrik ferro nikel di Pomalaa maupun untuk di Ekspor ke Jepang. Dari hasil perbandingan antara perhitungan cadangan dari data logging bor dengan realisasi produksi yang dicapai pada tahun 2003, maka dapat diketahui mining recovery (Perolehan produksi) adalah sebesar 91,49 %. 45

3 Untuk memenuhi target produksi tahun 2004 sebesar Ton/tahun, maka dengan mining recovery sebesar 91,49%, perusahaan harus mengusahakan penambangan bijih nikel sebesar Ton/tahun Ton/tahun Kualitas bijih nikel dinyatakan dalam kadar, yaitu persen (%) nikel yang terkandung dalam bijih. Kadar nikel sangat menentukan laku tidaknya bijih, namun kadar nikel bukanlah satu-satunya syarat yang harus di penuhi. Terdapat beberapa persyaratan yang harus juga dipenuhi yaitu kandungan silika dimana kandungan silika yang tinggi akan meningkatkan suhu peleburan, serta kadar air (tingkat kebasahan) maksimum yang terkan dung dalam bijih. Syarat-syarat ter sebut ditentukan oleh perusahaan yang membeli bijih nikel. b. Metode Penambangan. Kondisi endapan yang ada di pulau Gee secara umum, termasuk pada blok Bukit Raya adalah endapan bijih yang lunak, ketebalannya ber variasi dengan posisi agak miring. Pada kondisi seperti ini, penambangannya cocok menggunakan metode open pit dan teknik pengupasan tanah penutup menggunakan cara back filling dengan menggunakan alat gusur bulldozer. Langkah awal dari teknik pengupasan tanah penutup back filling adalah mengupas tanah penutup pada blok awal, dan memindahkannya pada blok lain yang sudah tidak ada bijih. K e t e r a n g a n B ij ih B a t u a n d a s a r Gambar 41 Pengupasan Tanah Penutup Dengan Cara Back Filling Tahap Setelah tanah penutup pada blok awal sudah selesai digusur/dipindahkan, pekerjaan selanjutnya adalah menggali bijih pada blok awal tersebut, sambil melakukan pengupasan tanah penutup pada blok lain untuk mempersiapkan 46

4 penggalian bijih pada blok (Gambar 2) ' K e t e r a n g a n B i j i h B a t u a n d a s a r Gambar 2 Pengupasan Tanah Penutup Dengan Cara Back Filling Tahap Setelah tanah penutup pada blok selesai di ' gusur, maka dilakukan penggalian bijih pada blok tersebut. Sejalan dengan pekerjaan penggalian bijih pada blok, dilakukan pengupasan lapisan tanah penutup pada blok untuk mempersiapkan daerah penggalian Pekerjaan dilakukan terusmenerus sampai selesai dan dilakukan secara paralel, artinya sejalan dengan pengupasan lapisan tanah penutup, maka penggalian bijih juga dilaksanakan, dan tanah penutup digusur kearah blok yang bijihnya sudah tergali. Tanah penutup yang digusur pada blok yang sudah kosong, kemudian ratakan dengan bulldozer, agar lebih mudah dalam pekerjaan reklamasi lahan (Gambar 3)bijih selanjutnya. Dari data pemboran, didapatkan gambaran mengenai lapisan tanah penutup, endapan bijih nikel. Hasil interpretasi bentuk endapan bijih nikel untuk blok GD Bukit Raya dapat dilihat pada lampiran C. Sebelum mengadakan kegiatan penggalian bijih maka tumbuh-tumbuhan di atas tanah penutup harus dibersihkan terlebih dahulu kemudian dilakukan pengu pasan tanah penutup. K e t e ra n g a n B ijih B a tu a n d a s a r Gambar 3 Pengupasan Tanah Penutup Dengan Cara Back Filling Tahap ' 47

5 dengan ukuran meter, dimana angka tersebut sudah sesuai dengan jarak tiap titik bor. Sesuai dengan perhitungan pada lampiran P, maka di dapat volume tanah penutup untuk ' kemiringan jenjang 40 adalah ,50 m 2 dan tonasenya K e t e ra n g a n B iji h ,38 ton. B a t u a n d a s a r Gambar 3 Pengupasan Tanah Penutup Dengan Cara Back Filling Tahap Hal-hal yang berhubungan dengan pengupasan lapisan tanah penutup adalah: a. Keadaan dan jumlah lapisan tanah penutup. Berdasarkan pengamatan di lapangan, material pembentuk lapisan tanah penutup terdiri dari gumpalangumpalan hematite (Fe 2 O 3.H 2 O) yang berwarna coklat kehitaman. Tipe tanah penutup yang ada disini tergolong tipe B yaitu tanah yang agak keras. Dalam menghitung jumlah lapisan tanah penutup, maka daerah pengupasan dibagi menjadi blok-blok b. Cara dan pola pengupasan lapisan tanah penutup. Metode yang digunakan dalam pengupasan tanah penutup adalah metode back filling. Pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) dilakukan secara parallel, artinya bahwa sejalan dengan pekerjaan pengupasan, maka penggalian bijih juga dilaksanakan. Tanah penutup senantiasa dibuang kearah belakang oleh bulldozer untuk mengisi lubang bekas penambangan sebelumnya, sementara alat gali/muat yaitu excavator back hoe melakukan penggalian pada lokasi penambangan selanjutnya. 48

6 Saat ini cara pengupasan tanah penutup pada penambangan bijih nikel di pulau Gee masih kurang terancang dengan baik sesuai dengan cara back filling sehingga menyebabkan perubahan topografi yang kurang baik dan tingkat dilusi yang tinggi, oleh karena itu perlu perancangan pola pengupasan lapisan tanah penutup sebelum dilaksanakan penambangan. Gambaran mengenai pola dan urutan penambangan bijih nikel di pulau Gee saat ini Pembuatan permuka kerja Kegiatan pembuatan permuka kerja berkaitan dengan efisiensi kerja peralatan maupun tingkat produksi. Penentuan letak/posisi permuka kerja akan mempengaruhi rangkaian kegiatan penambangan selanjutnya. Permuka kerja adalah tempat pemuatan bijih yang berfungsi sebagai loading point. Permuka kerja dibuat untuk menampung alat angkut dump truck serta alat gali/muat excavator back hoe, oleh karena itu penempatan permuka kerja diusahakan dapat sebaik mungkin dimana ketinggian permuka kerja disesuaikan dengan ketinggian akhir endapan bijih agar seluruh bijih yang akan ditambang tetap berada pada jangkauan alat gali/muat excavator back hoe. Permuka kerja dibuat dengan dimensi minimum yaitu panjang keseluruhan excavator back hoe ditambah jangkauan penumpahan excavator back hoe dan panjang alat muat. Maksud dari pembuatan dimensi tersebut agar supaya peralatan dapat bekerja dengan leluasa dan aman. 4. Kesimpulan 1. Metode penambangan yang digunakan adalah metode open pit dengan cara pengupasan lapisan tanah penutup back filling. 2. Jumlah cadangan bijih nikel yang ada di blok GD bukit raya adalah ,38 ton dan volume tanah penutup yang harus di pindahkan sebesar ,50 m 3 49

7 DAFTAR PUSTAKA PartantoProdjosumarto, r. (1982), Tambang Terbuka, UPN eteran ogyakarta, 134, hal PartantoProdjosumarto, r. (1995), Pemindahan Tanah Mekanis, UPN eteran ogyakarta, 134, hal anto ndonesianto, r. Msc (2000), Pemindahan Tanah Mekanis,UPN eteran ogyakarta,200,hal Drevdal Jr., Profitable Use Of Excavation Equipment Technical Publication, Desert Laboratories nc., Tucson Arisona, 1970, Section 1.9 Hartman, Howard L., ntroductory Of Mining Engineering, The University Of Alabama Tuscaloosa, Alabama, John Wiley & Sons, New oerk, Melnikov And Chesnokov, Safety n Open Cast Mining Foreign Languages Publishing House, Moscow. Shevyakov, L., Mining Of Mineral Deposits, Foreign Languages Publishing House, Moscow. Thomas L J., An ntroduction To Mining, Exploration, Feasibil8ity Extraction, Rock Mecanics, Hicks Smith and Sons, Sidney, Herbert. L. Nichols, Jr and Dvid. A. Day, P.E, (19 ), Moving the Earth The Work Book of Excavation Fourth Edition, Bruce A Kennedy, Surface Mining, Second Edition, Publised by Society for Mining, Metallurgi and Exploration nc., Littleton, Colorado, USA, R. L. Peurifoy (1970), Construction Planning, Equipment, and Methods, Second Edition, nternational Student Edition, Texas USA, Atkinson, T.(1983), Design Layout and Roads for Surface Mine; Second nternational Surface Mining and Quarrying Symposium, Departement of Mining University of Nottingham, England. 50