KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA
|
|
- Iwan Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA Saipul Rahman 1*, Uyu Saismana 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat * Muhammadsaipul457@gmail.com ABSTRAK Tidak tercapainya produktivitas disebabkan oleh faktor-faktor Bucket Fill Factor yang kurang dari 100%, efisiensi kerja alat gali muat tidak maksimal dan Kondisi front loading yang baik akan mendukung kinerja alat gali muat terutama pada tinggi jenjang yang tidak sesuai pada alat gali muat. Oleh karena itu perlu adanya analisa bucket fill factor, efisiensi kerja dan koefisien angle of swing. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor pendukung produktivitas alat gali muat seperti cycle time alat gali muat, Bucket fill factor, efisiensi kerja, kondisi aktual lapangan seperti kondisi tinggi jenjang pada front loading dan sudut putar pada alat gali muat pada Bulan Agustus Tahun Setelah dilakukan penelitian dan pengambilan data pada alat gali muat di dapat cycle time pada Liebherr layer 1 sebesar detik dan layer 2 sebesar detik sedangkan untuk Liebherr didapat cycle time pada layer 1 sebesar detik dan untuk layer detik. Untuk nilai BFF didapat 0.69 (69%), SF sebesar 0.83 (83%), sudut putar bervariasi 45 o 180 o dan tinggi jenjang meter sehingga didapat koefisien angle of swing 1.02, 0.93 dan 0.68 dan efisiensi kerja rata-rata 75%. Untuk produktivitas pada Liebherr yaitu bcm/jam untuk layer 1 dan bcmjam untuk layer 2. Sedangkan pada Liebherr didapat produkitivitas bcm/jam untuk layer 1 dan bcm/jam pada layer 2. Pentingnya penelitian ini untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat Liebherr Kata-kata kunci: bucket fill factor, efisiensi kerja, koefisien angle of swing, waktu edar PENDAHULUAN PT Rahman Abdijaya adalah salah satu kontraktor yang melayani perusahaan PT Adaro Indonesia. Berlokasi di Tanjung, Kalimantan Selatan, PT Adaro Indonesia merupakan tambang batubara terbesar nomor 5 di dunia. Mayoritas dari sumber daya perusahaan, baik dari segi peralatan berat dan tenaga kerja melayani PT Adaro Indonesia. Aktivitas PT Rahman Abdijaya di PT Adaro Indonesia meliputi perencanaan tambang, penambangan batubara dan transportasi. Sejak tanggal 1 Desember 1999 sampai sekarang, dipercaya oleh PT Adaro Indonesia untuk pengerjaan Open Mining And Coal Transportation ke PT Rahman Abdijaya atau PT RA sebagaimana yang dikenal sampai hari ini. Dalam operasional pertambangannya, pencapain target produksi, aktivitas loading pada alat gali merupakan parameter utama yang sangat penting. Kelancaran dan keamanan loading tidak pernah lepas dari interaksi antara kondisi front loading dengan alat gali muat itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat diantaranya cycle time, efisiensi kerja, bucket fill factor dan koefisien angle of swing alat gali muat. Maka dari itu diambil penelitian dengan tema studi Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Liebherr 9400 Dalam Kegiatan Pemindahan Overburden Di PT Rahman Abdijaya Job Site PT Adaro Indonesia, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan METODOLOGI Metodologi penelitian terangkum dalam Gambar- 1 dan dijabarkan sebagai berikut. a. Intrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen atau peralatan yang dipergunakan pada kegiatan pengumpulan data adalah stopwatch (dari android), digunakan untuk mengukur waktu edar (cycle time) Liebherr dan Liebherr Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang benar-benar representatif yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan pengumpulan data adalah : a) Studi Literatur Studi literatur merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan membaca berbagai sumber pustaka untuk memperkuat landasan teori. Tahap studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan sumber informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. b) Pengamatan Lapangan Pengamatan lapangan dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap topografi, vegetasi dan cuaca di daerah dimana penelitian berlangsung. c) Pengambilan data Data diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (data primer) dan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan data tergantung dari jenis data yang dibutuhkan, yaitu : Data primer antara lain : - Data Cycle alat gali muat Liebherr dan Liebherr sebanyak 2 Unit. - Kondisi front loading. - Metode loading. - Data lebar front - Pola pemuatan Data Sekunder antara lain : - Data curah hujan. - Target produktivitas overburden - Data jumlah alat dan spesifikasinya. - Data payload rata-rata. - Data swell factor.. - Data topografi. 65
2 b. Teknik Analisis Data Setelah semua data-data diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan proses analisis data. Proses analisis data juga dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu : a) Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya untuk lebih memudahkan dalam penganalisaan, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau perhitungan penyelesaian. Data mengenai perhitungan cycle time alat gali muat Liebherr dan Liebherr sebanyak 2 unit. Data efisiensi kerja alat gali muat Liebherr dan Liebherr sebanyak 2 unit Data mengenai perhitungan produktivitas alat gali muat Liebherr dan Liebherr sebanyak 2 unit b) Analisis Data Hasil pengolahan data digunakan untuk menganalisis cycle time sehingga dapat diketahui produktivitas dari alat gali muat secara nyata dilapangan maupun secara teoritis. Dengan diketahuinya kemampuan produktivitas secara nyata maupun secara teoritis diharapkan produktivitas dapat ditingkatkan dengan melakukan koreksi dan perbaikan perbaikan baik dari segi teknis alat, manusia dan kondisi tempat kerja. Gambar-1. Diagram alir penelitian HASIL DAN DISKUSI Peralatan Mekanis Ketersediaan peralatan mekanis dalam kegiatan penambangan mempengaruhi kinerja penggalian dan pengangkutan overburden dalam hubungannya untuk tingkat pemenuhan pencapaian target produksi. Alat gali muat yang digunakan untuk kegiatan penambangan pada pit Tutupan di fleet 3 dan 6 ini, yaitu excavator dengan jenis backhoe. Alat gali muat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel-1. Tabel-1. Jenis Alat Gali Muat yang Diamati Kapasitas Jumlah No Jenis Model Bucket (m 3 (unit) ) Liebherr R 1 Backhoe Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Densitas Insitu Dari Departement Engineering diperoleh data densitas insitu material pada daerah penambangan di pit Tutupan yaitu sebesar 1.87 ton/m 3. Densitas Loose Densitas loose yang terdapat pada Pit Tutupan adalah sebesar 2.25 ton/m 3 yang didapat buku panduan Liebherr 9400 pada perusahaan tersebut. Faktor Pengembangan Faktor pengembangan merupakan suatu faktor yang menunjukkan besarnya volume pengembangan suatu material setelah digali dari tempatnya berdasarkan material. Perhitungan faktor pengembangan nilai densitas loose dan insitu dari material overburden yang dimana nilai densitas insitu adalah 1.87 dan densitas loose 2.25 maka didapatlah factor pengembangan 0.83 atau 83%. Kondisi Loading Point dan Tinggi Jenjang Geometri permukaan kerja alat gali muat (backhoe) sangat mempengaruhi pergerakan dari alat muat. Lebar loading point sangat dipengaruhi oleh dimensi alat muat (backhoe). Berdasarkan dimensi Backhoe Liebherr 9400 di ketahui panjang alat gali muat sepanjang 18.5 meter dan tinggi dump 10.5 meter sehingga diperlukan keadaan loading point dua kali lebih panjang dari dimensi alat gali muat yaitu sekitar 37 meter. Keadaan atau kondisi permukaan kerja sangat berpengaruh terhadap sistem kerja alat muat dan alat angkut. Pada area pengamatan, jenis material pada loading point adalah material clay stone. Permukaan kerja alat gali muat dan alat angkut cukup stabil meskipun masih bergelombang, tetapi apabila pada kondisi hujan, struktur permukaan menjadi labil dan sangat bergelombang dikarenakan material penyusun lapisan penutup bersifat plastis. Sehingga perlu alat support (dozer) untuk merapikan kondisi loading point alat gali muat dan alat angkut untuk alat angkut melakukan manuver (spoting) dan material overburden yang berserakan di sekitar front tambang. Lebar front Lebar front pada pit Tutupan di di fleet 3 dan 6 bervariasi dari 30 meter sampai 50 meter. Semakin lebar front loading akan semakin bagus karena akan 66
3 memudahkan memanuver alat angkut. Untuk lebar front pada fleet Liebherr 9400 Tabel-2. Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Gambar-2. Panjang Backhoe Liebherr 9400 Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Gambar-3. Tinggi Dumping Tabel-2. Lebar Front Loading Front Loading NO Unit Lebar front (m) Layer Layer Layer Layer 2 35 Tinggi Jenjang Tinggi jenjang yang akan digali tergantung pada panjang bucket pada alat gali muat (backhoe). Ketinggian jenjang yang dapat mendukung produktivitas backhoe Liebherr 9400 diantara meter. Tabel-3. Tinggi Jenjang Front Loading Front Loading NO Unit Tinggi Jenjang (m) Layer Layer Layer Layer 2 4 Waktu Edar Waktu muat adalah waktu yang diperlukan oleh alat muat untuk memuat material ke alat angkut sampai penuh. Dalam keadaan pola pemuatan Single Side Loading sangat dipengaruhi durasi pemuatan alat gali muat terhadap alat angkut yang mana durasi waktu dari awal alat angkut datang dan alat gali muat mulai melakukan pemuatan terhadap alat angkut sampai selesai melakukan pemuatan sehingga sudah termasuk dalam waktu pemuatan (loading time). No Unit Tabel-4. Waktu Edar Liebherr 9400 Average Efisiensi kerja Digging Swing Load Dumping Efisiensi kerja merupakan penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan suatu perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja dengan waktu yang tersedia. Selain itu, efisiensi kerja juga dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu working hours, delay time, standby time dan repair time. Physical availability (PA) merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan, baik alat gali muat maupun alat angkut. Perhitungan Physical availability (PA) dapat dihitung dengan mengetahui jam kerja efektif dan waktu standby dari alat gali muat yang bekerja dengan waktu yang tersedia. Dalam pengamatan dilapangan pada bulan Agustus 2015 nilai rata-rata nilai physical availability sebesar 94% dan use of availability sebesar 94%, sehingga nilai Mechanical Availability sebesar 93%. Selama waktu pengamatan dan proses pengolahan data pada nilai effective utilization sebesar 75%. Perhitungan Bucket Fill Factor dari Data Payload Hasil pengolahan data bucket fill factor di dapat dari data rata-rata payload (ton) alat angkut yaitu ton dengan jumlah passing 3 kali maka di dapat rata-rata berat isian bucket ton. Densitas material 1.87 (ton/m 3 ), sehinggajika dikoneversi dari ton ke bcm dengan cara mengkalikan densitas material (ton/m 3 ) maka didapatlah volume isian bucket bcm. Kapasitas bucket 24 m 3. Jadi, untuk mencari nilai bucket fill factornya pembagian antara volume isian bucket (bcm) dengan kapasitas bucket. Pada pengolahan bucket fill factor ini di ambil 30 sampel data dan diperoleh nilai rata-rata bucket fill factor sebesar 0.69 atau 69%. Perhitungan Efisiensi Kerja Pada perhitungan efisiensi kerja di ambil data dalam 1 shift yaitu 11 jam kerja. Dalam 11 jam kerja akan didapat waktu working hours, delay time, standby time dan repair time. Dari data tersebut kemudian akan didapat nilainilai PA, MA, UA dan EU. Nilai rata-rata working hours didapat 7.42 jam, delay time 0.80 jam, standby time 2.14 jam dan repair time sebesar 0.64 jam. Berikut perhitungan nilai rata-rata Mechanical Availability. Physical Availability, Used of Availability dan Effective Utilization. Working hour+delay time Swing Empty Cycle MA = Working hour+delay +Repair time = = 93% Working hour+delay TIme+Standby hours PA = Working hour+delay time+standby hours+repair time 67
4 PA = = 94% Working hour+delay time UA = Working hour+delay time+standby hours = = 79% Working hour+delay TIme EU = Working hour+delay time+standby hours+repair time = = 75% Tabel-5. Effisiensi Kerja Aktual Keterangan : t = Cycle (Detik) Q = Kapasitas Bucket F = Bucket Fill Factor SF = Swell Factor E = Efisiensi Kerja Kasd = Koefisien Angle of Swing P = Perhitungan Produktivitas (bcm/jam) Act = Produktivitas Aktual (bcm/jam) Tabel-6. Perhitungan Produktivitas Liebherr 9400 dengan Produktivitas 1200 bcm/jam Perhitungan Koefisien Angle of Swing Perhitungan pada koefisien angle of swing membutuhkan data tinggi bench, kemampuan maksimal tinggi dump, dan jenis material yang akan dimuat. Perhitungan Koefisien angle of swing dengan sudut 75 o dan tinggi jenjang 4 meter seperti di bawah ini : Diketahui : Selisih 80% dengan 60% : 80%-60% = 20% Selisih nilai angle of swing : = 0.08 Nilai pada saat keadaan 60% : 0.96 Nilai pada saat keadaan 80% : 1.04 Tinggi Bench : 4 meter Max dump Height (Spec alat) : 10.5 meter Sticky clay : 0.50 Tinggi optimal : 10.5 x 0.50 = 5.25 Ditanya : Koefisien Angel of Swing? Jawab : Optimum penggalian = 4/5.25 = 0.76 = 76% Jadi, selisih nilai antara optimum depth 80% dengan 76% adalah 4 % Koefisien Angle of swing = 1.04 ( Selisih nilai swing angle di 60% dan 80% Selisih antara 80% dengan 60% antara optimum depth 80% dengan 76%) = % x 4% = = 1.02 x Selisih nilai Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat Produktivitas alat gali muat merupakan nilai kemampuan alat gali muat dalam memindahkan material ke alat angkut Data produktivitas aktual biasanya ada pada data center perusahaan ini dengan target 1200 bcm/jam untuk jenis alat gali muat ini. Untuk pengolahan data dalam menghitung produktivitas dipakai rumus dari Robert L Peurifoy sebagai berikut : Produktivitas = x 3600 (second)x Q x F x (ASD) t E x 1 60 min(hour) Volume correction Analisis Produktivitas Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat adalah cycle time, Bucket fill factor, efisiensi kerja, swell factor dan nilai koefisien dari angle swing. Cycle time alat gali muat dipengaruhi oleh cara kerja alat, kondisi front loading dan kemampuan dari operator dalam mengoperasikan alat. Pengaruh produktivitas pada Liebherr 9400 seperti pada Tabel-6. Pengaruh Efisiensi Kerja terhadap Produktivitas Liebherr 9400 Eefisiensi kerja yang digunakan adalah effective utilization (EU) pada Tabel-7 karena effective utilization (EU) menunjukkan jumlah persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja efektif. Penggunaan effective utilization (EU) berguna untuk mengetahui seberapa efektif waktu kerja yang digunakan untuk berproduksi yang berpengaruh terhadap hasil produksi kerja sehingga dapat mengetahui kemampuan alat yang bekerja. EU aktual rata-rata didapat sebesar 75% dengan hasil produktivitas seperti pada Tabel-8. Karena target perusahaan 1200 bcm/jam maka perlunya peningkatan produktivitas dengan mengubah efisiensi kerja pada alat gali muat tersebut yaitu dengan cara menetapkan waktu untuk perapian front (standby time) selama 0.15 jam per shift dan mengurangi waktu repair menjadi 0.25 jam per shift. Repair yang terjadi pada saat pengamatan adalah penggantian kuku bucket pada alat gali muat saat jam kerja. Dengan adanya pengurangan waktu pada standby hour dan repair hour maka akan ada perubahan EU pada alat gali muat seperti pada Tabel-7. Tabel-7. Efisiensi Kerja Perbaikan Model WH DT Std Rpr MA PA UA EU % 98% 83% 81% % 98% 81% 79% % 98% 83% 81% % 98% 81% 79% Average % 98% 82% 80% 68
5 Berdasarkan tabel di atas efisiensi kerja (EU) adalah 80% yang artinya efisiensi kerja meningkat sekitar 5% dari sebelumnya. Meningkatnya efisiensi kerja pada alat gali muat akan berpengaruh pada hasil produktivitas seperti pada Tabel-8. Tabel-8. Perbandingan produktivitas dengan efisiensi aktual dan perbaikan Jenis alat gali muat Produktivitas dengan efisiensi aktual (bcm/jam) Produktivitas dengan efisiensi perbaikan (bcm/jam) Selisih (bcm/jam) Selisih % % l % % Pengaruh Koefisien Angle of swing Terhadap Produktivitas Liebherr 9400 Pada produktivitas alat gali muat nilai dari koefisien angle swing juga berpengaruh pada hasil produktivitas. Untuk mendapatkan nilai koefisien angle of swing ditentukan dari tinggi jenjang, maximum dump height, optimal tinggi mesin dan angle of swing (degree). Dengan angle of swing 75 o dan tinggi jenjang 4 meter maka di dapat hasil koefisien angle of swing 1.02 dengan produktivitas bcm/jam. Produktivitas alat gali muat dengan nilai koefisien 1.02 tersebut tidak mencapai target perusahaan. Jadi, berdasarkan data tersebut artinya nilai koefisien 1.02 harus dinaikkan agar produktivitasnya bisa meningkat. Untuk meningkatkan nilai koefisien angle of swing 1.02 maka harus meninggikan bench dengan ketinggian 4.2 meter dengan sudut putar 45 o agar nilai koefisien angle swing menjadi Untuk nilai koefisien angle swing 1.22 didapat produktivitas sebesar bcm/jam. Tabel-9. Perbandingan Produktivitas dengan Koefisien Angle of Swing Aktual dan Perbaikan Produktivitas Produktivitas Selisih Selisih Jenis Backhoe Aktual Perbaikan (BCM/jam) (BCM/Jam) (BCM/Jam) % % % % Perbaikan Produktivitas Untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan, diperlukan adanya penilaian dan perbaikan terhadap kemampuan produksi dari alat gali muat yang digunakan. Penilaian tersebut dilakukan dengan cara pengamatan dan penelitian terhadap keadaan di lapangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan alat-alat tersebut. Dengan mengetahui hal-hal tersebut diharapkan dapat memberikan saran dan upaya dalam mencapai target produksi. Perlunya perbaikan pencapaian produktivitas dari alat gali muat agar dapat tercapai sesuai dengan target perusahaan, dengan cara sebagai berikut : 1. Alternatif 1 dengan meningkatkan efisiensi kerja Upaya peningkatan produksi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan kesediaan alat mekanik dari alat gali muat sebagai alternatif yang pertama. Efisiensi kerja aktual alat gali muat adalah sebesar 74%-75% dengan pengambilan data 4 shift pada bulan Agustus 2015 ditingkatkan menjadi 79%-83% dengan produktivitas sekitar 5%-8% meningkat dari sebelumnya. 2. Alternatif 2 dengan memperbaiki tinggi jenjang dan sudut putar Pada alternatif 2 ini adalah dengan memperbaiki front loading seperti tinggi jenjang dan sudut putar. Dari tinggi jenjang tersebut akan berpengaruh pada pada nilai koefisien Angle of Swing yang kemudian juga berpengaruh pada nilai produktivitas. Produktivitas dengan angle of swing aktual dimana produktivitasnya tidak mencapai target, maka diperlukan peningkatan produktivitas dengan meninggikan nilai koefisien angle of swing dengan peningkatan produktivitas terhadap produktivitas aktual 9-12%. Jadi, sebaiknya untuk penambangan di front loading selanjutnya menggunakan tinggi jenjang 4.2 meter dengan sudut putar 45 o. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Alat gali muat yang digunakan adalah Liebherr 9400 dan terdapat 2 alat gali muat yaitu Liebherr dan Liebherr Target produktivitas 1200 bcm/jam. Untuk Liebherr pada layer 1 didapatkan sebesar bcm/jam dan layer 2 sebesar bcm/jam. Pada Liebherr didapatkan produktivitas bcm/jam pada layer dan untuk layer 2 didapatkan produktivitas sebesar bcm/jam. 2. Faktor tidak tercapainya produktivitas alat gali muat Liebherr 9400 antara lain : a. Bucket fill factor pada alat gali muat adalah b. Rata-rata efisiensi kerja pada alat gali muat adalah 75% c. Tinggi jenjang dan sudut putar melebihi 90 o karena akan berpengaruh pada nilai koefisien angle of swing. Nilai Koefisien angle of swing pada alat gali muat ini adalah 1.02, 0.93 dan Pengupayaan peningkatan produktivitas antara lain, sebagai berikut : a. Meningkatkan efisiensi kerja yang awalnya 74%- 75% menjadi 79%-82% dengan mengurangi standby time dan repair time. Karena meningkatnya efisiensi kerja maka produktivitas juga akan meningkat yaitu sekitar 5-8%. b. Sudut putar pada alat gali muat ini adalah 75 o pada layer 1, 90 o pada layer 2 dengan tinggi jenjang di front loading adalah meter dengan nilai koefisien angle of swing 1.02 pada layer 1 dengan produktivitas bcm/jam, sedangkan untuk layer 2 sebesar 0.93 dengan produktivitas bcm/jam. Dari data aktual alat gali muat tersebut tidak mencapai target, maka dari itu perlunya meningkatkan nilai koefisien Angle of swing dan tinggi jenjang pada front loading yaitu dengan tinggi jenjang 4.2 meter dan nilai koefisien Angle of swing pada layer 1 adalah 1.22 dengan prduktivitas bcm/jam dan 1.16 pada layer 2 dengan produktivitas bcm/jam. Dari data tersebut adanya peningkatan produktivitas sebesar 9-13%. 69
6 SARAN Adapun saran yang dapat diberikan untuk perusahaan, yaitu : 1. Sebaiknya Group Leader Department Engineering dan produksi lebih memperhatikan lagi terhadap kondisi front Loading di pit Tutupan High wall. 2. Sebaiknya untuk mekanik pada perusahaan tersebut harus lebih cepat dalam menangani penggantian kuku bucket dan kerusakan/perawatan lainnya pada alat gali muat. Karena makin lama perawatan/kerusakan akan banyak berpengaruh pada efisiensi kerja alat gali muat dan kemudian akan merambat ke produktivitasnya. 3. Sebaiknya sudut putar pada alat gali muat jangan lebih dari 90 o dan tinggi jenjang jangan kurang dari 3.5 meter ataupun melebihi 4.5 meter karena akan berpengaruh pada nilai koefisien angle of swing. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim HandBook Liebherr Germany. [2] Indonesianto, Y Pemindahan Tanah Mekanis. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Yogyakarta. [3] Nurhakim Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. [4] Nurhakim Modul Ajar dan Praktikum Pemindahan Tanah Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. [5] Peurifoy, Robert L Contruction Planning, Equipment and Menthods Seventh Edition. Mc Graw Hill Higher Education. [6] Prodjosumarto. P Pemindahan Tanah Mekanis. ITB, Bandung. 70
EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 57-61 EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM Achmad 1*, Agus Triantoro 2,
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN
PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari, ST,MT (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB
EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB Hambali 1*, Nurhakim 2, Riswan 2, Marselinus Untung Dwiatmoko 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE
EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE CAT 385 DAN CAT 345 TERHADAP PRODUKSI PENAMBANGAN SAKELOLA PAKET 09-218 BANKO BARAT TAHUN 2013 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK THE EVALUATION OF BACKHOE EXCAVATOR CAT 385
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi 1 Lusitania 1
Lebih terperinciOPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT
OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT. PUTERA BARAMITRA BATULICIN KALIMANTAN SELATAN Oleh Riezki Andaru Munthoha (112070049)
Lebih terperinciSTUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE
STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Farida Kesumawati 1, Nurhakim
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 62-66 EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU Agus Arie Yudha 1*, Agus Triantoro 2, Uyu Saismana
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
JURNAL DINTEK. VOL 10 NO 1. MARET 2017 ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Sugria Suryadi*, Rusmansyah**, Herry Djainal**,
Lebih terperinci2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.
KESERASIAN KERJA ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGAMBILAN LUMPUR DAN TANAH PUCUK DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Khaerul Nujum 1, Ag.
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT
KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT PINANG SOUTH PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Muhammad Syaiful Irianto
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT
KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. YUSTIKA UTAMA ENERGI KALIMANTAN TIMUR Oleh: Efigenia
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciKajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar
Kajian Biaya Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar Devi Pratiwi*, Hendra Harisman Program Studi Teknik tambangan, Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL TECHNICAL STUDY PRODUCTIVITY OF BACKHOE LIEBHERR R 996 ON STRIPPING OVERBURDEN
Lebih terperinciPENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR
PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Abstrak Oleh : James Wilson Siahaan Prodi Teknik Pertambangan
Lebih terperinciRENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN
RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN PLANNING TECHNIC MINE OUT DUMP PIT C IN COAL MINE AT PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan energi mengalami peningkatan yang sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan sumber energi utama bagi manusia. Indonesia
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA
EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA Dahni 1*, Uyu Saismana 2, Romla Noor Hakim 2, Andre 3 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang pertambangan merupakan salah satu bidang usaha yang membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 mor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT UW PT.BORNEO ALAM
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Pengupasan Overbuden Pit 4200 Blok 1E South Block 1 PT. Trubaindo Coal Mining, Kecamatan
Lebih terperinciRezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN
Jurnal INTEKNA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 23-28 KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. UNIRICH MEGA PERSADA SITE HAJAK KABUPATEN BARITO UTARA
Lebih terperinciSTUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN
STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Ramadhani Febrian Malta 1, Nurhakim 2, Riswan 2, Basri 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu.
Lebih terperinciejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012
ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator () dalam Upaya Mencapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE
KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE TECHNICAL STUDY OF STRIPPING OVERBURDEN IN SITE WEST BANKO PIT 3 WEST PT. BUKIT ASAM (PERSERO),
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
rosiding Teknik ertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi roduktivitas Alat Gali - Muat dan Angkut pada enambangan Batubara di it 3 Timur Tambang Banko Barat T Bukit Asam (ersero) Tbk, Kecamatan Lawang Kidul,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir
Lebih terperinciKESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN
KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN Rezky Anisari (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PIT 3000 BLOCK 1A NORTH BLOCK QUARTER II TAHUN 2015 DI
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA Kelvin Rudy Sutanto 1, Michael Halmar Kosasi 2, Andi 3 ABSTRAK : Pemilihan alat berat mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas pada
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM
KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM M. Zaini Arief 1*, Uyu Saismana 2, Ahmad Juaeni 3 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciRE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016
JP Vol. No.4 Agustus 207 ISSN 2549-008 RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 206 RE DESIGN OF SETTING COALGETTING EQUIPMENT TO FULFILL PRODUCTION TARGET ON
Lebih terperinciFarisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK
STUDI PERBANDINGAN ANTARA MODEL MATCH FACTOR DENGAN MODEL ANTRIAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN ALAT GALI DAN ALAT MUAT PENAMBANGAN BATUBARA PT.BUKIT ASAM, TANJUNG ENIM Farisyah Melladia
Lebih terperinciBAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang
BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB vi vii ix xi xiii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI ALAT GALI-MUAT & ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN TOPSOIL DI STOCKPILE PT. KALTIM PRIMA
Lebih terperinciRUSTAM D Proposal Tugas Akhir
Proposal Tugas Akhir EVALUASI PENGGUNAAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN BIJIH NIKEL TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI (Studi Kasus : Bukit TLE Tambang Tengah PT. ANTAM (Persero) Tbk. UBPN
Lebih terperinciANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Aqsal Ramadhan Shaddad, Sri Widodo 2, Nur Asmiani 1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL
Jurnal Geomine, Vol., No. : April 0 EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL Amrun Liemin *, Anshariah, Hasbi Bakri Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI TAMBANG BATUBARA PT. RIAN PRATAMA MANDIRI
Lebih terperinciJl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK
ANALISA KEMAMPUAN KERJA ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI OVERBURDEN 240.000 BCM PERBULAN DI SITE PROJECT DARMO PT. ULIMA NITRA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN PERFORMANCE ANALYSIS OF HAULER TO
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator (BWE) dalam Upaya Mecapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan meode kuantitatif. Metode deskriptif merupakan teknik pengumpulan data, dimana
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 ABSTRAK PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE 2014-2015 DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Produktivitas Excavator Produktifitas alat pada kenyataan di lapangan tidak sama jika dibandingkan dengan kondisi ideal alat dikarenakan hal-hal tertentu seperti
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI 780.000 TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG
Lebih terperinciRiki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT (EXCAVATOR) DAN ALAT ANGKUT (DUMP TRUCK) PADA PENGUPASAN TANAH PENUTUP BULAN SEPTEMBER 2013 DI PIT 3 BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE TECHNICAL STUDY
Lebih terperinciPengaruh Pembebanan Overload Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe
Pengaruh Pembebanan Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe Lia Pongsapan Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan Jalan
Lebih terperinciEVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT
EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT M. Mugeni 1*, Uyu Saismana 1, Riswan 1, Kumaini 2 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kegiatan penambangan tidak akan terlepas dari suatu kegiatan penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan dengan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya
Lebih terperinciLOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)
LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Penambangan Nikel di PT. Antam (Persero) Tbk. Desa Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur
Lebih terperinciJl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT
EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 240.000 BCM / BULAN DI SITE PROJECT MAS LAHAT PT. ULIMA NITRA SUMATERA SELATAN TECHNICAL EVALUATION OF GEOMETRIC OVERBURDEN
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PEMBORAN LUBANG LEDAK DI PT. SISJOBSITE PT AI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN
KAJIAN TEKNIS PEMBORAN LUBANG LEDAK DI PT. SISJOBSITE PT AI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN Didiet Try Setiadi 1, Uyu Saismana 1, Annisa 1, Aldi Ade Rakhmawan 2 Abstrak: Pembongkaran
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Crushing Plant A dan Hubungannya dengan Production Rate Index di Pt Lotus SG Lestari Kampung Pabuaran, Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, Kabupaten
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk
MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk TRANSPORTATION MODEL OF COAL HAULING TO DUMPING LOCATION
Lebih terperinciSeminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut Untuk Pencapaian Target Produksi Batugamping Sebesar 24.500 Ton/Hari Pada Crusher Tuban I PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan yang teridentifikasi adalah bagaimana melihat performansi antrian hauler pada jalan 7F. Oleh
Lebih terperinciASSALAMUALAIKUM WR.WB
ASSALAMUALAIKUM WR.WB Disusun Oleh : 1. Akhmad Arif (3106030026) 2. Atho Adil Sansail (3106030142) LATAR BELAKANG Kurangnya persediaan air baku pada saat musim kemarau TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH
Lebih terperinciMINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU
EVALUASI PRODUKSI ALAT ANGKUT JENIS HINO DUTRO FM 260 TI DAN HINO DUTRO FM 320 TI PADA PENGANGKUTAN BATUBARA DARI FRONT AREA PIT AIR TALANG SEGINIM KE STOCKPILE RUN OF MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT.
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivas Alat Gali-Muat dan Angkut UntukMencapai Target Produksi 4.000 Ton per Hari Pada KegiatanPenambangan Nikel Di Blok BH PT Fajar Bhakti
Lebih terperinciProdi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penjadwalan Tambang (Mine Scheduling) untuk Mencapai Target Produksi Batubara 25.000 Ton/Bulan di PT Milagro Indonesia Mining Desa Bukit Merdeka Kecamatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Tambang (Mine Plan) Ada berbagai macam perencanaan antara lain : a. Perencanaan jangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang jangka waktunya lebih dari 5
Lebih terperinciMuhammad Oktakusgara 1, Abuamat HAK 2, Maulana Yusuf 3
KAJIAN PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS HOPPER DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENGATASI MASALAH ANTRIAN ALAT ANGKUT DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOPPER TLS 3 BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK COMPARATIVE STUDY
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT
KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 30000 TON/BULAN PT.DEBBIA LOGISTIC SITE AMPAH BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI Oleh BOWO HADI NUGROHO NPM
Lebih terperinciPERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT
PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT Adip Mustofa 2*, Jaka Guruh Wicaksono 1, Nurhakim 2, Afriko 3, Sari Melati 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciArtikel Pendidikan 23
Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram
Lebih terperinciALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.
ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)
Lebih terperinciABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN
OPTIMASI FASILITAS PENANGANAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PEMASARANSTOCKPILE SITE BANKO BARAT PT.BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN OPTIMIZATION OF COAL HANDLING FACILITY TO MEET
Lebih terperinciMENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT
MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT Q Metode Perhitungan Produksi Alat Berat : q q N 60 Cm E E dimana : Q = produksi per jam, m /jam, cu.yd/jam q = produksi (m, cu.yd) dalam satu siklus N = jumlah siklus dalam
Lebih terperinciRANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118
RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118 Asan Pasintik, Thresna Adeliana Lassa, Risanto Panjaitan Magister Pertambangan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR
ABSTRAK Ban merupakan komponen penting dalam suatu sistem pengangkutan tambang khususnya alat angkut. Sebagai komponen yang langsung bersinggungan dengan jalan yang kondisinya bervariasi, ban berisiko
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Pengaruh Kemiringan Jalan dan Jarak Angkut terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Fuel Ratio pada Kegiatan Penambangan Batuan Andesit di PT Gunung Sampurna
Lebih terperinciPERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG
ISSN 2088-9321 pp. 91-100 PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN 5-250 KG DAN 1000-1500 KG Mahmuddin 1 dan Nurisra 2 1,2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di Indonesia. PT. ABC merupakan kontraktor yang menyediakan
Lebih terperinciSIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH
SKRIPSI SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH CHANDRA ADIYUGA PRATAMA NPM : 2012410093 PEMBIMBING : Theresita Herni Setiawan, Ir., MT. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kondisi Material 3.1.1 Ukuran Material Faktor ini harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruangan tertentu.
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Oleh: Fernanda Yuliandy UPN Veteran Yogyakarta No. Hp:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Alat angkut yang umum digunakan adalah dump truck. Produktivitas dump truck sangat
Lebih terperinciREKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK
REKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK MINING RECONCILIATION BETWEEN MONTHLY MINING PLAN WITH REALIZATION AT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ban merupakan komponen penting dalam suatu sistem pengangkutan tambang khususnya alat angkut. Jam kerja yang tinggi dari alat angkut merupakan tuntutan produksi, menyebabkan
Lebih terperinciEVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN
EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN EVALUATION OF CAUSES NOT ACHIEVE THE COAL BLENDING QUALITY IN BANKO
Lebih terperinciRENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR
RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR Oleh : Arif Gumilar Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta Contact: 085764131445,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Penambangan adalah suatu kegiatan yang ditunjukan untuk mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi yang kemudian membawanya ke atas permukaan bumi untuk dapat dimanfaatkan.
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Uyu Saismana 1, Riswan 2 1,2 Staf Pengajar Prodi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memliki sumber daya alam yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas. Sumberdaya non-migas sendiri
Lebih terperinci4.1. Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data-data yang diperlukan sebagai bahan penulis untuk melakukan analisa untuk melakukan analisa sesuai
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Kajian Teknis Kinerja Alat Bor Atlas Copco Dm50e pada Pengupasan Tanah Penutup di Pit L0-2 Pt. Leighton Contractors Indonesia MSJ Coal Mine Project Kalimantan Timur I Putu Eka Dimi Aprilianta, Adolof George
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
18 BAB III LANDASAN TEORI Kegiatan penambangan secara umum meliputi aktivitas dasar yaitu pembongkaran atau pemberaian (peledakan), pemuatan material, dan pengangkutan (transportation). Kegiatan penggalian
Lebih terperinciANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU
ANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU SYSTEM ANALYSIS BACKHEO DUMP TRUCK TRANSPORT AT MINING ROCK GRANIT PT. TRIMEGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stability Radar (SSR) dan Peg Monitoring WITA, terjadi longsoran besar di low-wall
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data deformasi lereng yang didapatkan dari perekaman Slope Stability Radar (SSR) dan Peg Monitoring WITA, terjadi longsoran besar di low-wall
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bara merupakan salah satu sektor industri yang sangat penting, karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha dalam
Lebih terperinci