Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016"

Transkripsi

1 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA PT. CITRA TOBINDO SUKSES PERKASA KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Genta Dwi Pramana, Anton Sudiyanto, Indah Setyowati, Indun Titisariwati Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta Indonesia Abstrak PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang terletak di Jalan Muara Tembesi KM 41, desa Bukit Paranginan, Kecamatan Mandiangan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Sistem penambangan yang digunakan oleh PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah sistem tambang terbuka. Kegiatan pengupasan overburden pada saat ini dilakukan dengan menggunakan backhoe Volvo EC460BLC dan diangkut menggunkan articulated dump truck Volvo A40F menuju lokasi penimbunan. Jarak angkut terjauh dari lokasi penambangan menuju ke lokasi penimbunan adalah 900 meter. Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah belum tercapainya target produksi pengupasan overburden sebesar BCM/bulan. Produksi nyata dari kombinasi antara alat gali-muat dan alat angkut saat ini sebesar ,00 BCM/bulan, sehingga masih terdapat kekurangan sebesar ,00 BCM/bulan. Hal ini disebabkan rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang ada sehingga menyebabkan efisiensi kerja alat yang rendah serta kondisi kerja dan jalan angkut yang kurang baik yang ada di lokasi penambangan. Upaya yang dapat dilakukan agar target produksi pengupasan overburden dapat tercapai ada beberapa alternatif. Alternatif pertama yaitu perbaikan waktu edar yang dapat dilakukan dengan memperbaiki kondisi yang ada di lapangan, seperti memperbaiki pola pemuatan, memperlebar kondisi jalan angkut dan memperbaiki tempat kerja alat. Alternatif kedua yaitu dengan melakukan peningkatan terhadap waktu kerja efektif. Setelah dilakukan perbaikan alternatif I yaitu perbaikan waktu edar maka didapat kemampuan produksi sebesar ,699 BCM/bulan, namun hasil tersebut belum mencapai target produksi pengupasan overburden yang telah ditetapkan. Alternatif kedua yang dapat dilakukan yaitu peningkatan waktu kerja efektif, sehingga kemampuan produksi menjadi ,296 BCM/bulan dan masih belum dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden yang telah ditetapkan. Alternatif III yang dilakukan yaitu melakukan perbaikan terhadap waktu edar dan peningkatan waktu kerja efektif dari alat. Setelah dilakukan perbaikan tersebut didapat kemampuan produksi sebesar ,943 BCM/bulan dan telah dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden yang ditetapkan. Kata Kunci : Target produksi, waktu edar, gali-muat 1. PENDAHULUAN Sistem penambangan batubara pada PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa yaitu tambang terbuka yang menggunakan metode kombinasi alat mekanis untuk melakukan kegiatan penambangan dalam rangka mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Adapun produksi dari alat mekanis pada pengupasan overburden, dalam hal ini alat gali-muat dan alat angkut memegang peranan yang sangat penting dalam penambangan batubara. Target produksi pengupasan overburden bulan Mei 2015 di PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa sebesar BCM/bulan. Produksi pengupasan overburden pada saat ini berdasarkan perhitungan kemampuan produksi alat sebesar ,00 BCM/bulan. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian perusahaan mengalami kekurangan produksi pengupasan overburden sebesar ,00 BCM/bulan. Permasalahan yang dihadapi pada saat ini yaitu bagaimana mengupayakan agar penggunaan alat galimuat dan alat angkut dapat dioptimalkan dengan mendasarkan pada waktu kerja yang ada. Oleh karena produksi menjadi hal yang penting bagi sebuah perusahaan, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan kajian terhadap alat gali-muat dan alat angkut yang digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan antara target produksi pengupasan 61

2 dengan produksi aktual dari alat gali-muat dan alat angkut yang digunakan di lokasi penambangan, mengetahui penyebab belum tercapainya target produksi pengupasan yang telah ditetapkan, melakukan upaya peningkatan produksi pengupasan agar target yang telah ditentukan dapat dicapai. Secara administratif PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa terletak di Jalan Muara Tembesi KM 41, desa Bukit Paranginan, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Secara astronomis PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa berada pada LS LS dan BT BT. 2. HASIL PENELITIAN Area Pemuatan Rata-rata lebar area pemuatan selama penelitian sebesar 14,20 meter. Berdasarkan pengamatan di lapangan, pola pemuatan berdasarkan posisi alat angkut untuk dimuati oleh alat gali-muat adalah menggunakan pola top loading, sedangkan pola pemuatan berdasarkan jumlah penempatan posisi alat angkut untuk dimuati terhadap alat gali-muat menggunakan pola single back up. Jalan Angkut Jalan angkut yang ada di lokasi penambangan merupakan jalan angkut dua jalur yang menghubungkan front penambangan dengan lokasi penimbunan. Jalan angkut yang ada merupakan jalan yang bukan permanen (dari struktur asli) sehingga jika turun hujan maka jalan akan becek dan licin, sehingga kegiatan pengupasan overburden akan terhenti. Jarak angkut terjauh dari front penambangan ke lokasi penimbunan adalah 900 meter. Geometri jalan angkut selama penelitian dibagi menjadi: a. Lebar jalan angkut Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, pada bagian yang relatif lurus mempunyai lebar jalan angkut rata-rata sebesar 14,20 meter dengan lebar jalan terlebar adalah 20,46 meter dan lebar jalan tersempit adalah 8,57 meter. Sedangkan untuk lebar jalan angkut pada tikungan adalah sebesar 12,31 meter. b. Grade jalan angkut Grade jalan angkut pada lokasi penambangan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut dalam mengatasi tanjakan. Pada saat penelitian dilakukan, grade jalan angkut yang terbesar yaitu 7,77%. c. Superelevasi Superelevasi merupakan kemiringan jalan yang terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan ketinggian. Berdasarkan pada kondisi jalan kering, nilai superelevasi merupakan harga maksimum yaitu 4% atau 40 mm/m. d. Cross slope Harga cross slope yang diambil adalah 20 mm/m (direkomendasikan untuk jalan angkut tambang) (Waterman S, 2015) dengan lebar jalan angkut 12,02 m, maka kemiringan melintang 0,1202 m. e. Daya dukung material Beban pada ban untuk alat angkut dapat diketahui berdasarkan spesifikasi dari pabrik pembuatnya, beban tiap ban depan yaitu ,75 lb dan untuk setiap ban belakang sebesar ,70 lb. Beban yang diterima permukaan jalan, baik ban depan maupun belakang adalah 0,766 MPa. Gambar 1. Peta Jalan Angkut Pengupasan Overburden Untuk kondisi jalan angkut tiap segmen dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Kondisi Jalan Angkut Tiap Segmen Segmen Jarak (m) Beda Tinggi (m) Grade (%) Lebar (m) A - B 367,2 7,5 2,04 20,46 B - C 171,8 1,4 0,81 15,77 C - D 113,3 8,8 7,77 8,57 D E* 54,5 1,0 2,01 12,31 E - F 88,64 4,6 5,19 13,89 *Jalan angkut pada tikungan Area Penimbunan Area ini merupakan tempat penimbunan material overburden yang diangkut oleh alat angkut dari area pemuatan. Berdasarkan pengamatan di lapangan luas area penimbuanan sebesar 3,5 ha. Swell Factor Berdasarkan data dari perusahaan, faktor pengembangan yang digunakan sebesar 0,84. 62

3 Hari Kerja Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Tabel 2. Jadwal Kerja PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa Waktu Kerja Total Waktu Shift I (Siang) Shift II (Malam) Jam dan dan Jumlah waktu kerja dalam 1 (satu) minggu 125 Ket Tabel 3. Waktu Hambatan Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut saat Penelitian EC460BLC EC460BLC ADT A40F ADT A40F Hambatan Shift 1 (menit) Shift 2 (menit) Shift 1 (menit) Shift 2 (menit) Hambatan yang dapat dihindari a. Keterlambatan Awal Shift 6,85 10,77 7,46 11,54 b. Berhenti Bekerja Lebih Awal 24,77 26,15 25,31 27,00 c. Istirahat Terlalu Awal 24,15 26,77 25,08 27,54 d. Istirahat Terlalu Lama 6,31 16,15 8,69 16,70 e. Keperluan Operator 5,77 9,92 5,92 9,46 Jumlah (menit) 67,85 89,76 72,46 92,24 Hambatan yang tidak dapat dihindari f. Hujan 30 13, ,85 g. Pengeringan dan Perbaikan Jalan 52,31 29,62 52,31 29,62 h. Kerusakan Alat 11,77 13,31 7,08 8,62 i. P2H Jumlah (menit) 99,08 61,78 94,39 57,09 Tabel 4. Waktu Hambatan Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut saat Penelitian No Alat Waktu Tersedia Hambatan (menit/hari) Waktu Kerja Efektif Efisiensi Kerja (menit/hari) Whd Whtd Total (menit/hari) (%) 1 EC460BLC 1071,42 157,61 160,86 318,47 752,95 70,28 2 ADT A40F 1071,42 164,70 151,48 316,18 755,24 70,49 Tabel 5. Waktu Edar Rata-rata Alat Gali-Muat (menit) Alat Volvo EC460BLC Digging Swing Load Dumping Swing Empty Delay CT 0,111 0,074 0,052 0,070 0,211 0,518 Tabel 6. Waktu Edar Rata-rata Alat Angkut (menit) Alat Manuver Loading Hauling Manuver Dumping Return Delay CT ADT A40F 0,502 2,198 5,042 0,421 0,450 4,777 0,679 14,069 63

4 Faktor Pengisian Bucket Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap volume nyata bucket, maka besarnya faktor pengisian bucket untuk alat gali-muat excavator backhoe Volvo EC460BLC didapat sebesar 86,10%. Waktu Kerja Jadwal Kerja Dalam pengaturan kegiatan kerja PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa telah menetapkan jadwal waktu kerja berdasarkan satu hari kerja. Kegiatan operasi produksi dilakukan dalam 2 shift per hari selama 7 hari kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel. Dari tabel, didapat jumlah waktu kerja normal ratarata perhari dalam 1 minggu, yaitu : = = 17,857 jam/hari Waktu Kerja Efektif Waktu kerja efektif adalah waktu yang benar-benar digunakan untuk operator bersama alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi. Waktu kerja efektif berpengaruh terhadap efisiensi kerja. Pada kenyataannya waktu yang tersedia tidak dapat digunakan sepennuhnya karena adanya hambatan-hambatan yang dapat mengurangi waktu kerja yang tersedia. Hambatan-hambatan yang terjadi selama penelitian dapat dilihat pada tabel. Setelah mengetahui data waktu hambatan kerja untuk masing-masing alat, maka nilai efisiensi kerja dari masing-masing alat pun dapat diketahui, dapat dilihat pada tabel. Efisiensi kerja didapat dari perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu total yang tersedia. Waktu Edar Dari pengukuran dan pengamatan dilapangan pada lampiran H dan lampiran I didapat waktu edar untuk alat gali-muat excavator backhoe Volvo EC460BLC adalah 0,518 menit dan waktu edar alat angkut yang dilayaninya adalah 14,069 menit. Waktu edar untuk masing-masing alat dapat dilihat pada tabel. Kemampuan Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Berdasarkan perhitungan kemampuan produksi, maka besarnya produksi bulan Mei 2015 untuk alat galimuat excavator backhoe Volvo EC460BLC dan alat angkut mengacu pada kemampuan produksi minimal, yaitu kemampuan produksi alat gali-muat sebesar ,791 BCM. Untuk kemampuan produksi masing-masing alat dapat dilihat pada tabel. Faktor Keserasian Kerja Alat (Match Factor) Harga keserasian kerja setiap kombinasi peralatan mekanis yang digunakan ditentukan berdasarkan data 64 waktu edar dan jumlah peralatan mekanis yang digunakan dalam setiap kombinasi kerja tersebut. Berdasarkan perhitungan dari data pengamatan di lapangan, tingkat keserasian kerja alat untuk 1 unit Volvo EC460BLC dengan 4 unit ADT Volvo A40F adalah 1,04 dan terdapat waktu tunggu bagi alat angkut sebesar 0,435 menit. Tabel 7. Kemampuan Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada saat Penelitian No 1 2 Kombinasi Alat 1 unit Volvo EC460BLC 4 unit ADT Volvo A40F 3. PEMBAHASAN Produksi BCM/jam BCM/bulan 223, , , ,866 Perbandingan Target Produksi Pengupasan Overburden dengan Kemampuan Produksi Teoritis Alat Target produksi pengupasan overburden PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa untuk bulan Mei 2015 yaitu sebesar BCM. Hasil perhitungan kemampuan produksi untuk kombinasi 1 unit alat gali-muat Volvo EC460BLC dengan 4 unit alat angkut ADT Volvo A40F adalah sebesar ,791 BCM, sehingga masih terdapat kekurangan produksi pengupasan overburden sebesar ,209 BCM. Kekurangan tersebut disebabkan oleh rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan sehingga menyebabkan efisiensi kerja alat menjadi rendah serta kondisi jalan angkut dan tempat kerja yang kurang baik, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar target produksi pengupasan overburden dapat tercapai. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Pola Pemuatan Pola pemuatan pada kegiatan pengupasan overburden yang diterapkan oleh PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa berdasarkan cara pemuatan material, yaitu single back up. Pola pemuatan ini merupakan pola pemuatan yang paling efisien mengingat keterbatasan gerak dari alat gali-muat dan alat angkut. Sedangkan metode pemuatan berdasarkan posisi pemuatan material yang digunakan adalah metode top loading, dikarenakan dengan metode ini operator alat galimuat dapat lebih leluasa untuk melihat posisi vessel alat angkut. Permasalahan pada pola pemuatan ini terletak pada posisi alat angkut yang sedang mengantri untuk dimuati oleh alat gali-muat. Alat angkut belum melakukan manuver untuk menempatkan diri ketika mengantri. Alat angkut baru melakukan manuver setelah alat angkut yang didapannya telah berangkat, sehingga ada waktu yang hilang ketika alat angkut tersebut baru melakukan manuver, padahal

5 seharusnya dalam waktu tersebut alat angkut sudah dapat diisi. Maka dari itu, disarankan bagi alat angkut untuk mengambil posisi memutar terlebih dahulu ketika sedang mengantri untuk dimuati, sehingga dapat memperkecil waktu edar. Geometri Jalan Angkut Lebar jalan angkut lurus dua jalur yang didapat dari hasil perhitungan dengan mendasarkan pada AASHTO Manual Rural High Way Design adalah 12,02 meter dan lebar jalan angkut minimum pada tikungan adalah 17,72 meter dan grade maksimum 10% (Couzens,1979), sehingga dapat diketahui lebar jalan angkut pada segmen jalan C-D dan D-E belum memenuhi lebar jalan angkut standar berdasarkan perhitungan teoritis, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel. Daya Dukung Jalan Daya dukung jalan tambang berdasarkan material yang dipakai yaitu hard dry consolidate clay adalah 0,479 MPa (Yanto Indonesianto, 2013). Pada saat ini beban yang diterima oleh permukaan jalan sebesar 0,766 MPa. Terdapat kelebihan beban sebesar 0,287 MPa, sehingga pada permukaan jalan sering bergelombang. Pada kondisi seperti ini, penggunaan motor grader sangat diperlukan untuk meratakan kondisi jalan yang bergelombang. Pada kondisi ini juga perlu dilakukan kegiatan untuk meningkatkan daya dukung jalan. Peningkatan daya dukung jalan dilakukan dengan proses pemadatan dengan menggunakan alat compactor. Proses pemadatan bertujuan untuk mengurangi kompresibilitas (mengurangi penurunan oleh beban) dan mengurangi permeabilitas. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan kondisi jalan dapat mampu menahan beban yang ada, sehingga kerja alat mekanis dapat menjadi lebih optimal. Upaya Peningkatan Produksi Pengupasan Overburden Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produksi dari alat galimuat dan alat angkut: Alternatif I Perbaikan Waktu Edar Perbaikan waktu edar dapat dilakukan dengan memperbaiki hambatan yang ada di lapangan, seperti melakukan posisi setengah memutar untuk alat angkut yang sedang mengantri, melakukan perbaikan front dan jalan angkut yang bergelombang dengan memaksimalkan kerja dari alat bantu dan melakukan upaya pelebaran jalan angkut berdasarkan perhitungan lebar jalan menurut AASHTO Manual Rural Highway Design. Setelah dilakukan perbaikan terhadap hambatan-hambatan yang ada di lapangan tersebut, maka waktu edar dari alat yang bekerja menjadi lebih cepat. Waktu edar setelah perbaikan untuk alat gali-muat menjadi 0,457 menit dan waktu edar untuk alat angkut menjadi 12,676 menit, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel Dengan berubahnya waktu edar dari alat, maka keserasian kerja alat pun menjadi berubah. Keserasian kerja alat (match faktor) setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu edar nilainya menjadi sebesar 1,01, artinya alat gali-muat bekerja 100 %, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100 %. Maka terjadi kondisi di lapangan, yaitu alat gali-muat sibuk melayani alat angkut, sedangkan alat angkut menunggu untuk dimuati, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut sebesar 7,2 detik. Setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu edar, maka kemampuan produksi dari kombinasi alat pun menjadi berubah. Kemampuan produksi dari kombinasi alat mekanis setelah dilakukan perbaikan alternatif I menjadi sebesar ,699 BCM/bulan dan belum dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden. Untuk kemampuan produksi dari masing-masing alat dapat dilihat pada Tabel 4.4. Alternatif II Peningkatan Waktu Kerja Efektif Produksi pengupasan overburden yang dihasilkan pada saat ini belum mampu mencapai target produksi pengupasan yang diinginkan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang ada, baik hambatan yang dapat dihindari maupun hambatan yang tidak dapat dihindari. Diharapkan dengan diminimalisir waktu yang hilang, maka waktu kerja efektif dapat ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan waktu kerja efektif adalah dengan melakukan perbaikan waktu kerja terhadap hambatan yang dapat dihindari dengan mengggunakan waktu rata-rata terendah yang pernah didapat selama pengamatan. Perbaikan terhadap waktu hambatan-hambatan yang ada dapat dilihat pada Tabel 4.5: Pengurangan terhadap waktu hambatan kerja secara langsung akan dapat meningkatkan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja dari peralatan yang bekerja. Perubahan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja alat gali-muat dan alat angkut sebelum dan setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu hambatan kerja dapat dilihat pada Tabel 4.6. Setelah dilakukan upaya pengurangan waktu hambatan kerja, maka terjadi peningkatan waktu kerja efektif untuk masing-masing alat, sehingga kemampuan produksi dari alat gali-muat dan alat angkut juga mengalami peningkatan. Produksi dari kombinasi alat setelah dilakukan peningkatan waktu kerja efektif menjadi sebesar ,296 BCM/bulan. Namun setelah dilakukan peningkatan waktu kerja efektif, produksi dari kombinasi alat galimuat dan alat angkut masih belum dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden yang ditetapkan. Untuk kemampuan produksi dari masingmasing alat dapat dilihat pada Tabel 4.7. Alternatif III Perbaikan Waktu Edar dan Peningkatan Waktu Kerja Efektif Alternatif ini merupakan gabungan dari alternatif yang ada, yaitu perbaikan waktu edar dan

6 peningkatan waktu kerja efektif. Perbaikan waktu edar yang dimaksud sama dengan perbaikan waktu edar yang telah disebutkan pada alternatif pertama. Namun setelah dilakukan perbaikan waktu edar, dilakukan juga peningkatan waktu kerja efektif dengan cara perbaikan terhadap waktu hambatan kerja. Dengan dilakukan dua perbaikan ini, maka mengakibatkan waktu edar akan semakin cepat dan dilakukan alternatif ketiga ini, maka didapat kemampuan produksi dari kombinasi alat menjadi ,943 BCM/bulan. Hasil perbaikan ini telah memenuhi target produksi pengupasan overburden sebesar BCM/bulan. Untuk kemampuan produksi dari masing-masing alat dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 8. Perbaikan Kondisi Jalan Angkut Saat Ini Perbaikan Segmen Grade Lebar Grade Lebar (%) (meter) (%) (meter) A-B 2,04 20,46 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan B-C 0,81 15,77 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan C-D 7,77 8,57 Tidak perlu perbaikan Diperlebar 3,45 meter D-E* 2,01 12,31 Tidak perlu perbaikan Diperlebar 5,41 meter E-F 5,19 13,89 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan *Jalan angkut pada tikungan Tabel 9. Waktu Edar Rata-rata Alat Gali-Muat Setelah Perbaikan (menit) Alat Volvo EC460BLC Digging Swing Load Dumping Swing Empty Delay CT 0,110 0,073 0,051 0,073 0,150 0,457 Tabel 10. Waktu Edar Rata-rata Alat Angkut Setelah Perbaikan (menit) Alat Manuver Loading Hauling Manuver Dumping Return Delay CT ADT A40F 0,435 2,148 4,756 0,362 0,434 4, ,676 No Tabel 11. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif I Kombinasi BCM/jam Produksi BCM/bulan 1 Volvo EC460BLC 253, , Unit ADT Volvo A40F 256, ,757 Tabel 12. Waktu Kerja Efektif dan Efisiensi Kerja Sebelum dan Setelah Perbaikan Waktu kerja efektif (jam/hari) Efisiensi kerja (%) Kombinasi Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah EC460BLC 12,55 13,89 70,26 77,81 ADT A40F 12,59 13,73 70,49 76,88 efisiensi kerja akan meningkat, sehingga kemampuan produksi dari alat gali-muat dan alat angkut meningkat pula, dapat dilihat pada Tabel 4.8. Setelah 66

7 Hambatan Tabel 13. Waktu Hambatan Kerja Sebelum dan Setelah Perbaikan EC460BLC ADT A40F Shift I (menit) Shift II (menit) Shift I (menit) Shift II (menit) sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah Hambatan yang dapat dihindari Keterlambatan Awal Shift 6,85 1,5 10,77 3 7,46 2,5 11,54 5 Berhenti Bekerja Lebih Awal 24,77 13,5 26,15 17,5 25, ,00 20 Istirahat Terlalu Awal 24,15 13,5 26,77 15,5 25,08 14,5 27,54 19,2 Istirahat Terlalu Lama 6, ,15 4,4 8, ,70 9,5 Keperluan Operator 5,77 3 9,92 3 5,92 2,5 9,46 4 Jumlah (menit) 67,85 33,5 89,76 43,4 72,46 38,5 92,24 57,7 Hambatan yang tidak dapat dihindari Hujan ,85 13, ,85 13,85 Pengeringan dan Perbaikan Jalan 52,31 52,31 29,62 29,62 521,31 52,31 29,62 29,62 Kerusakan Alat 11,77 11,77 13,31 13,31 7,08 7,08 8,62 8,62 P2H Jumlah (menit) 99,08 99,08 61,78 61,78 94,39 94,39 57,09 57,09 Tabel 14. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif II No Kombinasi Produksi BCM/jam BCM/bulan 1 Volvo EC460BLC 247, , Unit ADT Volvo A40F 253, ,776 Tabel 15. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif III No Kombinasi Produksi BCM/jam BCM/bulan 1 Volvo EC460BLC 280, , Unit ADT Volvo A40F 280, , KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan perhitungan dari bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Target produksi pengupasan overburden pada saat penelitian yang ditetapkan yaitu sebesar BCM. Akan tetapi pada saat penelitian, kemampuan produksi untuk kombinasi 1 unit Volvo EC460BLC dengan 4 unit ADT Volvo A40F adalah sebesar ,791 BCM, sehingga masih terdapat kekurangan produksi sebesar ,209 BCM. 2. Kekurangan produksi pengupasan overburden disebabkan oleh: 67 a. Pola pemuatan: alat angkut yang sedang mengantri tidak melakukan manuver untuk menempatkan diri ketika sedang mengantri untuk dimuat, sehingga menyebabkan waktu edar untuk alat gali-muat dan alat angkut menjadi lebih lama. b. Geometri jalan angkut: lebar jalan angkut pada segmen C-D dan D-E pada saat ini belum memenuhi lebar jalan angkut standar untuk jalan lurus sebesar 12 meter dan untuk tikungan sebesar 17,8 meter, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan memperlebar jalan angkut pada kedua segmen tersebut masing-masing sebesar 3,5 meter dan 5,5 meter. c. Daya dukung jalan: pada saat ini jalan angkut menerima beban yang berlebih dari alat angkut sebesar 6.008,32 lb/ft 2 dari

8 kekuatan yang dimiliki oleh permukaan jalan sebesar lb/ft 2, sehingga permukaan jalan menjadi bergelombang yang mengakibatkan kerja dari alat angkut menjadi tidak optimal. 3. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produksi dari kombinasi alat antara lain: a. Alternatif I yaitu melakukan perbaikan waktu edar, kemampuan produksi kombinasi alat mekanis pada pengupasan overburden menjadi sebesar ,699 BCM/bulan. b. Alternatif II yaitu melakukan peningkatan terhadap waktu kerja efektif, kemampuan produksi kombinasi alat mekanis pada pengupasan overburden menjadi sebesar ,296 BCM/bulan. c. Alternatif III yaitu melakukan perbaikan waktu edar dan melakukan peningkatan terhadap waktu kerja efektif, kemampuan produksi kombinasi alat mekanis pada pengupasan overburden menjadi sebesar ,943 BCM/bulan. Pemilihan alternatif yang direkomendasikan adalah alternatif III, karena dengan alternatif ini target produksi pengupasan overburden sebesar BCM/bulan dapat tercapai. Saran Saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan penerapan sistem disiplin kerja bagi operator yang melanggar peraturan, sehingga dapat meningkatkan disiplin dari para operator agar waktu kerja efektif dapat berjalan seperti yang diharapkan. 2. Memperlebar geometri jalan angkut yang telah ada, sehingga keleluasaan gerak alat angkut menjadi lebih baik, khususnya pada lebar jalan angkut yang belum memenuhi lebar standar jalan angkut, yaitu pada segmen C-D dan D-E. 5. DAFTAR PUSTAKA Awang Suwandhi Perencanaan Jalan Tambang. Diktat Perencanaan Tambang Terbuka, UNISBA. Bandung. Hartman H Introductory Mining Enginering. The University of Alabama. Tuscaloska Alabama.Hustrulid, W. And Kuchta M Open Pit Mine Planning & Design Volume 1. A Balkema. Hustrulid, W. And Kuchta M Open Pit Mine Planning & Design Volume 1. A Balkema. Partanto Projosumarto Pemindahan Tanah Mekanis. Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung. Bandung. Volvo Grup Volvo Construction Equipment A35E/A35E FS/A40E/A40E FS. Volvo. Volvo Grup Volvo Construction Equipment EC330B/EC360B/EC460B Prime. Volvo. Waterman Sulistyana Perencanaan Tambang. Prodi Teknik Pertambangan. UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta. Yanto Indonesianto Pemindahan Tanah Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta Studi Kelayakan PT. Ciitra Tobindo Sukses Perkasa. PT.CTSP. Jambi Laporan Bulanan Periode Mei PT.CTSP. Jambi Laporan Tahunan Operasional Produksi PT. CTSP Tahun PT.CTSP. Jambi. 68

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT PINANG SOUTH PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Muhammad Syaiful Irianto

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI 780.000 TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 mor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT UW PT.BORNEO ALAM

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT. PUTERA BARAMITRA BATULICIN KALIMANTAN SELATAN Oleh Riezki Andaru Munthoha (112070049)

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PIT 3000 BLOCK 1A NORTH BLOCK QUARTER II TAHUN 2015 DI

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. YUSTIKA UTAMA ENERGI KALIMANTAN TIMUR Oleh: Efigenia

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI TAMBANG BATUBARA PT. RIAN PRATAMA MANDIRI

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI ALAT GALI-MUAT & ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN TOPSOIL DI STOCKPILE PT. KALTIM PRIMA

Lebih terperinci

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 57-61 EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM Achmad 1*, Agus Triantoro 2,

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari, ST,MT (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 62-66 EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU Agus Arie Yudha 1*, Agus Triantoro 2, Uyu Saismana

Lebih terperinci

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional. KESERASIAN KERJA ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGAMBILAN LUMPUR DAN TANAH PUCUK DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Khaerul Nujum 1, Ag.

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB Hambali 1*, Nurhakim 2, Riswan 2, Marselinus Untung Dwiatmoko 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia   ABSTRAK ABSTRACT EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 240.000 BCM / BULAN DI SITE PROJECT MAS LAHAT PT. ULIMA NITRA SUMATERA SELATAN TECHNICAL EVALUATION OF GEOMETRIC OVERBURDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan. pertambangan Batubara di Indonesia termasuk di Propinsi Jambi, salah

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan. pertambangan Batubara di Indonesia termasuk di Propinsi Jambi, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan permintaan pasar akan Batubara yang semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan pertambangan Batubara di Indonesia

Lebih terperinci

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN Jurnal INTEKNA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 23-28 KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. UNIRICH MEGA PERSADA SITE HAJAK KABUPATEN BARITO UTARA

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA Saipul Rahman 1*, Uyu Saismana 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK PENGARUH LOSSES TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK 3 BULAN DI FRONT SUWOTA SITE TANJUNGBULI PT. ANEKA TAMBANG UBP NIKEL MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Oleh : Recky Fernando L. Tobing

Lebih terperinci

Oleh: Lukman Yunianto Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No.Hp: ,

Oleh: Lukman Yunianto Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No.Hp: , OPTIMALISASI KECEPATAN DUMPTRUCK CATERPILLAR 789B PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT PINANG SOUTH DEPARTMENT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Oleh: Lukman Yunianto

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi 1 Lusitania 1

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kondisi Material 3.1.1 Ukuran Material Faktor ini harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruangan tertentu.

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: rosiding Teknik ertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi roduktivitas Alat Gali - Muat dan Angkut pada enambangan Batubara di it 3 Timur Tambang Banko Barat T Bukit Asam (ersero) Tbk, Kecamatan Lawang Kidul,

Lebih terperinci

EVALUASI GEOMETRI JALAN TAMBANG (RAMP) PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI PIT SEAM 12 PT. KITADIN JOB SITE

EVALUASI GEOMETRI JALAN TAMBANG (RAMP) PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI PIT SEAM 12 PT. KITADIN JOB SITE EVALUASI GEOMETRI JALAN TAMBANG (RAMP) PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI PIT SEAM 12 PT. KITADIN JOB SITE EMBALUT KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARANEGARA Oleh : Akhmad Rifandy

Lebih terperinci

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut Untuk Pencapaian Target Produksi Batugamping Sebesar 24.500 Ton/Hari Pada Crusher Tuban I PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN Rezky Anisari (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

Artikel Pendidikan 23

Artikel Pendidikan 23 Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram

Lebih terperinci

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah

Lebih terperinci

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK STUDI PERBANDINGAN ANTARA MODEL MATCH FACTOR DENGAN MODEL ANTRIAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN ALAT GALI DAN ALAT MUAT PENAMBANGAN BATUBARA PT.BUKIT ASAM, TANJUNG ENIM Farisyah Melladia

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 30000 TON/BULAN PT.DEBBIA LOGISTIC SITE AMPAH BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI Oleh BOWO HADI NUGROHO NPM

Lebih terperinci

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia   ABSTRAK ANALISA KEMAMPUAN KERJA ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI OVERBURDEN 240.000 BCM PERBULAN DI SITE PROJECT DARMO PT. ULIMA NITRA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN PERFORMANCE ANALYSIS OF HAULER TO

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Oleh: Fernanda Yuliandy UPN Veteran Yogyakarta No. Hp:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3 Ruang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii DAFTAR ISI RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Abstrak Oleh : James Wilson Siahaan Prodi Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3 KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT (EXCAVATOR) DAN ALAT ANGKUT (DUMP TRUCK) PADA PENGUPASAN TANAH PENUTUP BULAN SEPTEMBER 2013 DI PIT 3 BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE TECHNICAL STUDY

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab vii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 1 1.3 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE TECHNICAL STUDY OF STRIPPING OVERBURDEN IN SITE WEST BANKO PIT 3 WEST PT. BUKIT ASAM (PERSERO),

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB vi vii ix xi xiii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Batubara menuju Stockpile Block B pada Penambangan Batubara di PT Minemex Indonesia, Desa Talang Serdang Kecamatan

Lebih terperinci

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penjadwalan Tambang (Mine Scheduling) untuk Mencapai Target Produksi Batubara 25.000 Ton/Bulan di PT Milagro Indonesia Mining Desa Bukit Merdeka Kecamatan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID

Lebih terperinci

EVALUASI JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI DAN DAYA DUKUNG PADA LAPISAN TANAH DASAR PIT TUTUPAN AREA HIGHWALL

EVALUASI JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI DAN DAYA DUKUNG PADA LAPISAN TANAH DASAR PIT TUTUPAN AREA HIGHWALL EVALUASI JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI DAN DAYA DUKUNG PADA LAPISAN TANAH DASAR PIT TUTUPAN AREA HIGHWALL Thoni Riyanto 1*, Agus Triantoro 2, Riswan 2, Yosua Dinata Olla 3 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Penambangan Nikel di PT. Antam (Persero) Tbk. Desa Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator () dalam Upaya Mencapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung

Lebih terperinci

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016 JP Vol. No.4 Agustus 207 ISSN 2549-008 RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 206 RE DESIGN OF SETTING COALGETTING EQUIPMENT TO FULFILL PRODUCTION TARGET ON

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Pengupasan Overbuden Pit 4200 Blok 1E South Block 1 PT. Trubaindo Coal Mining, Kecamatan

Lebih terperinci

USULAN JUDUL. tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan. 1. Rancangan Jalan Tambang Pada PT INCO Tbk, Sorowako

USULAN JUDUL. tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan. 1. Rancangan Jalan Tambang Pada PT INCO Tbk, Sorowako USULAN JUDUL Kepada Yth Bapak Ketua Jurusan Teknik Petambangan Di,- Makassar Dengan Hormat, Dengan ini saya sampaikan kepada Bapak bahwa kiranya dengan tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE CAT 385 DAN CAT 345 TERHADAP PRODUKSI PENAMBANGAN SAKELOLA PAKET 09-218 BANKO BARAT TAHUN 2013 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK THE EVALUATION OF BACKHOE EXCAVATOR CAT 385

Lebih terperinci

RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118

RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118 RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118 Asan Pasintik, Thresna Adeliana Lassa, Risanto Panjaitan Magister Pertambangan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 ABSTRAK PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE 2014-2015 DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu.

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA JGP (Jurnal Geologi Pertambangan 12 KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN HAULING PADA PT. GURUH PUTRA BERSAMA SITE DESA GUNUNG SARI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Akhmad Rifandy 1 dan Hefni

Lebih terperinci

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN PLANNING TECHNIC MINE OUT DUMP PIT C IN COAL MINE AT PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR JURNAL DINTEK. VOL 10 NO 1. MARET 2017 ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Sugria Suryadi*, Rusmansyah**, Herry Djainal**,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator (BWE) dalam Upaya Mecapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL TECHNICAL STUDY PRODUCTIVITY OF BACKHOE LIEBHERR R 996 ON STRIPPING OVERBURDEN

Lebih terperinci

PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT Adip Mustofa 2*, Jaka Guruh Wicaksono 1, Nurhakim 2, Afriko 3, Sari Melati 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat Dan Angkut untuk dapat Mencapai Target Produksi 38.000 Ton Per Bulan pada Kegiatan Penambangan Andesit Di Pit Kalimati

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL Jurnal Geomine, Vol., No. : April 0 EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL Amrun Liemin *, Anshariah, Hasbi Bakri Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh 1 Adnannst,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016 EVALUASI KESERASIAN (MATCH FACTOR) ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DENGAN METODE CONTROL CHART (PETA KENDALI) PADA AKTIVITAS PENAMBANGAN DI PIT X PT Y Yoszi Mingsi Anaperta 1 ABSTRACT One of supporting the mine

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 460-6499 Evaluasi Geometri Angkut dari Lokasi Pengupasan Overburden ke Disposal pada Sektor Penambangan Bijih Besi Blok D di PT. Adidaya Tangguh, Desa Tolong, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Tambang (Mine Plan) Ada berbagai macam perencanaan antara lain : a. Perencanaan jangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang jangka waktunya lebih dari 5

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perencanaan yang lebih muda dikelola. Unit ini umumnya menghubungkan. dibuat mengenai rancangan tambang, diantaranya yaitu :

BAB V PEMBAHASAN. perencanaan yang lebih muda dikelola. Unit ini umumnya menghubungkan. dibuat mengenai rancangan tambang, diantaranya yaitu : BAB V PEMBAHASAN 5.1 Rancangan Tahapan Penambangan Langkah pertama didalam rancangan tahap penambangan ialah menentukan volume rancangan akhir tambang keseluruhan menjadi unit-unit perencanaan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan energi mengalami peningkatan yang sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan sumber energi utama bagi manusia. Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : excavator backhoe, articulate dump truck, produktivitas, bahan bakar ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : excavator backhoe, articulate dump truck, produktivitas, bahan bakar ABSTRACT EVALUASI JUMLAH ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT SERTA PERHITUNGAN BAHAN BAKAR UNTUK MEMPRODUKSI 300.000 TON/BULAN BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA KEPULAUAN RIAU EVALUATION OF AMOUNT DIGGING-LOADING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kegiatan penambangan tidak akan terlepas dari suatu kegiatan penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akses jalan merupakan faktor penting dalam ketercapaian volume batuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akses jalan merupakan faktor penting dalam ketercapaian volume batuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akses jalan merupakan faktor penting dalam ketercapaian volume batuan yang dipindahkan. Sebelum menentukan geometri jalan yang akan dibuat maka perlu diketahui

Lebih terperinci

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR Oleh : Arif Gumilar Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta Contact: 085764131445,

Lebih terperinci

Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Andesit ke Crusher II pada Penambangan Batu Andesit di PT Gunung Kecapi, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa

Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Andesit ke Crusher II pada Penambangan Batu Andesit di PT Gunung Kecapi, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Andesit ke Crusher II pada Penambangan Batu Andesit di PT Gunung Kecapi, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Road

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS KEGIATAN PENGURANGAN DURASI SLIPPERY PADA JALAN ANGKUT OVERBURDENBLOK BARAT PT. MUARA ALAM SEJAHTERA LAHAT SUMATERA SELATAN

KAJIAN TEKNIS KEGIATAN PENGURANGAN DURASI SLIPPERY PADA JALAN ANGKUT OVERBURDENBLOK BARAT PT. MUARA ALAM SEJAHTERA LAHAT SUMATERA SELATAN KAJIAN TEKNIS KEGIATAN PENGURANGAN DURASI SLIPPERY PADA JALAN ANGKUT OVERBURDENBLOK BARAT PT. MUARA ALAM SEJAHTERA LAHAT SUMATERA SELATAN TECHNICAL STUDY OF REDUCTION OF THE SLIPPERYDURATION ACTIVITIES

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Pengaruh Kemiringan Jalan dan Jarak Angkut terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Fuel Ratio pada Kegiatan Penambangan Batuan Andesit di PT Gunung Sampurna

Lebih terperinci

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Farida Kesumawati 1, Nurhakim

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivas Alat Gali-Muat dan Angkut UntukMencapai Target Produksi 4.000 Ton per Hari Pada KegiatanPenambangan Nikel Di Blok BH PT Fajar Bhakti

Lebih terperinci

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE. RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPSAN TANAH PADA PENAMBANGAN NKEL LATERTE D PULAU GE. Herry Djainal Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Email ; herrydjainal@yahoo.co.id; herrydjainal21@gmail.com

Lebih terperinci

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Aldiyansyah¹, Jamal Rauf Husain², Arif Nurwaskito 1* 1. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya alam khususnya sumber daya mineral. Dalam pekembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang dipergunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Aqsal Ramadhan Shaddad, Sri Widodo 2, Nur Asmiani 1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN KORELASI RENCANA CYCLE TIME ALAT ANGKUT DI PIT KWEST PT. KALTIM PRIMA COAL KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN KORELASI RENCANA CYCLE TIME ALAT ANGKUT DI PIT KWEST PT. KALTIM PRIMA COAL KALIMANTAN TIMUR KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN KORELASI RENCANA CYCLE TIME ALAT ANGKUT DI PIT KWEST PT. KALTIM PRIMA COAL KALIMANTAN TIMUR TECHNICAL IMPROVEMENT OF THE CORRELATION CONVEYANCE S CYCLE TIME PLAN IN PIT KWEST

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AUGUST SURYAPUTRA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

SKRIPSI. Oleh : AUGUST SURYAPUTRA JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP PT. MARUNDA GRAHAMINERAL DI KECAMATAN LAUNG TUHUP, KABUPATEN MURUNG RAYA, KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI Oleh : 1140042

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

Perencanaan Sequence Penambangan Batubara pada Seam 16 Phase 2 di PT. KTC Coal Mining & Energy, Kec. Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur

Perencanaan Sequence Penambangan Batubara pada Seam 16 Phase 2 di PT. KTC Coal Mining & Energy, Kec. Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur Perencanaan Sequence Penambangan Batubara pada Seam 16 Phase 2 di PT. KTC Coal Mining & Energy, Kec. Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur Ahmad Fauzan Haryono, Ariyanto, I Putu Eka Dimi Aprilianta Prodi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan yang teridentifikasi adalah bagaimana melihat performansi antrian hauler pada jalan 7F. Oleh

Lebih terperinci

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Oleh 1) Dafiq Akhmedia Amin 2) Dr. Ir. Barlian Dwinagara, MT, Ir. Hasywir Thaib

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA ANALISIS GEOMETRI JALAN DI TAMBANG UTARA PADA PT. IFISHDECO KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Aldiyansyah¹, Jamal Rauf Husain², Arif Nurwaskito 1* 1. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Makmur Mandiri Utama (PT BUMA) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang memiliki kerjasama operasional pertambangan dengan PT Bahari Cakrawala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang pertambangan merupakan salah satu bidang usaha yang membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar

Lebih terperinci

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir Proposal Tugas Akhir EVALUASI PENGGUNAAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN BIJIH NIKEL TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI (Studi Kasus : Bukit TLE Tambang Tengah PT. ANTAM (Persero) Tbk. UBPN

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Jalan Angkut Dari Kilometer 21+400 Meter sampai dengan Kilometer 24+400 Meter pada Penambangan Nikel di PT. Bintangdelapan Mineral, Desa Fatufia,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 18 BAB III LANDASAN TEORI Kegiatan penambangan secara umum meliputi aktivitas dasar yaitu pembongkaran atau pemberaian (peledakan), pemuatan material, dan pengangkutan (transportation). Kegiatan penggalian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 785 TKPH Site vs TKPH Rating. Gambar 5.1. Grafik TKPH site vs TKPH rating HD-785

BAB V PEMBAHASAN. 785 TKPH Site vs TKPH Rating. Gambar 5.1. Grafik TKPH site vs TKPH rating HD-785 BAB V PEMBAHASAN 5.1. Ton Kilometer Per Hour 5.1.1. Ban Ukuran 27.00-49 Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan pada bab III, dapat dibuat grafik perbandingan nilai Ton Kilometer Per Hour (TKPH)

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Oleh ZULKARNAEN 112090144 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Metode Tambang Batubara

Metode Tambang Batubara Metode Tambang Batubara Sistem Penambangan Batubara Sistem penambangan batubara ada 3, yaitu: - Penambangan Terbuka (Open Pit Mining) - Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining) - Penambangan dengan

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Biaya Operasi (Operating Cost) Alat Gali Muat & Angkut pada Penambangan Batu Andesit di PT. Lola Lauttimur Kampung Joglo Desa Cipinang Kecamatan Rumpin

Lebih terperinci

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH SKRIPSI SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH CHANDRA ADIYUGA PRATAMA NPM : 2012410093 PEMBIMBING : Theresita Herni Setiawan, Ir., MT. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Lebih terperinci