Bab 5 PENGAMBILAN DATA LABORATORIUM. 5.1 Penamaan kode Run
|
|
- Yenny Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 5 PENGAMBILAN DATA LABORATORIUM Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5.1 Penamaan kode Run Sebelum menjalankan percobaan, agar percobaan berlangsung tertib, masing-masing percobaan harus memiliki kode dijalankan. Kode penomoran didasarkan dari variabel yang digunakan dalam percobaan. Variabel yang berubah dalam percobaan ini adalah jenis pemecah gelombang, kedalaman air, draft / tinggi tirai, periode gelombang dan tinggi gelombang. Kode percobaan disajikan pada Tabel 5.1. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-1
2 Tabel 5. 1 Kode Percobaan Code Parameters Notation Prototype Model (1:13) S Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai A Kedalaman h 6 m 50 cm B 9 m 70 cm 1 Draft S 0 m 0 cm m 5 cm m 10 cm m 15 cm m 20 cm 6 3 m 25 cm 1 Periode gel T 7 s 2 s 2 14 s 4 s 3 4 s 1 s 1 Tinggi gel Hi 1.5 m 11.5 cm 2 2 m 15.4 cm m 20 cm Sebagai contoh: S B Berarti: percobaan pemecah gelombang tipe tiang pancang bertirai, kedalaman 70cm, draft 5cm, periode gelombang 2s, dan tinggi gelombang 21.7cm. 5.2 Uji Sensitivitas Uji sensitivitas percobaan dibutuhkan untuk menentukan kemampuan dan kapasitas fasilitas laboratorium dalam melakukan pemodelan fisik. Tujuan percobaan ini adalah untuk menyesuaikan pembangkit gelombang dengan gelombang yang dihasilkan dan untuk mengetahui periode simulasi dengan mengamati gelombang yang dipantulkan dan ditransmisikan dalam saluran gelombang. Data sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 5.2, dan Tabel 5.3. Tujuan dari pengolahan data dalam tahap awal ini adalah untuk menemukan tinggi gelombang (H) dan periode (T) dalam saluran gelombang, baik secara manual oleh pengamatan visual dan menggunakan program perangkat lunak. Dalam pengamatan visual, Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-2
3 tinggi gelombang dan periode ditentukan oleh mengukurnya dengan penggaris yang terpasang di dinding saluran gelombang. Dalam program perangkat lunak, gerakan gelombang air pada saluran ini direkam oleh probe gelombang yang terinstal di saluran gelombang. Data mentahyang dihasilkan adalah dalam bentuk unit listrik, kemudian menggunakan program perangkat lunak, data ini akan dikonversi ke time series darin elevasi permukaan air. Dalam plot elevasi muka air, setiap data time series muka air dikurangi dengan nilai rata-rata (disebut: proses zero-mean) diikuti oleh upcrossing untuk mendapatkan ketinggian gelombang (H) dan periode gelombang (T). Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-3
4 Tabel 5. 2 Run data sensitivitas h=70cm (Gambar 5.1) No Nama File Tinggi Muka Air h (cm) Posisi Paddle/Stang RPM H max (cm) Perioda T (s) 1 A1.log A2.log A3.log A4.log A5.log A6.log A7.log A8.log A9.log A10.log B1.log B2.log B3.log B4.log B5.log B6.log B7.log B8.log B9.log B10.log C1.log C2.log C3.log C4.log C5.log C6.log C7.log C8.log C9.log C10.log Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-4
5 Gambar 5. 1 Run sensitivitas pada kedalaman h = 70 cm. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-5
6 Tabel 5. 3 Run data sensitivitas h=50cm (Gambar 5.2) No Nama File Tinggi Muka Air h (cm) Posisi Paddle/Stang RPM H max (cm) Perioda T (s) 1 A1.log A2.log A3.log A4.log A5.log A6.log A7.log A8.log A9.log A10.log B1.log B2.log B3.log B4.log B5.log B6.log B7.log B8.log B9.log B10.log C1.log C2.log C3.log C4.log C5.log C6.log C7.log C8.log C9.log C10.log Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-6
7 Gambar 5. 2 Run sensitivitas pada kedalaman h = 50 cm. 5.3 Data Percobaan Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai Data percobaan ditampilkan pada Tabel 5.4, Tabel 5.5, Tabel 5.6, Table 5.7, dan Tabel 5.8. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-7
8 Tabel 5. 4 Data percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai pada Probe 1 (Gambar 5.3) No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 1 S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-8
9 No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 29 S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-9
10 Gambar 5. 3 Percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-10
11 Tabel 5. 5 Data percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai pada Probe 2 (Gambar 5.4) No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 1 S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-11
12 No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 29 S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-12
13 Gambar 5. 4 Percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-13
14 Tabel 5. 6 Data percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai pada Probe 3 (Gambar 5.5) No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 1 S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-14
15 Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-15
16 Gambar 5. 5 Percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-16
17 Tabel 5. 7 Data percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai pada Probe 4 (Gambar 5.6) No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 1 S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-17
18 No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 29 S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-18
19 Gambar 5. 6 Percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-19
20 Tabel 5. 8 Data percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai pada Probe 5 (Gambar 5.7) No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 1 S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A S1_A Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-20
21 No Run Code Prototype Model H (cm) T (s) h(m) S(m) T(s) H(m) h(cm) S(cm) T(s) H(cm) Manual Program Manual Program 29 S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B S1_B Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-21
22 Gambar 5. 7 Percobaan model Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai. Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 5-22
METODOLOGI PENELITIAN
Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 4.1 Kalibrasi Data yang di dapat dari probe berupa satuan voltase. Data yang di dapat harus diolah terlebih dahulu
Lebih terperinciUJI MODEL FISIK PEMECAH GELOMBANG TIPE TIANG PANCANG BERTIRAI
UJI MODEL FISIK PEMECAH GELOMBANG TIPE TIANG PANCANG BERTIRAI LAPORAN TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh RUSLI ZULFIKAR 155 05 017 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBab 3 DESKRIPSI PEKERJAAN. 3.1 Gambaran Umum Pekerjaan Lokasi dan Alat
Bab 3 DESKRIPSI PEKERJAAN Uji Model Fisik Pemecah Gelombang Tipe Tiang Pancang Bertirai 3.1 Gambaran Umum Pekerjaan 3.1.1 Lokasi dan Alat Pekerjaan uji fisik yang dilakukan di Laboratorium Gelombang Teknik
Lebih terperinciBAB 3. Metodologi Penelitian. 3.1 Rencana Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian 3 3.1 Rencana Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di Laboratorium Hidraulika, Program Studi Teknik Kelautan, Institut
Lebih terperinciPENGUJIAN KOEFISIEN TRANSMISI PADA MODEL PEMECAH GELOMBANG TENGGELAM DARI STRUKTUR AKRESI MINERAL
PENGUJIAN KOEFISIEN TRANSMISI PADA MODEL PEMECAH GELOMBANG TENGGELAM DARI STRUKTUR AKRESI MINERAL TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Darmastyo W. Sudarto
Lebih terperinciPemodelan Fisik 2-D untuk Mengukur Tingkat Efektivitas Perforated Skirt Breakwater pada Kategori Gelombang Panjang
Wurjanto. dkk. ISSN 853-2982 Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Pemodelan Fisik 2-D untuk Mengukur Tingkat Efektivitas Perforated Skirt Breakwater pada Kategori Gelombang Panjang Andojo
Lebih terperinciUJI MODEL GEOMETRI KONSTRUKSI PELINDUNG KOLAM PELABUHAN BIRA KABUPATEN BULUKUMBA
UJI MODEL GEOMETRI KONSTRUKSI PELINDUNG KOLAM PELABUHAN BIRA KABUPATEN BULUKUMBA Juswan 1 A. Haris MUHAMMAD 1 and Amalia NURDIN 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar
Lebih terperinciModul Praktikum I. Profil Gelombang LABORATORIUM GELOMBANG PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
I LABORATORIUM GELOMBANG PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Gambar... iii BAB I Tujuan Praktikum... I-1
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : 4.1 Running Program Untuk menjalankan
Lebih terperinciKarakteristik Gelombang terhadap Struktur
II LABORATORIUM GELOMBANG PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Gambar... iii Daftar Tabel Daftar Gambar i
Lebih terperinciPembangkit Listrik Tenaga Gelombang
III LABORATORIUM GELOMBANG PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... iii BAB I Tujuan
Lebih terperinciKode Dokumen : Revisi : Tanggal : 25 Oktober Yeni Sumantri, S.Si., MT., Ph.D. Arif Rahman, ST., MT. : Ketua Jurusan Teknik Industri FTUB
MANUAL PROSEDUR PENGECEKAN KOMPUTER USER DAN SERVER LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : 25 Oktober
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive Bistatic Radar (PBR) berbasis Wi-Fi IEEE 802.11 dalam pendeteksian objek diam. Pembahasan diawali
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT
ANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT Daniel Rivandi Siahaan 1 dan Olga Pattipawaej 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumatri,
Lebih terperinciviii 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem
BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Keterbatasan energi merupakan masalah umum di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini. Pada dasarnya penelitian ini terpisah antara pengembangan MBROLA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Pada dasarnya penelitian ini terpisah antara pengembangan MBROLA dan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan penduduk di kota Semarang, maka diperlukan sarana jalan raya yang aman dan nyaman. Dengan semakin bertambahnya volume lalu lintas,
Lebih terperinciPerancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer
Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer Oleh : Alfarizki Wuka Nugraha 2408 100 006 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST,
Lebih terperinciData rekaman percobaan yang telah diolah kemudian diamati untuk mengetahui respon model akibat gaya gelombang.
BAB 4 Analisa Data 4 Data rekaman percobaan yang telah diolah kemudian diamati untuk mengetahui respon model akibat gaya gelombang. 4.1 Analisa Respons Benda Uji Untuk memperoleh data kecepatan sudut,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data teknis yang digunakan adalah data teknis dari struktur bangunan gedung Binus Square. Berikut adalah parameter dari komponen
Lebih terperinciPerancangan Dermaga Pelabuhan
Perancangan Dermaga Pelabuhan PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kompetensi mahasiswa program sarjana Teknik Kelautan dalam perancangan dermaga pelabuhan Permasalahan konkret tentang aspek desain dan analisis
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Gempa Bumi
BAB III LANDASAN TEORI A. Gempa Bumi Gempa bumi adalah bergetarnya permukaan tanah karena pelepasan energi secara tiba-tiba akibat dari pecah/slipnya massa batuan dilapisan kerak bumi. akumulasi energi
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Oleh : Ni Made Wulan Permata Sari
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI PANJANG LENGAN PENDULUM TERHADAP POLA GERAK BANDUL DAN VOLTASE BANGKITAN GENERATOR PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL (PLTGL SB)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal-jurnal pendukung kebutuhan penelitian. Jurnal yang digunakan berkaitan dengan pengaruh gerusan lokal terhdadap perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam hal berkomunikasi. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS. Rizky Indah Melly E.P,Wamiliana dan Didik Kurniawan
PENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS Rizky Indah Melly E.P,Wamiliana dan Didik Kurniawan PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin modern mengubah pola
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 1 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Pantai 2 Kode Mata Kuliah : TSS-3242 3 Semester : VIII 4 (sks) : 2 5 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan infrastruktur dasar untuk perkembangan ekonomi suatu negara. Jika suplai energi berkurang atau bahkan berhenti, maka dapat berakibat buruk pada sektor-sektor
Lebih terperinciManual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop
Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Zulkarnain Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem
Lebih terperinciPENGARUH KEDALAMAN AIR TERHADAP TRANSMISI DAN REFLEKSI GELOMBANG PADA PEMECAH GELOMBANG KOMPOSIT BATU DAN BALOK KOTAK
JURNAL TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN (017) PENGARUH KEDALAMAN AIR TERHADAP TRANSMISI DAN REFLEKSI GELOMBANG PADA PEMECAH GELOMBANG KOMPOSIT BATU DAN BALOK KOTAK M. Hasbi Sudirman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir Langkah-langkah secara umum yang dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada diagram alir
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM
BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM Platform LProcess merupakan struktur anjungan lepas pantai tipe jacket dengan struktur empat kaki dan terdiri dari dua deck untuk fasilitas Process. Platform ini terletak pada
Lebih terperinciLOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T
IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan
Lebih terperinciSTUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL )
TUGAS AKHIR STUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL ) Oleh : WILDAN FIRDAUS 3107 100 107 Dosen Konsultasi : MUSTA IN ARIF, ST., MT. PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Source code pembacaan data netcdf pada Ms. Visual Basic 6
15 LAMPIRAN Lampiran 1 Source code pembacaan data netcdf pada Ms. Visual Basic 6 Pembacaan file netcdf DoEvents dimname1 = "longitude" dimname2 = "latitude" varname = "hrf" 'Open status = nc_open(filename,
Lebih terperinciDESAIN RANCANGAN ALGORITMA DAN ARSITEKTUR DARI MODEL RANCANGAN PROSESOR TERTANAM HEYRMAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SYNDEX6.8.
DESAIN RANCANGAN ALGORITMA DAN ARSITEKTUR DARI MODEL RANCANGAN PROSESOR TERTANAM HEYRMAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SYNDEX6.8.5 CAD Sri Cahyo Kasihono, 21104992 Mahasiswa Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan
Lebih terperinciBAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan
BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan Dalam suatu eksplorasi sumber daya alam khususnya gas alam dan minyak bumi, para eksplorasionis umumnya mencari suatu cekungan yang berisi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.
Lebih terperinciPEMICU 1 29 SEPT 2015
PEMICU 1 9 SEPT 015 Kumpul 06 Okt 015 Diketahui: Data eksperimental hasil pengukuran sinyal vibrasi sesuai soal. Ditanya: a. Hitung persamaan karakteristiknya. b. Dapatkan putaran kritisnya c. Simulasikan
Lebih terperinciSensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam laut di Indonesia, khususnya minyak dan gas, memiliki potensi bagi Indonesia. Dalam usaha mengoptimalkan potensi tersebut perlu dilakukan pemanfaatan
Lebih terperinciPEMODELAN GENESIS. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 5. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara
Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara Bab 5 PEMODELAN GENESIS Bab 5 PEMODELAN GENESIS Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan
Lebih terperinciKL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Bab ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan hasil simulasi pengaruh K - factor pada kondisi kanal yang terpengaruh Delay spread maupun kondisi kanal yang dipengaruhi oleh frekuensi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR
31 BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR 5.1 DATA STRUKTUR Apartemen Vivo terletak di seturan, Yogyakarta. Gedung ini direncanakan terdiri dari 9 lantai. Lokasi proyek lebih jelas dapat dilihat
Lebih terperinciRefleksi dan Transmisi
Pertemuan 4 1 Refleksi dan Transmisi Bgmn jk gel merambat dan kemudian menemui perubahan dlm medium perambatannya (misalnya dari medium udara kemudian masuk ke medium air)? Ada 2 kejadian yg mungkin: 1.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Tahap analisa dilakukan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana merancang suatu aplikasi Animasi 3D Rumah Ramah Lingkungan dengan menggunakan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Kegiatan penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat dan uji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menghasilkan kesimpulan penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi penelitian yang akan digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Pada tahapan analisis dan perancangan ini bertujuan menganalisa kebutuhan pengembangan aplikasi media pembelajaran kompresi dengan algoritma LZW.
Lebih terperinciBAB IV. Persiapan Data. Model Matematik. Analisa Hasil Simulasi. Basis Data. Peramalan. Display Hasil
BAB IV 4. DESAIN BASIS DATA 4.1. Sistem Basis Data Arus dan Pasang Surut Basis data arus dan pasang surut di Indonesia di desain untuk menyimpan dan mengolah data arus dan pasang surut, baik hasil dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat diatmosfer, titik-titik air di udara atau awan yang sudah terlalu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 5 C. Rumusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciSoftware Implementation Tools
Component Diagram Dalam proyek iteratif, planning untuk implementation akan di mulai dari fase inception implementation workflow meliputi tasks untuk set up lingkungan untuk implementasi Beberapa alat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Algoritma Banker dikemukakan oleh Edsger W.Djikstra dan merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algoritma Banker dikemukakan oleh Edsger W.Djikstra dan merupakan salah satu metode untuk menghindari deadlock. Algoritma ini disebut algoritma Banker karena memodelkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi bagian pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, metodologi pengerjaan, serta sistematika pembahasan dari Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Animasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, teknologi informasi berkembang dengan pesat, sehingga mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN TRANSMISI GELOMBANG PADA PEMECAH GELOMBANG TERAPUNG TIPE PILE
STUDI EKSPERIMEN TRANSMISI GELOMBANG PADA PEMECAH GELOMBANG TERAPUNG TIPE PILE Rizqi Haryono A 1) Haryo Dwito Armono 2) Sujantoko 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ITS 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciIntegrasi Perangkat Lunak Untuk Analisa Gelombang Acak dan Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Integrasi Perangkat Lunak Untuk Analisa Gelombang Acak dan Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu sistem penyalur energi listrik pada tingkat tegangan yang diperlukan, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan tingkat tinggi sangat populer pada jaman sekarang. Bangunan tingkat tinggi terdapat di seluruh negara baik di negara maju maupun di negara berkembang. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti
Lebih terperinciOleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc
STUDI PENGAMAN SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI 150KV YANG DILINDUNGI ARESTER SURJA Oleh: Dedy Setiawan 2209 105 022 Dosen Pembimbing: Dosen Pembimbing: 1. IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya
Lebih terperinciPERANCANGAN PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH TIGA FASA DENGAN MOTOR DC TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH TIGA FASA DENGAN MOTOR DC TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Arif Wibowo 201110130311061 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 KATA
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI
3 BAB III METODOLOGI 3.1 SURVEY LAPANGAN Lokasi survey meliputi ruas saluran Banjarcahyana mulai dari outlet PLTA Tapen sampai dengan Bangunan BBC-8a (got miring) dimana rencana PLTA Siteki akan dibangun.
Lebih terperinciMenghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang
Menghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang Iful Amri 1,a), Rida Nurul Shelni R. 2,b), dan Hendro, M.S. 1,c) 1 Laboratorium Elektronika, Kelompok
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Evaluasi resiko usaha
PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Model evaluasi kelayakan pembiayaan agroindustri minyak atsiri dengan pola syariah dirancang dalam suatu perangkat lunak komputer sistem manajemen ahli (SMA), dengan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF
BAB 4 METODE PEGURAGA RUGI-RUGI DAYA AKTIF 4.1 Pembatasan Pembangkitan Pembangkit pada sistem tenaga listrik membangkitkan daya untuk memenuhi kebutuhan akan daya listrik. Daya yang dibangkitkan pada sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan (desain) saat ini sangat diperlukan untuk memulai pembuatan suatu benda, Metodelogi desain telah dimulai antara dasawarsa 1950 sampai 1960-an, diawali
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Pola Spektrum
konsentrasi. Konsentrasi kafein terbagi menjadi 6 konsentrasi, sehingga dari masing-masing komponen diperoleh 24 kombinasi konsentrasi. c. Campuran senyawa tiga komponen, yaitu Vitamin B1, Vitamin B6,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pentanahan ( grounding) adalah sistem proteksi yang sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi membuang arus berlebih kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan
Lebih terperinciSTRUKTUR VEGETASI. Boy Andreas Marpaung / DKK-002
STRUKTUR VEGETASI Boy Andreas Marpaung / DKK-002 andre.marp@yahoo.com Pemahaman tentang struktur vegetasi penting dalam kegiatan penelitian ekologi hutan. Kesalahan identifikasi struktur akan menyebabkan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN
PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN LOKASI STUDI PERUMUSAN MASALAH Diperlukannya dermaga umum Makasar untuk memperlancar jalur transportasi laut antar pulau Diperlukannya dermga
Lebih terperinciKonsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI
Konsep Dasar Pengolahan Citra Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI Definisi Citra digital: kumpulan piksel-piksel yang disusun dalam larik (array) dua-dimensi yang berisi nilai-nilai real
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan FIRST FOREX. Perusahaan ini belum mempunyai suatu alat untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukan objek penelitian pada perusahaan FIRST FOREX. Perusahaan ini belum mempunyai suatu alat untuk
Lebih terperinciMenggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1
Menggambar Rekayasa Struktur Bawah PONDASI Ferdinand Fassa 1 4 Hal Yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan: Esetika: sebagai dasar keindahan dan keseraian bangunan yang mampu memberikan rasa
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke
74 BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke dalam sistem informasi yang sudah dibuat. Dengan adanya pengujian ini maka data
Lebih terperinciBAB IV STUDI KASUS II : Model Geologi dengan Stuktur Sesar
BAB IV STUDI KASUS II : Model Geologi dengan Stuktur Sesar Dalam suatu kegiatan eksplorasi minyak bumi perangkap merupakan suatu hal yang sangat penting. Perangkap berfungsi untuk menjebak minyak bumi
Lebih terperinciMODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK. frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan.
MODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK I. TUJUAN PERCOB.AAN 1. Mampu menggunakan osiloskop unruk mengukur bentuk fungsi, frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan. 2. Mampu melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang semakin pesat
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang semakin pesat menuntut kita untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang semakin komplek, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggun Gitaresmi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab
Lebih terperinciTOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET
TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik saat ini merupakan sebuah kebutuhan pokok yang tak tergantikan. Dari pusat kota sampai pelosok negeri, rumah tangga sampai industri, semuanya membutuhkan
Lebih terperinciSTUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah
STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) 1101000110 Oleh : M Farid Ardhiansyah 1106100039 Latar Belakang Ruang berukuran kecil dan berdinding beton Colouration Difuser
Lebih terperinciPerbandingan dengan Desain Sistem yang Ada Variabel kep yg dimanipulasi hanya 1 Antara satu desain sist. dgn satu desain sist. Lainnya Membandingkan
Evaluasi desain sistem Ukuran kinerja ukuran kinerja tunggal atau jamak Perbandingan dengan Desain Sistem yang Ada Variabel kep yg dimanipulasi hanya 1 Antara satu desain sist. dgn satu desain sist. Lainnya
Lebih terperinciPengukuran Waktu Tunda (Time Delay) pada Dua Sinyal dengan Cross Correlation Function (CCF)
Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12102 Pengukuran Waktu Tunda (Time Delay) pada Dua Sinyal dengan Cross Correlation Function (CCF) Erry Koriyanti Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI. Tabel 0.1 Tabel Spesifikasi Perangkat Keras
BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan penulis untuk membuat dan menjalankan program aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 untuk perangkat keras dan Tabel 4.2 untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisa Sistem Dengan menggunakan Borland Delphi 7 aplikasi simulasi perangkat pembelajaran komunikasi data teknik pengkodean sinyal digital yang akan dibangun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 terdahulu Merancang suatu produk sangat dibutuhkan oleh manusia, karena dengan melakukan perancangan produk pasti sangat mengutamakan hasil yang nantinya berguna dan membantu
Lebih terperinciStudi Eksperimen; Analisa Redaman Gelombang pada Floating Concrete Breakwater Tipe Catamaran
Studi Eksperimen; Analisa Redaman Gelombang pada Floating Concrete Breakwater Tipe Catamaran Januar Saleh Kaimuddin, Dr. Yoyok Setyo Hadiwidodo, S.T, M.T. dan Suntoyo, S.T, M.Eng, Ph.D. Jurusan Teknik
Lebih terperinci