Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013"

Transkripsi

1 Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUTAI TIMUR

2 Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 ini dapat selesai tersusun. Buku Profil Daerah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam penyelenggaraan pemerintah daerah serta untuk memenuhi kebutuhan dasar informasi data dalam menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan meliputi: 1. Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 2. Sebagai informasi untuk pengawasan dan pengendalian pembangunan daearah. 3. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah. 4. Sebagai informasi bagi usaha dan investasi baik dalam maupun luar Kabupaten Kutai Timur. Profil Daerah ini juga diharapkan bermanfaat bagi seluruh SKPD dan semua pihak yang berkepentingan. Disamping itu diharapkan juga sebagai referensi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna masing-masing, sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan daerah secara utuh, berdaya guna dan berhasil guna. Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam rangka penyusunan Profil Daerah ini disampaikan terima kasih semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Sangatta, Desember 2013 BUPATI KUTAI TIMUR H. ISRAN NOOR P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r i

3 Buku profil Daerah Kabupaten Kutai Timur merupakan publikasi hasil analisis data Sistem Informasi Profil Daerah Yang disusun berdasarkan database profil daerah yang diupayakan dapat menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh daerah Kabupaten. Melalui ketersediaan data dan informasi daerah Kabupaten Kutai Timur ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di Pusat, dan dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di daerah. Data yang tersaji dalam buku ini merupakan data yang terekam sampai dengan akhir tahun 2012 dan sebagian data triwulan III tahun 2013, sehingga secara bertahap selalu diusahakan pembeharuannya serta penyempurnaan kualitas maupun kuantitasnya. Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan atas dukungan dari dinas/instansi vertikal dan otonom di Kabupaten Kutai Timur sehingga publikasi ini dapat terwujud. Kami berharap dukungan ini akan terus berlanjut sehinggal kualitas dan kuantitas data dan informasi yang tersaji dalam publikasi ini akan semakin baik. Tanggapan dan saran akan bermanfaat guna kesempatan publikasi di masa mendatang. Demikian yang dapat disajikan dalam penulisan ini, semoga buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur ini dapat bermanfaat. Sangatta, 2 Desember 2013 Kepala Bappeda Ir. Suprihanto, CES P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r ii

4 SAMBUTAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii vi x BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN RUANG LINGKUP LANDASAN HUKUM METODOLOGI HASIL YANG DIHARAPKAN... 4 BAB II GEOGRAFI POSISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH PENGGUNAAN LAHAN TOPOGRAFI IKLIM... 9 BAB III PEMERINTAH DAERAH VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH LAMBANG DAERAH APARATUR PEMERINTAH Organisasi Daerah Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil) KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Kerjasama Antar Daerah P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r iii

5 3.4.2 Kerjasama Dengan Pihak Ketiga Koordinasi Dengan Instansi Vertkal Daerah BAB IV SOSIAL BUDAYA KEPENDUDUKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KETENAGAKERJAAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA SUKU BANGSA DAN BAHASA SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA BAB V SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN Komoditas Tanaman Pangan Komoditas Holtikultura KEHUTANAN PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN DAN KELAUTAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL BAB VI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PENDIDIKAN Angka Melek Huruf Angka Rata-Rata Lama Sekolah Angka Partisipasi Kasar KESEHATAN Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Rumah Sakit iv P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

6 6.2.3 Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan KEMISKINAN BAB VII INFRASTRUKTUR AIR BERSIH LISTRIK POS dan TELEKOMUNIKASI KARAKTERISTIK TRANSPORTASI SARANA dan PRASARANA TRANSPORTASI LAUT dan SUNGAI PARIWISATA BAB VIII PEREKONOMIAN DAERAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) STRUKTUR EKONOMI PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KOPERASI INVESTASI BAB IX POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r v

7 Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Kutai Timur... 7 Tabel 2.2 Luas Penutupan Lahan Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 3.1 Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 Menurut Tingkat Eselon Tabel 3.3 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Daerah Tahun Tabel 3.4 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Pihak Ketiga Tahun Tabel 3.5 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.2 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.3 Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Tabel 4.5 Perkembangan Variabel Indeks Pembangunan Manusia/IPM Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.6 Komponen IPM Kabupaten Kutai Timur Menurut Kecamatan Tahun Tabel 4.7 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kelompok Umur Kabupaten Kutai Timur Tabel 4.8 Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun Tabel 4.9 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Tahun vi P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

8 Tabel 4.10 Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun Tabel 4.11 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.12 Jumlah Tempat Ibadat di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.13 Jumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.14 Jumlah Jemaah Haji di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 4.15 Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur. 33 Tabel 5.1 Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.2 Komoditas Padi di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.3 Komoditas Ubi Kayu di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.4 Komoditas Jagung di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.5 Luas Wilayah Hutan Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.6 Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaan, Luas HPH dan HTI Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.7 Luas Lahan Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.8 Produksi Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.9 Populasi Ternak, Produksi Daging, dan Produksi Telur Hasil Peternakan Tahun Tabel 5.10 Jumlah Produksi dan Konsumsi Daging, Telur dan Susu di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.11 Jumlah Produksi dan Konsumsi Ikan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.12 Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur Tabel 5.13 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.1 Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Kutai Timur tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r vii

9 Tabel 6.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Tabel 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Tabel 6.5 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Tabel 6.6 Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.7 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per Satuan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.8 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.9 Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 6.10 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.1 Sarana Air Bersih PDAM di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.2 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi Perusahaan Listrik Negara MISIP Sangatta Tahun Tabel 7.3 Banyaknya Tenaga Listrik yang Terjual Menurut Wilayah (KWh) 52 Tabel 7.4 Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.5 Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.6 Jumlah Pelabuhan, Armada dan Pertumbuhannya Tahun Tabel 7.7 Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur 57 Tabel 7.8 Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.9 Sarana dan Prasarana Wisata di Kabupaten Kutai Timur Tahun viii P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

10 Tabel 8.1 Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 8.3 Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun Tabel 8.4 PDRB Perkapita Dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Tabel 8.5 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.6 Perkembangan Ekspor dan Impor Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.7 Jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.8 Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.9 Jumlah UKM dan BPR di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.10 Jumlah BPR dan LKM di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.11 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 9.1 Potensi di setiap kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tabel 9.2 Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) Kabupaten Kutai Timur. 73 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r ix

11 Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kutai Timur. 6 Gambar 4.1 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Gambar 7.1 Jumlah Kendaraan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Gambar 8.1 Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun Gambar 8.2 Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun Gambar 8.3 Perkembangan Ekspor dan Impor Kabupaten Kutai Timur Tahun x P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

12 1.1 LATAR BELAKANG Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah, merupakan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih, berwibawa dan bertanggung jawab. Untuk menindaklanjuti diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 maka dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus nyata dan bertanggung jawab baik dalam urusan pemerintahan maupun dalam pengelolaan pembangunan termasuk didalamnya upaya menggali sumber-sumber pembiayaan sendiri, maka diperlukan langkah-langkah yang komprehensif untuk merestrukturisasi pemerintahan dan pola pembangunan. Dengan demikian, maka dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah yang dapat mengelola potensi dan sumber daya daerah, perlu disusun Profil Daerah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang terus berkembang dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan di tingkat daerah maupun pusat, yang kemudian dapat berimplikasi pada peningkatan kualitas SDM daerah dan pengembangan manajemen pengelolaan data dan informasi di daerah dapat terlaksana dengan baik. Agar dapat memberikan hasil yang optimal terhadap kemampuan daerah dalam mengembangkan wilayahnya, diperlukan suatu gambaran yang komprehensif mengenai wilayahnya sendiri. Melalui gambaran wilayah yang tersusun dengan baik, pemerintah daerah dapat menentukan arah perkembangan dan inventarisasi sumber daya yang tersedia pada wilayahnya. Penyusunan Profil Daerah dapat menjadi suatu entry point penting dalam rangka perencanaan dan pemanfaatan pembangunan Kabupaten Kutai Timur secara terpadu. Melalui penyusunan Profil Daerah diharapkan dapat menjadi sarana teknis dalam pelaksanaan program pembangunan antara lain untuk menilai gambaran fisik dan sifat-sifatnya serta untuk menilai tingkat pemanfaatan lahan, sumber daya alam dan masalah lingkungan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menilai gambaran potensi alam, manusia dan hasil kegiatannya. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 1

13 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dilaksanakannya publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 antara lain: 1. Memberikan gambaran kondisi wilayah, potensi sumber daya alam maupun hasil-hasil pembangunan daerah yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang valid dan akurat bagi semua pihak. 2. Memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam menetapkan program ataupun kebijakan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat. 3. Sebagai penyempurnaan Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur sebelumnya. Disamping itu, tujuan dari penyusunan publikasi ini antara lain yaitu: 1. Sebagai penyedia data untuk perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 2. Sebagai informasi untuk pengawasan dan pengendalian pembangunan daerah. 3. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah. 4. Sebagai informasi bagi usaha dan investasi baik dalam maupun luar Kabupaten Kutai Timur. 1.3 RUANG LINGKUP Adapun ruang lingkup penyusunan Profil Daerah adalah mencakup seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur yang meliputi 18 kecamatan, yaitu: Muara Ancalong, Busang, Long Mesangat, Muara Wahau, Telen, Kongbeng, Muara Bengkal, Batu Ampar, Sangatta Utara, Bengalon, Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Rantau Pulung, Sangkulirang, Kaliorang, Sandaran, Kaubun dan Karangan. Agar dapat menampilkan informasi mengenai potensi Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan, maka aspek yang perlu dimuat dalam profil adalah sebagai berikut: 1. Aspek fisik dan lingkungan, antara lain: a. Geografi, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, dll b. Sumber daya alam (pola ruang) yaitu: kawasan lindung dan budidaya (pertanian, kehutanan, pertambangan/sumber daya mineral, industri, pariwisata, permukiman, konservasi, dll) 2 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

14 2. Aspek ekonomi, antara lain: a. Potensi sumber daya lokasi, sumber daya alam dan sumber daya buatan/infrastruktur wilayah b. Kondisi perekonomian umum (struktur perekonomian/pelaku ekonomi, sektor perekonomian, PDRB, investasi, APBD, pendapatan dan pengeluaran daerah/masyarakat, iklim usaha, lembaga keuangan, dll) 3. Aspek sosial budaya a. Pemerintahan umum b. Kependudukan c. Pendidikan d. Ketenagakerjaan e. Kesehatan f. Sosial politik, keamanan, hukum dan sosial ekonomi g. Kelembagaan masyarakat, adat istiadat, warisan budaya, pranata sosial, kondisi gender, dll h. Sosial budaya lainnya Data-data tersebut dapat diperoleh baik dari data sekunder yang berasal dari dinas/instansi yang membawahi sektor terkait maupun dari perusahaan-perusahaan perorangan dan swasta yang berlokasi di wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan melakukan survey lapangan secara langsung ke dinas/instansi, badan usaha dan perusahaan swasta. 1.4 LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang mendasari penyusunan Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur antara lain adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 3

15 1.5 METODOLOGI Informasi statistik yang dimuat dalam Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 ini yaitu jenis data untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Adapun pelaksanaan kegiatannya terdiri dari beberapa tahap yaitu; 1. Tahap pertama: merupakan tahap pengumpulan data yang disusun berdasarkan data dari dinas, instansi dan lembaga terkait. Data dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam formulir-formulir yang tersedia. 2. Tahap kedua: merupakan tahap pengolahan data yang terdiri dari penyusunan program entri data, pemeriksaan dokumen, editing pra komputer, entri data, validasi data, serta editing pasca komputer. 3. Tahap ketiga: merupakan tahap analisa data yang terdiri dari pembuatan draft awal, perapian data, dan tabulasi data, penyusunan naskah dan analisis serta pembuatan dan pengetikan draft akhir. 4. Tahap keempat: merupakan tahap akhir dari penyusunan publikasi Profil Daerah yang berupa pencetakan naskah/buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun HASIL YANG DIHARAPKAN Penyusunan publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 ini diharapkan bisa menghasilkan data statistik yang dapat digunakan dan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pemerintah maupun masyarakat luas pada umumnya. Melalui ketersediaan data dan informasi daerah Kabupaten Kutai Timur ini diharapkan, untuk pemerintahan dapat menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di pusat dan dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di daerah. Untuk masyarakat luas, diharapkan dengan adanya publikasi ini dapat menggerakkan masuknya investor yang nantinya ikut berkembang dan membangun bersama Kabupaten Kutai Timur. 4 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

16 2.1 POSISI GEOGRAFIS Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur terletak pada Bujur Barat Bujur Timur dan Lintang Utara Lintang Selatan. Adapun batas wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kelay dan Kecamatan Talisayan (Kabupaten Berau) b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Utara (Kota Bontang), Kecamatan Marang Kayu dan Kecamatan Muara Karam (Kabupaten Kutai Kartanegara) c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara) Letak geografis wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi yang cukup strategis untuk mendukung interaksi wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan wilayah luar, baik dalam skala nasional maupun internasional, terutama dengan adanya dukungan fasilitas transportasi. Potensi posisi strategis tersebut terlihat dari posisinya dikaitkan dengan wilayah yang lebih luas adalah sebagai berikut: a) Kabupaten Kutai Timur berada pada jalur regional lintas Trans Kalimantan yang menghubungkan jalur Tarakan (Kota Orde II) - Tanjung Redeb ke Samarinda (Kota Orde I - Ibu Kota Provinsi) - Balikpapan (Kota Orde I) - Kabupaten Penajam Pasir Utara - Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sehingga, dengan posisi tersebut, menjadi potensi yang mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa dari dan kedalam Kabupaten Kutai Timur. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 5

17 b) Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dengan panjang garis pantai 152 km, terletak dalam wilayah perairan Selat Makasar dan Laut Sulawesi dan juga bagian Laut Kalimantan Timur yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sehingga posisi Kutai Timur menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi laut internasional. Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kutai Timur Sumber: - Wikipedia - Data Diolah 2.2 LUAS WILAYAH Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten hasil pemekaran berdasarkan Undangundang Nomor 47 Tahun 1999, yang meliputi 5 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 16 Tahun 1999, Kabupaten Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan, dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005 dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan dengan 135 desa. Luas wilayah Kabupaten Kutai Timur sebesar ,50 km² atau sekitar 17% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan merupakan daerah terluas kedua setelah Kabupaten Malinau. Luas setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: 6 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

18 Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Kutai Timur No. Kecamatan Banyaknya Desa Luas Km² % (1) (2) (3) (4) (5) 1 Muara Ancalong ,30 7,66 2 Busang ,62 10,41 3 Long Mesangat 7 526,98 1,47 4 Muara Wahau , 32 16,01 5 Telen , 61 8,75 6 Kombeng 7 581,27 1,63 7 Muara Bengkal ,80 4,26 8 Batu Ampar 6 204,50 0,57 9 Sangatta Utara ,59 3,53 10 Bengalon ,24 8,94 11 Teluk Pandan 6 831,00 2,32 12 Rantau Pulung ,85 4,65 13 Sangatta Selatan 4 143,82 0,40 14 Kaliorang ,58 9,29 15 Sangkulirang ,91 1,25 16 Sandaran ,30 9,57 17 Kaubun 8 257,45 0,72 18 Karangan ,36 8,57 Kabupaten Kutai Timur ,50 100,00 Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun PENGGUNAAN LAHAN Penggunaan lahan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2001 sebanyak 38,6% merupakan kawasan hutan, yaitu hutan primer, hutan bekas tebangan, hutan belukar, hutan kerangas, hutan di karst, hutan sejenis (HTI), hutan rawa, dan mangrove. Hutan primer banyak dijumpai pada daerah pegunungan yang tersebar pada bagian barat Kabupaten Kutai Timur, yaitu kecamatan Muara Wahau, Telen, dan Busang. Kabupaten Kutai Timur juga terdapat 2 danau sabagai sumber mata air, yaitu Danau Ngayau (1900 ha) dan Danau Karang (750 ha) yang semuanya terdapat di Muara Bengkal. Kawasan tidak berhutan di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 52,01% yang didominasi oleh belukar dan alang-alang sebesar 32,2% dan 13,2%. Kawasan pertanian sebanyak 3,5% atau sekitar Ha, meliputi perkebunan, sawah dan lahan pekarangan. Sedangkan penggunaan lahan untuk perikanan masih sangat kecil meskipun mempunyai potensi yang sangat besar baik budidaya kolam maupun perairan umum. Penggunaan lainnya adalah pertambangan batubara sebesar 0,22% atau sekitar Ha. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 7

19 Tabel 2.2 Luas Penutupan Lahan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 No Uraian Luas (Ha) No Uraian Luas (Ha) (1) (2) (3) (1) (2) (3) 1 Awan Hutan Tanaman Belukar Pertanian Lahan Kering Campur Semak Belukar Rawa Perkebunan Hutan Mangrove Primer Permukiman Hutan Mangrove Sekunder Pertanian Lahan Kering Hutan Primer Rawa 78 7 Hutan Rawa Primer Pertambangan Hutan Rawa Sekunder Tambak Hutan Sekunder Transmigrasi 304 Jumlah ,04 Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun TOPOGRAFI Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi berupa dataran landai, bergelombang hingga berbukit-bukit dan pegunungan serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi antara 0-7 m hingga lebih dari 1000 meter dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan diatas 15%, dengan total luas wilayah Ha (76.37% dari total luas lahan). Wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal yang cukup luas, tersebar diseluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut dengan ketinggian lebih 500 meter di atas permukaan laut. Wilayah dengan karakteristik topografi seperti ini termasuk dalam kategori lahan kritis yang sangat potensial mengalami degradasi lingkungan berupa erosi tanah. Wilayah dengan kelerengan dibawah 15% (< 2 15) merupakan Kawasan yang relatif datar dan landai, dengan luas Ha (23,63%). Kawasan ini hanya terdapat di Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang. Daerah yang berbatasaan dengan Kabupaten Berau pada Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong merupakan daerah pegunungan kapur. Wilayah dengan daerah pegunungan dan perbukitan mempunyai areal paling luas yaitu Ha dan ,5 Ha. 8 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

20 Di antara variasi yang dimaksud adalah: a. Kawasan yang relatif datar dan landai terdapat di Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang yang sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal permukiman dan pertanian, industri berat, pengembangan tanaman keras dan kawasan prioritas untuk pengembangan lapangan terbang. b. Kawasan pegunungan kapur terdapat di daerah Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong yang cocok untuk pengembangan pertanian tertentu seperti jati dan karet. c. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan terutama Sungai Sangatta, Sungai Marah dan Sungai Wahau. Sungai-sungai di daerah ini airnya dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai sumber air minum dan jalur transportasi air antara daerah pantai dan daerah pedalaman. Sedangkan danau terdapat di Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang. Wilayah pantai yang berada di sebelah timur kabupaten mempunyai ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut. Wilayah ini mempunyai sifat kelerengan datar, mudah tergenang rawa dan merupakan daerah endapan. 2.5 IKLIM Kabupaten Kutai Timur beriklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26 C, dimana perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5 7 C. Curah hujan di Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari wilayah pantai hingga ke pedalaman yang semakin meningkat. Jumlah curah hujan rata-rata di wilayah kabupaten ini berkisar antara mm/tahun, dengan jumlah hari hujan rata-rata adalah hari/tahun. Temperatur rata-rata berkisar antara 26 C dengan perbedaan antara siang dan malam antara 5 7 C. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 9

21 3.1 VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH Sejalan dengan arah pembangunan Kutai Timur Jangka Panjang Kabupaten Kutai Timur yang diarahkan kepada terwujudnya ekonomi daerah yang berdaya saing dan bertumpu pada pemanfaatan sumber daya lokal menuju kemandirian daerah, maka Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun adalah: PEMBANGUNAN DAERAH BERTUMPU PADA AGRIBISNIS MENUJU KUTAI TIMUR MANDIRI Visi pembangunan yang telah ditetapkan memiliki makna sebagai berikut: 1. Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis. 2. Pembangunan agribisnis diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap perkembangan ekonomi daerah khususnya ekonomi masyarakat yang berdaya saing, baik ditingkat regional, nasional mapun global dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah. 3. Kemandirian daerah ditandai oleh kemandirian keuangan daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta adanya kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup menuju sejahtera. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun ditetapkan Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan seni budaya daerah. 2. Memantapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang serasi dan berwawasan lingkungan. 3. Memantapkan kemandirian pangan dan pengembangan komoditi ungulan daerah. 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan energi. 10 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

22 5. Pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan. 6. Penegakan hukum dan mengoptimalkan peran aparatur pemerintahan daerah yang dinamis dan efisien. 7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat 8. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang. 9. Mendorong peran lembaga keuangan dan perbankkan untuk menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi guna membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya. Sebagaimana dimaktubkan dalam Pasal 1 ayat 5, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Penyusunan program pembangunan tersebut diselaraskan pula dengan prioritas pembangunan Nasional dan Provinsi Kalimantan Timur. Untuk lebih mengarahkan program SKPD maka disusun prioritas pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun yang dikemas ke dalam 12 (dua belas) prioritas pembangunan daerah (agenda pembangunan) yaitu; 1. Peningkatan kapasitas pemerintahan (capacity building) 2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan 3. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan 4. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran 5. Peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat 6. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan 7. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan 8. Pemantapan, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan lahan serta lingkungan hidup 9. Peningkatan infrastruktur dasar kawasan permukiman 10. Peningkatan pembangunan perdesaan 11. Pengelolaan kawasan perbatasan (hinterland) 12. Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 11

23 3.2 LAMBANG DAERAH Simbol warna-warni pada lambang daerah Kabupaten Kutai Timur adalah: 1. Warna Hijau : Kemakmuran, Kesuburan 2. Warna Kuning Emas : Keluhuran, Keagungan 3. Warna Kuning : Kejayaan 4. Warna Merah : Keberanian 5. Warna Putih : Kesucian 6. Warna Hitam : Kesungguhan Lambang Daerah Kabupaten Kubupaten Kutai Timur mengandung makna sebagai berikut : a. Perisai Bersudut Lima : Melambangkan alat pelindung untuk mencapai citacita proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila. b. Bintang Bersudut Lima : Melambangkan Ketuhanan dan Pancasila sebagai Falsafah Negara Republik Indonesia. c. Rantai : Melambangkan Pemersatu antara seluruh aparatur dan Masyarakat Kabupaten Kutai Timur. d. Dua Belas buah Kapas : Melambangkan tanggal 12 yang merupakan Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur. e. Sepuluh buah Gigi Roda Pabrik : Melambangkan bulan Oktober yang menjadi bulan Penetapan Kabupaten Kutai Timur. f. Lima buah Api Menyala : Melambangkan 5 Kecamatan yang merupakan Cikal Bakal Kabupaten Kutai Timur. g. Tiga Lembar Daun : Mengandung arti bahwa Kabupaten Kutai Timur adalah daerah yang subur. h. Setumpuk Bahan Tambang : Melambangkan Kandungan Bahan Tambang di Kabupaten Kutai Timur sangat berlimpah. i. Matahari Terbit : Mengandung arti Kabupaten merupakan daerah yang cerah untuk masa yang akan datang lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia digambarkan dengan 17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi. 12 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

24 j. Sembilan butir Padi pada tangkai kiri dan Sembilan butir padi pada tangkai kanan k. Kelian, Tombak serta Mandau l. Kalimat TUAH BUMI UNTUNG BENUA : Melambangkan Tahun 1999 tahun Penetapan Kabupaten Kutai Timur. : Melambangkan Masyarakat Kabupaten Kutai Timur siap melaksanakan dan mengamankan pembangunan Kabupaten Kutai Timur. : Melambangkan arti bahwa Bumi/daerah Kabupaten Kutai Timur memiliki Tuah dan sekaligus membawa Keberuntungan bagi Kabupaten Kutai Timur. 3.3 APARATUR PEMERINTAH DAERAH Organisasi Daerah Untuk dapat melaksanakan pemerintahan yang lancar maka diperlukan sistem tata kerja perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan potensi masing-masing daerah. Semua aparatur negara/pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebar dalam 4 asisten, 12 bagian, 17 dinas, 18 kantor/badan dan 18 Kecamatan. Adapun kedudukan dan tugas pokok perangkat administrasi pemerintahan tersebut, antara lain : a. Sekretariat Daerah Kabupaten Merupakan unsur pembantu pimpinan daerah, yang dipimpin oleh seorang Sekretariat Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah kabupaten. Sektretariat Daerah dibantu oleh 4 asisten dan 12 bagian yaitu : I. Asisten Pemerintahan Umum a. Bagian Pemerintahan b. Bagian Otonomi Daerah c. Bagian Hukum P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 13

25 II. Asisten Perekonomian dan Pembangunan a. Bagian Perekonomian b. Bagian Pembangunan c. Bagian Sumber Daya Alam III. Asisten Kesejahteraan Rakyat a. Bagian Kesejahteraan b. Bagian Hubungan Masyarakat IV. Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum dan Protokol b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana c. Bagian Keuangan d. Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah b. Sekretariat DPRD Kabupaten Merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administrafif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten dan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten. c. Dinas Daerah Kabupaten Merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Bupatu selaku wakil pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Organisasi Dinas Kabupaten Kutai Timur terdiri dari : 1. Dinas Penidikan 10. Dinas Perkebunan 2. Dinas Kesehatan 11. Dinas Kelautan dan Perikanan 3. Dinas Kependudukan dan Catatan 12. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Sipil Pariwisata 4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan 13. Dinas Pengendalian Lahan dan Tata Komunikasi Ruang 5. Dinas Pekerjaan Umum 14. Dinas Kehutanan 6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 15. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7. Dinas Koperasi dan UKM 16. Dinas Sosial 8. Dinas Pendapatan Daerah 17. Dinas Pertambangan dan Energi 9. Dinas Pertanian dan Peternakan 14 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

26 d. Lembaga Teknis Daerah (Kantor/Badan) Merupakan unsur pelakasana tugas tertentu dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dan mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Kabupaten dalam lingkup tugasnya. Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari: 1. Inspektorat Wilayah 9. Badan Penelitian dan Pengembangan 2. Badan Perencanaan Pembangunan 10. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Daerah KB 3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 11. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan 4. Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintahan Desa 5. Badan Pelayanan Perijinan dan 12. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Penanaman Modal Daerah Daerah 6. Badan Kepegawaian Daerah 13. Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta 7. Badan Perpustakaan dan Arsip 14. Badan Ketahanan Pangan dan Daerah Penyuluhan 8. Badan Lingkungan Hidup e. Lembaga Teknis Lainnya Organisasi Lembaga Teknis Lainnya terdiri dari: 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3. Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman 2. Kantor Satpol PP dan Linmas 4. Kantor Layanan Pengadaan (KLP) Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor Satpol PP dan Linmas mempunyai tugas penegakan Peraturan Daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Kantor Satpol PP dipimpin oleh Kepala Satuan yang selanjutnya disebut Kasat, dimana dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat serta perlindungan masyarakat - Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati - Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat daerah P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 15

27 - Pelaksanaan perlindungan masyarakat - Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan atau aparatur lainnya - Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati - Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya f. Kecamatan Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten Kutai Timur yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat memiliki tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati termasuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. g. Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang berkedudukan dalam wilayah Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa/Lurah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Selain itu seorang Kepala Desa/Lurah juga melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil) Pada tahun 2012, jumlah aparatur negara/pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di Kabupaten Kutai Timur sebanyak orang yang meliputi PNS golongan I sebanyak 115 orang, PNS golongan II sebanyak orang, PNS golongan III sebanyak orang serta PNS golongan IV sebanyak 652 orang. Jika ditinjau dari penjabat struktural, maka pada tahun 2012 jumlah PNS dengan eselon II sebanyak 38 orang, eselon III sebanyak 183 orang, eselon IV sebanyak 481 orang dan pejabat fungsional sebanyak orang. 16 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

28 No Golongan Tabel 3.1 Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun T a h u n L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 I II III IV Jumlah Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 No Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 Menurut Tingkat Eselon Eselon J u m l a h L P Total (1) (2) (3) (4) (5) 1 I II III IV Eselon Non Eselon Jumlah Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Kerjasama Antar Daerah Kerjasama antar daerah merupakan suatu isu penting yang perlu di perhatikan oleh pemerintah daerah saat ini mengingat begitu banyak masalah dan kebutuhan masyarakat di daerah yang harus diatasi atau dipenuhi dengan melewati batas-batas wilayah administratif. Untuk mensukseskan kerjasama ini diperlukan suatu kebijakan untuk menentukan model kerjasama yang tepat dengan prinsip-prinsip yang menuntun keberhasilan kerjasama tersebut serta tertuang dalam kegiatan. Adapun kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dengan pemerintah daerah lain dalam tahun 2012 diantaranya adalah sebagai berikut: P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 17

29 Tabel 3.3 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Daerah Tahun 2012 No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama (1) (2) (3) (4) 1 06/MOU/HK/VI/2012 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Sangkulirang Pemberian dan Penerimaan Hibah Dana Daerah (DD) MPd-PLRH TA /MOU/HK/VI/2012 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Sangatta Utara 3 08/MOU/HK/VI/2012 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Telen Pemberian dan Penerimaan Hibah Dana Daerah (DD) MPd-PLRH TA 2012 Pemberian dan Penerimaan Hibah Dana Daerah (DD) MPd-PLRH TA /MOU/HK/IX/2012 DPRD Kabupaten Kutai Timur Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA /MOU/HK/IX/2012 DPRD Kabupaten Kutai Timur Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD TA /MOU/HK/IX/2012 DPRD Kabupaten Kutai Timur Kebijakan Umum APBD TA /MOU/HK/IX/2012 DPRD Kabupaten Kutai Timur Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara TA 2013 Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Kerjasama Dengan Pihak Ketiga Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 195 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan pelayanan publik, daerah dapat mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah, karena berbagai keterbatasan yang dimiliki daerah otonom serta untuk peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan penyelenggaraan kerjasama daerah dengan pihak ketiga sampai dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut: 18 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

30 Tabel 3.4 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Pihak Ketiga Tahun 2012 No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama (1) (2) (3) (4) 1 04/MoU/HK/VII/2012 Perum Perumnas Pembangunan Perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur 2 15/MOU/HK/X/2012 PT. Telekomunikasi Seluler Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun /MOU/HK/X/2012 PT. Telekomunikasi Seluler Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun /MOU/HK/X/2012 PT. Indosat Tbk Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun /MOU/HK/X/2012 PT. Indosat Tbk Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun /MOU/HK/X/2012 PT. XL Axiata, Tbk Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun /MOU/HK/X/2012 PT. XL Axiata, Tbk Kerjasama sewa-menyewa Lahan/Tanah,Menara/Tower, dan Fasilitas Listrik berlokasi di Stasiun Pemancar Televisi Kutai Timur Tahun 2012 Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Daerah Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi antara Bupati dengan pimpinan penyelenggara pemerintahan daerah didampingi forum pimpinan daerah/muspida yang ada di Kabupaten Kutai Timur, diantaranya Kantor BPN, Kantor BPS, Kantor Kementerian Agama, Kantor Pengadilan Agama, dan BUMN yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Rapat koordinasi dilaksanakan secara rutin atau insidentil terutama dalam menginventarisir dan menyikapi permasalahan bersifat khusus yang memerlukan P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 19

31 koordinasi secara menyeluruh untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi permasalahan yang lebih besar. Adapun kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan tahun 2012 antara lain adalah: Tabel 3.5 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun 2012 No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama (1) (2) (3) (4) 1 01/MOU/HK/1/2012 BPS Kabupaten Kutai Timur Daerah Dalam Angka 2 02/MOU/HK/1/2012 BPS Provinsi Kalimantan Timur Sistim Informasi Perencanaan Daerah (SIMREDA) 3 03/MOU/HK/V/2012 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) 4 05/MOU/HK/VII/2012 Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat 5 24/MOU/HK/XI/2012 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Penyelenggaraan Pendidikan Program D1 Keuangan Spesialisasi Pajak Konsentrasi Penilai PBB P2 dan OC PBB P2 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Penyedian Rumah Murah bagi bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Pemasyarakatan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 20 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

32 4.1 KEPENDUDUKAN Sebagai kabupaten penghasil tambang batu bara dan dengan wilayah yang sangat luas, maka tidak mengherankan jika beragam etnis mendiami Kutai Timur. Kedatangan etnis lain, selain Kutai dan Dayak, selain mengikut program transmigrasi, juga didorong oleh terbukanya daerah ini sebagai tempat yang baik untuk mencari kerja atau mengembangkan usaha yang didorong oleh sektor industri batubara, maupun pengelolaan kayu yang keduanya mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar daerah. Kuatnya asumsi tersebut terutama sekali bisa dilihat dari daerah asal pendatang yang mendiami Kabupaten Kutai Timur berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, sebagian besar pendatang yang kini bermukim di Kutai Timur berasal dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Sehingga dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, berdasarkan hasil registrasi kependudukan, jumlah penduduk Kutai Timur sebanyak jiwa dan meningkat menjadi jiwa tahun 2013, yang berarti bertambah sebanyak jiwa atau 4,11%. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya tidak merata yang berkisar antara 4,12 22,47%. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk juga tidak merata dimana jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibu kota kabupaten dengan jumlah sebanyak jiwa atau sebesar 31,61% dari total penduduk Kutai Timur. Sementara jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Batu Ampar dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa atau sebesar 1,42% dari total penduduk Kutai Timur. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 21

33 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun Uraian Satuan (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah Penduduk Jiwa Pertambahan Jumlah Penduduk Jiwa Pertumbuhan Penduduk (%) 17,32 22,47 4,12 Kepadatan Penduduk Jiwa/km 2 12,05 14,76 15,36 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Sementara itu jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin antara 121,56 123,81 dalam periode Tabel 4.2 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kutai Timur Tahun Kecamatan L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Muara Ancalong Busang Long Mesangat Muara Wahau Telen Kongbeng Muara Bengkal Batu Ampar Sangatta Utara Bengalon Teluk Pandan Sangatta Selatan Rantau Pulung Kaliorang Kaubun Sangkulirang Karangan Sandaran , Jumlah Jumlah L + P Rasio Jenis Kelamin 121,56 122,82 123,81 Pertumbuhan (%) 17,32 22,47 4,12 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

34 Tabel 4.3 Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Kecamatan Proporsi Penduduk (1) (2) (3) (4) Muara Ancalong 3,93 3,59 3,41 Busang 1,62 1,52 1,43 Long Mesangat 1,94 1,84 1,78 Muara Wahau 6,14 6,13 6,60 Telen 2,41 2,43 2,34 Kongbeng 4,46 5,32 5,65 Muara Bengkal 4,22 4,16 3,83 Batu Ampar 1,60 1,51 1,42 Sangatta Utara 33,46 31,84 31,61 Bengalon 6,56 9,42 9,54 Teluk Pandan 5,20 5,38 5,46 Sangatta Selatan 9,08 8,25 7,97 Rantau Pulung 2,34 2,28 2,27 Kaliorang 3,34 3,21 3,17 Kaubun 2,33 2,65 2,86 Sangkulirang 5,43 4,88 4,84 Karangan 3,60 3,37 3,40 Sandaran 2,34 2,24 2,42 Jumlah (%) 100,00 100,00 100,00 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk kecamatan mengalami pergeseran menurun, yang berarti jumlah penduduk disebagian besar kecamatan menurun, dan berpindah ke kecamatan lain, seperti Kecamatan Bengalon yang mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 2,86% atau sekitar jiwa ditahun 2012 dan bertahan sampai tahun Pergeseran penduduk antar kecamatan ini terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Kutai Timur hingga tahun 2013, pada kelompok umur tahun sebanyak jiwa atau sekitar 9,16%. Kelompok ini merupakan usia produktif dan sangat berpengaruh pada ketersediaan angkatan kerja dalam pembangunan. Dari pembagian penduduk berdasarkan kelompok umur dapat diketahui rasio beban ketergantungan penduduk di Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar 38,03%. Secara umum rasio sebesar 38% ini menjelaskan bahwa dari 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menanggung secara ekonomi 38% jiwa yang tidak/kurang produktif yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Dalam perspektif konsep pembangunan, P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 23

35 rasio ketergantungan yang semakin tinggi kurang menguntungkan dibandingkan yang lebih rendah. Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Kelompok Umur (1) (2) (3) (4) Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kutai Timur terus mengalami peningkatan. Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagian besar dikarenakan oleh migrasi masuk. Kondisi ini menandakan bahwa Kutai Timur memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi pendatang terutama karena alasan ekonomi. Indikasi ini dapat dilihat dari dependency ratio sebagai daerah terbuka yang terkenal potensi sumber daya alam yang melimpah, menyebabkan mobilitas penduduk yang terjadi cukup tinggi, terutama dari mereka yang datang untuk bekerja/mencari kerja ke daerah ini, dimana sebagian besar berusia antara tahun pada usia produktif. 24 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

36 4.2 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Gambaran keberhasilan pembangunan manusia/kualitas sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup 3 komponen dasar, yaitu: pengetahuan (pendidikan), peluang hidup (kesehatan) dan hidup layak (kemampuan daya beli/purchasing power parity). Kesehatan dan kemampuan daya beli dapat mencerminkan kondisi fisik manusia, sedangkan pendidikan dapat mencerminkan konsisi non fisik manusia. Selama periode pencapaian angka IPM Kabupaten Kutai Timur relatif terus membaik. Pada tahun 2010 angka IPM Kabupaten Kutai Timur mencapai 74,76 dan kemudian menunjukkan kemajuan yang cukup berarti di tahun 2012 menjadi 75,21 atau naik sebesar 0,45 poin. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh diberlakukannya Otonomi Daerah (OTDA). Tahun Tabel 4.5 Perkembangan Variabel Indeks Pembangunan Manusia/IPM Kabupaten Kutai Timur Tahun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Peringkat IPM secara Nasional Variabel Pendidikan Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Variabel Kesehatan Rata-rata Angka Harapan Hidup (Tahun) Variabel Daya Beli Rata-rata Pengeluaran Per Kapita (Rp. 000) Reduksi Shortfall IPM (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) , ,76 8,03 68,61 675,99 2, ,87 * 97,99 8,05 68,72 600,29 * ,21 * 98,23 8,10 68,79 602,23 * Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur dan BPS Pusat Jika dilihat berdasarkan komponennya, peningkatan capaian angka IPM Kabupaten Kutai Timur dewasa ini merupakan kontribusi terbesar dari indeks pendidikan yang semakin baik. Pencapaian Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kecamatan Secara garis besar, ulasan di bawah melihat potret pencapaian IPM menurut kecamatan untuk tahun 2012 berdasarkan indikator-indikator penunjangnya. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 25

37 Tabel 4.6 Komponen IPM Kabupaten Kutai Timur Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kecamatan Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Melek Huruf (%) Rata-rata lama Sekolah (Tahun) Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan (Rp. 000) (1) (2) (3) (4) (5) Muara Ancalong 64,23 96,74 7,24 490,95 Busang 63,62 93,01 6,82 470,62 Long Mesangat 64,97 95,64 7,27 527,95 Muara Wahau 65,66 96,32 7,46 533,79 Telen 63,72 91,92 6,91 490,61 Kongbeng 64,21 95,24 7,20 532,28 Muara Bengkal 64,29 95,91 7,07 507,87 Batu Ampar 63,84 93,03 6,87 517,09 Sangatta Utara 65,05 96,95 8,12 655,98 Bengalon 64,00 95,48 7,12 548,80 Teluk Pandan 64,76 95,49 7,19 546,76 Sangatta Selatan 64,88 97,05 8,28 610,15 Rantau Pulung 64,22 96,61 7,20 533,92 Kaliorang 65,09 95,62 7,25 502,94 Kaubun 65,10 95,60 7,23 543,91 Sangkulirang 64,70 96,84 7,28 531,02 Karangan 63,81 90,82 6,29 534,22 Sandaran 63,67 90,80 6,29 504,06 Kutai Timur 68,79 98,23 8,10 602,23 Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan, nilai IPM Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2012 adalah 75,21. Sehingga masih memerlukan nilai 24,79 poin lagi untuk mencapai IPM ideal, yaitu nilai IPM 100. Angka IPM kecamatan di Kabupaten Kutai Timur cukup bervariasi, antara sampai 77,01. Nilai tertinggi atau peringkat pertama diraih oleh Kecamatan Sengata Utara yang relatif memiliki fasilitas dan sarana/prasarana lebih lengkap dibandingkan wilayah kecamatan lainnya. Tempat kedua diduduki oleh Kecamatan Sangatta Selatan dengan angka 73,53. Kemudian disusul oleh Kecamatan Kaubun dengan nilai 67,45. Sementara kecamatan dengan IPM terendah adalah Kecamatan Busang, yaitu sebesar 60, P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

38 Gambar 4.1 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 Sangatta Utara Kutai Timur Sangatta Selatan Kaubun Teluk Pandang Muara Wahau Bengalon Sangkulirang Rantau Pulung Long Mesangat Kongbeng Kaliorang Karangan Muara Bengkal Batu Ampar Muara Ancalong Sandaran Telen Busang 77,01 75,21 73,53 67,45 67,42 67,31 67,11 66,54 66,39 66,18 65,95 64,31 64,24 64,17 63,14 63,14 61,83 61,53 60,11 Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun KETENAGAKERJAAN Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya. Karena itu peningkatan dalam jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 27

39 Kelompok Umur Tabel 4.7 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kelompok Umur Kabupaten Kutai Timur L P L+P L P L+P L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja dari tahun ke tahun selalu meningkat, pada tahun 2013 tercatat sejumlah jiwa naik 23,69% dari tahun 2011 yang sebesar jiwa. Jika dilihat dari jenis kelamin, tercatat peningkatan jumlah penduduk usia kerja laki-laki cenderung lebih besar jika dibandingkan penduduk usia kerja perempuan yakni sebesar 21,69% untuk peningkatan penduduk usia kerja laki-laki dan 25,28% untuk peningkatan penduduk usia kerja perempuan. Terkait dengan kondisi ketenagakerjaan, Jumlah Angkatan Kerja (AK) pada tahun 2011 mencatat angka sebesar jiwa dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 70,45%, Angka Pengangguran (AP) sebesar jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,95%. Sedangkan pada tahun 2012 mencatat angka sebesar jiwa yang berarti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 80,20%, Angka Pengangguran (AP) sebesar jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,90%. Tabel 4.8 Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun No V a r i a b e l (1) (2) (3) (4) (5) 1 Angka pengangguran (Jiwa) Angka setengah menganggur (Jiwa) Angkatan Kerja (AK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 69,79 70,45 80,20 5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 5,18 4,95 3,90 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

40 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN dalam menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap PMA/PMDN semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut. Untuk mengetahui rasio daya serap tenaga kerja yang ada di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.9 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Tahun No U r a i a n (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan PMA/PMDN Jumlah seluruh PMA/PMDN Rasio daya serap tenaga kerja 134,51 150,51 164,32 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Kesempatan Kerja Pertumbuhan penduduk yang bekerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk usia kerja. Tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja yang hampir sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang bekerja memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk yang terserap ke dalam lapangan pekerjaan yang ada relatif lebih sedikit daripada penambahan jumlah penduduk yang siap kerja. Kesempatan kerja dapat menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk para pencari kerja. Untuk mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur yang bekerja menurut lapangan usaha kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Tabel 4.10 Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun Sektor/ Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Pertanian , , ,03 2 Pertambangan , , ,78 3 Listrik, Gas dan Air Bersih 215 0, , ,54 4 Bangunan , , ,16 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 29

41 No Sektor/ Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 5 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,81 6 Pengangkutan dan Komunikasi , , ,50 7 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 290 0, , ,44 8 Jasa-jasa , ,14 9,733 11,73 Total , , ,00 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA Kehidupan beragama di negara Indonesia diatur sesuai pasal 29 UUD 1945 dan butir-butir Pancasila sila pertama, yang menjamin kebebasan penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang, dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan, di samping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama. Jumlah pemeluk agama di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2012 sebanyak jiwa, dimana 73,95% beragama Islam, selebihnya 21,08% beragama Kristen Protestan, 4,33% beragama Katholik, 0,59% beragama Budha, dan 0,05% beragama Hindu. 30 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

42 Tabel 4.11 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kabupaten Kutai Timur Tahun No U r a i a n (1) (2) (3) (4) (5) 1 Islam Katholik Protestan Hindu Budha Lainnya Jumlah Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 Perkembangan jumlah rumah ibadah dari tahun ke tahun terus berkembang pada tahun 2011 jumlah Mesjid/Langgar/Musholla sebanyak 602 buah dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 713 buah. Gereja Kristen Khatolik dan Kristen mengalami kenaikan pada tahun 2013, masing-masing menjadi 53 dan 138 buah. Sementara jumlah Pura dan Vihara tidak mengalami kenaikan, masing-masing sebanyak 16 buah dan 1 buah. Tabel 4.12 Jumlah Tempat Ibadat di Kabupaten Kutai Timur Tahun No U r a i a n (1) (2) (3) (4) (5) 1 Masjid/Musholla/Langgar * Gereja Kristen Protestan Gereja Kristen Katholik Pura Vihara Jumlah Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun Bagian Sosial Sekretariat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Keterangan: *) Data KUA Kecamatan yang dihimpun di Kementerian Agama Kab. Kutai Timur P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 31

43 Sementara perkembangan Pondok Pesantren terlihat stabil. Jumlah pondok pesantren pada tahun 2013 adalah sebanyak 8 buah, bertambah 1 buah dari tahun 2011 yang berjumlah 7 pondok pesantren. Diharapkan dengan bertambahnya bangunan pondok pesantren dapat berimbas kepada peningkatan akhlak dan moral masyarakat di lingkungan Kabupaten Kutai Timur. Disamping itu, jumlah jemaah haji pada tahun 2013 jumlah jemaah haji di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 170 jemaah. Tabel 4.13 Jumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Kutai Timur Tahun No T a h u n Jumlah Pondok Pesantren Jumlah Santri Jumlah Ustadz (1) (2) (3) (3) (4) Sumber: Kementerian Agama Kab. Kutai Timur Tahun 2013 Tabel 4.14 Jumlah Jemaah Haji di Kabupaten Kutai Timur Tahun No T a h u n Jemaah Haji (1) (2) (3) Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun SUKU BANGSA DAN BAHASA Keragaman budaya, adat istiadat dan agama yang telah berkembang di Kabupaten Kutai Timur, hingga saat ini hidup rukun damai sejahtera, tersebar di seluruh kecamatan dan desa. Penduduk asli Kutai Timur terdiri 3 suku besar yaitu Suku Dayak, Kutai dan Banjar. Seiring dengan perkembangan zaman dengan semakin meningkatnya aktifitas ekonomi di Kalimantan Timur, yang diikuti dengan semakin maraknya arus mudik masyarakat yang masuk ke Kalimantan Timur, penduduk di Kalimantan Timur hingga saat ini telah dihuni dengan berbagai suku dan adat istiadat. 32 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

44 Tabel 4.15 Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur No Suku Bangsa Bahasa (1) (2) (3) 1 Suku Dayak a. Dayak Kenyah Umaq Tau b. Dayak Kenyah Umaq Jalan c. Dayak Umaq Alim d. Dayak Umaq Baga e. Dayak Umaq Basan f. Dayak Lapo Kulit g. Dauak Lapo Bakung h. Dayak Lapo Timai i. Dayak Lapo Ke j. Dayak Lapo Ngibun 2 Suku Kutai a. Kutai Sangatta b. Kutai Bengalon c. Kutai Muara Ancalong d. Kutai Muara 3 Suku Banjar a. Banjar Kelua b. Banjar Amuntai c. Banjar Peringin d. Banjar Kandangan e. Banjar Berabai 4 Suku Bugis a. Bugis Pinrang b. Bugis Makassar c. Bugis Bone d. Bugis Wajo e. Toraja f. Manado g. Mandar Bahasa Dayak dipergunakan untuk komunikasi lokal di daerah pedalaman Kutai Timur menurut etnis masing-masing suku dan untuk berkomunikasi secara nasional menggunakan bahasa Indonesia Bahasa Kutai dipergunakan untuk komunikasi lokal yang berda di daerah menurut etrnis masing-masing. Bahasa Banjar dipergunakan untuk komunikasi lokal menurut masing-masing etnis. Bahasa Bugis digunakan untuk komunikasi lokal sesuai dengan etnis masing-masing kelompok suku. 5 Suku Pendatang Indonesia a. Suku Jawa b. Suku Sunda c. Suku Batak d. Suku Bali e. Suku Madura f. Suku Butun g. Suku Irian h. etc 6 Suku Pendatang Luar Negeri a. Suku Cina b. Suku Korea c. Suku Amerika d. Suku Perancis e. Suku Jepang f. Suku Arab g. etc Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, dan lain-lain sesuai dengan masing -masing etnis. Bahasa Inggris, Bahasa Cina, Bahasa Arab dan lain-lain sesuai dengan masing -masing suku kebangsaan. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 33

45 4.6 SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Kutai Timur ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Pembangunann seni dan budaya di Kabupaten Kutai Timur sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya. Namun demikian upaya peningkatan jati diri masyarakat Kabupaten Kutai Timur seperti halnya solidaritas sosial, kekeluargaan, budaya dan perilaku positif seperti kerja keras, gotong royong, penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan. Kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat. Kepemudaan dan olahraga pembinaan generasi muda dilaksanakan melalui penyelenggaraan upacara bendera, penyelenggaraan pemuda produktif, kegiatan pemuda pelopor. Pembinaan olahraga dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan olahraga pelajar dan pembinaan olahraga masyarakat yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana olahraga, penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), kegiatan lomba gerak jalan, bimbingan teknis personal, lomba senam, sepeda santai dan kegiatan senam masal, tes kesegaran jasmani bagi SMP dan SMA, penyelenggaraan gerak jalan santai. 34 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

46 5.1 PERTANIAN Komoditas Tanaman Pangan Persediaan pangan sebagai sumber gizi bagi kelangsungan hidup masyarakat merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari. Kebutuhan akan pangan bagi masyarakat merupakan salah satu komoditas yang strategis karena erat kaitannya dengan upaya pemerintah dalam hal stabilitas ketahanan nasional. Pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan penduduk sesuai dengan persyaratan gizi selalu menjadi perhatian khusus pemerintah. Komoditas tanaman pangan yang merupakan kebutuhan utama masyarakat terdiri dari: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu. Berikut disajikan tabel mengenai komoditas pangan di Kabupaten Kutai Timur tahun Tabel 5.1 Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Luas Areal Produksi (Ha) Produksi (ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 35

47 Berdasarkan pada Tabel 5.1 di atas terlihat bahwa komoditas tanaman pangan yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2013 adalah komoditas padi dengan nilai produksi sebesar Ton, Ubi kayu dengan produksi sebesar Ton dan jagung dengan nilai produksi sebesar 649 Ton. Adapun data komoditas tanaman pangan tersebut selama lima tahun terakhir di Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut: A. Komoditas Padi Secara umum komoditas tanaman pangan padi dihasilkan hampir di seluruh wilayah kabupaten Kutai Timur yang tersebar ke dalam 18 (delapan belas) kecamatan. No Tabel 5.2 Komoditas Padi di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tahun Luas Panen (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) , , , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Produksi padi terbanyak adalah pada tahun 2013 yakni sebesar Ton. Produksi padi terendah selama tiga tahun terakhir terjadi pada tahun 2011 dengan nilai produksi sebesar Ton yang kemudian naik lagi pada tahun 2012 sebesar Ton. B. Komoditas Ubi Kayu Produksi tanaman pangan ubi kayu terbesar pada tahun 2011 yaitu sebesar Ton, menurun sebesar 124 ton ditahun 2012 menjadi ton. Pada tahun 2013 produksi ubi kayu mengalami penurunan produksi lagi menjadi ton. Berikut di tunjukkan nilai produksi ubi kayu selama tiga tahun terakhir di wilayah Kabupaten Kutai Timur. No Tabel 5.3 Komoditas Ubi Kayu di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tahun Luas Panen (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) , , , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

48 C. Komoditas Jagung Seperti halnya komoditas tanaman pangan padi dan ubi kayu, komoditas tanaman pangan jagung pun hampir dihasilkan merata di 18 (delapan belas) kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2013 produksi jagung meningkat sebesar 130 Ton di tahun 2012 yaitu sebesar 579 Ton menjadi 649 Ton. No Tabel 5.4 Komoditas Jagung di Kabupaten Kutai Timur Tahun Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun Komoditas Holtikultura Komoditas sayuran dan buah-buahan semusim, komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan, tanaman biofarmaka (tanaman obat) dan tanaman hias termasuk ke dalam komoditas hortikultura. Pada tahun 2011, komoditas tanaman buah Pisang memiliki hasil produksi sebesar kuintal namun menurun menjadi kuintal di tahun Buah Jeruk Siam juga termasuk tanaman buah yang memiliki tingkat produktivitas tinggi di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2011 yaitu sebesar kuintal, naik sebesar 63,83% menjadi kuintal di tahun Tahun Luas Panen (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) , , , Untuk tanaman biofarmaka, tanaman laos dan kunyit cukup memiliki tingkat produksi yang tinggi pada tahun 2012 yakni masing-masing sebesar kuintal dan kuintal. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 37

49 5.2 KEHUTANAN Luas hutan secara keseluruhan di Kabupaten Kutai Timur adalah Ha atau 61,70% dari luas total wilayah kabupaten tersebut yang seluas Ha. Hutan di Kabupaten Kutai Timur terbagi dalam beberapa kategori hutan sesuai dengan fungsinya yaitu hutan lindung luasnya 13,31%, Hutan Suaka Alam dan Wisata 9,98%, Hutan Produksi Terbatas 39,52% dan hutan produksi tetap sekitar 38,19%. Tabel 5.5 Luas Wilayah Hutan Tahun Kabupaten Kutai Timur Tahun No Indikator Kehutanan Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Luas Wilayah Ha Luas Hutan Ha Luas Hutan tanaman Industri Ha Luas Hutan Produksi Ha Hutan Produksi Terbatas Ha Hutan Produksi Tetap Ha Pertumbuhan Luas hutan % Proporsi Luas Hutan (%) % 61,49 61,39 61,70 Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Tabel 5.6 Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaan, Luas HPH dan HTI Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Luas Hutan Menurut Tata Guna Hutan 1 Hutan Lindung Ha Hutan Suaka Alam dan Wisata Ha Hutan Produksi Terbatas Ha Hutan Produksi Tetap Ha Hutan Tetap Ha Hutan Produksi Yang Dapat dikonfersi Ha Hutan Pendidikan/Penelitian Ha Jumlah Perusahaan dan Luas HPH dan HTI 1 Jumlah Perusahaan HPH Buah Luas Ha Jumlah Perusahaan HTI Buah Luas Ha Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

50 Dengan kawasan hutan yang dimiliki, maka hasil hutan utama berupa kayu bulat di Kabupaten Kutai Timur terdiri dari kurang lebih 12 jenis kayu dari 16 jenis kayu yang umumnya ada dihutan Kalimantan Timur seperti; Meranti, Kapur, Bengkirai, Keruing, Nyatoh, Anggi, Mersawa, Jelutung, Kayu Indah, Rengas, Resak dan lainnya. Di daerah ini jenis kayu yang paling banyak di eksploitasi adalah jenis Kayu Meranti, Kapur, Kruing dan Bengkirai. 5.3 PERKEBUNAN 2010 menjadi ,92 Ha pada tahun Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan dipandang dari sisi permintaan, baik dilihat dari peluang pasar maupun pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, karet, coklat, nanas, tanaman serat dan lada. Komoditas unggulan tersebut mempunyai peluang untuk pasar dalam maupun luar negeri. Kegiatan budidaya perkebunan telah dilakukan dengan hasil produksi berupa cengkeh, coklat, lada, kopi, kelapa dan karet. Luas areal perkebunan Kabupaten Kutai Timur dalam periode mengalami kenaikan sebesar 34,7% yaitu dari ,86 Ha pada tahun Tabel 5.7 Luas Lahan Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun No Perkebunan Luas (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Karet 5.511, , ,30 2 Kelapa 2.150, , ,85 3 Kopi 288,85 236,45 218,97 4 Lada 233,55 264,50 352,88 5 Vanili 44,60 40,78 35,43 6 Kakao 6.965, , ,10 7 Kelapa Sawit , , ,82 8 Aren 247, , ,45 9 Kemiri 111,78 6,75 4,45 Luas Total , , ,92 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 39

51 Produksi berbagai komoditas perkebunan dalam periode mengalami peningkatan sebesar 126,9% yaitu dari ,95 Ton pada tahun 2010 menjadi ,87 Ton pada tahun Tabel 5.8 Produksi Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun No Perkebunan Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Karet 267,67 279,98 543,64 2 Kelapa 847, ,91 583,90 3 Kopi 194,09 81,16 42,56 4 Lada 56,03 107,00 77,27 5 Vanili 0,88 10,40 5,21 6 Kakao 3.766, , ,91 7 Kelapa Sawit , , ,48 8 Aren 2.092, , ,45 9 Kemiri 8,39 6,75 4,45 Produksi Total , , ,87 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun PETERNAKAN Hasil produksi peternakan, baik peternakan kecil, seperti unggas maupun peternakan besar mempunyai potensi permintaan yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Kalimantan Timur yang masih cukup tinggi, Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi dalam rangka pemenuhan kebutuhan regional. Hal ini diindikasikan dengan surplus produksi unggas dan daging besar. Tabel 5.9 Populasi Ternak, Produksi Daging dan Produksi Telur Hasil Peternakan Tahun No Uraian Satuan Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) Populasi Ternak Besar (ekor) : 1 Sapi Ekor Kerbau Ekor Kambing Ekor Babi Ekor Produksi Daging Ternak Besar (Ton) : 1 Sapi Ton ,33 366,21 2 Kerbau Ton ,35 0,19 3 Kambing Ton ,82 5,95 4 Babi Ton ,38 124,27 40 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

52 No Uraian Satuan Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) Populasi Unggas (ekor) : 1 Ayam Kampung Ekor Ayam Ras Pedaging Ekor Ayam Ras Petelur Ekor Itik Ekor Produksi Daging Unggas (Ton) : 1 Ayam Kampung Ton ,33 687,52 2 Ayam Ras Pedaging Ton ,29 3 Ayam Ras Petelur Ton - 3,53 6,12 4 Itik Ton ,79 7,48 Produksi Telur Unggas (Ton) : 1 Ayam Kampung Ton ,95 443,95 2 Ayam Ras Petelur Ton - 465,48 128,57 3 Itik Ton ,53 60,75 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Tabel 5.10 Jumlah Produksi dan Konsumsi Daging, Telur dan Susu di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 No Uraian Indikator Satuan Jumlah Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Telur Produksi Ton 850,95 Populasi Ternak Unggas ekor 584,013 Konsumsi Per Kapita Kg 8,24 Konsumsi Total per tahun Ton 2.233,05 Jumlah Rumah Tangga Perternak RT 962 Pendapatan Peternak Rp/tahun Persentase Kemampuan Penyediaan % 38,11 2 Daging Produksi Ton 2.457,65 Populasi ternak besar dan unggas ekor Konsumsi Per Kapita Kg 9,89 Konsumsi Total per tahun Ton 2.680,19 Jumlah Rumah Tangga Perternak RT Pendapatan Peternak Rp/tahun Persentase Kemampuan Penyediaan % 91,69 Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Kecamatan yang kemampuan penyediaan konsumsi telur penduduknya cukup tinggi seperti; Kecamatan T,Pandan, Batu Amnpar, dan Long Mesangat Kecamatan yang kemampuan penyediaan konsumsi daging penduduknya cukup tinggi seperti; Kecamatan Sangatta Selatan,Wahau, Muara Ancalong dan Telen P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 41

53 5.5 PERIKANAN DAN KELAUTAN Perikanan laut, pesisir dan perikanan darat mempunyai potensi pasar yang cukup baik. Hasil produksi perikanan laut mempunyai peluang pasar ekspor dan perikanan darat, meskipun ada peluang ekspor akan tetapi lebih dominan peluang pasar dalam negeri. Meskipun sub sektor perikanan secara umum mempunyai potensi yang besar sebagai andalan pendapatan daerah maupun masyarakat dan terbukti ketangguhaannya dalam menghadapi krisis, namun dalam pengembangan sektor perikanan ke depan masih cukup banyak masalah yang akan dihadapi. Pemanfataan sumberdaya perikanan dan produktifitas pada umumnya masih rendah. Tabel 5.11 Jumlah Produksi dan Konsumsi Ikan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 Perikanan Darat No Uraian Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Tambak Kolam Keramba Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Rumahtangga Perikanan 2 3 Produksi Perikanan (Ton) Nilai Produksi Perikanan (000 Rp) 5.584, ,3 834,8 588,6 403, , Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Kawasan pertambangan yang telah berlangsung lama di Kabupaten Kutai Timur perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, terutama terkait dengan kawasan lindung, karena potensi kawasan pertambangan yang ada kemungkinan dimasa yang akan datang ada di kawasan lindung. Untuk itu mempertahankan kawasan lindung adalah upaya pertama, sedangkan upaya selanjutnya adalah revitalisasi kawasan bekas pertambangan, agar tidak terjadi kerusakan ekologis yang sangat serius dan berdampak fatal dikemudian hari. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral salah satunya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: 42 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

54 Tabel 5.12 Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur No Sumber Alam Lokasi Keterangan (1) (2) (3) (4) 1 Minyak Bumi Kec. Sangatta Ha Cadangan sebesar 3 Kec. Sangkulirang Ha milyar BoE (Barrels of Oil Equivalent) 2 Gas Kec. Bengalon Ha Teluk Golok, Kec. Sangkulirang Ha Pulau Miang Besar Ha 3 Batubara Kabupaten Kutai Timur Potensi seluruh batubara di Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar ton 4 Emas Kec. Muara Wahau: Sungai Pesab, Kec. Muara Ancalong: S.Kelinjau, S. Atan Kec. Busang: disekitar Mekar Baru Kec. Sangatta: Sungai Sangatta Kec. Telen: Sungai Telen, Sungai Marah 5 Besi Kec. Kaliorang, Kec. Sangkulirang, dan Kec. Busang 6 Batu Gamping Kec. Kaliorang: Gunung Sekerat Areal ha dan cadangan sekitar 18,6 milyar ton. Pengadan (Gunung Mardua) Kec. Muara Ancalong: Long Tasak 7 Gipsum Sungai Sekerat, Sungai Bengalon, dan Kaliorang 8 Pasir Kuarsa Kec. Kaliorang, Kec. Sangkulirang, Kec. Bengalon, Kec. Sandaran, Kec.Sangatta dan Kec. Muara Ancalong Cadangan 19 juta ton. Cadangan diperkirakan sebanyak 420 juta m 3 9 Lempung Kec. Sangkulirang dan Kec. Kaliorang Terdapat cadangan lempung sebesar 2 milyar ton dengan luas areal ha 10 Logam Kec. Muara Ancalong dan Kec. Sangkulirang Deposit sebesar 75 juta ton Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah Adapun kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.13 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Subsektor (1) (2) (5) (6) (7) 1 Galian A (pertambangan minyak dan gas bumi) 2,20 1,85 1,92 2 Galian B (pertambangan non minyak dan gas bumi) 83,88 86,01 85,35 3 Galian C (penggalian) 0,66 0,57 0,59 Total 86,74 88,43 87,86 Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 43

55 6.1 PENDIDIKAN Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat berperan dalam pembangunan suatu wilayah. Namun SDM yang dimaksud adalah sumber daya yang berkualitas atau SDM yang memiliki pendidikan, skill, maupun kemauan untuk maju demi kesejahteraan hidupnya, masyarakat dan negara. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengedepankan peningkatan kualitas SDM melalui programprogram pembangunan yang berorientasi pada pendidikan baik formal maupun non formal yang tepat sasaran Angka Melek Huruf Peningkatan kualitas SDM ditandai oleh peningkatan IPM. Adapun indikator pendidikan diukur dari Angka Melek Huruf penduduk dewasa serta rata-rata lama sekolah. Faktor lainnya adalah idealnya rasio siswa terhadap guru, rasio siswa terhadap daya tampung sekolah, dan rasio guru terhadap sekolah. Perkembangan Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten Kutai Timur tahun 2013 tercatat penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin, huruf lainnya, atau dapat membaca huruf latin dan lainnya berjumlah sekitar orang atau 97,58% dari total penduduk berumur 10 tahun ke atas yang berjumlah orang, yang berarti jumlah buta huruf masih terdapat sekitar orang atau 2,42%. Tabel 6.1 Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Kutai Timur tahun No Kemampuan membaca/menulis (1) (2) (3) (4) (5) 1 Buta huruf 2,01 1,77 1,72 2 Mampu 97,99 98,23 98,28 3 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

56 Seiring perbaikan perekonomian masyarakat memberikan dampak pada meningkatnya angka partisipasi sekolah sehingga mampu menumbuhkan angka melek huruf atau dengan kata lain tingkat pertumbuhan angka masyarakat buta huruf mampu tereduksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin menurunya angka buta huruf pada 3 tahun terakhir Angka Rata-Rata Lama Sekolah Sementara itu rata-rata lama sekolah Penduduk Kabupaten Kutai Timur selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 adalah 8,49 tahun. Bila angka ini dikonversikan ke jenjang pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Kutai Timur sudah menduduki kelas 2 SMP. Tabel 6.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Tahun Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) (1) (2) (3) , , ,49 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun Angka Partisipasi Kasar Salah satu indikator pengukur pemerataan akses pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), indikator ini mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan untuk menunjukan proporsi anak sekolah pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi Murni (APM). Adapun Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah partisipasi penduduk usia tersebut yang sekolah terhadap seluruh penduduk usia kelompok tersebut. Tabel 6.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No A P K (1) (2) (3) (4) (5) 1 SD 120,36 125,52 119,88 2 SLTP 99,36 100,59 101,31 3 SLTA 69,88 72,05 82,58 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Tabel 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No A P M (1) (2) (3) (4) (5) 1 SD 99,51 99,58 99,66 2 SLTP 96,49 96,77 97,01 3 SLTA 51, ,78 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 45

57 (SD) pada tahun 2013 sebesar 119,88%. Salah satu indikator mengukur pemerataan akses pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), indikator ini mengukur proposi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Angka partisipasi kasar untuk Sekolah Dasar Pada jenjang sekolah yang lebih tinggi (SLTP atau SLTA) angka partisipasi kasar penduduk lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk pada usia tersebut yang sebagian besar membantu orang tua untuk bekerja atau bahkan pada usia tersebut sudah berstatus kawin sehingga mempunyai kewajiban mengurus rumah tangga. Pada tingkat SMP APK tercatat 91,86% sedangkan SMA sebesar 82,58%. Sedangkan untuk menunjukkan proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi Murni (APM). APM SD pada tahun 2013 sebesar 99,66%, APM SLTP sebesar 97,01%, dan APM SLTA sebesar 60,78%. Tabel 6.5 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No A P S (1) (2) (3) (4) (5) , , , , , ,78 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun KESEHATAN Tingkat kesehatan masyarakat Kutai Timur dapat dilihat dari beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilannya, yakni lingkungan sehat, pelayanan kesehatan, faktor turunan dan perilaku sehat. Di antara empat faktor tersebut, pelayanan kesehatan memiliki peranan yang sangat strategis karena melalui pelayanan kesehatan ini tidak saja dapat dilakukan pelayanan kesehatan, tetapi juga upaya kesehatan bersifat preventif, rehabilitasi, edukatif yang sangat luas. 46 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

58 6.2.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kesehatan. Yang dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.6 Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah posyandu Jumlah balita Rasio 7,49 7,09 5,73 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Meningkatnya pelayanan kesehatan berarti meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat di berbagai daerah wilayah Kabupaten Kutai Timur. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.7 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per Satuan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah Puskesmas Jumlah Poliklinik Jumlah Pustu Jumlah Jumlah Penduduk Rasio Puskesmas per satuan penduduk 0,044 0,040 0,038 7 Rasio poliklinik per satuan penduduk 0,028 0,023 0,009 8 Rasio pustu per satuan penduduk 0,220 0,180 0,207 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 47

59 No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 9 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu 0,292 0,243 0, Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Rasio Puskesmas per Kecamatan 1055, , ,66 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Rumah Sakit Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit. Semakin banyak jumlah rumah sakit, maka semakin mudah masyarakat mengakses layanan kesehatan. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.8 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Rumah Sakit Jumlah Penduduk Rasio 0,0162 0,0132 0,012 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan Ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan dapat dijadikan sebagai indikator tingkat pelayanan dan standart sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat. Besarnya jumlah dokter dan tenaga kesehatan menggambarkan rasio perbandingan terhadap penduduk. Adapun gambaran mengenai rasio dokter, tenaga kesehatan per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: 48 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

60 Tabel 6.9 Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Dokter Spesialis Bidan Sarjana Keperawatan Perawat Tenaga Farmasi Sarjana Farmasi dan Apoteker Tenaga Sanitarian Kesehatan Masyarakat Tenaga Gizi Tenaga Terapi Fisik Tenaga Keteknisan Medis Jumlah Penduduk Rasio dokter terhadap penduduk 0,207 0,195 0,187 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun KEMISKINAN Upaya mengatasi masalah kemiskinan baik melalui intervensi langsung maupun tidak langsung, telah menampakkan hasil yang sangat menggembirakan. Secara berangsur-angsur proporsi pendu-duk yang hidup di bawah garis kemiskinan (tingkat pendapatan kurang dari USD1,00 per kapita per hari) dan proporsi penduduk yang berada di bawah garis konsumsi minimum (2.100 kkal/per kapita/hari) cenderung menurun setiap tahunnya Penduduk Miskin (%) 11,59 9,31 7,95 6,37 6, Jumlah penduduk miskin pada tahun 2008 sebanyak jiwa, tahun 2009 sebanyak jiwa, tahun 2010 sebanyak jiwa, tahun 2011 sebanyak jiwa, dan tahun 2012 sebanyak jiwa, dengan persentase berturut-turut sebesar 11,59%, 9,31%, 7,95%, 6,37%, dan 6,12%. Sehingga apabila mengacu pada arah pembangunan jangka menengah daerah maka target penurunan angka kemiskinan dibawah 7% pada tahun 2015 mendatang telah tercapai. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 49

61 Angka kemiskinan Kabupaten Kutai Timur tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran, melainkan lebih didominasi oleh penduduk yang bermigrasi ke Kutai Timur, dimana sebagian besar dari mereka tidak memiliki skill dan modal dasar untuk bekerja. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2011 mencatat angka sebesar jiwa dan naik menjadi jiwa ditahun Sementara angka pengangguran yang tercatat pada tahun 2011 menurun dari jiwa menjadi jiwa di tahun Tahun Tabel 6.10 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten Kutai Timur Tahun Penduduk Miskin (%) Penduduk Diatas Garis Kemiskinan (%) (1) (2) (3) ,59 88, ,31 90, ,95 92, ,37 93, ,12 93,88 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013, Data diolah 50 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

62 7.1 AIR BERSIH Selain untuk kepentingan pertanian, ketersediaan air juga sangat diperlukan dan sangat menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk penduduk yang terus bertambah dan berkembang di Kabupaten Kutai Timur, pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus melakukan upaya sebagai antisipasi jangka panjang pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya krisis air di masa yang akan datang. Pelanggan PDAM Kabupaten Kutai Timur tahun 2012, jumlah pelanggan bertambah dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak rumah dengan pemakaian air yang terjual m 3. Berikut disajikan tabel sarana air bersih di PDAM Kabupaten Kutai Timur mulai tahun Tahun Tabel 7.1 Sarana Air Bersih PDAM di Kabupaten Kutai Timur Tahun Air Baku Utama (m 3 ) Jumlah Pelanggan Kapasitas Produksi (liter/dtk) Jumlah Air yang disalurkan (m 3 ) Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Tingkat Kebocoran (%) Harga Parameter Kubik (Rp) Cakupan Layanan PDAM Terhadap Rumah Tangga (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) , , , , , , , , , LISTRIK Listrik merupakan salah satu penunjang pelaksanaan pembangunan di suatu daerah. Semakin bagus dan mudah masyarakat dalam menikmati pelayanan listrik akan menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat sehingga secara tidak langsung akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Secara umum pelayanan listrik di Kabupaten Kutai Timur sudah cukup memuaskan. Penyebaran dan pendistribusian aliran listrik sudah cukup P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 51

63 dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Setiap tahun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan, demikian pula dengan jumlah daya tersambung. Berikut disajikan jumlah pelanggan listrik di kabupaten Kutai Timur menurut jenis pelanggan dan kecamatan pada tahun Tabel 7.2 Banyaknya Pelanggan dan Tenaga Listrik yang Diproduksi Perusahaan Listrik Negara MISIP Sangatta Tahun 2012 No Tahun Banyaknya Produksi Banyaknya Pelanggan (1) (2) (3) (4) Sumber: Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2013 Jumlah pelanggan listrik untuk wilayah Sangatta pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 1932 pelanggan, dari pelanggan tahun 2010 menjadi pelanggan tahun Penurunan ini pelanggan diikuti pula dengan banyaknya produksi listrik. Sedangkan untuk banyaknya tenaga listrik yang terjual menurut wilayah (KWh) untuk tahun 2012 akan disajikan dalam tabel 7.3 berikut ini Tabel 7.3 Banyaknya Tenaga Listrik yang Terjual Menurut Wilayah (KWh) di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012 No Wilayah Jumlah (1) (2) (3) 1 Ranting Sangatta Sub Ranting Muara Wahau 3 Sub Ranting Sepaso 4 Sub Ranting Sangkulirang 5 ULD Pengadan 6 ULD Karangan Dalam Jumlah Sumber: Kutai Timur Dalam Angka Tahun POS dan TELEKOMUNIKASI Dalam kehidupan masyarakat, kebutuhan akan media informasi menjadi mutlak diperlukan. Dengan adanya media informasi, maka berita/informasi dalam berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat akan dapat tersampaikan dengan cepat. 52 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

64 Di ibukota Kabupaten Kutai Timur telah terpasang Sentral Telepon Otomat untuk melayani kebutuhan dasar telekomunikasi, bisnis dan aktifitas lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan komunikasi jarak jauh dengan jaringan komunikasi selular: Telkomsel, Satelindo, Excelcom. Untuk wilayah perdesaan ketiga jenis jaringan telekomunikasi tersebut sebagian ada yang sudah beroperasi dan sebagian wilayah perdesaan lainnya sedang dalam taraf persiapan. Adapun jumlah menara telekomunikasi di Kutai Timur yang tercatat adalah sebanyak 118 menara, masing-masing 62 menara milik PT. Telekomunikasi Selular, 25 menara milik PT. XL Axiata Tbk dan 31 menara milik PT. Indosat Tbk. Sarana telekomunikasi lainnya yang saat ini sudah ada di Kabupaten Kutai Timur, khususnya Sangatta berupa warung telekomunikasi dan kiospon, fasilitas Telepon Umum Kartu (TUK), fasilitas Telepon Umum Coin (TUC) yang tergabung dalam telpon bayar (Pay Phone). 7.4 KARAKTERISTIK TRANSPORTASI Sistem transportasi yang memadai juga sangat berperan dalam pembangunan perekonomian suatu daerah/wilayah. Dengan sitem transportasi yang baik, maka kehidupan masyarakat akan berjalan dengan lancar. Hubungan antar wilayah pun juga akan menjadi lebih mudah sehingga roda perekonomian bisa berjalan dengan lancar. Sistem transportasi yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur meliputi transportasi darat dan transportasi air. Beberapa wilayah/kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yang menggunakan transportasi air (speed) antara lain Sangkulirang, Busang, Batu Ampar dan Sandaran. A. Jaringan Jalan Prasarana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kutai Timur kondisinya terus mengalami perbaikan menuju kondisi jalanan yang lebih bagus dan memberi kenyamanan bagi para pemakai jalan sehingga diharapkan mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Prasarana jalan di Kabupaten Kutai Timur dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 53

65 Tabel 7.4 Panjang dan Kondisi Jalan Menurut di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Satuan Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kondisi baik 539,29 222,92 315,00 2 Kondisi rusak ringan 210,00 358,93 217,00 Km 3 Kondisi rusak berat 274,72 170,73 167,76 4 Total jalan kabupaten 1.024, , ,76 Sumber: Dinas PU Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 B. Jumlah dan Perkembangan Kendaraan Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Kabupaten Kutai Timur terus mengalami peningkatan jumlahnya. Data selengkapnya mengenai kendaraan bermotor ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 7.5 Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya di Kabupaten Kutai Timur Tahun peningkatan jumlah No Jenis Kendaraan Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Sedan Jeep Mini Bus Bus/Micro Pick Up Light Truck Truck Sepeda Motor J u m l a h Pertumbuhan (%) 22,18 16,18 6,15 Sumber: Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Gambar 7.1 Jumlah Kendaraan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Sumber: Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

66 7.5 SARANA dan PRASARANA TRANSPORTASI Selain transportasi darat yang sering digunakan oleh kebanyakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari, sarana transportasi laut dan sungai pun cukup menjadi andalan bagi masyarakat. Adapun lokasi dermaga transportasi sungai di Kabupaten Kutai Timur menurut sumber dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Telematika Kabupaten Kutai Timur menyebutkan ada 2 (dua) nama pelabuhan yakni pelabuhan Muara Ancalong yang bangunannya sudah semi permanen dan Pelabuhan Muara Wahau yang bangunannya masih kayu. Sedangkan data sarana dan prasarana transporasi akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 7.6 Sarana dan Prasarana Transportasi Di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Tahun (1) (2) (3) (4) 1 PERHUBUNGAN DARAT a. Terminal b. Trayek Sangkulirang c. Trayek Wahau, Telen, Kongbeng d. Trayek Sangatta Utara e. Trayek Rantau Pulung f. Trayek Sangatta Selatan g. Dermaga Penyeberangan 1 1 h. Dermaga Sungai 5 5 i. Kapal Penyeberangan/LCT 2 5 j. Kapal Nelayan k. Speed Boat l. Kapal Barang m. Ces PERHUBUNGAN LAUT a. Pelabuhan Laut 2 2 b. Dermaga PERHUBUNGAN UDARA Bandara Khusus a. Sangkimah (900 x 23 m) b. Tanjung Bara (800 x 18 m) c. Muara Wahau/PT. Kiani Group (700x 30 m) d. Muara Wahau/PT. Avedego (700 x 200 m) e. Sangkulirang/PT. Sangkulirang (800 x 33 m) f. Batu Ampar/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m) g. Muara Bengkal/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m) h. Muara Ancalong /LG. Long Lees (400 x 20 m) i. Gemar Baru/MAF (440 x 20 m) j. Muara Ancalong/PT. Pertamina (450 x 18 m) k. Miau Baru/MAF (520 x 17 m) Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikas dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 55

67 7.6 PARIWISATA Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial memberikan masukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi berkembangnya sektor-sektor yang terkait, seperti pertanian (bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini, taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat meningkat. Kabupaten Kutai Timur memiliki Obyek Wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, wisata hutan tropis yang lebat, dengan keankaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kutai serta wisata budaya meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal yang menarik. Wisata Alam yang terdiri dari Wisata Bahari, Pantai, Petualangan dan Wisata Alam Buatan. Wisata ini terdapat disepanjang pesisir Kabupaten Kutai Timur, dan Khusus untuk wisata bahari yang sudah akan dikembangkan adalah di Kecamatan Sangkulirang (pulau birahbirahan). Dan untuk Wisata pantai yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pantai Teluk Lombok dan Aquatik. Wisata Budaya yang terdiri dari Tari Tradisional, Seni Teater, Band, Drama, Orkes Melayu, Musik Tingkilan, Rebana, Hadrah dan Kesenian dari masyarakat pendatang yang berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur antara lain: Kuda Kepang, Ludruk, Ketoprak, Wayang Kulit, Barongsai, Tari dan Modeling, Sandur, Karawitan, Reog, Sinden, Obyek Wisata ini berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua Kabupaten dan Kota. 56 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

68 Tabel 7.7 Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur No Kecamatan Obyek Wisata (1) (2) (3) 1 Sangatta Utara 1. Pantai Aquatik 2. Bukit Pandang Pelangi 3. Telaga Batu Arang 2 Sangatta Selatan 4. Prevav Mentoko 5. Taman Nasional Kutai 6. Pantai Teluk Lombok 7. Pantai Teluk Perancis 3 Teluk Pandan 8. Teluk Kaba 9. Telaga Bening 4 Rantau Pulung 10. Agrowisata 11. Air Terjun KM.SP8 5 Bengalon 12. Pantai Sekerat 13. Pegunungan Karst 6 Kaliorang 14. Pantai Jepu-Jepu 7 Sangkulirang 15. Desa Bual-Bual 16. Selangkau 17. Pulau Minang 18. Air Terjun Desa Saka 8 Sandaran 19. Pulau Birah-Birahan 20. Air Terjun Tanjung Mangkaliat 9 Karangan 21. Sumber Mata Air Ampenas dan Goa 22. Pemandian Air Panas Batu Lepoq 10 Kongbeng 23. Gunug Kongbeng 11 Telen 24. Lamin Adat dan Seni Budaya Suku Kayan 12 Muara Bengkal 25. Danau Gelombang Muara Begkal Ulu 26. Batu Tija Sara Muara Bengkal Ilir 27. Danau Padang Api Desa Sanaba 28. Makam Raden Bangkok Batu Balai 13 Muara Ancalong 29. Lamin Adat dan Seni budaya Suku Dayak Kenyah Lepo Tau 14 Muara Wahau 30. Hutan Lindung Wahea 31. Desa Wisata Miau Baru Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013 Jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Kutai Timur setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hingga tahun 2013 jumlah wisatawan yang masuk ke Kalimantan Timur mencapai orang, mengalami peningkatan sebanyak 6775 orang dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak orang. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 57

69 Tabel 7.8 Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Jenis Jumlah Pengunjung No Objek Lokasi Wisata Wisnu Wisman Wisnu Wisman Wisnu Wisman (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pantai 1. Teluk Lombok Kec. Sangatta Selatan Sekrat Kec. Bengalon Kenyamukan Kec. Sangatta Utara Aquatik Kec. Sangatta Utara Pegunungan 4. Pegunungan Kongbeng Kec. Kongbeng. 5. Goa Kelelawar Kec. Kongbeng Hutan 6. Taman Nasional Kutai (TNK) Sangkima dan Prevav Mentoko J u m l a h Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013 Keterangan: Data jumlah pengunjung tahun 2013 terhitung s/d Agustus 2013 Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kutai Timur, maka diperlukan sarana penunjang seperti penginapan/hotel. Pada tahun 2013, jumlah penginapan/hotel di Kutai Timur mencapai 91 buah, yang terdiri dari hotel bintang tiga sebanyak 1 buah, dan sisanya sebanyak 90 buah merupakan hotel non bintang. Tabel 7.9 Sarana dan Prasarana Wisata di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Saran dan Prasarana Wisata (1) (2) (3) (4) (5) 1 Akomodasi Hotel Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Hutan Lindung Wisata Alam (Wehea) Event Budaya Peninggalan Sejarah dan Purbakala (Situs) Art Galeri P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

70 No Saran dan Prasarana Wisata (1) (2) (3) (4) (5) 6 Desa Kerajinan Tradisional Taman Nasional Taman Wisata Laut Hutan Manggrove Bukit Pandang Pelangi Agrowisata Kabo Jaya Danau/Telaga Taman Pesawat Bukit Pelangi Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 59

71 8.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Perkembangan perekonomian Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari kontribusi sektor sektor ekonomi yang mendukungnya. Sektor pertambangan dan penggalian terutama subsektor pertambangan non migas (batubara) masih merupakan pendukung utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Dominasi subsektor ini ditandai dengan masih tingginya peranan pertambangan batubara tahun antara 86,74% sampai 87,86% dari total PDRB Kabupaten Kutai Timur dengan Migas. Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun cenderung meningkat dari Rp ,45 juta di tahun 2010 menjadi Rp ,90 juta pada tahun Laju Pertumbuhan ekonomi dengan migas tahun antara 9,33 sampai 12,68%, tanpa migas antara 9,80 sampai 12,81%, serta tanpa migas dan batubara antara 6,42 sampai 11,33%. No Tabel 8.1 Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun Uraian Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 Dengan Migas (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,90 Harga Konstan , , ,21 2 Tanpa Migas (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,18 Harga Konstan , , ,17 3 Tanpa Migas & Batubara (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,63 Harga Konstan , , ,46 4 Laju Pertumbuhan (%) Dengan Migas 9,33 11,43 12,68 Tanpa Migas 9,80 11,57 12,81 Tanpa Migas & Batubara 6,42 6,89 11,33 60 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

72 8.2 STRUKTUR EKONOMI Besarnya peranan suatu sektor terhadap sektor lainnya di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dari distribusi persentase suatu sektor terhadap total seluruh sektor dalam membentuk PDRB Kutai Timur. Sektor yang kontribusinya cukup besar setelah sektor Pertambangan dan Penggalian adalah sektor Pertanian. Seiring dengan masih dominannya peran sektor Pertambangan dan Penggalian dalam beberapa tahun terakhir, peranan sektor ini relatif stabil antara 3,77% - 3,49%, sedangkan sumbangan sektor-sektor lainnya masih dibawah 4%. No Sektor Usaha Tabel 8.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Harga berlaku (Juta Rp) % Harga berlaku (Juta Rp) % Harga berlaku (Juta Rp) Ratarata (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pertanian ,66 3, ,19 3, ,65 3,49 3,80 2 Pertambangan dan Penggalian ,58 86, ,37 88, ,16 87,86 87,14 % 3 4 Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih ,08 0, ,34 0, ,68 0,22 0, ,87 0, ,16 0, ,51 0,08 0, Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan ,70 2, ,61 1, ,02 1,73 1, ,58 3, ,40 3, ,66 3,44 3, ,41 1, ,19 1, ,09 1,69 1, ,69 0, ,08 0, ,37 0,66 0,73 9 Jasa jasa ,88 0, ,32 0, ,76 0,83 0,75 Jumlah PDRB ,45 100, ,66 100, ,90 100,00 PDRB Tanpa Migas , , ,18 PDRB Tanpa Migas dan Batubara , , ,63 Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 61

73 Gambar 8.1 Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun ,46% 1,98% 0,09% 0,25% 0,73% 0,75% 1,80% 3,80% Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran 87,14% Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa jasa Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) berupa batubara, migas dan bahan tambang lainnya, akan tetapi komoditi-komoditi tersebut adalah komoditi SDA yang tidak dapat terbaharui (unrenewable). Perubahan yang terjadi pada komoditi tambang tersebut khususnya batubara baik pada produksi maupun harga, pasti berpengaruh terhadap besarnya sumbangan sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan bangunan. Jika komoditi batubara dan migas ini dikeluarkan dari PDRB Kutai Timur maka peranan sektor-sektor lainnya akan lebih nyata terlihat pengaruh dan andilnya. Berdasarkan PDRB tanpa migas dan batubara tahun , sektor pertanian merupakan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB dengan kontribusi antara 27,11% - 27,42%. Urutan terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan share antara 25,45% - 27,03%, kemudian disusul sektor bangunan sebesar antara 15,33% - 13,60%. Sedangkan sektor-sektor lainnya, dibawah 14%. Subsektor pekebunan merupakan penyumbang terbesar pada sektor pertanian dengan share antara 8,81% - 10,85%. 62 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

74 Tabel 8.3 Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun No Sektor Usaha Ratarata (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian 27,11 26,79 27,42 27,11 2 Pertambangan dan Penggalian 4,75 4,67 4,64 4,69 3 Industri Pengolahan 2,00 1,87 1,77 1,88 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,67 0,65 0,63 0,65 5 Bangunan dan Konstruksi 15,33 14,43 13,60 14, Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan 25,45 28,40 27,03 26,96 12,54 11,73 13,29 12,52 6,07 5,84 5,20 5,70 9 Jasa jasa 6,08 5,61 6,42 6,04 Jumlah (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Gambar 8.2 Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun ,70% 6,04% Pertanian Pertambangan dan Penggalian 12,52% 27,11% Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan dan Konstruksi 26,96% 14,45% 4,69% 1,88% Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi 0,65% Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa jasa Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 63

75 8.3 PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA PDRB perkapita pada tahun cenderung meningkat pada setiap tahunnya, demikian pula halnya dengan pendapatan regional per kapita. Sejalan dengan distribusi PDRB yang dipisahkan antara PDRB dengan migas dan PDRB tanpa migas dan batubara, maka akan terlihat besaran PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita apabila unsur migas dan batubara dikeluarkan dari perhitungan. Tahun Tabel 8.4 PDRB Perkapita Dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Dengan Migas (Rp) Tanpa Migas Tanpa Migas dan Batubara PDRB Perkapita Pendapatan Regional Perkapita PDRB Perkapita Pendapatan Regional Perkapita PDRB Perkapita Pendapatan Regional Perkapita (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Laju Inflasi Perubahan Indeks Harga Implisit dapat dianggap lebih menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dibandingkan dengan indikator inflasi lainnya seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Indeks Sembilan Bahan Pokok. Hal ini disebabkan Indeks Harga Implisit sudah mewakili semua jenis harga yaitu harga konsumen, harga produsen, harga perdagangan besar, harga eceran dan harga lainnya yang sesuai dengan berbagai jenis harga yang dipergunakan dalam penghitungan nilai produksi setiap sektor. Tingkat Inflasi di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun dengan mengacu pada besanya perubahan Indeks Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya adalah pada tahun 2011 sebesar 19,88% merupakan tingkat inflasi yang paling tinggi, sedangkan pada tahun 2012 adalah terjadi inflasi yang paling rendah yaitu sebesar 6,35%. Tabel 8.5 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Kutai Timur Tahun Tahun Indeks Harga Implisit Tingkat Inflasi (%) (1) (2) (3) ,71 14, ,80 19, ,40 6, * 255,58 8,57 Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

76 8.4 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR Perkembangan ekspor baik Minyak Bumi dan Gas (Migas) maupun Non Migas pada tahun cukup fluktuatif, diamana setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan, berkisar antara -18,17% - 73,18%. Begitu pula dengan perkembangan impor dari tahun mengalami perkembangan yang fluktuatif pula, berkisar antara -27,34% - 121,96%. Tabel 8.6 Perkembangan Ekspor dan Impor Kabupaten Kutai Timur Tahun Tahun Nilai Expor (US$) Nilai Impor (US$) (1) (2) (3) Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun Kutai Timur Dalam Angka Tahun , , , , , , , , ,0 Gambar 8.3 Perkembangan Ekspor dan Impor Kabupaten Kutai Timur Tahun , Nilai Ekspor (US$) Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2013 Nilai Impor (US$) t P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 65

77 8.5 INDUSTRI DAN PERDAGANGAN Kabupaten Kutai Timur memiliki 1,3 juta ha lahan potensial yang cocok dan siap dikembangkan untuk komoditas pertanian bernilai tinggi sebagai basis agribisnis berikut agroindustrinya. Selain itu Kabupaten Kutai Timur memiliki wilayah perairan pantai kurang lebih sepanjang 250 km dan 4 mil dari garis pantai ke arah laut yang siap dikelola untuk pengembangan agribisnis perikanan berwawasan lingkungan. Beberapa komoditas agribisnis seperti kelapa sawit, coklat, karet, lada, nenas, dan udang memiliki prospek pasar internasional yang sangat baik. Agribisnis memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang besar dalam perekonomian dan menjamin kesinambungan pembangunan jika dikelola secara baik, karena pembangunan ekonomi didasarkan pada SDA yang dapat diperbaharui. Mengingat tingginya resiko yang harus ditanggung oleh penduduk Kabupaten Kutai Timur karena ketergantungan yang besar terhadap sektor yang bertumpu pada sumberdaya alam non lestari maka perlu segera mengembangkan alternatif lain sektor ekonomi yang akan dijadikan sebagai leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Sektor ekonomi terpilih yang akan dijadikan leading sector tersebut mulai dikembangkan sedini mungkin. Sehingga pada saat industri batubara kehabisan bahan baku, maka sektor ekonomi yang terpilih tersebut sudah berkembang dengan mantap dan mampu menggantikan posisi industri batubara sebagai penggerak utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai peluang pasar yang sangat besar. Peluang pasar yang tercermin dari adanya potensi permintaan akan produk hasil kegiatan sektor ekonomi tersebut di pasaran lokal, regional dan internasional. Potensi permintaan lokal dapat dilihat dari kemungkinan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur. Potensi permintaan regional terutama berasal dari daerah-daerah Kalimantan Bagian Timur yang mempunyai rencana untuk mengembangkan agrobisnis dan agroindustri untuk pembangunan daerahnya. Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai keterkaitan yang tinggi baik ke belakang maupun ke depan dengan sektor ekonomi yang lain. Tingginya keterkaitan tersebut secara langsung dan tidak langsung akan mengembangkan dan menggerakan sektorsektor ekonomi yang lain. Meningkatnya berbagai aktivitas sektor-sektor ekonomi tersebut akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan ekonomi Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan. 66 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

78 Adapun industri kecil maupun menengah di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 8.7 Jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Jenis Industri (1) (2) (3) (4) (5) 1 Industri Pangan Agro Jumlah Nilai Produksi (Rp. 000) Industri Sandang Jumlah Nilai Produksi (Rp. 000) Industri Logam. Mesin dan Alat Angkutan Jumlah Nilai Produksi (Rp. 000) Industri Kimia dan Bahan Bangunan Jumlah Nilai Produksi (Rp. 000) Industri Kerajinan Jumlah Nilai Produksi (Rp. 000) Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun KOPERASI Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan. Semakin banyak jumlah koperasi yang aktif, diharapkan semakin berdaya ekonomi kerakyatan, menurun jumlah kemiskinan dan menurun jumlah pengangguran. Untuk mengetahui jumlah koperasi, dan persentase koperasi aktif di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 8.8 Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi Persentase koperasi aktif (%) 72,14 56,76 60,42 Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 67

79 Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan. Untuk mengetahui jumlah UKM dan BPR di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8.9 Jumlah UKM dan BPR di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah seluruh UKM Jumlah BPR Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit (loan), pembayaran sebagai transaksi jasa (payment service) serta money transfer. BPR dan LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Semakin banyak jumlah BPR dan LKM, memudahkan masyarakat miskin dan pengusaha kecil dapat mengakses keuangan dalam rangka meningkatkan perekonomiannya. Untuk mengetahui jumlah BPR/LKM di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8.10 Jumlah BPR dan LKM di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah BPR Jumlah LKM Jumlah BPR dan LKM Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun INVESTASI Hampir semua kabupaten/kota membutuhkan modal dalam negeri maupun modal asing dalam rangka melaksanakan program/kegiatan pembangunan. Kehadiran investor asing diharapkan dapat meningkatkan potensi ekspor dan substitusi impor, juga agar terjadi alih teknologi yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional 68 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

80 Indonesia, khususnya di Kabupaten Kutai Timur. Namun hadirnnya investor asing sangat dipengaruhi oleh kondisi internal negara, seperti stabilitas ekonomi, politik, penegakan hukum dan lain sebagainya. Untuk mengetahui jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) di Kabupaten Kutai Timur dalam kurun waktu tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Tabel 8.11 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur Tahun Uraian Jumlah Investor (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah Investor Berskala Nasional (PDMN/PMA) PMDN (Triliun Rp) 1,3275 1,8 5,087 3 PMA (Juta US$ ) ,3 57 Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013 Ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah dapat mengundang ketertarikan investor untuk menanamkan investasinya di daerah tersebut. Semakin banyak realisasi proyek maka menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang pada investor untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 69

81 Kecamatan pemekaran yang menjadi wilayah perencanaan merupakan kawasan yang berkembang berdasarkan karakteristiknya masing-masing, seperti Kecamatan Muara Ancalong dan Muara Bengkal yang dulunya berkembang di sepanjang Sungai Kelinjau. Sedangkan, Kecamatan Sangkulirang merupakan kecamatan yang lebih dikenal terlebih dahulu dari pada Ibukota Kabupaten Sangatta karena posisi geografisnya di kawasan pesisir pantai yang memudahkan transaksi barang dan jasa lebih mudah. Tetapi seiring dengan perkembangan sistem ekonomi dan perubahan sistem kegiatan di Kabupaten Kutai Timur, karakteristik yang ada tersebut mengalami penggeseran sehingga menciptakan klusterkluster perkembangan. Potensi masing-masing kawasan perencanan di 18 kecamatan pemekaran Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9.1 Potensi di setiap Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur No Kecamatan Potensi (1) (2) (3) 1 Muara Ancalong (Ibukota Kecamatan: Kelinjau Ulu dan Kelinjau Ilir) Terdapat potensi perkebunan sawit yang saat ini dikelola oleh PT. 3 S (Sawit Sukses Sejahtera). 2 Busang Memiliki potensi pertanian tanaman pangan dengan komoditas padi lading 3 Long Mesangat (Ibukota Kecamatan: Sumber Sari) Sektor Perkebunan dengan komoditas utama coklat, jeruk, dan pisang Terdapat potensi bahan galian dan tambang berupa emas dan besi Sebagian besar masyarakat di wilayah ini adalah petani, dengan komoditi pada umumnya adalah: Padi, Kacang, Jagung. Pada umumnya masyarakat transmigrasi terdiri dari suku yang berasal dari Indonesia Timur, Bali, Jawa, dan Sunda yang memiliki budaya bertani dan bercocok tanam. Potensi perikanan yang terdapat di desa Melan dan Sumber sari (komoditi ikan Patin) di Sungai Long Mesangat bantuan merupakan salah satu program dari Pemkab. 70 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

82 No Kecamatan Potensi (1) (2) (3) 4 Muara Wahau Terdapat perkebunan dengan komoditas kelapa sawit, coklat Memiliki hamparan dominan yang landai (0-7%) dengan ketinggian yang variatif antara dpl dan pegunungan kapur sehingga sangat kondusif untuk pengembangan perkebunan jati dan karet. 5 Telen Memiliki perkebunan produktif dengan komoditas utama kelapa sawit dan coklat Teridentifikasi sebagai salah satu wilayah yang memiliki kandungan logam mulia berupa emas 6 Kongbeng Terdapat pertanian tanaman pangan dengan komoditas utama padi 7 Muara Bengkal (Ibukota Kecamatan: Muara Bengkal Ulu) 8 Batu Ampar (Ibukota Kecamatan: Batu Timbau) Memiliki sektor perkebunan yang cukup potensial berupa perkebunan kelapa, coklat, lada, karet, kelapa sawit Sektor Peternakan dengan komoditas sapi Danau kecil di Benua Baru sebagai potensi sumber air baku dan sudah terdapat jaringan air bersih yang intake PDAM-nya berasal dari danau tersebut. Potensi perkebunan yang besar mengundang investasi seperti Telen Prima Sawit (milik Haji Gunung putra daerah yang berasal dari Muara Bengkal). Potensi perikanan dengan jenis komoditi Ikan: Pipija, Baong, Saleh, Patin, Jelawat, Ikan Betutu (orientasi ekspor berdasarkan survei wawancara). Potensi HTI (Hutan Tanaman Industri) yang cukup luas untuk sentra produksi hutan. 9 Sangatta Utara KPC (Kaltim Prima Coal) sebagai perusahaan tambang terbesar di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki kawasan kota mandiri di Kawasan Perkotaan Sangatta merupakan potensi sebagai pusat pertumbuhan khususnya dalam sektor perdagangan dan jasa. Memiliki kawasan pariwisata lokal di Tanjung Sangatta yang dapat dikembangkan sebagai wisata pantai dan wisata pesisir. Sungai Sangatta sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan perkotaan. 10 Bengalon Potensi perkebunan sawit di Desa Tepian Langsat dan Keraitan serta perkebunan Kakao di Desa Sekerat 11 Teluk Pandan (Ibukota Kecamatan: Teluk Pandan) 12 Rantau Pulung (Ibukota Kecamatan: Margo Mulyo) 13 Sangatta Selatan (Ibukota Kecamatan: Sangatta Selatan) Memiliki potensi pertanian dengan komoditi padi sawah, pisang, dan cokelat. Komoditi unggulan yang sedang dan akan dikembangkan oleh kecamatan ini adalah: Jeruk Martadinata, Pinili, Nenas, Salak Memiliki potensi pertanian karena pada umumnya masyarakatnya adalah transmigran yang sudah terlatih untuk membudidayakan lahan pertaniannya (sawah tadah hujan dan buah-buahan) Memiliki kandungan tambang batu bara. Potensi sektor pertanian yaitu sayur-sayuran dan produksi ikan segar khususnya ikan bandeng dan ikan kakap. Potensi perikanan tersebut lebih banyak dibudidayakan di tambak dan sebagian lagi dari hasil tangkap nelayan laut. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 71

83 No Kecamatan Potensi (1) (2) (3) Memiliki potensi wisata lokal di Teluk Lombok maupun Teluk Kabak. Pusat pertumbuhan di kecamatan ini adalah pasar ikan yang terdapat di Desa Sangatta Selatan. 14 Kaliorang Terdapat perkebunan dengan komoditas andalan kelapa, coklat, kopi dan pisang 15 Sangkulirang (Ibukota Kecamatan: Benua Baru Ulu) Berada di sepanjang garis pantai, sektor perikanan menjadi salah satu sektor yang tumbuh dan berkembang dengan baik dengan komoditas perikanan tangkap Peternakan sapi sebagai penopang kebutuhan daging Kabupaten Kutai Timur Terdapat potensi bahan galian berupa besi, gipsum serta pasir kuarsa Letak geografis kecamatan ini bisa menjadi potensi untuk produksi perikanan laut dan outlet barang se-kabupaten. Potensi perikanan laut saat ini yang cukup besar dengan komoditi adalah udang lobster. 16 Sandaran Memiliki potensi perkebunan dengan komoditas utama kelapa, pisang, coklat, lada 17 Kaubun (Ibukota Kecamatan: Bumi Etam) 18 Karangan (Ibukota Kecamatan: Karangan Dalam) Menjadi salah satu wilayah sentra produksi sayur mayur Dengan posisi wilayah yang terletak di pesisir, potensi perikanan menjadi potensi yang cukup potensial baik tambak, kolam ataupun perikanan tangkap Potensi perkebunan sawit saat ini pengelolaannya masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar. Didominasi oleh masyarakat transmigrasi yang terlatih untuk bertani dan berkebun sehingga memudahkan untuk pengembangan program pertanian. Sungai sebagai potensi air baku untuk keperluan sehari-hari. Memiliki lahan hutan dan perkebunan yang cukup luas yang dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat dan milik perusahaan. Potensi unggulan untuk perkebunannya yaitu perkebunan kelapa sawit, tambang batu bara yang saat ini sudah mulai eksplorasi, pariwisatanya yaitu wisata air panas (desa mukti lestari) dan goa kelelawar, walet serta terdapat air panas dan air terjun (desa pangadan dan karangan hilir). Sumber: - Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kecamatan Kabupaten Kutai Timur Tahun Revisi RTRW Kabupaten Kutai Timur Data diolah Berdasarkan pertimbangan potensi permintaan hasil produksi wilayah Kabupaten Kutai Timur, baik internal maupun eksternal, khususnya produksi yang berbasis sumberdaya yang dapat diperbaharui, adalah hasil produksi tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan yang berada di kawasan budidaya. Kawasan budidaya mencakup kawasan pemukiman perkotaan dan perdesaan, pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, 72 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

84 perkebunan, hutan produksi perindustrian, pertambangan, pariwisata, kawasan Hankam dan kawasan lainnya. No Tabel 9.2 Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) Kabupaten Kutai Timur Lokasi (Kecamatan/ Desa) Peruntukan No Lokasi (Kecamatan/ Desa) Peruntukan (1) (2) (3) (1) (2) (3) 1 Bengalon 8 Sandaran - Tepian Langsat Sawit - Susuk Dalam Sawit, Karet - Keraitan Sawit - Susuk Luar Sawit - Sekerat Kakao - Manubar Karet 2 Kaliorang - Marukangan Karet - Selangkau Kakao 9 Sangatta - Bumi Rapak Sawit, Kakao - Rantau Pulung Kenaf - Bumi Etau Sawit 10 Sangkulirang - Miau Baru Cokelat/Lada, - Karangan Dalam Sawit, Cokelat, Jarak Pagar Pisang, Kakao - Bukit Makmur Sawit - Tp.Terap Sawit - Bukit Permata Sawit, Kakao - Pelawan Sawit 3 Kaubun - Kerayaan Sawit, Cokelat, Pisang - Bumi Rapak Sawit - MunduDalam Sawit 4 Kongbeng - Saka Sawit - Cipta Graha Sawit - Bt.Lepoq Sawit, Kakao 5 Muara Ancalong - Karangan Sawit - Long Tesak Sawit - Baay Sawit, Pisang - Senyiur Sawit - Pengadan Sawit, Kakao 6 Muara Wahau - Mandu Sawit - Dabeq Sawit - Sempayau Sawit, - Nehes Liahbing Sawit - Keraitan Sawit, Kakao - Benhes Sawit - Tanjung Manis Sawit, Cokelat - Diaklay Sawit 11 Telen 7 Muara Bengkal - Jukayaq Sawit - Batu Ampar Sawit - Bt.Redi Sawit 8 Sandaran - Muara Haloq Sawit - Susuk Dalam Sawit, Karet - Marhaloq Sawit - Susuk Luar Sawit - Manubar Karet - Marukangan Karet Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Kutai Timur 2007 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 73

85 A. Kawasan Hutan Kawasan hutan menjadi dua yaitu hutan yang berada dalam pengawasan Unit Hamparan Pengkajian (UHP) serta hutan rakyat. Hutan Produksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a) Kawasan hutan produksi terbatas, dimana eksploitasinya hanya dapat dengan tebang pilih dan tanam, b) Kawasan hutan produksi tetap, dimana eksploitasinya dapat dengan tebang habis dan tanam, c) Kawasan hutan produksi konversi dimana bilamana diperlukan dapat dialihkan. Pengaturan yang berlaku didalam hutan produksi meliputi : a) Hutan produksi yang telah ada berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku tetap dipertahankan, b) Tanaman budidaya lainnya masih diperkenankan di kawasan hutan Produksi tersebut dengan sistem tumpang sari bila tidak mengganggu fungsi hutan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka untuk hutan produksi tetap diperbolehkan melakukan produksi kayunya secara rutin sesuai dengan sifat produksinnya, sedangkan untuk kawasan produksi konversi yaitu kawasan hutan lindung tidak boleh melakukan produksi/boleh melakukan produksi dengan jumlah terbatas dan dalam pengawasan khusus. B. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur terbagi menjadi 2 bagian yaitu tanaman pangan lahan basah dan tanaman pangan lahan kering. Berdasarkan beberapa kriteria yaitu kelerengan lahan, jenis tanah, kedalaman solum, tekstur tanah, dan tingkat erosi, maka kesesuaian lahan untuk kawaan budidaya tanaman pangan lahan kering di wilayah Kabupaten Kutai Timur dapat diidentifikasi bahwa lahan yang sesuai untuk kegiatan tanaman pertanian lahan kering berada di sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua kecamatan yang ada. Sedangkan kesesuaian lahan budidaya tanaman pangan lahan basah di wilayah Kabupaten Kutai Timur dapat didiidentifikasi bahwa yang sesuai untuk kegiatan tanaman pertanian lahan basah adalah di sebagian kecil dari wilayah yang ada di Kabupaten Kutai Timur dengan luas yang cukup signifikan di kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong. 74 P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r

86 Hasil produksi tanaman pangan, bila dilihat dari sisi permintaan, potensial untuk memenuhi permintaan di dalam negeri, baik lingkup lokal kabupaten, maupun lingkup nasional, khususnya Provinsi Kalimantan Timur, serta Jawa Timur dan Bali. Berdasarkan peluang dan pesaing dalam pasokan hasil produksi pertanian tanaman pangan, komoditas unggulan kedelai dan jagung dapat ikut berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan kedua komoditas tersebut dalam lingkup nasional. Komoditas lainnya yang termasuk padi, palwija dan buah-buahan juga mempunyai potensi permintaan lokal dalam jangka pendek, dan potensi permintaan pada lingkup yang lebih luas pada jangka menengah dan jangka panjang. Kegiatan budidaya dalam skala kecil yang telah dilakukan mencakup kegiatan pertanian tanaman pangan, dengan hasil produksi berupa sawah, padi lading, palawija, sayursayuran dan buah-buahan. C. Kawasan Perkebunan Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan dipandang dari sisi permintaan, baik dilihat dari peluang pasar maupun pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, karet, coklat, nanas, tanaman serat dan lada. Komoditas unggulan tersebut mempunyai peluang untuk pasar luar negeri. Kegiatan budidaya perkebunan telah dilakukan dengan hasil produksi berupa cengkeh, coklat, lada, kopi, kelapa dan karet. D. Kawasan Peternakan Hasil produksi peternakan, baik peternakan kecil, seperti unggas maupun peternakan besar mempunyai potensi permintaan yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Kalimantan Timur yang masih cukup tinggi, Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi dalam rangka pemenuhan kebutuhan regional. Hal ini diindikasikan dengan surplus produksi unggas dan daging besar. P r o f i l D a e r a h K a b u p a t e n K u t a i T i m u r 75

Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015

Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015 Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 Bupati Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera untuk kita semua, Dengan memanjatkan Puji dan Syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN L aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) Kabupaten Kutai Timur ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015. LKj.IP Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur. Km2 (17%) dari wilayah Kalimantan Timur.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur. Km2 (17%) dari wilayah Kalimantan Timur. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Kabupaten Kutai Timur 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai yang dibentuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan semesta alam, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah maka kami dapat menyelesaikan amanat penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... 10 A. Visi dan Misi... 10 B. Strategi dan Kebijakan Daerah... 11 1. Isu

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J E M B R A N A. 1.1 Latar Belakang

B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J E M B R A N A. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang U ntuk menindak lanjuti diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 maka dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus nyata dan bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan semesta alam, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah maka kami dapat menyelesaikan amanat penyusunan

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 A. PETA WILAYAH HUKUM Wilayah Hukum Pengadilan Agama Sangatta meliputi Kabupaten Kutai Timur yang terdiri dari 18 Kecamatan 135, yaitu : Kecamatan Muara Ancalong 8 Kecamatan

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPAHIANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Ir. H. Isran Noor (Bupati Kutai Timur) Pada: Indonesia Water Forum Jakarta Convention Centre, 2 April 2014

Ir. H. Isran Noor (Bupati Kutai Timur) Pada: Indonesia Water Forum Jakarta Convention Centre, 2 April 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Disampaikan oleh: Ir. H. Isran Noor (Bupati Kutai Timur) Pada: Indonesia Water Forum Jakarta Convention Centre, 2 April 2014 o Kabupaten Kutai Timur terbentuk berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 30 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang 33 BAB III OBYEK LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 3.1.1 Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi terletak antara 106 derajat 49 sampai 107 derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar,

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, Menimbang : a. bahwa Susunan Organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012 Halaman : i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan kewenangan atau mandat

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 POLEWALI MANDAR SIPAMANDAQ S I PAM AN D AQ PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan dan Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. adalah langkah-langkah

Lebih terperinci