Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015"

Transkripsi

1 Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

2 Bupati Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera untuk kita semua, Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 ini dapat selesai tersusun. Buku Profil Daerah ini menyajikan data dan informasi mengenai potensi daerah dan kekayaan Kabupaten Kutai Timur. Untuk menunjang terwujudnya perkembangan ekonomi yang kuat, Kabupaten Kutai Timur terus berusaha memperbaiki fasilitas, infrastruktur serta SDM agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik di segala aspek. Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam rangka penyusunan Profil Daerah ini disampaikan terima kasih semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Sangatta, November 2015 BUPATI KUTAI TIMUR H. ARDIANSYAH SULAIMAN PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 i

3 Kata Pengantar Buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur merupakan publikasi hasil analisis data Sistem Informasi Profil Daerah Yang disusun berdasarkan database profil daerah yang diupayakan dapat menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh daerah. Data yang tersaji dalam buku ini merupakan data yang terekam sampai dengan akhir tahun 2014 dan sebagian data triwulan II tahun 2015, sehingga secara bertahap selalu diusahakan pembaharuannya serta penyempurnaan kualitas maupun kuantitasnya. Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan atas dukungan dari dinas/instansi vertikal dan otonom di Kabupaten Kutai Timur sehingga publikasi ini dapat terwujud. Kami berharap dukungan ini akan terus berlanjut sehinggal kualitas dan kuantitas data dan informasi yang tersaji dalam publikasi ini akan semakin baik. Tanggapan dan saran akan bermanfaat guna kesempatan publikasi di masa mendatang. Demikian yang dapat disajikan dalam penulisan ini, semoga buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur ini dapat bermanfaat. Sangatta, November 2015 KEPALA BAPPEDA Ir. SUPRIHANTO, CES PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 ii

4 SAMBUTAN BUPATI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN RUANG LINGKUP LANDASAN HUKUM HASIL YANG DIHARAPKAN 5 BAB II GEOGRAFI POSISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH PENGGUNAAN LAHAN TOPOGRAFI IKLIM 11 BAB III PEMERINTAH DAERAH VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH LAMBANG DAERAH APARATUR PEMERINTAH Organisasi Daerah Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil) KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Kerjasama Antar Daerah Kerjasama Dengan Pihak Ketiga Koordinsi Dengan Instansi Vertikal Daerah 23 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 iii

5 BAB IV SOSIAL BUDAYA KEPENDUDUKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KETENAGAKERJAAN Komoditas Tanaman Pangan Kesmepatan Kerja JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA SUKU BANGSA DAN BAHASA SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA 38 BAB V SUMBER DAYA ALAM 5.1. KEPENDUDUKAN Komoditas Tanaman Pangan Komoditas Holtikultura PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN DAN KELAUTAN KEHUTANAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 49 BAB VI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PENDIDIKAN Angka Melek Huruf Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka Partisipasi Kasar KESEHATAN Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Rumah Sakit Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan KEMISKINAN 57 BAB VII INFRASTRUKTUR AIR BERSIH LISTRIK 61 iv PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

6 7.3. POS DAN TELEKOMUNIKASI KARAKTERISTIK TRANSPORTASI Jaringan Jalan Jumlah dan Perkembangan Kendaraan SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI PARIWISATA 65 BAB VIII PEREKONOMIAN DAERAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO STRUKTUR EKONOMI PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KOPERASI INVESTASI 78 BAB IX KEUANGAN DAERAH 80 BAB X POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH 82 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 v

7 Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Kutai Timur 8 Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun Menurut Tingkat Eselon 20 MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Antar Daerah Tahun MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Dengan Pihak Ketiga Tahun MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta Kepadatan Penduduk Tahun Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan Timur Tahun Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur Tahun Tabel 4.5. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun Tabel 4.6. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kelompok Umur Tahun Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun Tabel 4.8. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun Tabel 4.9. Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun vi PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

8 Tabel Tabel Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama Tahun Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel Jumlah Pondok Pesantren Santri dan Ustadz Tahun Tabel Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur 37 Tabel 5.1. Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 5.2. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Padi Tahun Tabel Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Ubi Kayu Tahun Tabel 5.4. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Jagung Tahun Tabel 5.5. Luas Lahan Perkebunan Holtikultura Tahun Tabel 5.6. Luas Lahan Perkebunan Tahn Tabel 5.7. Produksi Perkebunan Tahun Tabel 5.8. Lokasi dan Kapasitas Pabrik Crude Palm Oil (CPO) Tahun Tabel 5.9. Tabel Populasi Ternak, Produksi Daging dan Telur Hasil Peternakan Tahun Rumah Tangga, Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tahun Tabel Luas Wilayah Hutan Tahun Tabel Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaa, Luas HPH dan HTI Tahun Tabel Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur 49 Tabel Distribusi Persentase Kategori Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB di Kabupaten Kutai Timur Tahun (Tahun Dasar 2010) 51 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 vii

9 Tabel 6.1. Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Tahun Tabel 6.2. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Tahun Tabel 6.3. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Tabel 6.4. Tabel 6.5. Pendidikan Tahun Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Tabel 6.6. Jumlah Posyandu dan Balita Tahun Tabel 6.7. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun Tabel 6.8. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Tahun Tabel 6.9. Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk Tahun Tabel Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Tahun Tabel 7.1. Cakupan Pelayanan PDAM Tahun Tabel 7.2. Kapasitas Terpasang PDAM Tahun Tabel 7.3. Banyaknya Produksi dan Pelanggan Listrik yang Diproduksi Tabel 7.4. Tabel 7.5. Tabel 7.6. PLN MISIP Sangatta Tahun Banyaknya Listrik (KWh)yang Terjual Menurut Wilayah Tahun Jumlah Menara Telekomunikasi di Kabupaten Kutai Timur Tahun Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 7.7. Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya Tahun Tabel 7.8. Sarana dan Prasarana Transportasi Tahun Tabel 7.9. Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur 66 Tabel Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan Tahun Tabel Sarana dan Prasarana Wisata Tahun Tabel 8.1. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun viii PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

10 Tabel 8.2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 8.3. Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 8.5. Perkembangan Ekspor dan Impor Tahun Tabel 8.6. Industri Kecil dan Menengah Tahun Tabel 8.7. Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 8.8. Jumlah UKM Non BPR/LKM di Kabupaten Kutai Timur Tabel 8.9. Tahun Jumlah Proyek PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tabel 9.1. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Tabel 9.2. Penerimaan Dana Perimbangan Tahun Tabel Potensi Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur 81 Tabel Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) Kabupaten Kutai Timur 85 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 ix

11 Gambar 2.1. Peta Kabupaten Kutai Timur 7 Gambar 8.1. Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Gambar 8.2. Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun x PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

12 Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah merupakan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih, berwibawa dan bertanggung jawab. Untuk menindaklanjuti diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, maka dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus nyata dan bertanggung jawab, baik dalam urusan pemerintahan maupun dalam pengelolaan pembangunan termasuk didalamnya upaya menggali sumber-sumber pembiayaan sendiri, maka diperlukan langkah-langkah yang komprehensif untuk merestrukturisasi pemerintahan dan pola pembangunan. Dengan demikian, maka dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah yang dapat mengelola potensi dan sumber daya daerah, perlu disusun Profil Daerah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang terus berkembang dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan di tingkat daerah maupun pusat, yang kemudian dapat berimplikasi pada peningkatan kualitas SDM daerah dan pengembangan manajemen pengelolaan data dan informasi di daerah dapat terlaksana dengan baik. Agar dapat memberikan hasil yang optimal terhadap kemampuan daerah dalam mengembangkan wilayahnya, diperlukan suatu gambaran yang komprehensif mengenai wilayahnya sendiri. Melalui gambaran wilayah yang tersusun dengan baik, pemerintah daerah dapat menentukan arah perkembangan dan inventarisasi sumber daya yang tersedia pada wilayahnya. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

13 Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi Otonomi Daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Timur yang diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 memberikan gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dilaksanakannya publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 antara lain: 1. Untuk menghimpun semua data fisik dan data sosial ekonomi dari kegiatan sektoral di Kabupaten Kutai Timur sebagai upaya penyediaan sarana yang dapat dipakai dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi serta pengawasan pembangunan. 2. Memberikan gambaran kondisi wilayah, potensi sumber daya alam maupun hasil-hasil pembangunan daerah yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang valid dan akurat bagi semua pihak. 3. Sebagai penyempurnaan Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur sebelumnya. 2 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

14 Disamping itu, tujuan dari penyusunan publikasi ini antara lain yaitu: 1. Tersedianya data yang dapat digunakan untuk kebutuhan perencanaan dan penyusunan kebijakan serta memudahkan koordinasi pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program pembangunan di Kabupaten Kutai Timur secara terpadu. 2. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah. 3. Sebagai informasi bagi usaha dan investasi baik dalam maupun luar Kabupaten Kutai Timur. 4. Selain itu dapat dijadikan masukan dalam pengembangan sistem informasi pengelolaan database profil daerah yang baik dan akurat RUANG LINGKUP Adapun ruang lingkup penyusunan Profil Daerah adalah mencakup seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur yang meliputi 18 kecamatan, yaitu: Muara Ancalong, Busang, Long Mesangat, Muara Wahau, Telen, Kongbeng, Muara Bengkal, Batu Ampar, Sangatta Utara, Bengalon, Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Rantau Pulung, Sangkulirang, Kaliorang, Sandaran, Kaubun dan Karangan. Agar dapat menampilkan informasi mengenai potensi Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan, maka aspek yang perlu dimuat dalam profil adalah sebagai berikut: 1. Aspek Fisik dan Lingkungan, antara lain: a. Geografi, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, dll. b. Sumber daya alam (pola ruang) yaitu: kawasan lindung dan budidaya (pertanian, kehutanan, pertambangan/sumber daya mineral, industri, pariwisata, permukiman, konservasi, dll.). 2. Aspek Ekonomi, antara lain: a. Potensi sumber daya lokasi, sumber daya alam dan sumber daya buatan/infrastruktur wilayah. b. Kondisi perekonomian umum (struktur perekonomian/pelaku ekonomi, sektor perekonomian, PDRB, investasi, APBD, pendapatan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

15 dan pengeluaran daerah/masyarakat, iklim usaha, lembaga keuangan, dll.). 3. Aspek Sosial Budaya a. Pemerintahan umum b. Kependudukan c. Pendidikan d. Ketenagakerjaan e. Kesehatan f. Sosial politik, keamanan, hukum dan sosial ekonomi g. Kelembagaan masyarakat, adat istiadat, warisan budaya, pranata sosial, kondisi gender, dll. h. Sosial budaya lainnya. Data-data tersebut dapat diperoleh baik dari data sekunder yang berasal dari dinas/instansi yang membawahi sektor terkait yang berlokasi di wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan melakukan survey lapangan secara langsung ke dinas/instansi, badan usaha dan BUMN LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang mendasari penyusunan Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur antara lain adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 5. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

16 1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN Penyusunan publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 ini diharapkan bisa menghasilkan data statistik yang dapat digunakan dan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pemerintah maupun masyarakat luas pada umumnya. Melalui ketersediaan data dan informasi daerah Kabupaten Kutai Timur ini diharapkan, untuk pemerintahan dapat menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di pusat dan dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di daerah. Untuk masyarakat luas, diharapkan dengan adanya publikasi ini dapat menggerakkan masuknya investor yang nantinya ikut berkembang dan membangun bersama Kabupaten Kutai Timur. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

17 2.1. POSISI GEOGRAFIS Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur terletak pada Bujur Barat Bujur Timur dan Lintang Utara Lintang Selatan. Adapun batas wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kabupaten Berau (Kecamatan Kelay dan Kecamatan Talisayan) b. Sebelah Selatan : Kota Bontang (Kecamatan Bontang Utara), dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Marang Kayu dan Kecamatan Muara Kaman) c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar d. Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang) Letak geografis wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi yang cukup strategis untuk mendukung interaksi wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan wilayah luar, baik dalam skala nasional maupun internasional, terutama dengan adanya dukungan fasilitas transportasi. Potensi posisi strategis tersebut terlihat dari posisinya dikaitkan dengan wilayah yang lebih luas adalah sebagai berikut: a) Kabupaten Kutai Timur berada pada jalur regional lintas Trans Kalimantan yang menghubungkan jalur Tarakan (Kota Orde II) - Tanjung Redeb ke Samarinda (Kota Orde I - Ibu Kota Provinsi) - Balikpapan (Kota Orde I) - Kabupaten Penajam Pasir Utara - Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sehingga, dengan posisi tersebut, menjadi potensi yang mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa dari dan ke dalam Kabupaten Kutai Timur. 6 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

18 b) Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dengan panjang garis pantai sekitar 200 km, terletak dalam wilayah perairan Selat Makasar dan Laut Sulawesi dan juga bagian Laut Kalimantan Timur yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sehingga posisi Kutai Timur menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi laut internasional. Gambar 2.1. Peta Kabupaten Kutai Timur Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah 2.2. LUAS WILAYAH Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten hasil pemekaran berdasarkan Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999, yang meliputi 5 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 16 Tahun 1999, Kabupaten Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan, dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005 dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan dengan 133 desa dan 2 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Kutai Timur sebesar ,50 km² atau sekitar 17% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

19 Luas setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Kutai Timur Banyaknya Luas No. Kecamatan Desa Kelurahan Km² % 1. Muara Ancalong ,30 7,66 2. Busang ,62 10,41 3. Long Mesangat 7 526,98 1,47 4. Muara Wahau , 32 16,01 5. Telen , 61 8,75 6. Kombeng 7 581,27 1,63 7. Muara Bengkal ,80 4,26 8. Batu Ampar 6 204,50 0,57 9. Sangatta Utara ,59 3, Bengalon ,24 8, Teluk Pandan 6 831,00 2, Rantau Pulung ,85 4, Sangatta Selatan ,82 0, Kaliorang ,58 9, Sangkulirang ,91 1, Sandaran ,30 9, Kaubun 8 257,45 0, Karangan ,36 8,57 Kabupaten Kutai Timur ,50 100,00 Sumber: Bagian Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur Tahun PENGGUNAAN LAHAN Penggunaan lahan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2014 sebanyak 43,08% merupakan kawasan hutan, meliputi Hutan Mangrove, Hutan Primer, Hutan Rawa, Hutan Sekunder dan Hutan Tanaman. Hutan Primer banyak dijumpai pada daerah pegunungan yang tersebar pada bagian barat Kabupaten Kutai Timur, yaitu Kecamatan Muara Wahau, Telen, dan Busang. 8 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

20 Kawasan tidak berhutan di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 56,14% yang didominasi oleh belukar dan belukar rawa, masing-masing sebesar 37,65% dan 5,76%. Kawasan pertanian sebanyak 9,28% atau sekitar ,33 Ha, meliputi perkebunan, sawah dan lahan pekarangan. Sedangkan penggunaan lahan untuk perikanan masih sangat kecil meskipun mempunyai potensi yang sangat besar baik budidaya kolam maupun perairan umum. Penggunaan lainnya adalah pertambangan batubara sebesar 0,70% atau sekitar ,51 Ha. Tabel 2.2. Luas Penutupan Lahan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 No Uraian Luas (Ha) (%) No Uraian Luas (Ha) (%) 1. Awan ,11 0, Hutan ,80 2,92 Tanaman 2. Belukar ,08 37, Pertanian ,70 1,26 Lahan Kering Campur Semak 3. Belukar Rawa ,25 5, Perkebunan ,33 9,28 4. Hutan Mangrove Primer 5. Hutan Mangrove Sekunder ,70 0, Permukiman ,87 0, ,77 0, Pertanian Lahan Kering Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun ,01 0,01 6. Hutan Primer ,52 12, Rawa ,26 0,96 7. Hutan Rawa Primer 8. Hutan Rawa Sekunder 9. Hutan Sekunder 348,40 0, Pertambangan ,51 0, ,56 0, Tambak 3.175,20 0, ,97 25, Transmigrasi 2.833,00 0,09 Jumlah ,04 100,00 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

21 2.4. TOPOGRAFI Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi dari yang berupa dataran, berbukit hingga pegunungan, serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi antara 0-7 m hingga lebih dari m dari permukaan laut. Kawasan yang relatif datar dan landai hanya terdapat di Kecamatan Sangatta Utara, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang. Daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Berau pada Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong merupakan daerah pegunungan kapur dengan kawasan pegunungan dan perbukitan yang paling luas yaitu Ha dan ,5 Ha sedangkan dataran/landai ,5 Ha yang terdiri dari daratan, rawa dan perairan berupa sungai dan danau. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan sedangkan danau hanya di Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang. Wilayah pantai yang berada di sebelah timur kabupaten mempunyai ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut di mana wilayah ini mempunyai sifat kelerengan yang datar, rawa mudah tergenang dan merupakan daerah endapan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan di atas 15%, wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal cukup luas, yang tersebar di seluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut, dimana wilayahnya mempunyai ketinggian diatas 500 m diatas permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian 500 m diatas permukaan laut mempunyai sifat berbukit sampai bergunung dengan kelerengan lebih dari 40% dan sangat berpotensi erosi. Di antara variasi yang dimaksud adalah: a. Kawasan yang relatif datar dan landai terdapat di Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang yang sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal permukiman dan pertanian, industri berat, pengembangan tanaman keras dan kawasan prioritas untuk pengembangan lapangan terbang. b. Kawasan pegunungan kapur terdapat di daerah Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong yang cocok untuk 10 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

22 pengembangan pertanian dan perkebunan tertentu seperti jati, karet dan kelapa sawit. c. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan diantaranya Sungai Sangatta, Sungai Marah dan Sungai Wahau. Sungai-sungai di daerah ini airnya dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai sumber air minum dan jalur transportasi air antara daerah pantai dan daerah pedalaman. Sedangkan danau terdapat di beberapa kecamatan, diantaranya di Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang IKLIM Kabupaten Kutai Timur beriklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26 C, dimana perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5 7 C. Curah hujan di Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari wilayah pantai hingga ke pedalaman yang semakin meningkat. Jumlah curah hujan rata-rata di wilayah kabupaten ini berkisar antara mm/tahun, dengan jumlah hari hujan rata-rata adalah hari/tahun. Temperatur ratarata berkisar antara 26 C dengan perbedaan antara siang dan malam antara 5 7 C. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

23 3.1. VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH Sejalan dengan arah pembangunan Kutai Timur Jangka Panjang Kabupaten Kutai Timur, yang diarahkan kepada terwujudnya ekonomi daerah yang berdaya saing dan bertumpu pada pemanfaatan sumber daya lokal menuju kemandirian daerah, maka Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun adalah: PEMBANGUNAN DAERAH BERTUMPU PADA AGRIBISNIS MENUJU KUTAI TIMUR MANDIRI Visi pembangunan yang telah ditetapkan memiliki makna sebagai berikut: 1. Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis. 2. Pembangunan agribisnis diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap perkembangan ekonomi daerah khususnya ekonomi masyarakat yang berdaya saing, baik ditingkat regional, nasional mapun global dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah. 3. Kemandirian daerah ditandai oleh kemandirian keuangan daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta adanya kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup menuju sejahtera. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun ditetapkan Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut: 12 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

24 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan seni budaya daerah. 2. Memantapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang serasi dan berwawasan lingkungan. 3. Memantapkan kemandirian pangan dan pengembangan komoditi ungulan daerah. 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan energi. 5. Pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan. 6. Penegakan hukum dan mengoptimalkan peran aparatur pemerintahan daerah yang dinamis dan efisien. 7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat 8. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang. 9. Mendorong peran lembaga keuangan dan perbankkan untuk menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi guna membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 5, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Penyusunan program pembangunan tersebut diselaraskan pula dengan prioritas pembangunan nasional dan prioritas pembangunan Provinsi Kalimantan Timur. Untuk lebih mengarahkan program SKPD maka disusun prioritas pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun yang dikemas ke dalam 12 (dua belas) prioritas pembangunan daerah (agenda pembangunan) yaitu; 1. Peningkatan kapasitas pemerintahan (capacity building) 2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan 3. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan 4. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran 5. Peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat 6. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

25 7. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan 8. Pemantapan, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan lahan serta lingkungan hidup 9. Peningkatan infrastruktur dasar kawasan permukiman 10. Peningkatan pembangunan perdesaan 11. Pengelolaan kawasan perbatasan (hinterland) 12. Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi 3.2. LAMBANG DAERAH Simbol warna-warni pada lambang daerah Kabupaten Kutai Timur adalah: 1. Warna Hijau : Kemakmuran, Kesuburan 2. Warna Kuning Emas : Keluhuran, Keagungan 3. Warna Kuning : Kejayaan 4. Warna Merah : Keberanian 5. Warna Putih : Kesucian 6. Warna Hitam : Kesungguhan Lambang Daerah Kabupaten Kubupaten Kutai Timur mengandung makna sebagai berikut: a. Perisai Bersudut Lima : Melambangkan alat pelindung untuk mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila. b. Bintang Bersudut Lima : Melambangkan Ketuhanan dan Pancasila sebagai Falsafah Negara Republik Indonesia. c. Rantai : Melambangkan Pemersatu antara seluruh aparatur dan Masyarakat Kab. Kutai Timur. d. Dua Belas buah Kapas : Melambangkan tanggal 12 (dua belas) yang merupakan Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur. e. Sepuluh buah Gigi Roda Pabrik : Melambangkan bulan Oktober yang menjadi bulan Penetapan Kabupaten Kutai Timur. 14 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

26 f. Lima buah Api Menyala : Melambangkan 5 (lima) Kecamatan yang merupakan Cikal Bakal Kabupaten Kutai Timur. g. Tiga Lembar Daun : Mengandung arti bahwa Kabupaten Kutai Timur adalah daerah yang subur. h. Setumpuk Bahan Tambang : Melambangkan Kandungan Bahan Tambang di Kabupaten Kutai Timur sangat berlimpah. i. Matahari Terbit : Mengandung arti Kabupaten merupakan daerah yang cerah untuk masa yang akan datang lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia digambarkan dengan 17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi. j. Sembilan butir Padi pada tangkai kiri dan : Melambangkan Tahun 1999 tahun Penetapan Kabupaten Kutai Timur. Sembilan butir padi pada tangkai kanan k. Kelian, Tombak serta Mandau : Melambangkan Masyarakat Kabupaten Kutai Timur siap melaksanakan dan mengamankan pembangunan Kabupaten Kutai Timur. l. Kalimat TUAH BUMI UNTUNG BENUA : Melambangkan arti bahwa Bumi/daerah Kabupaten Kutai Timur memiliki Tuah dan sekaligus membawa Keberuntungan bagi Kabupaten Kutai Timur APARATUR PEMERINTAH DAERAH Organisasi Daerah Untuk dapat melaksanakan pemerintahan yang lancar maka diperlukan sistem tata kerja perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan potensi masing-masing daerah. Semua aparatur negara/pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebar dalam 4 asisten, 13 bagian, 17 dinas, 17 kantor/badan dan 18 Kecamatan. Adapun kedudukan dan tugas pokok perangkat administrasi pemerintahan tersebut, antara lain: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

27 a. Sekretariat Daerah Kabupaten Merupakan unsur pembantu pimpinan daerah, yang dipimpin oleh seorang Sekretariat Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah kabupaten. Sektretariat Daerah dibantu oleh 4 asisten dan 13 bagian yaitu : I. Asisten Pemerintahan Umum a. Bagian Pemerintahan b. Bagian Otonomi Daerah c. Bagian Hukum II. Asisten Perekonomian dan Pembangunan a. Bagian Perekonomian b. Bagian Pembangunan c. Bagian Sumber Daya Alam III. Asisten Kesejahteraan Rakyat a. Bagian Hubungan Masyarakat b. Bagian Sosial c. Bagian Pengembangan Masyarakat IV. Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum dan Protokol b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana c. Bagian Keuangan d. Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah b. Sekretariat DPRD Kabupaten Merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten dan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten. 16 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

28 c. Dinas Daerah Kabupaten Merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh pemerintah kepada Bupati selaku wakil pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Organisasi Dinas Kabupaten Kutai Timur terdiri dari: 1. Dinas Penidikan dan Kebudayaan 8. Dinas Pertanian dan Peternakan 9. Dinas Perkebunan 2. Dinas Kesehatan 10. Dinas Kelautan dan Perikanan 3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 11. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata 4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Komunikasi 12. Dinas Pertambangan dan Energi 13. Dinas Tata Ruang 5. Dinas Pekerjaan Umum 14. Dinas Kehutanan 6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 15. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7. Dinas Koperasi,UKM dan Ekonomi Kreatif 16. Dinas Kesejahteraan Sosial 17. Dinas Pendapatan Daerah d. Lembaga Teknis Daerah (Kantor/Badan) Merupakan unsur pelakasana tugas tertentu dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dan mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Kabupaten dalam lingkup tugasnya. Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari: 1. Inspektorat Wilayah 5. Badan Lingkungan Hidup 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6. Badan Penelitian dan Pengembangan 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pem. Desa 7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 8. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

29 9. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 10. Badan Pendidikan dan Pelatihan 11. Badan Kepegawaian Daerah 12. Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta 13. Badan Pelayanan Perijinan Satu Pintu dan Penanaman Modal Daerah e. Lembaga Teknis Lainnya Organisasi Lembaga Teknis Lainnya terdiri dari: 1. Badan Penanggulangan 3. Kantor Kebersihan, Pertamanan Bencana Daerah dan Permakaman 2. Kantor Satpol PP dan Linmas 4. Kantor Layanan Pengadaan (KLP) Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor Satpol PP dan Linmas mempunyai tugas penegakan Peraturan Daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Kantor Satpol PP dipimpin oleh Kepala Satuan yang selanjutnya disebut Kasat, dimana dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat serta perlindungan masyarakat - Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati - Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat daerah - Pelaksanaan perlindungan masyarakat - Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan atau aparatur lainnya - Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati - Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya 18 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

30 f. Kecamatan Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten Kutai Timur yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat memiliki tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati termasuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. g. Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang berkedudukan dalam wilayah Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa/Lurah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Selain itu seorang Kepala Desa/Lurah juga melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil) Hingga September 2015, jumlah aparatur negara/pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di Kabupaten Kutai Timur sebanyak orang yang meliputi PNS golongan I sebanyak 91 orang, PNS golongan II sebanyak orang, PNS golongan III sebanyak orang serta PNS golongan IV sebanyak 624 orang. Sementara apabila ditinjau dari penjabat struktural, maka pada tahun 2015 jumlah PNS dengan Eselon II sebanyak 43 orang, eselon III sebanyak 223 orang, dan eselon IV sebanyak 619 orang. Adapun jumlah aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

31 No Golongan Tabel 3.1. Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun Tahun *) L P L P L P 1. I II III IV Jumlah Jumlah L + P Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun 2015 No Tabel 3.2. Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun Menurut Tingkat Eselon Eselon Tahun L P L P L P 1. I II III IV Jumlah Jumlah L + P Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Kerjasama Antar Daerah Kerjasama antar daerah merupakan suatu isu penting yang perlu di perhatikan oleh pemerintah daerah saat ini mengingat begitu banyak masalah dan kebutuhan masyarakat di daerah yang harus diatasi atau dipenuhi dengan melewati batas-batas wilayah administratif. Untuk mensukseskan kerjasama ini diperlukan suatu kebijakan untuk menentukan model kerjasama yang tepat dengan prinsip-prinsip yang menuntun keberhasilan kerjasama tersebut serta tertuang dalam kegiatan. 20 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

32 Adapun kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur antar daerah dalam tahun adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Antar Daerah Tahun No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama 1. 13/MOU/HK/IX/2013 Gubernur Kalimantan Timur dengan Bupati/Walikota se- Kalimantan Timur 2. 01/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur 3. 02/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur 4. 03/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur 5. 04/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur 6. 05/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur Rencana Program Kerjasama Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-kalimantan Timur Tahun 2014 Program legislasi daerah tahun anggaran 2015 Kebijakan umum APBD ahun anggaran 2016 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara TA 2016 Perubahan Kebijakan APBD TA 2016 Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD TA 2016 Perubahan APBD TA /MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kutai Timur 8. 08/MOU/HK/2015 Dinas Pendidikan Penyelenggaraan Pendidikan Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Kerjasama Dengan Pihak Ketiga Sebagaimana diamanatkan dalam BAB XVII Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

33 Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah, karena berbagai keterbatasan yang dimiliki daerah otonom serta untuk peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan penyelenggaraan kerjasama daerah dengan pihak ketiga sampai dengan Tahun adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Dengan Pihak Ketiga Tahun No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama 1. 04/MOU/HK/I/2013 Universitas Mulawarman Nota Kesepahaman antara Universitas Mulawarman dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Jangka Waktu 1 Tahun 2. 06/MOU/HK/II/2013 Yayasan Surya Institut Peningkatan Kualitas Pendidikan, Jangka Waktu 5 Tahun 3. 07/MOU/HK/I/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Hassanuddin Makasar 4. 09/MOU/HK/IV/2013 Universitas Gadjah Mada (UGM) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh Dokter Spesialis di RSUD Sangatta Kabupaten Kutai Timur Peningkatan Kualitas Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan sumberdaya Manusia, Jangka Waktu 5 Tahun 5. 10/MOU/HK/VI/2013 PT. Kaltim Prima Coal Penggunaan Bandar Udara Khusus Tanjung Bara untuk Pelayanan Penerbangan Umum Sementara 6. 11/MOU/HK/VI/2013 PT. Kaltim Prima Coal Berita Acara Serah Terima Jalan Soekarno Hatta Soewandi, Fly Over Soewandi, Taman Pesawat dan Jalan Soewandi Extantion Sangatta, Kabupaten Kutai Timur 22 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

34 No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama 7. 17/MOU/HK/X/2013 PT. Taspen (Persero) Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gaji (SIMGAJI) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dan Pelayanan Proaktif 8. 03/MOU/HK/III/2014 PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pemberian Kredit Konsumtif 9. 05/MOU/HK/VI/2014 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Pemerintah Kabupaten Berau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan PT. PLN (Persero) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Kalimantan Timur /MOU/HK/IX/2015 PT Telekomunikasi Selular Kerjasama Kemitraan Dukungan Teknis Investasi PLT Biogas- Pome untuk Listrik Perdesaan di Kalimantan Timur Penyediaan akses telekomunikasi Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Daerah Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi antara Bupati dengan pimpinan penyelenggara pemerintahan daerah didampingi forum pimpinan daerah/muspida yang ada di Kabupaten Kutai Timur, diantaranya Kantor BPN, Kantor BPS, Kantor Kementerian Agama, Kantor Pengadilan Agama, dan BUMN yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Rapat koordinasi dilaksanakan secara rutin atau insidentil terutama dalam menginventarisir dan menyikapi permasalahan bersifat khusus yang memerlukan koordinasi secara menyeluruh untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi permasalahan yang lebih besar. lain adalah: Adapun kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan tahun 2015 antara PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

35 Tabel 3.5. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama 1. 02/MOU/HK/I/2013 Kementerian Kehutanan Republik Indonesia 2. 17/MOU/HK/X/2013 Perjanjian Kerja sama antara PT. TASPEN (PERSERO) dengan Pemkab Provinsi Kalimantan Timur 3. 21/MOU/HK/XI/2013 Kantor Wilayah XIII di Sekretariat Jendral Kekayaan Negara 4. 01/MOU/HK/I/2013 DPRD Kabupaten Kutai Timur 5. 13/MOU/HK/IX/2013 DPRD Provinsi Kalimantan Timur 6. 14/MOU/HK/X/2013 DPRD Kabupaten Kutai Timur 7. 15/MOU/HK/X/2013 DPRD Kabupaten Kutai Timur 8. 19/MOU/HK/XI/2013 DPRD Kabupaten Kutai Timur 9. 20/MOU/HK/XI/2013 DPRD Kabupaten Kutai Timur Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional Kutai, Jangka Waktu 4 Tahun Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gaji (SIMGAJI) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dan Pelayanan Proaktif, Jangka Waktu 2 Tahun Pelaksanaan Penilaian Barang Milik Daerah, Jangka Waktu 5 Tahun Persetujuan Raperda dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun Anggaran 2013 dan Raperda Inisiatif DPRD dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun Anggaran 2013 Rencana Program Kerjasama Pembangunan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Timur Tahun 2014 Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUPA) Tahun Anggaran 2013 Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 Kebijakan Umum Anggaran Sementara Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

36 No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama /MOU/HK/I/2014 DPRD Kabupaten Kutai Timur /MOU/HK/V/2014 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun Anggaran 2014 Pencapaian Kaltim Sehat dan MDG s untuk Mewujudkan Kaltim Maju /MOU/HK/VIII/2014 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur /MOU/HK/VIII/2014 DPRD Kabupaten Kutai Timur /MOU/HK/XI/2014 DPRD Kabupaten Kutai Timur /MOU/HK/XI/2014 DPRD Kabupaten Kutai Timur Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2014 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2014 Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggran 2015 Prioritas dan Plafon Anggaran Pemerintah Tahun Anggaran 2015 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

37 4.1. KEPENDUDUKAN Sebagai kabupaten penghasil tambang batu bara dan dengan wilayah yang sangat luas, maka tidak mengherankan jika beragam etnis mendiami Kutai Timur. Kedatangan etnis lain, selain Kutai dan Dayak, selain mengikut program transmigrasi, juga didorong oleh terbukanya daerah ini sebagai tempat yang baik untuk mencari kerja atau mengembangkan usaha yang didorong oleh sektor industri batubara, maupun pengelolaan kayu yang keduanya mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar daerah. Sepanjang tahun jumlah penduduk yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur mengalami penurunan sebesar jiwa meskipun selama kurun waktu tersebut terdapat lonjakan yang tajam atas jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur di tahun 2012 yang mencapai jiwa. Terdapat hubungan antara jumlah penduduk yang cukup besar ini dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu sebesar sekitar 12% di tahun Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penyusutan jumlah penduduk menjadi jiwa disebabkan karena adanya koreksi dari Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri atas akun ganda (double account) pada sejumlah penduduk yang terdaftar/teregister sebagai penduduk Kabupaten Kutai Timur. Sedangkan pada akhir 2014, komposisi jumlah penduduk terdiri dari 55% laki-laki dan 45% perempuan. 26 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

38 Tabel 4.1. Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta Kepadatan Penduduk Tahun No Uraian Satuan *) 1. Jumlah Penduduk Jiwa Pertambahan Jumlah Jiwa Penduduk 3. Pertumbuhan Penduduk (%) 5,12 (25,61) 0,15 4. Kepadatan Penduduk Jiwa/km 2 15,36 11,54 11,56 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015 No Sementara itu jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin antara 119,68 123,94 dalam periode Tabel 4.2. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun Kecamatan *) L P L P L P 1. Muara Ancalong Busang Long Mesangat Muara Wahau Telen Kongbeng Muara Bengkal Batu Ampar Sangatta Utara Bengalon Teluk Pandan Sangatta Selatan Rantau Pulung Kaliorang Kaubun Sangkulirang Karangan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

39 No Kecamatan *) L P L P L P 18. Sandaran Jumlah Jumlah L + P Rasio Jenis Kelamin 123,94 121,87 119,68 Pertumbuhan (%) 5,12 (25,61) 0,15 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015 Penyebaran penduduk Kabupaten Kutai Timur belum bisa dikatakan merata di wilayah kecamatan karena masih terdapat 3 kecamatan yang mendominasi (Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bangalon). Pada tahun 2015, sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Sangatta Utara sebesar 30,92% yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Timur. Secara kontras, Kecamatan Busang yang mempunyai luas sebesar 10,47% dari luas wilayah kabupaten Kutai Timur hanya berpenduduk sebesar 1,34% dari total penduduk se-kabupaten. No Tabel 4.3. Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Kecamatan Tahun *) 1. Muara Ancalong 3,40 3,75 3,09 2. Busang 1,42 1,47 1,34 3. Long Mesangat 1,77 1,79 1,77 4. Muara Wahau 6,69 6,45 7,27 5. Telen 2,34 2,35 2,43 6. Kongbeng 5,65 6,10 5,56 7. Muara Bengkal 3,82 4,02 4,02 8. Batu Ampar 1,42 1,44 1,43 9. Sangatta Utara 31,58 31,56 30, Bengalon 9,52 9,50 9, Teluk Pandan 5,46 4,54 4, Sangatta Selatan 7,96 8,09 8, Rantau Pulung 2,27 2,21 2, Kaliorang 3,17 3,16 3, Kaubun 2,86 3,05 3,56 28 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

40 No Kecamatan Tahun *) 16. Sangkulirang 4,84 4,98 4, Karangan 3,41 3,17 3, Sandaran 2,42 2,35 2,69 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Kutai Timur hingga tahun 2015, pada kelompok umur tahun sebanyak jiwa atau sekitar 8,71%. Kelompok ini merupakan usia produktif dan sangat berpengaruh pada ketersediaan angkatan kerja dalam pembangunan. Dari pembagian penduduk berdasarkan kelompok umur dapat diketahui rasio beban ketergantungan penduduk di Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar 50,34%. Secara umum rasio sebesar 50% ini menjelaskan bahwa dari 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menanggung secara ekonomi 50% jiwa yang tidak/kurang produktif yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Dalam perspektif konsep pembangunan, rasio ketergantungan yang semakin tinggi kurang menguntungkan dibandingkan yang lebih rendah. No Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur di Kabupaten Kutai Timur Tahun Kelompok Umur Tahun *) o PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

41 No Kelompok Umur Tahun *) Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kutai Timur terus mengalami peningkatan. Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagian besar dikarenakan oleh migrasi masuk. Kondisi ini menandakan bahwa Kutai Timur memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi pendatang terutama karena alasan ekonomi. Indikasi ini dapat dilihat dari dependency ratio sebagai daerah terbuka yang terkenal potensi sumber daya alam yang melimpah, menyebabkan mobilitas penduduk yang terjadi cukup tinggi, terutama dari mereka yang datang untuk bekerja/mencari kerja ke daerah ini, dimana sebagian besar berusia antara tahun pada usia produktif INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Tingkat pembangunan manusia suatu wilayah dapat dinilai melalui indikator dari aspek kesehatan, pendidikan dan daya beli, melalui pengukuran keadaan penduduk yang sehat dan berumur panjang, berpendidikan dan berketerampilan serta mempunyai pendapatan yang memungkinkan untuk hidup layak. Oleh karena itu, salah satu wujud keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam pembangunan dapat dirincikan dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Timur. Perkembangan IPM Kabupaten Kutai Timur selama kurun waktu dapat dilihat dari Tabel 4.5. berikut ini: 30 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

42 NO Tabel 4.5. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun Kelompok Umur Tahun Angka Harapan Hidup (tahun) 68,79 69,17 69,38 2. Angka Melek Huruf (%) 98,23 98,28 98,09 3. Angka Buta Aksara (%) 1,77 1,72 1,91 4. Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) 8,10 8,49 8,63 5. Pengeluaran Per Kapita (Rp. Ribu) 632,23 635,61 642,50 6. IPM 73,75 74,23 75,10 7. Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin 6,12 9,06 5,94 Sumber: - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 IPM pada dasarnya menggambarkan tingkat kesehatan penduduk yang dipresentasikan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), perkembangan dan kemajuan sosial yang ditunjuk melalui Angka Melek Huruf (AMH) dan Ratarata Lama Sekolah serta kemampuan ekonomi penduduk yang diukur dengan pengeluaran riil per kapita atau Indeks Daya Beli (IDB). IPM memberikan beberapa petunjuk untuk melihat hasil pembangunan suatu wilayah. Penggolongan daerah berdasarkan IPM ada 4 kategori: Rendah (IPM dibawah 50), Menengah rendah (IPM antara 51-65), Menengah tinggi (IPM antara 66-70) dan Tinggi (IPM diatas 70). Dan berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Kutai Timur apabila dilihat dari tahun 2012 hingga tahun 2014 trennya cenderung naik, dan selama kurun waktu tersebut termasuk kategori tinggi KETENAGAKERJAAN Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya. Karena itu peningkatan dalam jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi dengan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

43 penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan. Tabel 4.6. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kelompok Umur Tahun Kelompok Umur *) L P L+P L P L+P L P L+P Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015 Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja dari tahun ke tahun menurun, pada tahun 2014 tercatat sejumlah jiwa turun menjadi jiwa di tahun Jika dilihat dari jenis kelamin, tercatat penurunan jumlah penduduk usia kerja laki-laki cenderung lebih besar jika dibandingkan penduduk usia kerja perempuan. Terkait dengan kondisi ketenagakerjaan, Jumlah Angkatan Kerja (AK) pada tahun 2013 mencatat angka sebesar jiwa dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 65,64%, Angka Pengangguran (AP) sebesar jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,11%. Sedangkan pada tahun 2014 mencatat angka sebesar jiwa yang berarti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 70,85%, Angka Pengangguran (AP) sebesar jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,28%. Dari Tabel 4.7. terlihat bahwa jumlah angka pengangguran menurun sebesar jiwa dan angkatan kerja naik sebesar jiwa selama kurun waktu Hal ini menunjukan bahwa serapan tenaga kerja selama periode tersebut sudah baik. 32 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

44 Tabel 4.7. Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun No Variabel Angka Pengangguran (Jiwa) Angka setengah menganggur (Jiwa) Angkatan Kerja (AK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 80,20 65,64 70,85 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 3,90 3,11 1,28 Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN dalam menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap PMA/PMDN semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut. Untuk mengetahui rasio daya serap tenaga kerja yang ada di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.8. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun No Uraian Jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan PMA/PMDN 2. Jumlah seluruh PMA/PMDN Rasio daya serap tenaga kerja 164,32 157,04 171,44 Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun Kesempatan Kerja Pertumbuhan penduduk yang bekerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk usia kerja. Tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja yang hampir sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang bekerja memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk yang terserap ke dalam PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

45 No lapangan pekerjaan yang ada relatif lebih sedikit daripada penambahan jumlah penduduk yang siap kerja. Kesempatan kerja dapat menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk para pencari kerja. Untuk mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur yang bekerja menurut lapangan usaha kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.9. Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun Sektor/ Lapangan Pekerjaan Utama *) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Pertanian , , ,78 2. Pertambangan , , ,67 3. Listrik, Gas dan Air Bersih 425 0, , ,36 4. Bangunan , , ,35 5. Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,26 6. Pengangkutan dan Komunikasi , , ,97 7. Keuangan, Persewaan dan Jasa , , ,37 Perusahaan 8. Jasa-jasa , , ,25 Total , , ,00 Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA Kehidupan beragama di negara Indonesia diatur sesuai Pasal 29 UUD 1945 dan butir-butir Pancasila sila pertama, yang menjamin kebebasan penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang, dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa 34 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

46 0,01% beragama Kong Hu-Cu dan Lainnya. dan menghambat kemajuan, di samping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama. Jumlah pemeluk agama di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2015 sebanyak jiwa, dimana 81,32% beragama Islam, selebihnya 10,35% beragama Kristen, 7,65% beragama Katholik, 0,64% beragama Hindu, 0,04% beragama Budha, serta Tabel Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama Tahun No Uraian *) 1. Islam Katholik Kristen Hindu Budha Kong Hu-Cu Lainnya Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun 2015 Perkembangan jumlah rumah ibadah dari tahun ke tahun terus berkembang pada tahun 2013 jumlah Mesjid dan Musholla sebanyak 713 buah dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 849 buah. Gereja Kristen Khatolik dan Kristen mengalami kenaikan pada tahun 2015, masing-masing menjadi 54 dan 160 buah. Sementara jumlah Pura dan Vihara tidak mengalami kenaikan, masing-masing sebanyak 15 buah dan 1 buah. Tabel Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

47 No Uraian Masjid/Musholla Gereja Kristen Protestan Gereja Kristen Katholik Pura Vihara Jumlah Sumber: - Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun Bagian Sosial Sekretariat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Sementara perkembangan Pondok Pesantren terlihat stabil. Jumlah pondok pesantren pada tahun 2015 adalah sebanyak 16 buah, bertambah 8 buah dari tahun 2013 yang berjumlah 8 pondok pesantren. Diharapkan dengan bertambahnya bangunan pondok pesantren dapat berimbas kepada peningkatan akhlak dan moral masyarakat di lingkungan Kabupaten Kutai Timur. Tabel Jumlah Pondok Pesantren, Santri dan Ustadz Tahun No Uraian Jumlah Pondok Pesantren 2. Jumlah Santri Jumlah Ustadz Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Disamping itu, jumlah jemaah haji pada tahun 2015 jumlah jemaah haji di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 133 jemaah. Tabel Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Jemaah Haji Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun SUKU BANGSA DAB BAHASA 36 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

48 Keragaman budaya, adat istiadat dan agama yang telah berkembang di Kabupaten Kutai Timur, hingga saat ini hidup rukun damai sejahtera, tersebar di seluruh kecamatan dan desa. Penduduk asli Kutai Timur terdiri 3 suku besar yaitu Suku Dayak, Kutai dan Banjar. Seiring dengan perkembangan zaman dengan semakin meningkatnya aktifitas ekonomi di Kutai Timur, yang diikuti dengan semakin maraknya arus mudik masyarakat yang masuk ke Kutai Timur, hingga saat ini Kabupaten Kutai Timur telah dihuni dengan berbagai suku dan adat istiadat. Tabel Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur No Suku Bangsa Bahasa 1. Suku Dayak a. Dayak Kenyah Umaq Tau b. Dayak Kenyah Umaq Jalan c. Dayak Umaq Alim d. Dayak Umaq Baga e. Dayak Umaq Basan f. Dayak Lapo Kulit g. Dauak Lapo Bakung h. Dayak Lapo Timai i. Dayak Lapo Ke j. Dayak Lapo Ngibun 2. Suku Kutai a. Kutai Sangatta b. Kutai Bengalon c. Kutai Muara Ancalong d. Kutai Muara 3. Suku Banjar a. Banjar Kelua b. Banjar Amuntai c. Banjar Peringin d. Banjar Kandangan e. Banjar Berabai 4. Suku Bugis a. Bugis Pinrang b. Bugis Makassar c. Bugis Bone d. Bugis Wajo e. Toraja f. Manado g. Mandar 5. Suku Pendatang Indonesia a. Suku Jawa Bahasa Dayak dipergunakan untuk komunikasi lokal di daerah pedalaman Kutai Timur menurut etnis masing-masing suku dan untuk berkomunikasi secara nasional menggunakan bahasa Indonesia Bahasa Kutai dipergunakan untuk komunikasi lokal yang berda di daerah menurut etrnis masingmasing. Bahasa Banjar dipergunakan untuk komunikasi lokal menurut masingmasing etnis. Bahasa Bugis digunakan untuk komunikasi lokal sesuai dengan etnis masing-masing kelompok suku. Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, dan lain-lain sesuai dengan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

49 No Suku Bangsa Bahasa b. Suku Sunda c. Suku Batak d. Suku Bali e. Suku Madura f. Suku Butun g. Suku Irian h. dll. 6. Suku Pendatang Luar Negeri a. Suku Cina b. Suku Korea c. Suku Amerika d. Suku Perancis e. Suku Jepang f. Suku Arab g. dll. Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA masing -masing etnis. Bahasa Inggris, Bahasa Cina, Bahasa Arab dan lain-lain sesuai dengan masing -masing suku kebangsaan. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Kutai Timur ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Pembangunann seni dan budaya di Kabupaten Kutai Timur sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya. Namun demikian upaya peningkatan jati diri masyarakat Kabupaten Kutai Timur seperti halnya solidaritas sosial, kekeluargaan, budaya dan perilaku positif seperti kerja keras, gotong royong, penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan. Kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar. Hal ini menunjukkan perlunya mengembalikan dan menggali kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat. Kepemudaan dan olahraga pembinaan generasi muda dilaksanakan melalui penyelenggaraan upacara bendera, 38 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

50 penyelenggaraan pemuda produktif, kegiatan pemuda pelopor. Pembinaan olahraga dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan olahraga pelajar dan pembinaan olahraga masyarakat yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana olahraga, penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), kegiatan lomba gerak jalan, bimbingan teknis personal, lomba senam, sepeda santai dan kegiatan senam masal, tes kesegaran jasmani bagi SMP dan SMA, penyelenggaraan gerak jalan santai. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

51 No 5.1. PERTANIAN Komoditas Tanaman Pangan Persediaan pangan sebagai sumber gizi bagi kelangsungan hidup masyarakat merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari. Kebutuhan akan pangan bagi masyarakat merupakan salah satu komoditas yang strategis karena erat kaitannya dengan upaya pemerintah dalam hal stabilitas ketahanan nasional. Pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan penduduk sesuai dengan persyaratan gizi selalu menjadi perhatian khusus pemerintah. Komoditas tanaman pangan yang merupakan kebutuhan utama masyarakat terdiri dari: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu. Berikut disajikan tabel mengenai komoditas pangan di Kabupaten Kutai Timur tahun Uraian Tabel 5.1. Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Timur Tahun Luas Areal Produksi (Ha) Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015 Produksi (ton) *) 1. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

52 Berdasarkan pada Tabel 5.1. di atas terlihat bahwa komoditas tanaman pangan yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 adalah komoditas padi dengan nilai produksi sebesar Ton, Ubi kayu dengan produksi sebesar Ton dan Ubi Jalar dengan nilai produksi sebesar Ton. Adapun data komoditas tanaman pangan tersebut selama tiga tahun terakhir di Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut: A. Komoditas Padi Secara umum komoditas tanaman pangan padi dihasilkan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur yang tersebar ke dalam 18 (delapan belas) kecamatan. No Tabel 5.2. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Padi Tahun Tahun Luas Lahan (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) , , *) , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015 Produksi padi terbanyak adalah pada tahun 2015 yakni sebesar ton. Produksi padi terendah selama tiga tahun terakhir terjadi pada tahun 2013 dengan nilai produksi sebesar ton. B. Komoditas Ubi Kayu Produksi tanaman pangan ubi kayu terbesar pada tahun 2015 yaitu sebesar 4.104ton, meningkat sebesar 192 ton dari ton ditahun Berikut di tunjukkan nilai produksi ubi kayu selama tiga tahun terakhir di wilayah Kabupaten Kutai Timur. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

53 No Tabel 5.3. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Ubi Kayu Tahun Tahun Luas Lahan (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) , , *) , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015 C. Komoditas Jagung Seperti halnya komoditas tanaman pangan padi dan ubi kayu, komoditas tanaman pangan jagung pun hampir dihasilkan merata di 18 (delapan belas) kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2015 produksi jagung menurun sebesar 229 ton menjadi 420 ton dari 649 ton di tahun No Tabel 5.4. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Jagung Tahun Tahun Luas Lahan (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) , , *) , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober Komoditas Holtikultura Komoditas sayuran dan buah-buahan semusim, komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan, tanaman biofarmaka (tanaman obat) dan tanaman hias termasuk ke dalam komoditas hortikultura. No Tabel 5.5. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Holtikultura Tahun Tahun Luas Lahan (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) , , PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

54 No Tahun Luas Lahan (Ha) Tingkat Produktifitas (Kw/Ha) Produksi (Ton) *) , Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober PERKEBUNAN Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan dipandang dari sisi permintaan, baik dilihat dari peluang pasar maupun pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, karet, coklat, nanas, tanaman serat dan lada. Komoditas unggulan tersebut mempunyai peluang untuk pasar dalam maupun luar negeri. Kegiatan budidaya perkebunan telah dilakukan dengan hasil produksi berupa cengkeh, coklat, lada, kopi, kelapa dan karet. Luas areal perkebunan Kabupaten Kutai Timur dalam periode mengalami kenaikan sebesar 10,95% yaitu dari ,38 Ha pada tahun 2013 menjadi ,09 Ha pada tahun NO Perkebunan Tabel 5.6. Luas Lahan Perkebunan Tahun Luas (Ha) *) 1. Karet 8.779, , ,05 2. Kelapa 1.190, , ,19 3. Kopi 218,54 220,27 211,87 4. Lada 347,88 345,63 243,13 5. Vanili 35,43 35,93 35,93 6. Kakao 4.818, , ,65 7. Kelapa Sawit , , ,47 8. Aren 270,80 270,80 282,80 9. Kemiri 62,67 62,67 - Luas Total , , ,09 Sumber: Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

55 NO Perkebunan Tabel 5.7. Produksi Perkebunan Tahun Produksi (Ton) *) 1. Karet 347,86 764,54 315,95 2. Kelapa 344,03 495,59 616,90 3. Kopi 37,81 40,75 21,03 4. Lada 52,34 99,82 37,32 5. Vanili 5,82 6,53 4,28 6. Kakao 2.419, ,53 683,18 7. Kelapa Sawit , , ,16 8. Aren 1.478, ,68 632,93 9. Kemiri 3,99 5,64 - Luas Total , , ,75 Sumber: Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015 Produksi berbagai komoditas perkebunan dalam periode mengalami penurunan sebesar 13,89% yaitu dari ,02 Ton pada tahun 2013 menjadi ,75 Ton pada tahun Disamping itu, perkembangan yang pesat pada perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur, telah pula diikuti dengan berkembangnya industri hasil perkebunan kelapa sawit berupa pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di beberapa kecamatan yang menjadi sentra pengembangan perkebunan sawit. Hingga tahun 2015, telah terbangun 22 unit Pabrik CPO di Kutai Timur dengan total kapasitas produksi terpasang ton/jam dan kapasitas terpakai ton/jam, seperti terlihat pada tabel berikut: NO Tabel 5.8. Lokasi dan Kapasitas Pabrik Crude Palm Oil (CPO) Tahun Kecamatan Kapasitas Terpasang Kapasitas Terpakai Jumlah (ton/jam) (ton/jam) Muara Wahau Kongbeng Sangkulirang Karangan Telen PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

56 NO Kecamatan Kapasitas Terpasang Kapasitas Terpakai Jumlah (ton/jam) (ton/jam) Muara Bengkal 7. Kaubun Bengalon Muara Ancalong Luas Total Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Sementara pabrik kernel kelapa sawit yang sudah beroperasi di Kabupaten Kutai Timur sejak tahun 2013 baru ada di Kecamatan Muara Wahau sebanyak 1 unit dengan kapasitas produksi terpasang 100 ton/jam dan kapasitas terpakai 100 ton/jam PETERNAKAN Hasil produksi peternakan, baik peternakan kecil, seperti unggas maupun peternakan besar mempunyai potensi permintaan yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Kalimantan Timur yang masih cukup tinggi, Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi dalam rangka pemenuhan kebutuhan regional. Hal ini diindikasikan dengan surplus produksi unggas dan daging besar. Tabel 5.9. Populasi Ternak, Produksi Daging dan Telur Hasil Peternakan Tahun NO Uraian Satuan Populasi Unggas: Tahun *) 1. Sapi Ekor Kerbau Ekor Kambing Ekor Babi Ekor Produksi Daging Unggas: 1. Sapi Ton 679,3 563, Kerbau Ton 1,4 6,6 6,6 3. Kambing Ton 3,6 25,7 25,7 4. Babi Ton 196,2 198,6 200 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

57 NO Uraian Satuan Populasi Unggas: Tahun *) 1. Ayam Kampung Ekor Ayam Ras Pedaging Ekor Ayam Ras Petelur Ekor Itik Ekor Produksi Daging Unggas: 1. Ayam Kampung Ton 693,90 703,07 703,07 2. Ayam Ras Pedaging Ton 1.691, , Ayam Ras Petelur Ton 13,20 12,70 13,50 4. Itik Ton 6, Produksi Telur Unggas: 1. Ayam Kampung Ton 443,95 431,71 431,71 2. Ayam Ras Petelur Ton 191,66 33,05 33,05 3. Itik Ton 117, Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun PERIKANAN DAN KELAUTAN Perikanan laut, pesisir dan perikanan darat mempunyai potensi pasar yang cukup baik. Hasil produksi perikanan laut mempunyai peluang pasar ekspor dan perikanan darat, meskipun ada peluang ekspor akan tetapi lebih dominan peluang pasar dalam negeri. Meskipun sub sektor perikanan secara umum mempunyai potensi yang besar sebagai andalan pendapatan daerah maupun masyarakat dan terbukti ketangguhaannya dalam menghadapi krisis, namun dalam pengembangan sektor perikanan ke depan masih cukup banyak masalah yang akan dihadapi. Pemanfataan sumberdaya perikanan dan produktifitas pada umumnya masih rendah. Kawasan perikanan di Kabupaten Kutai Timur mencakup perikanan darat, laut dan tambak, dengan orientasi pengembangan pada pemanfaatan potensi, dengan upaya sebagai berikut: - Kawasan darat dikembangkan dengan pola budidaya berbentuk kolam/empang, atau sistem karamba di kali dan waduk 46 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

58 - Kawasan pesisir dikembangkan pola tambak air tawar, air payau dan air laut dengan tetap mempertimbangkan ekosistem pesisir - Kawasan laut dengan optimalisasi wilayah 0-4 mil laut sebagai outlet dengan pengembangan dermaga ikan, TPI dan pasar ikan. Capaian kinerja bidang perikanan yang dilihat darijumlah rumah tangga perikanan, produksi dan nilai produksi perikanan tahun adalah sebagaimana pada tabel berikut: Tabel Rumah Tangga, Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tahun NO Uraian Satuan Tahun *) A. Rumah Tangga Perikanan 1. Perikanan Laut RT Perikanan Perairan Umum RT Tambak RT Kolam RT Keramba RT Budidaya Pantai / Sawah RT Jumlah RT B. Produksi Hasil Perikanan 1. Perikanan Laut Ton 5.211, ,74 2. Perikanan Perairan Umum Ton 1.028, ,60 3. Tambak Ton 684, ,16 4. Kolam Ton 573, ,46 5. Keramba Ton 348, ,16 6. Budidaya Pantai / Sawah Ton 1.604, ,68 Jumlah Ton 9.449, ,80 C. Nilai Produksi Hasil Perikanan 1. Perikanan Laut Ribu Rp ,20 2. Perikanan Perairan Umum Ribu Rp ,85 3. Tambak Ribu Rp ,50 4. Kolam Ribu Rp ,75 5. Keramba Ribu Rp Budidaya Pantai / Sawah Ribu Rp ,50 Jumlah Ribu Rp ,80 D. Banyaknya Perahu/Kapal Penangkap Ikan Laut 1. Perahu tanpa motor Unit Perahu motor tempel Unit PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

59 NO Uraian Satuan Tahun *) 3. Kapal Motor Unit Jumlah Unit E. Banyaknya Alat Penangkap Ikan Laut 1. Pukat Buah Jaring Insang Buah Jaring Angkat Buah Pancing Buah Perangkap Buah Lainnya Buah Jumlah Buah Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur Tahun KEHUTANAN Kawasan hutan menjadi dua yaitu hutan yang berada dalam pengawasan Unit Hamparan Pengkajian (UHP) serta hutan rakyat. Hutan Produksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu: a) Kawasan hutan produksi terbatas, dimana eksploitasinya hanya dapat dengan tebang pilih dan tanam, b) Kawasan hutan produksi tetap, dimana eksploitasinya dapat dengan tebang habis dan tanam, c) Kawasan hutan produksi konversi dimana bilamana diperlukan dapat dialihkan.pengaturan yang berlaku didalam hutan produksi meliputi: a) Hutan produksi yang telah ada berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku tetap dipertahankan, b) Tanaman budidaya lainnya masih diperkenankan di kawasan hutan Produksi tersebut dengan sistem tumpang sari bila tidak mengganggu fungsi hutan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka untuk hutan produksi tetap diperbolehkan melakukan produksi kayunya secara rutin sesuai dengan sifat produksinnya, sedangkan untuk kawasan produksi konversi yaitu kawasan hutan lindung tidak boleh melakukan produksi/ boleh melakukan produksi dengan jumlah terbatas dan dalam pengawasan khusus. Adapun luas kawasan hutan di Kabupaten Kutai Timur berdasarkan SK Nomor 718/Menhut-II/2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 48 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

60 NO Perkebunan Satuan Tabel Luas Wilayah Hutan Tahun Tahun Luas Wilayah Ha Luas Hutan Ha , ,74 3. Luas Hutan tanaman Industri Ha Luas Hutan Produksi Ha , ,73 5. Hutan Produksi Terbatas Ha , ,57 6. Pertumbuhan Luas Hutan % Proporsi Luas Hutan % 61,70 68,34 59,34 Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Tabel Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaa, Luas HPH dan HTI Tahun NO Perkebunan Satuan Luas Hutan Menurut Tata Guna Lahan Tahun Hutan Lindung Ha , ,79 2. Hutan Suaka Alam dan Wisata Ha , ,52 3. Hutan Produksi Terbatas Ha , ,57 4. Hutan Produksi Ha , ,73 5. Hutan Produksi Yang Dapat dikonfersi Ha , ,13 Jumlah Perusahaan dan Luas HPH dan HTI 1. Jumlah Perusahaan HPH Buah Luas Ha Jumlah Perusahaan HTI Buah Luas Ha Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Kawasan pertambangan yang telah berlangsung lama di Kabupaten Kutai Timur perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, terutama terkait dengan kawasan lindung, karena potensi kawasan pertambangan yang ada PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

61 kemungkinan dimasa yang akan datang ada di kawasan lindung. Untuk itu mempertahankan kawasan lindung adalah upaya pertama, sedangkan upaya selanjutnya adalah revitalisasi kawasan bekas pertambangan, agar tidak terjadi kerusakan ekologis yang sangat serius dan berdampak fatal dikemudian hari. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral salah satunya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: No Tabel Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur Sumber Alam Lokasi Keterangan 1. Minyak Bumi Kec. Sangatta Kec. Sangkulirang Ha Ha Cadangan sebesar 3 milyar BoE (Barrels of Oil Equivalent) 2. Gas Kec. Bengalon Ha Teluk Golok, Kec. Sangkulirang Ha Pulau Miang Besar Ha 3. Batubara Kabupaten Kutai Timur Potensi seluruh batubara di Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar ton 4. Emas Kec. Muara Wahau: Sungai Pesab, Kec. Muara Ancalong: S.Kelinjau, S. Atan Kec. Busang: disekitar Mekar Baru Kec. Sangatta: Sungai Sangatta Kec. Telen: Sungai Telen, Sungai Marah 5. Besi Kec. Kaliorang, Kec. Sangkulirang, dan Kec. Busang 6. Batu Gamping Kec. Kaliorang: Gunung Sekerat Pengadan (Gunung Mardua) Kec. Muara Ancalong: Long Tasak 7. Gipsum Sungai Sekerat, Sungai Bengalon, dan Kaliorang 8. Pasir Kuarsa Kec. Kaliorang, Kec. Sangkulirang, Kec. Bengalon, Kec. Sandaran, Areal ha dan cadangan sekitar 18,6 milyar ton. Cadangan 19 juta ton. Cadangan diperkirakan sebanyak 420 juta m 3 50 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

62 No Sumber Alam Lokasi Kec.Sangatta dan Kec. Muara Ancalong 9. Lempung Kec. Sangkulirang dan Kec. Kaliorang 10. Logam Kec. Muara Ancalong dan Kec. Sangkulirang Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah Keterangan Terdapat cadangan lempung sebesar 2 milyar ton dengan luas areal ha Deposit sebesar 75 juta ton Adapun kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Distribusi Persentase Kategori Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB di Kabupaten Kutai Timur Tahun (Tahun dasar 2010) No Tahun *) 2014**) 1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2. Pertambangan Batubara dan Lignit 3. Pertambangan dan Penggalian 0,58 0,57 0,58 79,08 79,17 75,17 5,43 5,39 6,02 Total 85,09 85,13 81,77 Sumber: BPS Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka sangat sementara PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

63 6.1. PENDIDIKAN Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat berperan dalam pembangunan suatu wilayah. Namun SDM yang dimaksud adalah sumber daya yang berkualitas atau SDM yang memiliki pendidikan, skill, maupun kemauan untuk maju demi kesejahteraan hidupnya, masyarakat dan negara. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengedepankan peningkatan kualitas SDM melalui program-program pembangunan yang berorientasi pada pendidikan baik formal maupun non formal yang tepat sasaran Angka Melek Huruf Peningkatan kualitas SDM ditandai oleh peningkatan IPM. Adapun indikator pendidikan diukur dari Angka Melek Huruf penduduk dewasa serta rata-rata lama sekolah. Faktor lainnya adalah idealnya rasio siswa terhadap guru, rasio siswa terhadap daya tampung sekolah, dan rasio guru terhadap sekolah. Perkembangan Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten Kutai Timur tahun 2015, dengan jumlah penduduk hingga Juli 2015, tercatat penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya sebanyak orang atau 98,28% dari total penduduk berumur 15 tahun ke atas yang berjumlah orang, yang berarti jumlah buta huruf masih terdapat sebanyak orang atau 1,72%. 52 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

64 No Tabel 6.1. Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Tahun Kemampuan Membaca/Menulis Buta Huruf 1,72 1,91 1,72 2. Mampu 98,28 98,09 98,28 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Seiring perbaikan perekonomian masyarakat memberikan dampak pada meningkatnya angka partisipasi sekolah sehingga mampu menumbuhkan angka melek huruf atau dengan kata lain tingkat pertumbuhan angka masyarakat buta huruf mampu tereduksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin menurunya angka buta huruf pada 3 tahun terakhir Angka Rata-Rata Lama Sekolah Sementara itu rata-rata lama sekolah Penduduk Kabupaten Kutai Timur selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 adalah 8,63 tahun. Bila angka ini dikonversikan ke jenjang pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Kutai Timur sudah menduduki kelas 2 SMP. Tabel 6.2. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Tahun No Uraian Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,10 8,49 8,63 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun Angka Partisipasi Kasar Salah satu indikator pengukur pemerataan akses pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), indikator ini mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan untuk menunjukan proporsi anak sekolah pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi Murni (APM). Adapun Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah partisipasi PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

65 penduduk usia tersebut yang sekolah terhadap seluruh penduduk usia kelompok tersebut. Tabel 6.3. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No APK Sekolah Dasar 119,88 118,67 113,83 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 101,31 100,94 98,39 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 82,58 72,19 87,38 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Pada jenjang sekolah yang lebih tinggi (SLTP atau SLTA) angka partisipasi kasar penduduk lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk pada usia tersebut yang sebagian besar membantu orang tua untuk bekerja atau bahkan pada usia tersebut sudah berstatus kawin sehingga mempunyai kewajiban mengurus rumah tangga. Pada tahun 2015 tingkat APK SLTP tercatat sebesar 98,39% sedangkan SLTA sebesar 87,38%. Tabel 6.4. Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No APM Sekolah Dasar 99,66 99,03 97,35 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 97,01 87,69 97,28 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 60,78 64,82 63,32 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Sedangkan untuk menunjukkan proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi Sekolah (APS). Sementara Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD pada tahun 2015 sebesar 105,08%, SLTP sebesar 71,74%, dan SLTA sebesar 65,12%. Tabel 6.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No APS Sekolah Dasar 107,02 101,22 105,08 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 94,89 118,82 71,74 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 68,63 95,03 65,12 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

66 6.2. KESEHATAN Tingkat kesehatan masyarakat Kutai Timur dapat dilihat dari beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilannya, yakni lingkungan sehat, pelayanan kesehatan, faktor turunan dan perilaku sehat. Di antara empat faktor tersebut, pelayanan kesehatan memiliki peranan yang sangat strategis karena melalui pelayanan kesehatan ini tidak saja dapat dilakukan pelayanan kesehatan, tetapi juga upaya kesehatan bersifat preventif, rehabilitasi, edukatif yang sangat luas Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kesehatan. Yang dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio Posyandu di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.6. Jumlah Posyandu dan Balita Tahun No Uraian *) 1. Jumlah Posyandu Jumlah Balita Rasio 6,99 7, Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun 2015 Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Meningkatnya pelayanan kesehatan berarti meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat di berbagai daerah wilayah Kabupaten Kutai Timur. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

67 Tabel 6.7. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun No Uraian *) 1. Jumlah Puskesmas Jumlah Poliklinik Jumlah Pustu Jumlah 1 sampai Jumlah Penduduk **) 6. Rasio Puskesmas per satuan penduduk 0,0378 0,0509 0, Rasio poliklinik per satuan penduduk 0,0270 0,0678 0, Rasio pustu per satuan penduduk 0,1893 0,2520 0, Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu 0,2523 0,3707 0, Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Rasio Puskesmas per Kecamatan 1.166, , ,6667 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun Rumah Sakit Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit. Semakin banyak jumlah rumah sakit, maka semakin mudah masyarakat mengakses layanan kesehatan. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.8. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Tahun No Uraian *) 1. Rumah Sakit Jumlah Penduduk **) 3. Rasio 0,0126 0,0170 0,0169 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

68 Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan Ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan dapat dijadikan sebagai indikator tingkat pelayanan dan standart sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat. Besarnya jumlah dokter dan tenaga kesehatan menggambarkan rasio perbandingan terhadap penduduk. Adapun gambaran mengenai rasio dokter, tenaga kesehatan per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut: Tabel 6.9. Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk Tahun No Uraian *) 1. Jumlah Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Dokter Spesialis Bidan Perawat Tenaga Farmasi Tenaga Sanitarian Kesehatan Masyarakat Tenaga Gizi Tenaga Terapi Fisik Tenaga Keteknisan Medis Jumlah Penduduk **) 13. Rasio dokter terhadap penduduk 0,1857 0,2641 0,2929 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun KEMISKINAN Upaya mengatasi masalah kemiskinan baik melalui intervensi langsung maupun tidak langsung, telah menampakkan hasil yang sangat menggembirakan. Secara berangsur-angsur proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan (tingkat pendapatan kurang dari USD1,00 per kapita per hari) dan proporsi penduduk yang berada di bawah garis konsumsi minimum (2.100 kkal/per kapita/hari) cenderung menurun setiap tahunnya. Jumlah penduduk miskin pada 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2012 sebanyak jiwa, tahun 2013 sebanyak jiwa dan tahun 2014 sebanyak jiwa dengan persentase berturut-turut sebesar 6,12%, 9,06% PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

69 dan 5,94%. Sehingga apabila mengacu pada arah pembangunan jangka menengah daerah maka target penurunan angka kemiskinan dibawah 7% pada tahun 2015 mendatang masih dapat tercapai. Angka kemiskinan Kabupaten Kutai Timur tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran, melainkan lebih didominasi oleh penduduk yang bermigrasi ke Kutai Timur, dimana sebagian besar dari mereka tidak memiliki skill dan modal dasar untuk bekerja. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2013 mencatat angka sebesar jiwa dan naik menjadi jiwa ditahun Sementara angka pengangguran yang tercatat pada tahun 2013 menurun dari jiwa menjadi jiwa di tahun Tahun Tabel Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Tahun Jumlah Penduduk Miskin Penduduk Miskin (%) Penduduk Diatas Garis Kemiskinan (%) ,95 92, ,37 93, ,12 93, ,06 90, *) ,94 94,06 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015, Data diolah Keterangan: *) Data sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

70 7.1. AIR BERSIH Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi, maupun Pemerintah Pusat, terus membangun pelayanan air bersih secara bertahap di semua Kecamatan se-kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2013, dari 18 Kecamatan, sudah 16 Kecamatan yang mendapat pelayanan air bersih dari PDAM. Hanya 2 (dua) Kecamatan yang belum mendapat pelayanan air bersih dari PDAM, yaitu Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Kaliorang, hal ini disebabkan kendala sumber air baku. Saat ini Pemerintah telah selesai merencanakan sumber air baku untuk melayani kebutuhan air di kedua kecamatan. Berikut cakupan pelayanan PDAM dari tahun 2010 hingga 2014 berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur: Tabel 7.1. Cakupan Pelayanan PDAM Tahun Cakupan Pelayanan Wilayah Kabupaten (%) 12,67 13,34 14,11 15,21 24,38 Wilayah Teknis (%) 25,89 24,86 24,50 19,17 39,63 Sumber: PDAM Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Menurunnya cakupan pelayanan PDAM dari tahun ke tahun hingga 2013 disebabkan tingginya pertambahan jumlah penduduk pencari kerja di Kabupaten Kutai Timur khususnya di Kecamatan Sangatta Utara sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan tersedianya pelayanan penyediaan air bersih. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

71 Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan, Pemerintah Daerah terus berupaya melaksanakan kegiatan air bersih terutama wilayah Kecamatan Sangatta Utara dan Bengalon, terlihat pada tahun 2013 dan 2014 cakupan pelayanan mulai meningkat. Secara rinci, kapasitas terpasang PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, disajikan dalam tabel sebagai berikut: No Cabang/IPA 1. PDAM Pusat Tabel 7.2. Kapasitas Terpasang PDAM Tahun Kapasitas Terpasang (L/Detik) IPA Kabo Unit Sandaran Cabang Sangatta IPA Agus Salim (Relokasi ke Kabo) IPA Pinang Dalam (Relokasi ke Kabo) IPA Sangatta Selatan Cabang Bengalon Cabang Muara Bengkal Cabang Muara Ancalong IPA Kelinjau Ilir (Unit I) IPA Kelinjau Ulu (UnitII) Cabang Muara Wahau IPA Muara Wahau (Unit I) IPA Nehes Liah Bing (Unit II) Cabang Kongbeng Cabang Teluk Pandan Cabang Rantau Pulung Cabang Batu Ampar Cabang Long Masengat Cabang Kaubun Cabang Karangan Cabang Busang Cabang Telen Jumlah Sumber: PDAM Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

72 Penambahan kapasitas produksi terkadang masih tidak dibarengi dengan peningkatan jaringan distribusi sehingga untuk mengoperasikan IPA baru, harus menunggu selesainya pemasangan jaringan distribusi. Sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus mengupayakan agar pembangunan IPA dapat sejalan dengan pembangunan jaringan distribusi sehingga permasalahan tersebut kedepan tidak terjadi lagi sehingga dapat mempercepat peningkatan cakupan pelayanan air bersih LISTRIK Listrik merupakan salah satu penunjang pelaksanaan pembangunan di suatu daerah. Semakin bagus dan mudah masyarakat dalam menikmati pelayanan listrik akan menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat sehingga secara tidak langsung akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Secara umum pelayanan listrik di Kabupaten Kutai Timur sudah cukup memuaskan. Penyebaran dan pendistribusian aliran listrik sudah cukup dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Setiap tahun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan, demikian pula dengan jumlah daya tersambung. Berikut disajikan jumlah pelanggan listrik di pada tahun Tabel 7.3. Banyaknya Pelanggan Listrik yang Diproduksi PLN MISIP Sangatta Tahun No Tahun Banyaknya Pelanggan *) Sumber: PLN Ranting Sangatta Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015 Jumlah pelanggan listrik untuk wilayah Sangatta hingga tahun 2015 meningkat sebesar 30,4% menjadi pelanggan, dari pelanggan di tahun Sedangkan untuk banyaknya tenaga listrik yang terjual menurut wilayah (KWh) untuk tahun akan disajikan dalam tabel 7.4. berikut ini: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

73 Tabel 7.4. Banyaknya Listrik (KWh) Terjual Ranting Sangatta Tahun No Tahun KWh *) Sumber: PLN Ranting Sangatta Tahun 2015 Keterangan: *) Data hingga Oktober POS DAN TELEKOMUNIKASI Dalam kehidupan masyarakat, kebutuhan akan media informasi menjadi mutlak diperlukan. Dengan adanya media informasi, maka berita/informasi dalam berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat akan dapat tersampaikan dengan cepat. Melalui media, informasi yang akan disampaikan akan lebih efektif dan lebih cepat. Informasi yang didapat oleh masyarakat tidak hanya melalui media cetak, namun juga melalui televisi. Dalam era modern ini, masyarakat juga mendapatkan informasi melalui internet, yang bisa menampilkan berbagai informasi tanpa mengenal jarak, ruang dan waktu. Terlebih internet sekarang sudah bisa diakses dengan menggunakan Hand Phone atau telepon genggam yang memungkinkan perkembangan informasi lebih pesat. Di ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta, telah terpasang Sentral Telepon Otomat (STO) untuk melayani kebutuhan dasar telekomunikasi, bisnis dan aktifitas lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan komunikasi jarak jauh dengan jaringan komunikasi selular: Telkomsel, Indosat, XL Axiata serta jaringan lainnya. Adapun jumlah menara telekomunikasi tahun 2015 di Kutai Timur yang tercatat pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut: 62 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

74 Tabel 7.5. Jumlah Menara Telekomunikasi di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 No Pemilik Jumlah Menara 1. PT. XL-Axiata, Tbk 8 2. PT. Indosat, Tbk PT. Protelindo PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel) 9 5. PT. Tower Bersama Group (TBG) PT. Telkomsel, Tbk PT. Solusi Tunas Pratama 14 Jumlah Total 144 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Tahun KARAKTERISTIK TRANSPORTASI Sistem transportasi yang memadai juga sangat berperan dalam pembangunan perekonomian suatu daerah/wilayah. Dengan sitem transportasi yang baik, maka kehidupan masyarakat akan berjalan dengan lancar. Hubungan antar wilayah pun juga akan menjadi lebih mudah sehingga roda perekonomian bisa berjalan dengan lancar. Sistem transportasi yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur meliputi transportasi darat dan transportasi air. Beberapa wilayah/kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yang menggunakan transportasi air (speed) antara lain Sangkulirang, Busang, Batu Ampar dan Sandaran Jaringan Jalan Prasarana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kutai Timur kondisinya terus mengalami perbaikan menuju kondisi jalanan yang lebih bagus dan memberi kenyamanan bagi para pemakai jalan sehingga diharapkan mampu menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Prasarana jalan di Kabupaten Kutai Timur dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

75 Tabel 7.6. Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Satuan Tahun Kondisi baik Km 784, ,98 2. Kondisi rusak ringan Km ,02 3. Kondisi rusak berat Km 153, Total jalan kabupaten Km 1.105, Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur Tahun Jumlah dan Perkembangan Kendaraan Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Kabupaten Kutai Timur terus mengalami peningkatan jumlahnya. Data selengkapnya mengenai peningkatan jumlah kendaraan bermotor ditampilkan pada tabel berikut ini: No Tabel 7.7. Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya Tahun Uraian Tahun Sedan Jeep Mini Bus Bus/Micro Pick Up Light Truck Truck Sepeda Motor Jumlah Pertumbuhan (%) 16,18 13,31 7,90 Sumber: Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Timur UPTD Kutai Timur Tahun SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI Selain transportasi darat yang sering digunakan oleh kebanyakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari, sarana transportasi laut dan sungai pun cukup menjadi andalan bagi masyarakat. Sedangkan data sarana dan prasarana transporasi akan disajikan dalam tabel berikut: 64 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

76 No Tabel 7.8. Sarana dan Prasarana Transportasi Tahun Uraian Tahun A. Perhubungan Darat 1. Terminal Trayek Sangkulirang Trayek Wahau, Telen, Kongbeng Trayek Sangatta Utara Trayek Rantau Pulung Trayek Sangatta Selatan Dermaga Penyeberangan Dermaga Sungai Kapal Penyeberangan/LCT Kapal Nelayan Speed Boat Kapal Barang Ces B. Perhubungan Laut 1. Pelabuhan Laut Dermaga C. Perhubungan Udara Bandara Khusus Sangkimah (900 x 23 m) 2. Tanjung Bara (800 x 18 m) 3. Uyang Lahai/Kongbeng/MAF (800 x 30 m) 4. Muara Wahau/PT. Kiani Group (700x 30 m) 5. Muara Wahau/PT. Kiani Avedego (700 x 20m) 6. Sangkulirang/PT. Sangkulirang (800 x 33 m) 7. Batu Ampar/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m) 8. Muara Bengkal/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m) 9. Muara Ancalong /LG. Long Lees (400 x 20 m) 10. Gemar Baru/MAF (440 x 20 m) 11. Muara Ancalong/PT. Pertamina (450 x 18 m) 12. Muara Kangan/Sandaran/MBA (950 x 60 m) Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Tahun PARIWISATA Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial memberikan masukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi berkembangnya sektor-sektor yang terkait, seperti pertanian (bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

77 rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini, taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat meningkat. Kabupaten Kutai Timur memiliki Obyek Wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, wisata hutan tropis yang lebat, dengan keankaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kutai serta wisata budaya meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal yang menarik. Wisata Alam yang terdiri dari Wisata Bahari, Pantai, Petualangan dan Wisata Alam Buatan. Wisata ini terdapat disepanjang pesisir Kabupaten Kutai Timur, dan Khusus untuk wisata bahari yang sudah akan dikembangkan adalah di Kecamatan Sangkulirang (pulau birah-birahan). Dan untuk Wisata pantai yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pantai Teluk Lombok dan Aquatik. Wisata Budaya yang terdiri dari Tari Tradisional, Seni Teater, Band, Drama, Orkes Melayu, Musik Tingkilan, Rebana, Hadrah dan Kesenian dari masyarakat pendatang yang berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur antara lain: Kuda Kepang, Ludruk, Ketoprak, Wayang Kulit, Barongsai, Tari dan Modeling, Sandur, Karawitan, Reog, Sinden, Obyek Wisata ini berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua Kabupaten dan Kota. Tabel 7.9. Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur No Kecamatan Objek Wisata 1. Sangatta Utara 1. Pantai Aquatik 2. Bukit Pandang Pelangi 3. Telaga Batu Arang 2. Sangatta Selatan 4. Prevav Mentoko 5. Taman Nasional Kutai 6. Pantai Teluk Lombok 7. Pantai Teluk Perancis 3. Teluk Pandan 8. Teluk Kaba 9. Telaga Bening 4. Rantau Pulung 10. Agrowisata 11. Air Terjun KM.SP8 5. Bengalon 12. Pantai Sekerat 13. Pegunungan Karst 6. Kaliorang 14. Pantai Jepu-Jepu 66 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

78 No Kecamatan Objek Wisata 7. Sangkulirang 15. Desa Bual-Bual 16. Selangkau 17. Pulau Minang 18. Air Terjun Desa Saka 8. Sandaran 19. Pulau Birah-Birahan 20. Air Terjun Tanjung Mangkaliat 9. Karangan 21. Sumber Mata Air Ampenas dan Goa 22. Pemandian Air Panas Batu Lepoq 10. Kongbeng 23. Gunug Kongbeng 11. Telen 24. Lamin Adat dan Seni Budaya Suku Kayan 12. Muara Bengkal 25. Danau Gelombang Muara Begkal Ulu 26. Batu Tija Sara Muara Bengkal Ilir 27. Danau Padang Api Desa Sanaba 28. Makam Raden Bangkok Batu Balai 13. Muara Ancalong 29. Lamin Adat dan Seni budaya Suku Dayak Kenyah Lepo Tau 14. Muara Wahau 30. Hutan Lindung Wahea 31. Desa Wisata Miau Baru Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga danpariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Kutai Timur setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hingga tahun 2014 jumlah wisatawan yang masuk ke Kutai Timur mencapai orang, mengalami penurunan sebanyak orang dibandingkan tahun 2013 yaitu sebanyak orang. No Jenis Objek Wisata Tabel Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan Tahun Lokasi 1. Pantai 1. Teluk Lombok Kec. Sangatta Selatan 2. Sekrat Kec. Bengalon 3. Aquatik Kec. Sangatta Utara 2. Pegunungan 4. Pegunungan Kongbeng Kec. Kongbeng. Tahun Wisnu Wisman Wisnu Wisman Wisnu Wisman PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

79 5. Goa Kelelawar Kec. Kongbeng 3. Hutan 6. Taman Nasional Kutai (TNK) Sangkima dan Prevav Mentoko Jumlah Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Kutai Timur, maka diperlukan sarana penunjang seperti penginapan/hotel. Pada tahun 2014, jumlah penginapan/hotel di Kutai Timur mencapai 95 buah, yang terdiri dari hotel bintang tiga sebanyak 1 buah, dan sisanya sebanyak 94 buah merupakan hotel non bintang. No Tabel Sarana dan Prasarana Wisata Tahun Uraian Tahun Akomodasi - Hotel Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Objek Wisata Alam: Pantai Teluk Lombok, Pantai Teluk Kaba, Pantai Aquatic, Pantai Sekerat, Pantai Jepu-jepu, Teluk Kaba, Telaga Batu Arang, Sumber Mata Air Ampenas, Kolam Pemandian Air Panas, Pulau Birah-birahan Objek Wisata Budaya: Gunung Kongbeng, Desa Budaya Miau Baru, Desa Budaya Wehea, Galery Cagar Budaya, Situs Kutai Purba (Gua Karst seluas 200 km 2 ) Event Budaya: Upacara Adat Lomplai di Kec. Muara Wahau, Erau di Kec. Bengalon, HUT Kutim di Sangatta, Pesta Panen Padi di Kec. Busang dan di Desa Miau Baru Kec. Kongbeng, dan Festival Teluk Lombok di Kec. Sangatta Selatan 5. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (Situs) Art Galeri Desa Kerajinan Tradisional: Desa Budaya Miau Bari di Kec. Kongbeng dan Desa Budaya Wehea di Kec Muara Wahau 8. Taman Nasional Taman Wisata Laut: Pantai Teluk Lombok, Teluk Perancis, Jepu-jepu, Aquatic dan Sekerat PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

80 No Uraian Tahun Hutan Manggrove: Pulau Miang di Kec. Sangkulirang, Aquatic di Kec. Sangatta Utara, Kec. Bengalon, Pulau Birah-birahan di Kec. Sandaran, dan Kenyamukan di Kec. Sangatta Utara 11. Bukit Pandang Pelangi Agrowisata: Desa Kabo Jaya di Kec. Sangatta Utara dan Kec. Rantau Pulung Danau/Telaga: Telaga Bening, Telaga Batu Arang, Telaga Gelombang, dan Telaga Padang Api Objek Wisata Buatan: Taman Pesawat Bukit Pelangi dan Monumen Kudungga Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

81 No 8.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Perkembangan perekonomian Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari kontribusi sektor sektor ekonomi yang mendukungnya. Sektor pertambangan dan penggalian terutama subsektor pertambangan non migas (batubara) masih merupakan pendukung utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Dominasi subsektor ini ditandai dengan masih tingginya peranan pertambangan batubara tahun antara 86,77% sampai 87,86% dari total PDRB Kabupaten Kutai Timur dengan Migas. Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun cenderung meningkat dari Rp ,91 juta di tahun 2012 menjadi Rp ,14 juta pada tahun Laju Pertumbuhan ekonomi dengan migas tahun antara 3,43 sampai 12,68%, tanpa migas antara 3,48 sampai 12,81%, serta tanpa migas dan batubara antara 3,97 sampai 11,33%. Tabel 8.1. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun Uraian Tahun *) 1. Dengan Migas (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,14 Harga Konstan , , ,21 2. Tanpa Migas (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,30 Harga Konstan , , ,76 3. Tanpa Migas & Batubara (Juta Rp) Harga Berlaku , , ,34 Harga Konstan , , ,03 70 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

82 No Uraian Tahun *) 4. Laju Pertumbuhan (%) Dengan Migas 12,68 3,43 7,92 Tanpa Migas 12,81 3,48 7,98 Tanpa Migas & Batubara 11,33 3,97 6,47 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 No 8.2. STRUKTUR EKONOMI Besarnya peranan suatu sektor terhadap sektor lainnya di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dari distribusi persentase suatu sektor terhadap total seluruh sektor dalam membentuk PDRB Kutai Timur. Sektor yang kontribusinya cukup besar setelah sektor Pertambangan dan Penggalian adalah sektor Pertanian. Seiring dengan masih dominannya peran sektor Pertambangan dan Penggalian dalam beberapa tahun terakhir, peranan sektor Pertanian relatif stabil antara 3,49%-3,60%, sedangkan sumbangan sektorsektor lainnya masih dibawah 4%. Sektor Usaha Tabel 8.2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Harga berlaku (Juta Rp) *) % Harga berlaku (Juta Rp) % Harga berlaku (Juta Rp) % Ratarata (%) 1. Pertanian ,65 3, ,26 3, ,08 3,53 3,54 2. Pertambangan dan Penggalian ,16 87, ,20 87, ,46 86,77 87,22 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan dan Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi ,68 0, , ,86 0,22 0, ,51 0, ,23 0, ,75 0,08 0, ,02 1, ,73 1, ,14 1,85 1, ,66 3, ,37 3, ,29 4,01 3, ,09 1, ,64 1, ,64 1,95 1,83 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

83 No Sektor Usaha Harga berlaku (Juta Rp) *) % Harga berlaku (Juta Rp) % Harga berlaku (Juta Rp) % Ratarata (%) 8. Keuangan, ,37 0, ,15 0, ,47 0,63 0,65 Persewaan Dan Jasa Perusahaan 9. Jasa jasa ,76 0, ,95 0, ,45 0,95 0,89 Jumlah ,90 100, ,79 100, ,14 100,00 100,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Gambar 8.1. Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun ,65% 3,74% 0,89% 1,83% 1,82% 3,54% 0,08% 0,22% Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi 87,22% Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa jasa Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) berupa batubara, migas dan bahan tambang lainnya, akan tetapi komoditi-komoditi tersebut adalah komoditi SDA yang tidak dapat terbaharui (unrenewable). Perubahan yang terjadi pada komoditi tambang tersebut khususnya batubara baik pada produksi maupun harga, pasti berpengaruh terhadap besarnya sumbangan sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan bangunan. Jika komoditi batubara 72 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

84 dan migas ini dikeluarkan dari PDRB Kutai Timur maka peranan sektor-sektor lainnya akan lebih nyata terlihat pengaruh dan andilnya. Berdasarkan PDRB tanpa migas dan batubara tahun , sektor pertanian merupakan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB dengan kontribusi antara 25,53%-27,42%. Urutan terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan share antara 27,03%-29,00%, kemudian disusul sektor bangunan sebesar antara 13,35%-13,90%. Sedangkan sektor-sektor lainnya, dibawah 14%. No Tabel 8.3. Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun Sektor Usaha *) Rata-rata % % % (%) 1. Pertanian 27,42 26,50 25,53 26,48 2. Pertambangan dan Penggalian 4,64 4,54 4,45 4,54 3. Industri Pengolahan 1,77 1,66 1,57 1,67 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,63 0,60 0,58 0,60 5. Bangunan dan Konstruksi 13,60 13,90 13,35 13,62 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 27,03 27,78 29,00 27,94 7. Pengangkutan dan Komunikasi 13,29 13,58 14,06 13,64 8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa 5,20 4,81 4,58 4,86 Perusahaan 9. Jasa jasa 6,42 6,65 6,89 6,65 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

85 Gambar 8.2. Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH BANGUNAN DAN KONSTRUKSI PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA 0,6 1,64 4,54 4,86 6,65 13,62 13,64 26,48 27,94 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah 8.3. PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA PDRB perkapita pada tahun cenderung meningkat pada setiap tahunnya, demikian pula halnya dengan pendapatan regional per kapita. Sejalan dengan distribusi PDRB yang dipisahkan antara PDRB dengan migas dan PDRB tanpa migas dan batubara, maka akan terlihat besaran PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita apabila unsur migas dan batubara dikeluarkan dari perhitungan. Tahun Tabel 8.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Dengan Migas (Rp) PDRB Perkapita Pendapatan Regional Perkapita Tanpa Migas (Rp) PDRB Perkapita Pendapatan Regional Perkapita Tanpa Migas dan Batubara (Rp) Pendapatan PDRB Regional Perkapita Perkapita *) Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

86 Berdasarkan tabel diatas, PDRB Perkapita dengan migas dalam tahun 2014 meningkat sebesar Rp ,00 dari tahun 2013 sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00. PDRB Perkapita tanpa Migas meningkat Rp ,00 dari tahun 2013 sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00 dan PDRB tanpa Migas dan Batubara meningkat sebesar Rp ,00 dari tahun 2013 sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00 pada tahun Data terkait Pendapatan Regional Perkapita untuk Tahun 2014 masih belum tersedia dari BPS. Namun, melihat pola peningkatan yang terjadi pada PDRB Perkapita maka dapat diperkirakan Pendapatan Regional Perkapita pun cenderung meningkat dibandingkan tahun Walaupun besaran absolutnya belum dapat diperhitungkan secara tepat PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR Perkembangan ekspor dan impor di Kabupaten Kutai Timur cukup fluktuatif. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, nilai ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 3,6 juta US$, sementara nilai impor tertinggi terjadi ada tahun 2012 sebesar 969 juta US$. Adapun perkembangan ekspor dan impor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8.5. Perkembangan Ekspor dan Impor Tahun Tahun Nilai Ekspor (US$) Nilai Impor (US$) *) Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun INDUSTRI DAN PERDAGANGAN Kabupaten Kutai Timur memiliki 1,3 juta ha lahan potensial yang cocok dan siap dikembangkan untuk komoditas pertanian bernilai tinggi sebagai basis agribisnis berikut agroindustrinya. Selain itu Kabupaten Kutai Timur PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

87 memiliki wilayah perairan pantai kurang lebih sepanjang 250 km dan 4 mil dari garis pantai ke arah laut yang siap dikelola untuk pengembangan agribisnis perikanan berwawasan lingkungan. Beberapa komoditas agribisnis seperti kelapa sawit, coklat, karet, lada, nenas, dan udang memiliki prospek pasar internasional yang sangat baik. Agribisnis memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang besar dalam perekonomian dan menjamin kesinambungan pembangunan jika dikelola secara baik, karena pembangunan ekonomi didasarkan pada SDA yang dapat diperbaharui. Mengingat tingginya resiko yang harus ditanggung oleh penduduk Kabupaten Kutai Timur karena ketergantungan yang besar terhadap sektor yang bertumpu pada sumberdaya alam non lestari maka perlu segera mengembangkan alternatif lain sektor ekonomi yang akan dijadikan sebagai leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Sektor ekonomi terpilih yang akan dijadikan leading sector tersebut mulai dikembangkan sedini mungkin. Sehingga pada saat industri batubara kehabisan bahan baku, maka sektor ekonomi yang terpilih tersebut sudah berkembang dengan mantap dan mampu menggantikan posisi industri batubara sebagai penggerak utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai peluang pasar yang sangat besar. Peluang pasar yang tercermin dari adanya potensi permintaan akan produk hasil kegiatan sektor ekonomi tersebut di pasaran lokal, regional dan internasional. Potensi permintaan lokal dapat dilihat dari kemungkinan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur. Potensi permintaan regional terutama berasal dari daerah-daerah Kalimantan Bagian Timur yang mempunyai rencana untuk mengembangkan agrobisnis dan agroindustri untuk pembangunan daerahnya. Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai keterkaitan yang tinggi baik ke belakang maupun ke depan dengan sektor ekonomi yang lain. Tingginya keterkaitan tersebut secara langsung dan tidak langsung akan mengembangkan dan menggerakan sektor-sektor ekonomi yang lain. Meningkatnya berbagai aktivitas sektor-sektor ekonomi tersebut akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, sehingga pada 76 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

88 akhirnya akan meningkatkan kemampuan ekonomi Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan. Adapun industri kecil maupun menengah di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 8.6. Industri Kecil dan Menengah Tahun No Sektor Usaha *) 1. Industri Pangan Agro Jumlah Industri Sandang Jumlah Industri Logam. Mesin dan Alat Angkutan Jumlah Industri Kerajinan Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun KOPERASI Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan. Semakin banyak jumlah koperasi yang aktif, diharapkan semakin berdaya ekonomi kerakyatan, menurun jumlah kemiskinan dan menurun jumlah pengangguran. Untuk mengetahui jumlah koperasi, dan persentase koperasi aktif di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 8.7. Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian *) 1. Jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi Persentase koperasi aktif (%) 59,26 61,86 64,81 Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Keterangan: *) Pelaksanaan RAT menentukan status aktif unit koperasi pada tahun berikutnya PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

89 Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan. Untuk mengetahui jumlah UKM dan BPR di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8.8. Jumlah UKM Non BPR/LKM di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Jumlah seluruh UKM Jumlah BPR Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit (loan), pembayaran sebagai transaksi jasa (payment service) serta money transfer. BPR dan LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Semakin banyak jumlah BPR dan LKM, memudahkan masyarakat miskin dan pengusaha kecil dapat mengakses keuangan dalam rangka meningkatkan perekonomiannya INVESTASI Hampir semua kabupaten/kota membutuhkan modal dalam negeri maupun modal asing dalam rangka melaksanakan program/kegiatan pembangunan. Kehadiran investor asing diharapkan dapat meningkatkan potensi ekspor dan substitusi impor, juga agar terjadi alih teknologi yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional Indonesia, khususnya di Kabupaten Kutai Timur. Namun hadirnya investor asing sangat dipengaruhi oleh kondisi internal negara, seperti stabilitas ekonomi, politik, penegakan hukum dan lain sebagainya. Untuk mengetahui jumlah proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Kutai Timur dalam kurun waktu tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini. 78 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

90 Tabel 8.9. Jumlah Proyek PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur Tahun No Uraian Jumlah Proyek PMDN PMDN (Triliun Rp) 1,80 5,19 2,02 3. Jumlah Proyek PMA PMA (Juta US$ ) 69,30 94,80 406,71 Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah dapat mengundang ketertarikan investor untuk menanamkan investasinya di daerah tersebut. Semakin banyak realisasi proyek maka menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang pada investor untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

91 Pendahuluan Keadaan sektor keuangan kita hingga saat ini tampaknya menunjukkan kinerja yang relatif stabil dan baik. Sesuai dengan peraturan dan data tentang sektor keuangan kita, maka lembaga keuangan di Indonesia yang memainkan fungsinya dalam pembangunan, terdiri dari dua sektor keuangan yaitu sektor perbankan yang meliputi bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan sektor non perbankan yang meliputi sektor asuransi (jiwa, umum, reasuransi dan asuransi sosial), kemudian lembaga dana pensiun, perusahaan pembiayaan (multi finance), pegadaian dan pasar modal. Dan masing masing lembaga keuangan diatas mempunyai pangsa pasar tersendiri. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu meningkat baik dari retribusi, retribusi daerah, laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lainlain pendapatan yang sah. Untuk pos lain-lain pendapatan yang sah setiap tahunnya memberikan sumbangan yang terbesar pada PAD sebagaimana Tabel 9.1. berikut: No Tabel 9.1. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Uraian 1. Pendapatan Pajak Daerah 2. Pendapatan Retribusi Daerah 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Nilai PAD Yang Diterima , , , , , , , , , , , ,68 Jumlah , , ,60 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

92 Sedangkan Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten Kutai Timur pada tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini: No Uraian Tabel 9.2. Penerimaan Dana Perimbangan Tahun Nilai Dana Perimbangan Yang Diterima Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 3. Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Penyesuaian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Jumlah Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

93 Kecamatan pemekaran yang menjadi wilayah perencanaan merupakan kawasan yang berkembang berdasarkan karakteristiknya masing-masing, seperti Kecamatan Muara Ancalong dan Muara Bengkal yang dulunya berkembang di sepanjang Sungai Kelinjau. Sedangkan, Kecamatan Sangkulirang merupakan kecamatan yang lebih dikenal terlebih dahulu dari pada Ibukota Kabupaten Sangatta karena posisi geografisnya di kawasan pesisir pantai yang memudahkan transaksi barang dan jasa lebih mudah. Tetapi seiring dengan perkembangan sistem ekonomi dan perubahan sistem kegiatan di Kabupaten Kutai Timur, karakteristik yang ada tersebut mengalami penggeseran sehingga menciptakan klaster-klaster perkembangan. Potensi masing-masing kawasan perencanan di 18 kecamatan pemekaran Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Potensi Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur No Uraian Potensi 1. Muara Ancalong (Ibukota Kecamatan: Kelinjau Ulu dan Kelinjau Ilir) Terdapat potensi perkebunan sawit yang saat ini dikelola oleh PT. 3 S (Sawit Sukses Sejahtera). 2. Busang Memiliki potensi pertanian tanaman pangan dengan komoditas padi lading Sektor Perkebunan dengan komoditas utama coklat, jeruk, dan pisang Terdapat potensi bahan galian dan tambang berupa emas dan besi 3. Long Mesangat (Ibukota Kecamatan: Sumber Sari) Sebagian besar masyarakat di wilayah ini adalah petani, dengan komoditi pada umumnya adalah: Padi, Kacang, Jagung. 82 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

94 No Uraian Potensi Pada umumnya masyarakat transmigrasi terdiri dari suku yang berasal dari Indonesia Timur, Bali, Jawa, dan Sunda yang memiliki budaya bertani dan bercocok tanam. Potensi perikanan yang terdapat di desa Melan dan Sumber sari (komoditi ikan Patin) di Sungai Long Mesangat bantuan merupakan salah satu program dari Pemkab. 4. Muara Wahau Terdapat perkebunan dengan komoditas kelapa sawit, coklat Memiliki hamparan dominan yang landai (0-7%) dengan ketinggian yang variatif antara dpl dan pegunungan kapur sehingga sangat kondusif untuk pengembangan perkebunan jati dan karet. 5. Telen Memiliki perkebunan produktif dengan komoditas utama kelapa sawit dan coklat Teridentifikasi sebagai salah satu wilayah memiliki kandungan logam mulia berupa emas yang 6. Kongbeng Terdapat pertanian tanaman pangan dengan komoditas utama padi 7. Muara Bengkal (Ibukota Kecamatan: Muara Bengkal Ulu) 8. Batu Ampar (Ibukota Kecamatan: Batu Timbau) Memiliki sektor perkebunan yang cukup potensial berupa perkebunan kelapa, coklat, lada, karet, kelapa sawit Sektor Peternakan dengan komoditas sapi Danau kecil di Benua Baru sebagai potensi sumber air baku dan sudah terdapat jaringan air bersih yang intake PDAM-nya berasal dari danau tersebut. Potensi perkebunan yang besar mengundang investasi seperti Telen Prima Sawit (milik Haji Gunung putra daerah yang berasal dari Muara Bengkal). Potensi perikanan dengan jenis komoditi Ikan: Pipija, Baong, Saleh, Patin, Jelawat, Ikan Betutu (orientasi ekspor berdasarkan survei wawancara). Potensi HTI (Hutan Tanaman Industri) yang cukup luas untuk sentra produksi hutan. 9. Sangatta Utara KPC (Kaltim Prima Coal) sebagai perusahaan tambang terbesar di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki kawasan kota mandiri di Kawasan Perkotaan Sangatta merupakan potensi sebagai pusat pertumbuhan khususnya dalam sektor perdagangan dan jasa. PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

95 No Uraian Potensi Memiliki kawasan pariwisata lokal di Tanjung Sangatta yang dapat dikembangkan sebagai wisata pantai dan wisata pesisir. Sungai Sangatta sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan perkotaan. 10. Bengalon Potensi perkebunan sawit di Desa Tepian Langsat dan Keraitan serta perkebunan Kakao di Desa Sekerat 11. Teluk Pandan (Ibukota Kecamatan: Teluk Pandan) 12. Rantau Pulung (Ibukota Kecamatan: Margo Mulyo) 13. Sangatta Selatan (Ibukota Kecamatan: Sangatta Selatan) Memiliki potensi pertanian dengan komoditi padi sawah, pisang, dan cokelat. Komoditi unggulan yang sedang dan akan dikembangkan oleh kecamatan ini adalah: Jeruk Martadinata, Pinili, Nenas, Salak Memiliki potensi pertanian karena pada umumnya masyarakatnya adalah transmigran yang sudah terlatih untuk membudidayakan lahan pertaniannya (sawah tadah hujan dan buah-buahan) Memiliki kandungan tambang batu bara. Potensi sektor pertanian yaitu sayur-sayuran dan produksi ikan segar khususnya ikan bandeng dan ikan kakap. Potensi perikanan tersebut lebih banyak dibudidayakan di tambak dan sebagian lagi dari hasil tangkap nelayan laut. Memiliki potensi wisata lokal di Teluk Lombok maupun Teluk Kabak. Pusat pertumbuhan di kecamatan ini adalah pasar ikan yang terdapat di Desa Sangatta Selatan. 14. Kaliorang Terdapat perkebunan dengan komoditas andalan kelapa, coklat, kopi dan pisang 15. Sangkulirang (Ibukota Kecamatan: Benua Baru Ulu) Berada di sepanjang garis pantai, sektor perikanan menjadi salah satu sektor yang tumbuh dan berkembang dengan baik dengan komoditas perikanan tangkap Peternakan sapi sebagai penopang kebutuhan daging Kabupaten Kutai Timur Terdapat potensi bahan galian berupa besi, gipsum serta pasir kuarsa Letak geografis kecamatan ini bisa menjadi potensi untuk produksi perikanan laut dan outlet barang sekabupaten. 84 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

96 No Uraian Potensi Potensi perikanan laut saat ini yang cukup besar dengan komoditi adalah udang lobster. 16. Sandaran Memiliki potensi perkebunan dengan komoditas utama kelapa, pisang, coklat, lada Menjadi salah satu wilayah sentra produksi sayur mayur Dengan posisi wilayah yang terletak di pesisir, potensi perikanan menjadi potensi yang cukup potensial baik tambak, kolam ataupun perikanan tangkap 17. Kaubun (Ibukota Kecamatan: Bumi Etam) 18. Karangan (Ibukota Kecamatan: Karangan Dalam) Potensi perkebunan sawit saat ini pengelolaannya masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar. Didominasi oleh masyarakat transmigrasi yang terlatih untuk bertani dan berkebun sehingga memudahkan untuk pengembangan program pertanian. Sungai sebagai potensi air baku untuk keperluan sehari-hari. Memiliki lahan hutan dan perkebunan yang cukup luas yang dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat dan milik perusahaan. Potensi unggulan untuk perkebunannya yaitu perkebunan kelapa sawit, tambang batu bara yang saat ini sudah mulai eksplorasi, pariwisatanya yaitu wisata air panas (desa mukti lestari) dan goa kelelawar, walet serta terdapat air panas dan air terjun (desa pangadan dan karangan hilir). Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Berdasarkan pertimbangan potensi permintaan hasil produksi wilayah Kabupaten Kutai Timur, baik internal maupun eksternal, khususnya produksi yang berbasis sumberdaya yang dapat diperbaharui, adalah hasil produksi tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan yang berada di kawasan budidaya. Kawasan budidaya mencakup kawasan pemukiman perkotaan dan perdesaan, pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan, hutan produksi perindustrian, pertambangan, pariwisata, kawasan Hankam dan kawasan lainnya. Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi pengembangan beberapa kawasan yang meliputi: PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

97 1. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu tanaman pangan lahan basah dan tanaman pangan lahan kering. Berdasarkan beberapa kriteria yaitu kelerengan lahan, jenis tanah, kedalaman solum, tekstur tanah, dan tingkat erosi, maka kesesuaian lahan untuk kawaan budidaya tanaman pangan lahan kering di wilayah Kabupaten Kutai Timur dapat diidentifikasi bahwa lahan yang sesuai untuk kegiatan tanaman pertanian lahan kering berada di sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua kecamatan yang ada. Sedangkan kesesuaian lahan budidaya tanaman pangan lahan basah di wilayah Kabupaten Kutai Timur dapat didiidentifikasi bahwa yang sesuai untuk kegiatan tanaman pertanian lahan basah adalah di sebagian kecil dari wilayah yang ada di Kabupaten Kutai Timur dengan luas yang cukup signifikan di Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong. Kegiatan budidaya pertanian lahan basah dan food estate merupakan lahan sawah, baik yang beririgasi teknis, setengah teknis, maupun irigasi perdesaan yang telah diusahakan secara intensif. Kawasan lahan pertanian diharapkan dapat tetap dipertahankan dalam rangka ketahanan pangan dan ketahanan budaya. Kawasan budidaya pertanian lahan basah di wilayah perencanaan selain dikembangkan untuk produksi pangan juga diarahkan sebagai kawasan penyangga (buffer zone) untuk menjaga kualitas lingkungan dalam bentuk jalur hijau atau ruang terbuka hijau. Kawasan budidaya pertanian lahan basah terutama yang telah terlayani jaringan irigasi merupakan kawasan yang tetap dipertahankan dengan meminimasi alih fungsi ke kegiatan budidaya lainnya. Lahan food estate yang merupakan areal lahan pertanian pangan berkelanjutan dicadangkan di 4 (empat) kecamatan yaitu Busang, Karangan, Muara Ancalong dan Sandaran dengan luas ,78 Ha, sementara itu lahan pertanian pangan direncanakan seluas lebih kurang ,37 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kutai Timur merupakan lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan semusim dan atau tanaman tahunan yang dicirikan pengelolaannya relatif tidak memerlukan air irigasi. 86 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

98 Sedangkan pemanfaatan pertanian lahan kering adalah untuk tegalan, tanaman sayur mayur (holtikultura), dan kebun campuran. Pertanian lahan kering yang tidak intensif merupakan cadangan pengembangan kawasan perkotaan. Setiap tahun penggunaan tanah untuk pertanian khususnya tanah sawah mengalami penyusutan luasan atau alih fungsi. Karenanya perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan alih fungsi yang menghambat pembangunan sektor pertanian dimasa akan datang seperti berkurangnya jumlah produksi dan produktivitas padi yang berpotensi mengakibatkan hambatan dalam mewujudkan swasembada pangan. Upaya yang harus dilakukan adalah mengembangkan dan mengoptimalkan area pertanian tanaman pangan melalui penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian secara berkelanjutan dan pencegahan berkurangnya lahan sawah produktif serta lahan produktif lainnya, terutama untuk lahan beririgasi teknis yang sudah dikembangkan. Hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur, berpotensi turut berkontribusi untuk memenuhi permintaan di dalam negeri, terutama kebutuhan lokal kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur. Sementara, komoditas unggulan terutama kedelai dan jagung berpeluang untuk pemenuhan kebutuhan dalam lingkup nasional. 2. Kawasan Perkebunan Pembangunan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan, antara lain ditandai dengan semakin meningkatnya luas area produksi dan produktivitas. Komoditas yang banyak dikembangkan dalam perkebunan rakyat antara lain kakao, karet, lada, dan kelapa sawit. Secara khusus, sektor perkebunan kelapa sawit menjadi primadona bagi masyarakat Kutai Timur, terutama para petani yang berada di pedalaman. Perkebunan kelapa sawit berkembang seiring dengan pertumbuhan koperasi yang terus menunjukkan kemajuan, dan bahkan perkembangan perkebunan kelapa sawit Kutai Timur diantara yang terbaik di wilayah Indonesia. Perencanaan kawasan perkebunan dengan menggunakan kebijakan pengelolaan kawasan perkebunan meliputi: a) Pengembangan kegiatan lahan PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

99 perkebunan diupayakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman yang ada saat ini, b) Pemanfaatan lahan perkebunan untuk sistem tumpang sari dengan kegiatan budidaya pertanian lahan kering, c) Pemilihan jenis komoditi unggulan sesuai dengan potensi lahan, d) Pengembangan lahan perkebunan pada lahan-lahan yang memiliki kesesuaian lahan sebagai lahan perkebunan melalui intensifikasi dan pemilihan teknologi tepat guna. Kawasan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada 16 kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Rantau Pulung, Bengalon, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat, Busang, Muara Wahau, Kongbeng, Telen, Batu Ampar, Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Karangan dan Sandaran. 3. Kawasan Peternakan Hasil produksi peternakan di Kabupaten Kutai Timur, baik peternakan kecil (seperti unggas) maupun peternakan besar (seperti: kambing, sapi, dan lain lain). Beberapa lokasi wilayah perencanaan terdapat usaha kegiatan peternakan dalam skala kecil terutama peternakan ayam. Kebijakan pengelolaan kawasan budidaya peternakan diarahkan untuk: a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani ternak, b) Peningkatan teknologi, produktivitas, dan kualitas ternak, c) Pengendalian limbah peternakan agar tidak mengganggu lingkungan permukiman dan sumber air, serta d) Pengembangan sinergi antara kegiatan peternakan dan usaha pertanian lainnya. 4. Kawasan Perikanan Kawasan perikanan tangkap adalah kawasan bagi kegiatan memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau mengawetkannya. Kawasan pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Kutai Timur diarahkan dan dibagi dalam tiga jalur dengan klasifikasi area dan peralatan. Sementara itu kawasan perikanan budidaya adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan memelihara, membesarkan, dan atau membiakkan ikan seta memanen hasilnya dalam lingkungan terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, 88 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

100 menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau mengawetkannya. Kriteria penetapan kawasan perikanan budidaya meliputi : a) Perairan laut pasang surut yang terlindung pasir, kerakal dan atau berbatu, b) Perairan lautyang semi terlindung dan atau perairan yang terlindung dari aksi gelombang ekstrim, c) Di luar kawasan pelabuhan dan atau jalur pelayaran, d) Salinitas air relatif konstan dalam kisaran normal air laut, e) Aksesibilitas kawasan mudah dicapai, dekat pemukiman masyarakat pesisir dan tidak dalam pengaruh oeh air limbah, f) Perairan laut di luar zona inti kawasan perlindungan, g) Perairan laut di luar areal terumbu karang dan Padang Lamun, h) Kualitas air memenuhi baku mutu air laut untuk budidaya ikan. Sedangkan kawasan budidaya laut yang direncanakan dikembangkan berada di perairan laut Kecamatan Sangatta Selatan berupa budidaya perikanan tangkap laut dan budidaya rumput laut. 5. Kawasan Pertambangan Kawasan pertambangan memiliki peran penting dalam peningkatan perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Produksi tambang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan lokal, nasional dan internasional diharapkan mampu menjadi penggerak utama (prime mover) bagi perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan RTRW Kabupaten Kutai Timur tahun , ijin konsesi pertambangan sebagai kawasan tambang sebagian besar masih dalam proses Feasibility Study yang lebih lanjut untuk kesesuaian lahannya. Ijin konsesi kawasan yang memiliki potensi pertambangan di Kabupaten Kutai Timur memiliki luas sebesar lebih kurang Ha. Sedangkan kawasan bekas pertambangan yang ada saat ini sangat dimungkinkan menjadi kawasan lindung dimasa yang akan datang. Oleh karena itu upaya rehabilitasi dan revitalisasi kawasan bekas pertambangan menjadi keharusan agar tidak terjadi kerusakan ekologis yang sangat serius dan berdampak fatal dikemudian hari. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

101 berupaya secara berkelanjutan untuk mempertahankan kawasan lindung yang telah ada dan menambah kawasan lindung baru dari kawasan bekas pertambangan. 6. Kawasan Pariwisata Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial menciptakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi berkembangnya sektor-sektor terkait, seperti pertanian (bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata. Kekayaan alami di Kabupaten Kutai Timur seperti hutan, pantai, goa merupakan aset berharga yang potensial untuk pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan. Kondisi alam Kabupaten Kutai Timur menawarkan ragam produk wisata yang dapat dikembangkan, antara lain Geowisata (lokasi Karst Sangkulirang-Gua Pengadan), Wisata Pantai (beberapa lokasi yang berada di zona Sangatta), Wisata Bahari (pulau Birah-Birahan), Ekowisata (berbagai lokasi di Taman Nasional Kutai), Wisata Budaya Tradisional (desa tempat suku Dayak Wehea bermukim), Wisata Pendidikan dan Penelitian (Gua Pengadan, Desa Adat, Penelitian Orang Utan di Mentoko), Keunggulan daya tarik wisata, lukisan-lukisan berupa gambar negatif cap tangan tiga susun, perhiasan, peralatan, patung bahkan guci-guci China dan hewan yang ditemukan pada lokasi gua di Kawasan Pengadan sejauh ini merupakan satu-satunya gua alami di Indonesia yang memiliki peninggalan pra sejarah. 90 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015

Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013

Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013 Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUTAI TIMUR Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur. Km2 (17%) dari wilayah Kalimantan Timur.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur. Km2 (17%) dari wilayah Kalimantan Timur. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Kabupaten Kutai Timur 1. Sejarah Singkat Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai yang dibentuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN L aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) Kabupaten Kutai Timur ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015. LKj.IP Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan semesta alam, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah maka kami dapat menyelesaikan amanat penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan semesta alam, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah maka kami dapat menyelesaikan amanat penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPAHIANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... 10 A. Visi dan Misi... 10 B. Strategi dan Kebijakan Daerah... 11 1. Isu

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011

PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 PA Sangatta Rabu, 20 Juli 2011 A. PETA WILAYAH HUKUM Wilayah Hukum Pengadilan Agama Sangatta meliputi Kabupaten Kutai Timur yang terdiri dari 18 Kecamatan 135, yaitu : Kecamatan Muara Ancalong 8 Kecamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J E M B R A N A. 1.1 Latar Belakang

B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J E M B R A N A. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang U ntuk menindak lanjuti diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 maka dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus nyata dan bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 POLEWALI MANDAR SIPAMANDAQ S I PAM AN D AQ PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI KABUPATEN BONDOWOSO

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU, SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar,

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN ACEH BARAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAKA KUASA BUPATI ACEH

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci