KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA
|
|
|
- Irwan Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ' '' FinnjfT ' i ^ v - 'V KESEPKTN BERSM NTR MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONES KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, DN JKS GUNG REPUBLIK INDONESI Noor : 11 /M EN LH/07/2011 Noor : B /2 0 /V I I /2011 ' Noor ; KEP- 156/ /J /07/2011 TENTNG PENEGKN HUKUM LINGKUNGN HIDUP TERPDU Pada hari ini Selasa, tanggal dua puluh ena bulan Juli tahun 2011 yang bertanda tangan di bawah ini: I. PROF. DR. IR. GUSTI MUHMMD HTT, MS., selaku MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI dala hal ini bertindak untuk dan atas naa KEMENTERIN LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI, berkedudukan di Jalan D.L Panjaitan Kavling 24 Kebon Nanas, Jakarta Tiur. II. JENDERL POLISI DRS. TIMUR PRDOPO, selaku KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI dala hal ini bertindak untuk dan atas naa KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, berkedudukan di Jalan Trunojoyo Noor 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
2 ^ r ' s nil ii III III. BSRIEF RIEF SH.,MH, selaku JKS GUNG REPUBLIK INDONESI dala hal ini bertindak untuk dan atas naa KEJKSN REPUBLIK INDONESI berkedudukan di Jalan Sultan H asanuddin Noor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dengan berikut: eperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai 1. Undang-Undang Noor 8 Tahun 181 tentang Kitab Undangundang Huku cara Pidana (Lebaran Negara Republik Indonesia tahun 181 Noor 76, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 320); 2. Undang-Undang Noor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Noor 2, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 4168); 3. Undang-Undang Noor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Noor 67, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 4401); 4. Undang-Undang Noor 32 Tahun 200 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Noor 140, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 505); 5. Peraturan Peerintah Noor 27 Tahun 183 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Huku cara Pidana (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 183 Noor 36, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 3258); sebagaiana telah diubah dengan Peraturan Peerintah No. 58 Tahun 2010 tentang Perubahan tas Peraturan Peerintah Noor 27 Tahun 183 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Huku cara Pidana (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Noor 0, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5145); 6. Peraturan Presiden Noor 47 Tahun 200 tentang Pebentukan Organisasi Keenterian Negara. Berdasarkan hal-hal tersebut. Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa gung Republik Indonesia sepakat secara bersaa untuk elaksanakan penegakan huku lingkungan hidup terpadu dengan enyatakan beberapa hal sebagai berikut. - 2
3 I BB I KETENTUN UMUM n Pasal 1 1. Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu adalah upaya yang dilaksanakan secara sinergi dan integral untuk eningkatkan efektivitas dan efisiensi penegakan huku pidana lingkungan hidup oleh unsur Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2. Ti Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu adalah ti yang dibentuk dari unsur Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan K ej^ saan Republik Indonesia untuk eningkatkan efektivitas dan efisiensi penegakan huku pidana lingkungan hidup. 3. Ti Gabungan Penanganan Perkara Tindak Pidana Lingkungan Hidup adalah ti yang dibentuk dari unsur Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk enangani perkara tindak pidana lingkungan hidup. t t 1» BB II MKSUD DN TUJUN Pasal 2 Kesepakatan bersaa ini diaksudkan untuk eningkatkan keterpaduan dala penegakan huku lingkungan hidup antara Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia. Pasal 3 Kesepakatan bersaa ini bertujuan untuk engoptialkan penegakan huku lingkungan hidup dala enangani kasus lingkungan hidup elalui: a. koordinasi antara Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia; b. haronisasi peaknaan huku /kesa aan persepsi dala enghadapi k asu s lingkungan hidup antara Keenterian - 3 -
4 Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia; c. peningkatan kapasitas dan kopetensi dala penegakan huku lingkungan di lingkungan Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia; d. pertukaran data dan inforasi; dan e. pe bentukan Ti Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu. % BB III RUNG LINGKUP Pasal 4 Ruang Lingkup kesepakatan bersaa ini eliputi pebentukan ti penegakan huku lingkungan hidup terpadu, koordinasi, kerja saa, peningkatan kapasitas dan kopetensi, serta pertukaran data dan/atau inforasi. BB IV PEMBENTUKN TIM PENEGKN HUKUM LINGKUNGN HIDUP TERPDU 1 Pasal 5 (1) Sebagai bentuk pelaksanaan dari kesepakatan bersaa ini dibentuk Ti Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu yang terdiri atas unsur Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia. (2) Ti Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu sebagaiana di aksud pada ayat (1) terdiri atas; a. pengarah yang berasal dari unsur pipinan di Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia yang enyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang tindak pidana lingkungan hidup; b. pelaksana yang berasal dari unsur pelaksana teknis di Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia yang enyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang tindak pidana lingkungan hidup;
5 =» - t -! % 1 a c. sekretariat yang berasal dari unsur unit penegakan huku pidana lingkungan hidup Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (3) Pengarah sebagaiana diaksud pada ayat (1) huruf a bertugas eberikan arah dan kebijakan tentang koordinasi, kerja saa, peningkatan kapasitas dan kopetensi, pertukaran data dan/atau inforasi, dala penegakan huku lingkungan hidup terpadu. (4) Pelaksana sebagaiana diaksud pada ayat (1) huruf b bertugas elaksanakan koordinasi, kerja saa, peningkatan kapasitas dan kopetensi, pertukaran data dan/atau inforasi, dala penegakan huku lingkungan hidup terpadu. (5) Sekretariat sebagaiana diaksud pada ayat (1) huruf c bertugas untuk endukung kelancaran pelaksanaan tugas penegakan huku lingkungan hidup terpadu. (6) Pebentukan Ti Penegakan Huku Lingkungan Hidup Terpadu ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Pasal 6 (1) Dala rangka efektivitas dan efisiensi penanganan kasus lingkungan hidup yang berdapak luas terhadap lingkungan hidup, enibulkan keresahan asyarakat, bersifat strategis, atau berdapak nasional/internasional, dapat dibentuk Ti Gabungan Penanganan Perkara Tindak Pidana Lingkungan Hidup. (2) Pebentukan Ti Gabungan Penanganan Tindak Pidana Lingkungan Hidup sebagaiana diaksud pada ayat (1) dapat diusulkan oleh Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau Kejaksaan Republik Indonesia. (3) Pebentukan Ti Gabungan Penanganan Tindak Pidana Lingkungan Hidup sebagaiana diaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan epertibangkan saran dan asukan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia. Pasal 7 (1) Untuk eningkatkan efektivitas dan efisiensi penegakan huku lingkungan hidup di daerah, dapat dibentuk ti penegakan huku lingkungan hidup terpadu daerah. -5
6 s» «I ri s) (2) Ketentuan lebih lanjut engenai ti penegakan huku lingkungan hidup terpadu daerah akan ditetapkan keudian berdasarkan kesepakatan Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia. j» n III I BB V KOORDINSI Pasal 8 (1) Untuk ewujudkan efektivitas dan efisiensi penyidikan dan penuntutan, serta pencapaian tujuan penegakan huku lingkungan hidup. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan/atau Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia berkoordinasi dengan Jaksa. (2) Koordinasi sebagaiana diaksud pada ayat (1) dilakukan untuk ebangun haronisasi peaknaan huku dala enyikapi k a su s lingkungan hidup dala tahap penyidikan. (3) Pelaksanaan koordinasi antara Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan/atau Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Jaksa dilaksanakan sedini ungkin sepanjang tidak bertentangan dengan huku acara pidana. BB VI KERJ SM Pasal (1) Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia dapat elakukan kerja saa dala penyelesaian penanganan tindak pidana lingkungan hidup. (2) Dala rangka kerja saa sebagaiana diaksud pada ayat (1) Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia eberikan bantuan berupa: a. personil penyidik; b. personil dala rangka eksekusi putusan; c. laboratoriu lingkungan; dan/atau d. ahli
7 i S» si (3) Dala rangka kerja saa sebagaiana diaksud pada ayat (1) Kepolisian Negara Republik Indonesia eberikan bantuan berupa: a. laboratoriu forensik, identifikasi, dan psikologi peeriksaan; b. personil penyidik; c. peralatan; d. upaya paksa; e. penitipan tahanan; dan/atau f. pengaanan. (4) Dala rangka kerja sa a sebagaiana diaksud pada ayat (1) Kejaksaan Republik Indonesia eberikan bantuan berupa asistensi dan konsultasi dala penerapan konstruksi huku yang dapat dilakukan sebelu diulainya penyidikan atau sela a proses penyidikan berlangsung. ' BB VII PENINGKTN KPSITS DN KOMPETENSI * II J ' si I» 2 1 Pasal 10 (1) Dala rangka engakoodasi perkebangan huku lingkungan hidup dan eningkatkan keberhasilan penegakan huku lingkungan hidup dilaksanakan peningkatan kapasitas dan kopetensi Pen3ddik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup, Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa di bidang penegakan huku lingkungan hidup. (2) Peningkatan kapasitas dan kopetensi sebagaiana diaksud pada ayat (1) dilaksanakan antara lain elalui pendidikan dan latihan, workshop, dan seinar. BB VIII PERTUKRN DT DN INFORMSI Pasal 11 Dala rangka kelancaran pelaksanaan operasional penegakan huku lingkungan hidup terpadu, Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia bekerja saa untuk saling eberikan data dan inforasi yang terkait dengan tindak pidana lingkungan hidup. 7 -
8 » BB IX PEMBIYN Pasal 12 (1) Biaya yang tibul sebagai akibat dari pelaksanaan kesepakatan bersaa ini dibebankan kepada anggaran Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2) Biaya sebagaiana diaksud pada ayat (1) dala operasional pelaksanaannya disesuaikan dengan anggaran Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. a» Si Si Si BB X JNGK WKTU Pasal 13 Kesepakatan bersaa ini berlaku untuk jangka waktu selaa 5 (lia) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Keenterian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Republik Indonesia. BB XI KETENTUN LIN-LIN Pasal 14 (1) Setiap perasalahan yang ungkin tibul dala pelaksanaan kesepakatan bersaa ini akan diselesaikan secara bersaa. (2) Pengubahan sebagian atau keseluruhan ketentuan dala kesepakatan bersaa ini dilakukan berdasarkan kesepakatan bersaa. BB XII KETENTUN PENUTUP Pasal 15 (1) Dengan ditetapkannya kesepakatan bersaa ini, aka K eputusan Bersaa Noor; KEP-04/M ENLH/04/2004, Noor: K EP-208/ /J. /0 4 / , Noor; KEP-1/IV/2004 dinyatakan tidak berlaku. (2) Kesepakatan bersaa ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaiana disebutkan pada awal kesepakatan bersaa ini, dala rangkap 3 ( tiga) asli, asing - asing bereterai cukup dan epunyai kekuatan huku yang -8 -
9 w saa setelah ditandatangani Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jak sa gung Republik Indonesia. a Deikian kesepakatan bersaa ini dibuat dengan seangat kerja saa yang baik, untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa gung Republik Indonesiar KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONESI, JKS GUNG REPUBLIK INDONESI, METERI TEMPEL It JENDERL POLISI DRS. TIMUR PRDOPO PROF. DR. IR GUSTI MUHMMD HTT, MS BSRIEF RIEF, SH. MH ai
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang
PERATURAN BERSAMA GUBERNUR JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA KEPALA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT,
PERATURAN BERSAMA GUBERNUR JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA KEPALA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT 77 TAHUN 2009 NOMOR : B/9544/VI/2009 B/5711/VI/DATRO/19-6-09
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. 01/KB/I-XIII.
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DAN KEPOLISIAN NEGARA NO. 01/KB/I-XIII.2/11/2008 NO. POL. : B/11/XI/2008 TENTANG TINDAK LANJUT PENEGAKAN HUKUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI DENGAN KEPALA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI DENGAN KEPALA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI NO. POL. : SKEP / 218 / VIII / 2009 NOMOR : 154 / S / XIX / 07
KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01/KB/I-VIII.
KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01/KB/I-VIII.3/07/2007 NOMOR: KEP- 071/A/JA/07/2007 TENTANG TINDAK LANJUT PENEGAKAN HUKUM TERHADAP
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1 NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-06.HM.05.02 TAHUN 2016 NOMOR : B/7/I/2016 TAHUN 2016 TENTANG
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR NO. POL. NOMOR : KEP-109/A/JA/09/2007 : B / 2718 /IX/2007
NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
A A A 4 Z NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01/NKB/BAWASLU/I/2013 NOMOR: B/ 2/1/2013
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Nomor : Nomor : TENTANG KERJA SAMA DALAM PEMBERANTASAN
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : KEP.220/MEN/X/2010 Nomor : B/21/X/2010 TENTANG PELAKSANAAN KOORDINASI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA
PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
p skkmigas NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nom or: PJN-0176/SKKO0000/2013/SO Nom or: B / 27 / VII
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013
SALINAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DENGAN TENTANG PENANGANAN MASALAH HUKUM PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN KEJAKSAAN TINGGI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG PENANGANAN MASALAH HUKUM BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA DI PROVINSI
NOMOR : 101 TAHUN 2007 NOMOR : B/5576/VII/2007/Datro NOMOR : B-3845/0.1/GP/06/2007 NOMOR : Kep-41B/PPLH-R.eg.4/06/2007 TENTANG
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH METROPOLITAN JAKARTA RAYA KEPALA KEJAKSAAN TINGGI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, DAN KEPALA PUSAT PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP REGIONAL
PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 52/2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI HAL Ii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 A : Latar Belakang..
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DAN PEMBERIAN KESAKSIAN TERHADAP KASUS HUKUM DUGAAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPPNS) DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 06/KPPU/NK/Xy2015 TENTANG
& ir k QD NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: NOMOR: 06/KPPU/NK/Xy2015 B/39/X/2015 TENTANG KERJA SAMA DALAM PENANGANAN PERKARA DUGAAN
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Berdasarkan angka 1 dan 2 diatas dan dengan pertimbangan hal-hal, antara lain: 1. Azas peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Nomor : B-05/E/EJP/05/2001 Sifat : Biasa Lampiran : 2 (dua) lembar Perihal : Penyelesaian Perkara yang sudah dinyatakan lengkap (P-21), tapi tidak diikuti dengan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.844, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Rehabilitasi. Penyalahgunaan. Pencandu. Narkotika. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Nomor; 27/KB/KPU/TAHUN Nomor: B/29A/III/2015 TENTANG
y C O M Is i NOTA KESEPAHAMAN ANTARA ' KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor; 27/KB/KPU/TAHUN 2015 Nomor: B/29A/III/2015 TENTANG PENGAMANAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN TERSANGKA DAN/ATAU TERDAKWA PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN 2007 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
SALINAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 4 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2004 TENTANG : PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 3 2013 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK Menimbang : a. bahwa dalam
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA DENGAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN, PENYALAHGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK SERTA PERUSAKAN INSTALASI KETENAGALISTRIKAN DAN PENCURIAN ALIRAN
BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan
No.655, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Koordinasi. Aparat Penegak Hukum. PERATURAN BERSAMA KETUA MAHKAMAH AGUNG MENTERI HUKUM DAN HAM JAKSA
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT
2. Nama. 1. Nama DI LINGKUNGAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA. : Gedung Mina Bahari II, Lt. 7, Kementerian Kelautan dan. : Dra. Hj. Sri Sularsih, M.
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI DENGAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA NoMoR: 03lsKBl7l20t3 NoMOR: 0I/SKB/VII 12013 TENTANG PENGEM BANGAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6844 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN KELULUSAN PESERTA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN HINDU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN, PENYALAHGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK SERTA PERUSAKAN INSTALASI KETENAGALISTRIKAN DAN
PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN Hasil PANJA 12 Juli 2006 Dokumentasi KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI Hasil Tim perumus PANJA, santika 12 Juli
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DENGAN :MOU - 06/MBU;2011 ;B/18A/I1/2011 TENTANG
KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI KEMENTERIN BDN USH MILIK NEGR NOT KESEPHMN NTR KEMENTERIN BDN USH MILIK NEGR DENGN KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI NOMOR NOMOR :MOU - 06/MBU;2011 ;B/18/I1/2011 TENTNG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.13/MEN/2005 TENTANG FORUM KOORDINASI PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.13/MEN/2005 TENTANG FORUM KOORDINASI PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
WALIKOTA BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : D /152 TAHUN 2013 NOMOR : B/ 11 /MI/2013 TENTANG PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR;.0/NK/KPW X/2O12 NOMOR: B/35/IX/2012 TENTANG
z KOMISI PENYWRAM. IHnONFSIA llfilbagaffisaraindeperiobj NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR;.0/NK/KPW X/2O12 NOMOR: B/35/IX/2012 TENTANG
BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM Nomor: B/37/X/2012 Nomor: 212 /PERJ/KA/X/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang Mengingat : : a. bahwa keberadaan dan peranan Penyidik
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/MPP- PA/D-III/07/2011 NOMOR : B/22/VII/2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT
Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346); 3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembara
No. 593, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bentuk, Ukuran, dan Tata Cara Pengisian Blangko Bukti Pelanggaran oleh PPNS di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI
SALINAN BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang
ANTARA. 1. Dr. UNIFAH ROSYIDI, U.Pd., selaku KETUA Uiiuttrt PENGURUS BE$AR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk
* ** NOTA KESEPAHAT'AN ANTARA,, PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2! 0/Um/PB/XX I201 7 NOMOR: Bl33llvB0l7 TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM PROFESI GURU Pada
NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,
1 SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang :
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan di atas, dapat ditarik tiga kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah penelitian maupun hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik tiga kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaturan dan penegakan
KEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. : 42/KPK-BPKP/IV/2007 : Kep-501/K/D6/2007
KEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR NOMOR : 42/KPK-BPKP/IV/2007 : Kep-501/K/D6/2007 TENTANG KERJASAMA DALAM PEMBERANTASAN TINDAK
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa
KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI NOMOR: 01/KB/I-VIII.
KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI NOMOR: 01/KB/I-VIII.3/09/2006 NOMOR: 22/KPK-BPK/IX/2006 TENTANG KERJASAMA DALAM UPAYA PENCEGAHAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba
No.404, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Narapidana. Pembinaan. Izin Keluar. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, Menimbang : a. bahwa
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL Nomor: PJ 23 Tahun 2017 Nomor: NK/43/X/2017/BNN
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL Nomor: PJ 23 Tahun 2017 Nomor: NK/43/X/2017/BNN TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PT. PEGADAIAN CABANG SUMBAWA BESAR (PERSERO) DENGAN KEPOLISIAN RESORT SUMBAWA. Nomor : MoU / / II /2016 TENTANG
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PT. PEGADAIAN CABANG SUMBAWA BESAR (PERSERO) DENGAN KEPOLISIAN RESORT SUMBAWA Nomor : MoU / / II /2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAMANAN DILINGKUNGAN PT.PEGADAIAN CABANG SUMBAWA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG BARAT Menimbang
KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) LINGKUNGAN HIDUP DI BAPEDAL KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK
BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PPNS ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1052, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pengangkatan. Hakim. Seleksi. PERATURAN BERSAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA Nomor 01/PB/MA/IX/20121
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 04 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1610, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. PPNS. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI
LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 23 TAHUN 2002 SERI E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 04 TAHUN 2002
LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 23 TAHUN 2002 SERI E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 04 TAHUN 2002 T E N T A N G PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN PENEGAKAN HUKUM
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN PENEGAKAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI KEAMANAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI KEAMANAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penegakan hukum dan keamanan di perairan Indonesia dilaksanakan
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Ta
No.407, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENATR/BPN. PPNS. Penataan Ruang. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG
PERTURN DERH KBUPTEN JEPR NOMOR 12 THUN 2006 TENTNG PEMBENTUKN, SUSUNN ORGNISSI, TUGS POKOK DN FUNGSI DINS PELYNN PERIZINN DN PENNMN MODL KBUPTEN JEPR DENGN RHMT TUHN YNG MH ES b. bahwa untuk maksud tersebut
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
O ) NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 13 3 DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA NOMOR: B /..^.../1/2012 NOMOR:.'^P./Um/PB/XX/2012 TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM PROFESI GURU