TINJAUAN TEKNIS KERAMIK SEBAGAI ALAT SAJI BUBUR TRADISIONAL ABSTRAK
|
|
- Herman Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN TEKNIS KERAMIK SEBAGAI ALAT SAJI BUBUR TRADISIONAL ABSTRAK Banyak istilah keramik seperti gerabah, pottery, terracotta, stoneware, porselin dan lainnya. Keramik merupakan semua barang yang dibuat dari bahan tanah atau batuan silikat sebagai bahan utama yang dalam proses pembuatannya disertai pembakaran. Bahan tanah liat yang digunakan untuk membentuk benda keramik secara umum dibedakan menjadi tiga sesuai dengan suhu pembakarannya: earthenware, stoneware, dan porselin. Pembentuk produk keramik untuk alat saji bubur tradisional dilakukan dengan teknik putar dan cetak tuang yang dilapisi dengan glasir suhu bakaran rendah dan menengah. Sebagai alat saji bubur tradisional, maka bahan yang digunakan harus bebas dari bahan-bahan beracun sehingga tidak menimbulkan efek yang membahayakan bagi pemakainya. Kata kunci: Keramik, bahan, pembentukan, glasir, pembakaran. A. PENDAHULUAN Bagi kebanyakan orang, keramik atau gerabah bukan merupakan hal yang terlalu asing, baik dari sisi penyebutan, persepsi visual atau pemahaman secara keseluruhan. Tetapi barangkali ada sedikit keraguan dan pertanyaan ketika berhadapan dengan beberapa istilah seperti gerabah, pottery, terracotta, stoneware, porselin, dan lain sebagainya. Pemanfaatan benda-benda tersebut dalam kehidupan sehari-hari kini sudah semakin luas dengan berkembangnya penelitian ilmu dan teknologi. Salah satu produk keramik yang dibahas dalam artikel kali ini adalah alat saji bubur tradisional, yang merupakan alat saji makanan khas yang dimiliki hampir di seluruh daerah di Indonesia, seperti Plered (Jawa Barat), Anjun Kanoman (Karawang), Siti Winangun (Cirebon), Bayat (Klaten), Mayong Lor (Jepara), Klampok (Banjarnegara), Kasongan dan Pundong (Bantul), Bojonegoro dan Dinoyo (Malang), Banyumulek (Lombok). Alat saji bubur tradisional ini dibuat dari bahan tanah liat yang diglasir pada bagian dalamnya, sedang pada bagian luar dibiarkan sehingga kelihatan warna dan tekstur alaminya. 1
2 B. PENGERTIAN KERAMIK Mendengar kata keramik biasanya masyarakat akan mengartikannya secara terbatas pada barang gerabah, seperti: periuk, belanga, kendi, asbak, dsb. Benda-benda hanyalah sebagian dari produk keramik tradisional yang ruang lingkupnya masih sangat luas. Kata keramik berasal dari bahasa Yunani yakni keramos yang berarti barang pecah belah atau barang dari tanah yang dibakar. Selanjutnya ditegaskan bahwa keramos merupakan barang yang dibuat dari tanah liat dengan melalui proses pembakaran. Dalam perkembangannya, keramik merupakan semua barang yang dibuat dari bahan-bahan anorganik bukan logam, dengan bahan tanah atau batuan silikat sebagai bahan terpenting dalam proses pembuatannya yang disertai dengan pembakaran. Tanah liat sebagai bahan pokok untuk proses pembuatan keramik mudah didapat serta memiliki sifat yang menguntungkan, yaitu apabila dicampur air dengan perbandingan tertentu, tanah liat tersebut menjadi plastis sehingga mudah dibentuk tanpa mengalami keretakan selama proses pembentukan. C. BAHAN KERAMIK Bahan tanah liat sebagai bahan utama pembuatan benda keramik mudah didapatkan, namun demikian tanah liat tersebut harus memenuhi persyataran sehingga mudah untuk dibentuk menjadi keramik. Berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membentuk benda keramik, tanah liat dapat digolongkan menjadi: 1. Earthenware dengan suhu bakar C C 2. Stoneware dengan suhu bakar C C 3. Porselin dengan suhu bakar C C 2
3 Alat saji bubur tradisional yang dibuat termasuk dalam jenis keramik earthenware (gerabah) dan stoneware yang diglasir. Bahan tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatan alat saji bubur tradisional meliputi: 1. Produk earthenware (gerabah) dari Bayat dan Dolon Tanah liat local 90 Pasir sungai Produk stoneware PPPPTK-SB Yogyakarta a. Tanah liat massa plastis 1) Tanah liat Godean Tanah liat Godean 75 Ballclay Mayong Jepara 10 Kaolin Pacitan 15 2) Tanah liat Singkawang Tanah liat Singkawang 75 Ballclay Mayong Jepara 10 Kaolin Pacitan 15 3) Tanah liat Sukabumi Tanah liat Sukabumi 75 Ballclay Mayong Jepara 10 Kaolin Pacitan 15 b. Tanah liat massa tuang 1) Tanah liat Godean Yogyakarta Tanah liat Godean 10 Tanah liat Tangerang 35 Kaolin 15 Waterglass 0.3 3
4 2) Tanah liat Singkawang Tanah liat Singkawang 50 Tanah liat Tangerang 35 Kaolin Pacitan 15 Waterglass 0.3 D. TEKNIK PEMBENTUKAN BENDA KERAMIK Pembentukan benda keramik alat saji bubur tradisional dilakukan dengan keteknikan: 1. Pembentukan dengan teknik putar (throwing) Alat saji bubur dari bahan earthenware (gerabah) yang berasal dari desa Bayat (kabupaten Klaten) dibentuk dengan alat putaran miring (kick wheel) yang dilapisi terrasigillata (bahan untuk melapisi badan benda keramik dengan formula tanah liat local 100, waterglass 0,3 dan air 200) dan digosok pada bagian luarnya. Sedangkan alat saji bubur dari bahan stoneware PPPPTK-SB dibentuk dengan alat putar listrik (electric wheel). 2. Pembentukan dengan teknik cetak tuang (casting) Casting merupakan teknik pembentukan benda keramik dengan bantuan alat cetak (terbuat dari bahan gips dengan perbandingan gips : air = 1.25 : 1) untuk mempermudah proses pembentukan. Khusus produk dengan teknik cetak ini termasuk jenis stoneware (bakaran menengah) yang dibuat di PPPPTK-SB. Keuntungan pembentukan dengan teknik cetak adalah: a. Bentuk dan ukuran sama b. Waktu relatif lebih cepat 4
5 E. GLASIR Glasir merupakan material yang terdiri dari beberapa bahan tanah atau batuan silikat, dimana bahan-bahan tersebut selama proses pembakaran akan melebur dan membentuk lapisan tipis seperti gelas yang melekat menjadi satu pada permukaan badan benda keramik. Sebagai benda fungsional, alat saji bubur tradisional dilapisi dengana bahan glasir frit (suhu bakar C) untuk produk earthenware (gerabah) dan glasir mat (suhu bakar C) untuk produk stoneware. Glasir yang digunakan untuk melapisi alat saji bubur tersebut merupakan glasir yang tidak mengandung racun. Dengan demikian, apabila alat saji tersebut digunakan tidak menimbulkan efek yang membahayakan bagi pemakai. Glasir yang digunakan untuk alat saji bubur tradisional adalah: 1. Glasir Frit (suhu bakar C), merupakan glasir siap pakai yang diproduksi oleh Balai Besar Keramik Bandung 2. Glasir Mat (suhu bakar C), dengan formula sbb: Feldspar 47.5 Whiting 18.6 Kaolin 14.6 Zinc Oxide 13.4 Kuarsa 5.9 Titanium 5.0 Adapun fungsi glasir dalam benda keramik adalah untuk: 1. Menambah keindahan dan kekuatan benda keramik 2. Memberikan sifat higienis 3. Mengurangi porositas terhadap air 4. Menambah nilai jual benda keramik Dalam penggunaannya, glasir yang diterapkan pada permukaan badan benda keramik harus sesuai dengan jenis tanah liat yang digunakan untuk membentuk badan benda keramik. Hal ini dimaksudkan agar antara badan benda 5
6 keramik dengan glasir dapat menyatu dengan kuat pada waktu proses pembakaran, tanpa mengalami perubahan bentuk. F. PEMBAKARAN Dalam proses pembakaran benda keramik alat saji bubur tradisional dilakukan dua kali, yaitu: 1. Pembakaran biskuit (suhu C C) 2. Pembakaran glasir: a. Glasir frit bakaran rendah (suhu C) b. Glasir mat bakaran menengah ( C). Pembakaran biskuit untuk produk gerabah Bayat dan Dolon dilakukan dengan tungku tradisional dengan bahan bakar kayu, sedangkan pembakaran biskuit dan glasir untuk produk keramik stoneware dilakukan dengan tungku listrik dan tungku gas. G. HASIL TES 1. Penyusutan Dari hasil tes susut bakar, masing-masing jenis tanah liat memiliki persentase penyusutan yang berbeda-beda sebagai berikut. a. Tanah liat Bayat, Klaten, setelah dibakar glasir dengan suhu C mengalami penyusutan kurang lebih 16% b. Tanah liat Sukabumi, Jawa Barat, setelah dibakar glasir suhu C mengalami penyusutan 10% c. Tanah liat Singkawang setelah dibakar glasir suhu C mengalami penyusutan kurang lebih 12% d. Tanah liat massa tuang dengan campuran tanah liat Godean setelah dibakar glasir suhu C mengalami penyusutan kurang lebih 13%. 6
7 2. Porositas Dari hasil tes porositas, masing-masing jenis tanah liat memiliki porositas yang berbeda, yaitu: a. Tanah liat Bayat, Klaten, porositasnya 7% b. Tanah liat Singkawang, Kalimantan Barat, porositasnya 5.6% c. Tanah liat Sukabumi, Jawa Barat, porositasnya 6.1% d. Tanah liat massa tuang porositasnya 9.4% Porositas tanah liat cukup besar karena produk alat saji bubur tidak seluruhnya dilapisi glasir (hanya bagian dalam saja). H. PRODUK Untuk menghasilkan produk alat saji bubur tradisional dilakukan dengan teknik putar dan teknik cetak tuang. Proses pembentukan dengan teknik putar dilakukan melalui proses: pembentukan, pengeringan, pembakaran biskuit, pengglasiran, dan pembakaran glasir, sedangkan proses pembentukan dengan teknik cetak tuang dilakukan melalui proses: pembuatan model, pembuatan cetakan, dan pencetakan yang selanjutnya dilakukan proses pembakaran biskuit, pengglasiran, dan pembakaran glasir. Beberapa produk alat saji bubur tradisional: Tanah liat gerabah, teknik putar, glasir dalam, suhu C Tanah liat gerabah, teknik putar, glasir 7
8 dalam, suhu C Tanah liat gerabah, teknik putar, glasir dalam, suhu C Tanah liat stoneware, teknik putar, glasir dalam, suhu C Tanah liat stoneware, teknik cetak tuang, glasir dalam, suhu C Tanah liat stoneware, teknik cetak tuang, glasir dalam, suhu C Tanah liat stoneware, teknik cetak tuang, glasir dalam, suhu C Tanah liat stoneware, teknik cetak tuang, glasir dalam, suhu C 8
9 I. PENUTUP Berbagai teknik pembentukan keramik dapat digunakan untuk membentuk alat saji bubur tradisional, namun untuk mempercepat proses pembentukannnya dilakukan dengan teknik putar dan teknik cetak tuang. Keramik sebagai alat saji makanan dan minuman, tidak saja dilihat dari sisi bahan baku dan bentuknya saja tetapi juga fungsi atau kegunaan dan kemudahan dalam penyimpanan dan perawatannya. Bentuk keramik sebagai alat saji makanan dan minuman dapat dikembangkan, namun hal yang terpenting adalah bahwa keramik sebagai alat saji sudah selayaknya mengikuti fungsi atau kegunaan dalam proses penyajian makanana atau minuman. DAFTAR PUSTAKA Ambar Astuti, Dra., MA Keramik-Ilmu dan Proses Pembuatnnya. Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia. Cowley, David Moulded & slip casting pottery & ceramics. London: B T Batsford. Pudyotomo A. Saroso Kria Gerabah dan Keramik untuk Alat Saji Bubur Tradisional di Indonesia. Makalah Seminar. Hotel Indonesia Jakarta. 9
10 BIODATA PENULIS Nama : Wahyu Gatot Budiyanto NIP : Jabatan Pangkat/Golongan Spesialisasi Instansi Widyaiswara Madya : Pembina /IVa : Kriya Keramik : PPPPTK Seni dan Budaya Jl. Kaliurang Km. 12,5 Sleman Yogyakarta : wgbs2006@yahoo.com 10
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK Berbagai teknik pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan, diantaranya adalah dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling),
Lebih terperinciPenyiapan massa Cetak Tuang keramik. Abstrak
Penyiapan massa Cetak Tuang keramik M. Fajar Prasudi Abstrak Massa cetak tuang dari bahan tanah liat sangat dibutuhkan untuk membuat produk keramik secara massal dengan menggunakan teknik cetak hollow
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK JIGGER JOLLEY
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK JIGGER JOLLEY ABSTRAK Proses pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya adalah teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling),
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK MENGEMBANGKAN BADAN KERAMIK STONEWARE TANAH LIAT SUKABUMI. Wahyu Gatot Budiyanto
PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK MENGEMBANGKAN BADAN KERAMIK STONEWARE TANAH LIAT SUKABUMI Wahyu Gatot Budiyanto ABSTRAK Pengembangan badan keramik stoneware bakaran menengah dilakukan pada
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK Proses pembentukan produk keramik dapat dilakukan dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT)
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK Proses pembentukan produk keramik dapat dilakukan dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik
Lebih terperinciResep dan Formula Glasir
Resep dan Formula Glasir ABSTRAK Glasir adalah lapisan kaca tipis yang telah melebur pada permukaan benda keramik, glasir merupakan kombinasi yang seimbang dari satu atau lebih oksida basa (fux), oksida
Lebih terperinciSlip Tanah Liat Sebagai Bahan Penutup Permukaan Body dan Dekorasi pada Gerabah. Abstrak
Slip Tanah Liat Sebagai Bahan Penutup Permukaan Body dan Dekorasi pada Gerabah Abstrak Telah dilakukan penelitian Slip tanah liat sebagai bahan penutup permukaan body dan dekorasi pada benda gerabah dengan
Lebih terperinciPengertian Keramik. Teori Keramik
Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan
Lebih terperinciPengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend. Wahyu Gatot Budiyanto
Pengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend Wahyu Gatot Budiyanto ABSTRAK Metode line blend merupakan metode tes praktis untuk menentukan persyaratan tanah liat yang dilakukan
Lebih terperinciUji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon. M. Fajar Prasudi ABSTRAK
Uji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon M. Fajar Prasudi ABSTRAK Setiap jenis tanah liat mempunyai sifat dan karakternya sendiri. Tanah liat Sukabumi merupakan salah
Lebih terperinciUJI PLASTISITAS BODY KERAMIK CAMPURAN LIMBAH GERGAJI KAYU SENGON
UJI PLASTISITAS BODY KERAMIK CAMPURAN LIMBAH GERGAJI KAYU SENGON Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn ABSTRAK Limbah gergaji kayu Sengon banyak ditemukan di setiap penggergajian kayu (sawmill), khususnya di pulau
Lebih terperinciWawasan tentang keramik: Mengenal lempung/tanah liat sebagai bahan pokok untuk produk keramik
Wawasan tentang keramik: Mengenal lempung/tanah liat sebagai bahan pokok untuk produk keramik Oleh : Sugihartono, Drs. Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Tanah liat merupakan suatu zat
Lebih terperinciPengertian gerabah Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya.
Pengertian gerabah Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara gerabah
Lebih terperinciKISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK
KISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK No Kompetensi Utama STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK a b c d e 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami
Lebih terperinciBAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA
BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.
Lebih terperinciGLASIR ABSTRAK APAKAH GLASIR ITU?
GLASIR ABSTRAK Glasir adalah lapisan kaca tipis yang telah melebur pada permukaan benda keramik, dalam istilah sederhana, glasir terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1)silika (SiO2), 2) fluks, 3) Alumina (Al2O3).
Lebih terperinciPEMBAKARAN KERAMIK. Oleh: M. Fajar Prasudi Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Abstrak
PEMBAKARAN KERAMIK Oleh: M. Fajar Prasudi Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Pembakaran keramik termsuk tahapan yang kritis dalam proses pembuatan keramik sehingga perlu mendapatkan
Lebih terperinciMETODE PENCIPTAAN. A. Implemetasi Teoritis. tersendiri. Orang Jawa mengatakan bahwa nama ketupat diambil dari kata
III. METODE PENCIPTAAN A. Implemetasi Teoritis 1. Tematik Ketupat adalah hal yang umum ditemui dalam keseharian. Apabila membicarakan ketupat, sebagian besar orang akan langsung teringat dengan panganan
Lebih terperinciKERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi
KERAMIK Oleh : B Muria Zuhdi PENGERTIAN KERAMIK Kata keramik berasal dari bahasa Yunani Keramos yang berarti: periuk atau belanga yang dibuat dari tanah. Sedang yang dimaksud dengan barang/bahan keramik
Lebih terperinciUjicoba Lumpur Lapindo untuk Bahan Baku Pembuatan Bodi Keramik Bakaran Tinggi
Ujicoba Lumpur Lapindo untuk Bahan Baku Pembuatan Bodi Keramik Bakaran Tinggi Aswin Reza Sumantri Email : aswinrezasumantri@gmail.com Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menunjukan perkembangan, sarana dan prasarana pendukung yang terkait dengan kemajuan tersebut termasuk fasilitas peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keramik atau gerabah merupakan barang atau bahan yang dibuat dari bahan-bahan organik (bukan logam) dengan bahan-bahan tanah dan batu-batu silikat sebagai bahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Teknik Penciptaan Boneka Pertunjukkan Keramik Tokoh Tokoh
140 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Teknik Penciptaan Boneka Pertunjukkan Keramik Tokoh Tokoh Babad Pakuan (Guru Gantangan). Di dalam proses penciptaan boneka pertunjukkan keramik tokoh tokoh Babad Pakuan
Lebih terperinciDi dalam penggunaannya sebagai bahan keramik, tanah liat yang tergolong secondary clay kita kenal dengan nama dan jenis sebagai berikut :
I. Definisi Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Perkembangan Teknik dan Bahan yang Digunakan pada Kriya Keramik Produksi
153 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Perkembangan Teknik dan Bahan yang Digunakan pada Kriya Keramik Produksi Studio 181 Dari perkembangan penggunaan teknik dan bahan di Studio 181 dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mada 1990) 1 P4N UG, Rencana Induk Pembangunan Obyek Wisata Desa Wisata Kasongan (Universitas Gajah
BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia keramik sudah dikenal sejak jaman dahulu. Keramik disebut juga gerabah, termasuk bata dan genteng. Bata dan genteng sudah digunakan sejak jaman majapahit. Terbukti dari beberapa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Designer toys adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DESIGNER TOYS Designer toys adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mainan dan collectibles lainnya yang diproduksi secara terbatas (limited edition) dan dibuat oleh
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN
Kode/Nama Rumpun Ilmu*: 694/ Kriya Keramik LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN PENCIPTAAN SENI KERAJINAN KERAMIK KOMODITI EKSPOR BERBASIS MATERIAL EARTHENWARE DAN TEKNOLOGI LOKAL Tahun
Lebih terperinciStandar Kompetensi guru
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN DESAIN PRODUKSI KRIA KERAMIK JENJANG SMK Pedagogik guru Guru Mapel/Guru Inti Kelas 1. Menguasai 1.1. Memahami karakteristik karakteristik peserta peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi kebanyakan orang, keramik bukan merupakan hal yang asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi kebanyakan orang, keramik bukan merupakan hal yang asing. Keramik bisa berupa gerabah, pottery, terracotta, porselin,dan lainnya. Kata keramik berasal
Lebih terperinciPembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR
Pembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR Oleh: Kristian H. Sugiyarto FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta A. PENDAHULUAN Gerabah
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI. Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Ide Karya Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang menjadi serba praktis dan semakin individual, yang membuat teko menjadi sangat jarang digunakan.
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik
BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik dari bentuk maupun material. Berikut ini adalah proses produksi designer toys keramik.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1. Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani Keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah
Lebih terperinciEvaluasi Penataan Ruang Kawasan Pengrajin Keramik Berwawasan Lingkungan Perilaku di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang
Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 Evaluasi Penataan Ruang Kawasan Pengrajin Keramik Berwawasan Lingkungan Perilaku di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang Adhi Widyarthara
Lebih terperinciBAB V KERAMIK (CERAMIC)
BAB V KERAMIK (CERAMIC) Keramik adalah material non organik dan non logam. Mereka adalah campuran antara elemen logam dan non logam yang tersusun oleh ikatan ikatan ion. Istilah keramik berasal dari bahasa
Lebih terperinciOlah rasa dengan teknik pijit/pinch dalam berkreasi melalui media tanah liat
Olah rasa dengan teknik pijit/pinch dalam berkreasi melalui media tanah liat Oleh: Sugihartono, Drs. Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Pembentukan dengan tangan yang disebut teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki potensi cadangan tanah liat sangat besar dan tersebar hampir di seluruh daerah. Melimpahnya tanah liat di beberapa daerah membuat masyarakat
Lebih terperinciPPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA
SENI HIAS PADA KERAMIK : Penerapan Dekorasi pada saat pembentukan benda keramik Oleh: Sugihartono, Drs. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA Abstrak Dekorasi merupakan unsur hiasan atau bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produk keramik adalah suatu produk industri yang sangat penting dan berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu materi penting yang ada di bumi dan terdapat dalam fasa cair, uap air maupun es. Kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bisa terus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG 2.1. Klasifikasi Keramik Sifat yang paling umum dan mudah dilihat secara fisik pada keramik adalah rapuh (britle) seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING GERABAH KREATIF ELEKTROPLATING MENUJU CRAFT AWARENESS DALAM PASAR GLOBAL. Oleh:
SENI LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING GERABAH KREATIF ELEKTROPLATING MENUJU CRAFT AWARENESS DALAM PASAR GLOBAL Oleh: Arif Suharson, S.Sn., M.Sn. NIDN: 0022067501 Febrian Wisnu Adi, S.Sn., M.A. NIDN: 0010028001
Lebih terperinciProses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka
MODUL PERKULIAHAN Proses Produksi Pemrosesan Keramik Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh Abstract Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara hidup manusia yang berkembang merupakan salah satu bukti adanya peradaban dan kebudayaan pada kehidupan masyarakatnya. Adanya peradaban dan kebudayaan tersebut
Lebih terperinciKRIYA KERAMIK SMK. Wahyu Gatot Budiyanto dkk
Wahyu Gatot Budiyanto dkk KRIYA KERAMIK SMK JILID 2 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerang, sekam padi, atau pecahan tembikar yang dihaluskan (grog), mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa Sentang adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara. Beberapa perempuan di Desa Sentang memiliki keahlian dalam membuat
Lebih terperinciBAB III PROSES BERKARYA
BAB III PROSES BERKARYA Terdapat beberapa tahapan yang saya lalui dalam menciptakan karya tugas akhir ini. Beberapa tahapan tersebut meliputi gagasan saya dalam berkarya, pendekatan material dan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Awan merupakan mahakarya Tuhan yang memiliki keindahan dalam setiap bentuk-bentuknya. Awan terbentuk bukan langsung jadi melainkan dimulai
Lebih terperinciEXPORT TAHUN
JURNAL KRIYA, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013 1 ANALISIS KERAMIK HIAS GERABAH PLERED UNTUK PANGSA EXPORT TAHUN 2010-2013 Fina Lestari 1. Maman Tocharman 2. Yadi Rukmayadi 3 Pendidikan Seni Rupa, Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan produk industri barang pecah belah, seperti perhiasan dari tanah, porselin, ubin, batu bata, dan lain-lain
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik
TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 1 KERAMIK #1 TIN107 Material Teknik Definisi Keramik 2 Sebuah klasifikasi dari material yang berbahan dasar tanah liat (clays), pasir (sands) dan feldspar. Tanah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada subbab ini akan membahas tentang keterkaitan beberapa penelitian terdahulu dan penelitian sekarang. 2.1.1. Penelitian Terdahulu Begitu
Lebih terperinciKERAJINAN DARI BAHAN ALAM
TUGAS PRAKARYA KERAJINAN DARI BAHAN ALAM Oleh: NAMA : FARHAN ARIYANDI SAPUTRA KELAS : VII D SMP YKPP DUMAI T.A 2015/2016 I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan
Lebih terperinciSTUDI SIFAT CAMPURAN 75% R-LOMBOK, 15% W-LOMBOK, 10% F-LODOYO SEBAGAI BAHAN BAKU KERAMIK STONEWARE DENGAN SUHU BAKAR 1250 O C
STUDI SIFAT CAMPURAN 75% R-LOMBOK, 15% W-LOMBOK, 10% F-LODOYO SEBAGAI BAHAN BAKU KERAMIK STONEWARE DENGAN SUHU BAKAR 1250 O C Made Cingah M Dachyar Effendi Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni dan Teknologi
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING TEMA PERANCANGAN GAMELAN KERAMIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KASONGAN YOGYAKARTA
LAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING TEMA PERANCANGAN GAMELAN KERAMIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KASONGAN YOGYAKARTA Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL Sunaryo,
Lebih terperinciBAB I BAB I. PENDAHULUAN. paguyuban Siti Kencana. Mereka pada umumnya mempunyai 3-5 orang pekerja
BAB I BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri gerabah di daerah Pundong, Bantul, DIY merupakan sektor industri utama yang merupakan mata pencaharian pokok bagi penduduk sekitarnya disamping pertanian.
Lebih terperinciDOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) ITIK
DOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) ITIK Judul : Itik Media : Tanah Liat (Keramik) Ukuran : 22 X 9,5 X 12 Cm. Teknik : Cetak Tahun : 2007 Dibuat Oleh: Nama : B Muria Zuhdi NIP : 19600520
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
219 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Keberadaan gerabah dan keramik Bayat masih terus berlangsung hingga sekarang, karena didukung oleh tiga faktor utama, yaitu: (1) Ketersediaan bahan baku di
Lebih terperinciKeyword: Definisi, teknik dekorasi, bahan
SENI HIAS PADA KERAMIK BAGIAN KE 2 : Penerapan Dekorasi Clay body plastis pada benda keramik Oleh: Sugihartono, Drs WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA Abstrak Penampilan benda keramik perlu
Lebih terperinciProsedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahap perumusan masalah Tahap ini meliputi perumusan tehadap topik penelitian,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FAST FIRING PROCESS PADA PEMBUATAN KERAMIK UKIR JENIS STONEWARE
PENERAPAN METODE FAST FIRING PROCESS PADA PEMBUATAN KERAMIK UKIR JENIS STONEWARE M. Dachyar Effendi Pusat Pengembangan Teknologi Material BPPT Gedung II Lantai 22 Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta 10340 Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dari tanah liat. Keramik pada awalnya berasal dari bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keramik atau tembikar adalah suatu bentuk dari tanah liat yang mengalami proses pembakaran. Keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi yang menghasilkan
Lebih terperinciMETODE PENCIPTAAN KARYA. A. Implementasi Teoritis. riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk
III. METODE PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Pembuatan sebuah karya seni keramik sebelumnya telah dilakukan riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk menunjang
Lebih terperinciPerbandingan Karakteristik Lempung Kasongan dan Godean Sebagai Bahan Baku Industri Gerabah Kasongan
Tersedia online di: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik Teknik, 37 (1), 2016, 41-46 Perbandingan Karakteristik Lempung Kasongan dan Godean Sebagai Bahan Baku Industri Gerabah Kasongan Tri Winarno*
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran atas semen Portland, pasir, kerikil dan air. Beton ini biasanya di dalam praktek dipasang bersama-sama
Lebih terperinciDOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) AYAM
DOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) AYAM Judul : Ayam Media : Tanah Liat (Keramik) Ukuran : Cm. Teknik : Cetak Tahun : 2010 Dibuat Oleh: Nama : B Muria Zuhdi NIP : 19600520 198703 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sofyan Alamhudi, 2014 Kajian Visual Celengan Gerabah Di Desa Arjawinangun Blok Posong Kabupaten Cirebon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sejak zaman dahulu selalu melakukan banyak hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dari kebutuhan pokok hingga kepuasan batin. Banyak teori yang mengemukakan
Lebih terperinciEKSPLORASI IMAJINASI MASA KECIL PADA TEKO
PENGANTAR KARYA STRATA 1 EKSPLORASI IMAJINASI MASA KECIL PADA TEKO Disusun oleh : Kiki Aditama 17202017 Dosen Pembimbing: Alberta Haryudant, S.Sn., MA. Drs. Adnan Ross Suparta. PROGRAM STUDI KRIYA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aplikasi logam dalam industri manufaktur sangat luas. Logam dapat dimanfaatkan sebagai bahan perakit suatu produk hingga dalam proses packaging. Pembuatan
Lebih terperinciUJI COBA TANAH LIAT DESA MAMBANG KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG UNTUK KERAMIK BAKARAN TINGGI
Uji Coba Tanah Liat Desa Mambang Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang Untuk Keramik Bakaran Tinggi UJI COBA TANAH LIAT DESA MAMBANG KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG UNTUK KERAMIK BAKARAN TINGGI Taufiq
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia menjadi warisan budaya untuk mengembangkan dan membangun identitas bangsa dalam mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. The Concise Colombia Encyclopedia 1995, kata keramik berasal dari
8 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Gerabah The Concise Colombia Encyclopedia 1995, kata keramik berasal dari bahasa Yunani (greeak) keramikos menunjuk pada pengertian gerabah; keramos menunjuk pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti berbagai peralatan dapur, rumah tangga, bahan bangunan, benda benda perlengkap interior
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keramik 2.1.1. Pengertian Keramik Kalau kita berbicara tentang keramik, maka yang terbayang adalah alat-alat rumah tangga, bahan bangunan, atau guci keramik Cina, padahal perkembangan
Lebih terperinciGERABAH MAMBANG JOMBANG: TRADISI PRASEJARAH YANG MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG SEBAGAI WUJUD ENKULTURASI. Oleh: Andik Suharyanto
GERABAH MAMBANG JOMBANG: TRADISI PRASEJARAH YANG MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG SEBAGAI WUJUD ENKULTURASI Oleh: Andik Suharyanto Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KERAMIK PRODUKSI BURAT KRIASTA KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA SKRIPSI
KARAKTERISTIK KERAMIK PRODUKSI BURAT KRIASTA KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGGUNAAN BATU PASIR FELSPATIK DAN BATU LEMPUNG UNTUK KERAMIK HIAS
Jurnal Penggunaan Teknologi Mineral Batu Pasir dan Batubara Felspatik dan Volume Batu 10, Lempung Nomor untuk 3, September Keramik Hias, 2014 Subari : 155 164 PENGGUNAAN BATU PASIR FELSPATIK DAN BATU LEMPUNG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK 2.1 Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus
Lebih terperinciKEDUDUKAN STRATIGRAFI DAN REKAYASA PEMANFAATAN BALL CLAY
KEDUDUKAN STRATIGRAFI DAN REKAYASA PEMANFAATAN BALL CLAY UNTUK INDUSTRI KERAMIK (Studi Kasus : Desa Cicantayan dan Sekitarnya, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat) Oleh Iit Adhitia
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI 100 YEARS OF ROYAL ALBERT 1940 ENGLISH CHINTZ MUG BY ROYAL ALBERT DI PT. DOULTON
PROSES PRODUKSI 100 YEARS OF ROYAL ALBERT 1940 ENGLISH CHINTZ MUG BY ROYAL ALBERT DI PT. DOULTON Nama : Deden Syahruddin NPM : 21412786 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo Yulianto, ST., MT.
Lebih terperinciPEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON
PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON Agus Susanto 1, Prasetyo Agung Nugroho 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini proses pengecoran sudah sangat luas aplikasinya di bidang industri, pengecoran adalah proses pembentukan logam dengan cara memasukan logam cair kedalam cetakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan
29 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung Selatan 2. Semen portland yaitu semen baturaja dalam kemasan
Lebih terperinciPengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan
Kerajinan dari Bahan Alam Oleh Maria Etik Sulistiyani Pembuatan Produk Kerajinan dari bahan alam Tanah Liat Serat Kayu Bambu Kulit Logam Batu Rotan Kemasan Produk Berdasarkan teknik, bahan, alat, dan prodesur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam zaman modern ini terdapat 3 bahan struktur bangunan yang utama yaitu kayu, baja dan beton. Dan sekarang ini pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi
Lebih terperinciRedesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting
TUGAS AKHIR Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting Disusun : EKO WAHYONO NIM : D 200 030 124 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan
Lebih terperinciDOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) WADAH
DOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) WADAH Judul : Wadah Media : Tanah Liat (Keramik) Ukuran : Ø24 X 22 Cm. Teknik : Cetak Tahun : 2008 Dibuat Oleh: Nama : B Muria Zuhdi NIP : 19600520
Lebih terperinciPEMBUATAN GLASIR KELABU DENGAN MENGGUNAKAN PENCAMPURAN BAHAN PEWARNA BIRU DAN HIJAU
PEMBUATAN GLASIR KELABU DENGAN MENGGUNAKAN PENCAMPURAN BAHAN PEWARNA BIRU DAN HIJAU Komang Nelly Sundari Peneliti Material di UPT PTSTKP Bali, BPPT Abstract Have been made three glazes which using 2 (two)
Lebih terperinciMODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM
MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM Materi ini membahas tentang pembuatan besi tuang dan besi tempa. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan peranan teknik pengecoran dalam perkembangan
Lebih terperinciVISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK
VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK PENCIPTAAN Oleh: Apri Susanto NIM: 0911472022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA
Lebih terperinciProses Manufaktur (TIN 105) M. Derajat A
Proses Manufaktur (TIN 105) 1 Suatu proses penuangan logam cair ke dlm cetakan kemudian membiarkannya menjadi beku. Tahapan proses pengecoran logam (dengan cetakan pasir) : Bahan baku pola Pasir Persiapan
Lebih terperinciTanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki karakteristik:
Pengertian Bahan Lunak Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu: Bahan lunak, yaitu
Lebih terperinciBAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA
BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA Isolator memegang peranan penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Isolator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG Moraida Hasanah 1, Tengku Jukdin Saktisahdan 2, Mulyono 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciSumberdaya Lempung Dan Felspar Untuk Bahan Baku Keramik Di Daerah Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
Sumberdaya Lempung Dan Felspar Untuk Bahan Baku Keramik Di Daerah Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah Penny Oktaviani, Denni Widhiyatna, Rizki Novri Wibowo Badan Geologi Pusat Sumber
Lebih terperinciKeywords: Lapindo mud, Merapi ash, raw materials, ceramics.
1 PENGEMBANGAN MODEL PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO DAN ABU GUNUNG MERAPI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK SENI EARTHENWARE DAN STONEWARE 1 KASIYAN Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan
Lebih terperinciPROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM
PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM PENGERTIAN Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam
Lebih terperinci