GLASIR ABSTRAK APAKAH GLASIR ITU?
|
|
- Vera Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GLASIR ABSTRAK Glasir adalah lapisan kaca tipis yang telah melebur pada permukaan benda keramik, dalam istilah sederhana, glasir terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1)silika (SiO2), 2) fluks, 3) Alumina (Al2O3). Silika ditambahkan dalam bentuk murni atau sebagai bagian dari bahan lain seperti ball clay atau kaolin yang mengandung silika dan alumina. Kaolin atau disebut juga tanah liat cina memiliki komposisi kimia Al2O3.2SiO2.2H2O. Alumina jarang sekali ditambahkan dalam bentuk oksidanya tetapi sebagai komponen bahan. Fluks dalam bentuk oksida atau karbonat ditambah oksida logam yang memberi warna pada glasir dan sekelompok fluks yang mengandung sedikit oksida merupakan sejumlah komponen untuk membuat glasir. Ketiga komponen glasir, yaitu silika, alumina dan fluks, untuk membuat glasir yang jernih maka ketiga komponen tersebut harus seimbang, dengan perbandingan fluks yang benar untuk mencairkan silika dan alumina. Eutectic adalah titik lebur yang paling rendah dari dua bahan atau lebih jika dilebur bersama. Kata kunci: glasir, silika, fluks, alumina, eutectic APAKAH GLASIR ITU? Glasir adalah lapisan kaca tipis yang telah melebur pada permukaan benda keramik. Dalam istilah sederhana, glasir terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Silika (SiO2), yang berubah menjadi kaca jika meleleh (permasalahannya adalah bahwa silika ini leleh pada suhu 1710 o C (atau 3110 o F) 2. Fluks, digunakan untuk menurunkan temperatur lebur atau mencairnya silika 3. Alumina (Al2O3), digunakan untuk meningkatkan kepekatan glasir dan membuat glasir tersebut stabil pada benda keramik (yaitu glasir tidak mengalir lagi). Hal ini memungkinkan bagi glasir untuk memiliki rentang pembakaran yang lebih luas. Yang membedakan glasir dengan kaca jendela adalah bahwa glasir mengandung lebih banyak alumina. Dalam perhitungan glasir tradisional, Formula Seger menyebutkan tiga komponen ini sebagai kolom dalam oksida, RO; R2O3; RO2. Perkembangan glasir seperti ini tercatat dengan baik dalam sumber-sumber lain, tetapi dalam hal ini akan 1
2 dijelaskan cara pendekatan lain terhadap glasir. Silika ditambahkan dalam bentuk murni atau bagian dari bahan lain seperti ball clay atau kaolin yang mengandung silika dan alumina. Kaolin, disebut juga tanah liat cina, memiliki komposisi kimia Al2O3.2SiO2.2H2O. Alumina jarang sekali ditambahkan dalam bentuk oksida, biasanya sebagai komponen bahan. Fluks karbonat dalam bentuk oksida atau (timah, boric, soda, potashsium, lithium, kalsium, magnesium, barium, seng, strontium) ditambah oksida logam akan memberi warna glasir (besi, tembaga, cobalt, chrome, nikel, mangaan, tin, titanium) dan sekelompok fluks yang mengandung sedikit oksida (antimony, vanadium, selenium, emas, cadmium, uranium) merupakan komponen untuk membuat glasir. Kombinasi, perpindahan, dan variasi dari beberapa bahan ini adalah tanpa batas. Daftar bahan-bahan yang digunakan dalam glasir sesungguhnya lebih banyak dari daftar tersebut, karena ditemukan juga daftar bahan yang dikombinasikan satu dengan lainnya, misalnya potash feldspar, yang terdiri dari potassium (fluks), silika dan alumina. Ketiga komponen ini merupakan komponen glasir. termasuk frit atau glasir alami. Feldspar A BALANCE GLAZE SATIN GLAZE MATT GLAZE SATIN FLUX GLAZE e.g. Dolomite glaze MATT GLAZE e.g. Dry barium matts (80%) Ada banyak feldspar dengan fluks yang berbeda dapat berubah, misalnya: soda feldspar, kalsium feldspar dll.kelompok sub kategori feldspar meliputi: nepheline syenite (soda dan potash), cornish stone (potash, soda, kalsium, magnesium), 2
3 spodumene (lithium), petalite (lithium) dan lepidolite (lithium)-hal ini dikenal dengan nama felspathoids, atau silika-deficient feldspars. Glasir alami lainnya yang layak untuk diteliti adalah amblygonite, basalt, slate and abu kayu. Glasir yang meleleh memiliki permukaan jernih dan mengkilap. Temperatur bukan hal penting dalam latihan, tapi pertimbangkan glasir stoneware sebagai contoh. Bahan-bahan yang membentuk glasir menghasilkan suatu keseimbangan. Jika salah satu tidak seimbang, maka glasir tidak akan kelihatan jernih dan mengkilap, melainkan kelihatan milky/opaque/matt. Silika, alumina dan fluks, merupakan tiga komponen yang harus seimbang untuk membuat glasir yang jernih, dengan perbandingan fluks yang benar untuk mencairkan silika dan alumina. Jika ditambahkan salah satu dari bahan-bahan tadi akan mengakibatkan glasir tidak lagi jernih. Jika fluks ditambahkan, mengakibatkan silika yang dicampur dengan ekstra fluks tidak mencukupi untuk dikombinasi sehingga tidak bisa larut atau mencair. Ketika jumlah fluks ditambah, maka glasir akan menjadi opaque/matt. Hal yang sama berlaku untuk silika dan alumina-menambah kandungan silika atau tanah liat (silika/alumina) dalam glasir akan menimbulkan efek yang sama. Hal ini dapat disamakan dengan melarutkan garam dalam air: akan mencapai suatu titik dimana air tidak dapat melarutkan garam lagi dan garam tetap menjadi partikel. Jika air dihangatkan maka air akan dapat melarutkan garam lagi. Hal ini juga berlaku sama untuk glasir, dengan menaikkan temperatur bakar, maka akan didapatkan kembali glasir yang jernih. Lihat keseimbangan dalam diagram dimana ada unsur silika dan alumina di satu sisi dan beberapa fluks (glasir bisa memiliki lebih dari satu fluks) di sisi lain. Jika ditambah silika lagi, maka ketidakseimbangan akan terjadi, tetapi jika ditambah fluks hal ini akan menggangu lelehan glasir. Pada gambar 2 digunakan glasir stoneware (40 potash feldspar, 20 whiting, 30 silika, 10 kaolin); silika ditinggalkan dari line blend glasir sehingga efek bahan ini dapat diamati pada glasir yang meleleh. Percobaan kedua diulangi dengan whiting sebagai fluks dalam jumlah besar dicampur dengan potash feldspar 40, silika 30, kaolin 10. Dengan jelas dapat dilihat line blend yang menunjukkan bahwa permukaan berubah dari opaque ke milky ke jernih, kemudian kembali lagi ke milky opaque lagi. Glasir satin 3
4 matt merupakan dua jenis diantaranya. Tipe ketiga dari glasir opaque adalah hasil kristalisasi pada saat pendinginan yang menimbulkan permukaan opaque/matt. Dalam menyeimbangkan fluks dan silika dalam line blend, hasil lain juga dapat dilihat. Sebagaimana whiting (fluks dan kalsium) atau silika dicampur dalam glasir, hasilnya akan bergerak dari matt ke satin, kemudian glossy-clear dan kembali lagi ke satin, matt. Yang diamati adalah pembentukan suatu eutectic pada satu titik dalam line blend ini. Eutectic adalah titik lebur yang paling rendah dari dua bahan atau lebih jika dilebur bersama. Jika mencoba dua bahan seperti oksida timah (lead) dan silika dalam suatu line blend, bisa dilihat bahwa pada saat jumlah silika ditambah maka temperatur lebur dari bahan yang dicampur tersebut akan naik. Titik lebur oksida timah adalah 880 o C dan titik lebur silika 1710 o C, sedangkan eutectic untuk gabungan timah (lead) dan silika hanya 510 o C, secara substansi lebih rendah dari titik lebur timah (lead). Eutectic dicapai pada kurang lebih 90% oksida timah, 10% silika. Eutectic lain ada di gambar/diagram. Material tunggal o C Material kombinasi o C Lead oksida (litharge) 880 Lead oksida (litharge) 92.1 Silika 1710 Silika 7.1 Albite 1170 Albite 58 Orthoclase feldspar (soda, potash) 1200 Orthoclase 42 Barium carbonat 1450 Barium carbonat 35 Alumina 2050 Alumina 10 Silika 1710 Silika 55 Lead oksida 880 Lead oksida 77.8 Boric oksida 700 Boric oksida 5.8 Silika 1710 Silika 16.4 Soda 900 Soda 24.2 Boric oksida 700 Boric oksida 35.2 Silika 1710 Silika 40.6 Lead oksida 880 Lead oksida 84 Boric oksida 700 Boric oksida 12 Silika 1710 Silika 4 Gambar 3. Eutectic kombinasi beberapa bahan, perbandingan titik lebur bahan tunggal, eutectic dengan titik lebur yang lebih rendah dari dua atau lebih kombinasi bahan
5 Hasil akhir dari whiting dan silika dalam campuran line blend merupakan sisi lain dari eutectic. Kebanyakan jenis glasir mengandung silika yang banyak, menambah fluks akan menurunkan titik lebur glasir tersebut. Jika glasir mengandung fluks matt maka menambah silika hanya akan menurunkan titik lebur dengan memberikan lebih banyak silika untuk fluks saling beraksi. Hal ini harus selalu diingat, karena sebagaimana praktek yang biasa dilakukan ketika suatu glasir dituangkan pada keramik harus ditambahkan silika dalam bentuk silika itu sendiri, atau dengan alumina dalam bentuk tanah liat, untuk membatasi kepekatan glasir. Jika glasir masih mengalir maka kasusnya terjadi pada sisi lain dari eutectic dan bahan pengeras mungkin masih dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak - hal ini dapat mengubah karakter glasir, memindahkan glasir ke sisi lain dari kurva eutectic. Penambahan flux mungkin merupakan jawabannya. Penggunaan uji campuran line blend secara cepat dapat memberi gambaran tentang glasir dan arah yang dapat untuk memperbaiki permasalahan. Suatu glasir dapat memiliki sejumlah titik-titik eutectic, sekedar untuk menambah daya tarik. Sebelum mendalami lebih jauh tentang komposisi glasir dan bahan untuk membuat glasir, perlu dijelaskan tentang glasir yang sudah ada atau yang akan ditemui. Ketika melihat permukaan glasir yang bagus, apakah ada keinginan untuk mengetahui resepnya? Apa yang akan dilakukan setelah memiliki resep itu? Apakah menjadi tidak suka setelah diberi resep glasir berbintik-bintik hijau dan ungu dengan kristal kuning, garis-garis merah, tampak pecah-pecah pada bagian tepi atas dengan warna biru dan warna emas, pada bagian tepi bawah keramik hitam pekat. Jika dicampur dan dibakar warna glasir menjadi putih seperti kaca. Mungkin warna yang diinginkan adalah putih tetapi tidak kelihatan demikian karena keramik itu tidak technicolor. Tetapi yang dilihat adalah glasir yang kurang mantap, yang lebih memperlihatkan bentuk keramiknya. Beberapa hal untuk diingat: ketika benda kerja dikeluarkan dari tungku, ambil waktu untuk melihat, jangan terlalu cepat untuk menarik kesimpulan. Bagaimana memahaminya dapat dilakukan dengan mengambil waktu untuk memperhitungkan hal-hal yang tidak diharapkan, yang dapat mengubah kekecewaan menjadi kepuasan. 5
6 Line blend dengan whiting dalam glasir dasar dan tanpa whiting. Glasir: potash feldspar 40 silika 30 kaolin 10 OKSIDASI REDUKSI base whiting Line blend dengan silika dalam glasir dasar dan tanpa silika. Glasir: potash feldspar 40 whiting 20 kaolin 10 OKSIDASI REDUKSI base Silika
7 Gambar 2. Line blend dengan whiting dan silika, hasil bakar yang berlawanan Pada saat membakar dengan tungku gas pada cone 9 oksidasi, beberapa keramik yang diglasir copper red ketika dibakar menjadi berwarna light green aqua. Pada pembakaran ini, bongkahan tanah liat (fire-clay yang digunakan diantara penyangga dan rak untuk keseimbangan) telah meleleh dalam burner. Tungku dibakar dengan empat burner. Bongkahan tadi mengurangi nyala api dari burner yang ada di bagian belakang tungku yang tidak kelihatan selama pembakaran (saat itu semua bukti menunjukkan sebagai pembakaran okidasi). Ketika tungku dibuka, keramik-keramik yang posisinya sejajar dengan burner sebagian telah berubah menjadi copper red (merah tembaga), dan hal ini membuat kesal karena keramik-keramik itu akan dipamerkan dan didekorasi secara khusus. Pada akhirnya kemungkinan-kemungkinan yang disebabkan karena kesalahan dalam pembakaran dapat menjadikan penglaman yang menyenangkan (Gambar 4). Kejadian ini memberikan pengalaman tentang copper red dan pembakarannya. 7
8 Gambar 4. Glasir cooper setengah reduksi, dan oksidasi pada mangkok dengan dekorasi luster etsa asam Ada ratusan bahkan ribuan resep glasir yang dapat diperoleh dari teman atau buku. Hal yang menyenangkan adalah mengubah resep tersebut sesuai dengan kebutuhan. Bagaimanapun juga resep adalah resep yang hanya dapat memberikan informasi untuk membuat glasir. Dengan melihat sejumlah formula copper red (merah tembaga), bisa dicermati bahan-bahan untuk membuat glasir tersebut. Perlu dilihat perbandingan resep untuk mengetahui faktor-faktor yang sama atau berbeda. Untuk mengetahui perbandingan resep glasir secara pasti, bahan-bahan glasir dasar harus dikonversikan dalam persentase, yang berjumlah 100%, dan bahan-bahan pewarna ditambahkan secara proporsional. Buatlah daftar bahan-bahan dengan urutan yang sama. Resep A B C D nepheline syenite whiting silika kaolin iron
9 Seperti dapat dilihat dalam tabel, sulit membandingkan antara resep A, B, C, dan D. Sebenarnya tiga diantaranya merupakan glaze yang sama, B dan C merupakan resep A. D saja yang berbeda (dengan nepheline syenite 50, whiting 20, silika 25, kaolin 5, ditambah besi 9), menuliskan format tersebut tampak sukar untuk membuat perbandingan. Konversikan glasir dasar menjadi perbandingan 100. Contoh perbandingan, menggunakan suatu kelompok berbeda resep: Resep A B C D nepheline syenite whiting frit barium carbonate bone ash silika kaolin Tin Copper carbonate Suatu perbandingan yang jelas dapat dibuat diantara resep-resep tersebut-lihat bagaimana bahan-bahan tersebut memiliki jumlah yang berbeda. Sumber: Daly, Greg Glazes and Glazing Techniques. New South Wales: Kangaroo Press Pty Ltd. BIODATA PENULIS Nama : Wahyu Gatot Budiyanto NIP : Jabatan : Widyaiswara Madya Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Spesialisasi : Kriya Keramik Instansi : PPPPTK Seni dan Budaya Jl. Kaliurang Km. 12,5 Sleman Yogyakarta wgbs2006@yahoo.com 9
10 10
Resep dan Formula Glasir
Resep dan Formula Glasir ABSTRAK Glasir adalah lapisan kaca tipis yang telah melebur pada permukaan benda keramik, glasir merupakan kombinasi yang seimbang dari satu atau lebih oksida basa (fux), oksida
Lebih terperinciTINJAUAN TEKNIS KERAMIK SEBAGAI ALAT SAJI BUBUR TRADISIONAL ABSTRAK
TINJAUAN TEKNIS KERAMIK SEBAGAI ALAT SAJI BUBUR TRADISIONAL ABSTRAK Banyak istilah keramik seperti gerabah, pottery, terracotta, stoneware, porselin dan lainnya. Keramik merupakan semua barang yang dibuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Teknik Penciptaan Boneka Pertunjukkan Keramik Tokoh Tokoh
140 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Teknik Penciptaan Boneka Pertunjukkan Keramik Tokoh Tokoh Babad Pakuan (Guru Gantangan). Di dalam proses penciptaan boneka pertunjukkan keramik tokoh tokoh Babad Pakuan
Lebih terperinciPengertian Keramik. Teori Keramik
Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK MENGEMBANGKAN BADAN KERAMIK STONEWARE TANAH LIAT SUKABUMI. Wahyu Gatot Budiyanto
PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK MENGEMBANGKAN BADAN KERAMIK STONEWARE TANAH LIAT SUKABUMI Wahyu Gatot Budiyanto ABSTRAK Pengembangan badan keramik stoneware bakaran menengah dilakukan pada
Lebih terperinciPengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend. Wahyu Gatot Budiyanto
Pengembangan Formula Badan Keramik stoneware dengan Metode Line Blend Wahyu Gatot Budiyanto ABSTRAK Metode line blend merupakan metode tes praktis untuk menentukan persyaratan tanah liat yang dilakukan
Lebih terperinciWawasan tentang keramik: Mengenal lempung/tanah liat sebagai bahan pokok untuk produk keramik
Wawasan tentang keramik: Mengenal lempung/tanah liat sebagai bahan pokok untuk produk keramik Oleh : Sugihartono, Drs. Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Tanah liat merupakan suatu zat
Lebih terperinciBAB VI KACA (GLASS) BAB VI KACA (GLASS)
BAB VI KACA (GLASS) Kaca (glass) termasuk salah satu anggota keramik. Aplikasi kaca yang sudah dikenal luas adalah wadah (botol, gelas), lensa, kaca serat(fiberglass). Kaca adalah material silikat nonkristalin
Lebih terperinciPenyiapan massa Cetak Tuang keramik. Abstrak
Penyiapan massa Cetak Tuang keramik M. Fajar Prasudi Abstrak Massa cetak tuang dari bahan tanah liat sangat dibutuhkan untuk membuat produk keramik secara massal dengan menggunakan teknik cetak hollow
Lebih terperinciPEMBAKARAN KERAMIK. Oleh: M. Fajar Prasudi Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Abstrak
PEMBAKARAN KERAMIK Oleh: M. Fajar Prasudi Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Pembakaran keramik termsuk tahapan yang kritis dalam proses pembuatan keramik sehingga perlu mendapatkan
Lebih terperinciPembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR
Pembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR Oleh: Kristian H. Sugiyarto FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta A. PENDAHULUAN Gerabah
Lebih terperinciKULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.
KULIAH III KEMASAN GELAS Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan. SEJARAH PERKEMBANGAN Asal : pelaut Venezia membuat tungku
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK JIGGER JOLLEY
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK JIGGER JOLLEY ABSTRAK Proses pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya adalah teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling),
Lebih terperinciUji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon. M. Fajar Prasudi ABSTRAK
Uji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon M. Fajar Prasudi ABSTRAK Setiap jenis tanah liat mempunyai sifat dan karakternya sendiri. Tanah liat Sukabumi merupakan salah
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK Berbagai teknik pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan, diantaranya adalah dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling),
Lebih terperinciPENGEMBANGAN GLASIR NON-TIMBAL BERBAHAN BAKU LIMBAH TUFA ANDESIT SEBAGAI GLASIR ALTERNATIF INDUSTRI GENTENG KERAMIK RAMAH LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN GLASIR NON-TIMBAL BERBAHAN BAKU LIMBAH TUFA ANDESIT SEBAGAI GLASIR ALTERNATIF INDUSTRI GENTENG KERAMIK RAMAH LINGKUNGAN Danang Nor Arifin 1, Suryo Sembodo 1, dan Firman Arifianto 1 1 UPT Loka
Lebih terperinciUJI PLASTISITAS BODY KERAMIK CAMPURAN LIMBAH GERGAJI KAYU SENGON
UJI PLASTISITAS BODY KERAMIK CAMPURAN LIMBAH GERGAJI KAYU SENGON Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn ABSTRAK Limbah gergaji kayu Sengon banyak ditemukan di setiap penggergajian kayu (sawmill), khususnya di pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu materi penting yang ada di bumi dan terdapat dalam fasa cair, uap air maupun es. Kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bisa terus
Lebih terperinciKIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,
Lebih terperinciProses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka
MODUL PERKULIAHAN Proses Produksi Pemrosesan Keramik Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh Abstract Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
Lebih terperinciBAB V KERAMIK (CERAMIC)
BAB V KERAMIK (CERAMIC) Keramik adalah material non organik dan non logam. Mereka adalah campuran antara elemen logam dan non logam yang tersusun oleh ikatan ikatan ion. Istilah keramik berasal dari bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan produk industri barang pecah belah, seperti perhiasan dari tanah, porselin, ubin, batu bata, dan lain-lain
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori
I. Landasan Teori Bab 1 Pendahuluan Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur
Lebih terperinciLOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)
LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS) LOGAM BUKAN - BESI ( NONFERROUS ) Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan besi. Indonesia merupakan negara penghasil bukan besi
Lebih terperinciTIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik
TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 1 KERAMIK #1 TIN107 Material Teknik Definisi Keramik 2 Sebuah klasifikasi dari material yang berbahan dasar tanah liat (clays), pasir (sands) dan feldspar. Tanah
Lebih terperinciKIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )
KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses peleburan logam. Slag berupa residu atau limbah, wujudnya berupa gumpalan logam, berkualitas
Lebih terperinciPEMBUATAN GLASIR KELABU DENGAN MENGGUNAKAN PENCAMPURAN BAHAN PEWARNA BIRU DAN HIJAU
PEMBUATAN GLASIR KELABU DENGAN MENGGUNAKAN PENCAMPURAN BAHAN PEWARNA BIRU DAN HIJAU Komang Nelly Sundari Peneliti Material di UPT PTSTKP Bali, BPPT Abstract Have been made three glazes which using 2 (two)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN GLASIR NON-TIMBAL BERBAHAN BAKU LIMBAH TUFA ANDESIT UNTUK MEMENUHI SYARAT MUTU GLASIR GENTENG KERAMIK BERDASARKAN SNI
PROSIDING PEMAPARAN HASIL PENELITIAN PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI LIPI TAHUN 2014 Peran Penelitian Geoteknologi untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia PENGEMBANGAN GLASIR NON-TIMBAL BERBAHAN
Lebih terperinciMATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.
MATERIAL MANUFAKTUR Kategori dasar material yang paling banyak digunakan : 1. Metal/ logam Berbeda : - Sifat kimia 2. Keramik - Sifat fisika 3. Polimer - Sifat mekanis Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan
Lebih terperinciPERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam
PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi
Lebih terperinci14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)
14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys) Magnesium adalah logam ringan dan banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan massa jenis yang ringan. Karakteristik : - Memiliki struktur HCP (Hexagonal
Lebih terperinciDi dalam penggunaannya sebagai bahan keramik, tanah liat yang tergolong secondary clay kita kenal dengan nama dan jenis sebagai berikut :
I. Definisi Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo
BAB IV PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis akan membahas hasil percobaan serta beberapa parameter yang mempengaruhi hasil percobaan. Parameter-parameter yang berpengaruh pada penelitian ini antara lain
Lebih terperinciKRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KRIYA LOGAM Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERALATAN DAN BAHAN BAHAN 1. Aluminium 2. Baja 3. Besi 4. Emas 5. Kuningan/Loyang 6. Monel
Lebih terperinciFREE. Bila ada pertanyaan atau saran, bisa anda E-mail ke: frans@keramik88.com
FREE E-Book ini dapat anda sebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial dengan syarat tidak mengurangi dan menambah isi didalamnya. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali seijin keramik88.com
Lebih terperinciSILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.
Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Lebih terperinciPengertian gerabah Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya.
Pengertian gerabah Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara gerabah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri dan teknologi saat ini khususnya industri logam dan konstruksi, semakin hari semakin memacu arah pemikiran manusia untuk lebih meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui
Lebih terperinciKERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi
KERAMIK Oleh : B Muria Zuhdi PENGERTIAN KERAMIK Kata keramik berasal dari bahasa Yunani Keramos yang berarti: periuk atau belanga yang dibuat dari tanah. Sedang yang dimaksud dengan barang/bahan keramik
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik
BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik dari bentuk maupun material. Berikut ini adalah proses produksi designer toys keramik.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menunjukan perkembangan, sarana dan prasarana pendukung yang terkait dengan kemajuan tersebut termasuk fasilitas peralatan
Lebih terperinci02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM
02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM 2.1. Cacat Kristal Diperlukan berjuta-juta atom untuk membentuk satu kristal. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila terdapat cacat atau ketidakteraturan dalam tubuh kristal.
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FLUX DOLOMITE PADA PROSES CONVERTING PADA TEMBAGA MATTE MENJADI BLISTER
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-xxxx Print) 1 PENGARUH PENAMBAHAN FLUX DOLOMITE PADA PROSES CONVERTING PADA TEMBAGA MATTE MENJADI BLISTER Girindra Abhilasa dan Sungging
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Awan merupakan mahakarya Tuhan yang memiliki keindahan dalam setiap bentuk-bentuknya. Awan terbentuk bukan langsung jadi melainkan dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan manusia dalam bidang industri semakin besar. kebutuhan akan material besi dalam bentuk baja dan besi cor juga
Lebih terperinciKIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon
KIMIA UNSUR GAS MULIA 1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat gas mulia a. terletak dalam sistem periodik pada periode kedelapan b. nomor atom terkecil adalah 8 c. sangat reaktif d. elektron pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. 3.1 Tempat Penelitian Seluruh kegiatan dilakukan di Laboratorium pengembangan keramik Balai Besar Keramik, untuk
Lebih terperinciPenetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O
Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Dody H. Dwi Tiara Tanjung Laode F. Nidya Denaya Tembaga dalam bahasa latin yaitu Cuprum, dalam bahasa Inggris yaitu Copper adalah unsur kimia yang mempunyai simbol
Lebih terperinciI. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif
I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif II. III. Prinsip Percobaan Berdasarkan sensitifitas panca indera Teori Dasar Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan
Lebih terperincie) Sebatian karbonat - Kebanyakan adalah tidak stabil - Terurai kepada oksida & karbon dioksida apabila dipanaskan - Contohnya:
Mineral di Kerak Bumi 1. Mineral adalah unsur@sebatian yang wujud secara semula jadi di dalam kerak bumi. 2. Kebanyakan mineral adalah sebatian semula jadi yang terbentuk daripada tindak balas kimia di
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Beton Konvensional Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat (semen). Beton mempunyai karakteristik tegangan hancur tekan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan bermotor merupakan salah satu alat yang memerlukan mesin sebagai penggerak mulanya, mesin ini sendiri pada umumnya merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Brazing adalah cara penyambungan bahan logam melalui proses. titik lebur bahan yang akan dipadukan atau disambungkan.
4 BAB II LANDASAN TEORI Brazing adalah cara penyambungan bahan logam melalui proses pemanasan dengan bahan pelekat atau pengisi, yang memiliki titik lebur di bawah titik lebur bahan yang akan dipadukan
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 7 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan
Lebih terperinciPPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA
SENI HIAS PADA KERAMIK : Penerapan Dekorasi pada saat pembentukan benda keramik Oleh: Sugihartono, Drs. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA Abstrak Dekorasi merupakan unsur hiasan atau bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produk keramik adalah suatu produk industri yang sangat penting dan berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN MENTAH GLASIR STONEWARE
Buletin Fisika Vol 13 No. 1 Pebruari 2012 : 1-8 PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN MENTAH GLASIR STONEWARE Supriyadi 1, Made Cingah 1, Putu Suardana 2 1 BBPT Keramik Bali,2 Jurusan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciPENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa
PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Ferdinand Fassa Outline Pertemuan 2 Pendahuluan Semen Pembuatan Semen Portland Komposisi Kimia Pada Portland Cement Kehalusan penggilingan Panas Hidrasi Jenis-Jenis
Lebih terperinciBATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH
BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Designer toys adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 DESIGNER TOYS Designer toys adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mainan dan collectibles lainnya yang diproduksi secara terbatas (limited edition) dan dibuat oleh
Lebih terperinciMATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia Kelas X semester 1 SKKD STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi. KOMPETENSI DASAR Mengelompokkan sifat materi Mengelompokkan perubahan
Lebih terperinciDalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.
20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran atas semen Portland, pasir, kerikil dan air. Beton ini biasanya di dalam praktek dipasang bersama-sama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan bertambah nya jumlah penduduk, seperti pembangunan perumahan dan sarana sarana lain pada
Lebih terperinciBAHAN DAN TEKNIK PEMBUATAN FRAGMEN GELANG KACA SAMUDERA PASAI
BAHAN DAN TEKNIK PEMBUATAN FRAGMEN GELANG KACA SAMUDERA PASAI Repelita Wahyu Oetomo Balai Arkeologi Medan Abstract Glass bracelets from Samudera Pasai is made using simple technology with low temperature
Lebih terperinci30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.
30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.
Lebih terperinciKISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK
KISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK No Kompetensi Utama STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK a b c d e 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami
Lebih terperinciBAB II ZAT DAN WUJUDNYA
BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya material keramik hanya dikenal sebatas untuk barang seni, peralatan rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal sebagai keramik
Lebih terperinciDan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang
Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). Dan segala sesuatu kami ciptakan
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK Proses pembentukan produk keramik dapat dilakukan dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik
Lebih terperinci2. Analisa karakteristik fisik hasil solidifikasi yaitu uji kuat lentur dan daya serap
BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Umum Penelitian yang dilakukan adalah berada pada skala laboratorium dengan tahapan-tahapan seperti pada gambar 3.1. Adapaun tahapan penelitian yang dilakukan meliputi:
Lebih terperinciMETODE PENCIPTAAN KARYA. A. Implementasi Teoritis. riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk
III. METODE PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Pembuatan sebuah karya seni keramik sebelumnya telah dilakukan riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk menunjang
Lebih terperinciIII. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.
III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari
Lebih terperinciBAB III PROSES BERKARYA
BAB III PROSES BERKARYA Terdapat beberapa tahapan yang saya lalui dalam menciptakan karya tugas akhir ini. Beberapa tahapan tersebut meliputi gagasan saya dalam berkarya, pendekatan material dan teknik
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT)
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK Proses pembentukan produk keramik dapat dilakukan dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO
KARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO Sifat Umum Lumpur Sidoarjo merupakan lumpur yang keluar dari perut bumi, berasal dari bagian sedimentasi formasi Kujung, formasi Kalibeng dan formasi Pucangan. Sedimen formasi
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)
MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Permasalahan industri Kandungan unsur Pb yang tinggi dalam tembaga blister Studi literatur Perilaku unsur timbal dalam tanur anoda Perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Titanium dioksida (TiO 2 ) sejak beberapa tahun terakhir banyak digunakan dalam berbagai bidang anatas anatara lain sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi,
Lebih terperinciPENGARUH SILIKON (Si) TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DARI BAJA TUANG PERKAKAS YANG MENGALAMI FLAME HARDENING SKRIPSI
PENGARUH SILIKON (Si) TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DARI BAJA TUANG PERKAKAS YANG MENGALAMI FLAME HARDENING SKRIPSI Oleh HERRY SETIAWAN 04 04 04 033 X DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada proyek pembangunan jalan adalah terjadinya penurunan tanah timbunan jalan, sehingga terjadi kerusakan pada aspal. Terjadinya penurunan
Lebih terperinciIV. KEGIATAN BELAJAR 4 DIAGRAM PHASA A. Sub Kompetensi Diagram phasa untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar
IV. KEGIATAN BELAJAR 4 DIAGRAM PHASA A. Sub Kompetensi Diagram phasa untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciUJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.
Lebih terperinciPerubahan zat. Perubahan zat
Perubahan zat Perubahan zat A Sifat Zat 1. Sifat fisika Zat memiliki ciri khas masing-masing. Kawat tembaga dapat kamu bengkokkan dengan mudah, sedangkan sebatang besi sulit dibengkokkan. Ciri khas suatu
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.
KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 PENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si Oleh: Poppy Puspitasari, Tuwoso, Eky Aristiyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pengolahan konsentrat tembaga menjadi tembaga blister di PT. Smelting dilakukan menggunakan proses Mitsubishi. Setelah melalui tiga tahapan proses secara sinambung,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 1, APRIL 2015 21 PENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si Oleh: Poppy Puspitasari 1), Tuwoso 2), Eky Aristiyanto
Lebih terperinciKAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai dengan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI I METALURGI SERBUK BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA
PROSES PRODUKSI I BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA OBJECTIVE Mahasiswa dapat menerangkan konsep dasar teknologi dan proses metalurgi serbuk AGENDA Definisi Karakterisasi metalurgi serbuk Metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Awal dan Karakteristik Abu Batubara Abu batubara yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu abu batubara hasil pembakaran di boiler tungku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan pencemar yang berasal dari industri juga dapat meresap ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan pencemar yang berasal dari industri juga dapat meresap ke dalam air. Air yang telah tercemar sangat sulit untuk dipulihkan kembali menjadi air bersih, meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.1 Latar Belakang Pasir besi merupakan salah satu sumber besi yang dalam
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI 100 YEARS OF ROYAL ALBERT 1940 ENGLISH CHINTZ MUG BY ROYAL ALBERT DI PT. DOULTON
PROSES PRODUKSI 100 YEARS OF ROYAL ALBERT 1940 ENGLISH CHINTZ MUG BY ROYAL ALBERT DI PT. DOULTON Nama : Deden Syahruddin NPM : 21412786 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo Yulianto, ST., MT.
Lebih terperinci