BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN Sejarah Singkat Bank Indonesia. Gambar 1. Logo Bank Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN Sejarah Singkat Bank Indonesia. Gambar 1. Logo Bank Indonesia"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Singkat Bank Indonesia Gambar 1. Logo Bank Indonesia Bank Indonesia didirikan pada tanggal 1 Juli 1953 berdasarkan Undang-Undang No.11 Tahun Kelahiran Bank Indonesia merupakan hasil proses nasionalisme De Javache Bank NV (Naamlooze Veenotschap) atau perseroan terbatas. De Javachse Bank NV ini merupakan sebuah bank milik Belanda yang pada masa colonial diberi tugas oleh pemerintah belanda sebagai Bank sirkulasi Hindia, Belanda. Dan kemudia berdasarkan keputusan konfrensi meja bundar (KMB) tahun 1949, Bank Sirkulasi Hindia Belanda ditunjukan sebagai Bank setral. Sejak Bank Indonesia didirikan telah terjadi beberapa kali perubahan Undang Undang dan akhirnya sampai saat ini kedudukan Bank Indonesia 48

2 49 diatur oleh Undang Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Dalam Undang Undang tersebut dijelaskan bahwa perlu dilaksanakannya prinsip keseimbangan antara independensi Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan pengawasan dan tanggung jawab atas kinerjanya serta akuntanbilitas publik yang transparan. Menurut Booklet Perbankan Indonesia 2005, pengertian Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan Lembaga Negara Indonesia yang independent dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Kemudia berdasarkan UU No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, Bank Indonesia ditetapkan berperan sebagai Bank Sentral. Berdasarkan UU tersebut tugas Bank Indonesia adalah mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan mendorong kelacaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja. Babak baru sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dimulai dengan diberlakukannya UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, pada tanggal 17 Mei 1999, Undang-Undang tersebut memberikan status dan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia yaitu sebagai Lembaga Negara yang independent dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya.

3 50 Kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar pemerintah, sebagai suatu lembaga negara yang independent, Bank Indonesia mempunyai otonom penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut Visi dan Misi Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dipercaya nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas system keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan Tujuan dan Fungsi Dalam kapasitasnya sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

4 51 Kestabilan nilai rupiah mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju infalsi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Untuk mencapau tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar bidang tugasnya. Ketiga bidang itu adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintergritaskan agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilian nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien Prestasi dan Kegiatan Program Sosial Unggulan Bank Indonesia Sejak tahun 2005 Bank Indonesia sudah berkomitmen untuk melaksanakan program CSR dalam kepedulian sosial kepada masyarakat, buktinya dari tahun ke tahun program CSR yang dibentuk oleh Bank Indonesia mencakup seluruh masyarakat di seluruh Indonesia dalam pemberdayaan berkelanjutan yang mampu meningkatkan nilai-nilai ekonomi, sosial dan lingkungan di masyarakat, dan tidak hanya itu Bank Indonesia

5 52 sekarang mengfokuskan pada program pemberdayaan yang bertujuan untuk pengatan ekonomi rumah tangga. Pada tahun 2016 Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memiliki tema strategis tahunan Mendukung Pemulihan Ekonomi Mendorong Pembangunan Ekonomi Yang Kuat, Berkesinambungan dan Inklusif dalam rangka mendukung fokus pemberdayaan kepada ekonomi rumah tangga, Bank Indonesia juga mengimplementasikan Program Unggulan yang terdiri Program Indonesia Cerdas dan Program Pemberdayaan Perempuan. Prorgram tersebut diharapakan menjadi identitas dari Program Sosial Bank Indonesia. Pada tahun yang sama Bank Indonesia meraih tiga penghargaan dalam acara The Global CSR Awards 2016 yang digelar di Bali pada tanggal 21 April Dua diantaranya merupakan piala emas yang diperoleh dari kategori penddikan dan pemberdayaan perempuan. Yang dimana penghargaan yang diraih Program Sosial Bank Indonesia tersbeut adalah: 1. Gold Award Katagori Excellence In Provision Of Literacy and Education Award, dengan kegiatan PSBI yaitu BI Corner. 2. Gold Award Katagori Empowerment of Women, dengan PSBI yaitu Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro di Jakarta, Tangerang dan Aceh 3. Bronze Award Katagori Product Excellence, dengan PSBI yaitu pemanfaatan lahan marjinal di Palangkaraya, Ambon dan Pekanbaru.

6 53 Penghargaan diberikan karena program-program CSR Bank Indonesia sudah memenuhi standar best practice dan pembenahan pengelolaan PSBI selama ini telah sesuai harapan Stuktur Ogranisasi Bank Indonesia Menurut surat Edaran Indonesia No.4/5 INTERN tanggal 1 Februari 2002, struktur organisiasi Bank Indonesia terdiri dari Dewan Gubernur, satuan-satuan kerja yaitu 22 Direktorat, 3 Biro baik yang ada di dalam Direkotrat maupun luar Direktorat yang berdiri, 4 Unit, 37 Kantor Bank Indonesia (KBI) dan 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW) New Yok, London.Singapore dan Tokyo. Setiap satuan kerja terdiri atas bagian-bagian dan dalam tiap bagian terdiri atas beberapa seksi atau tim untuk kelompok penelitan. Satuan kerja dapat dikelompokkan berdasarkan sektor kegiatan kerjanya, yaitu sektor moneter, sektor perbank, sektor system pembayaran dan sektor manajemen intern. Dengan semakin berkembangnya zaman, Bank Indonesia dituntut untuk dapat selalu memenuhi tugas yang diembannya, sehingga sewaktuwaktu diperlukan adanya re-organisasi (perubahan struktur organisasi).

7 54 Gubernur Deputi Gubernur Senior 4 s.d 7 Deput Gubernur Asisten Gubernur Moneter STABILITAS SISTEM KEUANGAN SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAAN UANG RUPIAH MANAJEMEN INTERN JARINGAN KANTOR Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Departemen Statistik Departemen International Departemen Pengelolaan dan kepatuhan Laporan Departemen Riset Kebangsentralan Departemen Pengelolaan Moneter Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Departemen Kebijakan Makroprudensial Departemen Surveillance Sistem Keuangan Departemen Pengembangan UMKM Departemen Kebijakan & Pengawasan Sistem Pembayaran Departemen Pengelolaan Uang Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Departemen Operasional Treasure & Pinjaman Departemen Manajemen Strategi dan Tatat Kelola Departemen Manajemen Resiko Departemen Program Transformasi BI Departemen Hukum Departemen Pengelolan Sistem Informasi DALAM NEGERI Departemen Regional (Kantor Pusat) 4 Regional I Sumatera 5 Regional II Jawa 6 Regional II Kalimantan 7 Regional IV Sulampua Balinusara 33 Kantor Perwakilan BI Kota/Kabupaten Departemen Pengelolaan Devisa Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Departemen Sumber Daya Manusia Departemen Keuangan Departemen Audit Intern LUAR NEGERI Perwakilan New York Perwakilan London Perwakilan Tokyo Perwakilan Singapore Bank Indonesia Institute Departemen Komunikasi Departemen Pengadaan Strategis Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas Gambar 2 Tabel : Struktur Organisasi Bank Indonesia

8 Hasil Penelitian Pada subbab ini peneliti akan memamparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Untuk mendapatkan data-data tentang strategi humas dalam program CSR Bank Indonesia Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro. Sesuai dengan konsep yang disusun pada BAB III sebelumnya, maka peneliti terjun langsun kelapangan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan. Peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam pada pihak-pihak yang terkait pada program CSR Bank Indonesia yang dimana program ini dijalankan oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia maka peneliti melakukan pencarian data melalui bapak Oikos Mando Pajaitan selaku manager I Departemen Komunikasi Bank Indonesia dan beliau juga selaku bawahan dari kepala CSR Bank Indonesia. Beliau mengatur dan merencanakan program sosial-sosial Bank Indonesia, kemudian narasumber lainnya yaitu manager II Departemen Komunikasi Bank Indonesia yaitu ibu Mirza Afifah, beliau juga turut serta dalam merencakan program sosial Bank Indonesia, dan seketaris bapak Mando yaitu mbak mela dan terakhir yaitu para ibu-ibu rumah tangga di Petamburan peserta program pemberdayaan perempuan yang dimana peneliti mengambil sebagian peserta di daerah petamburuan Jakarta dan Tangerang. Tipe Penelitian ini menganalisis strategi Departemen Bank Indonesia dalam menyusun proses pembentukan program CSR melalui konsep research,

9 56 planning, act and com, evaluating. Sesuai dengan fungsi kerja Bank Indonesia yaitu pembangunan ekonomi nasional, Bank Indoneisa mengimplementasikannya kepada program CSR Bank Indonesia dengan teori ruang lingkup CSR dalam tanggung jawab filantropis yaitu Bank Indonesia memiliki tanggung jawab memberikan kontribusi dalam pembangunnan ekonomi masyarakat tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui manfaat yang diberikan oleh Bank Indonesia. Seperti yang dilakukan Bank Indonesia memberikan dana dan juga edukasi kepada para ibu-ibu rumah tangga seperti : 1. Mengatur literasi keuangan keluarga dan usaha. 2. Memilih produk atau bahan pangan untuk usaha mereka. 3. Peningkatan wawasan mengenai fungsi perbankan. Untuk menjalankan program diperlukan dorongan dari pihak eksternal agar program Bank Indonesia terarah sesuai dengan tujuan program dan untuk menghindari permasalahan. Maka Bank Indonesia membentuk syarat dan ketentuan untuk menetukan ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro, yaitu : 1. Perempuan ibu-ibu rumah tangga yang sudah memliki anak yang bersekolah. 2. Para ibu-ibu sudah memiliki usaha mikro apapun itu. 3. Bank Indonesia memberikan modal awal atau social investment kepada para peserta program sosial ibu-ibu pengusaha mikro untuk menjalankan usahanya selama program tanpa adanya jaminnan.

10 57 4. Selama program berjalan para peserta ibu-ibu pengusaha mikro harus bersedia menyisihkan penghasilan mereka untuk pembangunnan didaerah mereka diakhir program. Bank Indonesia membentuk program pemberdayaan kepada ibuibu pengusaha mikro melalui observasi lapangan dan data-data yang didapat oleh Bank Indonesia permasalahan yang terjadi di masyarakat tingkat pengangguran tertinggi adalah perempuan hanya sedikit yang memiliki pekerjaan, apalagi status perempuan di Indonesia kebanyakan adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki usaha hanya mengandalakan pendapatan suami dan juga hanya sedikit yang memilih untuk menjalankan usaha. Padahal potensi perempuan dalam perekonomian sangatlah besar karena perempuanlah yang memiliki tugas dalam mengatur keuanga keluarga mereka. Dari hasil program yang dibentuk dan dari hasil manfaat yang diberikan Bank Indonesia berhasil meningkatkan produktifitas ibu-ibu rumah tangga dalam menjalankan usahanya melalui hasil peningkatan pendapatan para peserta setiap bulannya, para pesertapun mampu membagikan ilmu-ilmu yang diberikan Bank Indonesia kepada para perempuan lainnya, harapan dari program ini adalah mengurangi angka pengangguran, membentuk perempuan yang aktif dan mandiri dalam dunia usaha dan para peserta mampu menyebarkan manfaat program kepada perempuan lainnya.

11 58 dari penjelasaan diatas peneliti akan menjabarakan melalui strategi humas Departemen Bank Indonesia melaluin konsep yang dikemukakan oleh Cutlip yaitu : research, planning, act and com, evaluating Research: Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Dalam menjalankan tugasnya Bank Indonesia memiliki visi dan misi dan juga nilai-nilai startegi agar peran dan tugasnya sebagai Bank Central Negara Indonesia terlaksana dan sebagai nilai lebihnya Bank Indonesia membentuk program sosial Bank Indonesia (PSBI) sebagai value Bank Indonesia yang dimana dewasa ini program Bank Indonesia terfokus dalam progam-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga. Pada tahun 2015 Bank Indonesia menjalankan program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro yang ditunjukan kepada para ibu-ibu pengusaha mikro yang berada di lokasi Jakarta dan Tangerang. Yang dimana dapat program CSR ini membantu secara berkelanjutan. Pada tahap pengumpulan fakta Bank Indonesia, Penulis mencari tau tentang apa yang mendasari program ini atau mendorong Bank Indonesia dapat melakukan program pemberdayaan perempuan dan menjadikan salah satu program ini adalah program unggulan Bank Indonesia. Pertanyaan ini dijawab oleh pak mando, yaitu:

12 59 adanya regulasi dari pemerintah tentang kewajiban instansi atau perusahaan untuk menjalankan program sosial atau CSR itu wajib. Dan Bank Indonesia sudah menjalankan program sosial kami sejak tahun Ditambah kerasnya hidup di ibu kota, tingginya kebutuhan ekonomi dan tingginya tingakat pengangguran di ibu kota membuat masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-harinya, maka dari itu program ini dibuat dengan harapan dapat membantu perekonomian Indonesia atau perekonomian nasional umumnya dan perekonomian masyarakat khususnya. Dan mengapa program ini dijadikan program unggulan karena respon dan dukungan dari pihak yang terkait sangat tinggi tentang program ini. Pada tahun 2010 menurut dari hasil Data Sensus Penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat Statisik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Indonesia mencapai orang atau 49,66% dari penduduk Indonesia. Dari sekitar 99,7 juta penduduk usia produktif yang bekerja 36,2 juta atau 36,4% diantaranya adalah perempuan. Dan wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia (6,25%), yakni DKI Jakarat (9,94%) dan provinsi Banten (10,1%) 1 Bank Indonesia menyadari diperlukan perhatian khusus dan penanganan untuk membantu menangannin permasalahan tersebut. maka diperlukan pemberdayaan kepada ibu-ibu rumah tangga atau mengapa target program ini adalah ibu-ibu rumah tangga, pernyataan ini di jawab oleh Bapak Mando, bahwa : Perempuan kebanyakan adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan hanya mengandalakan suami mereka, tetapi di balik itu perempuan tidak hanya mengurus suami dan anak-anak 1 Data BPS Di dapat dari data Bank Indonesia

13 60 mereka nantinya tetapi perempuan adalah menteri keuangan di keluarga mereka mengambil alih keuangan keluraga mereka karena mereka lah yang berperan sangat aktif dalam mengurus rumah tangga, seperti kebutuhan rumah tangga mereka dan sekolah anak-anak mereka dan lain-lainnya, maka BI ingin memberikan edukasi kepada mereka tentang bagaimana mengatur keuangan rumah tangga dengan benar melalui pemberdayaan Bank Indonesia melihat peran perempuan sebagai menteri keuangan keluarga tidaklah berlebihan. Hal ini mengingat besarnya peran ibu rumah tangga dalam mengelola berbagai aktivitas dalam rumah tangga, mulai dari masalah pendidikan anak, cash flow keuangan, hingga berbagai aspek lain yang menyangkut kualitas hidup suatu keluarga, perannya yang besar tidak hanya dalam ruang lingkup rumah tangga, tetapi juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian keluarga dan Indonesia, seperti yang di ungkapkan narasumber kedua yaitu ibu Mirza : karena perempuan bukan hanya pelaku pasif di perekonomian, bi ingin perempuan memliki kapasitasnya sehingga perempuan mampu membantu meningkatkan kapasitas ekonomi secara keluarga dan nasional dan juga mampu menekan laju inflasi. dengan ini perempuan memiliki kapasitas ekonomi yang lebih seperti berwirausaha dan memiliki penghasilan tambahan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari Kemudian penulis menanyakan kepada informan tentang bagaimana cara mengumpulkan fakta lapangan dan siapa yang melakukan pengumpulan data untuk program pemberdayaan kepada para ibu ibu rumah tangga, Ibu Mirza :

14 61 kami melakukan observasi lapangan langsung yang di lakukan dari pihak internal BI. melalui pertemuan dan dukungan dari pemerintah setempat, kami mendapatkan dan mencarai informasi yang kami dapat tentang ibu-ibu didaerah mereka jumlahnya dan status ibu-ibu tersebut, karena fokus program ini pemeberdayaan perempuan pengusaha mikro maka kami mencari ibu-ibu yang sudah berjalan memiliki usaha, kalau bagi yang tidak punya usahakan ada pelatihan tentang urban farming atau home industry, jadi program ini ga memandang satu pihak saja, lalu setelah data-data kami dapat kami mencoba mensesuaikan atau menselektif dengan kriteria yan diinginkan oleh pihak internal BI khususnya ibu-ibu pengusaha mikro yang berada di petamburan dan tangerang Pengumpulan data informasi tentang peremupan di daerah tersebut melalui data-data yang Bank Indonesia terima oleh instansi yang terkait dengan program seperti jumlah ibu rumah tangga disana dan status mereka yang sesuai dengan kriteria yang di inginkan oleh Bank Indonesia tetapi Bank Indonesia juga melakukan survei ke lapangan mendatangi langsung para ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro tersebut untuk membuktikan kebenarannya. Maka Bank Indonesi melakukan perencanaan atau TOR (term of reference) oleh pihak internal Bank Indonesia. Kemudian peneliti menanyakan dasar program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Apakah program tersebut merupakan program wujud kepedulian dari Bank Indonesia sendiri atau program yang diberikan oleh pemerintah negara Indonesia. Bapak mando menjelaskan bahwa :

15 62 program sosial atau CSR bi ini adalah murni yang dilakukan oleh pihak bank Indonesia tanpa adanya campur tangan pemerintah kita, jadi munculnya ide atau gagasan kami membuat program ini dari kasus yang ada di masyarakat, pandangan kami terhadap perekonomian negara ini, dan ditambah tingkat pengangguran di kota-kota besar yang banyak. Tetapi di program kami juga bekerja sama dengan instasi sosial swasta yang berpengalaman dalam menjalankan program sosial yaitu yayasan cinta anak bangsa dan juga didukung oleh pemkot daerah juga instansi umkm yang dimana diharapkan agar progam ini menjadi program pemberdayaan yang teredukasi dalam mengantur keuangan dan usaha mikro mereka membantu wawasan para perempuan khususnya ibu rumah tangga juga perekonomian keluarga mereka dan membantu tugas bi dalam menjaga inflasi ekonomi nasional tidak hanya itu tujuan lain program ini bi ingin mengurangi tingkat anak-anak putus sekolah, karena pendidikan itu penting untuk generasi selanjutnya Maka dapat di jelaskan bahwa Bank Indonesia melihat kasus yang terjadi dimasyarakat sangat berpengaruh besar dalam perekonomian nasional dan membantu tugas Bank Indonesia sebagai bank central negara dalam menjaga stabilitas nilai inflasi (rupiah), tetapi Bank Indonesia tidak bekerja sendiri dalam menjalankan program Bank Indonesia bekerja sama oleh yayasan cinta anak bangsa sebagai partnership atau pelaksanan program dalam progam ini, dan juga melalui permasalahan yang terjadi di masyarakat khusunya di daerah besar seperti di Tanah Abang Jakarta dan Tangerang yang dimana diharapkan membantu dalam program secara tidak langsung bekerja sama dalam pembangunan ekonomi masyarakat di daerahnya agar lebih baik.

16 63 Latar belakang kegiatan program CSR yang di lakukan Bank Indonesia diharapkan para ibu-ibu rumah tangga khususnya untuk di wilayah Jakarta dan Tangerang mampu mewujudkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat yang merupakan bagian dari korporasi. Tidak hanya itu Bank Indonesia mengharapkan dapat memberikan wawasan kepada para perempuan agara dapat mengatur keuangan rumah tangga mereka dengan benar dan terarah, jika para ibu-ibu rumah tangga ini dapat mengatur keuangan mereka dengan benar maka mereka dapat menolong perekonomian keluarga mereka dan tidak adanya anak-anak yang putus sekolah karena tidak adanya dana untuk sekolah Planning and Programing: Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap mengumpulkan fakta, tahap ini humas menentukan tujuan dan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan CSR ini Bank Indonesia berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan peningkatan ekonomi keluarga yang dilakukan melalui program Pemberdayaan perempuan pengusaha mikro. Sebelum menentukan program apa yang ingin dijalankan Bank Indonesia melakukan rapat internal yang dilakukan oleh Bank Indonesia khusunys bagian departemen komunikasi Bank Indonesia

17 64 yang dimana tujuannya untuk menentukan konsep program ini. Bank Indonesia yaitu Bapak Oikus Mando Pajaitan beliau juga selaku Wakil program CSR Bank Indonesia menjelaskan tentang program CSR Bank Indonesia pemberdayaan perempuan pengusaha mikro yang berlokasi di Petamburan Jakarta, Tanah Abang : semua program CSR bank Indonesia menganut kepada peran Bank Indonesia sesuai dengan fungsi bank central suatu negara, jadi semua program sosial yang kami jalankan diharapkan mampu membantu tugas kami sebagai bank central negara ini dan regulasi yang dikelurkan pemerintah tentang kepedulia korporasi terhadap masyakaratnya. Dan tujuan kami membuat program pemberdayaan perempuan ini adalah untuk membangun potensi-potensi ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro khususnnya didaerah petamburuan Jakarta dan di tangerang. Karena menurut kami sektor rumah tangga berperan penting dalam pilar ekonomi nasional. kaum ibu atau perempuan memiliki peran penting dalam menguatkan rumah tangga sebagai pilar ekonomi. Oleh karena itulah diperlukan berbagai langkah nyata untuk memberdayakan kaum ibu tersebut salah satunya melalui pelatihan yang berbasis kreativitas. Membangun Rumah tangga yang kuat secara ekonomi dan edukasi akan dapat mendukung perekonomian di tanah air. program ini di mulai sejak 1 Mei 2015 sampai 30 April 2018 yang akan berlangsung selama 3 tahun,lalu dimana kami pihak Bank Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa mengadakan pertemuan terbuka dengan para ibu-ibu rumah tangga. Pertemuan ini di hadiri pembicara dari Bank Indonesia adalah Deputi gubernur senior Bank Indonesia dan CEO yayasan cinta anak bangsa ibu veronica colondam. Kami menjelaskan apa fokus program ini ada tiga yaitu pendidikan keuangan yang dimana program penguatan ekonomi kedua lingkungan hidup pengelolaan sampah dan terakhir urban farming. tujuan lainnya dari program ini yaitu mendekatkan BI kepada kaum perempuan melalui penyediaan informasi tentang BI dan literasi keuangan, memberikan nilai tambah dalam berwirausaha dan mencegah anak putus sekolah, manfaat bagi para peserta dalam mengikuti program ini di harapkan dapat menciptakan change agent ekonomi rumah tangga agar dapat mendorong perbaikan kesulitas ekonomi rumah tangga dalam bentuk meningkatkan ukuran bisnis dan taraf hidup keluarga, kedua

18 65 mendorong keinginan dan kebiasaan menabung yang dimana tujuan ini untuk membiayai kebutuhan mereka pribadi usaha dan sekolah anak-anak mereka, ketiga sarana sosial BI untuk memperkenalkan BI kepada masyarakat tugas kami dan peran kami Berdasarkan jawaban diatas bahwa program ini bertujuan untuk pembangunnan keberlanjutan jangka panjang nantinya membangun potensi perempuan khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam bidang pengusaha mikro. Kemudian peneliti menanyakan tentang siapa yang menentukan tujuan perencanaan dari program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, ibu mirza menjelaskan bahwa : program pemberdayaan perempuan ini di buat oleh bi ide dan perencanaan konsep semua-semuanya oleh pihak internal bi, jadi yang menentukan tujuan siapa target pemberdayaan csr kami adalah dari pihak departemen komunikasi bank Indonesia, dan selanjutnya baru lah kami menentukan partnership yang berpengalaman dengan program pemberdayaan ini, maka bi memilih yayasan cinta anak bangsa sebagai partner kami untuk running program, bi dan ycab melakukan meeting yang dimana bi menjelaskan kepada ycab tentang TOR bi dalam progam ini ke pada ycab, selanjutnya ycab memberikan saran masukan tentang program ini, dalam pembahasan program ini pasti adanya masalah perbedaan pendapat maka solusinya kami mengambil jalan tengahnya untuk memecahakan permasalahan, menselektif ide-ide atau pendapat-pendapat yang kami dapat tentang program Selanjutnya pada proses perencanaan yang dilakukan oleh pihak internal Bank Indonesia melakukan rapat internal yang dilakukan oleh pihak Bank Indonesia untuk perencanaan program sampai menentukan partnership program ini, ibu mirza menjelaskan bahwa:

19 66 dalam perencanaan program kami membentuk konsep adanya tiga tahap yaitu tentukan program memilih partnership jalankan program. kami melakukan rapat untuk menentukan konsep program CSR ini yang hanya dilakukan oleh pihak internal Bank Indonesia, kami membuat TOR terlebih dahulu sebelum menentukan partnership, TOR ini berfungsi untuk menentukan arahan program yang dimana TOR berisi tentang program sosial bi, seperti dimana program ini akan kami running kami pilih dua tempat jakarta dan Tangerang alasan kami memilih dua tempat ini karena sesuai data pusat statistic jumlah populasi terbanyak dalam tingkat pengangguran berada di Jakarta dan Tangerang apalagi Jakarta adalah ibu kota, dan jumlah pengangguran tertinggi juga berada di dua daerah tersebut banyak orang yang datang ke Jakarta atau Tangerang untuk mengadu nasip tinggal disana dan hakirnya menjadi penduduk disana karena sudah lama menjadi warga di daerah tersebut membuat menambahnya populasi didaerah tersebut, setelah itu kami menentukan sasaran perempuan yang seperti apa yang sesuai dengan program ini karena kami tidak mau adanya kesalahan dalam memilih sasaran fungsinya agar program ini berjalan sesuai dengan tujuan dan fungsi program ini.benefit share ini untuk siapa yaitu kami memilih ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usah mikro dan anaknya yang bersekolah, Benefit sosial seperti apa dari program ini yaitu mengembangkan potensipotensi perempuan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro agar peran perempuan dalam rumah tangga lebih produktif dan aktif, apa yang kami berikan dari program ini kepada para ibuibu, kami berikan edukasi ekonomi dalam wirausaha dan investmen social untuk usaha mereka, dan jangka waktunya berapa lama untuk program ini berjalan selama 3 tahun, Setelah TOR dibuat kami menentukan partnership dan menjalankan program ini PROGRAM FOKUS PROGRAM Pendidikan Keuangan : Program Penguatan Ekonomi Lingkungan Hidup : Pengelolaan Sampah DURASI 3 Tahun (01/05/ /04/2018) LOKASI Jakarta dan Tangerang Ketahanan Pangan Urban Farming TARGET PESERTA Ibu-ibu Rumah tangga pengusaha mikro

20 67 Gambar 5 Tabel TOR Program Pemberdayaan Perempuan NO Fokus Program Pemberdayaan Perempuan 1 Program Penguatan Ekonomi (Untuk Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro) Pengenalan Bank Indonesia, Bank Komersial, Transaksi Bank dan uang Pengelolaan Keuangan Keluarga Pengelolaan Keuangan Usaha dan Pencatatan Usaha 2 Pengelolaan Sampah (Untuk Program Pemberayaan Perempuan Urban Farming) Bertujan untuk kepedulian para perempuan dalam menjaga lingkungannya dan kesehatannya, BI dan YCAB juga memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah (pemanfaatan sampah organic melalui composing) dan budidaya tanaman pangan dalam skala rumah tangga yang memanfaatkan lahat sempit sebagai tempat pembelajaran dalam pelatihan. 3 Urban Farming (Untuk Program Pemberayaan Perempuan Urban Farming) Dari manfaat pengelolaan sampah yang dimana fungsinya untuk meminimalisir biaya dapat digunakan untuk pengelolaan budidaya tanaman pangan yang dimana agar masyarakat memanfaatkan lahan mereka itu untuk berkebun yang diharapkan hasilnya nanti dapat memenuhi kebutuhan mereka, baik untuk di konsumsi sendiri atau di jual guna menambah penghasilan. Gambar 6 Tabel Fokus Program Pemberdayaan Perempuan Seperi yang di lihat dari table di atas Program pemberdayaan perempuan sebenarnya terbagi beberapa sector, sesuai dengan judul skripsi dan ketertarikan penulis dalam dunia ekonomi atau wirausaha,

21 68 penulis memilih dalam program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, dan itu juga adalah salah satu program unggulan dari program pemberdayaan perempuan. Pelaksanaan program CSR Bank Indonesia menggunakan tipe CSR Corporate Phillanthropy dimana perusahaan memberikan kontribusi langsung secara Cuma-Cuma (charity) dalam bentuk hibah tunai, sumbangan dan sejenisnya. Program pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro yang bertujuan unruk membuat perempuan khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memliki usaha mikro dan anak mereka harus bersekolah yaitu untuk mengembangkan potensi ibu-ibu rumah tangga ini dalam dunia usaha agar mereka lebih produktif dan ikut serta peran dalam keuangan keluarga karena perempuan menurut Bank Indonesia adalah mentri keuangan dikeluarga dan mengapa anak-anak mereka harus bersekolah karena Bank Indonesia menginginkan generasi-generasi muda yang cerdas dan memiliki potensial di masa yang akan datang, seperti yang diungkapkan oleh bapak mando, yaitu : mengapa kami memberikan syarat anak-anaknya harus bersekolah, karena kami ingin generasi muda negara ini memiliki potensial dan pendidikan yang layak,maka dari itu kami juga memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang pentingnya pendidikan dan dengan adanya program ini mereka juga di haruskan menyisihkan uang untuk tabungan pendidikan anak-anak mereka

22 69 Dalam program ini Bank Indonesia menentukan manfaat apa yang akan diberikan kepada para pesereta pemberdayaan Lalu peneliti menayakan tentang aktivitas pemberdayaan seperti apa yang diberikan Bank Indonesia kepada para ibu-ibu tersebut, pak mando menambahkan : pada aktivitas program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro yang bi buat dan di laksanakan oleh ycab lakukan secara langsung yaitu seperti literasi keungan, pengenalan Bank Indonesia, Bank Komersial, transaksi perbankan dan uang, tujuannya untuk memperkenalkan perbankan, ada juga tentang pengelolaan keuangan keluarga dan pengelolaan keuangan usaha dan pencatatan keuangan Edukasi tentang literasi uang bagaimana ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro ini mampu mengatur keuangan mereka secara benar antara keuangan usaha mereka dan keuangan keluarga mereka, pendampingan dalam menjalankan usaha mereka untuk mengetahui income and out-come mereka dan Bank Indonesia juga memberika solusi untuk mereka bila mengalami masalah dalam usaha mereka bagaimana mengatasi masalah tersebut. Setelah manfaat program di tentukan Bank Indonesia juga memberikan modal awal atau social investment kepada para peserta program Mbak mala menjelaskan sumber dana social investment program Bank Indonesia ini didapatkan,yaitu :

23 70 dana social investment program bi ini dari dana anggaran pribadi bi, jadi kami sudah memiliki dana khusus yang kami keluarkan untuk program-program sosial bi Dana sosial atau Bank Indonesia sebut social investmen ini adalah modal awal untuk ibu-ibu rumah tangga pengusah mikro, yang dimana fungsinya untuk mengembangkan usaha milik mereka, penulis menanyakan prihal fungsi dan tujuan social investmen yang diberikan oleh Bank Indonesia, apakah dana tersebut pinjaman yang diberikan Bank Indonesia atau amal dan berapa jumlah dana tersebut, pernyatan ini di tegaskan oleh bapak mando, yaitu : dana yang kami berikan kepada ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro senilai rupiah per-orang. Yang dimana dana itu adalah pinjaman dari bi untuk modal awal mereka dalam program ini untuk mengembangkan usaha mereka. Kami memberikan dana ini juga akan kami kenakan bunga ringan sesuai dengan pendapatan mereka setiap minggunya, tetapi dana dan bunga yang mereka kasih itu bukan di kembalikan kepada kami dana itu digunakan untuk pembangunan didaerah mereka, apapun itu kebutuhan untuk masyarakat di daerah Jakarta dan Tangerang Untuk keberlanjutan program Bank Indonesia menggunakan pendekatan investasi sosial untuk memaksimalkan dampak sosial dan ekonomi, juga dalam dunia pendidikan karena syarat yang di berikana oleh Bank Indonesia adalah anak anak mereka harus bersekolah, Ka mela menjelaskan skema ini bahwa : kami dari pihak bi memberikan dana ini tidak hanya memberikan saja tetapi kami memiliki kriteria dan syarat. Karena dalam program ini setiap orang penerima dana akan kami selalu pantau

24 71 dalam arti edukasi bimbingan untuk usaha mereka. Kenapa harus anak-anak mereka bersekolah, di balik program ini BI juga ingin menciptakan generasi muda yang cerdas dan berpendidikan karena banyaknya masyarakat yang kurang peduli akan pendidikan maka banyak anak-anak yang putus sekolah, di program ini juga BI mengajarkan kepada ibu-ibu tentang pentingnya pendidikan dan menabung untuk pendidikan anak-anak mereka, ada juga yang menabung menabung langsung ke bank, apalagi kalau dari anak peserta program berada di tingkat smp atau sma kami akan bombing anak-anak mereka untuk berwirausaha dari dini sebagai bekal mereka nanti kedepan Setelah menentukan manfaat yang diberikan Kemudian penulis menanyakan mengapa harus ibu-ibu rumah tangga yang sudah memiliki usaha mikro yang dapat mengikuti program pemberdayaan ini pernyataan ini di jelaskan oleh Bapak mando : karena tujuan program ini adalah pemberdayaan pengusaha mikro dan kami ingin memberikan edukasi lebih tentang berwirausaha kepada ibu-ibu yang memiliki usaha sebelumnya, agar usaha mereka ini mampu bertahan dan tidak sia-sia untuk mereka karena banyak juga kasus yang dimana sudah memulai usaha hanya bermodal nekat dan modal pas-pasan tetapi tidak tau cara berwirausaha dengan benar dalam mengatur uang usaha mereka, cara mengelola usaha mereka dan modal selanjutnya untuk usaha mereka itu yang terpenting Bank Indonesia ingin menerapkan cara berwirausaha kepada para ibu-ibu ini melalui edukasi program pemberdayaan yang dimana tujuan program ini adalah pemberdayaan ekonomi mikro.

25 72 Investasi sosial PemudaMandiri MODEL PERUBAHAN Stabilitas ekonomi (bagi penerima) Pendidikan Gambar 7 Tabel diagram keberlanjutan program pemberdayaan prempuan pengusaha mikro Seperti yang dijelaskan oleh ibu mirza, dalam menjalankan program Bank Indonesia tidak bekerja sendiri, Bank Indonesia memilih Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai partnership dalam menjalankan program ini. Penelitipun menanyakan mengapa Bank Indonesia memilih Yayasan

26 73 Cinta Anak Bangsa sebagai partnership dalam menjalankan program, pernyataan ini dijawab oleh ibu mirza : kami memilih yayasan cinta anak bangsa karena mereka adalah lembaga sosial yang sudah berpengalaman dalam bidang sosial seperti tujuan mereka adalah membangun perekonomian masyarakat dan meningkatkan pendidikan masyarakat, dan sudah banyak program-program sosial yang mereka jalankan yang berhubungan dengan ekonomi seperti mebantu potensi ibu-ibu rumah tangga dalam home industry disalah satu programnya dengan memberikan edukasi kepada mereka. Dan itu sesuai dengan program bi tentang pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, apalagi perekonomian di negara ini bisa dikatakan masih berkembang maka diperlukan gerakan dari instansi atau lembaga sosial seperti ycab Skema Kolaborasi Pemerintah sebagai regulator Korporasi dan individual sebagai penyandang dana YCAB sebagai pelaksana Komunitas lokal sebagai penerima manfaat Gambar 8 Skema Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro

27 74 Penjelasan dari tabel skema kolaborasi ini adalah, Ibu Mirza menjelaskan bahwa : pemerintah disini sebagai regulator yang dimana izin dan persetujuan program harus di ketahui oleh pemerintah terlebih dahulu, fungsinya sebagai dukungan, korporasi dan indivisual sebagai penyandang dana ini adalah kami pihak Bank Indonesia, karena dana yang kami dapat ini adalah dana pribadi Bank Indonesia tanpa ada campur tangan pemerintah dan BI juga lah yang mengatur membuat perencaan program ini sebagai wujud murni kegiatan ini dilakukan oleh pihak Bank Indoneisa, selanjutnya YCAB sbagai pelaksana yang dimana ycab dan BI lah yang terjun langsung ke lapangan dalam pelaksanaan program ini yang dimana lebih berinteraksi langsung ke perempuan pengusaha mikro agar manfaat yang di buat oleh pihak BI sesuai dengan tujuan dan harapan (komunitas lokal sebagai penerima manfaat) Setelah menentukan partnership dalam pelaksanaan program dan dukungan dari pemerintah setempat Bank Indonesia dipercaya untuk menjalankan program ini dalam memajukan perempuan khususnya ibuibu rumah tangga pengusaha mikro, sejak program diadakan cukup berhasil dan hingga saat ini masih berjalan secara berkesinambungan berjalan sesuai dengan perencanaan program. peneliti melakukan pencarian data peneliti melakukan wawancara kepada tiga pemberdayaan, melalu ibu-ibu rumah tangga dengan mengajukan pertanya kepada para ibu-ibu rumah tangga yang terlibat dalam program pemberdayaan ini tentang kendala usaha apa yang dialam sebelum mengikuti program ini bagi mereka, ibu Rosiana menjawab :

28 75 awal saya dalam menjalani usaha hanya mengetahui untung dan ruginya saja, tidak tau dalam mengatur keuangan dengan benar dan pengetahuan dalam mengatur usaha saya dan lainnya seperti memilih bahan baku untuk usaha saya.tetapi sekarang karena program bi ini saya bisa mengatur keuangan saya, dan harus saya selalu mencatat pendapatan saya setiap minggunya agar saya tau persenaan pendapatan saya Act and communication : Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Pada proses aksi dan komunikasi yang dilakukan Bank Indonesia merupakan salah satu aspek komunikasi inilah yang menjadi bentuk komunikasi secara langsung agar para ibu-ibu paham akan program pemberdayaan yang diberikan oleh Bank Indonesia. Pada tahap aksi program dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai pengawas program juga membantu tugas Yayasan Cinta Anak Bangsa dalam pelaksanaan program, seperti yang di jelaskan oleh Bapak Mando bahwa : untuk pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh yayasan cinta anak bangsa dan di awasi departemen komunikasi BI karena program kami ingin program ini sesuai dengan harapaan, tidak hanya itu sebagai konseptor pogram kamijuga terjun langsung dalam pemberian manfaat

29 76 Pak mando menambahkan prihal alasan mengapa komunikasi yang di lakukan pihak Bank Indonesia di lakukan oleh Departeme Komunikasi Bank Indonesia, yaitu : peran DepKom sebagai corong BI jadi kamilah pembentuk program sosial jadi kamilah yang harus lebih melakukan interaksi dan memperkenalkan BI kepada masyarakat, agar masyarakat mengerti peran dan fungsi Bank Indonesia sesungguhnya, dan program pemberdayaa perempuan pengusaha mikro yang dibuat Bank Indonesia adalah media pemecah masalah masyarakat tentang perekonomian mereka Sebagai corong dari Bank Indonesia pera Departemen Komunikasilah yang lebih melakukan interaksi kepada masyarakat antara Bank Indonesia dan masyarakat, yang dimana tujuannya sebagai media untuk membantu masyarakat dari permasalahan ekonomi masyarakat. NO Komunikasi, Branding dan Media Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Bank Indonesia dengan para stakeholder 1 Sosialisasi ke pemerintah setempat; pemerintah daerah, dinas KUMKM, dinas sosial, dinas kesehatan serta dinas pemberdayaan setempat 2 Sosialisasi dan keterlibatan kepada ibu-ibu rumah tangga dan tokoh masyarakat yaitu RT dan RW 3 Kegiatan kick off program dengan mengundang media 4 Branding Bank Indonesia dalam materi dan kegiatan Tabel 9 Komunikasi Bank Indoensia dalam Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro

30 77 Tabel di atas menjelaskan bahwa proses komunikasi yang dilakukan Bank Indonesia dalam menyampaikan suatu kegiatan kepada ibu-ibu dilakukan metode penyampaian pesan secara langsung. Dan Bank Indonesia juga menggunakan metode penyampaian pesan secara tidak langsung melalu media sosial milik Bank Indonesia, yang dimana fungsinya untuk memberikan informasi tentang kegiatan-kegitana yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dan Bank Indonesia tidak menginformasikan kegiatan Bank Indonesia kepada pihak media tetapi pihak media yang datang untuk mencari tau informasi tentang kegiatan Bank Indonesia. Setiap ibu-ibu yang diberikan manfaat harus mengetahui tujuan program sosial pemberdayaan Bank Indonesia buat untuk mereka, yang dimana untuk mendorong para ibu-ibu pengusaha mikro ini dapat mengetahui tentang menjalankan usaha mereka dan tau dalam perkembangan pasaran dalam memasarakan usaha mereka. Bank Indonesia memilih metode penyampaian pesan itu begitu banyak yang perlu diingatkan adalah makin penting pesan itu maka baik bisa disampaikan secara pribadi. Menyampaikan

31 78 pesan dengan secara langsung melalui interaksi langsung bisa melahirkan dampak yang baik agar tujuan dari program tercapai. Penulis menanyakan prihal bagaimana Bank Indonesia dalam menginformasikan program ini kepada ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro, Seperti yang di jelaskan oleh ibu mirza bahwa : kami melakukan komunikasi secara langsung kami hubungi ibu-ibu yang memiliki usah mikro, melalu data yang kami dapat dari observasi lapangan yang kami lakukan. Setelah itu kami ajak mereka untuk pertemuan dengan pihak Bank Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa, yang fungsinya untuk memberi tau tentang program ini Ka mela menambahan prihal pesan yang disampaikan tentang program ini tidak hanya kepada ibu-ibu rumah tangga atau para peserata, tetapi pemerintah dan masyarakat melalu media massa, seperti : Jadi ada tiga yaitu para ibu-ibu rumah tangga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah mendukung tentang program CSR bi yang dimana mampu mengembangkan masyarakat dalam dunia wirausaha, dan masyarakat mengetahu tentang program ini melalu media massa atau website kami yang dimana kami sering memberikan informasi tentang bi melalui website kami, maka banyaknya media yang ingin mencari tau tentang program sosial bi terutama tentang program ini, maka kami lakukan press-co yang selalu kami lakukan di bi di gedung departemen komunikasi bi, fungsi untuk menginformasikan tentang progam ini yang pembinaan ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro yang berada di Jakarta dan Tangerang. Dari pemberitaan bi mengharapkan dapat

32 79 menginspirasi untuk semua orang tentang program pembangunnan keberlanjutan dalam sector ekonomi, dan tidak lupa kami juga melakukan branding Bank Indonesia dalam materi dan kegiatan yang dimana tujuannya untuk memperkenalkan fungsi dan tugas Bank Indonesia Metode penyampaian pesan yang dilakukan Bank Indonesia menggunakan penyampaian pesan secara langsung agar pesan yang di sampaikan terarah dan sesuai dengan harapan. Hal tersebut merupakan cara efektif untuk menjalin hubungan baik dengan media dan pemerintah. Perencanaan komunikasi program yang di buat oleh pihak Bank Indonesia di lakukan tidak hanya sekali, tetapi Bank Indonesia melakukan kegiatan komunikasi itu berkala, yang di mana fungsinya untuk memberikan edukasi secara menyeluruh secara kelompok dan langsung kepada para ibu-ibu rumah tangga, Penulis menanyakan kepada peserta program mengenai bagaimana Bank Indonesia melakukan penyampaian pesan program, ibu Rosiana Menegaskan bahwa : mereka lebih suka mendatangi kita langsung. menanyakan prihal usaha kita bagaimana perkembangannya dan apa hambatan atau masalah kita. Mereka juga suka bikin pertemuan dengan peserta lainnya memberikan pengetahuan tentang keadaan pasar. Sangat membantu kami dalam menjalnkan usaha dan menentukan harga

33 Evaluasi Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Dalam hal evaluasi hasil yang telah dikerjakan oleh Bank Indonesia dilakukan setiap bulannya melalui data-data perkembangan usaha ibu-ibu rumah tangga pengusaha mikro setiap minggunya, Bank Indonesia cukup meluangkan waktu untuk menganalisis dampak kegatan program tersebut atau outcome dari kegiatan tersebut. Apakah kegiatan tersebut memperolah hasil yang baik atau tidak, karena program ini berjalan cukup lama sekitar tiga tahun dan program ini sudah berjalan satu setengah tahun sejak tahun Dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat dan pelakasana pembinaan program dilapangan oleh yayasan cinta anak bangsa dan Bank Indonesia, program ini selalu meningkat baik. Penulis menanyakan prihal tentang evalusai program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, apa saja langkah evaluasi dari program pembinaan ini, pak mando menegaskan bahwa : evalusi yang kita lakukan adalah melihat perkembangan usaha milik ibu-ibu dari hasil penghasilan mereka meningkatnya atau tidaknya, kami memiliki data-data pemasukan masing-masing untuk ibu-ibu tersebut yang selalu kami lakukan setiap minggunya nanti diakhir bulan kami tau perkembangan usaha mereka, tetapi kami juga memberi tau perkembangan usaha mereka langsung kepada mereka. Fungsinya untuk memberikan solusi masukan kepada mereka yang persenannya menurun agar mereka mereka bersemangat dan terpacu untuk usahanya

34 81 Seperti dijelaskan bahwa dalam kegiatan memonitoring program ini dilakukan oleh yayasan cinta anak bangsa dan Bank Indonesia, yang dimana dilakukan sebulan untuk data keseluruhan dari hasil monitoring perminggunya. Monitoring merupakan tahapan akhir dalam evaluasi di setiap program Bank Indonesia. Dari hasil monitoring kemudian dikaji dan dicari solusi untuk memecahkan sebuah permasalahan tersebut. NO Kegiatan Hasil yang dievaluasi Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Bank Indonesia 1 Monitoring usaha para peserta ibu-ibu rumah tangga yang berada di daerah Petamburan dan Tangerang. 2 Agenda pertemuan setiap bulan oleh pihak internal Bank Indonesia Departemen Komunikasi dan Yayasan Cinta Anak Bangsa dalam membahas evaluasi dari setiap minggunya. 3 Memberikan pengetahuan tentang pasar, literasi uang kepada para ibu-ibu rumah tangga untuk proses pertukaran informasi dengan para ibu-ibu pengusaha mikro tentang usaha mereka. Tabel 11 evaluasi program Pemberdayaan Peremuan Pengusaha Mikro Bank Indoneisa Kegiatan monitoring atau konsultasi yang di lakukan secara berkala diberikan secara terbuka kepada setiap peserta yang telah mengikuti pelatiha. Mengingat pelatihan ini tidak hanya sekedar outputs diberikannya pelatihan namun membidik outcomes perubahan pada pengetahuan dan keterampilan, maka konsultasi yang dilakuka oleh pihak Bank Indonesia dan yayasan cinta anak bangsa menjadi bagian penting

35 82 dari monitoring program untuk memastikan adanya dampak pasca intervasi program. Monitoring akan memantau komitmen pesesrta seputar perencanaan keuangan melalui peta tujuan keuangan, anggaran dan pencatatan keuangan, serta keinginan untuk menabung. Penelitipun mencari tau dampak program kepada para peserta melalui laporan keuang mereka pada tahun 2016 selama 2 bulan. Yaitu seperti table dibawah ini : Pendapatan periode tahun 2016 Ibu Retno Penjual Cilok di wilayah Jakarta-Petamburan Setiap harinya berpenghasilan sekitar Rp Dengan modal Rp /3hari NO Bulan Pendapatan 1 Januari- February Rp Maret April Rp Mei-Juni Rp July-Agustus Rp Septermber-Oktober Rp November-Desember Rp *Data pendapatan adalah pendapatan bersih selama 2 bulan Pendapatan periode tahun 2016 Ibu Puteh Ayu Penjual Sayur di wilayah Tangerang Kota Setiap harinya perpenghasilan Rp Dengan modal Rp /belanja NO Bulan Pendapatan 1 Januari- February Rp Maret April Rp Mei-Juni Rp July-Agustus Rp Septermber-Oktober Rp November-Desember Rp

36 83 *Data pendapatan adalah pendapatan bersih selama 2 bulan Pendapatan periode tahun 2016 Ibu Rosiana Pengusaha Laundry di wilayah Petamburan Setiap harinya perpenghasilan Rp Rp (Rp.5.000/kilo) Dengan modal : - listrik Rp /Bulan -Deterjen Rp /Bulan -Gaji Kariyawan Rp /Bulan NO Bulan Pendapatan 1 Januari- February Rp Maret April Rp Mei-Juni Rp July-Agustus Rp Septermber-Oktober Rp November-Desember Rp *Data pendapatan adalah pendapatan bersih selama 2 bulan Table di atas menjelaskan pendapatan bersih para narasumber ibuibu rumah tangga pada tahun Yang dimana pengahasilan mereka dapat meningkat 5%-10% dan ini adalah pendapatan bersih. Maka dapat di katakan bahwa Bank Indonesia mampu memberikan dampak positif dalam program ini dan Bank Indonesia membantu untuk meningkatkan penghasilan ibu-ibu yang mengalami penurunnan. Bank Indoneisa mengharapkan semua peserta dapat memberikan dampak positif dari pembelajaran yang di berikan Bank Indonesia kepada masyarakat lingkungannya, seperti yang di jelaskan oleh mbak Mela bahwa : setiap penerima manfaat program diharapkan dapat meneruskan pengetahuan dan keterampilan yang diperboleh kepada

37 84 komunitasnya, sehingga dampak program ini tidak hanya berhenti sampai kepada mereka, namun dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi Peneliti menanyak kepada ibu rumah tangga peserta program tentang dampak atau perubahan apa yang didapat atau dirasakan setelah mengikuti program ini, ibu ayu penjual makanan kecil di derah petamburan menjawab : 4.3 Pembahasan saya merasa terbantu adanya program ini yang diberikan oleh bi dan yayasin cinta anak bangsa.usaha saya lebih berkembang saya tau dalam memilih pangan yang baik untuk usaha saya karena rasa menentukan harga. Dan alhamdullilah saya memiliki pelanggan dan banyak orang bilang kalau kue dan gorengan sayya enak sesuai dengan harga yang saya patok. Itu karena para Pembina dari bi dan yayasan cinta anak bangsa, tiidak hanya itu saya bisa mememiliki tabungan pendidikan untuk sekolah anak-anak saya selanjutnya dan juga uang simpanan untuk keluarga, suami saya merasa terbantu karena saya dapat mengikuti program ini Proses menganalisis penelitian adalah untuk mencari hubungan antara teori yang ada dengan hasil penelitian yang diperolah. Dengan analisis data ini, peneliti akan menguraikan analisis hasil penelitian yang diperolah dari wawancara dan data-data lain yang didapat sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai strategi humas dalam program CSR pemberdayaan perempuan pengusaha mikro oleh Bank Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan humas yang dilakukan untuk menjalin komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya salah satunya yaitu dengan menjalankan suatu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia (BI) Adanya kesulitan keuangan di Hindia Belanda memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran di Hindia Belanda. Hal itu di

Lebih terperinci

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1999-2005 2 2. Sejarah Kelembagaan BI 3 3. Struktur Direksi-Dewan Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN. Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN. Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Data Tentang Public Relations dan Pembentukan Citra ( Studi Pada Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur 1. Profil Bank Indonesia a. Sejarah Bank

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana

PENDAHULUAN. Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana pada masa itu Bank Indonesia difokuskan sebagai sarana untuk pemulihan perekonomian dengan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat ditakuti oleh semua negara didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil oleh penulis disini yaitu tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI yang tercatat di dalam Bank Indonesia, serta Indeks

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya tentang peran Public Relations sebagai pelaksana Program Sosial Bank Indonesia dalam mewujudkan Good

Lebih terperinci

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI 1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian

Lebih terperinci

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA A. Pengertian Bank Indonesia Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank adalah badan usaha yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN I. BANK INDONESIA a. Sejarah Bank Indonesia Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan

BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan kantor Cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka

Lebih terperinci

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Yang Terhormat, Ibu Mufidah Jusuf Kalla Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Lebih terperinci

Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana

Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana 1. Banyak yang mengira tugas Bank Indonesia sama dengan tugas bank komersial. Apa benar begitu, dan apa perbedaan Bank Indonesia dengan bank lain? 2. Banyak juga

Lebih terperinci

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial Tugas Bank Indonesia 1 Kebijakan Moneter 2 Kebijakan Sistem Pembayaran 3 Pengawasan Makroprudensial 4 Keterkaitan Tugas Bank Sentral dengan Sektor Lain 3 SEKTOR EKSTERNAL Transaksi Berjalan Ekspor Impor

Lebih terperinci

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Indonesia Pertama kali disebut Dalam Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945. Penyusunan Undang-Undang Dasar pada waktu itu mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menyeimbangkan kepentingan, baik kepentingan di dalam perusahaan maupun kepentingan di luar perusahaan. Kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan uang disuatu negara dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Selain dari itu, kebijakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator ekonomi makro guna melihat stabilitas perekonomian adalah inflasi. Inflasi merupakan fenomena moneter dimana naik turunnya inflasi cenderung mengakibatkan

Lebih terperinci

Otoritas Moneter di Indonesia

Otoritas Moneter di Indonesia OTORITAS MONETER Otoritas Moneter di Indonesia Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mempunyai tujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yang efektif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang hebat, yang berdampak pada semua aktivitas bisnis di sektor riil. Selama dua tiga tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

Makalah Bank Central (Bank Indonesia) Ekonomi

Makalah Bank Central (Bank Indonesia) Ekonomi http://saranghaeqoutes.blogspot.co.id/2016/11/makalah-bank-central-bank-indonesia.html Makalah Bank Central (Bank Indonesia) Ekonomi imam imroni 11/16/2016 08:56:00 am Ekonomi MAKALAH EVALUASI PROYEK BANK

Lebih terperinci

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM Sistem keuangan adalah suatu sistem yg dibentuk oleh lembaga-2 yg mempunyai kompetensi yg berkaitan dengan seluk-beluk di bidang keuangan. Sistem keuangan (financial system) merupakan satu kesatuan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era teknologi seperti saat ini banyak sekali muncul inovasi dari layanan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun 2012Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat.Waktu penelitian mulai dari Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Profil Bank Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam proses globalnya membutuhkan sarana dan prasarana guna menunjang proses pembangunan yang seutuhnya.

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I. TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA Mulyati, SE., M.T.I. Pendahuluan Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara secara luas, baik dalam maupun luar

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang 7 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang tercantum dalam UU no. 23 tahun1999. Bank Indonesia bertujuan

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE ( T O R) KSP AWARD

TERM OF REFERENCE ( T O R) KSP AWARD TERM OF REFERENCE ( T O R) KSP AWARD 1. Latar Belakang Koperasi terbukti memiliki peran penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian terbesar dalam perekonomian Indonesia, indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor

Lebih terperinci

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan Salam Sejahtera Bagi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan manifestasi dari ekonomi rakyat, memiliki kedudukan, peran, dan potensi yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

Perempuan dan Industri Rumahan

Perempuan dan Industri Rumahan A B PEREMPUAN DAN INDUSTRI RUMAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN DALAM SISTEM EKONOMI RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK C ...gender equality is critical to the development

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir melalui Undang-Undang No. 06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah menyadari pemberdayaan usaha kecil menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan suatu bank dalam perekonomian modern merupakan kebutuhan yang sulit dihindari karena bank telah menyentuh pada seluruh aspek kebutuhan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Penulis akan membahas implementasi SWOT sebagai pelaksanaan pengendalian manajemen pada Bank OCBC NISP dengan membadingkannya terhadap teori yang ada. Pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha kecil dan

Pengembangan Usaha kecil dan Kunjungan studi PENGEMBANGAN UMKMK DALAM RANGKA PERCEPATAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BALI Oleh : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE (Direktur PT. Jamkrida Bali Mandara) Abstrak I Ketut Indra Satya Dharma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN... BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN, DAN PEMBINAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya berbagai macam masalah di dalam kehidupan masyarakat seperti terjadinya PHK pada buruh kontrak, jumlah pengangguran

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Bank Indonesia 2.1.1 Status dan Kedudukan Bank Indonesia Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1. Berbeda dengan Undang undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1. Berbeda dengan Undang undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 V. BANK SENTRAL (BANK INDONESIA) A. Tujuan Bank Indonesia Berbeda dengan Undang undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral yang tidak merumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara, terutama di negara berkembang. Dengan adanya

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo Penyuluh Perikanan Ahli Madya Disampaikan pada: Temu Teknis Penyuluh Perikanan di Merauke 21 November 2012 JENIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena krisis finansial Asia 1997-1998. Krisis finansial yang melanda Indonesia ini dipandang sebagai akibat lemahnya praktek

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA 2010) Oleh : Dirjen Industri Kecil dan Menengah Disampaikan pada acara : Rapat Kerja Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan

Lebih terperinci

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG - 1 - BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Berangkat dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami fungsi serta peranan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Beberapa pengertian bank telah dikemukakan baik oleh para ahli maupun menurut ketentuan undang-undang,

Lebih terperinci

BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA BAB II OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA A. Sejarah Singkat Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Afifah, N, Nunuy.Beberapa peran kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UMKM,2009

DAFTAR PUSTAKA. Afifah, N, Nunuy.Beberapa peran kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UMKM,2009 DAFTAR PUSTAKA Afifah, N, Nunuy.Beberapa peran kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UMKM,2009 Ardianto,Elvinaro,Metodologi Penelitian untuk Public Relations-Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community SIARAN PERS Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community Bermitra dengan YCAB Foundation, Citi Tingkatkan Kesadaran akan Kebersihan Lingkungan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada perkembangan perekonomian dan juga sumber daya manusia. Proses perekonomian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Pengantar. responsibility (CSR).

Pengantar. responsibility (CSR). Pengantar Perusahaan mengejar laba memang sudah menjadi wataknya. Tetapi jika kemudian sebuah perusahaan juga ikut repot-repot melibatkan diri dalam suatu gerakan mencerdaskan bangsa melalui pemberian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING (Nama Skema Pengabdian) Perjanjian No: III/LPPM/2014-03/14-PM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Disusun Oleh:

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, -1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/SEOJK.07/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan bank sentral satu-satunya di Indonesia yang mempunyai tugas untuk menetapkan dan melaksanan kebijakan moneter, menjaga dan mengatur kelancaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN Keadaan Umum Tempat PKL

BAB I PENDAHULUAN PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN Keadaan Umum Tempat PKL BAB I PENDAHULUAN 1.1. PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN 1.1.1. Keadaan Umum Tempat PKL a. Bank Indonesia Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga Negara yang

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah

BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. singkat Bank Indonesia, Tinjauan Perusahaan, Tujuan, dan Tugas Bank Indonesia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. singkat Bank Indonesia, Tinjauan Perusahaan, Tujuan, dan Tugas Bank Indonesia, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Bank Indonesia akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Bank Indonesia, Tinjauan Perusahaan, Tujuan, dan Tugas Bank Indonesia,

Lebih terperinci