BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan humas yang dilakukan untuk menjalin komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya salah satunya yaitu dengan menjalankan suatu program. Program yang dijalankan bisa berupa kegiatan Corporate Social Responsibiliy (CSR). Kegiatan CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan lingkungannya. Saat ini, CSR menjadi perhatian dan bahan pembicaraan di dunia bisnis yang menjadi salah satu tanggung jawab suatu perusahaan dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan yang berprinsip pada sustainable development. Menurut jurnal internasional Indonesia was the first nation to adopt a mandatory approach to CSR. They have to not determined the measure. A survey has been to 87 practitioners and found CSR was conducted by focusing to gain social welfare and concuted by public relations. 1 Pemerdayaan wanita di bidang ekonomi adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan. Saat wanita menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat. 1 Jurnal international : public relations and csr in mendatory approach era in indonesia CSR:Kanji Chopra model; Mandatory approach; Tuker scale; Public relations, Indonesia 1

2 2 perempuan merupakan aset dan potensi luar biasa untuk mengurangi angka kemiskinan, mewujudkan pembangunan, perdamaian, dan keamanan. Jika mereka diberdayakan secara ekonomi dan intelektualitas, maka akan sangat efektif bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Namun, untuk mengatasi masalah perempuan yang semakin kompleks, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan perempuan, maka diperlukan pemberdayaan perempuan dengan mengadakan berbagai pelatihan dan bimbingan guna menciptakan kemandirian di kalangan kaum perempuan. Dalam hal ini, Bantuan swasta atau BUMN melalui Corprate Social Responsibility (CSR) sangat dibutuhkan. Seiring dengan semakin populernya kegiatan CSR, berbagai lembaga pun mencoba meningkatkan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Peran swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang ini pun terus meningkat. Mereka melaksanakan berbagai program pemberdayaan perempuan, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun yang lain. Program CSR yang dilakukan oleh swasta maupun BUMN ini dinilai mampu membantu perempuan untuk mengembangkan potensi mereka serta mendorong perubahan ekonomi diakses pada 20 Desember 2016

3 3 Pada tahun 2009 Bank Indonesia sudah berkomitmen dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitar khususnya masyarakat kurang mampu dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan melalui CSR Bank Indonesia dengan konteks Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Dalam konteks ini, Bank Indonesia membentukan program sosial yang memiliki arti penting tidak hanya bagi Bank Indonesia tetapi bagi seluruh masyarakat dan perekonomian negara, tidak lepas dari nilai-nilai strategis Bank Indonesia yang dimana terdiri dari Trust, Integrity, professionalism, excellence, public interest dan coordination and teamwork yang dimana agar menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional, hal ini dilakukan untuk memastikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia dalam buku laporan program sosial Bank Indonesia 2016 Kehadiran sebuah Bank Sentral dalam suatu negara diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta memastikan kesinambungan pembangunan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Demikian pula di Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki peran startegis, dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas system keuangan, untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang sehat, inklusif, fan berkesinambungan 3 terfokus kepada tema unggulan Bank Indonesia yaitu : Indonesia cerdas, Pemberdayaan Perempuan dan program terintergritas, yang dimana program tersebut dilakukan untuk jangka panjang maka dari itu peneliti memilih 3 Buku Laporan Program Sosial Bank Indonesia

4 4 meneliti salah satu program unggulan Bank Indonesia yaitu Pemberdayaan Perempuan yang melibatkan jumlah peserta yang banyak dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti di Petamburan Tanah Abang (Jakarta Pusat), Tangerang (Banten), Calang (Aceh), dan Lok Baitan (Kalimantan Selatan). Program ini mengacu kepada pemberdayaan perempuan baik dari ekonomi, usaha mikro, urban farming, home industry, pelatihan model bisnis dan alur kerja, pengelolaan sampah lingkungan, pelatihan dan para remaja putri. Pada tahun 2010 menurut dari hasil Data Sensus Penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat Statisik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Indonesia mencapai orang atau 49,66% dari penduduk Indonesia. Dari sekita 99,7 juta penduduk usia produktif yang bekerja 36,2 juta atau 36,4% diantaranya adalah perempuan. Dan wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia (6,25%), yakni DKI Jakarat (9,94%) dan provinsi Banten (10,1%) 4. 4 Data BPS Di dapat dari data Bank Indonesia

5 5 Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Hampir Miskin Indonesia Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun Sumber BPS (Badan Pusat Statistik)

6 6 Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk DKI Jakarta 2010 Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Banten 2010 Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) Lokasi di Jakarta dan Tangerang dipilih karena menurut Bank Indonesia permasalahan itulah yang membuat Bank Indonesia memberikan perhatian lebih ke perempuan. Dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan Bank Indonesia menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dalam

7 7 pelaksanakan kegiatan program ini atau pihak ketiga dalam program ini dan juga dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga UMKM di daerah tersebut untuk program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro, dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh pihak internal Bank Indonesia untuk para perempuan dalam kegiatan seperti edukasi literasi keuangan, pelatihan model bisnis dan alur kerja, pembibitan tanaman (urban farming), sebagai memperkuat peran perempuan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan ekonomi nasional. Bank Indonesia memilih perempuan dalam program pemberdayaan karena Bank Indonesia melihat kebanyakan perempuan di Indonesia adalah ibu rumah tangga dan kebanyakana dalam mengajukan kredit di bank adalah perempuan yang dimana pinjaman itu ada yang digunakan oleh suaminya. Seperti yang di katakan oleh Manager Departemen Komunikasi ibu Mirza Afifa menurut kami perempuan bukan hanya pelaku pasif di perekonomian. bank Indonesia ingin perempuan memiliki kapasitas sehingga perempuan mampu membantu meningkatkan kapasitas ekonomi secara nasional dan mampu menekan laju inflasi, dengan para perempuan memiliki kapastitas ekonomi yang lebih seperti memiliki usaha kecil dan tambahan penghasilan yang bisa digunakan untuk membantu kebutuhan sehari-hari mereka, maka dari itu BI melihat peluang dari kasus tersebut untuk di angkat menjadi program andalan Bank Indonesia 5 Para peserta ibu-ibu rumah tangga berpartisipasi dalam program pemberdayaan UMKM yang dimana para peserta pemberdayaan diselektif lebih 5 Hasil Wawancara Pra-penelitian dengan Mirza Afifa selaku Manager bagian Community Empowerment Division.Communication Departemen, di Bank Indonesia Jakarta, 20 November 2016.

8 8 terdahulu agar dapat mengikuti program pemberdayaan, seperti yang di ungkapkan oleh Manajer Departemen Komunikasi Bank Indonesia bapak Oikos Mando Panjaitan sekaligus perencana program sosial Bank Indonesia pemberdayaan perempuan kami memilih para ibu-ibu pemberdayaan yaitu para nasabah lama yang pernah mengajukan pinjaman dan pernah ikut serta dalam program sosial sebelumnya, dengan di bantu oleh yayasan cinta anak bangsa untuk mengkoordinasikan program sosial bank indonesia ini kepada para ibu-ibu sebagai jembatan komunikasi antara bank Indonesia dan ibu-ibu, tidak hanya itu fungsi YCAB sebagai pengawas dan membina ibu-ibu untuk di berikan arahan seperti mengatur keuangan mereka, memilih bahan pangan yang baik untuk usaha mereka, tidak hanya itu para ibuibu yang mengikuti program ini anak-anaknya harus bersekolah 6 Perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Hal ini penting dilakukan karena hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat sekitar perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang baik antara publiknya sebagai upaya untuk membangun saling pengertian serta menghindari segala kemungkinan kesalah pahaman dan konflik yang bisa saja terjadi diantara keduanya. Maka di perlukan strategi dan perencanaan yang baik agar program berjalan sesuai dengan keinginnan. Dalam menjalankan program sosial Bank Indonesia mengacu kepada fungsi dan peran Bank Indonesia yaitu : stabilitas 6 Hasil Pra-Wawancara dengan Oikos Mando Panjaitan selaku Manager bagian Community Empowerment Division.Communication Departemen, di Bank Indonesia Jakarta, 15 September 2016.

9 9 nilai inflasi, sistem pembayaran dan pengelolaan uang. Yang dimana seluruh program sosial Bank Indonesia tertuju oleh fungsi Bank Indonesia. Program sosial pemberdayaan perempuan Bank Indonesia merupakan program kepedulian Bank Indonesia dalam mengembangkan potensi perempuan dalam ekonomi atau usaha mereka agar tidak menjadi ibu rumah tangga yang pasif tetapi produktif dan teredukasi dalam mengatur keuangan mereka, program ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi perempuan pengusaha mikro khususnya di daerah Tanah Abang Jakarta, program pemberdayaan perempuan ini terfokus kepada ibu-ibu yang sudah berumah tangga dan memiliki anak dan usaha, program ini dibuat multi-year yang dimana program ini berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2015 sampai 2018 dengan jumlah target yang diinginkan sebanyak peserta ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro dengan di bekali social investment sebesar Rp /orang dan education investment sebagai bekal ilmu perekonomian bagi para ibu-ibu rumah tangga. Dengan syarat anak-anak mereka harus bersekolah dalam mengikuti program pemberdayaan perempuan Bank Indonesia. Dalam program ini Bank Indonesia tidak meminta jaminan kepada ibu-ibu yang diberikan Investment social seperti yang dijelaskan oleh bapak Oikus Mando di ruangan Divi Departemen Komunikasi: kami menyebut dana yang kami berikan kepada para ibu-ibu adalah Investment social atau bisa dikatakan amal, kami selalu memantau dan mengawasi perkembangan para ibu-ibu pengusaha mikro pertama agar tidak kabur karena kita tidak asal memberi dana sosial saja tetapi pendidikan dalam ekonomi, dan agar mereka tidak kabur dan tidak menggunakan dana tersebut dengan seharusnya, karena menurut kami

10 10 banyak program pemerintah yang hanya mengasih uang kepada masyarakat tetapi fungsinya tidak jelas untuk apa karena mereka hanya memberikan dana saja. Jadi kami pihak Bank Indonesia dan yayasan cinta anak bangsa setiap minggunya ibu-ibu ini akan di pantau oleh mitra kita dalam penghasilan yang mereka dapat dan menyisihkan penghasilan mereka untuk menyicil dana tersebut selama program, konteks menyicil disini maksudnya untuk pembangunan di daerah mereka, apa yang mereka butuhkan untuk di daerah mereka maka kami berikan dari hasil uang yang mereka kumpulkan. Syaratnya dalam mengikuti program ini anak-anak mereka harus bersekolah dan kami memiliki data-data para ibu-ibu yang kami perdayakan Menurut peneliti bahwa program pemberdayaan perempuan yang dilakukan Bank Indonesia tidak semata-mata untuk branding Bank Indonesia tetapi Bank Indonesia melakukan pendampingan bidang sosial, ekonomi, micro financial atau bisa disebut KKMB (konsultan keuangan mitra bank) yang dimana tujuannya untuk mengembangkan kapasitas UMKM melalui proses pendampiang di lapangan secara intensif dan integrative, dan program ini terarah, memiliki target, ada manajemen dengan kontrol dan pengawasan menyeluruh.tidak hanya itu pendidikan dan pelatihan yang di berikan oleh pihak Bank Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa kepada para ibu-ibu pemberdaya, karena setiap individu harus memiliki pendidikan dan mendapatkan pelatihan yang sesuai agar dapat memiliki keterampilan sehingga dapat bekera dan berusaha secara layak, yang dimana tujuannya untuk membangun katakter dan social entrepreneurship sehingga dapat menggerakan potensi ekonomi masyarakat melalui UMKM. sebelum membentuk program Bank Indonesia melakukan analisis terhadap target pemberdayaan dan program yang mampu membantu fungsi Bank

11 11 Indonesia, dengan melibatkan para pihak internal terutama pihak departemen komunikasi sebagai corong dari Bank Indonesia. Membentuk tim-tim internal dalam perencanaan program dan menyusun TOR (term of reference) sebagai acuan dari perencanaan program, Pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh Bank Indonesia sangatlah bermanfaat bagi masyarakat guna melakukan pemberdayaan (empowerment). Hal ini berdampak dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang sejauh ini masih banyak dibawah standar kelayakan untuk hidup. Dari pembahasan latar belakang peneliti ingin mengungkapan, menjelaskan, menggambarkan dan menganalisis mengenai strategi corporate social Bank Indonesia melalui program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro. Alasan peneliti ingin memilih judul Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia dalam Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro sejak terbentunya program pada tahun 2015 dan masih berjalan,dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaiman strategi CSR Bank Indonesia dapat berhasil dalam meningkatkan pendapatan para pesertanya bahkan program ini mampu menjadi program unggulan Bank Indonesia, program ini juga mendapatkan penghargaan dalam pemberdayaan ekonomi rumah tangga,keberhasilan ini membuat peneliti tertarik mengetahui strategi humas Bank Indonesia dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro.

12 Fokus Penelitian Setelah memahami latar belakang masalah yang mendasari pemikiran ini. Peneliti ingin menjelaskan bagaimana proses dari kegiatan CSR yang dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan perencanaan yang ada, fokus penelitian ini didasarkan pada kegiatan sosial melalui strategi rumusan perencanaan humas secara terarah yang di kemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom yang di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1. Mendefinisikn masalah ( Research ) Riset dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan penyebab suatu masalah. apa yang sedang terjadi saat ini? 2. Perencanaan dan pemrograman ( Planning ) Planning dilakukan setelah menganalisis situasi yang terjadi, tahap ini dimana membuat keputusan tentang program publik, strategi, tujuan, dan komunikasi taktik penyusunan TOR (term of reference). Dalam tahap ini sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keingan pihak yang berkepentingan mulai diberikan apa yang harus kita lakukan dan katakana dan mengapa? 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi ( Taking Action and Communicating )

13 13 Dalam langkah ini mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program bagaimana kita melakukannya dan kapan kita akan melakukannya? 4. Mengevaluasi Program ( Evaluating ) Setelah semua fakta dan program terjalan terakhir adalah tahapan evaluasi, baik itu program sedang berjalan atau sudah berakhir, sebagai tolak ukur keberhasilan berjalannya program humas seberapa baik langkah yang telah kita lakukan? 1.3 Identifikasi Masalah Program sosial Bank Indonesia tentang Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro di Tanah abang, program yang akan berjalan selama tiga tahun dari tahun 2015 dan akan berakhir pada tahun 2018 dengan jumlah target peserta program perempuan, yang dimana program ini ditunjukan untuk para ibuibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro. Tidak hanya semata untuk mendongkrang nama dan mengenalkan Bank Indonesia kepada masyarakat tetapi program ini memiliki unsur lebih penting dalam membantu fungsi Bank Indonesia dan perekonomian Nasional, karena program ini di harapkan dapat memberikan harapan bagi kaum ibu rumah tangga dapat berperan dalam membantu perekonomian keluarga mereka juga dapat memahami dunia usaha dan Bank Indonesia juga ingin para peserta dapat membagikan manfaat pembelajaarn dari

14 14 program ini kepada perempuan lainnya, dengan cara ini diharapkan tingkat pengangguran perempuan akan berkurang Dalam hal ini perencanaan sebuah program humas sangatlah penting bukan hanya dari awal kegiatan tetapi juga pada saat kegiatan hingga pasca kegiatan dan evaluasi. Suatu program di katakan sukses hal ini tidak terlepas dari perencanaan yang dipersiapkan dalam mengelola program tersebut. Maka berdasarkan identifikasi masalah diatas yang mendasari peneliti untuk memilih topik tersebut adalah Bagaimana Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia Dalam Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro mulai dari Research, Planning, Taking Act and Communicating dan terakhir Evaluating? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui: Bagaimana Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia Melalui Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada semua pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini meliputi dua manfaat, yaitu akademis dan praktis.

15 Manfaat Akademis Untuk menerapka teori-teori komunikasi khususnya dalam bidang studi public relations. Serta memberikan informasi tentang kegitan CSR Bank Indonesia dan peran bank sentral Indonesia Manfaat Praktisi sebagai bahan masukkan atau acuan bagi Bank Indonesia untuk lebih meningkatkan kegitan Corporate Social Responsibility dalam program pemberdayaan perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan masyarakat dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjalanan panjang perekonomian Indonesia memang tidak mulus. Sejak mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka, silih berganti masalah dan rintangan seakan ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN Sejarah Singkat Bank Indonesia. Gambar 1. Logo Bank Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN Sejarah Singkat Bank Indonesia. Gambar 1. Logo Bank Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN-PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia Gambar 1. Logo Bank Indonesia Bank Indonesia didirikan pada tanggal 1 Juli 1953

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya tentang peran Public Relations sebagai pelaksana Program Sosial Bank Indonesia dalam mewujudkan Good

Lebih terperinci

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI 1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan manifestasi dari ekonomi rakyat, memiliki kedudukan, peran, dan potensi yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Implementasi kegiatan Corporate

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Implementasi kegiatan Corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Implementasi kegiatan Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

Berbakti Bagi Negeri, Berkarya Untuk Bangsa

Berbakti Bagi Negeri, Berkarya Untuk Bangsa Sambutan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, pada acara peringatan HUT BI ke 54 dengan Stakeholders Eksternal, Jakarta, 2 Juli 2007 (pagi), Menara Sjafruddin Prawiranegara Bank Indonesia. Berbakti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Program pembangunan yang demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Penelitian Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dalam dunia usaha hingga saat ini yaitu terkait tentang tanggung jawab sosial perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

Perempuan dan Industri Rumahan

Perempuan dan Industri Rumahan A B PEREMPUAN DAN INDUSTRI RUMAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN DALAM SISTEM EKONOMI RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK C ...gender equality is critical to the development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Public Relations dalam perusahaan memiliki kewajiban untuk menciptakan komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan panjang perekonomian Indonesia memang tidak mulus. Sejak mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan rintangan seakan ingin

Lebih terperinci

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan)

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan dan Keluarganya di Daerah Asal Kerjasama: Badan Nasional Penempatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan komunikasi sudah sangat pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi sehari-hari komunikasi merupakan suatu tindakan yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini yang merupakan bagian penutup dari laporan penelitian memuat kesimpulan berupa hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan demi keberhasilan proses

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan industri perbankan saat ini sedang dalam masa kelesuan. Sektor riil kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR), atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, adalah kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ide mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Namun, sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan menuju bangsa yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan bukan merupakan suatu proses yang mudah dilalui. Banyak tantangan dan agenda pembangunan yang

Lebih terperinci

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009) ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. Diawali dari pembangunan berbasis ekonomi menjadi paradigma pembangunan berkelanjutan. Gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada perusahaan besar. Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang pesat di Jakarta baik itu swasta maupun negeri (BUMN). Dengan persaingan antar perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dunia perbankan terus-menerus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan dunia perbankan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi perekonomian bangsa. Kontribusinya bagi penerimaan pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN UNTUK KONSUMEN DAN/ATAU

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang dikelola oleh unit Community Development Center (CDC) telah melaksanakan tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan melibatkan banyak unsur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari stakeholder pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah disahkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Setelah disahkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setelah disahkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang memuat pasal tentang kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan, membuat isu Corporate Social

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Sarjana Humas Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Lulusan Sarjana Komunikasi Lulusan Program Studi ini disiapkan untuk menjadi seorang generalis di bidang komunikasi yang memahami bidang penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Isu kemiskinan masih menjadi isu strategik dan utama dalam pembangunan, baik di tingkat nasional, regional, maupun di provinsi dan kabupaten/kota. Di era pemerintahan

Lebih terperinci

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community

Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community SIARAN PERS Citi Indonesia Mengajak Masyarakat untuk Lebih Peduli Sampah melalui Program Citi Clean-up Community Bermitra dengan YCAB Foundation, Citi Tingkatkan Kesadaran akan Kebersihan Lingkungan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi Indonesia sejak krisis menerpa pada tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi Indonesia sejak krisis menerpa pada tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan ekonomi Indonesia sejak krisis menerpa pada tahun 1998 sampai kini masih tidak bisa kita lupakan baik secara mental maupun ekonomi dan menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam 4 tahap, sesuai dengan tahapan krisis menurut Finks, yaitu: dan melakukan perubahan pejabat struktural;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam 4 tahap, sesuai dengan tahapan krisis menurut Finks, yaitu: dan melakukan perubahan pejabat struktural; BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: a. Pasca kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 rute

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan. Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan. Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk Pelaksanaan Program CSR Bina Lingkungan

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini istilah wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan, program pemberdayaan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktifitas manusia sehari-hari sesama jenis maupun lawan jenis, sesama teman atau atasan, dan banyak lainnya. Dengan demikian komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan.

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah menyebabkan jutaan orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup segala bidang yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat (Rusyadi, 2005).

Lebih terperinci

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan, CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia pernah mengalami krisis pada tahun 1997, ketika itu nilai tukar rupiah merosot tajam, harga-harga meningkat tajam yang mengakibatkan inflasi yang tinggi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi yang strategis serta tanggung jawab terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia mulai populer setelah ada kewajiban setiap BUMN menyisihkan 1% -3% keuntungan untuk program kredit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan stasiun televisi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan stasiun televisi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan stasiun televisi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin ketat. Setiap stasiun televisi memiliki cara tersendiri untuk tetap mempertahankan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan bidang usaha yang dapat meningkatan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di suatu negara. Oleh karena itu, perbankan diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi disemua negara berkembang. Menurut Thee Kian Wie, kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi disemua negara berkembang. Menurut Thee Kian Wie, kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liberalisme dan kemiskinan serta ketergantungan merupakan fenomena yang terjadi disemua negara berkembang. Menurut Thee Kian Wie, kemiskinan dan ketergantungan

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis

Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis Etika Bisnis Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusifbagi Pencipta atau

Lebih terperinci

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017 PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2017 PROGRAM BANTUAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STAIN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2017 A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi sebuah permasalahan ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai sektor yang menyerap 80 90% tenaga kerja, usaha Mikro Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan tertentu agar tujuan perusahaan dapat dicapai sesuai dengan yang

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia, idealnya disertai dengan peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak. langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan

I. PENDAHULUAN. Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak. langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan masyarakat yang berada di sekitar

Lebih terperinci