BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah
|
|
- Widya Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan Kantor cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing masing dibuka 15 januari 1908 dan 03 Februari Pembukaan Kantor Cabang Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan kebutuhan untuk menunjang kebijakan moneter pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank) yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi kepresidenan Pantai Timur Sumatera. Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh). Dan adanya pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura pada akhirnya tutup. Pada saat berdirinya, Kantor Cabang Medan hanya menempati sebuah bangunan sementara.untuk gedung yang permanen, atas petunjuk pemerintah disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan umum) yang pembangunannya dilaksanakan sebelum selesainya politik moneter Guldenisasi kepresidenan Pantai Timur Sumatera.Untuk persiapan Kantor Kantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura, Kepala biro perancang Hulst Diminta untuk merancang pembangunan Kantor kedua tempat itu.rencana pembangunan gedung Kantor 8
2 9 yang permanen bagi Kantor Cabang Medan dilakukan bersama dengan perluasan tahap kedua Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada tahun 1912 dan beberapa gedung Kantor lainnya. Gedung gedung ini menunjukan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada zamannya. Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank mengalami Nasionalisme dan berubah menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan Bank Komersial sesuai dengan UU Bank Sentral tahun Dengan perubahan tersebut, De Javasche Bank berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH). Setelah reorganisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) pada tahun 1996, sebutan Kantor Cabang berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) dan berlaku sampai saat ini. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh). pertama kali dipimpin oleh L. Von Hormert. Pada tahun 1951 saat nasionalis, Pimpinan Cabang adalah S.F. Van Musschenbroek dan pada saat undang undang Bank Indonesia tahun 1953 diberlakukan, Pimpinan Cabang Medan adalah M. Planteman. Putra Indonesia pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Medan adalah M. Rifai. 1. Dasar Hukum Pendirian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh). Sesuai dengan Undang undang No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang undang No. 3 Tahun 2004 yaitu Pasal 5 ayat (2) :
3 10 Bank Indonesia dapat mempunyai Kantor Kantor dalam dan luar wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Visi, Misi, Nilai Nilai Strategis dan Sasaran Strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH) a. Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Adapun yang menjadi Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh).Adalah menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercayai di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas tugas Bank Indonesia yang diberikan. b. Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) 1. Mencapai kestabilan nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan yang berkualitas. 2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional 3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperbaiki aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. 4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan Sumber Daya Manusia Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai nilai strategis dan berbasis kinerja,
4 11 serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan Undang Undang. c. Nilai Nilai Strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) 1. Kepercayaan dan kejujuran 2. Bersifat Profesional 3. Keunggulan 4. Kepentingan Umum 5. Koordinasi dan Kerjasama d. Sasaran Strategi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH) Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai Nilai Strategis tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu: 1. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran 2. Menjaga stabilitas nilai tukar 3. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisiensi 4. Menjaga SSK yang mendukung dengan penguatan surveillance 5. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis 6. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancar 7. Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel 8. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur, dan penguasaan
5 12 9. Mempercepat ketersediaan Sumber Daya Manusia yang kompeten 10. Memperkuat aliansi strategi dan meningkatkan persepsi positif terhadap Bank Indonesia. 3. Status dan Kedudukan Bank Indonesia Status dan kedudukan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: a. Sebagai Lembaga Negara Yang Independen Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei Undang undang ini memberikan status kedudukan Kantor Bank Indonesia sebagai suatu Lembaga Negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Status kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. b. Sebagai Badan Hukum Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang undang.sebagai badan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang undangan yang mengikat masyarakat luas sesuai dengan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
6 13 B. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) Bentuk Struktur organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) adalah struktur organisasi garis dan staf.secara struktur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh).dipimpin oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi pegawai golongan VIII (G VIII). Dalam menjalankan tugasnya pemimpin Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi Pemimpin (G VIII) yang mengkoordinir bidang bidang yang ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas 1, sebagai mana Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH), terdiri dari 3 (tiga) bidang yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok, yaitu : a. Tim Ekonomi dan Moneter b. Bidang Sistem Pembayaran c. Bidang Manajemen Intern Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :
7 14 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Divisi Asesmen Ekonomi Keuangan Divisi Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi Divisi Sistem Pembayaran Divisi Manajemen Intern Tim Statistik Survei dan Liaison Unit Statistik Survei dan Liaison Unit Statistik dan Database Tim Asesmen Ekonomi keuangan Unit Riset Ekonomi Keuangan Wilayah Tim Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi Unit Komunikasi dan Pemberdayaan Komunikasi Unit Pengelolaan data dan Administrasi SP Unit Kliring Unit Layanan Nasabah Unit Perijinan Pengawasan SP Tim Pengedar Uang Unit Distribusi Uang Unit Layanan Kas Unit Pengelolaan Uang Unit Sumber daya Manusia Tim Logistik dan Sekretariat keamanan Dan Protokol Unit Logistik Unit Sekretarian Pengamanan dan Sumber : Kantor Perwakilan Bank IndonesiaWilayah IX (Sumut dan Aceh) (2014) Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)
8 15 C. Job Description / Uraian Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH) 1. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas tugas pokok Kantor Bank Indonesia mencakup bidang moneter, pengawasan bank, sistem pembayaran dan manajemen intern. b. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas KKBI (Koordinsi Kantor Bank Indonesia) dan Kantor Bank Indonesia yang berada dibawah koordinasinya. c. Menyediakan informasi dan masukan/sasaran untuk pemerintah daerah, perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah. d. Mengkoordinasikan dengan pihak terkait upaya pemberdayaan sector rill dan UMKM didaerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah. e. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat mengenai kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya. 2. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia. b. Melaksanakan kegiatan kegiatan operasional kas dan sistem pembayaran sesuai dengan kebutuhan ekonomi di wilayah kerjanya.
9 16 c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia yang berada di wilayah koordinasinya. d. Mengelola sumber daya internal untuk mendukung pelaksanaan tugas di Kantor Bank Indonesia. e. Mendukung Kelancaran bidang ekonomi dan perbankan di Kantor Bank Indonesia. 3. Divisi Ekonomi Moneter a. Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan Identifikasi hasil hasil kajian penelitian/ kesepakatan / program yang potensial dalam pengembangan sektor rill atau melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang terjadi pada komoditi/industri/bidang usaha tertentu. 2. Menyusun program pemberdayaan sektor riil (Korporasi, BUMN dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi. 3. Melaksanakan program pemberdayaan sektor riil yang ditetapkan. 4. Malakukan koordinasi dengan stakeholders daerah untuk memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM. 5. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi berbasis penelitian serta memfasilitasi proses intermediasi dan perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM.
10 17 b. Tim Kajian Ekonomi Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Kajian Ekonomi Regional yang mencakup asesmen makro ekonomi daerah dan perkiraan perkembangan ekonomi dan harga 2. Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian lapangan dan studi ke perpustakaan. 3. Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada PEMDA dan stakeholderslainnya yang didasari oleh hasil penelitian. 4. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan hasil hasil kajian ekonomi dan penelitian daerah. 5. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan hasil-hasil kajian ekonomi dan penelitian daerah. c. Tim Statistik dan Survei Adapun tugas-tugas pokoknya adalah: 1. Menerima, memverifikasi, mengirim ke Kantor pusat, menatausahakan dan memberikan bantuan teknis laporan bank dan non bank. 2. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi ekonomi, keuangan perbankan dan demografi di wilayah kerja. 3. Melakukan kegiatan survei untuk kepentingan Kantor pusat dan KBI 4. Melakukan kegiatan hubungan dalam rangka pengumpulan data dan informasi dari pelaku ekonomi (perusahaan, lembaga riset, pemerintahan, perbankan, dan asosiasi). 5. Mengelola dan mengembangkan database informasi perekonomian daerah.
11 18 4. Divisi Sistem Pembayaran a. Unit Distribusi Uang dan Layanan Kas Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kebutuhan uang untuk wilayah kerjanya dalam hal ini KBI berperan sebagai Kantor Depot Kas). 2. Melakukan pengelolaan uang khazannah, yaitu penyiapan dan pengambilan modal kerja, pengelolaan persediaan kas (termasuk kas besar), pemeriksaan fisik uang, pengelolaan barang/surat-surat berharga serta penguncian dan pengamanan khazanah. 3. Melakukan tindakan lanjut temuan hasil selisih lebih/kurang atas hitungan ulang dan laporan temuan uang palsu, serta laporan terkait dengan pengedaran uang. 4. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang. 5. Melakukan administrasi kegiatan dan anggaran operasional kas, serta pengaturan tugas kasir dan anggaran operasional kas. 6. Menyiapkan dan melaksanakan proses penunjukan pihak ke 3 (tiga) sebagai pelaksanaan jasa kas, seperti (PPUPK) dan peleburan uang logam (UL), Tidak Layak edar (TLE) 7. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan peralatan/sarana kas lainnya. 8. Memantau dan melaporkan pemeliharaan peralatan/sarana kerja kas 9. Memantau penggunaan dan persediaan supplies yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional kas. 10. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan distribusi uang
12 Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan bertanggung jawaban kegiatan layanan kas. 12. Melakukan transaksi dan pertanggungjawaban setoran Bank dan Non Bank 13. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi pertanggungjawaban Bank dan Non Bank 14. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban penukaran. 15. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban kegiatan layanan kas di luar kantor yaitu kas keliling dan kas titipan. 16. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban penjualan Uang Rupaih Khusus (URK). b.unit pengelolaan uang Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan pertanggungjawaban hitung ulang manual uang kertas dan uang logam 2. Melakukan serah fisik uang sesuai modal kerja 3. Melaksanakan pengawasan kegiatan pengolahan uang yaitu hitung uang dan pemusnahan uang 4. Melakukan pengawasan kegiatan atas pemeliharaan dan perbaikan peralatan kas.
13 20 c. Seksi Layanan Nasabah Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan settlemen transfer melalui BI-RTGS (Bank Indonesia-Real Tim Gross Sattlement) untuk kepentingan pemerintah (atas beban APBN) dan rekening lainnya. 2. Mengelola rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga lain terkait dengan Bank Indonesia. 3. Melakukan settlement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari bank ke rekening pemerintah. 4. Melakukan Business Contuinity Planning (BCP) baik yang dikoordinir DASP maupun KBI (Kantor Bank Indonesia). 5. Melakukan tugas lain terkait dengan sosialisasi dalam rangka diseminasi ketentuan SP (Sistem Pembayaran) kepada stakeholder di daerah. 6. Pengelolaan penganggaran. 7. Pengelolaan transaksi (akunting dan anggaran) BI-SOSA. 8. Pengelolaan database (rekening, user dan database lainnya)bi-sosa dan BI- RTGS. 9. Melakukan survey atas layanan SP Non Tunai 10. Menyediakan layanan helpdisk kepada peserta BI-RTGS. 11. Menganalisa perilaku dan perkembangan SP Non Tunai di KBI: a. Tatausaha money remittance. b. Kajian perilaku SP Non Tunai. 12. Penatausahaan Cek/Bilyet Giro (BG) Bank Indonesia
14 Penatausahaan rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait dengan tugas BI). d. Unit Penyelenggaraan Kliring Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan kliring lokal (warkat debit) antar bank 2. Mengelola data keuangan elektronik (DKE) 3. Menatausahakan cek/bilyet giro kosong denga penerbitan daftar hitam lokal. 4. Memonitoring penyelenggaraan Kliring lokal Non BI 5. Menyediakan layanan helpdisk SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) 6. Melaksanakan Business Contuinity Planning (BCP) 7. Mengelola laporan hasil kegiatan SKN-BI 8. Melakukan perhitungan dan pembebanan biaya proses warkat. 9. Pengelolaan dan penatausahaan data penarik cek/bilyet kosong 5. Divisi Bidang Manajemen Intern a. Unit Sumber Daya Manusia Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan dengan proses penerimaan, penempatan, pembinaan, dan PHK sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan kerja Kantor Pusat. 2. Menatausahakan data kepegawaian. 3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai.
15 22 4. Melakukan penyelesaina pembayaran yang berkaitan gaji, insentif,manfaat dan fasilitas lainnya. 5. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan kepegawaian kepada satuan kerja terkait di Kantor pusat b. Unit Logistik Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinasi penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh). 2. Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan jasa. 3. Melaksanakan penghapusan barang barang inventaris dan kendaraan. 4. Melaksanakan pemeliharaan gedung, invetaris Kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya. 5. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon, gas serta jasa pihak ketiga lainnya. 6. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan logistik. c. Unit Sekretariat, Pengamanan dan Protokol (SPP) Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Memfasilitasi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aspek hukum. 2. Mengelola surat masuk, warkat masuk keluar serta sentral khazanah arsip. 3. Mengelola kegiatan protokoler. 4. Mengawasi pengoperasian alat komunikasi masuk keluar (telepon, fax, ) 5. Mengelola pengamanan gedung Kantor, tata tertib Kantor dan penjemputan uang, kas keliling, rumah dinas dan rumah peristirahatan lainnya.
16 23 6. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang berkaitan dengan tugas pengamanan dan protokol 7. Membuat laporan berkala mengenai kesekretariatan, pengamanan, dan protocol D. Jaringan usaha/kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Pusat dalam melaksanakan tugas tugasnya. Adapun tugas tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya. 2. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya. 3. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi yang didukung penyediaan informasi berdasarkan hasil kerja yang akurat. E. Kinerja Usaha Terkini Kantor Perwakilan Bank Indonesia memiliki kinerja usaha terkini, yaitu pengalihan fungsi Divisi Pengawasan Bank ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mana pada UU No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Fungsi dari pengawasan Bank Indonesia diambil alih untuk terlaksananya fungsi pengawasan lembaga keuangan yang berintegritas.
17 24 F. Rencana Kegiatan Dalam perencanaan kegiatan untuk pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) tidak mempunyai wewenang untuk mengaturnya. Setiap perencanaan kegiatan semuanya diatur dari Kantor Bank Indonesia Pusat Jakarta, sehingga para staff Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) hanya menjalankan rencana kegiatan yang telah diatur dari Kantor Pusat.
BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan
BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan kantor Cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI. A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara
BAB II PROFIL INSTANSI A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakankantorcabang De Javasche Bank yang ke 11 danmulaidibukapadatanggal
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI
8 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia 2.1.1 Masa Penjajahan Sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 10 Oktober 1827 di wilayah Hindia Belanda (Nusantara) sudah didirikan bank
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI INSTANSI
BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir melalui Undang-Undang No. 06
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank Indonesia (BI) Adanya kesulitan keuangan di Hindia Belanda memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran di Hindia Belanda. Hal itu di
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BANK INDONESIA. Nama : Samuel Arijan Jurusan : Manajemen Institusi : Universitas Padjadjaran NPM :
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BANK INDONESIA Nama : Samuel Arijan Jurusan : Manajemen Institusi : Universitas Padjadjaran NPM : 120310110132 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH VI BANDUNG 2014 DAFTAR
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Bank Indonesia 2.1.1 Status dan Kedudukan Bank Indonesia Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas
Lebih terperinci1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI
1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI INSTANSI
BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Bank Indonesia Pada 17 Agustus 1950, Indonesia membubarkan Republik Indonesia Serikat dan kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat penuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN Keadaan Umum Tempat PKL
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN 1.1.1. Keadaan Umum Tempat PKL a. Bank Indonesia Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga Negara yang
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan
BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Indonesia Pertama kali disebut Dalam Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945. Penyusunan Undang-Undang Dasar pada waktu itu mencantumkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Bank Indonesia Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara
23 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara Kantor Bank Indonesia Medan (semula bernama kantor cabang Medan) mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LOKASI
BAB III DESKRIPSI LOKASI A. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dibuka pertama pada tanggal 25 November 1867 dengan nama Agentshap Soerakarta sebagai cabang
Lebih terperinciBank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana
Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana 1. Banyak yang mengira tugas Bank Indonesia sama dengan tugas bank komersial. Apa benar begitu, dan apa perbedaan Bank Indonesia dengan bank lain? 2. Banyak juga
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Bank Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Bank Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang
7 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang tercantum dalam UU no. 23 tahun1999. Bank Indonesia bertujuan
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Hubungan Rekening Giro antara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan salah satu organisasi Pemerintah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha yang terdiri atas uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau secara umum, kas merupakan uang kartal yang tersedia bagi suatu usaha yang terdiri atas uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran
Lebih terperinciTUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA Mulyati, SE., M.T.I. Pendahuluan Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara secara luas, baik dalam maupun luar
Lebih terperinci2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Transfer Dana. Kliring. Berjadwal. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang membantu kelancaran sistem pembayaran dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Profil Perusahaan. Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang
57 BAB III METODOLOGI 3.1 Profil Perusahaan Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Tim Aset dan Tim Pengadaan Divisi TI Bank Indonesia, penulis mendapatkan beberapa masalah pada tata cara pencatatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat sering melakukan surat menyurat untuk membantu melakukan pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang (Aceh dan Medan) sangat sering melakukan surat menyurat untuk membantu melakukan pekerjaan. Menurut Sedarmayanti
Lebih terperinciSosialisasi PBI Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran Bank Indonesia
Sosialisasi PBI Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran Bank Indonesia Jakarta, 21 Februari 2014 Bank Indonesia Agenda I Pendahuluan II Perlindungan Konsumen SP III Statistika IV Mekanisme dan Cakupan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kebanksentralan, Bank Indonesia lahir sejak Konferensi Meja Bundar yang
digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil dan Sejarah Kantor Bank Indonesia 1.1. Sejarah Bank Indonesia Dalam buku Bank Indonesia terbitan Pusat Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti
Lebih terperinciII. PT. BANK GANESHA
II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai
Lebih terperinciBKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.
No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana tentang bank sentral adalah organisasi yang terstruktur yang berdasarkan
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1999-2005 2 2. Sejarah Kelembagaan BI 3 3. Struktur Direksi-Dewan Gubernur
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia (2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Indonesia (BI) merupakan Bank Sentral yang mengatur berbagai Bank Konvensional di Indonesia. Bank Indonesia juga Bank yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Imam Bonjol 13 Telp/Fax (0342) 801833,812549 Email : diskopum@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III PAPARAN DATA PENELITIAN. Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur
BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Data Tentang Public Relations dan Pembentukan Citra ( Studi Pada Penerima Beasiswa Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur 1. Profil Bank Indonesia a. Sejarah Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan dewasa ini, makin hari menujukan peranan yang semakin besar dan semakin menentukan dalam meningkatkan perkembangan pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016
- 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Lebih terperinci-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2016 PERBANKAN. BI. Kliring Berjadwal. Transfer Dana. Penyelenggaraan. Perubahan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5876) PERATURAN
Lebih terperinciNo.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN
No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015
Lebih terperinciBAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN
7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan
Lebih terperinciekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Hal ini tentu saja demi kelancaran dan keamanan jalannya kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, telah melahirkan pola pemikiran baru yang turut berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Ketika mekanisme pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciBab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,
2 PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/21/PADG/2017 TENTANG PENYEDIAAN PREFUND DALAM PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang
Lebih terperinciNo.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN
No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/PBI/2015
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok
BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS A. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 04 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN
PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN I. BANK INDONESIA a. Sejarah Bank Indonesia Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Uang Rupiah. Pembayaran dan Pengelolaan. Sistem (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 106). PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciVegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
Sistem keuangan adalah suatu sistem yg dibentuk oleh lembaga-2 yg mempunyai kompetensi yg berkaitan dengan seluk-beluk di bidang keuangan. Sistem keuangan (financial system) merupakan satu kesatuan sistem
Lebih terperinciMakalah Bank Central (Bank Indonesia) Ekonomi
http://saranghaeqoutes.blogspot.co.id/2016/11/makalah-bank-central-bank-indonesia.html Makalah Bank Central (Bank Indonesia) Ekonomi imam imroni 11/16/2016 08:56:00 am Ekonomi MAKALAH EVALUASI PROYEK BANK
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Profil Bank Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya untuk memperkuat
Lebih terperinciKata Kunci : Kliring, Operasional dan Perbankan
Vol.III/No.9/Agustus /2016 Jurnal Ilmu Hukum Adrian D.R: Kajian Hukum Terhadap Proses.. KAJIAN HUKUM TERHADAP PROSES TRANSAKSI KLIRING DAN OPERASIONALNYA PADA BANK UMUM NASIONAL MENURUT UU NO. 10 TAHUN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah
Lebih terperinci2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
No.252, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Bagian, Bidang, Subbagian, dan Seksi Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Lebih terperinci8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N
8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N Perihal : Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern --------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan dan pengolahan yang terarah dan terpadu serta dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran Singkat Perusahaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/9/PBI/2016 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan kondisi perekonomian saat ini dimana terjadi persaingan yang cukup keras, memaksa pelakunya untuk efisien dalam segala hal, termasuk dalam melakukan
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan perekonomian nasional
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk kepentingan
Lebih terperinciBADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 101 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Badan Pengelolaan
Lebih terperinciTugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial
Tugas Bank Indonesia 1 Kebijakan Moneter 2 Kebijakan Sistem Pembayaran 3 Pengawasan Makroprudensial 4 Keterkaitan Tugas Bank Sentral dengan Sektor Lain 3 SEKTOR EKSTERNAL Transaksi Berjalan Ekspor Impor
Lebih terperinciMasing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja di bidang kesekretariatan Dinas; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Lebih terperinciBAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA A. Pengertian Bank Indonesia Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank adalah badan usaha yang
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : SISTEM PEMBAYARAN Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : SISTEM PEMBAYARAN Periode 1997-1999 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Sistem Pembayaran 2 Periode 1997-1999 2. Arah Kebijakan 1997-1999 3 3. Langkah-Langkah
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami fungsi serta peranan
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring (clearing). Kliring adalah penagihan warkat bank yang berasal dari dalam kota
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinci