Gugus Fungsional Senyawa Organik 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gugus Fungsional Senyawa Organik 2012"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik. Pada awalnya (yaitu pada sekitar tahun 1700-an) senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang berasal dari organisme hidup, sehingga mempunyai daya hidup atau vital force. Karena memiliki vital force itulah, maka senyawa organik pada waktu itu dianggap tidak mungkin disintesis di laboratorium seperti halnya senyawa anorganik. Pada tahun 1816, Chevrut menunjukkan bahwa lemak binatang (suatu senyawa organik) dapat dibuat menjadi sabun (suatu senyawa anorganik), dan sebaliknya sabun (suatu senyawa anorganik) dapat diubah menjadi asam lemak (suatu senyawa organik). Hal serupa ditunjukkan pula oleh Wohler (1828) yang menunjukkan senyawa anorganik garam ammonium sianat dapat diubah menjadi senyawa organik urea. Hal tersebut mematahkan pendapat bahwa senyawa organik harus memiliki vital force sehingga tidak dapat disintesis di laboratorium. Jadi apakah senyawa organik itu? Selanjutnya diketahui bahwa asam laktat yang terdapat pada susu mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Begitu pula dengan berbagai senyawa organik lain, ternyata selalu mengandung karbon, seringkali bersama dengan hidrogen, dan kadang-kadang ditemukan bersama-sama dengan unsur lain, seperti oksigen, nitrogen, sulfur, dan halogen. leh karena itu, pada pertengahan abad ke-19 senyawa organik didefinisi ulang sebagai senyawa berbasis karbon, atau didefinisikan sebagai senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari hidrogen dan karbon. Sejak saat itu senyawa organik sering pula disebut senyawa karbon. Berbeda dengan senyawa anorganik yang umumnya stabil pada pemanasan suhu tinggi, senyawa organik pada umumnya mudah terurai. Walaupun demikian, dari sekitar 8,5 juta senyawa yang telah diketahui, lebih dari 80% di antaranya adalah senyawa organik, sedangkan senyawa anorganik terdapat kurang dari 20%. Senyawa organik ditemukan di berbagai sendi kehidupan, pada tanaman, binatang, mikroba, material geologis (minyak bumi, gas alam), dan produk pabrikan (obat, plastik, cat, kertas, benang, desinfektan, pupuk, pestisida, narkotika, pewarna, perasa, dll). 2 Penyebab begitu beragamnya senyawa organik yang dapat terbentuk adalah karena senyawa organik berbasis karbon, suatu atom yang memiliki sifat khas, yaitu dapat membentuk berbagai jenis ikatan (tunggal, rangkap dua, rangkap tiga) dan berbagai bentuk rantai ikatan (linier, bercabang, atau siklis), Kelompok X Page 1

2 baik dengan karbon lain, maupun dengan atom-atom lain, seperti H,,N,S dan halogen. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik gugus fungsional senyawa organik seperti Alkil halida, alkohol, eter, aldehid dan keton? 2. Bagaimana sifat kimia dan reaksi dari kelompok senyawa organik? 1.3 TUJUAN 1. Untuk memahami karakteristik gugus fungsional senyawa organik seperti Alkil halida, alkohol, eter, aldehid dan keton. 2. Untuk memahami sifat kimia dan reaksi dari kelompok senyawa organik? Kelompok X Page 2

3 Kekhasan Atom Karbon BAB II PEMBAHASAN Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p2. Empat elektron pada kulit terluar dapat membentuk empat ikatan kovalen baik dengan atom karbon maupun dengan atom lain. Kemampuan atom-atom karbon untuk membentuk ikatan kovalen memungkinkan terbentuknya rantai karbon yang beragam. Hal ini merupakan salah satu penyebab bagitu banyak senyawa karbon yang dapat terbentuk. Rantai karbon diklasifikasikan sebagai berikut: Rantai karbon Rantai C terbuka Rantai C tertutup Lurus Bercabang 3 C Gambar 1. Klasifikasi rantai karbon Empat ikatan kovalen yang dapat terbentuk antar atom C dapat berupa ikatan tunggal atau ikatan rangkap, tergantung dari orbital yang digunakan masing-masing atom karbon tersebut. Pada bab ini akan dibahas beberapa kelompok gugus fungsi dalam senyawa organik, antara lain gugus fungsi halogen atau dikenal sebagai alkil halida, gugus fungsi hidroksil pada alkohol, gugus fungsi karbonil terdapat pada aldehid dan keton. Gugus fungsi senyawa karbon: GUGUS GLNGAN RUMUS UMUM - H Alkohol / alkanol R H - - Alkohol alkana (eter) R R - C - H Alkanal (aldehid) R C - H Kelompok X Page 3

4 - C - - C H - C - Alkanol (keton) Asam karboksilat (asam alkanoat Alkil alkanoat (ester) R C - R R C - H R C R R adalah suatu alkil yaitu sisa (residu) hidrokarbon atau bagian hidrokarbon yang kehilangan satu atom hidrogen sehingga rumus umumnya CnH2n+1. Jika diperhatikan rumus umum golongan-golongan senyawa karbon pada tabel di atas mengandung R yang merupakan residu hidrokarbon. Dengan demikian biasanya senyawa karbon dipandang sebagai senyawa turunan hidrokarbon. Pada gugus fungsi senyawa organik yang akan dibahas adalah Alkil halida, Alkohol, Eter, Aldehid dan Keton Alkil Halida Alkil halida adalah turunan hidrokarbon dimana suatu atau lebih hidrogennya diganti dengan halogen. Hampir setiap hidrogen dalam hidrokarbon dapat diganti dengan halogen, bahkan ada senyawa hidrokarbon yang semua hidrogennya telah diganti. Senyawa terflorinasi sempurna yang dikenal sebagai florokarbon, cukup menarik karena kestabilannya pada suhu tinggi. R-X sering digunakan sebagai notasi umum untuk organik halida, R menandakan suatu gugus alkil dan X untuk suatu halogen. Konfigurasi elektron dalam keadaan dasar untuk halogen adalah sebagai berikut: F : 1s 2 2s 2 2p 5 Cl : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 5 Br : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 5 I : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 4d 10 5s 2 5p 5 Ingat bahwa setiap halogen berelektronegativitas tinggi dan hanya kekurangan satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia. leh karena itu dapat diharapkan halogen membentuk ikatan kovalen tunggal atau ionik yang stabil. Metil fluorida, klorida, bromida, dan iodida masing-masing terbentuk oleh tumpang tindih orbital sp 3 karbon dengan 2p flor, 3p klor, 4p brom, dan 5p Kelompok X Page 4

5 iod. Kekuatan ikatan C menurun dari metil fluorida ke metil iodida, karena ikatan lebih efisien antara orbital-orbital yang mempunyai bilangan kuantum utama yang sama, dan efisiensinya menurun dangan meningkatnya perbedaan bilangan kuantum utama. Ikatan semakin lemah jika jari-jari atom semakin besar Tata Nama Halida sederhana umumnya dinamai sebagai turunan hidrogen halida. Sistem IUPAC menamai halida sebagai halo turunan hidrokarbon. Dalam nama umum, awalan n-. Sek- (s-) dan ter- (t-) secara berturut-turut menujukkan normal, sekunder, dan tersier. CH 3 F CH 3 CH 2 Cl CH 3 CHCH 3 Cl Fluorometana Kloroetana 2-kloropropana (Metil Fluorida) (etil klorida) (isopropil iodida) CH 3 CH 3 Br CH 3 CCH 3 CH 3 CCH 2 Br Br CH 3 2-bromo-2-metilpropana 1-bromo-2,2- bromosiklobutama (t-butil bromida) dimetilpropana (siklobutil bromida) (Neopentil bromida) Dengan sistem IUPAC, penamaan semua senyawa yang hanya mengandung fungsi univalensi dapat dinyatakan dengan awalan fungsi itu sendiri diikuti dengan nama hidrokarbon induk, penomoran sekecil mungkin harus dipatuhi. H 3 C CH 3 H 3 C CH CH 3 CH 3 CH 2 CCH 2 CHCH 2 CH 2 CCH Br Cl 7-Bromo-2-kloro-5-isopropil-2,7-dimetilnonana Sering terjadi dalam penamaan umum, hidrokarbon dipandang sebagai gugus. Kelompok X Page 5

6 CH 2 Cl 2 ICH 2 CH 2 CH 2 CH 2 I Diklorometana 1,4-Diiodobutana (Metilen klorida) (Tetrametilen iodida) Istilah geminal (gem-) (latin geminus, kembar) dan vicinal (vic-) (latin vinicus, tetangga) kadang digunakan untuk memperlihatkan posisi relatif subtituein sebagai geminal untuk posisi 1,1 dan vinical untuk posisi 1,2. CH 3 CHBr 2 BrCH 2 CH 2 Br 1,1-dibromoetana 1,2-dibromoetana (gem-dibromoetana) (vic-dibromoetana) Sifat Fisik Alkil Halida Sifat fisik beberapa alkil halida di berikan dalam tabel 1 berikut. Kebanyakan alkil halida cair, dan pada umumnya bromida, iodida, dan polihalida mempunyai kerapatan lebih besar dari pada 1. Alkil halida larut dalam air, tetapi dapat saling melarutkan dengan hidrokarbon cair. Tabel 1. Sifat Fisik Alkil Halida Nama Senyawa Rumus TI( 0 C) Td( 0 C) Kerapatan (cair) Metil fluorida Metil klorida Metil bromida Metil iodida Etil klorida Etil bromida n-propil klorida isopropyl klorida n-butil bromida Isobutil bromida Sec-Butil bromida t-butil bromida n-oktadekil bromida CH 3 F CH 3 Cl CH 3 Br CH 3 I CH 3 CH 2 Cl CH 3 CH 2 Br CH 3 CH 2 CH 2 Cl (CH 3 ) 2 CHCl CH 3 (CH 2 ) 3 Br (CH3) 2 CHCH2Br CH 3 CH 2 CHB r CH 3 (CH 3 )CBr CH 3 (CH 2 ) 17 Br ,7 4,6 42,3 13,1 38,4 46,4 36,5 101,6 91, ,3 170/0,5 0,877 0,920 1,732 2,279 0, ,890 0,860 1,275 1,250 1,259 1, Reaksi Alkil Halida Alkil halida paling banyak ditemui sebagai zat antara dalam sintesis. Dapat dengan mudah di ubah ke dalam berbagai jenis senyawa lain, dan dapat diperoleh melalui banyak cara. Reaksi alkil halida yang banyak itu dapat dikelompokkan dalam dua kelompok; (1) reaksi subtitusi dan (2) reaksi eliminasi. Reaksi Kelompok X Page 6

7 subtitusi adalah penggantian gugus halogen oleh nukleofil, sedangkan reaksi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap dengan pelepasan halogen Subtitusi Nukleofilik Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida pada atom karbon hibrida-sp 3 yang mengikat halogen (X), menyebabkan pengusiran halogen tersebut dan digantikan oleh nukleofil. Halogen yang terusir disebut gugus pergi. Nukleofil harus mengandung pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan baru dengan karbon. Hal ini memungkinkan gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron yang tadinya sebagai elektron ikatan. Ada dua persamaan umum yang dapat dituliskan : R X + Z R Z + X Alkilhalida nukleofil gugus pergi Atau, R X + Z R Z + X Alkilhalida nukleofil gugus pergi Contoh reaksi Subtitusi CH 3 CH 2 Cl + NH 3 CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 Br + CN CH 3 CH 2 NH 3 + Cl CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CN + Br Pada dasarnya terdapat dua mekanisme reaksi subtitusi nukleofilik, yaitu reaksi subtitusi nukleofilik mono molekular disingkat SN 1, dan subtitusi nukleofilik bimolekuler atau SN 2. Mekanisme reaksi SN 1, melalui dua tahapan yakni pembentukan ion karbonium dan penyerangan nukleofil terhadap ion karbonium. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh substrat saja, nukleofil tidak berpengaruh terhadap kecepatan reaksi, karenanya disebut subtitusi monomolekular. Tahap 1. Kelompok X Page 7

8 Tahap 2. C X C + X Substrat ion karbonium gugus pergi C + Z C atau C Z + Z + Mekanisme reaksi SN 2, berjalan dengan satu tahapan. Kecepatan reaksi dipengaruhi baik substrat maupun nukleofil, disebut subtitusi bimolekular. Z + C X [Z C X] Z C + X Nukleofil substrat keadaan transisi produk g.pergi SN 1 lebih dominan berjalan terhadap alkil halida tertier, sedangkan SN 2 lebih muda terjadi pada alkil halida primer Reaksi Eliminasi Reaksi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap dengan pelepasan halogen sebagai hidrogen halida. CH 3 CH 2 Cl CH 2 = CH 2 + HCl Etil klorida Etena Mekanismenya ada dua cara, yaitu reaksi eliminasi monomolekuler atau disingkat E 1 -Cl - + -H + CH 3 CH 2 Cl CH 3 CH 2 CH 2 =CH 2 Reaksi diatas berjalan dua tahap: pertamapembentukan karbon ion dengan pelepasan klor, kedua pembentukan etena dengan pelepasan proton. Mekanisme lain adalah eliminasi biomolekuler disingkat E 2, berlangsug hanya satu tahap, pelepasan hidrogen dan halogen yang berkedudukan trans terjadi serentak. Kelompok X Page 8

9 2.2. Alkohol Atom oksigen yang bervalensi dua, bisa satu atau kedua valensinya berikatan dengan karbon. Bila oksigen mengikat satu hidrogen dan satu karbon [C--H] atau ditulis sebagai R-H, maka senyawa hidroksilat ini disebut sebagai gugus fungsi hidroksil (-H), dan dikenal sebagai alkohol. Apabila kedua valensi dari oksigen mengikat karbon, dikenal sebagai eter, R R. Bila gugus H terikat pada atom karbon alifatik disebut alkohol alifatik dan bila gugus H terikat pada cincin aromatik disebut alkohol aromatik. Sifat kimia keduanya ini berbeda. CH3CH2H H Etanol (Alkohol alifatik) Fenol (alkohol aromatik) Alkohol alifatik dapat dibagi berdasarkan posisi karbon yang mengikat gugus H: yaitu primer (1º), sekunder (2º) dan tertier (3º), dapat ditujukkan sebagai berikut: CH 3 -CH 2 -CH 2 -H CH 3 -CH-H CH 3 CH 3 CH 3 - C H n-propanol (alkohol primer) sek, isopropanol CH 3 (alkohol sekunder) tert., neopentanol (alkohol tertier) Tata Nama Alkohol Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: nama trival diberi nama alkil-alkohol (alkohol sebagai nama pokok dan rantai karbonnya sebagai substituen). Cara kedua berdasarkan nama sistematik, nama sistematik diberi akhir ol dan posisi gugus H diberi nomor terkecil dari ujung rantai karbon, sebagaimana contoh berikut: Senyawa Nama Trivial Nama sistematik CH 3 H metil alkohol metanol CH 3 CHCH 3 isopropil alkohol 2-propanol H CH 3 CH 2 CHCH 3 sek. Butil alkohol 2-butanol H Kelompok X Page 9

10 CH 3 CH 3 - C H tersier butil alkohol 2-metil-2-propanol C CH 2 H Benzil alkohol fenil metanol Tata nama alkohol: 1. Rantai karbon terpanjang merupakan nama alkohol dan harus mengikat gugus hidroksil (-H) 2. Atom C yang mengikat H harus mempunyai nomor serendah mungkin 3. Rantai C cabang harus diberi nomor sedekat mungkin terhadap atom C yang mengikat gugus hidroksil (-H) Contoh : CH 3 CH 2 CH - CH 3 (2-butanol) H CH 3 CH CH 2 H (2metil-1-propanol) CH Reaksi Alkohol dengan Fenol Reaksi Alkohol a. Reaksi alkohol dengan asam sulfat C 2 H 5 H + HS 2 H C 2 H 5 S 2 H + H 2 b. Reaksi alkohol dengan asam karboksilat C 2 H 5 H + CH 3 C CH 3 C C 2 H 5 +H 2 Etanol H etiletanoat (ester) Kelompok X Page 10

11 c. Dengan pereaksi PCl3, PCl5 dan SCl2 3CH 3 H+PCl 3 3CH 3 Cl + H 3 P 3 4CH 3 H+PCl 5 4CH 3 Cl + H 3 P 4 + HCl CH 3 H + SCl 2 CH 3 Cl + HCl + S 2 d. Dengan pereaksi Lucas Suatu pereaksi yang terdiri dari campuran ZnCl 2 anhidrida dan HCl pekat, digunakan unuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tertier, dimana kecepatan reaksinya adalah tertier > sekunder > primer reaksinya adalah sebagai berikut: ZnCl 2 RCH 2 -H+HCl RCH 2 -Cl + H 2 Primer (1º) lambat (R) 2 CH-H+HCl Sekunder (2º) ZnCl 2 sedang (R) 2 CH 2 -Cl+H 2 (R) 3 C-H + HCl Tertier (3º) ZnCl 2 cepat (R) 3 C-Cl e. Reaksi oksidasi (1). ksidasi alkohol primer K 2 Cr 2 7 CH 3 CH 2 CH 2 H CH 3 CH 2 C CH 3 CH 2 C atau Kmn 4 H H propanol propanal as. Propanoat (2). ksidasi alkohol sekunder CH3 K2Cr27 CH3 CH3-C-H CH3 - C= f. Dehidrasi alkohol Dehidrasi alkohol adalah reaksi pelepasn air dari alkohol menghasilkan karbon ikatan rangkap atau alkena (reaksi eliminasi). Reaksi ini dapat berlangsung dengan penambahan asam sulfat pekat. Dehidrasi lebih mudah berlangsung dalam alkohol tertier kemudian alkohol Kelompok X Page 11

12 sekunder dan alkohol primer lebih sulit. Jadi reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alakohol primer, alkohol sekunder dan tertier Reaksi Fenol a). Rreaksi fenol dengan asil klorida b). Reaksi fenol dengan NaH Isomer alkohol Alkohol mempunyai keisomeran posisi dan isomer optik. Contoh isomer posisi Alkohol. H CH 3 CH 2 CH 2 H dengan CH 3 CH CH 3 1- propanol 2-propanol Contoh isomer optik alkohol d-2-butanol l-2-butanol H H CH 3 CH 2 C CH 3 CH 3 CH 2 C CH 3 H H Perbedaan Fenol dengan Alkohol Ada dua perbedaan mendasar antara alkohol dan fenol yaitu: pertama, bahwa fenol bersifat asam, sedangkan alkohol tidak asam, kedua gugus H pada alkohol alifatik dapat disubtitusi sedangkan H pada fenol tidak dapat disubtitusi karena terikat pada cincin aromatik. Sifat asam dari fenol dapat dijelaskan berdasarkan konsep resonansi. Pasangan elektron bebas dari atom oksigen tertarik kedalam inti benzene dan berdistribusi merata keseluruh molekul, akibatnya atom oksigen bermuatan positif dan segera melepaskan proton(asam). Lagi pula ion fenolat yang terbentuk distabilkan oleh resonansi, sehingga reaksi cenderung ke kanan. Hal serupa tidak terjadi pada alkohol alifatik. Kelompok X Page 12

13 Ion fenolat yang terbentuk relatif stabil oleh adanya resonansi, sebagai mana digambarkan berikut ini: Mekanisme elektronik tersebut dapat menggambarkan mengapa fenol lebih bersifat asam. Alkohol alifatik, etanol misalnya tidak dapat beresonansi sehingga sanagt sulit melepasakan proton, dan ion etoksid yang terbentuk tidak stabil, kecendrungan reaksi kekanan sangat kecil, artinya tidak asam Eter Bila kedua valensi atom oksigen mengikat atom karbon senyawa demikian termasuk golongan oksida organik, yang dikenal sebagai eter dengan rumus umum R--R. Banyak digunakan dilaboratorium sebagai pelarut organik dan dalam industri. Dibanding dengan alkohol dengan berat molekul yang sama eter mempunyai titik didih jauh lebih rendah. Hal tersebut dikarenakan eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sebagai mana pada alkohol. Sebagai contoh C2H6 mempunyai isomer dengan titik didih yang berbeda. Eter adalah senyawa karbon dimana terdapat gugus fungsi terikat pada dua gugus alkil yang sama atau berbeda Rumus-rumus et C n H 2n+1 C n H 2n+1 R R Molekul struktur Contoh : CH 3 CH 3 = metoksimetana (dimetil eter) Sifat-sifat eter 1. Mudah menguap dan sukar larut dalam air 2. Sukar bereaksi sehingga sering digunakan sebagai pelarut organik 3. Dapat bereaksi dengan asam-asam halida (Hl dan HBr) membentuk alkohol dan alkil halida Kelompok X Page 13

14 R R + H RH + RX Eter asam halida alkohol alkil halida Gugus alkil panjang membentuk alkohol dan gugus alkil yang pendek membentuk alkil halida Tata Nama Eter Ada dua macam yaitu: 1). Nama trivial menggunakan nama alkil + eter 2). Nama sistematik (geneva) menggunakan alkosi+ alkana Beberapa Eter Siklik Eter siklik yang banyak dikenl adalah etilen oksida, tetrahidorfuran dan dioksana Reaksi Eter Eter merupakan basa lemah, karena adanya pasangan elektron bebas pada oksigen yang dapat bereaksi dengan proton dari asamasam kuat atau basa lewis. Reaksi identifikasi untuk membedakan alkohol dan eter ALKHL 1. Bereaksi dengan logam Na R H + Na R Na + ½ H 2 2. Bereaksi dengan PX 3 R H + PX 3 R X + P(H) 3 ETER 1. Tidak bereaksi dengan logam Na R R + Na / 2. Tidak berteaksi dengan PX 3 R R + PX 3 / 1. Dapat dioksidasi oleh K 2 Cr 2 7 lingkungan asam Alkohol primer + () aldehid + air Aldehid + () asam alkanoat 3. Tidak dapat dioksidasi R R + () / Isomer Eter Eter merupakan isomer fungsi dari alkohol karena mempunyai molekul yang sama (atom C dan atom H) Yaitu : C n H 2n+2 + Kelompok X Page 14

15 Contoh : CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 Metil propil Eter CH 3 C CH 2 CH 3 Dietil Eter CH 3 CH CH 3 Metil isopropil Eter CH Aldehid dan Keton (Karbonil) Aldehida dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting didalam kimia organik, yaitu gugus karbonil C=, semua senyawa yang mengandung gugus fungsi ini disebut senyawa karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton, oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lainnya. Meskipun demikian, oleh karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehida dan keton maka menimbulkan adanya dua sifat kimia yang paling menonjol perbedaan dari dua senyawa tersebut, yaitu: (a) aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit; (b) aldehida lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik Gugus Karbonil Ada beberapa kenyataan tentang gugus karbonil adalah sebagai berikut: a. Atom karbon adalah hibridasi sp2 sehingga ketiga atom yang terikat padanya terletak pada suatu bidang datar dengan besar sudut ikat adalah 120º. b. Ikatan rangkap dua karbon-oksigen terdiri atas satu ikatan sigma terbentuk sebagai hasil tumpang tindihdari satu orbital sp2 atom karbon dengan satu orbital sp2 atom oksigen. Sedangkan ikatan phi adalah hasil tumpang tindih abtara satu orbital p atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen. Dua orbital sp2 lainnya yang ada pada atom karbon masing-masing membentuk ikatan sigma dengan gugus/ atom lain. Kelompok X Page 15

16 c. Atom oksigennya masih memiliki dua pasang elektron bebas. (atom oksigen dalam gugus karbomil kemungkinan adalah hibrida sp2 meskipun hal ini masih dipertentangkan). d. Panjang ikatan C= adalah 1,24 Aº, lebih pendek dari pada ikatan C- pada alkohol dan eter (1,43 Aº), Tata Nama Aldehida dan Keton Aldehida yang mengandung atom karbon sebanyak 5, kerap kali digunakan nama umum, yaitu nama yang diturunkan dari nama umum asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida. Untuk menujukkan posisi subtituen (gugus samping/cabang) digunakan huruf Yunani. Alkanal adalah senyawa karbon yang punya gugus aldehid (-CH) Tata nama aldehid 1. Rantai karbon terpanjang merupakan nama alkanal yang harus terdapat gugus aldehid 2. Atom C dengan nomor yang paling rendah dalam atom C yang terdapat dalam gugus aldehid Contoh : CH 3 CH CH CH 3 2 metil propanal Alkanon adalah senyawa karbon yang terdapat gugus karbonil (- C-) Tata nama alkanon 1. Rantai karbon terpanjang merupakan nama alkanonnya yang harus terdapat atom C gugus karbonil 2. Atom karbon yang terdapat gugus karbonil harus mempunyai nomor serendah mungkin. Contoh : Kelompok X Page 16

17 CH 3 CH 2 CH 2 C - CH 2 CH 3 (3 heksanon = etil propil keton) Nama IUPAC aldehid diturunkan dari nama rantai induk alkana dengan mengganti akhiran a dengan al. Jika rantai karbon aldehid mengikat subtituen, penomoran rantai utama dimulai dari atom karbon karbonil. Jika gugus CH terikat langsung pada suatu cincin maka senyawa dinamai dengan memberikan akhiran karboksaldehida. Atau karbaldehida pada nama sikloalkananya. Nama IUPAC untu keton diturunkan dari nama alkana rantai induknya dengan mengganti akhiran a dengan on. Posisi gugus kalbonil ditunjukkan dengan nomor serendah mungkin dan diletakkan sebelum nama induk. Nama umum ketonterbentuk dari dua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil diikuti dengan kata keton. Jika gugus keton ada diantara gugus fungsilain yang lebih diutamakan maka untuk menunjukkannya digunakan awalan okso dengan satu nomor yang sesuai Sifat Fisik Aldehida dan Keton Karbonil adalah suatu gugus polar oleh karenaya aldahida dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-molekulnya sendiri, karenanya senyawa karbonil mempunyai titik didih yang lebih rendah dari pada alkohol yang berat molekulnya setara. Melalui gugus karbonil, aldehida dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. leh karenanya aldehida dan keton berberat molekul rendah mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air. Kelompok X Page 17

18 Aseton dan asetaldehida larut sempurna dalam air pada semua perbandingan. Sifat-sifat aldehid 1. Merupakan senyawa polar (dapat larut dalam air) 2. dapat direduksi oleh gas hidrogen membentuk alkohol primer. Contoh reaksi : CH 3 CH 2 CH + H 2 Propanal H 3 CH 2 CH 2 H 1 propanol 3. Dapat dioksidasi untuk membentuk asam karboksilat. Contoh reaksi : CH 3 CH oksigen CH 3 CH etanol asam etanol 4. Dapat mereduksi Cu (larutan fehling) membentuk endapan merah Cu 2 5. Dapat mereduksi Ag 2 (Tollen) membentuk cermin perak Sifat-sifat alkanon 1. Larut dalam air 2. dapat direduksi dengan gas hidrogen menghasilkan alkohol sekunder Contoh reaksi : H CH 3 C CH 3 + H 2 H 3 CH CH 3 Propanon 2-propanol Kelompok X Page 18

19 Isomer Aldehid Contoh isomer posisi aldehid adalah butanol dengan isobutanol. Rumus umum aldehid C n H 2n+1 C H atau RCH Contoh : HCH = metanal C 2 H 5 CH = propanal Maanfaat aldehid Formalin untuk mengawetkan beberapa benda, sebagai bahan baku plastik, termoset. Manfaat alkanon 1. Pelarut alkanon 2. Propanon digunakan sebagai pembersih dari pewarna kuku, campuran parfum dan kosmetika Sifat-sifat fisik dari beberapa senyawa aldehida dan keton dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Sifat-sifat fisik beberapa aldehida dan keton Kelarutan Rumus Nama TI.(ºC) Td (ºC) CH 2 CH 3 CH C 6 H 5 CH CH 3 CCH 3 CH 3 CCH 2 CH 3 C 6 H 5 CCH 3 Formaldehida Asetaldehida Benzaldehida Aseton Butanon asetofenon ,1 79,6 202 dalam air Sangat larut Sedikit larut Sangat larut Tidak larut Isomer Aldehid dan Keton Isomer alkanon Merupakan isomer fungsi dari aldehid karena sama-sama mempunyai rumus C n H 2n Kelompok X Page 19

20 Rumus umum alkanon Contoh : CH 3 CH 2 C CH 3 2Butanon C n H 2n+1 C C n H 2n+1 atau R C R CH 3 CH 2 CH 2 C CH 3 2 Pentanon CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3 3 Pentanon Identifikasi Aldehida dan Keton Reaksi identifikasi untuk membedakan Aldehida dan Keton. Aldehida 1.Mereduksi reagen Fehling membentuk Endapan merah bata (Cu 2 ) 2. Mereduksi reagen Tollens membentuk Cermin perak (Ag) Keton Tidak mereduksi Tidak mereduksi REAKSI-REAKSI PADA ALDEHID DAN KETN 1. Adisi nukleofilik Reaksi yang paling karakteristik pada senyawa karbonil adalah edisi terhadap ikatan rangkap karbon-oksigen. Reaksi ini melibatkan serangan suatu nukleofil pada karbon karbonil menghasilkan intermediet (species antara) tetrahedral dalam mana oksigen mengemban muatan negatif. Spesies ini kemudian terprotonasi atau berikatan dengan suatu asam Lewis menghasilkan produk akhir. Reaksi tersebut dapat dikatalisis oleh asam. 2. Reaksi enol atau enolat aldehid dan keton a. Halogenasi Reaksi dapat dipercepat dengan penambahan asam atau basa. Telah ditemukan bahwa kecepatan halogenasi suatu keton berbanding langsung dengan konsentrasi keton dan konsentrasi asam yang ditambahkan, tetapi tidak tergantung pada konsentrasi atau jenis halogen yang digunakan (klor, brom, atau iod). leh karena itu langkah lambat reaksi adalah langkah yang tidak melibatkan halogen, yaitu langkah pembentukan enol. Jika halogen yang digunakan berlebihan maka dapat terjadi trihalometil keton, yang selanjutnya pecah menghasilkan asam dan trihalometan. b. Kondensasi Aldol Kelompok X Page 20

21 Jika suatu aldehida sederhana diolah dengan larutan basa encer akan mengaalami reaksi kondensasi aldol. Dimungkinkan pula terjadi kondensasi campuran dari dua aldehida yang berbeda. Sebagai contoh adalah kondensasi asetaldehida dengan propionaldehida yang menghasilkan empat macam produk aldol. Kelompok X Page 21

22 PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Karakteristik pada gugus fungsi senyawa organik sperti alkil halida, alkohol, eter, aldehid dan keton (karbonil). Masingmasing memiliki tata nama yang sesuai dengan struktur ikatan karbon, hidrogen dan oksigen yang berdasarkan pada aturan IUPAC Gugus fungsi senyawa organik seperti alkil halida, alkohol, eter, aldehid dan keton (karbonil) memiliki sifat fisis sperti pada Alkil halida larut dalam air, tetapi dapat saling melarutkan dengan hidrokarbon cair, eter Dapat bereaksi dengan asam-asam halida (Hl dan HBr) membentuk alkohol dan alkil halida, dan aldehida dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. - Reaksi pada senyawa organik 1. Alkil halida terdapat reaksi subtitusi Nukleofil dan reaksi eliminasi. 2. Alkohol terdapat reaksi alkohol dan fenol 3. Eter dapat bereaksi dengan proton dari asam-asam kuat atau basa lewis. 4. Aldehid dan keton terdapat reaksi Nukleofilik dan reaksi enol atau enolat aldehid dan keton. B. SARAN Dengan materi gugus fungsional senyawa organik ini, pihak pembimbing sebaiknya menjelaskan agar peserta lebih mudah memahami materi tersebut, seperti pada materi tata nama dan reaksi-reaksi senyawa organik. Untuk peserta sebaiknya mencari lebih banyak lagi referensi mengenai materi ini, agar lebih memahami dan wawasan mengenai senyawa oraganik lebih dikuasai serta mudah diapahami. Kelompok X Page 22

23 DAFTAR PUSTAKA Zakir,muhammad Kimia Dasar. Makassar: UPT MKU UNHAS Pangajuanto dan Rahmidi Kimia 3. Jakarta: Pusat Percetakan, Departemen Pendidikan Nasional Kelompok X Page 23

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 Bab 14 Kimia Karbon II: Gugus Fungsi Soal-Soal Latihan Alkohol dan Eter 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2 (B) -CH (C) -CH(H)-C 2 (D) C 3 H 7 -C- (E) -CH 2. Suatu senyawa dengan rumus

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si Aldehid dan Keton Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Golongan aldehid disebut juga alkanal dan golongan keton disebut juga alkanon. Keduanya berisomer fungsional, karena mempunyai rumus

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap

Lebih terperinci

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd ALDEHID DAN KETN Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id ontoh senyawa-senyawa karbonil penting H 3 H Asam asetat (asam cuka) H N H H 3 Asetaminofen (analgesik, antipiretik) H H 3 Asam asetil

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI 1. C2H5Cl + C3H7ONa C2H5 - O - C3H7 + NaCl. Reaksi di atas merupakan reaksi. A. penyabunan adisi eliminasi netralisasi subtitusi 2. Dua senyawa yang saling berisomer mempunyai

Lebih terperinci

SENYAWA TURUNAN ALKANA `

SENYAWA TURUNAN ALKANA ` SENYAWA TURUNAN ALKANA ` 1. Gugus Fungsi 2. Tata Nama 3. Keisomeran 4. Reaksi-reaksi Senyawa Karbon 5. Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana GUGUS FUNGSI Definisi: Atom / kelompok atom yang

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Kimia

Antiremed Kelas 12 Kimia Antiremed Kelas 12 Kimia BAb 8 - Senyawa Karbon - Reaksi Identifikasi - Soal Doc. Name: AR12KIM0899 Version : 2013-10 halaman 1 01. Senyawa X mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. (1) Titik didih relative

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! KIMIA XII SMA 249 S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat! 1. Suatu senyawa karbondioksida dengan tembaga pijar dan hasil oksidasinya diuji dengan pereaksi fehling

Lebih terperinci

Strukt Gugus Strukt. Singkat Nama Gugus Nama Klmp. Seny. Rumus Umum

Strukt Gugus Strukt. Singkat Nama Gugus Nama Klmp. Seny. Rumus Umum 9.2. SENYAWA TURUNAN ALKANA 1 A. PENGGLNGAN SENYAWA RGANIK 1. Gugus Fungsi Pada molekul organik ada bagian molekul yang tak-reaktif dan ada bagian yang reaktif terhadap zat/pereaksi tertentu. Dalam Kimia

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik

Lebih terperinci

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi

Lebih terperinci

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon; Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah

Lebih terperinci

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat

Lebih terperinci

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3: Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan

Lebih terperinci

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di

Lebih terperinci

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd ALKOOL-ETER Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id 1 STRUKTUR ALKOOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil, yang terikat pada suatu atom karbon jenuh. C

Lebih terperinci

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal R1 O R 2 atau Ar O R Atau Ar O Ar Ket : R : alkil Ar : fenil atau gugus aromatis

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

Jawaban: b Alasan: Jumlah atom C dan H sama. Siklo alkana berisomer dengan alkena, alkana tidak berisomer dengan alkena.

Jawaban: b Alasan: Jumlah atom C dan H sama. Siklo alkana berisomer dengan alkena, alkana tidak berisomer dengan alkena. 1. Senyawa 2-metil 1-pentanol berisomer dengan... a. metil propil eter b. dipropil eter c. isopentanol d. etil propil eter e. 3-pentanol Jawaban: b Alasan: Jumlah atom C pada soal adalah 6. Pada jawaban,

Lebih terperinci

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari SENYAWA KARBON Indriana Lestari A. Keunikan Atom Karbon ( C ) Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi. Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan

Lebih terperinci

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6. 1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik

Lebih terperinci

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.

Lebih terperinci

tanya-tanya.com Soal No.1 Tuliskan nama senyawa alkohol dan eter berikut PEMBAHASAN : Soal No.2

tanya-tanya.com Soal No.1 Tuliskan nama senyawa alkohol dan eter berikut PEMBAHASAN : Soal No.2 Soal No.1 Tuliskan nama senyawa alkohol dan eter berikut Soal No.2 Tuliskan nama senyawa berikut dengan benar. a. (CH3)2C(OH)(CH2)2CH3 b. (CH3)3COCH3 c. CH3(CH2)2CH(C2H5)CH2OH LIHAT JUGA : Rangkuman Materi

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI 1. C2H5Cl + C3H7ONa C2H5 - O - C3H7 + NaCl. Reaksi di atas merupakan reaksi. A. penyabunan D. adisi B. eliminasi E. netralisasi C. subtitusi SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1988

Lebih terperinci

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung

Lebih terperinci

KIMIA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI

KIMIA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI KMA HDRKARBN GUGUS FUNGS Gugus fungsi adalah bagian suatu molekul (substituen pada rangka hidrokarbon) yang berfungsi secara kimia Dapat bereaksi, tidak lembam Substituen (gugus fungsi) diantaranya mengandung

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON Muhammad Ja far Sodiq (0810920047) 1. ALKANA Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas. Pentena sampai heptadekana (C 17 H 36 ) berwujud

Lebih terperinci

SENYAWA TURUNAN ALKANA. Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester

SENYAWA TURUNAN ALKANA. Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester SENYAWA TURUNAN ALKANA Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Nomor cabang-cabang-nama cabang urut abjad-nomor gugus fungsi-nama induk 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) A. TATANAMA IUPAC ( Internasional Union of Pure and Applied Chemistry )/sistematika Trivial/Lazim/Dagang CONTOH A.1. ALKOHOL IUPAC 1. Tentukan rantai atom C terpanjang

Lebih terperinci

Gugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi CH 3 -CH 3 O O H 2 C CH 2 C O C C S C O CH 3 C OCH 2 CH 3 H C NH 2 CH 3 C NH 2. Alkana.

Gugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi. Gugus Fungsi CH 3 -CH 3 O O H 2 C CH 2 C O C C S C O CH 3 C OCH 2 CH 3 H C NH 2 CH 3 C NH 2. Alkana. Gugus Fungsi Struktur Golongan Senyawa ontoh spesifik Gugus Fungsi Struktur Golongan Senyawa ontoh spesifik Alkana - Alkohol Alkena Fenol Alkuna Arena (aromatik) S Tiol (Merkaptan) S Eter X Alkil halida

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon secara umum adalah reaksi adisi,

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... A. Karbon melimpah di kulit bumi B. Karbon memiliki 4 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12 A. BENZENA 1. Rumus a. Rumus molekul : C 6H 6 b. Rumus bangun : 2. Hibridisasi Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp 2 ) 3 dan 1 ikatan phi = ( p-p ) 1. Hal ini dapat

Lebih terperinci

1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah. A. CH 3 -CHO D. CH 3 E. CH 3

1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah. A. CH 3 -CHO D. CH 3 E. CH 3 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 20 Sesi NGAN Review III (HIDROKARBON, REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON DAN ISOMER, BENZENA, POLIMER) A. HIDROKARBON 1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis. II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat

Lebih terperinci

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan

Lebih terperinci

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR'

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR' Eter dan Epoksida Budi Arifin Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB Tata Nama (dan Penggolongan) ETER rantai induk alkana (atom C lebih banyak) R R' cabang alkoksi (atom C lebih sedikit) Nama

Lebih terperinci

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,

Lebih terperinci

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON SENYAWA KARBON DENGAN KARBON NUKLEOFILIK ALKENA Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan sifat tersendiri karena adanya ikatan rangkap dan reaktivitas senyawa ini senyawa

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Senyawa-senyawa karbon dapat diturunkan dari senyawa alkana dengan cara mereaksikan alkana dengan zatzat lain. Senyawa ini dapat di jumpai di sekeliling kita seperti alkohol, formalin,

Lebih terperinci

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( ) Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi

Lebih terperinci

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @ http://urip.wordpress.com Dengan senang hati jika ada yang mau mengoreksi pembahasan ini A. Pilih jawaban yang paling tepat ( 25

Lebih terperinci

SENYAWA ALDEHID. oleh. Dra. Machdawaty Masri,MSI, Apt.

SENYAWA ALDEHID. oleh. Dra. Machdawaty Masri,MSI, Apt. SENYAWA ALDEHID oleh Dra. Machdawaty Masri,MSI, Apt. Definisi Aldehida suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari alkohol

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1 ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).

Lebih terperinci

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Jenuh : alkana, mempunyai ikatan tunggal dibagi menjadi 2 yaitu

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Kimia

Antiremed Kelas 12 Kimia Antiremed Kelas 12 Kimia Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12KIM02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Nama yang tepat untuk senyawa : CH 3 - CH 2 - CH - CH 2 - OH CH 3 - CH - C 2 H 5 (A) 2 - butil - 1 - butanol,3

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Paraf Asisten LAPRAN PRAKTIKUM KIMIA RGANIK Judul : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa rganik Tujuan Percobaan : - Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik -

Lebih terperinci

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak

Lebih terperinci

Eter dan Epoksida. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB

Eter dan Epoksida. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter dan Epoksida Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB Eter yang paling banyak penggunaan nya ialah dietil eter, anisol, dan THF Apa kegunaan / aplikasi ketiganya? Tiol (R-S-R) dan sulfida (R-S-H)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum

Lebih terperinci

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8 1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI 2 dalam air adalah 1,5 x 10-3 mol/liter. Berdasarkan itu maka Kp PbI 2 adalah... A. 4,50 x 10-9 B. 3,37 x 10-9 C. 6,75 x 10-8 S : PbI 2 = 1,5. 10-3 mol/liter

Lebih terperinci

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen

Lebih terperinci

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat ASAM KARBKSILAT Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat DEFINISI ASAM KARBKSILAT Senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil yang berikatan dengan satu gugus hidroksil

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi Prof. Jumina, Ph.D. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Chemistry Dept.,FMIPA, Universitas Gadjah Mada Rumus Umum Tipe Struktur Alkil Halida Primer

Lebih terperinci

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kimia Dasar II / Kimia Organik Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kontrak perkuliahan : 1. Ujian : 50% 2. Tugas : 10% 3. Kuis

Lebih terperinci

Kimia Organik Pertemuan 1

Kimia Organik Pertemuan 1 Kimia Organik Pertemuan 1 Hidrokarbon Isomer struktur Alkana Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Contoh senyawa HC: minyak tanah,

Lebih terperinci

ALDEHID DAN KETON. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

ALDEHID DAN KETON. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik ALDEHID DAN KETN Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia rganik TATA NAMA ALDEHID IUPAC Alkana induk dengan huruf akhir a menjadi -al Metanal Etanal Propanal Butanal NTE Aldehid tanpa rantai samping (substituen)

Lebih terperinci

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah

Lebih terperinci

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB VIII SENYAWA ORGANIK BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan

Lebih terperinci

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. ALKENA & ALKUNA Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Alkena, C n H 2n ; n = 3 C 3 H 6 CH 3 -CH=CH 2 } Hidrokarbon Alkuna, C n H 2n-2 ; n = 3 C 3 H 4 CH 3 -C=CH Tak Jenuh Ikatan rangkap Lebih

Lebih terperinci

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi) Sasaran : pengenalan gugus fungsi. Mengetahui sifat fisika dan kimia suatu bahan yang digunakan sebagai obat, kosmetika, bahan makanan dan minuman. Untuk digunaka

Lebih terperinci

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5 TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling

Lebih terperinci

OH (Metil alkohol = Metanol) CH 2. OH (etil alkohol = etanol) OH (1-propanol = n-propanol)

OH (Metil alkohol = Metanol) CH 2. OH (etil alkohol = etanol) OH (1-propanol = n-propanol) Rumus umum R-O Gugus fungsional: O (gugus hidroksil) Tata nama Diturunkan dari gugus alkil yang melekat pada O, kemudian ditambah kata alkohol. Dalam sistem IUPAC: akhiran ol menunjukan adanya gugus hidroksil

Lebih terperinci

Halogenalkana. Pertemuan 2

Halogenalkana. Pertemuan 2 Halogenalkana (Alkil Halida) Pertemuan 2 Halogenalkana Disebut juga haloalkana atau alkil halida Merupakan senyawa-senyawa dimana ada satu atau lebih atom hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL SENYAWA ORGANIK Paraf Judul TujuanPercobaan LAPRAN PRAKTIKUM KIMIA RGANIK : IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSINAL SENYAWA RGANIK : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik. 2. Uji kimia

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia Persiapan UAS Semester Genap 2015 / 2016 Doc. Name: K13AR12KIM02UAS Version : 2016-04 halaman 1 01. Nama yang tepat untuk senyawa : CH 3 - CH 2 - CH - CH 2 - OH CH 3 - CH

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia Persiapan UAS Semester Genap 2015 / 2016 Doc. Name: K13AR12KIM02UAS Version : 2016-04 halaman 1 01. Nama yang tepat untuk senyawa : CH 3 - CH 2 - CH - CH 2 - OH CH 3 - CH

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 18 Sesi NGAN Benzena Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6 dengan struktur berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon yaitu.... a. n-pentena b. 2-metil-butana c. isopentana d. 2-metil-pentana

Lebih terperinci

ALKOHOL / ALKANOL. Contoh pemberian nama IUPAC. 2 Butanol. a. CH 3 CH 2 CH CH 3 OH. Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

ALKOHOL / ALKANOL. Contoh pemberian nama IUPAC. 2 Butanol. a. CH 3 CH 2 CH CH 3 OH. Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H. ALKOL / ALKANOL a. Tata nama IUPAC : sebagai ALKANOL 1) Langkah pemberian nama IUPAC Rantai C terpanjang (Rantai utama / induk) harus mengandung gugus. Nama rantai utama sesuai nama alkana, akhiran ana

Lebih terperinci

SATUAN PROSES ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

SATUAN PROSES ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA SATUAN PRSES ASAM KARBKSILAT DAN TURUNANNYA Kelompok 2 Nama : 1. Aditya Dwi Safitri 2. Arsy Rosyadi 3. Desy Yuliani 4. Dinda Mei Lianto 5. Muhammad Aditya R 6. Tania Dwi Putri Disusun oleh: Kelas Dosen

Lebih terperinci

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Bab 8 Eter dan Epoksida Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Pendahuluan Rumus umum R-O-R dimana R adalah gugus alkil atau aril. Simetris atau asimetris Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 2 Struktur and Polaritas

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT LAPRAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA RGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKL DAN ASAM BENZAT LABRATRIUM KIMIA RGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS GADJA MADA YGYAKARTA 2005 SINTESIS BENZIL

Lebih terperinci