Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kompresi Dan Distribusi Refrigerant Pada Multi-split Air Conditioner Dengan Fuzzy Logic

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kompresi Dan Distribusi Refrigerant Pada Multi-split Air Conditioner Dengan Fuzzy Logic"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kompresi Dan Distribusi Refrigerant Pada Multi-split Air Conditioner Dengan Fuzzy Logic Mokhamad Hidayat Djoko Purwanto Suwito Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak Telah banyak aplikasi Fuzzy logic controller dalam pengaturan kerja mesin air conditioner tipe split terutama dalam pengaturan kecepatan motor kompressor untuk memperoleh kerja yang effesien. Namun belum banyak penelitian untuk aplikasi pengaturan pada tipe Multi-split Air conditioner. Selain itu sebagaian besar penelitian yang ada memfokuskan pengaturan kerja kompressor mengacu pada set point suhu pada indoor unit. Hal ini akan menimbulkan permasalahan pada saat suhu luar bagian outdoor naik, dimana kenaikan suhu akan menurunkan kecepatan perpindahan panas, sehingga dalam kondisi ini kerja mesin tidak effesien. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem kontrol Air Conditioner yang mampu beroperasi pada beberapa perangkat indoor dengan satu perangkat outdoor(multi split), sekaligus mampu merespon perubahan suhu eksternal pada bagian outdoor unit. Dalam tugas akhir ini bertujuan mengaplikasian Fuzzy logic controller untuk mengatur sistem kompressi dan distribusi refrigerant pada multi split Air conditioner dengan metode penyumbatan coil dengan electric valve, dimana membership fuzzy berdasarkan suhu eksternal outdoor dan COP tiap indoor unit untuk menghasilkan pola distribusi penyalaan bergantian pada mesin multi split Air conditioner. Dengan demikian diperoleh controller yang mampu merespon perubahan suhu eksternal outdoor unit dan mengatur aliran refrigerant secara bergantian berdasarkan COP indoor unit. Kata kunci : Air Conditioner, Fuzzy logic kompresi, Multisplit AC M I. PENDAHULUAN esin Air conditioner saat ini telah banyak digunakan dan menjadi kebutuhan penting pada tiap-tiap bangunan. Sering kali dalam pemasangan Air conditioner pada rumah dan gedung yang memiliki ruang yang banyak atau ruangan yang luas terpasang perangkat lebih dari satu. Hal ini menimbulkan masalah berupa instalasi yang lebih banyak mebutuhkan tempat dan daya besar pula. Untuk Air conditioner 1 PK menyerap daya rata-rata watt, jika perangkat ini dapat direduksi dengan menggunakan multi split air conditioner akan lebih effesien. Telah banyak implementasi Fuzzy logic controller pada mesin Air conditioner yang memfokuskan pada pengaturan kecepatan putaran kompressor untuk effesiensi daya namun belum banyak penelitian tentang perancangan controller untuk tipe multi split Air conditioner. Oleh karena itu tugas akhir ini lebih menfokuskan pengaplikasian Fuzzy logic controller pada pengaturan kompresi dan distribusi refrigerant pada multi split Air conditioner dengan metode penyalaan bergantian, mengingat kerja Air conditioner bergantung pada kecepatan perpindahan panas yang melewati coil sehingga bisa dilakukan kerja bergantian menggunakan electric valve untuk mengatur aliran refrigerant yang lama penyalaan valve ditentukan perbedaan kecepatan perpindahan panas tiap-tiap indoor unit. Sehinga distribusi refrigerant sesuai dengan kebutuhan tiaptiap indoor unit. Pada tugas akhir ini akan memfokuskan pengaturan tekanan (sistem kompresi) dengan metode penyumbatan coil untuk meningkatkan COP pada mesin Air conditioner dengan Fuzzy logic controller untuk memperoleh pengaturan tekanan yang set pointnya bergantung pada beda suhu antara coil kondensor dengan suhu luar. II. TEORI PENUNJANG 2.1 Gambaran Umum Kerja air conditioner Mesin Air conditioner bekerja dengan memanfaatkan sifat termodinamik gas berupa efek kenaikan suhu akibat pemampatan volume gas tersebut dan adanya penyerapan energi dan pelepasan energi pada saat proses penguapan dan pengembunan. Gambar 2.1 Diagram mesin Air conditioner 1

2 DQ = DU + DW [1] DQ = kalor yang diserap DU = perubahan energi dalam sistem DW = Usaha (kerja) luar sistem yang dilakukan Terdapat dua bagian utama pada mesin AC yaitu bagian evaporator (tekanan rendah) dan Kondensor (tekanan tinggi). Gas refrigerant yang terdapat dalam evaporator akan dipompa oleh kompressor ke coil kondensor untuk meningkatkan tekanan. Sebagaimana rumus gas ideal pada volume tetap [2.2] suhu pada bagian kondensor akan meningkat. Peningkatan suhu pada bagian ini jika lebih tinggi dari udara luar maka akan terjadi perpindahan kalor dari coil kondensor menuju ke udara pada bagian outdoor unit [2.3]. Pada ujung coil kondensor terdapat pipa berdiameter kecil yang menahan laju aliran refrigerant, sehingga terjadi beda kecepatan aliran refrigerant yang menyebabkan terjadi penurunan tekanan pada bagian evaporator. Perubahan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah akan menurunkan suhu refrigerant menjadi lebih dingin dari suhu pada tekanan tinggi. Karena pada saat refrigerant di bagian kondensor mengalami pendinginan hingga mendekati suhu luar outdor unit, maka saat menuju ke evaporator mengalami penurunan suhu lebih dingin dari suhu luar outdor. Jika pada bagian evaporator atau indoor unit memiliki suhu ruang yang lebih tinggi dari suhu coil evaporator, maka akan terjadi penyerapan panas [2.4]. Adanya perbedaan suhu dengan luar sistem akan menyebabkan perpindahan panas keluar dengan kecepatan yang dipengaruhi sifat fisik gas refrigerant, luas penampang luar, medium perambatan, kecepatan dan suhu udara yang mengalir melalui kondensor. Karena perpindahan panas sangat ditentukan dari beda suhu antara ruang indoor unit dengan outdoor unit, maka pada saat suhu ruangan semakin dingin atau mendekati suhu coil evaporator proses perpindahan panas akan menurun dengan penyerapan daya kompressor tetap. Begitu pula sebaliknya pada bagian outdoor unit, semakin panas atau mendekati suhu coil kondensor proses perpindahan panas akan menurun dengan penyerapan daya kompressor tetap. Oleh karena itu penting sekali dalam perancangan mesin pendingin untuk bisa menghasilkan perbedaan suhu yang besar dengan suhu ruangan untuk memperoleh performa yang baik. Pengaturan tersebut diperoleh dengan memilih jenis refrigerant, daya kompressor, volume coil, medium perambatan panas, kecepatan udara luar yang mengalir melewati medium rambat. [2.2] kalor yang dilepas=m.c.(t kondensor - T eksternal) [2.3] kalor yang diserap = m.c.(t evaporator - T ruang ) [2.4] m = massa refrigerant (Kg) c = kalor jenis refrigerant (J/Kg 0 C) Performa mesin pendingin ditentukan dari perbandingan perbedaan suhu yang melewati coil evaporator dibagi dengan perbedaan suhu pada coil kondensor. Nilai performa ini definisikan sebagai Coeffesient of Performance[2.5]. 2.2 Air Conditioner tipe split [2.5] Tipe split Air Conditioner memisahkan antara evaporator dengan kondensor yang dihubungkan dengan pipa tembaga sebagai medium aliran gas refrigerant. Bagian evaporator dinamakan indoor unit dan diletakan pada ruang yang ingin di dinginkan, sedangkan bagian kondensor dan kompressor disebut outdoor unit dan diletakkan di luar ruangan. Tiap-tiap unit memiliki blower yang berfungsi mengalirkan udara melewati coil. Besar kapasitas pendinginan bergantung pada PK kompresor : 1. AC½ PK = ± BTU/h 2. AC¾ PK = ± BTU/h 3. AC1 PK = ± BTU/h 4. AC 1½ PK = ± BTU/h 5. AC 2 PK = ± BTU/h 2.3 Fuzzy logic controller Logika fuzzy yang pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh, memiliki derajat keanggotaan dalam rentang 0(nol) hingga 1(satu), berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua nilai yaitu 1(satu) atau 0(nol). Logika fuzzy digunakan untuk menerjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan dengan pelan, agak cepat, cepat dan sangat cepat. Secara umum dalam sistem logika fuzzy terdapat empat buah elemen dasar, yaitu: Basis Kaidah (rule base) Basis kaidah yang berisi aturan-aturan secara linguistik yang bersumber dari para pakar; 1. Suatu mekanisme pengambilan keputusan (inference engine), yang memperagakan bagaimana para pakar mengambil suatu keputusan dengan menerapkan pengetahuan (knowledge); 2. Proses fuzzifikasi (fuzzification), yang mengubah besaran tegas (crisp) ke besaran fuzzy; 3. Proses defuzzifikasi (defuzzification), yang mengubah besaran fuzzy hasil dari inference engine, menjadi besaran tegas (crisp) Fuzzy Membership Jika X adalah suatu kumpulan obyek-obyek dan x adalah elemen dari X. Maka himpunan fuzzy A yang memiliki domain X didefinisikan sebagai: [2.6] dimana nilai berada dalam rentang 0 hingga 1. 2

3 Terdapat dua cara yang lazim dalam merepresentasikan himpunan fuzzy, yang dapat dilihat pada Gambar 2.3, yaitu : 1., jika X adalah merupakan koleksi objek diskrit. 2., jika X adalah merupakan koleksi objek kontinyu. parameter {a,b,c,d} (dengan a<b<c<d) yang menentukan koordinat x dari keempat sudut trapesium tersebut, seperti terlihat pada Gambar 2.3(b). 3. Fungsi keanggotaan Gaussian, disifati oleh parameter {c,s} yang didefinisikan sebagai berikut: [2.11] Fungsi keanggotaan Gauss ditentukan oleh parameter c dan s yang menunjukan titik tengah dan lebar fungsi, seperti terlihat pada Gambar 2.3(c). (a) Gambar 2.2 Fungsi keanggotaan dengan semesta pembicaraan, (a).diskrit, (b).kontinyu Fuzzy Set Membership Function Fungsi-fungsi keanggotaan fuzzy terparameterisasi satu dimensi yang umum digunakan diantaranya adalah: 1. Fungsi keanggotaan segitiga, disifati oleh parameter{a,b,c} yang didefinisikan sebagai berikut: (b) bentuk yang lain dari persamaan di atas adalah [2.7] [2.8] Gambar 2.3. Kurva fungsi keanggotaan, (a).segitiga(x;20,50.80), (b).trapesium (x;10,30,70,90), (c).gaussian(x;50,15), (d).bell(x;10,2,50), (e).sigmoid (x;0.2,50) dan (f).sigmoid(x;-0.2,50). 4. Fungsi keanggotaan generalized bell, disifati oleh parameter {a,b,c} yang didefinisikan sebagai berikut: parameter {a,b,c} (dengan a<b<c) yang menentukan koordinat x dari ketiga sudut segitiga tersebut, seperti terlihat pada Gambar 2.3(a). 2. Fungsi keanggotaan trapesium, disifati oleh parameter{a,b,c,d} yang didefinisikan sebagai berikut: [2.15] parameter b selalu positif, supaya kurva menghadap kebawah, seperti terlihat pada Gambar 2.3(d). 5. Fungsi keanggotaan sigmoid, disifati oleh parameter {a,c} yang didefinisikan sebagai berikut: [2.9] [2.16] parameter a digunakan untuk menentukan kemiringan kurva pada saat x = c. Polaritas dari a akan menentukan kurva itu kanan atau kiri terbuka, seperti terlihat pada Gambar 2.3 (d) dan 2.3(e). 3

4 2.3.3 Fuzzy IF-Then Rule Kaidah fuzzy If-Then (dikenal juga sebagai kaidah fuzzy, implikasi fuzzy atau pernyataan kondisi fuzzy) diasumsikan berbentuk: 3.2 Perancangan Hardware Adapun blok sistem secara keseluruhan sebagai berikut : Jika x adalah A maka y adalah B [2.17] Dengan A dan B adalah nilai linguistik yang dinyatakan dengan himpunan fuzzy dalam semesta pembicaraan X dan Y. Sering kali x adalah A disebut sebagai antecedent atau premise, sedangkan y adalah B disebut consequence atau conclusion. Kaidah fuzzy if-then jika x adalah A maka y adalah B sering kali disingkat dalam bentuk AxB yang merupakan suatu bentuk relasi fuzzy biner R pada produk ruang X Y. Terdapat dua cara untuk menyatakan AxB, yaitu sebagai A coupled with B dan A entails B. Jika dinyatakan sebagai A coupled with B maka didefinisikan sebagai berikut: Gambar 3.2 Blok Sistem Hadware Modul Controller Blok rangkaian modul master board [2.18] dengan adalah operator T-norm. Sedangkan jika dinyatakan sebagai A entails B maka didefinisikan sebagai berikut: - material implication - propositional calculu - extended propositional calculus - generalization of modus exponens dengan R=AxB dan adalah operator T-norm. III. PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Mekanik mesin Blok mesin Gambar 3.3 Blok modul outdoor controller Gambar 3.4 Blok modul outdoor controller Gambar 3.1 Blok mesin Air conditioner 4

5 3.3 Perancangan Software Perancangan Software meliputi; modul outdoor progam dan indoor board progam. Modul outdoor board progam sebagai controller outdoor unit meliputi compressor, electric valve dan blower, Sedangkan modul indoor unit sebagai controller yang mengatur fan dan swing Flow chart Program Modul Outdoor Unit START ADC : Text, Tein, TEout1,TEout2,Pevap, Pkomp, V,I Wait active indoor(slave) Active all valve Fuzzy logic Sistem Pengaturan Distribusi Pengaturan distribusi refrigerant mesin menggunakan metode penyalaan bergantian antara indoor1 dengan indoor 2 yang penyalaan tiap jalur lamanya sangat dipengaruhi COP tiap indoor unit. Terdapat Variable TEout1 sebagai variable nilai suhu pada pipa dari output kondensor menuju coil evaporator dan TEin sebagai variable suhu pipa dari coil Indoor yang menuju kompressor. Karena kecepatan penurunan suhu pada TEout1 cepat sedangkan TEin lambat sebagaimana pada gambar 3.7, maka perbedaan suhu antara TEin dengan TEout tiap Indoor sebagai inisialisasi perpindahan jalur. Jika Indoor1 aktif TEout1 akan cepat dingin dengan performa yang semakin besar dan selanjutnya mengecil kembali pada saat suhu TEout minimal dengan perbedaan suhu dengan TEin semakin mengecil. Jika dibandingkan dengan TEout2 perbedaan suhu TEout2 dengan TEin semakin besar. Pada saat tersebut aliran refrigerant akan dialihkan ke indoor2 unit. Kompressor ON Fuzzy Logic Controller Valve 1-4 Blower ON Request OFF or disconect from slave Blower & Kompressor OFF STOP Gambar 3.5 Flow chart progam master Data-data dari ADC di gunakan pada proses fuzzyfikasi untuk pengaturan penyalaan valve yang di definisikan sebagai berikut : o Vlout1 = valve dari kondensor menuju indoor unit 1 o Vlout2 = valve dari kondensor menuju indoor unit 2 o Vlin1 = valve dari evaporator indoor unit 1 ke kompresor o Vlin2 = valve dari evaporator indoor unit 2 ke kompresor Perancangan Fuzzy Logic Controller ΔP TExt COP FUZZYFICATION Membership function Rule base DEFUZZYFICATION Gambar 3.6 Blok diagram controller Valve Indoor1 Valve Indoor2 Blower 5 Gambar 3.7 karakteristik suhu evaporator Untuk mengaplikasikan mekanisme tersebut kedalam controller ditentukan membership fuzzy logic berdasarkan beda performa tiap indoor unit (ΔTP gambar 3.7). Jika suhu luar outdoor unit mengalami kenaikan maka Vlout1 ( valve yang menuju indoor1 ) akan nyala. Dan jika suhu menurun Vlout1 akan mati. Jika performa (ΔTP) semakin bernilai positif Vlout1 akan menyala. Pada saat Vlout1 menyala maka TEout1 semakin menurun. Karena besar TEin dipengaruhi oleh suhu dalam ruangan yang terpasang indoor1 (kecepatan penyerapan panas oleh coil evaporator), maka TEin akan cepat menurun jika suhu ruangan semakin dingin begitu juga sebaliknya. Penurunan kecepatan TEin jika semakin sama dengan kecepatan Penurunan suhu pada TEout1 maka panas yang diserap oleh refrigerant juga semakin kecil, pada kondisi ini Vlout1 harus mati pada set point tertentu. Jika beda suhu antara TEin dan TEout1 adalah performa dari indoor1 dan beda suhu antara TEin dengan TEout2 adalah performa dari indoor 2, maka antara performa indoor 1 dan indoor 2 saling menegasikan berdasarkan gambar. Sifat ini dimanfaatkan untuk memperoleh nilai ΔTp dengan range yang di uji coba. Jika nilai dari ΔTp bernilai positif Vlout1 akan menyala dan nilai ΔTp akan menurun hingga negatif dan Vlout1 menjadi mati. Kinerja ini akan diterapkan

6 berkebalikan pada fuzzy Vlout2 sehingga ketika Vlout1 mati Vlout2 akan menyala dan aliran refrigerant dialihkan ke indoor 2 dan sebaliknya Rule Fuzzy Logic Gambar 3.10 Membership ΔPf Gambar 3.8 Membership ΔTp Fuzzy Logic Sistem Pengaturan Kompressi Pengaturan kompresi mesin menggunakan metode pengaliran refrigerant ke coil evaporator yang dikendalikan oleh set point tekanan dan pengaruh suhu eksternal outdoor unit yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan set point. Terdapat variable Vlout1 yang berpasangan dengan Vlin1 yang jika aktif, refrigerant akan mengalir ke indoor1 sampai pada set point tekanan. Untuk menaikan tekanan agar diperoleh respon yang diinginkan pada saat suhu eksternal naik. Dilakukan pengaturan secara bersamaan terhadap Vlout2 dan Vlin2. Pengaktifan Vlin2 akan menyebabkan tekanan naik sedangkan pengaktif Vlout2 akan meyebakan penurunan tekanan. Untuk mengaplikasikan mekanisme tersebut dengan fuzzy logic controller digunakan 2 membership input. Yaitu membership suhu eksternal (TExt) dengan keanggotaan dingin, hangat, panas sebagaimana dalam gambar 3.9. Dan membership beda tekanan (ΔPf) dengan keanggotaan kurang, cukup, berlebih sebagaimana dalam gambar Dimana ΔPf merupakan beda tekanan antara tekanan target dengan kondisi tekanan yang terjadi pada mesin(δp). Sifat positif ΔPf akan menyebabkan peningkatan beda tekanan dan sifat negatif akan menyebabkan penurunan tekanan. Terdapat 5 Rule fuzzy logic untuk tiap tiap output meliputi valve 1, valve2, valve3, valve4, kecepatan blower, dimana untuk ΔTp menyala dapat dilihat pada gambar Sedangkan untuk ΔTp mati dapat dilihat pada gambar Gambar 3.11 Rule Fuzzy ΔTp menyala Gambar 3.9 Membership TExt Gambar 3.12 Rule Fuzzy ΔTp mati 6

7 3.3.6 Flow Chart Fuzzy logic program Beda tekanan : ΔP = Pkomp -Pevap Inisialisasi range adjust output=δpt Beda tekanan : ΔPf = ΔPt - ΔP Perfoma ΔTp= (TEin -TEout1) - (Tein-TEout2) If indoor n aktif Valve in n START ΔTp ΔPf Fuzzification Rule Fuzzy Miu Defuzzification TExt Membership Fuzzy Valve out n Gambar 3.13 Flowchart Fuzzy logic Flow chart Program Modul Indoor Unit Tabel 4.1 Data tekanan terhadap arus bit psi V (Volt) I (A) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Pengujian Suhu Output Tanpa Menggunakan Controller Data ADC TExt, Tcoil, Addres Display 7 Seg Td = Set point Suhu If Text > Td Y Send to master Set active Fan active STOP T Send to master Set disable Fan disable Uji coba mesin pendingin menggunakan tanpa menggunakan controller pada ruangan 2x1 m 3 bersuhu tetap 25 0 C, dialakukan dengan mengisi gas freon secara bertahap hingga pada tekanan tertentu. Dari grafik 4.1 menunjukkan lebarnya perbedaan tekanan antara coil kondensor (PK) dengan coil evaporator (PE) semakin menurunkan suhu pipa yang mengalir menuju evaporator atau ke bagian indoor unit. Dengan kemampuan maksimum dari kompressor sebesar 150 psi dan banyaknya gas yang isikan ke dalam mesin sangat menentukan performa mesin Air Conditioner. Tabel 4.2 Pengujian pengaruh perbandingan tekanan terhadap suhu output mesin Gambar 3.13 Flowchart modul Indoor IV. PENGUJIAN 4.1 Analisa Karakteristik Mesin Karakteristik mesin dapat diperoleh dengan pengujian arus kerja kompressor terhadap tekanan yang dihasilkan pada bagian coil kondensor atau bagian outdoor unit, dan dengan pengujian perbandingan tekanan terhadap suhu output. Pengujian arus kerja kompressor dilakukan dengan megukur arus input kompressor dengan multimeter pada saat mesin dijalankan dengan kondisi ujung pipa kompressor tersumbat. Sehingga terjadi kenaikan tekanan pada ujung kompressor Dari table. 4.1 diperoleh kesimpulan semakin besarnya tekanan yang dihasilkan semakin besar arus kerja dari kompressor. Adapun maksimum output dari kompressor sebesar 150 psi dan dilengkapi thermal protection. ; Percobaan PK (psi) PE(psi) T out T indoor

8 Gambar 4.1 Grafik output tanpa controller 4.2. Pengujian Hardware Pengujian hardware modul outdoor meliputi; pembacaan ADC sensor suhu, tekanan dan arus, pengaturan kecepatan blower Pengujian Pengaturan Kecepatan Blower Pkomp Pevap Tout Tindor Pengaturan kecepatan blower ditentukan dari nilai tegangan dari DAC dan dari generator sinus yang sefase dengan sinus tegangan blower. Dua sinyal tersebut akan di umpankan ke komparator dan menghasilkan gelombang persegi 100Hz dengan duty cycle bergantung tegangan refferensi yang berasal dari DAC Mikrocontroller seperti pada gambar 4.1. Pengaturan DAC pada Microcontroller dengan mensetting nilai bit OCRO yang beresolusi 8bit (0-255). Adapun pengaruh OCR0 terhadap duty cycle gelombang persegi tidak linier seperti pada tabel 4.3. output gelombang persegi selanjutnya diumpankan ke driver blower untuk menggerakan blower. Tabel. 4.3 Setting OCR0 untuk mengatur duty cycle Vsens 0CR0(8bit) duty cycle Vsens 0CR0(8bit) duty cycle 2,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V ,4 V Pengujian Running Program Fuzzy Logic Controller Pengujian hasil running program dilakukan dengan mengkondisikan outdoor unit bekerja pada suhu eksternal C. dengan suhu dalam ruangan indoor unit sebesar 25 0 C. berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.4 kecepatan blower meningkat dengan terjadinya peningkatan suhu. Sedangkan pada pengaturan kompresi diperoleh hasil yang stabil dengan mekanisme on-off valve sesuai dengan set point tekanan, selain itu perubahan suhu dapat direspon dengan kenaikan tekanan pada coil kondensor yang ditunjukkan pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Respon kecepatan blower terhadap perubahan suhu eksternal outdoor unit T eksternal 0 C bit OCR Output duty cycle % % % % % % % % % % % % % % Gambar 4.1 Input Driver Blower 8

9 Dari tabel 4.5 memperlihatkan kerja valve indoor1 dipengaruhi valve pada indoor2. Pengaruh dari valve in indoor2 akan meningkatkan tekanan sedangkan valve out indoor2 akan menurunkan tekanan saat indor1 aktif dengan aktifnya valve in dan valve out indoor1 bersamaan. Mekanisme ini akan bekerja berkebalikan jika indoor 2 aktif. Adapun pengaturan distribusi dengan perhitungan COP tiap-tiap indoor menghasilkan perpindahan yang lama pada T out antara C dikarenakan faktor penurunan TEin sangat lambat jika dibandingkan dengan TEout1, untuk mempercepat perpindahan harus dengan mengoptimalkan pendinginan dibawah 4 0 C, selain itu pengoptimalan kerja AC pada beda tekanan yang besar menghasilkan pemvacuman sebesar -4psi pada bagian evaporator sehingga suhu refrigerant sangat dingin dan menyebakan electric valve tidak bekerja. T Pevap Pkomp Eks 0 C (psi) (psi) set ΔP Indor 1 Indor 2 valve valve valve valve out in out in open open close open open open close close open open close close close close close close open open close close open open open close open open close close open open close open open open close close open open open close open open close close Tabel 4.5Kerja valve dengan controller V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 1. Jang, J.S.R., Sun, C.T., Mizutani,E., (1997), Neuro- Fuzzy and Soft Computing, Prentice-Hall International, New Jersey, Andrianto, Heri Pemrograman mikrokontrolerr AVR Atmega 16 menggunakan bahasa C (codevision AVR).Bandung : informatika. 3. C,B, Chiou, S,L, Lin, The Aplication of Fuzzy control on energy saving for multi-unit rom air Conditioner, 4. S, Marsukat Putro, Perancangan sistem kontrol kompressor AC berbasis PC. Makalah seminar tugas akhir, Universitas Diponegoro 5. Sungadiyanto,2006. Studi eksperimental performa mesin pengkondisian udara (ac) mc quay dengan refrigeran r-22 pada laboratorium teknik mesin. Makalah seminar tugas akhir :Universitas Negeri Semarang 6. BIOGRAFI PENULIS Mokhamad Hidayat dilahirkan di Malang, 23 November Menempuh jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar di SDN kidul dalem 3 dan melanjutkan ke SLTPN 3 Malang dan SMU Negeri 3 Malang. Pada tahun 2004 penulis masuk menjadi mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya. Dan semakin giat menekuni hardware, software, dan mekanik setelah mengambil konsentrasi bidang Elektronika, selain itu aktif sebagai asisten praktikum di kampus sekaligus bekerja sebagai designer hardware dan software di beberapa tempat. Pengaplikasian fuzzy logic controller pada mesin multi split air conditioner dapat diterapkan dalam mengatur sistem kompresi dan distribusi refrigerant dengan hasil mampu menaikan perbedaan tekanan hingga 150 psi dan menjaga kestabilan sesuai dengan set point tekanan. Dan dapat merespon kenaikan suhu eksternal outdoor unit dengan naiknya tekanan pada saat suhu mencapai 29 0 C dan turun kembali pada suhu 28 0 C. aplikasi dengan 2 indoor unit menggunakan metode nyala bergantian berdasarkan COP tidak dapat diterapkan karena menghasilkan perpindahan yang sangat lama. Pemanfaatan electric valve memberikan hasil yang tidak efektif untuk pengoptimalan tekanan dikarenakan suhu kerja electric valve kurang berfungsi dengan baik pada suhu di bawah 0 0 C. 9

Conditioner Dengan Fuzzy Logic

Conditioner Dengan Fuzzy Logic Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kompresi dan Distribusi Refrigrant pada Multi-split Air Conditioner Dengan Fuzzy Logic (Design Control System of Compression and Distribution Refrigrant on Multi-split

Lebih terperinci

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2 Fuzzifikasi S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 PRAKTIKUM SISTEM CERDAS - REASONING JOBSHEET 2 - FUZZIFIKASI

Lebih terperinci

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November 2013

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November 2013 DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL LOGIKA FUZZY (FLC) DAN KONTROL ON/OFF Oleh: Bela Nurlia (1209 100 048) Dosen Pembimbing: Drs. Suharmadi Sanjaya, Dipl.Sc.,M.Phil. NIP. 19540625 198103 1 003 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan pada penelitian ini. Penjabaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada penulis

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KEBAKARAN BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) DENGAN FUZZY LOGIC

PENDETEKSIAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KEBAKARAN BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) DENGAN FUZZY LOGIC Widyantara, Pendeteksian dan Pengamanan Dini Pada Kebakaran 27 PENDETEKSIAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KEBAKARAN BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) DENGAN FUZZY LOGIC Helmy Widyantara Program Studi S Sistem

Lebih terperinci

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a) Abstrak: Pada penelitian ini metode Fuzzy Logic diterapkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logika Fuzzy Logika Fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasipikiran manusia

Lebih terperinci

Bab III. Metodelogi Penelitian

Bab III. Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP FUZZY LOGIC DAN PENERAPAN PADA SISTEM KONTROL. asing. Dalam pengalaman keseharian kita, permasalahan yang berkaitan dengan fuzzy

BAB IV KONSEP FUZZY LOGIC DAN PENERAPAN PADA SISTEM KONTROL. asing. Dalam pengalaman keseharian kita, permasalahan yang berkaitan dengan fuzzy BAB IV KONSEP FUZZY LOGIC DAN PENERAPAN PADA SISTEM KONTROL 4.1 Pengenalan konsep fuzzy logic Konsep mengenai fuzzy logic bukanlah merupakan sesuatu yang baru dan asing. Dalam pengalaman keseharian kita,

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan

Lebih terperinci

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom PENDAHULUAN Logika Fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh tahun 1965 Dasar Logika Fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy adalah peranan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini. Secara garis besar teori penjelasan akan dimulai dari definisi logika fuzzy,

Lebih terperinci

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC Richa Watiasih, Nurcholis 2,2 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya richa@ubhara.ac.id, 2 cholis94@gmail.com

Lebih terperinci

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR Oleh : Ade Rinovy Dwi Rusdi 05.50.0019 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

APLIKASI FIS MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN VALVE UNTUK MANGATUR TINGGI LEVEL AIR. Wahyudi, Iwan Setiawan, dan Martina Nainggolan *)

APLIKASI FIS MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN VALVE UNTUK MANGATUR TINGGI LEVEL AIR. Wahyudi, Iwan Setiawan, dan Martina Nainggolan *) APLIKASI FIS MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN VALVE UNTUK MANGATUR TINGGI LEVEL AIR Wahyudi, Iwan Setiawan, dan Martina Nainggolan *) Abstract Fuzzy control is one of the controller alternative using expert

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

PENERAPAN INFERENSI FUZZY UNTUK KENDALI SUHU RUANGAN PADA PENDINGIN RUANGAN (AC)

PENERAPAN INFERENSI FUZZY UNTUK KENDALI SUHU RUANGAN PADA PENDINGIN RUANGAN (AC) PENERAPAN INFERENSI FUZZY UNTUK KENDALI SUHU RUANGAN PADA PENDINGIN RUANGAN (AC) Kartina Diah KW,ST1), Zulfa Noviardi2) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permintaan, Persediaan dan Produksi 2.1.1 Permintaan Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL ATTITUDE PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) QUADROTOR DF- UAV01 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER 3-AXIS DENGAN METODE FUZZY LOGIC EKO TRI WASISTO 2407.100.065 Dosen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas perancangan serta penerapan pengendalian berbasis logika fuzzy pada sistem Fuzzy Logic Sebagai Kendali Pendingin Ruangan Menggunakan MATLAB. Dan simulasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN ROTASI KOMPRESOR MESIN PESAWAT BOEING MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

PREDIKSI KECEPATAN ROTASI KOMPRESOR MESIN PESAWAT BOEING MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Seminar Tugas Akhir PREDIKSI KECEPATAN ROTASI KOMPRESOR MESIN PESAWAT BOEING 737-300 MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY O L E H : N U R R O H MAN A N D I K A R D I A N P E M BIMBING : D R. I R. A U L I A S I T I

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum Sistem pada penelitian ini akan menyeimbangkan posisi penampang robot dengan mengenal perubahan posisi dan kemudian mengatur kecepatan. Setiap

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA Rima Liana Gema, Devia Kartika, Mutiana Pratiwi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang email: rimalianagema@upiyptk.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban

Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban Lingga Dwi Putra 1, Joke Pratilastiarso 2, Endro Wahjono 3 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA MICROHIDRO DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA MICROHIDRO DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA MICROHIDRO DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Nazrul Effendy 1), Ridwan Herdiawan ), Fikri Nur Muhammad 3) I Nym Kusuma Wardana 4) 1,,3,4) Jurusan Teknik Fisik Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-18 Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF Akhmad Syukri Maulana dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab III Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pengujian analisa kinerja AC split merk TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 dengan variasi tekanan tanpa pembebanan terdapat beberapa

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Nesi Syafitri. N Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution No. 3,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN SUHU RUANGAN

PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN SUHU RUANGAN P P P P PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN SUHU RUANGAN Wahyu Herman Susila 1, Wahyudi 2, Iwan Setiawan 2 Abstrak - Teknik kendali dengan menggunakan Fuzzy telah banyak diaplikasikan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM RANCANG BANGUN SISTEM KONTROLTEMPERATUR BERBASIS LOGIKA FUZZY DESIGN AND CONSTRUCTION FUZZY LOGIC TEMPERATURECONTROL SYSTEM Ardiyanto Happy Susilo, Ninik Purwati, I.G. Puja Astawa, Arna Fariza Jurusan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy

Rancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy Rancang Bangun Sistem Pendingin Mesin Mobil Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy Purwanto Priyojatmiko 1, Akhmad Musafa 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Jl.Raya

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya BAB II LANDASAN TEORI A. Logika Fuzzy Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang

Lebih terperinci

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal * ANALISA EFEKTIFITAS PENAMBAHAN MEDIA AIR KONDENSAT PADA AC SPLIT 1,5 PK TERHADAP RASIO EFISIENSI ENERGI (EER) Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan sistem yang kompleks. Logika fuzzy memberikan rangka kerja yang kuat dalam memecahkan masalah

Lebih terperinci

Lima metode defuzzifikasi ini dibandingkan dengan mengimplementasikan pada pengaturan kecepatan motor DC.

Lima metode defuzzifikasi ini dibandingkan dengan mengimplementasikan pada pengaturan kecepatan motor DC. Sutikno, Indra Waspada PERBANDINGAN METODE DEFUZZIFIKASI SISTEM KENDALI LOGIKA FUZZY MODEL MAMDANI PADA MOTOR DC Sutikno, Indra Waspada Program Studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro tik@undip.ac.id,

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller Thiang, Resmana, Fengky Setiono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Lebih terperinci

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy. Chapter 7 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Sist Sis em t Fuzzy Fuzz Sistem Pakar

Sist Sis em t Fuzzy Fuzz Sistem Pakar Sistem Fuzzy Sistem Pakar Pendahuluan Manusia cenderung menggunakan bahasa dalam bentuk sesuatu yang dapat dipahami secara umum, bukan dalam bentuk bahasa matematika yang mementingkan akurasi. Misalkan,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE SUGENO DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEPRIBADIAN SISWA BERDASARKAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI MI MIFTAHUL ULUM GONDANGLEGI MALANG) Wildan Hakim, 2 Turmudi, 3 Wahyu H. Irawan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH 68 REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH Septiani Nur Hasanah 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Program Studi Teknik Informatika. Universitas Komputer Indonesia. Jl.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini akan dilakukan studi literatur dan pendalaman

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM : LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC Nama Praktikan : Utari Handayani NPM : 140310110032 Nama Partner : Gita Maya Luciana NPM : 140310110045 Hari/Tgl Percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY. Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp :

MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY. Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp : MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp : 0622027 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY Doni Salami 1, Iwan Setiawan 2, Wahyudi 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan

BAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan BAB VI PENGUJIAN SISTEM 6.1 Tahap Persiapan Pengujian Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan performansi sistem kontrol yang dirancang. Namun perlu dipersiapkan terlebih dahulu

Lebih terperinci

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi Himpunan Fuzzy Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi Outline Himpunan CRISP Himpunan Fuzzy Himpunan CRISP Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item dalam suatu himpunan A, yang

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI FUZZY RULES UNTUK PERENCANAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS DI PDAM KOTA SURABAYA. oleh: WINDA ZULVINA

SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI FUZZY RULES UNTUK PERENCANAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS DI PDAM KOTA SURABAYA. oleh: WINDA ZULVINA SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI FUZZY RULES UNTUK PERENCANAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN PERALATAN PRODUKSI DI PDAM KOTA SURABAYA oleh: WINDA ZULVINA 5206100040 Dosen Pembimbing : Mahendrawathi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana Logika Fuzzy KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8 Entin Martiana 1 Kasus fuzzy dalam kehidupan sehari-hari Tinggi badan saya: Andi menilai bahwa tinggi badan saya termasuk tinggi Nina menilai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini adalah mengatur suhu di dalam ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah sistem kontrol

Lebih terperinci

Analisa dan Simulasi Model Kualitas Air pada Tambak dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy dan Kontrol ON/OFF

Analisa dan Simulasi Model Kualitas Air pada Tambak dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy dan Kontrol ON/OFF SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Analisa dan Simulasi Model Kualitas Air pada Tambak dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy dan Kontrol Bela Nurlia, dan Suharmadi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih

Lebih terperinci

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT. Implementasi Sensor Gas pada Kontrol Lengan Robot untuk Mencari Sumber Gas (The Implementation of Gas Sensors on the Robotic Arm Control to Locate Gas Source ) Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1.

Lebih terperinci

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Andriani Parastiwi a), Ayu Maulidiyah a), Denda Dewatama a) Abstrak:-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN

IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM FUZZY Bidang Pengaturan Lalu Lintas IMPLEMENTASI SISTEM FUZZY UNTUK PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN KEPADATAN ARUS KENDARAAN KELOMPOK Bagus Tris AtmajaNRP 2405 100 019

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: joned72@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL Wiwit Fitria 1*, Anton Hidayat, Ratna Aisuwarya 2 Jurusan Sistem Komputer, Universitas

Lebih terperinci

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI Nofriadi * 1), Havid Syafwan 2) 1) Program Studi Sistem Informasi, STMIK Royal Kisaran Jl. Prof. M. Yamin 173 Kisaran, Sumatera

Lebih terperinci

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE Fitria Suryatini Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 (UNISMA) E-mail: fitriasuryatini88@gmail.com

Lebih terperinci

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Ketentuan Praktikum 1. Lembar Kerja Praktikum ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa untuk praktikum pertemuan ke - 8 2. Mahasiswa akan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin Galuh Renggani Wilis, ST.,MT ABSTRAKSI Pengkondisian udara disebut juga system refrigerasi yang mengatur temperature & kelembaban udara. Dalam beroperasi

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 29 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. LOGIKA FUZZY UTHIE Pendahuluan Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan Amerika

Lebih terperinci

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Fuzzy Systems Fuzzy Logic Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Masalah: Pemberian beasiswa Misalkan

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN Agung Saputra 1), Wisnu Broto 2), Ainil Syafitri 3) Prodi Elektro Fakultas Teknik Univ. Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta, 12640 Email: 1) agungsap2002@yahoo.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA ROBOT LINE FOLLOWER

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA ROBOT LINE FOLLOWER PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI IV Samarinda, November IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA ROBOT LINE FOLLOWER Supriadi, Ansar Rizal Prodi Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR GAMBAR. viii. DAFTAR TABEL. x. DAFTAR LAMPIRAN.. xi. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah..

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR GAMBAR. viii. DAFTAR TABEL. x. DAFTAR LAMPIRAN.. xi. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah.. DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. iv DAFTAR GAMBAR. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR LAMPIRAN.. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah.. 1 1.1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a. 3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian

Lebih terperinci

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. LOGIKA FUZZY UTHIE Intro Pendahuluan Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Pengambilan data pada kondensor disistem spray drying ini telah dilaksanakan pada bulan desember 2013 - maret 2014 di Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu membantu manusia dalam memilih tingkat kematangan buah durian sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii DAFTAR ISTILAH USART : Jenis komunikasi antar mikrokontroler tipe serial yang menggunakan pin transmitter dan receiver. Membership function : Nilai keanggotaan masukan dan keluaran dari logika fuzzy. Noise

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Luh Kesuma Wardhani, Elin Haerani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Game dan Video Game Menurut kamus Cambridge Advanced Learner Dictionary, game adalah sebuah aktivitas menghibur dan menyenangkan yang dimainkan oleh anak anak. Sedangkan video

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN Irnanda Priyadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu, Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Untuk memehami cara rancang bangun pengontrol suhu dan kelembaban media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) dibutuhkan studi

Lebih terperinci

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING : Perancangan Sistem Pengendalian Rasio Aliran Udara dan Bahan Bakar Pada Boiler Di Unit Utilitas PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban Dengan Menggunakan Sistem Pengendali PID -Fuzzy OLEH

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Himpunan Himpunan adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas objek-objek yang didefenisikan secara jelas, objek-objek dalam himpunan-himpunan yang dapat berupa apa saja: bilangan, orang,

Lebih terperinci