Bab III Metodelogi Penelitian
|
|
- Hartanti Erlin Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pengujian analisa kinerja AC split merk TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 dengan variasi tekanan tanpa pembebanan terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Pertama diawali dengan start kemudian melakukan studi pustaka untuk persiapan penelitian, setalah itu perancangan dan pembuatan alat uji kemudian melakukan percobaan alat uji dengan menggunakan refrigeran R-22 apabila sistem tidak bekerja kembali ke perancangan dan pembuatan alat uji tetapi apabila sistem bekerja berlanjut ke validasi alat ukur untuk melaksanakan pengujian dan pengambilan data dengan refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22 tanpa pembebanan kemudia menganalisa data hasil dari pengujian dengan referensi-referensi yang mendukung setelah mengetahui hasil analisa data pengujian menyimpulkan hasil dari pengujian dan selesai. Diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan guna memperdalam bidang yang akan diteliti, baik mengenai masalah kinerja alat uji maupun pembuatan piranti penunjang penelitian guna mendapatkan hasil maksimal. Studi pustaka juga digunakan untuk membandingkan hasil penelitian atau mengembangkan penelitian terdahulu atau literatur yang berhubungan dengan topik penelitian Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan guna untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan didalam penelitian seperti membeli peralatan untuk pembuatan alat pengujian, mencari refrensi, buku atau jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang berhubungan dan berguna untuk penelitian ini sebagai bahan acuan serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk menetukan instalasi peralatan uji. 30
2 Start Studi Pustaka Persiapan Penelitian Perancangan dan Pembuatan Alat Uji Percobaan Alat Uji dengan refrigerant R-22 Validasi Alat Ukur Sistem Bekerja Tidak Ya Dengan Refrigeran R-22 Tanpa Pebenbanan Pengujian dan Pengambilan Data Analisa Data Dengan Refrigeran MC- 22 Tanpa Pembebanan Kesimpulan Referensi Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Metodelogi Penelitian 3.4. Instalasi Peralatan UJi Instalasi peralatan uji dirangkai sedemikian rupa agar identik dengan instalasi sistem pengkondisian udara ruangan pada umumnya, dimana semua komponen utama disesuaikan dengan kondisi sebenarnya. Perbedaan terletak pada penambahan alat ukur yang dipakai untuk menentukan kondisi pada saat pengujian. Instalasi peralatan uji terdiri dari kornponen utama sistem pengkondisian udara, yaitu berupa evaporator, kondensor, katup ekspansi dan kompresor yang digerakan oleh motor listrik. Alat ukur yang dipakai antara lain termometer 31
3 digital, pressure gauge, anemometer, timbangan, voltmeter dan ampermeter. Instalasi alat uji ditunjukan seperti pada Gambar 3.2 dan skema instalasi alat uji seperti pada Gambar 3.3. Gambar 3.2 Alat Uji Pengkondisian Udara Keterangan : 1. Saklar AC 2. Saklar Lampu 3. Remot Kontrol 4. Ampermeter 5. Voltmeter 6. Pressure Gauge P1 7. Pressure Gauge P2 8. Pressure Gauge P3 9. Pressure Gauge P4 10. Termometer Tr 11. Termometer T1 12. Termometer T2 13. Termometer T3 14. Termometer T4 15. Evaporator 16. Lampu 32
4 Kondensor P3 T3 P2 T2 Receiver Katup Ekspansi Kompresor Evaporator P4 T4 P1 T1 Ruangan Tr Gambar 3.3 Skema Instalasi Peralatan Uji Keterangan : P = Pressure Gauge T = Termometer Tr = Termometer pada Ruangan 3.5. Validasi Alat Ukur Termometer Dalam mengkalibrasi termometer ada beberapa langkah kaliberasi yang dilakukan antara lain sebagai berikut : 1. Menyiapkan termometer acuan sebagai standar yang dijadikan sebagai perbandingan dengan termometer yang akan dikalibrasi. 2. Meletakan ujung sensor termocoupel secara berdekatan dalam sebuah wadah berisi air, kemudian memanaskan wadah ini. 33
5 3. Memperhatikan dan membandingkan kenaikan temperatur yang ditunjukan semua termometer secara bertahap misalkan dari suhu 30 o C, 40 o C, 50 o C hingga 100 o C. 4. Bila terjadi penyimpangan skala temperatur antara termometer yang dikalibrasi dengan termometer acuan, maka melakukan langkah kalibrasi seperti diatas Pressure Gauge Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengkalibrasi pressure gauge sebagai berikut : 1. Mempersiapkan peralatan kalibrasi pressure gauge set, piston (1 kg = 9,81 N) dan beban 0,2 kg, 0,5 kg, 1 kg dan seterusnya. 2. Memasang pressure gauge yang dikalibrasi pada jalur yang disedikan, sehingga membentuk rangkaian tertutup. 3. Mengisi air pada bagian closely-fitting cylinder (333 mm 2 ) hingga keluar dari saluran overflow harus tidak terdapat kebocoran pada jalur yang lain. 4. Mengeluarkan udara yang terperangkap didalam dengan cara memiringkan dan mengetuk perlahan rangkaian ini. 5. Memasukan piston ke closely-fitting cylinder dan menambah beban secara bertahap. 6. Memperhatikan dan membandingkan nilai tekanan yang ditunjukan peralatan kalibrasi dengan pressure gauge yang dikalibrasi, untuk setiap setiap beban yang ditambahkan. 7. Jika terjadi penyimpangan tekanan nilai pressure gauge yang dikalibrasi dengan peralatan kalibrasi, maka melakukan kalibrasi dengan langkah-langkah seperti diatas Peralatan Pengujian Dalam pengujian membutuhkan alat utama maupun alat bantu untuk kesuksesan dalam pengujian. Adapun alat-alat yang digunakan didalam pengujian sebagai berikut : 34
6 AC Split TCL 3/4 PK AC split digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan alat uji pengkondisian udara dan dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4. Berikut adalah spesifikasi AC split yang digunakan dalam pengujian : TCL split type air conditioner Model TAC-07CS/K Capcity 7000 Btu/h Rate current 3,7 A Input power 790 W Rate volt V Rate Frequency 50 Hz LRA of compressor 17 A Noise 50 db(a) Weight 24 Kg Water proof protection IPX4 Refrigerant/Charge R22/630 g Gambar 3.4 AC Splite TCL 3/4 PK Pompa Vakum Pompa vakum diperlukan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem pendingin sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti udara dan uap air. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin refrigerasi. Karena uap air yang berlebihan dalam sistem pendingin dan refrigerator dapat memperpendek umur operasi filter drier dan mengakibatkan penyumbatan, khususnya pada bagian sisi tekanan rendah seperti di katup ekspansi atau pada pipa kapiler. Adanya uap air dan gas-gas tidak terkondensasi dalam sistem akan menghalangi perpindahan panas di kondensor dan evaporator. Pompa vakum dapat dilihat seperti pada Gambar
7 Gambar 3.5 Pompa Vakum Pressure Gauge Secara sederhana pressure gauge dapat didefinisikan suatu alat untuk membaca tekanan dengan pengamatan langsung. Kalau dalam bahasa detail dan formal, pressure gauge adalah suatu field instrument untuk mengukur pressure (psia/bar) dengan pengamatan direct reading measurement type. Preassure gauge yang digunakan dalam penelitian ini ada dua tipe, pertama high preassure dan coumpound pressure. Untuk mengetahui bentuk dan tipenya dapat dilihat pada Gambar 3.6 warna merah untuk tekanan tinggi (high pressure) dan warna biru untuk tekanan rendah (coumpound pressure). Gambar 3.6 Pressure Gauge 36
8 Termometer Termometer berfungsi untuk mengukur temperatur. Kerja dari termometer berdasarkan efek pemuaian dan penyusutan dari air raksa (termometer manual). Untuk termometer model digital tidak menggunakan air raksa, tapi menggunakan sebuah sensor panas dan pembacaannya ditampilkan dalam digit angka. Disarankan menggunakan termometer digital karena lebih akurat dan mudah dalam pembacaannya. Termometer dapat dilihat seperti pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Thermometer Amperemeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Ampermeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk mendeteksi arus listrik pada rangkaian. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetik. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Amperemeter dapat dilihat seperti pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Ampermeter 37
9 Voltmeter Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur teganggan listrik. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Voltmeter dapat dilihat seperti pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Voltmeter Manifold Gauge Digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran pada alat pengkondisian udara pada saat pengisisan. Manifold gauge dipenelitian ini digunakan pada proses pengisian massa refrigeran untuk mengetahui tekanan setalah evaporator atau tekanan sebelum kondensor. Manifold gauge dapat dilihat seperti pada Gambar 3.10 ( Gambar 3.10 Manifold Gauge 38
10 Timbangan Digunakan untuk mengetahui berapakah massa refrigeran yang masuk kedalam alat uji baik untuk refrigeran R-22 maupun refrigeran MC-22. Disini mengunakan timbagan digital untuk mepermudah dalam pembacaan. Timbangan dapat dilihat seperti pada Gambar 3.11 ( Gambar 3.11 Timbangan Refrigeran Refrigeran adalah media perpindahan panas yang menyerap kalor dengan penguapan pada temperatur rendah dan memberikan kalor dengan pengembunan pada temperatur dan tekanan tinggi. Refrigeran merupakan fluida kerja dalam sistem refrigerasi. Refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22 dapat dilihat seperti pada Gambar Gambar 3.12 Refrigeran R-22 dan MC-22 39
11 Anemometer Anemoter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan udara. Anemometer dipenelitian ini digunakan sebagai pengukur kecepatan laju udara dari blower evaporator dan suhu yang keluar dari blower evaporator. Anemometer dapat dilihat seperti pada Gamabar Gambar 3.13 Anemometer 3.7. Langkah Pengujian Pemeriksaan Sebelum Pengujian Sebelum melakukan pengujian melakukan pemeriksaan seluruh peralatan uji dan perlengkapannya merupakan langkah pertama yang mungkin dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kondisi peralatan alat uji agar senantiasa baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengujian adalah: 1. Memeriksa seluruh kondisi peralatan alat uji antara lain seperti power supply dan sistem kelistrikan. 2. Memastikan kipas kondensor dan blower evaporator bekerja dengan baik dan tidak ada kerusakan. 3. Mencoba menyalakan alat uji untuk memeriksa adanya kebocoran pada instalasi pemipaan. 4. Menempatkan wadah air pada selang pembuangan untuk tempat pembuangan air. 40
12 Pemvakuman Sistem Sebelum sistem pengkondisian udara ini diisi dengan refrigeran, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya uap air dalam sistem. Uap air dapat membeku di dalam alat ekspansi dan mengakibatkan penyumbatan. Oleh sebab itu, uap air ini harus dikeluarkan terlebih dahulu dengan cara pemvakuman sistem. Petunjuk pemvakuman sistem pada AC split sebagai berikut ( : 1. Memasang manifold gauge untuk kedua katup pada kompresor. 2. Menutup kedua katup pada manifold gauge. 3. Menghubungkan hose tekanan tinggi (selang warna merah) pada manifold gauge ke sisi buang kompresor dan hose tekanan rendah (selang warna biru) ke sisi hisap kompresor. 4. Menyambungkan hose tengah (selang warna kuning) pada manifold gauge ke saluran hisap pompa vakum (vacum pump). 5. Membuka kedua katup pada manifold gauge. 6. Menghidupkan pompa vakum sekitar 15 menit, sehingga tekanan pada manifold gauge mencapai -30 in Hg. 7. Menutup kedua katup pada manifold gauge dan mematikan pompa vakum. 8. Membiarkan kondisi ini lebih dari 5 menit dan memperhatikan tekanan pada manifold gauge. 9. Jika terdapat kenaikan tekanan setelah langkah no.8 berarti terdapat kebocoran dari sistem, maka harus memeriksa dan memperbaiki kebocoran tersebut. 10. Mengulangi langkah pemvakuman l-8 kembali hingga tidak terdapat kebocoran. 41
13 Pengisian Refrigeran R-22 dan MC-22 Pengisian refrigeran R-22 dan MC-22 dalam pengujian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Meletakan tabung R-22 atau MC-22 diatas timbangan dan mencatat berat awal untuk mengetahui berapa isian massa refrigeran yang masuk pada alat pengkondisian udara. 2. Menghubungkan nipple pada tabung R-22 atau MC-22 dengan hose tengah (selang warna kuning) pada manifold gauge. 3. Membuka kran tabung R-22 atau MC-22 sehingga refrigeran masuk melalui hose tengah (selang warna kuning) dengan posisi kedua katup pada manifold gauge tetap tertutup (untuk musicool dianjurkan hanya membuka kran pada tabung musicool hanya 1/3 bagian saja) 4. Memutar sedikit conection pada manifold gauge dengan hose tengah untuk membuang udara yang terdapat pada hose tengah tersebut kemudian mengencangkan kembali. 5. Membuka kedua katup pada manifold gauge dan tabung refrigran untuk memasukan refrigeran sampai mencapai tekanan pada P1 (katup hisap kompresor) sesuai dengan tekanan yang ditentukan dalam pengujian ini (variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia). 6. Menutup kedua katup pada manifold gauge jika tekanan pada P1 sudah benarbenar stabil. 7. Melakukan pengujian dan pengambilan data. 8. Mengulangi langkah 1-7 untuk masing-masing variasi tekanan (variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia) Pengambilan Data Pengambialan data saat menggunakan refrigeran R-22 maupun saat mengunakan refrigeran MC-22 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan alat tulis dan lembar pengambilan data. 2. Mempersiapkan dan menempatkan seluruh alat ukur pada posisinya dan memastikannya dalam kondisi yang baik. 42
14 3. Menghidupkan alat uji dan menunggu hingga kondisinya benar-benar stabil atau steady. 4. Mengatur blower evaporator pada posisi high cool dan pada suhu evaporator dengan remot kontrol sesuai dengan suhu yang telah ditentukan untuk pengujian yaitu pada suhu 20 o C. 5. Mengatur suhu ruangan pada suhu yang ditentukan (30 o C) dan tekanan pada pressure gauge di P1 pada tekanan yang telah ditentukan untuk pengujian ini (variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia). 6. Mencatat parameter-parameter tekanan dan suhu refrigeran yang masuk dan keluar dari kompresor, kodensor, katup ekspansi dan evaporator setiap terdapat perubahan nilai pada termometer di T1. 7. Mencatat parameter suhu udara dan kecepatan laju udara yang keluar dari blower evaporator serta suhu ruangan (Tr) setiap ada perubahan nilai pada termometer di T1. 8. Mencatat parameter ampermeter dan voltmeter setiap ada perubahan nilai pada termometer di T1. 9. Mematikan mesin uji sistem pengkondisian udara. 10. Mengulangi langkah 1 sampai 9 untuk setiap variasi tekanan yang telah ditentukan (variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia). 43
Bab III. Metodelogi Penelitian
Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan
Lebih terperinciBAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh
32 BAB III INSTALASI PERALATAN UJI 3.1 Tujuan Pengujian Pengujian dilakukan untuk memperoleh data-data kondisi refrigeran pada sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : 1. Data dari hasil pengujian Data diperoleh dari hasil pengujian alat praktikum mesin pendingin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret 2015. Yang meliputi uji coba dan pengolahan data, dan bertempat di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini akan dilakukan studi literatur dan pendalaman
Lebih terperinciBab IV Analisa dan Pembahasan
Bab IV Analisa dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kinerja Ac split TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22. Pengujian kinerja Ac split
Lebih terperinciSeminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12
ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12 Suroso, I Wayan Sukania, dan Ian Mariano Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta 11440 Telp. (021) 5672548
Lebih terperinciBab IV Analisa dan Pembahasan
Bab IV Analisa dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kinerja Ac split TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22. Pengujian kinerja Ac split TCL mengunakan refrigeran
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL
M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT
LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT Disusun oleh: Susilawati 11504279015 PROGRAM S1 KKT UNY JURUSAN PENDIDIKAN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2012 A.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1. DESIGN REAKTOR Karena tekanan yang bekerja tekanan vakum pada tabung yang cendrung menggencet, maka arah tegangan yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1 Design Tabung (Menentukan tebal tabung) Tekanan yang dialami dinding, ΔP = 1 atm (luar) + 0 atm (dalam) = 10135 Pa F PxA
Lebih terperinciSimposium Nasional RAPI XVI 2017 FT UMS ISSN
K152 - STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI BEBAN, WAKTU DAN TEMPERATUR PENDINGINAN TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE (COP) PADA SPLIT AIR CONDITIONING Eqwar Saputra 1, Marwan Effendy 1 1, Jurusan Teknik
Lebih terperinciSistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada
Siklus Kompresi Uap Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2012
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING
Marwan Effendy, Pengaruh Kecepatan Udara Pendingin Kondensor Terhadap Kooefisien Prestasi PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING Marwan Effendy Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R-12 DAN PUTARAN BLOWER EVAPORATOR TERHADAP COP PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MOBIL. Abstrak
PENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R-1 DAN PUTARAN BLOWER EVAPORATOR TERHADAP COP PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MOBIL Dwi Basuki Wibowo 1 ), Muhammad Subri ) Abstrak Refrigeran merupakan salah satu yang
Lebih terperinciPenggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT
Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin Galuh Renggani Wilis, ST.,MT ABSTRAKSI Pengkondisian udara disebut juga system refrigerasi yang mengatur temperature & kelembaban udara. Dalam beroperasi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air
Lebih terperinci3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )
BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL
PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air conditioner atau yang biasa di sebut AC merupakan sebuah alat yang mampu mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Heat pump Heat pump adalah pengkondisi udara paket atau unit paket dengan katup pengubah arah (reversing valve) atau pengatur ubahan lainnya. Heat pump memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan
Lebih terperinciBAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA
BAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA Dalam pengambilan data perlu diperhatikan beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pengambilan data dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN PUTARAN KOMPRESOR SERTA MASSA REFRIGRANT TERHADAP COP MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP
PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN KOMPRESOR SERTA MASSA REFRIGRANT TERHADAP COP MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP Sibut, Anang Subardi, Suparno Djiwo,I Made Yadianto Prodi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara berfikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku panduan maupun studi lapangan. Metode penelitian
Lebih terperinciMESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.
Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI MESIN PENDINGIN (AC SPLIT) 1PK DENGAN PENAMBAHAN ALAT AKUMULATOR MENGGUNAKAN REFRIGERAN MC-22 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER
No. Vol. Thn.XVII April ISSN : 85-87 KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER Iskandar R. Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel
BAB II DASAR TEORI 2.1 Cooling Tunnel Cooling Tunnel atau terowongan pendingin merupakan sistem refrigerasi yang banyak digunakan di industri, baik industri pengolahan makanan, minuman dan farmasi. Cooling
Lebih terperinciBAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL
26 BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL 4.1 Sistem AC Central di Wisma Indomobil 4.1.1 Wisma Indomobil 1 Di Wisma Indomobil 1, AC Central yang digunakan adalah jenis AC central cooling tower.
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan pada bulan Desember 2007 Februari 2008 bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.
MODUL PRAKTIKUM Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T. PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Assalaamu
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :
LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC Nama Praktikan : Utari Handayani NPM : 140310110032 Nama Partner : Gita Maya Luciana NPM : 140310110045 Hari/Tgl Percobaan
Lebih terperinciANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK
ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT PK Imron Rosadi, Agus Wibowo, Ahmad Farid. Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Pancasakti, Tegal,. Dosen Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-12 DAN R-134a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W
PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-2 DAN R-34a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W Ridwan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma e-mail: ridwan@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciSISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)
Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR POROS KOMPRESOR TERHADAP PRESTASI KERJA MESIN PENDINGIN AC
PENGARUH KECEPATAN PUTAR POROS KOMPRESOR TERHADAP PRESTASI KERJA MESIN PENDINGIN AC Marwan Effendy Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura email : effendy@ums.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN
KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN Mochtar Asroni, Basuki Widodo, Dwi Bakti S Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39
BAB IV PEMBAHASAN Pada pengujian ini dilakukan untuk membandingkan kerja sistem refrigerasi tanpa metode cooled energy storage dengan sistem refrigerasi yang menggunakan metode cooled energy storage. Pengujian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENGUJIAN Sistem cascade yang digunakan dalam pengujian ini terdapat di gedung P2M (Salemba). Sebelumnya sistem ini dimanfaatkan untuk mendinginkan komponen pesawat
Lebih terperinciSISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer
SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang
Lebih terperinciPENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI
PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : TRI
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Batasan Rancangan Untuk rancang bangun ulang sistem refrigerasi cascade ini sebagai acuan digunakan data perancangan pada eksperiment sebelumnya. Hal ini dikarenakan agar
Lebih terperinciTROUBLESHOOTING AC MOBIL
M O D U L TROUBLESHOOTING AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciHANIF BADARUS SAMSI ( ) DOSEN PEMBIMBING ARY BACHTIAR K.P, ST, MT, PhD
HANIF BADARUS SAMSI (2108100091) DOSEN PEMBIMBING ARY BACHTIAR K.P, ST, MT, PhD Contoh aplikasi di bidang pengobatan biomedis yang membutuhkan temperatur -20 C untuk penyimpanan sampel CFC mengandung ODP
Lebih terperinciPenerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi
Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi temperatur permukaan kulit) Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Garis Besar Penelitian Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah melakukan pengujian pengaruh putaran mesin terhadap performansi sistem pengkondisian udara
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split
BAB II DASAR TEORI 2.1 AC Split Split Air Conditioner adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai dengan yang kita inginkan, terutama untuk mengkondisikan suhu ruangan agar lebih
Lebih terperinciHUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN
HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN Eko Budiyanto Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyan Metro Jl. KH. Dewantara No.
Lebih terperinciKomparasi Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Temperatur dan Tekanan Mesin Pendingin
Komparasi Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Temperatur dan Tekanan Mesin Pendingin Azridjal Aziz Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5
Lebih terperinciLampiran 2. Trainer dispenser hot and cool unit
LAMPIRAN Lampiran 2. Trainer dispenser hot and cool unit Lampiran 1 PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT TRAINER DISPENSER HOT AND COOL UNIT Spesifikasi Teknik Dispenser Hot and Cool Unit Sumber daya : 220 V~, 50
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Kegiatan penelitian ini mencakup perancangan dan pembuatan alat,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA
BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA 3.1. Deskripsi Alat Adsorpsi Alat adsorpsi yang diuji memiliki beberapa komponan utama, yaitu: adsorber, evaporator, kondenser, dan reservoir (gbr. 3.1). Diantara
Lebih terperinciSISTEM AIR CONDITIONER (AC)
SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk memperbaiki kualitas ikan, dibutuhkan suatu alat yaitu untuk menjaga kondisi ikan pada kondisi seharusnya dengan cara menyimpannya didalam sebuah freezer yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan
Lebih terperinciCara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya
Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan
Lebih terperinciPENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK
PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciBasic Comfort Air Conditioning System
Basic Comfort Air Conditioning System Manual Book (CAC BAC 09K) 5 PERCOBAAN 32 5.1. KOMPONEN KOMPONEN UTAMA DALAM SISTEM PENDINGIN TUJUAN: Setelah melakukan percobaan ini siswa akan dapat : 1. Memahami
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan kondisi udara yang nyaman pada saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama pada kendaraan seperti
Lebih terperinciPENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC
PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC Isnanda (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang ABSTRAK Sesuai dengan program Pemerintah tentang
Lebih terperinciKomponen mesin pendingin
Komponen mesin pendingin Berdasarkan fungsi atau kegunaannya komponen mesin pendingin sistem kompresi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : A. Komponen pokok Yang dimaksud dengan komponen pokok adalah komponen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisian udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk mengkondisikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Freezer Freezer merupakan salah satu mesin pendingin yang digunakan untuk penyimpanan suatu produk yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan
Lebih terperinciTUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini anda dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system. 2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system. 3. Menjelaskan cara kerja air conditioner
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI MESIN PENDINGIN 1-PK DENGAN PENAMBAHAN SUBCOOL MENGGUNAKAN REFRIGERANT R-22
ANALISA PERFORMANSI MESIN PENDINGIN 1-PK DENGAN PENAMBAHAN SUBCOOL MENGGUNAKAN REFRIGERANT R-22 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik RIKARDO GOODLAS MANURUNG
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi adalah suatu proses penarikan kalor dari suatu ruang/benda ke ruang/benda yang lain untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pompa Kalor (Heat Pump) Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Split Air Conditioner (AC) split merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondikan udara didalam ruangan sesuai dengan yang diinginkan oleh penghuni.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan
Lebih terperinciSTUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE Tonny Siahaan ABSTRAK STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE. Telah dilakukan studi terhadap
Lebih terperinciREKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA
Trainer Sistem Kelistrikan AC Mobil Daihatsu Zebra REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA Wildan Fahmi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya e-mail:
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller
BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Cara pendinginan produk pada Blast Chiller ini dilakukan
Lebih terperinciANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN
ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN 1 Amrullah, 2 Zuryati Djafar, 3 Wahyu H. Piarah 1 Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Bosowa, Makassar 90245,Indonesia
Lebih terperinciAhmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *
ANALISA EFEKTIFITAS PENAMBAHAN MEDIA AIR KONDENSAT PADA AC SPLIT 1,5 PK TERHADAP RASIO EFISIENSI ENERGI (EER) Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang tertutup untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk dari energi,
Lebih terperinciPENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC
JOB SHEET 10 PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC Oleh: Sutiman, M.T (sutiman@uny.ac.id) Ibnu Siswanto, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF Semester IV Revisi : 01
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinci