Psikodiagnostik 2 (Observasi) Event Recording

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Psikodiagnostik 2 (Observasi) Event Recording"

Transkripsi

1 Psikodiagnostik 2 (Observasi) Event Recording Dosen Pengampu: Ilhamnudin, S.Psi, M.A Oleh : Abhsarina Imamah ( ) Yuliana Mukti ( ) Bayu Abdiansyah ( ) Melda Ratnasari ( ) Artarika Vista W ( ) Giovanni Noel ( ) Andhira Artha P. ( ) Yahya Wijaya ( ) KELAS C.PSI.4 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Observasi... 1 C. Manfaat Observasi... 1 D. Target Behavior... 2 E. Judul Observasi... 2 BAB II : METODOLOGI OBSERVASI A. Landasan Teori... 3 B. Data Observer... 4 C. Data Subyek Observasi... 6 D. Tempat dan Waktu Observasi... 7 E. Penjelasan Observasi... 7 F. Indikator Perilaku... 8 BAB III : PEMBAHASAN A. Analisis B. Hasil Pencatatan Observasi BAB IV : KESIMPULAN A. Kesimpulan LAMPIRAN... 12

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan (Rahayu & Ardani, 2004). Menurut Pauline Young, observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja dan secara sistematis melalui proses pengamatan atas gelaja-gejala spontan yang terjadi pada saat itu. Selain itu, di dalam observasi terdapat beberapa metode pencatatan, di antaranya, pencatatan naratif (narrative recording), pencatatan interval (interval recording), pencatatan kejadian (event recording), dan pencatatan skala (rating recording). Namun kali ini, kami akan menggunakan metode pencatatan kejadian (event recording) dalam melakukan observasi kali ini dan akan menjelaskannya lebih dalam mengenai event recording, yang di maksud dengan event recording itu sendiri adalah metode yang dilakukan dengan cara merekam setiap hal dari perilaku spesifik (spesific behavior) atau kejaidankejadian yang ingin diukur selama periode observasi. Event recording memiliki unit pengukuran, di mana pengukuran tersebut adalah suatu perilaku. Dengan kata lain, observer menunggu perilaku atau kejadian yang ingin di ukur itu muncul kemudian mencatatnya. Event recording terutama digunakan untuk observasi terkontrol dan studi laboratorium, sehingga observer mengambil sample tingkah laku dari kejadian atau perilaku yang spesifik, yang di catat dan itu benar0benar terjadi di dalam observasi. B. Tujuan Observasi Tujuan dari observasi kali ini, untuk dapat mengetahui respon apa saja yang terjadi ketika seseorang melakukan keterlambatan dalam memasuki ruangan kelas untuk melakukan perkuliahan yang telah berlangsung. C. Manfaat Observasi 1. Dapat mengukur atau melihat frekuensi yang rendah atau yang jarang dan oleh orang yang sehari-hari berada dalam setting observasi, 2. Untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman lebih dalam mengenai metode pencatatan menggunakan event recording.

4 D. Target Behavior Pengamatan perilaku subyek yaitu, orang-orang yang mengikuti kelas mata kuliah Psikologi Perkembangan II, namun kita memilih orang-orang yang telat masuk saja ke dalam kelas tersebut. E. Judul Observasi Judul dari observasi yang kami lakukan adalah Pengamatan Perilaku yang Muncul pada Ketika Terlambat Menggunakan Event Recording.

5 BAB II METODOLOGI OBSERVASI A. Landasan Teori Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kami menggunakan metode event recording dalam observasi kali ini, dan event recording itu sendiri adalah metode yang dilakukan dengan cara merekam setiap hal dari perilaku spesifik (spesific behavior) atau kejadian-kejadian yang ingin diukur selama periode observasi. Event recording memiliki unit pengukuran, dimana pengukuran tersebut adalah suatu perilaku. Dengan kata lain, observer menunggu perilaku atau kejadian yang ingin di ukur itu muncul kemudian mencatatnya. Event recording terutama digunakan untuk observasi terkontrol dan studi laboratorium, sehingga observer mengambil sampel tingkah laku dari kejadian atau perilaku yang spesifik, yang dicatat dan itu benar-benar terjadi di dalam observasi. Namun kali ini, kami menggunakan kelas untuk tempat observasi tersebut, yaitu dalam kelas mata kuliah Psikologi Perkembangan II di F.2.1 gedung FISIP UB. Dalam pencatatan event ini, sampling tingkah laku di ambil pada jam di mana perkuliahan akan dimulai yaitu pukul (hingga selesai) dan dosen sudah berada di kelas untuk memulai perkuliahan. Dalam observasi ini, kami memilih menggunakan pencatatan untuk melihat bagaimana reaksi dari mahasiswa yang terlambat untuk memasuki kelas, dan kami mengamati tingkah laku yang mereka tunjukan saat keterlambatan itu terjadi pada siapa saja dalam kelas perkembangan siang itu. Dalam observasi ini, kami tidak memilih siapa saja yang akan kami amati, namun lebih kepada siapa yang terlambat pada saat itu, maka itulah yang kami jadikan subyek untuk diobservasi, sehingga kami mengambil subjek secara acak untuk penelitian menggunakan metode event recording. Kelebihan dari metode ini adalah: 1. Memudahkan dalam mempelajari banyak perilaku atau peristiwa yang berbeda, 2. Lebih efisien, 3. Dapat menggunakan bermacam-macam cara pencatatan data yang berbeda, 4. Memberikan informasi mengenai perubahan perilaku dari waktu ke waktu dan total jumlah perilaku.

6 Kekurangan dari metode ini adalah: 1. Tidak memberikan pola perilaku yang sifatnya sementara, 2. Sulit untuk dapat mencapai reabilitas antar observer, 3. Tidak cocok untuk melihat perilaku yang tidak diskrit, 4. Observer harus dapat mempertahankan konsentrasi dalam waktu yang lebih lama, 5. Membuat perbandingan antar event dengan event yang lain akan sulit ketika periode waktunya tidak sama. Dalam metode event recording ini kami menggunakan tanda ( ) untuk menandai perilaku yang muncul dan menggunakan tanda (-) untuk perilaku yang tidak muncul dalam perilaku subjek yang terlambat tersebut. B. Data Observer Nama Melda Ratnasari NIM Jenis kelamin 20 tahun Nama Artarika Vista W. NIM tahun Nama Absharina Imamah F. NIM

7 20 tahun Nama Yuliana Mukti NIM tahun Nama Giovanni Noel NIM Jenis kelamin Laki-laki 21 tahun Nama Andhira Artha P. NIM tahun

8 Nama Bayu Abdiansyah NIM Laki-laki 20 tahun Nama Yahya Wijaya NIM Laki-laki 20 tahun C. Data Subyek Observasi Inisial Nama Keterlambatan IW ± 20 tahun 20 menit Inisial Nama Keterlambatan DK ± 20 tahun 35 menit

9 Nama Keterlambatan DP ± 20 tahun 35 menit Nama Keterlambatan IK ± 20 tahun 25 menit Kami menggunakan inisial nama subyek dikarenakan alasan dari privasi yang mereka miliki, dan untuk tetap menjaga nama baik dari subjek yang kami teliti. D. Tempat dan Waktu Observasi 1. Tempat observasi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, ruangan F.2.1 pada saat mata kulih Psikologi Perkembangan II, 2. Waktu: pada pukul selesai. E. Penjelasan Observasi Pada observasi kali ini kami menggunakan setting berupa kelas, dimana kami mengambil mata kuliah Psikologi Perkembangan sebagai event yang kami amati. Di dalam kelas tersebut kami meneliti siapa-siapa saja yang mengalami keterlambatan dari jam yang telah ditentukan untuk masuk ke dalam kelas, kami memperhatikan tiap-tiap tingkah laku orang-orang yang mengalami keterlambatan tersebut untuk kami jadikan bahan penelitian kami. Kami memilih kelas mata kuliah Psikologi Perkembangan II yaitu pada pukul selesai dan pada mata kuliah Psikologi Perkembangan II. Observasi kami mulai dengan menunggu dosen pengampu mata kuliah tersebut masuk ke dalam kelas, setelah dosen masuk ke dalam kelas tersebut kami mulai mengamati siapa-

10 siapa sajakah mahasiswa yang terlambat dalam mengikuti perkuliahan yang kami ikuti. Kemudian, kami menemukan beberapa orang yang terlambat masuk ke dalam kelas yang sudah kami sebutkan sebelumnya, selanjutnya kami mulai mengamati mengenai hal apa saja yang dia lakukan ketika akan masuk ke dalam kelas tersebut. Dari hasil pengamatan tersebut, kami membuat beberapa klasifikasi perilaku yang dilakukan oleh subyek yang kami amati. Beberapa klasifikasi tersebut yaitu mengetuk pintu dan langsung masuk, ragu-ragu, serta bingung memilih tempat duduk. Kami memilih meneliti mengenai tingkah laku atau respon yang ditimbulkan ketika orang-orang telat masuk ke dalam kelas karena hal tersebut terlihat seperti suatu hal yang umum di kalangan mahasiswa. Selain itu, hal tersebut mudah kami jangkau karena hal itu masuk ke dalam hal sehari-hari yang dapat kita jumpai dengan mudah, terutama di dalam lingkungan kampus saat dimana perkuliahan berlangsung, karena hal tersebut kami tertarik untuk melakukan observasi mengenai respon atau tingkah laku yang ditimbulkan ketika orang-orang yang terlambat memasuki ruangan kelas. F. Indikator Perilaku 1. Ragu-ragu Ragu-ragu adalah sebuah sikap yang mencerminkan kebingungan untuk melakukan pilihan, membuat keputusan, dan kegamangan melangkah, namun jangan terlalu detail dan hati-hati menyikapi dan memberi makna terhadap resiko tersebut. Orang yang mengalami hal ini biasanya, bimbang atas suatu pilihan yang ada di hadapannya dan yang akan di pilihnya dengan resiko masing-masing atas pilihannya tersebut. Dalam hal ini, mahasiswa yang raguragu untuk masuk kelas ketika mereka terlambat, mereka kurang percaya diri dan bingung atas pilihan yang akan di ambilnya, apabila mereka masuk, mereka akan jadi pusat perhatian teman sekelas dan dosen atau tidak enak dengan dosen yang sedang menjelaskan materi atau malu karena datang terlambat, dll, dan apabila mereka tidak masuk, absen mereka akan kosong atau mereka akan tertinggal materi kuliah, dll. 2. Mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam kelas yang terlambat masuk kelas, rata-rata mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam kelas, di mana dengan perasaan tidak enak hati kepada dosen yang sedang mengajar dan malu karena terlambat, mereka memilih untuk masuk dengan cara yang sopan,

11 yaitu dengan cara mengetuk pintu terlebih dahulu, lalu masuk dengan sedikit menundukkan kepala mereka. 3. Bingung memilih tempat duduk Pada moment ini, mahasiswa yang datang terlambat rata-rata bingung untuk memilih tempat duduk dan pilihannya selalu di barisan belakang, namun ada juga yang tanpa pikir panjang, tetap memilih untuk duduk di barisan paling depan, serta ada yang dengan terpaksa memilih tempat duduk di barisan paling depan. Hal ini terjadi di karenakan, mereka yang terlambat masuk kelas rata-rata memang sudah terbiasa untuk duduk di barisan paling belakang, sehingga ketika dia terlambat, dia akan cenderung untuk memilih temapat duduk barisan paling belakang, begitupun yang ketika terlambat memilih untuk duduk di barisan depan dikarenakan memang sudah terbiasa untuk duduk di barisan depan.

12 BAB III PEMBAHASAN A. Analisis Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap tiga mahasiswa yang terlambat masuk dalam kelas Psikologi Perkembangan II, kami menangkap atau melihat beberapa perilaku yang mereka lakukan ketika mereka terlambat masuk kelas. Pada subyek yang berinisial IW dengan waktu keterlambatan 20 menit, dia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk kelas kemudian dia masuk ke kelas ketika dosen sedang menjelaskan materi. Setelah masuk kelas, IW tidak langsung menempati tempat duduk melainkan dia sempat bingung sebentar untuk memilih tempat duduk. Pada awalnya, dia ingin duduk di barisan paling belakang tetapi karena tidak ada kursi kosong yang tersisa, akhirnya dia memutuskan untuk duduk di barisan paling depan. Tidak lama berselang setelah subyek pertama datang, subyek kami yang berinisial IK datang dengan keterlambatan 25 menit. Tidak banyak perilaku yang di tampakkan oleh subyek kedua kami, karena mengetahui dia terlambat masuk, maka dia mengetuk pintu, permisi pada dosen dan langsung menempati bangku kosong di barisan paling depan. Subyek yang ketiga dan keempat berinisial DK dan DP, dengan waktu keterlambatan 35 menit. Subyek ketiga dan keempat ini kami satukan pembahsannya karena mereka berdua datang bersamaan. Pada saat mereka terlambat memasuki kelas, mereka tampak ragu-ragu di depan pintu kelas. Dengan menunjukkan rasa tidak enak karena terlambat kemudian mengetuk pintu, akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Setelah permisi kepada dosen, mereka berdua bingung untuk memilih tempat duduk karena semua bangku sudah terisi dan mereka enggan untuk duduk di barisan paling depan. Tetapi setelah mengetahui ada bangku cadangan di pojokan kelas, mereka berdua mengambil kursi yang masih terlipat tersebut dan membukanya untuk mereka duduki. B. Hasil Pencatatan Observasi NO. PERILAKU SUBYEK IW IK DK DP 1. Ragu-ragu - 2. Mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam kelas 3. Bingung memilih tempat duduk -

13 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari data observasi yang didapat di atas maka kelompok kami menyimpulkan bahwa fenomena terlambat dalam mengikuti perkuliahan menimbulkan perilaku yang berbeda-beda pada setiap individu. Perilaku itu sendiri bisa berbeda karena tiap individu merupakan suatu organisme yang unik. Perilaku itu bisa terjadi seperti itu karena adanya suatu keadaan kesiapan atau ketidakpastian dari si pekaku sehingga menimbulkan reaksi yang berbeda untuk menyikapi hal yang sama tersebut. Untuk pelaku yang siap menunjukkan sikap yang tenang, sedangkan pada pelaku yang tidak atau kurang siap akan menimbulkan keragu-raguan dalam melakukan tindakan selanjutnya.

14 Lampiran: Observer: - Absharina Imamah - Melda Ratnasari - Artarika Vista W. - Yuliana Mukti - Bayu Abdiansyah - Yahya - Giovanni Noel - Andhira Artha Subyek: orang-orang yang mengikuti perkuliahan Psikologi Perkembangan II di F Pada kelas F.2.1 : dimulai pada pukul selesai, NO. NAMA INISIAL WAKTU INDIKATOR Ragu-ragu Mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam Bingung memilih tempat duduk kelas 1. IW Pukul IK Pukul DK Pukul DP Pukul

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sibling rivalry yang dialami oleh anak ADHD dan saudara kandungnya. Penelitian ini berusaha untuk melihat secara mendalam gambaran sibling

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI. DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog

MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI. DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 INSTRUKSI KERJA PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur yang dinilai penting berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Bina Nusantara tentang unsurunsur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti maka metode yang dipakai adalah metode penelitian Kualitatif. Metode Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Lasem. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah Lasem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena sebagai prosedur

Lebih terperinci

PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI

PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta OBSERVASI: DEFINISI & PENGERTIAN UMUM Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kalipucang Kulon Kecamatan Batang Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendamping Khusus) disekolah, guru kelas, dan orang tua dari masing-masing objek.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendamping Khusus) disekolah, guru kelas, dan orang tua dari masing-masing objek. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang, diantaranya GPK (guru Pendamping Khusus) disekolah, guru kelas, dan orang tua dari masing-masing objek.

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Observasi Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena beberapa alasan diantaranya yaitu, pendekatan ini berusaha memahami gejalagejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penenlitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena peneliti memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yaitu langkah atau cara yang digunakan untuk mendapatkan data, menganalisis data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentukpenelitian yang ditujukan untuk mendeskriptifkan fenomena

Lebih terperinci

MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIK II (OBSERVASI)

MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIK II (OBSERVASI) HANDOUT MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIK II (OBSERVASI) Ψ PENYUSUN: Dra.S.W.Indrawati,M.Pd.,Psi. Dra.Herlina,Psi. Ifa H.Misbach,S.Psi.,Psi. JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Manual Prosedur Peminjaman Alat Tes

Manual Prosedur Peminjaman Alat Tes Manual Prosedur Peminjaman Alat Tes Unit Jaminan Mutu Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya 2011 Manual Prosedur Peminjaman Alat Tes Unit Jaminan Mutu Program

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research/CAR), terdiri dari aktivitas bersiklus: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Manggis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode 20 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode deskriptif,

Lebih terperinci

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Modul ke: Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Pencatatan dalam observasi Fakultas Psikologi Riblita Damayanti Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Alat observasi Contoh check list

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Percaya Diri Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan

Lebih terperinci

Pengantar Psikodianostik

Pengantar Psikodianostik Modul ke: Pengantar Psikodianostik OBSERVASI Fakultas PSIKOLOGI Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi Defenisi Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Berawal dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang dipahami paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ilmu pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, masyarakat Indonesia diharapkan mengalami perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ilmu pengetahuan, teknologi, politik,

Lebih terperinci

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Modul ke: Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Konsep Dasar Observasi dan Wawancara Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi.Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Kontrak Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

C. BERBAGAI TIPE PENELITIAN KUALITATIF

C. BERBAGAI TIPE PENELITIAN KUALITATIF KULIAH II C. BERBAGAI TIPE PENELITIAN KUALITATIF C. 1. ETNOGRAFI MENDESKRIPSIKAN SUATU BUDAYA DAN MEMAHAMI CARA-CARA HIDUP DARI SUDUT PANDANG MASYARAKATNYA. BUDAYA DAN MASYARAKAT TIDAK HANYA DALAM KONTEKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang Dilakukan Penyidik Anak dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain

Lebih terperinci

Interval Recording IKA RAHMA SUSILAWATI

Interval Recording IKA RAHMA SUSILAWATI Interval Recording IKA RAHMA SUSILAWATI Deskripsi Sering disebut sebagai time sampling, interval sampling atau interval time sampling. IR adalah metode pencatatan/ perekaman yang memiliki fokus terhadap

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF Andriani Kusumawati PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF Seluruh hasil pengamatan dan wawancara mendalam dibuatkan TRANSKRIP. TRANSKRIP: Uraian dalam bentuk tulisan yang rinci dan lengkap mengenai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk 39 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai data setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini didasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada responden, yaitu para

Lebih terperinci

IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA METODE OBSERVASI SEBAGAI FUNGSI ASSESSMENT PADA ANAK TUNA GRAHITA O B S E R V A S I Pengamatan yang dilakukan untuk mengenal dan memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini didesain dengan penelitian kualitatif, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari, 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 42 Adapun jenis metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

Overview : Pengantar Psikodiagnostik. Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik

Overview : Pengantar Psikodiagnostik. Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik Overview : Pengantar Psikodiagnostik Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik Aturan dalam Kelas 1. Keterlambatan : 15 menit, setelah 15 menit tidak absen 2. HP dimatikan/ SILENT 3. Mengumpulkan tugas tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perilaku plagiat sering kita jumpain pada setiap aktivitas belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group pada tahun 2012 mayoritas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Program Studi Mata kuliah Jumlah SKS Semester Status mata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada Crossplayer ini, metode yang dipergunakan diantaranya ialah wawancara dan observasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan mendalam mengenai gambaran harga diri remaja yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset bagi perusahaan, setiap perusahaan membutuhkan karyawan untuk dapat melangsungkan kegiatan dan mengembangkan kualitas produknya. Karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional pada hakekatnya bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Manusia merupakan inti pembangunan, mengingat keberadaannya sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian 65 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian untuk pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di sekitar Universitas Muhammdiyah Yogyakarta dengan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai bagaimana pelayanan perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan 24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan bahwa metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. Kepala Laboratorium Komputer

INSTRUKSI KERJA. Kepala Laboratorium Komputer INSTRUKSI KERJA Kepala Laboratorium Komputer FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 INSTRUKSI KERJA Kepala Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kode

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berikut ini merupakan variabel-variabel dari penelitian: Motorik kasar adalah keterampilan-keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pilihan wajib gitar II di Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pilihan wajib gitar II di Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI ini menggunakan 38 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang perilaku belajar mahasiswa pada mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar II di Jurusan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian kuantitatif tentang Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Minat Berwiraswasta pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak peserta didik yang berkualitas dari segi jasmani maupun rohani, mandiri sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah melakukan suatu penundaan atau menunda. Namun terkadang individu melakukan penundaan hanya sekali, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu

Lebih terperinci

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data by Hendryadi A. Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal yang ditandai dengan jumlah perokok yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. World Health Organization

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam rangka mengkaji topik penelitian mengenai toko buku bekas sebagai tempat pemenuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berbentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan metode kontak langsung,

Lebih terperinci

GENDER DALAM TERITORI

GENDER DALAM TERITORI GENDER DALAM TERITORI Oleh Dina Fatimah Abstrak. Teritori merupakan suatu wujud pembagian wilayah kekuasaan. Teritori sangat berkaitan dengan pemahaman akan keruangan. Pada manusia, teritorialitas ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian 126 127 Lampiran 2 Instrumen Penelitian 128 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling) TEKNIK SAMPLING BAGIAN 2 METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling) PENGERTIAN Adalah teknik pemilihan sampel yang tidak didasarkan atas hukum probabilitas, dan oleh sebab itu tidak mengharuskan adanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Bab 3 merupakan pembahasan metode penelitian dan teknik pengolahan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif mengenai studi

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Sahih (Valid) Konsisten (Reliable) Data primer Langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENCETAKAN KARTU HASIL STUDI (KHS) PROGRAM PASCA SARJANA

MANUAL PROSEDUR PENCETAKAN KARTU HASIL STUDI (KHS) PROGRAM PASCA SARJANA MANUAL PROSEDUR PENCETAKAN KARTU HASIL STUDI (KHS) PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 Manual Prosedur Pencetakan Kartu Hasil Studi (KHS) Program Pasca Sarjana

Lebih terperinci

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL DISUSUN OLEH : DINDA NUR ARDILLA (071211531063) ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik

2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik 38 2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus. 3. Kelas reguler dengan pull out: Anak berkelainan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yg di gunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dimana metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci