PEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan"

Transkripsi

1 PEMBAHASAN Struktur Anatomi Tangan Struktur anatomi tangan disusun dari tulang tangan, otot tangan, sendi tangan, dan saraf tangan. Keempat panyusun anatomi tangan tersebut bersama-sama menciptakan gerakan yang dapat dilakukan oleh tangan. Tulang-tulang tangan disatukan oleh sendi, kemudian sendi dikelilingi oleh otot sehingga dapat melakukan pergerakan. Otot juga terbentang dari tulang ke tulang. Untuk lebih jelasnya, akan dilakukan pembahasan di bawah ini. Tulang Tangan Dalam tubuh kita terdapat bermacam-macam tulang. Menurut bentuknya, tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 1. Ossa longa (tulang panjang) 1 Ossa longa atau tulang panjang ditemukan di tungkai. Tulang panjang ini berelongasi dan memiliki bentuk silindris, serta terdiri dari diafisis dan epifisis. Tulang panjang ini berfungsi untuk menahan berat tubuh dan juga berperan dalam pergerakan tubuh. Contoh tulang panjang yaitu humerus. 2. Ossa brevia (tulang pendek) 1 Ossa brevia adalah tulang yang memiliki struktur kubodial atau bujur. Tulang ini biasanya berkelompok. Ini berguna untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang memiliki pergerakan terbatas. Contoh ossa brevia adalah tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. 3. Ossa plana (tulang pipih) 1 Ossa plana memiliki ukuran lebar yang terbesar sehingga bentuknya mirip lempengan. Permukaan yang luas ini berguna untuk perlekatan otot dan berguna untuk memberikan perlindungan. Contoh tulang pipih adalah os parietale. 4. Ossa iregularia (tulang ireguler) 1 1

2 Sesuai dengan namanya, tulang ini memiliki bentuk yang tidak beraturan. Contoh tulang ini adalah os sphenoidale. 5. Tulang sesamoid 1 Tulang ini berbentuk bulat dan kecil. Tulang ini masuk ke dalam formasi persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligamen, ataupun tulang lainnya. Contoh tulang ini adalah patela. Tulang pergelangan tangan (karpus) terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris. Masing-masing dari baris tersebut tersusun dari empat tulang. Barisan tersebut terbagi menjadi barisan tulang pergelangan tangan proksimal dan barisan tulang pergelangan tangan distal. 2 a. Barisan tulang pergelangan tangan proksimal terdiri dari tulang-tulang sebagai berikut : 2 1) Skafoid. Skafoid juga disebut navikular. Tulang ini memiliki bentuk seperti perahu. 2) Lunatum. Tulang ini memliki bentuk seperti bulan sabit. 3) Triquetrum. Tulang ini memiliki bentuk seperti segi tiga karena memliki tiga sudut. 4) Pisiforme. Tulang ini memiliki bentuk seperti kacang karena ukurannya yang kecil. b. Barisan tulang pergelangan tangan distal terdiri dari tulang-tulang sebagai berikut : 2 1) Trapezium. Tulang ini memiliki permukaan yang banyak. 2) Trapezoid. Tulang ini berukuran lebih kecil dari trapezium dan memiliki permukaan yang banyak juga. 3) Kapitatum. Tulang ini memiliki bentuk kepala tulang yang bulat dan besar. 2

3 4) Hamatum. Tulang ini berbentuk menyerupai palu. Tulang tangan (metakarpus) tersusun dari lima tulang panjang mini yang terletak membujur pada telapak tangan. Semua tulang metakarpal memiliki bentuk yang sangat serupa. Namun tidak berlaku untuk ukuran metakarpal pertama pada ibu jari. Setiap tulang metakarpal memiliki basis proksimal yang berartikulasi dengan sebuah tulang falang atau tulang jari. Falangs juga merupakan tulang panjang mini, tiga untuk masing-masing jari dan dua untuk ibu jari. Pada tangan terdapat bagian buku jari yang menonjol yang merupakan bentuk dari kepala tulang metakarpal. 2 Sendi Tangan Pergerakan tidaklah mungkin dapat terjadi apabila tidak ada kelenturan dalam rangka tulang. Kelenturan itu dimungkinkan karena adanya persendian. Sendi yaitu suatu ruangan, tempat agar satu atau dua tulang dapat terletak saling berdekatan. Fungsi utama dari sendi adalah untuk memberikan pergerakan dan fleksibilitas dalam tubuh. Bentuk persendian ditentukan berdasarkan dari jumlah dan tipe pergerakannya, sedangkan klasifikasi sendi berdasarkan pada jumlah pergerakan yang dapat dilakukan. 2,3 Menurut klasifikasinya, sendi terdiri dari : 2,3 1. Sendi sinartrosis. 2,3 Jenis sendi ini memiliki suatu kesinambungan, oleh karena di antara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan sehingga sendi ini tidak memungkinkan terjadi pergerakan sama sekali. Contohnya yaitu sutura tulang tengkorak. 2. Sendi amfiartrosi. 2,3 (sendi bergerak terbatas). Contohnya pelvik, simfisis, dan tibia. 3. Sendi diartrosis/sinovial. 2,3 Sendi ini tidak memiliki kesinambungan oleh karena di antara tulang-tulang yang bersendi terdapat suatu ruang sehingga dapat memungkinkan pergerakan 3

4 yang bebas. Di dalam ruang tersebut terdapat cairan yang disebut cairan sinovial. Contoh sendi diartrosis/sinovial yaitu siku, lutut dan pergelangan tangan. Sendi sinovial mempunyai struktur anatomi, yaitu : a. Ball and socket joint. Sendi ini dibentuk oleh sebuah kepala hemisfer yang masuk ke dalam cekungan berbentuk mangkuk, sehingga memungkinkan untuk membuat pergerakan ke segala arah. Sendi ini terdapat pada bahu dan pinggul. b. Hinge joints. Sendi ini memungkinkan pergerakan hanya pada satu arah yaitu membuat pergerakan fleksi dan ekstensi. Lutut seringkali diklasifikasikan sebagai hinge joints, tetapi berputar sebaik fleksi dan ekstensi. c. Biaxial joints. Pergerakan biaxial joints adalah gerakan yang luwes dan lembut di pergelangan tangan. d. Pivot joint. Sendi pivot ini memungkinkan terjadinya putaran (rotasi). Misalnya antara radius dan ulna pada daerah siku dan antara vertebrata servikalis I dan II yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar pada pergelangan tangan dan kepala. Sendi diartrosis/sinovial ini dapat membuat berbagai macam gerakan, yaitu : 3 a. Abduksi, yaitu menggerakkan tungkai menjauhi bagian tubuh. b. Adduksi, yaitu menggerakkan tungkai mendekati tubuh. c. Ekstensi, yaitu meluruskan tungkai pada persendian. d. Fleksi, yaitu membengkokkan tungkai pada sendi. e. Dorso-fleksi, yaitu membengkokkan tungkai pada sendi. 4

5 f. Plantar-fleksi, yaitu meluruskan pergelangan ke arah bawah. g. Pronasi, yaitu memutar lengan atas sehingga telapak tangan berada di bawah. h. Supinasi, yaitu memutar lengan atas sehingga telapak tangan berada di atas. i. Eversi, yaitu memutar keluar. j. Inversi, yaitu memutar ke dalam. k. Sirkumduksi, yaitu bergerak dalam lingkaran. l. Internal rotasi, yaitu bergerak ke dalam pada sumbu pusat. m. Eksternal rotasi, yaitu bergerak ke luar pada sumbu pusat. Articulatio radiocarpalis atau sendi radio-karpal adalah sendi kondiloid antara ujung bawah radius dan diskus persendian di bawah kepala ulna, yang bersama-sama membentuk permukaan konkaf (cekung) untuk menerima sisi atas dari tulang skafoid, lunatum, dan tulang-tulang triquetrum. Sendi yang terdapat di antara tulang karpalia diantaranya adalah sendi elips. Sendi elips yang terdapat di antara tulang karpalia dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi (deviasi ulna), abduksi (deviasi radius). 2,4,5 Articulatio mediocarpalis adalah sendi antar ossa carpalia proximal dan ossa carpalia distalia. Os trapezium bersendi dengan os scaphoideum, os capitatum dan os hamatum bersendi dengan os lunatum dan os triquetrum. Jenis sendi ini adalah sendi engsel yang dapat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi. 2,4,5 Articulatio carpometacarpales adalah sendi antara metacarpalia dengan ossa carpalia distalia. Sendi jenis ini yaitu sendi pelana atau articulatio sellaris dengan gerakan abduksiadduksi, dan sendi datar atau articulatio planae. 2,4,5 Articulatio metacarpophalangeae adalah sendi antara metacarpalia dengan phalanx proximalis. Articulatio metacarpophalangeae adalah sendi peluru dengan fungsi yang terbatas yang terbentuk antara sisi distal dari baris bawah ossa metacarpalia dari setiap tulang. Articulatio metacarpophalangeae dari ibu jari, yaitu sendi pelana, terbentuk antara basis 5

6 metacarpalia pertama dan trapezium. Karena ikat-ikat samping yang kuat, pada sendi ini hanya dapat dilakukan fleksi-ekstensi dan abduksi-adduksi jari. 2,4,5 Articulatio interphalangeae manus proximales adalah sendi antara phalanx proximalis dengan phalanx media. Sendi interphalangeae merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi. 2,4,5 Articulatio interphalangeae manus distales adalah sendi antara phalanx media dengan phalanx distalis. Sendi interphalangeae merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi. 2,4,5 Pada tangan, istilah aduksi dan abduksi digunakan untuk pergerakan ke arah dan dari arah garis tengah tangan dan bukan dari garis tengah tubuh secara keseluruhan. Adduksi ibu jari adalah gerakan ibu jari ke dan melintasi telapak tangan sedangkan adduksi jari kelingking adalah gerakan kelingking ke arah ibu jari. Pada posisi anatomis, jari kelingking bergerak menjauhi garis tengah tubuh tetapi mendekati garis tengah tangan. 2 Otot Tangan Sendi-sendi di atas dapat bergerak, namun gerakan tersebut dilakukan oleh berbagai otot yang ada di sekitar sendi tersebut. Selain dapat menghasilkan gerakan, otot-otot tersebut juga terbentang dari tulang ke tulang. Otot juga berperan mempertahankan posisi tulang serta membantu kapsul sendi, selama tonus normalnya dipertahankan. Jika otot mengalami kelumpuhan dan lunglai, maka sendi-sendi yang longgar akan mudah mengalami dislokasi. Dislokasi ini biasanya terjadi pada sendi-sendi bahu yang bergerak bebas. Apabila otot lumpuh dan dalam kondisi kaku dan mengerut, sendi tidak dapat mengalami pergerakan sama sekali. Kekakuan ini juga dapat disebabkan karena adanya permukaan sendi yang menempel satu sama lain atau pada kapsul sendi akibat penyakit ataupun trauma mengenai otot. 2 Otot pada tangan diantaranya yaitu musculus abductor pollicis brevis, musculus opponens pollicis, musculus flexor pollicis brevis, musculus adductor policcis, musculus palmaris brevis, musculus abductor digiti minimi, musculus flexor digiti minimi brevis, musculus opponens digiti minimi. 6 6

7 Musculus extensor digitorum communis adalah otot pada lengan bawah, berfungsi mengekstensi masing-masing jari tangan. Musculus ekstensor digitorum minimi adalah otot pada lengan bawah yang berfungsi untuk mengekstensi jari kelingking tangan. Musculus ekstensor pollicis longus adalah otot pada tangan, berfungsi mengekstensi ibu jari tangan. Musculus flexor carpi ulnaris, musculus flexor carporadialid, dan musculus palmaris longus merupakan otot pada lengan bawah, berfungsi untuk memfleksi pergelangan tangan. 7 Mekanisme Kontraksi Otot Otot yang sedang berkontraksi dapat berubah menjadi besar, memendek, dan mengeras. Tulang-tulang tempat otot melekat akan ikut bergerak karena tertarik oleh otot yang sedang berkontraksi. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian ikut bergerak pula. Jadi, gerak otot tubuh kita melibatkan kerja sama dari otot, tulang, sendi, dan saraf. 8 Untuk melakukan kontraksi, otot memerlukan tenaga (energi). Energi itu berasal dari energi yang disimpan di dalam sel-sel otot. Otot dalam keadaan bekerja juga dapat menghasilkan zat sisa. Zat sisa tersebut disebut asam susu (asam laktat). Asam susu ini kemudian akan dibawa oleh darah untuk nantinya dibuang ke luar tubuh. Akan tetapi, asam susu yang seharusnya dibuang tersebut juga dapat tertimbun dalam otot. Hal inilah yang sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja berat. 8 Untuk dapat menguraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak. Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu singkat menyebabkan napas terngah-engah. 8 Otot-otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar, disebut hipertropi. Contoh hipertropi yaitu otot pada binaragawan. Sebaliknya, otot yang tidak sering digunakan akan mengecil, disebut atropi. 8 Otot berkontraksi jika ada rangsangan. Energi kontraksi berasal dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) dan kalsium. Beberapa tipe kontraksi otot yaitu : 9 1. Tonik, yaitu kontraksi dari sebagian otot yang terjadi secara terus-menerus. Kontraksi ini penting untuk mempertahankan postur tubuh. 7

8 2. Isotonik, adalah kontraksi otot yang menyebabkan otot menjadi tegang, namun kontraksi tersebut tidak menyebabkan perubahan pada otot, melainkan hanya mengubah panjang otot (otot menjadi lebih pendek). 3. Isometrik. Ketegangan otot meningkat pada saat isometrik, tetapi otot mengalami perubahan menjadi lebih pendek. 4. Twich. Twich yaitu suatu reaksi sentakan (refleks) pada suatu stimulus. 5. Tetanik, adalah kontraksi yang lebih menopang daripada twich yang dihasilkan akibat dari rangkaian stimulus yang cepat. 6. Treppe, adalah kontraksi twich yang lebih kuat dalam merespons stimulus yang terjadi secara terus-menerus berulang secara konstan dan kuat. 7. Fibillation, adalah kontraksi asincronus pada setiap otot individu. 8. Konvulsi, adalah kontraksi titanik yang tidak terkoordinasi secara normal pada kelompok otot tersebut. Mekanisme kontraksi otot terjadi dengan urutan sebagai berikut : Suatu potensial aksi berjalan pada sepanjang sebuah saraf motorik hingga ke ujungnya pada serabut otot. 2. Saraf menyekresi substansi neurotransmiter, yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit di setiap ujungnya. 3. Asetilkolin bekerja pada membran setempat pada membran serabut otot supaya dapat membuka banyak kanal yang bergerbang asetilkolin dengan melalui molekul-molekul yang terapung pada membran 4. Kanal bergerbang asetilkolin yang terbuka, kemuadian akan memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk dapat berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Kemudian akan terjadi potensial aksi pada membran ini. 5. Potensial aksi yang ditimbulkan akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama seperti saat potensial aksi berjalan di sepanjang serabut saraf. 8

9 6. Depolarisasi membran otot terjadi akibat dari adanya potensial aksi sehingga akan banyak aliran listrik mengalir melalui pusat serabut otot. Retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah ion kalsium yang tersimpan di dalam retikulum. 7. Terjadi kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin akibat dari ion-ion kalsium. Sehingga filamen tersebut bergeser satu sama lain dan menimbulkan terjadinya proses kontraksi. 8. Selama kurang dari satu detik ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma oleh pompa membran Ca ++, dan ion-ion ini tetap tersimpan di dalam retikulum hingga datangnya potensial aksi otot yang baru lagi. 9

10 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa struktur tangan yang terdiri dari tulang tangan, sendi tangan, otot tangan, dan saraf tangan bersama-sama menciptakan gerakan yang dapat dilakukan oleh tangan. Selain itu, untuk dapat menciptakan suatu pergerakan, juga diperlukan kontraksi otot. Hal itu terjadi karena untuk dapat terjadinya suatu pergerakan harus diawali dengan adanya kontraksi otot. 10

11 DAFTAR PUSTAKA 1. Slonae, Ethel. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta ; EGC h Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta ; EGC h 93-94, , Suratun, Heryati, Santa Manurung, Een Raenah. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta ; EGC h Putz, Reinhard, Reinhard Pabst. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta ; EGC h Putz, Reinhard, Reinhard Pabst. Sobotta Tabel Otot, Sendi, dan Saraf. Jakarta ; EGC h Gibson, John. Fisiolgi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta ; EGC h Gendo, Udayana. Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina. Yogyakarta ; Kanisius h Suratun, Heryati, Santa Manurung, Een Raenah. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta ; EGC h Saktiyono. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2. Jakarta ; Esis h Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta ; EGC h

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, otot, tulang rawan (cartilago), ligamen, tendon, fasia, bursae dan persendian. 1.Osteoblast. Yang berfungsi dalam

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK Sistem gerak terdiri dari Tulang - gerak pasif Otot gerak aktif Tendon ; Ujung otot lurik yang melekat pada tulang Ligamen : otot yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi BAHAN AJAR Mata Kuliah : Kinesiologi Kode Mata Kuliah : IOF 219 Materi : Sendi A. Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau

Lebih terperinci

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. SISTEM RANGKA 1. RANGKA SEBAGAI ALAT GERAK PASIF. 2. OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF. GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. BAGAIMANA GERAK

Lebih terperinci

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak? Belajar IPA itu asyik, misalnya saat mempelajari tentang astronomi dan benda-benda langit, kita bisa mengenal lebih dekat tentang planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya. Pelajaran seperti ini

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA OTOT LURIK

MEKANISME KERJA OTOT LURIK MEKANISME KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. MEKANISME OTOT LURIK/OTOT RANGKA Mekanisme kerja otot pada dasarnya

Lebih terperinci

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Lebih terperinci

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA 16 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 16 ALAT GERAK A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA Tulang-tulang yang membangun rangka tubuh hewan vertebrata terlindungi oleh otototot dan kulit.

Lebih terperinci

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh:

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh: sendi pergelangan tangan dibentuk oleh: sendi radiocarpal, sendi intercarpal dan sendi radioulnar distal. Persendian antara lengan bawah dan tangan terutama melalui sendi radiocarpal dan sendi radioulnar

Lebih terperinci

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Pokok bahasan Sub Pokok bahasan : Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM) : Mengajarkan latihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otot Rangka Otot merupakan jaringan peka rangsang. Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya

Lebih terperinci

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA Hedi Ardiyanto Hermawan Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari

Lebih terperinci

Sistem Gerak. pada Manusia

Sistem Gerak. pada Manusia Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia Gambar 2.1 Olahraga Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyehatkan tubuh kita. Ketika berolahraga, tentunya kita akan melakukan gerakan, seperti meloncat,

Lebih terperinci

Sistem Muskuloskeletal pada Manus

Sistem Muskuloskeletal pada Manus Sistem Muskuloskeletal pada Manus Regita Tanara (102015121) B1 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510 E-mail: regita.2015fk121@civitas.ukrida.ac.id

Lebih terperinci

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu SENDI PADA MANUSIA Anggota : Annisa Rahma Bassalamah [ 4 ] Fadhila Rahma Leilani [ 9 ] Isna Nur Aqidatul Azizah [ 14 ] Najmia Salsabila [ 21 ] Syafiyatulqulub Soka Nugroho [ 27 ] Zulfa Nur Kholishoh [

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 4 BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Range of Motion (ROM) 1. Pengertian Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik normal. ROM juga di gunakan sebagai

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI OTOT MANUSIA UNIVERSITAS PGRI Y O G T A Y A K A R DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI (09144600025) HERKA ARDIYATNO (09144600172) LESTARI PUJI UTAMI (09144600214) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak adalah otot. Otot merupakan jaringan yang terbentuk dari

Lebih terperinci

ROM (Range Of Motion)

ROM (Range Of Motion) Catatan : tinggal cari gambar ROM (Range Of Motion) A. Pengertian Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA Sistem gerak: 1. Tulang (alat gerak pasif) 2. Otot (alat gerak aktif) TULANG Jumlah tulang manusia: 206 tulang. Tulang terdiri dari: 1. Tulang Rawan (Kartilago) RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdiri disetiap bekerja untuk melayani para konsumen. Akan tetapi posisi

BAB I PENDAHULUAN. berdiri disetiap bekerja untuk melayani para konsumen. Akan tetapi posisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat dituntut lebih aktif dalam bekerja untuk menghadapi persaingan yang ketat. Selain dituntut agar lebih aktif, masyarakat

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2 1. Hubungan antar tulang-tulang tengkorak diper-kuat oleh adanya bangunan bergerigi yang disebut Fisura Fraktura Fasia Sutura Kunci Jawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KELELAHAN OTOT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KELELAHAN OTOT LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KELELAHAN OTOT Oleh: Nama : Yuni Aisyah Puteri NIM : 121610101006 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2012/2013 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 1. fungsi tulang bagi tubuh kita antara lain... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 memberi bentuk tubuh tempat peredaran darah membentuk otot tempat melekatnya organ

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 1. Persamaan antara otot lurik dan otot jantung adalah... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 Sifat kerja secara sadar Memiliki percabangan Berinti satu Ada garis gelap

Lebih terperinci

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ADAPTASI LOKOMOSI BERLARI Melibatkan gerakan cyclic dan berulang anggota gerak (stride=satu siklus anggota gerak pada gait tertentu) Gait = satu kali

Lebih terperinci

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN 2010 SISTEM GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA SUPARMUJI DIKTAT 3 SISTEM GERAK (Moving Systems) Oleh SUPARMUJI, S.Pd 19831029 200604 1 007 Tujuan Pembelajaran : 1. Mendefinisikan gerak pada makhluk hidup. 2.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN Indicator kompetensi Indicator pembelajaran Indikator soal Jeni s soal No soal Soal Kunci Rubrik Mendeskrip Mendeskripsika Mendeskripsi PG 6 Pernyataan

Lebih terperinci

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot OTOT DAN SKELET Tujuan. Mengidentifikasi struktur otot. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi. Mengetahui macam-macam otot berdasarkan lokasi 4. Mengetahui macam-macam kerja otot yang menggerakan

Lebih terperinci

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT dr. Aditya Candra Fakultas Kedokteran Abulyatama PENDAHULUAN Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi

Lebih terperinci

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA ARBI WIGUNA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017 Otot lurik mempunyai serabut kontraktil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin

Lebih terperinci

ROM (Range Of Motion)

ROM (Range Of Motion) ROM (Range Of Motion) Pengertian Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma.

Lebih terperinci

Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas

Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas Jenti Sitorus, SST Mekanika Tubuh Suatu usaha mengordinasikan sist m skletal dan sistem saraf dalam m tahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran tubuh selama

Lebih terperinci

SISTEM. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. DKKD FIK-UI 2006

SISTEM. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. DKKD FIK-UI 2006 SISTEM MUSKULOSKELETAL TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. DKKD FIK-UI 2006 SISTEM RANGKA 1.Support Frame work 2. Protection 3. Body movement 4. Hemopoiesis 5. Mineral storage : 95% Ca ++ SISTEM MUSKULOSKELETAL

Lebih terperinci

2. KLARIFIKASI ISTILAH

2. KLARIFIKASI ISTILAH 1. SKENARIO Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan, mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu.

Lebih terperinci

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Sistem Rangka dan Otot 1 Rangka Rangka adalah kumpulan berbagai tulang Pemberi bentuk tubuh Tempat melekatnya otot-otot Pelindung organ lunak Mengganti sel-sel yg rusak Penopang tubuh Menyerap gaya/beban

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM)

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM) SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM) Dosen Pembimbing: Iis Fatimawati, S.Kep.Ns,M.Kes Oleh : Astriani Romawati 141.0020 Lina Ayu Dika 141.0057 Miftachul Rizal H. 141.0064 Varinta Putri P. 141.0103

Lebih terperinci

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dpl2gerak Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Stroke Non Hemoragik Menurut kriteria WHO, stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis

Lebih terperinci

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1

SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1 SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS Regita Tanara 102015121 / B1 SKENARIO Seorang anak 5 tahun dibawa ibunya ke UGD rumah sakit dengan keluhan jari telunjuknya memar akibat terjepit daun pintu IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang

Lebih terperinci

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan MORFOLOGI Organisasi Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan unit penyusun sistem saraf.

Lebih terperinci

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah 1. Tulang-tulang tengkorak manusia terdiri atas tulang-tulang berikut, kecuali... a. Tulang rahang b. Tulang pipi c. Tulang pelipis d. Tulang dahi e. Tulang belikat 2. Kelainan tulang karena sikap duduk

Lebih terperinci

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR A. HUMERUS (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proksimal dengan skapula dan pada bagian distal

Lebih terperinci

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c.

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c. System gerak A. Pilihan Ganda 1. Di bawah ini merupakan hewan-hewan yang memiliki eksoskeleton adalah C1 a. Kepiting, udang, dan sidat b. Rajungan, kumbang tanduk, dan kupu-kupu c. Udang, kepiting, dan

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot Tinjauan Umum Jaringan Otot Tipe Otot Otot rangka menempel pada kerangka, lurik, dapat dikontrol secara sadar Otot jantung menyusun jantung, lurik, dikontrol secara tidak sadar Otot polos, berada terutama

Lebih terperinci

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik III. OTOT 1. Jenis-Jenis Jaringan Otot Ada beberapa jeni jaringan otot pada tubuh manusia yang perlu diketahui, antara lain: a. Jaringan Otot polos (Otot Volunter) Jaringan otot polos merupakan otot yang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MUSCLE OF UPPER EXTREMITY DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OTOT-OTOT EKSTREMITAS SUPERIOR 1. Kelompok otot pada gelang bahu 2. Kelompok otot regio brachii (lengan atas)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Renang Renang merupakan jenis olahraga yang dilakukan di air dan dapat dilakukan baik putra maupun putri. 10 Dibandingkan dengan olahraga-olahraga lainnya, renang merupakan

Lebih terperinci

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme Kerja Otot Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam

Lebih terperinci

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan

Lebih terperinci

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com

Lebih terperinci

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar PEMBAHASAN Lokomosi pada MEP ditandai dengan perpindahan dari satu posisi ke posisi lainnya. Saat melakukan perpindahan, MEP mampu melakukan perpindahan baik secara quadrupedalism maupun bipedalism (Napier

Lebih terperinci

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari ANATOMI PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM by : Hasty Widyastari Posisi Posisi Anatomi : Berdiri tegak, kedua lengan disamping lateral tubuh, kedua telapak tangan membuka kedepan Posisi Fundamental : Berdiri

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK LABORATORIUM BASIC ANIMAL JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam mengerjakan pekerjaan dan kegiatan kita sehari-hari. Tanpa disadari, kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ergonomi a. Pengertian Ergonomi adalah ilmu, penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan dengan baik dalam

Lebih terperinci

Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome Carpal tunnel syndrome I. Definisi Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan otot tangan. Tempat

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA LAPORAN PENELITIAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA OLEH : RESTI GHITA PRIBADI XI IPA 6 35 SMA NEGERI 3 BANDUNG SISTEM GERAK PADA MANUSIA A. Macam-Macam Organ Penyusun Sistem Gerak Fungsi Rangka Pada Manusia

Lebih terperinci

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA OLEH: SRI WIDATI I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA GERAK MANUSIA ADALAH SUATU PROSES YANG MELIBATKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH BAGIAN TUBUH DALAM SATU KESATUAN YANG MENGHASILKAN SUATU GERAK

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Carpal Tunnel Syndrome 2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome adalah neuropati kompresi simtomatik nervus medianus pada pergelangan tangan berupa peningkatan tekanan di dalam

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 B A B.4 SISTEM GERAK 1 Peta Konsep SISTEM GERAK Rangka Sendi Otot Jenis Bentuk Gangguan Pendahuluan Manusia dapat berpindah tempat

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN BIOLOGI SOAL BIOLOGI KELAS : XI IPA

KUNCI JAWABAN BIOLOGI SOAL BIOLOGI KELAS : XI IPA KUNCI JAWABAN BIOLOGI SOAL BIOLOGI KELAS : XI IPA SOAL BIOLOGI KELAS : XI IPA 1. Perhatikan bagian-bagian sel berikut: 1) Plastida 2) Lisosom 3) Vakuola 4) Sentrosom 5) Dinding sel 6) Mitokondria Yang

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 3 Sumber: Biology: Sumber: Realm Human of Life, Body, 006 00 -tulang penyusun tengkorak pada bayi yang baru lahir. Sistem Gerak pada Manusia Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Ruang Lingkup Lansia 2.1.1 Definisi Lansia Menurut pasal 1 ayat (2), (3), dan (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, menyatakan bahwa lansia adalah seseorang

Lebih terperinci

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT Pengenalan Salah satu sistem yang penting dalam badan. Pergerakan terhasil daripada penguncupan dan pemanjangan otot. Selain itu ia juga menentukan magnitud pergerakan.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP 3 Pajangan Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 2 X 40 (1 x Pertemuan) Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ng bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenenai tujuan, manfaat, jaminan kerahasiaa dan tidak adamya resiko dalam penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2014 bertempat di Laboratorium Anatomi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Dari sejumlah daftar cabang olahraga yang berkembang

Lebih terperinci

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus INDIKASI PEMERIKSAAN RADIOGRAFI Trauma / cidera Fraktur, fisura, dislokasi, luksasi, ruptur Pathologis Artheritis, Osteoma, dll. Benda asing (corpus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan muskuloskeletal mempunyai banyak permasalahan yang selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan muskuloskeletal adalah hal

Lebih terperinci

GAMBARAN KEKUATAN OTOT DAN FLEKSIBILITAS SENDI EKSTREMITAS ATAS DAN EKSTREMITAS BAWAH PADA SISWA/I SMKN 3 MANADO

GAMBARAN KEKUATAN OTOT DAN FLEKSIBILITAS SENDI EKSTREMITAS ATAS DAN EKSTREMITAS BAWAH PADA SISWA/I SMKN 3 MANADO GAMBARAN KEKUATAN OTOT DAN FLEKSIBILITAS SENDI EKSTREMITAS ATAS DAN EKSTREMITAS BAWAH PADA SISWA/I SMKN 3 MANADO Damajanty H. C. Pangemanan, Joice N. A. Engka, Siantan Supit Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI 1 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ruli Setyowati J 100 100 065 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna MelengkapiTugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Tulang Terdapat berbagai bentuk dan saiz tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS GERAK LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur) Afrian Nusa Wahyu Basuki

ANALISIS GERAK LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur) Afrian Nusa Wahyu Basuki ANALISIS GERAK LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur) Afrian Nusa Wahyu Basuki S-1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya prof.afrian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kerangka Kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama tengkorak dan panggul. Kerangka berfungsi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA Naskah Publikasi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Fisioterapi Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR (Soal-Soal tentang Sistem Gerak C1 sampai C6 dan Soal Uraian Bebas dan Terbatas) DISUSUN OLEH 1. Ayu Fadhilah (060911814190 2. Era Ningsih (06091181419074) 3. Zakiyah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga, Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. 4.2 Tempat dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

Skeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita

Skeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita Skeletal: Struktur jaringan tulang Klasifikasi tulang Tulang tengkorak, rangka dada, tulang belakang, panggul, ekstremitas atas dan bawah Sendi: Klasifikasi berdasarkan gerakan Klasifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu bergerak dan beraktivitas dalam kehidupannya. Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar tubuh. Proses menua terjadi secara terus menerus secara

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar tubuh. Proses menua terjadi secara terus menerus secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam mengahadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Proses menua terjadi

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

22/03/2016 MASYKUR KHAIR

22/03/2016 MASYKUR KHAIR MASYKUR KHAIR Aktivitas tubuh merupakan kegiatan at kerja yg dilakukan oleh bagian-bagian tubuh Umumnya tk. Kesehatan seseorg dinilai dr kemampuan org tsb u/ melakukan aktivitas sehar-hari, mis. berdiri,

Lebih terperinci