UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IX F SMP KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Selvilias Novianawati NIM : Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa melalui metode time token pada pembelajaran PKn pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini berupa keterampilan mengemukakan pendapat siswa dalam pembelajaran PKn sebelum dan setelah menggunakan metode pembelajaran Time Token. Sumber data dapat diperoleh dari siswa, guru, interaksi antara siswa dengan guru, tempat dan peristiwa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan validitas isi dan validitas konstruksi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan kritis. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta dengan metode Time Token dalam pembelajaran PKn maka dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan metode Time Token dapat meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa pada pembelajaran PKn kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi awal keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan baik sebanyak 5 siswa (20,83%). Pada siklus I keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 4 siswa (16,67%), sebanyak 10 siswa (41,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik. Pada siklus II keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 12 siswa (50%), sebanyak 8 siswa (33,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik. Kata Kunci: Keterampilan Mengemukakan Pendapat, Metode Time Token, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

2 PENDAHULUAN Kegiatan belajar sikap atau yang di kenal dengan kegiatan belajar efektif. Kegiatan belajar ini lebih tepat menggunakan istilah pendidikan daripada pembelajaran maupun pengajaran. Sikap diartikan sebagai pola tindakan perserta didik dalam merespon stimulus tertentu. Sikap merupakan kecenderungan atau preposisi perasaan dan perbuatan yang konsisten pada diri seseorang. Sikap berhubungan dengan minat. nilai. penghargaan. pendapat dan prasangka. Dalam kegiatan belajar sikap. upaya guru adalah membantu peserta didik memiliki dan mengembangkan perubahan sikap. Meningkatkan keterampilan sosial anak-anak yang kurang popular atau kurang aktif. penting dilakukan untuk tidak hanya memfokuskan pada perilakuperilaku yang membuat mereka tidak aktif. Guru perlu mengembangkan keterampilan sosial mereka secara umum. karena mereka mungkin juga kurang memiliki keterampilan sosial lain dan mengalami kesulitan untuk memahami cara merespon berbagai macam situasi sosial. Kurangnya keterampilan siswa di kelas. salah satunya adalah sikap malu. Malu adalah perasaan yang pada tingkat tertentu dimiliki semua anak. tetapi bila menjadi begitu luas dapat menghambat perkembangan sosial anak. Sikap pemalu pada anak dapat di tangani dengan cukup melalui tanda-tanda seperti menghindari tatapan mata serta sikap bungkam secara verbal atau berdiam diri secara fisik. Anakanak pemalu sering bicara dengan suara sangat pelan dan ragu-ragu. Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi, yang meliputi kegiatan belajar keterampilan, kegiatan belajar pengetahuan, kegiatan belajar informasi, kegiatan belajar konsep, kegiatan belajar sikap, dan kegiatan belajar pemecahan masalah. Kegiatan belajar keterampilan dan kegiatan belajar sikap memotivasi siswa dalam menyampaikan ide, pemikiran, pendapat, dan gagasan secara bebas tentang berbagai masalah di lingkungan sekitar atau dikehidupan pada umumnya. Dalam kegiatan pembelajaran PKn, siswa dituntut untuk mampu berpikir kritis dan kreatif, mengkritisi, mengembangkan pikiran. Untuk itu siswa perlu memiliki kemampuan belajar tepat, menyatakan dan mengeluarkan pendapat, mengenal dan melakukan telaah terhadap permasalahan yang timbul di lingkungannya agar tercapai perilaku yang diharapkan. Berdasarkan kenyataan di sekolah. keterampilan mengemukakan pendapat dalam pembelajaran PKn masing sangat minim. Pembelajaran PKn sering dilaksanakan pada kegiatan belajar pengetahuan dan kegiatan belajar informasi atau hafalan. Guru melakukan pembelajaran searah yang kurang memberi peluang kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Salah satu sebabnya yaitu adanya dominasi dari siswa-siswa tertentu untuk berani mengemukakan ide dan gagasan mereka. Hal serupa terjadi pada pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 22 April 2015, diketahui bahwa siswa kurang berani mengemukakan pendapat karena malu. Guru kurang dalam memotivasi siswa. dalam mencari agar siswa berpartisipasi secara aktif. Guru lebih banyak memberi informasi. pengetahuan dan pemecahan masalah. Selain itu guru kurang memberi pemerataan pada siswa dalam mengemukakan pendapat mereka.

3 Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran PKn di Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta, maka perlu satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat. Diharapkan dengan peningkatan keaktifan siswa. hasil belajar PKn pun akan meningkat. Metode pembelajaran Time Token adalah salah satu metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui metode pembelajaran Time Token. siswa dituntut untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat atau apapun yang ingin diungkapkan. Siswa diwajibkan memanfaatkan kupon berbicara yang diberikan guru. untuk mengemukakan pendapat mereka sampai kupon tersebut habis. Bagi mereka yang aktif, kupon dimanfaatkan dengan cepat dan aktif. Sedang bagi siswa yang kurang aktif. mereka termotivasi dengan kupon bicara yang menjadi tanggung jawab mereka. serta termotivasi dengan siswa yang aktif lainnya. Sebagai dampaknya, metode ini merangsang siswa untuk bisa turut aktif dalam proses pembelajaran sesuai ide. pendapat serta pemikiran siswa. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa proses pembelajaran PKn di SMP Kristen 1 Surakarta masih bersifat konvensional, yaitu guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. sehingga hal tersebut kurang menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran saat ini seharusnya guru dalam mengajar perlu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi. sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa. baik kompetensi dalam hal kognitif. afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, sesuai dengan latar belakang masalah di atas. penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul: Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token Pada Pembelajaran PKn Pada Siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa melalui metode time token pada pembelajaran PKn pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. KAJIAN PUSTAKA Keterampilan Mengemukakan Pendapat Keterampilan merupakan pengetahuan eksperensial yang dilakukan secara berulang dan terus menerus secara terstruktur sehingga membentuk kebiasaan dan kebiasaan baru seseorang ( com. di akses pada tanggal 23 Maret 2010 pukul WIB) Menurut Agus Suprijono (2014: 8). Kegiatan belajar keterampilan merupakan pengalaman belajar melalui paduan gerak. stimulus dan respon yang tergabung dalam situasi belajar. Kegiatan belajar keterampilan terjadi jika peserta didik menerima stimulus kemudian merespon dengan menggunakan gerak. Dari kedua penjelasan di atas, dapat diambil pengertian mengenai keterampilan sebagai kegiatan yang di dasarkan pada pengetahuan. yang di lakukan secara berulang-ulang sehingga membuat kebiasaan baru pada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud dapat berupa keterampilan gerak maupun sikap. Dalam hal ini peneliti membahas tentang keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapatnya melalui pembelajaran PKn di kelas.

4 Keterampilan dalam mengemukakan pendapat dapat di asah atau di latih melalui bagaimana cara berbicara dalam menyampaikan pendapatnya. bagaimana cara atau sikap sebelum dan sesudah menyampaikan pendapatnya. maupun keberanian dalam menyampaikan pendapatnya sendiri. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mengembangkan kompetensi siswa agar mampu berperan aktif dan bertanggung jawab bagi kelangsungan pemerintahan demokratis melalui pengembangan pengetahuan, karakter dan pengembangan keterampilan kewarganegaraan. Pembelajaran PKn juga menuntut siswa untuk mengembangkan dan menerapkan konsep beserta nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu, siswa harus mampu mengemukakan pendapat dan dapat mengambil keputusan sesuai pemikiran dan pemahamannya sendiri agar mampu mengembangkan konsep nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah perlu menerapkan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Abu Achmadi (2009:174). memandang pengertian pendapat berasal dari pola pikir, tanggapan dan pengertian, sebagaimana di kemukakan bahwa pendapat yaitu hasil pekerjaan pikir, meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain, antara pengertian satu dengan pengertian yang lain, yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk menyebutkan sebuah pengertian atau tanggapan biasanya cukup dengan satu kata. sedangkan untuk menyatakan pendapat diperlukan 2 jenis pengertian yang dirangkaikan. Dari kajian di atas, pengertian pendapat bukan hanya berupa kalimat-kalimat panjang yang menguraikan sebuah objek, tetapi juga sebuah frase sederhana atau kalimat sederahana yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata saja. Pendapat sebagai hasil dari sebuah pola pikir, tanggapan, dan pengertian mempunyai makna yang relatif menurut sudut pandang masing-masing dari peserta didik. Sebagai contoh suatu objek, peserta didik berpendapat tentang objek atau masalah tersebut, tentu saja akan banyak kemungkinan terjadi perbedaan pendapat dengan peserta didik lain, walaupun ada juga dari mereka mempunyai pendapat yang sama. Metode Pembelajaran Time Token Time token itu sendiri berasal dari kata time artinya waktu dan token artinya tanda. Time token merupakan model belajar dengan ciri adanya tanda waktu atau batasan waktu. Batasan waktu disini bertujuan untuk memacu dan memotivasi siswa dalam mengeksploitasi kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya. Menurut Aziz Turindra (2009: 2). time token adalah struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial dan berpartisipasi agar menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Menurut Ibrahim (2000: 51) menyatakan bahwa: Pembelajaran tipe Time Token adalah pembelajaran dengan menerapkan suatu kelompok kecil siswa yang bertujuan untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Struktur ini dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pmbicaraan atau siswa diam sama sekali. Pada kegiatan tersebut guru memantau kerja kelompok-kelompok kecil untuk memastikan

5 kegiatan berlangsung secara baik dan mengetahui pemahaman siswa dengan tes tertulis. Transformasi sosial dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat diperlukan untuk mengembangkan interaksi sosial dan keterampilan berkomunikasi. Karena ditengah-tengah transformasi sosial yang banyak membawa dampak negatif, sekolah khususnya guru seharusnya merasa terpanggil untuk memperhatikan perkembangan moral dan sosial anak didik (Anita Lie. 2007: 19). Keterampilan sosial itu sendiri adalah perilaku-perilaku yang mendukung kesuksesan hubungan sosial dan memungkinkan individu untuk bekerja bersama orang lain secara efektif. Selain itu. agar cooperative learning bekerja, guru perlu mengajarkan berbagai keterampilan berbagi dan partisipasi. Dalam keterampilan partisipasi guru dapat membantu mendistribusikan partisipasi siswa dengan lebih merata. Salah satunya adalah dengan model time token. yakni apabila sebagian siswa mendominasi kegiatan kelompok dan sebagian lainnya mungkin justru tidak mau atau tidak mampu berpartisipasi. maka masing-masing siswa dapat diberikan beberapa token yang berharga 15 atau 30 detik waktu bicara. Sedangkan langkah-langkah time token menurut Arends dalam Agus Suprijono (2014: 133) adalah : 1) Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. 2) Setiap siswa diberikan kupon bicara dengan waktu 30 detik. 3) Bila telah selesai berbicara kupon yang dipegang siswa diserahkan setiap kali bicara satu kupon. 4) Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. yang masih memegang kupon harus berbicara sampai kuponnya habis. 5) Dan seterusnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini berupa keterampilan mengemukakan pendapat siswa dalam pembelajaran PKn sebelum dan setelah menggunakan metode pembelajaran Time Token. Sumber data dapat diperoleh dari siswa, guru, interaksi antara siswa dengan guru, tempat dan peristiwa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan validitas isi dan validitas konstruksi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan kritis. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, di adakan pembelajarn PKn di mana peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tersebut. Hal tersebut menjadi data awal yang di peroleh terhadap pembelajaran PKn di kelas IX F. Dari observasi sebelum tindakan di ketahui bahwa rata-rata dari 24 siswa kelas IX F belum aktif dalam mengemukakan pendapat. Pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan pada materi bela negara. Berikut merupakan data awal keterampilan siswa mengemukakan pendapat sebelum Penelitian Tindakan Kelas dengan metode Time Token. Keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian

6 mengemukakan pendapat dengan baik sebanyak 5 siswa (20,83%), sebanyak 17 siswa (70,83%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan sebanyak 2 siswa (8,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang. Dengan demikian keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat perlu ditingkatkan, sehingga perlu ada perbaikan guna mengoptimalkan dan mengaktifkan siswa dalam mengemukakan pendapat. Maka peneliti mengupayakan peningkatan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat melalui metode pembelajaran Time Token. Deskripsi Siklus I Sebelum pelajaran dimulai, kegiatan awal dilakukan dengan berdoa, dalam kegiatan berdoa guru mengajurkan anak-anak ketika berdoa hendaknya bersikap doa yang baik, yaitu dengan tangan bersedeku di atas meja, mata terpejam dan kepala ditundukkan. Namun berdasarkan pengamatan masih ada beberapa siswa belum dapat melaksanakan sikap doa yang baik, untuk itu guru secara individu memberikan pendekatan. Dalam melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, guru menjelaskan kepada siswa bahwa dalam berdoa sebaiknya dilakukan dengan khidmat dan khusuk. Guru menjelaskan bahwa berdoa merupakan kegiatan memohon kebaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala permintaan yang kita panjatkan, untuk itu hendaknya dalam berdoa siswa tidak boleh bersenda gurau dan harus bersikap tenang agar doa yang dipanjatkan dapat dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Setelah kegiatan berdoa selesai, dilaksanakan guru mengabsen kehadiran siswa, pada siklus I ini semua siswa Kelas IX F dinyatakan hadir semua. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan apersepsi, kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan menyanyi bersama-sama dengan siswa yaitu lagu Satu Nusa Satu Bangsa, dimaksudkan agar siswa merasa senang dan gembira sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan apersepsi tersebut menunjukkan bahwa siswa sangat antusias sekali ketika guru memberikan apersepsi dengan menyanyi bersama-sama. Siswa menunjukkan ekspresi yang gembira dengan menyanyi penuh semangat. Dengan demikian dapat penulis jelaskan bahwa kegiatan apersepsi sangat penting untuk dilakukan sebelum memasuki kegiatan pembelajaran inti, hal teresbut dimaksudkan agar siswa dalam memulai pembelajaran tumbuh motivasi dan minat dalam belajar. Setelah dilakukan apersepsi, selanjutnya masuk kegiatan inti dengan terlebih dahulu guru menerangkan tujuan pembelajaran dan proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Time Token. Kemudian dalam aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran pertukaran Time Token. Guru memulai proses pembelajaran dengan menjelaskan secara ringkas materi tentang bela negara. Dalam tahap penjelasan materi oleh guru dengan metode ceramah ini, seluruh siswa masih sangat antusias. Hal ini disebabkan oleh kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Akan tetapi antusisme mereka tidak bertahan lama, setelah beberapa menit kemudian siswanya kembali ramai sendiri dan tidak konsentrasi mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Selanjutnya guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa pada tiap-tiap kelompok yang dipilih secara acak jenis kelaminnya. Akan tetapi dalam pembentukan kelompoknya kurang berhasil, mereka banyak yang tidak setuju satu

7 kelompok dengan beberapa orang siswa tertentu. Pada akhirnya guru mengacak ulang anggota kelompok hingga akhirnya satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Walaupun sebenarnya kondisi seperti ini tidak sesuai, tapi untuk hal ini guru memakluminya karena mereka masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok secara acak. Pada siklus pertama ini hanya terdapat 6 kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Pada langkah selanjutnya guru membagikan permasalahan kepada siswa untuk didiskusikan secara kelompok. Siswa pada tiap-tiap kelompok mulai ramai dan semangat dalam mengerjakan apa yang sudah diberikan oleh guru. Pada saat itu guru terus berkeliling kelas untuk memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam mengerjakan tugas serta sesekali memberikan motivasi agar mereka belajar dengan giat dan serius dalam mengerjakan tugas yang sudah diberikan sebelumnya. Setelah masing-masing kelompok selesai menjawab hasil permasalahan yang diberikan oleh guru, dilanjutkan dengan menyampaikan jawabannya dengan menyerahkan kupon yang telah diberikan kepada guru. Setelah masing-masing siswa menyampaikan pendapatnya dan menyerahkan kupon kepada guru, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Setelah selesai presentasi guru mengarahkan pada seluruh siswa untuk menarik kesimpulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah dan salam penutup sebagai kegiatan terakhir pada siklus I. Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran di atas tampak adanya motivasi belajar siswa belum terlihat/ sangat rendah, mereka masih belum terbiasa belajar secara kooperatif. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran siklus I pelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran Time Token diperoleh hasil keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat, diketahui bahwa keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 4 siswa (16,67%), sebanyak 10 siswa (41,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, sebanyak 10 siswa (10,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada. Hasil dan Pembahasan Siklus II Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus II, pada tahap pembukaan guru bersama-sama dengan siswa terlebih dahalu berdoa sebelum pelajaran dimulai. Dalam kegiatan berdoa guru mengajurkan anak-anak ketika berdoa hendaknya bersikap doa yang baik, yaitu dengan tangan dilipat dan bersedeku di atas meja, mata terpejam dan kepala ditundukkan. Berdasarkan pengamatan sebagian besar anakanak sudah dapat bersikap dengan baik ketika berdoa, sedangkan pada siklus II ini masih dijumpai dua orang anak yang belum bersikap dengan baik ketika berdoa, selanjutnya guru mendekati kedua siswa tersebut untuk memberikan peringatan. Setelah kegiatan berdoa selesai, dilaksanakan guru mengabsen kehadiran siswa, pada siklus II ini semua siswa Kelas IX F dinyatakan hadir semua. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi minggu lalu yaitu mengenai bela negara. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan bahwa semua siswa memusatkan perhatian

8 pada penjelasan yang disampaikan guru, hal ini terlihat dengan tidak adamya siswa yang ngobrol di luar topik pembelajaran. Pada siklus II ini guru cukup berhasil dalam mengelola kelas, guru mampu menyajikan materi yang mampu menarik perhatian siswa, pada saat diskusi semua siswa tampak aktif, kerja sama dalam kelompok meningkat terlihat dengan kekompakan diantara mereka satu sama lain saling menghargai pendapat dan saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas ini hanya dilaksanakan dua siklus saja karena pada siklus kedua telah mencapai indikator pencapaian yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran siklus I pelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran Time Token diperoleh hasil keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat, diketahui bahwa keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 12 siswa (50%), sebanyak 8 siswa (33,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, dan sebanyak 4 siswa (16,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada. Berdasarkan hasil data tersebut diperoleh gambaran bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran Time Token menyenangkan bagi siswa, siswa merasa termotivasi untuk belajar karena selain membantu dalam memahami materi pelajaran, metode pembelajaran Time Token juga menambah pengalaman baru karena dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Hasil dan Pembahasan Antar Siklus Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, maka pada bagian ini akan dibahas mengenai hal pokok yang menjadi tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa melalui metode time token pada pembelajaran PKn pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk lebih jelasnya berikut peneliti sampaikan rekapitulasi keterampilan mengemukakan pendapat siswa melalui metode time token pada pembelajaran PKn pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam bentuk tabel sebagai berikut:

9 Jumlah Siswa Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kondisi Awal Siklus I Siklus II 0 Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa pada kondisi awal keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan baik sebanyak 5 siswa (20,83%), sebanyak 17 siswa (70,83%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan sebanyak 2 siswa (8,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang, dengan rata-rata sebesar 52,08. Pada siklus I keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 4 siswa (16,67%), sebanyak 10 siswa (41,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, sebanyak 10 siswa (10,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada, dengan rata-rata sebesar 68,75. Pada siklus II keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 12 siswa (50%), sebanyak 8 siswa (33,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, dan sebanyak 4 siswa (16,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada, dengan rata-rata sebesar 83,33. Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Time Token tersebut, menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat. Dimana terjadi peningkatan pada proses pembelajaran yang ditandai dengan peningkatan peran serta siswa dalam menyampaikan ide, gagasan, serta pendapat mereka. Siswa dapat membangun sendiri keterampilannya melalui keaktifannya selama proses pembelajaran. Melalui metode pembelajaran Time Token. siswa dituntut untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat atau apapun yang ingin diungkapkan. Siswa diwajibkan memanfaatkan kupon berbicara yang diberikan guru, untuk mengemukakan pendapat mereka sampai kupon tersebut

10 habis. Bagi mereka yang aktif, kupon dimanfaatkan dengan cepat dan aktif. Sedang bagi siswa yang kurang aktif. mereka termotivasi dengan kupon bicara yang menjadi tanggung jawab mereka. serta termotivasi dengan siswa yang aktif lainnya. Sebagai dampaknya, metode ini merangsang siswa untuk bisa turut aktif dalam proses pembelajaran sesuai ide. pendapat serta pemikiran siswa. Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut: Metode Time Token dapat meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, terbukti kebenarannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta dengan metode Time Token dalam pembelajaran PKn maka dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan metode Time Token dapat meningkatkan ketrampilan mengemukakan pendapat siswa pada pembelajaran PKn kelas IX F SMP Kristen 1 Surakarta. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi awal keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan baik sebanyak 5 siswa (20,83%), sebanyak 17 siswa (70,83%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan sebanyak 2 siswa (8,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang, dengan rata-rata sebesar 52,08. Pada siklus I keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 4 siswa (16,67%), sebanyak 10 siswa (41,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, sebanyak 10 siswa (10,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada, dengan rata-rata sebesar 68,75. Pada siklus II keberanian siswa mengemukakan pendapat yaitu dari 24 siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat dengan sangat baik sebanyak 12 siswa (50%), sebanyak 8 siswa (33,33%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat baik, dan sebanyak 4 siswa (16,67%) memiliki keberanian mengemukakan pendapat cukup, sedangkan siswa yang memiliki keberanian mengemukakan pendapat kurang tidak ada, dengan rata-rata sebesar 83,33. DAFTAR PUSTAKA Abu Achmadi Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Agus Supriyono Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto. Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research- CAR). Jakarta: Bumi Aksara. Aqib. Zaenal Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

11 Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan Kewarganegaraan. strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Depdiknas. Depatermen Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Depatermen Pendidikan Nasional Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Program Guru Bantu Direktorat Tenaga Kependidikan. Dwitaguna. Dedi Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa dengan Model Problem Based Learning di kelas I SMKN 3 Jakarta.( blogspot.com). Di akses pada tanggal 3 April 2015 pukul WIB. Emzir Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:Rajawali Pers. Gozali Pendidikan Keterampilan ( Di akses pada tanggal 23 April 2015 pukul WIB. Hamalik. Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Margono Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarata: Rineka Cipta. Muijs & Reynolds Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyasa Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Narbuko. Cholid & Achmadi. Abu Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. Ngalim Prinsip-Prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosakarya. Ramdhani. Muhammad Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar siswa dalam Pembelajaran PKn dengan Menerapkan Model Pembelajaran Jig Saw di kelas VII B SMPN IX Koto Singkarak.( Di akses pada tanggal 1 April 2015 pukul WIB. Sanjaya. Wina Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media. Suhardjono Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

12 Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sumarsini. Ninik.2007.Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di kelas VIII D SMP Al Hikmah Mayong Jepara.(http//niniksumarsini.blogspot.com). di akses pada tanggal 23 April 2015 pukul WIB. Supardi Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)beserta Sistematika dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara. Suyatno Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka Wahab. Aziz Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka. Wiriaatmadja. Rochiati Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Upaya meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IVB SD Negeri Gamol. Penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

Agus Purwanto SMP 5 Kudus Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Examples Non Examples Di Kelas VIIh SMP 5 Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015 Agus Purwanto SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN DD/CT DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI BUMI DAN BENDA LANGIT SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA 2 SMK N 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, serta mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kunci pokok pembangunan suatu bangsa dimasa mendatang, termasuk Indonesia adalah pendidikan, sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 ANDONG

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 3 NO. 4 ISSN : 2338 3003 Dhani, R DESEMBER 2015 Halaman: 247-255 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking pada 110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan minat belajar siswa dengan model

Lebih terperinci

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: malyaulfa@ymail.com

Lebih terperinci

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara) UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS 1998 DENGAN EVALUASI MODEL SUPERITEM PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT (PTK Pembelajaran

Lebih terperinci

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi hasil belajar matematika pada kelas VIIA of SMPN 2 Liliriaja Soppeng yang tujuan utamanya memperoleh penerapan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru memilih bahan baku busana kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA Julliati 1, Muhammad Sahnan 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANIY CHOLIFAH A

ANIY CHOLIFAH A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII G SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH

Lebih terperinci

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ASSESMENT SEARCH PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melalui penelitian tindakan kelas dengan penerapan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO 176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Oleh Lely Suci Rahmawati dan Poerwanti Hadi Pratiwi,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh :

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh positif model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode diskusi dan permainan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA BANGUN RUANG (KUBUS DAN BALOK) (PTK pada siswa kelas VIII Semester genap

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suhardjono dan Suharsimi menyatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

Saudah, Agni Danaryanti

Saudah, Agni Danaryanti JPM IAIN Antasari Vol. 03 No. 1 Juli Desember 2015, h. 29-40 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI KELAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD Siti Maftukhah 1, Suhartono 2, Tri Saptuti S. 3 PGSD FKIP UNS Surakarta. Jl Kepodang

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051 PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO, GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama siswa kelas VIII D dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 MATESIH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembelajaran sejarah melalui penerapan Metode Think Pair Share langkah-langkahnya:

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

Endang Sudarsih* PENDAHULUAN

Endang Sudarsih* PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN KALIMAT UTAMA BAGI SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 2 WEDI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ZAFIT NURDIN A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ZAFIT NURDIN A PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM PAIR SOLO UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP-IT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto JPF Volume 2 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 46 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto Nurhayati. G Jurusan Pendidikan Fisika,Fakultas

Lebih terperinci

oleh : ARINI SULISTYONINGSIH \ PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

oleh : ARINI SULISTYONINGSIH \ PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN BERBANTUAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Suardi Hakim SMP Negeri 33 Kota Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (1) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Arum Perwitasari, Zaenal

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) 11 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) Durinta Puspasari 1, Durinda Puspasari 2 1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci