PROGRAM HORTIKULTURA 2017

Transkripsi

1 PROGRAM HORTIKULTURA 2017 Oleh : DIREKTUR JENDERAL HORTIKULTURA Disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional Ditjen Hortikultura Jakarta, 4 Januari

2 KINERJA PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

3 % realisasi 120,00 100,00 96,15 93,88 KINERJA SERAPAN ANGGARAN DITJEN HORTIKULTURA TA ,00 60,00 40,00 20,00-86,31 62,05 43,71 27,45 29,85 18,16 3,63 1,54 11,02 1,45 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des TA 2014 TA 2015 TA NO KEWENANGAN PAGU (Rp.000) PUSAT DEKONSENTRASI (DK) TUGAS PEMBANTUAN (TP) TOTAL

4 1. KAB. TAMBRAUW 100 % 2. PROV. SULAWESI BARAT (DK) 99,96 % 10 BESAR SERAPAN KEUANGAN SATKER LINGKUP DITJEN HORTIKULTURA TAHUN PROV. JAMBI (DK) 99,89 % 4. KOTA MATARAM 99,87% 5. KAB. BIAK NUMFOR 99,82 % 6. KOTA PALU 99,56 % 7. KAB. NABIRE 99,56 % 8. KAB. SRAGEN 99,52 % 9. KAB. KARO 99,49 % 10. KAB. KONAWE SELATAN 99,42% 4

5 1. PROV SUMATERA SELATAN (TP) 28,90 % 2. PROV JAWA TENGAH (TP) 36,23 % 10 TERENDAH SERAPAN KEUANGAN SATKER LINGKUP DITJEN HORTIKULTURA TAHUN PROV. KALIMANTAN UTARA (DK) 50,12 % 4. PROV. KEPRI (DK) 56,73 % 5. KAB. BREBES 60,24 % 6. PROV. RIAU (DK) 61,18 % 7. KAB. KEDIRI 63,21 % 8. PROV. SUMATERA UTARA (TP) 65,92 % 9. KAB. KUPANG 66,62 % 10. PROV. PAPUA BARAT (DK) 70,05 % 5

6 PROGRAM DAN KEGIATAN

7 PRIORITAS PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PRIORITAS 1 Cabai dan Bawang Merah PENDUKUNG : Perbenihan Perlindungan PPHH PRIORITAS 2 Bawang Putih dan Jeruk 1% 3% 0% 0% bawang merah 7,000 Ha PRIORITAS 3 Buah dan Florikultura 59% 37% aneka cabai 15,000 Ha Sayuran Lainnya (Bawang Putih) 200 Ha Jeruk 1,568 Ha Lokasi : - Kawasan utama dan penyangga - Kawasan perbatasan Buah Lainnya 243 Ha 7

8 Peta Jalan Pengembangan Cabai Baseline 2015 Pasokan, distribusi dan Harga Stabil Swasembada dan Ekspor 2019 Luas Tanam Ha Ekspor Ton Ekspor ton Swasembada Ekspor ASEAN 2024 Ekspor ton Eksportir Terbesar ASEAN Ekspor ton Ekspor ton Kebutuhan Tambahan Lahan 2016 s/d Ha (rata-rata Ha/tahun) SASARAN 1.Pemantapan sistem produksi 2.Stabilitas harga dan pasokan 3.Daya saing dan ekspor berkelanjutan 8

9 PROYEKSI PENGEMBANGAN CABAI MERAH DAN CABAI RAWIT produksi konsumsi Linear (produksi) Catatan : Indonesia Memberikan Kontribusi Luas Panen Dan Produksi Cabai Terbesar Di ASEAN (FAO 2013) (Stabilisasi, Pasokan & Harga) Manajemen Pola Tanam Intensifikasi & Ekstensifikasi (Pengembangan Sentra Di Luar Jawa) Inovasi Teknologi & Alsin Penataan Rantai Pasok dan Distribusi Sinergi Kebijakan Harga Kelembagaan & SDM (Swasembada dan Ekspor) Penyediaan Benih Untuk Industri Mobile Cold Storage Diversifikasi Produk Olahan (Farmasi & Kosmetik) Second Market/Pasar Lelang Kemitraan Industri Kelembagaan Ekonomi Petani Pemantapan Sistem Informasi Diplomasi Dagang Luar Negeri (Swasembada & Ekspor ASEAN Pengembangan Cold Storage Otomatisasi Irigasi dan Pemupukan Pest Free Production Penerapan Cool Chain Ekspansi Pasar Ekspor Intelegent Information (Eksportir Terbesar ASEAN) Penggunaan Satelit Untuk Pressision Farming Kelembagaan Ekspor Diplomasi Dagang, Ekspansi Pasar Luar Negeri 9

10 Peta Jalan Pengembangan Bawang Merah Eksportir Utama ASEAN Pasokan dan Harga Stabil Baseline 2015 Luas Tanam Ha Ekspor Ton Swasembada dan Daya Saing 2019 Ekspor ton Swasembada dan Ekspor 2024 Ekspor ton 2029 Ekspor ton 2045 Ekspor ton Kebutuhan Tambahan Lahan 2016 s/d Ha (rata-rata Ha/tahun) SASARAN Stabilisasi Pasokan : Konsumsi dan Industri Stabilisasi Harga dan Berkeadilan Daya Saing dan Ekspor Meningkat 10

11 Produksi, Kebutuhan (dalam Ton) PROYEKSI PENGEMBANGAN BAWANG MERAH Produksi Rogol (ton) Tahun Kebutuhan (ton) Strategi (Pasokan dan Harga Stabil) - Penerapan Manajemen Pola Tanam - Intensifikasi dan Ekstensifikasi - Inovasi Teknologi (Prapanen sampai Pascapanen) - Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani - Sinergi Penataan Rantai Pasok dan Distribusi - Regulasi Strategi (Swasembada dan Daya Saing) - Penguatan Sistem Jaminan Mutu - Ekspansi Pasar Luar Negeri - Resi Gudang - Asuransi Pertanian Strategi (Swasembada dan Ekspor) - Fasilitasi Gudang Logistik - Pengembangan Varietas Preferensi Ekspor - Penguatan Sistem Logistik Strategi (Eksportir Utama ASEAN) Monitoring dan Pemantapan Pelaksanaan Kebijakan dan Program Aksi 11

12 PENGEMBANGAN KAWASAN BUAH STAKEHOLDERS KEGIATAN SASARAN POLA KAWASAN KEMENTAN KEMEN BUMN KEMENPAR KEMENKOP & UKM KEMEN LH&K KEMENDES-PDT-TRANS KEMENDAG KEMENPERIN PERGURUAN TINGGI 1.Pengembangan kawasan buah 2.Pengembangan Kebun Buah Komersial 3.Pengembangan Buah skala orchard 4.Pengembangan buah di kawasan transmigrasi / perbatasan 5.Ekstensifikasi 6.Intensifikasi 7.Rehabilitasi 8.Registrasi Kebun / Lahan Usaha 1.Peningkatan daya saing 2.Peningkatan ekspor 3.Substitusi impor 4.Peningkatan Kesejahteraan petani Buah-buahan dikembangkan pada: Desa yang berdekatan Kecamatan yang berdekatan Kabupaten yang berdekatan Provinsi yang berdekatan SWASTA 12

13 PENGEMBANGAN KAWASAN FLORIKULTURA TERINTEGRASI Penangkar Benih INOVASI TEKNOLOGI PERMODALAN EKSPORTIR G2-G3 BBIH Benih bermutu Kec. A/B/C Kec. A/B/C Kec. A/B/C Produk Flori bermutu Asosiasi/ Koperasi Produk flori bermutu Florist G1-G2 UPBS BALITHI KEBUN PETANI Pasar Bunga Bangsal Pasca panen Supervisor/Pembina Cooling Room dan sarana distribusi sesuai GHP Arus Pasokan Benih Sumber Arus Pasokan Benih Bermutu Arus Pasokan Produk yg memenuhi standar ekspor Arus Pasokan Produk untuk Pasar Domestik dan Ekspor Arus Informasi kebutuhan Pasokan Produk dan benih 13

14 Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Hasil Penurunan kehilangan hasil Mempertahankan mutu Peningkatan nilai tambah 14

15 ALOKASI ANGGARAN 2017 NO KEWENANGAN SATKER PAGU (000) PROPORSI (%) 1 Pusat 1 84,319, Daerah 844,094, Dekonsentrasi 34 36,222, TP Kab/ Kota ,930, TP Prov ,942, JUMLAH 928,413,

16 PROGRAM HORTIKULTURA 2017 KEGIATAN PRIORITAS VOLUME OUTPUT SATUAN JUMLAH (Rp 000) Ditjen Hortikultura 928,413,758 Kegiatan Non Operasional 1 Tahun 884,709,066 1 Kawasan bawang merah 7,000 Ha 280,000,000 2 Kawasan aneka cabai 15,000 Ha 450,000,000 3 Kawasan Sayuran Lainnya (Bawang Putih) 200 Ha 8,000,000 4 Kawasan Jeruk 1,568 Ha 20,321,000 5 Kawasan Buah Lainnya 243 Ha 2,219,000 6 Kawasan florikultura 8,852 m2 1,422,500 7 Produksi Benih Bawang Merah 3,065,000 kg 27,380,679 8 Pengelolaan OPT cabai dan bawang merah 500 Ha 11,661,997 16

17 PROGRAM HORTIKULTURA 2017 KEGIATAN PRIORITAS OUTPUT JUMLAH (Rp VOLUME SATUAN 000) Ditjen Hortikultura 928,413,758 Kegiatan Non Operasional 1 Tahun 884,709,066 9 Penanganan Pascapanen (Bangsal) 8 unit 1,565, Sarana Pascapanen, pengolahan dan pemasaran 30 unit 1,291, Sertifikasi benih bawang merah 510 Unit 7,748,189 Sertifikasi 12 Perencanaan, pemantauan, pelaporan, pengelolaan keuangan, dokumen, data dan informasi 1 Tahun 32,785, Biaya operasional penyuluh hortikultura (Mantri tani) lanjutan.. 1 Tahun 7,738, Biaya operasional pengawas benih 1 Tahun 1,630, Biaya operasional POPT 1 Tahun 1,662,000 17

18 KAWASAN HORTIKULTURA Bawang Merah ( Ha) Provinsi Kab/Kota 33 Provinsi DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN KAWASAN HORTIKULTURA Aneka Cabai ( Ha) Jeruk (1.568 Ha) 263 Kab/Kota 24 Provinsi 42 Kab/Kota Penentuan wilayah kawasan integrasi dengan sub sektor lain Pengembangan dan keberlanjutan kawasan hortikultura Komoditas hortikultura harus selalu tersedia sepanjang waktu dalam jumlah cukup namun mudah rusak, sangat terpengaruh dengan kondisi iklim dan cuaca Pengaturan pola tanam antar kawasan serta pengembangan pascapanen dan hilirisasi produk Buah Lainnya ( 243 Ha) Florikultura ( m2) 8 Provinsi 18 Kab/Kota 3 Provinsi 5 Kab/Kota Kemudahan perizinan usaha hortikultura Penyediaan infrastruktur pendukung Penciptaan lapangan pekerjaan di wilayah kawasan Peningkatan daya saing kawasan - Komoditas lain dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan segar dan olahan dengan dukungan Pusat dan Daerah 18 - APBN perlu didukung APBD, Perbankan dan Swasta

19 KAWASAN ANEKA CABAI DAN BAWANG MERAH PENAJAMAN UPAYA KHUSUS CABAI & BAWANG MERAH 2017 LOKASI Provinsi dan Kabupaten/Kota: Kawasan Aneka Cabai & Bawang Merah PELAKSANA DAN PENERIMA MANFAAT Pelaksana Kegiatan : bidang teknis yang menangani hortikultura di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota Penerima Manfaat : diutamakan kelompok tani/gapoktan/ kelompok wanita tani binaan champion/penggerak yang sudah menandatangani MOU/perjanjian kerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura dalam rangka menjaga produksi, pasokan dan stabilisasi harga. Penerima bantuan sanggup menanam pada waktu-waktu tertentu sesuai petunjuk dinas. TARGET 2017: BAWANG MERAH Ha ; Aneka Cabai Ha PENDEKATAN KAWASAN ATAU SENTRA SESUAI PERMENTAN 50/2012 DAN KEPMENTAN 45/2015 EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KOMPONEN PENGEMBANGAN KAWASAN Kontrak Pengadaan disegerakan (0526) Fasilitasi Bantuan Kepada Petani 1. Benih 2. Pupuk organik 3. Pupuk anorganik 4. Mulsa Plastik 5. Bahan pengendali OPT (Likat Kuning, Feromon Exi, dll) 6. Sarana irigasi, pompa air 7. Alat pengolah tanah (kultivator/hand tractor), Ajir. 8. atau pilihan lain sesuai dengan kondisi lapang dan kebutuhan kelompok 19

20 KAWASAN ANEKA CABAI DAN BAWANG MERAH Pelaksanaan kawasan bawang merah dan cabai merah diutamakan pada lahan yang baru/ekstensifikasi/diluar eksisting dan daerah berkembang Pengembangan Urban Farming Mewujudkan mandiri benih bawang merah : - Peningkatan kapasitas Balai Benih Hortikultura (BBH) dan penangkar di 14 kab. sentra - Alokasi 10 20% luas kawasan untuk produksi benih - Kebijakan harga jual benih murah (benih yang diproduksi dengan fasilitasi dana APBN) KONSEP KAWASAN BAWANG MERAH Ket 10-20% dari kawasan sebagai pengembangan perbenihan Penangkaran Benih Kawasan Produksi 20

21 KONDISI 2016 Bawang Merah Luas serangan OPT 6581,7 ha, dari luas tanam ha OPT utama bawang merah : ulat bawang, layu fusarium, trotol, anthraknose Aneka Cabai Luas serangan OPT ,8 ha, dari luas tanam ha. OPT utama cabai : lalat buah, anthraknose, virus kuning, virus keriting dan layu fusarium SASARAN STRATEGIS 2016 PENGAMANAN PRODUKSI HORTIKULTURA UNGGULAN MINIMAL SEBESAR 95% TERHADAP LUAS TANAM Pengamanan produksi bawang hanya 94,55 % thd Luas Tanam Pengamanan produksi cabai hanya 93,42 % thd Luas Tanam DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN HORTIKULTURA Penyediaan teknologi pengendalian OPT yang ramah lingkungan 2. Pengelolaan dan Pengendalian OPT Pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT 3. Fasilitasi sarana prasarana dukungan pelaksanaan operasional gerakan pengendalian OPT berupa peralatan, stater dan perbanyakan bahan pengendalian OPT ramah lingkungan di tingkat LPHP/Lab. Agens Hayati, Klinik PHT dan PPAH, 4. Pemantauan OPT dan Bimbingan Teknis di sentra / kawasan hortikultura 21

22 PENINGKATAN DAYASAING DAN NILAI TAMBAH PRODUK HORTIKULTURA PENANGANAN PASCAPANEN Penerapan teknologi pascapanen Penggunaan sarana pascapanen PENGOLAHAN Diversifikasi usaha olahan hortikultura (nilai tambah dan stabilisasi harga) Pengembangan agroindustri skala rumah tangga PENERAPAN JAMINAN MUTU Menerapkan sistem jaminan mutu (GHP, GMP, Standard) Pengembangan sistem registrasi bangsal pascapanen PEMASARAN DAN INVESTASI Market Inteligent untuk perluasan pasar dalam dan luar negeri Memperpendek rantai pasok (kemitraan) Promosi Peningkatan investasi usaha hortikultura 22

23 RANCANGAN MANAJEMEN POLA TANAM/PRODUKSI CABAI BESAR TAHUN 2017 * Bulan Jumlah Produksi (Ton) Kehilangan/tercecer (Ton) Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Non Rumah Tangga Benih Kebutuhan (Ton) -Industri Besar Industri Kecil Menengah (UKM) Horeka dan PKL Total Neraca (Ton) Bulan Tanam Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Luas Tanam (Ha) Penambahan luas tambah tanam untuk Ramadhan dan Idul Fitri sebesar Ha. Untuk Idul Adha 470 Ha. Natal dan Tahun Baru meningkat 517 Ha - Kebutuhan DKI Jakarta untuk cabai 53 Ton/hari. Intervensi Pasokan dari Champion 30% (15 ton/hari) 23

24 RANCANGAN MANAJEMEN POLA TANAM/PRODUKSI CABAI RAWIT TAHUN 2017 * Bulan Jumlah Produksi (Ton) Kehilangan/tercecer (Ton) Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Non Rumah Tangga Kebutuhan (Ton) -Benih Industri Besar Industri Kecil Menengah (UKM) Horeka & PKL Total Neraca (Ton) Bulan Tanam Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Luas Tanam (Ha) Penambahan luas tambah tanam untuk Ramadhan dan Idul Fitri sebesar Ha. Untuk Idul Adha 320 Ha. Natal dan Tahun Baru meningkat 320 Ha - Kebutuhan DKI Jakarta untuk cabai 48 Ton/hari. Intervensi Pasokan dari Champion 30% (15 ton/hari) 24

25 RANCANGAN MANAJEMEN TANAM BAWANG MERAH TAHUN 2017 URAIAN Produksi (Ton) Kehilangan Hasil (Ton) Konversi ke Rogol (90%) BULAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jumlah Konsumsi Langsung Horeka dan warung Benih Industri Total Kebutuhan Neraca (Ton) Bulan Tanam Nov '16 Des '16 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Luas Tanam (Ha) Penambahan luas tambah tanam untuk Ramadhan dan Idul Fitri sebesar Ha. Untuk Idul Adha 800 Ha. Natal dan Tahun Baru meningkat 500 Ha - Kebutuhan DKI Jakarta untuk cabai 76 Ton/hari. Intervensi Pasokan dari Champion 30% (23 ton/hari) Mei dan Juni : Bulan Ramadhan dan Idul Fitri; Agustus : Idul Adha; Desember : Natal dan Tahun Baru 25

26 SASARAN LUAS TANAM ANEKA CABAI DAN BAWANG MERAH NASIONAL TAHUN 2017 UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH 26 26

27 SASARAN LUAS TANAM CABAI BESAR BULANAN TAHUN 2017 NASIONAL (PER PROPINSI) HASIL PERTEMUAN DI SURABAYA NO PROVINSI Luas Tambah Tanam 2017 (Ha) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 1 ACEH ,557 2 SUMATERA UTARA 1,441 1,149 1,201 1,163 1,650 1,825 1,865 1,419 1,587 1, ,246 16,767 3 SUMATERA BARAT ,817 4 RIAU ,883 5 JAMBI ,415 6 SUMATERA SELATAN ,463 7 BENGKULU ,591 8 LAMPUNG ,300 9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU JAWA BARAT 2,178 2,008 2,395 1,826 2,020 2,433 1,998 1,991 2,243 1,543 2,000 2,079 24, JAWA TENGAH 1,983 2,548 2,423 2,042 2,303 1,992 1,822 1,658 1,621 2,313 4,012 3,276 27, DI YOGYAKARTA , JAWA TIMUR 1,462 1,663 1,384 2,911 1,152 1,008 1,226 1, ,356 1,252 1,221 16, BANTEN , BALI ,176 27

28 lanjutan... NO PROVINSI Luas Tambah Tanam 2017 (Ha) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 18 NUSA TENGGARA BARAT , NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN , KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH , SULAWESI SELATAN , SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA JUMLAH 12,447 13,445 12,938 12,530 13,000 12,609 12,508 12,483 13,000 12,269 12,270 12, ,919 28

29 No PROVINSI SASARAN LUAS TANAM CABAI RAWIT BULANAN TAHUN 2017 NASIONAL (PER PROPINSI) HASIL PERTEMUAN DI SURABAYA Luas Tambah Tanam 2017 (Ha) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1 ACEH ,226 2 SUMATERA UTARA ,225 SUMATERA BARAT ,172 4 RIAU ,873 5 JAMBI ,632 6 SUMATERA SELATAN ,975 7 BENGKULU ,254 8 LAMPUNG ,829 9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU Jumlah 11 DKI JAKARTA JAWA BARAT 924 1,009 1,321 1,112 1, , ,016 1,046 1,170 12, JAWA TENGAH 2,902 2,181 2,176 1,805 1,813 2,117 1,973 1,634 1,076 2,279 2,544 2,642 25, DI YOGYAKARTA , JAWA TIMUR 6,308 6,980 5,290 5,501 5,244 5,009 6,078 5,486 7,520 4,640 6,945 6,317 71, BANTEN , BALI 1, ,007 6,294 29

30 lanjutan... No PROVINSI Luas Tambah Tanam 2017 (Ha) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 18 NUSA TENGGARA BARAT ,362 1, , NUSA TENGGARA TIMUR , KALIMANTAN BARAT , KALIMANTAN TENGAH , KALIMANTAN SELATAN , KALIMANTAN TIMUR , KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA , SULAWESI TENGAH , SULAWESI SELATAN , SULAWESI TENGGARA , GORONTALO , SULAWESI BARAT MALUKU , MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA ,377 JUMLAH 15,351 16,594 15,786 15,351 15,678 15,475 15,320 15,351 15,678 15,248 15,267 15, ,450 30

31 SASARAN LUAS TANAM BAWANG MERAH BULANAN TAHUN 2017 NASIONAL (PER PROPINSI) HASIL PERTEMUAN DI SURABAYA 31 No Provinsi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH 1 ACEH SUMATERA UTARA ,560 3 SUMATERA BARAT ,553 4 R I A U JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU L A M P U N G KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU D K I JAKARTA JAWA BARAT 1,052 1,115 2,059 1, ,051 1,224 1,512 1, ,044 1,094 13, JAWA TENGAH 2,500 2,988 5,605 5,558 4,711 4,288 3,310 2,080 1,924 6,892 5,017 5,061 49, D I YOGYAKARTA , JAWA TIMUR 4,584 4,833 1,810 2,437 3,354 4,092 2,163 2,343 3,654 1,641 3,146 2,526 36, BANTEN BALI ,500

32 lanjutan... No Provinsi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH NUSA TENGGARA BARAT 1, ,134 1,880 1,395 1,700 3,005 3,200 1,442 1, , NUSA TENGGARA TIMUR , KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH , SULAWESI SELATAN 838 1, ,109 1,326 1,378 1,100 1,345 9, SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT M A L U K U MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA SASARAN DAERAH ,200 12,200 14,200 13,000 12,200 13,000 12,200 12,200 12,500 13,000 12,100 12, ,900

33 PERJANJIAN KERSAMA PEMERINTAH DENGAN KELOMPOK TANI/GAPOKTAN 33

34 35

35 PENGGUNAAN LAHAN KERING UNTUK PERTANAMAN BAWANG MERAH DAN CABAI TEMANGGUNG MALANG ENREKANG 35

36 Kawasan Cabai Dataran Tinggi, Tasikmalaya 36

37 Pertanaman Kentang di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah

38 KABUPATEN BANDUNG Kawasan Cabai di Desa Sukamaju, Kec. Cimaung 38

39 KAB. TASIKMALAYA JAWA BARAT Pertanaman cabai besar di Kec. Taraju dan Kec. Bojong Gambir 39

40 KAB. MAGELANG JAWA TENGAH Cabai rawit merah, Ds. Giriwetan, Kec. Grabag, var Mahkota, umur 5 bulan, sudah panen ke-3. 40

41 Ds Takokan, Kec Getasan. Kab.Semarang Kec Getasan. Kab.Semarang Desa Njenggrik, Kec. Kedawung.Kab.Sragen Desa Ngijo, Kec. Tasikmadu, Kab.Karanganyar 41

42 Kab. Bima, NTB 13 Oktober 2016 Hasil Panen Bawang Merah var Super Philips di Kec. Sape Kab. Bima untuk persiapan ekspor. Harga Rp. 17 Ribu 42

43 Kab. Probolinggo (lanjutan) Umur 10 Hst, Luas 10 Ha, Gapoktan Karyajaya, Desa Clarak, Kec Leces - Probolinggo Umur 17 Hst, Luas 5 Ha, Gapoktan Majujaya, Kec Sumber Asih - Probolinggo 43

44 Kab. Majene, Sulawesi Barat Lokasi untuk tanam bawang merah di Majene 44

45 Kab. Probolinggo, Jawa Timur Umur 52 hari luas 3 Ha, Lokasi Ds Sidopekso, Kec Kraksaan, Kelompoktani Sidodadi Umur 5 hari luas 3 Ha, Lokasi Ds Sidopekso, Kec Kraksaan, Kelompoktani Sidodadi 45

46 KINERJA INDIKATOR MAKRO SUB SEKTOR HORTIKULTURA No Indikator Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun PDB Hortikultura - PDB (Harga Berlaku) Milyar Rp 159, , , PDB (Harga Konstan) Milyar Rp 123, , , NTP Hortikultura Tenaga Kerja Hortikultura Orang 3,112,648 3,168,195 3,298, Kinerja ekspor impor a. Nilai - Nilai impor 000 US $ 1,644, ,460, ,417, Nilai ekspor 000 US $ 522, , , Neraca Perdagangan 000 US $ (1,121,682.60) (884,169.27) (1,011,276.88) b. Volume - Volume Impor Ton 1,656, ,386, ,149, Volume Ekspor Ton 441, , , Neraca Perdagangan Ton (1,215,211.87) (869,484.76) (825,738.99) Sumber BPS diolah oleh Pusdatin Keterangan : PDB Tahun 2015 = sementara ; Tahun 2016 = sangat sementara; Data Ekspor Impor tahun 2016 sampai dengan Oktober

47 CAPAIAN PRODUKSI KOMODITAS HORTIKULTURA TAHUN Aneka Cabai Bawang Merah Kentang Sayuran Lainnya Mangga Nenas Manggis Salak Jeruk Buah Lainnya Tan. Obat (Rimpang) Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Aneka Cabai Bawang Sayuran Buah Tan. Obat Kentang Mangga Nenas Manggis Salak Jeruk Merah Lainnya Lainnya (Rimpang) Tahun 2014 (Ton) Tahun 2015 (Ton) Tahun 2016 (Ton) Pertumbuhan thd ,66 5,39 5,77 0,11 0,07 3,79 11,15 2,21 2,46 0,25 9,77

48 Harga (Rp/kg) Perbandingan Harga Cabai Besar Tingkat Petani, Pasar Induk dan Eceran Tahun Jan'15 Feb'15 Mar'15 Aprl'15 Mei'15 Jun'15 Jul'15 Agt'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Aprl'16 Mei'16 Juni'16 Juli 16 Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16 Petani P. Induk Eceran Margin Petani terhadap BEP = Rp Margin Pasar Induk = Rp Margin Pasar Eceran Jakarta = Rp BEP Cabai Besar = Rp10.322/kg

49 Harga (Rp/Kg) Perbandingan Harga Cabai Rawit Tingkat Petani, Pasar Induk dan Eceran Tahun Jan'15 Feb'15 Mar'15 Aprl'15 Mei'15 Jun'15 Jul'15 Agt'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Aprl'16 Mei'16 Juni'16 Juli 16 Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16 Petani P. Induk Eceran BEP Cabai Rawit = Rp10.571/kg Margin Petani terhadap BEP = Rp Margin Pasar Induk = Rp Margin Pasar Eceran Jakarta = Rp

50 Harga (Rp/kg) Perbandingan Harga Bawang Merah Tingkat Petani, Pasar Induk dan Eceran Tahun Jan'15 Feb'15 Mar'15 Aprl'15 Mei'15 Jun'15 Jul'15 Agt'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Aprl'16 Mei'16 Juni'16 Juli 16 Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16 Petani P. Induk Eceran Margin Petani terhadap BEP = Rp Margin Pasar Induk = Rp Margin Pasar Eceran Jakarta = Rp BEP Brebes BEP Cirebon BEP Enrekang = Rp /kg = Rp /kg = Rp 9.166/kg