PENYESUAIAN GENDER DAN JUMLAH PADA ADJEKTIF BAHASA PRANCIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYESUAIAN GENDER DAN JUMLAH PADA ADJEKTIF BAHASA PRANCIS"

Transkripsi

1 PENYESUAIAN GENDER DAN JUMLAH PADA ADJEKTIF BAHASA PRANCIS Ria Yuliati Staf Pengajar Bahasa Prancis di FIB Universitas Brawijaya CP Abstrak Adjektif atau sering disebut dengan kata sifat merupakan salah satu jenis kata yang berfungsi untuk menerangkan nomina. Sebagai salah satu bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, bahasa Prancis mempunyai kaidah adjektif yang khas. Makalah ini akan membahas mengenai bagaimana karakteristik adjektif bahasa Prancis secara umum, bagaimana bentuk penyesuaian gender (maskula -femina) pada adjektif bahasa Prancis, bagaimana bentuk penyesuaian jumlah (tunggal -jamak) pada adjektif bahasa Prancis, dan bagaimana aturan letak adjektif bahasa Prancis. Makalah ini ditujukan untuk mengungkapkan karakteristik adjektif bahasa Prancis secara umum, bentuk penyesuaian gender (maskula -femina) adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian jumlah (tunggal -jamak) adjektif bahasa Prancis, serta aturan letak adjektif bahasa Prancis. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca agar lebih mengenal karakteristik bahasa Indo-Eropa secara umum. Dengan adanya makalah ini, para pembaca juga diharapkan dapat memahami mengenai karakteristik adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian gender (maskula -femina) adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) adjektif bahasa Prancis, serta aturan letak adjektif bahasa Prancis. Selain itu, dengan adanya makalah ini juga diharapkan dapat membantu para pembelajar agar lebih mudah dalam mempelajari bahasa Prancis. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa aturan penyesuaian gender (maskula-femina) serta penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) pada adjektif bahasa Prancis terhadap nominanya. Dalam bahasa Prancis juga terdapat beberapa aturan letak adjektif yaitu adjektif dapat diletakkan sebelum dan setelah nomina dengan aturan-aturan tertentu. Kata kunci: penyesuaian gender, jumlah, adjektif, bahasa Prancis

2 Abstract Adjective is one of class of words that can be functioned to explain the noun. As one of language that is included in Indo-Europe language group, French has a special adjective system. This paper will discuss about French adjective system in general, gender agreement (masculinefeminine) of French adjective, quantity agreement (singular -plural) of French adjective, and position of French adjective. This paper is aimed to explain form of French adjective in general, gender agreement (masculine feminine) of French adjective, quantity agreement (singular plural) of French adjective, and position of French adjective. This paper is expected to help the learners to know the characteristic of Indo-Europe language in general. In this paper, the learners are expected to understand French adjective in general, gender agreement, quantity agreement, and position of adjective French. Besides, this paper is expected to help the learners in learning French easily. From the observation, there are some of gender agreement system (masculine-feminine) and quantity agreement system (singular plural) in French adjective. There are also some of position system of French adjective. Key words: gender agreement, quantity, adjective, French

3 PENDAHULUAN Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adjektif atau sering disebut dengan kata sifat merupakan salah satu jenis kata yang berfungsi untuk menerangkan nomina (2007: 8). Adjektif atau kata sifat berfungsi untuk menerangkan nomina yang dilekatinya, misalnya rumah baru, rumah besar, rumah mewah, rumah mahal dan lain-lain. Dalam bahasa Prancis contohnya un petit enfant seorang anak kecil, un bon film sebuah film yang bagus, une belle fille seorang gadis cantik, une maison confortable sebuah rumah yang nyaman dan lain-lain. Dalam klasifikasi genetis atau genealogis, bahasa Prancis merupakan bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa (Keraf, 1996: 25). Sebagai salah satu rumpun bahasa Indo-Eropa, bahasa Prancis mempunyai kaidah adjektif yang khas yang bisa jadi berbeda dengan bahasa lain. Salah satu kaidah adjektif bahasa Prancis yang tidak ada dalam kaidah adjektif bahasa Indonesia antara lain adanya penyesuaian gender (maskula-femina) adjektif bahasa Prancis terhadap nomina yang diikuti. Apabila nomina bahasa Prancis maskula maka bentuk adjektif yang mengikuti juga harus maskula. Apabila nomina bahasa Prancis femina maka bentuk adjektif bahasa Prancis yang mengikuti juga harus femina. Selain adanya kaidah gender adjektif maskula-femina, bahasa Prancis juga mengenal adanya aturan jumlah tunggal-jamak pada adjektifnya. Bentuk tunggal dan jamak pada adjektif bahasa Prancis ini juga mengikuti nominanya. Jika nomina bahasa Prancis tunggal maka bentuk adjektifnya juga harus tunggal. Jika nomina bahasa Prancis jamak maka bentuk adjektifnya juga harus jamak. Selain kaidah gender (maskula -femina) dan jumlah (tunggal -jamak) tersebut, adjektif bahasa Prancis juga mempunyai aturan mengenai letak adjektif. Ada adjektif bahasa Prancis yang terletak di sebelum nomina, ada adjektif yang terletak setelah nomina dan ada pula adjektif yang dapat diletakkan sebelum atau setelah nomina namun dengan makna tertentu. Dari pengantar mengenai adjektif bahasa Prancis di atas dapat diketahui bahwa adjektif bahasa Prancis mempunyai beberapa kaidah khas yang mungkin berbeda dengan bahasa lain termasuk tidak sama pula dengan kaidah adjektif dalam bahasa Indonesia. Kaidah adjektif bahasa Prancis mengenal penyesuaian gender (maskula -femina), penyesuaian jumlah (tunggal -jamak) serta aturan letak adjektif bahasa Prancis. Aturan-aturan penyesuaian adjektif yang khas ini menuntut kita sebagai pembelajar bahasa Prancis untuk lebih seksama dalam mempelajarinya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis ingin memberikan sedikit penjelasan mengenai aturanaturan penyesuaian adjektif bahasa Prancis. Dengan tulisan ini diharapkan dapat membantu para pembelajar bahasa Prancis agar lebih mudah memahami bahasa Prancis khususnya dalam sistem penyesuaian adjektif bahasa Prancis. Ada beberapa masalah yang dirumuskan dalam makalah ini yaitu: bagaimana karakteristik adjektif bahasa Prancis secara umum, bagaimana bentuk penyesuaian gender (maskula-femina) pada adjektif bahasa Prancis, bagaimana bentuk penyesuaian jumlah (tunggal - jamak) pada adjektif bahasa Prancis, dan bagaimana aturan letak adjektif bahasa Prancis. Makalah ini ditujukan untuk mengungkapkan karakteristik adjektif bahasa Prancis secara umum, bentuk penyesuaian gender (maskula-femina) adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) adjektif bahasa Prancis, serta aturan letak adjektif bahasa Prancis. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca agar lebih mengenal karakteristik bahasa Indo-Eropa secara umum. Dengan adanya makalah ini, para pembaca juga diharapkan dapat memahami mengenai karakteristik adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian gender (maskulafemina) adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian jumlah (tunggal -jamak) adjektif bahasa Prancis, serta letak adjektif bahasa Prancis. Selain itu, dengan adanya makalah ini juga diharapkan dapat membantu para pembelajar agar lebih mudah dalam mempelajari bahasa Prancis. Makalah ini terdiri atas enam bagian. Bagian 1 berisi pendahuluan. Bagian 2 menggambarkan secara ringkas mengenai adjektif bahasa Prancis secara umum. Bagian 3 membahas mengenai penyesuaian gender (maskula-femina) pada adjektif bahasa Prancis. Bagian 4 menjelaskan mengenai penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) pada adjektif bahasa Prancis. Bagian 5 membahas mengenai letak adjektif bahasa Prancis. Bagian 6 berisikan kesimpulan. ADJEKTIF BAHASA PRANCIS1. Adjektif

4 Adjektif sering disebut juga kata sifat, yaitu kata yang menerangkan kata benda (Kridalaksana, 2001: 3). Adjektif atau kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang (Moeliono, 1988: 209). Mathews dalam The Concise Oxford Dictionary of Linguistics juga menyatakan bahwa adjektif merupakan salah satu kelas kata yang mempunyai peran karakteristik sebagai penjelas nomina, misalnya tall men laki-laki yang tinggi. Tall tinggi merupakan adjektif atau kata sifat yang menjelaskan nomina men laki-laki (1997: 8). 2. Adjektif Kualifikatif Bahasa Prancis Dalam bahasa Prancis, adjektif yang berfungsi sebagai penjelas nomina disebut dengan adjektif kualifikatif. Adjektif kualifikatif ini dapat berupa sifat suatu benda, ciri-ciri suatu benda, warna, umur, kualitas dan lain-lain. Contoh: Paul est grand et brun. Paul tinggi dan berkulit coklat. Nadine est belle et intelligente. Nadine cantik dan pandai. Adjektif kualifiatif dalam bahasa Prancis dipengaruhi gender (maskula-femina) dan jumlah (tunggal-jamak) nomina yang dilekatinya. Bentuk gender dan jumlah pada adjektif kualifikatif bahasa Prancis ini mempunyai kaidah atau aturan tersendiri. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai aturan bentuk penanda gender dan jumlah adjektif kualifikatif bahasa Prancis. PENYESUAIAN GENDER PADA ADJEKTIF BAHASA PRANCIS Bahasa Prancis sebagai salah satu rumpun bahasa Indo-Eropa mengenal adanya gender pada adjektif kualifikatif. Adjektif kualifikatif bahasa Prancis dibedakan atas adjektif kualifikatif maskula dan adjektif kualifikatif femina. Gender maskula-femina pada adjektif kualifikatif bahasa Prancis ini tergantung jenis gender pada nomina yang dilekatinya. Contoh: Doni est intelligent et Nadine est intelligente aussi. Doni pandai dan Nadine juga pandai. Paul est gentil et Laura est gentille aussi. Paul baik hati dan Laura juga baik hati. Jacques est beau et Marie est très belle. Jacques ganteng dan Marie juga sangat cantik. Pembentukan adjektif kualifikatif femina bahasa Prancis ini mempunyai aturan tertentu. Ada proses pembentukan adjektif kualifikatif femina yang beraturan maupun adjektif kualifikatif femina yang tak beraturan. Berikut beberapa aturan pembentukan adjektif kualifikatif femina bahasa Prancis.

5 Tabel 1. Pembentukan Adjektif Kualifikatif Femina Bahasa Prancis Aturan pembentukan adjektif kualifikatif femina bahasa Prancis Adjektif kualifikatif maskula bahasa Adjektif kualifikatif femina bahasa Prancis Aturan umum dengan penambahan e Penggandaan konsonan akhir dan penambahan e Penambahan aksen tinggi dan penambahan -e Perubahan akhiran x menjadi -se Perubahan akhiran f menjadi -ve Perubahan akhiran eur menjadi euse Perubahan akhiran teur menjadi-trice Prancis grand intelligent brun -el naturel cruel -il gentil -en moyen -on bon -et coquet -os gros étranger amer curieux jaloux furieux joyeux actif sportif neuf rêveur menteur travailleur créateur calculateur grande intelligente brune naturelle cruelle gentille moyenne bonne coquette grosse étrangère amère curieuse jalaouse furieuse joyeuse active sportive neuve rêveuse menteuse travailleuse créatrice calculatrice tinggi pandai coklat alami kejam baik hati sedang enak/bagus genit gemuk asing pahit/getir ingin tahu cemburu sangat marah bahagia aktif sportifi baru pelamun pembohong pekerja pencipta penghitung Tabel 1. Contoh Pembentukan Adjektif Kualifikatif Femina Bahasa Prancis Khusus Adjektif kualifikatif maskula bahasa Prancis khusus Adjektif kualifikatif femina bahasa Prancis khusus beau belle ganteng/cantik blanc blanche putih caduc caduque usang doux douce lembut exprès expresse sangat cepat faux fausse salah fou folle gila frais fraiche segar public publique publik/umum grec grecque berkebangsaan Yunani long longue panjang maître maîtresse pemilik/tuan tanah mou molle lunak/lembut nouveau nouvelle baru sec sèche kering/kemarau turc turque Turki vieux vieille tua

6 PENYESUAIAN JUMLAH PADA ADJEKTIF BAHASA PRANCIS Selain mengenal aturan gender maskula-femina, adjektif bahasa Prancis juga mengenal aturan jumlah, yaitu adanya adjektif tunggal dan adjektif jamak. Secara umum, adjektif jamak bahasa Prancis dibentuk dengan menambahkan akhiran s pada adjektif tunggal, misalnya des étudiants intelligents para mahasiswa yang pintar, des livres chers buku-buku mahal, de drôles chats kucing-kucing lucu, de gentils voisins para tetangga yang baik hati dan lain-lain. Ada pula adjektif jamak yang dibentuk dengan menambahkan akhiran x pada adjektif tunggal, misalnya de beaux garçons anak-anak lelaki ganteng, de nouveaux étudiants mahasiswamahasiswa baru dan lain-lain. Berikut macam-macam aturan pembentukan adjektif jamak dalam bahasa Prancis. Tabel 3. Aturan Pembentukan Adjektif Jamak Bahasa Prancis Aturan Pembentukan adjektif kualifikatif jamak bahasa Prancis Secara umum dengan penambahan s Penambahan x Perubahan al menjadi aux Adjektif kualifikatif maskula tunggal bahasa Prancis joli enfant grand homme habitant intelligent beau garçon nouveau étudiants voiture original plat régional professeur loyal Adjektif kualifikatif maskula jamak bahasa Prancis jolis enfants anak-anak ganteng grands hommes lelaki-lelaki yang tinggi habitants intelligents para penduduk yang cerdas beaux garçons anak-anak lelaki yang ganteng nouveaux étudiants para mahasiswa baru voitures originaux mobil asli plat régionaux masakan daerah professeurs loyaux dosen yang loyal

7 LETAK ADJEKTIF BAHASA PRANCIS Setiap bahasa mempunyai aturan adjektif masing-masing. Dalam bahasa Indonesia adjektif umumnya diletakkan setelah nomina, misalnya guru baru, guru cantik, guru pintar, guru istimewa dan lain-lain. Begitu pula dalam bahasa Prancis, dalam bahasa Indo-Eropa ini mempunyai aturan penempatan adjektif tersendiri. Ada beberapa adjektif yang diletakkan sebelum nomina, ada adjektif yang diletakkan setelah nomina, ada pula adjektif yang dapat diletakkan sebelum dan setelah nomina dengan makna tertentu. Berikut beberapa aturan letak adjektif dalam bahasa Prancis. 1. Aturan umum: adjektif bahasa Prancis diletakkan setelah nomina.. Secara umum, adjektif bahasa Prancis diletakkan setelah nomina. Kaidah ini sebenarnya mirip dengan kaidah penempatan adjektif bahasa Indonesia yang pada umumnya juga diletakkan setelah nomina, misalnya rumah baru, rumah mahal, rumah cantik, rumah mewah dan lain-lain. Adjektif bahasa Prancis, umumnya juga diletakkan setelah nomina. un film intéressant sebuah film menarik (sifat) un acteur célèbre aktor yang terkenal une maison confortable sebuah rumah yang nyaman une chemise bleue sebuah kemeja biru (warna) une table ronde sebuah meja bundar (bentuk) les montagnes italiennes pegunungan Italia (wilayah) les habitants musulmans penduduk muslim (religi) 2. Adjektif bersuku kata pendek (satu atau dua suku kata) umumnya diletakkan sebelum nomina. bon/mauvais beau/jolipetit/grand/gros nouveau/jeune/vieux double/demi autre/même un bon film sebuah film yang bagus un mauvais temps cuaca yang buruk un beau fils seorang anak lelaki yang ganteng une petite maison sebuah rumah kecil une grande femme seorang wanita yang tinggi une grosse fille seorang anak perempuan yang gemuk Angka selalu diletakkan sebelum nomina. les trois étudiants. ketiga mahasiswa itu les quatre enfants. keempat anak itu Ketika ada beberapa adjektif, angka diletakkan pada posisi paling awal. les deux premiers films de Twilight. kedua film pertama Twilight itu. Untuk adjektif premier, dernier, prochain pertama, terakhir, depan diletakkan sebelum nomina. Khusus untuk nomina keterangan waktu, adjektif dernier, prochain terakhir, depan diletakkan setelah nomina keterangan waktu. Le premier livre. Buku pertama. Le dernier film. Film terakhir Lundi prochain. Senin depan. La semaine prochaine. Minggu depan. Le mois dernier. Bulan lalu. 3. Adjektif bahasa Prancis sebelum dan setelah nomina Ada beberapa adjektif bahasa Prancis yang dapat terletak didepan maupun di belakang nomina. Umumnya, adjektif yang terletak di depan dan belakang nomina mempunyai makna yang berbeda. Adjektif yang terletak setelah nomina umumnya mempunyai makna denotasi sedangkan adjektif yang terletak di depan nomina umumnya bermakna konotasi. un homme grand seorang lelaki yang tinggi un grand homme seorang lelaki berjiwa besar un ami curieux seorang teman yang penasaran un curieux ami seorang teman yang aneh un bâtiment ancien sebuah gedung lama un ancien bâtiment sebuah gedung kuno/antik

8 un chien cher un cher chien seekor anjing yang mahal seekor anjing kesayangan SIMPULAN Adjektif sering disebut juga kata sifat, yaitu kata yang menerangkan kata benda. Adjektif atau kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang. Sebagai salah satu bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, bahasa Prancis mempunyai kaidah adjektif yang khas. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa aturan penyesuaian gender (maskula-femina) serta penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) pada adjektif bahasa Prancis terhadap nominanya. Dalam bahasa Prancis juga terdapat beberapa aturan letak adjektif. Adjektif bahasa Prancis dapat diletakkan sebelum dan setelah nomina dengan aturan-aturan tertentu. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca agar lebih mengenal karakteristik bahasa Indo-Eropa secara umum. Dengan adanya makalah ini, para pembaca juga diharapkan dapat memahami mengenai karakteristik adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian gender (maskula -femina) adjektif bahasa Prancis, bentuk penyesuaian jumlah (tunggal-jamak) adjektif bahasa Prancis, serta letak adjektif bahasa Prancis. Selain itu, dengan adanya makalah ini juga diharapkan dapat membantu para pembelajar agar lebih mudah dalam mempelajari bahasa Prancis. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Winarsih dan Farida Soemargono Kamus Perancis Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia. Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Matthews, P.H The Concise Oxford Dictionary of Linguistics. New York: Oxford University Press. Moeliono, Anton M. dan Dardjowidjojo, Soenjono Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Robert, Paul Le Petit Robert. Paris: Dictionnaires le Robert. Subroto, Edi Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

PENANDA GENDER, JUMLAH DAN ARTIKEL PENDAMPING NOMINA BAHASA PRANCIS

PENANDA GENDER, JUMLAH DAN ARTIKEL PENDAMPING NOMINA BAHASA PRANCIS PENANDA GENDER, JUMLAH DAN ARTIKEL PENDAMPING NOMINA BAHASA PRANCIS Ria Yuliati Staf Pengajar Bahasa di FIB Universitas Brawijaya Email: lia_lia_princessus@yahoo.co.id Abstrak Nomina merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunikan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Keragaman berbagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. keunikan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Keragaman berbagai bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia tentu saja memiliki persamaan dan perbedaan serta keunikan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Keragaman berbagai bahasa di dunia beserta

Lebih terperinci

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA N 1 Sanden Kelas/ Semester : XI/1 Mata pelajaran : Bahasa Perancis Tema : La Famille Aspek/ Keterampilan : Expression Orale (Berbicara) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa asing diajarkan di SMA Negri 7 Purworejo sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa asing diajarkan di SMA Negri 7 Purworejo sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa asing diajarkan di SMA Negri 7 Purworejo sebagai dengan mengacu pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Bahasa Inggris dan bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa dari abad ke abad. Tulisan awal tentang wanita dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Ditemukan 58 kalimat yang menyatakan

Lebih terperinci

LingTera, 4 (1), 2017, 81-87

LingTera, 4 (1), 2017, 81-87 Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp LingTera, 4 (1), 2017, 81-87 Urutan dan bentuk konstituen klausa Bahasa Perancis dan Bahasa Indonesia Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti

Lebih terperinci

SISTEM KETAKRIFAN DALAM BAHASA PRANCIS

SISTEM KETAKRIFAN DALAM BAHASA PRANCIS HUMANIORA Sistem Ketakrifan dalam Bahasa Prancis VOLUME 15 No. 1 Februari 2003 Halaman 1-13 SISTEM KETAKRIFAN DALAM BAHASA PRANCIS Sajarwa Pengantar omina (dalam bahasa Prancis nom) dapat dianalisis dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, bahasa Prancis masih dianggap kurang familiar bagi orang Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, bahasa Prancis masih dianggap kurang familiar bagi orang Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di zaman globalisasi seperti sekarang ini semakin ketat yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan komunikasi antar bangsa. Penguasaan bahasa Inggris yang hingga

Lebih terperinci

VII. Kata Sandang dalam Bahasa Prancis

VII. Kata Sandang dalam Bahasa Prancis VII. Kata Sandang dalam ahasa Prancis Dalam bahasa Prancis dikenal tiga jenis kata sandang, yaitu: 1. Definite rticle (rticles définis) 2. Indefinite rticle (rticles indéfinis) 3. Partitive rticle (rticles

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penilitian Refleksif dengan Kata Diri, Dirinya, Dan Diriya Sendiri dalam Bahasa Indonesia: dari Perspektif Teori Pengikatan ini dapat disimpulkan tiga hal yang merupakan

Lebih terperinci

SILABUS HISTOIRE DE FRANCE (PR217)

SILABUS HISTOIRE DE FRANCE (PR217) SILABUS HISTOIRE DE FRANCE (PR217) Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada Bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis gaya bahasa beserta makna dalam film L Ecume des Jours. Berikut ini adalah hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan eksistensi sebuah masyarakat. Untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan eksistensi sebuah masyarakat. Untuk membangun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi atau komunikasi dalam suatu masyarakat sangat dibutuhkan untuk menunjukkan eksistensi sebuah masyarakat. Untuk membangun komunikasi dalam suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai bahasa adalah kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Rosihan. (1991). Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Rosihan. (1991). Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rosihan. (1991). Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006).

Lebih terperinci

ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI)

ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI) ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI) Eka Susylowati, SS, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Metafora merupakan penggunaan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut juga merambah di bidang linguistik yang merupakan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA Roswita HUMANIORA Lumban Tobing - Konstruksi Determinan dalam Frasa Nomina VOLUME 24 No. 2 Juni 2012 Halaman 221-230 KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA Roswita

Lebih terperinci

COMPREHENSION ECRITE I

COMPREHENSION ECRITE I COMPREHENSION ECRITE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak 1 BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak Women's language is closely related to gender. Spoken word (language) used by the women are more subtle than

Lebih terperinci

BAB 1 INFORMASI UMUM

BAB 1 INFORMASI UMUM DAFTAR ISI PENGANTAR BAB 1 INFORMASI UMUM BAB 2 KOMPETENSI DAN SUBKOMPETENSI 1. Kompetensi (Capaian Pembelajaran) 2. Subkompetensi (Kemampuan pada Akhir Tahap Pembelajaran) 3. Bagan Alir Capaian Pembelajaran

Lebih terperinci

Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK KATA KERJA ETRE DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Dalam sistem tata bahasa Prancis, kata kerja être merupakan kata kerja yang sering dihubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti, A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karya sastra pada dasarnya merupakan cerminan perasaan, pengalaman, pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti, 1998:67). Karya sastra

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Pemikiran

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Pemikiran Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Pemikiran Keberadaan buku teks di perguruan tinggi (PT) di Indonesia perlu terus dimutakhirkan sehingga tidak dirasakan tertinggal dari perkembangan ilmu dewasa ini.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MELAYU LANGKAT, BAHASA MELAYU DELI, DAN BAHASA DAIRI PAKPAK

KLASIFIKASI LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MELAYU LANGKAT, BAHASA MELAYU DELI, DAN BAHASA DAIRI PAKPAK KLASIFIKASI LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MELAYU LANGKAT, BAHASA MELAYU DELI, DAN BAHASA DAIRI PAKPAK Jurnal Skripsi Oleh : Nursirwan NIM A2A008038 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 Klasifikasi

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

COMPREHENSION ECRITE I

COMPREHENSION ECRITE I SATUAN ACARA PERKULIAHAN COMPREHENSION ECRITE I Farida Amalia, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 Tujuan Pembelajaran Khusus

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Ecrite III Kode Mata Kuliah : PRC 219 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202 Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Tes Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali tes. Setelah hasil tes terkumpul, data tes tersebut diperiksa

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F.

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. AVANT-PROPOS 1 Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-nya mungkin penyusun tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala hal yang dilakukan seseorang tak terlepas dari bagaimana ia memaknai tindakannya, begitu pula dalam berkomunikasi yang menjadikan bahasa sebagai kunci pokoknya.

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd.

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd. SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH PRODUCTION ÉCRITE

Lebih terperinci

VARIASI BAHASA PRANCIS ANAK MUDA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS. N. Nastiti Utami. Universitas Negeri Yogyakarta

VARIASI BAHASA PRANCIS ANAK MUDA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS. N. Nastiti Utami. Universitas Negeri Yogyakarta VARIASI BAHASA PRANCIS ANAK MUDA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS N. Nastiti Utami Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat pemakaian variasi bahasa Prancis untuk anak

Lebih terperinci

PESAN MORAL ISLAMI DALAM FILM LE GRAND VOYAGE KARYA ISMAEL FERROUKHI: SEBUAH TINJAUAN STRUKTURAL SKRIPSI OLEH: ATIKA IRMAYANI NIM.

PESAN MORAL ISLAMI DALAM FILM LE GRAND VOYAGE KARYA ISMAEL FERROUKHI: SEBUAH TINJAUAN STRUKTURAL SKRIPSI OLEH: ATIKA IRMAYANI NIM. PESAN MORAL ISLAMI DALAM FILM LE GRAND VOYAGE KARYA ISMAEL FERROUKHI: SEBUAH TINJAUAN STRUKTURAL SKRIPSI OLEH: ATIKA IRMAYANI NIM. 105110300111004 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PERANCIS JURUSAN BAHASA

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS HUMANIORA VOLUME 15 Analisis Kesalahan No. 3 Oktober Sintaksis 2003 Bahasa Prancis Halaman 327-335 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS Roswita

Lebih terperinci

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan Standar 1. Mendengarkan Nama Sekolah : SMA N 8 Purworejo Mata Pelajaran : Bahasa Prancis Kelas / Program : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi : 17 minggu X 2 Jam Pelajaran = 34 jam Silabus Materi Indikator

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim

BAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Sinonim Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim berarti nama lain

Lebih terperinci

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Lesson 57 : all, both, each Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Reading (Membaca) All the birds flew away. (Semua burung-burung terbang) Did you eat all of the cakes? (Apakah kamu memakan semua kuenya?)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah satunya ialah ilmu komunikasi. Mengingat bahwa komunikasi ialah aspek penting yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra sudah sangat erat dengan kehidupan dan kebudayaan manusia, karena dimanapun manusia

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa

Lebih terperinci

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris Eva Tuckyta Sari Sujatna I. Pengantar Kurikulum Nasional telah memasukkan mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

2014 ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK PADA KUMPULAN KARYA SASTRA PUISI LES CONTEMPLATIONS

2014 ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK PADA KUMPULAN KARYA SASTRA PUISI LES CONTEMPLATIONS 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra adalah salah satu hasil karya seni yang mempergunakan bahasa sebagai mediumnya dan dapat menimbulkan rasa indah bagi siapapun yang menikmatinya.

Lebih terperinci

L Â GE D OR DES M A GA ZINES B ernadeta S. Utami

L Â GE D OR DES M A GA ZINES B ernadeta S. Utami L Â GE D OR DES M A GA ZINES B ernadeta S. Utami Chauveau, Agnes et Philippe Tetart. 1999. Introduction a l histoire des medias en France. Paris : Armand Colin Albert, Pierre. 1998. La P resse française.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dan memiliki langkah-langkah sistematis. Menurut Parson

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

KESULITAN MEMBEDAKAN BUNYI VOKAL BAHASA PRANCIS. Rabiah Adawi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK

KESULITAN MEMBEDAKAN BUNYI VOKAL BAHASA PRANCIS. Rabiah Adawi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK KESULITAN MEMBEDAKAN BUNYI VOKAL BAHASA PRANCIS Rabiah Adawi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesulitan dalam mempelajari bahasa asing (bahasa kedua) adalah, dalam mempelajari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : SMAN 1 Mertoyudan MATA PELAJARAN : BAHASA PRANCIS KELAS / SEMESTER : XI / 1 PERTEMUAN KE- : 5 TEMA : LA MAISON WAKTU : 2 X 45 MENIT A. KOMPETENSI INTI 3.

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA ASING

PENDEKATAN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA ASING PENDEKATAN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA ASING Marice Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Seseorang yang mempelajari bahasa asing tidak akan mampu melakukan komunikasi dalam bahasa asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah

BAB I PENDAHULUAN. Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah dimiliki sejak bayi (Rahmanadji, 2007: 1). Hal itu dapat dilihat saat seorang ibu mengajari bayinya

Lebih terperinci

KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI

KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Perkembangan kosakata bahasa Indonesia dari serapan asing memang diperlukan dalam rangka menjadikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS Latifah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Latifahtif357@gmail.com Abstrak Sintaksis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran: Penggunaan bahasa Tujuan pembelajaran: "Penggunaan bahasa" fokus pada bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-fungsi bahasa itu penting dalam logika. Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks, dan sebagai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN HISTOIRE DE FRANCE (PR217) Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS BIPA TINGKAT DASAR

PENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS BIPA TINGKAT DASAR PENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS BIPA TINGKAT DASAR (Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis akalah GRAATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PAJAJARAN BANUNG

Lebih terperinci

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc.

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc. SILABUS Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218 Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc. Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. memang tidak dijadikan tema utama. Tetapi unsur-unsur kekerasan tersebut seolah

BAB IV KESIMPULAN. memang tidak dijadikan tema utama. Tetapi unsur-unsur kekerasan tersebut seolah BAB IV KESIMPULAN Unsur-unsur kekerasan yang dapat ditemukan dalam sebuah cerita dongeng memang tidak dijadikan tema utama. Tetapi unsur-unsur kekerasan tersebut seolah tidak bisa dilepaskan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis BAB III KESIMPULAN Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis menggunakan teori semiotika menurut Danesi. Hewan-hewan yang ada dalam tiga dongeng ini disebut sebagai penanda (signifier).

Lebih terperinci

PRODUCTION ÉCRITE II PR113

PRODUCTION ÉCRITE II PR113 No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, M. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 LEMBAR VERIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut

BAB VI PENUTUP. unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap unusr-unsur pembangun atau unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Wujud

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kesalahan penggunaan struktur frasa dalam karangan narasi ekspositoris siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), efektivitas adalah akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu atau

Lebih terperinci

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM.

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. 115110300111015 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album 191 BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album Cœur

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu 1. Frasa Nominal a. Pengertian frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata benda atau nomina. contoh : mahasiswa baru sepeda ini anak itu gedung sekolah b. Struktur Frasa Nomina Secara kategorial

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi SMA Angkasa Adisutjipto Jl. Raya Janti Komplek AURI Lanud Adisutjipto Yogyakarta 55002 Telp. 564466 Dosen Pembimbing Lapangan Dra. Alice

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Bahasa UM 1104 3 II (dua) Riau Wati, M. Hum Deskripsi Mata Kuliah Standar Mata kuliah Bahasa merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Rosiyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU TEKS CAMPUS DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA PERANCIS (Analisis Buku Teks Campus sebagai Buku Pegangan Terbaru untuk Pembelajaran Struktur Bahasa Perancis pada Program Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN. Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada)

BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN. Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada) BAB 1: MASALAH YANG TERUTAMA: PARADOKS BERNAMA KESADARAN Cogito, Ergo Sum (Aku berpikir, maka aku ada) Rene Descartes, filsuf Perancis L homme est condamne a etre libre, parce que une fois jete dans le

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. alur yang digunakan dalam kumpulan dongeng La Barbe Bleue, Les Fées,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Aplikasi Berjalan Aplikasi yang berjalan saat ini merupakan prototipe yang membahas tentang menghasilkan kalimat-kalimat Bahasa Inggris dalam konteks Article,

Lebih terperinci

KAJIAN LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MUNA, BAHASA CIA-CIA DAN BAHASA WOLIO DI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MUNA, BAHASA CIA-CIA DAN BAHASA WOLIO DI SULAWESI TENGGARA 1 KAJIAN LEKSIKOSTATISTIK BAHASA MUNA, BAHASA CIA-CIA DAN BAHASA WOLIO DI SULAWESI TENGGARA Oleh La Ode Rely (Ketua) Fatmah AR. Umar (Anggota 1) Salam (Anggota 2) Universitas Negeri Gorontalo Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apakah ada hubungan di antaranya. Bukti sumber bahasa yang sama mudah

BAB I PENDAHULUAN. apakah ada hubungan di antaranya. Bukti sumber bahasa yang sama mudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada akhir abad ke-18, para ilmuwan memulai percobaan pertama untuk menemukan sejarah bahasa-bahasa dunia secara ilmiah. Mereka mulai membandingkan bahasa dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Metafora dalam komik..., Fanny Fajarianti, FIB UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Metafora dalam komik..., Fanny Fajarianti, FIB UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sistem lambang bunyi dan atau tanda yang dimiliki oleh anggota kelompok masyarakat yang sama (Dubois-Larousse, 1994). Lambang bunyi atau tanda tersebut

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Dalam The New Oxford Dictionary

Lebih terperinci