BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang
|
|
- Inge Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan dalam penelitian ini, Dalam penelitian ini digunakan lagu yang beraliran anak-anak dari sebuah kartun Jepang dengan pembahasan mengenai prosedur penerjemahan dan pergeseran makna. Suryawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Penerjemahan dan Pergeseran Makna Kosakata Budaya Material pada Novel Densha Otoko Karya Nakano Hitori Serta Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia. Penelitian tersebut bertujuan untuk meneliti tentang pengetahuan mengenai budaya yang merupakan salah satu hal yang harus dikuasai penerjemah, karena kata atau ungkapan yang mengandung unsur budaya tidak mudah untuk diterjemahkan, karena seringnya menimbulkan masalah saat menerjemahkan kosakata budaya. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh Sagung, yaitu mengkategorikan kosakata budaya material berdasarkan strategi penerjemahan yang dikemukakan oleh Baker (1992), kemudian menggunakan teori analisis komponen makna yang dikemukakan oleh Bell (1993) untuk mengetahui pergeseran makna pada kosakata budaya material yang diterjemahkan dengan strategi penggantian budaya. 11
2 12 Berdasarkan hasil analisis Suryawati, terdapat lima strategi yang dipergunakan, yaitu: penerjemahan dengan kata yang lebih umum, penerjemahan dengan kata yang lebih netral, penerjemahan dengan penggantian budaya, penerjemahan dengan kata pinjaman atau kata pinjaman disertai penjelasan, serta penerjemahan dengan parafrasa menggunakan kata yang berkaitan. Jumlah pergeseran makna pada strategi penggantian budaya, yaitu: tiga kosakata pada kategori makanan, satu kosakata pada kategori pakaian, serta dua kosakata pada kategori rumah dan kota. Hasil dari penelitian Suryawati adalah strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi penerjemahan dengan kata pinjaman atau kata pinjaman disertai penjelasan, strategi penggantian budaya dapat menyebabkan pergeseran makna yang mengurangi isi pesan dalam teks. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya memfokuskan pada pembahasan pergeseran makna kosakata budaya material dari sebuah novel Jepang dan terjemahannya sebagai sumber data, sedangkan penelitian yang dibahas kali ini memfokuskan pada pembahasan pergeseran makna pada lirik lagu dari soundtrack Doraemon, Chibi Maruko Chan, dan Hamtaro dengan versi Jepang dengan terjemahannya sebagai sumber data. Kemudian, dalam segi pembahasan juga berbeda, penelitian sebelumnya membahas strategi penerjemahan dari Mona Baker, sedangkan penelitian kali ini membahas mengenai prosedur penerjemahan dari pendapat yang dikemukakan oleh Vinay and Darbelnet (1992). Persamaannya pada penelitian sebelumnya sama-sama membahas mengenai pergeseran makna dengan menggunakan pendapat dari oleh Bell (1993). Pada metode
3 13 dan teknik pengumpulan data sama-sama menggunakan teknik catat agar data-data yang bersifat penting atau berhubungan dengan penelitian dapat dicatat dan tidak terlupakan dalam proses menganalisis dan mengklasifikasi data, kemudian persamaan lainnya, yaitu sama-sama menganalisis komponen makna. Octaviani (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Prosedur dan Metode Penerjemahan Bahasa Slang dalam Komik Crayon Shinchan Karya Yoshito Usui, membahas mengenai kategori dan frekuensi kemunculan bahasa slang serta prosedur dan metode yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan berbahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori dari bahasa slang yang dikemukakan oleh Yonekawa (2003) dan teori prosedur penerjemahan dari Vinay and Darbelnet (2000) serta teori metode penerjemahan menurut Newmark (1988). Sumber data yang digunakan berupa komik Crayon Shinchan yang berbahasa Jepang beserta terjemahannya dari volume Pada metode dan analisis data menggunakan metode padan dan didukung dengan teknik dasar pilah unsur tertentu. Data tersebut dianalisis melalui dua tahap, yaitu pertama dianalisis mengenai bahasa slang yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan yang berbahasa Jepang, kemudian yang kedua dianalisis dengan menentukan prosedur dan metode penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan bahasa slang pada komik Crayon Shinchan. Hasil yang didapat dari penelitian Octaviani adalah terdapat data dan ditemukan sembilan kategori bahasa slang dan kata ora yang memiliki frekuensi kemunculan tertinggi sebanyak 414 data (26,7%). Pada prosedur penerjemahan terdapat 5 prosedur yaitu prosedur harfiah sebanyak data (76,55%), prosedur
4 14 peminjaman sebanyak 11 data (0,7%), prosedur modulasi sebanyak 279 data (18,02%), prosedur adaptasi sebanyak 47 data (3,03%), dan prosedur transposisi sebanyak 26 data (1,7%). Metode penerjemahan yang diterapkan cenderung berorientasi pada BSu. Perbedaan yang terdapat pada data yang digunakan, penelitian kali ini menggunakan data berupa lirik lagu sebagai data untuk dianalisis sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan data berupa komik Crayon Shinchan dari volume 1-10 dan membahas mengenai bahasa slang sebagai bahan untuk dianalisis. Penelitian yang sebelumnya juga menambahkan metode penerjemahan serta frekuensi kemunculan bahasa slang sebagai pembahasan, sedangkan penelitian kali ini menambahkan pergeseran makna pada lirik lagu sebagai tambahan pembahasan. Selain perbedaan, terdapat juga beberapa persamaan dari kedua penelitian. Pada penelitian yang sebelumnya juga menggunakan teori prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay and Darbelnet untuk menentukan prosedur yang diterapkan pada sebuah data yang dianalisis. Metode analisis data yang digunakan juga sama yaitu, menggunakan metode padan yang merupakan metode analisis yang penentunya adalah bahasa lain yaitu bahasa Indonesia. Rizhal (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Teknik dan Metode Penerjemahan pada lagu AKB48 dengan JKT48 yang memfokuskan penelitiannya pada kedua hal tersebut dan sumber data yang digunakan adalah sebuah lirik lagu yang berbahasa Jepang dan bahasa Indonesia sebagai terjemahannya. Metode yang digunakan adalah metode formal dan informal dalam penyajian hasil analisis data, metode agih sebagai metode dan teknik analisis data, dan yang terakhir digunakan
5 15 metode simak dan teknik catat sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Dari penelitian sebelumnya jika dibandingkan dengan penelitian kali ini, memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Penelitian sebelumnya menggunakan bahasa Jepang yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai penentu bahasa lain, hal itu juga digunakan pada penelitian kali ini, dan data yang digunakan juga sama yaitu menggunakan lirik lagu sebagai bahan untuk dianalisis. Metode yang digunakan juga hampir sama yaitu metode formal dan informal, metode simak dan teknik catat, dan teknik glossing namun yang menjadi perbedaan adalah topik yang dianalisis dan genre lirik lagu yang digunakan. Perbedaan dari penelitian sebelumnya, menggunakan lagu yang bergenre Jpop dari AKB48 dan JKT48, sedangkan penelitian ini menggunakan lagu dari serial anime Jepang sebagai data untuk dianalisis, kemudian topik yang dibahas pada penelitian yang sebelumnya membahas tentang metode dan teknik penerjemahan, sedangkan kali ini membahas tentang prosedur penerjemahan dan pergeseran makna, dasar analisis yang digunakan tentu saja berbeda, penelitian sebelumnya menggunakan pendapat Newmark dan Molina dan Albir, sedangkan penelitian kali ini menggunakan pendapat Vinay and Darbelnet serta Bell. Hasil dari penelitian Rizhal didapatkan 89 unit terjemahan (UT) pada TSu yang meliputi kalimat, frase, dan kata. Judul lagu Heavy Rotation dengan UT sebanyak 17 kalimat dan 3 frase, Koi suru Fortune Cookie dengan UT sebanyak 21 kalimat dan 6 farse, serta RIVER dengan UT sebanyak 32 kalimat, 6 frase, dan 4 kata.
6 Konsep Penelitian ini menggunakan beberapa konsep, berikut adalah beberapa konsep: Lirik Lagu Lirik lagu merupakan suatu ungkapan perasaan manusia yang dituangkan dalam sebuah tulisan yang memiliki irama jika dipadupadankan dengan musik yang juga mendukung, bisa juga ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. (Daewoo, 2012) Penerjemahan Newmark (dalam Machali, 2009:25) memandang penerjemahan sebagai rendering the meaning of a text into another language in the way the author intended the text atau menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain yang dimaksudkan penulis pada TSu. Penerjemahan merupakan upaya mengganti teks bahasa sumber (BSu) dengan teks yang sesuai dalam bahasa sasaran (BSa) dan yang diterjemahkan adalah makna sebagaimana yang dimaksudkan penulis TSu.
7 Penerjemahan Lagu Penerjemahan lagu adalah penerjemahan syair pada lagu atau nyanyian yang memerlukan pertimbangan tersendiri dalam pemilihan kata-kata terjemahan untuk dicocokkan dengan irama lagu tersebut. Penerjemahan lagu termasuk dalam penerjemahan tertulis (Tjandra, 2005:7). 2.3 Kerangka Teori Pada penelitian ini digunakan teori prosedur penerjemahan dari Vinay and Darbelnet (1995:30) dan teori analisis komponen makna dari Bell (1993:87-88). Berikut penjelasan mengenai teori tersebut Prosedur Penerjemahan Prosedur penerjemahan berlaku untuk kalimat dan satuan-satuan Bahasa yang lebih kecil seperti klausa, frase, dan kata. (Newmark, 1988:37), sedangkan Teknik penerjemahan merupakan suatu metode, keahlian, atau seni praktis yang diterapkan pada suatu tugas tertentu. Sesuai dengan sifatnya teknik penerjemahan merupakan teknik yang secara langsung berkaitan dengan permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya daripada norma maupun pedoman penerjemahan tertentu. Teknik penerjemahan akan lebih banyak berkaitan dengan langkah praktis dan pemecahan masalah (Machali, 2009:48). Dalam beberapa tugas terjemahan memungkinkan untuk mengubah elemen BSu ke dalam elemen BSa, karena terjemahan didasarkan pada keduanya (Vinay and
8 18 Darbelnet, 1995:31). Vinay and Darbelnet, mengemukakan tujuh prosedur penerjemahan, yaitu : (1) Prosedur Peminjaman (Borrowing) Prosedur peminjaman (borrowing) merupakan prosedur penerjemahan yang termudah dari semua prosedur yang ada. Dapat memperkenalkan rasa dari budaya BSu ke dalam terjemahan, penerjemah hanya perlu menuliskan kembali istilah dari BSu tanpa mengubah apapun ke dalam BSa. Sebagai contohnya : pada nama makanan Mexico Spanyol tequila dan tortilas, istilah tersebut hanya dituliskan kembali ke dalam BSa tanpa harus menerjemahkan kembali istilah tersebut. Kemudian juga pada judul dari sebuah cerita bahasa Inggris the coroner spoke judul tersebut dipinjam ke dalam terjemahan bahasa Perancis menjadi coroner. (2) Prosedur Kalke (Calque) Calque adalah jenis khusus dari borrowing yakni bentuk ungkapan lain dari bahasa meminjam (borrowing), tapi kemudian masing-masing unsurnya diterjemahkan secara harfiah. Sebagai contohnya : penerjemahan calque French-English BSu (Perancis) BSa (Inggris) Le Premier Français The French Premier Perdana Menteri Perancis Perancis Perdana Menteri Perdana Menteri Perancis Perdana Menteri Perancis
9 19 (3) Prosedur Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) Terjemahan harfiah atau kata demi kata, penerjemahan yang memindahkan langsung teks BSu ke dalam teks BSa secara tata bahasa dan secara idiomatik dengan tepat. Seperti pada penerjemahan harfiah dari bahasa Inggris ke bahasa Perancis: Inggris (BSu) Perancis (BSa) Where are you? Où êtes vous? Di mana ada kamu? Di mana ada kamu? Kamu ada di mana? Kamu ada di mana? (4) Prosedur Transposisi (Transposition) Transposisi adalah prosedur yang melibatkan penggantian satu kelas kata dengan yang lainnya tanpa mengubah makna dari pesan tersebut. Seperti pada contoh penerjemahan transposisi dari bahasa Perancis ke bahasa Inggris: Perancis (BSu) Inggris (BSa) Après qu il sera revenue After he comesback Setelah dia akan kembali-n Setelah dia kembali-v Setelah dia kembali Setelah dia kembali (5) Prosedur Modulasi (Modulation) Modulasi adalah variasi dari bentuk pesan, yang menghasilkan perubahan sudut pandang. Perubahan ini dapat dibenarkan ketika hasil terjemahan dalam ucapan atau ungkapan secara tata bahasa yang benar. Inggris (BSu) The time when. saat Perancis (BSa) Le moment où... ketika
10 20 Modulasi juga dapat mengubah ungkapan negatif pada teks BSu menjadi positif pada teks BSa. Inggris (BSu) It is not difficult to show PRO ada tidak sulit untuk menunjukkan Tidak sulit untuk menunjukkan Perancis (BSa) Il est facile de démontrer PRO ada mudah dari menunjukkan Mudah untuk menunjukkan (6) Prosedur Kesepadanan (Equivalence) Pada prosedur penerjemahan kesepadanan bahwa situasi yang sama dapat disebabkan oleh kedua teks dengan menggunakan metode gaya dan struktural yang benar-benar berbeda. Perancis (BSu) Aïe! Aduh Inggris (BSa) Ouch! aduh Pada prosedur kesepadanan juga yang berhubungan pada idiom, frase, peribahasa, nominal, kata sifat, dll. Perancis (BSu) Comme un chien dans un jeu de quilles Sebagai sebuah anjing di permainan bowling Seperti anjing di sebuah bowling Inggris (BSa) Like a bull in China shop Seperti seekor banteng di China took seperti banteng di tembok China
11 21 (7) Prosedur Adaptasi (Adaptation) Prosedur ini digunakan dimana situasi pesan budaya pada teks BSu tidak diketahui pada teks BSa, dalam kasus ini penerjemah harus membuat situasi baru yang dapat dipertimbangkan kesamaannya. Seperti pada contoh berikut: Inggris (BSu) He kissed his daughter on the mouth Dia mencium putrinya di bibir Dia (ayahnya) mencium bibir putrinya Perancis (BSa) Il sera tendrement sa fille dans ses bras PRO dia lembut putrinya dalam pelukannya Dia dengan lembut memeluk putrinya Prosedur adaptasi biasanya sering digunakan untuk penerjemahan judul buku dan film, seperti pada contoh berikut: Perancis (BSu) Trois hommes et un couffin Tiga laki-laki dan sebuah keranjang bayi Tiga laki-laki dan sebuah keranjang bayi Inggris (BSa) Three man and a baby Tiga laki-laki dan seorang bayi Tiga laki-laki dan seorang bayi Analisis Komponen Makna Analisis komponen makna (componential analysis) merupakan teknik yang bermanfaat untuk mendeskripsikan tentang komponen dari arti kata pada bahasa
12 22 tertentu serta berfungsi sebagai suatu alat untuk memperoleh pengertian yang mendalam dengan menganalisis kata berdasarkan persamaan dan perbedaan sehingga bermanfaat bagi penerjemah dan pembelajar bahasa. Bell (1993:87-88) menyatakan asumsi penting dari analisis komponen makna yaitu dari sebuah kata merupakan jumlah dari beberapa elemen makna yang dimiliki (ciri khusus yang membedakan makna) misalnya, Man + manusia boy + manusia + dewasa - dewasa + laki-laki + laki-laki Woman + manusia girl + manusia + dewasa - dewasa - laki-laki - laki-laki Berdasarkan hal tersebut, ketiga ciri yang disebutkan cukup untuk menciptakan definisi masing-masing yang dapat membedakan keempat kata dengan jelas dan diberikan tanda (+) jika definisi tersebut ada, namun jika tidak ada ada ditandai dengan (-).
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini adalah Yugasmara (2010) dalam tesisnya yang berjudul Analisis
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian yang relevan dengan penelitian yang dapat menjadi acuan dalam penelitian ini adalah Yugasmara (2010) dalam tesisnya yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan
Lebih terperinciPROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI
PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI Eka Dewi Octaviani email: echaoink@gmail.com Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas
Lebih terperinciPROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU DALAM FILM FROZEN
SKRIPSI PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU DALAM FILM FROZEN HWAYEON JONG 1201705051 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 KATA PENGANTAR Puji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan yang sama ke dalam TSa. Kesepadanan yang sempurna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mencari kesepadanan yang sempurna, seorang penerjemah harus membaca sebuah TSu dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya untuk kemudian menyampaikan pesan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu media bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Jepang.
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa
TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan
Lebih terperinciContoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menurut Koentjaraningrat merapakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Unsur-unsur yang lainnya adalah sistem pengetahuan,
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17
1 STRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17 Luh Gede Wika Elfayanti Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK....... vi ABSTRAK 要旨,. vii DAFTAR ISI..... viii DAFTAR SINGKATAN...... xi DAFTAR TABEL...... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain, sehingga bahasa menjadi sesuatu alat yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa
Lebih terperinciPERGESERAN TERJEMAHAN TEKS BERMUATAN BUDAYA DALAM CERGAM LE PETIT SPIROU KARYA TOME DAN JANRY
PERGESERAN TERJEMAHAN TEKS BERMUATAN BUDAYA DALAM CERGAM LE PETIT SPIROU KARYA TOME DAN JANRY Oleh : Aqmarina Hibaturrahmah 1805 1007 0031 PROGRAM STUDI SASTRA PERANCIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat
Lebih terperinciAnak Agung Sagung Suryawati Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Abstract
1 STRATEGI PENERJEMAHAN DAN PERGESERAN MAKNA KOSAKATA BUDAYA MATERIAL PADA NOVEL DENSHA OTOKO KARYA NAKANO HITORI SERTA TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Anak Agung Sagung Suryawati Program Studi Sastra
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI. maupun jurnal-jurnal ilmiah, ditemukan data-data yang memiliki keterkaitan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan baik itu berupa skripsi, tesis, maupun jurnal-jurnal ilmiah, ditemukan data-data yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin
BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah sesuatu yang bersifat lucu dan menghibur sehingga dapat menghilangkan stres dan membuat suasana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik
Lebih terperinciIDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)
IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan
192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang
Lebih terperinciEQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO
EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO A THESIS BY RINA SARI NAINGGOLAN REG. NO. 080705042 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu negara ke negara yang lain semakin mudah dan berkembang pesat. Akan tetapi, ada satu hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)
1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian serta teknik pengolahan data. 3.1 Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika adalah suatu hal yang wajib diperhatikan oleh seorang yang sedang melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data yang dikumpulkan baik berupa skripsi dan jurnal penelitian, ditemukan penelitian yang menganalisis mengenai penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek kehidupan. Salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Bahasa merupakan suatu sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan
Lebih terperinciSTRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH
STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
Lebih terperinciMAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS
MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS Penulis : Nuraini 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: shinsetsu@ymail.com, hand: 082391098036 ABSTRACT This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer dari Jepang saat ini menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan akses informasi, produk budaya Jepang yang masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah
Lebih terperinciTEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU AKB48 KE JKT48. Abstract
TEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU AKB48 KE JKT48 Rizhal Azmy Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana Abstract The title of this research is The Translation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.
Lebih terperinciKETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3
KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian
Lebih terperinciPROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI
SKRIPSI PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI EKA DEWI OCTAVIANI 1001705020 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya dituntut untuk memiliki kemampuan lebih baik dalam memahami bahasa asing tersebut dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari dompet merupakan benda yang sangat penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap penting dan dapat diletakkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang L Arc-en-Ciel, manga, anime, Harajuku style, J-Pop, J-Rock mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan merupakan suatu proses komunikasi antar dua bahasa. Maksudnya adalah menyampaikan kembali maksud atau isi pesan dalam teks sumber sehingga dapat dimengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Jepang, animasi (anime) dan komik paling banyak digemari oleh masyarakat Jepang. Dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa menyukai anime dan komik. Tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjangkau ke berbagai kalangan dan usia. Sebagian orang telah menganggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik sebagai salah satu media hiburan maupun pendidikan mampu menjangkau ke berbagai kalangan dan usia. Sebagian orang telah menganggap komik sebagai bagian dari hidupnya.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris telah dilakukan oleh praktisi atau pakar-pakar terjemahan untuk penyebaran informasi dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku atau literatur 1 asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang banyak diterjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame
BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Karya sastra terjemahan merupakan peluang yang menjanjikan di abad ke- ini. Varietas karya sastra terjemahan yang diminati oleh masyarakat Indonesia terdiri atas empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi
Lebih terperinciANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY
ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1. SIMPULAN Terdapat beberapa pola kalimat bermajas metonimia yang ditemukan dalam novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan teori, yang menjabarkan beberapa hal yang menjadi rujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara maju yang kaya akan budaya dan sumber daya manusia yang memiliki kreativitas tinggi. Jepang selalu melahirkan karya-karya unik yang dapat diterima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh dan menampakkan serangkaian peristiwa yang berstruktur (Noor, 2005:26 27). Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian baik berupa skripsi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian baik berupa skripsi maupun tesis yang menganalisis tentang ekuivalensi leksikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK
PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu dalamnya, sehingga makhluk hidup selain manusia tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Felicia (2001), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan
282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Era modern ini penggunaan bahasa merupakan kunci terpenting untuk menjalin suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan. Menurut
Lebih terperinciPENERJEMAHAN SUBTITLE DARI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA (PENELITIAN ANALISIS ISI PADA SUBTITLE FILM CONTRABAND)
DEIKSIS Vol. 09 No.01, Januari 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 100 108 PENERJEMAHAN SUBTITLE DARI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA (PENELITIAN ANALISIS ISI PADA SUBTITLE FILM CONTRABAND)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur), fuyu (musim dingin). Setiap musim mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. pemasalahan yang diteliti, teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan tersebut,
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam sebuah penelitian, diperlukan sebuah konsep yang terdiri atas latar belakang pemasalahan yang diteliti, teori yang digunakan dalam menganalisis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah mengumpulkan dan menganalisis data pada pembahasan sebelumnya, pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. Selain menyampaikan
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam jenis kesenian seperti tarian adat, alat musik, lagu, pakaian daerah dan sebagainya, yang menampilan ciri
Lebih terperinciPENERJEMAHAN LABEL PRODUK MAKANAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIK. Keywords: Cosmetic, Drugs, Food, Label Products, Translation.
PENERJEMAHAN LABEL PRODUK MAKANAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIK Maulani Pangestu Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Pusat maulani.mpu@bsi.ac.id ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat. Banyak sarana dan media yang mendukung terjadinya proses komunikasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan. Potensi ini mencakup keindahan alamnya
Lebih terperinciPERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA
PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Lebih terperinci