CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA"

Transkripsi

1 CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) SASTRAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2

3 THE IMAGES IN A COLLECTION OF POEMS AIR TULANG IBU BY ZELFENI WIMRA By : Sastrawan 1, Aruna Laila 2, Samsiarni 3 1) Student STKIP PGRI West Sumatra 2) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesian STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT This research is motivated by a number of images contained in a collection of poems Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. Such poetry utilize images in conveying the message. But the images have not been clearly identified. So it is necessary to study. The purpose of this study was to describe the images in a collection of poems Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. This study is a qualitative study using descriptive analysis method. The data in this study is the imagery in the poetry collection Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. This research measures carried out several stages. First, the reading stage to carefully read the poems in the collection of poems Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. Secondly, marking the data relating to the use of imagery in the poetry collection Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. Third, the inventory stage is an inventory of the data found on the use of imagery in the poetry collection Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra. The research concludes that there are six images used in a collection of poems Air Tulang Ibu by Zelfeni Wimra that vision imagery, imagery auditory, olfactory imagery, imagery feelings, tactile imagery and motion imagery. The images are often displayed the author in his poetry is visual imagery. Air Tulang Ibu bys of poetry Zelfeni Wimra many uses visual imagery because the poems tend to describe the social life he sees in everyday life the for eigner. Keyword : Image, Poem, Air Tulang Ibu 1

4 CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA Oleh : Sastrawan 1, Aruna Laila 2, Samsiarni 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa citraan atau pengimajian merupakan suatu sarana kepuitisan yang penting dalam membentuk puisi agar terjalin pemahaman yang komunikatif antara penyair dan penikmat puisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data pada penelitian ini adalah citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra yang diterbitkan oleh Pusakata Publising Padang, tahun Sumber data penelitian ini adalah puisipuisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, yang berjumlah 70 puisi. Langkah penelitian ini dilakukan beberapa tahap. Pertama, tahap pembacaan, yaitu, membaca dengan cermat puisi-puisi di dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Kedua, menandai data yang berhubungan dengan penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Ketiga, Tahap inventarisasi yaitu menginventarisasi data yang ditemukan mengenai penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Hasil penelitian yang ditemukan ada enam jenis citraan yang digunakan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan rasaan, citraan rabaan dan citraan gerak. Citraan yang sering dimunculkan pengarang di dalam puisi-puisinya adalah citraan rabaan. Kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra banyak menggunakan citraan rabaan karena puisi-puisi tersebut cenderung menggambarkan tentang kehidupan sosial dan perasaan yang dirasakan dalam kehidupan seharihari di perantauan. Kata kunci: Citraan, Puisi, Air Tulang Ibu 2

5 Pendahuluan Karya sastra merupakan karya imajinatif yang mengedepankan makna yang berlandaskan pada kehidupan manusia. Sebagai karya sastra yang sarat makna, karya sastra memanfaatkan bahasa sebagai media pengungkapannya. Bahasa disusun secara baik sehingga membentuk satu kesatuan yang kaya akan makna. Melalui karya sastra, kehidupan manusia secara nyata dapat dirasakan oleh pembaca sehingga seringkali pembaca dapat menemukan dirinya dalam karya sastra. Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pengalaman lahir batin, dan pengalaman imajinatif penciptanya yang disusun secara rapi, dan kemudian diungkapkan melalui kata-kata puitis. Kepuitisan puisi tidak terletak pada salah satu unsur pembangunnya, tetapi keterkaitan unsur-unsur itu secara total (Atmazaki 2008:29). Puisi terdiri dari unsur-unsur yang memiliki hubungan timbal balik dan saling menentukan. Masing-masing unsur dalam puisi dibentuk oleh struktur-struktur yang terdapat di dalamnya. Jika setiap unsur-unsur pembentuk puisi disatukan secara utuh ke dalam sebuah puisi, maka akan mampu menciptakan nilai kepuitisan dan imajinasi bagi pembaca atau pendengarnya. Sebaliknya, jika salah satu dari unsur tidak ada, maka akan membuat nilai kepuitisan puisi berkurang. Salah satu unsur pembentuk kepuitisan puisi itu adalah pengimajian atau pencitraan yang masuk ke dalam bagian unsur fisik puisi. Citraan adalah gambaran angan atau gambaran imajinasi pengarang. Kata citraan merujuk kepada pelukisan sesuatu hal yang merangsang penggunaan panca indera. Citraan yang dihadirkan penyair dalam puisi sangat dipengaruhi dengan bahasa yang indah. Semakin banyak citraan yang dimanfaatkan maka akan semakin konkret pengungkapan makna yang ingin penyair sampaikan dalam puisi. Citraan sering digunakan penyair untuk membangun sarana kepuitisan dalam puisi. Dalam puisi terdapat enam citraan yaitu, citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan rabaan, citraan rasaan, dan citraan gerak (Hasanuddin WS (2002: ). Uraian tentang citraan di atas dapat menghadirkan semua yang membuat pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, mencium, dan merasakan semua yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Pada umumnya membaca puisi bertujuan untuk mengetahui apa yang terjadi dalam susunan kata tersebut. Untuk mengetahui kejadian dalam puisi, dapat menggunakan citraan. Dengan mengetahui suasana dalam puisi, irama yang digunakan pada baris-baris puisi akan tepat. Kemampuan penyair mengekspresikan perasaan ke dalam bentuk bahasa dapat dilihat dari citraan. Melalui citraan akan diperoleh gambaran konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan Zelfeni Wimra lewat puisinya. Dalam menjalin pemahaman yang komunikatif antara penyair dan penikmat puisi, diperlukan kekonkretan gambaran, kejelasan, dan hidupnya gambaran. Dengan itu, pembaca atau penikmat dapat turut merasakan dan hidup dalam pengalaman lahir dan batin penyair. Kemampuan penyair memanfaatkan sarana-sarana kepuitisan dengan baik akan menimbulkan gambaran dalam pikiran pembaca. Setiap gambaran itu disebut imaji atau citra, sedangkan upaya penyair membentuk kombinasi kata-kata yang menimbulkan gambaran yang merangsang panca indera itu disebut pengimajian atau pencitraan. Melalui kombinasi kata-kata yang menimbulkan gambarangambaran yang merangsang panca indera (citraan) tersebut dapat membantu penikmat puisi dalam memaknai sebuah puisi secara optimal dengan indera yang mereka miliki. Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah penelitian ini adalah citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Penelitian tentang citraan dalam puisi merupakan sesuatu yang penting karena citraan merupakan salah satu bentuk keterampilan berekspresi dalam berbahasa. Berdasarkan fokus masalah yang telah dideskripsikan di atas, maka rumusan masalah ini adalah: 1. Citraan apakah yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra? 2. Apakah fungsi citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. 2. Mendeskripsikan fungsi yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. 3

6 Secara teoretis, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengkaji secara teori mengenai citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis bagi beberapa pihak. Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan pembaca tentang citraan dalam kumpulan puisi. 2. Manfaat praktis a. Peneliti lainnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman untuk penelitian berikutnya dan dapat menambah wawasan tentang penelitian sastra yang berkaitan dengan citraan dalam kumpulan puisi. b. Pembaca, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang karya sastra, khususnya analisis citraan dalam kumpulan puisi. c. Penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang citraan dalam kumpulan puisi. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan analisis pada kata-kata sebagai objek yang diamati dan mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap konsep yang sedang dikaji secara empiris. Menurut Moleong (2010:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan yang dilakukan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode ilmiah. Penelitian kualitatif berusaha memberikan gambaran tentang suatu objek penelitian yang dilakukan dengan tidak menggunakan angka-angka, tetapi dengan cara deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan berupa kata, baris, dan bait puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra diterbitkan pada bulan oktober 2012, yang terdiri dari tiga priode: (1) priode air, (2) priode tulang, (3) priode ibu. Penerbit Pusakata Publishing Padang yang berisikan 70 buah puisi dengan jumlah halaman 102. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif pada penelitian ini maksudnya adalah data dilaporkan dalam bentuk kata-kata dan kutipan-kutipan. Ratna (2004:53), menjelaskan bahwa metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode deskriptif analisis tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan secukupnya. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini ada beberapa tahap yaitu (1) Tahap pembacaan, yaitu, membaca dengan cermat puisi-puisi di dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, (2) Tahap penandaan yaitu, menandai data yang berhubungan dengan penggunaan citraan dalam kumpulan puisi air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, dan (3) Tahap inventarisasi yaitu, menginventarisasi data yang ditemukan mengenai penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra dan memasukan data tersebut ke dalam format inventarisasi data. Sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena penelitian hanya difokuskan pada penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Selain itu, untuk menganalisis data, peneliti menggunakan format inventarisasi data yaitu suatu format yang membantu peneliti dalam mengelompokkan jenis-jenis citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra dan memasukkan data tersebut ke dalam format inventarisasi data. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan lima tahap yaitu (1) Mengelompokkan data yang berkaitan dengan penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, (2) Melakukan analisis terhadap penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra yang telah dikelompokkan sesuai batasan masalah dan tujuan penelitian, (3) Menginterpretasikan data sesuai dengan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, (4) Menyimpulkan hasil pemerolehan data tentang citraan 4

7 yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, (5) Menuliskan laporan hasil penelitian tentang citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Teknik pengabsahan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu teknik uraian rinci. Dengan teknik ini penulis mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian menelaahnya secara rinci. Moleong (2010:338) menyatakan bahwa dalam teknik uraian rinci, penulis dituntut untuk melaporkan hasil penelitiannya secara rinci dan teliti serta dapat mendeskripsikan konteks penelitian dengan baik.teknik pengabsahan data ini dilakukan dengan pembuktian yang diambil langsung dari kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra. Bagian yang diambil yaitu berupa frasa, ungkapan, dan kalimat yang digunakan penyair dalam kumpulan puisi tersebut. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data mengenai citraan yang dilakukan pada kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra terdapat enam buah citraan yang digunakan penyair dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu. Adapun citraan yang digunakan yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan rasaan, citraan rabaan dan citraan gerak. Penggunaan citraan oleh penyair dimanfaatkan untuk menuangkan pengalamannya, sehingga memberikan pengalaman imajinatif kepada pembaca, seolah-olah pembaca baru saja kembali dari pengalaman itu. Penggunaan citraan selain menampilkan kepuitisan, juga bertujuan untuk menimbulkan suasana yang khusus, yang membuat lebih hidupnya gambaran-gambaran dalam pikiran dan penginderaan pembaca. Pada hakekatnya, citraan atau pengimajian yang dimanfaatkan penyair dalam puisi-puisi karyanya berkaitan dengan diksi. Artinya, dengan pemilihan kata-kata tertentu menyebabkan timbulnya daya bayang atau imajinasi pembaca terhadap sesuatu hal. Daya bayang atau imajinasi pembaca tersentuh karena beberapa indera dipancing untuk segera membayangkan sesuatu lewat daya bayang yang dimiliki pembaca. Citraan yang cenderung paling banyak digunakan oleh Zelfeni Wimra adalah citraan rabaan. Citraan rabaan yang digunakan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu bertujuan untuk menggambarkan persoalan sosial yang menyentuh hatinya dan perasaan yang dirasakan penyair dalam kehidupan sehari-hari selama diperantauan. Selain itu citraan rabaan juga digunakan untuk memperindah bahasa puisi agar apa yang disampaikan penyair dapat dirasakan oleh pembaca lewat indera kulitnya. Seperti pada puisi yang berjudul Surat Hujan Kepada Laut pada lirik jejak itu kini, wahai, makin membiru digasak matahari, mencakar menampar debu kemarau penyair menggunakan diksi yang tepat untuk memancing daya bayang pembaca sehingga pembaca dapat terpancing untuk merasakan bagaimana rasanya kalau digasak matahari, dicakar dan ditampar. Pilihan kata yang digunakan penyair bertujuan untuk menceritakan apa yang dirasakannya sehingga pembaca juga dapat merasakan hal tersebut. Dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra juga ditemukan citraan penglihatan. Citraan penglihatan yang digunakan penyair bertujuan untuk menggunakan indera penglihatannya untuk memberikan gambaran dalam setiap puisinya. Pemilihan kata yang dibentuk penyair mampu merangsang imajinasi pembaca, seperti pada lirik di buritan, tempat kau biasa bernyanyi, tiada siapa-siapa lagi dalam puisi yang berjudul Desau Dayung dan Leleh Pelayaran. Pilihan kata yang digunakan penyair bertujuan untuk menceritakan apa yang biasa dilihatnya di buritan, tiada siapa-siapa lagi. Selanjutnya dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra juga ditemukan penggunaan citraan pendengaran. citraan pendengaran yang digunakan penyair bertujuan untuk merangsang indera pendengar pembaca sehingga seolah-olah pembaca dapat mendengar apa yang ditulis penyair dalam puisinya. Pemilihan kata merupakan suatu hal yang sangat penting sehingga apa yang ingin disampaikan penyair benar-benar dapat didengar oleh pembaca. Seperti pada puisi Angin dan Peluru pada lirik setelah mesiu di batinku meletus. Penyair benar-benar bisa merangsang daya indera pendengaran pembaca sehingga pembaca seolah-olah dapat mendengar suara letusan mesiu. Kemudian dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra citraan penciuman digunakan penyair untuk melengkapi gambaran tentang pengalamannya. Penyair menggambarkan 5

8 lewat suatu rangsangan yang seolah-olah dapat ditangkap oleh indera penciuman seperti yang terlihat pada lirik dan aroma kembang setaman menjangkau penciuman dalam puisi yang berjudul Lorong. Kepandaian penyair dalam memilih diksi membuat pembaca seolah-olah dapat mencium aroma kembang setaman. Pemilihan diksi yang dilakukan penyair bertujuan untuk merangsang indera penciuman pembaca sehingga seolah-olah pembaca dapat mencium aroma kembang setaman tersebut. Selanjutnya citraan rasaan. Citraan rasaan seperti pada lirik bersembunyi dikelembaban, tempat yang lunak menghisap darah dalam puisi Kutu dan benalu. Penyair memanfaatkan citraan rasaan untuk menggambarkan rasa darah yang dihisap kutu. Kepiawaian penyair dalam memilih kata yang tepat membuat pembaca seolah-olah dapat merasakan bagaimana rasa darah kalau diminum. Citraan rasaan yang digunakan penyair dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra bertujuan untuk membangkitkan indera pencecapan pembaca sehingga pembaca seolah-olah ikut mencicipi rasa yang dimaksud oleh penyair. Kemudian citraan gerak. Citraan gerak dimanfaatkan oleh penyair dengan tujuan menghidupkan gambaran dengan melukiskan sesuatu yang diam itu seolah-olah bergerak seperti manusia. Misalnya, pada lirik meski tidak lama, hanya menjelang matahari kembali membawanya pulang, dalam puisi yang berjudul Puisi yang Berlinang. Pemanfaatan citraan gerak dalam lirik puisi tersebut seakan membuat matahari seolah-olah dapat membawa beban seperti manusia. Tujuan penggunaan citraan gerak dalam kutipan puisi tersebut untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca sehingga pembaca merasakan sesuatu yang pada hakikatnya diam dapat bergerak seperti manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan citraan penciuman dan rasaan cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan citraan rabaan, penglihatan, gerak dan pendengaran. Walaupun demikian kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra memiliki enam citraan yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan rasaan, citraan rabaan dan citraaan gerak. Citraan dalam puisi berfungsi untuk menimbulkan suasana yang khusus, membuat lebih hidup gambaran-gambaran dalam angan atau pikiran dan menarik perhatian pembaca tentang sesuatu keadaan melalui kata-kata. Imajinasi pembaca akan terbentuk secara tepat tergantung pada ketetapan penyair dalam memilih kata-kata dan menyusunnya menjadi kata-kata dengan tujuan bisa membangkitkan imajinasi pembaca. Kemampuan penyair memanfaatkan sarana-sarana kepuitisan dengan baik akan menimbulkan kilasan bayangan dalam pikiran pembaca. Melalui gambaran-gambaran yang timbul dalam puisi, akan tercapai fungsi puitik puisi yakni tersampaikannya pesan atau makna puisi tersebut pada pembaca. Oleh karena itu pembaca dapat memaknai puisi yang dibacanya secara optimal melalui indera yang mereka punyai. Kilasan bayangan itu disebut citra atau imaji, sedangkan upaya penyair membentuk kombinasi kata yang menimbulkan kilasan itu disebut pencitraan atau pengimajian. Dalam puisi terdapat fungsi masing-masing citraan yaitu, pertama, citraan penglihatan. Citraan penglihatan berfungsi untuk menimbulkan daya bayang pembaca seakan-akan melihat sebuah objek yang digambarkan oleh penyair dalam puisinya. Kedua, citraan pendengaran. Citraan pendengaran berfungsi untuk merangsang indera pendengar pembaca supaya pembaca seolah-olah mendengar apa yang ditulis penyair dalam puisinya. Ketiga, citraan penciuman. Citraan penciuman ini berfungsi untuk menimbulkan rangsangan indera penciuman pembaca seolah-olah pembaca ikut mencium aroma atau baun-baunan yang digambarkan oleh penyair dalam puisinya. Keempat, citraan rasaan. Citraan rasaan berfungsi untuk mengiring daya bayang pembaca lewat sesuatu yang seolah-olah dapat dirasakan lewat indera pencecapan. Kelima, citraan rabaan. Citraan rabaan berfungsi untuk menciptakan suatu daya saran bahwa seolah-olah pembaca dapat bersentuhan atau apapun yang melibatkan efektivitas indera kulitnya. Keenam, citraan gerak. Citraan gerak berfungsi untuk memanfaatkan pelukisan gambaran dengan tujuan menghidupkan atau membuat sesuatu yang diam menjadi seperti bergerak. Dilihat dari sisi penyair, imaji dikejar dan dimanfaatkan untuk menuangkan pengalaman dalam bentuk sajak, sedangkan dari sisi pembaca, imaji digunakan untuk menjemput pengalaman pembaca yang sesuai dengan pengalaman penyair. Apabila pembaca tidak mempunyai pengalaman tentang hal yang diungkapkan, maka imaji memberikan pengalaman imajinatif kepadanya, seolaholah pembaca baru saja kembali dari pengalaman itu. Dengan adanya imaji yang khas, sajak 6

9 menjadi lebih menarik. Ia dapat memberikan gambaran yang jelas, membentuk suasana tertentu, membangkitkan tanggapan, memberi sugesti atau daya saran, dan pada akhirnya membuat pembaca berkontemplasi. Sebenarnya, penggunaan majas, unsur retoris, diksi, penataan bunyi dalam sajak bertujuan untuk menghasilkan imaji. Apabila imaji telah tercipta, manakala bayangan telah menetas, penyair tidak mempermasalahkan lagi apa makna sajaknya bagi pembaca. Tugas penyair adalah menyampaikan pengalaman puitisnya dengan bahasa sajak. Penyair tidak perlu pula bertugas membentuk atau mengatakan apa makna sajaknya. Tugas pembacalah menangkap kilasan-kilasan pengalaman puitis tersebut dan kemudian menginterpretasikannya sesuai dengan kompetensi yang ada padanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citraan merupakan sarana kepuitisan bahasa yang dimanfaatkan penyair untuk membangkitkan imajinasi pembaca tentang gambaran pengalaman imajinatif yang diinginkan penyair dengan memancing panca indera pembaca atau pendengar puisi. Sedangkan fungsi citraan dalam puisi adalah memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, membuat hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan, dan menarik perhatian pembaca. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian terkait penggunaan citraan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra, maka penelitian ini menyimpulkan beberapa hal yaitu: Citraan yang ditemukan dalam kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra yang pertama adalah citraan penglihatan, citraan ini mampu menyatukan daya saran penyair dengan daya bayang pembaca, sehingga puisi menjadi komunikatif. Kedua, citraan pendengaran, citraan ini dimanfaatkan penyair untuk mengungkapkan suasana tertentu di dalam puisinya. Ketiga, citraan penciuman, citraan ini digunakan penyair untuk lebih menghidupkan gambaran yang diinginkan. Keempat, citraan rasaan, citraan ini dimanfaatkan penyair untuk membangkitkan suasana tertentu di dalam puisinya. Kelima, citraan rabaan, citraan ini digunakan penyair untuk menghidupkan suasanan tertentu di dalam puisi. Keenam, citraan gerak, dimanfaatkan oleh penyair dengan tujuan menghidupkan gambaran dengan melukiskan sesuatu yang diam itu seolah-olah bergerak. Citraan yang sering dimunculkan pengarang di dalam puisi-puisinya adalah citraan rabaan. Kumpulan puisi Air Tulang Ibu karya Zelfeni Wimra banyak menggunakan citraan rabaan karena puisi-puisi tersebut cenderung menggambarkan tentang kehidupan sosial dan suasana hati yang dirasakannya dalam kehidupan sehari-hari selama di perantauan. Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas disarankan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman untuk penelitian berikutnya dan dapat menambah wawasan tentang penelitian sastra yang berkaitan dengan citraan dalam kumpulan puisi. Kedua, pembaca, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang karya sastra, khususnya analisis citraan dalam kumpulan puisi. Ketiga, penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang citraan dalam kumpulan puisi. Daftar Pustaka Atmazaki Analisis Sajak Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Padang: UNP Press. Hasanuddin, WS Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa Bandung. Moleong, Lexi J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya. Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 7

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) MARIO PUTRA NPM 11080012 PROGRAM

Lebih terperinci

KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI SELIR MUSIM PANAS KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO: ANALISIS CITRAAN ABSTRACT

KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI SELIR MUSIM PANAS KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO: ANALISIS CITRAAN ABSTRACT KEHIDUPAN PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI SELIR MUSIM PANAS KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO: ANALISIS CITRAAN Zulis Tia Fadhila 1, Aruna Laila 2, Wahyudi Rahmat 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK TEBARAN MEGA KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA

CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK TEBARAN MEGA KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK TEBARAN MEGA KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA Lia Dimai Fitri 1, Bakhtaruddin 2, Zulfadhli 3 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: liadimaifitri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM

ANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM ANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM 11080121 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI 1 ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI Andi nova 1,Dainur Putri 2, Gusnetti 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra JURNAL ILMIAH RANI FITRIA WATI NPM. 09080301 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH NUR HASNAH NPM 11080219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul Penelitian : Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang Nama : Rika Fitrianti NPM : 0910013111196 Jenjang Pendidikan : Sarjana Pendidikan (S1) Program

Lebih terperinci

CITRAAN LIRIK LAGU ODI MALIK DALAM ALBUM BANCANO BUKIK LANTIAK

CITRAAN LIRIK LAGU ODI MALIK DALAM ALBUM BANCANO BUKIK LANTIAK CITRAAN LIRIK LAGU ODI MALIK DALAM ALBUM BANCANO BUKIK LANTIAK Dio Nugraha 1), Gusnetti 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI DARAH ANGIN KARYA ADRI SANDRA ABSTRACT

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI DARAH ANGIN KARYA ADRI SANDRA ABSTRACT CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI DARAH ANGIN KARYA ADRI SANDRA Siska Satia Putri 1, Aruna Laila 2, Wahyudi Rahmat 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) ALI

Lebih terperinci

The Students Ability In Reading Poetry By Using Paraphrase Technique The Students At Seventh Grade SMPN 20 Padang

The Students Ability In Reading Poetry By Using Paraphrase Technique The Students At Seventh Grade SMPN 20 Padang The Students Ability In Reading Poetry By Using Paraphrase Technique The Students At Seventh Grade SMPN 20 Padang By Tri Yusnoni¹, Aruna Laila², Adrias³ 1) The Student Of STKIP PGRI West Sumatera 2) The

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI KALUNG DARI TEMAN KARYA AFRIZAL MALNA. Oleh

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI KALUNG DARI TEMAN KARYA AFRIZAL MALNA. Oleh CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI KALUNG DARI TEMAN KARYA AFRIZAL MALNA Oleh Revista Febriadi 1, Iswadi Bahardur 2, Zulfitriyani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAHASA BERMAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BAROMBAN KARYA IYUT FITRA ABSTRACT

BAHASA BERMAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BAROMBAN KARYA IYUT FITRA ABSTRACT BAHASA BERMAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BAROMBAN KARYA IYUT FITRA Yosman Simanjuntak 1, Aruna Laila 2, Rahayu Fitri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) RIA

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH YULIA FACITA NPM 09080040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK ORGASMAYA KARYA HASAN ASPAHANI. Yeni Maulina

CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK ORGASMAYA KARYA HASAN ASPAHANI. Yeni Maulina CITRAAN DALAM KUMPULAN SAJAK ORGASMAYA KARYA HASAN ASPAHANI Yeni Maulina Balai Bahasa Provinsi Riau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, 28293

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui penelitian tersebut,

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan (STRATA 1) NOVI YULIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG Widia Rahmawati Anuar 1, Aruna Laila², Rina Sartika 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang

Lebih terperinci

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin Email: buyunga50@gmail.com ABSTRACT The problem in this research was the reception of students

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data

Lebih terperinci

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT E-JURNAL ILMIAH ASMARIDA NPM. 09080206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinatif bermediumkan bahasa yang fungsi estetikanya dominan. Bahasa sastra sangat komunikatif, mengandung banyak arti tambahan,

Lebih terperinci

ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FITRI YANTI NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

Zilvia Rozi Yunita NPM

Zilvia Rozi Yunita NPM KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE ARTIKEL ILMIAH Zilvia Rozi Yunita NPM 11080146 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM 11080230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd Volume 1 Number 1 November 2015 9-14 Analisis

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Oleh: Sepini Pitria Lina 1, Atmazaki 2, Abdurahman 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: SepiniPitria@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI M. Syirojudin A malina Wijaya S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193 ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Risma Despryanti 1, Riska Desyana 2, Amalia Siddiqa Rahayu 3, Yeni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN Thesa Mutiara Dani 1, Marsis 2, Dainur Putri 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI ARTIKEL ILMIAH ` Oleh : MEZA RAHMADANI NPM 11080092 PROGRAM

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012 Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012 Untuk memahami Penulisan Kreatif, sebelumnya cobalah pahami perihal manajemen bahasa berikut ini Manajemen bahasa adalah SENI dan ILMU

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 200-209 200 PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Oleh Hasmi Novianti Dosen Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM 10080234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH Oleh VIVO DILLA YOLANDA NPM. 11080163 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi. Bentuk rekaman atau karya sastra tadi harus dapat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. 09080103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Oleh: Juvrizal 1, Ellya Ratna 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan, mungkin lagu ada sebelum manusia itu sendiri ada. Sadar atau tidak, percaya atau tidak, langsung atau tidak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pada dasarnya setiap individu mempunyai pengalaman tentang suatu peristiwa. Pengalaman itu dapat berupa: kesenangan, kesedihan, keharuan, ketragiasan, dan sebagainya.

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Keterampilan Menulis Puisi a. Hakikat Menulis Tarigan (1994:3) memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) MUSTIKA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) MORGENTINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AHMAD RESKI NPM.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM. KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM. 10080207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA Oleh,, 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTOPEDIA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTOPEDIA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTOPEDIA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran dari kehidupan sosial masyarakat. Karya sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memberikan pemaparan hasil-hasil yang ditemukan dalam penelitian ini. Penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memberikan pemaparan hasil-hasil yang ditemukan dalam penelitian ini. Penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan cara memberikan pemaparan hasil-hasil yang ditemukan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM 10080398 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dalam bermasyarakat. Dasar yang sangat penting bagi seseorang untuk berkomunikasi adalah bahasa.

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PENGGUNAAN AFIKSASI PADA SKRIPSI PERIODE WISUDA KE-52 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT ARTIKEL JURNAL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG i ii KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG Oleh Hendri Surya 1, Trisna Helda, M.Pd. 2, Zulfitriyani, S.S., M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK KATA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya adalah manusia, manusia sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah satu kelebihan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan yang berupa

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA Lisa Novrianti, Aruna Laila, Ricci Gemarni Tatalia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENEMUKAN (INQUIRY) JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENEMUKAN (INQUIRY) JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENEMUKAN (INQUIRY) JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh DENNY ANDRIYAN NIM 100388201359

Lebih terperinci