KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN Thesa Mutiara Dani 1, Marsis 2, Dainur Putri 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang thesamutiaradani@yahoo.com ABSTRAK This study aimed to describe the ability to write poetry class VIII SMP Negeri 1 Pariaman using Picture and Picture with the imaging element. The theory used in this study theory advanced by Djoko Pradopo about the use of imagery in poetry and second theory is the theory advanced by Hamdayama Jumantah abouth methods of Picture and Picture. This type of qualitative research by using descriptive research object class VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman 2014/2015 school year totaling 35 students. Based on the analysis of data on the ability to write poetry students of SMP Negeri 1 Pariaman VIII-4 with a method of Picture and Picture are seen from the element of imaging recorded very good because the students were able to write poetry according to the theme and the discovery of the element of imaging comprising, image vision 117 times, palpability images 39 times, 33 times a foretaste imagery, imagery hearing 7 times, 7 times the motion imagery, and imagery of smell was not found. This it can be concluded that the method of Picture and Picture is a fairly effectife method in learning to write poetry. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung sepanjang hayat, sebab masyarakat dan individu saling berkaitan. Tarigan (1986:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking skills), (4) keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. skills), (3) keterampilan membaca (reading 2

2 Thahar (2008:12) keterampilan menulis adalah kegiatan intelektual. Seorang intelektual ditandai dengan kemampuannya mengekspresikan jalan pikirannya melalui tulisan dengan media bahasa yang sempurna. Salah satu proses keterampilan menulis kreatif adalah menulis puisi. Puisi merupakan suatu pikiran atau perasaan yang dapat diwujudkan dalam susunan kata yang indah. Sebelum menghasilkan karya berupa puisi penulis harus mengetahui struktur fisik dan struktur batin yang dituangkan dalam puisi. Kegiatan menulis memerlukan ekspresi gagasan yang berkesinambungan. Gagasan utama atau ide pokok harus dilengkapi dengan gagasan yang berkesinambungan juga harus dengan urutan logis, sehingga gagasan dan penjelasannya dapat dipahami. Oleh sebab itu, dalam menulis kita harus menggunakan kata yang sesuai agar menarik perhatian pembaca, begitu juga dengan penuangan gagasan dan pemilihan kata dalam menulis terutama dalam menulis puisi. Pradopo (1990:3) Puisi adalah struktur yang tersusun dari bermacammacam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Pradopo (1990:6) mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Pradopo (1990:6) mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. Sebenarnya puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama, dan puisi merupakan pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama. Penyair dalam menulis puisi harus memilih kata yang tepat, dalam menulis puisi akan memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat (lebih) hidup gambaran 3

3 dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian, penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pariaman yang mengajar di kelas VIII yang bernama Ibu Yasminuar, S.Pd. dikatakan bahwa pada pembelajaran menulis puisi biasanya guru menggunakan metode penugasan dan ceramah, dengan metode ini mengakibatkan minat siswa dalam menulis puisi menjadi kurang dan pembelajaran tersebut menjadi membosankan sehingga siswa tidak dapat mengeluarkan imajinasinya, seharusnya dalam pembelajaran menulis puisi siswa harus mengeluarkan pikiran dan imajinasinya secara luas agar menghasilkan puisi yang bagus, untuk memecahkan permasalahn tersebut peneliti mencoba menerapkan metode picture and picture dalam menulis puisi, dengan memberikan contoh gambar berkali-kali kepada siswa, maka siswa akan lebih mudah mengeluarkan imajinasinya dan akan timbul ide-ide yang bagus dalam menulis puisi sehingga siswa terbantu oleh gambar yang diberikan untuk mempermudah daya pikir siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kemampuan menulis puisi pada siswa, dengan judul Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pariaman. KAJIAN TEORI Semi (2003:2) mengatakan menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang-lambang bahasa. Semi (2003:5-10) mengatakan sebagai suatu proses, menulis itu ada tujuh langkah : (1) pemilihan dan penetapan topik, memilih dan menetapkan topik merupakan suatu langkah awal yang penting, sebab tidak ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang hendak disampaikan didalam tulisan. (2) 4

4 pengumpulan informasi, mengumpulkan informasi dan data bagi kelengkapan serta pengayaan topik yang telah dipilih. Pengumpulan informasi dan data ini perlu dilakukan agar tulisan tersebut menjadi tulisan yang berbobot dan meyakinkan. Informasi dan data yang relevan dengan topik atau pokok bahasan dan sesuai pula dengan tujuan tulisan. Data dan informasi itu dapat berupa gambar. (3) penetapan tujuan, menetapkan tujuan adalah penting sebelum mulai menulis,karena tujuan itu sangat berpengaruh dalam menetapkann bentuk, panjang, sifat, dan cara penyajian tulisan. (4) perancangan tulisan, merancang tulisan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menilai kembali informasi dan data, memilih subtopik yang perlu dimuat, melakukan pengelompokkan topik-topik kecil ke dalam suatu kelompok yang lebih besar, dan memilih suatu sistem notasi dan sistem penyajian yang dianggap paling baik. (5) penulisan, di dalam penulisan perlu dipilih organisasi dan sistem penyajian yang tepat. Artinya, tepat menurut jenis tulisan, tepat menurut topik, dan tepat menurut tujuan atau sasaran tulisan. Perlu diingat draft pertama jangan sampai pemanfaatan perangkat media tulis mengganggu kelancaran pelahiran ide atau gagasan. (6) penyuntingan atau revisi, setelah draft pertama selesai dan gagasan pokok tertuang ke atas kertas perlu dilakukan langkah berikut, yaitu penyuntingan atau revisian. Gunanya agar tulisan menjadi lebih baik dan bersih dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. (7) penulisan naskah jadi, setelah penyuntingan tentu saja harus ditulis kembali agar menjadi tulisan yang selesai, rapi, dan bersih. Dalam pengetikan terakhir ini perlu diperhatikan kembali masalah ejaan dan tanda baca. Masalah perwajahan harus pula mendapat perhatian yang sungguhsungguh, karena kesempurnaan sebuah tulisan tidak hanya terbatas pada kesempurnaan isi dan ketepatan pemakaian 5

5 perangkat kebahasaan, tetapi juga masalah susunan, kejelasan, dan ketepatan pemakaian sarana tulisan lainnya. Kerapian dan keindahan tata muka memberi nilai tambah terhadap kesempurnaan. Semi (1986:23-24) mengatakan yang dimaksud dengan maksud atau tujuan penulis adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca. Tujuan dari tulisan dapat di katakan bahwa, (1) tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif. (2) tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif. (3) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. (4) tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api. Menurut Semi (1988:91) puisi yaitu untuk landasan atau titik tolak kajian dan pemahaman puisi. Bagi para penyair, hal itu berharga karena akan membantu mereka dalam berkarya, dalam menentukan apakah karya mereka mencapai mutu puitik yang tinggi atau hanya menghasilkan suatu puisi yang tidak jelas struktur dan tujuannya. Sehubungan dengan itu Pradopo (1990:3) mengatakan bahwa puisi itu adalah struktur yang tersususn dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragamragamnya, mengingat bahwa ada beragamragam puisi. Semi (1988: ) menjelaskan bahwa puisi bila di tinjau dari bentuk mentalnya dapat pula di bagi atas jenis utama yaitu, epik, epik naratif, naratif sederhana, prosa berirama, ode, lirik, dramatik, atau naratif. Semi (1988:107) menguraikan bahwa anatomi puisi terdiri atas dua bagian yaitu, bentuk fisik dan bentuk mental. Bentuk fisik puisi mencakup penampilannya di atas kertas dalam bentuk nada dan larik puisi, yang termasuk 6

6 kedalamnya yaitu, (1) irama, (2) sajak, (3) intonasi, (3) pengulangan, (4) perangkat kebahasaan lainnya. Sedangkan bentuk mental terdiri dari, (1) tema, (2) urutan logis, (3) pola asosiasi, (4) satuan arti yang di lambangkan, (5) dan pola-pola citra dan emosi. Kedua bentuk ini yaitu bentukfisik dan mental, terjalin dan terkombinasi secara utuh yang membentuk dan memungkinkan sebuah puisi itu memantulkan makna, keindahan dan imajinasi bagi pembacanya. Pradopo (1990:7) menjelaskan bahwa bila unsur-unsur dari pendapatpendapat itu dipadukan maka akan di dapat garis-garis besar tentang pengertian puisi sebenarnya. Unsur-unsur tersebut berupa, (1) emosi, (2) imajinasi, (3) pemikiran, (4) ide, (5) nada, (6) irama, (7) kesan pancaindera, (8) susunan kata, (9) kata-kata kiasan, (10) kepadatan, (11) dan perasaan yang bercampur-campur. Dalam penelitian ini hanya menganalisis citraan dalam puisi yang ditulis siswa SMP Negeri 1 Pariaman dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture. Pradopo (1990:79) mengatakan bahwa citraan (imagery) gambarangambaran dalam sajak dan dalam puisi untuk memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat (lebih) hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian. Penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran), disamping alat kepuitisan yang lain. Citraan ini ialah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Sedang setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai (gambaran) yang di hasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat di lihat oleh mata, saraf penglihatan, dan daerah-daerah otak yang berhubungan (yang bersangkutan). 7

7 METODOLOGI PENELITIAN penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2010:4) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:11) metode deskriptif adalah metode data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Berdasarkan hal tersebut, karena data yang dikumpulkan berupa citraan dalam kata-kata yang ditulis siswa dan bukan angka-angka, maka penulis menetapkan jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek data dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pariaman yang terdiri dari 6 kelas dan terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan objek penelitiannya adalah kelas VIII-4 yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 18 orang dan siswa perempuan 17 orang. Alasan peneliti mengambil sampel kelas VIII-4 karena banyaknya siswa tersebut yang kurang terampil dalam menulis puisi. Data dalam penelitian ini adalah penggunaan aspek citraan yang terdapat pada gambar yang telah disediakan oleh peneliti. Instrumen atau alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam menulis puisi adalah peneliti sendiri menugaskan siswa menulis puisi dengan gambar yang sudah disediakan dengan menggunakan metode picture and picture. Sedangkan waktu yang diberikan untuk menulis puisi dengan metode picture and picture adalah 2 x 45 menit. Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : (1) Guru membuka pelajaran dengan berdoa, (2) siswa diberi pengetahuan tentang unsur- 8

8 unsur yang membangun puisi, (3) siswa diberikan pengarahan tentang metode picture and picture agar mudah membuat puisi, (4) guru membimbing siswa dalam menulis puisi yang menggunakan metode terperinci. Keabsahan data puisi yang ditulis oleh siswa yang dinilai langsung oleh peneliti, dan didampingi oleh guru Bahasa Indonesia SMP 1 Pariaman yaitu Ibu Yasminuar S.Pd. picture and picture, (5) siswa ditugaskan Langkah-langkah dalam menulis puisi berdasarkan gambar yang diberikan, (6) guru mengumpulkan puisi yang telah dikerjakan oleh siswa dan menutup pembelajaran dengan berdoa, (7) menganalisis tugas siswa dengan menggunakan indikator yang akan dinilai yaitu aspek pencitraan yng terdapat dalam puisi yang ditulis oleh siswa. Teknik pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan. Moleong (2010: ) ketekunan pengamatan adalah teknik pengujian keabsahan data bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal secara menganalisis data ini sebagai berikut : (1) membaca keseleruhan puisi yang ditulis siswa, (2) mengidentifikasi aspek pencitraan dari puisi yang ditulis siswa, (3) menganalisis kemampuan siswa dalam menulis puisi, (4) menganalisis pencitraan yang terdapat dalam puisi siswa, (5) mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis puisi, (6) menyimpulkan secara keseluruhan analisa data. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan yang berkaitan dengan citraan pada 35 puisi bertemakan keindahan alam yang ditulis oleh siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman dengan media gambar 9

9 yang menggunakan metode picture and picture. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah puisi yang ditulis siswa berdasarkan gambar yang diberikan tentang beberapa gambar keindahan alam. Sedangkan aspek yang di teliti yaitu berupa citraan yang terdiri atas citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perabaan, citraan penciuman, citraan pencecapan, dan citraan gerak. Jumlah puisi yang di teliti sebanyak 35 puisi dari 35 orang siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman. Dibawah ini akan dianalisis hal-hal yang berkaitan dengan citraan, dari 35 puisi siswa ditulis siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman. Citraan yang paling banyak adalah citraan penglihatan yaitu sebanyak 117 kali. Selanjutnya citraan perabaan sebanyak 39 kali, citraan gerak sebanyak 7 kali, citraan pendengaran 7 kali, dan citraan pencecapan sebanyak 33 kali. Berikut ini diberikan 5 contoh data yang telah ditulis siswa sebagai berikut. Data 1 Keindahan Laut Oh.. laut.. Betapa indah kupandang Sangat elok kulihat Kau memiliki keindahan Tersendiri yang begitu indah Oh laut.. Airmu begitu jernih Kau melihatkanku Ikan-ikan yang menari Indah di dalamnya Pulau kecil yang indah Menambah kecantikan dirimu Pasir putih yang berkilau Menambah keanggunan dirimu Semua keindahanmu Tak dapat kuungkapkan Dengan kata ku terpana Di kau laut Berdasarkan data 1 puisi yang berjudul Keindahan Laut, yang terdiri atas 4 bait puisi. Citraan yang terdapat pada data 1 ini adalah 8 citraaan yang terdiri dari citraan penglihatan, percecapan dan citraan gerak. Pada data 1 ini terdapat 6 citraan penglihatan, yaitu pada bait 1 ke-bait 3 ditandai dengan kalimat betapa indah kupandang, sangat elok kulihat, Airmu bergitu jernih, Kau menglihatkanku, Pulau kecil yang indah dan Pasir putih yang berkilau. Pada kalimat yang diuraikan 10

10 tersebut mengandung citraan penglihatan oleh pengarang untuk membawa pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keindahan dalam puisi tersebut. Pada bait kedua larik ke-8 terdapat citraan gerak yang ditandai dengan kalimat ikan-ikan yang menari, pada kalimat ini menggambarkan ada aktifitas gerak yang digambarkan pengarang kepada pembaca. dan pada bait ke-4 larik ke-16 yang ditandai dengan kalimat Tak dapat ku ungkapkan, pengarang mencoba meluapkan emosi kekaguman akan sesuatu yang dilihatnya. Tema yang ada pada data 1 ini adalah Betapa Indahnya Lautku dan amanat yang terkandung dalam puisi ini adalah kita harus menjaga bumi kita salah satu laut kita yang begitu indah dan kaya akan mahkluk hidup. Gunung berjajar indah Sawah tersusun rapi Pohon berbaris mengelilingi sawah Air mengalir jernih Oh... Indahnya pemandangan ini Seakan hidup di surga Hati yang resah menjadi sejuk Melihat pemandangan ini Berdasarkan data 2 dengan judul Pemandangan Yang Menakjubkan terdiri atas 2 bait puisi. Citraaan yang ditemukan terdapat 8 citraan yang terdiri atas 6 citraan penglihatan, 1. citraan perabaan, dan 1 citraan pencecapan. Pada data 2 terdapat 6 citraan penglihatan yaitu pada bait pertama dan kedua, terdapat pada larik 1-4 ditandai dengan kalimat gunung berjajar indah, sawah tersusun rapi, pohon berbaris mengelilingi sawah, air mengalir jernih, dan pada bait kedua dilarik ke-5 dan larik ke8 ditandai dengan kalimat Ooh..Indahnya Pemandangan Ini dan Menakjubkan Data 2 Pemandangan Yang Melihat Pemandangan Ini. Pada kalimatkalimat tersebut menyebabkan pendengar atau pembaca seolah-olah melihat apa yang 11

11 dikatakan pengarang. Pada data 2 terdapat satu penggunaan citraan perabaan, yaitu pada bait kedua larik ke-7 hati yang resah menjadi sejuk, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar dapat merasakan ketika hatinya resah dapat menjadi sejuk. Pada data 2 terdapat 1 citraan pencecapan, yaitu pada bait 2 larik ke-6 ditandai pada kalimat seakan hidup di surga, Kalimat tersebut merupakan ungkapan emosi kenyaman yang dirasakan pengarang. Tema yang ada pada data 2 ini adalah Indahnya Pemandangan Gunung dan amanat yang terkandung dalam data 2 ini adalah keindahan alam yang takkan tertandingi layaknya berada di surga. Data 3 Laut yang Indah Wahai laut Pemandanganmu begitu indah ku lihat Anginmu terasa sejuk dan segar Dan ikan ikan di dalam laut begitu senang dan ceria Dan pulau pulau yang begitu menakjubkan Pohon kelapa yang bergoyangan seperti Membuat irama Begitu indahnya pemandangan ini Bedasarkan data 3 dengan judul puisi Laut yang indah terdiri atas 2 bait. Citraan yang ditemukan dalam data 3 terdapat 7 citraan yang terdiri dari 3 citraan penglihatan, 1 citraan pendengaran, 1 citraan perabaan, dan 1 citraan gerak. Pada data 3 terdapat Citraan Penglihatan yang ditandai oleh kalimat bait pemandanganmu begitu indah kulihat, larik ini menyebabkan pembaca atau pendengar seolah olah melihat pemandangan yang indah. Pada bait kedua larik ke-5 dan ke-8 dan pulau pulau yang begitu menakjubkan, begitu indahnya pemandangan ini, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keindahan pemandangan pulau. Pada data 3 juga ditemukan satu citraan pendengaran yaitu pada bait kedua larik ke-7 membuat irama, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar 12

12 seolah-olah mendengarkan alunan suara atau musik. Pada data 3 juga ditemukan satu citraan perabaan yaitu pada bait pertama larik ke-3 anginmu terasa sejuk dan segar, larik ini menyebakan pembaca atau pendengar seolah-olah merasakan angin yang sejuk dan segar. Pada data 3 juga ditemukan dua citraan gerak yaitu pada bait pertama larik ke-4 dan ikan-ikan didalam laut begitu senang dan ceria, larik ini menyebabkan pembaca atau pendengar seolah-olah ikanikan begerak dengan senang dan ceria. Pada bait kedua larik ke-6 pohon kelapa yang bergoyangan seperti, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah pohon kelapa bergerak bergoyangan. Tema yang ada pada data 3 Pulaupulau yang begitu menakjubkan yaitu tentang ungkapan kekaguman akan laut dan pulau namun judul dan isi puisi tidak sesuai dengan judul yang ditetapkan pengarang. Data 4 Keindahan Laut Wahai lautku yang indah Airmu yang biru dan berombak Menimbulkan kesegaran mataku Membawa kebahagiaan bagi nelayan Ikan dan pohon yang indah kulihat Jika kamu tidak ada laut apa daya Lautku, aku sangat berterimakasih Berdasarkan data 4 dengan judul puisi Keindahan Laut terdiri atas 2 bait. Citraan yang ditemukan dalam puisi ini sebanyak 5 citraan yang terdiri dari 3 citraan penglihatan, 1 citraan perabaan, dan 1 citraan pencercahan dengan uraian sebagai berikut: Pada bait 1 larik 1 dan 2 mengandung unsur citraan penglihatan yaitu wahai lautku yang indah, airmu yng biru dan berombak, kalimat tersebut mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat laut biru yang indah dan berombak dengan ikan dan pohon yang indah dilihat mata. Pada bait kedua larik ke- 5 ditandai kalimat ikan dan pohon yang 13

13 indah kulihat, larik ini mngakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat ikan dan pohon. Pada data 4 juga terdapat satu citraan perabaan yaitu pada bait pertama larik ke-3 menimbulkan kesegaran mataku, larik ini menyebabkan pendengar atau pembaca seolah-olah merasakan kesegaran pada matanya saat membaca puisi tersebut. Pada bait ke-2 di larik ke-7 juga terdapat citraan pencercapan yang ditandai dengan kalimat lautku aku sangat berterima kasih. Kalimat ini bertujuan mengungkapkan emosi oleh pengarang. Tema yang ada dalam data 4 adalah Lautku yang Indah dan amanat yang terkandung dalam data 4 adalah tetaplah menjaga keindahan laut agar mata tetap segar melihat birunya hamparan laut. Data 5 Indahnya Pemandangan Gunung yang mengeluarkan hawa dingin Air sungai yang mengalir begitu deras Pohon yang rindang Dan tanaman yang hijau dan cantik Pemandangan yang enak dan sejuk Bagaikan surga yang indah Semua ini adalah ciptaan Tuhan Oh.. indahnya pemandangan Berdasarkan data 5 dengan puisi yang berjudul Indahnya Pemandangan terdapat 7 citraan yang terdiri atas 3 citraan penglihatan, 2 citraan perabaan, 1 citraan pencercapan dan 1 citraan gerak. Pada data 5 terdapat tiga citraan penglihatan, yaitu pada bait pertama larik ke3 dan larik ke-4 ditandai dengan kalimat pohon yang rindang, dan tanaman yang hijau dan cantik mengakibatkan pembaca dan pendengar seolah-olah dapat melihat pohon yang rindang dengan tanaman yang hijau dan cantik sehingga pembaca atau pendengar serasa berada dalam keadaan tersebut. Pada bait kedua larik ke-8 ditandai dengan kalimat oh.. indahnya pemandangan, menyebabkan pembaca dan pendengar seolah-olah merasakan pemandangan yang indah. 14

14 Pada data 5 terdapat dua citraan perabaan, yaitu pada bait pertama larik 1 ditandai dengan kalimat Gunung yang mengeluarkan hawa dingin dan pada bait 2 larik ke-5 ditandai dengan kalimat pemandangan yang enak dan sejuk, menyebabkan pembaca atau pengarang merasakan apa yang terjadi tentang maksud tulisan pengarang. Pada data 5 pada bait kedua dilarik ke-6 juga terdapat citraan pencercapan ditandai dengan kalimat Bagaikan surga yang indah, mengakibatkan pembaca dan pendengar dapat merasakan keindahan pemandangan dan seolah-olah pembaca atau pendengar merasakan emosi yang diungkapan pengarang. Pada data 5 juga terdapat satu penggunaan citraan gerak yaitu pada bait pertama larik ke-2 air sungai yang menglir begitu deras mengakibatkan pembaca dan pendengar seolah-olah merasakan derasnya Tema yang ada dalam data 5 adalah Pemandangan Yang Enak dan Sejuk dan amanat yang terdapat dalam data 5 adalah jagalah hutan ini agar pemandangannya tetap indah dan gunung beserta tanaman lainnya juga ikut indah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi dengan metode picture and picture pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman ditinjau dari aspek pencitraan tergolong baik, dinyatakan baik karena dari 35 siswa data yang dianalisis semua siswa mampu menggunakan pencitraan dengan nilai rata-rata 85,142. Kemampuan itu dapat dilihat dari 35 puisi yang ditulis siswa dengan jumlah larik 84, yang menggunakan citraan penglihatan 117 kali, citraan perabaan 39 kali, citraan gerak 7 kali, citraan pendengaran 7 kali, dan citraan pencecapan 33 kali. Sedangkan citraan penciuman tidak ditemukan sama sekali. Metode picture and picture dapat memudahkan siswa dalam menfokuskan sebuah tema untuk menuliskan sebuah puisi. aliran air sungai tersebut. 15

15 SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal ini. Pertama, bagi siswa SMP Negeri 1 Pariaman agar dapat menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa serta timbulmya imajinasi yang baik dalam menulis puisi. Kedua, guru dituntut untuk dapat memotivasi siswa agar siswa dapat dengan mudah membuat puisi terutama dalam mengeluarkan ide dan imajinasi. Kemudian guru seharusnya menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa misalnya dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, sera penggunaan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar dan merasa mudah terutama dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture. Ketiga, peneliti lain, agar dapat jadi pembanding untuk penelitian selanjutnya dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture dengan aspek yang berbeda. UCAPAN TERIMA KASIH Pelaksanaan penelitian dan proses penulisan skripsi ini terlaksana atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Dr. Marsis, M.Pd., sebagai pembimbing satu dan ibu Dra. Dainur Putri, M.Pd., sebagai pembimbing dua yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, motivasi, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Moleong, J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosda. Pradopo, R. Doko Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gaah Mada University Pree. Semi, M. Atar Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Semi, M. Atar Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tahar, H. Effendi Menulis Kreatif (Paduan Bagi Pemula). Padang: Universitas Negeri Padang Prees. 16

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Judul Penelitian : Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang Nama : Rika Fitrianti NPM : 0910013111196 Jenjang Pendidikan : Sarjana Pendidikan (S1) Program

Lebih terperinci

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI 1 ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI Andi nova 1,Dainur Putri 2, Gusnetti 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 4 PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 4 PARIAMAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 4 PARIAMAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH YULIA FACITA NPM 09080040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG Rio Analdi 1), Gusnetti 2), Dainur Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VII.2 SMP ADABIAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VII.2 SMP ADABIAH PADANG ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VII.2 SMP ADABIAH PADANG Ditulis Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMPN 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMPN 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMPN 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Wandri Riga Sukma 1), Gusnetti 2), Elvina. A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII.1 DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN. Abstract

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII.1 DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN. Abstract KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII.1 DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Oleh: Juvrizal 1, Ellya Ratna 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PARIAMAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PARIAMAN Sri Wulandari 1), Syofiani 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari Oleh: Erwansyah RRA1B109023 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG Oleh: Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL DI SMP NEGERI 1 PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Frida Nurlestari

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 PADANG KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 PADANG Melani Putri 1), Marsis 2), Dainur Putri 2) 1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2)Dosen

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG Rizka Rahmawati 1), Marsis 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ade Satriawan 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra JURNAL ILMIAH RANI FITRIA WATI NPM. 09080301 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh DENNY ANDRIYAN NIM 100388201359

Lebih terperinci

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG Evi Maesaroh 1) Hasnul Fikri 2) Dainur Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan bernalar dan berimajinasi serta kemampuan untuk mengapresiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH NUR HASNAH NPM 11080219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SMAN 1 KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yunia Mentari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 200-209 200 PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Oleh Hasmi Novianti Dosen Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Oleh: Sepini Pitria Lina 1, Atmazaki 2, Abdurahman 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: SepiniPitria@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA MAKALAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang sarjana Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Key words : Effective Sentence, Text To Speech, Writing ability

Key words : Effective Sentence, Text To Speech, Writing ability Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif dalam Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP N 2 Bukit Sundi Kabupaten Solok. Zaterti 1, Hasnul Fikri 2, Syofiani 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Sari Mauliles 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa mempunyai empat komponen keterampilan. Keempat keterampilan ini pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dan dikenal dengan istilah catur-

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting karena tidak hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan untuk penguasaan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Sri Elfina 1, M. Atar Semi 1, Dainur Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) ALI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, maupun isi pikiran kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, berhubungan, berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII MTsN KOTA SOLOK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NIKE KURNIAWATI ZULFIKARNI, M.Pd. RINI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU. THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU. Sinar Ilfat Nursal Hakim Charlina sinarilfat@ymail.com 0853555523813 Education of Indonesian Language and

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMAN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Satria Brama Nanda 1, Ninit Alfianika²,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Fitri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan (STRATA 1) NOVI YULIA

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) MARIO PUTRA NPM 11080012 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK BAYANG KAB. PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK BAYANG KAB. PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK BAYANG KAB. PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH YULI ZELNI PUTRI NPM 11080151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP ARTIKEL ILMIAH WENTRI GUNAWAN NPM. 09080076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Abstract. Pendahuluan

Abstract. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS IX.2 DENGAN TEKNIK TIRU MODEL DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN Elita Sinatra 1), Marsis 2), Gusnetti 2) ¹Mahasiswa jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui penelitian tersebut,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI ARTIKEL ILMIAH ` Oleh : MEZA RAHMADANI NPM 11080092 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun lisan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai

Lebih terperinci

Zilvia Rozi Yunita NPM

Zilvia Rozi Yunita NPM KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE ARTIKEL ILMIAH Zilvia Rozi Yunita NPM 11080146 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG Widia Rahmawati Anuar 1, Aruna Laila², Rina Sartika 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS Oleh Indah Mayasari Ni Nyoman Wetty S. Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : indahmayasari10@yahoo.com Abstract The problem

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO Oleh: Farida Tuzzaman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) ASMAWATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya lapisan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia diajarkan pada jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menenengah atas. Bahasa Indonesia diajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA ANGKATAN 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS BUNG HATTA 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) SASTRAWAN NPM 09080028 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sastra adalah suatu karya sastra yang terlahir dari perasaan dan imajinasi manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan peserta didik melalui proses pelatihan

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Fauzana 1, Indriani Nisja 2, Upit Yulianti DN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marisa, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: Fernata_marisa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA JURUSAN PENDIDIKAN GUTU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Dr.

Lebih terperinci