BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Australian National Training Authority, (2003) pembelajaran juga digunakan untuk menggambarkan konteks yang lebih luas yang juga meliputi bidang-bidang seperti kebijakan organisasi, dukungan siswa, dan sistem administrasi. Pembelajaran dapat diartikan juga sebagai praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas (Supriatna & Mulyadi, 2009). 8

2 9 2.2 Online Learning Beberapa persamaan yang digunakan sebagai sinonim dari online learning adalah : e-learning, internet learning, distributed learning, networked learning, tele-learning, virtual learning, computer-assisted learning, web-based learning, dan distance learning. Sehingga bisa dikatakan bahwa pada online learning, siswa berada jauh dari pengajar atau instruktur, dan siswa memanfaatkan teknologi untuk mengakses materi pembelajaran (Kaninnen, 2009). Online learning mencakup berbagai teknologi seperti world-wideweb, , chat, newsgroups, dan text, audio dan video conference yang dikirim melalui jaringan komputer (jaringan area lokal, intranet atau internet publik) untuk memberikan pendidikan dan pelatihan, baik jarak jauh maupun di dalam kelas. Sistem berbasis web yang dapat diakses publik meliputi halaman web dari yang sederhana hingga platform pengiriman online yang kompleks mengatur akses siswa untuk konten, interaksi kelompok, penilaian online dan fungsi pendukung seperti pendaftaran dan catatan siswa (Australian National Training Authority, 2003). Proses pembelajaran secara online dapat diselenggarakan dalam berbagai cara berikut (Rochaety, Rahayuningsih, & Yanti, 2005): 1. Proses pembelajaran secara konvensional (lebih banyak face to face meeting) dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif komputer via internet atau menggunakan grafik interaktif komputer,

3 10 2. Dengan metode campuran, yakni secara umum sebagian besar proses pembelajaran dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar, 3. Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting. Dalam Australian National Training Authority, (2003) menyatakan online learning merupakan bagian dari e-learning. Online learning merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan internet, intranet dan ekstranet, atau pembelajaran yang menggunakan jaringan komputer yang terhubung secara langsung dan luas cakupannya (global). E-learning merupakan suatu konsep yang lebih luas dibandingkan online learning, yaitu meliputi suatu rangkaian aplikasi dan proses-proses yang menggunakan semua media elektronik untuk membuat pelatihan dan pendidikan vokasional menjadi lebih fleksibel. Sedangkan distance learning, cakupannya lebih luas dibandingkan e-learning, yaitu tidak hanya melalui media elektronik tetapi bisa juga menggunakan media nonelektronik. Distance learning lebih menekankan pada ketidakhadiran pendidik pada 3 (tiga) setiap waktu (Guri & Rosenblit, 2005). Hubungan antara online learning, e-learning dan distance learning dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4 11 Gambar 2.1 Hubungan antara online learning, e-learning dan distance learning (Sumber: Guri & Rosenblit, 2005) Kelebihan dan Kekurangan dari E-Learning Salah satu kekuatan pembelajaran online adalah bahwa siswa dapat mengakses materi e-learning di mana saja, kapan saja dan pada setiap kesempatan yang mereka inginkan. Siswa dapat dengan bebas belajar kapan mereka punya waktu. Koordinator dari kursus bisa berada di suatu tempat dan peserta bisa berada di seluruh tempat di dunia. Segala sesuatu yang diperlukan untuk belajar adalah di internet, dan materi tentu saja dapat diakses oleh peserta melalui web (Kaninnen, 2009). Kelebihan dari e-learning antara lain (Bouhnik & Marcus, 2006): a. Kebebasan untuk memutuskan kapan setiap pelajaran yang akan dipelajari, b. Kurangnya ketergantungan pada kendala waktu dosen, c. Kebebasan untuk mengungkapkan pikiran, dan mengajukan pertanyaan, tanpa keterbatasan, d. Kondusif untuk guru memberikan kepuasan tanggapan untuk pertanyaan murid-muridnya,

5 12 e. Cara di mana konten yang disajikan membuat nyaman untuk meninjau pelajaran yang dipelajari sebelumnya, f. Aksesibilitas untuk, dan ketersediaan, dimana subjek kursus ini adalah materi, serta bahan-bahan terkait yang siswa dapat mengeksplorasi pada pilihannya sendiri, berkontribusi untuk belajar mandiri dan siswa dapat mengembangkan ide-ide independen, dan juga berguna dalam memungkinkan siswa bekerja untuk memanfaatkan pengetahuan baru yang diperolehnya dalam hubungannya dengannya tugas yang diberikan. Sehingga Bouhnik & Marcus, (2006) menyimpulkan manfaat e-learning dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Fleksibilitas material dan waktu, b. Aksesibilitas terhadap materi, c. Visibilitas multimedia, d. Ketersediaan data. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-learning, hanya sebuah konsekuensi wajar dari pengelolaan dan kondisi e-learning yang kurang mendukung, yaitu (Alfitman, 2006): a. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial, b. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, c. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik

6 13 pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology), d. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer) Karakteristik E-Learning Secara umum, e-learning mempunyai karakteristik sebagai berikut (Alfitman, 2006): a. Non-linearity pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse) tentang objek pembelajaran dan terdapat fasilitas untuk memberikan persyaratan tergantung pada pengetahuan pemakai, b. Self-managing pemakai dapat mengelola sendiri proses pembelajaran dengan mengikuti struktur yang telah dibuat, c. Feedback-interactivity pembelajaran dapat dilakukan dengan interaktif dan disediakan feedback pada proses pembelajaran, d. Multimedia-learners style e-learning menyediakan fasilitas multimedia. Keuntungan dengan menggunakan multimedia, mahasiswa dapat memahami lebih jelas dan nyata sesuai dengan tipe mahasiswanya, e. Just in time e-learning menyediakan kapan saja yang diperlukan pemakai, untuk menyelesaikan permasalahan atau hanya ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,

7 14 f. Dinamiyc updating mempunyai kemampuan memperbaharui isi materi secara otomatis pada perubahan yang terbaru, g. Easy accessibility/access ease hanya menggunakan browser (dan mungkin beberapa terpasang), h. Collaborative learning dengan tool pembelajaran memungkinkan bisa saling interaksi, maksudnya bisa berkomunikasi secara langsung pada waktu yang bersamaan (synchronous) atau berkomunikasi pada waktu yang berbeda (asynchronous). Pemakai bisa berkomunikasi dengan pembuat materi, mahasiswa yang lain, dan pengunjung Penerapan E-Learning Penerapan e-learning banyak variasinya, karena perkembangannya yang relatif masih baru. Setiap introduksi suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan internet, ada empat hal yang perlu disiapkan, yaitu (Muzid & Munir, 2005): a. Melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik di mana pengetahuan, ketrampilan dan nilai (values) diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat competency based curriculum, b. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer, c. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer, online assessment system),

8 15 d. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio yang memadai. Materi pembelajaran yang disimpan di komputer dapat diakses dengan mudah baik oleh dosen maupun mahasiswa. Menurut Sihabudin, (2009), ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu: a. Web course Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh. b. Web centric course Penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

9 16 c. Web enhanced course Pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan. Nedelko (2008), menyatakan ada tiga jenis format penerapan e-learning, yaitu: a. Web supported e-learning, yaitu pembelajaran tetap dilakukan secara tatap muka dan didukung dengan penggunaan website yang berisi rangkuman tujuan pemebelajaran, materi pembelajaran, tugas, dan tes singkat. b. Blended or mixed mode e-learning, yaitu sebagaian proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan sebagian lagi dilakukan secara online. c. Fully online e-learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik juga dilakukan secara online yaitu dengan menggunakan teleconference.

10 Tujuan E-learning Pada prinsipnya, apapun medianya (komputer, audio, maupun video) e-learning tersebut mempunyai semacam tujuan atau dampak yang sama, yakni dapat mengukur sejauh mana user atau student mengerti terhadap pembelajaran yang diberikan. Pengukuran bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan memberikan tugas atau kuis didalam e- learning. Dengan tugas atau kuis tersebut, pengelola e-learning dapat mengevaluasi dan mengetahui, apakah user/student mereka sudah mengerti atau belum terhadap pelajaran yang diberikan. Jika belum mengerti, maka pembelajaran mungkin akan lebih diperjelas melalui penyediaan sarana untuk tanya-jawab, chatting antara berbagai pihak dalam e-learning dan fitur lainnya. Selain itu pengukuran juga bisa dilakukan melalui survey, polling dan forum. Dengan demikian ada catatan dalam kemajuan sebuah pembelajaran (Alfitman, 2006). 2.3 Quality Assurance pada Learning Management System (LMS) Secara umum, Quality Assurance adalah suatu proses penentuan dan pemenuhan standar kualitas yang secara konsisten dan terus- menerus, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan para stakeholder. Quality Assurance juga didefinisikan sebagai sistem manajemen dan prosedur penilaian yang diadopsi oleh suatu organisasi untuk memonitor kinerja terhadap sasaran, dan untuk memastikan pencapaian kualitas output dan peningkatan kualitas. (Belawati & Zuhairi, 2007).

11 18 Berdasarkan aspek produk, kualitas dapat dilihat pada materi pembelajaran, tingkat kelulusan, jumlah pendaftar, dan jumlah alumni. Kualitas proses meliputi bidang-bidang seperti proses belajar dan mengajar, bimbingan untuk peserta, dan mengelola informasi peserta. Kualitas produksi meliputi pembuatan course, pembuatan konten cetak dan multimedia, penjadwalan, penyampaian materi pada peserta, dan transmisi konten. Sedangkan kualitas filosofi meliputi hal-hal seperti visi, misi, kebijakan, tata kelola, budaya perusahaan, dan pencitraan di masyarakat (Belawati & Zuhairi, 2007). Adanya kendala (internal dan eksternal), dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dalam LMS. Kendala internal meliputi relevansi dan kualitas kurikulum dan materi pembelajaran, tingkat keaktifan interaksi peserta, dan kualitas sistem penilaian. Sedangkan kendala eksternal meliputi perilaku peserta (kurang termotivasi, tidak menyiapkan diri menerima pelajaran, hambatan budaya), kemampuan pendanaan yang lebih kecil dari kebutuhan, dan fasilitas infrastruktur (sistem jaringan komunikasi yang tidak dapat diandalkan) (Dhanarajan, 2008). 2.4 Web Course Untuk mendistribusi kursus (course) melalui Internet (web) dengan menggunakan berbagai fitur kolaborasi dibutuhkan sistem yang dapat mengelola data pendidikan dan pelatihan, yaitu Learning Management System (LMS).

12 Learning Management System (LMS) E-learning yang harus dikembangkan bukan hanya sekedar memasukan bahan ajar, namun lebih bersifat komprehensif, e-learning yang mampu mengakomodasi sistem pembelajaran yang mengatur peran pengajar, siswa, pemanfaatan sumber belajar, pengelolaan pembelajaran, sistem evaluasi dan monitoring pembelajaran. Dalam hal ini e-learning yang diperlukan meliputi suatu sistem pengelolaan pembelajaran online terintegrasi yaitu Learning Management System (LMS) (Munir, 2010). Pembelajaran online yang menggunakan e-learning sangat ditentukan oleh model LMS yang dikembangkan dan pemanfatannya secara optimal, efektif dan efisien. Menurut Wahono (2003), e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Menurut Rosenberg (2005), menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Dukungan LMS terhadap E-learning LMS atau platform e-learning atau Learning Content Management System (LCMS) adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Untuk mengembangkan

13 20 e-learning, saat ini telah tersedia banyak LMS, baik yang komersial atau pun yang bersifat Open Source. Beberapa LMS yang komersial adalah ANGEL Learning, ApexLearning, Blackboard, Desire2Learn, ecollege, IntraLearn, Learn.com, Meridian KSI, NetDimensions_EKP, Open Learning Environment (OLE), Saba Software, SAP Enterprise Learning, dan lainnya. Contoh LMS yang bersifat Open Source adalah Atutor, Claroline, Dokeos, dotlrn, efront, Fle3, Freestyle Learning, ILIAS, KEWL.nextgen, LON-CAPA, MOODLE, OLAT, OpenACS, OpenUSS, Sakai, Spaghetti Learning, dan lainnya (Sutanta, 2009). Secara umum LMS menyediakan fitur standar untuk e-learning (Sutanta, 2009), diantaranya: 1. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka, 2. Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing, 3. Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian.

14 MOODLE MOODLE adalah Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment merupakan open source sistem pembelajaran virtual gratis yang didirikan dan dikelola oleh Martin Dougiamas seorang WebCT administrator di Curtin University Australia. MOODLE diciptakan untuk membantu pendidik untuk memiliki sebuah platform di mana mereka dapat membuat kursus online. MOODLE yang dikembangkan sepanjang waktu oleh beberapa pihak yang membuat kualitas baru dan meningkatkan yang sudah ada. Versi pertama MOODLE diluncurkan pada tahun 2002 dan telah berkembang pesat selama bertahun-tahun merupakan sistem perangkat lunak yang dirancang dari dua komponen dasar, MySQL (Structured Query Language yang merupakan salah satu database open source paling populer di dunia) dan PHP (Elameer & Idrus, 2010). MOODLE mencakup unsur-unsur berikut: tools administrasi, registrasi pelajar dan pelacakan fasilitas, mail internal, diskusi dan berita forum, chatting dengan atau tanpa moderator, bahan ajar dasar, sumber daya tambahan, termasuk bahan bacaan, dan link ke sumber daya luar di perpustakaan dan di internet, self-assessment kuis yang dapat mencetak secara otomatis, prosedur penilaian formal, hak akses diferensial untuk instruktur dan pelajar,

15 22 tools yang memudahkan otorisasi untuk membuat dokumen yang diperlukan termasuk penyisipan hyperlink, mampu mendukung berbagai kursus (Moodle.org). MOODLE adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi pembelajaran. Dengan menggunakan MOODLE, dapat dibuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. MOODLE adalah Course Management System (CMS), adalah sebuah paket gratis yang dirancang untuk dapat membantu pendidik menciptakan komunitas pembelajaran online yang efektif. MOODLE dapat di-download secara gratis, digunakan, ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). MOODLE memiliki tiga jenis manajemen, yaitu manajemen situs, manajemen pengguna, dan tentu saja manajemen kursus. Memiliki beberapa modul untuk meningkatkan interaksi antara pengguna. Memiliki karakteristik utama sebagai platform sederhana yang cocok untuk kelas online serta melengkapi pembelajaran tatap muka. MOODLE memiliki komunitas pengguna yang besar dan beragam dengan lebih dari pengguna terdaftar hanya dalam dengan lebih dari 70 bahasa di 196 negara (Alnsour, et al., 2011).

16 Perbandingan LMS Dalam memilih LMS, kita membandingkan fitur apa saja yang ditawarkannya. Dengan cara tersebut akan mendapat gambaran yang lebih jelas untuk membuat keputusan, LMS mana yang paling cocok. Kriteria penting yang dibutuhkan untuk memilih LMS yang tepat adanya dukungan terhadap proses bisnis (workflow), format-format file tertentu, standarisasi, dapat diintegrasikan dengan sistem lain, tersedianya upgrade dan patch, serta dapat beradaptasi dengan kebutuhan organisasi (Berking, 2010). Ketika memilih LMS, prosedur yang dilakukan untuk proses pemilihan sebagai berikut (Hussein, 2011): 1. Identifikasi kebutuhan pengguna. 2. Pilih beberapa LMS yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. 3. Lakukan penilaian (assessment) untuk menemukan kelebihan dan kekurangan masing-masing LMS. 4. Urutkan berdasarkan kelebihan dan kekurangan. 5. Tentukan LMS mana yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

17 24 Proses tersebut juga dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 Proses pemilihan LMS (Hussein, 2011) Sedangkan menurut Berking(2010) proses pemilihan LMS sebagai berikut: 1. Menentukan kebutuhan 2. Menentukan anggaran untuk membeli system, pelatihan, dan penyesuaian (customization) dengan kebutuhan. 3. Menentukan kategori sistem yang dibutuhkan. 4. Mengidentifikasi spesifikasi masing-masing yang sesuai dengan kategori dan mendukung tipe pembelajaran. 5. Membangun matriks untuk menilai masing-masing LMS dikaitkan dengan dukungannya terhadap kebutuhan.

18 25 6. Lakukan penyaringan, hilangkan LMS yang tidak memenuhi kebutuhan atau biayanya melampaui anggaran. 7. Buat matriks yang lebih rinci dari masing-masing LMS yang lolos penyaringan. 8. Buat keputusan. Fitur-fitur yang dibutuhkan untuk online learning diantaranya manajemen kompetensi, sertifikasi, dan alokasi sumber daya (tempat, ruangan, buku pelajaran, instruktur, dll). Para siswa ditingkatkan aktifitas belajarnya dengan menggunakan fitur-fitur interaktif seperti forum diskusi dan konferensi video. Tabel di bawah ini menunjukkan fitur-fitur yang ditawarkan beberapa LMS (tmdhosting.com/blog/lms-hostingguide.html): Bahasa Tabel 2.1 Perbandingan LMS (Sumber : tmdhosting.com/blog/lms-hosting-guide.html) Moodle Dokeos Atutor Docebo JoomlaLMS 34 (dengan level Dukungan bahasa 18 5 kualitas yang hanya sebagian bervariasi) Didukung lebih dari 60 bahasa Chat Ya Ya Ya Ya Ya Ya - Ya Ya Ya Kalendar Ya Ya Ya - Ya Survei Ya Ya Ya Ya Ya Pengumuman Ya Ya Ya - Ya Buku Nilai Ya Ya Ya Ya Ya Penugasan Ya Ya Ya - - Berbagi berkas Ya - Ya - Ya Kuis Ya Ya Ya Ya Ya Sertifikat Ya Ya Ya Ya Ya Forum Ya Ya Ya Ya Ya Konferensi Ya Ya Ya Ya Ya Peran Ya Ya Ya Ya Ya Template Ya Ya Ya Ya - Absensi Ya Ya Dari tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa MOODLE memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan LMS lain.

19 Kelebihan dan Kelemahan LMS MOODLE MOODLE sebagai sebuah pilihan LMS, memberikan beberapa kelebihan (Sutanta, 2009), antara lain: 1. Kelengkapan fitur, MOODLE menyediakan fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran, meliputi fitur untuk komunikasi (chatting, messaging, atau forum), fitur untuk pembuatan dan administrasi materi pembelajaran, fitur untuk melacak dan mengikuti perkembangan proses pembelajaran (tracking data) dengan user interface yang mudah dipahami, fitur untuk perluasan fitur (ekstensibilitas plugin) yang fleksibel dengan dukungan fasilitas dokumentasi API (guideline, dan template untuk programming). 2. Kemudahan penggunaan, karena hampir seluruh komponen dalam MOODLE dapat diatur secara luar dan fleksibel sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan proses pembelajaran di masing-masing institusi. 3. Potensi penerapan, MOODLE dapat diterapkan pada hampir seluruh jenjang pendidikan (penerapan pada pendidikan pra sekolah dan sekolah dasar hanya bisa difungsikan sebagai pelengkap) dan berbagai jenis pelatihan. 4. Tersedia secara gratis, sebagai perangkat-lunak open source (di bawah lisensi GNU PublicLicense), MOODLE memberikan kebebasan untuk mengkopi, menggunakan, dan memodifikasinya. 5. Dapat langsung bekerja tanpa harus melakukan modifikasi pada sistem operasi Unix, Linux, Windows, Mac OS X, Netware, dan sistem lainnya

20 27 yang mendukung PHP, termasuk pada sebagian besar provider web hosting dengan basis data terbaik bagi MOODLE adalah MySQL. 6. Disediakan mengikuti konsep pembelajaran yang komprehensif dan fleksibel. Kekurangan yang masih dijumpai pada LMS MOODLE (Sutanta, 2009), antara lain: 1. Tidak selalu mendukung terhadap web browser yang ada, sekalipun dapat diperbaharui dengan cara men-download aplikasi MOODLE yang terbaru. 2. Pada pilihan bahasa masih ada beberapa bagian dalam tampilan e-learning yang tidak dapat dirubah. 2.5 Model ADDIE ADDIE framework adalah proses desain instruksional yaitu dengan melakukan 5 (lima) tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Merupakan suatu pendekatan yang umum banyak digunakan dalam pengembangan program pembelajaran dan pelatihan. Pendekatan ini menyediakan tahapan yang jelas untuk pelaksanaan dan instruksi yang efektif. ADDIE framework membawa desain instruksional dan project life cycle dengan menyediakan proses yang aktif dalam pengembangan dalam pemecahan masalah akan kebutuhan pembelajaran (Peterson, 2003) seperti dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

21 28 Gambar 2.3 Model ADDIE (Sumber : Elameer & Idrus, 2010) 2.6 Knowledge Management Manajemen pengetahuan (KM) adalah rangkaian tindakan sistematis yang dilakukan organisasi untuk mendapatkan manfaat yang sebesar mungkin dari ketersediaan pengetahuan. Manajemen pengetahuan juga kadang-kadang didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang memungkinkan dan mendukung pembelajaran dalam organisasi yang terdiri dari akuisisi pengetahuan, menumbuhkan pengetahuan, saling berbagi pengetahuan dan penggunaan pengetahuan (Shawar, 2009) Siklus Manajemen Pengetahuan Siklus Manajemen Pengetahuan Nonaka dan Takeuchi berkonsentrasi pada spiral pengetahuan yang menjelaskan transformasi pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit dan kemudian kembali

22 29 menjadi basis pengetahuan untuk individu, kelompok, dan organisasi untuk meningkatkan inovasi dan pembelajaran (Nicosord, 2011) seperti gambar di bawah ini. Gambar 2.4 Siklus Manajemen Pengetahuan Nonaka dan Takeuchi (Sumber : Nicosord, 2011) Siklus Manajemen Pengetahuan Nonaka dan Takeuchi terdiri dari empat langkah berikut: 1. Langkah pertama: Sosialisasi (tacit to tacit) Sebagian besar pengetahuan berada dalam otak manusia, untuk itu dibutuhkan suatu cara untuk mengumpulkan tacit knowledge tersebut. Sosialisasi adalah kegiatan interaksi sosial sebagai media untuk berbagi pengetahuan menggunakan komunikasi face to face. Sebagai contoh adalah komunikasi antara dokter ahli dan bidan di pelatihan deteksi dini kanker. 2. Langkah kedua: Eksternalisasi (tacit to explicit) Proses eksternalisasi memberikan bentuk pada tacit knowledge dan mengubahnya menjadi pengetahuan eksplisit. Sebagai contoh adalah

23 30 jurnalis yang melakukan wawancara dengan dokter ahli, dan kemudian mengemasnya menjadi tulisan yang mudah dimengerti masyarakat. 3. Langkah ketiga: Kombinasi (explicit to explicit) Kombinasi adalah proses mengkombinasikan pengetahuan-pengetahuan eksplisit menjadi bentuk baru. Tidak ada pengetahuan baru yang dihasilkan pada langkah ini, hanya membuat laporan, analisis, atau basis data baru. Konten diorganisasikan menjadi lebih logis dan terkonsolidasi. 4. Langkah keempat: Internalisasi (explicit to tacit) Proses konversi terakhir ini terjadi melalui penggabungan pengetahuan yang sudah terkonsolidasi dengan pengetahuan baru. Seorang yang mengerjakan pekerjaan sambil belajar akan meningkatkan pengetahuan tersebut menjadi tacit knowledge individu itu sendiri Hubungan antara Knowledge Management System (KMS) dengan Learning Management System (LMS) Tujuan KMS adalah untuk mendukung proses transfer pengetahuan yang tepat, pada orang yang tepat, dan pada saat yang tepat (Abdullah, 2008). KMS adalah salah satu jenis system informasi yang mendukung kegiatan yang berhubungan dengan akuisisi, pembuatan, kodifikasi, penyimpanan, transfer, pencarian, dan penggunaan pengetahuan. Saling berbagi pengetahuan akan semakin memperbaiki pemecahan masalah (Tiwana, 2000).

24 31 Sedangkan learning management system bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi internet, yang berfokus pada akuisisi pengetahuan individu. Dengan dukungan teknologi tersebut memungkinkan organisasi untuk focus pada pengembangan strategi pembelajaran untuk mendukung transfer pengetahuan berdasarkan kebutuhan (Mihalca, 2008). Baik KM maupun LMS mempunyai fitur-fitur yang berfungsi untuk bertukar pikiran, keahlian, pengetahuan, dan kompetensi, serta konten pembelajaran dan berbagai layanan bantuan, yang memungkinkan untuk saling berkomunikasi dan berkolaborasi. Karakteristik yang harus dimiliki KM dan LMS adalah memiliki struktur pengetahuan yang komprehensif dalam bentuk konten pembelajaran, mempunyai outline, proses berbagi pengetahuan yang mudah untuk diikuti, dan menggunakan media teknologi untuk berbagi pengetahuan, kolaborasi, dan komunikasi (Yordanova, 2007) Perbedaan antara Knowledge Management System (KMS) dengan Learning Management System (LMS) Proses menangkap pengetahuan dalam KMS sangat mirip dengan proses yang berhubungan dengan pemilihan konten pembelajaran dalam LMS. Keluaran dari proses pembelajaran seharusnya tidak hanya mengetahui berbagai fakta dari topik-topik yang berbeda, tetapi juga mendapatkan keahlian yang dapat diterapkan sekaligus membangun

25 32 kompetensi. Sehingga proses KMS seharusnya lebih dalam dan terintegrasi dalam penyampaian konten pembelajaran (Yordanova, 2007). Sebaliknya, proses pembelajaran dengan LMS mengimplementasikan berbagai jenis pelatihan dalam standar pendidikan. Dengan cara tersebut komunikasi dan kolaborasi akan meningkat dan pertukaran kompetensi dapat terjadi (Yordanova, 2007). 2.7 Matriks Signifikan Penelitian Tabel 2.2 Matriks Signifikan Penelitian JURNAL PENULIS METODE Assesing the Quality of a Web-based Learning System for Nurses Effective Lay Outreach and Media_Based Education for Promoting Cervical Cancer Screening Among Viatnemese American Wowan Improving Breast Cancer Education : The Case of an Evolving Multidisciplinary Module for Undergraduate Medical Students (Lausanne Medical School, ) Instructional Design and e-learning Redesigning Online Learning for International Graduate Seminar Delivery Chi-Yuan Chen, Ray-E Chang, Ming-Chien Hung, Mei-Hsin Lin, Springer Science + Business Media, LLC Jeremiah Mock, Stephen J. McPhee, Thoa Nguyen, Ching Wong, Hiep Doan, Ky Q. Lai, Kim H. Nguyen, Tung T. Nguyen, Ngoc Bui- Tong, American Journal of Public Health, Vol.97, No.9, pp , September Maryse Fiche, Domenico Lepori, Daniel Guntern, Patrick Jucker-Kupper, Wendy Jeanneret, Khalil Zaman, Sara Vadot, Jeanrancois. Delaloye, J Cans Educ, 25, pp , Januari Husnayati Hussin, Fatimah Bunyarit, Ramlah Hussein, Emerald Journal, Campus Wide Information Systems, Emerald Journal, 26 1, 4-19, Michael Power and Norman Vaughan, Journal of Distance Education, Vol.24, No.2, 2010 survey and data collection with questionnaire postoutreach questioneraires Kern's framework for curriculum design interview, questionnaire based- survey design research approach, questionaires to measure awareness, knowledge, and pap testing KONSEP RANCANGAN web-based learning system, mature information systems success model lay health worker outreach plus media-based education (combined intervention) or media-based education only. integrated course content, the develop of electronic course documents, implementation of computer-aided small group learning instructional design elements (content, interaction, feedback, interface design, students involvement), effective e-learning environment blended online learning design

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL) Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM (LMS)

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM (LMS) KPL070 Materi Diklat Pengantar E-learning Dan Konsep LMS Tujuan : Peserta dapat memahami konsep E-learning dan LMS Waktu : 2 jam Isi Materi : 1. Konsep E-learning 1.1. Definisi E-learning Istilah elearning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Merry Agustina Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Plaju Palembang 30264 merry_agst@mail.binadarma.ac.id Abstrak Seiring

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengantar E-Learning : Definisi E-Learning, Software E- Learning. Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ekonomi

Aplikasi Komputer. Pengantar E-Learning : Definisi E-Learning, Software E- Learning. Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ekonomi Modul ke: Aplikasi Komputer Pengantar E-Learning : Definisi E-Learning, Software E- Learning Fakultas Ekonomi Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Dan Komponen

Lebih terperinci

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning : 1 Pendahuluan Definisi e-learning Banyak perubahan dengan sangat cepat tentang e-learning, sebelum kata Elearning menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab

BAB II KAJIAN TEORI. strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab 23 BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya

Lebih terperinci

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR STUDI KASUS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

STUDI PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR STUDI KASUS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA STUDI PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR STUDI KASUS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Anita Ratnasari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

TUGAS PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER REVIEW LMS

TUGAS PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER REVIEW LMS TUGAS PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER REVIEW LMS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER yang dibina oleh Bapak Azhar S., M.Pd. oleh : YUSI NUR AISYAH (130533608107) S1 PTI E

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

Pengantar E-learning dan Learning Management System (LMS)

Pengantar E-learning dan Learning Management System (LMS) Pengantar E-learning dan Learning Management System (LMS) Nurkhamid Email: nurkhamid@uny.ac.id Blog: http://nurkhamid.blogspot.com E-learning dan LMS E-learning merupakan sarana pembelajaran melalui teknologi,

Lebih terperinci

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember Sistem Monitoring dan Evaluasi pada Moodle untuk kegiatan E-learning pada Program S-2 Pascasarjana Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Adi

Lebih terperinci

Studi Kasus SMAN 2 Tanjungpinang BAB I

Studi Kasus SMAN 2 Tanjungpinang BAB I Implementasi Moodle sebagai Sarana Learning Management System (LMS) untuk Ujian Try Out Online dengan Menggunakan Metode System Development Life Cycle ( SDLC ) Studi Kasus SMAN 2 Tanjungpinang BAB I 1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika, PPPPTK Jogjakarta, 11 Juni 2008

Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika, PPPPTK Jogjakarta, 11 Juni 2008 e, Siapa Takut? Romi Satria Wahono YM: romi_sw Romi Satria Wahono Lahir di Madiun, 2 Oktober 1974 SMA Taruna Nusantara, Magelang (1993) S1, S2 dan S3 (on-leave) dari Department of Computer Sciences, Saitama

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS

APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) APLIKASI E-LEARNING DENGAN OPEN SOURCE WEBELS Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: anahadiana@yahoo.com

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT) Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT) RANGKUMAN I Wayan Warmada Laboratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi FT-UGM 1 Apa dan bagaimana? PBL adalah metode belajar yang menggunakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG Merry Agustina Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Plaju Palembang 30264 email

Lebih terperinci

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Menyusun komunitas belajar online di elisa Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Latar Belakang Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi: membuat perubahan jadi revolusioner,

Lebih terperinci

PANDANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN SAINS

PANDANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN SAINS PANDANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN SAINS Diajukan untuk mengikuti kompetisi artikel ilmiah yang diselenggarakan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN INTERACTIVE E-LEARNING

BAB II TINJAUAN INTERACTIVE E-LEARNING BAB II TINJAUAN INTERACTIVE E-LEARNING Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan bangsa. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia menjadi kendala dalam sistem

Lebih terperinci

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa

Lebih terperinci

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING

MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak E-Learning atau electronic learning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan IT (Information Technology) memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dan kehidupan dimulai sampai dengan akhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: Pengenalan E-learning Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung realisasinya e-learning dalam proses pendidikan di tanah air tersirat dalam Undang-undang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat

Lebih terperinci

WORKGROUP COMPUTING DAN GROUPWARE

WORKGROUP COMPUTING DAN GROUPWARE WORKGROUP COMPUTING DAN GROUPWARE Sebagai tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi oleh Chusnul Chotimah (06.2012.1.06017) Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Bagi kebanyakan orang, istilah workgroupcomputing

Lebih terperinci

Pengembangan Portal Belajar Online

Pengembangan Portal Belajar Online Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 Daftar Isi Daftar Isi...2 BAB I. PENDAHULUAN...3 1.1. Sekilas Tentang Moodle...3

Lebih terperinci

Informasi Diklat. Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi

Informasi Diklat. Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi APLIKASI E-LEARNING PADA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENGGUNAKAN MOODLE 2.0.9 Trisya Savitri (12108287) trisya_savitri@yahoo.com Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG

E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG Muhammad Luthfi H, Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Pengembangan dan Implementasi E-Learning pada AMIK JTC Semarang

Pengembangan dan Implementasi E-Learning pada AMIK JTC Semarang Pengembangan dan Implementasi E-Learning pada AMIK JTC Semarang Robertus Laipaka Magister Sistem Informasi, Universitas Diponegoro Semarang rbt99paka@yahoo.com Abstrak - Saat ini perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia

Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Knowledge Management System: Perspektif Multimedia Novi Sofia Fitriasari Departemen Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia novisofia@upi.edu Abstrak Aplikasi multimedia

Lebih terperinci

PEMANFAATAN OPEN SOURCE EXCAMPUS DALAM IMPLMENTASI E-LEARNING

PEMANFAATAN OPEN SOURCE EXCAMPUS DALAM IMPLMENTASI E-LEARNING Media Informatika Vol. 8 No. 2 (2009) PEMANFAATAN OPEN SOURCE EXCAMPUS DALAM IMPLMENTASI E-LEARNING Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukan perkembangan teknologi sudah mempengaruhi

Lebih terperinci

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning 1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan

Lebih terperinci

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle 1

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle 1 I. Pendahuluan Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam ruang kelas digital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar. Beberapa tahun yang lalu, siswa hanya terfokus pada kegiatan belajar selama kurang lebih 5 jam

Lebih terperinci

II. KELAS MAYA. A. Tujuan Pembelajaran. B. Uraian Materi

II. KELAS MAYA. A. Tujuan Pembelajaran. B. Uraian Materi II. KELAS MAYA Deskripsi Pembelajaran dengan memanfaatkan kelas maya (cyber class) merupakan sebuah upaya untuk mendorong pembelajaran yang dilaksanakan kapan saja dan di mana saja. Pembelajaran dalam

Lebih terperinci

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.

Lebih terperinci

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n 1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil

Modul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Modul ke: Aplikasi Kompoter e Fakultas FT Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Apa itu e Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan

Lebih terperinci

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM PEDOMANPJJ 004 Referensi PJJ Konsorsium Aptikom 1 Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka langsung secara fisik dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB Oleh: Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Lebih terperinci

MEMBANGUN DIMENSI MANUSIA-TUGAS DALAM PENGEMBANGAN E-LEARNING

MEMBANGUN DIMENSI MANUSIA-TUGAS DALAM PENGEMBANGAN E-LEARNING MEMBANGUN DIMENSI MANUSIA-TUGAS DALAM PENGEMBANGAN E-LEARNING Shabrina Syntha Dewi 16702251022 shabrina.syntha2016@student.uny.ac.id Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak E-Learning

Lebih terperinci

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras Aplikasi Web Jaringan Komputer Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras 1 Jaringan Komputer Hubungan antara satu jaringan dengan jaringan

Lebih terperinci

Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.

Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat. Mengelola Portal E-Learning Bagi Pustakawan di Nusantara: Gagasan membangun portal www.ahlipustaka.com Oleh : Revi Kuswara (email: revikuswara@heikelmedia.net) Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan yang akan merubah

Lebih terperinci

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah

Lebih terperinci

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Electronic Learning (e-learning) Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING

PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING Hendri, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email: hendri@stikom-db.ac.id Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran

Digital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Perguruan Tinggu (PT) dan Sekolah

Lebih terperinci

Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo

Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo ISSN : 2442-8337 Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo Abdul Barir Hakim Program Studi Sistem Informasi, STIMIK ESQ Jl. TB Simatupang Kavling 1, Cilandak, Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini, mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK

E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK Login dan Logout Course Administration Turn Editing On: Menu ini dipilih jika kita akan mengedit kelas seperti menambahkan materi dan aktivitas. Jika tidak diaktifkan,

Lebih terperinci

MODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I

MODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I MODUL UNTUK OPERATOR E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN Oleh: Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I A. Mengenal E-Learning Moodle Moodle yang merupakan singkatan dari Modular Object Oriented

Lebih terperinci

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat UPI Bandung Beberapa Definisi Pembelajaran jarak jauh Pembelajaran dengan perangkat komputer Pembelajaran formal vs informal Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli dibidang masing-masing Definisi E-Learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

D i s a m p a i k a n pada W o r k s o p A A

D i s a m p a i k a n pada W o r k s o p A A D i s a m p a i k a n pada W o r k s o p A A 2 0 1 7 Dosen Jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan UPI Riset Terbaru Pengembangan Mobile Learning Management System (MLMS) Rancang Bangun Media Virtual

Lebih terperinci

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH Hansiswany Kamarga Posisi Informasi dalam KBM A Informasi Guru Siswa B Guru Siswa Informasi Konsep Belajar Pendidikan adalah proses dinamis

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY

MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY http://muhal.wordpress.com A. Pendahuluan Pengajar (guru, instruktur maupun dosen) merupakan

Lebih terperinci

Macam-Macam CMS dan Kegunaanya

Macam-Macam CMS dan Kegunaanya Macam-Macam CMS dan Kegunaanya Jackson Sihite jackson@raharja.info Abstrak Bagi anda yang menekuni dunia web design tentu sudah mengenal apa itu CMS. Kehadiran CMS sangat memudahkan bagi para webmaster

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB SOFTWARE DESAIN WEB 1. Website Berbasis CMS 2. Website Berbasis Bahasa Pemrograman WEBSITE BERBASIS CMS Pengertian CMS : Content Management System atau disingkat CMS adalah Suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, memicu sebuah perusahaan untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi untuk dapat bersaing secara kompetitif

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge management) semakin tinggi. Pengetahuan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan bertahan hidup

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Pengembangan Ajar Berbasis Web/ Internet/ Elektronik Jenis Software OS/ Operating System: software yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peran dan pemanfaatan teknologi informasi semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peran dan pemanfaatan teknologi informasi semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peran dan pemanfaatan teknologi informasi semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu membuat sumber daya manusia harus mampu berinovasi untuk

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru Materi Pembelajaran Bina Nusantara Induksi Dosen Baru Andreas Soegandi (soegandi@binus.edu) Instructional Development Center () 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, i peserta diharapkan mampu: Menjelaskan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM PPM. Judul: PELATIHAN MANAJEMEN E-LEARNING BERBASIS LMS MOODLE UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DAN COMPUTER BASED TEST

USULAN PROGRAM PPM. Judul: PELATIHAN MANAJEMEN E-LEARNING BERBASIS LMS MOODLE UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DAN COMPUTER BASED TEST PPM PENGEMBANGAN WILAYAH USULAN PROGRAM PPM Judul: PELATIHAN MANAJEMEN E-LEARNING BERBASIS LMS MOODLE UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DAN COMPUTER BASED TEST Disusun Oleh: Dr. Priyanto, M.Kom./

Lebih terperinci