Pengembangan dan Implementasi E-Learning pada AMIK JTC Semarang
|
|
- Sucianty Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengembangan dan Implementasi E-Learning pada AMIK JTC Semarang Robertus Laipaka Magister Sistem Informasi, Universitas Diponegoro Semarang Abstrak - Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat pesat, menyebabkan proses transformasi dan transfer pengetahuan secara konvensional mulai berpindah kedalam bentuk online atau berbasis web, baik secara isi (content) maupun sistemnya. E-learning merupkan bentuk implementasi aplikasi yang menggabungkan metode pengajaran dan teknologi informasi (TIK) sebagai media proses pembelajaran dalam bentuk digital. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan e- learning dengan konsep pedagogi berbasis web dengan studi kasus pada AMIK JTC semarang. Konsep pedagogi berbasis web yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran meliputi presenter online, Forum Diskusi, dan Video Conference. Metode yang digunakan adalah ADDIE Model, yaitu suatu proses yang sistematis untuk menghasilkan materi pembelajaran yang efektif untuk membuat materi pembelajaran berbasis web. Dihasilkan sebuah sistem e-learning dengan menerapkan konsep pedagogi untuk mendukung dan sebagai sarana pembelajaran berbasis web. Feedback menunjukan bahwa mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada AMIK JTC Semarang dengan memanfaatkan fasilitas e-learning memberikan tanggapan positif terhadap sistem yang dikembangkan. Kata kunci: ADDIE Model, e-learning, pedagogi. Abstract - Until now the development of information and communication technology (ICT) very rapidly, causing the transformation process and transfer of conventional knowledge began to migrate into the form online or web-based, both in content (content) and the system. E-learning implementation merupkan application form that incorporates teaching methods and information technologies (ICTs) as a medium of learning in digital form. The purpose of this study is to develop e-learning with web-based pedagogical concepts with case studies on JTC AMIK Semarang. The concept of web-based pedagogy used in online learning activities include the presenter, Discussion Forums, and Video Conference. The method used is the Addie Model, which is a systematic process to produce effective learning materials to create web-based learning materials. Produced an e-learning system by applying the concept of pedagogy to support and as a means of webbased learning. Feedback indicates that students who follow learning activities on JTC AMIK Semarang by utilizing e-learning facilities provide a positive response to the system being developed. Keywords: ADDIE Model, e-learning, pedagogy. aspek pedagogi dan teknologi [2,3,4] sehingga 1. Pendahuluan proses pembelajaran dapat berhasil. Sistem pembelajaran yang ada pada AMIK JTC Semarang saat ini menggunakan instruksional Saat ini perkembangan teknologi informasi dan tradisional sudah berjalan dengan baik, namun ada komunikasi (TIK) sangat pesat, menyebabkan proses beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran, transformasi dan transfer pengetahuan berpindah seperti terbatasnya waktu pertemuan matakuliah, kedalam bentuk web (online), baik secara isi tidak efisiennya pendistribusian matakuliah, (content) maupun sistemnya. E-learning merupakan mahasiswa sulit berinteraksi dengan dosen karena bentuk aplikasi yang menggabungkan metode aktivitas dosen padat serta sulitnya mahasiswa pengajaran dan teknologi informasi (TIK) sebagai mengutarakan pendapat karena kendala fisik, bahasa media proses pembelajaran dalam bentuk digital dan dan budaya. diimplementasikan menggunakan media elektronik. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian Sistem e-learning sudah menjadi keharusan bagi ini adalah bagaimana mengembangkan e-learning setiap institusi pendidikan, sebagai media dengan konsep pedagogi berbasis web sehingga pendukung yang dapat digunakan dalam proses dapat mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran. Penggunaan e-learning yang didukung pembelajaran. TIK dapat bermanfaat dalam membantu mengatasi Tujuan penelitian ini adalah untuk hambatan jarak dan waktu, serta dapat menciptakan menghasilkan sistem e-learning yang dapat cara belajar baru dan berbeda [1] Untuk memenuhi digunakan dalam proses pembelajaran secara online. tantangan tersebut sangat penting mengintegrasikan ISSN:
2 2. Teori Pendukung A. Konsep E-Learning E-Learning diartikan sebagai penggunaan secara sengaja jaringan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar dan mengajar[5]. Ia juga menjelaskan bahwa ada istilah lain yang mengacu pada hal yang sama yaitu online learning, virtual learning, distributed learning, dan network atau web-based learning. Untuk web-based learning merupakan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antar muka web. Web-based learning dapat diklasifikasikan berdasarkan media dan tingkat interaktifitas, yaitu: Pertama teks dan grafik webbased learning dimana pengajar hanya menyimpan materi pembelajarannya didalam web, dan pembelajar dapat mengaksesnya dengan mudah. Kedua Interaktive web-based learning, model web learning ini memiliki interaktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan model yang pertama karena dilengkapi dengan sarana-sarana pembelajaran. Ketiga interaktive multimedia web-based learning, model web learning ini bisa membuat interaksi antara pengajar dan pembelajar secara real-time melalui audio dan video streaming, interaktive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Model web learning ini dapat mencakup semua kondisi pembelajaran pada kelas tatap muka. Menurut [6] e-learning terdiri dari beberapa unsur yang harus ada dimana antara satu unsur dengan unsur lainnya saling terkait dan saling berpengaruh satu sama lain sebagai suatu sistem. beberapa unsur tersebut: 1) Lembaga Penyelenggara (Institusional Issue); adalah adanya unsur penyelenggara yang mengurusi masalah akademik, masalah kesiswaan, masalah administrative, yang meliputi; perencanaan, penganggaran, implementasi secara keseluruhan, evaluasi dan monitoring dan lain-lain. 2) Sistem Pengelolaan (Management Issue); adanya sistem pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan pembelajaran dan distribusi informasi. 3) Sistem Pembelajaran (Pedagogical Issue); adanya sistem proses belajar dan mengajar yang meliputi materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, peserta, strategi pembelajaran (desain, metode, media dan teknologi yang digunakan) untuk mencapai tujuan, dan hasil belajar. 4) Teknologi yang Digunakan (Technological Issue); Hal ini meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur (internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth, dll) yang diperlukan, hardware dan software (PC, server, aplikasi software, dan lainlain) terkait yang diperlukan, serta peripheral pendukung lainnya. 5) Sistem Evaluasi (Evaluation Issue); Hal ini meliputi evaluasi hasil pembelajaran maupun evaluasi program penyelenggaraan dari elearning itu sendiri secara keseluruhan. 6) Tampilan e-learning (Interface Design Issue); Hal ini meliputi desain antar muka (interface design) yang meliputi tampilan halaman situs, navigasi, konten, kemudahan penggunaan, interaktifitas, kecepatan muat (loading speed), dan lain-lain. 7) Layanan Bantuan Bahan Belajar dan Peserta (Resources Support Issue); Bagaimana peserta e-learning mendapatkan layanan bantuan yang segera (cepat dan tepat). 8) Masalah Etika (Ethical Issue); merupakan aturan dan kebijakan sistem yang berlaku secara umum (seperti masalah hak cipta, hak kekayaan intelektual, dll) maupun aturan main yang berlaku khusus (seperti sistem evaluasi, kebijakan khusus, dan lain-lain). E-learning menunjuk pada pengiriman materi pembelajaran kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun dengan menggunakan berbagai teknologi dalam lingkungan pembelajaran yang terbuka, fleksibel, dan terdistribusi[6]. Lebih jauh istilah pembelajaran terbuka dan fleksibel merujuk kepada kebebasan peserta didik dalam hal waktu, tempat, kecepatan, isi materi, gaya belajar, jenis evaluasi, belajar kolaborasi atau mandiri [7]. Jenis-jenis mode penyajian e-learning antara lain: asynchronous, synchronous, dan blended. E- learning jenis asynchronous merujuk pada sistem e- learning yang materi pembelajarannya sudah tersedia dan dapat diakses dari manapun dan kapanpun [8]. Sedangkan e-learning jenis synchronous merujuk pada sistem e-learning yang live yang mengharuskan dosen dan mahasiswa pada saat yang sama berada di depan komputer meskipun di tempat yang berbeda [9]. Jenis aplikasi e-learning yang memadukan asynchronous, synchronous, dan kelas tradisional disebut dengan blended learning [10]. Keuntungan yang diperoleh melalui penerapan blended learning antara lain adalah meningkatkan pedagogi, meningkatkan akses dan fleksibilitas, meningkatkan efektivitas biaya [11]. B. Teknologi E-Learning Teknologi yang diperlukan dalam pengembangan sistem e-learning dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu teknologi komputer, teknologi komunikasi, dan teknologi untuk pengembangan aplikasi learning management system (LMS) dan materi (content) pembelajaran. LMS atau Learning Content Management System (LCMS) adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Untuk mengembangkan e-learning, saat ini telah tersedia banyak LMS, baik yang komersial ataupun yang bersifat Open Source. Beberapa LMS yang komersial adalah ANGEL Learning, Apex Learning, Blackboard, Desire2Learn, ecollege, 302 ISSN:
3 IntraLearn, Learn.com, Meridian KSI, NetDimensions_EKP, Open Learning Environment (OLE), Saba Software, SAP Enterprise Learning, dan lainnya. Contoh LMS yang bersifat Open Source adalah Atutor, Claroline, Dokeos, dotlrn, efront, Fle3, Freestyle Learning, ILIAS, KEWL.nextgen, LON-CAPA, MOODLE, OLAT, OpenACS, OpenUSS, Sakai, Spaghetti Learning, dan lainnya. Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-learning, diantaranya: 1. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka. 2. Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing. 3. Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian. Untuk LMS open source efront versi 3.69, dipilih karena mudah disesuaikan dengan kebutuhan user, memiliki kemampuan menjalankan multimedia yang dikoneksikan ke internet guna mengembangkan aplikasi LMS yang berbasis web. Untuk pembuatan materi pembelajaran, diperlukan alat pengembangan (development tools), seperti alat untuk membuat teks, gambar, animasi, audio dan video yang akan mengoptimalkan aspek pedagogi. Setelah LMS dan materi pembelajaran dibuat dengan berbagai karakateristik yang merepresentasikan keperluan dosen dan mahasiswa untuk belajar-mengajar, maka langkah berikutnya adalah bagaimana melaksanakan proses belajarmengajar itu sendiri secara optimal. C. Konsep Pedagogi Pedagogi merupakan cara seorang guru mengajar yang merujuk pada strategi pembelajaran dengan titik tekan pada gaya guru dalam mengajar. Strategi pembelajaran berisi teori pengajaran dimana guru berusaha memahami bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya. Strategi yang berbeda digunakan dengan kombinasi yang berbeda untuk kelompok siswa yang berbeda dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar [12]. Aspek pedagogi yang perlu dinilai meliputi: metodelogi, interaktivitas, kapasitas kognitif, strategi pembelajaran, kontrol pengguna, pertanyaan, dan umpan balik (feedback). Landasan pedagogi sebagai prasyarat untuk kesuksesan implementasi e-learning yang memiliki perubahan yang sangat jelas dari menyampaikan logistik kontent e-learning secara e-lektronik. Tiga pedagogi utama yang menjelaskan konsep pembelajaran (instructional). Lihat gambar 1. Gambar 1. Konsep Pedagogi [3] Didalam konsep pembelajaran dapat digunakan istilah mengajar (teaching) dan belajar (learning). Namun sekarang istilah mengajar (teaching) sebagai penyampaian materi pelajaran kepada siswa dianggap tidak sesuai lagi, sehingga dalam literatur teknologi pendidikan hanya digunakan istilah pembelajaran. Proses pembelajaran (instructional) aktivitasnya dalam bentuk interaksi yang dapat memberikan gambaran singkat pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada perencanaan pembelajaran melalui kuliah pengantar atau memberikan inspirasi dan motivasi pribadi. Pada pendekatan construktive pemahaman lebih di perdalam untuk membuat hal-hal yang dibutuhkan. Seperti, ketika peserta didik bersama-sama membuat produk dan memahami produk tersebut yang akhirnya mengembangkan keterampilan peserta. Peserta mengembangkan kepribadian dan kemampuan mengelola, kemampuan komunikasi, dan hubungan masyarakat. 3. Metode Penelitian Dengan menggunakan teknologi dan komunikasi dapat memungkinkan proses pembelajaran berkolaborasi untuk mencapat tujuan. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai maka diperlukan desain pembelajaran (instructional design) yaitu menggunakan pendekatan ADDIE model [13], pendekatan ADDIE Model merupakan desain instruksi yang tepat karena sifatnya yang sistematik, linier dan dimungkinkan adanya iterasi ketika ada perubahan desain. ADDIE Model terdiri dari 5 fase, yaitu Analisis, Desain, Development, Implementasi, dan Evaluasi, yang merepresentasikan pedoman yang dinamis dan fleksibel untuk membangun sistem pembelajaran yang efektif dan performansi tools pendukung. Ide dari ADDIE adalah menerima feedback secara terus menerus dan berkelanjutan selama membangun materi pembelajaran. Dengan adanya model ini diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya dengan ISSN:
4 menangkap permasalahan saat permasalahan tersebut masih bisa diperbaiki. Lihat gambar 2. Gambar 2. ADDIE Model [13] Lima fase ADDIE adalah sebagai berikut: Analisis Selama analisis, desainer mengidentifikasi masalah pembelajaran, tujuan dan sasaran, kebutuhan pengguna, pengetahuan, dan karakteristik lain yang relevan. Analisis juga mempertimbangkan lingkungan belajar, setiap kendala, media penyampaian, dan waktu untuk proyek. Desain Sebuah proses sistematis menentukan tujuan pembelajaran. Storyboard rinci dan prototipe sering dibuat, dan tampilan dan nuansa, desain grafis, user interface dan isi ditentukan di sini. Pengembangan Penciptaan yang sebenarnya (produksi) dari isi dan materi pembelajaran berdasarkan tahap Desain. Implementasi Selama pelaksanaan, rencana itu dimasukkan ke dalam tindakan dan prosedur untuk pelatihan peserta didik dan pengajar dikembangkan. Bahan yang disampaikan atau didistribusikan kepada kelompok mahasiswa. Setelah selesai, efektivitas bahan-bahan pelatihan dievaluasi. Evaluasi Fase ini terdiri dari (1) formatif dan (2) evaluasi sumatif. Evaluasi formatif hadir dalam setiap tahap proses ADDIE. Evaluasi sumatif terdiri dari tes yang dirancang untuk kriteria-item terkait direferensikan dan peluang memberikan umpan balik dari pengguna. Gambar 3. Arsitektur Sistem E-learning Pada arsitektur sistem e-learning terdapat beberapa komponen sistem yang sangat penting diantaranya User, sistem e-learning dan infrastruktur pendukung. Ketiga komponen inilah yang memungkinkan interaksi sehingga sistem pembelajaran dapat berhasil. 5. Hasil dan Pembahasan Adapun hasil dari pengembangan sistem e- learning pada studi kasus AMIK JTC semarang adalah: hasil pengembangan, hasil penerapan dan hasil feedback terhadap konsep e-learning berbasis web. Sistem yang dikembangkan pada AMIK JTC Semarang menggunakan software efront 3.69 dan menambah (embedded) video conference dengan menggunakan Bigbluebutton Untuk dapat mengakses sistem, user terlebih dahulu harus melakukan login, jika belum terdaftar user harus melakukan registrasi atau menghubungi bagian admninistrator untuk mendapatkan username dan password. Jika user berhasil melakukan login maka akan ditampilkan halaman user sesuai dengan tipe user pada saat melakukan login. Pada gambar 4 tampilan halaman login. 4. Arsitektur Sistem E-Learning Merupakan gambaran sistem e-learning secara keseluruhan sesuai dengan komponen dan fungsionalitasnya dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 4. Tampilan Halaman Log In 304 ISSN:
5 Pada gambar 5 adalah user yang berhasil melakukan login ke sistem e-learning AMIK JTC semarang. ditetapkan. Maka dengan cara ini dapat memastikan mahasiswa benar-benar belajar secara terstruktur. Disini dosen dapat memantau perkembangan materi yang dipelajari oleh mahasiswa dengan melihat progres yang tertera dibar. Dosen juga dapat menilai aktivitas mahasiswa dalam mempelajari materi. Lihat gambar 7 tampilan presenter online. Gambar 5. Tampilan Halaman administrator Pada gambar 5 terdapat beberapa menu diantaranya adalah Menu pengguna, menu pelajaran, menu kategori, menu tipe pengguna, menu forum, menu chatting, dan video conference. Menu pengguna digunakan untuk mendaftarkan mengatur daftar perserta, menu pelajaran untuk mengatur matakuliah, menu kategori untuk mengelompokan materi matakuliah, menu tipe pengguna untuk mengelompokan tipe pengguna, menu forum digunakan forum diskusi, dan video conference merupakan fasilitas perkuliahan langsung secara online. Fasilitas yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan web conference terdiri dari video conference, Audio conference, Presente onliner, deskstop sharing dan Chatting. Fasilitas ini dapat digunakan secara realtime atau secara synchron. Lihat gambar 6 tampilan video conference. Gambar 7. Tampilan Presenter Online Untuk mengatasi kendala interaksi antara mahasiswa dengan dosen dalam kegiatan perkuliah dapat menggunakan video conference. Proses pembelajaran menggunakan video conference ini memungkinkan mahasiswa dapat mengikuti perkuliah layaknya seperti pertemuan secara tatap muka dimana materi disajikan oleh dosen menggunakan presenter secara live. Sebelum peserta mengikuti perkuliahan online, peserta / mahasiswa harus mendapat undangan dari dosen yang akan mengadakan perkuliahan secara online melalui jadwal yang telah ditentukan. Dengan memanfaatkan video conference diharapkan dapat mengatasi kendala interaksi antara dosen dan mahasiswa baik diakibatkan padatnya kegiatan dosen maupun keterbatasan fisik, bahasa dan budaya serta kendalan lokasi. Untuk menggunakan fasilitas ini harus memperhatikan akses internet dan infrastrukturnya agar berjalan dengan baik. Lihat gambar 8 tampilan video conference. Gambar 6. Tampilan Video Conference Adapun strategi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan konsep pedagogi berbasis web dilaksanakan dengan cara: membaca secara online menggunakan presenter online. Proses dengan memanfaatkan presenter online ini memungkinkan mahasiswa harus mempelajari materi yang telah ditentukan oleh dosen secara berurutan, jika tidak mahasiswa tidak bisa melanjutkan ke materi berikutnya sesuai dengan waktu yang telah Gambar 8. Tampilan hasil video conference Untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran pada matakuliah pemrogramman web menggunakan e-learning dengan konsep pedagogi berbasis web perlu dilakukan test. Lihat gambar 9 tampilan test untuk melihat feedback tergadap ISSN:
6 penerapan konsep pedagogi berbasis web menggunakan matakuliah pemrograman web. Gambar 9. Tampilan Soal Test Berdasarkan skor data dan bobot yang didapat dari jumlah subyek n=16, butir soal =20, dimana bobot untuk jawaban benar =1 dan salah dengan bobot=-1, Maka didapat skor asli 92,6% dari 16 orang mahasiswa yang menjawab benar terhadap 20 butir pertanyaan atau 60,2% skor bobot yang didapat dari setiap jawaban benar bernilai satu (+1) dan jika jawaban salah makan akan di kurangin satu (-1). Dapat dilihat pada gambar 10. grafik Skor Data. Gambar 10. Grafik skor data Dari hasil test yang dilakukan terhadap 16 orang mahasiswa yang mengambil matakuliah pemrogramman web terhadap penguasaan dasardasar perintah html dan php didapat feedback dari kegiatan pembelajaran dengan e-learning menggunakan konsep pedagogi berbasis web, Ratarata skor asli yang di dapat mahasiswa 92,6% atau 60,2% dari skor bobot yang didapat dari setiap jawaban benar bernilai 1 (satu) dan jawaban salah akan di kurangin satu (-1) dari 20 butir pertanyaan. Dari feedback yang di peroleh terhadap mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan e- learning berarti proses belajar mengajar dengan e- learning dengan konsep pedagogi berbasis web pada AMIK JTC semarang dapat dilaksanakan karena rata-rata 60,2% mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dengan baik. 6. Kesimpulan Dari hasil penelitian pengembangan e-learning dengan konsep pedagogi berbasis web yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Dihasilkan sebuah sistem e-learning dengan menerapkan konsep pedagogi untuk mendukung dan sebagai sarana pembelajaran berbasis web. 2.Sistem yang dikembangkan menggunakan aspek pedagogi diantaranya terdapat proses belajar mengajar, meliputi: tenaga pengajar, materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, peserta, strategi pembelajaran, dan hasil belajar. 3.Feedback menunjukan bahwa mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada AMIK JTC Semarang dengan memanfaatkan fasilitas e-learning menggunakan konsep pedagogi berbasis web memberikan hasil dengan rata-rata 92,6% atau 60,2% dari bobot skor mampu menjawab 20 butir pertanyaan dengan baik. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dan bahan tambahan pengetahuan mengenai pengembangan e-learning khususnya dalam proses pembelajaran berbasis web. Sehingga guru ataupun dosen dapat menerapkan pendekatan ini dalam proses belajar dan mengajar. Daftar Pustaka Danim, S. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung:Alfabeta. Hasibuan, Z.A. Integrasi Aspek Pedagogi dan Teknologi Dalam E-Learning, paper ini di sampaikan pada konvensyen Teknologi Pendidikan Ke-19, Lengkawi, Kedah, Malaysia, 9-11 September,2006. Bjorke, A., Ask. B., Heck.D (2003). Global cooperation on e-learning: Backgound and pedagogical strategy, United Nations University/Global Virtual University. Govindasamy, T. (2002). Successful implementation of e- Learning Pedagogical considerations. Internet and Higher Education,vol 4 No.3,pp Naidu, Som, et. al. (2006). e-learning: a Guidebook of Principles, Procedures, and Practices (2th ed). New delhi: Commonwealth Educational Media Center for Asia. Khan, B.H. (2005). Managing E-learning: Design, Delivery, Implementation and Evaluation. Hershey, PA: Information Science Publishing. Lai, K., Pratt, K., Grant, A. (2003). State of the art and trends in distance, flexible, and open learning: A review of the literature. Dunedin, New Zealand: School of Education. University of Otago. Rosenberg, M.J. (2001). E-Learning: Strategy for Dilivering knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill. Welsh, E.T., Wanberg, C.R., Brown, K.G., Simmering, M.J. (2003). E-Learning: Emerging uses, empirical results and future directions. International Journal if Training and Development, 7(4) Rovai, A., Jordan, H. (2004). Blended Learning and sense of community: A Comparative analysis with traditional and fully online granduate course. International Review of research in Open and distance Learning. 5(2). Graham,R.G. (2006). Denition,current trends and future directions. InC.J.Bonk, & C.Graham(Eds.), The hand book of blendedlearning: Global perspectives, local designs (pp.3 21).SanFrancisco,CA:P feifferpublications. Danim, S. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung:Alfabeta. Sink,D.L.(2008). Instructional Design Models And Learning Theories. di Akses dari f. pada tanggal 18 Agustus ISSN:
Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang
Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org
Lebih terperinciSlamet Widodo. Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara Bukit Besar-Palembang
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 111-118 IMPLEMENTASI FRAMEWORK E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN SISWA SMU DENGAN METODE BLENDED E LEARNING DI BANYUASIN SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciS Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)
Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PEMBELAJARAN E-LEARNING MENGGUNAKAN ADDIE MODEL
Robertus Laipaka, Penerapan Teknologi Informasi 1 PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PEMBELAJARAN E-LEARNING MENGGUNAKAN ADDIE MODEL Robertus Laipaka *1 1 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pontianak Jl. Merdeka
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda
Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning
Lebih terperinciPengantar E-learning dan Learning Management System (LMS)
Pengantar E-learning dan Learning Management System (LMS) Nurkhamid Email: nurkhamid@uny.ac.id Blog: http://nurkhamid.blogspot.com E-learning dan LMS E-learning merupakan sarana pembelajaran melalui teknologi,
Lebih terperinciModul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil
Modul ke: Aplikasi Kompoter e Fakultas FT Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Apa itu e Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Informasi Pembelajaran E- Learning Menggunakan ADDIE Model
Penerapan Teknologi Informasi Pembelajaran E- Learning Menggunakan ADDIE Model Robertus Laipaka 1, Utin Kasma 2 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak Jl. Merdeka, No.372 Pontianak,
Lebih terperinciAplikasi Komputer. Pengantar E-Learning : Definisi E-Learning, Software E- Learning. Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ekonomi
Modul ke: Aplikasi Komputer Pengantar E-Learning : Definisi E-Learning, Software E- Learning Fakultas Ekonomi Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Dan Komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu
Lebih terperinciPengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning
Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN INTERACTIVE E-LEARNING
BAB II TINJAUAN INTERACTIVE E-LEARNING Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan bangsa. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia menjadi kendala dalam sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan
Lebih terperinciSeminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika, PPPPTK Jogjakarta, 11 Juni 2008
e, Siapa Takut? Romi Satria Wahono YM: romi_sw Romi Satria Wahono Lahir di Madiun, 2 Oktober 1974 SMA Taruna Nusantara, Magelang (1993) S1, S2 dan S3 (on-leave) dari Department of Computer Sciences, Saitama
Lebih terperinciPemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinci5/24/12. Potensi TIK dalam Pendidikan. Pengertian E-learning. Pembelajaran berbasis TI. Berbagai contoh. Perkembangan
Potensi TIK dalam Pendidikan Pemanfaatan E-learning di SMA Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.
PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 2009@herman
Lebih terperinci1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n
1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Pemrograman berorientasi objek merupakan sebuah matakuliah tingkat dua pada program D3 Teknik Informatika di IT Telkom. Pada matakuliah ini, mahasiswa akan belajar tentang
Lebih terperinciII. KELAS MAYA. A. Tujuan Pembelajaran. B. Uraian Materi
II. KELAS MAYA Deskripsi Pembelajaran dengan memanfaatkan kelas maya (cyber class) merupakan sebuah upaya untuk mendorong pembelajaran yang dilaksanakan kapan saja dan di mana saja. Pembelajaran dalam
Lebih terperinciChapter 01. UNTAD Webinar
Chapter 01 UNTAD Webinar Webinar merupakan teknologi yang dewasa ini banyak digunakan oleh berbagai organisasi, baik itu organisasi pendidikan seperti kampus dan sekolah, maupun instansi pemerintah dan
Lebih terperinciYusnaeni A & Udin SS, Faktor-faktor Terpenting dalam Pembangunan E-Learning System
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 1, April 2009 FAKTOR-FAKTOR TERPENTING DALAM PEMBANGUNAN E-LEARNING SYSTEM Yusnaeni Arifin 1) dan Udin Sidik Sidin 2) 1) Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako 2)Jurusan
Lebih terperinciReferensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 004 Referensi PJJ Konsorsium Aptikom 1 Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka langsung secara fisik dengan
Lebih terperinciSistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS
Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
Lebih terperinciWORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen
Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciDigital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar
Petunjuk Teknis Penggunaan Sistem E-Learning untuk Peserta Ajar KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Perguruan Tinggu
Lebih terperinciPEMBELAJARAN E-LEARNING
PEMBELAJARAN E-LEARNING Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd HP: 08157915225 e-mail: nuryadin_er@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri ayogyakarta Yogyakarta
Lebih terperincie-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning
1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan
Lebih terperinciPengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa
Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No. 2, November 2014 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web
Lebih terperinciS a h i d Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Pemanfaatan ICT (Information Technology and Communication) dalam Pembelajaran Matematika S a h i d sahidyk@yahoo.com Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 18 Februari 2009 1 Growth Hypothetical Model
Lebih terperinciAlat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan
KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab
23 BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya
Lebih terperinciMODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING
MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak E-Learning atau electronic learning
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciMengapa menggunakan TIK 5/23/12. Learning: dahulu vs sekarang. Skill abad 21 (Wagner) Tantangan Peran Guru. Teacher-centered learning
Learning: dahulu vs sekarang Pembelajaran Berbasis TIK (E-learning) Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan Ka Prodi TP S2 PPs UNY hermansurjono@uny.ac.id atau @gmail.com http://blog.uny.ac.id/hermansurjono
Lebih terperinciSoftware User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa
Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR STUDI KASUS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
STUDI PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR STUDI KASUS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Anita Ratnasari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciPendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :
1 Pendahuluan Definisi e-learning Banyak perubahan dengan sangat cepat tentang e-learning, sebelum kata Elearning menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK SEKOLAH
PERANCANGAN MODEL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK SEKOLAH Natalia Limantara; Fredy Jingga Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciTUGAS PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER REVIEW LMS
TUGAS PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER REVIEW LMS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER yang dibina oleh Bapak Azhar S., M.Pd. oleh : YUSI NUR AISYAH (130533608107) S1 PTI E
Lebih terperinciE-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG
E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG Muhammad Luthfi H, Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciDesain dan Pengembangan e-learning
Desain dan Pengembangan e-learning Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Pendahuluan Pembelajaran di kelas Transfer pengetahuan/informasi Pendekatan kuliah/ceramah Permasalahan
Lebih terperinciuntuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan
PJJ& TIK untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, KEMENRISTEKDIKTI, 2017 Uwes A. Chaeruman Pendidikan Jarak Jauh proses
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ELEARNING BERBASIS CLAROLINE UNTUK PEMBELAJARAN PTIK
PENGEMBANGAN ELEARNING BERBASIS CLAROLINE UNTUK PEMBELAJARAN PTIK Indah Purwandani Komputerisasi Akuntansi, AMIK BSI Jl. RS. Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan indah@bsi.ac.id ABSTRACT: E-learning
Lebih terperincie-learning: Belajar Kapan Saja, Dimana Saja
e-learning: Belajar Kapan Saja, Dimana Saja Oleh: Harry B. Santoso Dulu mungkin kita berpikir bahwa kegiatan belajar mengajar harus dalam ruang kelas. Dengan kondisi dimana guru atau dosen mengajar di
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DIGITAL BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DIGITAL BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Ary Purmadi, Diah Lukitasari Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram arypurmadi@ikipmataram.ac.id, diahlukitasari2@gmail.com
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING
STRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi Disampaikan pada PELATIHAN INSTRUCTIONAL DESIGN FOR ONLINE LEARNING Paket 1 : TEACHING AND LEARNING CONCEPT FOR ONLINE LEARNING
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang sebelumnya berada pada level
Lebih terperinciModul. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.
Modul Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono UPT PUSKOM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 Pengantar E-learning dan Penyiapan Materi Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono
Lebih terperinciHak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15
User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Mahasiswa) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT Novi Sofia Fitriasari Jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia Jalan Terusan Sariasih No 54 Bandung, Telp: (022)2009562, Fax :(022)2009568, e-mail:
Lebih terperinciDesain dan Pengembangan e-learning Pendahuluan Desain E-learning Desain E-learning
1 2 Desain dan Pengembangan e-learning Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Pendahuluan Pembelajaran di kelas Transfer pengetahuan/informasi Pendekatan kuliah/ceramah Permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun ini sangat pesat, seiring dengan perkembangan ini tuntutan akan informasi juga semakin besar. Media teknologi informasi
Lebih terperinciPEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING
PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING Hendri, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email: hendri@stikom-db.ac.id Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komputer telah memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan media pembelajaran, karena kehadiran teknologi ini
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT.
MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING Muhamad Ali, MT http://elektro.uny.ac.id/muhal Fitur-Fitur E-Learning dengan LMS Moodle Ditinjau dari segi fasilitas, E-learning yang dikembangkan
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?
1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning
Lebih terperinciPerangkat Lunak Aplikasi (2)
Perangkat Lunak Aplikasi (2) Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan macam-macam perangkat lunak aplikasi
Lebih terperinciAplikasi M-Learning pada Platform Android
Aplikasi M-Learning pada Platform Android Ayu Widyastuti Purnamasari, A.A.K. Agung Cahyawan Wiranatha, Ni Made Ika Marini Mandenni Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana e-mail:
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa
PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA) MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah
Lebih terperinciTESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTERACTIVE E-LEARNING MENGGUNAKAN GAME DAN ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR (SD) (Studi Kasus : Materi Bilangan Kelas 1 dan Kelas 2) TESIS Karya tulis sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Pengembangan Ajar Berbasis Web/ Internet/ Elektronik Jenis Software OS/ Operating System: software yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hadir sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hadir sebagai bentuk tanggapan terhadap perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai dari lingkungan sosial, ekonomi,
Lebih terperinciE-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM (LMS)
KPL070 Materi Diklat Pengantar E-learning Dan Konsep LMS Tujuan : Peserta dapat memahami konsep E-learning dan LMS Waktu : 2 jam Isi Materi : 1. Konsep E-learning 1.1. Definisi E-learning Istilah elearning
Lebih terperinciAnalisis E-Learning Sebagai Media Bantuan Pengajaran di Lingkungan Kampus
Analisis E-Learning Sebagai Media Bantuan Pengajaran di Lingkungan Kampus Rachmat Aulia Jurusan Teknik Informatika Sekolah tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Joni No 70 A Medan 20152 Indonesia Email :
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN E-LEARNING #1
MODUL PELATIHAN E-LEARNING #1 BIDANG PENGEMBANGAN E-LEARNING DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA 2017 E-Learning bukan hanya sekedar proses mendownload materi yang sudah disediakan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB
Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S ( )
Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S (110310163) Abstrak Dalam dunia pendidikan dikenal adanya sistem pembelajaran yang senantiasa
Lebih terperinciPanduan Penggunaan. Elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa. M. Rezeki Muamar
Panduan Penggunaan Elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa M. Rezeki Muamar 2016 Panduan Penggunaan elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa Penulis M. Rezeki Muamar Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID Elda Belina P, Fakruddin Rizal Batubara Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet akhir-akhir ini telah membuat internet menjadi begitu besar peranannya baik sebagai sarana memperoleh informasi dengan cepat dan selalu diperbaharui.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN WEBSITE DAN E-LEARNING SEKOLAH
PENGEMBANGAN WEBSITE DAN E-LEARNING SEKOLAH Dedi Trisnawarman 1 Abstract: Internet is a technology that has been popular in the community, especially in urban communities and the website is one of the
Lebih terperinciUser Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.
User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciPeran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Abstrak Sentuhan elegan teknologi informasi telah mentransformasi perpustakan
Lebih terperinciUJIAN ONLINE PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF (Obyek jurusan Multimedia SMK NU Ungaran)
20.. INFOKAM Nomor I / Th. V / Maret / 09 UJIAN ONLINE PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF (Obyek jurusan Multimedia SMK NU Ungaran) Oleh : Djarot Nugroho Dosen AMIK JTC Semarang ABSTRAK Teknologi sistem informasi
Lebih terperinciAgenda Presentasi Perubahan Paradigma Pendidikan
Agenda Presentasi Perubahan Paradigma Pendidikan 1 Perubahan Paradigma Pengajaran Old Paradigm Model Teacher Centered Teaching New Paradigm Model Student/Learner Centered Student Resources 2 Model dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Istilah e-learning kini semakin banyak dipakai seiring dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi Internet untuk penyampaian materi pembelajaran. E-learning adalah
Lebih terperinciIbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA
IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah
Lebih terperinciPengembangan Sistem Ujian Online Sekolah
Pengembangan Sistem Ujian Online Sekolah 1 Didik Kurniawan, 2 Rico Andrian dan 3 Lona Ertina 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak diragukan lagi pendapat yang menyatakan bahwa internet telah mengubah cara berkomunikasi. Bagi banyak orang, penggunaan email atau surat elektronik
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI (STUDI KASUS : SMAN 6 BATANGHARI)
PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI (STUDI KASUS : SMAN 6 BATANGHARI) Muhammad Al-Aziz Sofyan 1, Jasmir 2, Irawan 3 Teknik Informatika, STIKOM Dinamika
Lebih terperinciImplementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi
Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah merambah dunia pendidikan. Dengan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING DISERTAI NILAI KARAKTER DI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING DISERTAI NILAI KARAKTER DI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Handoko Santoso 1, Agil Lepiyanto 2, Swaditya Rizki 3 1,2,3 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro, Kota
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE SYNCHRONOUS LEARNING BERBASIS LMS MOODLE
IMPLEMENTASI METODE SYNCHRONOUS LEARNING BERBASIS LMS MOODLE Muhammad Said Hasibuan 1, Meitro 2, 1,2 Institution Business and Informatics Darmajaya Jln ZA Pagar Alam No 93 Bandar Lampung 12 Jurusan Teknik
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado
Pengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado Djoni Setiawan K, Purnomo Wisnu Aji Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciAplikasi Komputer. Pengenalan E-learning. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Pengenalan E-learning Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia
Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia Rendy., Suryadinata, W. Universitas Bina Nusantara Abstract The purpose of this research is to analyze the learning process that goes on SMA
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
5 Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Definisi E-Learning Terdapat berbagai definisi mengenai e-learning. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : 1. E-learning adalah proses belajar yang difasilitasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN VIRTUAL CLASS UNTUK PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID Rifiana Arief dan Naeli Umniati ABSTRACT who join New Media course. To develop this application, the knowladge about visual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal khas Indonesia. Bahan kajian materi senyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
Lebih terperinciKristina Nuraini Jurusan SI, Fakultas ILMU KOMPUTER Universitas Gunadarma, Depok ABSTRAKSI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB MATA KULIAH PENGANTAR TEORI GRAF MENGGUNAKAN JOOMLA DAM MACROMEDIA FLASH 8 (STUDI KASUS POKOK BAHASAN TEORI DASAR GRAF DAN PEWARNAAN GRAF) Kristina Nuraini Jurusan
Lebih terperinciVariasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning
Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian yang dilakukan adalah bahan ajar kimia berbasis web pada materi karbohidrat. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen
Lebih terperinciLMS (Learning Management System)
LMS (Learning Management System) Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org 1 Keuntungan e-learning Fleksibilitas, Aksesbilitas,
Lebih terperinci