VERIFIKASI SISTEM PENGUKURAN TEGANGAN STANDAR AC BERBASIS METCAL 7,20 BERKETELITIAN MENCAPAI 2 PPM
|
|
- Yulia Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: - VERIFIKASI SISTEM PENGUKURAN TEGANGAN STANDAR AC BERBASIS METCAL 7,0 BERKETELITIAN MENCAPAI PPM Verification of The AC Voltage Standard Measurement Based on METCAL 7,0 With it Accuracy up to PPM Mohamad Syahadi, R. Hadi Sardjono dan Lukluk Khairiyati Puslit KIM-LIPI Kompleks Puspiptek, Setu, Setu, Tangerang hadisarjono@kim.lipi.go.id Diajukan: Oktober 0, Dinilaikan: Oktober 0, Diterima: Februari 0 Abstrak Selama ini, pelaksanaan tegangan standar AC di sub-divisi Metrologi Kelistrikan, Puslit KIM LIPI dilakukan dengan menggunakan sebuah instrument sumber standar Multiproduct Calibrator berdasarkan sebuah manual. Proses manual ini membutuhkan waktu cukup lama karena rentang ukurnya memiliki dua variabel fungsi yaitu fungsi amplitudo dan frekuensi. Menurut standar analisa ketelitian sistem Tipe A, keterlibatan manusia didalam menentukan optimasi hasil ketelitian. Telah dilakukan penelitian terhadap dua yaitu Manual dan Otomatis berbasis METCAL sehingga disimpulkan bahwa Otomatis berbasis METCAL telah meningkatkan ketelitian sampai dengan 68 % pada frekuensi dan 77 % pada frekuensi 000 Hz. Kata kunci: verifikasi,, ketelitian, standar tegangan AC Abstract During this time, the application of AC voltage measurement standard in the sub-division of Electrical Metrology, KIM-LIPI Research Center carried out using standard sources of Multiproduct Calibrator instrument is based on manual measurement process. Manual measurement process takes time because the measurement range has two variables function i.e: function of the amplitude and frequency. According to the Type A standard analysis of the accuracy of the measurement system, the involvement of human being in the measurement process determining the measurement accuracy of optimization results. Research conducted on the two-process measurement of Manual and Automatic based on METCAL so it can be concluded that the measurement process based on METCAL Auto has been able to improve the measurement accuracy up to 68% on frequency of and 77% at a frequency of 000 Hz. Keywords: verification, measurement, accuracy, AC voltage standard. PENDAHULUAN Pelayanan DMM (Digital Multimeter) 6, digit untuk besaran standar tegangan AC telah dilakukan di Puslit. KIM LIPI dengan menggunakan sebuah instrumen standar tipe multiproduct calibrator 7, digit. Sampai saat ini pelaksanaan telah dilakukan secara manual di rentang tegangan (0,0 000) V pada frekuensi operasional (0,00 ) khz. Sesuai prosedur standar laboratorium, pelaksaan pada setiap rentang tegangan dengan masing masing pada beberapa nilai frekuensi telah dilakukan sebanyak kali. Sehingga apabila disetiap rentang tegangan diukur pada nilai frekuensi maka untuk rentang tegangan harus melakukan sebanyak kali. Selaras dengan kebutuhan pelayanan yang meningkat dan dengan adanya perkembangan perangkat lunak yang semakin pesat maka program berbasis METCAL menjadi sangat penting untuk menggantikan sistem secara manual. Sistem berbasis METCAL ini mampu meningkatkan ketelitian karena mengeliminasi perbedaan waktu pembebanan pada saat berlangsung. Perbedaan waktu pembebanan yang mempengaruhi tingkat stabilitas hasil pada rangkaiaan dihilangkan dengan cara menyamakan interval waktu antar.
2 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) Karena dari aspek implementasi sistem berbasis METCAL ini tidak merubah komponen rangkaian dan meminimalisasi keterlibatan operator maka dalam penelitian ini akan dilakukan metoda verifikasi data berbasis evaluasi nilai standar deviasi. Sebuah berlangsung dengan benar apabila kondisi rangkaian tertutup yang terjadi dimana sumber kalibrator terhindar dari efek pembebanan. Efek pembebanan ini termonitor oleh pendataan meter yang dikalibrasi. Untuk menkan interval waktu pendataan meter dengan tingkat kestabilan yang sebenarnya dibutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi. Tingkat kecermatan tersebut dipenuhi dengan dukungan pendataan yang bisa difasilitasi oleh perangkat lunak karena bebas dari faktor kelelahan. Proses pendataan adalah sebuah perekaman data dari hasil ukur meter (operator) yang dilakukan pada interval waktu tertentu. Kondisi ideal perekaman data ulang dari meter adalah apabila data terukur terkondisikan pada interval waktu yang sama. Sehingga pendataan terjadi ketika kondisi meter berada pada tingkat pembebanan yang sama. Dalam penelitian ini telah disajikan sebuah metoda pembandingan pendataan dalam sebuah sistem dengan interval waktu pembebanan yang METCAL). Analisa pendataan dilakukan melalui sebuah model matematis yang terbentuk berdasarkan sebuah sistem tegangan AC dimana standar kalibrator multiproduk mengkalibrasi sebuah meter. Model matematis ini digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber ketidakpastian kalibarasi termasuk sumber ketidakpastian pendataan secara manual dan secara terprogram. Dari hasil analisa yang dilakukan dalam penelitian ini telah menunjukkan bahwa sistem tegangan AC dibeberapa rentang (lihat Tabel dan ) yang berbasis METCAL meningkatkan ketelitian mencapai 68 % pada frekuensi 0 Hz dan 77 % pada frekuensi 000 Hz.. EFEK PEMBEBANAN RANGKAIAN PENGUKURAN PADA Sistem sebuah meter dengan menggunakan metode langsung yang telah dilakukan dalam penelitian ini digambarkan secara diagram seperti terlihat pada Gambar berikut. Gambar Rangkian Sistem Pengukuran Meter dengan Metode Langsung Menurut hukum Joule bahwa ZInp akan memancarkan daya sebagai akibat dari eksitasi V yang diukur sebagai panas. Daya panas ini (lihat persamaan ) akan terpancar ke ruang sekitar. Jika panas yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan panas yang dipancarkan maka suhu ZInp akan terus naik sampai mencapai titik persamaan suhu (ekivalensi) yang dihasilkan maka diartikan bahwa suhu ZInp telah stabil. t Ppanas I.Z Inp dt Joule () dimana, PPanas : daya panas (joule) I :arus yang mengalir pada ZInp akibat dari eksitasi tegangan V (ampere) Zinp :tahanan masukan dari meter (Ω) 0 T :interval waktu yang dibutuhkan oleh ZInp mencapai tunak (detik) Pada yang benar pendataan harus dilakukan dengan interval waktu yang sama sehingga kondisi penstabilitas meter pada saat terdata tidak dipengaruhi oleh pemanasan lebih atau pemanasan kurang. Pendataan yang dilakukan secara manual (dengan operator manusia) berkecenderungan untuk terjadinya gangguan pengaruh pemanasan tersebut.. SISTEM PENGUKURAN TEGANGAN AC Secara operasional, dibagi menjadi bagian yaitu
3 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: - manual dan otomatis. Pada manual, langkah operasional penetapan rentang dan pembacaan data dilakukan secara manual sedangkan yang lainnya dilakukan secara otomatis. Dalam penelitian ini diketengahkan kedua tersebut pada sebuah sistem berdasarkan langsung dimana instrumentasi standar (Sumber tegangan AC dari sebuah Multifunction Calibrator) dan instrumentasi yang dikalibarasi/uut (Meter tegangan AC dari sebuah Voltmeter) dikoneksi secara langsung tanpa instrumentasi bantu (lihat Gambar ) Tingkat ketelitian pada sistem ditentukan oleh tingkat keterlibatan dalam operasional yang dilakukan oleh operator manusia dan sistem komputer. Ketelitian didalam membutuhkan konsistensi yang tinggi dalam hal waktu akusisi data maupun waktu pembebanan pada pengaturan pemindahan rentang ukur. Oleh sebab itu, dipastikan bahwa semakin sedikit keterlibatan operator manusia dalam meningkatkan pencapaian ketelitian sistem. Sesuai dengan kasus yang sering terjadi di laboratorium metrologi kelistrikan Puslit. KIM LIPI, bahwa yang membutuhkan waktu penanganan cukup lama adalah di besaran tegangan AC. Jumlah rentang yang ditentukan selain diperhitungkan berdasarkan nilai amplitude juga berdasarkan nilai frekuensinya. Artinya bahwa untuk rentang 0 V saja perlu dilakukan pada beberapa frekuensi kerja didalam interval dari 0 Hz sampai dengan MHz.. Proses Pengukuran Manual Pada ini terjadi kegiatan akusisi (pencatatan) data yang dilakukan dengan mencatat nilai yang terbaca oleh instrumentasi dan kegiatan pemindahan rentang yang dilakukan dengan memindah aktivasi tombol pilih sesuai dengan rentang ukur yang diinginkan secara manual. Ketelitian pencatatan nilai data secara manual ditentukan oleh kemampuan membaca data yang tidak bisa dijamin konsisten dengan selang waktu tertentu dan biasanya hanya didukung oleh sejumlah data yang terbatas (biasanya kali ). Interval waktu pemindahan rentang ukur pada manual sangat sulit dilakukan secara konsisten sehingga untuk menkan efek pembebanan karena kontak disetiap rentang tidak bisa sama. Rangkaian yang terdiri dari dua unit instrumentasi yaitu sebagai standar tegangan AC berupa sebuah sumber multifunction calibrator dan sebagai UUT tegangan AC berupa sebuah meter adalah sebagai berikut: Gambar Rangkaian Sistem Pengukuran Langsung secara Manual Teknis pelaksanaan secara manual dilakukan berdasarkan langkah langkah sebagai berikut: - Menyetel instrumentasi standar dan UUT pada kondisi operasi stand by selama minimal jam sehingga ketelitian operasional diperoleh secara optimum, - Menyetel rentang instrumentasi standar dan UUT pada nilai yang ditetapkan, - Menyetel instrumentasi standar dan UUT pada kondisi operasi ON yang menyatakan bahwa telah berlangsung, - Memperhatikan nilai hasil sampai pada kondisi paling stabil kemudian dicatat (direkam) sebagai data - Mengulangi langkah ke sampai langkah ke sebanyak kali. Langkah langkah sederhana diatas diterjemahkan kedalam sebuah bentuk diagram alir seperti terlihat pada Gambar dibawah ini:.
4 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) Gambar Bagan Alir Sebuah Proses Pengukuran Manual. Proses Pengukuran Otomatis Berbasis METCAL Pada ini terjadi kegiatan akusisi (pencatatan) data yang dilakukan dengan merekam nilai yang terbaca oleh instrumentasi dan kegiatan pemindahan rentang yang dilakukan dengan memindah aktivasi tombol pilih sesuai dengan rentang ukur yang diinginkan secara otomatis (komputerisasi). Ketelitian pencatatan nilai data secara otomatis ditentukan oleh kemampuan membaca data yang konsisten dalam selang waktu tertentu dan bisa didukung oleh jumlah data yang tidak terbatas (bisa lebih dari kali ). Interval waktu pemindahan rentang ukur pada otomatis dijamin secara konsisten sehingga bisa menkan efek pembebanan karena kontak disetiap rentang yang sama. Rangkaian yang terdiri dari dua unit instrumentasi serta unit pendukung komputerisasi dengan standar tegangan AC berupa sebuah sumber multifunction calibrator dan sebagai UUT tegangan AC berupa sebuah meter dilihat seperti Gambar. Unit pendukung komputerisasi sistem ini adalah berupa perangkat lunak METCAL yang secara teknis operasionalnya didukung oleh perlengkapan IEEE-88 bus (GPIB) atau RS port [] sehingga kegiatan dilaksanakan secara terprogram. Pelaksanaan komunikasi dan kontrol antara UUT (Unit Under Test) dengan sumber standar dilakukan dengan cepat dan mudah karena program METCAL dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna (programmer). Berdasarkan implementasi program METCAL kedalam sistem pengukuaran tegangan AC standar ini maka dilakukan berdasarkan rangkaian pengontrolan antara beberapa
5 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: - perangkat menggunakan GPIB (IEEE 8) seperti terlihat di Gambar. Langkah awal harus dirancang sesuai dengan prosedur, yang apabila di terjemahkan dalam bahasa pemrograman Gambar. METCAL seperti Gambar Rangkaian Sistem Pengukuran Langsung secara Otomatis Gambar Contoh Tampilan Source Code pada METCAL 6 terlihat di
6 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) Ada beberapa source code utama yang ter dalam penelitian kali ini, sebagai berikut: a. Konfigurasi untuk UUT IEEE CONF:VOLT:AC 0;*OPC?[I] 00mV,0.000mV;:DET:BAND Keterangan: Menyetel UUT melalui GPIB (IEEE-88) pada rentang (range) 00mV, dengan resolusi digit nya 6, digit, dengan detector bandwith 0 Hz 00kHz b. Menyetel standar AC mV sumber 0H standar tegangan Keterangan: Memprogram calibrator 70A pada output mv, dan frekuensi 0Hz, dengan koneksi wire c. IEEE Pembacaan hasil ukur READ?[I] Keterangan: Dari perintah di atas, maka komputer akan membaca hasil pembacaan dari alat ukur UUT. Gambar 6 berikut adalah tampilan dari METCAL saat dijalankan (run) beserta hasil nya. S W Gambar 6 Tampilan Hasil Pengukuran secara otomatis. Yang lebih ditekankan dalam Adapun flowchart untuk otomatis adalah dalam pembuatan secara otomatis seperti terlihat pada source code-nya. Saat memprogram sebuah Gambar 7. Proses secara otomatis software, seorang programmer harus memiliki langkah yang lebih sederhana. Dimana mengetahui karakretistik dan spesifikasi dari hanya menjalankan (run) software METCAL alatnya. selanjutnya akan berjalan 7
7 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: - Gambar 7 Flowchart Pengukuran secara Otomatis Dengan demikian maka secara definitif otomatis ini disederhanakan seperti berikut: Menyetel secara manual instrumentasi standar dan UUT pada kondisi operasi stand by selama minimal jam sehingga ketelitian operasional diperoleh secara optimum, Menyetel secara otomatis rentang instrumentasi standar dan UUT pada nilai yang ditetapkan, Menyetel secara otomatis instrumentasi standar dan UUT pada kondisi operasi ON yang menyatakan bahwa telah berlangsung, Memperhatikan secara otomatis nilai hasil sampai pada kondisi paling -. stabil kemudian dicatat (direkam) sebagai data, Mengulangi langkah ke sampai langkah ke sebanyak kali. DATA HASIL BERDASARKAN PENGUKURAN OTOMATIS PENGUKURAN PROSES MANUAL DAN Sebagai bahan penelitian cuplikan data dilakukan hanya pada beberapa rentang. Tabel adalah hasil pencatatan data yang di dari manual. Sedangkan Tabel adalah hasil pencatatan data yang di dari otomatis. Tabel Hasil Pengukuran yang Dilakukan secara Manual NO Range Alat 00 mv Penunjukan STD Penunjukan Alat (Volt) Frek mv,998,99,99,999,9906,00,007,00,00, mv 89,98 89,989 89,989 89,98 89, V V V 90,09 90,0 90,06 90,0 90,0 0, , , , , ,0000 0, , ,0000 0, ,8998 0, , , , ,900 0,9006 0,9007 0,9008 0,9006
8 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) NO Range Alat Penunjukan STD Penunjukan Alat (Volt) Frek 0, , , ,9997 0,9997,0000,000,00008,000, ,998 8,998 8,998 8,9989 8,998 9,00 9,00 9,009 9,00 9, ,99 9,99 9,997 9,99 9,997 9,997 9,996 9,997 9,997 9,997 89,9 89,966 89,96 89,98 89, , ,99 89,99 89,99 89, ,98 99,9 99,98 99,96 99,97 99,97 99,977 99,97 99,97 99,976 0 khz 899,9 899, 899,6 899,6 899, 899,9 899,9 899,9 899,98 899, V 0 V V V 00 V V V 000 V V Tabel Hasil Pengukuran yang Dilakukan secara Otomatis NO Range Alat Penunjukan STD Penunjukan Alat (Volt) Frek mv,996,9986,9996,9978,999,00,00,00,00, mv 89,98 89,986 89, ,989 89,98 90,0 90,0 90,08 90,09 90,0 0, , , , , , ,000 0, ,000 0, , , , ,9989 0, , ,9007 0,9007 0,9007 0,9007 0,9997 0,9997 0, , ,9997,000,00008,000,0006,000 8,9988 8,998 8,9986 8,9986 8,9986 9,008 9,00 9,006 9,00 9,00 6 9,99 9,996 9,997 9,997 9,99 00 mv V V V V 0 V V V 9,9976 9,997 9,9968 9,997 9,997 89,98 89,99 89,97 89,96 89, ,998 89,99 89,996 89,99 89, ,9 99,99 99,96 99,9 99,96 0 khz 99,97 99,97 99,976 99,97 99, ,6 899, 899,7 899,67 899,79 899,9 899,96 899,98 899,9 899, V V V 000 V V 9
9 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: -. Berdasarkan implementasi sistem yang dipergunakan adalah langsung maka model matematis yang diturunkan adalah seperti berikut: X UUT (V ) X std (V ) UUT std (V ) dimana: XUUT : nilai pembacaan UUT (volt), XStd : nilai pembacaan standar (volt), dan ΔUUT-Std : nilai kesalahan terukur (volt). karena: X std (V ) X no min al (V ) std no min al maka persamaan awal disederhanakan menjadi: spesifikasi manual yang dilaporkan berdasarkan rekaman historikal (karakteristik) pada interval tertentu dan pada umumnya tertera sebagai stabilitas alat (drift), - resolusi definitif (kemampuan baca UUT pada kondisi pasif), dan - analisa emf thermal pada koneksi-koneksi yang ada di rangkaian sistem dimana secara visual diamati oleh resolusi deskriptif (kemampuan baca UUT pada kondisi aktif). Sehingga apabila semua nilai ketidakpastian sistem ini dijumlahkan maka adakan di sebuah formula sebagai berikut: - ANALISA DATA diatas ui ( x ) c.u ( x ) readability c.u ( x ) STD c.u ( x ) STD. Drift X UUT (V ) X no min al (V ) std no min al (V ) UUT std (V ) Hasil nilai ketidakpastian sebuah sistem diperoleh selain dari nilai ketidakpastian karena kesalahan random (statistik/acak) yang disebut sebagai sumber ketidakpastian Tipe A juga karena nilai ketidakpastian karena kesalahan sistem (non statistik) yang disebut sebagai sumber ketidakpastian Tipe B. Nilai ketidakpastian Tipe A merupakan tingkat ketidakstabilan instrumentasi (readability) pada saat ketika berada dalam rangkaian sistem. Sedangkan nilai ketidakpastian tipe B adalah nilai kestabilan instrumentasi standar yang diperoleh dari: - sertifikat, c.u ( x ) UUT. Re s c.u ( x ) connection Didalam penelitian ini telah dilakukan sebuah sistem langsung untuk besaran tegangan AC dengan menggunakan dua yaitu manual dan otomatis (berbasis METCAL). Berdasarkan teknis pelaksanaan dari kedua ini, sumber sumber nilai ketidakpastian diidentifikasi berdasarkan komponen komponen yang dilibatkan dimasing masing sistem nya. Hasil verifikasi diperoleh dengan menghitung beda nilai ketidakpastian Tipe A karena dari kedua rangkaian tersebut tidak merubah kondisi komponen komponen yang memiliki nilai ketidakpastian Tipe B. Oleh karena itu secara kalkulus persamaan di atas disederhanakan menjadi: dimana: (ui u j )(xi ) adalah beda nilai ketidakpastian antara manual dan otomatis c c adalah konstanta ketidakpastian yang nilainya sama dengan karena menggunakan metode langsung Oleh karena beda nilai ketidakpastian readability dari masing masing manual maupun otomatis berdasarkan jumlah data yang sama maka untuk menyederhanakan analisa dipergunakan nilai 0 standar deviasi dan ketidakpastian pengukuaran Tipe A. Berdasarkan data dari diatas maka di hitung nilai standar deviasi dan nilai ketidakpastian baik berdasarkan manual
10 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) maupun otomatis dengan menggunakan persamaan umum sebagai berikut: Untuk manual pada rentang ukur 0, V/, diperoleh nilai standar deviasi dan ketidakpastian sebesar n (V VM ) i n -6 =.9X0 V dan S U ESDM = banyaknya adalah Sedangkan nilai standar deviasi dan ketidakpastian pada titik ukur 0, V/00 Hz secara otomatis adalah,7x0-06 V dan 9.7x0-07. Untuk nilai ketidakpastian pada titik yang lainnya dan peningkatan tingkat ketelitian dari pengukura Manual dan Otomatis (UM-O ) diperoleh sesuai dengan Tabel dan Tabel. s n.9 E 06.0 E 06 Keterangan: Tabel Hasil Perhitungan Nilai Standard Deviasi (S), Ketidakpastian Pengukuran (U) dan Peningkatan Ketelitian Pengukuran (UM-O) pada Frekuensi Rentang (V) UManual (ppm) UManual (V) 0,0,6E-06,6E-06 7,8E-06,E ,09,80E-06,E-06,08E-06 9,E ,,9E-06,E-06,0E-06 9,E ,9 6,00E-06,7E-06,97E-06,E-06 0,0E-0 9,E-06 9,E-0,E-0-9 7,E-0,E-0,E-0,9E ,67E-0 0, ,E-0 0,000 90,E-0 0,0006 7,E-0 0, ,E-0 0,000 9,9E-0 0,00 900,07E-0 0,0079 9,8E-0 0,00 9 SOtomatis Peningkatan ketelitian dari Manual ke Otomatis untuk masing frekuensi dan 000 Hz telah ditunjukan cukup siknifikan oleh hasil analisa data (lihat tabel dan ). Peningkatan ketelitian dihitung dengan sebuah persamaan sederhana seperti berikut: UOtomatis (V) UOtomatis (ppm) Peningkatan Ketelitian UMO (%) SManual 7) dari penelitian ini menunjukkan kemantapan kondisi karena terjadi pada seluruh rentang ukur selain pada rentang ukur V. Dengan menggunakan metoda Regresi (lihat pada Gambar 8 dan 9), maka verifikasi ditetapkan secara kuantitatif bahwa Otomatis berbasis METCAL meningkatkan ketelitian rata-rata mencapai 68% pada frekuensi kerja dan 77% pada frekuensi kerja 000 khz. Peningkatan ketelitian yang dihasilkan (lihat Tabel dan pada kolom dan
11 Jurnal Standardisasi Vol., No. Tahun 0: - Gambar 8 Perubahan Tingkat Ketelitian dari Proses Pengukuran Manual ke Otomatis Berbasis METCAL pada Frekuensi Tabel Hasil Perhitungan Nilai Standard Deviasi (S), Ketidakpastian Pengukuran (U) dan Peningkatan Ketelitian Pengukuran (UM-O) pada Frekuensi 00 Hz Rentang (V) UManual (ppm) UManual (V) E-07.E-07.6E-07.E E-07 E E-07 E E-06.E-06.7E E E-06.E-06.70E-06.E E-0.E-0.6E-0.E E-0.E E-0.7E E E E E E E E E SOtomatis UOtomatis (V) Peningkatan Ketelitian UMO (%) SManual UOtomatis (ppm) Catatan: UM-O adalah beda ketidakpastian dari Manual ke Otomatis. Nilai positif menunjukkan terjadinya peningkatan tingkat ketelitian Gambar 9 Perubahan Tingkat Ketelitian dari Proses Pengukuran Manual ke Otomatis Berbasis METCAL pada Frekuensi 000 Hz
12 Verifikasi Sistem Pengukuran Standar AC (Mohammad Syahadi, R. Hadi Sardjono, Lukluk K) 6. KESIMPULAN DAN SARAN Telah dilakukan sebuah penelitian mengenai sistem standar tegangan AC dari rentang 0,0 V sampai dengan 900 V pada frekuensi dan. Sistem dilakukan berdasarkan manual dan otomatis berbasis METCAL. Langkah verifikasi telah dilakukan berdasarkan dua eksperimen tersebut bahwa Otomatis mampu meningkatkan ketelitian rata rata mencapai 68 % pada frekuensi dan 77 % pada frekuensi 000 Hz. Penelitian ini bisa dilanjutkan dengan mengembangkan perangkat lunak METCAL lebih jauh dengan memasukkan estimasi komponen-komponen ketidakpastian dan pernyataan-pernyataan standar yang diekspor sesuai dengan format sertifikat secara langsung sehingga dijadikan data base Puslit KIM-LIPI. Diakses dari ngkaian-arus-bolak-balik.html DAFTAR PUSTAKA Anonymous. (99). Using The ISO GUM, Ver.., 99, CSIRO Division of Applied Physics, Melbourne Branch, Clayton User s Guide Agilent 0A 6 ½ Digit Multimeter, Agilent Technologies, Inc Operators Manual 700A/70A Series II, Multi-Function Calibrator, May 996 Rev., /0 996, 00, 00 Fluke Corporation, All rights reserved. Printed in U.S.A. Preben Howarth dan Fiona Redgrave. (008). Metrologi Sebuah Pengantar. Diterjemahkan oleh A.Praba Drijarkara dan Ghufron Zaid Puslit. KIM-LIPI: Jakarta (00). Fluke Metrology Software. Fluke corporation: United Stated of America. Tim KIM-LIPI. (0). Modul Pelatihan Ketidakpastian. Puslit KIM-LIPI (0). Modul Pelatihan Pengukuran dan Pengukuran Tegangan dan Arus AC/DC.
Kalibrasi Daya AC pada Power Quality Analyzer dengan Menggunakan Multiproduct Calibrator
Kalibrasi Daya AC pada Power Quality Analyzer dengan Menggunakan Multiproduct Calibrator AC Power Calibration on Power Quality Analyzer Using a Multiproduct Calibrator Hayati Amalia 1 dan Agah Faisal 2
Lebih terperinciKomputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 01, No. 01, Januari 2013 Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110 Junaidi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung,
Lebih terperinciPENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR
PENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR Windi Kurnia Perangin-angin 1, A. Mohamad Boynawan 2, Ratnaningsih 3 1 Puslit KIM
Lebih terperinciVALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Lebih terperinciAbstrak Pemeliharaan ketelitian besaran standar tegangan polaritas negatif (V DC-
DISEMINASI STANDAR TEGANGAN DC POLARITAS POSITIF KE POLARITAS NEGATIF MENGGUNAKAN METODE SUBSTITUSI TERMAL PADA KETELITIAN PENGUKURAN MENCAPAI 0,04 µv/v THE DISSEMINATION OF POSITIVE POLARITY DC VOLTAGE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil pengukuran yang diberikan oleh beberapa alat sejenis tidak selalu menunjukkan hasil yang sama, meskipun alat tersebut mempunyai tipe yang sama. Perbedaan ini
Lebih terperinciKARAKTERISASI PENYIMPANGAN NILAI TEGANGAN DC DARI SEBUAH GRUP STANDAR DIODA ZENER
KARAKTERISASI PENYIMPANGAN NILAI TEGANGAN DC DARI SEBUAH GRUP STANDAR DIODA ZENER THE DRIFT CHARACTERIZATION OF THE DC VOLTAGE VALUE FROM A GROUP OF ZENER DIODE STANDARDS Agah Faisal, M. Syahadi dan R.
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP
BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi
Lebih terperinciAUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611
AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611 Herman Syahputra, Lazuardi Umar, Rahmondia Nanda Setiadi Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Bidang Fisika
Lebih terperinciSCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL
SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam
Lebih terperinciINTER-LABORATORY COMPARISONS TEST FOR MULTIMETER REFERENCE IN GUARANTEE QUALITY STANDARD OF CALIBRATION LABORATORY
JMI Vol. 39 No. 2 Desember 2017 METAL INDONESIA Journal homepage: http://www.jurnalmetal.or.id/index.php/jmi p-issn : 0126 3463 e-issn : 2548 673X UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM UNTUK REFERENCE MULTIMETER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Engineer tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan alat ukur. Akurasi pembacaan alat ukur tersebut sangat vital di dalam dunia keteknikan karena akibat dari error yang
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NO. JST/OTO/OTO304/13 Revisi: 03 Tgl.: 24 Agustus 2016 Hal 1 dari 5 I. Kompetensi: Menggunakan Exhaust Gas Analyzer dengan benar II. Sub Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.
BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja
Lebih terperinciALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK
ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Made Agust Arimbawa Pasopati / 0422102 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No.65, Bandung,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan
Lebih terperinciMODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 1 TUJUAN Memahami perbedaan konfigurasi
Lebih terperinciPENETAPAN SISTEM ACUAN DAYA AC UNTUK LABORATORIUM STANDAR NASIONAL BERDASARKAN STANDARD WATT CONVERTER
Penetapan Sistem Acuan Daya AC untuk Laboratorium Standar Nasional Berdasarkan Standard Watt Converter (Agah Faisal) PENETAPAN SISTEM ACUAN DAYA AC UNTUK LABORATORIUM STANDAR NASIONAL BERDASARKAN STANDARD
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :
PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : 0422119 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciBAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai Perancangan Sensor Pengujian Kesetabilan Laser Pengujian variasi diameter
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA 4.1. Kalibrasi Sistem CV Meter Kalibrasi yang dilakukan meliputi kalibrasi IDAC, IDAC1, Vstep dan ADC. IDAC yang digunakan mempunyai resolusi 8 bit dengan arus skala
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL
BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciDalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing
Lebih terperinciPetunjuk Pengunaan. IPMGEO Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter
Petunjuk Pengunaan IPMGEO - 4200 Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter IPMGEO - 4200 Resistivity Meter Dasar Teori Arus listrik yang dialirkan pada media homogen resistif memiliki pola
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciDT-Sense Current Sensor With OpAmp Gambar 1 Blok Diagram AN212
DT-AVR DT-AVR Application Note AN212 Monitor Arus pada Motor DC dengan DT-Sense Current Sensor with OpAmp Oleh : Tim IE Pada beberapa aplikasi motor DC terkadang diperlukan suatu pengendalian/pendeteksian
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS
PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS Edi Putra Harahap 1 *, Ir. Arnita, M.T. 1, Mirza Zoni, S.T, M.T. 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail:
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI
No.LST/TE/EKA5228/06 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik dan kalibrasi rangkaian sensor suhu LM 335 2. Sub Kompetensi : 1) Menggambarkan kurva karakteristik
Lebih terperinciELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM
ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED
BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED 4.1 Kalibrasi DAC Gambar 4.1. Diagram blok proses kalibrasi DAC Gambar 4.1 memperlihatkan diagram blok proses kalibrasi DAC. Komputer dihubungkan
Lebih terperinciTera dan Kalibrasi. dr. Naila Amalia
Tera dan Kalibrasi dr. Naila Amalia 1. Pendahuluan Dewasa ini kebenaran hasil ukur sudah menjadi kebutuhan terutama di bidang pengawasan dan pengendalian mutu. Meskipun sebagian masyarakat masih menganggap
Lebih terperinciTujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca
Percobaan 1 Pengenalan Instrumentasi Laboratorium Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari cara
Lebih terperinciUJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL
UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi di berbagai bidang telah berkembang pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari fungsi yang ditawarkan oleh sebuah teknologi yang telah
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciPEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA
PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA JUMARI, SRI PRIHARTINTO, MURSITI Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.488435,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran. Pengukuran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan seharihari pada berbagai bidang. Bidang
Lebih terperinciPetunjuk Pengunaan. G - Sound (GL 4100) Resistivity Meter
Petunjuk Pengunaan G - Sound (GL 4100) Resistivity Meter GEOCIS (Geophysical Consulting and Instrument Services) PT. GADA ENERGI Gdg. SABUGA-ITB Jln. Taman Sari Bandung, 40132 Phn/Fax : 022-2534160 Kontak
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN
MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kapasitas tegangan yang dipenuhi supaya alat dapat bekerja dengan baik.
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Dalam pembahasan spesifikasi alat ini penulis memberikan keterangan kapasitas tegangan yang dipenuhi supaya alat dapat bekerja dengan baik. Berikut
Lebih terperinciINTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK
INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK Moeridun Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten. ABSTRAK INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Pada BAB ini, akan dibahas tentang hasil pengujian alat yang telah dirancang, dari sisi hardware dan software-nya. Pengujian hardware dan software tersebut meliputi :
Lebih terperinciPeralatan Elektronika
Peralatan Elektronika Peralatan Elektronika adalah semua peralatan yang dipergunakan oleh manusia dengan mempergunakan prinsip kerja elektronika. Sebagai contoh : 1. Alat ukur 2. Alat kontrol industri
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M
PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT Dwi Riyadi M0203025 Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Abstrak Dalam penelitian ini telah dirancang
Lebih terperinciPENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id
Lebih terperinci61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciAPLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)
APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ
RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciVacuum Fluorescent Display 9 Digit VFD Frequency Counter
Vacuum Fluorescent Display 9 Digit VFD Frequency Counter 9 Digit VFD Frequency Counter adalah sembilan digit display fluorescent VFD (Vacuum Fluorescent Display) display biaya tinggi komponen frekuensi
Lebih terperinciJURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51
RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya
Lebih terperinciPENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM
ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR
PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR Agus Nur Rachman, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN e-mail : ptrkn@batan.go.id
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1
PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Aplikasi Rangkaian Elektronika Dalam eknologi Audio Visual yang mencakup: teknik pemancar dan penerima audio, serta pemancar dan penerima audio-video.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Menggunakan alat-alat ukur dan bahan praktek. B. Sub Kompetensi 1. Memilih alat ukur dengan benar dan tepat. 2. Memasang alat ukur dengan benar
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam merancang alat pengendali nyala lampu menggunakan media infra merah berbasis mikrokontroler terbagi atas dua pengendalian yaitu pengendalian dimmer atau terang redup lampu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR.... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3.
Lebih terperinciBAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan
BAB VI PENGUJIAN SISTEM 6.1 Tahap Persiapan Pengujian Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan performansi sistem kontrol yang dirancang. Namun perlu dipersiapkan terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL
PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli sampai 19 Oktober 2012 di Laboratorium Group THz-photonics bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC
PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Nanda Nagara dan Didi Gayani Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN, Tamansari 71, Bandung 40132 Email: nanda.nagara@gmail.com
Lebih terperinciInvestigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC
Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 2(B) 12205 Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC Assa idah dan Yulinar Adnan Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia Intisari:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Pemodelan Fisika untuk perancangan perangkat lunak (software) program analisis
Lebih terperinciSISTEM KALIBRASI UNTUK MENGEVALUASI UNJUK KERJA ANALISER HARMONISA
Sistem Kalibrasi Untuk Mengevaluasi Unjuk Kerja Analiser Harmonisa (Agah Faisal dan Ratnaningsih) SISTEM KALIBRASI UNTUK MENGEVALUASI UNJUK KERJA ANALISER HARMONISA Calibration System for Evaluating a
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT- Application Note AN - Weather Station I (Temperature & Humidity) oleh: Tim IE & Arif Bambang S. & Arief Rachmadani (Institut Teknologi Sepuluh November) Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang
Lebih terperinciTE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum
TE145462 SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum Ver. 3. Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN Proses pengontrolan peralatan ukur dan pantau (Control of Monitoring and Measuring Device Elemen ISO7.6 ISO 9001 2008) di PT Torabika Eka Semesta dilakukan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE
PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE Adindra Vickar Ega, R.Rudi Anggoro Samodro Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK
Lebih terperinciEVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M
EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M EVALUATION OF NATIONAL TORQUE STANDARD MACHINE IN THE RESEARCH CENTER FOR METROLOGY IN MEASUREMENT RANGE OF
Lebih terperinciPENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER
PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER Tatyantoro Andrasto Teknik Elektro UNNES ABSTRAK Piranti Elektronik pada umumnya dikendalikan secara manual, banyaknya
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB
1. Ruang Lingkup UNIVERSITAS GADJAH MADA Halaman : 1 dari 7 PETUNJUK TIMBANGAN (ELEKTRONIK DAN MEKANIK) Instruksi kerja ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan jenis elektronik dan mekanik.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciAPLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH
APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR
Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciSKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer
SKRIPSI Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer Oleh : CHRISTIAN OEI 5103012005 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR
PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan SENSOR ARUS LISTRIK ± 3A (GSC )
Petunjuk Penggunaan SENSOR ARUS LISTRIK ± 3A (GSC 410 07) Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-727 2755 (Hunting) Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: contact@pudak.com - Website:
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI HASIL KALIBRASI SOUND CALIBRATOR DI RUANG TERBUKA DAN DI DALAM KOTAK INSULASI BUNYI
PERBANDINGAN NILAI HASIL KALIBRASI SOUND CALIBRATOR DI RUANG TERBUKA DAN DI DALAM KOTAK INTISARI INSULASI BUNYI Chery Chaen Putri Denny Hermawanto, Dodi Rusjadi Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinci