BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan.
|
|
- Hengki Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. Rumah sakit ini pada hakekatnya berawal dari sebuah Rumah Bersalin (RB) bernama RB Kartini yang didirikan pada tanggal 21 April 1960 oleh tokoh-tokoh masyarakat di Karanganyar, yang pada waktu itu dipimpin oleh Bapak Narjo Adirejo selaku Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten Karanganyar saat itu. Tahun 1963 masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar banyak yang terserang wabah penyakit HO atau kekurangan asupan gizi. Pelayanan kesehatan di Kabupaten Dati II Karanganyar pada saat itu hanya ada satu yaitu BP (Balai Pengobatan). Oleh karena itu para penderita HO ini ditampung di Balai Pengobatan (sekarang PUSKESMAS Karanganyar) untuk mendapatkan perawatan. Namun lama-kelamaan timbul masalah yang cukup kompleks, yaitu makin banyaknya penderita yang mencapai orang, sementara tempat untuk merawat penderita semakin tidak memungkinkan. 23
2 digilib.uns.ac.id 24 Kondisi Balai Pengobatan (BP) yang sangat memprihatinkan dengan fasilitas seadanya, pelayanan kepada pasien khusus penyakit HO tidak ditarik biaya (obat dan makan gratis), tetapi untuk pasien selain penyakit HO tetap dipungut biaya. Tahun 1964 masyarakat Kabupaten Karanganyar difasilitasi oleh dr. Tan Tiauw An sebagai Kepala DKR Kabupaten Dati II Karanganyar mulai bergotong royong membangun Rumah Sakit yang berlokasi di Jetu (sekarang Jl. Lawu). Pembangunan tersebut mendapat respon dan dukungan dari Pemerintah Daerah pada waktu itu. Kemudian ditentukan lokasi Rumah Sakit berada di sebelah barat RB Kartini dengan memanfaatkan tanah yang masih kosong. Penentuan lokasi pada waktu itu dinilai sangat menguntungkan, karena: Lokasi yang strategis, berada di sisi timur Kota Karanganyar. Akses jalan mudah, dapat dijangkau masyarakat luas. Suasana sangat tenang, sehingga masyarakat yang berobat tidak terganggu dan pasien yang menginap / opname dapat beristirahat dengan tenang. Tanggal 6 Juni 1965 BP tersebut pindah di Rumah Sakit yang telah dibangun, Rumah Sakit tersebut gabungan antara RB Kartini (swasta) yang letaknya bersebelahan dengan Rumah Sakit. Jumlah TT (tempat tidur) sebanyak 34 buah, dan mulai saat itu nama Rumah Sakit menjadi RUMAH SAKIT BERSALIN KARTINI.
3 digilib.uns.ac.id 25 Tahun 1970 Rumah Sakit Bersalin Kartini dijadikan Rumah Sakit Kartini dengan jumlah karyawan 20 orang, dan jumlah tempat tidur TT, yang dikepalai dr. Srijanto Hardjomigoeno. Kabupaten Karanganyar saat itu hanya mempunyai 2 (dua) dokter, yaitu dr. Tan Tiauw An selaku Kepala DKR Kabupaten Karanganyar dan yang kedua dr. Srijanto Hardjomigoeno sebagai Kepala RSU Kartini, bidan baru ada 4 orang dengan dibantu beberapa mantri kesehatan. Kasus penyakit terbanyak yang terjadi setelah RSU Kartini berdiri adalah penyakit infeksi dan penyakit diare. Penyakit ini memuncak pada tahun 1970an di Kabupaten Karanganyar. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan kuantitas dan kualitas pelayanan menyebabkan Pemerintah Daerah Karanganyar merencanakan pemindahan RSUD ke lokasi yang lebih luas. Mengingat pengembangan tak mungkin dapat dilakukan di lokasi lama (Jl. Lawu), maka pada tanggal 11 Maret 1995 RSUD pindah di jalan Yos Sudarso, Jengglong, Bejen, Karanganyar. RSUD Kabupaten Karanganyar memenuhi syarat menjadi RSU kelas C berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan, dan dikukuhkan dengan Keputusan Menkes Republik Indonesia Nomor 009-1/MENKES/1/1993, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSU Karanganyar. Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan secara lebih
4 digilib.uns.ac.id 26 akuntabel, transparan, efektif dan efisien, Satuan Kerja Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar telah memenuhi persyaratan teknis, administrative dan substantive sesuai ketentuan yang berlaku dapat ditingkatkan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD), maka sejak tanggal 2 Maret 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status BLUD penuh. 2. Filosofi, Visi, Misi dan Motto a. Filosofi Memberi pelayanan kesehatan yang profesional dengan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. b. Visi RSUD pilihan masyarakat berstandar nasional. c. Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan professional. 2. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia. 3. Memenuhi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat. 4. Meningkatkan kemandirian, transparansi dan akuntabel.
5 digilib.uns.ac.id 27 d. Motto Sehat Adalah Keutamaan Kami. 3. Struktur Organisasi Berdasarkan peraturan Bupati No.83 Tahun 2009 pasal 2 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada RSUD Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut : Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Karanganyar DIREKT UR Ka. Sub. Ka. Bag Ka. Sub. Ka. Sub. Ka. Bid. Pelayanan KELOMP OK JABATAN FUNGSIO Ka. Bid. Penunjan Ka. Bid. Pengelol Ka. Seksi Perencan Ka. Seksi Perbend
6 digilib.uns.ac.id 28
7 digilib.uns.ac.id Deskripsi Jabatan. a. Kepala Instalasi Farmasi 1) Mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan Instalasi Farmasi seperti pengelolaan obat. 2) Menyusun Program kegiatan dan kebijakan berkaitan dengan Pelayanan Kefarmasian. 3) Menyusun perencanaan pengadaan perbekalan farmasi. 4) Melaksanakan koordinasi lintas sektoral dengan seluruh bagian terkait di rumah sakit. 5) Bertanggung jawab terhadap segala legalitas, aspek hukum, etik dan peraturan kefarmasian. 6) Mengadakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelayanan farmasi. 7) Menilai dan mengevaluasi kinerja tenaga farmasi (cuti, exstra dan mutasi). 8) Melaksanakan diklat terhadap siswa praktek dan dokler muda. 9) Melaporkan semua kegiatan kepada Direktur melalui Kepala Bidang Penunjang Medik dan non Medik. b. Penanggung jawab administrasi Instalasi Farmasi 1) Melaksanakan pencatatan semua kegiatan pelayanan farmasi seperti pengeluaran obat dan alat kesehatan harian, bulanan pemakaian antibiotik, pemakaian OGB (Obat
8 digilib.uns.ac.id 30 generik Berlogo), pemakaian obat narkotika, dan pemakaian obat psikotropika. 2) Mendokumentasikan kegiatan distribusi sistem One Unit Dose Dispensing (OUDD). 3) Mendokumentasikan data-data Pelayanan Kefarmasian seperti pengkajian resep, PIO dan konseling. 4) Mengumpulkan dan mencatat pengajuan klaim obat program kemitraan. c. Penanggung jawab perbekalan farmasi instalasi Farmasi Bertanggung jawab dalam ketersediaan seluruh kebutuhan perbekalan farmasi RSUD Karanganyar baik yang masuk maupun yang keluar di IFRS dengan sepengetahuan Kepala Instalasi Farmasi, yaitu: 1) Melaksanakan pencatatan perbekalan farmasi yang menipis untuk diajukan kepada Kepala Instalasi Farmasi. 2) Menerima, mencocokkan, menyimpan dan mendistribusikan perbekalan farmasi serta mencatat faktur kedalam buku penerimaan. 3) Melakukan stok opname setiap bulan dan stok opname besar diakhir tahun. 4) Memantau, mencatat dan melaporkan obat-obat slow moving atau hampir Expired Date (ED) kepada Kepala
9 digilib.uns.ac.id 31 Instalasi Farmasi untuk dilanjutkan disampaikan kepada Dokter di rumah sakit. 5) Melaporkan obat-obat yang rusak untuk dilakukan pemusnahan obat. 6) Membuat laporan realisasi pengadaan total maupun pengadaan khusus OGB. 7) Menyimpan data-data kegiatan tersebut di atas. 8) Menyiapkan data tersebut di atas untuk pemeriksaan. d. Penanggung jawab pelayanan kefarmasian dan peningkatan mutu Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian dan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian RSUD Karanganyar sebagai berikut: 1) Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian seperti pemberian informasi obat, pemberian konseling, melakukan pengkajian resep. 2) Melakukan peningkatan mutu pelayanan farmasi pelayanan sebelumnya 3) Meningkatkan kecepatan pelayanan obat di unit rawat jalan maupun unit rawat inap.
10 digilib.uns.ac.id 32 e. Penanggung jawab distribusi obat Instalasi Farmasi RSUD Karanganyar Bertanggung jawab pada distribusi perbekalan farmasi ke semua unit pemakaian di RSUD Karanganyar, yaitu: 1) Saling berkoordinasi pada pelayanan resep rawal jalan, rawat inap, dan IGD (Instalasi Gawat Darurat). 2) Membuat pengajuan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk pasien rawat jalan, rawat inap dan Kil kepada bagian perbekalan farmasi. 3) Melaksanakan dispensing obat yaitu dari membaca resep, mengambil obat, meracik, memberi etiket mengontrol hingga menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi obat yang memadai. 4) Mengcopy resep yang tidak ada di rumah sakit dan mencatat sebagai bahan evaluasi. 5) Mengevaluasi pelaksanaan pelayunan resep secara keseluruhan.
11 digilib.uns.ac.id 33 B. Analisis Dan Pembahasan. 1. Standard Operating Procedure (SOP) a. Pengertian Presedur tetap pengadaan barang/jasa merupakan tata cara penerapan pengadaan (pembelian) barang/jasa. b. Tujuan Sebagai acuan dan langkah-langkah dalam penerapan pengadaan (pembelian) barang/jasa sehingga akan diperoleh kelancaran pelaksanaan dan kualitas barang/jasa yang telah diharapkan. c. Kebijakan 1) Pedagang besar farmasi dipilih yang berlokasi terdekat dengan RS dan loyalitas tinggi terhadap RS. 2) Metode pengadaan obat dipilih yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit Karanganyar yaitu sistem pengadaan langsung ke Pedagang Besar Farmasi (penunjukan langsung) sesuai Ke. Pres RI no 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3) Pengadaan barang/jasa melalui panitia pengadaan barang/jasa badan RSUD Kabupaten Karanganyar. 4) Penulisan surat pesanan pengadaan obat dilaksanakan oleh Apoteker.
12 digilib.uns.ac.id 34 5) Menulis Surat Pesanan obat berdasarkan informasi obat menipis dari gudang. 6) Surat Pesanan dibuat rangkap 3, lembar asli diberikan kepada rekanan, lember 2 untuk arsip farmasi, lember 3 untuk keuangan Rumah Sakit. 7) Obat yang diadakan sesuai yang tercantum dalam Formularium obat dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Rumah Sakit. d. Prosedur 1) Bagian Gudang. PPTK (Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan) bagian gudang mengusulkan pengadaan barang dan/atau jasa disampaikan kepada pejabat/panitia pengadaan. 2) Bagian Pengadaan. Pejabat/ panitia pengadaan melaksanakan pengadaan barang dan/jasa kepada penyedia barang/jasa sesuai ketentuan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003, ditambah persyaratan bagi penyedia barang dan/atau jasa berupa. a) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). b) Pengusaha Kena Pajak (PKP). c) Surat Keterangan Fiskal. d) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
13 digilib.uns.ac.id 35 e) TDP (Tanda Daftar Perusahaan). f) Harga Perhitungan Sendiri (HPS) g) Surat Permintaan Penawaran Harga. h) Surat Penawaran Harga Bermaterai Rp i) Berita Acara Pembukaan, Penelitian, Evaluasi dan Negosiasi Penawaran Harga. j) Usulan penyedia barang dan/atau jasa. k) Surat Perintah Kerja (SPK). l) Kwitansi bermaterai cukup. m) Faktur Pembelian (Nota). n) Surat Setoran Pajak dan Faktur Pajak. o) Berita Acara Pemeriksaan Barang dan/atau Jasa. p) Berita Acara Penerimaan Barang dan/atau Jasa. Melakukan perbandingan harga dan pemilihan pemasok dengan harga yang terendah. Surat Perintah Kerja (Surat pesanan) dibuat rangkap 3, lembar asli diberikan kepada rekanan, lember 2 untuk arsip farmasi, lember 3 untuk keuangan Rumah Sakit. 3) Bagian Keuangan Menerima Surat Perintah Kerja,Faktur Pembelian, Surat Setoran Pajak dan Faktur pajak, Faktur Pembelian dari bagian pengadaan. Melakukan jurnal pembelian dan mencatat kedalam buku catatan pembelian.
14 digilib.uns.ac.id 36 e. Unit Terkait Instalasi farmasi dan keuangan. 2. Praktik Sistem Akuntansi Pengadaan Obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar Pembelian obat pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar dilakukan setelah ada informasi dari bagian gudang bahwa persediaan obat yang ada digudang telah menipis. Pembelian dilakukan setelah mendapat verifikasi dari kepala Instalasi Rumah Sakit dan disetujui oleh bagian pengadaan. Prosedur pembelian yang diterapkan pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut: a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengadaan obat pada instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar. 1) Fungsi Gudang. Bagian Gudang bertanggung jawab memberikan informasi tentang sediaan barang digudang, menyimpan barang, dan melakukan pengecekan barang. 2) Fungsi Pengadaan. Bagian pengadaan bertanggung jawab untuk melakukan order pembelian, membandingkan harga dari para supplier, dan membuat surat penawaran harga.
15 digilib.uns.ac.id 37 3) Fungsi Keuangan Bagian Keuangan bertanggung jawab melakukan verifikasi dokumen dan melakukan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan pengadaan obat. Pencatatan yang dilakukan yaitu pencatatan kedalam jurnal dan buku catatan pembelian. b. Dokumen yang digunakan. 1) Surat Permintaan pembelian. Dokumen ini dibuat oleh bagian pengadaan sebagai dasar pelaksanaan pembelian sesuai dengan permintaan dari gudang. 2) Surat Permintaan Penawaran. Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga barang yang akan dibeli kepada para pemasok dengan tujuan mencari harga terendah. 3) Surat Penawaran Harga. Merupakan surat balasan dari pemasok atas permintaan penawaran harga yang dikirim. Dokumen ini berisi penawaran harga dari pemasok mengenai jenis barang yang diminta.
16 digilib.uns.ac.id 38 4) Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa. Merupakan surat kesepakatan melakukan kerja sama dengan pemasok yang telah dipilih dalam rangka pengadaan obat. 5) Surat Perintah Kerja. Dokumen ini digunakan untuk memesan obat kepada pemasok yang telah dipilih. 6) Faktur Pembelian. Dokumen ini berasal dari supplier sebagai bukti pembelian barang. Faktur Pembelian disertakan pada saat barang dikirim. 7) Faktur Pajak. Merupakan bukti bahwa pajak barang yang dibeli telah dibayar. 8) Surat Penerimaan Barang. Dokumen ini dibuat oleh bagian gudang yang berisi bahwa barang yang dipesan telah diterima. Dokumen ini berisi informasi tentang nama barang, satuan, jumlah dan harga obat. 9) Surat Pemeriksaan Barang. Merupakan dokumen yang menyatakan bahwa barang yang diterima telah diperiksa sesuai dengan faktur pembelian.
17 digilib.uns.ac.id 39 10) Bukti Kas Keluar. Dokumen ini dibuat bagian keuangan sebagai bukti bahwa bagian ini telah mengeluarkan uang untuk keperluan penyelesaian transaksi pengadaan obat-obatan. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan. 1) Jurnal Umum. Catatan ini dibuat oleh bagian keuangan yang digunakan untuk mencatat pembelian obat. 2) Kartu Gudang. Kartu gudang diisi oleh staf gudang untuk mencatat mutasi jumlah masing-masing jenis obat-obatan yang ada digudang. 3) Catatan Pembelian. Catatan pembelian dibuat oleh bagian keuangan. Catatan ini berisi nama barang, nama pemasok, dan jatuh tempo. d. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem. 1) Prosedur Permintaan Pembelian. Dalam prosedur permintaan pembelian terlebih dahulu bagian gudang mengadakan pengecekan terhadap barang yang ada digudang. Jenis obat mana yang telah menipis, menginformasikannya kepada Kepala Farmasi,
18 digilib.uns.ac.id 40 diverifikasi sesuai kebutuhan kemudian mengajukan permintaan pembelian kepada panitia pengadan. 2) Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok. Setelah menerima surat permintaan pembelian, bagian pengadaan membuat perkiraan harga obat-obatan sendiri dan membuat surat permintaan penawaran harga yang kemudian dikirim kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga obat untuk memungkinkan pemilihan pemasok dengan harga yang paling murah. 3) Prosedur Order Pembelian. Setelah menerima balasan dari surat penawaran harga yang telah dikirim, bagian pengadaan mencari pemasok dengan harga yang termurah. Kemudian bagian pengadaan menetapkan melakukan kerja sama dengan pemasok yang dipilih dan mengirimkan surat perintah kerja / surat pesanan pembelian. 4) Prosedur Penerimaan Barang. Setalah barang diterima bagian gudang melakukan pengecekan terhadap barang mengenai nama barang, jumlah dan satuan kemudian membuat laporan penerimaan dan pemeriksaan barang untuk menyatakan
19 digilib.uns.ac.id 41 penerimaan dan pemeriksaan barang dari pemasok tersebut. 5) Prosedur pencatatan Persediaan Prosedur ini dilakukan oleh staf bagian gudang. Staf bagian gudang mencatatnya kedalam kartu gudang masing-masing obat 6) Prosedur Pencatatan Persediaan. Prosedur ini dilakukan oleh bagian keuangan. Staf bagian keuangan mencatatnya kedalam jurnal dan catatan pembelian. 3. Bagan Alir Dokumen Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Pengadaan Obat pada Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:
20 digilib.uns.ac.id 42 Bagian Gudang Dari pemasok Gambar 3.3 Mulai Melakukan pengecekan barang digudang Keter angan KELO MPOK JABAT S Sumbe r: Profil
21 digilib.uns.ac.id 43 Bagian Pengadaan. SP H K ar Melakukan perbanding an harga Dari pemasok FBO 2 N 4 SPPB 2 FBO 1 SPPB 1 Melakukan pemeriksaan FBO barang dan 2 membuat M el FP FP Laporan penerimaan barang Ke ter G F pemasok pemasok Surat permintaan pembelian 1
22 digilib.uns.ac.id 44 N Bagian keuangan LP B 2 SPPB 1 Membuat surat Keterangan perintah kerja : LPB : Laporan SPK 3 N SPK SPK S 1 SPP Membuat surat permintaan SPK 2
23 digilib.uns.ac.id Evaluasi Sistem Pengadaan Obat Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar. Berikut ini evaluasi terhadap sistem pengadaan obat yang diterapkan pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar: a. Evaluasi terhadap fungsi yang terkait. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengadaan obat pada Instalasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan Standard Operating Procedure. Fungsi yang terkait dengan pengadaan obat terdiri dari tiga fungsi yaitu fungsi gudang, fungsi pengadaan, dan fungsi akuntansi. Pemisahan fungsi ini untuk menjaga kekayaan perusahaan berupa persediaan obat dan menjamin ketelitian serta keandalan catatan akuntansi yang digunakan. Namun masih ada perangkapan fungsi pada sistem pengadaan obat di Rumah Sakit Umum kabupaten Karanganyar yaitu tidak dipisahnya antara fungsi penerimaan dan fungsi gudang hal ini dapat dilihat pada bagian gudang yang melakukan fungsi penerimaan dan fungsi penyimpanan. b. Dokumen yang digunakan. Dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan obat pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan Standard Operating Precedure, yaitu
24 digilib.uns.ac.id 46 surat permintaan pembelian, surat penawaran harga, surat penetapan penyedia barang, surat perintah kerja, faktur pembelian, faktur pajak, surat penerimaan barang, surat pemeriksaan barang, dan bukti kas keluar. Dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan dokumen pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar sudah cukup baik dan lengkap. c. Catatan akuntansi yang digunakan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengadaan obat pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan Standard Operating Procedure yaitu kartu gudang, jurnal umum, dan catatan pembelian. Namun catatan yang digunakan masih kurang memadai karena belum diselenggarakannya kartu persediaan oleh bagian akuntansi, pencatatan terhadap mutasi persediaan obat hanya dilakukan oleh bagian gudang saja sehingga tidak ada internal check dari fungsi/bagian lain. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem. Jaringan yang membentuk sistem akuntansi pengadaan obat pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan Standard Operating Procedure. Prosedur pengadaan telah sesuai dengan
25 digilib.uns.ac.id 47 standar yang ditetapkan, mulai dari prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang dan prosedur pencatatan persediaan. Dalam sistem akuntansi pengadaan obat pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar tidak melakukan prosedur pencatatan hutang karena Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar merupakan rumah sakit sektor publik sehingga tidak adanya pencatatan utang pada transaksi pengadaan. C. Temuan Berdasarkan analisis mengenai sistem pengadaan obat pada instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar dapat dikemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem yang telah diterapkan oleh manajemen rumah sakit, antara lain sebagai berikut: 1. Kelebihan. a. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggu jawab masing-masing fungsi sesuai dengan bagiannya. b. Dokumen yang digunakan telah sesuai dengan kebutuhan diverifikasi dan diotorisasi oleh pihak yang berwewenang.
26 digilib.uns.ac.id 48 c. Jaringan prosedur yang digunakan pada sistem pengadan obat sudah cukup baik karena prosedur yang ditetapkan sudah dijalankan dengan urutan yang baik. 2. Kelemahan. Beberapa kelemahan yang terdapat pada sistem pengadaan obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar antara lain: a) Bagian gudang melakukan fungsi ganda yaitu fungsi penyimpanan dan fungsi penerimaan. Hal ini menunjukkan bahwa belum adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi gudang dengan fungsi penerimaan, sehingga tidak dapat dilakukan pengecekan dalam pelaksanaan transaksi pengadaan dan memungkinkan terjadi penyelewengan, salah pencatatan ataupun manipulasi data dalam proses penyimpanan dan penerimaan barang. b) Catatan akuntansi yang dibuat oleh bagian keuangan kurang lengkap, karena belum menyelenggarakan catatan persediaan. Hal ini mengakibatkan data kurang akurat karena persediaan obat yang ada digudang farmasi hanya dicatat oleh bagian gudang, sehingga tidak ada internal check oleh bagian yang lain.
BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG
BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG Instalasi Farmasi Rumah Sakit Myria Palembang merupakan Bagian Pelayanan Instalasi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Akuntansi Definisi akuntansi menurut Warren (2005:10), yaitu: Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (promotif, preventif, kuratif,
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WAKIL DIREKTUR BIDANG ADMINISTRASI UMUM WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN WAKIL DIREKTUR
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG DIREKTUR UTAMA KOMITE MEDIK KOMITE ETIK & HUKUM KOMITE MUTU & K3 DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan perkembangan RSUD kabupaten karanganyar
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah dan perkembangan RSUD kabupaten karanganyar RSUD Kabupaten Karanganyar merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah kabupaten
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi
Lebih terperinciBAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN
BAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN Sebelum membahas tentang prosedur terlebih dahulu dibahas tentang Sistem
Lebih terperinciLampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE
Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK 1. TUJUAN Tujuan dari
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.
BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN Disusun oleh: Sri Mayani Harahap, S. Farm NIM : 093202063 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem informasi yang dibahas ditekankan pada pengorganisasian informasi antar bagian-bagian yang terlibat dalam pengendalian persediaan di gudang perkantoran kantor.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dengan tekad yang kuat akan komitmen terhadap layanan kesehatan berkualitas, HOSANA MEDICA GROUP memulai perjalanan pelayanannya dengan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.
BAB II HASIL SURVEY.1. Gambaran Umum Dimulai sekitar tahun 198, pada masa kolonial Belanda dengan zendingnya mengurus rumah bagi orang miskin yang digabung dengan poliklinik zending, selanjutnya berkembang
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA
BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PUTRATUNGGAL ANEKA didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan terjadi di berbagai sektor, termasuk sektor jasa. Salah satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Defenisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih
Lebih terperinciRANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG SKRIPSI
RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonom (S1) Pada Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010
. BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh mengenai gambaran perencanaan pengadaan obat-obatan di instalasi farmasi tahun 2008, maka penulis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciAspek legal. untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Yustina Sri Hartini - PP IAI
Aspek legal penggunaan TIK untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan Yustina Sri Hartini - PP IAI Disampaikan dalam Annual Scientific Meeting Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, 23 Maret 2017
Lebih terperinci. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang
43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL
BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL Bab keempat ini akan berisi data-data yang dibutuhkan dalam pengerjaan sistem serta pembahasan mengenai pemetaan proses bisnis. Pemetaan proses bisnis merupakan penjabaran
Lebih terperinciBAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari
Lebih terperinciLampiran 1.Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Lampiran 1.Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WAKIL DIREKTUR BIDANG ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Riwayat Puskesmas 3.1.1. Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Jagakarsa berdiri pada tahun 1986 yang beralamat di Jalan Moh Kahfi I No. 27A, sebelum berdiri sendiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciStandard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN
Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang
Lebih terperinci25/3/2016. Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016
Citraningsih Yuniarti RSUD KOTA YOGYAKARTA 2016 Kegiatan logistik sangat penting dalam menunjang kegiatan pengadaan barang / jasa di RS sehingga mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki.
Lebih terperinciPENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.
PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. Kegiatan administrasi di apotek (standar pelayanan kefarmasian) Administrasi umum pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto Kabupaten Bone Bolango. Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT PADA PT. SWATAMA MEGA TEKNIK
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT PADA PT. SWATAMA MEGA TEKNIK Nama : Harini Fajriah Sidik NPM : 23213925 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., M.M Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dalam bab-bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan sistem akuntansi yang. bahan baku dan pembayaran hutang dagang sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN 5.1.Evaluasi Sistem Akuntansi UD BERDIKARI Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan sistem akuntansi yang saat ini
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WAKIL DIREKTUR BIDANG ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PUTRA MANDIRI ABADI adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI ABADI
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Jaminan Pelayanan Kesehatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan memadukan penggunaan ilmu dan seni untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI... JAKARTA. Apoteker/D3Farmasi/Asisten Apoteker
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI A. Struktur Organisasi Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang tersedia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Defenisi Rumah Sakit BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya Offset Jebres Surakarta yang memiliki kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dalam melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan menyusun suatu proswdur sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatannya. Prosedur disusun sebaik-baiknya agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. secara ekonomi. Instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelolaan obat menurut Siregar dan Amalia (2003) merupakan salah satu manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan karena
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit 3.1.1. Sejarah Rumah Sakit RS THT Bedah Prof. Nizar dikembangkan dari sebuah tempat praktek pribadi alm.profesor Nizar SpTHT
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan DIREKTU R KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WAKIL DIREKTUR BIDANG ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang
BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan
Lebih terperinciBAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.
BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan tetapi juga pada pemenuhan pelayanan jasa masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instansi rumah sakit sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Rumah sakit merupakan suatu bentuk perusahaan jasa yang dikelola oleh pemerintah maupun
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Abad Dua Satu Makmur didirikan oleh Lie Maryo Rusdi Hamid, yang sekarang menjabat sebagai Direktur
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Teori 3.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU
INDIKATOR INDIVIDU LAMPIRAN SK DIREKTUR RSUD LAWANG NOMOR : 188.4/ /KEP/35.07.216/2016 TANGGAL : Januari 2016 1. JABATAN : KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN a. melaksanakan pengelolaan kegiatan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya
Lebih terperinciSistem Pembelian Bahan Baku Audio Pada PT. Panasonic Gobel Indonesia SUSANTI KUSUMO SARI EKONOMI/ AKUNTANSI ELVIA FARDIANA SE., MM.
Sistem Pembelian Bahan Baku Audio Pada PT. Panasonic Gobel Indonesia SUSANTI KUSUMO SARI 28210025 EKONOMI/ AKUNTANSI ELVIA FARDIANA SE., MM. Latar Belakang Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instalasi farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit, merupakan suatu unit atau bagian yang menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88
67 BAB ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88. Sejarah Perusahaan Perusahaan Perorangan Notebook88 mulai beroperasi di Jakarta sejak September 00. Notebook88 adalah sebuah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan di Bab 4 maka simpulan yang dapat ditarik oleh penulis sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciEvaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN
Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
Bagian Keuangan terdiri atas : 1. Sub Bagian Perbendaharaan 2. Sub bagian Penerimaan 3. Sub bagian Verifikasi 4. Sub bagian Akuntansi 1. Sub Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Persepsi merupakan aktivitas, mengindra, mengintegrasikan dan memberi penilaian pada objek-objek fisik maupun obyek sosial dan pengindraan tersebut tergantung pada stimulus
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan
- 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciRUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.
RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Definisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT
Lebih terperinci