MENGENAL STANDAR FORMAT MATERI E-LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGENAL STANDAR FORMAT MATERI E-LEARNING"

Transkripsi

1 MENGENAL STANDAR FORMAT MATERI E-LEARNING Abstrak Perkembangan elearning berakibat pada berkembangnya Learning Management System (LMS) yang beragam yang mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain. Hal ini dapat disebabkan adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka dikembangkan sistem e-learning dengan format materi yang sudah distandarkan agar antara Learning Management System (LMS) yang berbeda dapat menggunakan materi yang sama sehingga materi dapat dipakai bersama-sama. Hal ini sangat penting karena sebuah materi e-learning harus dapat menggantikan fungsi pengajar dalam suatu kelas dan dapat berinteraksi dengan user. Salah satu standar yang dapat dipakai adalah standar dari Advance Distributed Learning (ADL), yaitu Sharable Content Object Reference Model (SCORM) yang menyediakan berbagai spesifikasi yang harus dipenuhi oleh LMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem e-learning yang memenuhi standar SCORM khususnya pada sisi konten agar dapat diintegrasikan ke berbagai LMS atau sistem e- learning yang sudah mendukung SCORM. Keywords E-learning, SCORM A. Pendahuluan Elearning merupakan pembelajaran atau pelatihan yang disiapkan, disajikan, atau diatur menggunakan berbagai teknologi pembelajaran dan dapat dijalankan secara lokal maupun global. Dengan elearning semakin mempermudah dalam penerapan distance learning. Selanjutnya dengan berkembangnya elearning maka berkembang pula Learning Management System (LMS) yang beragam yang mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain. Hal ini dapat disebabkan adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan teknologi elearning dengan materi yang mengacu suatu standar yang disusun oleh Department of Defense (DoD) dan dikembangkan oleh Advanced Distributed Learning (ADL) initiativ. Standar tersebut dikembangkan dengan mengintegrasikan pengembangan teknologi dari berbagai organisasi seperti IMS, Aviation Industry CBT Committee (AICC), Alliance of Remote Instructional Authoring & Distribution Networks for Europe (ARIADNE), Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Learning Technology Standards Committee (LTSC) menjadi sebuah model referensi yang dikenal dengan nama Sharable Content Object Reference Model (SCORM). SCORM menggunakan pendekatan object oriented yang memandang bahwa setiap content object merupakan sekumpulan object yang dapat disatukan untuk membentuk suatu sistem yang lebih besar. Dalam membangun materi (bahan ajar) diperlukan perangkat lunak pembangun bahan ajar (Authoring Tools) yang mendukung SCORM. B. Pembahasan

2 1)Pembelajaran Elektronik (E-Learning): E-learning merupakan kependekan dari electronic learning. Salah satu definisi umum dari e-learning (Sohn, 2005), yaitu: pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT). Dalam teknologi e-learning semua proses belajar mengajar yang biasa dilakukan di dalam kelas dilakukan secara live dan virtual. Hal ini berarti bahwa pada saat yang bersamaan seorang pengajar mengajar di depan sebuah komputer dan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain yang terletak di tempat yang berbeda. Inixindo dalam Building E-Learning With Moodle (2009) menyebutkan keuntungan menggunakan e-learning antara lain adalah: menghemat waktu proses belajar; mengurangi biaya proses perjalanan; menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastuktur, peralatan, buku) menjangkau wilayah geografis yang lebih luas; melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu Dalam penerapan di Indonesia e-learning juga memiliki beberapa kendala/keterbatasan yang harus diwaspadai, yaitu sebagai berikut: a. Investasi, walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada mulanya, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. b. Budaya, pemanfaatan e-learning memerlukan budaya belajar mandiri. Hal ini baru dimiliki oleh sebagian kecil manusia. c. Teknologi dan infrastuktur, e-learning membutuhkan perangkat komputer jaringan yang handal dan teknologi yang tepat. Akan tetapi ketersediaan infrastuktur dan teknologi ini masih belum memadai. 2)Learning Management System (LMS): LMS disebut dengan platform e-learning atau Learning Content Management System (LCMS). LMS merupakan sebuah sistem yang didesain untuk menyajikan, melacak, melaporkan, dan mengatur konten pembelajaran, kemajuan pembelajar dan interaksi pembelajar. Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. LMS dapat juga didefinisikan sebagai perangkat lunak untuk mengelola sistem pembelajaran dan pelatihan, meliputi administrasi, pembuatan, penyimpanan dan media presentasi obyek pembelajaran, data user, hingga penyediaan laporan manajemen.

3 Keuntungan yang bisa didapatkan melalui LMS adalah sebagai berikut: Proses pembelajaran efektif karena perlakuan pada tiap siswa berbeda, tergantung perkembangannya. Selain itu siswa juga dapat memilih content pembelajaran dan pengajar yang sesuai. Efisien dalam administrasi, pendaftaran, pelaporan, pengarsipan data siswa, pengajar dan sumber content pembelajaran. Akses yang luas pada sumber-sumber yangdapat dijadikan sebagai referensi. Namun ada beberapa kelemahan dan keterbatasan pada penggunaan LMS sebagai solusi untuk aplikasi e-learning, antara lain (Inixindo,2009): Ketergantungan terhadap Vendors LMS yang digunakan. Organisasi harus menyesuaikan proses e-learning berdasarkan LMS yang digunakan. LMS pada umumnya hanya menyangkut perencanaan, penyampaian, administrasi, dan manajemen kegiatan para pembelajar serta proses pembelajaran. Hubungan antara LMS dengan SCORM dapat didefinisikan bahwa dengan LMS, SCORM membuat bahasan menjadi lebih simpel atau dipersempit secara arti bahasa, dikarenakan pembelajaran yang berbasis web mempunyai kemampuan untuk mengatur pengiriman konten pembelajaran kepada pebelajar. 3)Perangkat Lunak Pembangun Bahan Ajar (Authoring Tools): Berdasarkan Authoring Tool Accessibility Guidelines 1.0 (Wismaningrum,2007) yang dikeluarkan oleh W3C (2000) Authoring Tool mengacu pada software yang digunakan untuk mengasilkan konten web. Authoring Tools dapat memungkinkan, mendorong, dan membantu user (author) untuk menghasilkan konten web melalui prompt, alert, checking and repair function, help file dan authomated tool. Beberapa authoring tools didesain agar mudah digunakan oleh user dengan kemampuan komputasi yang terbatas. Authoring tools yang lain dapat mendukung user dengan berbagai tingkat kemampuan komputasi, contohnya dengan bahasa pemrograman yang mungkin tidak pernah dilirik oleh user tanpa keahlian teknis. 4)Sharable Content Object Reference Model (SCORM): Interoperable materi dari mata ajar atau mata diklat merupakan salah satu masalah penting dalam e-learning. Hal tersebut mendorong kelompok ADL (Advanced Distance Learning) membuat suatu standar materi pembelajaran yang dikenal dengan nama Sharable Content Object Refference Model (SCORM) dengan berbagai kelengkapan yang menyertainya. Casella dalam A SCORM Thin Client Architecture for E-Learning Systems Based on Web Services. (2007) menyebutkan SCORM adalah sesuatu yang menunjukkan jenis-jenis

4 pelayanan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu, bagaimana masalah tersebut dapat ditempatkan secara bersama-sama, standar-standar relevan yang terkait dan bagaimana penggunaannya. Ada tiga buah kriteria utama untuk reference model seperti SCORM. Pertama, harus mampu menghubungkan petunjuk-petunjuk yang dapat dimengerti dan diimplementasikan oleh pengembang learning content. Kedua, harus diterapkan, dimengerti dan digunakan oleh banyak stakeholder sebisa mungkin. Ketiga, SCORM harus mengijinkan pemetaan dari setiap model spesifik para stakeholder untuk pengembangan dan desain instruksional ke dalam dirinya sendiri. Stakeholder harus mampu untuk melihat model desain instruksional mereka direfleksikan dengan reference model yang mereka pakai pada umumnya. Pada SCORM ada beberapa elemen pembentuk, diantaranya adalah seperti berikut: 1. Learning Management Sistem (LMS) LMS berguna untuk mengirim, melacak, melaporkan dan mengelola isi pembelajaran, mengetahui kemajuan siswa dan interaksi siswa dengan materi pembelajaran. Sebuah model umum yang menunjukkan komponen atau service potensial dari sebuah LMS ditunjukkan pada Gbr 1. Gbr 1. Learning Management Sistem LMS memiliki 7 (tujuh) buah layanan yang membentuk arsitektur sistem: a. Learning Profile Service : Menyimpan data mengenai pembelajar atau user. b. Course Administravie Service : Berfungsi untuk mengatur materi belajar mengajar. c. Assessment Service : Sebagai basis data ujian dan menentukan serta mengelola tes yang akan dilaksanakan. d. Sequencing Service : Layanan yang dapat merangkai materi belajar maupun tes.

5 e. Delivery Service : Layanan yang dapat mengirimkan materi belajar kepada pembelajar atau user. f. Tracking Service : Layanan yang dapat mengetahui pencapaian pembelajar atau user sampai sejauh mana seorang user dapat melaksanakan tes dan belajar. g. Content management Service : Layanan yang dapat mengelola isi materi belajar dan tes. 2. Asset Asset merupakan blok utama dari sebuah learning resources. Asset merupakan representasi elektronik dari media seperti teks, gambar, suara, obyek penilaian atau bagian data lain yang dapat diolah oleh web client dan ditampilkan ke siswa. Gbr 2. Asset 3. Sharable Content Objects (SCO) SCO merupakan kumpulan dari asset yang menggunakan SCORM Run-Time Environment (RTE) untuk berkomunikasi dengan LMS. Perbedaan utama dengan asset adalah SCO berkomunikasi dengan LMS menggunakan pemrograman antar muka IEEE ECMAScripts. SCO merupakan unit informasi minimum yang dapat diambil ke konten LMS. Skema dari SCO ditunjukkan pada Gbr 3.

6 Gbr 3. Skema SCO 4. Content Organization Content Organization merupakan representasi atau peta yang mendefinisikan penggunaan yang diharapkan dari isi sampai unit instruksi terstruktur. Peta akan memperlihatkan hubungan antara satu aktifitas dengan aktivitas lainnya seperti digambarkan pada Gbr 4. (Dodds,2006) Gbr 4. Ilustrasi Konseptual Organisasi Konten 5. Manifest File Manifest merupakan dokumentasi XML yang memiliki isi inventory yang terstruktur dari sebuah paket. Jika paket dikirim ke pengguna, maka manifest akan berisi tentang bagaimana isi paket tersebut diorganisasikan. Nama standar manifest adalah imsmanifest.xml dan harus ditempatkan di root directory dari isi paket. Struktur dari manifest digambarkan pada Gbr 5.

7 Gbr 5. Struktur Manifest SCORM bermanfaat bagi komunitas pembelajaran jarak jauh dengan tersedianya serangkaian tujuan yang jelas dan baik yang ditetapkan untuk pengembangan e-learning Courseware. Adapun tujuan konten SCORM adalah sebagai berikut: 1. Reusable - Isi independen dari konteks pembelajaran dan dapat digunakan untuk pelajar atau situasi pelatihan dan pada sejumlah sistem pembelajaran manajemen yang berbedabeda. 2. Interoperable - fungsi konten di berbagai konfigurasi, dan tidak tergantung pada alat yang digunakan untuk menciptakannya. Misalnya, courseware akan dirancang dan dikembangkan untuk dijalankan dalam lingkungan / HTML Flash, yang umum untuk kebanyakan komputer. 3. Durable - Isi layak pada sistem perangkat lunak atau platform, bahkan jika platform diubah atau ditingkatkan. 4. Accessible - content terletak di beberapa jenis repositori di tempat yang dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau pendidikan. Sebuah universitas yang mengembangkan pembelajaran online dengan standar SCORM mungkin memiliki repositori terpusat. Dalam SCORM overview mengelompokkan SCORM menjadi 3 topik utama yang selanjutnya merupakan framework SCORM secara teknis yaitu : Content Aggregation Model (CAM), Run-Time Environment (RTE) dan Sequencing and Navigation (SN) seperti digambarkan pada Gbr 6.

8 Gbr 6. Organisasi SCORM 1. SCORM Content Aggregation Model (CAM) SCORM CAM merupakan taksonomi pembelajaran yang ditujukan bagi desainer dan implementer untuk mengumpulkan sumber-sumber pembelajaran dan menyajikan pengalaman pembelajaran yang diinginkan. Sumber pembelajaran adalah representasi informasi yang digunakan dalam pengalaman pembelajaran. Pengalaman pembelajaran terdiri dari berbagai aktivitas yang didukung oleh sumber-sumber pembelajaran elektronik maupun non elektronik. Salah satu aktivitas dalam proses pembuatan dan penyajian pembelajaran adalah membuat, mencari dan mengumpulkan aset-aset yang sederhana menjadi sumber pembelajaran yang kompleks dan kemudian menata sumber-sumber tersebut menjadi suatu penyajian yang berurutan. 2. SCORM Run Time Environment (RTE) SCORM RTE meliputi proses menjalankan, komunikasi, tracking, data transfer dan error handling pada LMS. RTE menggunakan suatu aplikasi pada sisi client yang bertugas melakukan hubungan dengan server LMS sehingga server dapat menentukan proses berikutnya sesuai aktivitas client. RTE mempunyai tiga aspek utama yaitu launch, application programming interface (API) dan data model. Launch mendefinisikan cara standar LMS untuk menjalankan content object berbasis web serta mendefinisikan prosedur dan responsibilitas untuk penetapan mekanisme komunikasi yang distandarisasi dengan API.

9 Dalam hal ini meliputi pembangunan komunikasi antar SCO dengan LMS, sehingga LMS dapat memutuskan SCO berikutnya yang akan diberikan kepada peserta didik. Keputusan ini berdasarkan urutan learning resource pada paket konten. 3. SCORM Squencing and Navigation (SN) SCORM SN menggambarkan strategi pembuatan dan pengurutan learning content secara keseluruhan. Urutan learning content disusun dalam suatu hirarki dan digambarkan dalam struktur data XML. Gbr 7. Konsep pohon aktivitas dan cluster Gbr 7. menggambarkan SCORM sequencing bergantung pada: pohon aktivitas, sequencing definition model dan SCORM sequencing behaviours. Navigasi menggunakan user interface device untuk memicu event navigasi. User interface device ini dapat diberikan oleh LMS atau melekat pada content object. Diagram content structure merupakan alat yang biasa digunakan oleh masyarakat desain instruksional untuk menggambarkan hubungan hirarki sebuah pengalaman pembelajaran. Pohon aktivitas memungkinkan SCORM sequencing and navigation model untuk menjelaskan persyaratan informasional dan processing seperti algoritma dan tingkahlaku sequencing dalam implementasinya. Sequencing definition model menjelaskan sekumpulan elemen-elemen yang dapat digunakan oleh content developer untuk menjelaskan tingkah laku sequencing yang diinginkan. Elemen model tersebut diaplikasikan pada aktivitas pembelajaran pada suatu pohon aktivitas. Sequencing behaviour menjelaskan tingkat laku yang berhubungan dengan beragam proses sequencing. c. Kesimpulan Perkembangan Learning Management System (LMS) yang beragam mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain karena adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan teknologi elearning dengan materi yang mengacu salah satu standar yang dikenal

10 dengan nama Sharable Content Object Reference Model (SCORM). Dalam membangun materi (bahan ajar) elearning diperlukan perangkat lunak pembangun bahan ajar (Authoring Tools) yang mendukung SCORM. Kenunggulan konten SCORM adalah sebagai berikut: 1. Reusable 2. Interoperable 3. Durable. 4. Accessible

11 DAFTAR PUSTAKA [1] Carnegie Mellon University. SCORM Best Ptactices Guide for Content Developer [2] Casella,G., Costagliola, G., Ferrucci, F., Polese, G., Scanniello,G. A SCORM Thin Client Architecture for E-Learning Systems Based on Web Services. International Journal of Distance Education Technologies, Volume 5, Issue [3] Dodds, Philips. SCORM th Edition - Overview [4] Inixindo. Building E-Learning With Moodle. Yogyakarta : Inixindo [5] Purwito, Brian Adi. Perancangan E-Learning Gateway (Studi Kasus di I-Elisa UGM). Makalah Publikasi. Yogyakarta : MTI UGM [6] Sastrawangsa, Gde. Implementasi Standar SCORM Run Time Environment (RTE) pada sistem e_learning. Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada [7] Sohn, B. E-learning and primary and secondary education in Korea. KERIS Korea Education & Research Information Service, 2(3), [8] Somantri, M. Implementasi e-learning di Teknik Elektro FT Undip. Jurnal Transmisi. 8(2): [9] Surjono, Herman Dwi. Pengantar Elearning dan Penyiapan Materi Pembelajaran Diakses tanggal 26 Februari 2010, pukul [10] Wismaningrum, Sari K. Perancangan model content authoring tools berbasis SCORM (Sharable Content Object Reference Model) pada sistem e-learning I-Elisa. Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING

PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING Hendri, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email: hendri@stikom-db.ac.id Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL) Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

ANALISIS WEBSITE E-LEARNING BERBASIS STANDAR SCORM CONTENT AGGREGATION MODEL 2.1 DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

ANALISIS WEBSITE E-LEARNING BERBASIS STANDAR SCORM CONTENT AGGREGATION MODEL 2.1 DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG ANALISIS WEBSITE E-LEARNING BERBASIS STANDAR SCORM CONTENT AGGREGATION MODEL 2.1 DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG Wiwin Susanty Putri Oriniati Program Studi Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Electronic Learning (e-learning) Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN

BAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN 10 BAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil studi literatur yang dilakukan penulis selama penelitian mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam lingkungan

Lebih terperinci

Pengembangan Portal Belajar Online

Pengembangan Portal Belajar Online Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

KAJIAN OPERASIONALISASI E-LEARNING PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI AHMAD MUSLIM

KAJIAN OPERASIONALISASI E-LEARNING PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI AHMAD MUSLIM KAJIAN OPERASIONALISASI E-LEARNING PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI AHMAD MUSLIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.

PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 2009@herman

Lebih terperinci

1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2.

1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2. Soal multimedia 1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2. sifat-sifat dari sistem multimedia : 3. Data

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING

IMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING IMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING Bernard Renaldy Suteja, Suryo Guritno, Retantyo Wardoyo, dan Ahmad Ashari Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Infomasi UK. Maranatha Ilmu Komputer

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN REVISI

HALAMAN PENGESAHAN REVISI HALAMAN PENGESAHAN REVISI Pada hari ini,. Tim Penguji Ujian Proposal Skripsi, telah menerima dengan baik hasil Proposal Skripsi oleh mahasiswa : Ahmad Akbar nomor induk mahasiswa 425 12 050 dengan judul

Lebih terperinci

Penilaian Kualitas Sistem Elearning dengan menggunakan ISO Andharini Dwi Cahyani

Penilaian Kualitas Sistem Elearning dengan menggunakan ISO Andharini Dwi Cahyani Penilaian Kualitas Sistem Elearning dengan menggunakan ISO 19796-1 Andharini Dwi Cahyani 5107 201 005 Latar Belakang Pesatnya penggunaan sistem elearning Pentingnya standarisasi sistem elearning Pentingnya

Lebih terperinci

PROTOTIPE INTEROPERABILITAS LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA KONSEP M-LEARNING

PROTOTIPE INTEROPERABILITAS LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA KONSEP M-LEARNING PROTOTIPE INTEROPERABILITAS LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA KONSEP M-LEARNING Aan Erlansari 1 1 Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Jl. WR. Supratman

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan. sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang diciptakan dapat berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan. sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang diciptakan dapat berpartisipasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi informasi seiring dengan perkembangan jaman. Tak dapat dipungkiri teknologi informasi sudah merambah disegala bidang kehidupan. Perkembangan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dikendalikan oleh analisis teks. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masalahnya diperlukan beberapa teori pendukung seperti :

BAB II LANDASAN TEORI. masalahnya diperlukan beberapa teori pendukung seperti : BAB II LANDASAN TEORI Dari perumusan masalah pada sub bab 1.2, dalam pemecahan masalahnya diperlukan beberapa teori pendukung seperti : 2.1 Mobile Learning Mobile learning atau M-learning adalah sebuah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA PERANGKAT LUNAK STANDAR SCORM SEBAGAI UPAYA BERBAGI PAKAI SUMBERDAYA PEMBELAJARAN

RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA PERANGKAT LUNAK STANDAR SCORM SEBAGAI UPAYA BERBAGI PAKAI SUMBERDAYA PEMBELAJARAN RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA PERANGKAT LUNAK STANDAR SCORM SEBAGAI UPAYA BERBAGI PAKAI SUMBERDAYA PEMBELAJARAN RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA

Lebih terperinci

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE M. Udin Harun Al Rasyid, Setiawardhana Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik ELektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS E-mail:

Lebih terperinci

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom Sistem Informasi Geografis untuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia Oleh : I G.L.A. Oka Cahyadi P. 5106100061 Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. 132 309 747 Hadziq Fabroyir, S.Kom 051

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau

Lebih terperinci

PIRAMIDA PASCAL: SUATU PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL

PIRAMIDA PASCAL: SUATU PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL PIRAMIDA PASCAL: SUATU PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL I Wayan Puja Astawa SMKN Abang, Kab. Karangasem, Bali Abstract.The ability to expand and generalize is one of the most important skills need to be developed

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad-21 yang penuh dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi memerlukan jaringan intranet maupun internet sehingga implementasi pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teknologi mengalami kemajuan yang pesat termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran online menjadi terobosan yang menggembirakan di bidang pendidikan. Namun,

Lebih terperinci

Implementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer

Implementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer Implementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer Bernard Renaldy Suteja Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Cognitive

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.

Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat. Mengelola Portal E-Learning Bagi Pustakawan di Nusantara: Gagasan membangun portal www.ahlipustaka.com Oleh : Revi Kuswara (email: revikuswara@heikelmedia.net) Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang proyek akhir mahasiswa, permasalahan dan tujuan proyek akhir mahasiswa. Selain itu akan dibahas juga mengenai ruang lingkup pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir mahasiswa, permasalahan, serta tujuan pembuatan tugas akhir. Selain itu akan dibahas pula mengenai ruang lingkup tugas akhir, metodologi

Lebih terperinci

5/24/12. Potensi TIK dalam Pendidikan. Pengertian E-learning. Pembelajaran berbasis TI. Berbagai contoh. Perkembangan

5/24/12. Potensi TIK dalam Pendidikan. Pengertian E-learning. Pembelajaran berbasis TI. Berbagai contoh. Perkembangan Potensi TIK dalam Pendidikan Pemanfaatan E-learning di SMA Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

Multimedia Authoring Tools Pertemuan 15&16

Multimedia Authoring Tools Pertemuan 15&16 Matakuliah : O0414 - Computer / Multimedia Tahun : 2010 Multimedia Authoring Tools Pertemuan 15&16 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Membandingkan jenis - jenis

Lebih terperinci

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4 Model Protokol dan Referensi Jaringan Pertemuan 4 Objectives Definisi dan Konsep Protokol Macam-macam protokol Desain Layer Model-Model Referensi OSI dan TCP/IP Konsep dan contoh format TCP/IP Perbandingan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HYBRID MOBILE APPLICATION BERBASIS MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT PADA ANDROID DAN IOS

IMPLEMENTASI HYBRID MOBILE APPLICATION BERBASIS MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT PADA ANDROID DAN IOS IMPLEMENTASI HYBRID MOBILE APPLICATION BERBASIS MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT PADA ANDROID DAN IOS Ariana Azimah 1), Agus Wibowo 2) 1) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Komunikasi

Lebih terperinci

Model Implementasi Struktur Kompetensi Pada Sistem E-learning Menggunakan Pemodelan Jaringan Petri

Model Implementasi Struktur Kompetensi Pada Sistem E-learning Menggunakan Pemodelan Jaringan Petri Model Implementasi Struktur Kompetensi Pada Sistem E-learning Menggunakan Pemodelan Jaringan Petri Yusuf Bilfaqih, Suwandi Prayitno, Achmad Jazidie Laboratorium Teknik Sistem Jurusan Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS Sukamto,Wahyu Sulistyo, Budi Suyanto,Tri R Yudantoro,Taufiq Yulianto Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil

Modul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Modul ke: Aplikasi Kompoter e Fakultas FT Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Apa itu e Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan TIK 5/23/12. Learning: dahulu vs sekarang. Skill abad 21 (Wagner) Tantangan Peran Guru. Teacher-centered learning

Mengapa menggunakan TIK 5/23/12. Learning: dahulu vs sekarang. Skill abad 21 (Wagner) Tantangan Peran Guru. Teacher-centered learning Learning: dahulu vs sekarang Pembelajaran Berbasis TIK (E-learning) Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan Ka Prodi TP S2 PPs UNY hermansurjono@uny.ac.id atau @gmail.com http://blog.uny.ac.id/hermansurjono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Depelopment Life Cycle-SDLC) yang terdiri

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan perangkat pengirim dan penerima dalam

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK

PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK Mingsep Sampebua, Perancangan Protokol Rapat Online Menggunakan IAF PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF Mingsep Sampebua 1), Lukito E. Nugroho 2), Jazi E. Istiyanto

Lebih terperinci

UPAYA MEMBANGUN PROTOTIPE BAHAN AJAR MENGACU SCORM (*) Kata Kunci : ADL, SCORM, e-learning, WEB, Thevenin Norton.

UPAYA MEMBANGUN PROTOTIPE BAHAN AJAR MENGACU SCORM (*) Kata Kunci : ADL, SCORM, e-learning, WEB, Thevenin Norton. UPAYA MEMBANGUN PROTOTIPE BAHAN AJAR MENGACU SCORM (*) Enjang Akhmad Juanda 1 (Pendidikan Teknik Elektro UPI) Erik Haritman 2 (Pendidikan Teknik Elektro UPI) Ade Gaffar Abdullah 3 (Pendidikan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Modul. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.

Modul. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. Modul Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono UPT PUSKOM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 Pengantar E-learning dan Penyiapan Materi Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Fred T. Hofstetter (2001, Multimedia Literacy, chapter 1 halaman 2), multimedia adalah suatu penggunaan komputer

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang sebelumnya berada pada level

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,

Lebih terperinci

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. 3.1. Definisi Parkir Menurut Andi Prasetya Utomo (2013), parkir merupakan keadaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI () ON-LINE A r a d e a Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) Oleh : Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom *) ABSTRAK Konsep dan mekanisme kegiatan pembelajaran di jaman sekarang sudah bergeser ke proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 Daftar Isi Daftar Isi...2 BAB I. PENDAHULUAN...3 1.1. Sekilas Tentang Moodle...3

Lebih terperinci

Qwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcv

Qwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcv Qwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcv Modul Pelatihan Lectora Authoring Tool Publikasi dengan SCORM Oleh : Eko Margiyanto, S.Pd di SMP 2 Bambanglipuro November 2011

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka proses belajarpun mengalami perubahan. Adanya media internet memudahkan kita untuk dapat mengakses ke berbagai sumber

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtualisasi aplikasi merupakan salah satu dari delapan jenis teknik virtualisasi (Murphy, 2016). Teknik virtualisasi yang berpusat pada

Lebih terperinci

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, Kampus UGM Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 552305, 902202 Fax. (0274) 552305 Rencana

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING Defri Kurniawan M.Kom Objective Memahami pengertian web engineering dan bagian dari software engineering Mengerti bagaimana memulai pekerjaan web aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah

Lebih terperinci

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS Open Educational Resources (OER) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. Based on a work at http://denipradana.edublogs.org/ CLOUD TECHNOLOGY OVERVIEW

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukan perkembangan teknologi sudah mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Didukung dengan adanya internet, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA Nama : Refika Latifa Npm : 28109030 Fakultas : Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id Web Engineering Mengenal Rekayasa Web Husni husni@if.trunojoyo.ac.id Husni.trunojoyo.ac.id Aplikasi Web Aplikasi web modern merupakan sistem yang kompleks Perlu pendekatan engineering secara metodologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO PAKET NURMAN FAUZI NRP 2205100070 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Email: zeth@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia, karena hampir semua aspek kehidupan manusia bersinggungan dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB

BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB Bersama dengan diperkenalkan WEB SERVICES kalau orang indonesia mengartikan sebagai pelayanan web dan konsep web itu sendiri membuat perancangan web itu lebih fleksibel sama

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan bisnis dan semakin majunya teknologi informasi saat ini menuntut para manajemen perusahaan untuk mengambil langkah-langkah cerdas dan strategis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi

Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi Fajar Saptono, Idria Maita Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru

Lebih terperinci