MENGENAL STANDAR FORMAT MATERI E-LEARNING
|
|
- Yanti Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGENAL STANDAR FORMAT MATERI E-LEARNING Abstrak Perkembangan elearning berakibat pada berkembangnya Learning Management System (LMS) yang beragam yang mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain. Hal ini dapat disebabkan adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka dikembangkan sistem e-learning dengan format materi yang sudah distandarkan agar antara Learning Management System (LMS) yang berbeda dapat menggunakan materi yang sama sehingga materi dapat dipakai bersama-sama. Hal ini sangat penting karena sebuah materi e-learning harus dapat menggantikan fungsi pengajar dalam suatu kelas dan dapat berinteraksi dengan user. Salah satu standar yang dapat dipakai adalah standar dari Advance Distributed Learning (ADL), yaitu Sharable Content Object Reference Model (SCORM) yang menyediakan berbagai spesifikasi yang harus dipenuhi oleh LMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem e-learning yang memenuhi standar SCORM khususnya pada sisi konten agar dapat diintegrasikan ke berbagai LMS atau sistem e- learning yang sudah mendukung SCORM. Keywords E-learning, SCORM A. Pendahuluan Elearning merupakan pembelajaran atau pelatihan yang disiapkan, disajikan, atau diatur menggunakan berbagai teknologi pembelajaran dan dapat dijalankan secara lokal maupun global. Dengan elearning semakin mempermudah dalam penerapan distance learning. Selanjutnya dengan berkembangnya elearning maka berkembang pula Learning Management System (LMS) yang beragam yang mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain. Hal ini dapat disebabkan adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan teknologi elearning dengan materi yang mengacu suatu standar yang disusun oleh Department of Defense (DoD) dan dikembangkan oleh Advanced Distributed Learning (ADL) initiativ. Standar tersebut dikembangkan dengan mengintegrasikan pengembangan teknologi dari berbagai organisasi seperti IMS, Aviation Industry CBT Committee (AICC), Alliance of Remote Instructional Authoring & Distribution Networks for Europe (ARIADNE), Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Learning Technology Standards Committee (LTSC) menjadi sebuah model referensi yang dikenal dengan nama Sharable Content Object Reference Model (SCORM). SCORM menggunakan pendekatan object oriented yang memandang bahwa setiap content object merupakan sekumpulan object yang dapat disatukan untuk membentuk suatu sistem yang lebih besar. Dalam membangun materi (bahan ajar) diperlukan perangkat lunak pembangun bahan ajar (Authoring Tools) yang mendukung SCORM. B. Pembahasan
2 1)Pembelajaran Elektronik (E-Learning): E-learning merupakan kependekan dari electronic learning. Salah satu definisi umum dari e-learning (Sohn, 2005), yaitu: pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT). Dalam teknologi e-learning semua proses belajar mengajar yang biasa dilakukan di dalam kelas dilakukan secara live dan virtual. Hal ini berarti bahwa pada saat yang bersamaan seorang pengajar mengajar di depan sebuah komputer dan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain yang terletak di tempat yang berbeda. Inixindo dalam Building E-Learning With Moodle (2009) menyebutkan keuntungan menggunakan e-learning antara lain adalah: menghemat waktu proses belajar; mengurangi biaya proses perjalanan; menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastuktur, peralatan, buku) menjangkau wilayah geografis yang lebih luas; melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu Dalam penerapan di Indonesia e-learning juga memiliki beberapa kendala/keterbatasan yang harus diwaspadai, yaitu sebagai berikut: a. Investasi, walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada mulanya, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. b. Budaya, pemanfaatan e-learning memerlukan budaya belajar mandiri. Hal ini baru dimiliki oleh sebagian kecil manusia. c. Teknologi dan infrastuktur, e-learning membutuhkan perangkat komputer jaringan yang handal dan teknologi yang tepat. Akan tetapi ketersediaan infrastuktur dan teknologi ini masih belum memadai. 2)Learning Management System (LMS): LMS disebut dengan platform e-learning atau Learning Content Management System (LCMS). LMS merupakan sebuah sistem yang didesain untuk menyajikan, melacak, melaporkan, dan mengatur konten pembelajaran, kemajuan pembelajar dan interaksi pembelajar. Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. LMS dapat juga didefinisikan sebagai perangkat lunak untuk mengelola sistem pembelajaran dan pelatihan, meliputi administrasi, pembuatan, penyimpanan dan media presentasi obyek pembelajaran, data user, hingga penyediaan laporan manajemen.
3 Keuntungan yang bisa didapatkan melalui LMS adalah sebagai berikut: Proses pembelajaran efektif karena perlakuan pada tiap siswa berbeda, tergantung perkembangannya. Selain itu siswa juga dapat memilih content pembelajaran dan pengajar yang sesuai. Efisien dalam administrasi, pendaftaran, pelaporan, pengarsipan data siswa, pengajar dan sumber content pembelajaran. Akses yang luas pada sumber-sumber yangdapat dijadikan sebagai referensi. Namun ada beberapa kelemahan dan keterbatasan pada penggunaan LMS sebagai solusi untuk aplikasi e-learning, antara lain (Inixindo,2009): Ketergantungan terhadap Vendors LMS yang digunakan. Organisasi harus menyesuaikan proses e-learning berdasarkan LMS yang digunakan. LMS pada umumnya hanya menyangkut perencanaan, penyampaian, administrasi, dan manajemen kegiatan para pembelajar serta proses pembelajaran. Hubungan antara LMS dengan SCORM dapat didefinisikan bahwa dengan LMS, SCORM membuat bahasan menjadi lebih simpel atau dipersempit secara arti bahasa, dikarenakan pembelajaran yang berbasis web mempunyai kemampuan untuk mengatur pengiriman konten pembelajaran kepada pebelajar. 3)Perangkat Lunak Pembangun Bahan Ajar (Authoring Tools): Berdasarkan Authoring Tool Accessibility Guidelines 1.0 (Wismaningrum,2007) yang dikeluarkan oleh W3C (2000) Authoring Tool mengacu pada software yang digunakan untuk mengasilkan konten web. Authoring Tools dapat memungkinkan, mendorong, dan membantu user (author) untuk menghasilkan konten web melalui prompt, alert, checking and repair function, help file dan authomated tool. Beberapa authoring tools didesain agar mudah digunakan oleh user dengan kemampuan komputasi yang terbatas. Authoring tools yang lain dapat mendukung user dengan berbagai tingkat kemampuan komputasi, contohnya dengan bahasa pemrograman yang mungkin tidak pernah dilirik oleh user tanpa keahlian teknis. 4)Sharable Content Object Reference Model (SCORM): Interoperable materi dari mata ajar atau mata diklat merupakan salah satu masalah penting dalam e-learning. Hal tersebut mendorong kelompok ADL (Advanced Distance Learning) membuat suatu standar materi pembelajaran yang dikenal dengan nama Sharable Content Object Refference Model (SCORM) dengan berbagai kelengkapan yang menyertainya. Casella dalam A SCORM Thin Client Architecture for E-Learning Systems Based on Web Services. (2007) menyebutkan SCORM adalah sesuatu yang menunjukkan jenis-jenis
4 pelayanan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu, bagaimana masalah tersebut dapat ditempatkan secara bersama-sama, standar-standar relevan yang terkait dan bagaimana penggunaannya. Ada tiga buah kriteria utama untuk reference model seperti SCORM. Pertama, harus mampu menghubungkan petunjuk-petunjuk yang dapat dimengerti dan diimplementasikan oleh pengembang learning content. Kedua, harus diterapkan, dimengerti dan digunakan oleh banyak stakeholder sebisa mungkin. Ketiga, SCORM harus mengijinkan pemetaan dari setiap model spesifik para stakeholder untuk pengembangan dan desain instruksional ke dalam dirinya sendiri. Stakeholder harus mampu untuk melihat model desain instruksional mereka direfleksikan dengan reference model yang mereka pakai pada umumnya. Pada SCORM ada beberapa elemen pembentuk, diantaranya adalah seperti berikut: 1. Learning Management Sistem (LMS) LMS berguna untuk mengirim, melacak, melaporkan dan mengelola isi pembelajaran, mengetahui kemajuan siswa dan interaksi siswa dengan materi pembelajaran. Sebuah model umum yang menunjukkan komponen atau service potensial dari sebuah LMS ditunjukkan pada Gbr 1. Gbr 1. Learning Management Sistem LMS memiliki 7 (tujuh) buah layanan yang membentuk arsitektur sistem: a. Learning Profile Service : Menyimpan data mengenai pembelajar atau user. b. Course Administravie Service : Berfungsi untuk mengatur materi belajar mengajar. c. Assessment Service : Sebagai basis data ujian dan menentukan serta mengelola tes yang akan dilaksanakan. d. Sequencing Service : Layanan yang dapat merangkai materi belajar maupun tes.
5 e. Delivery Service : Layanan yang dapat mengirimkan materi belajar kepada pembelajar atau user. f. Tracking Service : Layanan yang dapat mengetahui pencapaian pembelajar atau user sampai sejauh mana seorang user dapat melaksanakan tes dan belajar. g. Content management Service : Layanan yang dapat mengelola isi materi belajar dan tes. 2. Asset Asset merupakan blok utama dari sebuah learning resources. Asset merupakan representasi elektronik dari media seperti teks, gambar, suara, obyek penilaian atau bagian data lain yang dapat diolah oleh web client dan ditampilkan ke siswa. Gbr 2. Asset 3. Sharable Content Objects (SCO) SCO merupakan kumpulan dari asset yang menggunakan SCORM Run-Time Environment (RTE) untuk berkomunikasi dengan LMS. Perbedaan utama dengan asset adalah SCO berkomunikasi dengan LMS menggunakan pemrograman antar muka IEEE ECMAScripts. SCO merupakan unit informasi minimum yang dapat diambil ke konten LMS. Skema dari SCO ditunjukkan pada Gbr 3.
6 Gbr 3. Skema SCO 4. Content Organization Content Organization merupakan representasi atau peta yang mendefinisikan penggunaan yang diharapkan dari isi sampai unit instruksi terstruktur. Peta akan memperlihatkan hubungan antara satu aktifitas dengan aktivitas lainnya seperti digambarkan pada Gbr 4. (Dodds,2006) Gbr 4. Ilustrasi Konseptual Organisasi Konten 5. Manifest File Manifest merupakan dokumentasi XML yang memiliki isi inventory yang terstruktur dari sebuah paket. Jika paket dikirim ke pengguna, maka manifest akan berisi tentang bagaimana isi paket tersebut diorganisasikan. Nama standar manifest adalah imsmanifest.xml dan harus ditempatkan di root directory dari isi paket. Struktur dari manifest digambarkan pada Gbr 5.
7 Gbr 5. Struktur Manifest SCORM bermanfaat bagi komunitas pembelajaran jarak jauh dengan tersedianya serangkaian tujuan yang jelas dan baik yang ditetapkan untuk pengembangan e-learning Courseware. Adapun tujuan konten SCORM adalah sebagai berikut: 1. Reusable - Isi independen dari konteks pembelajaran dan dapat digunakan untuk pelajar atau situasi pelatihan dan pada sejumlah sistem pembelajaran manajemen yang berbedabeda. 2. Interoperable - fungsi konten di berbagai konfigurasi, dan tidak tergantung pada alat yang digunakan untuk menciptakannya. Misalnya, courseware akan dirancang dan dikembangkan untuk dijalankan dalam lingkungan / HTML Flash, yang umum untuk kebanyakan komputer. 3. Durable - Isi layak pada sistem perangkat lunak atau platform, bahkan jika platform diubah atau ditingkatkan. 4. Accessible - content terletak di beberapa jenis repositori di tempat yang dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau pendidikan. Sebuah universitas yang mengembangkan pembelajaran online dengan standar SCORM mungkin memiliki repositori terpusat. Dalam SCORM overview mengelompokkan SCORM menjadi 3 topik utama yang selanjutnya merupakan framework SCORM secara teknis yaitu : Content Aggregation Model (CAM), Run-Time Environment (RTE) dan Sequencing and Navigation (SN) seperti digambarkan pada Gbr 6.
8 Gbr 6. Organisasi SCORM 1. SCORM Content Aggregation Model (CAM) SCORM CAM merupakan taksonomi pembelajaran yang ditujukan bagi desainer dan implementer untuk mengumpulkan sumber-sumber pembelajaran dan menyajikan pengalaman pembelajaran yang diinginkan. Sumber pembelajaran adalah representasi informasi yang digunakan dalam pengalaman pembelajaran. Pengalaman pembelajaran terdiri dari berbagai aktivitas yang didukung oleh sumber-sumber pembelajaran elektronik maupun non elektronik. Salah satu aktivitas dalam proses pembuatan dan penyajian pembelajaran adalah membuat, mencari dan mengumpulkan aset-aset yang sederhana menjadi sumber pembelajaran yang kompleks dan kemudian menata sumber-sumber tersebut menjadi suatu penyajian yang berurutan. 2. SCORM Run Time Environment (RTE) SCORM RTE meliputi proses menjalankan, komunikasi, tracking, data transfer dan error handling pada LMS. RTE menggunakan suatu aplikasi pada sisi client yang bertugas melakukan hubungan dengan server LMS sehingga server dapat menentukan proses berikutnya sesuai aktivitas client. RTE mempunyai tiga aspek utama yaitu launch, application programming interface (API) dan data model. Launch mendefinisikan cara standar LMS untuk menjalankan content object berbasis web serta mendefinisikan prosedur dan responsibilitas untuk penetapan mekanisme komunikasi yang distandarisasi dengan API.
9 Dalam hal ini meliputi pembangunan komunikasi antar SCO dengan LMS, sehingga LMS dapat memutuskan SCO berikutnya yang akan diberikan kepada peserta didik. Keputusan ini berdasarkan urutan learning resource pada paket konten. 3. SCORM Squencing and Navigation (SN) SCORM SN menggambarkan strategi pembuatan dan pengurutan learning content secara keseluruhan. Urutan learning content disusun dalam suatu hirarki dan digambarkan dalam struktur data XML. Gbr 7. Konsep pohon aktivitas dan cluster Gbr 7. menggambarkan SCORM sequencing bergantung pada: pohon aktivitas, sequencing definition model dan SCORM sequencing behaviours. Navigasi menggunakan user interface device untuk memicu event navigasi. User interface device ini dapat diberikan oleh LMS atau melekat pada content object. Diagram content structure merupakan alat yang biasa digunakan oleh masyarakat desain instruksional untuk menggambarkan hubungan hirarki sebuah pengalaman pembelajaran. Pohon aktivitas memungkinkan SCORM sequencing and navigation model untuk menjelaskan persyaratan informasional dan processing seperti algoritma dan tingkahlaku sequencing dalam implementasinya. Sequencing definition model menjelaskan sekumpulan elemen-elemen yang dapat digunakan oleh content developer untuk menjelaskan tingkah laku sequencing yang diinginkan. Elemen model tersebut diaplikasikan pada aktivitas pembelajaran pada suatu pohon aktivitas. Sequencing behaviour menjelaskan tingkat laku yang berhubungan dengan beragam proses sequencing. c. Kesimpulan Perkembangan Learning Management System (LMS) yang beragam mengakibatkan suatu materi dapat menjadi tidak kompatibel pada LMS lain karena adanya perintah maupun standar yang berbeda pada LMS-LMS tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan teknologi elearning dengan materi yang mengacu salah satu standar yang dikenal
10 dengan nama Sharable Content Object Reference Model (SCORM). Dalam membangun materi (bahan ajar) elearning diperlukan perangkat lunak pembangun bahan ajar (Authoring Tools) yang mendukung SCORM. Kenunggulan konten SCORM adalah sebagai berikut: 1. Reusable 2. Interoperable 3. Durable. 4. Accessible
11 DAFTAR PUSTAKA [1] Carnegie Mellon University. SCORM Best Ptactices Guide for Content Developer [2] Casella,G., Costagliola, G., Ferrucci, F., Polese, G., Scanniello,G. A SCORM Thin Client Architecture for E-Learning Systems Based on Web Services. International Journal of Distance Education Technologies, Volume 5, Issue [3] Dodds, Philips. SCORM th Edition - Overview [4] Inixindo. Building E-Learning With Moodle. Yogyakarta : Inixindo [5] Purwito, Brian Adi. Perancangan E-Learning Gateway (Studi Kasus di I-Elisa UGM). Makalah Publikasi. Yogyakarta : MTI UGM [6] Sastrawangsa, Gde. Implementasi Standar SCORM Run Time Environment (RTE) pada sistem e_learning. Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada [7] Sohn, B. E-learning and primary and secondary education in Korea. KERIS Korea Education & Research Information Service, 2(3), [8] Somantri, M. Implementasi e-learning di Teknik Elektro FT Undip. Jurnal Transmisi. 8(2): [9] Surjono, Herman Dwi. Pengantar Elearning dan Penyiapan Materi Pembelajaran Diakses tanggal 26 Februari 2010, pukul [10] Wismaningrum, Sari K. Perancangan model content authoring tools berbasis SCORM (Sharable Content Object Reference Model) pada sistem e-learning I-Elisa. Tesis Tidak Terpublikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING
PEMANFAATAN SHARABLE CONTENT OBJECT REFERENCE MODEL DALAM MENCIPTAKAN APLIKASI WEB E-LEARNING Hendri, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email: hendri@stikom-db.ac.id Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciS Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)
Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciANALISIS WEBSITE E-LEARNING BERBASIS STANDAR SCORM CONTENT AGGREGATION MODEL 2.1 DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
ANALISIS WEBSITE E-LEARNING BERBASIS STANDAR SCORM CONTENT AGGREGATION MODEL 2.1 DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG Wiwin Susanty Putri Oriniati Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Lebih terperinciAdiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Electronic Learning (e-learning) Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN
10 BAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil studi literatur yang dilakukan penulis selama penelitian mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam lingkungan
Lebih terperinciPengembangan Portal Belajar Online
Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini
Lebih terperinciWORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen
Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil
Lebih terperinciMengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang
Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciKAJIAN OPERASIONALISASI E-LEARNING PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI AHMAD MUSLIM
KAJIAN OPERASIONALISASI E-LEARNING PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI AHMAD MUSLIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.
PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 2009@herman
Lebih terperinci1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2.
Soal multimedia 1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2. sifat-sifat dari sistem multimedia : 3. Data
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING
IMPLEMENTASI ONTOLOGI UNTUK PERSONALISASI E-LEARNING Bernard Renaldy Suteja, Suryo Guritno, Retantyo Wardoyo, dan Ahmad Ashari Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Infomasi UK. Maranatha Ilmu Komputer
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN REVISI
HALAMAN PENGESAHAN REVISI Pada hari ini,. Tim Penguji Ujian Proposal Skripsi, telah menerima dengan baik hasil Proposal Skripsi oleh mahasiswa : Ahmad Akbar nomor induk mahasiswa 425 12 050 dengan judul
Lebih terperinciPenilaian Kualitas Sistem Elearning dengan menggunakan ISO Andharini Dwi Cahyani
Penilaian Kualitas Sistem Elearning dengan menggunakan ISO 19796-1 Andharini Dwi Cahyani 5107 201 005 Latar Belakang Pesatnya penggunaan sistem elearning Pentingnya standarisasi sistem elearning Pentingnya
Lebih terperinciPROTOTIPE INTEROPERABILITAS LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA KONSEP M-LEARNING
PROTOTIPE INTEROPERABILITAS LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA KONSEP M-LEARNING Aan Erlansari 1 1 Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Jl. WR. Supratman
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan. sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang diciptakan dapat berpartisipasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi informasi seiring dengan perkembangan jaman. Tak dapat dipungkiri teknologi informasi sudah merambah disegala bidang kehidupan. Perkembangan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dikendalikan oleh analisis teks. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. masalahnya diperlukan beberapa teori pendukung seperti :
BAB II LANDASAN TEORI Dari perumusan masalah pada sub bab 1.2, dalam pemecahan masalahnya diperlukan beberapa teori pendukung seperti : 2.1 Mobile Learning Mobile learning atau M-learning adalah sebuah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA PERANGKAT LUNAK STANDAR SCORM SEBAGAI UPAYA BERBAGI PAKAI SUMBERDAYA PEMBELAJARAN
RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA PERANGKAT LUNAK STANDAR SCORM SEBAGAI UPAYA BERBAGI PAKAI SUMBERDAYA PEMBELAJARAN RANCANG BANGUN ASET DIGITAL PEMBELAJARAN ELEKTRONIK REKAYASA
Lebih terperinciEVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE
EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE M. Udin Harun Al Rasyid, Setiawardhana Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik ELektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS E-mail:
Lebih terperinciPemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda
Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Model Pengelolaan Kuliah Bersama pada Karakteristik Lembaga Penyelenggara Berbeda Fredy Windana(1), Yerry Soepriyanto(2), Henry Praherdhiono(3) (1) Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciOleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom
Sistem Informasi Geografis untuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia Oleh : I G.L.A. Oka Cahyadi P. 5106100061 Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. 132 309 747 Hadziq Fabroyir, S.Kom 051
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment
Lebih terperinciPENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI
Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau
Lebih terperinciPIRAMIDA PASCAL: SUATU PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL
PIRAMIDA PASCAL: SUATU PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL I Wayan Puja Astawa SMKN Abang, Kab. Karangasem, Bali Abstract.The ability to expand and generalize is one of the most important skills need to be developed
Lebih terperinciFirewall & WEB SERVICE
Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad-21 yang penuh dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi memerlukan jaringan intranet maupun internet sehingga implementasi pemanfaatan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teknologi mengalami kemajuan yang pesat termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran online menjadi terobosan yang menggembirakan di bidang pendidikan. Namun,
Lebih terperinciImplementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer
Implementasi Ontologi untuk Personalisasi Pembelajaran Online pada Mata Kuliah Jaringan Komputer Bernard Renaldy Suteja Fakultas Teknologi Infomasi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Cognitive
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur
Lebih terperinciMakalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.
Mengelola Portal E-Learning Bagi Pustakawan di Nusantara: Gagasan membangun portal www.ahlipustaka.com Oleh : Revi Kuswara (email: revikuswara@heikelmedia.net) Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang proyek akhir mahasiswa, permasalahan dan tujuan proyek akhir mahasiswa. Selain itu akan dibahas juga mengenai ruang lingkup pelaksanaan proyek
Lebih terperinciWeb Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan
Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir mahasiswa, permasalahan, serta tujuan pembuatan tugas akhir. Selain itu akan dibahas pula mengenai ruang lingkup tugas akhir, metodologi
Lebih terperinci5/24/12. Potensi TIK dalam Pendidikan. Pengertian E-learning. Pembelajaran berbasis TI. Berbagai contoh. Perkembangan
Potensi TIK dalam Pendidikan Pemanfaatan E-learning di SMA Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciMultimedia Authoring Tools Pertemuan 15&16
Matakuliah : O0414 - Computer / Multimedia Tahun : 2010 Multimedia Authoring Tools Pertemuan 15&16 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Membandingkan jenis - jenis
Lebih terperinciModel Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4
Model Protokol dan Referensi Jaringan Pertemuan 4 Objectives Definisi dan Konsep Protokol Macam-macam protokol Desain Layer Model-Model Referensi OSI dan TCP/IP Konsep dan contoh format TCP/IP Perbandingan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI HYBRID MOBILE APPLICATION BERBASIS MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT PADA ANDROID DAN IOS
IMPLEMENTASI HYBRID MOBILE APPLICATION BERBASIS MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT PADA ANDROID DAN IOS Ariana Azimah 1), Agus Wibowo 2) 1) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Komunikasi
Lebih terperinciModel Implementasi Struktur Kompetensi Pada Sistem E-learning Menggunakan Pemodelan Jaringan Petri
Model Implementasi Struktur Kompetensi Pada Sistem E-learning Menggunakan Pemodelan Jaringan Petri Yusuf Bilfaqih, Suwandi Prayitno, Achmad Jazidie Laboratorium Teknik Sistem Jurusan Teknik Elektro Institut
Lebih terperinciPEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS
PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM POLINES SMARTCAMPUS Sukamto,Wahyu Sulistyo, Budi Suyanto,Tri R Yudantoro,Taufiq Yulianto Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.
Lebih terperinciModul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil
Modul ke: Aplikasi Kompoter e Fakultas FT Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Apa itu e Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
Lebih terperinciPengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning
Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan
Lebih terperinciMengapa menggunakan TIK 5/23/12. Learning: dahulu vs sekarang. Skill abad 21 (Wagner) Tantangan Peran Guru. Teacher-centered learning
Learning: dahulu vs sekarang Pembelajaran Berbasis TIK (E-learning) Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan Ka Prodi TP S2 PPs UNY hermansurjono@uny.ac.id atau @gmail.com http://blog.uny.ac.id/hermansurjono
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Depelopment Life Cycle-SDLC) yang terdiri
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN
ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common
Lebih terperinciKomunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan perangkat pengirim dan penerima dalam
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF ABSTRAK
Mingsep Sampebua, Perancangan Protokol Rapat Online Menggunakan IAF PERANCANGAN PROTOKOL APLIKASI RAPAT ONLINE MENGGUNAKAN KERANGKA PROTOKOL IAF Mingsep Sampebua 1), Lukito E. Nugroho 2), Jazi E. Istiyanto
Lebih terperinciUPAYA MEMBANGUN PROTOTIPE BAHAN AJAR MENGACU SCORM (*) Kata Kunci : ADL, SCORM, e-learning, WEB, Thevenin Norton.
UPAYA MEMBANGUN PROTOTIPE BAHAN AJAR MENGACU SCORM (*) Enjang Akhmad Juanda 1 (Pendidikan Teknik Elektro UPI) Erik Haritman 2 (Pendidikan Teknik Elektro UPI) Ade Gaffar Abdullah 3 (Pendidikan Teknik Elektro
Lebih terperinciModul. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.
Modul Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono UPT PUSKOM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 Pengantar E-learning dan Penyiapan Materi Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Fred T. Hofstetter (2001, Multimedia Literacy, chapter 1 halaman 2), multimedia adalah suatu penggunaan komputer
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang sebelumnya berada pada level
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,
Lebih terperinciANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID
ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. 3.1. Definisi Parkir Menurut Andi Prasetya Utomo (2013), parkir merupakan keadaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE
IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI () ON-LINE A r a d e a Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)
PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) Oleh : Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom *) ABSTRAK Konsep dan mekanisme kegiatan pembelajaran di jaman sekarang sudah bergeser ke proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya
Lebih terperinciVariasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning
Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan
Lebih terperinciWEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS
WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB
Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung
Lebih terperincisoal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1
soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 Daftar Isi Daftar Isi...2 BAB I. PENDAHULUAN...3 1.1. Sekilas Tentang Moodle...3
Lebih terperinciQwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcv
Qwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcv Modul Pelatihan Lectora Authoring Tool Publikasi dengan SCORM Oleh : Eko Margiyanto, S.Pd di SMP 2 Bambanglipuro November 2011
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka proses belajarpun mengalami perubahan. Adanya media internet memudahkan kita untuk dapat mengakses ke berbagai sumber
Lebih terperinciWEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12
WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Virtualisasi aplikasi merupakan salah satu dari delapan jenis teknik virtualisasi (Murphy, 2016). Teknik virtualisasi yang berpusat pada
Lebih terperinciThe next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems
Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi
Lebih terperinciGambar 5 Kerangka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciRencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, Kampus UGM Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 552305, 902202 Fax. (0274) 552305 Rencana
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom
REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING Defri Kurniawan M.Kom Objective Memahami pengertian web engineering dan bagian dari software engineering Mengerti bagaimana memulai pekerjaan web aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah
Lebih terperinciCLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS
Open Educational Resources (OER) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. Based on a work at http://denipradana.edublogs.org/ CLOUD TECHNOLOGY OVERVIEW
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika
4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukan perkembangan teknologi sudah mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Didukung dengan adanya internet, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Banyak perusahaan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA
RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA Nama : Refika Latifa Npm : 28109030 Fakultas : Ilmu Komputer
Lebih terperinciWeb Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id
Web Engineering Mengenal Rekayasa Web Husni husni@if.trunojoyo.ac.id Husni.trunojoyo.ac.id Aplikasi Web Aplikasi web modern merupakan sistem yang kompleks Perlu pendekatan engineering secara metodologi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas berbagai teori yang melandasi dalam membangun sistem ini. 3.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2006, p6), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formula
Lebih terperinciANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO
ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO PAKET NURMAN FAUZI NRP 2205100070 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Email: zeth@elect-eng.its.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia, karena hampir semua aspek kehidupan manusia bersinggungan dengan teknologi
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB
BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB Bersama dengan diperkenalkan WEB SERVICES kalau orang indonesia mengartikan sebagai pelayanan web dan konsep web itu sendiri membuat perancangan web itu lebih fleksibel sama
Lebih terperinciSISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION
SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan bisnis dan semakin majunya teknologi informasi saat ini menuntut para manajemen perusahaan untuk mengambil langkah-langkah cerdas dan strategis
Lebih terperinciPENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi
Lebih terperinciPerancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi
Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi Fajar Saptono, Idria Maita Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
Lebih terperinci