BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan individu dalam ruang lingkup tertentu yang akan diteliti peneliti (Cozby & Bates, 2011). Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah narapidana anak laki-laki (usia tahun), secara psikologis berada pada kategori remaja. Alasan peneliti memilih remaja laki-laki karena pada periode remaja merupakan periode mencari dan konflik identitas, sehingga remaja cenderung melakukan berbagai tindakan coba-coba yang menyebabkan remaja melakukan problem behavior bahkan tindakan kriminalitas (Erickson, 1950). Selain itu, banyaknya tindakan kriminalitas dilakukan oleh laki-laki dikarenakan laki-laki yang lebih berani mengambil risiko dibandingkan wanita. Adapun jumlah Andikpas di LAPAS Anak pada bulan September 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Andikpas di LAPAS Anak Tindak Pidana Narapidana Tahanan Pembunuhan 7 orang 1 orang Perlindungan Anak 29 orang 0 orang Pencurian 10 orang 3 orang Narkotika 9 orang 1 orang Lain-lain 14 orang 1 orang Sampel Jumlah 69 Orang 6 Orang Sampel adalah partisipan penelitian yang termasuk dalam bagian populasi yang diambil berdasarkan teknik tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian (Cozby & Bates, 2011). Untuk menentukan pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperlukan teknik tertentu. Sehubungan dengan penelitian yang diadakan di LAPAS 35

2 Anak, maka peneliti menggunakan tipe probability sampling. Tipe merupakan teknik penentuan data dimana populasi yang dipilih sudah diketahui jumlahnya (Matthews & Ross, 2010). Untuk tekniknya sendiri, peneliti menggunakan simple random sampling, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian ini (Cozby & Bates, 2011). Sampel yang akan dijadikan dalam penelitian ini adalah andikpas di LAPAS Anak sebanyak 53 orang. Alasan peneliti menentukan jumlah 53 dikarenakan jumlah keseluruhan andikpas yang menjadi tahanan pada bulan Oktober 2014 sebanyak 60 orang. Namun, 7 orang andikpas yang menjadi petugas dapur tidak mendapat perizinan dari pihak LAPAS untuk dijadikan sampel penelitian pada saat itu, sehingga peneliti hanya memperoleh 53 andikpas. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola asuh sebagai variabel X, hubungan interpersonal sebagai variabel Y, dan regulasi diri sebagai variabel Z. X berperan sebagai variabel independen, Y berperan sebagai variabel dependen, dan Z berperan sebagai variabel moderator. 3.3 Desain Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan model seperti gambar di bawah. Terdapat garis antara variabel pola asuh orang tua (X 1, X 2, X 3, dan X 4 ) akan memengaruhi secara langsung variabel hubungan interpersonal (Y). Kemudian, variabel regulasi diri akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel X dan variabel Y (Schumacker & Lomax, 2010). 36

3 Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan melalui bagan berikut ini: Pola Asuh Authoritative (X 1 ) Pola Asuh Authoritarian (X 2 ) Pola Asuh Permissive- Indulgent (X 3 ) Pola Asuh Permissive- Rejecting (X 4 ) Hubungan Interpersonal (Y) b 1 -b 4 Regulasi Diri (X 5 ) Gambar 3.1 Desain Penelitian 3.4 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Menurut Cozby & Bates (2011), definisi konseptual adalah definisi variabel yang digunakan dalam penelitian, sedangkan definisi operasional merupakan bagaimana peneliti akan mendefinisikan variabel secara lebih spesifik untuk diukur atau dimanipulasi. Dalam penghitungan pola asuh terbagi menjadi dua, yaitu pola asuh yang dialami oleh anak berdasarkan dari orang tuanya dan 37

4 pola asuh yang dipersepsikan oleh anaknya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pola asuh yang dipersepsikan oleh andikpas Pola Asuh Orang Tua (Variabel Independen) Pola asuh dapat dilihat sebagai seperangkat perilaku orang tua dalam proses sosialisasi dengan anak, sehingga memberikan pengaruh pada perkembangan psikologis anak (Baumrind, 1971). Pengaruh ini dilihat dari 4 dimensi yang diturunkan Baumrind (1971) & Maccoby (1983) yaitu: a. Authoritative Authoritative menjelaskan tentang pola orang tua yang memelihara keseimbangan antara warmth dan control untuk tetap pada posisi tinggi. b. Authoritarian Authoritarian menjelaskan tentang pola orang tua dengan tingginya pengontrolan dan tuntutan, namun tanpa disertai kasih sayang yang tinggi. c. Permissive-indulgent Permissive-indulgent merupakan pola orang tua dengan tingkat pengontrolannya yang rendah bahkan bisa tidak ada. d. Permissive rejecting Permissive rejecting merupakan pola orang tua yang tidak terlibat dalam berbagai interaksi anak. Secara operasional, variabel pola asuh didefinisikan sebagai pola asuh orang tua yang cenderung tinggi atau rendah. Dalam penelitian, kualitas pola asuh orang tua diketahui melalui penjumlahan keempat dimensi. Skor proporsi yang tinggi pada salah satu dimensi yang ada akan menunjukkan pola asuh mana yang paling berpengaruh pada masingmasing andikpas. 38

5 3.4.2 Regulasi diri (Variabel Moderator) Regulasi diri adalah kemampuan diri untuk mengontrol perilaku secara efektif untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dalam lingkungan sosial (Miller, et.al., 2000). Proses pengontrolan diri ini dipengaruhi oleh 3 aspek yaitu: a. Standards Standards merupakan sebuah konsep atau ide tentang bagaimana seharusnya melakukan suatu tindakan atau perilaku. b. Monitoring Merupakan proses mengawasi perkembangan perilaku atau respon yang ingin dikontrol oleh individu. c. Strength Strength diidentikkan sebagai kapasitas untuk melakukan perubahan atau tekad yang kuat. Secara operasional, regulasi diri adalah kemampuan untuk mengontrol emosi, pikiran, dan perilaku subjek dalam menghadapi perubahan-perubahan di lingkungan sosialnya. Dalam penelitian ini, kualitas regulasi diri diketahui melalui penghitungan keseluruhan skor hasil penjumlahan 3 dimensi dalam variabel ini. Semakin tinggi skor regulasi diri pada diri andikpas, maka menunjukkan kemampuan regulasi diri pada andikpas yang cenderung tinggi. Sebaliknya semakin rendah skor andikpas, maka menunjukkan kemampuan andikpas dalam melakukan regulasi diri cenderung rendah. 39

6 3.4.3 Hubungan Interpersonal (Variabel Dependen) Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih dan memiliki ketergantungan satu sama lain serta menggunakan pola interaksi yang konsisten (Sarwono, 2009). Berdasarkan teori yang dikemukakan Schuzt (Sarwono, 2004) tentang Fundamental Interpersonal Relationship Orientation (FIRO) diketahui bahwa terdapat beberapa aspek yang memengaruhi interaksi individu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: a. Inklusi Inklusi atau biasa disebut keikutsertaan. Inklusi merupakan kebutuhan untuk berkontribusi atau berguna bagi kelompok. Pada aspek ini, terdapat kecenderungan individu untuk dijadikan tempat berkonsultasi atau sandaran saat melakukan interaksi dengan orang lain. Bahkan individu bisa melakukan pengucilan pada dirinya sendiri. b. Kontrol Kebutuhan pribadi untuk mengendalikan atau berkuasa saat melakukan relasi interpersonal. Dalam aspek ini, individu merepresentasikan diri sebagai pribadi yang memiliki pengaruh dalam penentuan sikap rekan lainnya. c. Afeksi Afeksi merupakan kebutuhan seseorang dengan lingkungan sosial dalam bentuk kedekatan dan kasih sayang. Kebutuhan yang mendasarinya adalah hasrat untuk disukai dan dicintai. Secara operasional, hubungan interpersonal adalah kemampuan untuk melakukan interaksi antara dua orang atau lebih yang cenderung positif atau negatif. Dalam penelitian ini, berkaitan dengan pengukuran kualitas interaksi yang diperoleh melalui penghitungan jumlah skor yang didapat dari semua hasil penjumlahan 3 dimensi dalam variabel ini. Hubungan interpersonal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 40

7 hubungan interpersonal yang terjadi pada andikpas di LAPAS. Semakin tinggi skor hubungan interpersonal, maka menunjukkan kemampuan hubungan interpersonal andikpas di LAPAS yang cenderung positif. Sebaliknya, semakin rendah skor hubungan interpersonal, maka kemampuan subjek dalam menjalin hubungan interpersonal di LAPAS cenderung negatif. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa pemberian kuesioner. Kuesioner yang digunakan merupakan suatu set pernyataan mengenai pola asuh, regulasi diri, dan hubungan interpersonal melalui penurunan konsep teori menjadi indikator (Cozby & Bates, 2011). Bentuk kuesioner yang diberikan adalah pernyataan tertutup. Pemberian kuesioner dilakukan secara langsung kepada subjek penelitian yaitu Andikpas (Anak Didik Pemasyarakatan) Kelas III Bandung. Kuesioner berisi sejumlah pernyataan yang harus dijawab oleh subjek dimana terdiri dari beberapa pilihan. Subjek diharuskan untuk memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan dirinya. Sebelum mengumpulkan data, peneliti akan menjelaskan tentang kerahasiaan data subjek dan instruksi atau tata cara pengisian kuesioner. 3.6 Instrumen Pengumpulan Data Peneliti menggunakan 3 jenis alat ukur dalam penelitian ini, yaitu satu alat ukur hubungan interpersonal, satu alat ukur pola asuh orang tua, dan satu alat ukur regulasi diri. Pengembangan instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun indikator variabel penelitian, menyusun kisi-kisi instrumen, melakukan uji coba, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. 41

8 3.6.1 Alat Ukur Pola Asuh Orang Tua Spesifikasi Instrumen Untuk mengukur persepsi anak tentang pola asuh orang tua, peneliti menggunakan instrumen yang sudah ada. Instrumen ini sudah diujikan pada tahun 2010 oleh Damayanti (surat izin penggunaan instrumen terlampir). Instrumen ini terdiri dari 49 item dengan reliabilitas sebesar yang berada pada kategori reliabel. Instrumen ini menggunakan likert scale Pengisian Kuesioner Responden mengisi kuesioner dengan cara memilih atau menentukan salah satu dari empat pilihan yang tersedia. Penentuan jawaban dilakukan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai dengan jawaban yang menjadi jawaban pilihannya. Pilihan jawaban terdiri dari empat kategori yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (K), atau Tidak Pernah (TP) Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen regulasi diri dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri dari empat kategori yang harus dipilih responden. Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut. Tabel 3.2 Penyekoran Kuesioner Nilai Pernyataan Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Selalu

9 Sering 3 2 Kadang-kadang 2 3 Tidak Pernah 1 4 2) Menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing item pola asuh orang tua yang diperoleh responden. 3) Menentukan proporsi skor masing-masing dimensi untuk setiap andikpas, kemudian menentukan pola asuh mana yang paling berpengaruh melalui proporsi skor yang paling tinggi untuk masingmasing andikpas. 4) Kemudian melakukan kategorisasi tinggi rendah untuk masing-masing pola asuh melalui nilai P Alat ukur regulasi diri Spesifikasi Instrumen Dalam mengukur regulasi diri, peneliti memodifikasi instrumen yang sudah ada agar sesuai dengan konteks LAPAS. Instrumen yang sudah ada dibuat Warih Ambarsari pada tahun 2014 (surat izin penggunaan instrumen terlampir). Instrumen ini terdiri dari 20 item dan memiliki reliabilitas sebesar yang berada pada kategori sangat reliabel. Instrumen ini menggunakan likert scale Pengisian Kuesioner Responden mengisi kuesioner dengan cara memilih atau menentukan salah satu dari empat pilihan yang tersedia. Penentuan jawaban dilakukan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai dengan jawaban yang menjadi jawaban pilihannya. Pilihan jawaban terdiri dari empat kategori yaitu Sangat 43

10 Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS) Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen regulasi diri dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri dari empat kategori yang harus dipilih responden. Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut: Tabel 3. 3 Penyekoran Kuesioner Pilihan Jawaban Nilai Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat tidak setuju 1 4 Tidak setuju 2 3 Setuju 3 2 Sangat setuju 4 1 2) Menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing instrumen regulasi diri yang diperoleh responden. 3) Menentukan P25, P50, dan P75 untuk mengetahui persentase kumulatifnya, lalu membagi menjadi empat kategori yaitu sangat positif, positif, negatif, dan sangat negatif Alat Ukur Hubungan Interpersonal Spesifikasi Instrumen Untuk mengukur hubungan interpersonal, peneliti mengembangkan instrumen sendiri yang diturunkan langsung dari ketiga aspek hubungan interpersonal teori Fundamental Interpersonal Relation Orientation yang dikemukakan oleh Schuzt tahun Instrumen ini terdiri dari 16 item, dan memiliki reliabilitas instrumen sebesar 44

11 0.775 yang berada pada kategori cukup reliabel. Instrumen ini menggunakan likert scale Pengisian Kuesioner Responden mengisi kuesioner dengan cara memilih atau menentukan salah satu dari empat pilihan yang tersedia. Penentuan jawaban dilakukan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai dengan jawaban yang menjadi jawaban pilihannya Penentuan jawaban dilakukan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai dengan jawaban yang menjadi jawaban pilihannya. Pilihan jawaban terdiri dari lima kategori yaitu Selalu (SL), Sering (S), Kadang-kadang (K), atau Tidak Pernah (TP) Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen hubungan interpersonal dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri dari empat kategori yang harus dipilih responden. Jawaban dari setiap pernyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut: Tabel 3.4 Penyekoran Kuesioner Nilai Pernyataan Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Selalu 4 1 Sering 3 2 Kadang-kadang 2 3 Tidak Pernah

12 2) Menjumlahkan seluruh skor pada masingmasing instrumen hubungan interpersonal yang diperoleh responden. 3) Menentukan P25, P50, dan P75 untuk mengetahui persentase kumulatifnya, lalu membagi menjadi empat kategori yaitu sangat positif, positif, negatif, dan sangat negatif. Selain ketiga alat ukur di atas, kuesioner dalam penelitian ini juga akan mencantumkan identitas subjek dan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan faktor demografis dalam penelitian ini. Identitas meliputi nama (inisial), usia, pendidikan terakhir andikpas asal daerah. Kemudian lama subjek dalam penjara, dan status sosial ekonomi andikpas meliputi pekerjaan dan pendidikan orang tua. 3.7 Proses Pengembangan Istrumen Kegunaan dari uji instrumen adalah untuk mendapatkan instrumen yang layak digunakan dalam penelitian. Instrumen yang dikembangkan oleh peneliti secara langsung adalah instrumen hubungan interpersonal. Peneliti juga memodifikasi instrumen regulasi diri agar disesuaikan dengan konteks LAPAS. Untuk instrumen pola asuh orang tua, peneliti menggunakan instrumen yang sudah ada karena reliabilitas dan validas instrumen tersebut berada pada kategori tinggi. beberapa tahapan pengembangan instrumen yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: Uji Konten (expert judgement) Uji konten dilakukan melalui expert judgement merupakan penilaian item yang dilakukan oleh ahli. Uji konten yang dilakukan adalah 46

13 uji konten terhadap alat ukur hubungan interpersonal dan alat ukur regulasi diri Uji Keterbacaan Instrumen Uji keterbacaan instrumen dilakukan sebelum uji validitas dan reliabilitas, dan dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas dari kalimatkalimat yang dipakai dalam instrumen penelitian. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara maksud yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi responden terhadap setiap item kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji keterbacaan terhadap mahasiswa yang pernah magang di LAPAS Anak, siswa SMP dan SMA yang seusia dengan usia andikpas di LAPAS Anak Uji Validitas Instrumen Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2010). Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas instrumen yang terlebih dahulu dilakukan ialah uji validitas isi. Validitas isi dilakukan dengan cara merevisi butir-butir item berdasarkan saran/pendapat para penelaah yang professional (Suryabrata, 2010). Uji validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dua professional judgement, yaitu Helli Ihsan, S.Ag, M.Si (dosen Psikometri), dan M. Ariez Musthofa, M.Si (dosen Psikologi Sosial). Berdasarkan hasil penilaian para ahli, secara keseluruhan item-item pada setiap instrumen sudah representatif dan relevan dengan fungsi pengukurannya. Pada alat ukur hubungan interpersonal dan regulasi diri terdapat beberapa item yang diperbaiki struktur kalimatnya. Setelah direvisi, keempat instrumen yang dinilai validitas isinya rata-rata memiliki nilai validitas 4, yang berarti 47

14 memadai. Peneliti kemudian melakukan uji coba instrumen pada pada 150 responden di LAPAS Anak Tangerang, pada tanggal 18 Oktober Pemilihan Item Setelah melakukan uji konten oleh ahli, peneliti melakukan uji instrumen. Setelah dilakukan uji instrumen, peneliti melakukan pemilihan item kembali melalui korelasi item-total yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total instrumen. Dalam penelitian ini, uji validitas hanya dilakukan untuk mengukur validitas item saja dengan menggunakan rumus koefisien korelasi dengan bantuan software SPSS Versi 18.0 agar dapat diketahui korelasi item total kuesioner. Item yang akan dipilih sebagai item final ialah item yang memiliki koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.20 (Ihsan, 2013). Berikut ini adalah tabel hasil analisis item dari masing-masing instrumen. Tabel 3.5 Hasil Analisis Item Instrumen Nama Instrumen Item Valid Jumlah Item tidak Valid Jumlah Hubungan Interpersonal pada 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 6, 10, 12, 13, 16, 19, Andikpas 18, 20, 21, 22, Pola Asuh Orang Tua 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 1, 3, 10, 11, 16, 21, 22, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, , 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 7 52, 53, 54, 55, 56, 57 Regulasi Diri pada Andikpas 2, 3, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 27, 28, 36, 34, 32, , 4, 9, 5, 6, 11, 17, 19, 21, 24, 25, 26, 29, 30, 31, Reliabilitas Instrumen Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi atau dapat dipercayanya hasil pengukuran (Azwar, 2010). Jadi, instrumen dapat dikatakan reliabel jika dalam beberapa kali pengujian pada waktu yang sama dalam kelompok berbeda, juga dalam waktu yanng berbeda pada kelompok berbeda tetap menghasilkan suatu hasil pengukuran yang 48

15 konsisten. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari program SPSS melalui teknik alpha cronbach yang dihitung menggunakan software SPSS versi 18.0, untuk mengetahui seberapa konsisten tiap-tiap item dalam suatu instrumen. Nilai koefisien α berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai koefisien kehandalannya, semakin baik alat ukurnya. Berikut merupakan kriteria koefisien reliabilitas Alpha Cronbach Guildford. Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Instrumen Nilai Kriteria <0,200 Tidak Reliabel 0,200 0,400 Kurang Reliabel 0,400 0,700 Cukup Reliabel 0,700 0,900 Reliabel >0,900 Sangat Reliabel (Sugiyono, 2012) Reliabilitas Pola Asuh Orang Tua Hasil uji reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi 18.00, menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.925, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika ambil data lebih baik daripada reliabilitas ketika uji coba. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat sangat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar yang berarti dapat dilakukan analisis selanjutnya Reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS Hasil uji reliabilitas Instrumen Regulasi Diri pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi 18.00, 49

16 menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.817, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika uji coba lebih baik daripada reliabilitas ketika ambil data. Namun, angka koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar yang berarti dapat digunakan untuk analisis selanjutnya Reliabilitas Intrumen Hubungan Interpersonal pada Andikpas Hasil uji reliabilitas instrumen Hubungan Interpersonal pada Andikpas di LAPAS dengan bantuan program SPSS versi 18.00, menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.775, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas ketika ambil data lebih baik daripada reliabilitas ketika uji coba. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat reliabel. Instrumen ini memiliki KMO sebesar yang berarti dapat dilakukan analisis selanjutnya Kategorisasi Skala Kategorisasi skala dilakukan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang berdasarkan atribut penelitian (Azwar, 2010). Kategorisasi skala dilakukan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang berdasarkan atribut penelitian (Azwar, 2010). Adapun nilai yang menjadi pembanding dalam kategorisasi skala ini ialah berdasarkan nilai persentil (P25, P50, dan P75). Sehingga, semua kategori skala dibagi menjadi 4 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Jika skor subjek berada di bawah P25 maka dianggap termasuk kelompok sangat rendah, jika skor subjek berada sama dengan P25 atau berada 50

17 diantara P25 dan P50 maka termasuk kelompok rendah, jika skor subjek sama dengan P50 atau berada diantara P50 dan P75 maka termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan jika skor subjek berada diatas atau sama dengan P75 maka termasuk dalam kelompok sangat tinggi. Untuk menentukan pola asuh mana yang paling dirasakan oleh andikpas dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh andikpas untuk masing-masing tipe pola asuh yang dirasakan. Setelah jumlah skor untuk masing-masing pola asuh diperoleh, lalu dilihat tipe pola asuh mana yang jumlah skornya paling besar, maka itulah pola asuh yang dirasakan oleh siswa tersebut. Untuk mengetahui kategorisasi skala pola asuh orang tua yang dirasakan andikpas, maka cara penghitungannya adalah sebagai berikut: Proporsi skor Authoritative = Tabel 3.7 Proporsi Skala Pola Asuh Orang Tua Proporsi skor Authoritarian = Proporsi skor Permissive-Indulgent = Proporsi skor Permissive-Rejecting = Tabel 3.8 Skor Maksimal Pola Asuh Orang Tua yang Dipersepsikan Tipe-tipe Pola Asuh Jumlah Item Skor Maksimal Item Skor Maksimal Authoritative Authoritarian Permissive-Indifferent Permissive-Indulgent Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan software yaitu SPSS Peneliti menggunakan SPSS untuk melakukan Multiple Regression Analysis 51

18 (MRA) didasarkan pada pengujian statistika yang pernah dilakukan oleh Widhiarso (2009) dan Liana (2009), hasil uji regresi tersebut akan membentuk persamaan: Keterangan: Y = a 1 + bx 1 + bx 5 + bx 1.X 5 + e 1 Y = a 2 + bx 2 + bx 5 + bx 2.X 5 + e 2 Y = a 3 + bx 3 + bx 5 + bx 3.X 5 + e 3 Y = a 4 + bx 4 + bx 5 + bx 4.X 5 + e 4 Y = Hubungan interpersonal a = Intercept (konstan) b = Koefisien regresi e 1 -e 4 = residu X 1 = Pola asuh authoritative X 2 = Pola asuh authoritarian X 3 = Pola asuh permissive-indulgent X 4 = Pola asuh permissive-rejecting X 5 = Regulasi Diri X 1.X 5 = Pola asuh authoritative dimoderasi regulasi diri X 2.X 5 = Pola asuh authoritarian dimoderasi regulasi diri X 3.X 5 = Pola asuh permissive-indulgent dimoderasi regulasi diri X 4.X 5 = Pola asuh permissive-rejecting dimoderasi regulasi diri Uji regresi dilakukan untuk memprediksi skor hubungan interpersonal dengan menggunakan masing-masing pola asuh orang tua sebagai variabel independen, dan regulasi diri sebagai variabel moderator. Sementara itu, untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap hubungan 52

19 interpersonal, maka peneliti melakukan uji koefisien determinasi. Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel terikat terhadap vaiabel bebas. Hasil dari uji ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Untuk mengetahui koefisien determinasi maka digunakan rumus sebagai berikut. Keterangan : KD = r2 x 100% KD = Koefisien determinasi R = Koefsien korelasi atau r square 3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tahap Persiapan a. Merumuskan masalah penelitian b. Menentukan konstruk psikologis yang akan diukur dalam penelitian c. Melakukan studi literatur mengenai kajian teoritis serta penelitian yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian d. Menyusun alat ukur e. Menetapkan populasi dan sampel penelitian f. Membuat surat perizinan penelitian g. Melakukan perizinan kepada pihak LAPAS untuk melakukan penelitian serta memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan Tahap pengumpulan data a. Melakukan uji coba terlebih dahulu untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang telah disusun. Jika terdapat item yang tidak valid, maka item tersebut dibuang kemudian instrumen penelitian direvisi seperlunya. 53

20 b. Memohon kesediaan partisipan di LAPAS (yang menjadi sampel penelitian) untuk menjadi responden dalam penelitian. c. Memberikan informasi tentang kerahasiaan data partisipan. d. Menyebarkan kuesioner penelitian dengan memberi petunjuk terlebih dahulu mengenai pengisian kuesioner kepada partisipan. e. Melaksanakan pengambilan data. f. Memberikan reward kepada partisipan yang telah bersedia menjadi partisipan penelitian Tahap pengolahan data a. Melakukan skoring terhadap data yang telah diperoleh. b. Melakukan analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS untuk menguji hipotesis penelitian dan analisis regresi pada penelitian Tahap pembahasan a. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diolah. b. Menjelaskan penemuan utama dari penelitian. c. Menjelaskan apakah penemuan dari penelitian yang diperoleh mendukung atau menolak teori yang telah dijelaskan pada BAB II. d. Menginterpretasi data yang diolah 54

21 55

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada suatu wilayah yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan ruang lingkup masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai populasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan dibahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, mulai dari lokasi penelitian, populasi, sampel, teknik penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu mempunyai tata cara dalam pengambilan keputusan, interpretasi

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek, Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mantan/pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Bandung. Dimana subjek pernah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metodologi penelitian yang terdiri atas lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain yang digunakan dalam penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam kajian pustaka diaplikasikan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari subjek penelitian, metode dan desain penelitian. Selain itu, akan dijelaskan pula mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasari oleh hasil dari studi pendahuluan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab dua (kajian pustaka) telah membahas teori yang telah menjadi dasar penelitian. Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam bab kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu Bank swasta nasional di Kota Jakarta. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 12 Bandung yang beralamatkan di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 195, kelurahan Gegerkalong, kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan analisis deskriptif, yaitu suatu studi yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu lokasi dan partisipan penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen beserta proses pengembangannya, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik 56 BAB. III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan melalui pencatatan dan penganalisisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif 2. Variabel Independen: Kepribadian kompetitif B. Definisi Operasional 1. Perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan sekertariat TAB Jl. Surapati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman (Priyono, 201, h.3). Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berupa bilangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, Metode kuantitatif menurut Sugiono (2008) adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maksum (2012:68) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maksum (2012:68) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Ali Maksum (2012:68) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN 30 3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah dan metode penelitian yang terdiri dari masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, maksud dari metode penelitian ini adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 15 Kota Bandung. SMP Negeri 13 Bandung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel tergantung : Kepuasan perkawinan. Variabel bebas : a. Self-esteem b. Penghargaan suami B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional

Lebih terperinci