Aplikasi Prinsip Fisika pada Jarum Suntik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi Prinsip Fisika pada Jarum Suntik"

Transkripsi

1 Aplikasi Prinsip Fisika pada Jarum Suntik Disusun Oleh : Adriati Ajeng Juliana ( ) Wina Winingsih ( ) Ammi Salamah ( ) Rifa Adinda Nadhifah ( ) Annisa Suci Utami ( ) Siti Mustakimah ( ) Nabila Pasha Amelia ( ) Ichtiwa Aruni Putri ( ) Shelen Indah Tripriantini ( ) Vera Rosaria ( ) Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran Jatinangor 2015

2 Daftar Isi Cover.i Daftar isi..ii Kata pengantar iii Bab I. Pendahuluan Latar belakang Tujuan Rumusan masalah 2 Bab II. Landasan teori Volume alat suntik Tekanan Jenis-jenis alat suntik Posisi dan letak jarum suntik Hukum fisika pada jarum suntik Prinsip kerja alat suntik 18 Bab III. Hasil dan pembahasan..21 Bab IV. Simpulan..22 Bab V. Daftar pustaka 22

3 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Harapan kami semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Jatinangor, November 2015 Penyusun

4 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1650, Blaise Pascal menemukan sebuah jarum suntik (tidak perlu suntik) sebagai aplikasi dari apa yang sekarang disebut hukum Pascal. Sebuah jarum suntik piston sederhana terdiri dari sebuah pendorong yang berada dalam sebuah tabung. Pendorong dapat ditarik dan didorong bersama-sama di dalam sebuah tabung silinder, yang memungkinkan jarum suntik untuk mengambil dan mengeluarkan suatu cairan atau gas melalui lubang di ujung tabung. Ujung terbuka dari jarum suntik biasa dilengkapi dengan jarum suntik atau disebut dengan nozzle, Jarum suntik biasa digunakan untuk memberikan sebuah injeksi. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan kedalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ketempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu tempat ketempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ketempat lain. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi didalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari. Berdasarkan pergerakannya fluida ada dua macam, yaitu fluida dinamik dan fluida statik (Siswanto, 2007)1.

5 1.2 Tujuan Tujuan Umum Untuk menambah informasi dan wawasan tentang hukum fisika dalam suntikan dan mendapat gambaran bagaimana hukum fisika bekerja dalam suntikan Tujuan Khusus 1. Memahami hukum kerja fisika dalam suntikan 2. Mengetahui jenis-jenis suntikan 3. Mengetahui bagaimana prinsip fisika bekerja dala suntikan 4. Mengetahui cara-cara menyuntik yang baik bagaimana 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa sajakah hukum fisika dalam suntikan? 2. Apa sajakah jenis-jenis suntikan? 3. Apa sajakah sifat-sifat fisika yang diaplikasikan pada suntikan?

6 BAB II Landasan Teori 2.1 Volume Alat Suntik Suntikan merupakan salah satu alat kesehatan yang berfungsi untuk mengambil darah sebagai sample maupun memasukan obat yang sulit terurai ke jaringan pembuluh darah maupun sebagai vena tambahan. Suntikan terdiri dari jarum dan spuit. Jarum suntik memiliki nomornya sendiri dengan fungsi yang berbeda-beda, semakin besar nomor jarum maka jarum semakin kecil diameter jarum tersebut. Jarum suntik berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Jarum suntik umum

7 Jarum suntik ini bernomor 18 sampai 27 G bahkan ada yang 30 G. biasanya jarum ini disambungkan dengan spuit. Fungsinya untuk mengambil sample darah dan juga untuk memasukan obat pada tubuh pasien. 2. Jarum bersayap atau winf needle Jarum ini bernomor 21 G, 22 G, 25 G, dan 27 G. jarum ini berfungsi sebagai vena tambahan dalam pengobatan secara intra vena. Selain jarum, terdapat juga bagian suntukan yang bernama spuit. Spuit adalah alat yang digunakan untuk pemberian secara iv / im / sub cutan dengan volume tertentu. Spuit terdiri dari silinder / barrel (tabung luar), penghisap / plugger (bagian dalam), ujung / tip (tempat menyambungkan jarum dengan spuit.

8 Spuit ini memiliki ukuran 1 ml, 3 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, 50 ml. masing masing ukuran mempunyai kalibrasi dan penggunaa yang berbeda beda. Contohnya pada spuit tuberkulin yang merupakan spuit dengan tabung 1mL ramping dengan pertanda 0,1mL dan 0,01mL. tabung ini digunakan jika cairan kurang dari 1mL dan biasanya dipakai untuk anak-anak serta dosis heparin. Lalu ada spuit insulin dengan kapasitas 1mL tetapi insulin diukur dengan dosis dan tidak boleh dengan satuan ml. spuit insulin dikalibrasikan dengan tanda 2- U dan 100 U setara dengan 1mL.

9 2.2 Tekanan Jarum suntik bekerja pada prinsip tekanan udara dalam ruang tertutup, sehingga kita dapat mengatur besar-kecil tekanan dalam silinder jarum suntik. Menarik Cairan Masuk Untuk menarik cairan masuk ke dalam jarum suntik, piston pada jarum suntik ditarik ke atas sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik menurun, udara menekan permukaan air sehingga cairan terdorong untuk masuk ke dalam silinder jarum suntik melalui nozzle/jarum suntik. Mengeluarkan Cairan Untuk mengeluarkan cairan dari jarum suntik, piston pada jarum suntik ditekan sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat, karena tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat dan tekanan di luar jarum suntik lebih kecil maka cairan yang terdapat dalam jarum suntik terdorong keluar melalui nozzle/ jarum suntik Untuk memasukan obat ke dalam tubuh pada jarum suntik akan berlaku hukum fisika yaitu prinsip tekanan. Dalam ilmu fisika, Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :

10 P = P = Tekanan (Pa) F = Gaya (Newton) A = Luas Permukaan (m 2 ) Agar jarum suntik bisa menembus kulit untuk menyuntikkan suatu zat ke dalam tubuh. Terlebih dahulu jarum suntik dibuat sangat kecil dan runcing. Tujuannya agar menambah tekanan sehingga mudah masuk ke dalam tubuh. Dari pernyataan tersebut kita ketahui bahwa luas permukaan (A) yang terkena gaya (F) berpengaruh terhadap tekanan (P). Dengan luas permukaan yang kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan yang lebar. Ini berarti tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan. 2.3 Jenis-jenis Alat Suntik Alat yang digunakan untuk menyuntik adalah spuit dan jarum. Ada berbagai jenis spuit dan jarum yang masing-masing di desain untuk mengeluarkan volume cairan (obat) tertentu kedalam tipe jaringan tertentu. 1. Spuit Spuit terdiri dari tabung (barrel) berbentuk slinder dengan bagian ujung (tip) di desain tepat berpasangan dengan jarum hypodermis dan alat penghisap (plunger) yang tepat menempati rongga spuit. Ukuran spuit bermacam-macam yaitu ukuran 1 cc, 3 cc, 5 cc, dan 10 cc. Adapun tipe-tipe spuit yaitu : a. Spuit luer-lok yang ditandai dengan 0,1 persepuluh

11 b. Spuit tuberkulin yang ditandai dengan 0,01 untuk dosis kurang dari 1 ml c. Spuit insulin 2. Jarum Jarum memiliki 3 bagian yaitu ; a. Hub, yang terpasang pada ujung sebuah spuit., b. Batang jarum (shaft), yang terhubung dengan bagian pusat., c. Bevel, bagian ujung yang miring. Macam-macam cara menyuntik 1) Intra Vena (IV) Memasukan cairan (obat) kedalam pembuluh darah Vena dengan posisi jarum suntik terhadap kulit. 2) Intra Muscular (IM) Memasukan cairan (obat) kedalam jaringan otot dengan posisi jarum suntik 90 terhadap objek. 3) Intra Cutan (IC) Memasukan cairan (obat) kedalam jaringan kulit bagian epidermis dengan posisi jarum suntik terhadap kulit. 4) SubCutan (SC) Memasukan cairan (obat) kedalam lapisan kulit bawah dengan posisi jarum suntik 45 terhadap kulit.

12 2.4 Posisi dan Letak Jarum Tubuh manusia memiliki sejumlah titik yang paling baik menerima obat. Otot Vastus Lateralis (Paha): Lihat paha Anda dan bagi menjadi 3 bagian yang sama besar. Lokasi untuk memberikan suntikan terletak pada sepertiga bagian tengah. Paha adalah lokasi yang bagus untuk memberikan suntikan karena mudah dilihat. Lokasi ini juga bagus untuk memberikan suntikan IM kepada anak-anak di bawah umur 3 tahun. Otot Ventrogluteal (Pinggul): Untuk menemukan lokasi yang tepat, letakkan tangan Anda pada bagian luar atas paha, di pertemuan antara paha dan pantat. Arahkan jempol Anda ke pangkal paha, dan jari-jari lain ke arah kepala pasien. Bentuk huruf V dengan jari-jari Anda dengan cara memisahkan jari telunjuk Anda dengan tiga jari lainnya. Anda akan merasakan tepi tulang pada ujung-ujung jari manis dan kelingking Anda. Tempat untuk memberikan suntikan adalah di tengahtengah V tersebut. Pinggul adalah tempat yang bagus untuk memberikan suntikan IM kepada orang dewasa dan anak-anak berumur di atas 7 bulan. Otot Deltoid (Otot lengan atas): Angkat lengan baju sehingga lengan atas terlihat seluruhnya. Raba tulang pada bagian atas lengan atas. Tulang ini disebut processus acromion. Bagian bawah tulang ini membentuk dasar segitiga. Ujung segitiga terletak tepat di bawah bagian tengah dasar segitiga, kira-kira sejajar dengan ketiak. Tempat yang tepat untuk memberikan suntikan adalah di tengah segitiga tersebut, 2,5-5 cm di bawah processus acromion.tempat ini tidak boleh digunakan untuk memberikan suntikan kepada orang yang sangat kurus atau memiliki otot yang sangat kecil. Otot Dorsogluteal (Pantat): Lokasi suntikan terletak pada satu sisi pantat. Dengan bola alkohol, gambar garis dari ujung atas celah antara pantat ke bagian sisi badan. Temukan bagian tengah garis tersebut dan pergi ke atas sebanyak 7,6 cm. Dari titik tersebut, gambar garis turun ke bawah, menyeberangi garis pertama, sampai sekitar separuh pantat. Garis-garis yang Anda buat akan membentuk salib. Pada kotak atas luar, Anda dapat meraba tulang yang melengkung. Lokasi suntikan terletak pada kotak atas luar di bawah tulang yang melengkung tersebut. Jangan gunakan tempat ini

13 untuk menyuntik bayi atau anak-anak berumur di bawah 3 tahun karena otot-otot mereka belum sepenuhnya terbentuk. Pertimbangkan beberapa hal sebelum Anda memberikan suntikan: Usia pasien. Untuk usia 2 tahun ke bawah, lokasi terbaik yaitu pada otot paha. Untuk usia 3 tahun ke atas, suntikan dapat dilakukan di otot paha atau deltoid. Gunakan jarum dengan ukuran antara 22 dan 25. Catatan: Untuk anak-anak yang sangat kecil, gunakan jarum yang lebih kecil. Juga, paha lebih dapat menoleransi jarum yang lebih besar daripada lengan.[2] Pertimbangkan lokasi suntikan sebelumnya. Jika pasien telah mendapat suntikan di satu lokasi, berikan suntikan di lokasi yang lain untuk mencegah perubahan kulit dan terbentuknya bekas luka. LOKASI Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti bahwa obatnya akan diabsorbsi dengan baik oleh tubuh. 1. PADA DAERAH LENGAN ATAS (DELTOID) Mudah dan dapat dilakukan pada berbagai posisi, namun kekurangannya area penyuntikan paling kecil, dan jumlah obat yang ideal paling kecil (antara 0,5-1 ml). Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah tonjolan acromion Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis atau n.radialis. Hal ini terjadi apabila kita menyuntik lebih jauh ke bawah daripada yang seharusnya Minta pasien untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti gaya seorang peragawati), dengan demikian tonus ototnya akan berada kondisi yang mudah untuk disuntik dan dapat mengurangi nyeri. 2. PADA DAERAH DORSOGLUTEAL (GLUTEUS MAXIMUS) Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi paling tinggi. Hati-hati terhadap n.sciatus dan a.glutea superior

14 Gambarlah garis imajiner horizontal setinggi pertengahan glutea, kemudian buat dua garis imajiner vertical yang memotong garis horizontal tadi pada pertengahan pantat pada masing-masing sisi. Suntiklah di regio glutea pada kuadran lateral atas. Volume suntikan ideal antara 2-4 ml.minta pasien berbaring ke samping dengan lutut sedikit fleksi. 3. PADA DAERAH VENTROGLUTEAL (GLUTEUS MEDIUS) Letakkan tangan kanan Anda di pinggul kiri pasien pada trochanter major (atau sebaliknya). Posisikan jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS. Kemudian gerakkan jari tengah Anda sejauh mungkin menjauhi jari telunjuk sepanjang crista iliaca. Maka jari telunjuk dan jari tengah Anda akan membentuk huruf V. Suntikkan jarum di tengah-tengah huruf V itu, maka jarum akan menembus m. gluteus medius. Volume ideal antara 1-4 ml 4. PADA DAERAH PAHA BAGIAN LUAR (VASTUS LATERALIS) Pada orang dewasa, m. vastus lateralis terletak pada sepertiga tengah paha bagian luar. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml). 5. PADA DAERAH PAHA BAGIAN DEPAN (RECTUS FEMORIS) Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian depan. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).

15 Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana-mana. POSISI TEHNIK INJEKSI Sudut masuk jarum berperan penting dalam derajat nyeri pasien saat injeksi. Injeksi intramuscular sebaiknya dilakukan dengan memasukkan jarum tegak lurus dengan kulit (90 derajat) untuk memastikan jarumnya mengenai otot yang dimaksud. Penelitian oleh Katsma dan Smith (1997) menemukan bahwa perawat-perawat di Inggris tidak selalu menyuntikkan jarum 90 derajat pada injeksi intramuscular, dan rupanya hal ini berpengaruh pada penilaian derajat nyeri yang dirasakan pasien. Tehnik injeksi yang dilakukan hampir di seluruh dunia adalah dengan cara mengencangkan kulit di sekitar lokasi injeksi dengan tujuan: (Stilwell, 1992) 1. Memudahkan penusukan jarum. Jarum akan lebih mudah menusuk kulit dengan sudut 90 derajat apabila kulit yang ditusuk berada dalam keadaan teregang. 2. Dengan teregangnya kulit, maka secara mekanis akan membantu mengurangi sensitivitas ujung-ujung serat saraf di permukaan kulit. TEHNIK Z-TRACK Selama dua dekade terakhir, telah berkembang tehnik penyuntikan intramuscular yang disebut tehnik Z-track. Keen (1986) pertama kali mengemukakan dalam penelitiannya bahwa tehnik ini mampi mengurangi sensasi nyeri dan juga mampu meminimalkan kebocoran (obat yang disuntikkan masuk ke ruang sub kutis pada saat jarum dicabut ). Tehnik ini dilakukan dengan cara menarik kulit di atas lokasi suntikan ke arah lain, kurang lebih sejauh 1-2 cm. Hal ini akan menggerakkan jaringan cutan dan subcutan yang ada di atas otot yang akan disuntik. Ingatlah bahwa target suntikan adalah otot, sehingga ketika menarik kulit tersebut kita tidak melepaskan mata kita dari lokasi suntikan yang benar. Kemudian lakukan

16 penyuntikan seperti biasa, dan ketika usai menarik jarum, lepaskan kulit yang sedari tadi Anda pegang. Hal ini mengakibatkan luka penetrasi jarum di jaringan otot akan ditutupi oleh jaringan kutis dan subkutis yang intak. Menggerakkankan anggota gerak yang disuntik setelahnya juga dipercaya dapat membantu proses penyerapan obat karena hal itu akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang disuntik INJEKSI SUBKUTAN Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot. Peragallo & Dittko (1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan menemukan bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi hipoglikemia. Dari studi yang sama juga didapatkan bahwa suntikan subkutan dipercaya tidak lagi memerlukan aspirasi. Dari gambaran CT scan ditemukan bahwa suntikan dengan tehnik subkutan hampir tidak pernah menembus pembuluh darah. Springhouse Corporation (1993) bahkan menyatakan bahwa apabila penyuntikan subkutan diawalin dengan aspirasi, akan meningkatkan risiko terjadinya hematom di area subkutan. NB: Sejak 1994 perkembangan terapi injeksi insulin sangat cepat. Saat ini jarum alay suntik insulin bermerk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dengan sudut 90 derajat dengan kulit, insulin dapat masuk ke jaringan subkutan. Oleh karenanya jangan heran melihat orang diabetes menyuntikkan insulin ke pahanya sendiri dengan sudut masuk jarum tegak lurus dengan kulit

17 INJEKSI INTRAVENA Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot. Peragallo & Dittko (1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan menemukan bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi hipoglikemia. MEMPERKIRAKAN TEMPAT KATUP VENA, DAN MENGHINDARINYA Karena kita akan menyuntikkan obat dengan jarum ke dalam vena, adalah penting bagi kita untuk menghindari katup vena. Apabila katup vena ini tidak sengaja tertusuk, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada katup tersebut, dan bahkan dapat menyebabkan kolaps pada vena yang bersangkutan. Katup-katup ini ada dengan tujuan untuk mencegah alirah darah balik pada vena (mencegah aliran darah menjauhi jantung). Untuk mengetahui dimana saja terdapat katup ini, lakukan tekanan ke arah distal pada vena yang bersangkutan. Hal ini bertujuan mendorong darah yang ada di vena balik ke arah distal, mendekati katup terakhir yang dilewatinya. Ikuti tekanan itu dan akan Anda temukan nantinya ada tempat tertentu dimana darah yang Anda dorong itu tidak dapat lewat lagi. Di tempat itulah terdapat katup vena. Sekarang Anda tahu di tampat itu Anda tidak boleh melakukan suntikan. Terkesan sederhana, namun terkadang melokalisir posisi katup itu dapat menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

18 2.5 Hukum Fisika pada Jarum Suntik Pada alat suntik, terdapat beberapa hukum-hukum fisika yang mendasari kerja alat suntik tersebut, yaitu: a. Hukum Boyle Hukum Boyle terdapat pada prinsip kerja alat suntik. Pada bagian pangkal pendorong alat suntik terdapat karet yang mengisolasi ruang di dekat jarum suntik. Saat pendorong alat suntik tidak ditarik menjauhi maupun didorong mendekati jarum suntik, tekanan dalam ruang alat suntik (P 1 ) sama dengan tekanan di luar ruang alat suntik (P 2 ). Saat pendorong ditarik menjauhi jarum suntik, tekanan dalam ruang (P 1 ) menjadi lebih kecil yang menyebabkan udara dari luar ruang alat suntik masuk ke dalam ruang alat suntik sehingga volume dalam ruang alat suntik (V 1 ) menjadi lebih besar. Hal ini juga berlaku pada keadaan sebaliknya. Saat pendorong alat suntik didorong mendekati jarum suntik, tekanan dalam ruang (P 1 ) menjadi lebih besar yang menyebabkan udara mengalir keluar dari dalam ruang alat suntik sehingga volume dalam ruang alat suntik (V 1 ) menjadi lebih kecil. b. Hukum Pascal Hukum Pascal juga digunakan dalam prinsip kerja alat suntik. Hukum itu terjadi saat kita memberikan tekanan pada salah satu ujung, maka ujung yang lebih runcing atau bagian jarumnya akan mengeluarkan cairan yang tekanannya sama dengan tekanan yang diberikan. Jika dituliskan dalam rumus, maka: P 1 = P 2 Keterangan: P = Tekanan (Pascal) F = Gaya (N)

19 A = Luas Permukaan (m 2 ) * Suntikan memiliki luar penampang/permukaan lingkaran c. Persamaan Kontinuitas m 1 = m 2 ρ 1.A 1.v 1 = ρ 2.A 2.v 2 Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa jenisnya tetap, maka persamaan itu menjadi: A 1.v 1 = A 2.v 2 Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit.

20 Gambar 7.15 di atas melukiskan suatu fluida yang mengalir melalui suatu pembuluh yang luas penampangnya sama yaitu sebesar A, dengan kecepatan sebesar v. Jika pada suatu saat fluida berada pada penampang K dan setelah t detik kemudian berada di penampang L, maka dalam waktu t tersebut banyaknya fluida yang telah mengalir adalah v. t. A, sehingga persamaan kontinuitas dapat dinyatakan secara matematis: v. A = konstan atau v 1.A 1 = v 2.A 2 Keterangan: v: Kecepatan aliran (m/s) A: Luas penampang (m 2 ) Jika pembuluhnya berbentuk silinder, sehingga penampangnya berbentuk lingkaran, maka A=π.r 2 sehingga persamaan kontinuitas dapat dinyatakan dengan: v 1.r 1 2 = v 2.r 2 2 Sifat-Sifat Fisis Fluida dalam Suntikan 1. Non Kompresibel/ Inkompresibel Berarti fluida tidak akan mengalami perubahan volume jika mendapat tekanan 2. Stasioner artinya kecepatan pada setiap titik dalam fluida adalah konstan. 3. Fluida tidak kental sehingga semua gesekan yang muncul akibat viskositas fluida diabaikan berarti tidak ada gesekan dalam fluida.

21 2.6 Prinsip kerja alat suntik (cara jarum suntik menaikkkan dan mengeluarkan cairan) Pada alat suntik, ada beberapa prinsip fisika yang mendasari kerja alat suntik tersebut, yaitu Hukum Boyle, Hukum Pascal, dan Persamaan Kontinuitas. Untuk menarik cairan masuk ke dalam jarum suntik, piston pada jarum suntik ditarik ke atas sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik menurun, udara menekan permukaan air sehingga cairan terdorong untuk masuk ke dalam silinder jarum suntik melalui nozzle/jarum suntik. Hukum Boyle terdapat pada prinsip kerja alat suntik. Pada bagian pangkal pendorong alat suntik terdapat karet yang mengisolasi ruang di dekat jarum suntik. Saat pendorong alat suntik tidak ditarik menjauhi maupun didorong mendekati jarum suntik, tekanan dalam ruang alat suntik (P 1 ) sama dengan tekanan di luar ruang alat suntik (P 2 ). Saat pendorong ditarik menjauhi jarum suntik, tekanan dalam ruang (P 1 ) menjadi lebih kecil yang menyebabkan udara dari luar ruang alat suntik masuk ke dalam ruang alat suntik sehingga volume dalam ruang alat suntik (V 1 ) menjadi lebih besar. Hal ini juga berlaku pada keadaan sebaliknya. Saat pendorong alat suntik didorong mendekati jarum suntik, tekanan dalam ruang (P 1 ) menjadi lebih besar yang menyebabkan udara mengalir keluar dari dalam ruang alat suntik sehingga volume dalam ruang alat suntik (V 1 ) menjadi lebih kecil. P 2 > P 1 P 1 = P2 P 2 < P 1

22 Untuk mengeluarkan cairan dari jarum suntik, piston pada jarum suntik ditekan sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat, karena tekanan dalam jarum suntik meningkat dan tekanan di luar jarum suntik lebih kecil maka cairan yang terdapat dalam jarum suntik terdorong keluar melalui nozzle/ jarum suntik Sewaktu mendorong alat suntikan atau mengeluarkan cairan dalam suntikan melalui jarum suntik, Hukum Pascal berlaku. Jika kita misalkan, luas permukaan alas karet pendorong disimbolkan sebagai A 1 dan luas lubang jarum suntik disimbolkan sebagai A 2. F 1 A 1 F 2 Gambar Hukum Pascal A 2 Gaya yang diberikan pada pendorong disimbolkan sebagai F 1, serta gaya yang dihasilkan pada ujung jarum suntik disimbolkan sebagai F 2. Saat pendorong diberi gaya dorong sebesar F 1, maka gaya yang dihasilkan pada ujung jarum suntik (F 2 ) sebanding dengan gaya dorong (F 1 ) dibagi dengan luas permukaan karet pendorong (A 1 ) dikalikan dengan luas lubang jarum suntik (A 2 ). Secara matematis dapat ditulis dengan rumus :

23 maka, Fluida yang mengalir dari dalam tabung alat suntik menuju ke luar (tubuh) melalui lubang jarum alat suntik merupakan peristiwa dari penerapan persamaan kontinuitas. Diameter tabung alat suntik disimbolkan A 1, sedangkan diameter jarum alat suntik disimbolkan A 2. Kecepatan fluida yang mengalir di dalam jarum (v 2 ) lebih cepat dibandingkan kecepatan fluida yang mengalir di dalam tabung alat suntik (v 1 ). Hal ini desebabkan karena diameter jarum lebih kecil dibandingkan diameter tabung alat suntik. Maka, hal ini membuktikan bahwa persamaan kontinuitas dapat diterapkan dalam prinsip kerja alat suntik. A 1.V 1 Gambar Hukum Kontinuitas A 2.V 2

24 BAB III Hasil dan Pembahasan Dalam prinsip jarum suntik menggunakan tiga hukum fisika yaitu hukum pascal, hukum boyle dan hukum kontinuitas. Untuk menarik cairan masuk ke dalam jarum suntik, piston/ karet pada jarum suntik ditarik ke atas sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik menurun, udara menekan permukaan air sehingga cairan terdorong untuk masuk ke dalam silinder jarum suntik melalui jarum suntik.sedangkan Untuk mengeluarkan cairan dari jarum suntik, piston/karet pada jarum suntik ditekan sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat, karena tekanan dalam jarum suntik meningkat dan tekanan di luar jarum suntik lebih kecil maka cairan yang terdapat dalam jarum suntik terdorong keluar melalui jarum suntik, Mekanaisme tersebut sesuai hukum boyle Jika volume gas diperkecil maka tekanan gas tersebut membesar asalkan suhunya tetap, atau Jika volume gas diperbesar maka tekanan mengecil.. Lalu Semakin besar bidang sentuh atau luas penampang maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan, demikian juga sebaliknya. Konsep ini lah yang diterapkan pada jarum suntik. Pada jarum suntik, jarum memiliki bidang sentuh yang sangat kecil sehingga bisa menghasilkan tekanan yang cukup besar untuk menembus kulit konsep ini sesuai dengan hukum pascal. sedangkan Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit.

25 BAB IV Simpulan Tabung jarum suntik menggunakan prinsip tekanan dalam ruang tertutup dan menggunakan sistem hukum fisika yaitu Hukum Pascal, Boyle dan kontinuitas. Pada jarum suntik jika silindernya memiliki ukuran yang kecil maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar dan tidak dibutuhkan gaya yang besar untuk menekannya, dan jika silindernya memiliki ukuran yang besar maka tekanan yang dihasilkan akan semakin kecil dan dibutuhkan gaya yang besar untuk menekannya. Jarum yang dimiliki jarum suntik dapat menghasilkan tekanan hingga ± 1 milyar Pa. Itu membuktikan bahwa semakin kecil bidang sentuh suatu benda maka akan semakin besar tekanan yang di hasilkan. BAB V Daftar Pustaka Wikihow Memberikan Suntikan Intramuskular. Jakarta: Pusaka.

TEHNIK INJEKSI CHRISTOPHER RYALINO PELATIHAN PRA-PJP UNTUK KOMEDIK

TEHNIK INJEKSI CHRISTOPHER RYALINO PELATIHAN PRA-PJP UNTUK KOMEDIK TEHNIK INJEKSI CHRISTOPHER RYALINO PELATIHAN PRA-PJP UNTUK KOMEDIK June 13, 2008 2008 TEHNIK INJEKSI CHRISTOPHER RYALINO PENDAHULUAN Melakukan tindakan injeksi merupakan kegiatan yang sering dilakukan

Lebih terperinci

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) SOP INJEKSI PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) A. INJEKSI INTRA VENA Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena Injeksi intravena diberikan jika diperlukan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginjeksian medikasi adalah prosedur invasi yang melibatkan deposisi obat melalui jarum steril yang diinsersikan kedalam jaringan tubuh. Teknik aseptic harus dipertahankan

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

INJEKSI SUB CUTAN (SC) INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium. 6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan

Lebih terperinci

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 )

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 ) LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM PASCAL (FL 2 ) OLEH SANDY RADJAH 1206061026 FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2014 A. Judul Percobaan : TEKANAN FLUIDA DAN HUKUM

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida MEKANIKA FLUIDA Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida, jelas bahwa bukan benda tegar, sebab jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-molekul

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke

Lebih terperinci

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149 B. FLUIDA DINAMIS Fluida dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagianbagiannya. Pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas, persamaan kontinuitas, hukum

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan

Lebih terperinci

Zat Cair. Gas 12/14/2011

Zat Cair. Gas 12/14/2011 Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Dewi Baririet Baroroh Basic Science of Nursing 1 Free FIKES Powerpoint UMMTemplates

Lebih terperinci

Pengertian Persiapan:

Pengertian Persiapan: Pengertian Persiapan: Syringe Jarum (needle) Medication: Ampul Vial Mencampur obat dalam satu syringe Parenteral Medication - 2 Parenteral medication (pengobatan secara parenteral) adalah pemberian obat

Lebih terperinci

F L U I D A TIM FISIKA

F L U I D A TIM FISIKA L U I D A TIM ISIKA 1 Materi Kuliah luida dan enomena luida Massa Jenis Tekanan Prinsip Pascal Prinsip Archimedes LUIDA luida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir.

Lebih terperinci

Materi Fluida Statik Siklus 1.

Materi Fluida Statik Siklus 1. Materi Fluida Statik Siklus 1. Untuk pembelajaran besok, kita akan belajar tentang dua hal berikut ini : Hukum Utama Hidrostatis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan)

Lebih terperinci

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. Aliran turbulen Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS0601 Version : 2014-09 halaman 1 01. Seorang wanita bermassa 45 kg memakai sepatu hak tinggi dengan luas permukaan bawah hak

Lebih terperinci

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI TEKANAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI TEKANAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI TEKANAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. Tekanan zat padat Pada saat kita berjalan di atas tanah yang berlumpur jejak kaki kita akan tampak membekas lebih dalam

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 10 A. Fluida Statis Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas

Lebih terperinci

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Beberapa topik tegangan permukaan

Lebih terperinci

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK A. Pengertian Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan atau vaksin (sustu obat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Mata Pelajaran Hari / tanggal Waktu SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Petunjuk : a. Pilihan jawaban yang paling benar diantaraa huruf A, B, C, D dan E A. Soal

Lebih terperinci

TEKANAN. Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami

TEKANAN. Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami TEKANAN A. Pengertian Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami apakah konsep tekanan itu. Sebelumnya, pernahkah kalian memperhatikan kaki unggas seperti

Lebih terperinci

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis contoh soal dan pembahasan fluida dinamis Rumus Minimal Debit Q = V/t Q = Av Keterangan : Q = debit (m 3 /s) V = volume (m 3 ) t = waktu (s) A = luas penampang (m 2 ) v = kecepatan aliran (m/s) 1 liter

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id MODUL

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI :

STANDAR KOMPETENSI : STANDAR KOMPETENSI : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari KOMPETENSI DASAR Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan seharihari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI CARA PEMBERIAN OBAT DISUSUN UNTUK MEMENUHI LAPORAN MATA KULIAH FARMAKOLOGI Disusun oleh : Bella Sakti Oktora (12010012) Darma Wijaya (120100 ) Fuji Rahayu (12010030) S-1 FARMASI

Lebih terperinci

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2 F L U I D A Pengertian Fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair dan gas dapat dibedakan : Zat

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd. LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd. Widodo_setiyo@uny.ac.id KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid Buku Panduan Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL PENGERTIAN Ampul adalah

Lebih terperinci

1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari

1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari MATERI POKOK 1. Bunyi Hukum Pascal 2. Persamaan Hukum Pascal 3. Aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida Statis Tekanan hidrostatik Zat Cair Gas Fluida Fluida statis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan Permukaan A. Tekanan

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Fluida Dinamis - Latihan Soal Halaman 0. Perhatikan gambar penampang pipa berikut! Air mengalir dari pipa A ke B terus ke C. Perbandingan luas penampang A dengan penampang C adalah

Lebih terperinci

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3) FLUIDA STATIS 1. Tekanan Hidrostatis Tekanan (P) adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas. Dalam Sistem Internasional (SI), satuan tekanan adalah N/m 2, yang disebut juga dengan pascal (Pa). Gaya F yang

Lebih terperinci

Oleh: STAVINI BELIA

Oleh: STAVINI BELIA FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA 14175034 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan prinsip kontinuitas dan prinsip bernaulli pada fluida dinamik dalam kehidupan seharihari. 2. Siswa dapat menganalisis

Lebih terperinci

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK MATERI POKOK 1. Pengertian tegangan permukaan 2. Penyebab tegangan permukaan 3. Metode pengukuran tegangan permukaan 4. Menghitung tegangan permukaan 5. Tegangan di dalam sebuah gelembung 6. Tekanan di

Lebih terperinci

FIsika FLUIDA DINAMIK

FIsika FLUIDA DINAMIK KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI FLUIDA DINAMIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi fluida dinamik.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

INJEKSI, PUNGSI VENA DAN KAPILER

INJEKSI, PUNGSI VENA DAN KAPILER LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIS Buku Pedoman Keterampilan Klinis INJEKSI, PUNGSI VENA DAN KAPILER Untuk Semester 6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 1 Buku Pedoman Keterampilan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok bidang studi Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan Pembimbing Mata Kuliah: Neneng Widaningsih, SST.,M.Keb. Disusun Oleh

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) Mata Pelajaran Materi Pokok : FISIKA : Fluida Statik NAMA KELOMPOK : ANGGOTA : 1.. 3. 4. 5. Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 1 01. Balok bermassa 5 kg diletakkan di atas papan, 3 m dari titik A, seperti terlihat pada gambar. Jika massa papan adalah satu kilogram

Lebih terperinci

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota:

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota: Hukum Pascal Kelompok:. Kelas :. Nama anggota: 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. Indikator Alokasi Waktu Tujuan : Menerapkan konsep Hukum Pascal melalui percobaan sederhana : 2 x 45 Menit :Untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA UTS FISIKA LATIHAN 2 KELAS 11 Doc. Name: AR11FIS02UTS Version : 2014 10 halaman 1 01. Perhatikan gambar! 5kg F 1m 4m Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang? (A)

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida : FLUIDA DINAMIS Dalam fluida dinamis, kita menganalisis fluida ketika fluida tersebut bergerak. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran

Lebih terperinci

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas).

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas). Fluida Statis Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas). Fluida statis adalah fluida diam atau fluida yang tidak mengalami perpindahan bagianbagiannya

Lebih terperinci

Teori kinetik-molekuler yang telah kita diskusikan menjelaskan sifat-sifat zat gas. Teori ini berdasarkan tiga buah asumsi:

Teori kinetik-molekuler yang telah kita diskusikan menjelaskan sifat-sifat zat gas. Teori ini berdasarkan tiga buah asumsi: LUID nda telah familiar dengan tiga buah wujud zat di lingkungan sekitar anda. nda bernapas menggunakan udara, minum dan berenang menggunakan air, dan mendirikan bangunan menggunakan benda padat. Secara

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2 DINAMIKA FLUIDA FLUIDA DINAMIS SIFAT UMUM GAS IDEAL Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY ) dan tak tunak (non STEADY) Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tanpa kita sadari di sekitar kita ternyata banyak sekali benda yang menerapkan prinsip gerak harmonik sederhana. Sebagai contoh adalah pegas yang digunakan pada tempat

Lebih terperinci

Soal :Stabilitas Benda Terapung

Soal :Stabilitas Benda Terapung TUGAS 3 Soal :Stabilitas Benda Terapung 1. Batu di udara mempunyai berat 500 N, sedang beratnya di dalam air adalah 300 N. Hitung volume dan rapat relatif batu itu. 2. Balok segi empat dengan ukuran 75

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR11FIS01UTS Version: 2016-09 halaman 1 01. Empat gaya masing-masing F 1 = 10 N, F 2 = 20 N, F 3 = 10 N dan F 4 = 40 N

Lebih terperinci

BAB 5 TEKANAN. Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan, atau dengan definisi lain bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas.

BAB 5 TEKANAN. Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan, atau dengan definisi lain bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas. BAB 5 TEKANAN A. Tekanan Pada Zat Padat Bila zat padat seperti balok diberi gaya dari atas akan menimbulkan tekanan. Pada tekanan zat padat berlaku: a. Bila balok yang sama ditekan pada tanah yang lembek

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Statika dan Dinamika Fluida Pertanyaan Apakah fluida itu? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang dapat mengalir 4. Sesuatu yang dapat berubah mengikuti bentuk

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Tekanan zat cair untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 2016 FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 1 FLUIDA STATIS Fluida meliputi zat cair dan gas. Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika K3 Antiremed Kelas 0 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 0. Sebuah pegas disusun paralel dengan masingmasing konstanta sebesar k = 300 N/m dan k 2 = 600 N/m. Jika pada pegas tersebut diberikan

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2 SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2 1. Seekor ikan berada pada bak air seperti gambar di bawah ini! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/5.2%207.png Apabila

Lebih terperinci

F A. Soal dan Pembahasan UAS Fisika X T.P.2014/2015

F A. Soal dan Pembahasan UAS Fisika X T.P.2014/2015 Soal dan Pembahasan UAS Fisika X T.P.04/05 SOAL PILIHAN GANDA Pada soal bertema fluida, fluida bersifat ideal, yaitu : tidak kompribel, tidak mengalami gekan, alirannya stasioner dan tidak berrotasi pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan, cuping telinga, dan untuk bayi biasanya dari ujung jari kaki atau sisi lateral tumit. Jangan menusuk pada bagian

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA Tabung Venturi dan Tabung Pitot

MAKALAH FISIKA Tabung Venturi dan Tabung Pitot MAKALAH FISIKA Tabung Venturi dan Tabung Pitot Disusun Oleh : Ariel Evansyah Herianto M. Imam Ramadhan Permata Rahmatul Hijjah Rizki Mamluatuzzahro Kelas XI IPA 1 DAFTAR ISI I. BAB I Pendahuluan I.1. Kata

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik

Lebih terperinci

HUKUM BERNOULLI MATERI POKOK. 1. Prinsip Bernoulli 2. Persamaan hukum Bernoulli 3. Penerapan Hukum Bernoulli TUJUAN PEMBELAJARAN

HUKUM BERNOULLI MATERI POKOK. 1. Prinsip Bernoulli 2. Persamaan hukum Bernoulli 3. Penerapan Hukum Bernoulli TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK. Prinsip Bernoulli. Persamaan hukum Bernoulli 3. Penerapan Hukum Bernoulli TUJUAN PEMBELAJARAN. Menjelaskan prinsip Bernoulli. Merumuskan hukum Bernoulli 3. Menerapkan hukum Bernoulli KATA

Lebih terperinci

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Fluida Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-moleku1di dalam fluida mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B Paket 1 1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B A C c. C E d. D B e. E D 2. A 1 F 1 F 2 A 2 A 2 Perhatikan gambar, jika A1: A2 = 1: 10, dan gaya F1=

Lebih terperinci

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida 163 LAMPIRAN VII UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida Mata Pelajaran : Fisika Sekolah : Kelas / Semester : XI / II Hari/tanggal : Waktu : 2 x 45 menit Nama : 1. Benda tegar dapat mengalami keadaan

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas 6. FLUIDA 9/17/01 Padat Fase materi Cair Gas 1 1 Massa Jenis dan Gravitasi Khusus 9/17/01 m ρ Massa jenis, rho (kg/m 3 ) V Contoh (1): Berapa massa bola besi yang padat dengan radius 18 cm? Jawaban: m

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari Nama Obat : Lavemir Kandungan : Insulin Indikasi : Diabetes Mellitus (Darah manis) Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari Cara Kerja Obat : Insulin akan berikatan dengan gula

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UTS Doc. Name: AR10FIS0UTS Doc. Version: 014-10 halaman 1 01. Grafik di bawah ini melukiskan hubungan antara gaya F yang bekerja pada kawat dan pertambahan panjang /

Lebih terperinci

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com Gesekan Hoga Saragih Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Beberapa cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BBM 9 FLUIDA PENDAHULUAN

BBM 9 FLUIDA PENDAHULUAN BBM 9 FLUIDA PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM kesembilan dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan konsep fluida. Konsep fluida ini dibagi kedalam dua cakupan,

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Seseorang sedang mencoba menyeberangi sungai yang airnya mengalir dengan

Lebih terperinci

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut :

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut : DESKRIPSI Lantus (glargine insulin [rdna origin] injeksi) adalah solusi steril glargine insulin untuk digunakan sebagai injeksi subkutan. Insulin glargine adalah analog insulin manusia rekombinan yang

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Waktu absorsinya 30-45 menit, efek puncak setelah 1-1,5 jam. Rasa dan

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

Hidrostatika dan Hidrodinamika 32 F L U I D A

Hidrostatika dan Hidrodinamika 32 F L U I D A Hidrostatika dan Hidrodinamika 32 F L U I D A Pengertian Fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : Pertama dan kedua / 4 x 45 menit : Ceramah dan mengerjakan sal Memfrmulasikan hukum dasar fluida statik Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari luida Statis Tekanan (Hlm.

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut. HUKUM BERNOULLI Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan dengan

Lebih terperinci

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 6 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Fluida Statis Alokasi Waktu : 9 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.7. Menerapkan hukum-hukum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Teori Pengukuran II.1.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang

Lebih terperinci

MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)

MEKANIKA ZALIR (FLUIDA) MEKNIK ZLIR (FLUID) Zalir atau fluida yaitu zat alir yang mempunyai sifat ubah bentuk mudah, gaya gesek antara partikel-partikel penyusunnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Zat alir liquida gas Zat alir

Lebih terperinci

- - TEKANAN - - dlp3tekanan

- - TEKANAN - - dlp3tekanan - - TEKANAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp3tekanan Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya. Aplikasi

Lebih terperinci