PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI"

Transkripsi

1 1

2 PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI C Profesional KEGIATAN EKONOMI DAN BUKU BESAR Pedagogik MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK PENYUSUN Dra. Pudji Astuti DT., M.Pd. Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak., PPPPTK PKn dan IPS PPPPTK PKn dan IPS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 i

3 Penyusun: 1. Dra. Pudji Astuti DT, M.Pd, PPPPTK PKn dan IPS Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak. PPPPTK PKn dan IPS Penyunting: 1. Dr. B.Suparlan, M.Pd PPPPTK PKn dan IPS Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd., M.M. 3. Niken Nindya Hapsari, S.E, M.SA.Ak, CA. 4. Dra. Retno , 5. Dra. Pudji Astuti DT., M.Pd. PPPPTK PKn dan IPS Drs. H. Harry Asrianto P., M.Pd. PPPPTK PKn dan IPS Radian Sri Rama, S.E, M.SA,Ak. PPPPTK PKn dan IPS Ilustrator:... Copy Right 2017 Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ii

4 KATA SAMBUTAN Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring). Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan iii

5 perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya. iv

6 KATA PENGANTAR Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah mengembangkan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang SMA yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru serta Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi pedagogik dan profesional guru. Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Untuk pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini. Batu, April 2017 Kepala, Drs. M. Muhadjir, M.A. NIP v

7 DAFTAR ISI HAL KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... Vi PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Peta Kompetensi... 3 D. Ruang Lingkup... 3 E. Cara Penggunaan Modul... 4 F. Nilai Karakter... 4 MODUL C: KOMPETENSI PROFESIONAL KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PASAR FAKTOR PRODUKSI A. Tujuan... 6 B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 6 C. Uraian Materi... 6 D. Aktivitas Pembelajaran... 9 E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik DanTindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB) A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. UraianMateri D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PEMBANGUNAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KEBIJAKAN KETENAGA KERJAAN A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi vi

8 D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik DanTindakLanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: INDEK HARGA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut MODUL C: KOMPETENSI PEDAGOGIK KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran vii

9 E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman DAFTAR PUSTAKA viii

10 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensinya diharapkan dapat menjamin guru secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program Peningkatan kompetensi guru akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan. Peningkatan kompetensi guru akan menghasilkan guru yang ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan dimanapun guru terus belajar. Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Gerakan pendidikan di sekolah juga diarahkan untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). GNRM dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak dalam mengelola sekolah. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berkewajiban memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas. PPK merupakan Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadapkan yang terdiri dari 5 nilai utama karakter yaitu Relegius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas. Guru wajib melaksanakan pengembangan profesinya baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk kegiatan Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK 1

11 KPTK, salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul pembinaan karier guru sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK modul tersebut berusaha mengintegrasikan nila nilai utama PPK, yakni... Kelima nilai utama PPK tersebut terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang terdapat pada modul.setelah mempelajari modul ini diharapkan guru dapat meningkat kompetensi profesional dan kompetensi paedagogiknya, guru juga diharapkan mamp mengimplementasikan PPK dalam pembelajaran di kelas. Modul pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensi guru merupakan bahan ajar yang dirancang diharapkan dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat Peningkatan kompetensi guru Ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, aktivitas belajar, tugas dan latihan serta petunjukcara penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah: 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru; 3. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional guru dan Angka Kreditnya. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2016 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru. 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK. B. Tujuan 1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 2. Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 2

12 3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 4. Meningkatkan komitmen guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas. C. Peta Kompetensi Melalui modul ini diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi antara lain: 1. Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi 2. Meningkatkan peran guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas 3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik penilainan dalam pembelajaran ekonomi D. Ruang Lingkup Kegiatan modul ini meliputi: 1. Kegiatan ekonomi 2. Pasar faktor produksi 3. Lembaga keuangan bukan 4. Peranan OJK 5. Pertumbuhan ekonomi 6. Ketenagakerjaan 7. Kerjasama ekonomi 8. Indek Harga 9. Jenis dan bentuk koperasi 10. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan jasa 11. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan dagang 12. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi 13. Model pembelajaran ekonomi 14. Pelaksanaan penilaian autentik 15. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 16. Permasalahan penelitian tindakan kelas 3

13 E. Cara Penggunaan Modul 1. Baca secara cermat modul ini sebelum anda mengerjakan tugas. 2. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dalam modul ini. 3. Kerjakan dengan cara diskusi dalam kelompok disertai implementasi nilai nilai utama PPK.. 4. Konsultasikan dengan Narasumber bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas. F. Nilai Karakter Nilai Karakter Religius (1-5) ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih. Nilai Karakter Nasionalis (2-5) merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Nilai Karakter Mandiri (3-5) merupakan sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Nilai Karakter Gotong Royong (4-5) mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan 4

14 bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan. Nilai Karakter Integritas (5-5) merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas). 5

15 MODUL C: KOMPETENSI PROFESIONAL Kegiatan Pembelajaran 1: PASAR FAKTOR PRODUKSI A. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan konsep pasar faktor produksi dan peranan faktor produksi melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai dengan implementasi nilainilai PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendiskripsikan konsep pasar faktor produksi 2. Menjelaskan pasar faktor produksi alam 3. Menjelaskan pasar faktor produksi tenaga kerja 4. Menjelaskan Pasar faktor produksi modal 5. Menjelaskan Pasar faktor produksi modal kewirausahaan C. Uraian Materi Pasar faktor produksi adalah pasar yang memperjualbelikan atau menyediakan faktor produksi. Faktor produksi adalah samua hal yang dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi, teh, minyak bumi, gula, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar faktor produksi dibedakan menjadi empat macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal, dan pasar faktor produksi kewirausahaan. Ciri-cirinya pasar faktor produksi: 1. Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik. 2. Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar. 6

16 3. Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang dihasilkan. 4. Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan bersifat kolektif. Faktor Produksi Alam Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan lain-lain.tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke 17, Sir William Pretty, mengatakan bahwa tanah adalah ibu dari produksi, sementara tenaga kerja adalah ayahnya (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku. Dari Gambar diatas, dapat anda lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D D dan D D maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan. Faktor Produksi Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi 7

17 tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. 1. Tenaga Kerja Menurut Kwalitas Tenaga Kerja a. Tenaga Kerja Terdidik b. Tenaga Kerja Terampil c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik Dan Tidak Terlatih 2. Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja a. Tenaga Kerja Rohani b. Tenaga Kerja Jasmani Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut. 1. Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara. 2. Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan. 3. Tinggi rendahnya laba pengusaha. 4. Adanya investasi dari pengusaha Pasar Faktor Produksi Modal Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang atau tempat jual beli dana dan inventasi jangka panjang. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES. Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh factor-faktor berikut. 1. Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat 2. Kemunginan resiko hilangnya modal yang dipinjam 3. Kondisi perekonomian 4. Campur tangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga 8

18 Riyan14034.blogspot.com Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal. Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengkoordinir faktor faktor produksi guna mencapai efisiensi maksimal, orangnya disebut wirausahawan. Dalam menjalankan suatu usaha selain faktor faktor di atas diperlukan juga barang yang mampu memimpin dan menjalankan usaha dengan baik. Seorang pengusaha adalah orang yang mampu memanfaatkan faktor faktor produksi tersebut agar dapat mengendalikan perusahaan dengan baik, mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan, dan berani menghadapi resiko. Jadi pengusaha adalah orang yang mempunyai jiwa wirausaha. D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat Pengembangan ekonomi kreatif sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi pasar faktor produksi. Alokasi Waktu 15 menit 9

19 Kegiatan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Peserta diklat memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pasar faktor produksi.. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3. Peserta diklat memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3 4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pasar yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3. 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok i. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan i. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 105 menit 15 menit E. Latihan/ Kasus/Tugas 1. LK. C. Prof. 1.1.a: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang kontekstual bahwa aktivitas pasar faktor produksi dapat meningkatkan perekonomian daerah! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh peranan pasar faktor produksi bagi perekonomian masyarakat dengan jujur! 10

20 c. Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian pasar barang denga pasar faktor produksi, dengan disertai contoh! d. Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya! e. Deskripsikan dengan menggunakan contoh, ciri ciri pasar faktor produksi alam! f. Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara antara pasar faktor produksi alam dengan tenaga kerja! g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! h. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dan penuh tanggung jawab,. i. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh keteladanan! 2. LK.C. Prof. 1.1.b: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang kontekstual bahwa aktivitas pasar faktor produksi modal dan skill dapat meningkatkan perekonomian daerah! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh peranan pasar faktor produksi bagi perekonomian masyarakat dengan jujur! c. Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian pasar barang denga pasar faktor produksi, dengan disertai contoh! d. Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya! e. Deskripsikan dengan menggunakan contoh ciri ciri pasar faktor produksi modal! f. Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara antara pasar faktor produksi modal dengan skill! 11

21 g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! h. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh tanggung jawab. i. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh keteladanan! 3. LK. C. Prof.1.1.c: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a. Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang kontekstual bahwa aktivitas pasar faktor produksi dapat meningkatkan perekonomian daerah! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh peranan pasar faktor produksi skill dan modal bagi perekonomian masyarakat dengan jujur! c. Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian pasar barang dengan pasar faktor produksi, dengan disertai contoh! d. Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya! e. Deskripsikan dengan menggunakan contoh ciri ciri pasar faktor produksi skill! f. Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara antara pasar faktor produksi skill dengan tenaga kerja! g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! h. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh tanggung jawab. i. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh keteladanan! 12

22 4. LK. C. Prof. 1.2: TUGAS ON a. Buatkan uraian ringkas secara jujur tentang peranan pasar faktor produksi tenaga kerja dalam perekonomian di daerah anda! b. Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pasar faktor produksi alam dengani tenaga kerja, dengan menggunakan contoh contoh! c. Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pasar faktor produksi skill dengani tenaga kerja, dengan menggunakan contoh contoh! KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan V Mudah Interpretasi Sedang V Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram Arus lingkaran kegiatan ekonomi Disajikan diagram interaksi rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi, siswa dapat menentukan salah satu pelaku ekonomi No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Diagram hubungan RTK dengan RTP E 13

23 A = Faktor Produksi B =? Rumah Tangga Konsumsi (RTK) Rumah Tangga Produksi (RTP) C = Barang dan Jasa D = Pendapatan Berdasarkan diagram di atas, komponen apa yang harus dituliskan pada B? A. Biaya, pendapatan, laba dan bunga B. Pendapatan konsumsi, investasi dan produksi C. Tanah, tenaga kerja, modal dan skill D. Tenaga kerja, modal, upah dan sewa E. Sewa, upah, bunga dan laba Pembahasan RTP membeli factor produksi dari RTK dengan imbalan berupa sewa, upah, bunga dan laba pada RTK F. Rangkuman Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang. Perbedaan tersebut di antaranya: 1. Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga konsumen. 2. Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga produsen. 3. Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor produksi adalah merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan. 4. Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya. Barang atau komoditi yang diperjualbelikan adalah faktor produksi. Jadi dengan demikian pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan pasar barang secara umum. 14

24 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi masalah dan kegiatan ekonomi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi masalah dan kegiatan ekonomi 3. Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu 4. Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan pembelajaran ini. 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini 15

25 Kegiatan Pembelajaran 2: LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB) A. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan lembaga keuangan bukan bank melalui mengkaji referensi dengan etos kerja yang tinggi dan diskusi yang inklusif. B. Indikator Pencapaian Kopetensi Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat: 1. Mendiskripsikan pengertian lembaga keuangan bukan bank 2. Mendeskripsikan fungsi LKBB 3. Mengidentifikasi jenis LKBB C. Uraian Materi Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif Tujuan Lembaga Keuangan Bukan Bank Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. Berikut adalah fungsi lembaga keuangan bukan bank: 1. Memberikan modal kepada masyarakat ekonomi lemah untuk membangun usaha dengan tujuan agar mereka tidak terbelit utang dengan para rentenir. 2. Mengumpulkan dana dengan kreatif terutama dengan cara mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. 3. Memperlancar pembangunan industri maupun ekonomi lewat pasar modal. 16

26 4. Memberikan kredit kepada masyarakat ekonomi rendah Namun kredit disini ada yang bersifat menjamin surat berharga dan ada juga yang tidak. Bentuk Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank Adapun bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut: 1. Berbadan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia 2. Berbadan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing. 3. Berbadan hukum asing dalam bentuk perwakilan dan lembaga keuangan yang berkedudukan di luar negeri Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa. 2. Memperlancar distribusi barang 3. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Perusahaan Asuransi: perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian. a. Polis Asuransi: surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah pihak. b. Premi Asuransi: uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung. c. Keuntungan Asuransi: Bagi Pemilik Asuransi: a. keuntungan dari premi yang dibayar nasabah b. keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain c. keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga 17

27 Bagi Nasabah: a. memberi rasa aman b. merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi. c. terhindar dari resiko kerugian. d. memperoleh penghasilan di masa datang. e. memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan. f. Memperoleh penghasilan yang hilang pada masa produktif karena meninggal dunia 2. Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN ): Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat Perusahaan Dana Pensiun: a. Bagi perekonomian nasional: dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha b. Bagi peserta: dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua. Manfaat bagi perusahaan: a. Loyalitas b. Kewajiban moral c. Kompetisi pasar tenaga kerja Manfaat bagi karyawan: a. Rasa aman b. Kompensasi yang lebih baik 3. Koperasi Simpan Pinjam: Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat. Modal Koperasi: a. Simpanan Pokok: dibayar sekali pada awal menjadi anggota. 18

28 b. Simpanan Wajib: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota. c. Simpanan Sukarela: dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Landasan Koperasi: a. Landasan Idiil: Pancasila b. Landasan Struktural: UUD 1945 pasal 33 ayat 1 c. Landasan Operasional: UU no 25 tahun 1992 d. Landasan Mental: kesetiakawanan dan kesadaran, yaitu semangat tolong menolong, solidaritas dan sikap kerelawanan. Keuntungan: a. Tidak memakai jaminan b. Angota terhindar dari rentenir c. Akhir tahun memperoleh SHU 4. Bursa Efek/Pasar Modal: Tempat jual beli surat-surat berharga a. Saham: surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan berupa PT b. Obligasi: surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan negara. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan. Keuntungan pasar modal: a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha. b. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor. c. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi. Kelemahan pasar modal: a. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya. 19

29 b. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu. c. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh. Manfaat bagi Investor: a. Memperoleh deviden bagi pemegang saham b. Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham c. Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi d. Mempunyai hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) e. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi Manfaat bagi Emiten: a. Mendapatkan dana yang lebih besar b. Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana c. Memperkecil ketergantungan terhadap bank d. Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan e. Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan Manfaat bagi Pemerintah: a. Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan b. Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi c. Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja 5. Perusahaan Anjak Piutang: Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang. Manfaat bagi klien: a. Peningkatan penjualan. b. Kelancaran modal kerja. c. Memudahkan penagihan hutang. d. Efisiensi usaha. 20

30 Manfaat bagi faktor: a. Fee dari klien. Manfaat bagi customer: a. Kesempatan untuk membeli secara kredit. b. Pelayanan penjualan yang lebh baik. 6. Pegadaian: Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak dan tidak bergerak. Tujuan Pegadaian: a. Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar,. b. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program pemerintah di bidang Ekonomi. 7. Perusahaan Sewa Guna Usaha/ Leasing: Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli. Menurut keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 nopember 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala. Manfaat Leasing: a. Menghemat modal b. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan 1) Persyaratan lebih mudah dan fleksibel 2) Biaya lebih murah 21

31 D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat Pengembangan ekonomi kreatif sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi dan mengikuti proses pembelajaran; 3. Dengan penuh kreatifitas mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat dengan dijiwai rasa penuh tanggung jawab. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi lembaga keuangan bukan bank dengan dijiwai rasa penuh keberanian. Kegiatan Inti Deangan penuh tanggung jawab membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Guru Nara Sumber dengan percaya diri memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang lembaga keuangan bukan bank dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2. Dengan rasa tulus kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3. Guru Nara Sumber memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3 dengan dijiwai rasa rela berkorban, dan saling tolong menolong. 4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang lembaga keuangan bukan bank yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3 dengan penuh solidaritas.. 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi dengan penuh tanggung jawab. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh kieberanian. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok dengan dijiwai Kegiatan Penutup rasa anti diskriminasi. 1. Degan menghargai martabat individu narasumber bersama-sama dengan Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 15 menit 22

32 Kegiatan Deskripsi Kegiatan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Dengan penuh kejujuran melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan rasa penuh komitmen moral. 4. Dengan kreatif merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu E. Latihan /Kasus/ Tugas 1. LK. C. Prof. 2.1.a: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a. Dengan percaya diri diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang LKBB! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda dengan penuh kejujuran, berilah 4 contoh peranan LKBB dalam perkonomian! c. Dengan tulus diskripsikan perbedaan asuransi dengan bank perkreditan rakyat dengan disertai contoh penggunaannya dimasyarakat! d. Buatkan skema secara kreatif pembagian jenis LKBB dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya! e. Secara jujur deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian LKB dengan LKBB! f. Secara kreatif uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara peranan LKBB dengan kegiatan ekonomi masyarakat! g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! h. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh tanggung jawab,. i. Presentasikan hasil diskusididepan kelas dengan penuh percaya diri! 23

33 2. LK. C. Prof. 2.1.b: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a. Dengan percaya diri diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang LKB dan LKBB! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda dengan penuh kejujuran, berilah 4 contoh peranan LKBB bagi perekonomian daerah! c. Dengan tulus diskripsikan perbedaan fungsi LKB dan LKBB! d. Buatkan skema secara kreatif pembagian jenis LKBB dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya! e. Secara jujur deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan koperasi dengan pegadaian! f. Buatkan uraian ringkas tentang peranan LKBB dalam perekonomian di daerah anda! g. Secara kreatif uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara peranan perkreditan dan tabungan masyarakat di LKBB dengan kegiatan ekonomi masyarakat! h. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh tanggung jawab. j. Presentasikan hasil diskusididepan kelas dengan penuh percaya diri! 3. LK. C. Prof. 2.2: TUGAS ON a. Diskripsikan minimal 50 kata tentang fungsi pegadaian dan asuransi, Taspen, bagi perekonomian masyarakat daerah anda dengan menggunakan contoh contoh! b. Diskripsikan minimal 50 kata tentang fungsi bursa efek, koperasi, bagi perekonomian masyarakat daerah anda dengan menggunakan contoh contoh! 24

34 KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan tujuan lembaga keuangan bukan bank F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kelangka an Menentukan Tujuan lembaga keuangan bukan bank No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk... A. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan dalam negeri. B. membentuk permodalan perusahaan-swasta. C. membentuk persekutuan modal perusahaan-perusahaan yang produk sejenis. D. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. D Pembahasan Cara menanggulangi kelangkaan air mineral dengan cara mendistribusikan air mineral ke daerah tersebut Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi lembaga keuangan bank 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi lembaga keuangan bukan bank 3. Apa manfaat materi lembaga keuangan bukan bank terhadap tugas Bapak/Ibu? 25

35 4. Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan pembelajaran ini. 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini 26

36 Kegiatan Pembelajaran 3: PEMBANGUNAN EKONOMI A. Tujuan Mendeskripsikan konsep pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan permasalahan cara mengatasinya melalui mengkaji referensi dan diskusi dan implementasi nilai nilai PPK. B. Indikator Pencapaian kompetensi Setelah selesai mempelajari materi peserta dapat 1. Mendeskripsikan konsep pertumbuhan ekonomi, 2. Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan ekonomi 3. Mengidentifikasi teori pertumbuhan ekonomi. 4. Mengidentifikasi permasalahan dan cara mengatasinya. C. Uraian Materi Pengertian Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar/kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Suatu proses peningkatan PDB riil dari tahun ke tahun. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi 1. Meningkatnya produksi barang dan jasa 2. Meningkatnya output per kapita 3. Adanya perubahan pada sektor ekonomi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekoomi 1. Barang modal 2. Kualitas tenaga kerja 3. Manajemen 4. Kemajuan teknologi 5. Sumber daya alam 6. Kewirausahaan 27

37 Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi: 1. Peningkatan kualitas hasil produksi 2. Kenaikan GNP lebih besar dari kenaikan jumlah penduduk 3. Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK. 4. Kenaikan GNP disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi: 1. Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa 2. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan jumlah penduduk. 3. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK (hanya menambah sarana yang belum ada) 4. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan Indikator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 1. Peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national Product (GNP) 2. Tingkat Pendapatan Per Kapita Teori Pertumbuhan Ekonomi 1. Aliran Historis a. Teori Friedrich List Pertumbuhan ekonomi atas dasar kemajuan teknik dan jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List: 1) masa berburu dan mengembara 2) masa beternak dan bertani 3) masa bertani dan kerajinan 4) masa kerajinan, industri dan perniagaan 28

38 b. Teori Karl Bucher Pertumbuhan ekonomi berdasarkan panjang pendeknya jarak yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan yaitu dari produsen ke konsumen. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher: 1) Rumah tangga tertutup 2) Rumah tangga kota 3) Rumah tangga bangsa 4) Rumah tangga dunia c. Teori Werner Sombart Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart: 1) Masa prakapitalisme 2) Masa kapitalisme menengah 3) Masa perekonomian kapitalisme tinggi 4) masa kapitalisme akhir d. Teori Bruno Hildebrand Pertumbuhan ekonomi berdasarkan alat ukur yang digunakan dalam perdagangan. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand: 1) Masa perekonomian barter atau innatura 2) Masa perekonomian uang 3) Masa perekonomian kredit e. Teori WW Rostow Pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknologi produksi dan kemampuan produksi Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow: 1) Perekonomian Tradisional (The traditional society) Tahap dimana masyarakat masih menggunakan teknik produksi yang sederhana, sebagian besar masyarakat bergerak dibidang pertanian, produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. 29

39 2) Perekonomian Transisi (The Precondition for Take Off) Tahap dimana masyarakat mulai melepaskan diri dari tradisional ke teknologi baru sehingga produksi mulai meningkat. 3) Perekonomian Lepas Landas (The Take Off) Tahap dimana terjadi perubahan dratis, masyarakat sudah melepaskan diri dari masa tradisional, pertumbuhan ekonomi terus berlangsung dan menemukan penemuan baru serta peningkatan investasi. 4) Perekonomian Matang/Menuju Kedewasaan (The drive to Maturity) Tahap dimana semua sektor industri menggunakan teknologi modern, dikelola secara profesional sehingga pertumbuhan secara otomatis. 5) Perekonomian konsumsi tinggi (The Age of High Mass Consumtion) Tahap dimana teknologi digunakan untuk menghasilkan barangbarang konsumsi secara melimpah untuk kesejahteraan. 2. Aliran Klasik a. Teori Adam Smith Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh pertumbuhan output hasil dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output hasil dipengruhi oleh jumlah penduduk, persediaan barang modal, sumber daya alam dan teknologi. Pertumbuhan penduduk akan memperluas pasar dan menentu- kan cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi.. b. Teori David Ricardo Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat akan bergerak naik namun akan segera turun sejalan dengan bertambahnya penduduk dan terbatasnya tanah. Proses pertumbuhan ekonomi terletak pada laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Keterbasan luas tanah akan menurunkan produk marginal yang dikenal dengan the law of diminishing returns. 30

40 c. Thomas Robert Malthus Menurut Malthus hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur, akibatnya perekonomian berada taraf subsisten/kemandegan pada suatu saat. Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi 1. adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai pemerataan 2. terjadinya perubahan struktur ekonomi 3. adanya perkembangan teknologi 4. adanya peningkatan kesejahteraan yang merata 5. memberi keleluasaan pada investor asing, asal usaha itu dapat memperluas kesempatan kerja. 6. membebaskan pajak pada perusahaan pribumi yang baru berdiri. 7. pemerintah dan masyarakat saling bahu membahu membangun kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. 8. memperbesar jumlah ekspor dan mengurangi jumlah impor. 9. memberi peranan yang tak terbatas pada BUMN dalam kegiatan ekonomi. Tujuan Pembagunan Ekonomi Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaikbaiknya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan pembangunan ekonomi yaitu: 1. meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan dari pemerintah; 2. memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok; 3. memperluas kesempatan kerja; 4. memperbaiki kualitas pendidikan; 5. meningkatkan pendapatan masyarakat; 31

41 6. meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan kultural); dan 7. memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi 1. Sumber Dya Manusia (SDM) 2. Sumber Daya Alam (SDA) 3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) 4. Sosial budaya 5. Keadaan Politik Sistem 6. Sistem Pemerintah Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan ekonomi 1. Pendapatan Nasional 2. Pendapatan Per kapita 3. Distribusi Pendapatan 4. Peranan Sektor Industri dan Jasa 5. Kesempatan Kerja 6. Stabilitas Ekonomi 7. Neraca Pembayaran LN Perbedaan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi 1. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara. 2. pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. 32

42 Arah Kebijaksanaan Pembanguan Ekonomi Pembangunan Ekonomi di Indonesia terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik yang demokratis, yang telah menyebabkan krisis moneter dan ekonomi, yang nyaris berlanjut dengan krisis moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab timbulnya krisis nasional, yang membahayakan persatuan dan kesatuan serta mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh karena itu, reformasi di segala bidang harus dilakukan untuk bangkit kembali dan memperteguh kepercayaan diri dan kemampuan untuk melakukan langkah-langkah penyelelamatan, pemulihan, pemantapan, dan pengembangan pembangunan ekonomi dengan paradigma baru Indonesia yang berwawasan kerakyatan. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi 1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. 2. Adanya pembangunan ekonomi yang dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran. 3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional. 4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis. 5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan 33

43 berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi 1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup. 2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran. D. Aktivitas Pembelajaran: Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat Pengembangan ekonomi kreatif sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dan selalu percaya diri. 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat dengan penuh ketulusan. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi pembangunan ekonomi dengan kreatif. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Guru Nara Sumber dengan percaya diri memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pembangunan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstua del.. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 34

44 Kegiatan Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan 3. Guru Nara Sumber dengan penuh tanggung jawab memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. 4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pembangunan ekonomi yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3 dengan semangat saling menghargai dan bekerja sama. 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi denga penuh tanggung jawab. 6. Masing masing kelompok dengan percaya diri melakukan presentasi hasil diskusi. 7. Dengan penuh ketulusan dan kejujuran, nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 15 menit E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Prof. 3.1.a: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a. Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang kontekstual pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh dampak positif dari pembangunan ekonomi! c. Diskripsikan perbedaan pengertian pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi dengan contoh yang kontekstual! d. Buatkan skema secara kreatif pembagian masa pertumbuhan ekonomi menurut beberapa tokoh ekonomi dunia! 35

45 e. Deskripsikan secara bertanggung jawab dengan menggunakan contoh cara menghitung pendapatan perkapita! f. Buatkan uraian ringkas yang kreatif tentang teori prtumbuhan ekonomi menurut Rostow, Bruno H. Brand, dan Karl Bucher! g. Uraikan secara bertanggung jawab dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara pembangunan ekonomi dengan potensi ekonomi daerah! h. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. j. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 2. LK. C. Prof. 3.1.b: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a. Diskripsikan penuh percaya diri dengan menggunakan contoh yang kontekstual pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk merubah potensi ekonomi menjadi ekonomi riil! b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh secara obyektif dampak negatif adanya pembangunan ekonomi! c. Diskripsikan dengan pemikiran yang mendalam perbedaan pengertian pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi dengan contoh yang kontekstual! d. Buatkan dengan kreatif skema pembagian masa pertumbuhan ekonomi menurut beberapa tokoh ekonomi dunia! e. Deskripsikan dengan menggunakan contoh cara menghitung pertumbuhan ekonomi! f. Buatkan uraian ringkas tentang teori pertumbuhan ekonomi menurut Rostow, winer sumbart, dan Bruno Hidle Brand! g. Uraikan secara kreatif dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi! 36

46 h. Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan pada materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis secara jujur,. j. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh percaya diri! 3. LK. C. Prof. 3.2: TUGAS ON a. Diskripsikan minimal 50 kata tentang faktor pendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah anda, dengan menggunakan contoh contoh! b. Diskripsikan minimal 50 kata tentang potensi yang menghambat pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah anda, dengan menggunakan contoh contoh! KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan tujuan pembangunan Pembang unan ekonomi Disajikan masalah pembangunan ekonomi, siswa dapat menentukan penyebab kegagalan atau keberhasilan pembangunan ekonomi No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi: (1) Tersedianya sumber daya alam yang potensial C 37

47 (2) Pertumbuhan penduduk yang besar (3) Kualitas sumber daya manusia (4) Sikap konsumerisme (5) Kebijakan untuk menciptakan stabilitas ekonomi Dari hal-hal di atas, manakah yang menghambat pembangunan ekonomi? A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) dan (5) E. (4) dan (5) Pembahasan Faktor yang menghambat pembangunan ekonomi: 1. Pertumbuhan penduduk yang besar 2. Sikap konsumerisme F. Rangkuman Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa dampakdampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi terutama terbukanya lapangan kerja, bertambahnya pendapatan, tersedianya fasilitas umum, dan terjadinya perubahan struktur ekonomi dalam masyarakat yang biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke industri. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pembagunan ekonomi? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi 3. pembangunan ekonomi? 4. Apa manfaat materi pembangunan ekonomi terhadap tugas Bapak/Ibu? 5. Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran materi ini? Jelaskan! 6. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini 38

48 Kegiatan Pembelajaran 4: KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN A. Tujuan Menganalisis kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai implementasi nilai nilai PPK B. Indikator Pencapaian Kompetensi Dengan menggali infornasi, peserta dapat: 1. Mendeskripsikan Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Kesempatan Kerja. 2. Mengidentifikasi macam-macam pengangguran 3. Menjelaskan Teori ketenagakerjaan 4. Menjelaskan macam-macam sistem upah 5. Menjelaskan Peningkatan mutu tenaga kerja C. Uraian Materi Ketenagakerjaan Di Indonesia Pengertian Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Sedangkan tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Klasifikasi Tenaga Kerja. Berdasarkan Penduduknya: 1. Tenaga kerja (Man Power)Tenaga kerja 2. Bukan Tenaga kerja Berdasarkan Kualitasnya: 1. Tenaga Kerja Terdidik 2. Tenaga Kerja Terampil 3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik 39

49 Pengertian Kesempatan Kerja: Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktorfaktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya: 1. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda. 2. Jumlah dan sebaran usia penduduk. 3. Peranan kaum wanita dalam perekonomian. 4. Pertambahan penduduk yang tinggi. 5. Meningkatnya jaminan kesehatan. Masalah Ketenagakerjaan: Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Rendahnya kualitas tenaga kerja. Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuandan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa. Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan: 1. Memperluas Kesempatan Kerja. Pengembangan industri terutama industri padat karya. Penyelenggaraan proyek-proyek pekerjaan umum. 2. Mengurangi Tingkat Pengangguran. Pemberdayaan angkatan kerja. Pengembangan usaha sektor formal dan usaha kecil.. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan krerja. Mengadakan program transmigrasi. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan. Mendirikan tempat latihan kerja. 40

50 Mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakejaan. 3. Meningkatkan Kualitas Angkatatan Kerja dan Tenaga Kerja. Pelatihan untuk pengembangan keahlian dan ketrampilan kerja. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja. Perbaikan gizi dan kesehatan. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.. 4. Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Menetapkan upah munimum regional (UMR). Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga kerja. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Mewajibkan kepada perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja.. 5. Menurunkan Jumlah Angkatan Kerja. Program keluarga berenana. Pembatasan usia kerja minimum. Program wajib belajar. Dampak Pengangguran Terhadap Pelaksanaan Pembangunan: 1. Bagi pembangunan nasional, pengangguran menjadi salah satu faktor penghambat 2. Kemakmuran suatu masyarakat sangat ditentukan oleh tingkat pendapatannya. 3. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. 4. Pengangguran dapat mengurangi pendapatan nasional dan ini tentu mengurangi tingkat kemakmuran yang dapat dicapai. 5. Pengangguran dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan, Dampak Tingginya Angka Pengangguran Terhadap Perekonomian Nasional: 1. Pendapatan Nasional Menurun 2. Pendapatan Perkapita Rendah 3. Produktivitas Tenaga Kerja Rendah 4. Upah Yang Rendah 5. investasi dan pembentukan modal rendah 6. Sumber Utama Kemiskinan 41

51 7. Pemborosan Sumber Daya 8. Dampak Sosial Yang ditimbulkan Oleh Pengangguran a. Menjadi beban keluarga dan masyarakat b. Penghargaan diri yang rendah c. Kebebasan yang terbatas d. Mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal. Beberapa Cara Yang Ditempuh Pemerintah Untuk Mengatasi Masalah Pengangguran: 1. Menciptakan kesempatan kerja terutama di sektor pertanian melalui penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif. 2. Menumbuhkan usaha-usaha baru dan mendorong pengusahapengusaha memperluas usahanya.. 3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. 4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja. 5. Untuk menumbuh kembangkan usaha kecil yang mandiri perlu kebijakan pemerintah. 6. Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas yang memadai di luar negeri. D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat Permasalahan ketenaga kerjaan sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran. Ketulusan dan kelapangan dada kunci menuju kepahaman atas materi pelajaran yang dipelajari. 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi kebijakan ketenaga kerjaan. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual penuh antu- Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 42

52 Kegiatan Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan sias tentang kebijakan ketenagakerjaan dengan menggunakan contoh yang kontekstual. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3. Nara sumber memberi tugas menggunakan LK untuk dikerjakan masing masing kelompok dengan penuh tanggung jawab.: Klpk A dan D mengerjakan LK1, B dan E mengerjakan LK2, C dan F mengerjakan LK3. 4. Peserta diklat berdiskusi dengan penuh solidaritas mengerjakan kuis tentang kebijakan ketenagakerjaan yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3. 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi dengan penuh tanggung jawab. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri. 7. Nara sumber dengan komitmen moral memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta dengan penuh kejujuran menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Narasumber bersama-sama dengan peserta menidentifikasi nilai-nilai karakter yang muncul pada kegiatan pembelajaran. 5. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran diringi etos kerja yang tinggi. Alokasi Waktu 15 menit E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK.C. Prof. 4.1.a: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a. Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang kontekstual perbedaan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran! b. Jelaskan pentingnya kebijakan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan angkatan kerja dan kesempatan kerja! 43

53 c. Diskripsikan secara kreatif strategi cara meningkatkan kesempatan kerja menurut pendapat anda d. Identifikasi dengan penuh kesungguhan berbagai faktor penting yang mendukung perluasan kesempatan kerja di daerah anda! e. Jelaskan dampak adanya kebijakan ketenaga kerjaan secara makro! f. Identifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. g. Laporkan secara obyektif hasil diskusi kelompok secara tertulis,. h. Presentasikan penuh keberanian hasil diskusi di depan kelas!. 2. LK.C. Prof. 4.1.b: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: a. Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang kontekstual perbedaan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran! b. Jelaskan pentingnya kebijakan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan pengangguran! c. Diskripsikan secara kreatif strategi cara menekan jumlah pengangguran menurut pendapat anda d. Identifikasi dengan penuh kesungguhan berbagai faktor penting yang mendukung perluasan kesempatan kerja di daerah anda! e. Jelaskan dampak adanya kebijakan ketenagakerjaan secara makro! f. Jelaskan dengan seksama dampak masing masalah tersebut diatas secara makro! g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. h. Laporkan secara obyektif hasil diskusi kelompok secara tertulis,. i. Presentasikan penuh keberanian hasil diskusi di depan kelas! 3. LK.C Prof. 4.2: TUGAS ON a. Diskripsikan minimal 50 kata secara inklusif upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan permasalahan pengangguran menurut pendapat kelompok anda! 44

54 b. Diskripsikan secara inklusif upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat dalam berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi untuk mengurangi pengangguran! KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator F. Rangkuman Mengklasifikasi ketenagakerjaan Ketenaga kerjaan dan pengangg uran Disajikan masalah pengangguran, siswa dapat menentukan cara mengatasi pengangguran dengan tepat No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Dewasa ini di sekitar kita banyak terdapat angkatan kerja yang kurang seimbang dengan kesempatan kerja yang C tersedia. Banyak angkatan kerja yang hanya menggantungkan pemberian bantuan orang lain untuk memberi pekerjaan. Bagaimana cara yang tepat untuk memecahkan masalah ini? A. Meningkatkan pengiriman TKI ke luar negeri B. Menganjurkan para penganggur untuk bertransmigrasi C. Membiasakan sejak dini untuk mandiri dan berwirausaha D. Memberi subsidi pada penganggur untuk modal kerja E. Menyediakan lapangan kerja untuk para penganggur. Pembahasan Cara menanggulangi kelangkaan air mineral dengan cara mendistribusikan air mineral ke daerah tersebut Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan 45

55 politik yang dijalankan oleh suatu negara. Kebijakan pembangunan membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun demikian pertumbuhan ekonomi semata tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan sebuah pembangunan. Pertumbuhan ekonomi pada negara terbelakang dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk ketergantungan dengan negara maju. Wujud ketergantungan tersebut kini dalam bentuk kesatuan ekonomikapitalis dunia. Pembangunan politik negara terbelakang memiliki peran dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran materi ini? 4. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu? 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini 46

56 Kegiatan Pembelajaran 5: KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL A. Tujuan: Mendiskripsikan kerja sama ekonomi internasional melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai mengimplementasi PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendiskripsikan tentang kerja sama ekonomi Internasional 2. Mengidentikasi dampak positif kerja sama ekonomi internasional bagi Indonesia 3. Mengidentikasi dampak negatif kerja sama ekonomi internasional C. Uraian Materi Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih. Tujuan kerjasama ekonomi Internasional: 1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan 2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia 3. Peningkatan kualitas hidup bangsa bangsa di dunia. Bentuk Organisasi Kerja Sama Ekonomi Internasional 1. ASEAN (Association of South East Asian Nation) ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand berdasarkan Deklarasi Bangkok. Pendiriannya diprakasai oleh lima negara yaitu: a. Indonesia: Adam Malik b. Malaysia: Tun Abdul Rozak c. Thailand: Thanat Khoman d. Filipina: Narsisco Ramos e. Singapura: S. Rajaratnam 47

57 Tujuan dibentuknya ASEAN adalah meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan sosial budaya diantara negara-negara Asia Tenggara, 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di kawasan Asia Tenggara 2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara 3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara 4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia Tenggara Bentuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi 1. Membuka pusat promosi ASEAN di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo, Jepang 2. Menyediakan cadangan pangan ASEAN terutama beras 3. Membentuk kerja sama di bidang Koperasi ASEAN 4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN 5. Membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet alam dan kopra Untuk menjalankan tugasnya ASEAN membentuk komite sebagai berikut: 1. CFAF (Committee on Food Agricultural and Forest) yaitu komite bahan makanan, pertanian, dan kehutanan yang berkedudukan di Indonesia. 2. COTT (Committee on Trade and Tourism) yaitu komite perdagangan dan pariwisata yang berkedudukan di Singapura 3. COFB (Committee on Finance and Banking) yaitu komite keuangan dan perbankan yang berkedudukan di Thailand 4. COIME (Committee on Industry, Mining and Energi) yaitu komite industri, perdagangan dan energy yang berkedudukan di Filipina 5. COTAC (Comminittee on Transportation and Communication) yatu komite transportasi dan komunikasi yang berkedudukan di Malaysia 6. CCI (Comminittee on Cultural and Information) 48

58 2. NAFTA ( Nort American Free Trade Area) NAFTA adalah blok perdagangan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas. Latar belakang dibentuknya NAFTA: a. Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan maupun informasi. b. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara-negara anggota. c. Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan. d. Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing. Tujuan NAFTA: 1. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota 2. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota 3. Adanya standarisasi barang-barang yang diperdagangkan 4. Mengusahakan adanya perlindungan bagi konsumen mengenai keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup. 3. AFTA (Asean Free Trade Area) AFTA didirikan tanggal 1 Januari 1993 sebagai tindak lanjut Konferensi Tinggkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun Organisasi perdagangan bebas kawasan ASEAN ini sepakat menurunkan tarif dan menghapus hambatan non tarif dalam perdagangan yang dimulai tahun Latar belakang pembentukan AFTA: 1. Adanya perubahan eksternal, yaitu masa transisi terbentuknya tatanan dunia baru. 2. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara anggota selama 10 tahun terakhir. 3. Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing. Tujuan AFTA: 1. Meningkatkan ekspor sesama anggota dan diluar anggota ASEAN 49

59 2. Meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi lainnya yang mengarah pada spesialisasi di kawasan ASEAN 3. Meningkatkan investasi di semua sektor ekonomi. 4. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) APEC dibentuk di Canbera, Australia pada November APEC merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Dasar pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia yang saling menguntungkan. Tujuan pokok APEC adalah melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi serta pemanfaatan sumber daya alam dan manusia untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik. Untuk mencapai tujuan tersebut APEC menyusun agenda liberalisasi perdagangan dan investasi secara bertahap: 1. Tahun 2010: diantara negara industri maju di kawasan Asia Pasifik. 2. Tahun 2020: seluruh negara di kawasan Asia Pasifik. 5. EEC (European Economic Community) EEC lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE merupakan kerja sama regional di bidang ekonomi dan moneter yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 1958 berdasarkan Perjanjian Roma. Negara-negara yang menjadi anggota MEE: Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, Irlandia, Jerman, Luxemburg, Prancis, Yunani, Italia. Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat. 6. EU ( European Union) EU atau Uni Eropa merupakan kerja sama negara-negara di wilayah Eropa yang dibentuk tanggal 1 Nopember 1993 berdasarkan perjanjian Maastricht. EU berasal dari EEC. Penggantian nama dari EEC ke EU menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari kesatuan ekonomi menjadi politik. 50

60 7. EFTA (European Free Trade Association) EFTA merupakan asosiasi perdagangan bebas di antara negara Eropa. Negara-negara anggota EFTA antara lain: Austria, Islandia, Norwegia, Portugal, dan Swiss. 8. ADB (Asian Development Bank) ADB merupakan Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966 berpusat di Manila, Filipina. ADB merupakan organisasi multilateral keuangan pembangunan. Tujuan ADB adalah membantu pembangunan ekonomi negara-negara kawasan Asia. 9. OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countres) OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak di dunia. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima Negara pengekspor minyak yaitu: Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun Tujuan OPEC: 1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia. 2. Mengatur pemasaran minyak. 3. Menjaga stabilitas harga minyak dunia. 4. Menghindari persaingan tidak sehat. 10. CGI (Consultative Group for Indonesia) CGI dibentuk oleh Bank Dunia (Word Bank) pada tahun 1992 atas permintaan pemerintah Indonesia sebagai pengganti IGGI. CGI bertujuan membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan stabilitas dengan bantuan kredit. 11. IMF (International Monetary Fund) IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan tanggal 27 September 1945 dengan tujuan pokok meningkatkan kegiatan bisnis internasional guna meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat negara anggota. Secara lebih luas tujuan IMF sebagai berikut: 51

61 1. Memperluas perdagangan internasional, kesempatan kerja, serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota. 2. Memperluas kerjasama dibidang moneter anggotanya. 3. Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara-negara anggota. 4. Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah. 12. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) IBRD atau Bank Dunia berkedudukan di Washington Amerika Serikat. Indonesia menjadi anggota IBRD tahun Tujuan pembentukan IBRD adalah: 1. Memberi bantuan kredit jangka panjang dan pendek kepada negara yang sedang membangun. 2. Memberi bantuan tehnik cuma-cuma kepada negara di dunia. 3. Membantu negara anggota dalam meningkatkan perdagangan internasional. 13. IDB (Islamic Development Bank) IDB merupakan lembaga keuangan internasioanl yang bertujuan membantu dan menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara anggota dan masyarakat Islam. IDB didirikan pada tahun IDA (International Development Asociation) IDA atau Organisasi Pembangunan Internasional PBB bertujuan memberikan kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang dengan syarat lunak. 15. ECOSOC (Economic and Social Council) ECOSOC merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Deewan ini memelopori penelitian, laporan dan rekomendasi mengenai persoalan ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan dunia. 16. Word Bank Word Bank merupakan lembaga keuangan internasional terbesar yang membantu negara-negara di bidang keuangan. 52

62 Tujuan Word Bank: a. Membantu usaha rekonstruksi dan pembangunan negara anggota. b. Memulihkan fasilitas yang produktif. c. Mendorong pembangunan fasilitas dan sumber daya produktif. 17. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) UNCTAD merupakan salah satu badan PBB yang kegiatannya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Lembaga ini merupakan anak lembaga dari lembaga utama PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial. Keanggotaan negara-negara di dalam UNCTAD terbagi menjadi dua kelompok yaitu: negara Kelompok Utara mencakup negara-negara industri dan Kelompok Selatan mencakup negara-negara penghasil bahan mentah. 18. IFC (International Finance Corporation) IFC adalah lembaga keuangan afiliasi Bank Dunia yang didirikan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang berupa kredit untuk proyek-proyek produktif yang dapat menumbuhkan ekonomi negara-negara berkembang tersebut. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 di Washington, Amerika. Tujuan IFC adalah membantu menambah modal dan memberikan kredit jangka panjang. 19. FAO (Food and Agriculture Organization) FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian PBB yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dengan tujuan meningkatkan pangan dan membantu negara yang kekurangan pangan. 20. UNDP (United Nation Development Program) UNDP adalah program organisasi pembangunan PBB yang ditujukan untuk memberikan bantuan pembangunan negara miskin dan berkembang. 53

63 21. GATT (General Agreement on Trade and Tariff) GATT merupakan bentuk organisasi internasional mengenai persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan. GAAT didirikan tahun 1947 dan Indonesia menjadi anggota pada tahun Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan arus perdagangan internasional. Pada pertemuan anggota di Marakesh Maroko pada tanggal 15 April 1994 nama GATT diubah menjadi WTO. 22. WTO (Word Trade Organization) WTO atau organisasi perdagangan dunia didirikan pada pertemuan anggota GATT tanggal 15 April 1994, dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari WTO mencakup perdagangan jasa, seperti layanan telephone internasional dan perlindungan hak cipta intelektual seperti lagu rekaman. WTO berperan mempromosikan serta memperkuat diterapkannya aturan dan hukum perdagangan internasional yang sudah disepakati. Tujuan WTO: 1. Menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang menghambat perdagangan antarnegara. 2. Meniadakan preferensi tarif dasar keuntungan timbal balik. 3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi sosial. 4. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai diberlakukan diseluruh dunia tahun UNINDO (United Nations Industrial Development Organization) UNINDO atau organisasi pembangunan industri PBB. UNINDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNINDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang. 24. ILO (International Labour Organization) ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perburuhan, didirikan pada tanggal 11 April 1991 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. 54

64 Tujuan ILO: 1. Mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial. 2. Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya. 3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi dan sosial Usaha-usaha yang telah dilakukan ILO antara lain: 1. Mengadakan perjanjian tentang upah, jumlah jam kerja dan umur minimal serta maksimal bagi pekerja (buruh) 2. Memberikan jaminan kesejahteraan untuk hari tua, serta ketentuan tentang cuti atau libur bagi pegawai. 3. Mengusulkan agar negara-negara anggota menentukan Undang- Undang perburuhan. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi 1. Kerja Sama Bilateral Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik. 2. Kerja Sama Regional Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa. 3. Kerja Sama Sub-Regional Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan Benelux. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Growth Triangle (IMT-GT). 4. Kerja Sama Antarregional Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di 55

65 kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN. 5. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP. D. Aktifitas pembelajaran Kegiatan Pendahulu an Kegiatan Inti Deskripsi Kegiatan 1. Diawali dengan berdoa sebelum pelaksanaan diklat. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan penuh semangat; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi masalah pembayaran internasional. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai berikut): 1. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang indek harga. Hal ini untuk memberi stimulus agar peserta diklat antusias mengikuti diklat. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 5 orang. 3. Nara sumber memberi tugaskepada masingmasing kelompok 4. Peserta diklat berdiskusi tentang permasalahan yang diberikan oleh nara sumber. Diskusi harus diwarnai jiwa saling menghargai perbedaan pendapat, kerjasama, dan inklusif. 5. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri dan ditanggapi oleh kelompok yang lain 6. Nara sumber memberikan klarifikasi secara obyektif dan jujur berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 56

66 Kegiatan Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Alokasi Waktu 15 E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Prof. 5.1.a:TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok A dan B: a. Diskripsikan dengan penuh apresiatif manfaat kerjasama ekonomi regional ASEAN bagi Indonesia dan bagi anggotanya! b. Identifikasi secara obyektif 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi regional, dan jelaskan masing masing! c. Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama multilateral bidang ekonomi yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! d. Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang dilakukan Indonesia! e. Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan oleh indonesia! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! f. Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan obyektif dan presentasikan dengan penuh percaya diri! 2. LK. C. Prof. 5.1.b:TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok C dan D: a. Diskripsikan dengan kreatif manfaat kerjasama ekonomi multilateral bagi Indonesia dan bagi anggotanya! b. Identifikasi 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi dalam PBB, dan jelaskan masing masing! 57

67 c. Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama regional bidang ekonomi yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! d. Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan di atas! e. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan saat membahas materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! f. Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan obyektif dan presentasikan dengan penuh percaya diri! 3. LK. C. Prof. 5.1.c:TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok E dan F: a. Diskripsikan manfaat kerjasama perdagangan bebas bagi Indonesia dan bagi anggotanya! b. Identifikasi 3 contoh organisasi organisasi perdagangan bebas, dan jelaskan masing masing! c. Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama perdagangan bebas yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! d. Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang dilakukan Indonesia! e. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan saat membahas materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! f. Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan obyektif dan presentasikan dengan penuh percaya diri! 4. LK. C. Prof. 5.2:TUGAS ON a. Desktripsikan permasalahan permasalahan yang terjadi dalam aktivitas kerjasama regional ASEAN bagi anggotanya, dan khususnya yang dialami Indonesia! b. Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan di atas! 58

68 KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan manfaat, keuntungan dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional Perdagan gan internasio nal Disajikan data perdagangan internasional dalam bentuk matrik, siswa dapat menentukan keuntungan atau kerugian perdagangan internasional No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini disajikan dampak dari perdagangan internasional: (1) Membanjirnya produk impor yang menyaingi produk dalam negeri sejenis (2) Semakin luasnya pasar sampai melampaui batas negara (3) Meningkatnya devisa negara dari ekspor barang dan jasa (4) Meningkatnya kualitas produk dalam negeri sesuai standar ekspor (5) Dapat menjual produk ke luar negeri dengan harga jual relatif tinggi Dari dampak di atas, manakah yang merupakan keuntungan suatu negara dari adanya perdagangan internasional? A. (1), (2) dan (3) B. (1), (3) dan (4) C. (2), (3) dan (4) D. (2), (4) dan (5) E. (3), (4) dan (5) Pembahasan Keuntungan suatu negara dari adanya perdagangan internasional diantaranya E 59

69 1. Meningkatnya devisa negara dari ekspor barang dan jasa 2. Meningkatnya kualitas produk dalam negeri sesuai standar ekspor 3. Dapat menjual produk ke luar negeri dengan harga jual relatif tinggi F. Rangkuman Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih. Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut: 1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan 2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia 3. Peningkatan kualitas hidup bangsa bangsa di dunia.. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi a. Kerja Sama Bilateral Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. b. Kerja Sama Regional Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa. c. Kerja Sama Sub-Regional Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan. d. Kerja Sama Antarregional Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN. e. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP. 60

70 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu? 4. Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran materi ini? Jelaskan! 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini 61

71 Kegiatan Pembelajaran 6: INDEK HARGA A. Tujuan Menganalisis manfaat indek harga dalam perekonomian melalui menghitung indek harga dalam kegiatan diskusi, mengkaji referensi dengan disertai implementasi PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi; 1. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi indek harga 2. Menghituing indek harga relatif 3. Menghituing indek harga agregatif tak tertimbang 4. Menghituing indek harga agregatif tertimbang C. Uraian Materi Indek Harga Pengertian Indek Harga Indek harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain: 1. Sebagai standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Sebagai indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum. 3. Bagi pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan. 4. Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya. 5. Dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola/kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah. Jenis-jenis angka indek 1. Indek harga konsumen (IHK) Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. 62

72 2. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler) Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu. 3. Indek harga yang diterima petani Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil yang diterima petani. 4. Indek harga yang dibayar petani. Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya. Perhitungan angka indek harga (price index) agregatif tak tertimbang. Angka indek harga merupakan angka indek yang menunjukkan perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya pada tempat yang sama. Angka indek harga dapat dihitung dengan rumus: Pn In = x 100% Po Keterangan: IKn = Indeks harga pada tahun n Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya Po = harga tahun dasar Contoh kasus: Beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut: Nama Barang Harga Tahun 2014 (Po) Harga Tahun 2015 (Pn) Beras Tepung terigu Minyak Goreng Gula Po = Pn = Jika tahun 2014 dianggap tahun dasar maka angka indek tahun tersebut adalah 100. Sedangkan angka indek tahun 2015 secara agregatif dapat dicari sebagai berikut: 63

73 Pn In = x 100 Po In = x 100 = Jadi angka indek harga tahun 2015 adalah 104. Indek harga Agregatif tertimbang dengan Metode Laspeyres Perhitungan angka indek laspeyres (IL) merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan kuantitas (Q) dengan menggunakan tahun dasar (Qo). angka indek laspeyres (IL) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pn x Qo IL = x 100% Po x Qo keterangan: IL = angka indek laspeyres. Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya. Po = harga tahun dasar. Qo = kuantitas tahun dasar. Perhatikan contoh sebagai berikut: Jenis Barang Harga 2014 (Po) Harga 2015 (Pn) Kuantitas 2014 (Q0) Kuantitas 2015 (Qn) P0. Q0 Pn. Q0 Beras kg 600 kg Tepung kg 400 kg terigu Minyak kg 400 kg Goreng Gula kg 500 kg JIka tahun 2014 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2014 adalah 100. untuk angka indek laspeyres tahun 2015 adalah sebagai berikut: 64

74 Pn x Qo IL = x 100 Po x Qo IL = x IL = 106,25 D. Aktifitas pembelajaran Kegiatan Pendahulu an Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan 1. Diawali dengan berdoa sebelum pelaksanaan diklat. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan penuh semangat; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi indek harga Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai berikut): 1. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang indek harga. Hal ini untuk memberi stimulus agar peserta diklat antusias mengikuti diklat. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 5 orang. 3. Nara sumber memberi tugaskepada masingmasing kelompok 4. Peserta diklat berdiskusi tentang permasalahan yang diberikan oleh nara sumber. 5. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri dan ditanggapi oleh kelompok yang lain 6. Nara sumber memberikan klarifikasi secara obyektif dan jujur berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 16 65

75 Kegiatan Deskripsi Kegiatan bentuk pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Alokasi Waktu E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Prof a: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok A dan B: a. Diskripsikan manfaat indek harga dalam perekonomian! b. Jelaskan perbedaan indek harga relatif dengan indek harga agregatif! c. Susunlah data untuk menghitung indek harga relatif dan indek harga agregatif! d. Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan dalam pembelajaran tentang indek harga,! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! e. Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan obyektif dan presentasikan dengan penuh percaya diri! 2. LK. C. Prof b: TUGAS IN1 Tugas untuk kelompok C dan D: a. Diskripsikan manfaat indek harga dalam perekonomian! b. Jelaskan perbedaan indek harga relatif dengan indek harga agregatif! c. Susunlah data untuk menghitung indek harga agregatif tak tertimbang dan indek harga agregatif tertimbang! d. Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan dalam pembelajaran tentang indek harga,! Diskripsikan masing masing nilai secara kontekstual! e. Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan obyektif dan presentasikan dengan penuh percaya diri! 3. LK. C. Prof. 6. 2: TUGAS ON Susunlah soal dengan data yang kontekastual tentang: a. Indek harga relatif b. Indek harga agregatif tak tertimbang c. Indek harga agregatif tertimbang. 66

76 KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester :... Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja :... Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan v Mudah Standar Kompetensi Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar v Penalaran & Komunikasi (1) Kompetensi Dasar Materi Indikator Menganalsis peranan indek harga Indek harga Disajikan data harga babarapa barang pada dalam ekonomi agregatif tahun 2015 dan 2016 tertimba ng diserta kuantitasnya (Q), peserta ditugaskan menghitung besarnya indek harga agregatif tertimbangn No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Bara ng Harga 2015 Harga 2016 Q 2015 Q 2016 A : : : 10 : 12 B : : : 10 : 15 C : : : 10 : 12 D : : : 20 : 25 Jika tahun 1996 sebagai tahun dasar, maka index harga agregatip tertimbang tahun 2016 adalah A. 108,5 B. 109,5 C. 110 D. 116 E. 118,6 Pembahasan E 67

77 Kegiatan Pembelajaran 7: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: 1. Menyusun jurnal perusahaan jasa melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai implementasi nilai nilai PPK.; 2. Menyusun buku besar jasa melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai implementasi nilai nilai PPK.; B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi transaksi keuangan; 2. Menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit; 3. Mencatat transaksi ke jurnal umum dan khusus 4. Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar; C. URAIAN MATERI Dokumen Sumber Pencatatan Dokumen sumber pencatatan akuntansi berupa bukti transaksi, dapat dikelompokkan menjadi bukti transaksi intern dan ekstern. 1. Bukti transaksi intern adalah bukti pencatatan yang dibuatperusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri dan tidakberhubungan dengan pihak luar perusahaan, biasanya berupa memo. Misalnya: penaksiran kerugian piutang,pembebanan biaya yang dibayar di muka, penyusutan aktivatetap, pemakaian perlengkapan, penggunaan bahan baku, pengambilan barang, dan sebagainya. 2. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan yang terjadiantara perusahaan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya: faktur, nota, cek, kuitansi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan tentang macam macam bukti transaksi yang akan digunakan dalam proses pencatatan akuntansi, mulai dari jurnal sampai dengan penyusunan laporan keuangan. 68

78 a. Kuitansi/Kwitansi Kuitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak yang menerima uang. Bagian sebelah kanan dari kuitansi diberikan kepada pihak pembayar dan bagian kiri darikuitansi (subkuitansi) ditinggal sebagai bukti. b. Nota Debit (Debit Memo) Nota debit adalah nota yang berisikan bahwa perkiraan langganan didebit karena pengembalian barang yang dibeli. c. Nota Nota adalah bukti penjualan barang yang langsung dibayar oleh pembeli. Nota biasanya dibuat rangkap dua, yang aslinya diberikan kepada pembeli dan tembusannya dipakaisebagai bukti penjual. d. Cek (Cheque) dan Bilyet Giro ( BG) Cek dan BG adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagaialat untuk melakukan pembayaran melalui bank. e. Faktur Faktur adalah bukti transaksi untuk pembelian dan penjualan kredit yang dibuat pihak penjual kepada pihakpembeli. Pembeli akan menerima faktur asli sebagai buktipencatatannya, sedangkan penjual akan menerima faktur tembusan sebagai bukti pencatatannya f. Nota Kredit (Credit Memo) Nota kredit adalah nota yang berisikan perkiraan langganan dikredit karena penerimaan kembali barang yang dijual. g. Memo/Memorial 1) Memo adalah bukti yang dibuat pimpinan perusahaan untuk bagian akuntansi atau urusan akuntansi. 2) Bukti transaksi yang digunakan adalah bukti historis yang menggambarkan kejadian yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mekanisme Debit dan Kredit Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadap perubahan suatu rekening, perhatikan daftar atau tabel yang disajikan berikut ini. 69

79 . Jadi, berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan kedalam suatu rekening atau perkiraan, maka dengan pertolongan bentuk rekening huruf T yang sederhana. Jurnal (Journal) Setelah diketahui macam-macam bukti transaksi dan cara analisisnya (cara mendebit dan mengkredit rekening) maka langkah berikutnya melakukan pencatatan awal yaitu menyusun jurnal. Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnal.oleh karena itu, jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry). Pembuatan jurnal harus dilakukan secara jujur dan didasarkan bukti transaksi yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan. Fungsi Jurnal Fungsi jurnal diantaranya sebagai berikut. a. Fungsi mencatat, artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjaditransaksi keuangan, baik yang bersifat transaksi internal maupun transaksi eksternal. b. Fungsi historis, artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian(kronologis) atau secara urut menurut tanggal terjadinya transaksi. c. Fungsi analisis, artinya jurnal merupakan hasil analisis daripetugas akuntansi, baik yang akan dicatat ke sebelah debitmaupun yang akan dicatat ke sebelah kredit. 70

80 d. Fungsi instruktif, artinya jurnal bersifat memerintah untukmelakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau postingke buku besar e. Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, di mana dalam jurnal terdapat keterangan atas pencatatan suatu transaksi. Bentuk Jurnal Secara umum bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal khusus dan jurnal umum. a. Jurnal Khusus Jurnal khusus merupakan sebuah jurnal yang melakukan pencatatan transaksi sejenis yang terjadi berulang kali sehingga harus disediakan kolom-kolom khusus untuk melakukan pencatatannya. b. Jurnal Umum Jurnal umum adalah jurnal yang mencatat semua jenis transaksi, kecuali yang sudah tercatat dalam jurnal khusus. Untuk perusahaan yang jenis transaksinya masih sedikit, cukup menggunakan jurnal umum dengan dua kolom debit dan kredit. Berikut ini disajikan format jurnal umum: Tahun:... Jurnal Umum Halaman:... Tgl Ket Ref Debit Kredit Penjelasan: Kolom tanggal, diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara kronologis.kolom keterangan, digunakan untuk mencatat rekening yang di debit dan di kredit serta penjelasan singkat tentang transaksi. Pencatatan sisi debit berada di tepi kiri dekat dengan garis batas dan pencatatan sisi kredit lebih masuk ke kanan.kolom Ref, singkatan dari Referensi diisi dengan nomor rekening saat pemindahbukuan (posting) dilakukan. Kolom debit, diisi dengan angka yang ada di sisi debit. Kolom kredit, diisi dengan angka yang ada di sisi kredit. Pengisian kolom pada jurnal harus dilakukan dengan teliti dan konsisten. 71

81 LK.1. Transaksi yang ada pada perusahaan Fotokopi Sejahtera Tanggal 1 September 2015 Tn. Bayu pemilik sekaligus pengelola perusahaan Fotokopi Sejahtera menyerahkan uang pribadinya sebesar Rp ,00 sebagai modal usaha. 1. Tanggal ini pula dibayar uang sewa kios kepada Tn. Salimi sebesar Rp ,00 untuk masasewa satu tahun. 2. Tanggal 2 September 2015 dibeli dengan tunai 5 unit mesin Rp ,00 daritoko Eropa. 3. Tanggal 3 September 2015 dibeli kredit 50 rim kertas HVSukuran Rp25.000,00 dan 25 rim kertashvs ukuran Rp23.000,00 serta10 kantong tinta Rp70.000,00 di TokoMitra. 4. Tanggal 9 September 2015 dicatat penerimaan uang sebesar Rp ,00 dari pelanggan sebagai pembayaran atas pekerjaan foto kopi dan jilid pada minggu pertama. 5. Tanggal 10 September 2015 dikembalikan kepada TokoMitra 5 rim kertas HVS ukuran folio dikarenakan rusak. 6. Tanggal 11 September 2015 Tn. Adili pegawai bagian servis fotokopi meminta uang di kasir sebesar Rp ,00 untuk membeli kertas sampul sebanyak 50 lembar. 7. Tanggal 15 September 2015 dicatat penerimaan uang sebesar Rp ,00 dari pelanggan sebagai ongkos fotokopi pada minggu kedua. 8. Tanggal 17 September 2015 dibayar kepada Toko Mitra uang sebesar Rp ,00 sebagai pembayaran atas pembelian tanggal 3 September Tanggal 18 September 2015 dibeli tunai 50 rim kertashvs ukuran Rp25.000,00 dan 25 rimkertas HVS ukuran Rp23.000,00 serta10 kantong tinta Rp70.000,00 di Toko Mitra Tanggal 20 September 2015 dibayar listrik dan telepon untuk bulan September masing-masing senilai Rp ,00 dan Rp , Tanggal 23 September 2015 diterima uang hasil fotokopi dan jilid dari Toko Sukses senilai Rp ,00 72

82 11. Tanggal 24 September 2015 dibayar beban iklan untuk bulan September senilai Rp , Tanggal 29 September 2015 telah diselesaikan dan diserahkan pekerjaan fotokopi dan jilid sebesar Rp ,00 diterima pembayaran sebesar Rp ,00 dan diterima bulan depan senilai Rp , Tanggal 30 September 2015 dibayar gaji karyawan sebesar Rp , Pada 30 September 2015 (akhir bulan) masih terdapat transaksi yang belum dibukukan (sebagai data penyesuaian) terdiri atas: a. Beban depresiasi mesin fotokopi diperhitungkan dengan menggunakan metode Garis lurus tanpa nilai sisa untuk masa manfaat 10 tahun, oleh karena itu beban depresiasi untuk bulan September 2015 sebesar Rp ,00 b. Beban sewa ruangan untuk bulan September 2015 Rp ,00 c. Perlengkapan fotokopi (kertas, tinta dan lain-lain) yang masih ada di gudang Rp ,00 Berdasarkan transaksi yang terjadi selama bulan September tersebut isilah angka dalam kolom debet kredit yang harus dicatat dalam jurnal umum berikut ini: Tahun: 2015 Jurnal Umum Halaman: 01 Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Sept 1 Kas Rp Modal Bayu xxx (setoran modal berupa uangtunai) 1 Persekot sewa Kas (membayar sewa kios untuksatu tahun) xxx xxx 2 Mesin fotokopi Kas (membeli mesin fotokopi secaratunai) xxx xxx 3 Perlengkapan Utang usaha (membeli kertas dan tintadengan kredit) xxx xxx 73

83 9 Kas Pendapatan jasa (mencatat penerimaan uangdari pelanggan) xxx xxx 10 Utang usaha Perlengkapan (mengembalikan kertas yangdibeli tgl 5 karena rusak) xxx xxx.tahun: 2015 Jurnal Umum Halaman: 02 Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Sept 11 Perlengkapan xxx Kas xxx (setoran perlengkapan 15 secara Tunai) Kas xxx Pendapatan Jasa xxx (Mencatat penerimaan 17 Uang dari pelanggan) Utang usaha xxx Kas xxx (membayar sebagian utang pada toko Mitra) 18 Perlengkapan Kas xxx (membeli kertas dan xxx tinta secara tunai) 20 Beban listrik dan telepon Kas xxx (membayar listrik dan xxx telepon) 23 Kas Pendapatan jasa xxx (mencatat penerimaan xxx uang dari pelanggan) 24 Beban iklan Kas xxx (membayar beban iklan) xxx 29 Kas Piutang usaha Pendapatan jasa xxx xxx (mencatat penyerahan xxx jasa kepada pelanggan sebagian belumditerima pembayarannya) 74

84 30 30 Beban gaji karyawan Kas (membayar beban gaji karyawan) Beban depresiasi mesin foto copy Akumulasi Depresiasi mesin foto copy xxx xxx xxx xxx Pemindahbukuan (Posting) ke Buku Besar Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang saling berhubungan dan merupakan satukesatuan. Kumpulan rekening ini terbagi dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah harta,utang, modal, pendapatan, dan beban. Harta terdiri atas rekening kas, piutang, perlengkapan, mesin dan lain-lain.utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan, utang bank dan lain-lain.modal terdiri atas modal pemilik dapat juga modal persekutuan. Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa atau pendapatan lain di luar usaha. Beban terdiri atas rekening beban gaji karyawan, beban sewa, beban depresiasi dan lain-lain serta beban di luar usaha. Pemindahbukuan (posting) adalah mencatat atau memindahkan rekening dan jumlah angka yang berasal dari jurnal ke buku besar dengan memberikan tanda posting tertentu. Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan secara rutin setiap hari.pemindahbukuan ini dapat dilakukansetiap akhir pekan (seminggu sekali) atau bisa juga tiap akhirbulan.sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya. Posting yang konsisten secara periodik, akan menghasilkan informasi saldo akun yang bisa diketahui secara periodik juga. Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan darijurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut: 1. Memindahkan tanggal transaksi yang ada pada jurnal umum ke kolom tanggal buku besar rekening yang bersangkutan, 2. Memindahkan jumlah nominal transaksi yang ada pada jurnal umum ke kolom debit ataupun kredit buku besar rekening yang bersangkutan, 75

85 3. Memindahkan halaman jurnal umum ke kolom ref buku besar yang bersangkutan sebagai tanda sumber pemindahbukuan, dapat ditemukan saldonya. 4. Memindahkan kode rekening ke kolom ref pada jurnal umum sebagai tanda transaksi telah dipindahbukukan.berdasarkan atas jurnal tersebut dapat dilakukan pemindahbukuan (posting). Setelah semua rekening yang ada dalam jurnal dalam buku besar, selanjutnya pada akhir periode dapat diketahui saldo dari tiap-tiap rekening dengan cara menjumlahkan sisi debit dan sisi kredit. Setelah itu dicari selisihnya dapat ditemukan saldonya. Berikut ini disajikan keadaan buku besar yang sudah diketahui saldonya pada akhir periode. 76

86 Kas Kode 101 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jumlah Sept Modal Pendaptn. jasa Pendaptn. jasa Pendaptn. jasa Pendaptn. Jasa Sept Persekot sewa Mesin fotokopi Perlengkapan Utang usaha Perlengkapan Beb. List. & Telp Beban iklan Beban Gaji Saldo Piutang Usaha Kode 102 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sept 29 Pendapatan jasa Sept 30 Saldo

87 Persekot Sewa Kode 103 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 1 Sewa satu tahun Sep 30 Saldo Perlengkapan Kode 104 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 3 11 Beli dng kredit Beli scr tunai Sep Retur Saldo Beli scr tunai Mesin Kode 120 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sept 2 Beli dengan tunai Sept 30 Saldo

88 Akumulasi Depresiasi Mesin Kode Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 30 Beban 1 Bulan Utang Usaha Kode 201 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep Retur Pembayaran Saldo Sep 3 Perlengkapan Modal, Bayu Kode 300 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 30 Saldo Sep 1 Setoran tunai

89 Pendapatn Jasa Kode 400 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 30 Saldo Sep Penerimaan Beban Iklan Kode 500 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 24 Masa 1 bulan Sep Saldo Beban Gaji Karyawan Kode 502 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 30 Gaji bulan Sept Sep 30 Saldo

90 Ketiga rekening berikut ini digunakan untuk posting dari jurnal penyesuaian pada akhir periode. Beban Perlengkapan Kode 503 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 1 Beban Sewa Kios Kode 504 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 1 Beban Depresiasi Mesin Kode 505 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 1 81

91 Beban Listrik Dan Telepon Kode 501 Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jml Sep 20 Pembayaran sep 20 Saldo

92 D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut: KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi Kegiatan Inti 1. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 2. Nara sumber memberi informasi dengan penuh percaya diri dan tanya jawab 3. Kelas dibagi menjadi... kelompok (A, B, C, s/d kelompok...) masing-masing beranggotakan... orang. 4. Narasumber memberi tugas secara adil menggunakan LK/ Latihan/ Kasus/ Tugas untuk dikerjakan masing masing kelompok/ Individu: 5. Peserta diklat berdiskusi penuh antusias mengerjakan LK/Latihan/ Kasus/ Tugas secara bertanggung jawab dan melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi dengan kreatif. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya secara Kegiatan Penutup obyektif pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 1. Melakukan refleksi secara jujur terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dan melakukan introspeksin diri. 3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 15 menit 83

93 E. LATIHAN/ KASUS/ TUGAS LK. C. Prof. 7.1.a: TUGAS IN1 Dari transaksi dibawah ini, maka buatlah jurnalnya. 1. Ny. Ayu tanggal 2 Januari 2017, mendirikan usaha jasa transportasi nama"karunia", untuk memulai usahanya disetor uang tunai Rp ,kendaraan Rp Tanggal 5 Januari 2017, diterima jasa transportasi sebesar Rp Tanggal 10 Januari 2017, dibayar gaji karyawan Rp KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Sistem Informas i Disajikan akun-akun perusahaan, siswa dapat mengidentifikasi kewajiban lancar atau harta No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini merupakan akun-akun dalam buku besar: (1) Kas (2) Peralatan (3) Perlengkapan (4) Gudang (5) Utang usaha (6) Utang bank (7) Piutang usaha (8) Piutang gaji (9) Modal (10 Prive Dari akun tersebut di atas, manakah yang termasuk aktiva lancar? C 84

94 A. (1), (2), (3), dan (4) B. (1), (2), (5), dan (10) C. (1), (3), (7), dan (8) D. (6), (7), (8) dan (9) E. (7), (8), (9) dan (10) Pembahasan Yang termasuk aktiva lancar diantaranya: 1. Kas 2. Perlengkapan 3. Piutang usaha 4. Piutang gaji F. RANGKUMAN 1. Dokumen sumber pencatatan akuntansi terdiri atas bukti transaksi intern dan ekstern. 2. Macam bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota kontan, cek, nota debit, nota kredit, dan memo. 3. Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis daritransaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. 4. Fungsi jurnal di antaranya fungsi mencatat, fungsi historis, fungsi analisis, fungsi instruktif, dan fungsi informatif. 5. Bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Jurnal khusus, dan b. Jurnal umum. 6. Buku besar (ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. 7. Bentuk buku besar terdiri atas: a. Bentuk T Sederhana b. Bentuk skontro atau Dua Kolom c. Bentuk Saldo Tunggal atau Tiga Kolom d. Bentuk Saldo Rangkap atau Empat Kolom 8. Posting adalah proses memindahbukukan catatan dari jurnal yang telah dibuat kedalam buku besar. G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu: 1. Mengidentifikasi transaksi keuangan. 2. Mengidentifikasi bukti transaksi 85

95 3. Mencatat transaksi ke jurnal umum. 4. Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar. 5. Bisa mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplentasikan selama kegiatan pembelajaran. Jika ada hal-hal yang belum anda pahami, pelajarilah kembali hal tersebut sebelum anda mengakhiri bab ini. 86

96 Kegiatan Pembelajaran 8: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang; 2. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus; 3. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu; B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. bisa mendefinisikan transaksi-transaski di perusahaan dagang; 2. bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus; 3. bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu; C. URAIAN MATERI Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal 1. Jurnal Umum Jurnal umum merupakan media/buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama satu periode waktu tertentu (satu bulan) tanpa membedakan jenis transaksi. Misalnya transaksi pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas, pengeluaran kas, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian,retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan semuanya dicatat menjadi satu dalam jurnal umum ini. Jurnal umum ini masih cocok jika digunakan pada perusahaan yang jumlah/volume transaksi masih sedikit, namun jika volume kejadian atas transaksi sudah banyak maka jurnal umum sudah tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Bentuk jurnal umum pada perusahaan dagang adalah sama dengan jurnal umum yang digunakan pada perusahaan jasa. 87

97 2. Jurnal Khusus Jika frekuensi terjadinya transaksi sudah banyak, maka jurnal umum tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Selanjutnya ada alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi tersebut, yaitu jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi sejenis. Misalnya untuk transaksi pembelian dengan kredit akan dicatat dalam jurnal pembelian. Jurnal khusus ini terdiri dari; jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Adapun bentuk dari masingmasing jurnal tersebut adalah: a. Jurnal Pembelian adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan maupun pembelian aktiva lainnya secara kredit (memungkinkan pembelian tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini). b. Jurnal Penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit (memungkinkan penjualan tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini). c. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas baik berupa uang, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal ini antara lain; penerimaan dari pelunasan/ pembayaran piutang, penjualan barang dagangan secara tunai, dan penerimaan pendapatan lain-lain. d. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran/ pembayaran melalui kas, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal pengeluaran kas ini di antaranya pembelian barang dagangan dengan tunai, pembayaran utang, pembelian aktiva lain dengantunai, pembayaran beban, pengambilan uang oleh pemilik (prive). e. Jurnal Memorial (Jurnal Umum) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus, yaitu tidak dapat dicatat dalam jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Transaksi 88

98 tersebut diantaranya adalah retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, retur pembelian dan pengurangan harga, depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, penyesuaian akhir tahun, pembetulan kesalahan, penutupan, penyesuaian kembali di awal tahun. D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan seksama; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Nara sumber memberi informasi dengan penuh percaya diri dan tanya jawab, sehingga peserta diklat menjadi skeptic dan antusias mengikuti kegiatan diklat. 2. Kelas dibagi menjadi... kelompok (A, B, C, s/d kelompok..) secara adil masingmasing beranggotakan... orang. 3. Narasumber memberi tugas secara adil menggunakan LK/ Latihan/ Kasus/Tugas untuk dikerjakan masing masing kelompok/ Individu: 4. Peserta diklat berdiskusi penuh antusias mengerjakan LK/Latihan/ Kasus/ Tugas secara bertanggung jawab dan melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi dengan kreatif. 5. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 6. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya secara Kegiatan Penutup obyektif pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 15 menit 89

99 Kegiatan Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan refleksi secara jujur terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dan melakukan introspeksin diri. 3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu E. LATIHAN/KASUS/ TUGAS 1. LK. C. Prof. 8.1.a: TUGAS IN1 a. Apa fungsi buku besar permbantu persediaan barang dagangan? b. Masukan pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke buku besar untuk transaksi berikut. UD. Amanah Neraca Saldo Per 1 Desember 2014 Daftar Saldo Piutang Dagang Daftar Saldo Utang Dagang 90

100 Transaksi yang terjadi pada UD Amanahselama bulan Desember 2014, yaitu sebagai berikut.: 3 Desember, dibeli secara tunai barang dagangan dari Toko Gaul seharga Rp ,00 dengan bukti transaksi No. KK Desember Toko Funky membeli suatu barang dagangan seharga Rp ,00 dengan syarat 2/10,n/30 dengan bukti berupa Faktur No.F Desember, dibeli suatu perlengkapan kantor dari Toko Keren seharga Rp ,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KK Desember Toko Funky mengembalikan barang yang salah warna atas suatu barang yang dibeli tanggal 5 Januari seharga Rp ,- 9 Desember diterima faktur no F 200 atas barang yang dipesan dari Toko Langit Biru seharga Rp ,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30. Toko Langit Biru sedangmengadakan promosi produk baru sehingga PD Cihuy mendapat discount 5%. 11 Desember, dibayar sewa toko untuk 1 tahun sebesar Rp ,00 dengan bukti No. KK Desember, dijual barang dagangan kepada Toko Gaya seharga Rp ,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KM Desember dikirim faktur no F-002 kepada Toko Funky seharga Rp ,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/ Desember, dibayar biaya iklan untuk 5 kali tayangan sebesar Rp25.000,00 untuk setiap penayangan dengan bukti No.KK Desember diterima pembayaran dari took Funky berupa atas pembelian yang dilakukan tanggal 5 Januari dengan bukti kuitansi No. KM Desember, Toko Gaya membeli barang dagangan seharga Rp dan ongkos angkut Rp75.000,00 dengan perjanjian FOB Shipping Point dengan syarat pembayaran 3/10,n/30 serta bukti berup[a faktur no F Desember, dikirim nota debet kepada Toko Langit biru atas barang yang rusak sebesar Rp ,- 19 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Langit Cerah seharga Rp ,00 dengan syarat pembayaran 5/10,n/30 dan transaksi berupa faktur no F

101 19 Desember, dibayar kepada Toko Langit Biru atas pembelian yang dilakukan tanggal 9 Desember dengan bukti No. KK Desember, dikeluarkan nota kredit pada Toko Gaya atas barang yang tidak cocok warna seharga Rp , Desember, diterima faktur no F- 310 dari Toko Langit Biru atas barang dagangan seharga Rp ,00 syaratpembayaran 2/10,n/ Desember, dibeli perlengkapan toko dari Toko Beken seharga Rp ,00 dengan syarat n/30 24 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan. Susilo sebesar Rp ,00 dengan bukti kuitansi No. KM Desember, dilakukan pengambilan kas perusahaan oleh Nonya Manis sebesar Rp Desember, Toko Gaya membayar hutangnya atas pembelian tanggal 16 dengan bukti berupa kuitansi No. KM Desember dijual barang dagangan kepada Toko Funky seharga Rp ,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 dan bukti berupa faktur no F Desember, dikirm faktur no F-05 kepada Toko Gaya atas Pesananya sebesar Rp ,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/ Desember, diterima pemberian pinjaman dari Bank Merakyat sebesarrp dengan bukti berupa kuitansi No. KM Desember, dibayar hutang kepada Toko Langit Cerah atas pembelian tanggal 19 Januari dengan bukti No. KK 06. KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun :... Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi (1) 92

102 Standar Kompetensi F. RANGKUMAN Kompetensi Dasar Materi Indikator Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal khusus Jurnal Umum Disajikan 5 transaksi perusahaan dagang, siswa dapat menentukan jurnal umum yang benar No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini disajikan sebagian transaksi dari PD. Andalas per 31 Desember 2016: Tgl 10 Maret 2016 dibeli barang dagangan secara tunai Rp ,00 Tgl 11 Maret 2016 dibeli barang dagangan dari CV. Adinda seharga Rp ,00 dengan syarat 3/10, n/30 Tgl 12 Maret 2016 dikirim nota debet pada CV. Adinda atas pembelian barang dagangan 11 Maret 2016, seharga Rp ,00 Tgl 13 Maret 2016 dijual barang dagangan Rp ,00 pada Toko Arimbi dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 Tgl 14 Maret 2016 dikirim Nota Kredit kepada Toko Arimbi atas penjualan tanggal 13 Maret 2016 seharga Rp ,00 Dari lima transaksi di atas, transaksi tanggal berapa yang harus dicatat dalam jurnal umum retur pembelian dan jurnal retur penjualan? A. Tanggal 10 Maret 2016 dan 11 Maret 2016 B. Tanggal 10 Maret 2016 dan 12 Maret 2016 C. Tanggal 11 Maret 2016 dan 13 Maret 2016 D. Tanggal 11 Maret 2016 dan 14 Maret 2016 E. Tanggal 12 Maret 2016 dan 14 Maret 2016 E Pembahasan Jurnal retur penjualan mencatat pengembalian sebagian barang yang dijual secara kredit. Jurnal retur pembelian mencatat pengembalian sebagian barang yang dibeli secara kredit. 1. Transaksi-transaksi yang sejenis akan dikumpulkan dalam buku besar yang sama. 2. Jenis rekening beserta jumlahnya akan disusun dalam neraca saldo.. 3. Rekening-rekening yang tersaji dalam neraca saldo, setiap akhir periode akan disesuaikan agarmenunjukkan keadaan yang sebenarnya 4. Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang dapat menggunakan jurnal khusus yang terdiriatas jurnal pembelian, penjualan, pengeluaran, kas, dan penerimaan kas. 93

103 5. Di dalam siklus akuntansi perusahaan dagang juga dikenal pempostingan atau pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar 6. Pada perusahaan dagang terdapat tiga buku besar pembantu, yaitu pembantu piutang, utang, danpersediaan barang. G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu: 1. mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang, 2. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus, 3. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal pembantu, 4. memposting dari jurnal khusus ke buku besar, 5. mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung 94

104 MODUL C: KOMPETENSI PEDAGOGIK Kegiatan Pembelajaran 1: MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI A. Tujuan Peserta diklat mampu menggunakan model pembelajaran discovery Learning, Problem besed learning dan proyek Besed Learning melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai implementasi PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Membuat penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Proyek Based Learning) pada mata pelajaran ekonomi 2. Membuat Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada mata pelajaran ekonomi 3. Membuat Penerapan Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran ekonomi C. Uraian Materi 1. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: a. Penentuan Pertanyaan Mendasar, b. Mendesain Perencanaan Proyek, c. Menyusun Jadwal, d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, e. Menguji Hasil, f. Mengevaluasi Pengalaman Berikut ini contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta didik. 1) Lembar Kerja Tugas Proyek Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran Ekonomi sebelum kegiatan tatap muka misalnya membuat laporan pemecahan 95

105 permasalahan ekonomi. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Tugas Proyek pada pembelajaran Ekonomi dapat diberikan kepada peserta didik sebelum kegiatan tatap muka misalnya Pengamatan tentang permasalahan ekonomi di lingkungan sekitar. Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek Lembar Kerja Tugas Proyek KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Mata Pelajaran : EKONOMI Kelas/Semester : X/1 Topik : Permasalahan Pokok Ekonomi Sub Topik : Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan Cara mengatasi Tugas : Mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya KOMPETENSI DASAR 1.1 Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya INDIKATOR 1) Mendiskripsikan permasalah ekonomi 2) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumber daya Alam di lingkungannya. 3) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumberdaya Manusia di lingkungannya. 4) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumberdaya Modal di lingkungannya. 5) Menganalisis cara mengatasi permasalahan masing masing sumber daya ekonomi di lingkungannya PENTUNJUK UMUM 1. Pelajari dengan seksama cara mengumpulkan data dan menganalisis data dari literatur yang relevan. 96

106 2. Amati kondisi daerah lingkungan tempat tinggal anda tentang kejadian yang berhubungan dengan masalah ekonomi. 3. Lakukan observasi secara kreatif ke daerah tersebut, dan kumpulkan data yang tentang masalah ekonomi yang berhubungan dengan Sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Amati apakah penggunaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan (bukan keinginan) sesuai skala prioritas, dan selalu memperhitungkan kelestariannya untuk generasi berikutnya. 4. Catat hasil pengumpulan data dan hal-hal yang penting yang berhubungan dengan masalah tersebut di atas. 5. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada kegiatan tersebut. 6. Kerjakan secara kelompok, kalau mengalami kesulitan konsultasikan dengan Guru! 7. Laporkan hasil proyek secara tertulis dan secara lesan! 2) Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan pemecahan masalah dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang dibuat. Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan hasil observasi tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Kaitkan nilai-nilai karakter yang mungkin terlupakan dan seharusnnya bisa dimunculkan LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Mata Pelajaran : EKONOMI Topik : Permasalahan Pokok Ekonomi Sub Topik : Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan Cara Mengatasi Tugas : Mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya Kelompok : Kelas : X PETUNJUK KHUSUS 1. Setelah mempelajari konsep permasalahan pokok ekonomi,lakukan observasi di lingkungan anda untuk mengumpulkan data tentang permasahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Termasuk implementasi 97

107 nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan. 2. Uraikan hasil observasi Tanggal Observasi :... Alat dan Bahan : 1) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam. 2) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia. 3) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal. Gambar tiga kondisi sumber daya ( SDA, SDM, dan Sumber daya modal) serta keterangan kondisi lingkungan masing masing: Cara Menganalisis data 3) Laporan Hasil Analisis Data LAPORAN HASIL OBSERVASI PERMASALAHAN EKONOMI PETUNJUK KHUSUS Setelah Anda melakukan pengumpulan data dari observasi lapangan maka lakukan analisa data dengan mengunakan format berikut. Tanggal Analisis Data:. Kegitatan: 1. Hasil analisis data permasalan ekonomi tentang Sumber daya alam 2. Hasil analisis data permasalan ekonomi tentang Sumber daya manusia 3. Hasil analisis data permasalan ekonomi tentang Sumber daya modal Hasil analisis data dan catatan untuk solusi permasahan:

108 4) Laporan Penelitian LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA PETUNJUK KHUSUS Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya. Buat Judul yang menarik, tulis laporan secara sistematis. JUDUL Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning. Penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Topik : Permasalahan Pokok Ekonomi Sub Topik : Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya. Tujuan : 1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui mengkaji referensi. 2) Menganalisis dengan kreatif cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok yang dijiwai semangat saling menghormati dan menghargai.. 99

109 Alokasi Waktu 3) Melaporkan secara obyektif tertulis hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 4) Melaporkan secara lesan hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. : 1x pertemuan (3 JP) SINTAK PEMBELAJARAN 1. Stimulation (simullasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statemen (pertanyaan/identifik asi masalah) KEGIATAN PEMBELAJARAN Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic permasalahan pokok ekonomi dengan cara: - Menyajikan secara kreatif peristiwa yang berkaitan dengan kodisi tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.. - Mensimulasikan secara singkat langkah langkah dalam kegiatan observasi dan mengumpulkan data.. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi di lingkung an setempat, termasuk unsur nilai-nilai karakter yang muncul, sampai siswa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya - Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari permasalahan pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya alam? - Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari permasalahan pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya manusia? - Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari permasalahan pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya modal? - Bagaimana cara mengatasi permalahan ekonomi masing masing sumber daya tersebut? - Apakah penggunaan sumber daya tersebut secara hemat dan memperhatikan kelestariannya untuk generasi berikutnya? 100

110 3. Data collection (pengumpulan data) 4. Data processing (pengolahan Data) 5. Verification (pembuktian) 6. Generalization (menarik kesimpulan) Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaanyang telah diidentifikasi melalui: - Melakukan pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi tentang sumber daya alam. - Melakukan pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi tentang sumber daya manusia. - Melakukan pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi tentang sumber daya modal. - Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan dalam kegiatan ini. Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara: - Mengolah data pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja, misalnya mengolah data tentang permasalahan ekonomi pada sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Pada tahap verivikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan teori pada buku sumber. Misalnya dengan cara: - Mengkonfirmasikan data dengan teori yang berhubungan dengan permasalahan ekonomi di lingkungan setempat. - Memverivikasi jawaban kelompok tentang hasil analisis data masing masing individu yang ada dalam kelompok. - Berdiskusi menentukan solusi atau penyelesaian dari masalah ekonomi tersebut di atas. - Mengkonfirmasi bahwa unsure-unsur karakter yang seharusnya sudah nampak selama kegiatan berlangsung. Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil observasi dan diskusi misalnya menyimpulkan: - Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam di lingkungannya dan cara mengatasinya. - Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia di lingkungannya dan cara mengatasinya. 101

111 - Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal di lingkungannya dan cara mengatasinya. - Permasalahan infusing nilai-nilai karakter dalam mempergunakan sumber daya untuk mengatasi masalah pokok ekonomi. 3. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar Topik Sub Topik : Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya : Permasalahan Pokok Ekonomi : Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya. Tujuan : 1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui mengkaji referensi. 2) Menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 3) Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 4) Melaporkan secara lesan hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok termasuk unsur-unsur karekter yang bisa teridentifikasi. Alokasi Waktu : 1x pertemuan (3 JP) FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta KEGIATAN PEMBELAJARAN 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, 102

112 FASE-FASE didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok KEGIATAN PEMBELAJARAN petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran. 2) Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah hasil pengamatan tentang permasalahan ekonomi di lingkungannya. 3) Mencatat data hasil pengamatan tentang masalah pokok ekonomi termasuk unsurunsur karekter yang bisa teridentifikasi. Berdasarkan data pengamatan di lapangan peserta didik akan mengumpulkan informasi tentang permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungannya. Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing berdasarkan lembar kegiatan. Dalam ekonomi misalnya peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok, yakni kelompok A, B, C, D, E, dan F. Guru menyediakan 3 permasalahan dalam Lembar kegiatan siswa (LKS) yang harus diselesaikan oleh masing kelompok dengan rincian sebagai berikut: 1) Kelompok A dan kelompok D membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam dan cara mengatasinya. 2) Kelompok B dan kelompok F membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan cara mengatasinya. 3) Kelompok C dan kelompok F membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal dan cara mengatasinya. Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Untuk memecahkan masalah dalam LKS tersebut. Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan mengamati data hasil observasi tentang 103

113 FASE-FASE Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah KEGIATAN PEMBELAJARAN permasalahan ekonomi di lingkungannya yang ada dalam LKS. Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut. Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas dengan teman Pembuatan laporan melalui kegiatan: - Diskusi masing masing kelompok untuk mengembangakan konsep permasalahan ekonomi di lingkungannya berdasarkan data pengamatan dan informasi pada yang dikonfirmasikan dengan buku siswa secara teori. - Membuat laporan secara sistematis dan benar hasil diskusi kelompok tentang permasalahan ekonomi. Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan masalah tentang permasalahan ekonomi di lingkungannya berikut contohnya. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber untuk batuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi hasil diskusi dan penyamakan persepsi. D. Aktivitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat model pembelajaran sebagai berikut Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan seksama; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi strategi pembangunan ekonomi. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Guru memberi informasi dan tanya jawab secara interaktif dengan contoh kontekstual tentang strategi pembangunan ekonomi Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 104

114 Kegiatan Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. 4. Peserta diklat berdiskusi secara inklusif mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3. 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 1. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 15 menit E. Latihan/kasus/Tugas 1. LK. C. Pedg. 1.1.a: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan Descovery Learning (DL) dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran DL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh 105

115 model pembelajaran DL pembelajaran ekonomi tentang minimal satu materi ekonomi semester 2 kelas XI! d. Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom! e. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. f. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 2. LK. C. Pedg b: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran PJPL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model pembelajaran PBL pembelajaran ekonomi tentang permasalahan ekonomi! d. Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom! e. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. 3. LK. C. Pedg. 1.1.c: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan Project Based Learning (PJPL) dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran PJPL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model pembelajaran PJPL pembelajaran ekonomi tentang buku besar perusahaan jasa! 106

116 d. Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom! e. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. 4. LK. C. Pedg. 1.2: TUGAS ON Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model pembelajaran PBL dan PJBL pembelajaran ekonomi tentang minimal satu materi ekonomi SMA! F. Rangkuman Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Model Pembelajaran Problem Based LearningProblem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan data dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut: Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi model-model pembelajaran ekonomi? 107

117 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi model-model pembelajaran ekonomi? 3. Apa manfaat materi model-model pembelajaran ekonomi terhadap tugas Bapak/Ibu? 4. Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan ini? 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini? 108

118 Kegiatan Pembelajaran 2: PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK A. Tujuan: Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini peserta diklat mampu: menyusun penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi melalui mengkaji referensi, kerja kelompok dan diskusi. B. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Membuat rubrik penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan 2. Mengimplementasikan pada kegiatan belajar mengajar di kelas 3. Memasukkan hasil penilaian pembelajaran kedalam rapor C. Uraian Materi: Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Ekonomi. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. 1. Penilaian Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. (Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran Ekonomi. a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan pratikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut. Mata Pelajaran : EKONOMI Kelas/Semester :... Topik/Subtopik :

119 Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang dan melakukan praktek dalam pembelajaran Ekonomi Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan. 1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan No Nama Siswa Disiplin Tanggung jawab Jujur Teliti ilmiah Jumlah Skor Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi Mata Pelajaran : EKONOMI Kelas/Semester : X/1 Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi Topik/Subtopik :... Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. 1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan No Nama Siswa Kerja sama Kreatif Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah Skor 110

120 Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut Dengan predikat: Nilai = Jumlahskor x PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai mempelajari satu KD. Contoh Format Penilaian Diri untuk Tugas Proyek EKONOMI Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No Pernyataan YA TIDAK 1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok 2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta 3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang 4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas 5. c. Penilaian Sikap antar Peserta Didik Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Contoh penilaian antar peserta didik Mata Pelajaran : EKONOMI Kelas/Semester : X/1 Topik/Subtopik :

121 Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Ekonomi. - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatanmu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No Perilaku 1 Mau menerima pendapat teman 2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan 4 Mau bekerjasama dengan semua teman 5... Keterangan: Dilakukan/muncul YA TIDAK 1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.3 dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2 2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut. No Nama Skor perilaku/sikap Jumlah Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus: Nilai = Jumlah skor 2 x jumlah perilaku x100 Nilai d. Penilaian Sikap melalui Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan 112

122 perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal: - Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. - Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. - Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. - Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis. - Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif. - Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik - Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif 2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti. 3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda) 4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda (Kartu Jurnal yang berbeda. Mode Jurnal Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru) Contoh Format Jurnal JURNAL Nama Peserta Didik :..... Kelas :... Aspek yang diamati :..... NO HARI/ TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/ TINDAK LANJUT 113

123 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.pada pembelajaran Ekonomi yang menggunakan pendekatan scientific,instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS, HigherOrder thinkingskill )menguji prosesanalisis, intesis, evaluasi bahkan sampai kreatif. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut: Teknik Penilaian Tes tulis Tes lisan Penugasan 3. Penilaian Keterampilan Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian. Daftar pertanyaan. Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik. Tes Praktik Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. 114

124 Contoh Penilain Proyek: Pengamatan pada permasalahan Sumber Daya ekonomi di Nama Siswa/Kelompok: Aspek yang dinilai daerah... Pengetahuan dan Keterampilan 1. merencanakan pengamatan a. mempersiapkan prosedur kerja: Pembagian kelompok Tugas masing masing anggota kelompok Laporan masing masing anggota kelompok b. mempersiapkan peralatan: Penyusunan instrumen pengamatan Pembahasan instrumen pengamatan 2. aktivitas pengamatan: a. Penggalian data Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya alam Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya manusia Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya modal Upaya menaggulangi permasalahan b. Pengolahan data Pengolahan data kuatitatip Pengolahan data kualitatip Analisis data 3. Menggambarkan hasil pengamatan menuangkan data dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar. Interpretasi data 4. Pembuatan catatan hasil pengamatan Catatan hasil pengamatan individu. Catatan hasil pengamatan kelompokal 5. pelaporan Menuliskan semua langkah yang telah dilakukan, data yang diperoleh sampai penyajian hasil. Dideskripsikan melalui sistematika laporan yang telah ditetapkan. Memberikan saran atau rekomendasi Sikap 1. mampu bekerjasama 2. sistematis dalam mengerjakan tugas Skor

125 3. serius dalam mengerjakan tugas 4. Disiplin Komentar: Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Salah satu contoh portofolio adalahmembuat laporan pengamatan dan pengukuran atau laporan proyek PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut. Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang diterbitkanpemerintah Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Persiap Pelaksana Pengolahan dan Tindak lanjut Pelapora 116

126 Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah. Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah: 1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala dan diberi predikat sebagai berikut: PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100 Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi, jika KKM nya adalah 60. NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Nilai Rapor = : 3 = 240: 3 Nilai Rapor = 80 Yang ditulis pada rapor adalah 80 dan predikatnya (SB). 2. Penilaian Keterampilan Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian Dengan predikat: PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 Kuantitatif dengan skala dan diberikan predikat sebagai berikut: Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd

127 Contoh: Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi, jika KKM nya 60. Nilai Praktik = 80 Nilai Projek = 75 Nilai Portofolio = 80 Nilai Rapor = : 3 = 235: 3 Nilai Rapor = 78 dan predikatnya B 3. Penilaian Sikap Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: SB = Sangat Baik = B = Baik = C = Cukup = K = Kurang = < 60 Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi, jika KKM nya 60. Nilai Observasi = 85 Nilai diri sendiri = 75 Nilai antar teman = 80 Nilai Jurnal = 75 Nilai Rapor = : 4 = 315: 4 Nilai Rapor = 79 Predikat = Baik PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL 1. Pengertian kisi-kisi Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. 118

128 Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan dan perakit soal akan lebih terarah dalam merakit tes. Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan. 2. Syarat kisi-kisi Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut. a. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan. b. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami. c. Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan. 3. Komponen kisi-kisi Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks. Contoh komponen identitas yang dimasukkan adalah jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, dan nomor soal. Berikut ini adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar (KD) menjadi indikator. Diagram II: Proses Penjabaran KD menjadi Indikator a. Karena keterbatasan jumlah soal, kadang-kadang perlu memilihkd yang esensial. Adapun kriteria pemilihan KD yang esensial adalah: 119

129 b. Merupakan KD lanjutan/pendalaman dari satu KD yang sudah dipelajari sebelumnya. c. Merupakan KD penting yang harus dikuasai peserta didik. d. Merupakan KD yang sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain. e. Merupakan KD yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas. f. Merupakan KD yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kriteria indikator a. Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur. b. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian). c. Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih. d. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan. e. Komponen-komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteksnya. TEKNIK PENULISAN SOAL 1. Pengertian tes tertulis Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.dalam menjawab soal, peserta didiktidak selalu harus merespon dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar. Soal-soal pada tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu soal dengan memilih jawaban yang sudah disediakan (bentuk soal pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan) dan soal dengan memberikan jawaban secara tertulis (bentuk soal isian, jawaban singkat, dan uraian). Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal dari segi materi, 120

130 konstruksi, dan bahasa.selain itu, soal yang ditulis harus bebas dari unsur kekerasan, pornografi, politis, SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), atau hal-hal lain yang dapat menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu atau menimbulkan efek negatif. 2. Teknik Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda (PG) Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban (option) yang telah disediakan.setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor).kunci jawaban merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, tetapipeserta didik yang tidak menguasai materi mungkinakan memilih pengecoh tersebut. a. Keunggulan dan keterbatasan Beberapa keunggulan dari bentuk soal PG adalah: 1) dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi; 2) dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif; mencakup ruang lingkup materi yang luas; 3) tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, danujian seleksi pegawai negeri. Beberapa keterbatasan dari bentuk soal PG adalah: o perlu waktu lama untuk menyusun soalnya; 1) sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi; 2) terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban. b. Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut: Materi 1) Soal harus sesuai dengan indikator. 121

131 2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. Konstruksi 1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar. 4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda 5).Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. 6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, Semua pilihan jawaban di atas salah atau Semua pilihan jawabandi atas benar. 7) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya. 8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 9) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Bahasa 1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 3) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. 4) Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. 3. Teknik Penulisan Soal Uraian Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya. Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis. 122

132 a. Keunggulan dan keterbatasan soal bentuk uraian Keunggulan Dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya, dan mengekspresikan gagasangagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat peserta didik sendiri. Keterbatasan Jumlah materi atau pokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif terbatas, waktu untuk memeriksa jawaban cukup lama, penskorannya relatif subjektif, dan tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda karena reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung pada penskor tes. Berdasarkan penskorannya soal bentuk uraian diklasifikasikan menjadi uraian objektif dan uraian nonobjektif. 1) Soal bentuk uraian objektif adalah rumusan soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. 2) Soal bentuk uraian nonobjektif adalah rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik sehingga penskorannya sukar dilakukan secara objektif (penskorannya dapat mengandung unsur subjektivitas). Pada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan nonobjektif terletak pada kepastian penskorannya.pada soal uraian bentuk objektif, pedoman penskorannya berisi kunci jawaban yang lebih pasti. Setiap kata kunci diuraikan secara jelas dan diberi skor 1. Pada soal uraian bentuk nonobjektif, pedoman penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria diskordalam bentuk rentang skor. 123

133 b. Kaidah penulisan soal uraian Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut: Materi 1) Soal harus sesuai dengan indikator. 2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas. 3) Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa atau yang lainnya. 4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan dengan tingkatan peserta didik, misalnya kompetensi pada jenjang SMP tidak boleh ditanyakan pada jenjang SD, walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal untuk tingkat SD tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMP. Konstruksi 1) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak. 2) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal 3) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan. 4) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna. 124

134 Bahasa 1) Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan katakata) yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. 2) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu. 3) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 4) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5) Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya. 6) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat. c. Penyusunan Pedoman Penskoran Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yang menjelaskantentang batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian objektif dan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan atau kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoranterhadap soal-soal uraian nonobjektif.pedoman penskoran untuk setiap butir soal uraian harus disusun segerasetelah penulisan soal. d. Kaidah Penulisan Pedoman Penskoran Uraian Objektif 1) Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal. 2) Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu). 3) Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing 1). 125

135 4) Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu soal. Uraian Non objektif 1) Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria jawaban disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya. 2) Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. Untuk memudahkan penskoran, setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan kualitas jawaban, misalnya untuk rentang skor 0-3: jawaban tidak baik 0, agak baik 1, baik 2, sangat baik 3. Kriteria kualitas jawaban (baik tidaknya jawaban) ditetapkan oleh penulis soal. 3) Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor maksimum dari satu soal. e. Prosedur penskoran 1) Pemberian skor pada jawaban uraian sebaiknya dilakukan per nomor soal yang sama untuk semua jawaban peserta didik agar konsistensi penskor terjaga dan skor yang dihasilkan adil untuk semua peserta didik. 2) Untuk uraian objektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Setiap jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan Benar dan diberi skor 1, sedangkan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan kunci dianggap Salah dan diberi skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila ada jawaban peserta didik yang kurangsempurna, kurang 126

136 memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut. 3) Untuk uraian nonobjektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta didik dan kriteria jawaban. Di dalam pedoman penskoran sudah ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap tingkatan kualitas jawaban. 4) Baik soal uraian objektif maupun soal nonobjektif, bila tiap butir soal sudah selesai diskor, hitunglah jumlah skor perolehan peserta didik pada setiap nomor butir soal. 5) Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal uraian, setiap nomor soal uraian diberi bobot. Pemberian bobot dilakukan dengan membandingkan semua soal yang ada dilihat dari kedalaman materi, kerumitan/kompleksitas jawaban, dan tingkat kognitif yang diukur. Skala yang digunakan dalam satu tes adalah 10 atau 100 sehingga jumlah bobot dari semua soal adalah 10 atau 100. Pemberian bobot pada setiap soal uraian dilakukan pada saat merakit tes. 6) Kemudian lakukan perhitungan nilai dengan menggunakan rumus: Skor perolehan peserta didik Nilai tiap soal: bobot Skor maksimum tiap butir soal Atau Keterangan: N i a i = Nilai untuk satu nomor soal tertentu setelah dikalikan dengan bobot = Skor perolehan peserta didik pada satu nomor soal tertentu. 127

137 C = Skor maksimum untuk nomor soal itu. b = Bobot soal dari soal itu Jumlahkan semua nilai (N i ) yang telah diperoleh peserta didik dalam perangkat tes. Jumlah ini disebut nilai akhir dari satu perangkat tes uraian yang disajikan. D. Aktivitas Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai. 2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran dengan seksama; 3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi penilaian autentik. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Guru memberi informasi dan tanya jawab secara interaktif dengan contoh kontekstual tentang strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C,.s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. 4. Peserta diklat berdiskusi secara inklusif mengerjakan kuis tentang penilaian autentik dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi secara bertanggung jawab. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi secara obyektif berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit Kegiatan 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit 128

138 Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Pedg. 2.1.a: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaansikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh model penilaian sikap dengan teknik observasi, jurnal, dan penilaian diri dalam pembelajaran ekonomi tentang bursa efek! d. Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan menggunakan kolom! e. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada kegiatan ini. f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 2. LK. C. Pedg. 2.1.b: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran akuntansi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaansikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh 129

139 model penilaian pengetahuan yang terdiri dari tes uraian dan pilihan ganda dalam pembelajaran ekonomi tentang pasar modali! d. Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan menggunakan kolom! e. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada kegiatan ini. f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 3. LK. C. Pedg. 2.1.c: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a. Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaansikap, pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh model penilaian ketrampilan yang terdiri dari proyek dalam pembelajaran laporan keuangan perusahaan jasa! d. Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan menggunakan kolom! e. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada kegiatan ini. f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 4. LK. C. Pedg. 2.2: TUGAS ON Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh model penilaian sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam pembelajaran ekonomi tentang materi yang anda tentukan sendiri! 130

140 F. Rangkuman Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut: Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran ekonomi? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran ekonomi? 3. Apa manfaat materi pelaksanaan penilaian autentik terhadap tugas Bapak/Ibu? 4. Nilai karakter apa saja yang bisa diimplikasikan pada kegiatan ini? 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini? 131

141 Kegiatan Pembelajaran 3: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: Menyusun RPP Ekonomi melalui mengkaji referensi, kerja kelompok dan diskusi; B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. mendifinisikan desain pembelajaran 2. menjelaskan prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran 3. menjelaskan perencanaan pembelajaran 4. menjelaskan pelaksanaan pembelajaran 5. membuat contoh rencana perencanaan pembelajaran C. Uraian Materi 1. Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau subtemayang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolah atau namasatuanpendidikan b. identitasmatapelajaranatautema/subtema; c. kelas/semester; d. materi pokok; e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 132

142 f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi; h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; m. penilaian hasil pembelajaran. 3. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 133

143 e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi. f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. CONTOH 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri... Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Semester : XI/Satu Materi Pokok : Ketenagakerjaan Alokasi Waktu : 2x 45 menit ( Pertemuan ke 4 ) A. Kompetensi Inti: KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 134

144 B. Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi: 1. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia 4.2 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia 2. Indikator Ketercapaian KD Mendeskripsikan jenis pengangguran Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia 3. Indikator Ketercapaian KD Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia Melaporkan secara lisan hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia C. Tujuan Pembelajaran: Setelah pelaksanaan pembelajaran ini siswa dapat: 1. Mendeskripsikan Jenis pengangguran 2. Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia 3. Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia 4. Melaporkan secara lisan hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia D. Materi Pembelajaran PENGANGGURAN Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penganggur yang sangat besar. Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengganguran terselubung. 135

145 Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi. Ada kecenderungan mereka yang baru menyelesaikan pendidikan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Mereka biasanya bekerja di sektor-sektor modern. Untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka bersedia menunggu beberapa waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah lain yang sektor modernnya telah berkembang. Pengangguran terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan. BPS mengkategorikan penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitupekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa. 1. Penyebab Pengangguran 2. Jenis-Jenis Pengangguran a. Pengangguran Friksional b. Pengangguran Konjungtural/Siklikal c. Pengangguran Musiman d. Pengangguran Struktural 3. Dampak Pengangguran 4. Usaha-Usaha Mengatasi Pengangguran E. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan: Power point, LCD, Laptop, Artikel. 2. Sumber Belajar: Buku Ekonomi Kemdikbud 2013 dan buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber. F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi Kegiatan Pembelajaran Waktu A. Kegiatan awal/ Pendahuluan: 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis (absensi,

146 berdoa) dan fisik (mengecek kebersihan kelas) untuk mengikuti proses pembelajaran; 2. Mengajukan pertanyaaan tentang materi ketenagakerjaan (materi yang sudah dipelajari) dan terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari 4. Menyampaikan garis besar (/KI/KD/Indikator/ tujuan pembelajaran) materi pengangguran dan upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia. B. Kegiatan Inti: 1. Membagi peserta didik secara berpasangan dengan teman satu bangku (sesuai dengan tipe TPS) dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Stimulasi o Guru menyampaikan motivasi atau rangsangan pada inti materi pengangguran berupa gambar dan peserta didik memperhatikan dengan seksama. b) Problem statemen o Guru membagikan materi tugas diskusi (tentang pengangguran) kepada tiap kelompok. o Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasikan sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan permasalahan pengangguran di Indonesia. c) Data collection o Peserta didik secara berpasangan mendiskusikan dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan tentang masalah pengangguran d) Data processing o Peserta didik secara berpasangan berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. e) Verification o Peserta didik secara berpasangan mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan teori pada buku sumber yang berhubungan dengan masalah pengangguran. f) Generalization o Peserta didik menyimpulkan hasil diskusinya. 2. Guru mempersilahkan kelompok pertama untuk maju kemuka kelas dan mempresentasikan hasil diskusinya (tugas kelompok). 3. Kelompok yang tidak presentasi diberi kesempatan menit 50 menit 137

147 untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi. 4. Masing-masing kelompok menyempurnakan hasil diskusi berdasarkan tanggapan kelompok lain. 5. Setelah beberapa kelompok maju presentasi maka guru memberikan klarifikasi berdasarkan pengamatannya pada hasil presentasi beserta peserta didik. 6. Guru memberikan tes tulis uraian C. Kegiatan /penutup: 1. Guru denganpeserta didik membuat simpulan bersama tentang masalah pengangguran dan cara mengatasinya. 2. Guru memberikan penilaian presentasi kelompok, partisipasi anggota kelompok, dan penilaian partisipasi dalam penerapan pembelajaran diskusi dan tanya jawab. 3. Guru memberikan tugasindividu untuk mengerjakan pekerjaan rumah: Tugas Portofolio (Terlampir). 4. Guru menginformasikan materi dan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 25 menit G. Penilaian Hasil Belajar 1. Tehnik penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis Soal Tes Tertulis berbentuk Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir) 2. Prosedur Penilaian No Aspek yang Bentuk Tehnik dinilai Instrumen Penilaian Waktu Penilaian 1 Sikap Lembar Observasi Penilaian Sikap Pengamatan/ Nontes Selama proses pembelajaran dan diskusi 2 Pengetahuan Soal Tes Penyelesaian Tugas Kelompok 3 Ketrampilan Lembar Observasi Pengamatan Saat diskusi Kepala Sekolah Batu, 7 September 2015 Guru Mapel Ekonomi..... CATATAN:

148 LAMPIRAN PENILAIAN A. TES TERTULIS: SOAL: PENGANGGURAN (KD 3.2) Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda! 1. Apa saja sebab umum terjadinya pengangguran? Jelaskan 2. Apa yang dimaksud dengan pengangguran struktural? Beri penjelasannya! 3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran musiman? JAWABAN URAIAN 1. Sebab umum terjadinya pengangguran: a. Kesempatan kerja adalah ketersediaan lapangan kerja yang dapat diisi oleh para pencari kerja. b. Tidak adanya lowongan pekerjaan c. Tidak memenuhi persyaratan d. Tidak ada kecocokan upah e. Informasi kerja tidak lengkap f. Terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) g. Persebaran tenaga yg tidak merata h. Banyaknya tenaga kerja asing yg masuk i. Adanya kemajuan teknologi 2. Pengangguran structural adalah: Pengangguran yang terjadi karena susunan perekonomian Negara berubah 3. Upaya untuk mengatasi pengangguran musiman adalah: a. Diadakan pelatihan di bidang ketrampilan lain b. Memberikan informasi lowongan pekerjaan di sector lain c. Diadakannya pengembangan pusat kerajinan tradisional d. Diadakannya pengembangan sector pariwisata berbasis pertanian 139

149 Pedoman penskoran Pedoman Penskoran Uraian Jawaban Uraian Skor 1. Jawaban lengkap dan benar seluruhnya Jawaban kurang lengkap dan benar seluruhnya 3. Jawaban kurang lengkap dan ada tidak benar seluruhnya 4. Jawaban kurang benar dan sebagian besar <30 kurang benar 5. Jawaban tidak lengkap dan tidak benar seluruhnya 0 Total skor Skor yang diperoleh Nilai = X 80 Skor maksimal Predikat Nilai Pengetahuan Dengan predikat: PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 Catatan: jika KKM nya 60. B. PENILAIAN NON TES a. Penilaian Sikap No. Nama Peserta didik Rubrik Penilaian Sikap Kegiatan Diskusi Aspek yang dinilai Keaktifan Kerjasama Jumlah Skor Nilai 140

150 Keterangan: Aspek Keaktifan Skor 3 = selalu melakukan urun pendapat/solusi 2 = sering melakukan urun pendapat/solusi 1 = tidak melakukan urun pendapat/solusi Aspek Kerjasama: Skor 3 = selalu melakukan tugas secara bersama 2 = sering melakukan tugas secara bersama 1 = metidak melakukan tugas secara bersama Skor Maksimum adalah 3 x 2 = 6 Skor perolehan Nilai = x 100 Skor Maksimum Predikat Nilai Sikap Dengan predikat: PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 Catatan: Jika KKM nya 60 b. Rubrik Penilaian Ketrampilan No. Nama Peserta didik Rubrik Penilaian Diskusi Kerja sama Aspek Pengamatan Toleransi Mengkomu nikasikan pendapat Jumlah Skor Nilai Keterangan Skor: Masing-masing kolom diisi kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 141

151 Skor Maksimum adalah 3 x 4 = 12 Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimum Predikat Nilai Ketrampilan Dengan predikat: PREDIKAT NILAI Sangat Baik ( SB) 80 AB 100 Baik (B) 70 B 79 Cukup (C) 60 C 69 Kurang (K) <60 Catatan: jika KKM nya

152 LEMBAR KERJA: TUGAS DISKUSI 1. Judul : Pengangguran dan cara mengatasinya di Indonesia 2. Mata Pelajaran : Ekonomi 3. Kelas/Semester : XI/1 4. Waktu : 2 X 45 menit 5. Petunjuk Belajar: a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas b. Pelajari materi Ekonomi yang berhubungan dengan Masalah pengangguran dan cara mengatasinya c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah menurut petunjuk Guru d. Kerjakan dengan cara diskusi sesuai dengan teknik yang ditentukan Guru e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas 6. Kompetensi Dasar yang akan dicapai: 3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia 4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia TUGAS PORTOFOLIO Judul : Pengangguran dan cara mengatasinya di Indonesia Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 1 minggu Indikator: Melakukan kliping jenis-jenis pengangguran dan cara mengatasinya secara rapi. a. Portofolio Langka-langkah: i. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan artikel tentang pengangguran serta cara mengatasinya. ii. Guru mengistruksikan untuk menembpelkan dengan rapi artikel-artikel tersebut di buku kliping. 143

153 iii. Guru membimbing siswa untuk menulisakan asal/sumber artkel dengan benar. iv. Guru menginstruksikan siswa untuk memberikan analisis untuk setiap artikel yang ditempel tersebut. v. Guru membimbing siswa untuk menulis dengan rapi hasil analisis dibawah keterangan sumber artikel. vi. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dalam waktu a minggu. vii. Guru menginstruksikan siswa untuk meminta tanda tangan kepada orang tua sebagai bukti bahwa siswa telah menyelesaikan tugas ini dengan baik. Pedoman penilaian: Tingkat Pencapaian Diskrepsi Istimewa (4) Kliping rapi dan analisa tepat Bagus (3) Kliping kurang rapi, tapi analisisa tepat Cukup (2) Kliping kurang rapi dan analisisa kurang tepat Kurang (1) Kliping tidak rapi, dan analisisa tidak tepat D. Aktivitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan ini sebagai berikut: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; 2. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 3. Menyampaikan garis besar cakupan materi kegiatan ekonomi. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Guru memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang kegiatan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 144

154 Kegiatan Kegiatan Penutup Deskripsi Kegiatan 2. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C, D) masing-masing beranggotakan 8 orang. 3. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan Cmengerjakan LKS1, B dan D mengerjakan LKS2, 4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang i yang tercantum dalam LK1, LK2, 5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 7. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 15 menit E. Latihan/kasus/tugas PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta mampu menyusun RPP Ekonomi yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP Langkah Kegiatan: 1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh RPP Ekonomi 2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua orang mendapatkan tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka (Pilih topik ekonomi yang telah didiskusikan pada kegiatan merancang model pembelajaran dan penilaian) 145

155 3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota kelompok lain 4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain menggunakan format yang tersedia 5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP 6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom yang tersedia 7. Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya diskusikan hasil telaah RPP kemudian revisi sesuai rekomendasi atau saran perbaikan. No A FORMAT TELAAH RPP 1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda 2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah. Nama Guru :... Mata pelajaran :... Topik/Sub topik :... Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Identitas Mata Pelajaran 1. Terdapat: satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran jumlah pertemuan B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1 Kompetensi Inti 2 Kompetensi Dasar C. Perumusan Indikator 1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur Hasil Penelaahan dan Skor Tidak Kurang Sudah ada Lengkap Lengkap Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya Ctt revisi 146

156 3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan. 4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan Perumusan Tujuan D. Pembelajaran 1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 2 Kesesuaian dengan Indikator 3 Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree E. Pemilihan Materi Ajar 1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4 Keruntutan uraian materi ajar F. Pemilihan Sumber Belajar 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik G. Pemilihan Media Belajar 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik H. Model Pembelajaran Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan karakteristik materi I Metode Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya 147

157 1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan karakteristik materi 3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik j. Skenario Pembelajaran 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas 2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan) 3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi 5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi Rancangan Penilaian K. Pembelajaran 1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi 2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Sikap 3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Pengetahuan 4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Keterampilan Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai Seluruhnya Jumlah skor Masukkan terhadap RPP secara umum:

158 F. Rangkuman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Komponen RPP terdiri atas: 1. identitas sekolah atau namasatuanpendidikan 2. identitasmatapelajaranatautema/subtema; 3. kelas/semester; 4. materipokok; 5. alokasi waktu; 6. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD; 7. kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi; 8. materi pembelajaran; 9. metode pembelajaran; 10. media pembelajaran; 11. sumber belajar; 12. langkah-langkah pembelajaran; 13. penilaian hasil pembelajaran. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 3. Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Pedg. 3.1.a: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya silabus dan RPP dalam pembelajaran ekonomi! 149

159 b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi! c. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. d. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 2. LK. C. Pedg. 3.1.b: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi! c. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. d. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 3. LK. C. Pedg. 3.1.c: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi! c. Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi kelas 12 semester 1! d. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. e. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 4. LK. C. Pedg. 3.2: Tugas ON Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi yang anda pilih! TUGAS IN 2 a. Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi! b. Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi! c. Presentasikan laporan hasil tugas On! 150

160 Kegiatan Pembelajaran 4: PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Tujuan: Peserta diklat dapat menentukan permasalahan PTK dan bisa memecahkan solusinya melalui mengkaji referensi dan diskusi. B. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menetapkan fokus permasalahan 2. Analisis Masalah PTK 3. Merumukan Masalah PTK C. Uraian Materi Penetapan Fokus Permasalahan Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki di kelasnya, jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi peroses dan hasil belajar siswa. Jika dirasakan ada hal-hal yang perlu diperbaiki dapat diajukan pertanyaan seperti di bawah ini. 1. Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup memadai? 2. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif? 3. Apakah sarana pembelajaran cukup memadai? 4. Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? 5. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovatif tertentu? Dianjurkan agar masalah yang dipilih untuk diangkat sebagai masalah PTK adalah yang memiliki nilai yang bukan sesaat, tetapi memiliki nilai strategis bagi keberhasilan pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah serumpun. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menguji kelayakan masalah yang dipilih antara lain seperti di bawah ini. 151

161 1. Apakah masalah yang dirasakan secara jelas teridentifikasi dan terformulasikan dengan benar? 2. Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan? 3. Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk perbaikan praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan? 4. Pada tahap selanjutnya dilakukan identifikasi masalah yang sangat menarik perhatian. Aspek penting pada tahap ini adalah menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami dalam pembelajaran. Tahap ini disebut identifikasi permasalahan. Cara melakukan identifikasi masalah antara lain sebagai berikut: a. Menuliskan semua hal (permasalahan) yang perlu diperhatikan karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terutama yang berkaitan dengan pembelajaran. b. Memilah dan mengklasisfikasikan permasalahan menurut jenis/ bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat frekuensi timbulnya masalah tersebut. c. Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi. d. Dari setiap urutan diambil beberapa masalah yang dianggap paling penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah PTK. Kemudian dikaji kelayakannya dan manfaatnya untuk kepentingan praktis, metodologis maupun teoretis. Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui identifikasi, dilanjutkan dengan analisis untuk menentukan kepentingan. Analisis terhadap masalah juga dimaksud untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang dibutuhkan. Adapun yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan antara lain pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi? 2. Apa kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah? 3. Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen dalam terjadinya masalah? 152

162 4. Bagaimana kemungkinan alternatif pemecahan yang dapat diajukan? 5. Bagaimana ketepatan waktu, dan lama atau durasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah? Analisis masalah dipergunakan untuk merancang tindakan baik dalam bentuk spesifikasi tindakan, keterlibatan peneliti, waktu dalam satu siklus, indikator keberhasilan, peningkatan sebagai dampak tindakan, dan hal-hal yang terkait lainya dengan pemecahan yang diajukan. Pada tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas memungkinkan peluang untuk pemilihan tindakan yang tepat. Contoh rumusan masalah yang mengandung tindakan alternatif yang ditempuh antara lain sebagai berikut: 1. Apakah strategi pembelajaran yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran ekonomi? 2. Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? 3. Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? 4. Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Ekonomi? 5. Dalam memformulasikan masalah, peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasa berlaku meliputi hal-hal di bawah ini. 6. Aspek substansi menyangkut isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa yang dihadapi guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori dalam memperkaya keilmuan pendidikan/pembelajaran. 7. Aspek orisinalitas (tindakan), yang menunjukan bahwa pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. 8. Aspek formulasi, dalam hal ini masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah harus dinyatakan secara lugas 153

163 dalam arti eksplisit dan spesifik tentang apa yang akan dipermasalahkan serta tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 9. Aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoretik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan fasilitas untuk melakukan PTK (dana, waktu, dan tenaga). Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti untuk berangkat dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolaborasi dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka pengembangan keprofesionalannya. Hopkins (1993) menekankan bahwa pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut. Meskipun demikian akan lebih baik bila mana mengawalinya dengan menemukan suatu masalah yang benar-benar nyata dihadapi karena hal itu akan mempermudah merumuskan bentuk tindakan perbaikan yang sesuai. Adapun pertanyaan yang dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi masalah menurut Sudarsono(1996/1997: 5) yaitu: 1. Apa yang menjadi keprihatinan guru/kepala sekolah? 2. Mengapa anda memperhatikannya? 3. Menurut anda, apa yang dapat anda lakukan untuk itu? 4. Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan agar dapat membantu membuat penilaian tentang apa yang terjadi? 5. Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut? 6. Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa yang telah terjadi? Meskipun pertanyaan di atas nampak sederhana, akan tetapi membutuhkan waktu dan pemikiran yang serius untuk menjawabnya. Mungkin diperlukan waktu untuk merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang sesungguhnya terjadi di kelas. Perlu kembali diingat bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada refleksi diri membutuhkan keterbukaan dan kejujuran. 154

164 Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Wardani(2003:2.5) memamparkan beberapa bentuk pertanyaan sederhana untuk menjadi acuan di dalam mengidentifikasi masalah yang dapat dijawab oleh guru sendiri: 1. Apa yang sedang terjadi di kelas? 2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu? 3. Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya? 4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan? 5. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada? Adapun contoh identifikasi masalah pada sebuah sekolah misalnya SMAN 1 yang mana sekolah ini masih memiliki masalah tentang proses belajar mengajar, khususnya pada pelajaran ekonomi berdasarkan guru yang sedang meneliti. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah tersebut hanya 30 % yang menyukai mata pelajaran sedangkan 70 % yang tidak menyukai mata pelajaran ekonomi. Alasannya mata pelajaran ekonomi sulit, rumit dan membosankan ditambah lagi siswa yang kurang suka terhadap guru ekonomi. Hal ini mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa dalam belajar ekonomi salah satu mata pelajaran tersebut adalah Akuntansi perusahaan dagang kelas XII. Setelah diidentifikasi lebih lanjut maka permasalahan yang dihadapi antara lain: 1. Kemampuan siswa dalam konsep akuntansi perusahaan dagang masih sangat rendah 2. Guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode/model pembelajaran 3. Hasil belajar mata pelajaran akuntansiperusahaan dagang masih rendah. 4. Materi akuntansi perusahaan dagang merupakan salah satu materi pelajaran masih sulit dipahami oleh siswa misalnya kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan dalam mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang 155

165 Analisis Masalah Menganalisi masalah merupakan langkah yang harus dilakukan guru setelah melakukan identifikasi. Jika melalui identifikasi anda dapat menemukan beberapa masalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di kelas, maka analisis bertujuan agar masalah tersebut menjadi lebih jelas dan dapat menduga faktor-faktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti selanjutnya perlu melakukan analisis. Melalui Brainstorming (secara kolaboratif), analisis penyebab munculnya masalah dapat dijabarkan dengan mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut, suatu tindakan dapat dikembangkan. Untuk memastikan akar penyebab masalah tersebut, beberapa teknik pengumpulan data dapat diterapkan. Misalnya (a) mengembangkan angket, (b) mewawancarai siswa, dan (c) melakukan observasi langsung dalam kelas. Berbagai kemungkinan penyebab masalah yang dapat ditemukan untuk memastikan penyebab yang paling mungkin, siswa diminta pendapatnya atau diwawancarai,apa yang sesungguhnya menjadi penyebab hasil belajar siswa di kelas XII untuk mata pelajaran ekonomi masih rendah. Data dicoba diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan penyebab yang paling mungkin dan data-data dikumpulkan melalui (a) angket, (b) wawancara, (c) observasi kelas. Data tersebut kemudian dianalisis secara (kolaboratif) dan disimpulkan. Ternyata melalui hasil kolaboratif dan analisis data, penyebab sesungguhnya adalah metode yang digunakan guru tidak kondusif (mendukung/mendorong) siswa untuk memahami pelajaran ekonomi khususnya materi akuntansi perusahaan jasa sehingga tidak mampu mencapai hasil belajar yang maksimal. Umumnya, siswa menganggap bahwa akar penyebab masalah kualitas belajar mengajar antara lain sebagai berikut: a. Proses belajar mengajar yang satu arah b. Metode dan model mengajar guru yang membosankan, kurang menarik Akar penyebab masalah tersebut perlu dianalisis sehingga bentuk intervensi (action/soluting) dalam penelitian tindakan kelas dapat dikembangkan secara lebih tepat. 156

166 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas, merupakan titik tolak dari hasil penelitian nantinya dan atau judul penelitian. Maka setelah mengidentifikasi dan memilih masalah, langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Kesalahan fatal seorang guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas adalah, berusaha membuat judul tanpa merumuskan masalah terlebih dahulu. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa yang menjadi masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan serta kenyataan yang ada. Situasi yang mencerminkan adanya kesenjangan itu disebut dengan situasi yang problematik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengenali situasi tersebut adalah dengan mengenali terlebih dahulu berbagai fakta yang ada, terutama yang terkait dengan munculnya situasi yang problematik itu. Dengan berpijak pada fakta yang ada di kelas, selanjutnya dipikirkan bagaimana seharusnya situasi itu, dengan cara mencari penjelasan berdasarkan suatu teori ilmiah tertentu, asumsi-asumsi yang ditemukan dari suatu teori, atau konsep-konsep yang diperoleh dari berbagai literatur yang terkait seperti buku-buku, majalah, jurnal dan laporan penelitian, dan fakta di kelas lain. Dengan pengenalan terhadap situasi problematik dan gambaran yang diperoleh mengenai rumusan masalah, mencerminkan pula variabel-variabel penelitian. Setelah jelas posisi masingmasing variabel (apakah terikat atau bebas), maka dirumuskan definisi operasional yaitu batasan tentang keberadaan variabel secara operasional, bagaimana pengukurannya serta instrumen apa yang digunakan untuk mengukurnya. Dalam membuat rumusan masalah, terdapat beberapa patokan yang perlu dipedomani antara lain: 1. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. 2. Rumusan itu hendaklah khusus, padat dan jelas, dan tidak terlalu umum. Contoh: apakah metode Jiksaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.. Topik ini jelas sangat luas karena meliputi wilayah yang sangat luas dan heterogen dari sosial, budaya, dan sebagainya. Karena itu topik perlu dibatasi. Misalnya apakah metode pembelajaran Proyek Based Learning dalam mata pelajarn ekonomi mampu 157

167 meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Malang tahun pelajaran 2015 semester ganjil? 3. Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan-rumusan itu. 4. Menghindari rumusan masalah yang terlalu umum, dan terlalu argumentatif, mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah. Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan informasi tentang: 1. Apa yang dipermasalahkan (what) 2. Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who) 3. Dimana terjadinya masalah (where) 4. Kapan terjadinya masalah (when) 5. Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpangannya (how/how much). Berdasarkan uraian-uraian tersebut, disimpulkan bahwa rumusan masalah merupakan bagian yang sangat menentukan dalam penelitian tindakan kelas, karena itu perumusannya dilakuakan secara cermat dengan memperhitungkan berbagai hal yang memungkinkan bagi terwujudnya suatu rumusan yang baik, sehingga dapat memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam kegiatan atau langkah-langkah selanjutnya dalam suatu penelitian tindakan kelas. Adapun rumusan masalah pada permasalahan sebelumnya dapat kita rumuskan Apakah metode Discovery Learning dalam mata pelajaran ekonomi materi manajemen bada usaaha mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 1 tahun 2015 pada SMAN. Malang? Beberapa contoh rumusan masalah: Apakah dengan Teknik STAD dalam mata pelajaran ekonomi materi Akuntansi Perusahaan dagang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Semester 1 tahun 2015 SMAN Malang? 158

168 D. Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; 2. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 3. Menyampaikan garis besar cakupan materi proposal PTK. Kegiatan Inti 1. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 2. Guru memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi proposal PTK dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 3. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C,. /d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 4. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. 5. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang proposal PTK dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 7. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 8. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja Kegiatan Penutup kelompok. 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Alokasi Waktu 15 menit 105 menit 15 menit E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. C. Pdg a: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a. Jelaskan alasan mengapa guru harus melaksanakan PTK dalam pembelajaran ekonomi! 159

169 b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan profesionalisme guru! c. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang karakteristik PTK d. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK e. Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian susunlah minimal 10 masalah yang berhubungan dengan PTK yang berhubungan dengan materi ekonomi kelas 10! f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 2. LK. C. Pdg b: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pengembangan provesi guru! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan pelaksanaan pembelajaran ekonomi! c. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang manfaat PTK d. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK e. Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian susunlah contoh minimal 10 permasalahan PTK yang berhubungan dengan materi ekonomi kelas 11! f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 3. LK. C. Pdg c: TUGAS IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a. Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran ekonomi! b. Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan pengembangan profesi guru! c. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran! d. Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK 160

170 e. Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian susunlah contoh minimal 10 permasalahan PTK yang berhubungan dengan materi ekonomi kelas 12! f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! 4. LK. C. Pdg. 4.2: TUGAS ON Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian susunlah contoh minimal 10 contoh rumusan masalah PTK dari minimal 3 judul PTK yang anda tentukan sendiri! F. Rangkuman 1. Adapun ruang lingkup masalah yang dijadikan garapan PTKyaitu: a. Metode mengajar b. Strategi mengajar c. Prosedur evaluasi d. Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai e. Pengembangan profesionalisme guru. f. Pengelolaan dan kontrol g. Administrasi 2. Tujuan dalam menganalisis masalah antara lain: a. Mendapatkan Kejelasan Masalah yang Sesungguhnya b. Menemukan Kemungkinan Faktor Penyebab c. Menentukan Kadar Permasalahan 3. Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan informasi tentang: a. Apa yang dipermasalahkan (what) b. Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who) c. Dimana terjadinya masalah (where) d. Kapan terjadinya masalah (when) e. Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpangannya (how/how much). 161

171 BAGIAN A KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Dalam elemen perubahan pada Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan perubahan pada standar proses adalah. A. adanya peningkatan dan keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik B. perubahan sistem ada mata pelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan C. menekankan proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik D. kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi dari standar kompetensi 2. Dalam pelaksanaan pembelajaran Ekonomi tentang pengelolaan koperasi yang kontekstual maka sebaiknya diperlukan adanya upaya... A. memberikan tugas menghafal pengertian koperasi B. menyusun laporan keuangan sebuah koperasi unit desa C. mengadakan observasi tentang kegiatan koprasi di lingkungannya D. membentuk kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari lima orang 3. Dalam pembelajaran tentang pengelolaan koperasi maka KD yang relevan dalam pembelajaran yang berhubungan dengan pengetahuan adalah... A. mendeskripsikan konsep peranan koperasi unit desa B. mendeskripsikan konsep manajemen koperasi di sekolah C. mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi D. menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi sekolah 4. Di dalam Kompetensi Dasar Ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya, maka di dalam Tujuan Pembelajaran sebaiknya tertulis. A. mengevaluasi masalah ekonomi yang terjadi di lingkungannya B. menyusun laporan dampak masalah ekonomi melalui observasi C. mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan ekonomi D. menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok 162

172 5. Pada saat guru melaksanakan pembelajaran tentang ekonomi internasional. Berikut ini Kompetensi dasar pengetahuan yang tepat adalah. A. menerapkan kejujuran dalam mekanisme pasar B. mengevaluasi dampak aktivitas pasar dalam perekonomian C. menyajikan hasil analisis data peranan pasar dalam perekonmian D. mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian 6. Penilaian sikap teknik observasi dapat dilakukan guru ekonomi dalam kegiatan diskusi tentang kebijakan moneter dan fiskal dapat melalui kegiatan... A. menugaskan pada siswa untuk melakukan observasi pada kegiatan perbankan B. guru menyusun jurnal kegiatan siswa pada saat kerja kelompok dalam pembelajaran C. menugaskan siswa untuk mengamati sikap masyarakat terhadap kebijakan moneter dan fiskal D. melakukan observasi melalui pemberian tugas mandiri terstruktur tentang kebijakan moneter dan fiskal 7. Dalam menyusun media Powerpoint dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut. A. membuka program Office word, kemudian kita susun langsung upload materi dari program tersebut B. membuka komputer program Office Powerpoint, kemudian kita ketik materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut C. membuka internet program Office Powerpoint, kemudian kita susun materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut D. membuka google program Powerpoint, kemudian kita susun langsung materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut 163

173 8. Laporan tertulis hasil observasi yang dilakukan siswa dapat disajikan dengan sistematika yang di dalamnya minimal memuat komponen... A. latar belakang masalah, rumusan masalah, pembahasan masalah, dan penutup B. latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, kajian pustaka, dan penutup C. latar belakang masalah, sasaran observasi, sampel, pembahasan masalah dan penutup D. latar belakang, hipotesis, analisis data kuantitatif, pembahasan masalah, dan saran saran 9. Dalam implementasi kurikulum 2013 pembelajaran KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 dilaksanakan dalam bentuk. A. pembelajaran langsung B. pembelajaran tidak langsung C. pembelajaran mandiri dan terstruktur D. pembelajaran langsung dan tidak langsung 10. Berikut ini yang merupakan rumusan masalah PTK adalah... A. Adakah pengaruh pemilihan metode pembelajaran terhadap hasil belajar APBN dan APBD bagi siswa kelas XII I IPS SMA B. Bagaimana penerapan metode observasi dapat meningkatkan hasil belajar tentang uang dan bank bagi siswa kelas XI SMA C. Bagaimana pengaruh metode observasi yang dilakukan guru terhadap hasil belajar kewirausahaan bagi siswa kelas XII I IPS SMA D. Adakah pengaruh metode observasi terhadap hasil belajar siklus akuntansi perusahaan dagang bagi siswa kelas XII I IPS SMA BAGIAN B KOMPETENSI PROFESIONAL 11. Berikut ini yang merupakan contoh Kerja sama antarregional adalah... A. Uni Eropa menjalin kerja sama dengan Indonesia B. Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN C. Jepang menjalin kerja sama dengan ASEAN D. BENELUX kerja sama dengan Indonesia 164

174 12. APEC merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Dasar pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama... A. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia yang saling menguntungkan. B. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan kualitas sumber daya alam. C. Sosial, ekonomi dan budaya, yang saling menguntungkan. D. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan kualitas penggalian sumber daya alam. 13. Pasar faktor produksi adalah pasar yang memperjualbelikan atau menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan sebagai... A. masukan (input) dalam proses produksi. B. modal utama dalam efisiensi produksi C. hasil dari proses produksi D. komponen penting yang dibutuhkan oleh konsumen 14. Jenis tenaga kerja menurut kwalitasnya terdiri dari... A. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja profesional B. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih C. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja ilmiahl, dan tenaga kerja tidak terdidik D. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja musiman dan tenaga kerja tidak terlatih 15. Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal atau tempat jual beli dana dan inventasi dalam... A. jangka panjang B. jangka pendek C. badan usaha D. lindungan hukum 165

175 16. Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung yang kegiatannya... A. menghimpun dana dari departeman keuangan dan menyalurkan kepada masyarakat untuk kegiatan produktif B. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan konsumtif C. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif D. menghimpun dana dari perbankan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif 17. Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk... A. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan dalam negeri. B. membentuk permodalan perusahaan-swasta. C. membentuk persekutuan modal perusahaan-perusahaan yang produk sejenis. D. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. 18. Asuransi merupakan perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada... A. pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian. B. pihak yang membutuhkan dana tunai. C. pihak ketiga dengan menggunakan jaminan. D. pihak ketiga karena peristiwa yang bersifat spekulasi. 166

176 19. Berikut berbagai hal yang berhubungan dengan pasar faktor produksi: (1) Pembelinya adalah produsen (2) Lebih diutamakan penawaran keahlian (3) Berhubungan erat dengan tanah (4) Letaknya tidak dapat dipindahkan (5) Merupakan uang tunai yang sangat dibutuhkan produsen Hal yang berhubungan erat dengan pasar faktor produksi modal adalah... A. (1) dan (5) B. (2) dan (3) C. (1) dan (3) D. (3) dan (4) 20. Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan... A. Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih besar dari tingkat pertumbuhan penduduk. B. Suatu proses peningkatan pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun secara terus menerus C. Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa membandingkan dengan i tingkat pertumbuhan penduduk. D. Pedapatan percapita terus menerus dalam jangja panjang 21. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi menurut Rostow maka kondisi Indonesia dewasa ini umumnya berada pada masa... A. Pra kapitalis B. Konsumsi tinggi C. Tradisional D. Prasyarat lepas landas 22. Menurut teori TR Malthus... A. hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur B. perekonomian negara saat itu berada taraf subsisten pada suatu saat. C. hasil produksi akan bertambah menurut deret ukur, sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret hitung D. perekonomian miskin umumnya berada taraf subsisten 167

177 23. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan kerjasama ekonomi internasional adalah... A. terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan B. mempercepat pembangunan ekonomi dunia C. peningkatan kualitas hidup bangsa bangsa di dunia. D. melakukan eksploitasi kekayaan alam suatu negara 24. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Produk pasar modal diantaranya saham dan obligasi. Berikut ini disajikan ciri saham dan obligasi: (1) Merupakan tanda bukti memiliki PT (2) Mendapatkan hasil yang berupa bunga (3) Bagi pemiliknya sangat berspekulasi (4) Sebagai tanda bukti menabung di perusahaan (5) Memiliki resiko yang relatif lebih rendah Ciri di atas yang bukan dari Saham ditunjukkan nomor... A. (2) dan (4) B. (1) dan (2) C. (2) dan (3) D. (4) dan (5) 25. Turis asing menukarkan uangnya $ ,00 di Bank. Ternyata pada saat yang hampir bersamaan ada orang Indonesia menukarkan uang rupiah untuk memperoleh $ ,00. Jika pada saat itu kurs jual $1 = Rp 9.680,00 dan kurs beli $1 = Rp 9.430,00. Berdasarkan data kurs tersebut, keuntungan bank bila terjadi transaksi jual beli $ ,00 sebesar... A. Rp ,00 B. Rp ,00 C. Rp ,00 D. Rp ,00 168

178 26. Kegiatan Perusahaan Jasa pada bulan juli 2015: (1) Pemilik menginvestasikan uangnya tunai untuk Ekuitas perusahaan Rp ,00 (2) Mendapat kredit bank Rp ,00 (3) Membeli peralatan Rp ,00 dengan uang muka Rp ,00 (4) Membeli perlengkapan secara tunai Rp ,00 (5) Diambil untuk pribadi Rp ,00 Berdasarkan 5 kegiatan tersebut, persamaan akuntansi setelah kegiatan terakhir adalah... A. Kas + Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas + Utang = B. Kas + Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas + Utang = C. Kas + Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas + Utang = D. Kas + Peralatan = Ekuitas + Utang =

179 27. Salon kecantikan Fitria membeli perlengkapan salon seharga Rp ,00 dibayar tunai Rp ,00 dan sisanya diangsur. Transaksi tersebut pengaruhnya dalam persamaan dasar akuntansi salon kecantikan Elita adalah... A. kas berkurang Rp ,00 perlengkapan salon bertambah Rp ,00 B. kas berkurang Rp ,00 perlengkapan salon bertambah Rp ,00 C. kas berkurang Rp ,00 perlengkapan salon bertambah Rp ,00 dan utang bertambah Rp ,00 D. kas berkurang Rp ,00 perlengkapan salon bertambah Rp ,00 dan utang berkurang Rp , Hal-hal yang berhubungan dengan Akuntansi: (1) Terdapat saldo masing-masing akun pada waktu tertentu (2) Catatan di dalamnya memuat semua jenis akun perusahaan (3) Pencatatan dilakukan berdasarkan jurnal umum (4) Formulir untuk mencatat perubahan jenis harga, utang dan Ekuitas (5) Sebagai tempat pencatatan akun yang saling berkaitan dengan jurnal umum Hal tersebut yang merupakan fungsi dari buku besar adalah... A. (3) dan (5) B. (1) dan (2) C. (2) dan (3) D. (1) dan (5) 170

180 29. Berikut ini merupakan akun-akun dalam buku besar: (1) Kas (2) Peralatan (3) Gaji Dibayar di muka (4) Piutang usaha (5) Perlengkapan (6) Ekuitas (7) Prive (8) Gudang (9) Utang usaha (10) Utang bank Aset lancar terdiri dari akun akun pada nomor... A. (1), (2), (3), dan (4) B. (1), (3), (4), dan (5) C. (3), (4), (7), dan (10) D. (6), (7), (8), dan (9 30. Telah diselesaikan pekerjaan perbaikan mobil dengan ongkos Rp ,00, te tapi baru dibayar oleh pemiliknya Rp ,00. Transaksi tersebut, dapat dibukukan dalam jurnal umum sebagai berikut... A. Kas Pendapatan B. Pendapatan Kas C. Kas Piutang Pendapatan Jasa D. Pendapatan Jasa Kas Piutang ****** 171

181 DAFTAR PUSTAKA Abdul, Hakim, Pengantar hukum ketenagakerjaan indonesia berdasarkan UU No.13 Tahun Bandung: Citra Aditya Bakti. Arikunto, Suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Sinar Grafika Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo, Burhanuddin Tola, Penilaian Diri (Self Evaluation) Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendiknas, 2010 Hadi, Hamdy Ekonomi Internasional (Pembayaran Internasional). Jakarta: Ghalia Indonesia. 2/ Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat Karim, S., et al. (2016). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah 172

182 Kemdikbud Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Permendikbud 65tahun 2013 tentang Standar ProsesPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Permendikbud. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Mudjiman, Haris Belajar Mandiri. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri Pembangunan Wilayah perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta. P. Siagian Sondang Administrasi Pembangunan. Jakarta. Bandung. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2016 Tentang Cara Memperoleh Informasi Ketenaga kerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja. Permendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Madrasah/Aliyah Siburian, Jodion Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi Syamsudini, Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar dan Daya Ingat Siswa. Syah, Syurga, Pemimpin Identifikasi PTK. 4 Oktober Toz-Media Identifikasi masalah dalam PTK. masalahdalam-penelitian.html. 6 November 2014 Undang-undang RI No.13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan.2016, Bandung: Citra Umbara. 173

183 174

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR 1 MODUL GURU PEMBELAJAR Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi C : Profesional : Kegiatan Ekonomi dan Buku Besar Pedagogik : Model Model Pembelajaran Saintifik PENYUSUN

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI E Profesional

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI i PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI B Profesional

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi BAB I KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Bila di dalam suatu masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI 1 PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI G Profesional

Lebih terperinci

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI i MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI F Profesional PERMASALAHAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI 1 PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI D Profesional

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI 1 PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI A Profesional

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR MODUL GURU PEMBELAJAR Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi B : Profesional : Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Akuntansi Pedagogik : Konsep Dasar Pembelajaran Saintifik

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK LATIHAN SOAL LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK 1. Perhatikan kegiatan LKBB (lembaga keuangan bank dan bukan bank) di bawah ini! 1) Menyelenggarakan bursa komoditas. 2) Menyediakan rekening Koran 3) Melakukan

Lebih terperinci

Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan non bank adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak

Lebih terperinci

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi 4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR MODUL GURU PEMBELAJAR Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelompok Kompetensi G : Profesional : Solusi Masalah Ekonomi dan Laporan Keuangan Pedagogik : Permasalahan dalam Pembelajaran saintifik

Lebih terperinci

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI i MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI H Profesional ANALISIS

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C

KELOMPOK KOMPETENSI C MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI

Lebih terperinci

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP)

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP) Kurikulum Versi Sendiri Solusi Untuk Kekurangan Pada Standar Isi (SI) Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kelas X, XI, XII - KTSP 2006 Setelah menganalisis tentang Standar Isi (SI) yang terdapat dalam KBK dan KTSP.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Ekonomi : X / Satu : Pelaku Kegiatan Ekonomi : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SMA/SMK Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Soal USBN Kelompok Kompetensi

Lebih terperinci

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS 15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) i MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen)

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : : 35 Essay : 5 KISI-KISI PENULISAN USBN 1. Memahami dan menguasai biaya peluang Biaya Peluang Disajikan

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Pencapaian kompetesi Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. Mendeskripsikan jenisjenis. Mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi

SILABUS. Indikator Pencapaian kompetesi Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. Mendeskripsikan jenisjenis. Mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi SILABUS Nama Sekolah : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi. : 10 x 45 Kompetensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Jl. Raya PLN Desa Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Telp. (021) 70056140 Bekasi e-mail : SMAN22@yahoo.co.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sektor Informal Konsep sektor informal berawal dari prakarsa seorang ahli antropolog asal Inggris yaitu Keith Hart, melalui studinya setelah mengamati

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI 6 i MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KELOMPOK KOMPETENSI I Profesional ANALISIS

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran Satuan Pend Kompetensi : EKONOMI : SMA/MA/SMK/MAK : PAEDAGOGIK Kompetensi Inti Guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA I N F O G R A F I S GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) NILAI-NILAI T K KARA ER BANGSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DEFIN ISI P P K Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si BAB. X. JARINGAN USAHA OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si SEBAGAI EKONOMI RAKYAT Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

Lebih terperinci

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

PENYUSUN. Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd. ( PPPPTK PKn DAN IPS ) PEMBAHAS. Dra. Retno Sutriani ( SMA Negeri 5 Malang )

PENYUSUN. Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd. ( PPPPTK PKn DAN IPS ) PEMBAHAS. Dra. Retno Sutriani ( SMA Negeri 5 Malang ) PENYUSUN Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd. ( PPPPTK PKn DAN IPS ) PEMBAHAS Dra. Retno Sutriani ( SMA Negeri 5 Malang ) Antropologi SMA K-1 1 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN EKONOMI

Lebih terperinci

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA I N F O G R A F I S GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DEFIN ISI P P K Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DISUSUN OLEH : FIJAR ALIFYANSYAH FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SMA/SMK Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Soal USBN Kelompok Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Ekonomi : X / Satu : Sistem Ekonomi : 2 x 45 menit A. KEGIATAN INTI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2.1.1.1 Pengertian APBD Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

MODUL EKONOMI SMA KELAS X MODUL EKONOMI SMA KELAS X VIKA OKTAVIANI GRIYA ILMU SEJAHTERA PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi kompetensi

Lebih terperinci

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 14&15 POKOK BAHASAN : MODUL (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH Oleh : DESKRIPSI Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan

Lebih terperinci

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia konstitusi negara memberikan landasan bagi penyusunan dan pengelolaan ekonomi nasional dalam rangka memberikan kesejahteraan

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel :804GF000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BIDANG PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: Pengembangan Kurikulum Bagi Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa

Lebih terperinci

SMAM 3 LHOKSEUMAWE LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN JUDUL MATERI LAT. SELESAI BANK (LKBB) Indikator: Membdakan Lembg Keu Bank & LKBB

SMAM 3 LHOKSEUMAWE LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN JUDUL MATERI LAT. SELESAI BANK (LKBB) Indikator: Membdakan Lembg Keu Bank & LKBB LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK () Definisi Bank Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 10 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MEDAN Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3, Kel. Pulo Brayan Kota,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pembangunan ekonomi di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam periode

Lebih terperinci

OME File/UN/Soal dan Pembahasan Ekonomi

OME File/UN/Soal dan Pembahasan Ekonomi 1. Perhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan produksi barang: 1. Dimana barang akan diproduksi 2. Untuk siapa barang diproduksi 3. Bagaimana cara memproduksi barang 4. Barang atau jasa apa yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN INDIKATOR ESENSIAL UKG 2015 EKONOMI SMA

KOMPETENSI DAN INDIKATOR ESENSIAL UKG 2015 EKONOMI SMA NO Kompetensi utama Kompetensi Inti Kompetensi Guru Indikator Esensial 1. Profesional Menguasai materi, struktur, 2. Profesional Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 4. : 1.2. Mendeskripsikan tujuan pembangunan nasional. Nilai budaya dan karakter bangsa yang diharapkan:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 4. : 1.2. Mendeskripsikan tujuan pembangunan nasional. Nilai budaya dan karakter bangsa yang diharapkan: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 4 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SMA NEGERI 2 SLEMAN : Ekonomi : XI/Gasal : 2 x 45 menit : 1. Memahami

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 SILABUS MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 I. Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran KELAS X Alokasi Waktu: 105 JP Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 3.1 Mendeskripsika

Lebih terperinci

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd.

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd. Wednesday, November IPS SMP S. Efiaty, S.Pd SMP Negeri 5 Yogyakarta. Bab VIII Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha. Hanya negara yang bisa bersainglah yang akan menguasai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Jl. Raya PLN Desa Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Telp. (021) 70056140 Bekasi e-mail : SMAN22@yahoo.co.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SMA/SMK

MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SMA/SMK MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SMA/SMK Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Soal USBN Kelompok Kompetensi

Lebih terperinci

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA OLEH: DR. SUKIMAN, M.PD. DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DITJEN PAUD DAN DIKMAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro karena sector keuangan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bank Dunia (2001) menekankan pentingnya

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X)

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) PAKET B Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) 1. Fungsi Permintaan Qd = -5P + 1700 harga maksimal terjadi pada harga... A. 8500 B. 1700 C. 340 D. 300 E. 5 2. Negara B memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Ada beberapa pengertian UMKM menurut para ahli atau pihak yang langsung berhubungan dengan UMKM, antara lain: 1.

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 3. : 1.2. Mendeskripsikan tujuan pembangunan nasional

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 3. : 1.2. Mendeskripsikan tujuan pembangunan nasional RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 3 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SMA NEGERI 2 SLEMAN : Ekonomi : XI/Gasal : 2 x 45 menit : 1. Memahami

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci